Dari belakang seorang pemuda berjalan mengendap. Ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping seorang wanita berusia 24 tahun. Gadis bermata indah itu tersenyum menyambut pelukan hangat dari seseorang yang amat ia sayangi. Ia memutar tubuhnya hingga mereka saling berhadapan.123231Please respect copyright.PENANAEUsHZe0l7s
123231Please respect copyright.PENANABEzZ9VFKQF
Kedua mata mereka saling menatap, menimbulkan getaran-getaran syahwat yang semakin membakar birahi mereka berdua. Rayhan mendekatkan wajahnya, bibir tebalnya menyentuh lembut bibir Zaskia yang kemerah-merahan.123231Please respect copyright.PENANAMPKrDrTiXJ
123231Please respect copyright.PENANAXq1QUsSpBQ
Zaskia memejamkan matanya, menikmati lumatan lembut dari sang Adik yang tengah mengulum bibirnya. Ia membuka sedikit bibirnya, membiarkan lidah adiknya masuk kedalam mulutnya, menjamah bagian dalam mulutnya, membelit lidahnya, dengan mesrah, seperti sepasang ular yang tengah memadu kasih.123231Please respect copyright.PENANAit43jPzi01
123231Please respect copyright.PENANAKsaSCT24k2
Kedua tangan Rayhan kebawah, ia menyentuh dan membelai bongkahan pantat Zaskia yang terasa kenyal dan padat.123231Please respect copyright.PENANAZHKKNBYyQq
123231Please respect copyright.PENANAl0nkywIhkK
"Eehmmpss.... Hmmmpss..."123231Please respect copyright.PENANA2ZeT8kCyIZ
123231Please respect copyright.PENANAMHbEq2oCYq
Ciuman mereka semakin panas, ketika jemari Zaskia menyentuh kemaluan Rayhan yang ternyata sudah ereksi maksimal. Wanita berparas cantik itu melepas ciuman mereka, ia turun kebawah, berlutut di hadapan Rayhan. Jemari lembutnya kembali membelai tonjolan yang ada di celana Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAIwlXajYEbq
123231Please respect copyright.PENANA1I3QunyhXp
"Kakak buka ya Dek!" Pinta Zaskia.123231Please respect copyright.PENANAv8y0pdefwE
123231Please respect copyright.PENANAEyiwmNauz9
Rayhan menganggukan kepalanya, sembari membelai kepala Zaskia yang terbungkus jilbab segi empat berwarna biru muda.123231Please respect copyright.PENANAj5hM7CI1zQ
123231Please respect copyright.PENANARnSlfmaMlf
Dengan perlahan jemari lentik itu membuka pengait celana Rayhan. Lalu ia menarik turun celana Rayhan bersama celana dalamnya yang berwarna coklat tua. Sedetik kemudian, batang kemaluan Rayhan yang berukuran 22Cm melompat keluar dari dalam sarangnya, terpampang di hadapannya.123231Please respect copyright.PENANAHpLswwVSDc
123231Please respect copyright.PENANAaXkVsLlm0z
"Eessstt..." Rayhan mendesis nikmat ketika jemari halus Zaskia menggenggam batang kemaluannya.123231Please respect copyright.PENANAoXBQMqjcop
123231Please respect copyright.PENANAbY0zmytT5k
Zaskia menatap Rayhan sembari tersenyum menggoda. "Enak Dek? Kamu suka?" Tanya Zaskia, sembari menggerakan tangannya maju mundur, mengocok kemaluan Adiknya.123231Please respect copyright.PENANAK31gPakJK5
123231Please respect copyright.PENANAvlzz9hSKrg
"Enak banget Kak! Aaahkk... Hisap kontolku Kak." Pinta Rayhan, dia kembali membelai kepala Kakak kandungnya.123231Please respect copyright.PENANAzSeRpmSm9j
123231Please respect copyright.PENANAbNGzZf3LrU
Saat wajahnya semakin dekat dengan kemaluan Rayhan. Zaskia dapat mencium aroma menyengat dari batang kemaluan Rayhan yang membuatnya kian terbakar birahi. Perlahan Zaskia menyapu permukaan kepala penis Rayhan dengan ujung lidahnya, lalu turun menelusuri batangnya yang panjang. Sementara jemarinya membelai lembut kantung pelirnya Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAafLB8qDt2r
123231Please respect copyright.PENANAreRm9xyOiH
Tidak ada satu incipun dari kemaluan Rayhan yang terlewat dari sapuan lidahnya. Setelah batang kemaluan Rayhan basah oleh air liurnya, Zaskia melahap penis Rayhan. Wanita berhijab biru itu mengoral penis Rayhan dengan mulutnya.123231Please respect copyright.PENANAq6cgiFBPYd
123231Please respect copyright.PENANAGVMLU8MJCp
"Oughkk... Astaghfirullah! Enaaak Kak." Keluh Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAXnUJzWlffx
123231Please respect copyright.PENANAWETbQhwkCV
Sluuuppsss... Sluuuppsss... Sluuuppsss...123231Please respect copyright.PENANAnYfxUU9UbO
123231Please respect copyright.PENANA5SrTvv43px
Zaskia mengombinasikan kulumannya dengan kocokan telapak tangannya di batang kemaluan Rayhan. Membuat pemuda berusia belasan tahun itu mengerang nikmat.123231Please respect copyright.PENANAWZYoSijY8K
123231Please respect copyright.PENANAoTEGUBpauL
Permainan mulut, lidah dan telapak tangan Zaskia membuat Rayhan rasanya ingin meledak. Aliran darahnya memanas, berkumpul di satu titik dan siap untuk di tumpahkan kapan saja. Tetapi sebelum itu terjadi, Rayhan segera meminta Zaskia berhenti mengoral penisnya.123231Please respect copyright.PENANAK0rOgoxvpu
123231Please respect copyright.PENANAUaZFUZAIRu
Ia meminta Zaskia kembali berdiri. Lalu bibirnya mencium dan melumat bibir Zaskia yang telah memberikan servis yang luar biasa untuk Rayhan junior.123231Please respect copyright.PENANAhqkVKf0Dx0
123231Please respect copyright.PENANAYztM2NLn7p
Sembari berciuman, Rayhan menarik turun resleting gamis Zaskia yang berada di punggungnya. Kemudian dari pundaknya, Rayhan menarik turun gamis Zaskia dengan perlahan. Tampak pundak Zaskia yang putih mulus terpampang di hadapannya. Cup... Rayhan mengecup mesrah pundaknya, sembari terus menarik turun gamis Zaskia hingga jatuh kelantai.123231Please respect copyright.PENANArSH5XxEC3H
123231Please respect copyright.PENANAVYpzjPmKJ5
Di hadapannya saat ini seorang wanita dewasa berdiri di depannya hanya mengenakan bra berwarna hitam berukuran 34E, celana dalam jenis g-string yang menutupi pubik vaginanya, dan kaos kaki sepanjang betis berwarna putih bersih.123231Please respect copyright.PENANALAQsAY0tP7
123231Please respect copyright.PENANABXYF2h2pVQ
Kedua jari tangan Rayhan menyusup masuk ke tali bra Zaskia. Lalu ia menurunkannya dengan perlahan. Tidak sampai disitu saja, Rayhan juga melipat kebawah cup branya, hingga meninggalkan sepasang gunung kembar yang terlihat sangat indah, dengan kedua puting mungil yang kemerah-merahan.123231Please respect copyright.PENANAGNkeF7Gk6j
123231Please respect copyright.PENANAkRDIurBcGM
Rayhan menelan air liurnya, tak tahan dengan keindahan yang ada di hadapannya saat ini.123231Please respect copyright.PENANAOMNP01jp8K
123231Please respect copyright.PENANAuJkLlem0f5
"Hisap tetek Kakak Dek!" Pinta Zaskia.123231Please respect copyright.PENANApd07ZviL8Y
123231Please respect copyright.PENANAM43EGbrpTp
Rayhan menangkup payudara Zaskia. "Cuman di hisap saja Kak?" Goda Rayhan, dia meremas lembut gumpalan daging gemuk yang berada di telapak tangannya.123231Please respect copyright.PENANABkoovOxeh9
123231Please respect copyright.PENANAYlMHMbD1CU
"Oughkk... Enak! Lakukan sesuka kamu Dek. Tetek Kakak milik kamu sayang." Ujar Zaskia dengan suara mendesah, membuat Rayhan semakin bersemangat mengerjai sepasang payudara Zaskia yang sempurna itu.123231Please respect copyright.PENANAXuLDgT037b
123231Please respect copyright.PENANA1lyYNYGBcD
Anak remaja itu memposisikan Kakak kandungnya untuk duduk diatas meja rias. Lalu Rayhan membungkukkan tubuhnya, sembari mendekatkan wajahnya di hadapan payudara Zaskia. Mulutnya terbuka lebar, dan melahap payudara Zaskia. Sementara tangannya yang menganggur meremas payudara Zaskia.123231Please respect copyright.PENANAO1yUN3rbxY
123231Please respect copyright.PENANAeObHT80wAL
"Oughkk...!" Desah Zaskia.123231Please respect copyright.PENANAKEMHv39ohg
123231Please respect copyright.PENANARanj7HN6PL
Kedua tangan Zaskia mencengkram erat pinggiran meja hias miliknya dengan wajah cantiknya yang mendongak keatas, merasakan setiap sentuhan di payudaranya yang merangsang tubuh indahnya.123231Please respect copyright.PENANAhmqBfmxNbK
123231Please respect copyright.PENANAXPbg8t7sIp
Secara bergantian Rayhan merangsang, menyentuh payudara Zaskia dengan bibir, lidah dan tangannya. Ia juga meninggalkan bekas merah di sana.123231Please respect copyright.PENANAACvUabvzOG
123231Please respect copyright.PENANAA9w556VFxY
"Aahkkk... Ray! Aduh... Kakak gak tahan sayang!" Erang Zaskia.123231Please respect copyright.PENANAWK4Al6dkhM
123231Please respect copyright.PENANATc3RGNHrDa
Rayhan menggigit puting Zaskia, sembari membelai paha mulus Kakak kandungnya yang selama ini selalu tersembunyi di balik gamisnya.123231Please respect copyright.PENANAhLBurjQwwG
123231Please respect copyright.PENANAsWyXUCMCCb
Jemari Rayhan terus naik, menuju gundukan tebal yang berada diantara kedua paha mulus Zaskia. Jari telunjuknya menyentuh lembut lembah terlarang tersebut, lalu bergerak mengikuti garis vagina Zaskia.123231Please respect copyright.PENANAMBDd9yxIz2
123231Please respect copyright.PENANAegXFsyenMT
"Aduh Dek! Enaaak." Pinggul Zaskia tersentak-sentak.123231Please respect copyright.PENANAv7yO9xZ4ti
123231Please respect copyright.PENANA0DgcKpcQBL
Telapak tangan kanannya meremas lengan kanan Rayhan yang jarinya tengah membelai, menjamah vaginanya.123231Please respect copyright.PENANAOTiMjqPIVW
123231Please respect copyright.PENANA9dUfil7iY7
"Apanya yang enak Kak?" Goda Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAY4WjFNHqQa
123231Please respect copyright.PENANAM8k3qzEMH5
Zaskia menggigit bibir bawahnya, membuatnya terlihat sensual. "Itu Kakak sayang, enak!" Desah Zaskia, wajahnya bersemu merah karena malu.123231Please respect copyright.PENANAtVPSK8tCpu
123231Please respect copyright.PENANAVuJo00s1NW
"Iya apa? Adek gak ngerti Kak."123231Please respect copyright.PENANAgtSRHrU85n
123231Please respect copyright.PENANA2rP10vIOhL
"Vagina Kakak?"123231Please respect copyright.PENANAdXTOiwnRT9
123231Please respect copyright.PENANAHKiwSgPB43
"Eh... Ini namanya memek Kakak!" Bisik Rayhan, ia menarik celana dalam Zaskia keatas, sehingga permukaan kain G-string Zaskia menggesek-gesek bibir kemaluannya.123231Please respect copyright.PENANA4lJye3nWQN
123231Please respect copyright.PENANADDzTHOTRlY
Zaskia mendekap mulutnya, ia merasakan cairan cintanya keluar semakin banyak. "Aduh... Aahkkk... Enak! Eehmm..." Desah Zaskia, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha melawan rasa nikmat yang di berikan Rayhan kepada dirinya.123231Please respect copyright.PENANA7N37krdZrj
123231Please respect copyright.PENANAJGjJQ3pgm9
"Jawab Kak." Desak Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAw8ISPnLXg4
123231Please respect copyright.PENANAUvOi5TSwMb
"I-iya Memek Dek!" Jawab Zaskia terputus-putus. "Kakak mau pipis Dek." Melas Zaskia, ia semakin menggelinjang tidak beraturan, ketika orgasme itu hampir tiba.123231Please respect copyright.PENANALDA0Rrd5V7
123231Please respect copyright.PENANA4gkb6qiAOg
Rayhan tersenyum tipis. Ia ingin sedikit mengerjai Kakaknya sehingga ia menghentikan aksinya sejenak. Zaskia yang hampir saja klimaks mencoba menarik tangan Rayhan agar kembali menarik-narik celana dalamnya. Tetapi Rayhan menolaknya, ia malah meminta Zaskia untuk kembali turun dari atas meja hiasnya.123231Please respect copyright.PENANAa7SPJGf0Wa
123231Please respect copyright.PENANAdgPcSRWEi7
Zaskia hanya pasrah menuruti kemauan Rayhan, walaupun ia merasa kecewa.123231Please respect copyright.PENANAnpSxrAz1oG
123231Please respect copyright.PENANAwTZFmiPFol
Mereka kembali berciuman selama beberapa detik. Kemudian Rayhan meminta Zaskia untuk menghadap kearah cermin meja riasnya. Rayhan menarik pantat Zaskia agar sedikit menungging.123231Please respect copyright.PENANAC3gKArHNNu
123231Please respect copyright.PENANA2aeRauMs9h
"Kamu mau apa Dek?" Tanya Zaskia. Kedua sikunya bertumpu diatas meja rias.123231Please respect copyright.PENANAhs974v6kut
123231Please respect copyright.PENANA1j3UrMCNqG
Anak remaja berusia belasan tahun itu tidak menggubrisnya. Ia membelai punggung telanjang Zaskia. Lalu melepas pengait bra Zaskia dengan perlahan dan melempar bra berwarna hitam itu ke sembarang tempat.123231Please respect copyright.PENANATD3BJPpapD
123231Please respect copyright.PENANAAbNldqiiir
Belaian kuku Rayhan turun menuju pinggang ramping Zaskia, membuat wanita yang sampai detik ini masih menjaga kesuciannya itu menggelinjang geli.123231Please respect copyright.PENANA9FsjyZBJ8Q
123231Please respect copyright.PENANAGvSIGQOvnX
