Rayhan terduduk lesu di depan meja makan. Sesekali ia melihat Zaskia yang tengah mencuci piring di wastafel. Semenjak subuh tadi Zaskia tidak juga menegurnya, membuat Rayhan merasa semakin bersalah. Ia tau kalau Kakaknya saat ini tengah marah kepadanya.32137Please respect copyright.PENANAYDzKur6XEH
32137Please respect copyright.PENANAZK1BhQfU5U
Untuk ke sekian kalinya Rayhan menghela nafas. Ia bingung bagaimana caranya untuk mencairkan suasana yang terjadi diantara mereka berdua.32137Please respect copyright.PENANAwEh8vCeC85
32137Please respect copyright.PENANAIPWgSV6U0C
Andai saja ia tidak menerima undangan dari Ustadza Dewi, mungkin ia bisa pulang tepat waktu. Tapi apa mungkin dia bisa menolaknya? "Arrrttt... Sial!" Gerutu Rayhan di dalam hati, ia merasa ajakan Ustadza Dewi semalam sangat tidak tepat. Walaupun ia juga sangat menginginkannya.32137Please respect copyright.PENANAoIiadLTtPs
32137Please respect copyright.PENANAYqlJilxpbm
Sadar kalau tidak ada gunanya menunggu Zaskia menegurnya, Rayhan mengambil inisiatif untuk menegur lebih dulu.32137Please respect copyright.PENANA6qce5KjeKB
32137Please respect copyright.PENANADEANujoKxG
Ia beranjak menghampiri Kakaknya yang tengah mencuci piring, sisa sarapan mereka beberapa menit yang lalu. Sesekali Zaskia menyeka keringat yang ada di keningnya, tanpa menyadari sosok Rayhan yang menghampirinya dari belakang.32137Please respect copyright.PENANAkRQpRG3CQj
32137Please respect copyright.PENANAgET735Gzzq
"Biar aku bantu ya Kak!" Ujar Rayhan.32137Please respect copyright.PENANAwYLTX4AZXI
32137Please respect copyright.PENANAmToSTMbePN
Zaskia sempat melihatnya, lalu kembali acuh. "Gak perlu, Kakak bisa sendiri." Tolak Zaskia ketus.32137Please respect copyright.PENANA9WYEzIqhSl
32137Please respect copyright.PENANApagANoWFa3
Kedua tangan mulusnya tampak sibuk mencuci piring kotor. Sementara raut wajahnya memancarkan atmosfer negatif yang membuat Rayhan bergidik ngeri. Ia takut kalau nanti sampe salah ngomong.32137Please respect copyright.PENANAt5ft1tNp41
32137Please respect copyright.PENANAFdHm0qaMX4
Zaskia sendiri juga tidak mengerti kenapa ia bisa se-emosi seperti ini. Ada rasa sakit yang menyeruak di hati kecilnya yang sulit ia sembuhkan.32137Please respect copyright.PENANAstCipGHbid
32137Please respect copyright.PENANAJ4WfUlnuaY
"Aku pamit dulu ya Kak!" Rayhan hendak menyaliminya tapi lagi-lagi Zaskia memilih diam.32137Please respect copyright.PENANAc95Dccb4hA
32137Please respect copyright.PENANAd117uEq7sw
Karena tidak ada perubahan dari sikap Zaskia, Rayhan segera meninggalkan Kakaknya dengan langkah gontai. Hatinya menjerit sedih karena merasa di campakkan oleh Kakaknya sendiri. Tidak biasanya Zaskia semarah itu kepada dirinya.32137Please respect copyright.PENANAXXt1xQsv1H
32137Please respect copyright.PENANAX7WQuUNO0c
Tanpa di ketahui Rayhan, di sudut matanya, Zaskia melihat kearah punggung adiknya yang perlahan menghilang di balik pintu rumahnya.32137Please respect copyright.PENANAsXJJNfyhKL
32137Please respect copyright.PENANAPyZvdnTqD8
"Kamu jahat Dek!" Lirih Zaskia sembari menyapu air matanya yang mengalir dari kelopak matanya.32137Please respect copyright.PENANAflvKgs9eF7
32137Please respect copyright.PENANAVICro8Pl6d
******32137Please respect copyright.PENANAckoNbsV8yu
32137Please respect copyright.PENANALD43n8CQeJ
Sementara itu di tempat yang berbeda....32137Please respect copyright.PENANAytRHE2doAV
32137Please respect copyright.PENANA7C9AIEvOsy
Aziza, Aurel, Adinda dan Asyifa tampak tengah bersiap-siap berangkat ke sekolah. Sembari mengobrol ringan, mereka sibuk merapikan pakaian mereka di dalam kamar Aziza. Tetapi diantara mereka tampak Adinda lebih banyak diam. Kejadian semalam sangat mengganggunya.32137Please respect copyright.PENANAI84OTgQQYH
32137Please respect copyright.PENANAJqGnZUBYeZ
Ingin rasanya ia memberi tau teman-temannya apa yang terjadi barusan, tapi ia takut akan membuat sahabatnya Aziza merasa sedih.32137Please respect copyright.PENANAUrAALkKIOB
32137Please respect copyright.PENANAglx9E4sRb2
Anak mana yang tidak sedih, kalau tau Ibunya sudah menjadi korban pemerkosaan. Pikir Adinda.32137Please respect copyright.PENANAJamvszfWVw
32137Please respect copyright.PENANAYt2S8OJa7W
Adinda menghela nafas perlahan, sembari memasukan satu buah buku pelajaran ke dalam tasnya.32137Please respect copyright.PENANA4TEzYIQKfi
32137Please respect copyright.PENANAvdBwhan4O0
"Aku ke toilet dulu ya!" Izin Adinda.32137Please respect copyright.PENANAQYz2Axvup2
32137Please respect copyright.PENANA4Hd9T09I0S
Ia segera keluar dari dalam kamar sahabatnya. Setibanya di dapur ia sempat melihat Ustadza Dwi yang tengah menyiapkan sarapan pagi.32137Please respect copyright.PENANA3tLjpByPXb
32137Please respect copyright.PENANAubvxaB3bcQ
