Jumat pagi, seperti biasanya anak-anak pesantren Al-tauhid memiliki jadwal rutin olahraga, biasanya di mulai dengan lari meraton mengelilingi pondok pesantren, baik itu para santri maupun santriwati. Biasanya mereka memanfaatkan lari pagi untuk cuci mata, menurut istilah yang biasa mereka gunakan untuk melihat lawan jenis.24257Please respect copyright.PENANACP4UV5eSHi
24257Please respect copyright.PENANAVTNA37n6gm
Doni, Nico, Rayhan dan Azril lari beriringan, mereka tampak sibuk membahas persiapan mereka nanti sehabis shalat Jum'at. Ketegangan jelas sekali terlihat dari wajah mereka.24257Please respect copyright.PENANA9G2iXpqOjr
24257Please respect copyright.PENANAdfxyGuHKIW
"Nanti kita berkumpul di lapangan jam 2 siang." Ujar Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAFaBhkJozdk
24257Please respect copyright.PENANA6EsBHbcrpk
Mereka bertiga mengangguk setuju. "Gue harap nanti tidak sampai terlambat, yang pasti gue harus ngajak anak-anak lainnya." Ujar Doni.24257Please respect copyright.PENANANCfLcCtX90
24257Please respect copyright.PENANAcQBf1UdjUy
"Gue percaya sama Lo." Ujar Rayhan tersenyum.24257Please respect copyright.PENANAhNevcRwyFx
24257Please respect copyright.PENANAqwRrkhkLNE
"Gue udah gak sabar!" Nico mengepal tangannya dengan erat.24257Please respect copyright.PENANAwgT6e5JYxs
24257Please respect copyright.PENANAqQ7LBGQvpp
"Awas aja Lo kalau nanti sampai kabur." Ujar Doni, sembari meninju pundak Nico.24257Please respect copyright.PENANAusrXjnV5mJ
24257Please respect copyright.PENANATohfboyMGS
"Eits... Jangan pernah meragukan gue kawan." Kata Nico yakin.24257Please respect copyright.PENANAXtgN6sQWY7
24257Please respect copyright.PENANAUJt9TZOhbH
Rayhan tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. "Gue percaya sama kalian semua! Terimakasih sudah mendukung gue, dan maaf karena harus melibatkan kalian." Rayhan menatap ketiga sahabatnya secara bersamaan.24257Please respect copyright.PENANAAvs78Pa1qH
24257Please respect copyright.PENANAQ3xQInRtBk
"Santai aja mas Bro."24257Please respect copyright.PENANAIAK8TBz0iZ
24257Please respect copyright.PENANAuVVah43E0H
"Kayak sama siapa aja Lo Anjing!" Nico menerjang paha Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAHw2OgqsUw9
24257Please respect copyright.PENANAygZYOciBS8
Rayhan meringis kesal. "Bangke, sakit bego." Protes Rayhan, saat ia ingin hendak membalas, Nico sudah berlalu kabur dari ketiga temannya sembari tertawa.24257Please respect copyright.PENANA5jQ0ryMWMw
24257Please respect copyright.PENANAfLZIa0hT5I
Doni ikut terkekeh melihat tingkah laku kedua sahabatnya yang terkadang memang lucu.24257Please respect copyright.PENANACnyv04fY6Q
24257Please respect copyright.PENANAIFbZ6SxAJl
Sementara Azril memilih diam, ia merasa sangat bersalah terhadap sahabatnya, sementara dirinya tidak bisa membantu apapun untuk perkelahian nanti. Ia ragu kalau tenaganya bisa berguna untuk teman-temannya nanti, yang ada ia hanya akan menjadi beban buat mereka bertiga.24257Please respect copyright.PENANAtxTTw3kdXw
24257Please respect copyright.PENANAOQG9RF6hb1
Rayhan yang mengerti perasaan Azril, meminta Azril untuk tetap tenang, dan yakin kalau semuanya akan baik-baik saja.24257Please respect copyright.PENANAhpPLaKvqz4
24257Please respect copyright.PENANANsCoiKDrQk
Tidak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat, Doni dan Nico kembali ke asrama, sementara Azril dan Rayhan memutuskan untuk pulang, padahal biasanya sehabis lari pagi mereka akan bermain bola sebentar sebelum pulang dan bersiap-siap untuk shalat Jum'at.24257Please respect copyright.PENANAJ9Lg58Gzmx
24257Please respect copyright.PENANA5GfdFGoJUv
Setelah mereka berpisah, ternyata Rayhan tidak benar-benar pulang ke rumah, ia mampir terlebih dahulu ke rumah Ustadza Dewi. Ia mengetuk beberapa kali pintu rumah Ustadza Dewi, tapi tidak ada yang menjawab.24257Please respect copyright.PENANAEh3D8st7j2
24257Please respect copyright.PENANAsrNYlLefyJ