Rayhan berlutut di belakang tubuh Zaskia. Sementara telapak tangannya membelai bongkahan pantat Zaskia yang besar tapi sangat kencang. Jari telunjuknya menyusup dan mengait tali G-string yang menyelip di dalam belahan pantatnya. Dengan satu tarikan, tali G-string tersebut membetot bibir kemaluan Zaskia yang telah berlendir.123231Please respect copyright.PENANATDtoEtZopJ
123231Please respect copyright.PENANAcRjf7CXN9A
"Auwww!" Pekik Zaskia manja.123231Please respect copyright.PENANAp9YOaLlCrX
123231Please respect copyright.PENANAjdNyNthCXE
Mata mereka berusaha kembali bertemu, dan sedetik kemudian mereka berdua sama-sama tersenyum.123231Please respect copyright.PENANA47xd4i7Xjt
123231Please respect copyright.PENANA2kwiPRPtOR
Kedua tangan Rayhan meraih pinggiran G-string yang di kenakan Kakaknya. Lalu dengan perlahan ia menarik turun kedua sisi celana dalam Zaskia, hingga melewati betisnya yang masih terbungkus kaos kaki berwarna putih. Dan lagi Rayhan membuang salah satu penutup tubuh Zaskia.123231Please respect copyright.PENANAofGw7JwPxq
123231Please respect copyright.PENANAkvRs3vNbnA
"Dek!" Lirih Zaskia malu.123231Please respect copyright.PENANAjYD0GT2PuN
123231Please respect copyright.PENANAY5CFer26oA
Wanita cantik berusia 24 tahun itu menatap sayu kearah Rayhan, ketika anak remaja itu membuka pipi pantatnya, hingga anus dan lobang vaginanya terlihat jelas oleh Adiknya. Sebagai wanita yang amat menjaga privasi nya itu, tentu apa yang di lakukan Rayhan sangat memalukan baginya. Tetapi di sisi lain, ia tertantang untuk melanjutkan kegilaannya.123231Please respect copyright.PENANADRWTS719zj
123231Please respect copyright.PENANASP2R6HoJjR
Mula-mula Rayhan mencium bongkahan bokong Zaskia yang padat berisi itu. Lidahnya menjilati setiap inci pantatnya, terus turun menuju lubang sempit yang terlihat seperti kuncup bunga mawar yang belum mekar. Zaskia tersentak kaget saat merasakan lidah Rayhan menyapu lobang anusnya.123231Please respect copyright.PENANAdwl8cbOvJP
123231Please respect copyright.PENANAnY7rlruX8h
Dia menatap Adik kandungnya tak percaya sembari menggelengkan kepalanya. Tetapi ia juga tidak bisa menghentikan aksi Rayhan, karena sejujurnya ia menikmati sensasinya.123231Please respect copyright.PENANAvYhExLgZXi
123231Please respect copyright.PENANAITWg7kEDFZ
"Ahkk... Dek! Kamuuu... Aduh!" Pantat Zaskia terdorong ke depan ketika ujung lidah Rayhan menusuk anusnya.123231Please respect copyright.PENANAUTgtWi9Fwl
123231Please respect copyright.PENANAJW50ZYdoTi
Rasa asin di ujung lidah Rayhan, mengantarkan getaran nikmat ke sekujur tubuhnya. Membuat Rayhan semakin betah berlama-lama menjilati anus Kakak kandungnya. Sementara jemari Rayhan yang lainnya, membelai bibir kemaluan Zaskia. Ia menggosok-gosok clitoris Zaskia yang semakin membengkak.123231Please respect copyright.PENANArC3PraPggL
123231Please respect copyright.PENANAso4Z84cv7s
Zaskia membenamkan wajahnya di atas meja. Wajah cantiknya meringis menahan rasa nikmat yang luar biasa. Bahkan jauh lebih nikmat dari sebelumnya.123231Please respect copyright.PENANAozddKooi17
123231Please respect copyright.PENANAGIm2trZRBW
Kombinasi lidah Rayhan yang bermain di anus dan jarinya yang menggosok clitoris Zaskia. Membuat wanita muda itu dengan cepat kembali di kuasai birahi. Tubuh menegang, dan keringat dingin mengucur deras, membasahi tubuh mulusnya. Ketika orgasme yang tadi tidak kunjung datang, kini sudah tidak bisa dihentikan lagi.123231Please respect copyright.PENANAXM5qyyF4GD
123231Please respect copyright.PENANAvQvPtkUEtk
Tubuhnya bergetar hebat, matanya terbelalak lebar dengan wajah bersemu merah seperti kepiting rebus.123231Please respect copyright.PENANAEmggzjL7c6
123231Please respect copyright.PENANA9TdFnwsIJY
"Adeeeeeeeeeeekkkkkkkk..... Banguuuuuuunnn...."123231Please respect copyright.PENANA2SfrKEYpZW
123231Please respect copyright.PENANAGoiF1355sb
Ngiiiiiiiiing.....123231Please respect copyright.PENANAni0F7ARwvJ
Tubuh Rayhan tersentak kaget, dan telinganya terdengar suara dengungan yang membuatnya harus mengusap-usap telinga bagian kanannya untuk menghilangkan efek dengungannya.123231Please respect copyright.PENANAi9LeBKhBXq
123231Please respect copyright.PENANAyZp8cH1EJs
Rayhan menoleh ke samping, ia melihat seorang wanita cantik tengah berjongkok di samping tempat tidurnya dengan senyuman iblis tanpa dosa, setelah mengacaukan mimpin indahnya. Rayhan mengeram kesal, tapi tentu saja ia tidak akan pernah berani berteriak di depan Kakak kandungnya.123231Please respect copyright.PENANAzC2DYOV3e4
123231Please respect copyright.PENANAGwK9QmkKnq
Zaskia mengangkat alisnya. "Masih mau tidur?" Ledek Zaskia. Rayhan mendesah pelan.123231Please respect copyright.PENANAZ2a9Uk3Wdu
123231Please respect copyright.PENANAMRG46l4Dxb
"Nyebelin!" Sungut Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAhKp8tsKE39
123231Please respect copyright.PENANApdK9wjTVj6
"Bodoh." Zaskia tertawa tipis. "Kamu sih Dek, di bangunin baik-baik gak bangun. Ya udah Kakak pake cara terakhir buat membangunkan kebo kayak kamu." Ujar Zaskia senang, karena berhasil mengerjai Adik kandungnya.123231Please respect copyright.PENANA0s3fvcgciG
123231Please respect copyright.PENANA2XSJscP71k
"Sakit ni." Rengek Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAqismzeoJe7
123231Please respect copyright.PENANAVu8U2NyWxC
Zaskia mendekat, ia duduk di tepian tempat tidur Adiknya. "Sakit ya? Kaciaaan... Cini-cini biar Kakak tiup." Ujar Zaskia dengan nada suara yang di buat menirukan anak kecil. Jemari halusnya menyentuh daun telinga Rayhan, sembari meniup kuping Rayhan.123231Please respect copyright.PENANA4suVV3cveA
123231Please respect copyright.PENANAvXOMi4oL1C
Jantung Rayhan berdetak kian cepat saat ia dapat melihat jelas bibir merah Zaskia yang meruncing ke depan, seakan meminta untuk di lumat. Gleeek... Rayhan menelan air liurnya dengan bersusah paya, menahan birahinya yang di rasakan semakin membara. Andai saja yang ada di sampingnya saat ini bukan saudara kandungnya, mungkin Rayhan akan nekat memperkosanya.123231Please respect copyright.PENANAm2f0kM7aFr
123231Please respect copyright.PENANA7jrd7MwJfO
"Udah sembuh!" Ujar Zaskia sembari mengucek rambut Adiknya.123231Please respect copyright.PENANAKH4zlHpadw
123231Please respect copyright.PENANAlVWIrAS2NN
"Terimakasih ya Kak!"123231Please respect copyright.PENANAoWZMqTqbQp
123231Please respect copyright.PENANATv4s2fHrCq
Zaskia menganggukkan kepalanya. "Sama-sama adikku sayang! Sekarang kamu ambil wudhu ya, waktu subuh sudah mau hampir habis." Ujar Zaskia.123231Please respect copyright.PENANAp3R0EKZ52N
123231Please respect copyright.PENANAIJ0bVHUzzm
Rayhan menyingkap badcover yang menutupi sebagian tubuhnya, lalu turun dari atas tempat tidurnya. Ia berdiri sejenak di depan Kakaknya sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya yang dirasa kaku. Sementara Zaskia yang berada di dekatnya tampak meringis ketika matanya tidak sengaja melihat tonjolan di celana Rayhan yang sangat besar.123231Please respect copyright.PENANAUTizxnw04I
123231Please respect copyright.PENANAENF72EsS2H
Walaupun Rayhan Adik kandungnya, tetapi tetap saja sebagai seorang wanita dewasa, ia juga memiliki rasa penasaran dengan bentuk kelamin Rayhan yang sepertinya besar dan panjang.123231Please respect copyright.PENANAAexIY1WqE4
123231Please respect copyright.PENANAXd03rHmWIK
"Tunggu Ray!" Cegah Zaskia ketika Rayhan hendak keluar kamar. "Mandi wajib dulu." Bisik Zaskia nyaris tidak terdengar sembari menunjuk tonjolan di celana Rayhan menyisakan bercak sperma Rayhan di sana.123231Please respect copyright.PENANA7ID6cxGfJC
123231Please respect copyright.PENANA6e7JJCMreF
Mata Rayhan tertuju di celananya. "Eh... Iya, maaf Kak!" Lirih Rayhan, tapi ia tidak berusaha menutupinya.123231Please respect copyright.PENANA36SBeErCEo
123231Please respect copyright.PENANAc5oGjA8wv3
"Kebiasaan!" Sungut Zaskia.123231Please respect copyright.PENANAVJ8kYL6ZGi
123231Please respect copyright.PENANAooRm0iOKAn
*****123231Please respect copyright.PENANAGdfFJzPq2Z
123231Please respect copyright.PENANA6wyA3yCyzD
123231Please respect copyright.PENANAbSbCR9QATf
123231Please respect copyright.PENANAM7Hn3ecI81
Tidak terasa sudah setengah tahun Rayhan tinggal di pesantren. Awalnya ia menolak keras ketika Ibunya meminta dirinya untuk tinggal di pesantren, karena Rayhan merasa pesantren bukanlah tempatnya. Tetapi setelah di bujuk oleh Zaskia, akhirnya Rayhan bersedia mondok di pesantren. Dan ternyata pesantren tidak seburuk yang ia pikirkan dulu.123231Please respect copyright.PENANAvDBA3Bs2rN
123231Please respect copyright.PENANA5bqT4p5Zut
Tata cara mengajar mereka kini lebih modern dan tentunya di padu dengan pelajaran agama yang memang lebih dominan dari pada pelajaran umum. Awalnya Rayhan memang sedikit ke sulitan untuk beradaptasi, tetapi Kak Zaskia dengan sabar menyemangati dan membimbingnya hingga akhirnya ia mulai terbiasa dengan lingkungan barunya yang ternyata sangat menyenangkan.123231Please respect copyright.PENANASOGGRIhmWf
123231Please respect copyright.PENANALNEVPdpBAH
Ya... Menjadi santri bukan hal yang menyedihkan, bahkan sangat menyenangkan. Apa lagi Rayhan kini tinggal berdua dengan Kakak kandungnya yang sudah sejak dulu ia kagumi. Bahkan mimpi basah pertamanya bersama Zaskia.123231Please respect copyright.PENANA6x8S81Snn9
123231Please respect copyright.PENANAjUNpUJlbhG
Mereka baru saja selesai sarapan. Rayhan membantu Zaskia membawakan piring kotor menuju wastafel. Seperti biasanya mereka berbagi tugas. Zaskia mencucinya, sementara Rayhan membilas piring maupun gelas minuman mereka. Karena peralatan makan mereka yang tidak begitu banyak membuat pekerjaan mereka cepat selesai123231Please respect copyright.PENANAmyb8z0ObjN
123231Please respect copyright.PENANABGoGBNL0IV
"Kak, aku pamit dulu ya!" Ujar Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAgk9w6wL9aN
123231Please respect copyright.PENANAzn6kdG0tHp
Zaskia menganggukan kepalanya. "Rajin-rajin sekolahnya jangan bandel." Nasehat Zaskia, sembari memberikan tangannya untuk di cium Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAtRjjnhetSg
123231Please respect copyright.PENANAwQHM68NuWu
Zaskia dapat merasakan betapa hangatnya bibir Rayhan ketika menyentuh punggung tangannya.123231Please respect copyright.PENANAiJ2Qv3MGmY
123231Please respect copyright.PENANAAjKP1KD2fT
"Iya Kak!" Jawab Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAWMYBAltZT5
123231Please respect copyright.PENANAaNLKgoIdGc
"Ini baru adik Kakak!" Ujar Zaskia senang.123231Please respect copyright.PENANAZkcOvyKxGz
123231Please respect copyright.PENANA2ISOPLkmzb
Wanita berusia 24 tahun tersebut, sempat mangantar Rayhan sampai ke depan pintu rumah mereka. Zaskia kembali masuk ketika bayangan Rayhan benar-benar menghilang dari dalam pandangannya.123231Please respect copyright.PENANAag83GypHmC
123231Please respect copyright.PENANAmpmzM4QRe8
Di jalan setapak, yang di lapisi krikil Rayhan melangkah gontai menuju rumah sahabatnya. Sesekali matanya berkeliaran memandangi beberapa santri wati yang tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sungguh Rayhan merasa begitu beruntung, karena rumah Kakaknya berada di kompleks putri, sehingga ia bisa setiap hari mencuci mata.123231Please respect copyright.PENANAoOCi5UwloH
123231Please respect copyright.PENANALy0IBSGiRN
Ketika lagi asyik-asyiknya memandangi santri wati, tiba-tiba seseorang menegur Rayhan membuatnya terpaksa menghentikan langkah kakinya.123231Please respect copyright.PENANAMAZ7oICcuh
123231Please respect copyright.PENANAu5g31BIv9i
"Kamu bisa bantu Ustadza Ray?" Tanya seorang wanita yang tengah berdiri sembari meluruskan pinggangnya. Tampak di hadapannya ada sebuah baskom yang berukuran besar, dan di dalamnya terdapat pakaian yang baru saja selesai di cuci.123231Please respect copyright.PENANA9nq381DlFm
123231Please respect copyright.PENANAL61CGy3Hs4
Rayhan menghampiri wanita berhijab ungu tersebut. "Apa yang bisa ana bantu Ustadza?" Tanya Rayhan.123231Please respect copyright.PENANA04YFff5WJE
123231Please respect copyright.PENANAvtxpD8Xk0o
"Bantu Ustadza membawa baskom ini ke sana." Dewi menunjuk tiang jemuran yang berada tidak jauh dari Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAZlRCI86D1o