Kembali ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Ustadza Dwi di perkosa oleh kolor ijo. Tapi anehnya, tadi malam Adinda merasa Ustadza Dwi seperti orang yang tidak sedang di perkosa tapi melainkan seperti seorang yang tengah memadu kasih.32137Please respect copyright.PENANAULLUsCjsHP
32137Please respect copyright.PENANAewXAVSDEOP
"Dinda, kemari sebentar." Panggil Ustadza Dwi.32137Please respect copyright.PENANAwDwvaR7Q32
32137Please respect copyright.PENANArTLwgL55YK
Adinda segera menghampiri Ustadza Dwi. "Ada apa Ustadza?" Tanya Adinda heran, entah kenapa ia merasa ada beban ketika berada di dekat Ustadza Dwi.32137Please respect copyright.PENANAfx7iL6jJU3
32137Please respect copyright.PENANAKWzcQVWaJa
Wanita berkerudung hitam itu tersenyum tipis. "Duduk dulu, ada yang ingin Ustadza omongkan." Pinta Dwi.32137Please respect copyright.PENANApSOi6zYc75
32137Please respect copyright.PENANAenyrPsXc49
Di dalam hati, Adinda bertanya-tanya tentang apa yang akan di bicarakan oleh Ustadza Dwi kepadanya. Ia segera duduk di kursi makan bersebrangan dengan Ustadza Dwi yang terlihat santai. Adinda dapat merasakan aura Ustadza Dwi yang begitu anggun Dengan balutan gamis berwarna hitam.32137Please respect copyright.PENANA4AaakonJMG
32137Please respect copyright.PENANAMh7eRwjNYD
"Ada apa Ustadza?" Tanya Adinda tidak sabar.32137Please respect copyright.PENANACGt7zKn2H4
32137Please respect copyright.PENANAimZuCHnrOW
Ustadza Dwi tersenyum tipis. "Ini soal semalam!" Ucap Ustadza Dwi memulai pembicaraan. Wajah Adinda mendadak pucat pasi, perasaannya semakin tak enak ketika melihat Ustadza Dwi yang mulai serius.32137Please respect copyright.PENANAJbgvCTaiDf
32137Please respect copyright.PENANAcios8BHeZ5
"Maksudnya?"32137Please respect copyright.PENANAAKsiY9j6Kx
32137Please respect copyright.PENANA2SE6kUjKVn
"Ustadza tau, kalau kamu sudah melihat semuanya." Ustadza Dewi meraih tangan Adinda. "Tolong kejadian semalam untuk di rahasiakan." Pinta Ustadza Dwi, bukan tanpa alasan kenapa ia ingin kejadian semalam di rahasiakan.32137Please respect copyright.PENANACT1olM5VsP
32137Please respect copyright.PENANAzxeaH9QB8d
"Ja-jadi Ustadza tau kalau aku melihat semuanya?" Kaget Adinda. Ia merasa bersalah karena semalam ia tidak mencoba menolong Ustadza Dwi.32137Please respect copyright.PENANA4ritGhQy71
32137Please respect copyright.PENANAfFh2bGi8eo
Ustadza Dwi mengangguk pelan. "Iya, dan Ustadza berharap kamu bisa melupakan kejadian semalam." Ujar Ustadza Dwi.32137Please respect copyright.PENANAStvXmao7Cj
32137Please respect copyright.PENANAtOYgZ1mlKn
"Maafkan aku Ustadza!"32137Please respect copyright.PENANAwGvgSKrskF
32137Please respect copyright.PENANAV0q0IDrifu
Ustadza Dwi kembali tersenyum. "Ustadza mengerti, kamu tidak perlu merasa bersalah." Kata Ustadza Dwi, ia menggenggam tangan muridnya semakin erat.32137Please respect copyright.PENANA8yWJIMeLcF
32137Please respect copyright.PENANAVQ91HX8TrY
"Terimakasih Ustadza."32137Please respect copyright.PENANAgUchA3j9Cv
32137Please respect copyright.PENANALRQqGXo4rS
"Kamu maukan, menjaga rahasia semalam." Ulang Ustadza Dwi.32137Please respect copyright.PENANAnz4kEPcL80
32137Please respect copyright.PENANA0BgSX30YbQ
Adinda menghela nafas perlahan. "Iya Ustadza, ana mengerti!" Jujur Adinda, walaupun ia tidak tau pasti di balik alasan Ustadza Dwi memintanya untuk merahasiakan kejadian semalam. Tapi ia yakin, Ustadza Dwi pasti punya alasan yang kuat.32137Please respect copyright.PENANAbiq6ld56eu
32137Please respect copyright.PENANA7dugViL1hd
"Alhamdulillah! Ustadza senang kalau kamu mau menjaga rahasia semalam."32137Please respect copyright.PENANAh0BeTKkIi7
32137Please respect copyright.PENANASE03DUZy8O
Setelah itu Ustadza Dwi tidak lagi membahas tentang kejadian semalam, ia lebih banyak menanyakan tentang sekolah mereka. Dan sedikit memberi nasehat kepada muridnya agar rajin belajar. Dan Adinda mengaminkan setiap nasehat yang di berikan Ustadza Dwi.32137Please respect copyright.PENANA3zxCfZKTPS
32137Please respect copyright.PENANAjJJ04LUOk6
Setelah mengobrol cukup lama, Adinda permisi untuk pergi ke toilet. Ada sedikit rasa lega yang di rasakan Adinda, setelah obrolan mereka barusan.32137Please respect copyright.PENANATaOMGsPiEp
32137Please respect copyright.PENANAr187yphYDW
*****32137Please respect copyright.PENANAaBhaFzJaGn
32137Please respect copyright.PENANApi94WoSpVR
Sementara itu di kediaman KH Umar, tampak pemilik yayasan tersebut terlihat begitu sibuk. Ia memakai pakaian terbaiknya, membuat Ustadza Laras sedikit heran dengan Suaminya yang terlihat begitu rapi, seakan ingin berpergian jauh.32137Please respect copyright.PENANAXGzXvHRIdC
32137Please respect copyright.PENANANfmbBL7EGV
"Abi mau kemana?" Tanya Ustadza Laras.32137Please respect copyright.PENANApmKz0jEvhH
32137Please respect copyright.PENANA5k9whQW4uX
KH Umar merapikan kemejanya. "Mau ke kantor polisi bareng KH Hasan." Jawab KH Umar, selaku pemilik pesantren, ia di minta pihak berwajib untuk memberikan keterangan prihal kejadian yang akhir-akhir terjadi di pesantren.32137Please respect copyright.PENANAZb0UQ1mDBz
