Suara burung gereja menyambut pagi hari ini. Para santri dan Ustad-ustadza mulai sibuk beraktivitas seperti biasanya. Kejadian dua hari yang lalu tidak menyurutkan semangat mereka untuk menuntut ilmu, walaupun ada kekhawatiran terutama bagi Santriwati, kalau-kalau mahluk aneh itu kembali meneror pesantren.35802Please respect copyright.PENANAka1sSkQeWM
35802Please respect copyright.PENANArsiZrxXRnD
Di ujung gerbang pesantren, tanpa sebuah mobil Toyota Avanza berwarna hitam melaju perlahan memasuki wilayah pesantren. Para satpam penjaga gerbang dengan penuh hormat menyambut orang yang ada di dalam mobil tersebut.35802Please respect copyright.PENANAvoyfaOu2QQ
35802Please respect copyright.PENANA2J7GvLJxm4
Hingga akhirnya mobil itu berhenti tepat di depan rumah Ustadza Laras. Sang sopir buru-buru membukakan pintu mobil bagian belakang.35802Please respect copyright.PENANA3b7OXdpWPa
35802Please respect copyright.PENANAIXVLZLusYv
"Alhamdulillah, Abi pulang juga." Ujar Laras sembari mencium punggung tangan KH Umar.35802Please respect copyright.PENANAbKTVI6AlXD
35802Please respect copyright.PENANAZTqbb78mYj
Wajah KH Umar tampak sumringah, melihat sang Istri sendiri yang menyambut kepulangannya. "Umi udah kangen ya?" Goda KH Umar, membuat wajah Laras bersemu merah.35802Please respect copyright.PENANAfYiuzhL9Cn
35802Please respect copyright.PENANAUKxIpv8xnD
"Yuk Bi masuk!" Ujar Ustadza Laras manja.35802Please respect copyright.PENANAmujtjxMak6
35802Please respect copyright.PENANAqD3TMDUAdi
Di dalam rumah, Daniel ikut menyambut kedatangan orang nomor satu di pesantren itu. Mereka mengobrol sebentar, hingga akhirnya, KH Umar meninggalkannya karena ia ingin segera beristirahat didalam kamarnya. Sementara Daniel menghampiri Ustadza Laras yang tengah membuat segelas kopi untuk Suaminya.35802Please respect copyright.PENANAXqRMWJ9HkK
35802Please respect copyright.PENANAldoOB7lERE
Laras terhenyak ketika melihat Daniel masuk ke dapur rumahnya. Sejenak ia teringat kejadian semalam, di mana Daniel berhasil membuatnya orgasme.35802Please respect copyright.PENANAIDTxnzwHjl
35802Please respect copyright.PENANAD3ff4LgjSF
Tidak sampai di situ saja, pemuda itu berhasil membuatnya tak bisa tidur semalaman, selalu terbayang senyummannya yang telah membuat dirinya sampai terkencing-kencing hanya dengan jarinya saja.35802Please respect copyright.PENANAFXnUKjXmsS
35802Please respect copyright.PENANAccqe1Sswiv
"Gimana kaki Tante?" Tanya Daniel.35802Please respect copyright.PENANAMDNBCpZcT4
35802Please respect copyright.PENANA4GC319IjPt
Laras tampak gerogi berada di dekat pemuda tampan itu. "Anu... Sudah agak mendingan Dan." Jawab Laras dengan suara gemetar.35802Please respect copyright.PENANAQOyq9WyZjm
35802Please respect copyright.PENANAy5E8u1j3fu
"Alhamdulillah!" Lirih Daniel pelan.35802Please respect copyright.PENANAsDtU34sx7N
35802Please respect copyright.PENANA8ZjdQLEFdc
Setelah selesai membuat kopi, Laras hendak pergi, tapi tiba-tiba tubuhnya limbung dan hampir saja terjatuh. Beruntung Daniel dengan sigap menahan tubuhnya.35802Please respect copyright.PENANA61cM57OEtL
35802Please respect copyright.PENANAAxcX06M2Px
"Tante gak apa-apa?" Tanya Daniel, ia terlihat khawatir.35802Please respect copyright.PENANAgzFw1Tx2La
35802Please respect copyright.PENANAI5zUTpLLl5
Laras menggelengkan kepalanya. "Tante gak apa-apa kok Dan! Saya ke kamar dulu ya." Ujar Laras permisi hendak meninggalkan Daniel.35802Please respect copyright.PENANAYGMVLflE4F
35802Please respect copyright.PENANAgwT2Xu5Num
"Nanti biar Daniel pijitin lagi ya Tan!" Tawar Daniel.35802Please respect copyright.PENANA6hnExBJ5xY
35802Please respect copyright.PENANAqeZtHNcVqB
Tanpa mengatakan apapun Laras berlalu meninggalkan Daniel. Ia merasa sangat malu kalau harus bertatap mata dengan Daniel. Sesampainya di kamar Laras melihat suuaminya tengah melakukan ibadah sunah, shalat duha. Dengan hati-hati ia meletakan segelas kopi untuk suaminya diatas meja.35802Please respect copyright.PENANALMizkg3OPY
35802Please respect copyright.PENANAaN0pXx1ssr
"Terimakasih Umi." Tegur KH Umar membuat Laras terperanjat.35802Please respect copyright.PENANADedcKiw9Zo
35802Please respect copyright.PENANAt9qkYXdBUn
Sembari mengelus dada Laras menatap manja suaminya. "Abi bikin kaget Umi aja." Protes Laras. Tapi di jawab dengan kecupan lembut di pipinya.35802Please respect copyright.PENANAHLjocwW3lO
35802Please respect copyright.PENANAVwq8GgVTTI
"Gimana kabar di rumah selepas Abi pergi."35802Please respect copyright.PENANA0g9jsw22lB
35802Please respect copyright.PENANAjOpfqZnHuL
"Alhamdulillah, gak ada masalah Abi, tapi..." Laras menggantungkan kalimatnya, lalu duduk di tepian tempat tidurnya. KH Umar ikut duduk di samping Istrinya, tak sabar mendengarkan kelanjutan cerita Istrinya.35802Please respect copyright.PENANAXmP1wOfVZf
35802Please respect copyright.PENANAJne0lUxWW6
"Beberapa hari ini pesantren kita di teror oleh mahluk aneh! Sudah dua orang yang telah menjadi korbannya." Jujur Laras.35802Please respect copyright.PENANAA9M84AjUrh
35802Please respect copyright.PENANAyRlIxMq55k