Ketika ia mulai berfikir untuk pulang, tiba-tiba rumah Ustadza Dewi terbuka.24257Please respect copyright.PENANAK5Kph63HXc
24257Please respect copyright.PENANAe5BMDzPCtC
"Kak Rayhan." Sapa Nikita.24257Please respect copyright.PENANAXiXVHFRe9K
24257Please respect copyright.PENANAe6uss2NFzG
Rayhan tersenyum kearah gadis cantik yang masih memakai pakaian olahraga "Ustadza Dewi ada?" Tanya Rayhan kepada Nikita anaknya Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANASUr6hJHQFi
24257Please respect copyright.PENANAUMscpELjNS
"Belum pulang! Mungkin sebentar lagi pulang, masuk aja dulu Kak." Ajak Nikita.24257Please respect copyright.PENANAqDuPIL8MGS
24257Please respect copyright.PENANAxKTbGz3CAZ
"Terimakasih." Jawab Rayhan.24257Please respect copyright.PENANADMqO4ZWwqC
24257Please respect copyright.PENANAYW41v0wbg4
Nikita mempersilahkan Rayhan duduk, kemudian ia ke belakang untuk membuatkan minuman. Entah kenapa detak jantung Nikita berdetak lebih cepat dari biasanya, ia merasa ada getaran-getaran cinta yang tak terkendali. Entah semenjak kapan gadis lugu itu menyukai Rayhan. Tapi yang pasti gadis cantik itu tidak bisa mengendalikan perasaannya saat ini.24257Please respect copyright.PENANAdSvXHZqGpO
24257Please respect copyright.PENANApFYJwLnuOE
Selesai membuat minuman, ia kembali sembari membawa minuman tersebut kepada Rayhan.24257Please respect copyright.PENANADnxo2Ew7Wu
24257Please respect copyright.PENANAZeugpWu4hP
Senyuman indah terukir di bibir Rayhan, membuat anak remaja berusia belasan tahun itu tampak semakin salah tingkah, bahkan gelas yang ada di tangannya tampak gemetar ketika ia hendak meletakkannya keatas meja.24257Please respect copyright.PENANAxCGacEuQof
24257Please respect copyright.PENANAmPG0CLDASw
"Terimakasih." Lirih Rayhan, ia menyambut gelas di tangan Nikita sebelum tumpah.24257Please respect copyright.PENANAPUMbMyLx7Y
24257Please respect copyright.PENANAKfbm1850Kh
Nikita menggigit bibirnya, menatap sayu kearah Rayhan. "Sama-sama Kak." Jawab Nikita, ia duduk dengan tidak tenang di samping Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAt1OF65bhQq
24257Please respect copyright.PENANAa08TIsLNbm
"Ehmmpsss... Ini enak sekali, manis... Sama seperti Nikita." Aku Rayhan setelah mencicipi teh buatan Nikita yang memang terasa pas manisnya di lidah Rayhan. Pujian Rayhan tertanyata membuat gadis lugu di hadapannya merona merah.24257Please respect copyright.PENANAXMnHGldAzs
24257Please respect copyright.PENANATgiOtS14Ov
Sebagai anak gadis yang cantik, tentu Nikita sudah terbiasa mendapatkan pujian seperti itu. Hanya saja terasa berbeda ketika sosok Rayhan yang memuji dirinya.24257Please respect copyright.PENANA16yeymLziE
24257Please respect copyright.PENANA3lNldKqy0m
Gelagat Nikita yang salah tingkah membuat Rayhan ingin menggoda anak Ustadza Dewi lebih jauh lagi. Ia menggeser duduknya agar bisa lebih dekat dengan Nikita, ia sengaja menempelkan lututnya ke lutut Nikita, membuat gadis itu tampak makin salah tingkah.24257Please respect copyright.PENANAfAobwBTDXo
24257Please respect copyright.PENANA7aN4Us8f4c
Berulang kali Nikita memperbaiki posisi jilbabnya, walaupun tidak ada yang salah dengan posisi jilbabnya.24257Please respect copyright.PENANAF0Psbvfjpv
24257Please respect copyright.PENANAnKptndhonF
"Ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar belum?" Tanya Rayhan, ia sedikit membungkukkan badannya dan menatap wajah cantik Nikita yang bersemu merah.24257Please respect copyright.PENANA3lyD1DaCNs
24257Please respect copyright.PENANAiWm7IyVKge
Nikita meremas-remas jemarinya. "Be-belum Kak! Kan katanya gak boleh pacaran." Ujar Nikita, walaupun di dalam hatinya kalau ia ingin sekali berpacaran dengan pemuda yang duduk di sampingnya saat ini.24257Please respect copyright.PENANA0JV0t6MUm2
24257Please respect copyright.PENANAkNpehT1dSl
"Yang bener... Alasan tuh." Goda Rayhan.24257Please respect copyright.PENANANoZVkhoBVG