32137Please respect copyright.PENANARhqEqb4i7p
"Apa pelakunya sudah di temukan Abi?" Tanya Laras penasaran. Ia sangat berharap, pelaku yang menyamar menjadi kolor ijo itu segera di tangkap.32137Please respect copyright.PENANAil7Zv5JoKa
32137Please respect copyright.PENANArwMS6XcNLj
"Belum Mi!" Desah KH Umar. "Umi gak perlu takut, insyaallah keluarga kita akan aman." Sambung KH Umar menenangkan Istrinya.32137Please respect copyright.PENANAgkfAIdkjgC
32137Please respect copyright.PENANArudx8rFw8T
"Nanti hasilnya kasih tau Umi ya."32137Please respect copyright.PENANAGxEb25NCoQ
32137Please respect copyright.PENANAZOBCuXWrPU
KH Umar mengangguk, sembari melangkah keluar dari dalam kamar mereka. Sementara Ustadza Laras mengekor di belakangnya. Di ruang tamu, tanpa Daniel terlihat santai, ia buru-buru bangun saat melihat KH Umar terlihat begitu rapi.32137Please respect copyright.PENANA0z24rZyPMl
32137Please respect copyright.PENANAo5GBsnkIfy
KH Umar tersenyum melihat keponakan yang kini terlihat berbeda dari yang ia kenal dulu.32137Please respect copyright.PENANAB4CGGbIFbV
32137Please respect copyright.PENANAko4BDaG44d
Daniel kini lebih sopan, dan caranya berbicara juga terkesan sangat dewasa, membuat kepercayaan KH Umar terhadap Daniel semakin besar.32137Please respect copyright.PENANAQX6RvbbbkA
32137Please respect copyright.PENANAfWnE0IUPJW
"Mau kemana Kiai?" Tegur Daniel.32137Please respect copyright.PENANAmW3hCYwvHW
32137Please respect copyright.PENANAExa3dCJXYt
"Saya mau ke kantor polisi dulu, mau ngurus masalah pemerkosaan kemarin." Jelas KH Umar.32137Please respect copyright.PENANAwrkuA0ZvuY
32137Please respect copyright.PENANAQb85fZHQKT
"Mau saya temani." Tawar Daniel.32137Please respect copyright.PENANAzk3dY3JuEK
32137Please respect copyright.PENANAQ2eq5byWYU
KH Umar menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu biar saya sendiri saja! Tapi kiayi titip rumah ya, tolong jaga Tante dan sepupumu selagi kiayi pergi." Ujar KH Umar, yang di sambut anggukan oleh Daniel.32137Please respect copyright.PENANAyGCBiZsNeb
32137Please respect copyright.PENANAJKhE5otepP
Sungguh salah besar jika KH Umar mempercayakan keluarganya kepada Daniel. Karena pada dasarnya Daniel punya rencana jahat untuk keluarganya. Pemuda tidak tau di untung itu berencana ingin merebut Istrinya.32137Please respect copyright.PENANANTJWVSennA
32137Please respect copyright.PENANA5F3ZAwrtxB
Kepergian KH Umar tentu saja di sambut gembira oleh Daniel, karena dengan begitu ia hanya tinggal berdua saja dengan Ustadza Laras.32137Please respect copyright.PENANAbmioHHvKRH
32137Please respect copyright.PENANAgoJWPv0lqI
"Insyaallah akan saya jaga amanah Kiayi." Ujar Daniel.32137Please respect copyright.PENANApxSsqty4tB
32137Please respect copyright.PENANANEa5aC18b0
KH Umar tersenyum senang mendengarnya. Ia merasa lega karena ada Daniel yang akan menjaga Istri dan kedua anaknya ketika ia sedang tidak ada di rumah.32137Please respect copyright.PENANAStk0tyqMC4
32137Please respect copyright.PENANAkKa3kyqe4C
Setelah pamit kepada Daniel, KH Umar segera pergi untuk bertemu dengan KH Hasan. Selanjutnya mereka akan kantor polisi untuk memberikan keterangan yang di butuhkan oleh pihak berwajib, agar lebih muda menangkap sang pelaku pemerkosaan.32137Please respect copyright.PENANAuGyJRIGUCL
32137Please respect copyright.PENANApaOYIQBWVJ
*****32137Please respect copyright.PENANA9VdbW2lI7k
32137Please respect copyright.PENANAyVCXYTmgJq
Rayhan berjalan gontai menuju kelasnya yang ada di wilayah santri. Saat melihat rumah Ustadza Dewi, ia kembali teringat dengan sikapnya semalam yang begitu saja meninggalkan Ustadza Dewi. Ia merasa, kalau dirinya harus meminta maaf.32137Please respect copyright.PENANAuH7oUSPvWa
32137Please respect copyright.PENANAhr4QufAjl6
Langkah kakinya berbelok ke rumah Ustadza Dewi, dan sempat berlintasan dengan Nikita yang baru saja keluar dari rumah.32137Please respect copyright.PENANAKlGaD1hfw3
32137Please respect copyright.PENANA2aG2VXHEfI
Tok... Tok... Tok...32137Please respect copyright.PENANAoCYp5yqqlx
32137Please respect copyright.PENANAfIlxrVv23B
"Assalamualaikum!" Sapa Rayhan.32137Please respect copyright.PENANAZKDFqXyLSG
32137Please respect copyright.PENANAMdn6FRe9pv
"Waalaikumsalam! Siapa..."32137Please respect copyright.PENANAc6IFkDIAB2
32137Please respect copyright.PENANABlbUyicE93
"Ini aku Ustadza, Rayhan!" Jawab Rayhan.32137Please respect copyright.PENANAuN4qit2CXA
32137Please respect copyright.PENANAeNGy8V92TX
Tidak lama kemudian Ustadza Dewi keluar menyambut Rayhan. "Oh kamu Ray!" Ujarnya terlihat tidak begitu senang dengan kehadiran Rayhan. "Ada perlu apa?" Tanya Ustadza Dewi sedikit ketus.32137Please respect copyright.PENANAUhi6BQsyQm
32137Please respect copyright.PENANAOvU3RTcN0w
Rayhan mendesah pelan. "Cuman mau ngobrol! Kalau Ustadza Dewi tidak keberatan." Ujar Rayhan, entah kenapa Rayhan merasa canggung di hadapan Ustadza Dewi.32137Please respect copyright.PENANAQn0QjT8iE0