KH Umar manggut-manggut, ia mengerti kekhawatiran Istrinya. "Abi sudah tau cerita itu dari KH Hasan. Abi juga sangat marah." Jelas KH Umar, ia merangkul pundak Istrinya untuk menenangkannya.35802Please respect copyright.PENANA1hdzFWzOKc
35802Please respect copyright.PENANAMUsX65x820
"Lantas apa yang harus kita lakukan."35802Please respect copyright.PENANAwSOvkGB91k
35802Please respect copyright.PENANAgSRiIFyHHA
"Untuk sementara ini serahkan saja sama pihak berwajib, dan jangan lupa berdoa agar pelakunya cepat tertangkap." Ujar KH Umar kepada Istrinya.35802Please respect copyright.PENANAV7v3TRfrs4
35802Please respect copyright.PENANABEq5B4CBun
Laras sedikit kecewa mendengar perkataan suaminya, padahal ia berharap Suaminya memiliki ide berlian agar bisa meringkus mahluk aneh tersebut. Laras menghela nafas pelan, teringat dengan Isak tangis Ustadza Anita ketika ia datang untuk menjenguk sang Ustadza yang terlihat begitu depresi.35802Please respect copyright.PENANAAdpGu8R7nO
35802Please respect copyright.PENANAySZziCMcOR
KH Umar mempererat pelukannya, dengan lembut dia mengecup bibir merah Istrinya. Darahnya mendidih merasakan kehangatan bibir sang Istri.35802Please respect copyright.PENANADvZt7nF7eu
35802Please respect copyright.PENANAi4qnnaocdQ
Hampir satu Minggu mereka tidak bertemu, membuat rindu KH Umar membuncah terhadap sang Istri. Pagi ini juga ia ingin menuntaskan rasa rindunya. Melepaskan syahwatnya yang terbelenggu cukup lama.35802Please respect copyright.PENANAKJ9RKusOi9
35802Please respect copyright.PENANA0kU2EXjixS
Laras yang mengerti segera membantu KH Umar untuk menanggalkan pakaiannya. Lalu di susul dengan melepaskan pakaiannya sendiri. Sehingga kini mereka dalam keadaan telanjang bulat, sama seperti ketika mereka baru di lahiran ke dunia ini. Kembali bersih tanpa pakaian.35802Please respect copyright.PENANA1VlsqcLK46
35802Please respect copyright.PENANA2k4yIhvb9K
Dia tidur terlentang dengan kedua kaki mengangkang, sementara KH Umar menindih tubuhnya.35802Please respect copyright.PENANApEUkTXE5Ou
35802Please respect copyright.PENANAg8wIrJuoRK
"Semoga berkah ya Umi." Bisik KH Umar.35802Please respect copyright.PENANAJY0H0j8Qv3
35802Please respect copyright.PENANA8cAYeRG07m
Laras mengganggukan kepalanya. "Amin." Balas Laras, sembari mengarahkan kemaluan KH Umar tepat di depan pintu masuk liang senggama miliknya.35802Please respect copyright.PENANAfhd3S7eZri
35802Please respect copyright.PENANA17rKZL2Cwy
Perlahan KH Umar menekan burungnya, menembus lipatan bibir vagina Istrinya.35802Please respect copyright.PENANAwJxXEQmLK6
35802Please respect copyright.PENANA0QAVUseE04
Dengan ritme perlahan KH Umar mulai menggerakan pinggulnya maju mundur, menyodok vagina sang Istri yang terasa seret. Dari wajahnya, KH Umar terlihat sangat menikmati jepitan vagina sang Istri. Berbeda dengan Ustadza Laras yang terlihat datar, bahkan lebih datar dari biasanya.35802Please respect copyright.PENANAaXc65xbe3u
35802Please respect copyright.PENANAVr0z48gok0
Entah kenapa Laras merasa penis KH Umar tidak ada apa-apanya di bandingkan jari Daniel yang terasa lebih besar di bandingkan kemaluan Suaminya.35802Please respect copyright.PENANATl6ryxEdsR
35802Please respect copyright.PENANAfJAop8peFE
"Astaghfirullah... Apa yang kupikirkan." Ucap Laras di dalam hati.35802Please respect copyright.PENANADQCLn22jQn
35802Please respect copyright.PENANAkvJ8LBMGoh
Sebagai seorang Istri muslimah tidak seharusnya ia memikirkan pria lain, apa lagi ketika ia tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang Istri. Tapi rasa penyesalannya, tetap tidak bisa memungkiri kalau ia merindukan sentuhan Daniel.35802Please respect copyright.PENANAzEgP2YdHB3
35802Please respect copyright.PENANAdBUQsNyywl
Tidak butuh waktu lama, KH Umar menuntaskan hasratnya. Ia menumpahkan rasa cintanya dengan bentuk sperma ke dalam rahim sang Istri.35802Please respect copyright.PENANAlYzK2Bo921
35802Please respect copyright.PENANAduFH4jDPd6
*****35802Please respect copyright.PENANAzEVtCLOoVw
35802Please respect copyright.PENANAj9lR1vBU71
35802Please respect copyright.PENANAnN00pQmTgS
35802Please respect copyright.PENANAmsOAVGG1KE
35802Please respect copyright.PENANAyEyDvo5Q7E
35802Please respect copyright.PENANABos7c7HzaO
35802Please respect copyright.PENANAFjUtpJQqhZ
35802Please respect copyright.PENANAJkHuKCcVin
35802Please respect copyright.PENANAxUXB7f1xzV
35802Please respect copyright.PENANAyBrSj1vzTK
35802Please respect copyright.PENANAwHB4BdzerV
Di tempat berbeda di waktu yang sama...35802Please respect copyright.PENANAazL1OWPciZ
35802Please respect copyright.PENANA5ub6uRJiHe
"Kak aku ke sekolah dulu." Pamit Rayhan.35802Please respect copyright.PENANAjV5vOXyr4P
35802Please respect copyright.PENANAcx2K2PqXvu
Zaskia mencuci tangannya yang di penuhi gelembung sabun di wastafel, kemudian ia menyodorkan tangannya untuk di cium. Dengan hikmat Rayhan mencium punggung tangan Zaskia yang terasa halus. Kumis tipis Rayhan yang menggesek kulitnya membuat Zaskia merinding.35802Please respect copyright.PENANAldgsJrI9hf
35802Please respect copyright.PENANAWotad39h2h
Iseng Rayhan mencium punggung Zaskia dengan bibirnya, hingga meninggalkan sedikit bekas noda air liurnya.35802Please respect copyright.PENANAErTxfYfwsW