123231Please respect copyright.PENANAOTgoBQiHzS
Tanpa banyak bicara, Rayhan segera mengambil baskom tersebut, dan harus di akui baskom tersebut cukup berat. Rayhan yakin, kalau Ustadza Dewi sudah cukup lama tidak mencuci pakaiannya hingga bisa sebanyak ini.123231Please respect copyright.PENANAFozJGIBa5x
123231Please respect copyright.PENANACiVLuglPGV
Rayhan membawa baskom tersebut dan meletakkannya di dekat tiang jemuran.123231Please respect copyright.PENANAbotEsIIP80
123231Please respect copyright.PENANAv3xn15BYZ3
"Syukraan Ray!"123231Please respect copyright.PENANAXkQdnhH9TZ
123231Please respect copyright.PENANAyctUujmoyF
"Syukraan lak maratan uhkraa." Jawab Rayhan sembari tersenyum manis kearah Dewi.123231Please respect copyright.PENANA0ukiNCwdGU
123231Please respect copyright.PENANAGUrsjcD6g6
"Boleh minta tolong lagi?"123231Please respect copyright.PENANAlqSbzQ9gVv
123231Please respect copyright.PENANAwT0UvMb1CH
Rayhan mengangguk cepat. "Tentu saja boleh Ustadza! Apa yang bisa ana bantu?" Tanya Rayhan, yang diam-diam tengah mengamati gamis Ustadza Dewi yang sedikit ngejiplak karena terkena percikan air.123231Please respect copyright.PENANAYRYLMYxOKn
123231Please respect copyright.PENANAVSfr92N4Uz
"Tolong temani Ustadza menjemur pakaian! Kamu bisa lihat sendiri kan? Banyak sekali yang harus di jemur." Keluh Dewi, ia menyeka keringat yang membasahi dahinya. Ya... Sudah satu Minggu ini pesantren Tauhid di guyur hujan deras, sehingga ia tidak ada satupun pakaian yang bisa ia jemur.123231Please respect copyright.PENANAq6WammsAtW
123231Please respect copyright.PENANA9pGydz6Tzt
Beruntung pagi ini cuaca cukup bersahabat. Dan Dewi berharap hari ini hujan tidak turun agar pakaiannya bisa cepat kering.123231Please respect copyright.PENANAPH2pFadKRu
123231Please respect copyright.PENANAdJZ3OorV1A
Rayhan mengerti, ia segera mengambil yang berat-berat terlebih dahulu seperti gamis milik Ustadza Dewi dan anaknya. Setelah memeras pakaian tersebut Rayhan menggantungkannya di tali jemuran yang terbuat dari kawat yang cukup tebal.123231Please respect copyright.PENANAxVhOCTbrOI
123231Please respect copyright.PENANA6YX9GWgUf2
"Kamu yang jemur, Ustadza yang memerasnya." Saran Ustadza Dewi.123231Please respect copyright.PENANABslucOKdyP
123231Please respect copyright.PENANAvkA1zzfZXx
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu Ustadza! Biar ana saja yang melakukannya." Ujar Rayhan, tapi Dewi tentu saja tidak tega kalau semuanya di lakukan Rayhan seorang diri.123231Please respect copyright.PENANAVit25Pjwoo
123231Please respect copyright.PENANA4PZmzhVHmN
"Tidak apa-apa Ray! Biar cepat selesai."123231Please respect copyright.PENANA7qD3DBdEwN
123231Please respect copyright.PENANAswxXCjzgqn
Ustadza Dewi menyampirkan jilbab lebarnya kebelakang, agar tidak menganggu. Lalu ia membungkuk untuk memeras pakaian miliknya. Dan pada saat bersamaan, Rayhan tengah melihat kearahnya. Mata Rayhan terbelalak, ketika ia tidak sengaja melihat belahan payudara Ustadza Dewi dari kancing gamis yang terbuka.123231Please respect copyright.PENANAazgdaq4RHo
123231Please respect copyright.PENANAMnBh7fqCQa
Pemandangan indah tersebut tentu saja membuat Rayhan menjadi gugup. Tapi ia dengan cepat berhasil menenangkan dirinya. Tapi diam-diam Rayhan tetap mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi yang cukup menggoda kelakiannya.123231Please respect copyright.PENANAijbPXCHlkh
123231Please respect copyright.PENANAqVfu8rDEvG
"Terimakasih ya Ray! Kamu baik sekali." Puji Dewi, ia kembali memamerkan senyuman indahnya.123231Please respect copyright.PENANA1WvixPIZSz
123231Please respect copyright.PENANAHXQ8xbme5o
Pundak Rayhan sedikit naik mendapat pujian dari salah satu Ustadza idolanya itu. "Bukankah Ustadza yang pernah mengajarkan ana kalau kita sesama muslim harus saling membantu satu sama lainnya." Jelas Rayhan, membuat Dewi merasa bangga akan perbuatan terpuji muridnya.123231Please respect copyright.PENANAYibTiPrmHM
123231Please respect copyright.PENANAaZNb37i6OZ
"Antum benar Ray! Orang yang suka membantu sesamanya akan mendapatkan pahala yang besar dari Tuhan." Tambah Dewi. Tapi Rayhan tidak begitu mendengarnya, ia terlalu fokus kearah payudara Ustadza Dewi.123231Please respect copyright.PENANAIG9ImVzxT0
123231Please respect copyright.PENANA0FWFHl2xIg
Wajar saja kalau Rayhan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan matanya. Mengingat wanita yang ada di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza yang selama ini selalu menjaga penampilannya dengan berpakaian yang sangat tertutup. Tetapi siapa yang menyangkah, ia malah mendapatkan kesempatan bisa melihat sepasang gunung kembar milik Ustadza Dewi.123231Please respect copyright.PENANAsQNevIFFDW
123231Please respect copyright.PENANARhjJcIbdd8
Seperti pepatah yang mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Dan itu terjadi kepada Rayhan. Aksinya yang suka mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi, akhirnya ketahuan juga.123231Please respect copyright.PENANAOYK1Vwhi9P
123231Please respect copyright.PENANAnilRL5cXZS
Dewi menangkap basah mata Rayhan yang tengah melirik kearah belahan payudaranya. Tetapi bukannya menegur apa lagi marah, Dewi malah berfikir ingin memberi sedikit hadiah untuk Rayhan, karena pemuda tersebut sudah membantunya dengan tulus. Bagi Dewi tidak ada salahnya kalau dirinya sedikit berbagi.123231Please respect copyright.PENANAoDUMDbODim
123231Please respect copyright.PENANAXOqtEYmE3p
"Capek Ray!" Keluh Dewi, ia kembali merenggangkan pinggang.123231Please respect copyright.PENANAxlBB11wZw8
123231Please respect copyright.PENANA88ORFu9YCN
Kemudian ia duduk beralaskan tanah, kedua lututnya ia lipat keatas sehingga bagian bawah gamisnya terbuka. Mata Rayhan terbelalak lebar ketika melihat isi yang ada di dalam gamis Ustadza Dewi.123231Please respect copyright.PENANA8Zyy4MmIR3
123231Please respect copyright.PENANAbrzoBxZK2U
Terlihat sepasang paha mulus Dewi yang tanpa cacat, dan kain segitiga berwarna hitam yang membalut selangkangannya. Keindahan yang terpampang di hadapannya, membuat tubuh pemuda itu menegang. Raut wajah Rayhan mendadak berubah, sementara nafasnya mulai terasa berat. "Gleeek..." Dengan bersusa paya Rayhan menelan air liurnya yang terasa hambar.123231Please respect copyright.PENANAElCxxLZQwk
123231Please respect copyright.PENANAQaYg1j7m4A
Gila... Benar-benar gila apa yang dilakukan Dewi. Sebagai seorang Ustadza seharusnya ia tidak menggoda muridnya, apa lagi dengan cara memamerkan auratnya di depan pria yang bukan muhrimnya. Tapi Dewi malah melakukannya, seakan ia tidak takut akan azab yang menimpa dirinya atas perbuatannya.123231Please respect copyright.PENANAX58yfcb1eB
123231Please respect copyright.PENANA6VzauLEPJx
Janganlah sesekali kalian mengumbar aurat, karena sesungguhnya, itu bagian dari syetan.123231Please respect copyright.PENANAfheVeEyIZU
123231Please respect copyright.PENANAKNOAsQ6LXc
"Kok bengong?" Tegur Dewi.123231Please respect copyright.PENANA0vShLs7LkO
123231Please respect copyright.PENANAycs4drSJvh
Rayhan tersentak sadar atas kekhilafannya. "Eh... Iya Ustadza, biar ana saja yang menyelesaikannya. Ustadza istirahat saja dulu." Saran Rayhan, Ustadza Dewi tersenyum sembari menyebarkan kedua kakinya hingga semakin terbuka.123231Please respect copyright.PENANAiqNZlVgeXo
123231Please respect copyright.PENANAwHJv8dpp8F
Rayhan berjongkok di depan Dewi sembari memeras pakaian Dewi yang masih basah. Tetapi matanya sesekali mengintip kearah selangkangan Ustadza Dewi yang terlihat gemuk.123231Please respect copyright.PENANA6lS4L5iLGd
123231Please respect copyright.PENANABeKugicf56
Satu persatu Rayhan menjemur pakaian Dewi, dan selama itu juga Rayhan merasa sangat tersiksa. Belum lagi ketika ia harus memegang dalaman Ustadza Dewi dan putrinya Nikita, dengan berbagai warna dan bentuknya yang terkadang aneh. Ada yang berenda, ada yang berbentuk seperti tali, kupu-kupu, dan ada juga yang di bagian bawahnya terbuka.123231Please respect copyright.PENANAjeZUweamHB
123231Please respect copyright.PENANACBSpnrR3Li
"Akhirnya selesai juga." Rayhan mendesah puas.123231Please respect copyright.PENANANRtpjbs5Ti
123231Please respect copyright.PENANAtWj7wSwyJH
Dewi tersenyum lalu ia berdiri. Sekali lagi Rayhan melihat celana dalam Dewi untuk terakhir kalinya. "Terimakasih banyak Ray! Ustadza gak tau deh kalau gak ada kamu." Ujar Dewi, ia merasa puas atas pekerjaan Rayhan yang cukup rapi dalam menjemur pakaiannya di tiang jemuran.123231Please respect copyright.PENANAdvkTkgQf3C
123231Please respect copyright.PENANA3AQLXPzwMT
"Sama-sama Ustadza, saya senang bisa membantu Ustadza! Kalau nanti ada lagi yang bisa ana bantu, Ustadza bilang aja. Insyaallah ana akan bantu." Ujar Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAfMfLhJX7wD
123231Please respect copyright.PENANAENvGjGfgNC
"Tentu, Ustadza akan memanggil kamu."123231Please respect copyright.PENANA3YJAU584vX
123231Please respect copyright.PENANApm0nhO6Ktu
"Kalau begitu ana pergi dulu Ustadza!" Pamit Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAP4TONSCWsZ
123231Please respect copyright.PENANA0nqpgf1W9a
Dewi mengangguk. "Ya, hati-hati di jalan. Sekolah yang rajin biar bisa jadi orang besar." Nasehat Dewi.123231Please respect copyright.PENANALeBCcSOgG6
123231Please respect copyright.PENANAAlvOM7de2n
"Insyaallah Ustadza."123231Please respect copyright.PENANAadhVAkoNmP
123231Please respect copyright.PENANA3iIyyaFCum
Setelah kepergian Rayhan, Dewi memasukan tangannya kedalam gamisnya. Ia mendapatkan selangkangannya yang sudah terlalu basah. "Anak itu membuatku terangsang." Gumam Dewi. Ia tersenyum nakal.123231Please respect copyright.PENANAKMtNgY53QW
123231Please respect copyright.PENANAB4Zx4mvb4x
*****123231Please respect copyright.PENANAtS0i0COZod
123231Please respect copyright.PENANAcqO5a9ieHT
123231Please respect copyright.PENANAhPahbhLTmr
123231Please respect copyright.PENANAU2b7hoyyUi
3 jam sebelumnya di tempat yang berbeda...123231Please respect copyright.PENANAYLYxTIvqxe
123231Please respect copyright.PENANAVBYdf2w6J7
Di dalam kamar berukuran 5X6 itu terdapat sepasang Suami Istri yang baru saja selesai beribadah. Laras melepas mukenanya, dan tidak lupa ia melipatnya agar rapi. Lalu meletakkan kembali mukena miliknya di gantungan khusus yang beradah di samping lemari besar pakaian miliknya.123231Please respect copyright.PENANArk0OnRPpkd
123231Please respect copyright.PENANAYge6jB8jYd
KH Umar tersenyum memandang Istrinya. Wanita yang telah menemaninya selama sepuluh tahun terakhir, setelah mendiang Istri pertamanya meninggal dunia.123231Please respect copyright.PENANALKlHR037lS
123231Please respect copyright.PENANAvy3U3o5IUU
"Kenapa Bi?" Tanya Laras, setelah menangkap basah mata Suaminya yang tengah memandangi lekuk tubuh indahnya.123231Please respect copyright.PENANAIEIK3MGtl4
123231Please respect copyright.PENANAOIxGutJSSI
KH Umar mendekati Istrinya, lalu memeluknya dari belakang. "Apakah Abi sudah tidak boleh memandang tubuh indah Umi." Bisik KH Umar di dekat telinga Istrinya.123231Please respect copyright.PENANA3oYmkcEPEK
123231Please respect copyright.PENANAuYjzrZe6HA
"Boleh dong Bi! Kan Umi milik Abi." Laras memutar tubuhnya hingga mereka berhadap-hadapan.123231Please respect copyright.PENANAjIdSO6wU77
123231Please respect copyright.PENANADRJLGWsJEu
Kedua tangan Laras membelai wajah keriput KH Umar yang di tumbuhi jenggot panjang yang mulai memutih di makan usia. Ya... Sekilas mereka berdua seperti anak dan orang tua, mengingat jauhnya perbedaan usia mereka berdua. Saat ini KH Umar sudah berusia 76 tahun, sementara Laras baru berusia 42 tahun.123231Please respect copyright.PENANAkqbvlEteBt
123231Please respect copyright.PENANAnxpNet88Ut
KH Umar mendekatkan bibir hitamnya ke bibir merah Istrinya. Ia mengecup mesrah bibir Laras, dan Laras mencoba membalas lumatan bibir Suaminya.123231Please respect copyright.PENANAtBzb1CpbZb
123231Please respect copyright.PENANANvAZK1k1gL
Mereka berciuman selama beberapa detik. Kemudian KH Umar membawa Laras menuju ke pembaringan. Pria berusia 76 tahun itu menanggalkan sarungnya, sementara Laras menanggalkan celana tidurnya sekaligus dalamannya.123231Please respect copyright.PENANAnWWsz78GyL
