Suasana pagi ini terlihat lebih cerah setelah semalaman di guyur hujan lebat yang di iringi dengan suara petir yang memekakkan telinga. Tetapi keceriaan pagi ini ternodai oleh kejadian tadi malam, di mana pesantren Altauhid menjadi gempar setelah seorang santri di kabarkan telah mengalami pemerkosaan.54072Please respect copyright.PENANA2jZZnN3mXZ
54072Please respect copyright.PENANAXKKbWwEvAd
Semalam di tengah hujan lebat, pesantren tauhid yang biasanya tenang, berubah menjadi sangat sibuk. Beberapa santri, Satpam dan Ustadz mencari sang pelaku, bahkan pihak berwajib pun sudah di terjunkan, tapi hingga pagi ini belum juga ada kabar.54072Please respect copyright.PENANAXwhFsJ4HJq
54072Please respect copyright.PENANAccGc36XD9Y
Zaskia mendesah, tampak payudaranya sedikit naik, mengikuti alunan nafasnya. Ia menyeka keringat yang sedikit membasahi dahinya.54072Please respect copyright.PENANAxHcyeU1AZz
54072Please respect copyright.PENANAG9Sc1ZzvF2
"Assalamualaikum!" Sapa seseorang dari luar.54072Please respect copyright.PENANALgi5fKxHqS
54072Please respect copyright.PENANA2kmIa5ABKW
Zaskia buru-buru kearah pintu rumahnya. "Waalaikumsalam! Gimana Ray? Pelakunya dapat? Siapa pelakunya?" Zaskia memberondong beberapa pertanyaan sekaligus.54072Please respect copyright.PENANAZKfG5X2z3i
54072Please respect copyright.PENANArnjg1p15p5
Rayhan menggelengkan kepalanya sembari masuk kedalam rumah. Ia menggeser kursi makan dan duduk dengan perlahan. "Gak dapat Kak, sepertinya ia sudah keburu kabur jauh." Jelas Rayhan, ia mengambil segelas air mineral untuk melegakan tenggorokannya.54072Please respect copyright.PENANAkoqysi4EZz
54072Please respect copyright.PENANA9n6nWjxp9p
"Astaghfirullah!" Desah Zaskia.54072Please respect copyright.PENANAZQidrscfyK
54072Please respect copyright.PENANAWvX621KGLg
Wanita itu duduk di samping Rayhan, raut wajahnya memancarkan kesedihan. Sebagai seorang wanita tentu saja Zaskia paham apa yang di rasakan santri tersebut. Selain itu Zaskia juga takut kalau peristiwa semalam kembali terulang, dan dia bisa saja menjadi korban selanjutnya, kalau si pelaku tidak berhasil di tangkap.54072Please respect copyright.PENANAWRi2xy9MGu
54072Please respect copyright.PENANACmgb8s9SMY
Rayhan kembali meletakan gelas minumannya, dia menatap dalam wajah cantik Kakaknya yang tidak bersemangat seperti biasanya.54072Please respect copyright.PENANAjZ1LoAmkOS
54072Please respect copyright.PENANAjmyJmN7Tp1
"Kakak jangan takut! Pelakunya pasti akan segera di tangkap." Rayhan meraih tangan Zaskia, ia menggenggam erat tangan Zaskia, seakan ia tidak akan pernah melepaskan tangan Kakaknya.54072Please respect copyright.PENANADIUxoDq3Sr
54072Please respect copyright.PENANArHFbq3erft
Zaskia tersenyum tipis. "Terimakasih ya Dek! Jagain Kakak ya Dek?" Ujar Zaskia terdengar lembut.54072Please respect copyright.PENANAGnC8gvVWhJ
54072Please respect copyright.PENANAQdbxeczx88
Rayhan mengangguk mantab. "Pasti Kak!" Jawab Rayhan, walaupun tanpa di minta, tentu saja Rayhan akan tetap menjaga Kakaknya apapun yang terjadi.54072Please respect copyright.PENANAVEvY5b1FFB
54072Please respect copyright.PENANAFxOGZdCk7Y
"Ayo makan dulu, kamu pasti laparkan?" Zaskia melirik Rayhan, sembari menuangkan nasi kedalam piring.54072Please respect copyright.PENANAshZ6UzdOhK
54072Please respect copyright.PENANAWZI8OE20sr
Pagi ini mereka menyantap sarapan dengan suasana yang berbeda. Zaskia terlihat begitu bahagia, walaupun sebelumnya ia terlihat sangat khawatir. Ucapan Rayhan berhasil memenangkan hatinya. Berbeda dengan Rayhan, ia tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya di wajahnya tentang sosok pemerkosa yang kini terasa sangat misterius.54072Please respect copyright.PENANAwW65Gmh9tI
54072Please respect copyright.PENANA9jaxFw3FxW
*****54072Please respect copyright.PENANA1y4VCdPlBO
54072Please respect copyright.PENANANBa4iSEySv
Laras54072Please respect copyright.PENANAEsEOzD2HIk
54072Please respect copyright.PENANA3jVYCznxqr
Di bawah pancuran shower, tampak seorang wanita cantik yang tengah menikmati mandi paginya. Ia menggosok perlahan tubuh indahnya dengan kedua telapak tangannya yang di penuhi sabun. Dia membelai payudaranya yang besar, bermain dengan kedua putingnya yang telah mengeras.54072Please respect copyright.PENANAdDhKoSkcYc
54072Please respect copyright.PENANAVwBC6ZB1h1
Perlahan telapak tangannya turun kebawah menuju perut ratanya. Dia membelai lembut perutnya, dan terus turun menuju sebuah tebing lendir yang menjanjikan sejuta kenikmatan.54072Please respect copyright.PENANAGD85SZ9aNj
54072Please respect copyright.PENANAbaSeKkuQM1
Kedua jarinya membelai tonjolan kecil yang terdapat di antara bibir kemaluan. "Eehmm..." Ia mendesis pelan, dengan mata terpejam ia bersandar di dinding kamar mandi.54072Please respect copyright.PENANAK6MHPrGWVb
54072Please respect copyright.PENANAMmhRSCoXcD
Sementara itu clitorisnya terasa semakin membengkak karena terus-terusan ia gosok dengan kasar. Semakin keras ia menggosok clitorisnya, maka terasa semakin nikmat yang ia rasakan.54072Please respect copyright.PENANAA8rkaTNh2O
54072Please respect copyright.PENANAhascBiA4r1
Semakin lama ia makin hanyut akan kenikmatan semu yang ia ciptakan sendiri. Tanpa perduli dosa yang tengah membayangi dirinya.54072Please respect copyright.PENANAsHlkrKvAmZ
54072Please respect copyright.PENANA5xKtDVq77u
"Aahkk... Aahkk... Aahkk..." Erangannya semakin tidak terkendali, seiring dengan lendir kewanitaannya yang keluar semakin banyak.54072Please respect copyright.PENANASTPkltOAq3
54072Please respect copyright.PENANA5wJl8rCray
Ia memasukan kedua jarinya ke dalam lobang kemaluannya yang merekah indah seperti bunga mawar. Dengan perlahan ia mendorong dan menarik jarinya. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, membuat vaginanya memproduksi lendir kewanitaannya semakin banyak.54072Please respect copyright.PENANAWvtTpt8jo9
54072Please respect copyright.PENANAEMzI6WADIj
Tubuhnya bergetar tatkalah rasa nikmat itu menggores kesadarannya. Dengan mata terpejam, dan nafas menderuh ia menyambut datangnya orgasme.54072Please respect copyright.PENANAVGCf2IWEky
54072Please respect copyright.PENANAjIqIVrR8S2
"Oughkk..."54072Please respect copyright.PENANAVaoXVYqJPE
54072Please respect copyright.PENANAhuiD7h6V4U
Pinggul indahnya tersentak-sentak seiring dengan lendir kewanitaannya menyembur keluar.54072Please respect copyright.PENANACE7Pjo3WkV
54072Please respect copyright.PENANA8MAb9kFuvc
Setelah hasrat birahinya tertuntaskan, barulah Laras membasuh tubuhnya dengan benar, dengan perasaan yang sulit untuk di gambarkan. Selesai mandi, Laras segera keluar dari dalam kamar mandi. Tapi baru beberapa langkah ia keluar kamar, ia melihat sosok pemuda yang berada di tidak jauh darinya.54072Please respect copyright.PENANAvvwgoDlk9b
54072Please respect copyright.PENANAkh11HKjDNm
"Astaghfirullah!" Lirih Laras.54072Please respect copyright.PENANA4ffNOes3Zt
54072Please respect copyright.PENANALiE7xmOzj2
Saat ini Laras hanya mengenakan handuk yang tidak sepenuhnya bisa menutupi kemolekan tubuhnya. Sebagian payudaranya memyembul keluar, begitu juga dengan sebagian paha mulusnya yang terpampang bebas. Siapapun yang melihatnya, pasti akan merasa sangat beruntung dapat melihat kemolekan tubuhnya yang selama ini dibungkus pakaian syar'i.54072Please respect copyright.PENANAnvXZOAOD5E
54072Please respect copyright.PENANAgB8XyhQpCP
Sebagai seorang muslimah, Laras merasa memiliki kewajiban untuk menyembunyikan kemolekan tubuhnya dari pria lain yang bukan suaminya.54072Please respect copyright.PENANA0VQCJr1XJH
54072Please respect copyright.PENANAW1icAQ6zKt
Sejenak Laras berfikir keras agar bisa menghindari Daniel. Tapi bagaimana caranya? Diam-diam ia mengutuk kebodohannya sendiri, karena lupa membawa pakaian ganti untuk ia kenakan.54072Please respect copyright.PENANAvMYabx4Cqd
54072Please respect copyright.PENANAbteCEhN8NI
"Lari..." Gumam Laras.54072Please respect copyright.PENANA9UY85yraYo
54072Please respect copyright.PENANAuF72V0SiPs
Dia mengepal kedua tangannya, sembari menggigit bibir bawahnya. Adrenalin nya terpacu dengan nafas yang mulai terdengar memburu.54072Please respect copyright.PENANAQea0U2YJUp
54072Please respect copyright.PENANAXANmSIv5Uh
Tanpa aba-aba, Ustadza Laras dengan secepat kilat melangkah keluar dari dalam kamarnya. Ia berlari secepat yang ia bisa, dan tidak perduli kalaupun nanti Daniel melihat dirinya yang tengah berlari. Setidaknya ia telah berusaha untuk menghindar dari Daniel.54072Please respect copyright.PENANA7j57cJrHcq
54072Please respect copyright.PENANAQmq5adar7u
Tapi tiba-tiba ia terpeleset, dan terjatuh di lantai. Kakinya yang basah, membuat lantai rumahnya menjadi licin.54072Please respect copyright.PENANAj9liwjK5zZ
54072Please respect copyright.PENANAVHhaXfeBgD
"Aduuuuh!" Laras meringis kesakitan.54072Please respect copyright.PENANAirFgejvoPs
54072Please respect copyright.PENANAqcc8Hjscb1
Dan pada saat bersamaan, Daniel melihat kearah Laras yang tengah mengadu sakit, sembari memegangi pantatnya yang terbentur cukup keras.54072Please respect copyright.PENANAOYOxaQQkLW
54072Please respect copyright.PENANAXqfxo93pQS
Mata Daniel terbelalak melihat tubuh telanjang Laras, yang kebetulan handuk yang ia kenakan terlepas akibat terjatuh barusan. Tentu saja sebagai seorang pria normal, ia terangsang melihat tubuh telanjang Laras, tapi ia buru-buru menyingkirkan perasaan itu untuk sementara waktu dan segera menolong Ustadza Laras.54072Please respect copyright.PENANASeVAtdDxi8
54072Please respect copyright.PENANAtHeVYmSW9p
Ia menghampiri Ustadza Laras yang kesakitan, dan membantunya untuk berdiri.54072Please respect copyright.PENANAO2IYVO36Vo
54072Please respect copyright.PENANAN5KANj02zL
"Aduh... Aduh... Sakit." Lirih Laras.54072Please respect copyright.PENANAVdcJEdUS9r
54072Please respect copyright.PENANAKz9z0FnExe
Ternyata tidak hanya pantatnya yang sakit, pergelangan kaki Laras juga terasa sakit. Dengan hati-hati Daniel memapah tubuh sintal Laras.54072Please respect copyright.PENANAe0bnDuZteZ
54072Please respect copyright.PENANAmz3Ab6suPn
"Ustadza gak apa-apa?" Tanya Daniel ia tampak khawatir.54072Please respect copyright.PENANADKvjXIlUNf