32137Please respect copyright.PENANAeip4BGcatL
"Masuk!" Ajak Ustadza Dewi.32137Please respect copyright.PENANAQI9P3wwV1v
32137Please respect copyright.PENANAcovmpS0mPv
Walaupun ia marah dengan sikap Rayhan semalam, tapi ia tidak bisa mengabaikan sosok Rayhan yang semalam telah memberinya sebuah kenikmatan dunia yang belum pernah ia dapatkan.32137Please respect copyright.PENANAB7Vlg3LLzX
32137Please respect copyright.PENANAahywrPKw8Z
Rayhan duduk di sofa, di mana ia semalam sempat menelanjangi Ustadza Dewi.32137Please respect copyright.PENANAAKcpRiVXx7
32137Please respect copyright.PENANAmbWl062UNz
"Ustadza buatkan minum dulu ya." Ujar Ustadza Dewi.32137Please respect copyright.PENANAXKGyKC4lB0
32137Please respect copyright.PENANAaA9qkXkmJ2
Tapi Rayhan buru-buru menghentikannya, ia menarik tangan Ustadza Dewi. "Tidak usah Ustadza! Sebenarnya aku ke sini cuman mau meminta maaf soal semalam." Jujur Rayhan.32137Please respect copyright.PENANAaBu9lNYHY6
32137Please respect copyright.PENANAjKIEMH9gOg
"Minta maaf karena kamu sudah meniduri Ustadza?" Tembak Dewi.32137Please respect copyright.PENANANwicRSE0cv
32137Please respect copyright.PENANA3V87MEWcBN
Rayhan berdiri, ia mengerti kenapa Ustadza Dewi marah kepada dirinya. Bagaimanapun juga Ustadza Dewi pasti merasa kalau ia telah mencampakkannya, setelah ia merenggut kenikmatan tubuh Ustadza Dewi.32137Please respect copyright.PENANAOQ1PMC6ZFb
32137Please respect copyright.PENANADQsI4igA3j
Perlahan Rayhan memeluk Ustadza Dewi dari belakang, tangannya melingkar di atas perut Ustadza Dewi.32137Please respect copyright.PENANAqiaYeTkQVT
32137Please respect copyright.PENANAiMMwfWIJ2D
"Bukan! Saya mau meminta maaf karena semalam pergi begitu saja dari rumah Ustadza Dewi." Ujar Rayhan jujur, dan berharap Ustadza Dewi mau memaafkan kesalahannya semalam.32137Please respect copyright.PENANAGYOgqCXgD8
32137Please respect copyright.PENANAABultGe50L
Ustadza Dewi mendesah pelan. "Kenapa?" Lirihnya.32137Please respect copyright.PENANAlNWsrhZ99h
32137Please respect copyright.PENANAHRJUFngASs
Dengan perlahan Rayhan menjelaskan alasannya kenapa ia harus segera pulang, bahkan sampai lupa berpamitan dengan Ustadza Dewi.32137Please respect copyright.PENANAnKmH3h4D37
32137Please respect copyright.PENANAdHCpu3cYFI
Sebagai seorang wanita dewasa, Ustadza Dewi sangat mengerti dengan kekhawatiran Rayhan terhadap keselamatan Kakak kandungnya, dan ia merasa sangat egois karena sempat berfikiran negatif tentang Rayhan yang semalam telah menidurinya.32137Please respect copyright.PENANANUnJbG9jCN
32137Please respect copyright.PENANA22Qc5PmUqH
Ustadza Dewi memutar tubuhnya menghadap Rayhan, dia menyentuh kedua pipi Rayhan.32137Please respect copyright.PENANANXul5mU0Gr
32137Please respect copyright.PENANAvPfpsJSG9H
"Hmmmpss.... Slllppsss.... Srruupsss..." Entah siapa yang memulai duluan, bibir mereka berdua telah menyatu satu sama lain.32137Please respect copyright.PENANAPECNkhKffm
32137Please respect copyright.PENANAlUO0Q8nXcm
Rayhan memanggut bibir merah Ustadza Dewi, menghisap lidahnya, dan menelan air liurnya. Setelah beberapa menit mereka melepas ciuman panas tersebut. Cukup lama mereka saling pandang satu sama lainnya.32137Please respect copyright.PENANAgqW6N41Rvw
32137Please respect copyright.PENANA2NhRRiccIz
"Ustadza maafkan kamu, tapi dengan satu syarat."32137Please respect copyright.PENANAk7YrgA8SSm
32137Please respect copyright.PENANAqcbRqBR9Ay
"Apa?"32137Please respect copyright.PENANAcfdNr1O5Cj
32137Please respect copyright.PENANAInWlsSxNDb
"Setubuhi Ustadza sekarang juga! Hari ini kamu tidak usah sekolah, temani Ustadza sebagai penebus kesalahan kamu kemarin." Pinta Ustadza Dewi.32137Please respect copyright.PENANAMm93Z9Jo5u
32137Please respect copyright.PENANAiIOysRSYWa
Rayhan tersenyum tipis. "Oke!" Jawab Rayhan singkat.32137Please respect copyright.PENANAMmhVj6FaRF
32137Please respect copyright.PENANAMuBqYll6GA
******32137Please respect copyright.PENANAJaacTSzjxX
32137Please respect copyright.PENANAFZpFlvB1mw
Kediaman KH Umar.32137Please respect copyright.PENANAGV8MMX7dzN
32137Please respect copyright.PENANAbyBgdkn9HZ
Selepas kepergian KH Umar, Laras lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bersantai. Ia meletakan kedua kakinya diatas meja, sementara tangannya berulang kali mengganti channel televisi berukuran 41 inc. Entah kenapa, ia merasa kosong.32137Please respect copyright.PENANATcYYvRsnA3
32137Please respect copyright.PENANAEp4eCSAolm
Melihat mangsanya kini sendirian, tentu saja Daniel tidak akan membuang kesempatan yang ada. Ia membuatkan segelas jus jeruk yang sudah ia campur dengan obat perangsang yang baru ia beli dari online shop.32137Please respect copyright.PENANAvRBgumBirQ
32137Please respect copyright.PENANAj2rf4CGVPB
Daniel segera menghampiri Laras dan meletakan segelas jus di samping kaki Laras.32137Please respect copyright.PENANAAXdOFPKJzA