123231Please respect copyright.PENANA9bn7MRURUr
"Ayo Bi!" Ajak Laras.123231Please respect copyright.PENANAwxPREhEl8P
123231Please respect copyright.PENANAdsk03QEiDP
KH Umar menindih tubuh Laras yang telah membuka kedua kakinya selebar mungkin. Tampak bibir KH Umar komat-kamit membaca doa. Selesai berdoa KH Umar menusukan kemaluannya yang sudah ereksi.123231Please respect copyright.PENANA4YjyrQ268r
123231Please respect copyright.PENANAETJBMGM583
Laras dapat merasakan sedikit geli di kemaluannya ketika penis KH Umar masuk kedalam rongga kemaluannya.123231Please respect copyright.PENANAvshTpJ8eCz
123231Please respect copyright.PENANAcSuM3gr7ff
"Aahkk...!" Desah KH Umar, ketika merasakan jepitan vagina Istrinya yang terasa begitu sempit. Maklum saja, Laras belum pernah melahirkan, sehingga vaginanya masih terasa seret walaupun di masuki penis KH Umar yang tergolong kecil dan agak lembek.123231Please respect copyright.PENANA5spUS3GCwP
123231Please respect copyright.PENANAfVNkP18WKu
Laras memejamkan matanya, berusaha menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua. Seiring dengan waktu wanita yang telah memasuki kepala empat itu akhirnya mulai terbakar birahi, membuat vaginanya menjadi semakin licin karena lendir kewanitaannya yang mulai basah.123231Please respect copyright.PENANAiqZN4OXISh
123231Please respect copyright.PENANA4c64y0eHzk
Tapi sayangnya rasa nikmat itu tidak bertahan lama. Baru beberapa menit KH Umar sudah tidak mampu mempertahankan permainannya. Tubuh tua itu menegang sesaat hingga akhirnya menumpahkan spermanya kedalam rahim Istrinya.123231Please respect copyright.PENANApqjGTdT6A9
123231Please respect copyright.PENANAY8qrDaUC2Y
"Terimakasih Umi." Ujar KH Umar sembari rebahan di samping Laras.123231Please respect copyright.PENANABKJre53MIe
123231Please respect copyright.PENANAzB3PF9QkHH
Walaupun merasa kecewa, Laras tetap berusaha tersenyum semanis mungkin. Karena bagaimanapun juga, kepuasan suaminya menjadi prioritas baginya. "Sama-sama Abi." Jawab Laras sembari turun dari tempat tidurnya.123231Please respect copyright.PENANAdWWFwsVHZJ
123231Please respect copyright.PENANApQs8hBevLR
"Oh iya Umi, hari ini keponakan Abi mau ke rumah kita." Ujar KH Umar sembari memandang bulatan pantat Istrinya yang sedikit bergoyang ketika ia mengenakan kembali celana dalamnya. "Mungkin dia akan tinggal beberapa hari di rumah kita." Lanjut KH Umar.123231Please respect copyright.PENANApFfooxqECB
123231Please respect copyright.PENANAV3qYki4dUp
"Siapa Bi?"123231Please respect copyright.PENANAbfzC1LRIZf
123231Please respect copyright.PENANA7dVPEBYzUB
KH Umar tampak mendesah. "Daniel Umi." Jawabnya.123231Please respect copyright.PENANAFeBrORUA8s
123231Please respect copyright.PENANABLaO6eRfdw
"Ooo!" Bibir Laras membulat, sembari melepas baju piyama miliknya yang tampak basah karena keringat. "Aku bangunin Azril dulu ya Bi." Laras mengambil kimono miliknya dan memakainya. Tidak lupa ia juga mengenakan jilbab santai yang tidak begitu besar.123231Please respect copyright.PENANAzK014v3nmt
123231Please respect copyright.PENANARRS8QZB0Jc
Selepas kepergian Istrinya, KH Umar masih terlihat melamun. Sebenarnya ia tidak yakin untuk membiarkan Daniel tinggal bersama mereka untuk sementara waktu, mengingat Daniel adalah aib bagi keluarga besar KH Umar. Karena perselingkuhan Daniel dengan Ibu Tirinya, membuat saudara KH Umar meninggal dunia karena stres. Tetapi KH Umar juga tidak bisa menolak keponakannya tersebut, karena bagaimanapun juga Daniel masih keluarganya, apa lagi saat ini tidak ada satupun keluarga besarnya mau menampung Daniel yang baru keluar dari hotel prodeo.123231Please respect copyright.PENANAbRYOD7vfDv
123231Please respect copyright.PENANAnbeXrWafFw
KH Umar berharap keponakannya itu mau berubah. Dan ia pikir Daniel berhak untuk mendapatkan kesempatan ke dua dalam memperbaiki dirinya. Semoga saja dengan Daniel tinggal di pesantren ia bisa menjadi pemuda yang lebih baik lagi.123231Please respect copyright.PENANAJJ9Ti1Aq0C
123231Please respect copyright.PENANASXGSZfoUpE
Sementara itu di kamar sebelah, Laras tengah duduk di pinggiran tempat tidur putranya yang tengah terlelap. Dengan perlahan ia mengusap lembut kening Azril.123231Please respect copyright.PENANAt0RbEp8dTB
123231Please respect copyright.PENANAB5IQBbdbMm
Walaupun anak remaja yang tengah tertidur di dekatnya bukanlah anak kandungnya. Tetap saja Laras sangat menyayangi dirinya seperti anak kandungnya sendiri. Dulu saat Azril masih kecil, Laras ikut merawat dan membesarkannya. Sehingga tidak heran, ketika Kakak nya meninggal, ia di minta untuk menggantikan posisinya menjadi Ibu Azril.123231Please respect copyright.PENANA8hy52a9hKm
123231Please respect copyright.PENANA04EPIjnkhU
Laras menyandarkan punggungnya, sembari menatap kamar Azril yang selalu rapi. Di pojokan kamarnya terdapat meja belajar, dan rak buku yang tersusun sangat rapi.123231Please respect copyright.PENANAlv8L5bYOYn
123231Please respect copyright.PENANAqoR8eBXbK5
Sungguh Laras merasa bangga memiliki anak seperti Azril. Selain patuh terhadap orang tua, Azril juga anak yang berprestasi. Satu bulan yang lalu, mereka merayakan keberhasilan Azril yang telah berhasil menghafal tiga puluh Juzz. Rasanya sangat jarang menemukan anak seusia Azril bisa menghafal 30 juz.123231Please respect copyright.PENANAwL3zp4v3FW
123231Please respect copyright.PENANAUIZjQCw3HM
"Bangun Nak! Subuh dulu." Panggil Laras lembut.123231Please respect copyright.PENANA7dWfrAHYV8
123231Please respect copyright.PENANAgokV6oe7ro
Tubuh Azril menggeliat, dan sedetik kemudian ia membuka matanya. Laras menyambut pagi Azril dengan senyuman terbaiknya. Dan tanpa di sadari Laras, senyumannya membuat anak remaja tersebut menjadi salah tingkah.123231Please respect copyright.PENANAK19W33gfu7
123231Please respect copyright.PENANA9OxcxSIZHu
Azril segera bangun, ia duduk di atas tempat tidurnya sembari melihat kearah jam dinding kamarnya dengan motif Spiderman. "Astaghfirullah! Sudah setengah enam." Gumam Azril.123231Please respect copyright.PENANA7WU90sazdN
123231Please respect copyright.PENANAsgOocuIPDD
"Masih ada waktu!" Laras membelai anak rambut Azril.123231Please respect copyright.PENANAUYYQ25CUaa
123231Please respect copyright.PENANAsvLhJXdfxl
Laras mengerti kenapa Azril akhir-akhir ini sering bangun terlambat. Sehingga ia memakluminya.123231Please respect copyright.PENANA4SLo0SuwsV
123231Please respect copyright.PENANAAi3r0p12cq
Azril melihat kearah Ibu Tirinya. Dalam diam ia menelan air liurnya yang terasa hambar, ketika matanya menangkap siluet belahan payudara Laras diantara lipatan kimono yang di kenakan Laras. Sebagai anak remaja, sudah sewajarnya kalau Azril terangsang melihat pemandangan indah tersebut.123231Please respect copyright.PENANAhZv1UGEjI9
123231Please respect copyright.PENANAhJqjzfkPeD
Tetapi karena Azril anak yang baik, ia cepat sadar akan kesalahannya. Buru-buru Azril membuang mukanya, ia menatap kaligrafi yang ada dinding kamarnya yang bercat putih.123231Please respect copyright.PENANAkw1mHQWppw
123231Please respect copyright.PENANApfz7y3r5vh
"Kalau ngantuk tidur lagi aja sebentar." Suruh Laras. Ia merasa tidak tega melihat Azril menahan kantuk.123231Please respect copyright.PENANAI5Rk9qQUuE
123231Please respect copyright.PENANASCA89bjfTP
Azril tersenyum. "Takut kebablasan Umi." Sahut Azril, tanpa melihat kearah Ibu Tirinya. Ia takut kembali khilaf, walaupun setan sudah berusaha membujuk dirinya untuk melihat kearah Laras yang pagi ini tampil seksi.123231Please respect copyright.PENANAfQ03zffAk8
123231Please respect copyright.PENANAEyIeaBK3JD
Tiba-tiba Laras menarik tangan Azril, membuat tubuh Azril limbung dan jatuh kedalam pelukan Laras. Dan beruntungnya atau sialnya bagi Azril, wajahnya bersandar tepat diatas payudara Ibu Tirinya, benda empuk yang menjanjikan sejuta kenikmatan. Dari jarak yang begitu dekat Azril dapat mencium aroma tubuh Ibunya.123231Please respect copyright.PENANA5e0Bh8ZmYI
123231Please respect copyright.PENANAY7BNBtfats
Laras yang tidak mengerti akan penderitaan Azril, malah mendekap kepala Azril, membuat nafas Azril menjadi tersengal-sengal. Seumur hidupnya, baru kali ini wajahnya menyentuh payudara Laras.123231Please respect copyright.PENANAAIHD4u2n2v
123231Please respect copyright.PENANA3kntq8P1DZ
Azril membuka matanya, dengan tatapan tidak percaya, ia dapat melihat jelas belahan bongkahan payudara Laras yang memang tidak mengenakan bra untuk melindungi payudaranya yang berukuran 36E. Bahkan ia bisa melihat puting Laras yang berwarna kecoklatan sebesar biji kacang.123231Please respect copyright.PENANA4JTxjqHCWT
123231Please respect copyright.PENANA3N8mP0O4Ez
Buru-buru Azril menurunkan pandangannya, dan kali ini ia di suguhi pemandangan yang tidak kalah indahnya. Sepasang paha mulus beserta gundukan vagina Laras yang masih tersimpan di balik kain segitiga berwarna hitam yang telah lecek. Lagi Azril menelan air liurnya. Sungguh ia tidak menyangkah, kalau sepagi ini akan di suguhi pemandangan yang begitu indah, sekaligus menyesatkan.123231Please respect copyright.PENANAAfNK5mDMLS
123231Please respect copyright.PENANAJvnqeOUPV8
"Hafalan... Hafalan... Hafalan..." Azril bergumam pelan. Ia percaya salah satu yang merontokkan hafalan salah satunya adalah hawa nafsu.123231Please respect copyright.PENANACGPu2J4mfM
123231Please respect copyright.PENANAj3loytSMS2
Laras mengecup lembut ubun-ubun kepala Azril. "Gimana hafalan kamu sayang?" Tanya Ashanty, ia sama sekali tidak sadar, kalau sikapnya yang bermaksud ingin membuat Azril merasa nyaman, malah membuat anak remaja itu menderita.123231Please respect copyright.PENANAYSwhhqJblm
123231Please respect copyright.PENANAwaFXa6eDLn
"Al-alhamdulillah U-Umii, masih lancar!" Jawab Azril gugup.123231Please respect copyright.PENANAVr0BvHmuBI
123231Please respect copyright.PENANAy3IBfi6L2D
"Yang sulit dari menghafal itu, bukan waktu menghafalnya, melainkan menjaganya sayang! Karena itu kamu harus menjaga hafalan kamu dengan baik." Jemari Laras membelai wajah Azril, sembari menatapnya.123231Please respect copyright.PENANAFXSgKpLJ8T
123231Please respect copyright.PENANAtT0VmBrNx0
"Iya Umi, insyaallah Azril akan menjaganya." Jawab Azril ragu. Ia tidak yakin bisa mempertahankan hafalannya, kalau Ibu Tirinya tidak juga melepaskan dirinya.123231Please respect copyright.PENANAMxSoz6N5oL
123231Please respect copyright.PENANALb3p3ydZXI
Sebenarnya Azril ingin sekali meminta Laras untuk berhenti memeluknya. Tetapi ia takut Ibunya akan tersinggung. Tetapi kalau dia hanya diam saja, ia juga tidak yakin bisa menjaga pandangannya lebih lama lagi, karena penampilan Laras yang seksi seakan menari-nari di kelopak matanya, walaupun ia sudah memejamkan matanya.123231Please respect copyright.PENANAyVtIESrOnc
123231Please respect copyright.PENANAmnJgl6RHbe
123231Please respect copyright.PENANAe2dsqDzScR
123231Please respect copyright.PENANA7U4v7c2G1O
123231Please respect copyright.PENANAJd22I8sWEQ
123231Please respect copyright.PENANAuuYpyoytzg
*****123231Please respect copyright.PENANA6D7uLMRwAf
123231Please respect copyright.PENANAE0fxgu2LTE
123231Please respect copyright.PENANAOAIcXfPPas
123231Please respect copyright.PENANAKLQX10Aiuj
"Aurel, jangan lari..."123231Please respect copyright.PENANAM9xXhmyNCS
123231Please respect copyright.PENANAc3Dl8L8vBt
Di koridor asrama tampak dua anak remaja putri tengah berlarian, saling kejar-kejaran, membuat salah satu dari mereka bertiga hanya menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan kedua sahabatnya yang seakan tidak pernah lelah bercanda satu sama lainnya. Dinda menutup kitabnya.123231Please respect copyright.PENANAcWQzAQj278
123231Please respect copyright.PENANAfRU9Y1XdV2
Ia menghampiri Aurel dan Asyifa yang tengah bergulat di lantai koridor asrama. Mereka berdua saling menggelitik satu sama lainnya.123231Please respect copyright.PENANAsSEo6U9xy6
123231Please respect copyright.PENANANUhHxY4fyt
"Astaghfirullah! Kalian berdua ini sudah keterlaluan, tidak mencerminkan akhlak seorang muslimah." Ujar Dinda, menceramahi kedua sahabatnya yang malah cengengesan.123231Please respect copyright.PENANAvORcXPIzDQ