35802Please respect copyright.PENANAwAvfb3iG7b
"Adeek!" Histeris Zaskia. Buru-buru wanita berhijab hitam itu mengelap bekas air liur Rayhan dengan ujung jilbabnya yang lebar, seakan ia sangat jijik.35802Please respect copyright.PENANAqbgb8kE144
35802Please respect copyright.PENANACdte3LjVrJ
Rayhan merenyitkan dahinya. "Ih, kayak najis aja Kak!" Protes Rayhan.35802Please respect copyright.PENANALeOgTcohnF
35802Please respect copyright.PENANAi6CUwtLauP
"Emang najis! Wekss..." Ujar Zaskia sembari meleletkan lidahnya kearah Rayhan. Hal tersebut membuat Rayhan ingin menggigit lidah Kakaknya.35802Please respect copyright.PENANA1DS5DHKHvJ
35802Please respect copyright.PENANArYMGLgTSNW
Rayhan berkacak pinggang. "Oh jadi gitu? Adiknya yang ganteng ini sekarang najis ya Kak." Rayhan mengangguk-anggukkan kepalanya seakan mengerti maksud dari ucapan Kakak kandungnya.35802Please respect copyright.PENANAM8jnDldNNI
35802Please respect copyright.PENANAJxLG99LmsY
"Apaan si Dek."35802Please respect copyright.PENANAvxaUt0ROex
35802Please respect copyright.PENANAb7Rr0bPmWr
"Habisnya Kakak gitu amat sama Adik sendiri." Omel Rayhan.35802Please respect copyright.PENANA1YM5aaT7iP
35802Please respect copyright.PENANAD5ovWhyYfF
Zaskia menghela nafas. "Iya Maaf! Kamu si jorok banget, sampe ngelepehin air liur di tangan Kakak." Protes Zaskia kepada Rayhan yang memang sedang ingin menjahili dirinya.35802Please respect copyright.PENANAG8CSvTzvoK
35802Please respect copyright.PENANAkvTpCx5BxL
"Baru air liur, gimana kalau yang lain." Ujar Rayhan dengan nada yang semakin rendah.35802Please respect copyright.PENANAegON9dKwt5
35802Please respect copyright.PENANA56NoehbYYa
Mata indah Zaskia menyipit, menatap curiga kearah Adiknya. "Maksud kamu apa Dek?" Tanya Zaskia penasaran. Rayhan mengetuk-ngetuk dagunya seakan sedang berfikir.35802Please respect copyright.PENANAqJEtg43NF4
35802Please respect copyright.PENANAkjAcdBTvUY
"Rahasia." Jawab Rayhan kemudian.35802Please respect copyright.PENANAjTUm3DGhhb
35802Please respect copyright.PENANAMYmOOlQQHj
Dengan satu tarikan nafas, Zaskia berteriak kencang. "Rayhaaaaan...." Pekik Zaskia tapi sang Adik sudah keburu kabur dari hadapannya.35802Please respect copyright.PENANAIeRSy3QmJY
35802Please respect copyright.PENANAIfbK9K947I
Sembari bersiul ringan, Rayhan sesekali menendang kerikil yang ada di depannya. Sementara matanya berkeliaran mengawasi setiap santriwati yang berada tidak jauh darinya. Hingga akhirnya ia melewati rumah Ustadzah Dewi.35802Please respect copyright.PENANAd2Z250Atuc
35802Please respect copyright.PENANAZOpym26I4A
Tampak sang Ustadza tengah menyapu halaman, membuat Rayhan berfikir ingin mampir sebentar.35802Please respect copyright.PENANAWwrxYXnd62
35802Please respect copyright.PENANAimnq4ae5WV
"Assalamualaikum Ustadza!" Sapa Rayhan.35802Please respect copyright.PENANAoRfxiQv6Op
35802Please respect copyright.PENANAgUCyXvoUwS
Ustadza Dewi tersenyum melihat murid kesayangannya. "Waalaikumsalam Ray! Semangat benar pagi ini?" Goda Ustadza Dewi sembari menatap Rayhan dengan tatapan yang sangat menggoda.35802Please respect copyright.PENANAQSpnPSVK4M
35802Please respect copyright.PENANAZi1C7botM3
"Bisa aja Ustadza, hehehe..."35802Please respect copyright.PENANAwF3Kl4DxVE
35802Please respect copyright.PENANAVpAkA1mN7r
"Sana buruan sekolah, nanti telat." Ujar Dewi, dia kembali menyapu dedaunan yang memenuhi halaman depan rumahnya. Maklum saja akhir-akhir ini hujan di sertai angin kencang, membuat beberapa daun pohon yang ada di sekitar rumahnya berterbangan hingga kehalaman depan rumahnya.35802Please respect copyright.PENANAdFqT8owWd4
35802Please respect copyright.PENANAzgkzoif3db
Rayhan menggaruk kepalanya seperti orang yang sedang kebingungan. "Maunya si gitu Ustadza, tapi ana gak tega liat Ustadza nyapu sendirian." Jawab Rayhan memberi alasan yang cukup masuk akal.35802Please respect copyright.PENANA8w277e7xto
35802Please respect copyright.PENANAmuxxnr2PNs
"Jadi ceritanya mau bantuin Ustadza ni."35802Please respect copyright.PENANA4ecdMkHGjS
35802Please respect copyright.PENANAoivnZKccnj
"Kalau boleh!"35802Please respect copyright.PENANAH6Xwb127MV
35802Please respect copyright.PENANAAeJPeqLH3A
Ustadza Dewi kembali tersenyum. "Tentu boleh dong." Rayhan hendak mengambil alih sapu yang ada di tangan Ustadza Dewi, tapi ditolak.35802Please respect copyright.PENANAMiibiZywJW
35802Please respect copyright.PENANAeEJrXFJHB3
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan bingung.35802Please respect copyright.PENANAM1jpuRIbVi
35802Please respect copyright.PENANAJKc7Uw1xOP
"Bukan yang di depan, tapi yang di belakang rumah!" Jelas Ustadza Dewi.35802Please respect copyright.PENANAKrG2jp8enh
35802Please respect copyright.PENANA2QdldyvWCF
Rayhan mengerti dan setuju membantu Ustadza Dewi membersihkan halaman belakang rumahnya. Bersama Ustadza Dewi mereka pergi kebelakang rumah Ustadza Dewi. Di sana ternyata memang banyak dedaunan yang berguguran.35802Please respect copyright.PENANA5Hnbl1GDyN
35802Please respect copyright.PENANAjdLaCeE7ox