54072Please respect copyright.PENANAiAce6F3T1y
Laras menggelengkan kepalanya. "I-iya gak apa-apa!" Jawab Laras terbata-bata menahan sakit ditubuhnya.54072Please respect copyright.PENANAKZzOLpV0rG
54072Please respect copyright.PENANAc78ti5I1LN
Dan pada saat bersamaan Azril keluar dari dalam kamarnya, setelah mendengar teriakan Ibunya. Ia kaget melihat Ibu Tirinya dalam keadaan telanjang bulat di rangkul oleh Daniel saudara sepupunya.54072Please respect copyright.PENANAEb8nFiuBYi
54072Please respect copyright.PENANANsuwk4Ki8i
Bukannya buru-buru menolong Ibunya, Azril malah terdiam membisu, menatap tubuh telanjang Ibu Tirinya yang memang sangat menggoda. Sepasang payudara berbentuk pepaya matang menggantung indah, dengan kedua puting yang berwarna kecoklatan.54072Please respect copyright.PENANADcWbr8sxok
54072Please respect copyright.PENANAHv02oE84TG
Ketika matanya turun kebawah, ia mendapatkan bukit kecil yang di tumbuhi rambut lebat yang terlihat begitu indah. Berulang kali, pemuda berusia belasan tahun itu menelan air liurnya yang terasa hambar.54072Please respect copyright.PENANA6O7n1PgWz3
54072Please respect copyright.PENANAJHXYuom0kY
"Biar saya bantu!" Ujar Daniel.54072Please respect copyright.PENANAnu1N7S4vw9
54072Please respect copyright.PENANAaez17WWGLt
Pemuda itu membantu Umi Laras berjalan menuju kamarnya. Sebagai seorang wanita Umi Laras merasa risih, dan ia sempat berharap kepada Azril anak tirinya. Tapi sayang Azril malah bengong melihat tubuh telanjangnya, membuat Laras sedikit kesal dengan tingkah Anak Tirinya. Walaupun harus ia akui, tubuhnya memang sangat menarik bagi kaum Adam.54072Please respect copyright.PENANAMABIo4DgJC
54072Please respect copyright.PENANAHQzErNW80u
Karena tidak ada pilihan Laras diam saja dan menerima bantuan Daniel untuk membawanya ke kamar.54072Please respect copyright.PENANAyRDqhMpMHr
54072Please respect copyright.PENANAOblC7C1JY7
Saat mereka melewati Azril, barulah pemuda itu tersadar dari lamunannya. Ia bergegas menyusul mereka berdua, tapi matanya tidak berkedip memandangi bongkahan pantat Ibu tirinya yang terlihat begitu empuk. Sementara handuk yang tadi di kenakan Laras di biarkan saja tergeletak tak berdaya di lantai rumah mereka.54072Please respect copyright.PENANAjmdcnCpsW6
54072Please respect copyright.PENANA8rdtjHRWKK
Setibanya di dalam kamar Laras berbaring di atas tempat tidurnya masih dalam keadaan telanjang bulat, di hadapan kedua pemuda berbeda generasi.54072Please respect copyright.PENANAlmrO3MnrLQ
54072Please respect copyright.PENANAxfdhqZcI9c
"Sepertinya kaki Ustadza keseleo." Ujar Daniel datar.54072Please respect copyright.PENANAnrjrSWKiHb
54072Please respect copyright.PENANAnmaT8lKu9A
Pemuda itu berusaha mati-matian menahan gejolak birahinya di hadapan Laras. Membuat Laras merasa salut dengan Daniel yang terlihat datar-datar saja, walaupun saat ini dirinya dalam keadaan telanjang bulat, berbeda dengan anaknya yang begitu ketara kalau terangsang melihatnya telanjang.54072Please respect copyright.PENANAVL2kgq0rd1
54072Please respect copyright.PENANA8GQ5HbWU0W
Tapi sikap santai Daniel, malah membuat Laras menjadi salah tingkah. Ia dapat mendengar suara detak jantungnya yang tak beraturan, sanking tegangnya.54072Please respect copyright.PENANA7XNr36Xtes
54072Please respect copyright.PENANAi5fWbi3H5A
Sebagai seorang wanita muslimah, sangat tabu baginya di lihat orang lain dalam keadaan telanjang bulat.54072Please respect copyright.PENANAB4lzBEIKfk
54072Please respect copyright.PENANAQDI9bzBMJk
"Aduh!" Rintih Laras, ketika Daniel menyentuh pergelangan kakinya. "Pelan-pelan Dan!" Pinta Laras sembari meringis menahan sakit di kakinya.54072Please respect copyright.PENANAk6uAbYFWCg
54072Please respect copyright.PENANAqFrYme49yR
Dani menganggukkan kepalanya. "Tahan ya Tan! Ini hanya sebentar." Ujar Daniel.54072Please respect copyright.PENANANLZ5OTLK5G
54072Please respect copyright.PENANAfKaWfMnqJF
Kedua tangannya mengusap-usap kaki kanan Laras. Di saat Laras terlihat mulai nyaman, tiba-tiba Daniel menarik kaki Laras, memperbaiki posisi urat Laras dengan gerakan yang sangat cepat, tapi menyakitkan.54072Please respect copyright.PENANAAKBUAFIuHB
54072Please respect copyright.PENANAZ82t5HPC1m
"Auuww... Sakiiiit!" Jerit Laras.54072Please respect copyright.PENANAwe11sLOaDP
54072Please respect copyright.PENANALkzuiFaa4X
Daniel kembali mengurut pelan kaki Laras. "Gak apa-apa Tante! Ini sudah selesai kok." Kata Daniel menenangkan Laras, sembari melakukan pijitan ringan di betis Laras yang terasa begitu halus.54072Please respect copyright.PENANAdN0M2fLhQU
54072Please respect copyright.PENANAQYOjAZJGJL
"Aduh... Sakit sekali Dan!" Lirih Laras.54072Please respect copyright.PENANAniS5ChELBL
54072Please respect copyright.PENANAxSPf0ShdjF
Telapak tangan Daniel naik keatas, ke bagian belakang lutut Laras. Rasa geli yang dirasakan Laras sedikit mengurangi rasa sakit di kakinya. Dan perasaan geli itu perlahan mulai menimbulkan perasaan erotis didalam diri Laras, apa lagi ketika telapak tangan Daniel naik menuju paha mulus.54072Please respect copyright.PENANASZsjHK8AMN
54072Please respect copyright.PENANANefXJnDnkK
Dia memijit pelan kaki Laras menyentuh bagian-bagian sensitif seorang wanita yang ia dapatkan dari teman lamanya. Dan ternyata cara itu berhasil membangkitkan birahi Laras yang memang sudah lama tidak tersalurkan dengan benar.54072Please respect copyright.PENANAfIxjsrfeWG
54072Please respect copyright.PENANAFzPQOiSE4d
"Azril, tolong ambilkan lotion." Suruh Daniel.54072Please respect copyright.PENANAwdzVNiibgv
54072Please respect copyright.PENANAp429vooSg7
Dengan patuhnya Azril mengambil lotion milik Ibunya yang berada di atas meja rias. "I-ini Mas." Ujar Azril tergagap, sanking tegangnya.54072Please respect copyright.PENANAdDuwIhpMW0
54072Please respect copyright.PENANAvgnK10bgcb
Mata indahnya menatap nanar kearah sepasang payudara Laras yang naik turun mengikuti irama nafasnya. Putingnya yang kecoklatan terlihat mengeras hingga mancung ke depan. Betapa nikmatnya, kalau dirinya bisa meremas dan menghisap puting Laras.54072Please respect copyright.PENANAguvNaAA2Yb
54072Please respect copyright.PENANA1kaXC8eaSe
Sadar akan tatapan Azril terhadap payudaranya, malah membuat Laras salah tingkah. Laras merasakan memeknya berdenyut-denyut.54072Please respect copyright.PENANAZKSPXPY2ZW
54072Please respect copyright.PENANABafLocuw94
Seandainya saja ia sendirian di kamar ini, tentu ia sudah sedari tadi melakukan masturbasi.54072Please respect copyright.PENANA9X2lqaPtdh
54072Please respect copyright.PENANAbufEgeM4Db
"Maaf ya Tante." Ujar Daniel sopan, sebelum tangannya masuk lebih dalam. Ia menyentuh bagian bawah paha Laras, dengan sedikit mengangkat kaki Laras.54072Please respect copyright.PENANAK4v8vT3G53
54072Please respect copyright.PENANAGA0AjSvfdK
"Oughkk..." Desah Laras tanpa sadar.54072Please respect copyright.PENANAZQ40KCRMXG
54072Please respect copyright.PENANALSDI9yTgam
Daniel tersenyum tipis, ia tau kalau wanita dewasa yang ada di hadapannya saat ini tengah di landa birahi. "Sakit ya Tante?" Tanya Daniel, jemarinya memijit lembut paha belakang Laras.54072Please respect copyright.PENANAXzgnCj3IaM
54072Please respect copyright.PENANArUFJmiJwpa
"Eng-eng-enggak terlalu." Jawab Laras terbata, wajahnya bersemu merah karena menahan birahi syahwatnya.54072Please respect copyright.PENANAo64bA0XyHa
54072Please respect copyright.PENANA72uXHUUa8E
Daniel kembali melanjutkan pijatannya di kedua kaki Laras. Ia memijatnya secara bergantian kiri dan kanan. Dan selama itu juga Laras sangat tersiksa. Bukan karena rasa sakit, melainkan karena syahwatnya yang menggebu-gebu, menuntut untuk di lampiaskan.54072Please respect copyright.PENANAbVRF9Xm8bl
54072Please respect copyright.PENANAMnHvacVKsW
Sementara Azril masih diam membisu, sembari menatap nanar kearah gundukan kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang cukup lebat.54072Please respect copyright.PENANAEqsLDegRwX
54072Please respect copyright.PENANAdszxCRJkAi
*****54072Please respect copyright.PENANAOUassz8vBs
54072Please respect copyright.PENANAZZcp0lUpVX
54072Please respect copyright.PENANA8ai50AJi4u
54072Please respect copyright.PENANAKJ7GSFJazU
54072Please respect copyright.PENANAcewwptsnbt
54072Please respect copyright.PENANAOhWpwsDJRt
54072Please respect copyright.PENANABGNVuwhITY
54072Please respect copyright.PENANA9f0n2t9CL5
Ustadza Dwi54072Please respect copyright.PENANAh5BPyfx0Px
54072Please respect copyright.PENANAGOOKLl6fIE
Teng... Teng... Teng...54072Please respect copyright.PENANA1CprdP27WU
54072Please respect copyright.PENANALb3NpvhlxX
Ketika lonceng di bunyikan, para santri berhamburan masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Rayhan, Azril duduk di bangku paling depan, tepat di depan meja guru. Sementara di belakang mereka ada Doni dan Rico. Suasana kelas masih terlihat ramai, ada yang sibuk menghafal, ada juga yang tengah mengobrol sesama mereka.54072Please respect copyright.PENANAtOyCj4pwqN
54072Please respect copyright.PENANAmsIBAV6Zv6
Suasana yang tadinya ramai seperti pasar, mendadak menjadi hening ketika seorang wanita berparas cantik dengan gamis berwarna hitam di padu dengan jilbab lebar yang melambai-lambai berwarna cream memasuki kelas mereka.54072Please respect copyright.PENANAWZk6n8Hs6R
54072Please respect copyright.PENANA8OY2BmpxKP
Wajah cantiknya ternyata tidak mampu membuat para santri menjadi lebih rileks.54072Please respect copyright.PENANApBtpMaj2Br
54072Please respect copyright.PENANAOGl9sMilZq
"Assalamualaikum!" Sapa Ustadza Dwi.54072Please respect copyright.PENANAwk7FQdaz0B
54072Please respect copyright.PENANAZpbvT8rMdF
"Waalaikumsalam salam Ustdza!" Jawab mereka serempak.54072Please respect copyright.PENANAmycsblwe3H
54072Please respect copyright.PENANAgq8nsMftKJ
Ustadza Dwi duduk di kursinya yang berukuran lebih tinggi di bandingkan murid-muridnya. Ia meletakan tas dan buku absensi diatas meja.54072Please respect copyright.PENANA9x5r2fOUTe
54072Please respect copyright.PENANA5vvrqtko45
Satu persatu nama mereka di sibut. Dan ada beberapa yang tidak hadir.54072Please respect copyright.PENANAo5b2SIkdOv
54072Please respect copyright.PENANA3iNt19Jh8x