32137Please respect copyright.PENANAmGs64ipx3n
Laras yang baru sadar dengan kehadiran Daniel, buru-buru menurunkan kakinya. Ia merasa tidak sopan, menaikan kedua kakinya diatas meja, sementara di dekatnya ada seorang pria. Apa lagi dirinya adalah seorang Ahkwat yang harus menjaga sopan santunnya.32137Please respect copyright.PENANAxoUhSijshb
32137Please respect copyright.PENANAGEC7zvVHDe
"Silakan di minum Tante." Ujar Daniel.32137Please respect copyright.PENANAQJMOwH6ywA
32137Please respect copyright.PENANAqWMhEn0rmA
Laras melihat senang kearah jus yang baru saja di berikan Daniel untuknya. "Tau aja kamu Dan, kalau Tante lagi haus." Ujar Laras.32137Please respect copyright.PENANA4ZjIt6TmRe
32137Please respect copyright.PENANA3jEznwdkGU
Laras mengambil gelas tersebut dan tanpa merasa curiga ia meminum jus tersebut cukup banyak.32137Please respect copyright.PENANAVKGKHUYXLV
32137Please respect copyright.PENANAYyF3vHX2Km
"Ahkk... Lega sekali rasanya." Gumam Laras.32137Please respect copyright.PENANAvA3V8Knhff
32137Please respect copyright.PENANANHKDa1ehZ3
Daniel cukup senang melihatnya. "Oh ya Tante, gimana kakinya? Apa masih sakit?" Tanya Daniel, membuat Laras terdiam sejenak32137Please respect copyright.PENANA4HP8UMIvn1
32137Please respect copyright.PENANA1nlZWgCdp4
Wanita berusia 39 tahun tersebut sempat melupakan kejadian kemarin, di mana ia di buat orgasme oleh pemuda yang ada di sampingnya. Sebagai seorang wanita, ia merasa malu setiap kali mengingat kejadian malam itu, untunglah Azril tidak menyaksikannya secara langsung.32137Please respect copyright.PENANA5EiR7hlivd
32137Please respect copyright.PENANATrl2eC7aFc
Tetapi ia juga tidak bisa memungkiri kalau beberapa kali ia terangsang setiap kali mengingatnya. Bahkan jauh di dalam dirinya ia ingin kembali mengulanginya.32137Please respect copyright.PENANAt37B4vJBWI
32137Please respect copyright.PENANAkPtF0CneXg
"Sepertinya sudah agak mendingan Dan!" Jawab Laras pelan, ia sangat malu sekali.32137Please respect copyright.PENANAKPX1gcMrUV
32137Please respect copyright.PENANAm7dQmUGW8H
Daniel mengangguk pelan. "Biar aku periksa Tan!" Daniel berlutut di depan Laras, lalu memegangi pergelangan kaki Laras yang memang sudah tidak bengkak lagi seperti saat pertama kali ia terjatuh.32137Please respect copyright.PENANAuwTPzJjupn
32137Please respect copyright.PENANA2N4xgjwBwM
"Eh..." Laras tersentak kaget.32137Please respect copyright.PENANAHDh5LXXD72
32137Please respect copyright.PENANArOCdDuDQtH
"Iya, ini sudah agak mendingan Tan!" Lirih Daniel, sembari memijit lembut pergelangan kaki Laras.32137Please respect copyright.PENANAENl4DJJr1R
32137Please respect copyright.PENANAbwMNAjkjGC
Sentuhan jemari Daniel, membuat tubuh Laras merinding. Ia merasakan sensasi yang sebelumnya juga pernah ia rasakan, hanya saja kali ini terasa berkali-kali lipat dari sebelumnya. Bahkan belum apa-apa, vaginanya sudah terasa basah.32137Please respect copyright.PENANATuESK1aAXb
32137Please respect copyright.PENANAJF7D8POdBN
Laras yang tadinya hendak menghentikan aksi Daniel, mendadak diam seribu bahasa, ia membiarkan pemuda itu menyentuh pergelangan kakinya.32137Please respect copyright.PENANAIkeQWW48gZ
32137Please respect copyright.PENANAvxrpfhrb2c
]"Astaghfirullah! Ada apa denganku?"Gumam Laras di dalam hati, sembari menggigit bibir bawahnya.32137Please respect copyright.PENANAMSBYd4uDAB
32137Please respect copyright.PENANA8ZP7PIJAUP
Pijitan Daniel naik keatas, sedikit menyingkap gamis Laras hingga ke betisnya. Dengan lincahnya, jemari Daniel yang kasar memijit betis Laras, sembari melirik wajah Laras, melihat perubahan ekspresi wajah Laras yang mulai tidak tenang, karena obat perangsang yang mulai bekerja, membangkitkan birahi Istri dari pemilik pesantren.32137Please respect copyright.PENANAwQbJbTOv0S
32137Please respect copyright.PENANARmvOS7AjYj
Daniel semakin berani, ia menyingkap labih banyak gamis berwarna merah yang di kenakan oleh Laras hingga melewati lututnya.32137Please respect copyright.PENANA8I98Ro6sv3
32137Please respect copyright.PENANArvrnyCXSYL
"Dan!"32137Please respect copyright.PENANAaHqOq6PAAO
32137Please respect copyright.PENANAsReZZOjgEa
"Tahan ya Tan! Biar kakinya sembuh total." Ujar Daniel beralasan, sementara tangannya masuk semakin dalam menyentuh paha mulusnya.32137Please respect copyright.PENANAgZyMqEHiSL
32137Please respect copyright.PENANAuLskXPOTDG
Tubuh Laras menggeliat, merasakan geli di sekujur tubuhnya. "Daniel! Aaahkk... Tante gak tahan!" Lirih Laras, ia sudah tidak sanggup menahan gejolak birahinya yang semakin terbakar.32137Please respect copyright.PENANAjfsLKCmCgI
32137Please respect copyright.PENANAf3DZU1A25g
"Nanti juga enak kok Tan!" Ujar Daniel penuh arti.32137Please respect copyright.PENANAeWSHNP53Vl
32137Please respect copyright.PENANAXUje6DXFFy