123231Please respect copyright.PENANAltCQ91Byjv
"Eh Ustadza." Ujar Asyifa. Ia memperbaiki roknya yang tersingkap.123231Please respect copyright.PENANAnd0Wtn2wVB
123231Please respect copyright.PENANAgKGsh6hFXL
Aurel berdiri, lalu dengan gerakan cepat ia meremas payudara Asyifa, membuat gadis cantik itu terpekik kaget. "Aurel... Sini aku mau balas." Panggil Asyifa, tetapi gadis yang di panggilnya itu sudah cukup jauh darinya.123231Please respect copyright.PENANADUSr6ognX1
123231Please respect copyright.PENANAvun8cKOgUA
"Astaghfirullah! Bisa stres aku melihat kalian berdua." Omel Adinda.123231Please respect copyright.PENANA2pOfEHgX5k
123231Please respect copyright.PENANAXNRhhr0Dv2
Melihat Adinda yang mulai serius, mereka berdua kompak berhenti untuk saling mengganggu. Ya... Bagaimanapun juga mereka menganggap Adinda seperti Kakak, mengingat Adinda memang lebih tua setahun dari mereka. Selain itu sikap Adinda lebih dewasa di bandingkan mereka berdua.123231Please respect copyright.PENANApBJqFJfNHx
123231Please respect copyright.PENANACbzQ6Eu6sg
Aurel mendekat, ia berdiri di samping Adinda yang sesekali menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua, yang tidak jarang membuatnya setres.123231Please respect copyright.PENANAluy06qLpzB
123231Please respect copyright.PENANApz6dbmqVat
"Kalian sudah besar, tidak baik bercanda seperti itu." Nasehat Adinda. Walaupun apa yang mereka lakukan hanya sebatas bercanda, tetapi tetap saja bagi Adinda yang mereka lakukan sebuah perbuatan tabu.123231Please respect copyright.PENANA4EqIw6PHVC
123231Please respect copyright.PENANADBPTNwQvfs
"Iya Umi!" Jawab mereka serempak.123231Please respect copyright.PENANAL4bwBqRlUo
123231Please respect copyright.PENANAfERRXKutPY
"Sudah hampir jam tujuh, mau sekolah gak?" Tegas Adinda. Aurel dan Asyifa saling pandang.123231Please respect copyright.PENANA9ICbCEq6vO
123231Please respect copyright.PENANASnDY2o1xXn
"Iya Umi."123231Please respect copyright.PENANAZaVl8Z4vao
123231Please respect copyright.PENANAdKHzmV2coI
"Yuk." Ajak Adinda sembari menghela nafas.123231Please respect copyright.PENANAzUgKOAAQe0
123231Please respect copyright.PENANAo9FlOMUW9X
*****123231Please respect copyright.PENANAQghVBREjiJ
123231Please respect copyright.PENANATOAFN9M2UG
123231Please respect copyright.PENANAWwVVSaH7eX
123231Please respect copyright.PENANABQK1DF7FUX
Teng... Teng... Teng...123231Please respect copyright.PENANAF2IuoI4cQe
Bertepatan dengan suara bel tanda masuk sekolah, Rayhan, Doni, Azril, Nico dan santri lainnya bergegas masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Rayhan dan Azril duduk di depan sementara Doni dan Nico duduk di belakang.123231Please respect copyright.PENANA0scj7hS0ub
123231Please respect copyright.PENANAv6sVjLxdQm
Tidak lama kemudian seorang wanita cantik dengan kaca mata minusnya masuk kedalam kelas. Tidak lupa ia mengucapkan salam, yang di jawab kompak oleh murid-muridnya. Ia duduk di kursinya sembari membuka daftar absen. Satu persatu nama yang di absensi ia panggil. Sebagian besar muridnya hadir, tetapi ada sebagian kecil yang tidak bisa mengikuti kelas.123231Please respect copyright.PENANAyncFw0ZBCi
123231Please respect copyright.PENANA5DR8XsXgAg
Setelah agenda formal itu selesai, suasana kelas mendadak hening dan mencekam. Beberapa Santri terlihat tertunduk lesu, dengan keringat dingin yang membasahi tubuh mereka, dan beberapa lagi terlihat sibuk membuka kitab mereka.123231Please respect copyright.PENANA3yXFvgx44h
123231Please respect copyright.PENANAeYbvWmtvae
Ustadza Anita turun dari kursinya, ia mengedarkan pandangannya kearah muridnya yang terlihat pucat pasi. Hanya ada beberapa santri saja yang terlihat tenang.123231Please respect copyright.PENANAaeJ4Ys2Tby
123231Please respect copyright.PENANAt3DLubLsBx
"Woi!" Bisik Doni.123231Please respect copyright.PENANAKzj5QUJUyW
123231Please respect copyright.PENANAi3jxdNZChn
Rayhan menoleh ke belakang. "Apa?" Jawab Rayhan dengan berbisik juga.123231Please respect copyright.PENANAYOXlNg10PQ
123231Please respect copyright.PENANAzp1v9PnErq
"Lo udah hafal?"123231Please respect copyright.PENANAMFyHH28KqR
123231Please respect copyright.PENANAhEjpXLpjrE
"Belum, Lo?" Doni menggelengkan kepalanya.123231Please respect copyright.PENANAJDZQkhBoR9
123231Please respect copyright.PENANAWv0y5imxT3
Rayhan bernafas lega, setidaknya ia punya teman berdiri nanti dan menerima hukuman bersama-sama. Sementara Azril, rasanya tidak mungkin ia tidak hafal, mengingat sahabatnya yang satu itu sangat rajin dan ia juga cepat menghafal.123231Please respect copyright.PENANA6z5C5JW4a9
123231Please respect copyright.PENANAplOMONVgkH
Ustadza Anita menghela nafas, sebelum mengucapkan kalimat pamungkasnya. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Suara Ustadza memang terdengar pelan, tetapi sangat tajam menusuk bagaikan pedang di hati para Santri yang belum hafal.123231Please respect copyright.PENANAkmCcGgYBN3
123231Please respect copyright.PENANA0DbvxoB9Id
Satu persatu Santri maju ke depan kelas, tak ketinggalan Doni dan Rayhan, memang selalu menjadi langganan.123231Please respect copyright.PENANA7q84nXkJD5
123231Please respect copyright.PENANAaphioVMerb
Ustadza Anita menggelengkan kepalanya, melihat murid-muridnya yang berjumlah delapan orang telah siap menerima hukuman darinya. Ia kembali melihat kearah santri lainnya yang masih duduk bangku mereka masing-masing. Anita tersenyum tipis, melihat sisa muridnya yang kurang lebih dua puluh orang.123231Please respect copyright.PENANApD35sZ4mfp
123231Please respect copyright.PENANA7RZqk2UE9K
"Jadi yang masih duduk sudah hafal semua?" Tanya Anita.123231Please respect copyright.PENANAAUPkR7oDWW
123231Please respect copyright.PENANAP8nONA1fKl
"Sudah Bu!" Jawab mereka kompak.123231Please respect copyright.PENANAPknVvxk5JS
123231Please respect copyright.PENANA6QXKw3Ovaq
Ustadza Anita kembali duduk di kursinya. "Kalau ada yang tidak hafal, maka hukumannya akan semakin berat! Ustadza tanya sekali lagi." Hening sejenak. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Ulangnya, sembari menatap satu persatu wajah muridnya yang terlihat tegang.123231Please respect copyright.PENANALCakEVRKzU
123231Please respect copyright.PENANAJwEeWpN3gt
Sekitar lima menit berlalu, belum ada satupun santri yang beranjak dari kursinya. Itu artinya sudah tidak ada lagi Santri yang belum hafal. Tetapi ketika Ustadza Anita hendak mengetes mereka, tiba-tiba seorang santri menggeser kursinya, lalu berjalan dengan wajah tertunduk menuju depan kelas.123231Please respect copyright.PENANAymtEvqvkkh
123231Please respect copyright.PENANAkYdlLZHeX9
Rayhan dan Doni kompak saling pandang, lalu pandangan mereka tertuju kearah Azril yang tengah melangkah gontai menuju barisan para pesakitan.123231Please respect copyright.PENANAMbJp86uZvR
123231Please respect copyright.PENANApr5DGRpx2Y
"Azril!" Lirih Ustadza Anita.123231Please respect copyright.PENANAx1DDbHNzCA
123231Please respect copyright.PENANAd3s8HVrjoA
Ternyata bukan hanya Rayhan dan Doni saja yang sulit percaya kalau sahabat karib mereka yang semester lalu juara kelas bisa berada di barisan pesakitan. Ustadza Anita pun sulit untuk percaya, mengingat Azril selama ini di kenal sebagai anak yang pintar, dan selalu bisa menghafal setiap hafalan yang di berikan kepadanya.123231Please respect copyright.PENANALKjIQl0DIC
123231Please respect copyright.PENANACwYsQEER3G
Azril sadar kalau dirinya saat ini mendadak menjadi pusat perhatian teman-temannya, tetapi ia tidak mengubrisnya.123231Please respect copyright.PENANARA9ariYDyK
123231Please respect copyright.PENANAnrl4ly2RLs
Sebenarnya semalam Azril telah menghafal hafalan yang di berikan Ustadza Anita. Tetapi entah kenapa, tiba-tiba ia sulit mengingat hafalannya. Mungkinkah karena kejadian tadi? Bisa jadi... Karena Azril sendiri berfikir seperti itu. Setiap kali ia ingin fokus mengingat hafalannya, secara tiba-tiba kemolekan tubuh Ibunya terbayang di dalam benaknya.123231Please respect copyright.PENANAchfaGji64m
123231Please respect copyright.PENANAxXJbaJBsOe
*****123231Please respect copyright.PENANAHfWJvXJah6
123231Please respect copyright.PENANAQOnTGctVBP
123231Please respect copyright.PENANADOsGIAA45I
Ketika jam menunjukan pukul sembilan pagi, lonceng kembali berdentang, menandakan jam istirahat pertama. Beberapa siswa berhamburan keluar kelas, ada yang ke asrama, duduk di taman, perpustakaan dan ada juga ke tempat pavorit mereka, kantin sekolah.123231Please respect copyright.PENANAZ8XTIdbWFV
123231Please respect copyright.PENANAhC2ojORVSf
Pesantren Al Tauhid memiliki dua kantin, satu khusus santri perempuan dan satunya lagi di khususkan untuk santri laki-laki. Kantin mereka memang di pisah, sama halnya dengan kelas maupun asrama mereka. Sehingga sulit bagi mereka untuk berinteraksi secara langsung ketika berada di dalam lingkungan pesantren.123231Please respect copyright.PENANAitoZIW5pGb
123231Please respect copyright.PENANACH6AstTpLH
Dan di sanalah Zaskia bersama dua rekannya sesama Ustadza menghabiskan waktu istirahat.123231Please respect copyright.PENANAOClkydlQuc
123231Please respect copyright.PENANAZCtRKbVxrk
Sembari menikmati sepiring bakso Mang Solihin, mereka bercengkrama ringan, membaur dengan para santri wanita dan beberapa Ustadza.123231Please respect copyright.PENANACXygnz4DAO
123231Please respect copyright.PENANADVwDJ1gHDf
"Mau sampai kapan Uhkti melajang?" Pertanyaan menohok itu meluncur deras dari sahabat baiknya Julia. Zaskia yang tengah mengunyah pentol bakso miliknya, nyaris saja memuntahkan kembali makanannya.123231Please respect copyright.PENANAcX2ysyxcIz
123231Please respect copyright.PENANADNFy6Fdcub
Nabila yang merasa kasihan menyikut lengan Julia. Ia merasa pertanyaan frontal seperti itu bisa di sampaikan dengan cara yang lebih tepat. Walaupun sebenarnya ia juga ingin menanyakan hal yang sama, mengingat usia Zaskia yang sudah 24 tahun, sangat layak bagi wanita berhijab merah muda itu untuk segera menikah.123231Please respect copyright.PENANAnBR5B3ZsdN
123231Please respect copyright.PENANAAS0ARMYv34
Zaskia tidak langsung menjawab pertanyaan yang sering sekali mampir kepadanya. Karena pada dasarnya, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa dirinya masih ingin melajang.123231Please respect copyright.PENANAF513pFi7sN
123231Please respect copyright.PENANALSuKqFLTDn
Wanita secantik Zaskia, tentu tidak sulit baginya untuk mencari pasangan. Sudah banyak para Ikhwan yang datang kepadanya dan mengajukan proposal ta'aruf, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang di terima Zaskia. Selalu saja ada alasan, bagi Zaskia untuk menolak mereka.123231Please respect copyright.PENANAaf8ywBSmnV
123231Please respect copyright.PENANAYUmIorBLHM
"Jodohnya belum ada!" Jawab Zaskia singkat.123231Please respect copyright.PENANAejJ9lpBf0g
123231Please respect copyright.PENANAZkKPEZATFP
Julia menghela nafas, sembari mengaduk kopi cappucino yang ada di depannya. "Jodoh juga harus di usahakan Uhkti. Ingat, Allah tidak akan merubah nasib kaumnya, kecuali kaumnya yang mau berubah." Nasehat Julia, ia mengangkat gelas dan menyeruput kopinya.123231Please respect copyright.PENANAySEFBJnxOF
123231Please respect copyright.PENANA3SgZq3irwh
"Benar Za! Junior kita aja sudah banyak yang menikah." Jelas Nabila, yang setahun lalu melepas masa lajangnya.123231Please respect copyright.PENANAHIxs4ybU3A
123231Please respect copyright.PENANAJD4Zr2Dr3N
"Bukannya ana belum mau menikah Uhkti, hanya saja, belum menemukan sosok yang layak untuk menjadi pemimpin rumah tanggaku nanti."123231Please respect copyright.PENANATKhlq41Jq3
123231Please respect copyright.PENANA30S5x4BZ28
"Laki-laki yang seperti apa yang Uhkti inginkan untuk menjadi pendamping Uhkti?" Tanya Julia heran, dengan sikap sahabatnya. Selama ini yang mencoba mendekati Zaskia bukan pria sembarangan, mereka adalah pria-pria pilihan yang keislamannya tidak bisa di ragukan lagi.123231Please respect copyright.PENANA1T9WeOcP2a
123231Please respect copyright.PENANANtSBFdkoBF
Zaskia diam sejenak, ia mengedarkan pandangannya kearah sepasang kucing yang tengah kawin di pojokan kantin. Tanpa sadar, sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.123231Please respect copyright.PENANAo2UNZMvyun