"Hari ini kita akan membahas tentang Ilmu fiqih! Pengertian Ilmu fiqih dan pembagian ilmu fiqih." Ujar Ustadza Dwi.54072Please respect copyright.PENANA22ulCX3IfN
54072Please respect copyright.PENANAgGNFiHcuDA
Ia berdiri di depan kelas, menghadap kearah white board membelakangi murid-muridnya. Jemarinya dengan lincah menari-nari diatas papan tulis. Selagi ia sibuk menulis materi di papan tulis. Rayhan, Azril, Doni dan Rico mulai saling berbisik.54072Please respect copyright.PENANAhdfFqOAjqS
54072Please respect copyright.PENANAAymaHvya9g
Mereka sibuk mengamati bongkahan pantat Ustadza Dwi yang tampak bergetar ketika ia tengah sibuk menulis materi di papan tulis.54072Please respect copyright.PENANAc1Gsuq1j3Q
54072Please respect copyright.PENANAmSJjEOmRQj
"Apa pendapat kalian?" Celetuk Rico.54072Please respect copyright.PENANAli9PQkyIvJ
54072Please respect copyright.PENANAsgDXhls0cr
"Aku yes..." Kata Doni cepat.54072Please respect copyright.PENANA5pASM7BLt4
54072Please respect copyright.PENANADa5gEhUo8Z
"Aku juga!" Timpal Azril.54072Please respect copyright.PENANAO30t4VvfMO
54072Please respect copyright.PENANAKPJPca7TIS
Rayhan mengetuk dagunya. "Ehmm... Aku yes!" Ujar Rayhan bersemangat sembari menjelajahi bongkahan pantat Ustadza Dwi. Tampak garis celana dalam Ustadza Dwi yang ngejiplak di gamisnya.54072Please respect copyright.PENANA60E0NQ4cIs
54072Please respect copyright.PENANAUGRcKiSDhQ
"Aku kasih nilai 9" Komentar Rico.54072Please respect copyright.PENANAVy8R0He5XS
54072Please respect copyright.PENANAfSyguUNj8k
"Dari dulu selalu 9, kapan 8 dan 7 nya?" Sungut Azril. Selama ini Rico selalu memberi angka sembilan setiap Ustadza yang mereka anggap layak untuk di beri nilai.54072Please respect copyright.PENANAyWQcDGnftN
54072Please respect copyright.PENANANSubatETLu
"Suka-suka akulah." Geram Rico.54072Please respect copyright.PENANAPcFxmQPTwT
54072Please respect copyright.PENANA7lKUIjjKwN
"Menurut aku Ustadza Dwi 8,5." Rayhan melihat kearah Azril.54072Please respect copyright.PENANAT5GagSXN0W
54072Please respect copyright.PENANAgwpXh2sM58
"Yang layak mendapat nilai 10 hanya ada satu Ustadza." Ujar Rico.54072Please respect copyright.PENANAkZe90Wbqx5
54072Please respect copyright.PENANATn71IdaMYO
Mereka bertiga kompak melihat kearah Rico. "Siapa?" Tanya Doni penasaran, mewakili rasa penasaran teman-temannya yang lain.54072Please respect copyright.PENANAjSzUvGVMVl
54072Please respect copyright.PENANASj3MKsd2Ne
"Ustadza Laras."54072Please respect copyright.PENANA4pE7n2Pg2B
54072Please respect copyright.PENANAYOhC1XybJy
Bletaaak...54072Please respect copyright.PENANAGxuAuFqZfZ
54072Please respect copyright.PENANA48OKk1Bvk4
"Anjing sakit ******." Protes Rico ketika Azril tiba-tiba memukul kepalanya. Tetapi diam-diam Azril membenarkan apa yang di katakan Rico, karena dirinya sudah melihat tubuh telanjang Ibu Tirinya, yang layak di beri nilai sepuluh.54072Please respect copyright.PENANAeFxps0205i
54072Please respect copyright.PENANAGEkX0qpRQk
Ustadza Dwi yang tengah sibuk menulis di papan tulis, mulai merasa terganggu oleh suara yang ada di belakangnya. Ia mendesah pelan, lalu berbalik melihat kearah mereka berempat yang mendadak diam.54072Please respect copyright.PENANA0SYqcsW07N
54072Please respect copyright.PENANALyCkIzv9Xn
"Apa yang kalian ributkan?" Tanya Ustadza Dwi.54072Please respect copyright.PENANAxpUj6e9Avn
54072Please respect copyright.PENANAz0Y0upSDmP
Mereka berempat tertunduk tidak berani menjawab. Tetapi diam-diam mereka saling menatap satu sama lain.54072Please respect copyright.PENANAAfLP3c1Hqa
54072Please respect copyright.PENANAKLi84TEoNt
"Kalian berempat berdiri di depan!"54072Please respect copyright.PENANAwCIaXvHQTA
54072Please respect copyright.PENANAG93zT0obyP
Dengan langkah gontai mereka beranjak dari tempat duduk mereka. Lalu berbaris berdiri di depan kelas. Sementara Ustadza Dwi kembali melanjutkan pekerjaannya. Ia menjelaskan tentang istilah fiqih dan bagian-bagian dalam ilmu Fiqih.54072Please respect copyright.PENANA51pQ6W9l23
54072Please respect copyright.PENANAN4OOtGy8WX
"Fiqih dalam bahasa Arab artinya pengertian, dan dalam istilah ulama artinya ilmu yang membahas hukum-hukum agama Islam diambil dari dalil-dalil tafsili atau dalil dalil yang terperinci." Jelas Ustadza Dwi, ia berjalan maju beberapa langkah, hingga tepat berada di depan Rayhan.54072Please respect copyright.PENANAawPWFoFFJ5
54072Please respect copyright.PENANA9DNMJb4pZq
Tiba-tiba spidol yang ada di tangannya mendadak terlepas dan jatuh kelantai.54072Please respect copyright.PENANAVHnf85b9hj
54072Please respect copyright.PENANAEYWHTvFLY2
Ustadza Dwi membungkuk untuk mengambil spidol tersebut, dan tanpa di sengaja pantat bulatnya malah menubruk selangkangan Rayhan. Ustadza Dwi terperanjat saat merasakan benda keras yang ada di belakang pantatnya. Rayhan tidak kalah terkejutnya.54072Please respect copyright.PENANAY4ReffQCaC
54072Please respect copyright.PENANAmr3kmGqUvG
"Astaghfirullah! Maaf." Ujar Ustadza Dwi malu.54072Please respect copyright.PENANAgZV3YgjeuR
54072Please respect copyright.PENANAYEndxH8CtM
Ketiga sahabatnya serempak melihat kearah Rayhan. Dari raut wajah mereka menggambarkan ketidak sukaan atas keberuntungan Rayhan.54072Please respect copyright.PENANA0JCvpdafWs
54072Please respect copyright.PENANAvuiU3GpLsb
Anak remaja berusia belasan tahun itu menyeringai tidak perduli dengan tatapan ketiga sahabatnya.54072Please respect copyright.PENANAqBSvZVjk5O
54072Please respect copyright.PENANAgcDgKNsa9L
Kecelakaan tersebut membuat Ustadza Dwi sempat kehilangan fokus. Apa lagi ia dapat merasakan dengan nyata betapa keras dan besarnya kemaluan muridnya, membuatnya sepintas berfikiran yang tidak-tidak. Tetapi Ustadza Dwi dengan cepat berhasil mengendalikan dirinya, yang sempat di landa birahi.54072Please respect copyright.PENANAAIqU2yjf2x
54072Please respect copyright.PENANALepX4rPuSt
"Hukum Agama dibagi menjadi lima bagian. Yang pertama wajib, yang ke dua Sunnah, ke tiga haram, ke empat makruh dan yang kelima mubah." Jelas Ustadza Dwi, suaranya terdengar gemetar karena ia harus menekan birahinya.54072Please respect copyright.PENANAYZnlmbN5Ki
54072Please respect copyright.PENANAYJHIlQBhrL
Tidak terasa 45 menit berlalu, dan itu artinya, penderitaan mereka berempat akan segera berakhir. Bukan hanya mereka, Ustadza Dwi juga merasa lega.54072Please respect copyright.PENANAamBBfeqdbl
54072Please respect copyright.PENANA3To8rIg3x4
"Besok kalian cari tau tentang penjelasan ke lima hukum Agama, kalau ada yang tidak bisa menjawab, kalian akan di hukum seperti mereka berempat." Ujar Ustadza Dwi sembari melihat kearah mereka. "Dan untuk kalian berempat, jangan di ulangi lagi. Sekarang kalian berempat boleh duduk." Suruh Ustadza Dwi.54072Please respect copyright.PENANAr7J41pUTpp
54072Please respect copyright.PENANAKEljKkapyI
Wanita berusia 39 tahun itu menutup pelajaran hari ini dengan memberi sedikit nasehat kepada murid-muridnya tentang perlunya keseriusan dalam menuntut ilmu. Rayhan, Doni, Asril dan Rico hanya tertunduk mendengar nasehat Ustadza Dwi.54072Please respect copyright.PENANAe5LA4tsT84
54072Please respect copyright.PENANA9e6XMDAVAV
******54072Please respect copyright.PENANAb8uG7jZTjK
54072Please respect copyright.PENANAcr1MOaPuLH
54072Please respect copyright.PENANALITfI0RgBw
54072Please respect copyright.PENANAxp4VDQOAiw
54072Please respect copyright.PENANAhjMP1Y1frb
54072Please respect copyright.PENANAJBSzZp2BdR
54072Please respect copyright.PENANASTzE13hO3D
54072Please respect copyright.PENANAPxnlm60YIf
54072Please respect copyright.PENANAFqpqSgJExQ
Julia54072Please respect copyright.PENANANl7qTeG9to
"Ray!"54072Please respect copyright.PENANAZcJngmT2B1
54072Please respect copyright.PENANAeK2VF3SZCQ
Rayhan celingak-celinguk mencari sumber suara yang baru saja memanggilnya. Tidak jauh dari kantor sekolah, seorang wanita cantik mengenakan gamis berwarna biru muda melambaikan tangannya.54072Please respect copyright.PENANAisPBol5GbU
54072Please respect copyright.PENANALunqDBsDky
"Duluan ya." Ujar Rayhan.54072Please respect copyright.PENANA3GmdM2aNB7
54072Please respect copyright.PENANALzUUKeWYkd
"Ketemu di tempat biasa Ray!" Teriak Rico ketika Rayhan mulai menjauh.54072Please respect copyright.PENANAcMME1IAFlz
54072Please respect copyright.PENANApvxtDc8nBB
"Ok." Pekik Rayhan sembari membentuk jarinya berbentuk huruf 'O'54072Please respect copyright.PENANAVmwwk0zAjP
54072Please respect copyright.PENANA71qrdgCiEp
Dia segera menghampiri Zaskia yang tengah bersama sahabatnya. Bagi Rayhan mereka berdua sama cantiknya, tapi di hatinya tetap Kak Zaskia yang paling cantik. Sayangnya, Rayhan tidak bisa memiliki Zaskia, karena wanita itu adalah Kakak Kandungnya. Tetapi walaupun begitu Rayhan merasa masih berhak untuk mengaguminya.54072Please respect copyright.PENANAdhU2otsGxt
54072Please respect copyright.PENANAF3abCauuH1
"Ada apa Kak?" Tanya Rayhan.54072Please respect copyright.PENANAeFfLVLqDjH
54072Please respect copyright.PENANA8j2GihKTbh
Zaskia memasukan tangannya ke dalam saku gamisnya. "Ini uang jajan kamu, kakak lupa ngasi tadi." Ujar Zaskia. Rasa takut atas kejadian tadi malam membuatnya lupa memberikan uang jajan Rayhan.54072Please respect copyright.PENANA9zrQetD1kN
54072Please respect copyright.PENANAIOXwoQj2yx
"Terimakasih Kak!" Rayhan tampak senang saat mengambil uang tersebut dari tangan Kakak kandungnya. "Aku ke sana dulu ya Kak." Pamit Rayhan.54072Please respect copyright.PENANAJkHTNFU4ei
54072Please respect copyright.PENANAoC3iRASRsa
Zaskia menganggukkan kepalanya. Mata indah Zaskia tidak melepaskan bayangan Rayhan yang semakin menjauh. Entah kenapa Zaskia merasa sangat nyaman setiap kali berada didekat Adiknya. Dan sebaliknya, ketika Rayhan tidak ada di sampingnya, ia merasa kosong.54072Please respect copyright.PENANAncu10SeVV0
54072Please respect copyright.PENANAmrpSgce5Nt
Sikap Zaskia tidak luput dari perhatian Julia, ia merasa tatapan Zaskia bukan seperti seorang Kakak melihat Adiknya, melainkan seperti seorang kekasih yang melepas kepergian pacarnya.54072Please respect copyright.PENANAmiW9uoPFmb
54072Please respect copyright.PENANAUGzImBh0gB
"Rayhan terlihat semakin ganteng ya." Bisik Julia.54072Please respect copyright.PENANAkUdZvnRfhy