Laras menatap sayu kearah Daniel, dan nafasnya terdengar makin memburu ketika jemari Daniel menyentuh selangkangannya. Ia yakin sekali, kalau Daniel juga menyadari kalau dirinya saat ini sudah sangat terangsang karena sentuhan Daniel.32137Please respect copyright.PENANAkZ0rpYd0jh
32137Please respect copyright.PENANA9lObvYGdux
Dadanya naik turun mengikuti irama nafasnya, tatkala jari Daniel menyentuh tepat di bagian gundukan vaginanya. Tidak ingin hanyut akan kenikmatan semu yang di berikan keponakannya, Laras berusaha menahan pergelangan tangan Daniel.32137Please respect copyright.PENANAxkh58iOmqw
32137Please respect copyright.PENANALkGuMaV7lh
Bukannya berhenti, Daniel malah menyingkap gamis Laras lebih tinggi lagi, dan tampaklah kain segitiga berwarna putih berenda yang di kenakan Laras.32137Please respect copyright.PENANAF2H5eGVmjT
32137Please respect copyright.PENANAc9NjxsY49I
"Daniel! Kamu..." Lirih Laras.32137Please respect copyright.PENANAFqzxIOM733
32137Please respect copyright.PENANA1l7aBZpMV2
Daniel tersenyum tipis, ia dengan sengaja membelai gundukan vagina Laras. "Saya tau, kalau Bu Haja juga menginginkannya." Ujar Daniel, sembari membuka kedua kaki Laras.32137Please respect copyright.PENANA0Y7JkLjMnP
32137Please respect copyright.PENANABzcxekEsPD
"Jangaaaaan Dan! Astaghfirullah."32137Please respect copyright.PENANACZ9J3tmcjd
32137Please respect copyright.PENANA1gB0GrMpag
Daniel menangkap tangan Laras yang mencoba menghalangi aksinya. Sementara tangan kirinya, mengusap-usap kemaluan Laras.32137Please respect copyright.PENANAx6LYYchAFW
32137Please respect copyright.PENANAEVndkzodWO
Tubuh Laras menggelinjang, seiring dengan celana dalamnya semakin membanjir. Pinggulnya tersentak-sentak seiring dengan orgasme yang tiba-tiba saja datang tanpa di harapkan.32137Please respect copyright.PENANA7sAOoI1in2
32137Please respect copyright.PENANAOCr5FPVNZC
"Oughkk..." Lenguh Daniel.32137Please respect copyright.PENANAl63Xw7mhsZ
32137Please respect copyright.PENANA754KwMa1tG
Seeeeeeeeeerrrr....32137Please respect copyright.PENANAuv5F5AHddd
32137Please respect copyright.PENANAHJrX0m4Fx6
Daniel tersenyum puas melihat tubuh Laras yang terkulai lemas setelah orgasmenya barusan.32137Please respect copyright.PENANAnvo8kRkTFT
32137Please respect copyright.PENANAvTzlRqFCW6
Ia berdiri dan membuka celananya, mengeluarkan senjata andalannya di hadapan Laras, Istri dari seorang Kiayi yang sangat di hormati di lingkungan pesantren itu. Laras bergidik ngeri melihat penis Daniel yang berukuran sangat besar. Kepala penisnya yang berbentuk jamur terlihat sangat lebar sekali.32137Please respect copyright.PENANAEXg6piBi4R
32137Please respect copyright.PENANA5QLRAsymY7
"A-apa-apaan kamu Dan!" Protes Laras.32137Please respect copyright.PENANAmSVHjLZZKY
32137Please respect copyright.PENANAKUlsYesz4U
Daniel naik keatas sofa, dia menyodorkan penisnya kearah Laras. "Hisap kontol saya Nyonya Haja Laras Umar." Ujar Daniel, menyebut gelar dan nama suami Laras.32137Please respect copyright.PENANAhDTYxx9gm5
32137Please respect copyright.PENANAtM6ah4hjX8
"Jangan gila kamu Daniel." Bentak Laras.32137Please respect copyright.PENANAsO3rUyxiGK
32137Please respect copyright.PENANAnMy8Q7Rvqw
Daniel memegangi kepala Laras, dan memaksanya menghisap penisnya. Laras menggerakan kepalanya, menghindari kemaluan Daniel yang berulang kali menempel di bibir merahnya.32137Please respect copyright.PENANAuJBjBvHHmH
32137Please respect copyright.PENANA6ljZhufII8
Tidak kehabisan akal, Daniel memencet hidung Laras hingga Istri dari KH Umar itu tak bisa bernafas.32137Please respect copyright.PENANAUP994r6SMh
32137Please respect copyright.PENANAxH6WdlkrOW
Dengan satu dorongan, penis Daniel masuk kedalam mulut Laras. "Hmmmpss..." Daniel menekan kepala Laras hingga penisnya masuk hingga ke dalam tenggorokan Laras.32137Please respect copyright.PENANANHAsNwlAKw
32137Please respect copyright.PENANAwNHTw8hZaL
Wajah cantik Ustadza Laras memerah, karena kesulitan bernafas. Apa lagi rambut kemaluan Daniel menusuk hidungnya. Tapi anehnya, Laras malah merasakan sensasi nikmat didalam dirinya.32137Please respect copyright.PENANAqsXefRk6dF
32137Please respect copyright.PENANAX6jaPSnBqH
Setelah yakin kalau mangsanya semakin tidak berdaya, barulah Daniel menggerakan pinggulnya maju mundur menyodok mulut Ustadza Laras, yang biasanya selalu mengucapkan Kalam Tuhan. Tapi kali ini di gunakan untuk memuaskan hasrat birahinya.32137Please respect copyright.PENANA7VlYeHf3Cu
32137Please respect copyright.PENANAv5eCOTTsi7
"Nikmat sekali Haja Laras! Oughkk... Terus." Erang Daniel.32137Please respect copyright.PENANAwUge8aLFZV
32137Please respect copyright.PENANAGe13rMALJt
Dia membelai kepala Laras yang tertutup jilbab berwarna merah, sewarna dengan gamisnya.32137Please respect copyright.PENANACJCoxBRMtS
32137Please respect copyright.PENANAXvaoZNgHJP
Semakin lama, Laras mulai melemah, ia semakin pasrah menerima kemaluan Daniel di dalam mulutnya. Laras sendiri juga tidak mengerti kenapa ia begitu mudah menyerah menghadapi syahwatnya. Dan jujur saja, wanita alim itu mulai menikmati penis Daniel.32137Please respect copyright.PENANACA4Nndomkf
32137Please respect copyright.PENANAAyUvyXCH0L
Daging kemaluan Daniel terasa begitu keras dan asin. Ada sensasi yang sulit di gambarkan ketika kepala penis Daniel menyodok tenggorokannya.32137Please respect copyright.PENANAvFDOfvsm0i
32137Please respect copyright.PENANAcl1jEQ6xYG
Plooopss...32137Please respect copyright.PENANA8eZjDUlh4o
32137Please respect copyright.PENANAdPPXfPMsLW
Daniel mencabut kemaluannya dari dalam mulut Laras. "Oughkk... Nikmat sekali!" Racau Daniel.32137Please respect copyright.PENANARiN6zOsNnX
32137Please respect copyright.PENANA2ZvH3ugwIs
"Houks... Houks... Houks..." Berulang kali Laras batuk.32137Please respect copyright.PENANA7qCGhSOU7K
32137Please respect copyright.PENANA55IZsT6rR2
"Buka pakaiannya Bu Haja!" Suruh Daniel.32137Please respect copyright.PENANAWAFEs2NzaC
32137Please respect copyright.PENANARYzCngV2Zt
Laras menggelengkan kepalanya ketika Daniel memaksa membuka pakaiannya. Dengan sedikit harga diri yang masih menempel di hatinya, ia berusaha meronta minta di lepaskan.32137Please respect copyright.PENANArrDx8U7iDQ
32137Please respect copyright.PENANAikA0SF4QYR
Tetapi Daniel tidak kalah cekatannya, ia merobek gamis yang di kenakan Laras, hingga bagian depan gamisnya terbuka dan memperlihatkan sepasang gunung kembar yang berukuran 36E. Sangat besar untuk ukuran wanita normal pada umumnya.32137Please respect copyright.PENANA3WpBN33jMZ
32137Please respect copyright.PENANA1Tw4Vlkbax
"Besar sekali Bu Haja!" Ujar Daniel.32137Please respect copyright.PENANAD8o4MNFShz
32137Please respect copyright.PENANAflFPvuESeU
Laras menggelengkan kepala. "Jangan Dan! Tante mohooon." Melas Laras. Ia merasa malu di lihat Daniel dalam keadaan setengah telanjang, apa lagi Daniel berulang kali memanggilnya dengan nama gelarnya.32137Please respect copyright.PENANAyNC9FFKtKF
32137Please respect copyright.PENANA1KtigCQRin
"Ternyata masih ada rasa malu, setelah di buat orgasme kemarin!" Ejek Daniel.32137Please respect copyright.PENANA75Lxk7HJGi
32137Please respect copyright.PENANAcVbvnsIBw4
Wajah Laras merona merah, ia merasa sangat terhina, tapi ia mengakui apa yang di katakan Daniel memang benar. Apa dia masih punya rasa malu? Laras menggigit bibirnya, menahan gemuruh di dadanya.32137Please respect copyright.PENANA1ojVsLlpjo
32137Please respect copyright.PENANAzR9QCkf5f6
Daniel menangkap payudara Laras, dan merobek behanya hingga putus.32137Please respect copyright.PENANAKbmEPZAY3X
32137Please respect copyright.PENANAQ5zRFeAj0D
"Auuuww..." Laras terpekik kencang.32137Please respect copyright.PENANAJMtzWrcB2t
32137Please respect copyright.PENANAHq2mggVtdo
Kedua tangan Daniel mengepal payudara Laras. Dia meremasnya dengan sangat kasar, hingga meninggalkan bekas merah di kedua payudara Laras.32137Please respect copyright.PENANAtnAkWz5nvG
32137Please respect copyright.PENANAsGAr64dVEw
Sembari mendekap tubuh Laras, dia melumat bibir Laras. Memaksa wanita berusia 39 tahun itu untuk membalas lumatan bibirnya. Dengan setengah terpaksa Laras membalas lumatan Daniel, dan harus diakui, ciuman Daniel membuat Laras terasa melayang.32137Please respect copyright.PENANAU3I8pVzaIq
32137Please respect copyright.PENANAcciye8nqJT
Sejenak Laras lupa kalau dirinya saat ini tengah di perkosa oleh keponakannya sendiri. Sentuhan Daniel terlalu nikmat untuk di abaikan.32137Please respect copyright.PENANApqLARF0VLx
32137Please respect copyright.PENANANZMdmQALPF
"Gimana Bu Haja, enak?" Goda Daniel.32137Please respect copyright.PENANAfhkX7R9KcM
32137Please respect copyright.PENANADosvPpeD0z
Laras diam sejenak tak tau harus mengatakan apa. "Ini dosa Dan! Oughkk..." Tubuh Laras tersentak ketika ia merasakan jari tengah Daniel menyeruak masuk ke dalam vaginanya.32137Please respect copyright.PENANAQm1nYqCJVm
32137Please respect copyright.PENANAzH0yCHhu2i
"Apa Bu Haja, saya tidak dengar." Ledek Daniel.32137Please respect copyright.PENANAM7Uo6pHGtE
32137Please respect copyright.PENANAx5V4rHZvXY
"Danieeeel.... Aahkk... Ini dosa..." Jerit Laras ketika Daniel semakin cepat mengocok vaginanya.32137Please respect copyright.PENANAaz200V2MFg
32137Please respect copyright.PENANAPfSUdbSOf3
Tubuh indah Laras melinting seperti ikan yang kehabisan air. Nafasnya tersengal-sengal, sembari mengeluarkan suara erangan erotis dari bibir seksinya.32137Please respect copyright.PENANATSTwnLLf7K
32137Please respect copyright.PENANAhwgkatlzog
Sementara di bawah sana, Tidak hanya satu jari, melainkan ada dua jari yang tengah mengobok-obok vaginanya, dan tampak cairan pelumas milik Laras keluar semakin tidak terbendung.32137Please respect copyright.PENANAXCv1so5fg9
32137Please respect copyright.PENANAweX3MPk10T
"Ulangi Bu Haja! Saya tidak dengar."32137Please respect copyright.PENANAXRRgBMl4Rq