123231Please respect copyright.PENANARNhHOgzSix
Sebenarnya Zaskia sadar betul, kalau manusia di ciptakan berpasang-pasangan untuk melengkapi iman mereka. Hanya saja, untuk saat ini Zaskia merasa belum siap untuk membuat komitmen dengan seseorang pria. Ia ingin melihat Adik kandungnya sukses terlebih dahulu, sebelum membuat komitmen. Karena dirinya takut, kalau ia memiliki pasangan hidup, perhatiannya terhadap Rayhan akan berkurang.123231Please respect copyright.PENANATDt19lP4ay
123231Please respect copyright.PENANATYpLbiePmQ
"Kucing aja ada pasangannya? Kamu kapan?" Ledek Julia. "Mau sampai kapan memek kamu menganggur!" Lanjut Julia, kali ini ia berbicara dengan nada yang sebenarnya tidak layak di ucapkan oleh Ustadza seperti Julia.123231Please respect copyright.PENANAsDO5aRno2J
123231Please respect copyright.PENANAQhjQa6qxUt
Nabila yang duduk di sampingnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Keluar dah sifat asli." Celetuk Nabila, sembari melirik kearah sahabatnya.123231Please respect copyright.PENANArOvqcnBT2J
123231Please respect copyright.PENANAIRWWzVgCGN
"Astaghfirullah Mbak! Gak ada kalimat yang lebih bagus." Singgung Zaskia, ia benar-benar tidak mengerti dengan sahabatnya yang satu itu. "Seperti bukan seorang muslimah." Nyinyir Zaskia.123231Please respect copyright.PENANAwNxTMIsetw
123231Please respect copyright.PENANADQKm7p7p2e
"Habis aku sebel sama kamu Za!"123231Please respect copyright.PENANAVJTl8r13Gd
123231Please respect copyright.PENANAL9A9KgYej5
Zaskia meletakan kedua tangannya diatas meja kantin. "Sebel kenapa? Ana belum menikah, karena memang belum bertemu sosok yang tepat. Ana yakin, uhkti pasti tidak ingin melihat Ana menyesal nantinya, karena terburu-buru mencari pasangan hidup." Jelas Zaskia, membuat Julia tidak bisa berkata-kata lagi.123231Please respect copyright.PENANARYzDXrPS10
123231Please respect copyright.PENANA5usECoaa2R
"Sudah-sudah, kita ngobrolin yang lain aja." Lerai Nabila.123231Please respect copyright.PENANAX9YzLdSLQo
123231Please respect copyright.PENANAeI3fJ4mBq7
Julia menghela nafas perlahan, sembari menegakan punggungnya. "Uhkti benar, bagaimanapun juga kita tidak boleh terburu-buru mencari pasangan hidup!" Getir Julia, wajah cantiknya menggambarkan kesedihan yang mendalam.123231Please respect copyright.PENANARgA7Kkwd5I
123231Please respect copyright.PENANATX9Rds9cVv
"Alhamdulillah kalau Uhkti mengerti." Zaskia tersenyum manis. Membuat pria manapun pasti akan oleng imannya kalau melihat senyuman Zaskia.123231Please respect copyright.PENANAJZSVGP4a9x
123231Please respect copyright.PENANAcYzGz55WPL
Mereka kembali melanjutkan makan siang mereka, sembari mengobrol ringan. Sementara Julia lebih banyak diam. Wanita berusia 33 tahun itu sangat menyesal karena sempat memaksa sahabatnya untuk segera menikah, dan melupakan masa lalunya yang penuh penyesalan. Andai saja dulu ia tidak terburu-buru memilih pasangan, mungkin ia tidak perlu merasakan penyesalan sampai detik ini.123231Please respect copyright.PENANAwBJJxLeixg
123231Please respect copyright.PENANAuNEvJWuZd4
Obrolan mereka terhenti, ketika suara dentang lonceng kembali berkumandang. Habis ini Zaskia dan Nabilla masih ada kelas. Sementara Julia memutuskan pulang ke rumahnya. Karena jadwal mengajarnya kosong.123231Please respect copyright.PENANAv8wImxk4t0
123231Please respect copyright.PENANAja96aFpVPE
*****123231Please respect copyright.PENANA9RFdeQiVH0
123231Please respect copyright.PENANAi0KsTgPVkF
123231Please respect copyright.PENANAKGD8jUIwEN
123231Please respect copyright.PENANAT1dIQ8VbUc
Suara azan berkumandang melalui Manara masjid yang menjulang tinggi. Suara sang Muazin yang begitu merdu, mampu menggetarkan hati siapapun yang mendengarkannya dengan khusuk. Tidak lama kemudian, beberapa santri dan ustadz-ustadza berbondong-bondong menuju masjid. Dalam sekejap masjid di penuhi oleh orang-orang yang ingin melaksanakan ibadah.123231Please respect copyright.PENANANWm2htw4UQ
123231Please respect copyright.PENANAGysCE7qpJA
Di tempat yang berbeda, terlihat seorang pemuda berdiri di depan sebuah rumah. Sesekali wajahnya meringis menahan hawa panas matahari yang menerpa wajahnya.123231Please respect copyright.PENANALRDHTHFHcK
123231Please respect copyright.PENANAUsbYvAyVvV
Sudah hampir setengah jam lamanya ia berdiri di depan pintu seorang diri. Menahan hawa panas yang membakar kulitnya, membuatnya mendumel kesal. Ingin rasanya ia segera meninggalkan rumah tersebut, tetapi sayangnya ia tidak memiliki tujuan lain.123231Please respect copyright.PENANAurJ6k5ZMK2
123231Please respect copyright.PENANA3bqTLzFm20
Tok... Tok... Tok...123231Please respect copyright.PENANAPsAmNeegSl
123231Please respect copyright.PENANAwNJXMwg5Pj
"Assalamualaikum!" Panggilnya untuk ke sekian kali.123231Please respect copyright.PENANAe3xmHduHnM
123231Please respect copyright.PENANAmWwpZgel6R
Lima menit kemudian pintu itu akhirnya terbuka. Tampak seorang wanita paruh baya berparas cantik keluar dari dalam rumahnya. Wanita tersebut adalah Laras, istri dari pimpinan Ma'had Al Tauhid. Di usianya yang sudah berkepala empat, ia masih terlihat begitu cantik. Dan kecantikannya mampu menghipnotis pemuda yang ada dihadapannya saat ini.123231Please respect copyright.PENANACiIwRxPVkZ
123231Please respect copyright.PENANApNSScuWUUz
Butuh waktu beberapa detik untuk mengembalikan kesadaran Daniel.123231Please respect copyright.PENANAFjmizMUYOL
123231Please respect copyright.PENANACitSx1cpZY
"Waalaikumsalam! Daniel?" Ujar Laras.123231Please respect copyright.PENANAqHwaLJipFP
123231Please respect copyright.PENANAhRGNMDQ3nV
Pemuda itu tersenyum lega. "Iya Tante, ini saya Daniel." Ujar Daniel sembari menyalami tangan Laras. Bibir tebalnya mencium hangat punggung tangan Laras.123231Please respect copyright.PENANAIn8nCrq0fO
123231Please respect copyright.PENANAM8YtuBLIn1
"Subhanallah, sekarang kamu terlihat semakin tampan, terakhir kita ketemu kamu masih terlihat kudel." Laras tertawa renyah, ia tidak menyangkah kalau Daniel akan tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan.123231Please respect copyright.PENANAjQwzVAtFve
123231Please respect copyright.PENANA9usqJgivJP
Daniel tersenyum senang mendengarnya. "Tante juga masih terlihat sangat cantik!" Balas Daniel.123231Please respect copyright.PENANAm1UIaT9My8
123231Please respect copyright.PENANAc9Lg4pKz9M
"Bisa saja kamu Dan!"123231Please respect copyright.PENANAoYjDhboCBE
123231Please respect copyright.PENANATgpajwO2Ez
"Bener kok Tante, tadi saya kira anaknya Tante yang keluar menyambut saya, eh... Gak taunya Tante sendiri."123231Please respect copyright.PENANAJ9kRGRmWKU
123231Please respect copyright.PENANAZrOTw7vvwh
Laras tertawa semakin keras, ia tidak menyangkah kalau dirinya ternyata masih begitu cantik. Sebagai seorang wanita sudah sewajarnya kalau ia merasa senang karena di sejajarkan dengan anak remaja.123231Please respect copyright.PENANAx0T6M40oRq
123231Please respect copyright.PENANAasWnxwF7JB
"Uda ah ngegombalnya, nanti Tante malah terbang lagi." Ujar Laras sembari tersenyum manis. "Gimana kabar kamu Dan?" Tanya Laras, mengalihkan pembicaraan.123231Please respect copyright.PENANA5KGkPUwwOn
123231Please respect copyright.PENANAoYR5nzKGLz
"Alhamdulillah, baik Tante, kabar Tante sendiri bagaimana?" Tanya Daniel sopan. Tapi sayang, matanya tidak sesopan mulutnya. Diam-diam mengamati wajah cantik Istri dari KH Umar yang berseri indah, bagaikan bunga mawar yang tengah mekar. Ia berfikir betapa beruntungnya kalau dirinya bisa meniduri wanita yang ada di hadapannya saat ini.123231Please respect copyright.PENANAbpvsvTTs3b
123231Please respect copyright.PENANA0rpMwhfs4P
Matanya turun menuju sepasang gunung kembar yang terbungkus rapi di balik hijab hitam yang di padu dengan gamis berwarna coklat muda.123231Please respect copyright.PENANAddNNIJ01TE
123231Please respect copyright.PENANAFH0luHzq4d
Laras sama sekali tidak menyadari kenakalan Daniel yang berani memandangi kemolekan sepasang gunung kembar miliknya yang amat ia banggakan.123231Please respect copyright.PENANAkOJOJV7l0u
123231Please respect copyright.PENANAQHJoQMHrQ5
"Alhamdulillah, Tante juga baik! Ayo masuk dulu Dan. Gak enak ngobrol di luar." Ajak Laras.123231Please respect copyright.PENANAhcCiSczoYg
123231Please respect copyright.PENANAy9Tb8kKDR2
"Iya Tan."123231Please respect copyright.PENANAw71isRVBz3
123231Please respect copyright.PENANA9GxKCOBLhN
******123231Please respect copyright.PENANAcuNRzZLKc9
Amanda123231Please respect copyright.PENANApQ64xfkpkH
123231Please respect copyright.PENANAfHpavXPolm
Rika123231Please respect copyright.PENANAlXCVWYPdXJ
123231Please respect copyright.PENANAX7f6zTTJCr
Gita123231Please respect copyright.PENANAs0IXJIcDmN
123231Please respect copyright.PENANAeY8D1X4JXq
Langit yang tadinya berwarna biru cerah kini telah berganti warna menjadi warna jingga. Angin bertiup pelan, menggulung debu-debu jalanan, dan beberapa plastik bekas ikut tertiup perlahan.123231Please respect copyright.PENANAEuu1HVFWs4
123231Please respect copyright.PENANAb2YJCKE0NN
Di sebuah lapangan yang tidak begitu besar, tampak dua orang santri wati yang tengah bermain badminton. Seorang lagi duduk di pinggir lapangan sembari menjadi wasit dadakan.123231Please respect copyright.PENANAiS531bUmaz
123231Please respect copyright.PENANACQdQxj8DNg
"Tadi masukkan?" Protes Gita.123231Please respect copyright.PENANAfc34ZObri0
123231Please respect copyright.PENANAM28O6dAyWg
Rika ikut menghampiri Amanda yang menjadi wasit dadakan. "Tadi melewati garis line kok." Sengit Rika tidak mau kalah, Amanda hanya melongok bingung.123231Please respect copyright.PENANAssu05lNIq5
123231Please respect copyright.PENANAfYP5l8sXNA
"Buta ya mata kamu."123231Please respect copyright.PENANALjbJEujyaJ
123231Please respect copyright.PENANAKsr1NnWrAf
"Enak aja! Tadi benaran gak masuk." Jawab Rika berkacak pinggang sembari mengembungkan pipinya, hingga ia terlihat sangat menggemaskan.123231Please respect copyright.PENANAugge5a3cdP
123231Please respect copyright.PENANA0nZ1au4Don
Amanda segera berdiri sembari menepuk-nepuk pantatnya yang kotor terkena debu. "Di sini gue wasitnya, kalian gak usah ribut." Lerai Amanda, seakan dirinya memang seorang wasit proposional.123231Please respect copyright.PENANAfonLyeTlWw
123231Please respect copyright.PENANAr4ElMAkDUN
"Jadi keputusannya apa?" Tanya Rika.123231Please respect copyright.PENANA2oUePS0Lg2
123231Please respect copyright.PENANA8AGlQ9hK77
"Masuklah..." Ujar Gita semangat.123231Please respect copyright.PENANAJ7RYllkt1c
123231Please respect copyright.PENANAhd3mk3UPOQ
Rika menyikut Gita kesal, Amanda yang melihat kedua sahabatnya hanya mendesah pelan sembari menggelengkan kepalanya. "Hmmm... Ini agak sulit, soalnya tadi kurang jelas masuk apa gak." Ujar Amanda.123231Please respect copyright.PENANAEY4ajxIC8B
123231Please respect copyright.PENANAtKHmKh2ZkN
"Tadi tuh gak masuk, bolanya keluar line."123231Please respect copyright.PENANAFrMjSY7JED
123231Please respect copyright.PENANA153FZ4ZZg1
Gita memeluk dan menarik lengan Amanda. "Tadi itu masuk! Kalau masuk makan malam nanti aku teraktir lauk ikan." Ujar Gita menyogok Amanda sang Wasit.123231Please respect copyright.PENANA0SqCXnAhnl
123231Please respect copyright.PENANAwfL0dP52bI
"Oke! Sebagai wasit saya putuskan kalau bola barusan di hitung masuk...." Jawab Amanda.123231Please respect copyright.PENANA8YwHvPJXAW
123231Please respect copyright.PENANAmLGlSLEIa6
Rika melongok, sementara Gita berjingkrak senang karena bisa mengalahkan sahabatnya. Karena tidak terima Rika mencoba memaksa sahabatnya untuk merubah keputusannya, alhasil keributan kecil kembali terjadi di antara mereka bertiga.123231Please respect copyright.PENANAssFjLnp0Li
123231Please respect copyright.PENANAsHWSKhMmzw
Tanpa mereka sadari, dari jarak 20 meter seseorang diam-diam tengah mengamati mereka.123231Please respect copyright.PENANA3F3xdatFIX
123231Please respect copyright.PENANAonGOnvNWyT
Pria paruh baya itu tersenyum menjijikan, sembari memamerkan gigi kuningnya yang seakan sudah bertahun-tahun tidak ia bersihkan.123231Please respect copyright.PENANAN0e3e3L5lC
123231Please respect copyright.PENANAvbG00dvFnj