54072Please respect copyright.PENANArsnmE2BIC1
Muka Zaskia mendadak merona merah. "Iya dong, gak kalah sama Kakaknya yang cantik." Canda Zaskia, sembari memuji dirinya sendiri.54072Please respect copyright.PENANA3FJ3vG5RAp
54072Please respect copyright.PENANAWxRONBDVnW
"Pantes kamu betah jomblo."54072Please respect copyright.PENANAGkA132qTaA
54072Please respect copyright.PENANAN1ZIqb2KT5
"Maksudnya?" Zaskia merenyitkan dahinya.54072Please respect copyright.PENANAAKi5jDUxaE
54072Please respect copyright.PENANA1eCLHJlbj4
"Punya adik setampan itu, siapapun pasti betah menjomblo." Goda Julia, membuat Zaskia semakin salah tingkah.54072Please respect copyright.PENANAjePrPnBpxf
54072Please respect copyright.PENANAq5DcLzBBPO
"Astaghfirullah!! Dia adikku Mbak."54072Please respect copyright.PENANAMPrppWhYB3
54072Please respect copyright.PENANAIhi4QoW6WX
"Ya tetap saja kan, Rayhan cowok dan kamu cewek, tinggal satu rumah berdua lagi." Ujar Julia. "Wajar kalau benih-benih cinta itu mulai tumbuh. Mungkin sekarang kamu tidak mau mengakuinya, tapi cepat atau lambat kamu pasti akan mengakuinya." Tambah Julia membuat Zaskia sempat terdiam.54072Please respect copyright.PENANAXgqPQImkSz
54072Please respect copyright.PENANA0EYjBooZ0G
"Astaghfirullah! Mbak ngelantur." Rajuk Zaskia.54072Please respect copyright.PENANA0Gm1aY2C7I
54072Please respect copyright.PENANAJW5GvVW4D5
Tapi diam-diam ia membenarkan apa yang di katakan sahabat yang sudah ia anggap seperti saudara sendiri. Akhir-akhir ini ia merasakan ada yang berbeda dari cara ia melihat Rayhan, dan semakin hari, perasaan itu terasa semakin kuat, walaupun ia berusaha menepisnya.54072Please respect copyright.PENANAvyvbgTrtP7
54072Please respect copyright.PENANAq4Y9Fzq6Vq
"Kita lihat aja nanti." Tantang Julia.54072Please respect copyright.PENANAlvqG55y899
54072Please respect copyright.PENANAZ9vGpA6nL0
Zaskia menggelengkan kepalanya, lalu melangkah pergi menuju kantin, yang di susul oleh Ustadza Julia.54072Please respect copyright.PENANACIgxQMeQaj
54072Please respect copyright.PENANAXbLvBdrpfi
*****54072Please respect copyright.PENANA6yq7kqti7e
54072Please respect copyright.PENANAOoKlSKeRlG
Jam baru menunjukan pukul 9 pagi. Ustadza Dwi memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Ia bergegas menuju rumahnya. Di jalan ia bertemu beberapa Ustadza dan santri yang menyapanya. Karena ia terburu-buru Dwi hanya membalas alakadarnya saja.54072Please respect copyright.PENANAzojdFtpeqX
54072Please respect copyright.PENANAtYpIfjpZNq
Ustadza Dwi baru menghentikan langkahnya ketika salah seorang petugas kebersihan menegurnya.54072Please respect copyright.PENANAZDJSHBMUOd
54072Please respect copyright.PENANAoD6X5bhNxM
"Mau kemana Ustadza? Kok buru-buru sekali!" Tegur Imbron. Pria berusia 47 tahun itu menyeringai, memamerkan gigi kuningnya yang tidak rata.54072Please respect copyright.PENANAOd0OEEk9WB
54072Please respect copyright.PENANAY67hUCU0ts
Ustadza Dwi berusaha tersenyum. "Mau pulang, ada urusan mendadak." Jawab Dwi. "Oh iya Pak, di belakang rumah ada bekas karton yang sudah tidak terpakai, tolong di ambil ya Pak." Pinta Ustadza Dwi.54072Please respect copyright.PENANAV8yYrUYT4b
54072Please respect copyright.PENANAUSshBg8S1t
"Beres Ustadza."54072Please respect copyright.PENANAbuxiQkVlV1
54072Please respect copyright.PENANAUUpc4ZIOMB
"Kalau begitu saya permisi dulu ya Pak." Pamit Ustadza Dwi.54072Please respect copyright.PENANA6L3UztKRmv
54072Please respect copyright.PENANAiTCuBcV9b9
Ia kembali melanjutkan perjalannya ke rumah. Rumahnya yang bercat putih itu terlihat sepi. Harap maklum saja, karena putrinya Aziza masih di kelas, sementara Suaminya sibuk membantu pengembangan pesantren baru cabang Al Tauhid.54072Please respect copyright.PENANA5pdsLFWr2r
54072Please respect copyright.PENANAsDGUNuXcOF
Setibanya di rumah, Ustadza Dwi langsung menuju kamar mandi miliknya. Setelah memastikan pintu kamar mandinya tertutup rapat. Ustadza Dwi berdiri di depan cermin yang menempel di dinding kamarnya. Cukup lama ia memandangi wajah cantiknya yang bersemu merah.54072Please respect copyright.PENANABOeTkP5R94
54072Please respect copyright.PENANAT4M28Yni43
"Hmmmpss..." Dwi menggigit bibirnya.54072Please respect copyright.PENANAtEzHXjITTD
54072Please respect copyright.PENANAihjSXFX8qx
Tangannya naik keatas payudaranya, meremas kasar payudara miliknya yang berada di balik gamis hitam yang ia kenakan. Mata indahnya terpejam menikmati remasan di payudaranya yang berukuran 34D. Insiden di kelas tadi, sukses membangkitkan birahinya.54072Please respect copyright.PENANAh8OPJIDiWB
54072Please respect copyright.PENANAK3x3TrwCbp
Ustadza Dwi tau betul apa yang ia lakukan saat ini sebuah perbuatan yang salah, dan di haramkan oleh Agama. Tetapi ketika gejolak birahi datang, Dwi selalu tidak mampu mengontrol dirinya agar bisa menekan birahinya.54072Please respect copyright.PENANA7S6Daf6BfY
54072Please respect copyright.PENANAVRZ2fmw5Jh
Seperti saat ini. Ketika birahinya datang, yang di inginkan Dwi hanyalah mencari kepuasan tanpa perduli dosa yang akan ia pertanggung jawabkan di akhirat nanti.54072Please respect copyright.PENANAPloUvfywpB
54072Please respect copyright.PENANAQYlPfbTUtb
Jemari indahnya pergi kearah kancing gamisnya, lalu dengan perlahan ia membuka kancing gamis miliknya. Menurunkan gamis bagian atasnya, hingga tampak payudaranya yang di balut bra berwarna cream. Ustadza Dwi menyingkap branya keatas, lalu kembali meremas payudaranya dengan kasar.54072Please respect copyright.PENANAyjTsvI8Ke8
54072Please respect copyright.PENANA6toQSmQbKR
"Aahkk... Enak! Remas lebih keras." Desah Ustadza Dwi.54072Please respect copyright.PENANAq3p7oIRHpJ
54072Please respect copyright.PENANA3kVaqvSnV3
Ia mengerang nikmat merasakan sensasi sakit di payudaranya. Kedua jarinya tidak tinggal diam, mereka bertugas menstimulasi putingnya yang kemerah-merahan.54072Please respect copyright.PENANAax5A7V7Xgq
54072Please respect copyright.PENANA08a9iQsinr
Tangan kanan Dwi turun kebawah, menyingkap keatas bagian ujung gamisnya. Dia membelai paha bagian dalamnya. Terus naik keatas menuju selangkangannya yang masih mengenakan legging ketat berwarna coklat. Tangannya menyusup masuk kedalam celana legging dan dalamannya. Ia mendapatkan bibir kemaluannya telah basah.54072Please respect copyright.PENANAMdWX2H1Ogl
54072Please respect copyright.PENANA5msWEI05Nb
"Oughkk... Jangaaaaan... Aaahkk... Aahkk..."54072Please respect copyright.PENANAo9tMddUsji
54072Please respect copyright.PENANAfKQPcZwude
Ustadza Dwi memejamkan matanya, ia membayangkan seseorang tengah menjamah vaginanya.54072Please respect copyright.PENANAWx2rZ0Y613
54072Please respect copyright.PENANARud62o9ut6
Kepalanya mendongak keatas, ketika jemarinya bermain diatas clitorisnya yang semakin membengkak. Pantat Ustadza Dwi gemetar, merasakan sensasi yang luar biasa. Yang tidak akan pernah ia dapatkan ketika ia bercinta dengan Suaminya.54072Please respect copyright.PENANA6YCbwovbHR
54072Please respect copyright.PENANA4aMeLaR0gn
Tidak butuh waktu lama bagi dirinya untuk segera mencapai puncaknya. Ia mendapatkan orgasme kecil dari sentuhan jemari halusnya.54072Please respect copyright.PENANA9zz530xnm6
54072Please respect copyright.PENANAJFIGOkswPo
Wajah cantik Dwi merah pandam, dan nafasnya tersengal-sengal mengikuti irama dadanya yang naik turun. "Astaghfirullah! Maafkan aku Tuhan." Lirih Dwi menyesal. Rasa penyesalan yang selalu ia dapatkan setiap kali habis melakukan masturbasi. Tapi anehnya, ia malah selalu mengulanginya lagi dan lagi.54072Please respect copyright.PENANAkPZkjCqBi1
54072Please respect copyright.PENANA2AzPwL0wCN
Setelah merasa puas, Ustadza Dwi kembali merapikan pakaiannya yang berantakan.54072Please respect copyright.PENANAaIkcVSKML4
54072Please respect copyright.PENANAwOCNKtTHGu
Tanpa ia sadari seseorang melihat apa yang barusan ia lakukan. Pria tersebut menyeringai, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. Seorang Ustadza melakukan Masturbasi.54072Please respect copyright.PENANAb405MuwEq3
54072Please respect copyright.PENANAN3mP43D2mH
*****54072Please respect copyright.PENANAdivg0vrZLL
54072Please respect copyright.PENANAenciy2WJSp
54072Please respect copyright.PENANAgR8Oupkwjv
54072Please respect copyright.PENANACd2XjoOXgI
54072Please respect copyright.PENANAOcoFilzqLT
54072Please respect copyright.PENANAikLbQyAiH3
54072Please respect copyright.PENANAmbzSsmvZf7
54072Please respect copyright.PENANAfgxq2cmWDK
54072Please respect copyright.PENANAxUQFWrjuTo
54072Please respect copyright.PENANAdfxwyHuOx5
54072Please respect copyright.PENANAeFEsVzIt7B
54072Please respect copyright.PENANAcPrRA88sN8
54072Please respect copyright.PENANADCoCNDNls5
54072Please respect copyright.PENANAYKApY7qasx
54072Please respect copyright.PENANAZlMHeK6duN
54072Please respect copyright.PENANAFWyf1fP5Pc
54072Please respect copyright.PENANApwWthaoGcc
Asyifa54072Please respect copyright.PENANAB0PADIwwc0
Aurel54072Please respect copyright.PENANAr7UmtpahJ9
Adinda54072Please respect copyright.PENANAjkMNqCGD1g
Aziza54072Please respect copyright.PENANAApgU70D43M
54072Please respect copyright.PENANAU9TpAONt2d
Dedaunan dan ranting dari pohon cemara itu berguguran tertiup angin hingga jatuh ke tanah, dan sebagian lagi tertiup hingga ke jalan trotoar. Beberapa burung kecil turun dari pohon, mengambil daun dan ranting kecil yang jatuh untuk di jadikan sangkar. Tak jauh dari situ, tampak beberapa anak remaja perempuan tengah duduk santai di teras perpustakaan.54072Please respect copyright.PENANAHZrvgEYSib
54072Please respect copyright.PENANA6fbV9FQafx
Kedua tangan mereka sibuk memegang buku, hanya saja tidak satupun dari mereka yang sedang membaca buku. Mereka malah sibuk mengobrol, menceritakan kejadian naas yang di alami salah satu santriwati tadi malam.54072Please respect copyright.PENANAKRnmFMhTHb
54072Please respect copyright.PENANAESuL7lgeEu
"Jadi gimana kabar Amanda?" Tanya Aurel.54072Please respect copyright.PENANA83wsJ2DrgP
54072Please respect copyright.PENANAC71Iwrafh3
Asyifa menggelengkan kepalanya. "Gak tau, katanya sekarang ia lagi di rawat di rumah sakit." Jawab Asyifa. Ia sangat marah atas kejadian tadi malam.54072Please respect copyright.PENANApSyNrJpk8A