Selagi Rayhan menyapu halaman belakang rumahnya, Ustadza Dewi hanya berdiri menonton apa yang di lakukan Rayhan. Pemuda itu mengumpulkan daun-daun tersebut di satu tempat, setelah semuanya terkumpul Rayhan membakar daun kering tersebut.35802Please respect copyright.PENANABL1Z5lXZxt
35802Please respect copyright.PENANAgIeGW0oZxa
Ustadza Dewi berdecak kagum melihat hasil pekerjaan Rayhan yang dengan cepat membersihkan halaman belakang rumahnya.35802Please respect copyright.PENANAhc1esOCJW0
35802Please respect copyright.PENANAVxDFMJIp6R
"Terimakasih ya Ray!" Ujar Ustadza Dewi senang.35802Please respect copyright.PENANAU2oCx9Fo2j
35802Please respect copyright.PENANAW1WrZFO2kS
Rayhan mengangkat alisnya. "Cuman terimakasih doang Ustadza?" Tanya Rayhan. "Gak ada bonus gitu buat saya." Pinta Rayhan tanpa malu.35802Please respect copyright.PENANAjHhuODgOhR
35802Please respect copyright.PENANA7hb8TZxZtm
"Bonus apa?" Tanyanya keheranan.35802Please respect copyright.PENANAKdHNXaHc8M
35802Please respect copyright.PENANA9r9MitNHGW
Rayhan melingkarkan tangannya di pinggul Ustadza Dewi, lalu dengan lembut telapak tangan Rayhan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang berisi itu, membuat Ustadza Dewi tersentak kaget.35802Please respect copyright.PENANALT1KhDfhxz
35802Please respect copyright.PENANADthWcardLh
"Astaghfirullah! Sudah berani nakal kamu ya Ray!" Protes Dewi.35802Please respect copyright.PENANAHR6v4DQkMA
35802Please respect copyright.PENANAWPmdGOCUCl
Rayhan nyengir kuda. "Sedikit aja Ustadza! Boleh ya." Pinta Rayhan, dia terus meremas bongkahan pantat gurunya itu tanpa ada rasa takut.35802Please respect copyright.PENANARDO9ZQpZ6a
35802Please respect copyright.PENANAeoK0Os1gv6
Bagaimanapun juga kejadian kemarin membuat pemuda tengil itu yakin, kalau Ustadza Dewi juga menginginkan dirinya. Jadi tidak ada alasan baginya untuk takut melakukan perbuatan mesum terhadap sang Ustadza, walaupun Ustadza berucap melarang dirinya.35802Please respect copyright.PENANA17hKdPYfeP
35802Please respect copyright.PENANALOSPnFbEA5
Sedikit demi sedikit Rayhan menarik bagian bawah gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga akhirnya gamis itu terangkat setinggi pinggangnya, memperlihatkan celana dalam putih berenda.35802Please respect copyright.PENANAjhX5OJHDss
35802Please respect copyright.PENANAQfKlLQLJHI
"Astaghfirullah Ray! Bandel banget si kamu, nanti kalau di liat orang bagaimana?" Cemas Ustadza Dewi.35802Please respect copyright.PENANAxxn1LxGFTD
35802Please respect copyright.PENANA0cxegfw4Gq
Rayhan mengedarkan pandangannya di sekitar rumah Ustadza Dewi. Yang terlihat hanyalah beberapa pohon besar dan ilalang. Memang sangat jarang ada orang yang lewat di belakang rumah Ustadza Dewi, tapi tetap saja apa yang dilakukan Rayhan terbilang nekat.35802Please respect copyright.PENANAzZQWNxaYH3
35802Please respect copyright.PENANA05v3KBt3S5
"Aman Ustadza!" Bisik Rayhan.35802Please respect copyright.PENANAw7ZbZIpOwr
35802Please respect copyright.PENANAw0g47i58EB
Telapak tangan Rayhan kembali meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi. Jemari tengahnya menggosok-gosok memek Ustadza Dewi.35802Please respect copyright.PENANAcLuWgf8Vx7
35802Please respect copyright.PENANAvBoRxHcuAt
Wajah Ustadza Dewi menegang, ia merasakan desiran nikmat dari gesekan jari Muridnya. Jemari Rayhan berusaha masuk, menyelip ke dalam celana dalam Ustadza Dewi hingga jemarinya menyentuh daging kenyal memek Ustadza Dewi.35802Please respect copyright.PENANAGJOYwOFhBW
35802Please respect copyright.PENANA6RvJCqa3yJ
"Oughkk... Ray!" Desah Ustadza Dewi.35802Please respect copyright.PENANALVIpwdMc5Y
35802Please respect copyright.PENANAvcUP4Pe5um
Jemari Rayhan masuk menembus ruang memek Ustadza Dewi yang telah basah. Sloookss... Sloookss... Sloookss... Dengan gerakan perlahan jemari Rayhan menyodok memek Ustadza Dewi.35802Please respect copyright.PENANA4aeJ6GO3HS
35802Please respect copyright.PENANAhRtOiDoOzf
Ustadza Dewi mendekap mulutnya, agar suara desahannya bisa di redam.35802Please respect copyright.PENANAs6TUM8VUFV
35802Please respect copyright.PENANAYJHzIWqwtg
"A-aahk... Rayhan! Aahkk... Aaahkk..."35802Please respect copyright.PENANA4GtTkEqMUV
35802Please respect copyright.PENANAE0s3Oa2HFA
"Enakkan Ustadza! Hehehe..." Goda Rayhan senang, melihat wajah Ustadza Dewi yang tampak sekali kalau keenakan.35802Please respect copyright.PENANAvRbnXAT5tQ
35802Please respect copyright.PENANAgxOLEadc49
Ustadza Dewi menggigit bibirnya, ia sudah mendekati puncaknya. "Ray! Ustadza mau keluar sayang." Erang Ustadza Dewi, kedua kakinya gemetar ketika orgasme itu datang tanpa bisa ia tahan.35802Please respect copyright.PENANAtlrBrWHMYV
35802Please respect copyright.PENANA1M73TeOduv
"Oughkk..." Jerit Ustadza Dewi.35802Please respect copyright.PENANAtYUP7xq1wt
35802Please respect copyright.PENANAMIjms7a9VY
Creeetsss...35802Please respect copyright.PENANAxenO3RE9Ic
Creeetsss...35802Please respect copyright.PENANAVbWheyLnPS
Creeetsss...35802Please respect copyright.PENANASUJWWWyeY0
35802Please respect copyright.PENANAXgpSoH9DWn