Sembari menyeka air liurnya yang sedikit menetes, ia memasukan tangannya ke dalam celananya, merogoh batang kemaluannya yang telah mengeras. Tanpa berkedip ia memandangi mereka bertiga.123231Please respect copyright.PENANA9pUC8Gbp92
123231Please respect copyright.PENANAEKPnGkqloN
*****123231Please respect copyright.PENANAEWNOHpigQn
123231Please respect copyright.PENANADWPitStGwp
123231Please respect copyright.PENANALYwmkT7MKt
123231Please respect copyright.PENANAYCL9P9XzKX
Di tempat yang berbeda, terlihat dari kejauhan seorang pemuda sembari menenteng sepatu berjalan menelusuri jalan berdebu. Sementara langit terlihat mulai tampak gelap, menandakan kalau sebentar lagi langit akan menumpahkan rahmatnya untuk umat manusia.123231Please respect copyright.PENANAmNKsKwDX83
123231Please respect copyright.PENANAGHChPu1whW
Duaaarrr...123231Please respect copyright.PENANAAvUqLfgZdn
123231Please respect copyright.PENANABJY1dD8nyT
Sekilas cahaya terang lewat di depan wajah sang pemuda, ia meringis sembari menatap langit.123231Please respect copyright.PENANAS1kEgR5ftN
123231Please respect copyright.PENANAt2eofScQ7n
"Ray... Ray..."123231Please respect copyright.PENANA00HpXWqZAP
123231Please respect copyright.PENANAPBFHM57uK6
Rayhan celingukan mencari sumber suara yang tengah berteriak memanggilnya.123231Please respect copyright.PENANAkEr63c2Qiu
123231Please respect copyright.PENANAaqc2uLuSM4
Tampak seorang wanita berjilbab hitam tengah menggapai kan tangannya ke pada Rayhan. Buru-buru pemuda itu menghampiri sang Ustadza.123231Please respect copyright.PENANAt5Ngl6NxRF
123231Please respect copyright.PENANAAVNkj2ChNp
"Ada apa Ustadza?"123231Please respect copyright.PENANAmqth3lg2wy
123231Please respect copyright.PENANAR1SiS9TqIL
"Kamu dari mana, buruan pulang, mau hujan tuh." Tegur Ustadza Dewi. Tampak angin nakal meniup-niup ujung jilbab lebarnya.123231Please respect copyright.PENANAmBrgFdPyNC
123231Please respect copyright.PENANALLoYsW5BOL
Rayhan mengangkat sepatu bolanya. "Habis main bola Ustadza! Hehehe... Jemurannya sudah di angkat ya Ustadza?" Tanya Rayhan, sembari melirik kearah jemuran milik Ustadza Dewi yang terlihat kosong.123231Please respect copyright.PENANASXvMb9xPQs
123231Please respect copyright.PENANARmFCMNEGnV
"Baru aja selesai! Kamu telat... Hihihi..." Tawa Ustadza Dewi.123231Please respect copyright.PENANAgbxwkSaliZ
123231Please respect copyright.PENANArlZPk3eiq0
Rayhan menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal. "Lain kali harus lebih cepat pulang ni." Gumam Rayhan, Ustadza Dewi mengangkat alisnya, lalu kembali tertawa renyah mendengar gumaman Rayahan.123231Please respect copyright.PENANAQoz0KAdkaU
123231Please respect copyright.PENANAxfjF4k2DwR
"Lain kali kamu harus lebih cepat."123231Please respect copyright.PENANAIk3AlWKYcf
123231Please respect copyright.PENANAVyFo28ypAg
"Siap Ustadza! Hehehe..."123231Please respect copyright.PENANAxINTtlKWgq
123231Please respect copyright.PENANA6gO8KsNkDo
Dewi melipat tangannya diatas dada, membuat payudaranya kini lebih membusung. "Ya sudah, sana kamu pulang, nanti di cariin sama Ustadza Zaskia." Suruh Dewi, yang terkesan mengusir Rayhan.123231Please respect copyright.PENANAkAoNKFFLnM
123231Please respect copyright.PENANAm3iC87Jc2v
"Assalamualaikum Ustadza."123231Please respect copyright.PENANATkpvdy06K2
123231Please respect copyright.PENANARBjsnKPnHc
"Waalaikumsalam!" Jawab Ustadza Dewi.123231Please respect copyright.PENANAhQQA15yk36
123231Please respect copyright.PENANAPe44M74026
Dia memandangi punggung Rayhan yang perlahan menghilang dari pandangannya. Satu tangan Ustadza Dewi turun kebawah, mengurut pelan vaginanya, yang entah kenapa terasa gatal.123231Please respect copyright.PENANAjIkkKlihqb
123231Please respect copyright.PENANAJjLnpakJ0d
*****123231Please respect copyright.PENANAssy5Wg8RvT
123231Please respect copyright.PENANA3qe5bN2AnG
Clara123231Please respect copyright.PENANAI4R1NxiXgl
Laras123231Please respect copyright.PENANAT4SPPUi5BT
123231Please respect copyright.PENANA2AOda8FFfl
Selepas shalat isya hujan turun sangat lebat beserta angin kencang. Pohon-pohon besar yang berjejer di tepian sungai tampak bergoyang mengikuti alunan angin yang seakan ingin menerbangkan mereka, akibatnya banyak daun-daun pohon tersebut yang berguguran.123231Please respect copyright.PENANAUzo8pIdeXI
123231Please respect copyright.PENANAxLEYIY9FGB
Di jalanan tampak beberapa santri berlindung di balik kain sarung yang mereka kenakan. Berlari secepat mungkin agar bisa tiba lebih cepat di asrama. Hal yang sama juga di lakukan oleh santriwati, mereka bergegas untuk kembali ke asrama agar bisa segera berlindung di balik selimut tebal.123231Please respect copyright.PENANA8uZ9p2Gigz
123231Please respect copyright.PENANAKpcH0Ju03W
Berulang kali langit berteriak, seakan ingin meruntuhkan seisi dunia. Membuat beberapa santri Wati terlihat ketakutan. Mereka yang tidak bisa tidur, memutuskan untuk mengobrol di dalam kamar sembari menanti hujan reda.123231Please respect copyright.PENANACe4lwOLamG
123231Please respect copyright.PENANAzz0vAfqZgT
Sementara itu di kediaman KH Umar, Laras bersama anak-anaknya tengah menikmati siaran televisi. Mereka tengah menonton sinetron di ruang keluarga.123231Please respect copyright.PENANAwqrPCNnjyq
123231Please respect copyright.PENANAJj65Xgj7t8
"Mi! Clara ke kamar dulu ya." Pamit Clara. Gadis berusia 18 tahun itu berulang kali menguap, mencoba menahan kantuk.123231Please respect copyright.PENANAmiesHPh9Ou
123231Please respect copyright.PENANA8dufhsemI7
Laras tersenyum sembari menganggukan kepalanya. "Iya sayang! Jangan lupa cuci tangan dan kakinya sebelum tidur." Nasehat Laras kepada Putrinya.123231Please respect copyright.PENANAWtT1G7mX3v
123231Please respect copyright.PENANAUBTKwylqyU
"Siap Mi."123231Please respect copyright.PENANAIXlF59E9hY
123231Please respect copyright.PENANAkiFmi5T4fl
Kaki mungil Clara menghentak lantai, meninggalkan Laras dan Adiknya Azril yang diam-diam memperhatikan garis celana dalam saudara tirinya, yang menjiplak di celana tidur yang di kenakan Clara.123231Please respect copyright.PENANAyytrIonhwA
123231Please respect copyright.PENANAya428JDnKH
Tapi Azril buru-buru sadar akan kesalahannya, sehingga ia dengan cepat beristighfar di dalam hatinya. Ia sangat menyesal karena sempat mencuri pandang pantat Saudaranya. Padahal dulu, ia tidak pernah memiliki pikiran kotor tentang keluarganya, tapi entah kenapa akhir-akhir ini ia sering berfikiran kotor tentang keluarganya.123231Please respect copyright.PENANAtPcfLHAaGP
123231Please respect copyright.PENANAK6v220yEG4
"Kamu belum tidur?" Tegur Laras.123231Please respect copyright.PENANAypdsqh4dWi
123231Please respect copyright.PENANANT992ATWRI
Wanita anggun itu meluruskan kakinya di sofa, sembari menopang kepalanya dengan tangan. Ia menekuk satu kakinya sehingga gaun tidur berwarna putih yang ia kenakan sedikit tersingkap memamerkan betisnya yang putih mulus seperti pualam.123231Please respect copyright.PENANAPhAuQhd3T2
123231Please respect copyright.PENANA8SjqIbfyR9
Sejenak Azriel terpaku menatap betis Laras yang terlihat seperti padi bunting. Alhasil pemandangan tersebut membuat sang junior terbangun.123231Please respect copyright.PENANAYokpc2bQH8
123231Please respect copyright.PENANAWeO0k5yGIy
Laras menggeser kakinya hingga semakin terbuka. "Di tanya kok diam?" Tegur Laras, dia melirik kearah putranya.123231Please respect copyright.PENANA5tZUccV8mF
123231Please respect copyright.PENANAKefNFYTVXz
Deg... Deg... Deg...123231Please respect copyright.PENANAh5B4QPoa0U
123231Please respect copyright.PENANAv7UQNuIXQG
Jantung Azril berdetak tidak beraturan, bahkan ia tampak kesulitan mengambil nafas sanking tegangnya. "Eh... Ke-kenapa Mi?" Tanya Azril, sembari melihat kearah Ibu Tirinya, dan sialnya matanya malah tertuju kearah selangkangan Laras yang terbuka.123231Please respect copyright.PENANAFD9wWhNpXI
123231Please respect copyright.PENANA01q9VOQ8Fk
Gleeek...123231Please respect copyright.PENANA4OyZNy9lpD
Azril menelan air liurnya yang hambar ketika melihat celana dalam Laras yang berwarna cream.123231Please respect copyright.PENANAnAMU4SZxKI
123231Please respect copyright.PENANAATkluUhm17
"Kamu gak ada hafalan?" Tanya Laras.123231Please respect copyright.PENANAEH2Nmjwfjq
123231Please respect copyright.PENANAOqSB0Dhaof
Azril menggelengkan kepalanya. "Gak ada Mi! Eehmm... Azril ke kamar dulu ya Mi?" Ujar Azril gugup. Ia tidak ingin Ibu Tirinya menyadari perubahan yang ada di dalam dirinya.123231Please respect copyright.PENANAHJVWLEon1z
123231Please respect copyright.PENANA1Pj8dQTU7T
"Iya, kamu tidur sana." Suruh Laras.123231Please respect copyright.PENANAepdSPoivkv
123231Please respect copyright.PENANAyg5PAxHKbq
Ia tersenyum tipis sembari menghela nafas. Sebagai seorang Ibu ia merasa sangat bersyukur karena memiliki dua orang anak yang begitu baik dan penurut. Apa lagi keduanya bisa di bilang cukup berprestasi, terutama Azril. Laras merasa sangat bangga terhadap Azril.123231Please respect copyright.PENANAVnWkWD2RSG
123231Please respect copyright.PENANAmUY2f4WchF
Perlahan Laras memejamkan matanya, mengistirahatkan matanya yang terasa lelah.123231Please respect copyright.PENANAQfVSzgayfV
123231Please respect copyright.PENANAy1QcZvhfCB
Tanpa di sadari Laras, seseorang tengah berjalan mendekat kearahnya. Pria tersebut tentu dapat melihat isi dalam gaun tidur Laras yang kebetulan menghadap kearahnya.123231Please respect copyright.PENANAcVuS6uhMkH
123231Please respect copyright.PENANAeBX6sOtfAv
"Tan..." Panggilnya.123231Please respect copyright.PENANARPsOHHLv2s
123231Please respect copyright.PENANAkBvnZxRvnI
Laras mengerjapkan matanya. "Daniel? Astaghfirullah..." Laras tersadar dari lelapnya. Ia buru-buru duduk di sofa, sembari mengambil jilbab miliknya yang kebetulan tadi sempat ia lepas.123231Please respect copyright.PENANActgDt9uvBe
123231Please respect copyright.PENANAkZPSnDD9DG
"Maaf Tante! Tadi saya liat Tante ketiduran, jadi saya berinisiatif ingin membangunkan Tante." Ujar Daniel, sembari tersenyum hangat.123231Please respect copyright.PENANAXf3hqoXSfT
123231Please respect copyright.PENANAENdQqRed3x
"Iya tidak apa-apa." Jawab Laras tampak canggung.123231Please respect copyright.PENANAZfueO84s5E
123231Please respect copyright.PENANAK1PUOYo38Q
"Mau saya buatkan kopi?" Tawar Daniel.123231Please respect copyright.PENANAg0TkYCrbsp
123231Please respect copyright.PENANAVXmX0fXerT
"Serius?"123231Please respect copyright.PENANA8WMOqxVKc7
123231Please respect copyright.PENANAX6iZMwJ90s
"Ya tentu saja. Buatan kopi saya sangat enak, Tante harus mencobanya." Usul Daniel, sembari mengangkat satu alisnya. Laras tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.123231Please respect copyright.PENANAlCKMgIlKfo
123231Please respect copyright.PENANAzCpe5APHXi
"Boleh juga." Jawab Laras.123231Please respect copyright.PENANAJ7DvxHsgYt
123231Please respect copyright.PENANAmh4svbUROV
Suasana canggung yang sempat terjadi diantara mereka berdua dengan cepat kembali normal. Laras sangat tersanjung dengan sikap Daniel yang menurutnya sangat baik. Sayang, pemuda baik itu punya masa lalu yang membuat keluarga besarnya sangat membenci dirinya.123231Please respect copyright.PENANAbOT1PeuXw3
123231Please respect copyright.PENANAsRsI2EtByL
Tapi tidak bagi Laras, ia sama sekali tidak membenci Daniel, baginya setiap manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri mereka.123231Please respect copyright.PENANAs0rIQqik8Q
123231Please respect copyright.PENANAMYBw0I1sTn
Tidak lama kemudian Daniel kembali menghampiri Laras, ia membawa dua gelas kopi hangat.123231Please respect copyright.PENANAOJEvhXuUYp
123231Please respect copyright.PENANAeikuirQCbi
"Silakan di minum Tante!" Ujar Daniel.123231Please respect copyright.PENANAw25bjRZK1T
123231Please respect copyright.PENANAipIMkxgviv
Laras mengangkat gelasnya. "Terimakasih Dan! Kamu tau, Tante itu paling suka kopi." Jujur Laras, dia menghirup aroma kopi yang terasa nikmat.123231Please respect copyright.PENANAuJCw7dzTzB
123231Please respect copyright.PENANA9GQ42yo8Iu
"Oh ya, sama dong Tante."123231Please respect copyright.PENANASmAtIdujkr
123231Please respect copyright.PENANAhvt4w0XNWw