54072Please respect copyright.PENANABZTqurx4wE
"Kasihan Amanda!" Lirih Aziza.54072Please respect copyright.PENANAarMr2BwqWO
54072Please respect copyright.PENANAmBYBX5F5Cb
"Semoga saja pelakunya cepat di temukan dan di hukum seberat-berat." Lirih Asyifa, ia memandang jauh kearah segerombolan Santri yang tengah tidur-tiduran di bawah pohon besar.54072Please respect copyright.PENANA3Xb0Lu3tW3
54072Please respect copyright.PENANA1L0N6XuTgD
Aurel mendesah pelan. "Dengar-dengar katanya itu mahluk halus yang memperkosa Amanda." Ucap Aurel, membuat suasana menjadi semakin mencekam.54072Please respect copyright.PENANAFK1vn8Pu7S
54072Please respect copyright.PENANAXHRGnrDiDu
"Astaghfirullah! Kalian ngomong apa?" Tegur Adinda. Ia terlihat sibuk memperbaiki ujung jilbabnya karena tertiup angin yang cukup kencang.54072Please respect copyright.PENANAVVc0FhR930
54072Please respect copyright.PENANADnTmBHY0nj
"Menurut kabar burung memang seperti itu kok." Jelas Aurel tidak mau dianggap berbohong. Tadi pagi ia tidak sengaja mendengar obrolan teman kelas Amanda, tentang kejadian yang menimpa Amanda.54072Please respect copyright.PENANAplwlJL7wV4
54072Please respect copyright.PENANAPtsR9TVXrD
"Aku dengar juga seperti itu." Bela Aziza.54072Please respect copyright.PENANAcGdSsqHH8l
54072Please respect copyright.PENANA27hjmIwZol
Adinda menghela nafas pelan. "Tetap saja kita tidak boleh begitu saja mengambil kesimpulan seperti itu. Apa lagi itu baru kabar burung, belum jelas kebenarannya seperti apa." Nasehat Adinda.54072Please respect copyright.PENANATPZCu1z7H6
54072Please respect copyright.PENANAKkANDKbGP6
"Benar apa kata Adinda, lebih baik kita tunggu hingga pelakunya di tangkap." Ujar Asyifa menambahkan. Mereka bertiga kompak menganggukan kepala.54072Please respect copyright.PENANAxazkRA6DiK
54072Please respect copyright.PENANAcUt3YHIg5A
"Sudah-sudah, kok jadi membahas kejadian semalam! Ingat habis ini kita ada hafalan." Ujar Aziza mengingatkan.54072Please respect copyright.PENANA7CW05rZ9oO
54072Please respect copyright.PENANAcysbsRSE1W
Suasana pun kembali hening, yang terdengar hanyalah suara gumaman mereka yang tengah menghafal. Tepatnya, mengulangi hafalan, agar nanti mereka tidak merasa gugup ketika menyetor hafalan.54072Please respect copyright.PENANAeGBb2iAuGc
54072Please respect copyright.PENANAhw6YfTtal1
Berbeda dengan santri, bagi Santriwati sangat memalukan bagi mereka kalau harus menerima hukuman karena tidak hafal.54072Please respect copyright.PENANAuQH2FcOOcS
54072Please respect copyright.PENANASSdNjxNM0v
******54072Please respect copyright.PENANALkRj1KBDiy
54072Please respect copyright.PENANAqfCfvN2I58
Tepat berakhirnya jam pelajaran hari ini, anak-anak pesantren berhamburan keluar kelas. Seakan mereka baru saja keluar dari penjara. Wajah-wajah yang tadinya tidak bersemangat, kini terlihat begitu cerah, pancaran kebahagian terlihat jelas di wajah mereka.54072Please respect copyright.PENANArNWGObvtAn
54072Please respect copyright.PENANAa35G31mSgn
Asyifa tampak membawa setumpuk buku di tangannya, yang harus ia serahkan kepada Ustadza Anita. Tadi sebelum keluar kelas, Ustadza Anita sempat memberi amanah Asyifa untuk mengumpulkan tugas teman-temannya. Walaupun ia merasa enggan, tapi Asyifa tidak bisa menolak perintah dari gurunya.54072Please respect copyright.PENANA8FnxFVPZGP
54072Please respect copyright.PENANAWTB1s8g7ZC
Setelah mengenakan sepatu, Asyifa bergegas menuju kantor Aliya yang berada di wilayah santri. Ia tidak ingin terlambat mengantri makanan. Bisa-bisa ia kehabisan lauk kalau terlambat sedikit saja.54072Please respect copyright.PENANAw0A1pJjaTG
54072Please respect copyright.PENANA2V5IneYoM1
"Mau kemana?" Tegur Aziza, sembari mengusap matanya yang kemasukan debu.54072Please respect copyright.PENANANmuRrcl4K1
54072Please respect copyright.PENANAlgDVdLSqsj
Asyifa menunjukan tumpukan buku di tangannya. "Mau ke kantor Aliyah. Mau ikut?" Ajak Asyifa penuh harap. Ia selalu merasa tidak nyaman setiap berada dilingkungan santri. Mengingat para Santri yang suka sekali menggoda para santriwati ketika mereka memasuki wilayah santri.54072Please respect copyright.PENANAvTuzhy5XoF
54072Please respect copyright.PENANAiAYxXXgTo6
Aziza menggelengkan kepalanya. "Sendiri aja, aku mau cepat pulang bantu Umi masak." Tolak Aziza. Asyifa menghempaskan nafasnya kecewa.54072Please respect copyright.PENANAYpcfqGhM8U
54072Please respect copyright.PENANAmyNrC2bpDn
Tidak semua santri tinggal di asrama, ada beberapa dari mereka yang pulang kerumah, seperti Aziza. Ia memang tidak mondok, tapi rumahnya berada di lingkungan pesantren. Maklum saja, orang tua Aziza salah satu staf mengajar di pesantren Al-tauhid. Sehingga keluarga mereka berhak menempati salah satu rumah di pondok pesantren Al-tauhid.54072Please respect copyright.PENANAX8Llf5LNix
54072Please respect copyright.PENANAgXpqgGJ4q7
Selepas kepergian Aziza. Asyifa bergegas menuju kantor Aliya. Dan benar saja, sepanjang jalan menuju kantor beberapa santri menggoda dirinya. Ada yang bersiul, mengajak kenalan dan ada juga yang mengatainya sombong karena tidak mengubris panggilannya mereka.54072Please respect copyright.PENANAq6Q2aGem9L
54072Please respect copyright.PENANAtZXL3iB7wN
Godaan itu barulah berhenti ketika ia memasuki kantor Aliya. Kaki mungilnya melangkah cepat menaiki anak tangga kantor Aliya. Tapi tiba-tiba dari atas muncul anak remaja yang tengah menuruni anak tangga dengan cepat.54072Please respect copyright.PENANAyxbEZGSd89
54072Please respect copyright.PENANAhXpDvZmvV2
"Eh..." Kaget Asyifa. Tapi ia tidak sempat untuk menghindari tabrakan.54072Please respect copyright.PENANACnwsH69qfO
54072Please respect copyright.PENANAadmWlGZOAi
Bruaaak...54072Please respect copyright.PENANAmspcZ0gcTj
54072Please respect copyright.PENANASkTOkSkkZL
Buku tulis yang ada di tangan Asyifa berhamburan jatuh. Sebagian masih di anak tangga tapi sebagian besar jatuh kelantai satu. Beruntung Asyifa tidak sampai terjatuh, karena dengan sigap pemuda itu memegangi tubuh Asyifa sehingga ia terhindar dari jatuh.54072Please respect copyright.PENANAQYG2H0CAcv
54072Please respect copyright.PENANAO2cpHhDsDK
Tapi sialnya tangan pemuda itu berada di tempat yang salah. Asyifa yang menyadarinya sempat terdiam selama beberapa detik.54072Please respect copyright.PENANAH3Ltz6JZZ2
54072Please respect copyright.PENANAAWZHwJgdZG
"Astaghfirullah!" Dia menepis tangan Rayhan dari atas payudaranya.54072Please respect copyright.PENANAAbrRo4HqYi
54072Please respect copyright.PENANAEBHRcccST4
Buru-buru Rayhan menarik dirinya agar sedikit menjauh dari Asyifa. "Maaf gak sengaja!" Bela Rayhan, sebelum dirinya di sembur.54072Please respect copyright.PENANAYOM6mHOEzQ
54072Please respect copyright.PENANAERlIq3NcZ4
"Kurang ajar kamu!" Kesal Asyifa.54072Please respect copyright.PENANAtKzEOAESrN
54072Please respect copyright.PENANAXIferT91t2
Ia merasa sudah di lecehkan oleh Rayhan, walaupun sebenarnya ia baru saja di tolong Rayhan.54072Please respect copyright.PENANANEQcsMffsR
54072Please respect copyright.PENANASD7HSb1Rnd
Kekesalan Asyifa semakin memuncak ketika melihat Rayhan yang acuh tak acuh setelah menyentuh bagian sensitifnya. Bahkan tanpa berkata-kata, Rayhan bergegas menuruni anak tangga.54072Please respect copyright.PENANAO1BhaUrc4K
54072Please respect copyright.PENANAEUw3gcDGrx
Wajah putih Asyifa mendadak merah padam. Ingin ia berteriak memanggil pemuda sombong tersebut. Tapi ia takut malah membuat kegaduhan, bagaimanapun juga saat ini ia sedang berada di kantor Aliyah. Sembari mendumel kesal, Asyifa memungut kembali buku yang berserakan.54072Please respect copyright.PENANA0I9W5s3sMZ
54072Please respect copyright.PENANAoCnzNQgdfh
Dari kejauhan, pemuda itu diam-diam memperhatikan Asyifa. Bibirnya sedikit membentuk sebuah senyuman.54072Please respect copyright.PENANAuiR38exLvf
54072Please respect copyright.PENANAzhe2ZaV1d3
*****54072Please respect copyright.PENANAm5fpeQENVL
54072Please respect copyright.PENANAuoFwpWJ3Qt
"Kamu kok pulangnya sore banget Ray!" Omel Zaskia ketika Rayhan baru saja pulang.54072Please respect copyright.PENANAXmOWC3cbPR
54072Please respect copyright.PENANAtdljIgtCcV
Pemuda itu duduk di kursi sembari memperhatikan Kakak Iparnya yang tengah membuat kue kering. Aroma kue yang menyengat sedikit menggunggah selera.54072Please respect copyright.PENANAvx6GmaCnGM
54072Please respect copyright.PENANAmBDjWazHnS
Zaskia menghampiri Rayhan sembari membawa cetakan kue yang baru saja ia ambil dari dalam oven. Ia letakan di atas meja, lalu membuka sarung tangan khusus agar kulit tangannya tidak sampai terbakar ketika memegang cetakan kue yang masih sangat panas.54072Please respect copyright.PENANAkt4zbOfCHy
54072Please respect copyright.PENANAvG4fwPUmEW
Dengan menggunakan penjepit, Zaskia mengeluarkan kue kering dari dalam cetakan untuk di masukan ke dalam toples kue yang ada diatas meja.54072Please respect copyright.PENANAQHTx9raqOq
54072Please respect copyright.PENANA3JPxukKTNA
"Sore ini kamu jangan main dulu!" Perintah Zaskia.54072Please respect copyright.PENANAKg5Ln6sUiO
54072Please respect copyright.PENANAZKbWGavqt0
"Yaaaa... Kakak, padahal hari ini kelas aku tanding bola." Protes Rayhan.54072Please respect copyright.PENANAwFoFrUA6Q2
54072Please respect copyright.PENANAW9zpZYIx7L
Zaskia meliriknya dengan tatapan tajam, seakan ia tidak ingin di bantah. "Bantu kakak kasiin kue ini ke Ustadza Dewi ya." Suruh Zaskia. Tanpa perduli dengan penolakan adiknya yang ia ingin ikut bertanding bola.54072Please respect copyright.PENANAhg32TPjpFU
54072Please respect copyright.PENANAWjVflzSUvU
"Emang Ustadza Dewi minta bikinin kue buat apa Kak?" Tanya Rayhan hendak mencomot satu kue, tapi keburu di tepis oleh Zaskia. Rayhan tersenyum nyengir dengan tatapan memelas.54072Please respect copyright.PENANAv8BNbqDPHO
54072Please respect copyright.PENANA30G4RyJfql
"Jangan banyak tanya, kamu kasikan saja."54072Please respect copyright.PENANAJjezTJNPB3
54072Please respect copyright.PENANAnZhVM2csqi
Rayhan beranjak dari tempat duduknya. "Iya deh Kak! Tapi aku mandi dulu ya Kak." Ujar Rayhan. Tanpa di sadari Zaskia, ada perubahan ekspresi di wajah Rayhan yang tadinya kecewa kini terlihat girang.54072Please respect copyright.PENANAtEBI5MIdkk