Tubuh Ustadza Dewi melemas, hingga bersujud dihadapan Rayhan. Ia merasa tulang-tulangnya seakan di lolosi.35802Please respect copyright.PENANAdexrbgg6gp
35802Please respect copyright.PENANAnFsSZXhUbD
Di hadapan Ustadza Dewi, Rayhan membuka celananya, mempertontonkan terpedo miliknya di hadapan Ustadza Dewi yang masih tersengal-sengal. Tampak Ustadza Dewi terkejut melihat ukuran penis Rayhan yang panjang dan besar itu.35802Please respect copyright.PENANAqmPB0FEF7J
35802Please respect copyright.PENANA7Acv3VECzS
Dengan kurang ajarnya Rayhan menggosokkan kontolnya di pipi Ustadza Dewi. Ia menyelinapkan kontolnya diantara pipi dan kerudung Ustadza Dewi.35802Please respect copyright.PENANA8isQkedCuY
35802Please respect copyright.PENANAFC9hieRbf6
"Kurang ajar kamu Ray! Eehmmss..." Lirih Ustadza Dewi yang kembali terbakar birahi.35802Please respect copyright.PENANABxxHOkROmx
35802Please respect copyright.PENANAXCyRAsEThF
Gairah Rayhan meletup-letup, melihat kemaluannya yang terselip diantara pipi mulus Ustadza Dewi dan kerudungnya yang berwarna cream. Begitu juga dengan Ustadza Dewi, ia merasa sangat nakal karena ulah Rayhan yang secara terang-terangan melecehkan dirinya.35802Please respect copyright.PENANAEZwUQjlSzf
35802Please respect copyright.PENANA0me1YhgYSn
Setelah hampir satu menit Rayhan menyodok jilbab Ustadza Dewi, akhirnya Rayhan menghentikan aksinya, karena ia mengingkan lebih dari Ustadza Dewi.35802Please respect copyright.PENANAZUa9koqpQY
35802Please respect copyright.PENANAZFUVtzWzSv
"Hisap kontolku Ustadza!" Pinta Rayhan.35802Please respect copyright.PENANAFJ9hJpdOHo
35802Please respect copyright.PENANAB202mJeHeO
Jemari halus Ustadza Dewi menggenggam kontol Rayhan, lalu dia mengocoknya dengan perlahan. "Besar sekali kontol kamu Ray!" Puji Ustadza Dewi. Dia meludah di bagian kepala kontol Rayhan, lalu dia memasukan kontol itu ke dalam mulutnya.35802Please respect copyright.PENANAQ87wQjSB4Y
35802Please respect copyright.PENANAyLuQIE2N2A
"Aaahkk..." Desah Rayhan.35802Please respect copyright.PENANArgVhdoPPA9
35802Please respect copyright.PENANANpSzOrImNN
Kepala Ustadza Dewi bergerak maju mundur menghisap kontol Rayhan. Sementara tangannya membelai manja kantung telurnya.35802Please respect copyright.PENANA8lEJ0qJVNM
35802Please respect copyright.PENANAfffWQPT1aO
Isapan yang di kombinasikan dengan jilatan membuat Rayhan melayang nikmat. Apa lagi yang mengoral kontolnya saat ini bukanlah orang sembarangan, wanita itu adalah seorang Ustadza yang terhormat. Wanita muslimah yang kesehariannya selalu memakai hijab lebar.35802Please respect copyright.PENANAiRb86VQl0x
35802Please respect copyright.PENANAJFEOs3jBzU
Telapak tangan Rayhan membelai hijab cream yang di kenakan Ustadza Dewi. "Ustadza aku mau keluar." Lirih Rayhan.35802Please respect copyright.PENANAQ7X0egACTm
35802Please respect copyright.PENANAT9NuH92LWB
Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan semakin dalam di dalam mulutnya. Croooootss.... Croooootss... Croooootss... Rayhan menembakan spermanya di dalam mulut Ustadza Dewi, wajah tampannya terlihat begitu puas setelah amunisinya ia tembakan.35802Please respect copyright.PENANAhrfhV1M8wR
35802Please respect copyright.PENANARCekPwA9bZ
"Ughkk... Nikmat sekali Ustadza!" Puji Rayhan.35802Please respect copyright.PENANA6HbOyeduRt
35802Please respect copyright.PENANAEyZku9APVw
Ustadza Dewi mengusap bibirnya dengan lengan tangannya. "Nakal kamu Ray! Berani ngontolin mulut Ustadzanya sendiri." Umpat Ustadza Dewi manja.35802Please respect copyright.PENANAsNDI7Lmsh0
35802Please respect copyright.PENANAvAO35V0Op4
"Maaf Ustadza! Habis mulut Ustadza memang layak di kontolin, hehehe..." Jawab Rayhan sembari mengenakan kembali celananya.35802Please respect copyright.PENANA00GBdNSXSy
35802Please respect copyright.PENANAD11BB8CmnQ
"Sembarangan kamu ngomong."35802Please respect copyright.PENANAjxW14LTSp2
35802Please respect copyright.PENANAXn4E8Ylkyj
Rayhan tersenyum tipis. "Kalau begitu Ana ke sekolah dulu ya Ustadza, udah telat soalnya." Ujar Rayhan, Ustadza Dewi menganggukkan kepalanya.35802Please respect copyright.PENANAY7YS5aZjAd
35802Please respect copyright.PENANAnk23DsvKJk
Dengan langkah penuh semangat Rayhan meninggalkan Ustadza Dewi yang masih terlihat lemas. Ia tidak menyangkah mereka akan melakukan perbuatan yang di larang agama sampai sejauh ini. Dan Ustadza Dewi berkeyakinan kalau semua ini belum berakhir.35802Please respect copyright.PENANAmQalDG9lDX
35802Please respect copyright.PENANAt9uM7YZHoV
******35802Please respect copyright.PENANAht9VNp3OmI
35802Please respect copyright.PENANAW4yj5jYQGu
Sekitar jam sembilan pagi, Zaskia terlihat santai di mejanya. Ia lebih banyak melamun sembari memainkan layar handphone miliknya. Bayangan kejadian tadi malam seakan tidak mau hilang dari ingatannya. Sampai detik ini, ia masih ingat betul bentuk kemaluan adiknya. Dan sialnya, ia merasa di bawah sana selalu saja basah.35802Please respect copyright.PENANAq6c16FhnqI
35802Please respect copyright.PENANA7AEqw3UE24
Ia mendesah perlahan, berusaha mengalihkan pikiran ke handphone yang ada di tangannya. Tapi sayangnya ia gagal untuk tidak mengulang rekaman bentuk kemaluan Adiknya yang besar itu.35802Please respect copyright.PENANAoEzBvHGZg8