"Sepertinya kita memiliki banyak kesamaan ya!" Laras melirik Daniel yang tengah menyeruput kopi.123231Please respect copyright.PENANA8oToKRem47
123231Please respect copyright.PENANABIWmBuvYyj
Daniel tersenyum tipis, sembari meletakan kembali gelas miliknya keatas meja. Daniel menemani Laras yang terlihat sangat antusias ketika sedang bercerita. Entah kenapa Laras merasa ada kecocokan ketika tengah mengobrol dengan Daniel keponakannya.123231Please respect copyright.PENANA0L6fUvkVvL
123231Please respect copyright.PENANAChFBqEpBIF
*****123231Please respect copyright.PENANArZ085s42bz
123231Please respect copyright.PENANAJzc2oVBuQF
123231Please respect copyright.PENANAlYiunJn5aZ
123231Please respect copyright.PENANAoNvK0wIIpF
Jam sudah menunjukan pukul satu malam, tapi hujan tak kunjung reda di sertai petir yang sesekali membuat seisi pesantren mendadak menjadi terang benderang di tengah kegelapan malam yang mencekam. Seakan-akan langit tengah marah.123231Please respect copyright.PENANAE0gzYyw2dR
123231Please respect copyright.PENANAQ1tCTjB6Kj
Di asrama putri, sebagian besar para Santri telah terlelap tidur, sehingga mereka tidak menyadari bahaya yang tengah mengintai mereka.123231Please respect copyright.PENANArI4jrcFKwC
123231Please respect copyright.PENANApmhpfAC6Bl
Duaaaarrr....123231Please respect copyright.PENANAJC875iTNQm
123231Please respect copyright.PENANAdLjBmWCgLu
Kembali petir menyambar, tampak bayangan seorang pria bertubuh besar berdiri di depan pintu kamar asrama. Ia menyeringai memamerkan giginya yang kehitaman, dengan air liurnya yang menetes bagaikan anjing. Matanya yang tajam seperti serigala yang tengah mengintai mangsanya.123231Please respect copyright.PENANAl2e46xT13Z
123231Please respect copyright.PENANAzZNvSW3UVl
Dia berjalan perlahan memasuki asrama, menatap para santri yang tengah tertidur diatas tempat tidur mereka.123231Please respect copyright.PENANAcXhIeYKEeV
123231Please respect copyright.PENANAkpmQLbFttz
"Rrrrtttt..." Dia mengeram dengan tatapan mata yang membara, menatap seorang gadis yang tengah terlelap diatas tempat tidurnya.123231Please respect copyright.PENANAPGgHyaNSd2
123231Please respect copyright.PENANASSllrnuDJA
Dia menghampiri gadis tersebut, tersenyum menyeringai bagaikan hewan buas yang siap memangsa.123231Please respect copyright.PENANACT1wd0NHXj
123231Please respect copyright.PENANAdIxoeAM0WY
Jemarinya yang besar berwarna kehijauan membelai wajah cantik sang Santriwati yang bernama Amanda. Kuku-kukunya yang panjang membelai pipi putih Amanda hingga ke dagunya yang runcing. Dia mengangkat dagu Amanda, kemudian bibir merah darah mahluk tersebut memanggut bibir tipis Amanda.123231Please respect copyright.PENANAgNLcy7S6VP
123231Please respect copyright.PENANA0C2mFsjNeS
Lumatan sang kolor Ijo yang membuat Amanda merasa sesak. Sehingga ia terbangun dari tidurnya, dan mendapatkan seorang mahluk mengerikan tengah menindih tubuhnya.123231Please respect copyright.PENANAK6szkbzuEV
123231Please respect copyright.PENANAECVSJwCdDf
"Aaaaaaarrrttt..." Amanda berteriak sekencang mungkin tapi anehnya suaranya sama sekali tidak keluar.123231Please respect copyright.PENANAdvsbHAmJwk
123231Please respect copyright.PENANAiu6ABfR8tH
Sang kolor Ijo menatapnya dengan sinis. "Percuma saja!" Geramnya, sembari mempereteli kancing piyama yang di kenakan Amanda.123231Please respect copyright.PENANA6X8MmaQTEF
123231Please respect copyright.PENANAHYKq8jMelv
Gadis berusia belasan tahun itu meronta-ronta, ia berusaha melepaskan diri dari dekapan sang predator. Tetapi anehnya ia seakan kehilangan tenaganya. Ia hanya bisa menangis, berharap ada seseorang yang terbangun dan segera menolong dirinya.123231Please respect copyright.PENANARWWdUsVEFq
123231Please respect copyright.PENANAIdTfWOAazo
Breeet... Breeet... Breeet...123231Please respect copyright.PENANAjhVV62Zs8A
123231Please respect copyright.PENANAdMdZ7I2uC4
Sang kolor Ijo merobek pakaian yang di kenakan Amanda, hingga gadis itu telanjang bulat.123231Please respect copyright.PENANA18EVaCaDOy
123231Please respect copyright.PENANA1KbMmJaHJ4
Di tengah kegelapan malam, sang Kolor Ijo masih dapat melihat keindahan tubuh Amanda khas anak remaja pada umumnya. Payudaranya yang tidak begitu besar, tetapi terlihat begitu ranum dengan putingnya yang kecoklatan menghiasi aurolanya.123231Please respect copyright.PENANA84TDJ6UK62
123231Please respect copyright.PENANAaGDzDGi6DT
Kuku-kuku panjang sang Kolor Ijo membelai payudara Amanda, menyentuh putingnya yang tengah mekar. Tentu saja hal tersebut membuat Amanda sangat ketakutan.123231Please respect copyright.PENANAqFruacbIZW
123231Please respect copyright.PENANA8QQzys3ceS
"Tolooong.... Tolooong... Tolooong..." Amanda berteriak tanpa suara. Yang terdengar hanya suara lolongan petir yang saling sahut menyahut di luar sana.123231Please respect copyright.PENANAGFPxgg8U3n
123231Please respect copyright.PENANAA2tYM4kV9a
Dengan kuku tajamnya, sang Kolor Ijo menyentil puting Amanda, membuat gadis berusia belasan tahun itu merintih kesakitan. Apa lagi ketika kuku tajam itu menusuk puting mungilnya yang menggoda.123231Please respect copyright.PENANAMCmF5jgy4N
123231Please respect copyright.PENANAStZUAFlehv
"Aahkk... Tolooong! Aduuuuh sakiiiit." Histerisnya.123231Please respect copyright.PENANAX7i67i3hnb
123231Please respect copyright.PENANA1p6x4h18La
Sang Kolor Ijo mendekap kepala Amanda, lalu dia mengulum kasar bibir merah Amanda, memaksa gadis belia itu membalas pagutan liarnya. Sementara kuku-kukunya memelintir puting Amanda.123231Please respect copyright.PENANAp4sPJ8APHO
123231Please respect copyright.PENANADwEyw73TRy
Belaian tangan sang Kolor Ijo terun menuju perut rata Amanda, kemudian... "Breeaaattt..." Sang Kolor Ijo menyobek celana tidur yang di kenakan Amanda.123231Please respect copyright.PENANAeDqOvICdiX
123231Please respect copyright.PENANAdvcOEQ0gDN
Tangis Amanda semakin pecah, ketika celana dalamnya ikut di sobek. Tampak bukit kecil yang di tumbuhi rambut tipis, terpampang di hadapan sang Kolor Ijo.123231Please respect copyright.PENANAUcmQR9imcp
123231Please respect copyright.PENANA3cvafNk9ny
Kedua kaki Amanda di rentangkan selebar mungkin, hingga bibir memeknya yang mungil sedikit terkuak, memperlihatkan lobang perawannya. Sang Kolor Ijo berlutut di depan memek Amanda, lalu dia mengecup kedua paha mulus Amanda secara bergantian, dan terakhir ia menjilati bibir merekah memek Amanda.123231Please respect copyright.PENANAEvFar52O3e
123231Please respect copyright.PENANA8KwGAXeGyJ
Sluuuppsss... Sluuuppsss.... Sluuuppsss...123231Please respect copyright.PENANANjly7g5n4G
123231Please respect copyright.PENANA4FMT7JHJQc
"Oughkk..." Amanda mendesah nikmat.123231Please respect copyright.PENANAMAGhRjUq5W
123231Please respect copyright.PENANAL8Q1Gnbxjw
Walaupun ia tidak ingin mengakuinya, tapi kenyataannya Amanda menikmati sapuan lidah mahluk aneh tersebut di sekitaran memeknya. Si kolor Ijo mencucup lendir yang keluar dari dalam memek Amanda, mengorek bagian dalam memek Amanda yang masih perawan.123231Please respect copyright.PENANA52mE69kmbR
123231Please respect copyright.PENANAIPCVttuwgH
Di tengah keputusasaan nya tiba-tiba Amanda merasakan gelombang birahi yang luar biasa. Sekali lagi ia histeris, tapi kali ini di karenakan rasa nikmat yang luar biasa yang belum pernah ia dapatkan.123231Please respect copyright.PENANA4y3ekEXEYW
123231Please respect copyright.PENANAfixOcjdclC
"Aaarrttt..."123231Please respect copyright.PENANAb6WLyjoYag
123231Please respect copyright.PENANAgR9QVTLBiF
Seeeeeeeeeerrrr.....123231Please respect copyright.PENANAT6HbA1L18L
123231Please respect copyright.PENANA2Z7jSX8Ke8
Lendir kewanitaannya menyembur deras, tanpa bisa di tahan. Sang Kolor Ijo dengan rakus menyeruput lendir kewanitaannya hingga tidak bersisa.123231Please respect copyright.PENANAIPty19nqIL
123231Please respect copyright.PENANAXgonmAqmtu
Rasa nikmat yang di dapatkan oleh Amanda sejenak membuat gadis tersebut lupa akan nasib tragis yang tengah menimpa dirinya saat ini. Tubuh indahnya, tampak melejang-lejang, menikmati sisa orgasmenya.123231Please respect copyright.PENANA7tK21mS4gd
123231Please respect copyright.PENANAhIsy8Xb3JK
Belum hilang rasa nikmat itu, si Kolor Ijo kembali beraksi. Mahluk berwarna hijau itu menindih tubuh Amanda. Tubuh besarnya masuk diantara kedua kaki Amanda yang masih mengangkang. Sadar akan bahaya yang kembali mengintai dirinya, Amanda berusaha sekuat tenaga untuk meronta, tapi lagi-lagi ia gagal.123231Please respect copyright.PENANAFTcrgtZHd6
123231Please respect copyright.PENANAMUdDU5Mg2x
Hanya air mata yang terus mengalir tanpa henti mengaliri pipinya. Rasa takut, frustasi, dan depresi menjadi satu di dalam diri Amanda. Apa lagi ketika ia merasakan benda besar yang tengah menggesek bibir memeknya.123231Please respect copyright.PENANAk8DBK2TY8M
123231Please respect copyright.PENANADDisPC5A7s
"Jangaaaaan! Tolooong..." Jerit hati Amanda.123231Please respect copyright.PENANAUUVCZXLUPY
123231Please respect copyright.PENANAmhr1LNPR7W
Perlahan kontol besar milik Kolor Ijo membelai bibir memek Amanda, memaksa memek perawan itu melahap kontolnya yang berukuran besar. "Jleeebss..." Untuk kesekian kalinya kontol Kolor Ijo meleset.123231Please respect copyright.PENANApWtSQwNbZP
123231Please respect copyright.PENANAmzgkW8Adxz
Tetapi sang predator tidak menyerah, dia kembali berusaha menembus perawan Amanda.123231Please respect copyright.PENANArTr7fVwvXt
123231Please respect copyright.PENANATXqGpq5okD
"Sakiiiit... Sakiiiit..." Histeris Amanda.123231Please respect copyright.PENANA21zy10UTrL
123231Please respect copyright.PENANAyaLWIKKitA
Inci demi inci kepala kontol Kolor Ijo berhasil masuk kedalam memek Amanda. Wajah garang Kolor Ijo tampak meringis menahan jepitan memek Amanda.123231Please respect copyright.PENANAS11r73Okv9
123231Please respect copyright.PENANANkkDb8441Y
Dia terus mendorong kontolnya, menembus memek Amanda yang terasa semakin mencekik kontolnya. "Bleeeess..." Dengan satu dorongan keras, akhirnya sang Kolor Ijo berhasil mengoyak perawan Amanda. Gadis remaja itu berteriak tanpa suara dengan kedua bola mata yang melotot.123231Please respect copyright.PENANAcu5p6n0UeN
123231Please respect copyright.PENANAUnkv68TJ4O
Sekujur tubuh Amanda terasa sakit ketika sang Kolor Ijo mengoyak perawannya.123231Please respect copyright.PENANAFjUTu2hIGv
123231Please respect copyright.PENANAH0f5v4mzOU
"Eehmmss... Eehmmss... Eehmmss..."123231Please respect copyright.PENANAioH79tUk9U
123231Please respect copyright.PENANAYvi21lN4nf
Dengus nafas Kolor Ijo semakin memburu, seiring dengan kocokan kontolnya di dalam memek Amanda. Ia memompa memek Amanda dengan penuh semangat sembari kembali bermain dengan payudara Amanda.123231Please respect copyright.PENANAHrH9afTJbk
123231Please respect copyright.PENANAUdmjZmjfFm
Berbeda dengan sang Korban yang terlihat sangat tersiksa. Ia merasa memeknya seakan robek oleh kontol besar Kolor Ijo yang memaksa masuk kedalam lobang memeknya yang sempit itu. Walaupun pada akhirnya, Amanda dapat merasakan sedikit nikmat dari sodokan kontol si Kolor Ijo di dalam memeknya.123231Please respect copyright.PENANATo8qJoVXlG
123231Please respect copyright.PENANA5dHsOY3TON
Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...123231Please respect copyright.PENANAIhxF2bS0ss
123231Please respect copyright.PENANAxuVcKqBH9Q
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss....123231Please respect copyright.PENANAJpzSabKJff
123231Please respect copyright.PENANAOfWOJUMzlQ
Dengan gencarnya si Kolor Ijo memacu birahinya, menggagahi gadis perawan tersebut. Hingga pada akhirnya, di iringi oleh suara petir yang menggelegar, sang Kolor Ijo membenamkan spermanya ke dalam rahim Amanda.123231Please respect copyright.PENANAEHYTY4LmO8
123231Please respect copyright.PENANAmAUIcBPAUG
Croooootss.... Croooootss... Croooootss...123231Please respect copyright.PENANA8Nw3zk0voT
123231Please respect copyright.PENANAXFnla0Zbq0
Sperma Kolor Ijo menembus rahim Amanda, dan sisanya tampak mengalir dari sela-sela bibir memek Amanda.123231Please respect copyright.PENANAY5EFXvuH9b
123231Please respect copyright.PENANAXh9BwybjBa
*****123231Please respect copyright.PENANAL8UzSWAIuU