54072Please respect copyright.PENANAwCaXRR5rcr
Zaskia yang tidak melihat perubahan raut wajah Rayhan hanya bisa menghela nafas perlahan, ia benar-benar tidak mengerti dengan sikap adiknya itu, yang taunya cuman main aja.54072Please respect copyright.PENANANCv9pfFh2t
54072Please respect copyright.PENANAZxkirXUgtt
*****54072Please respect copyright.PENANAE8FfJWxeiB
54072Please respect copyright.PENANA9HlONogAPr
54072Please respect copyright.PENANAI3zKPwEApf
54072Please respect copyright.PENANAun3UXzTVUJ
54072Please respect copyright.PENANAWcqCxyv4oc
54072Please respect copyright.PENANAVKaTTJhIQh
54072Please respect copyright.PENANAGyoHj56HAv
54072Please respect copyright.PENANAsO3VBPzodK
54072Please respect copyright.PENANAN240fogcqW
54072Please respect copyright.PENANAMenr75IMOx
Ust Dewi54072Please respect copyright.PENANAS0G0d4WuWr
Nikita54072Please respect copyright.PENANAkJ6FWoNgHm
54072Please respect copyright.PENANAUuuygda2Rm
Sembari bersiul ringan, Rayhan berjalan melewati jalan setapak menuju rumah Ustadza Dewi. Baru kali ini Rayhan terlihat begitu bersemangat ketika di suruh Kakaknya. Bahkan Zaskia sempat bingung melihat tingkah Rayhan yang tidak protes sama sekali ketika di minta mengantarkan kue ke rumah Ustadza Dewi.54072Please respect copyright.PENANA9avGTctGMB
54072Please respect copyright.PENANANPzxr2dym3
Bayangan kecantikan dan keseksian tubuh Ustadza Dewi membayangi setiap langkahnya, membuat Rayhan semakin bersemangat.54072Please respect copyright.PENANABZKfZCjcay
54072Please respect copyright.PENANAYlb3vgXq9t
Setiba di rumah Ustadza Dewi, ia di sambut cukup hangat oleh sang Ustadza, bahkan Rayhan di persilahkan masuk terlebih dahulu. Tapi ketika ia hendak duduk di sebuah sofa empuk berwarna coklat tua, tanpa di sengaja mata Rayhan melihat sesosok gadis remaja yang tengah tertidur di dalam kamar yang pintunya terbuka lebar, tepat menghadap kearahnya.54072Please respect copyright.PENANApiyJKAHzlT
54072Please respect copyright.PENANAgoXCPyXlho
Mata pemuda itu terbelalak karena pakaian yang di kenakan Nikita begitu menggoda. Gadis cantik itu hanya mengenakan tanktop tanpa lengan dan celana dalam berwarna merah muda bergaris garis putih.54072Please respect copyright.PENANA14Jcxp4oNc
54072Please respect copyright.PENANAJxwlJkdr1c
"Mau minum apa Ray?" Tanya Ustadza Dewi.54072Please respect copyright.PENANAxKKfkxLBEI
54072Please respect copyright.PENANAB92QHKjkyH
Rayhan sedikit tergagap. "Anu Ustadza! Apa aja." Ia buru-buru memalingkan wajahnya menghadap Ustadza Dewi.54072Please respect copyright.PENANAtJDx8Tz9ul
54072Please respect copyright.PENANAMdmhL9CsnH
"Ustadza ambilkan dulu ya."54072Please respect copyright.PENANAeq9DEai6Yz
54072Please respect copyright.PENANAjhmOEOaEXt
Selepas kepergian Ustadza Dewi, Rayhan kembali melihat ke dalam kamar Nikita yang bernuansa hello Kitty. Tampak gadis remaja itu tertidur lelap tanpa menyadari kalau seseorang tengah menatap nanar kearahnya.54072Please respect copyright.PENANAPCqowR0WQJ
54072Please respect copyright.PENANAk0xlFRoxsd
Glek... Glek... Glek...54072Please respect copyright.PENANAhMURDCxtgI
54072Please respect copyright.PENANAs6LWquaRZb
Berulang kali jakun Rayhan naik turun, wajahnya yang tegang terlihat bersemu merah. Dan nafasnya mulai terdengar sedikit memburu. Sementara celana kain berwarna hitam yang ia kenakan saat ini tampak membentuk sebuah tenda yang cukup besar.54072Please respect copyright.PENANAh2QBlxPRGN
54072Please respect copyright.PENANAiV2jxWluFm
Tangan Rayhan turun kebawah, memperbaiki posisi kemaluannya yang terasa mengganjal.54072Please respect copyright.PENANAiYtXRjEFfM
54072Please respect copyright.PENANAQgfizwNEge
Harus di akui, gadis remaja berusia belasan tahun itu mewarisi bentuk tubuh Ibunya yang berisi. Kulitnya yang sawo matang terlihat eksotis. Sanking asyiknya melihat tubuh indah Nikita, Rayhan sampai tidak menyadari kehadiran Ustadza Dewi yang tengah membawa nampan.54072Please respect copyright.PENANAeCdcjgWrrh
54072Please respect copyright.PENANAhKLavAy73O
"Hei!"54072Please respect copyright.PENANASmf4mFKIyI
54072Please respect copyright.PENANAxSuMDd32RZ
Untuk kedua kalinya Rayhan terperanjat oleh teguran Ustadza Dewi yang tampak heran dengan keterkejutan Rayhan. "U-ustadza! Bikin kaget aja." Protes Rayhan, sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.54072Please respect copyright.PENANA1R6vtqvDZs
54072Please respect copyright.PENANALy5yXX2GBA
Jemari halus Ustadza meletakan segelas teh di atas meja. "Kamu kenapa Rayhan? Kok ngeliat Ustadza kayak ngeliat hantu." Ujar Ustadza Dewi heran.54072Please respect copyright.PENANAuRzqX3I7VA
54072Please respect copyright.PENANAUVsDM8D18O
"Eng-enggak apa-apa Ustadza."54072Please respect copyright.PENANAqWEWKYxVta
54072Please respect copyright.PENANA41PrTYbvpy
"Dasar aneh kamu Ray!" Celetuk Ustadza Dewi seraya tersenyum manis. Ia duduk di sofa yang ada di depan Rayhan sembari menyilangkan kakinya. Alhasil gamis berwarna merah muda bermotif bunga yang di kenakannya sedikit tersingkap.54072Please respect copyright.PENANA1dlNAOYN3p
54072Please respect copyright.PENANAy8mCDmGwnp
Kembali pemuda berusia belasan tahun itu menggaruk kepalanya. "Aneh gimana Ustadza? Hehehe..."54072Please respect copyright.PENANAtVnDSffuiP
54072Please respect copyright.PENANAvFnrp3MMNP
"Udahlah gak usah di bahas! Tapi terimakasih ya. Sudah mau capek-capek nganterin kue ke rumah Ustadza."54072Please respect copyright.PENANAmiJmwBKAuY
54072Please respect copyright.PENANA0Ow4nUBVJx
"Biasa aja Ustadza, Ana malah merasa senang bisa membantu Ustadza." Ujar Rayhan kalem. Walaupun kali ini ia tidak bisa melihat ketelanjangan anak Ustadza Dewi, tapi Rayhan cukup senang bisa melihat senyuman Ustadza Dewi yang menggoda.54072Please respect copyright.PENANAwDCud6LGck
54072Please respect copyright.PENANAbe5stCoVJ2
"Yang bener?" Goda Ustadza Dewi sembari sedikit mencondongkan tubuhnya.54072Please respect copyright.PENANAYY4fETF4SS
54072Please respect copyright.PENANArPKo4K2Z9O
"Bener dong Ustadza! Kapan lagi bisa ngebantu wanita secantik Ustadza Dewi. Hehehe..." Balas Rayhan, entah kenapa Rayhan sedikit memiliki keberanian menggoda balik Ustadza Dewi. Mungkin karena kedekatan mereka akhir-akhir ini.54072Please respect copyright.PENANA7O25TLHlKl
54072Please respect copyright.PENANAzZom72mnfI
Mendengar ucapan Rayhan, Ustadza Dewi tertawa sembari menutup mulutnya dengan telapak tangannya yang halus, layaknya adab seorang muslimah yang sedang tertawa. Sungguh tawa Ustadza Dewi terdengar renyah di telinga Rayhan. Apa lagi kedua gunung Ustadza Dewi ikut terguncang ketika ia sedang tertawa, membuat Rayhan semakin bergairah.54072Please respect copyright.PENANAd0VPgN98Cd
54072Please respect copyright.PENANAf0qJFAynNH
Tetapi obrolan mereka sedikit terputus ketika seseorang memanggil putrinya Nikita.54072Please respect copyright.PENANAf3XxGWKCHk
54072Please respect copyright.PENANAlywkZIu8SJ
"Bentar ya!" Ujar Ustadza Dewi hendak memanggil putrinya.54072Please respect copyright.PENANAkENsNTts1D
54072Please respect copyright.PENANArZ36w1ZDSA
Ia beranjak dari sofa, tapi saat berbalik, barulah Ustadza Dewi mengerti kenapa Rayhan tadi sempat salah tingkah. Ternyata pelakunya adalah putrinya sendiri yang tengah tertidur lelap dengan hanya memakai tanktop dan celana dalam. Ustadza Dewi tersenyum tipis menyadari betapa nakalnya Rayhan.54072Please respect copyright.PENANAh7RzpVC4dh
54072Please respect copyright.PENANAZxQ6IeiB3U
Sejenak Ustadza Dewi sempat melirik Rayhan, membuat pemuda tanggung itu kembali salah tingkah. "Nakal sekali kamu Ray!" Bisik hati Ustadza Dewi.54072Please respect copyright.PENANAYObMUchrKR
54072Please respect copyright.PENANA9JH4AhWi7w
Dia menghampiri kamar putrinya, sembari menutup pintu kamar putrinya, membuat Rayhan merasa tidak enak hati.54072Please respect copyright.PENANAAHV4Gt1Uyl
54072Please respect copyright.PENANAGabkZg2W4V
Tidak lama kemudian Ustadza Dewi kembali keluar. Tapi kali ini Rayhan memilih diam, ia tertunduk tanpa berani menatap mata Ustadza Dewi yang sedang memandangnya. Hingga akhirnya Nikita pamit keluar bersama temannya.54072Please respect copyright.PENANAuuKzXoCR7T
54072Please respect copyright.PENANAC27bjp3HxN
"Pantesan tadi ada yang tegang!" Ledek Ustadza Dewi.54072Please respect copyright.PENANAdFbcLl6EIB
54072Please respect copyright.PENANAIgSMOJW81n
Rayhan yang sudah ketahuan mengintip Nikita tidur berusaha memberikan jawaban yang tepat. "Maaf Ustadza! Tadi itu gak sengaja." Jujur Rayhan, yang awalnya ia memang tidak sengaja melihat putri Ustadza Dewi yang tengah tertidur.54072Please respect copyright.PENANAnYAwm3dLOB
54072Please respect copyright.PENANA58q39xOGRI
"Gak sengaja tapi keterusan." Singgungnya.54072Please respect copyright.PENANAdqn3ykcrHw
54072Please respect copyright.PENANAbYH85wBAb4
"Habis anak Ustadza cantik sekali sama seperti Ustadza." Ujar Rayhan, entah kenapa ia merasa Ustadza Dewi tidak benar-benar marah kepadanya, walaupun ia sendiri tidak mengerti.54072Please respect copyright.PENANAetnEueqFz0
54072Please respect copyright.PENANAd8c4PLnsSh
"Gombal!"54072Please respect copyright.PENANAVau9FsjlSv
54072Please respect copyright.PENANAL0BUbjAWzh
Rayhan tidak mau kehabisan akal. Ia menghampiri Ustadza Dewi dan berdiri di samping Ustadza Dewi. "Ana mana berani gombalin Ustadza!" Rayhan meletakan kedua tangannya di pundak Ustadza Dewi. "Ana tidak bohong, Ustadza memang sangat cantik." Ujar Rayhan dengan suara perlahan.54072Please respect copyright.PENANARg7KxRO55R
54072Please respect copyright.PENANAQpKSFZ0uyC
Sebagai wanita yang sudah mendekati kepala empat, Ustadza Dewi merasa tersanjung atas pujian Rayhan. Mata indahnya terlihat berbinar dan kedua pipinya merona merah seperti bunga yang baru saja bermekaran.54072Please respect copyright.PENANAPAkF0baAyP
54072Please respect copyright.PENANApmDdkKDqrx
Rayhan jongkok di samping Ustadza Dewi, ia menatap wajah cantik Ustadza Dewi dengan tatapan layaknya seorang pejantan terhadap betinanya, membuat tubuh Ustadza Dewi merinding di buatnya. Ia tidak menyangkah kalau Rayhan bisa memiliki kharisma yang kuat.54072Please respect copyright.PENANAIweFL54u77
54072Please respect copyright.PENANAkohuzMvM1m