35802Please respect copyright.PENANAccYehalOVe
Dari kejauhan Julia yang melihat sahabatnya lebih banyak diam, memutuskan untuk menghampirinya. Sanking khusuknya Zaskia sama sekali tidak menyadari sosok Julia sahabatnya.35802Please respect copyright.PENANAjedAjAkWdp
35802Please respect copyright.PENANAsuus5IH9SM
"Za... Halo!" Julia melambaikan tangannya di depan Zaskia.35802Please respect copyright.PENANAT3OEYxhFy4
35802Please respect copyright.PENANAyBOx5qBlEl
"Astaghfirullah!" Zaskia terhenyak kaget. "Mbak Julia, bikin kaget aja." Protes Zaskia, ia menghela nafas sembari meletakan handphone miliknya diatas meja.35802Please respect copyright.PENANAm0DXMpU6MS
35802Please respect copyright.PENANAUjMaUfObHN
"Kamu kenapa Za? Ada masalah?" Tanya Julia.35802Please respect copyright.PENANAE4fi9XVjzA
35802Please respect copyright.PENANAi6PRXWsA8W
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Gak ada apa-apa kok Mbak." Elak Zaskia, ia ragu untuk menceritakan masalahnya kepada seniornya. Ia takut Julia akan memandang rendah dirinya, kalau seandainya ia tau permasalahannya.35802Please respect copyright.PENANA9hOeL5DGWm
35802Please respect copyright.PENANA8XiAKUYggN
"Ayolah!" Paksa Julia.35802Please respect copyright.PENANAWzSxeeB6Yz
35802Please respect copyright.PENANAjm5WKUfENM
"Beneran gak ada Mbak."35802Please respect copyright.PENANADbZs0RK2Tx
35802Please respect copyright.PENANAvJaCcEsc0I
Julia diam sejenak sembari menatap dalam wajah sahabatnya hingga membuat Zaskia merasa risih. "Tentang Rayhan?" Tembak Julia, Zaskia tampak terkejut mendengarnya.35802Please respect copyright.PENANASjctSgOm6F
35802Please respect copyright.PENANA41mL5TFFkT
"Kok Mbak tau? Eh..." Zaskia menutup mulutnya karena barusan ia keceplosan.35802Please respect copyright.PENANAGiahP7TPJ5
35802Please respect copyright.PENANAbeoRrx3lBa
Julia tersenyum senang karena dugaannya sama sekali tidak meleset. Berbeda dengan Zaskia yang menjadi salah tingkah di hadapan sahabatnya.35802Please respect copyright.PENANA7cAUN1kzCg
35802Please respect copyright.PENANAf6tOuOiLAJ
"Cerita sama Mbak!"35802Please respect copyright.PENANAUZp75YMg5r
35802Please respect copyright.PENANAZNgpMTWLHN
"Tapi Mbak?"35802Please respect copyright.PENANAkCwxLFslbc
35802Please respect copyright.PENANA7FfasUpaCq
"Mbak akan bantu kamu cari jalan keluarnya." Ujar Julia meyakinkan.35802Please respect copyright.PENANA5aoaKb34wy
35802Please respect copyright.PENANA0nc9i17IYY
Zaskia menghela nafas, tampak payudaranya sedikit bergoyang di balik gamis yang ia kenakan. "Iya Mbak, ini masalah Rayhan!" Ujar Zaskia menyerah, ia tidak bisa menutupi masalahnya di depan sahabatnya.35802Please respect copyright.PENANAnLslcLgPPc
35802Please respect copyright.PENANAF44j7Y8e1K
"Kenapa lagi dengan dia."35802Please respect copyright.PENANAfJr5fBpWOj
35802Please respect copyright.PENANARUY30wbcFz
"Jujur Mbak, ana merasa bingung dengan perasaan ana saat ini Mbak. Apa lagi akhir-akhir ini ana merasa Rayhan sengaja mencari kesempatan mengintip ana." Ujar Zaskia pelan. "Dan puncaknya semalam." Lirih Zaskia, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Memastikan kalau tidak ada orang lain yang mendengar obrolan mereka.35802Please respect copyright.PENANAY3Sg6yrZEp
35802Please respect copyright.PENANAwbWlUJZZyd
"Kenapa semalam?" Kejar Julia.35802Please respect copyright.PENANAXpNKSGupCv
35802Please respect copyright.PENANAhW6CGXiyGv
"Se-semalam habis shalat ana mau ganti mukena, dan saat itu Rayhan melihat ana yang cuman memakai celana dalam." Lirih Zaskia, wajahnya memerah menahan malu mengingat kejadian semalam.35802Please respect copyright.PENANAT1IfBLvngO
35802Please respect copyright.PENANAWRbJb5bDoK
"Astaghfirullah!" Kaget Julia.35802Please respect copyright.PENANAecH6KB1WKq
35802Please respect copyright.PENANA0FsgHnuVRj
"Parahnya lagi, semalam ana juga tidak sengaja melihat itunya Rayhan." Suara Zaskia terdengar serak.35802Please respect copyright.PENANAGlNx7fVRiI
35802Please respect copyright.PENANAVBLM2McbzN
Julia tampak serius mendengarkan cerita Zaskia. "Maksud Uhkti, kontol!" Ujar Julia sedikit mencondongkan badannya kearah Zaskia.35802Please respect copyright.PENANA5Egz6X39uQ
35802Please respect copyright.PENANAFH9wgMUmW7
"Astaghfirullah!"35802Please respect copyright.PENANAYHiHgkwhJa
35802Please respect copyright.PENANAk5zQQko48w
"Benar gak?"35802Please respect copyright.PENANAA45KxWJrWX
35802Please respect copyright.PENANABz4lTumtt1
Zaskia mengangguk lemah. "Ana merasa Rayhan sengaja mempertontonkan itunya." Raut wajah Zaskia penuh penyesalan. Ia merasa sangat berdosa karena semalam tanpa sadar ia telah melakukan zina mata.35802Please respect copyright.PENANAys8x3kqzP4
35802Please respect copyright.PENANA2CWX9V6KkD
"Kamu serius Za!" Potong Julia. Zaskia menganggukkan kepalanya dengan malas. "Besar gak?" Canda Julia, di selimuti rasa penasaran yang tinggi.35802Please respect copyright.PENANAmbHV6AZftV
35802Please respect copyright.PENANASUGenMeITL