32137Please respect copyright.PENANASM0lS1rNKg
Pinggul Laras tersentak-sentak menyambut kedua jari Daniel. "Ini dosa Dan... Dosaaa... Aahkk... Aaahkk... Daniel! Hentikaaaan..." Melas Laras, kepalanya terbanting ke kiri dan kanan.32137Please respect copyright.PENANAVSjNsePnSt
32137Please respect copyright.PENANAdInoijR38Z
Sloookss...32137Please respect copyright.PENANAAaCNsF7e6X
Sloookss...32137Please respect copyright.PENANALiMlyyaKiW
Sloookss...32137Please respect copyright.PENANA3bVqihXkp6
32137Please respect copyright.PENANAtQUSfZWaTx
"Aaaarrrttt...." Jerit Laras.32137Please respect copyright.PENANAZoE1nL5Lmp
32137Please respect copyright.PENANAjEQlfJgvWs
Creeetsss....32137Please respect copyright.PENANAScZfeKBWtZ
Creeetsss....32137Please respect copyright.PENANAgMnJ3fLao2
Creeetsss....32137Please respect copyright.PENANAuhXYbtJIXj
32137Please respect copyright.PENANACBUK9YNOwW
Daniel mencabut jarinya dari dalam selangkangan Laras. Lalu mengangkatnya dan memperlihatkannya kepada Laras yang menatap sayu kearah jari Daniel yang bermandikan lendir cintanya. Ia tidak menyangkah, kalau rasanya akan senikmat itu.32137Please respect copyright.PENANANWXAhhszWh
32137Please respect copyright.PENANAn3tS6yfH8f
"Ulangi lagi." Bisik Daniel.32137Please respect copyright.PENANAXkWKSng5jj
32137Please respect copyright.PENANAKHpLORMEUr
Dengan nafas terengah-engah Laras berucap. "Ini dosa Dan! Dosa." Bisik Laras, nafasnya terputus-putus, seakan ia saat ini tengah terjebak oleh kepulan asap yang membuatnya sulit bernafas.32137Please respect copyright.PENANAQLndrE12x1
32137Please respect copyright.PENANAh7XuaIR729
Daniel tersenyum puas mendengarnya. Dia kembali turun dari atas sofa, lalu menarik lepas celana dalam yang di kenakan Laras. Tanpa sadar Laras mengangkat pinggulnya, membantu Daniel melepas celana dalamnya yang telah sangat basah. Daniel sempat menjilati kemaluan Laras selama beberapa detik.32137Please respect copyright.PENANAd5xiWheXg4
32137Please respect copyright.PENANASZFl6roGDm
Setelah di rasa cukup, Daniel kembali mengangkangkan kedua kaki Laras. Dia memposisikan kemaluannya di depan bibir kemaluan Laras yang telah becek.32137Please respect copyright.PENANAR048BEgBuL
32137Please respect copyright.PENANAF8ABBDH9XW
"Dan!" Lirih Laras.32137Please respect copyright.PENANA8WTyXiVnJC
32137Please respect copyright.PENANABx89VGfKil
Daniel menggesek-gesek kemaluannya di bibir vagina Laras. "Nikmati saja Bu Haja! Buang jauh-jauh iman Bu Haja untuk beberapa waktu kedepan." Ujar Daniel, seraya tersenyum manis yang memabukan.32137Please respect copyright.PENANAPxObS7Lm3H
32137Please respect copyright.PENANAH4tbIkVuib
"Pelan-pelan." Kata Laras pasrah.32137Please respect copyright.PENANAziLBtX4b1l
32137Please respect copyright.PENANAWhA5Kcxyh6
Daniel sangat senang mendengarnya, dia menekan penisnya menerobos masuk ke dalam senggama milik Istri KH Umar, pemilik ponpes Al-tauhid. Wajah Daniel mengeras, merasakan jepitan dinding vagina Laras yang memeluk ketat batang kemaluannya yang berukuran jumbo.32137Please respect copyright.PENANAFrXPmgVB40
32137Please respect copyright.PENANA55Q7D2iBkc
Hal yang hampir sama juga di rasakan Laras. Ia merasa, kemaluan Danial sangat keras dan hangat.32137Please respect copyright.PENANApvrHw3zEsA
32137Please respect copyright.PENANACIASaHaiRb
"Oughkk... Dan! Aaahkk..."32137Please respect copyright.PENANAVhqcevefqM
32137Please respect copyright.PENANA4Zp7qXUNeB
"Memek Bu Haja nikmat sekali! Sempit..." Komentar Daniel.32137Please respect copyright.PENANAbaB76i37dj
32137Please respect copyright.PENANAz0RYBAz0se
Dengan gerakan perlahan Daniel menggerakan pinggulnya maju mundur, menyodok vagina Laras. Wajah cantik Laras yang merona merah, menambah suasana menjadi lebih erotis. Daniel menundukkan wajahnya, dan menjilati payudara Laras yang membusung ke depan.32137Please respect copyright.PENANArCRsx6RzON
32137Please respect copyright.PENANAFCEWQI0b1y
Gesekan kedua kelamin mereka, di tambah dengan hisapan di payudaranya, membuat Laras kembali bergairah. Ia mendesah-desah random, menikmati perzinahannya.32137Please respect copyright.PENANArqeA63qhc5
32137Please respect copyright.PENANAvnquqHo23X
Sejenak Laras benar-benar melepaskan imannya, melupakan pelajaran agama yang pernah ia pelajari, demi mendapatkan kenikmatan duniawi yang hanya sementara, kenikmatan sesat yang hanya akan mengantarkan dirinya menuju jurang neraka.32137Please respect copyright.PENANABA3BEZcoAJ
32137Please respect copyright.PENANANBrLgaNdtR
"Bu Haja keluaaaar Dasan...." Teriak Laras, tanpa sadar memanggil dirinya sendiri dengan gelar yang ia dapat beberapa tahun yang lalu.32137Please respect copyright.PENANATmIDhAmWL5
32137Please respect copyright.PENANAFfqCR4JVNu
Seeeeeeeeeerrrrr.....32137Please respect copyright.PENANADkBhj3I8hd
32137Please respect copyright.PENANAb5EzkLTtpA
*****32137Please respect copyright.PENANA0WAOnIolJB