"Astaghfirullah! Antum berani sekali menggoda Ustadza! Emang kamu pikir saya ini pacar kamu apa?" Kata Ustadza Dewi, seakan-akan ia sedang marah, tapi nada dan gestur tubuhnya tidak bisa bohong kalau saat ini ia sangat gembira karena mendapat pujian dari anak remaja berusia 18 tahun.54072Please respect copyright.PENANAhSPH1TJ6Cd
54072Please respect copyright.PENANAifgOTZIM3j
Telapak tangan Rayhan meraih tangan Ustadza Dewi, membuat jantung Ustadza Dewi berdetak tak karuan.54072Please respect copyright.PENANAZS2sU6bn9l
54072Please respect copyright.PENANApMyVmXiiOn
"Loh, bukannya kita sedang pacaran Ustadza!" Goda Rayhan.54072Please respect copyright.PENANA2yA63EIzo2
54072Please respect copyright.PENANApRyegyDoZV
Wajah cantik Ustadza Dewi bersemu merah. Sembari mengulum senyum wanita berusia 39 tahun itu memalingkan wajahnya. Rayhan kembali berdiri dan duduk di sandaran tangan sofa. Tangan kanan Rayhan kembali merangkul pundak Ustadza Dewi, yang lagi-lagi hanya diam saja.54072Please respect copyright.PENANAbdzih2ZzSV
54072Please respect copyright.PENANAo6Cufu8nbe
Saat Ustadza Dewi melihat kearah Rayhan, pemuda tanggung itu memberanikan diri menyentuh wajahnya. Mata mereka bertemu, membuat getaran-getaran syahwat yang perlahan semakin memabukkan kedua insan berlainan generasi itu.54072Please respect copyright.PENANAugTE620UvM
54072Please respect copyright.PENANAmP9RFJo0hH
Rayhan mendekatkan wajahnya, dan memberi kecupan lembut di bibir Ustadza Dewi.54072Please respect copyright.PENANAx7VD6Mmdko
54072Please respect copyright.PENANAcDwafj7YAP
Deg... Deg... Deg...54072Please respect copyright.PENANAlqXFCFZT0R
54072Please respect copyright.PENANA5ZAQny3xYZ
Jantung mereka berpacu semakin cepat, memompa darah mereka hingga tubuh mereka seakan terbakar. Bagi Rayhan, bukanlah hal baru ia mencium bibir seorang wanita, hanya saja baru kali ini ia mencium bibir wanita yang usianya jauh diatas dirinya, apa lagi wanita tersebut adalah seorang Ustadza. Hingga menimbulkan sensasi yang berbeda.54072Please respect copyright.PENANAzLmh7lZT09
54072Please respect copyright.PENANANVMjcmsAfd
Begitu juga dengan Ustadza Dewi. Setidaknya ada tiga pria yang pernah mengecup bibirnya sebelum Rayhan. Dari pacar pertamanya, mendiang suami, hingga pacar terakhirnya yang sekarang entah di mana keberadaannya.54072Please respect copyright.PENANATtMuaPX7a3
54072Please respect copyright.PENANA5gwl6DhpKv
Hanya saja berciuman dengan seorang pemuda berusia belasan tahun membuatnya merasa kembali muda.54072Please respect copyright.PENANA8O0Dp6WSEq
54072Please respect copyright.PENANAQxw7fsPrch
Mereka berciuman layaknya sepasang kekasih. Saling mengulum bibir masing-masing. Lidah Rayhan masuk kedalam rongga mulut Ustadza Dewi, dia membelit liar lidah Ustadza Dewi, membuat Ustadza Dewi merinding. Hampir satu menit mereka berciuman, Rayhan akhirnya menarik diri sebelum ia kehabisan nafas.54072Please respect copyright.PENANAWJZgaYF4d2
54072Please respect copyright.PENANAcO4QGeocCv
Jari jempol Rayhan mengusap bibir merah Ustadza Dewi yang tampak basah karena lelehan air liur mereka.54072Please respect copyright.PENANAKJQs7ZWRon
54072Please respect copyright.PENANAq9FidSi2Ng
"Berani sekali kamu mencium bibir Ustadza?" Geram Ustadza Dewi.54072Please respect copyright.PENANACRIN3uHBSq
54072Please respect copyright.PENANA8Y0zNK6goj
Rayhan tersenyum tipis. "Tapi Ustadza sukakan?" Bisik Rayhan, telapak tangan kirinya menyentuh payudara Ustadza Dewi yang berukuran 36E itu.54072Please respect copyright.PENANAuGA4Fs3vpk
54072Please respect copyright.PENANAlPn6oIkeag
Ustadza Dewi membalasnya dengan senyuman, dan membiarkan telapak tangan Rayhan meremas payudaranya. Toh tidak ada gunanya lagi ia bersikap jaim di hadapan Rayhan, karena pada dasarnya ia juga menginginkan Rayhan menyentuh tubuhnya. Sebagai wanita yang sudah lama hidup sendirian ia merindukan sentuhan seorang pria.54072Please respect copyright.PENANA6VlFG5Xqfv
54072Please respect copyright.PENANAFs7CeFwtMX
Untuk kedua kalinya mereka kembali berciuman, tapi kali ini mereka melakukannya dengan lebih santai, di iringi dengan remasan kecil telapak tangan Rayhan diatas payudaranya.54072Please respect copyright.PENANAF4pxWfo91g
54072Please respect copyright.PENANAQ3vpBj2yMy
Tapi tiba-tiba....54072Please respect copyright.PENANA7u0DcUnxf6
54072Please respect copyright.PENANADkF6b5pWTX
"Assalamualaikum!"54072Please respect copyright.PENANA4sCuYIRxr7
54072Please respect copyright.PENANA20kucVzffD
Tanpa di beri komando, kedua insan yang tengah di mabuk birahi itu buru-buru memisahkan diri dan kembali ke posisi masing-masing. Nikita yang ternyata pulang lebih cepat, terheran-heran melihat kedua insan tersebut yang tampak tegang. Terutama wajah Ibu kandungnya yang bermandikan keringat.54072Please respect copyright.PENANAbT2S4jn4dP
54072Please respect copyright.PENANA0Z204174xU
Selepas Nikita masuk ke dalam kamarnya, kedua insan berbeda generasi itu saling pandang. Lalu tertawa pelan sembari saling menggoda satu sama lainnya.54072Please respect copyright.PENANAhlp6yZRl87
54072Please respect copyright.PENANAnZRzx2cS4k
******54072Please respect copyright.PENANAQt7WPC2YtQ
54072Please respect copyright.PENANAQVXkWjJfxX
Malam harinya...54072Please respect copyright.PENANA8GSW3SEFKf
54072Please respect copyright.PENANAyrSxUbBNJS
Bersama Azril, Laras tampak santai sembari menonton sinetron ke sukaannya, sembari sesekali memijit kakinya yang masih terasa sakit akibat terjatuh tadi pagi. Azril yang duduk di samping Laras tidak bisa fokus, sesekali ia memperhatikan Laras yang malam ini mengenakan daster motif batik Pekalongan.54072Please respect copyright.PENANAVDZTgTESEZ
54072Please respect copyright.PENANAfCfjE4iiBg
Bayangan tubuh telanjang Laras, seakan tidak mau lari dari dalam benaknya, membelenggu dirinya. Walaupun sejujurnya, ada rasa bersalah di dalam hati Azril karena saat Laras terjatuh Azril hanya diam saja tanpa membantu Ibu Tirinya.54072Please respect copyright.PENANAFJuOdHdFlJ
54072Please respect copyright.PENANAArY7MWrD2r
Azril mendesah pelan, berulang kali ia beristighfar berusaha melupakan kejadian tadi pagi.54072Please respect copyright.PENANAjLmA4spwQZ
54072Please respect copyright.PENANAgI8QtOwX6F
"Boleh ikut gabung!"54072Please respect copyright.PENANA1MuEF3dFME
54072Please respect copyright.PENANAK5xKvzaag7
Laras tersenyum menyambut Daniel. "Boleh dong Dan! Sini duduk Dan..." Ajak Laras. Pemuda tersebut duduk di samping Laras.54072Please respect copyright.PENANAZuK5WXwXYU
54072Please respect copyright.PENANAsEw7jqkSzX
"Gimana kakinya Tan?" Tanya Daniel sopan.54072Please respect copyright.PENANAilg2qVMIui
54072Please respect copyright.PENANAMZxWK5i7dZ
"Udah agak mendingan tapi masih sedikit sakit." Aku Laras sambil sedikit mengurut kakinya. "Oh iya Dan, terimakasih ya kalau gak ada kamu gak tau deh jadinya gimana." Ujar Laras, mengingat bagaimana Daniel begitu cepat membantu dirinya ketika ia terjatuh tadi pagi.54072Please respect copyright.PENANAaAYvq2aE9i
54072Please respect copyright.PENANAHpqbbSwhNo
"Sama-sama Tante!" Saya juga berterimakasih karena bisa melihat tubuh telanjang Tante. Bisik hati Daniel. "Boleh saya liat kaki Tante." Izin Daniel.54072Please respect copyright.PENANA2CE3bonp3A
54072Please respect copyright.PENANAp4rhDQr6ee
Sejujurnya Laras sedikit ragu, mengingat kejadian tadi pagi, bagaimana Daniel berhasil membangkitkan birahinya hanya dengan pijitan ringan di kakinya. Tapi di sisi lain, Laras mengakui kalau pijitan Daniel memang membuat rasa sakit dikakinya lebih mendingan dan sentuhan Daniel membuat tubuhnya terasa lebih rileks dari biasanya.54072Please respect copyright.PENANAWNivKTM6sn
54072Please respect copyright.PENANAEBufPenfpl
Setelah berpikir sejenak, Laras akhirnya mengizinkan Daniel melihat kakinya yang terkilir.54072Please respect copyright.PENANAVybtubfBuC
54072Please respect copyright.PENANAJm2N8g6BId
Setelah mendapat izin, Daniel berjongkok di depan Laras. Dia sedikit mengangkat kaki Laras sembari melihat pergelangan kaki Laras yang sedikit bengkak. Wajah Daniel terlihat serius ketika memeriksa pergelangan kaki Laras.54072Please respect copyright.PENANAXJnv549FFF
54072Please respect copyright.PENANAXQuR6HM0Ty
"Bagaimana Dan?" Tanya Laras.54072Please respect copyright.PENANAapMPNEACfj
54072Please respect copyright.PENANAEg261FR9y2
Daniel mendesah pelan. "Bengkaknya sudah mulai kempes. Tapi sepertinya harus di urut lagi." Ujar Daniel, ia menatap Laras meminta izin untuk memijit kakinya.54072Please respect copyright.PENANAK2xkHD0dLm
54072Please respect copyright.PENANApWxAsQCM1Z
Karena sudah kepalang tanggung, Laras menganggukkan kepalanya, memberi izin Daniel kembali menyentuh kakinya. Dengan perlahan Daniel mengurut kaki Ustadza Laras. Sementara Azril hanya diam sembari memperhatikan Daniel memijit kaki Ibu tirinya yang masih sedikit bengkak.54072Please respect copyright.PENANAftFgvqgyLP
54072Please respect copyright.PENANAa42RZyd1nG
Sedikit rasa nyeri di kakinya membuat Laras memejamkan matanya. Daniel yang melihat hal tersebut sedikit merasa kasihan. Sabar ya Tan, ini hanya sebentar. Bisik hati Daniel.54072Please respect copyright.PENANA4qUjwms4NO
54072Please respect copyright.PENANATREbBhAmo9
Setelah merasa cukup, jemari Daniel naik sedikit keatas menyingkap ujung daster Ustadza Laras.54072Please respect copyright.PENANAsQsZusPJwM
54072Please respect copyright.PENANAfPmfnUtI1W
"Tahan sedikit ya Tan!"54072Please respect copyright.PENANAgzHvFXevn2
54072Please respect copyright.PENANA2hQmEkUJRZ
Laras menganggukan kepalanya. Ia mengepal kedua tangannya hendak menahan rasa sakit. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, ketika Daniel memijit bagian belakang betisnya, Laras malah merasa nyaman dan sedikit geli.54072Please respect copyright.PENANApXEe2tmVTH
54072Please respect copyright.PENANAZojiUwZzo3
Geli-geli nyaman yang di rasakan Laras, perlahan membuat birahi Laras naik ke ubun-ubun kepalanya. Nafasnya mulai tersengal-sengal, dan ia mulai tidak bisa fokus. Ya Tuhan... Kenapa aku kembali terangsang! Padahal saat ini Daniel hanya memijit kakiku. Lirih Laras di dalam hati.54072Please respect copyright.PENANAuLGcYQPTLs
54072Please respect copyright.PENANAP7sDD39WE8