24257Please respect copyright.PENANAN2JDK9yfVF
Reflek Nikita memegang lengan Rayhan. "Ih... Beneran Kak! Nikita gak pernah pacaran." Aku Nikita, ia memang berkata jujur apa adanya.24257Please respect copyright.PENANAFsXuNBIHsd
24257Please respect copyright.PENANA7fJGkV95Bz
Rayhan meraih tangan Nikita, ia menggenggam tangan Nikita dengan erat. Getaran-getaran syahwat yang di timbulkan oleh sentuhan Rayhan, membuat gadis lugu itu makin bertambah salah tingkah. Sebagai santri tentu saja Nikita sadar, kalau hukumnya haram ketika seorang wanita bersentuhan dengan seorang pria.24257Please respect copyright.PENANAfD8JLD8w7Q
24257Please respect copyright.PENANAl7mOfQnt4H
Tapi kharisma Rayhan, membuat Nikita tak berdaya, ia membiarkan jemari halusnya berada di dalam genggaman seorang pria yang bukan muhrimnya.24257Please respect copyright.PENANAk5I6vWa0na
24257Please respect copyright.PENANAdvRWgPowGu
Jantung Nikita rasanya mau meledak sanking kencangnya memompa darahnya. Adrenalin Nikita kian terpacu ketika Rayhan membelai wajah cantik Nikita yang kian merona merah, baru kali ini ada sosok pria yang menyentuh wajahnya, membuatnya makin salah tingkah.24257Please respect copyright.PENANAO7XDUeXbSe
24257Please respect copyright.PENANAkUG3GLWSO8
Tapi saat ketika bibir mereka hampir bertemu, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam rumah.24257Please respect copyright.PENANAaFOBF5nqTZ
24257Please respect copyright.PENANA2nU8aepeFj
"Loh ada Rayhan." Kaget Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAjvnd8mRnQK
24257Please respect copyright.PENANAS7YK2ULApl
Pemuda itu tersenyum kearah Ustadza Dewi. "Dari mana Ustadza?" Tanya Rayhan hanya sekedar berbasa-basi. Ia menghampiri Ustadza Dewi yang tengah menenteng beberapa kantong kresek di tangannya.24257Please respect copyright.PENANAcwDFtiOfYn
24257Please respect copyright.PENANALdhW1G02U1
"Biasa, dari pasar."24257Please respect copyright.PENANATKOhgTOw79
24257Please respect copyright.PENANASoLG7fTmZz
Rayhan mengambil kantong kresek yang ada di tangan Ustadza Dewi. "Sini biar aku bantuin Ustadza, mau di bawak kemana Ustadza?" Tanya Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAdIeRve3WqQ
24257Please respect copyright.PENANADzqJQgIxUd
"Ke belakang, dapur." Jawab Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAVJnxzOoT3g
24257Please respect copyright.PENANANVi1ODTm66
Nikita yang tadi sempat terbawa suasana kini telah benar-benar kembali ke dunianya. Ia menghampiri Rayhan dan Ibunya yang tengah mengobrol ringan. "Umi, aku ke asrama teman dulu ya." Pamit Nikita.24257Please respect copyright.PENANA11mA8HubJq
24257Please respect copyright.PENANAlv2GEBMtea
"Sebelum Jumat sudah pulang ya." Ujar Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAVJHPJ9u6QT
24257Please respect copyright.PENANA267iGLsqSm
Nikita menyalimi Ustadza Dewi dan Rayhan. "Aku pergi dulu ya Mi, Kak... Assalamualaikum." Salam Nikita sembari keluar dari dalam rumahnya.24257Please respect copyright.PENANAwobE0mDw8K
24257Please respect copyright.PENANAhK9a61dU92
"Waalaikumsalam!" Jawab mereka serempak.24257Please respect copyright.PENANA1uKKDLnCUB
24257Please respect copyright.PENANA9UL2waqvXk
Rayhan segera membawa beberapa kantong keresek tersebut ke dapur. Ia meletakan kantong tersebut diatas meja dapur. Sementara Ustadza Dewi menata barang belanjaannya.24257Please respect copyright.PENANAqXV1n2r9WF
24257Please respect copyright.PENANAWtCEt32NOL
Selagi Ustadza Dewi menata barang belanjaannya, mata Rayhan tak berkedip memandangi lekuk tubuh Ustadza Dewi yang terlihat semakin berisi dari hari ke hari, membuat kontolnya telah ireksi maksimal. Apa lagi tadi ia gagal menggoda Nikita anak dari Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAljJeMAOWPb
24257Please respect copyright.PENANApG3NVELizH
Rayhan memeluk tubuh sintal Ustadza Dewi dari belakang, hidungnya mengendus-endus leher Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAeXIBBqTFTB
24257Please respect copyright.PENANAOzmBAG9eDJ
"Rayhan... Engkk... Geli ah..." Geliat manja Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANASbVwlPCelN
24257Please respect copyright.PENANAJupBaMWude
Tangan Rayhan turun ke selangkangan Ustadza Dewi. Ia memijit memek Ustadza Dewi dari luar gamisnya. "Aku kangen sama Ustadza." Bisik Rayhan. Tangan satunya lagi meraih payudara Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANA0U2D7ep050
24257Please respect copyright.PENANA84RtWZMJmO
"Eehmpps... Ray! Aahkk... Kamu kangen sama Ustadza apa sama anak Ustadza." Lirih Ustadza Dewi yang mulai terbakar api birahi.24257Please respect copyright.PENANATjU0raRi88
24257Please respect copyright.PENANAzLPC6qf7RP
"Ustadza tadi lihat?"24257Please respect copyright.PENANAESBS3KN9AB
24257Please respect copyright.PENANAGKPJDaXOSM
Wanita cantik itu memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Tentu saja... Kamu hampir mencium bibirnya." Rajuk Ustadza Dewi, sembari membelai kontol Rayhan yang tengah ireksi sempurna.24257Please respect copyright.PENANA8m5Uj8yKyg
24257Please respect copyright.PENANAFzfIfF8M0G
"Hisap kontolku Ustadza." Perintah Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAh54XVcCUZC
24257Please respect copyright.PENANA8B20whAGrF
Tubuh Ustadza Dewi merosot kebawah, ia menarik celana training yang di kenakan Rayhan berikut dengan celana dalamnya. "Gak dapat anaknya, ibunya yang di embat." Rutuk Ustadza Dewi, tapi ia tidak bersungguh-sungguh dan Rayhan tentu menyadarinya.24257Please respect copyright.PENANAVXMwLZGsvC
24257Please respect copyright.PENANAMzsqPFGvka
Jemari lembut Ustadza Dewi membelai batang kemaluan Rayhan, ia mengocok kontolnya dengan perlahan sembari mengecup mesrah kepala kontol Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAPJWBGhjKNe
24257Please respect copyright.PENANA5sUteY6hM7
Tubuh Rayhan menegang, merasakan desiran nikmat di kemaluannya. Apa lagi ketika Ustadza Dewi melahap habis kontolnya ke dalam mulutnya. Dengan gerakan teratur, kepala Ustadza Dewi maju mundur, di kombinasikan dengan jilatan di kepala kontolnya.24257Please respect copyright.PENANAvD8KaCAgsM
24257Please respect copyright.PENANAMd3Ky51sRR
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang terbungkus jilbab syar'i berwarna coklat muda.24257Please respect copyright.PENANAL3vM7cRWBk
24257Please respect copyright.PENANAHUDfrIHsL1
"Oughkk... Enak sekali Ustadza." Racau Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAAT7distuB0
24257Please respect copyright.PENANARSIIH5hdOy
Lidah Ustadza Dewi menari-nari di lobang kencing Rayhan. "Mulut Nikita sepertinya lebih nikmat." Goda Ustadza Dewi, dia mengarahkan mulutnya kearah kantung pelir Rayhan dan menghisapnya dengan lembut.24257Please respect copyright.PENANANTLMR411du
24257Please respect copyright.PENANAJPAof9U6G7
"Ssstt... Kalau begitu aku akan memintanya." Lirih Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAXXNWdGwBcL
24257Please respect copyright.PENANAfbpm3VdIoY
"Coba saja, kalau kamu mampu." Tantang Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAwvUneHne4w
24257Please respect copyright.PENANAnJRj52TodB
Dia menarik tangan Ustadza Dewi agar wanita cantik itu berdiri, ia memeluk mesrah Ustadza Dewi, seakan wanita yang harusnya ia hormati itu adalah kekasihnya. Bibirnya memanggut mesrah bibir Ustadza Dewi, lidahnya bermain bagaikan ular membelit lidah Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAZHeB5z0Qgm
24257Please respect copyright.PENANAvoRBl39QRu
Sembari berciuman tangannya menarik keatas bagian bawah gamis Ustadza Dewi. Kedua telapak tangannya meremas-remas pantat Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAXy5e9zOKMp
24257Please respect copyright.PENANAtAeiwvD30P
Setelah puas menjamah pantat Ustadza Dewi, Rayhan mengangkat tubuh Ustadza Dewi dan mendudukinya di atas meja dapur. Rayhan membuka bagian atas gamis Ustadza Dewi berikut dengan bra-nya. