10 April 2237
..
Eros berjalan cepat di lorong putih itu, kemudian memasuki ruangan besar dengan meja yang tersusun melingkar. Beberapa beast man yang termasuk dalam tim penelitian Eros telah menduduki kursinya masing masing.
"Professor, kami telah menunggu anda.." Ucap pelan beast man bejenis anjing, menyambut Eros di depan pintu. Eros mengangguk pelan membalasnya, kemudian duduk di salah satu kursi kosong.
"Jadi apa saja yang telah kita ketahui mengenai manusia itu, Dana?" Tanya Eros, membuka pembicaraan. Ia menatap ke arah beast man anjing yang kini berdiri di depan kursinya, kemudian menekan gelang chip di tangannya. Proyeksi gambar manusia itu muncul di tengah-tengah meja itu.
"Kami tak dapat menemukan data dirinya dari file-file dimanapun, namun berdasarkan proporsi dan bentuk tubuhnya kita bisa menyimpulkan bahwa manusia itu berumur sekitar 10 tahun atau dalam umur manusia dikategorikan sebagai pra-remaja saat dibekukan.."
"Pra remaja, itu artinya ia masih anak-anak kan?" Tela, beast man berjenis kura-kura angkat bicara, para beast man lain mengangguk tanda setuju dengannya.
"Hm, lalu apa lagi?"
"Manusia itu......Anak itu....dia......."
Suasana melengang. Eros mengangkat sebelah alisnya tanda kebingungan. Ia melemparkan pandangannya ke arah abggota lainnya yang nampak agak pucat dan murung. Hening beberapa saat, Eros masih menunggu adanya lanjutan dari kalimat Dana, namun 5 detik berlalu dan masih belum ada balasan.
Sedikit kehilangan kesabaran, Eros bertanya agak berteriak ,"Ada apa Dana!? Anak itu kenapa?"
Dana, yang sedari tadi menunduk meggelengkan kepalanya pelan, kemudian menatap mata Eros lurus. Matanya memancarkan kesedihan bercampur amarah. Ia menarik nafas pelan.
"Tangan kiri hingga sikunya buntung, jari telunjuk dan tengah tangan kanannya putus 2 ruas. Di lehernya, walau sudah agak samar, terdapat bekas belenggu. Di tubuhnya terdapat beberapa bekas luka bedah, tepatnya 2 bekas di beberapa tempat, yang artinya ia sudah di bedah 2 kali di tiap bagian tubuh yang sama. Walau begitu kami belum sempat memeriksa organ dalamnya..."
Eros terdiam tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Ia mendengus keras lalu menggebrak meja di depannya hingga rusak parah.
"Mahluk macam apa yang tega melakukan hal tersebut! Terutama kepada anak-anak!! Apakah manusia telah betul-betul telah kehilangan akal pikiran mereka!!"
Ruangan itu kembali melengang. Para beast man selain Eros saling bertatapan, hendak mengutarakan sesuatu namun enggan. Hingga akhirnya Dana angkat bicara.
"Err...Professor mengenai itu kami berspekulasi.......bukan manusia pelakunya...."
Eros mengangkat sebelah alisnya, " Maksudmu?"
"...Dibagian belakang bawah lehernya, terdapat tanda....... ular merah yang melingkar dan menggigit ekornya, dengan tulisan S.S berwarna merah dibawahnya.........."
Ucap Dana, menekan kembali gelang chip nya, menampilkan gambar sebuah tanda di bagian belakang leher manusia itu.
Eros terdiam, matanya terbelalak. Ia tahu mengenai tanda itu, "...... Jormungandr! Itu artinya anak itu....."
"....Serpent Slave...." Dana melanjutkan ucapan Eros.
Kedua tangan Eros menopang wajahnya yang kini tertunduk tak percaya. Sebagai mantan Kapten dari Pasukan Khusus TARING, Eros tentu tahu dengan Organisasi itu. Jormungandr, Organisasi bawah tanah yang amat sangat rahasia dari Kerajaan Beast man. Bertugas sebagai pemasok Persenjataan, armor dan amunisi. Organisasi itu bekerja langsung dibawah pimpinan 6 ANIMA.
Dulu memang Eros pernah mendengar rumor atau desas desus bahwa Jormungandr, selain memasok persenjataan dan sebagainya, juga melakukan perdagangan ras yang mereka sebut Serpent Slave. Namun karena tak adanya bukti, dan dimana pada waktu itu melakukan tindakan kejahatan terhadap ras lain di kawasan atau area ras lainnya merupakan tindakan yang dapat memicu perang, membuat Eros menghiraukan desas desus atau rumor tersebut.