Telapak tangan Daniel naik keatas, memijit bagian belakang lutut Laras. "Aduh, aahkk..." Desah Laras tanpa bisa menahannya lagi.54072Please respect copyright.PENANAfIQlReHg0q
54072Please respect copyright.PENANACU7b577BXF
"Sakit ya Tan?" Wajah Daniel tampak khawatir.54072Please respect copyright.PENANAYhhY2go0BJ
54072Please respect copyright.PENANAMPlih1kT3R
Laras mengangguk lemah. Syukurlah Daniel tidak tau. Ucap Laras di dalam hati. Ia merasa sangat malu kalau sampai Daniel tau kalau dirinya saat ini tengah di landa birahi. Sentuhan Daniel semakin naik keatas, menyingkap lebih banyak daster yang ia kenakan hingga sebatas lututnya.54072Please respect copyright.PENANAoVnqhkE91R
54072Please respect copyright.PENANA8vj5uhAlTe
Hati Laras mulai merasa bimbang. Sentuhan Daniel memang enak sekali, bahkan bisa membuatnya terbuai. Tetapi sebagai seorang wanita ia merasa malu, karena auratnya yang terbuka.54072Please respect copyright.PENANAnDkS9fIBn3
54072Please respect copyright.PENANAKGBh5GoHIG
Oh Tuhan... Apa yang harus kulakukan sekarang? Laras melihat kearah Azril. Astaga, Azril... Pekik Laras di dalam hati. Raut wajah Azril terlihat begitu tegang. Matanya melotot menatap nanar kearah lututnya yang terbuka, seakan berharap bisa melihat lebih jauh auratnya. Entah kenapa bukannya marah Laras malah semakin terangsang.54072Please respect copyright.PENANAbYZj6fUK5H
54072Please respect copyright.PENANApmFQxYF983
"Maaf Tan, uratnya gak dapet! Boleh saya urut lebih keatas." Lagi Daniel meminta izin.54072Please respect copyright.PENANAuwhslycdqU
54072Please respect copyright.PENANAUH04ylNNfh
Kali ini Laras benar-benar bingung. Di sisi lain ia merasa berdosa kalau terus membiarkan pria lain yang bukan mahramnya melihat auratnya. Tapi di sisi lainnya, Laras merasa tanggung dan diam-diam ia berharap bisa terpuaskan.54072Please respect copyright.PENANAxfRIFnadOb
54072Please respect copyright.PENANAbmtxFYdoYM
"Gimana sayang?" Tanya Laras kepada Azril.54072Please respect copyright.PENANAkc5bYmEk4N
54072Please respect copyright.PENANArgIVLvX6Cp
Azril terlihat gugup. "Gak apa-apa Ma, yang penting Mama sembuh." Jawab Azril. Ia mengutuk ucapannya barusan, karena tanpa sadar membiarkan pria lain melihat aurat Ibu Tirinya.54072Please respect copyright.PENANASAbbAQVQ1p
54072Please respect copyright.PENANAlELLa2eZ5I
"Boleh Dan! Tapi pelan-pelan." Pinta Laras.54072Please respect copyright.PENANAlcwzathw6v
54072Please respect copyright.PENANArcIOZQ9Sy6
Daniel menganggukkan kepalanya. Lengannya menyibak daster yang di kenakan Laras hingga berada diatas lutut. Sementara tangannya berada dibalik daster yang di pakai Laras. Jemari kasar Daniel memijit dan membelai paha bagian dalam Laras, hingga tubuh Laras sedikit gemetar.54072Please respect copyright.PENANAEdHJLlGxAg
54072Please respect copyright.PENANACzJ7qY6pPX
Sedikit senyuman terukir di bibir Daniel, setelah menyadari kalau Ustadza Laras sudah benar-benar di kuasai oleh birahinya, sehingga ia semakin berani berbuat lebih jauh.54072Please respect copyright.PENANAFVMoQGN4xV
54072Please respect copyright.PENANAxfZZ9EYXHC
Dengan satu tarikan, tangan Daniel masuk jauh lebih dalam mendekati selangkangan Laras, hingga daster yang di kenakan Laras tertarik makin keatas bahkan sedikit memperlihatkan celana dalam Laras yang berwarna ungu.54072Please respect copyright.PENANAqNyL74JmNM
54072Please respect copyright.PENANArHd1S0b9HG
Azril yang berada tepat di samping Ibunya tampak tegang, ia tidak menyangkah bisa kembali melihat gundukan gemuk milik Ibunya, walaupun kali ini masih tertutup kain segitiga.54072Please respect copyright.PENANAygHd1sHuQ3
54072Please respect copyright.PENANABc9KiywcpH
"Sakit?" Tanya Daniel.54072Please respect copyright.PENANAb4zz7WLhFk
54072Please respect copyright.PENANAOCfhJdtMQ6
Laras mengangguk pelan. Ia terpaksa berbohong agar tidak sampai ketahuan kalau dirinya saat ini dalam keadaan sangat terangsang. Bahkan celana dalamnya sudah sangat basah karena lendir cintanya yang keluar cukup banyak. Daniel yang tengah berjongkok di depannya jelas dapat melihat bercak basah di celana dalamnya.54072Please respect copyright.PENANAcBtcQ9nstp
54072Please respect copyright.PENANAoXVFk48dje
Kedua jempol Daniel menekan pinggiran selangkangan Laras, membuat wanita berkerudung putih itu sampai menggeliat. Dia membenamkan wajahnya di lengan Azriel.54072Please respect copyright.PENANAqdzHye64OT
54072Please respect copyright.PENANAfCFQOH0a8G
"Ughk... Hmmm... Eenggkkk..." Desah Laras.54072Please respect copyright.PENANAMUzdIw0Dzn
54072Please respect copyright.PENANAkulgZU7WTU
Tidak... Aku tidak boleh mendesah. Jerit hati Laras, yang di buat frustasi oleh Daniel.54072Please respect copyright.PENANAiHhG3QVtAi
54072Please respect copyright.PENANARzekBaBYzM
Rasa nikmat itu perlahan pulai memudar ketika kedua jari Daniel tidak lagi menekan pinggiran selangkangannya. Perlahan nafas Laras mulai kembali teratur. Ia sedikit membuka matanya. Ya Tuhan, memekku. Laras sangat gugup saat tau kalau celana dalamnya telah basah seutuhnya. Dan posisi duduknya kini lebih condong ke depan, kearah Daniel.54072Please respect copyright.PENANASo3lDmlWev
54072Please respect copyright.PENANAZlOwwY4LMS
Dia mengangkat wajahnya melihat kearah putranya Azril yang tidak berkedip melihat selangkangannya. Bahkan ia dapat mendengar suara Azril yang tengah menelan air liurnya.54072Please respect copyright.PENANArR1FO8mqix
54072Please respect copyright.PENANAeS1ZsVoPly
Dengan sedikit kesadaran Laras menarik kebawah ujung dasternya untuk menutupi selangkangannya dari tatapan Azril yang seakan ingin menelannya bulat-bulat. Tapi ia tidak menyingkirkan ataupun menghalangi tangan Daniel yang berada di dalam dasternya.54072Please respect copyright.PENANA4CKUaOCovm
54072Please respect copyright.PENANASveOWBM9hF
"Tahan sedikit ya Tan!" Bisik Daniel.54072Please respect copyright.PENANAa6LWEMlZ9L
54072Please respect copyright.PENANAPUoHpScKAD
Laras mengangguk sembari kembali membenamkan wajahnya di pundak Azril. Ia dapat merasakan pijitan lembut Daniel yang kembali naik mendekati pinggiran celana dalamnya.54072Please respect copyright.PENANANVA7CTPKB9
54072Please respect copyright.PENANAw3lAV8lFWQ
Nakal kamu Dan.... Gumam Laras.54072Please respect copyright.PENANADGAy9WvLQw
54072Please respect copyright.PENANAfufsWtvhw5
Dengan sengaja Daniel menyentuh bibir kemaluan Laras dari luar celana dalam yang dikenakan Laras. Menggelitik libido Laras hingga ke batas akhir. Setengah mati Laras berusaha bertahan, tapi tetap saja ia tidak bisa menghentikan orgasme kecilnya, hingga celana dalamnya menjadi semakin basah.54072Please respect copyright.PENANAxWIISh0EQg
54072Please respect copyright.PENANAoTA6peozhN
Tidak sampai di situ saja. Aksi Daniel semakin berani, tatkalah Laras merasakan jari Daniel menyelinap masuk ke dalam celana dalamnya melalu cela samping kain segitiga tersebut.54072Please respect copyright.PENANAE9CSUC5WSJ
54072Please respect copyright.PENANAviFKzxpS25
Mata Laras membeliak menatap Daniel tak percaya. Tapi dengan tenang Daniel malah tersenyum tipis.54072Please respect copyright.PENANA1x1k2sxPhA
54072Please respect copyright.PENANArkec79oBOS
Azril yang berada diantara mereka seakan hanya menjadi pelengkap saja. Ia terlihat bingung sekaligus penasaran dengan apa yang di lakukan Daniel terhadap Ibu Tirinya. Tapi sayangnya, ia tidak bisa melihat tangan Daniel yang berada di balik daster yang dikenakan Laras.54072Please respect copyright.PENANAvpyg0sM7ve
54072Please respect copyright.PENANABloAHwZVfU
"Oughkk..." Laras melenguh panjang ketika jari tengah Daniel menusuk lobang memeknya.54072Please respect copyright.PENANAJ9wgGJlgyE
54072Please respect copyright.PENANAmEkKErnPJx
"Tahan Mi." Bisik Azril pelan.54072Please respect copyright.PENANAS2ybpXaQaC
54072Please respect copyright.PENANA9xrIAzTz55
Laras meremas lengan putranya dengan sangat kuat, seakan kuku-kukunya menancap di lengan Azril. Sementara kedua pahanya tampak gemetaran, dan tangannya yang tengah menahan ujung dasternya terlihat menegang.54072Please respect copyright.PENANAT2sNdodE0x
54072Please respect copyright.PENANAGjro9yygqJ
Dengan satu jari, Daniel mengorek-ngorek lobang memek Laras. Ia dapat merasakan jepitan memek Laras di jari tengahnya. Hari ini Tante akan saya buat lemas. Bisik hati Daniel.54072Please respect copyright.PENANAveMoMyq6ki
54072Please respect copyright.PENANA4yaxnrCpB4
Setelah hampir sepuluh menit jari Daniel berada didalam memek Laras. Akhirnya, Istri dari ustad KH Umar tidak mampu lagi membendung badai orgasme yang di dapatkan dari seorang pemuda yang tak lain adalah keponakannya sendiri. Dan parahnya, ia mendapatkan klimaksnya tepat di samping Putranya.54072Please respect copyright.PENANAuu4ItPmonq
54072Please respect copyright.PENANAYeRuX4z1af
Ploppps...54072Please respect copyright.PENANAHLCgoNDokI
54072Please respect copyright.PENANAYqDXVFar6x
Daniel menarik jemarinya dari dalam memek Laras, ia tersenyum tipis melihat jarinya yang bermandikan lendir kewanitaan Laras. Wanita Soleha, Istri dari pemimpin pondok pesantren Al-tauhid.54072Please respect copyright.PENANARagroaD2EJ
54072Please respect copyright.PENANAbm4CemzrFi
"Sudah selesai Tan!" Ujar Daniel tenang.54072Please respect copyright.PENANAULGNcPtH1a
54072Please respect copyright.PENANA30AjsGGWxY
Laras melepas dekapannya di lengan Azril, sembari memperbaiki posisi dasternya. "Alhamdulillah! Terimakasih ya Dan." Lirih Laras.54072Please respect copyright.PENANAy2QLpBkzYm
54072Please respect copyright.PENANAXqhyZ9aaqT
"Sama-sama Tante." Daniel kembali berdiri. "Kalau begitu saya kembali ke kamar ya Tan." Pamit Daniel, Laras hanya menganggukkan kepalanya.54072Please respect copyright.PENANAKdkM2eJ1P7
54072Please respect copyright.PENANANo036DIgzC
Selepas kepergian Daniel, tanpa mengatakan apapun ke pada putranya, Laras beranjak kembali ke kamarnya. Dari belakang Azril dapat melihat jelas bagian bawah daster Laras yang basah kuyup akibat orgasme nya barusan. Azril berfikir kalau Ibunya, baru saja di buat ngompol oleh sepupunya.54072Please respect copyright.PENANAG1cinU1jWS
54072Please respect copyright.PENANApkw41fToiz
*****54072Please respect copyright.PENANA7WBHEyc9fM