Zaskia tampak membuang nafas. "Ana serius Mbak!" Kesal Zaskia. Tetapi di dalam hatinya ia menjawab pertanyaan Ustadza Julia tentang ukuran kontol Rayhan yang sangat besar.35802Please respect copyright.PENANAVevaStSPTC
35802Please respect copyright.PENANAOCJp2Z3F1s
"Hahaha... Aduh! Sakit perut Mbak."35802Please respect copyright.PENANAMqxECdYppe
35802Please respect copyright.PENANAE7QChf0S9L
"Tuhkan, Mbak malah ketawa." Sungut Zaskia.35802Please respect copyright.PENANA1FfAhXL7cg
35802Please respect copyright.PENANAsrIrHKV97r
Setengah mati Julia berusaha untuk tidak tertawa, hingga wajahnya bersemu merah. "Maaf Zaskia! Aduuuuh... Maaf... Maaf ya Uhkti." Pinta Julia, ia berusaha mengatur nafasnya agar tidak tertawa lagi, tentu Julia tidak ingin kehilangan bagian penting dari cerita Zaskia. "Lanjutkan lagi ceritamu." Kata Julia setelah berhasil menenangkan dirinya.35802Please respect copyright.PENANANTbY0RyYN6
35802Please respect copyright.PENANAjKSTpUk70O
Dengan perlahan Zaskia menceritakan semua kejadian semalam berikut dengan perasaannya. Sesekali Julia kembali tertawa, membuat Zaskia berulang kali mengancam tidak akan cerita. Tapi pada akhirnya Zaskia menceritakan semuanya.35802Please respect copyright.PENANAqaVu44j8ab
35802Please respect copyright.PENANADHi9a7RFj4
Sebagai sahabat Julia memberikan sedikit nasehat kepada Zaskia, agar wanita cantik itu tidak terlalu khawatir tentang sosok adiknya.35802Please respect copyright.PENANAvnGURroT6Y
35802Please respect copyright.PENANAQAtIEAIQHo
******35802Please respect copyright.PENANArMpyhQEvzp
35802Please respect copyright.PENANAECZNbRhnVm
Kasus kolor ijo masih menjadi trending topik di kalangan pesantren. Baik Ustad-ustadza maupun para santri masih membicarakan kasus kolor ijo yang telah memakan dua korban. Rasa penasaran tentang sosok kolor ijo membuat mereka merasa cemas.35802Please respect copyright.PENANAKi5gjhuegn
35802Please respect copyright.PENANAT2Cx6rFF4B
Di sudut kantin Santriwati, tampak beberapa santri dengan seragam yang sama tengah mengobrol serius tentang sosok mengerikan yang telah meneror pondok pesantren Al-tauhid. Kedamaian yang dulu selalu mereka rasakan, kini berubah menjadi sangat mencekam. Tak jarang mereka terjaga di tengah malam, mewaspadai kedatangan mahluk aneh tersebut.35802Please respect copyright.PENANA2MJyu86cFd
35802Please respect copyright.PENANAYEar5s4oui
Bahkan keamanan pondok pesantren semakin di perketat. Jumblah piket malampun di tambah, terutama di wilayah santriwati dan di sekitaran rumah Ustad-ustadza yang telah menikah.35802Please respect copyright.PENANA5VxiVvX7je
35802Please respect copyright.PENANAdctLNdCp16
"Semalam aku gak bisa tidur!" Keluh Aurel.35802Please respect copyright.PENANA1TDtu8NibX
35802Please respect copyright.PENANAsrJJAPjX20
Asyifa mendesah pelan, sembari menyeruput jus alpukat kesukaannya. "Aku juga! Ini sangat mengganggu." Tambah Asyifa, bibir merahnya tampak manyun.35802Please respect copyright.PENANAq5Wboozkh6
35802Please respect copyright.PENANA99uHusxnYF
"Istighfar! Ini semua cobaan tuhan." Ujar Adinda mencoba menenangkan sahabatnya. "Insyaallah, secepatnya mahluk itu akan tertangkap." Sambungnya, dia menatap yakin kearah sahabatnya.35802Please respect copyright.PENANAHt5TydNhmv
35802Please respect copyright.PENANAGdZxnwAiqK
"Semoga saja!" Ujar Asyifa frustasi.35802Please respect copyright.PENANARSK1NEJusW
35802Please respect copyright.PENANACStVJJkkX3
"Gimana kalau mahluk itu datang? Apa yang harus kita lakukan." Aziza yang dari tadi diam kini ikut angkat bicara. Tubuhnya gemetar membayangkan sosok mengerikan tersebut. "Di rumah kami hanya tinggal berdua, soalnya Abi sedang tidak ada di rumah." Lirih Aziza, wajahnya pucat sanking takutnya.35802Please respect copyright.PENANAIUJ8omI4NQ
35802Please respect copyright.PENANAYiajpl5NIz
"Aku ada ide." Celetuk Dinda.35802Please respect copyright.PENANA04dodbxh8B
35802Please respect copyright.PENANA3UzCCdzItm
Mereka bertiga fokus melihat kearah Adinda. "Apa?" Kejar Aurel tak sabar.35802Please respect copyright.PENANApVNhBZuYAT
35802Please respect copyright.PENANAlScpxSJ6fA
"Bagaimana kalau malam ini kita menginap di rumah Aziza." Usul Adinda, membuat wajah-wajah lesu itu kembali terlihat bercahaya.35802Please respect copyright.PENANAcn4VHgVwTC
35802Please respect copyright.PENANAbRlsVWbT4v
"Setuju!" Teriak mereka serempak.35802Please respect copyright.PENANAc4ah9bITMN
35802Please respect copyright.PENANAYBIHTNiGx6
Alhasil dalam sekejap mereka berempat menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di kantin. Beberapa Ustadza tanpa menggelengkan kepala melihat tingkah konyol mereka. Dan sebagian lagi ada yang memberi isyarat agar mereka tidak berisik.35802Please respect copyright.PENANA3duvhcpZnc
35802Please respect copyright.PENANAb1slI2xCjG
Sementara itu, di dalam kantin Mang Soleh tengah mengurut batang kemaluannya, sembari menatap nanar kearah ke empat anak remaja itu.35802Please respect copyright.PENANAxUAbob0s5T
35802Please respect copyright.PENANAVpNhrvVgA9
*****35802Please respect copyright.PENANAqzXnkMUky2
35802Please respect copyright.PENANA61S9rvGh0l