Tak lepas pula dari pemikiran Eros yang tak ingin mempercayai 6 ANIMA akan melakukan hal yang dapat memicu perang tersebut. Namun semua sisi kelam itu akhirnya terbuka, menunjukkan sebuah kenyataan yang pahit.
" 'Pada akhirnya tak ada sisi hitam ataupun putih, hanya ada abu-abu' , kah...." Gumam Eros.
Suasana menghening.
".....I-inikah pemicu manusia memulai peperangan?" Tela yang masih terduduk di kursinya, mengungkapkan pendapat yang saat ini ada dibenak semuanya.
Beberapa saat keheningan kembali terjadi, Eros yang masih duduk di kursinya dengan kepala menunduk membuka mulut.
"..Haah..... Aku benci mengakuinya, tapi ada kemungkinan itu adalah benar....."
Ucapan Eros itu membuat suasana kian memberat, tak ada satupun yang berani menyanggah hal tersebut.
.....
Gelang chip di tangan Dana berbunyi kencang membuat beast man anjing itu terlonjak kaget. Ia segera menekannya, menampilkan proyeksi Gabriella, beast man domba, penjaga ruang perawatan.
"Ella, sudah kukatakan jangan memanggil saat aku-"
"D-Dana!! Ini gawat! Ruang Perawatannya! Di-Dia! Adaw!!" Proyeksi itu kini nampak berputar-putar.
"Ella! Ella! Kau tidak apa-apa" Dana berteriak sedikit keras kala melihat sahabatnya itu dalam posisi terjungkang dengan mata berputar-putar, nampaknya Ia tersandung kemudian jatuh hingga berguling-guling. "A-aku ti-tidak apa.......tapi....ruang perawatannya....Diaaa..."
"B-Baiklah aku akan memeriksanya..." Dana lalu menekan chip ditangannya lagi, yang kini memproyeksikan ruang perawatan dari posisi kamera pengawas yang terpasang di sudut atas ruangan. Dana menggerakkan arah pandangan dari proyeksi itu ke beberapa arah, guna memastikan keadaan. Ia terhenti saat pandangan itu mengarah ke pintu masuk, dimana ia melihat sosok familiar berdiri di depan pintu putih besi dengan tulisan berupa proyeksi 'LOCKED' , tanda pintu itu terkunci dari dalam.
"A-A.....Apa yang...." Dana kaget bukan main, sama halnya dengan semua yang ada di ruangan itu takkala melihat sosok familiar yang tengah berdiri bersandar di depan pintu itu, sosok yang tengah memegang telinga kirinya dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya menggenggam sebuah pisau.
"M-MIA!!?" Eros berdiri tak percaya, tangannya gemetar melihat anak angkatnya itu. Ia bergegas pergi diikuti oleh Dana dan beast man lainnya di belakang.
"D-Dana! bisakah kau membuka pintu ruang perawatan itu!" Ucap Eros ke Dana yang tengah berlari menyesuaikan ritme langkahnya dengan Sang Professor. Ia menggeser proyeksi tersebut kemudian mengutak atik program system yang penuh dengan huruf dan angka tersebut.
"M-Maaf Professor, tapi sepertinya Mia telah meng-hack pintu di ruang perawatan sehingga pintu itu cuma bisa dibuka dari dalam!"
"UGH! Kalau begitu aku akan menubruknya!" Eros mendengus keras. Ia mengusap kepala dan culanya pelan. Ia yakin bisa menubruk pintu itu sama seperti pintu besi di Benteng Titan sebelumnya.
"I-Itu sepertinya tidak memungkinkan Professor, pintu di ruang perawatan adalah pintu paling tebal dan terbuat dari besi terkuat dari semua ruangan yang ada di sini!" Balas Dana disampingnya.
"ARGH!! Untuk itu kita bahas nanti! Sekarang kita harus ke Ruang Perawatan itu dulu!!" Ucap Eros semakin menambah kecepatannya. Dalam hatinya ia berharap apa yang saat ini ia pikirkan bukanlah apa yang akan anak angkatnya itu akan lakukan.
30Please respect copyright.PENANAxycgGtWAoE
30Please respect copyright.PENANArwaPAvijur
30Please respect copyright.PENANA3CoB3KhgI1