Mulustrasi Vania
1239Please respect copyright.PENANAqaoAg2ciT7
Aku, ayah mertuaku, rendi dan teman-teman om dendi sedang melayat vania. Vania meninggal karena kanker serviks.
Kita semua sedih, begitu juga dengan anakku afifah. Afifah sekarang sudah berumur 7 tahun. Dia tumbuh menjadi anak yang cantik dibalut dengan gamis dan hijab lebarnya. 1239Please respect copyright.PENANA7SXa4Jvbuz
Aku ikut duduk memeluk anakku yang saat ini terduduk di sebelah makam ibunya. Matanya masih berkaca-kaca tetapi tidak ada air mata yang menetes.1239Please respect copyright.PENANABTz8D6CA4b
Ayok pulang fifa, bujukku.1239Please respect copyright.PENANATlf5b4c1HE
Anakku memandangku sebentar lalu bangun dari jongkoknya. Fifa tak henti-hentinya memelukku, tangisnya meledak.1239Please respect copyright.PENANAU5b6rcZSkR
Ada perasaan tidak tega melihat anakku, aku pun ikut menangis juga.1239Please respect copyright.PENANAhwB5xbjd7U
Di dalam mobil, afifa aku lihat wajahnya murung. Melihat wajahnya aku jadi teringat nia. Wajah mereka mirip seperti kembar identik.1239Please respect copyright.PENANAMbCeXmneSB
Di perjalanan aku coba menghibur anakku, ku ajak fifa mampir ke rumah makan padang favoritnya. Fifa tersenyum melihatku, lalu tanganku digandeng afifa masuk ke dalam rumah makan padang.1239Please respect copyright.PENANAozSq4k6Kdg
Wajahnya sedikit ceria, ya karena hobi afifa adalah makan mirip ibunya. Sekarang saja pipi fifa sangat chubby. Wajahnya yang cantik menjadi terlihat imut.1239Please respect copyright.PENANAW55kJYp8yU
Ah afifa, aku geleng-geleng kepala. Aku berterima kasih kepada istriku telah memberikan anak seperti bidadari. Dan aku berjanji akan selalu menjaganya.1239Please respect copyright.PENANA6kBQfLDrPz
1239Please respect copyright.PENANAjotENJSJWg
TAMAT
Chapter terakhir dari cerpen dengan alur acak ini pun berakhir.
1239Please respect copyright.PENANAHy3FpSVyq1