Angkot tua itu berjalan dengan perlahan, sesekali ia terguncang tatkalah salah satu bannya masuk ke dalam lobang yang cukup besar. Ibu-ibu yang berada di dalam angkot tampak menjerit, ada rasa khawatir kalau mobil tersebut akan terbalik.35802Please respect copyright.PENANAG0bNwfkN4h
35802Please respect copyright.PENANAXeds0Togkq
"Bang, pelan-pelan saja!" Protes salah satu penumpang yang tengah menggendong seorang anak.35802Please respect copyright.PENANAczZJcbqnPn
35802Please respect copyright.PENANA3ub7DP21aj
Tetapi sang sopir seakan tidak perduli. Sembari menghisap rokok kretek, ia menghajar setiap lobang yang ada di hadapannya tanpa ada rasa takut. Rayhan yang juga menjadi salah satu penumpang angkutan umum tersebut tanpa menghela nafas.35802Please respect copyright.PENANAW6hgJP7Sxy
35802Please respect copyright.PENANASAoQLrrrY5
Perutnya terasa mual karena goncangan di dalam angkot yang tidak beraturan. Belum lagi bauk amis yang menyengat dari penumpang yang duduk di sampingnya.35802Please respect copyright.PENANA955a5FA6ZT
35802Please respect copyright.PENANA5mmPvQkvGA
Hal yang sama juga di rasakan Asyifa dan Aziza, mereka berdua kompak menutup hidung, untuk mengurangi bauk amis yang menyengat. Sesekali Asyifa melirik kearah Rayhan, tetapi ia buru-buru membuang mukanya ketika Rayhan balas menatapnya.35802Please respect copyright.PENANAryBJgu4CLd
35802Please respect copyright.PENANAvQCJ3YtPU2
"Kalian mau kemana?" Sapa Rayhan kemudian.35802Please respect copyright.PENANASct560gtjJ
35802Please respect copyright.PENANAPpSBo5GVaG
Aziza tersenyum manis. "Kami mau ke pasar Akhi! Kalau Akhi sendiri mau kemana?" Tanya Aziza sopan, membuat Asyifa geram. Dia mencubit paha Aziza sembari memberi kode untuk diam.35802Please respect copyright.PENANAGI4uEDGc4L
35802Please respect copyright.PENANAR5nu1H0iwZ
"Gak usah di ajak ngomong!" Bisik Asyifa.35802Please respect copyright.PENANAqwcWR5tIbY
35802Please respect copyright.PENANApoBNUjFd1k
Gadis berjilbab merah muda itu menatap Rayhan tak suka. Ia masih teringat kejadian di kantor Aliya beberapa hari yang lalu. Ia masih sangat marah kepada Rayhan, apa lagi sampai hari ini pemuda itu tidak meminta maaf atas kejadian waktu itu.35802Please respect copyright.PENANAm3sCBiIr0J
35802Please respect copyright.PENANA8YHpLkCHPU
Rayhan yang mengerti amarah Asyifa, memilih diam. Sesekali ia tersenyum tipis mengingat kejadian waktu itu.35802Please respect copyright.PENANAcdBkTeLJdY
35802Please respect copyright.PENANA4YpVYuSfhw
Sementara Aziza tampak tidak mengerti dengan sikap sahabatnya. Karena Asyifa yang ia kenal adalah sosok wanita yang ramah pada siapa saja. Tapi di hadapan Rayhan, Asyifa malah terlihat berbeda.35802Please respect copyright.PENANA9Xqp7EPEGN
35802Please respect copyright.PENANAKm2gFppH06
"Kamu kenapa Asyifa?" Tanya Aziza pelan.35802Please respect copyright.PENANAjjbkckwewE
35802Please respect copyright.PENANAFXzrSlKzYE
Asyifa membuang muka kearah jendela angkot, seraya menggelengkan kepalanya. "Aku gak apa-apa." Jawab Asyifa singkat.35802Please respect copyright.PENANAccr9vOcAX8
35802Please respect copyright.PENANAFRLTwTFqWt
Aziza menghela nafas dalam, lalu diam sembari menikmati perjalanan mereka. Hingga akhirnya angkot yang mereka tumpangi akhirnya tiba di terminal pasar kabupaten. Para penumpang berbondong-bondong keluar dari dalam angkot, begitu juga dengan Asyifa dan Aziza.35802Please respect copyright.PENANA3weJ2ObYwC
35802Please respect copyright.PENANAzkHSoH7qkD
Ketika hendak menyebrang jalan, dari arah berlawanan tampak sebuah motor 2tak melaju dengan kencangnya. Asyifa yang tak menyadarinya dengan santai hendak menyebrang.35802Please respect copyright.PENANAEPOATilN0M
35802Please respect copyright.PENANAthDWkeMQ3Y
Rayhan dengan cepat menarik tangan Asyifa, hingga tubuh Asyifa jatuh di dalam pelukannya. "Ngeeeeeeeng...." Dengan kecepatan maksimal, motor Yamaha RX-King melaju cepat, tepat didepannya. Asyifa yang melihat kejadian tersebut tanpa pucat pasi.35802Please respect copyright.PENANAJqsNSftWet
35802Please respect copyright.PENANAeUEUH99b35
Cukup lama bagi Asyifa untuk mengembalikan kesadarannya. Dan ketika ia sadar, Asyifa sangat terkejut ketika tau berada di dalam pelukan Rayhan.35802Please respect copyright.PENANAXXurKvkLQh
35802Please respect copyright.PENANAVzjq4EewZE
"Astaghfirullah! Kamu..." Asyifa mengarahkan tunjuknya kearah Rayhan. Rahangnya mengeras dan wajahnya memerah.35802Please respect copyright.PENANA0mc5yaPFg9
35802Please respect copyright.PENANA5BEaryoRO5
"Cie... Cie... Cie..." Goda Aziza.35802Please respect copyright.PENANAERqxqxMYI9
35802Please respect copyright.PENANAAzcIzbBZzW
Asyifa yang tadinya hendak marah, berubah menjadi sangat malu setelah di goda oleh sahabatnya. Ia bergegas menarik tangan Aziza untuk segera memasuki pasar tanpa memperdulikan pemuda yang baru saja menyelamatkan nyawanya.35802Please respect copyright.PENANA6mvt1QtKVT
35802Please respect copyright.PENANAyZCnyXWEit
Rayhan yang melihat hal tersebut hanya diam, sembari menyunggingkan senyumnya. "Cantik juga." Gumam Rayhan, sembari ikut menyebrang jalan.35802Please respect copyright.PENANAsoC4ygIRZU
35802Please respect copyright.PENANACM5vZOsLg3
*****35802Please respect copyright.PENANAqo2emeRZVb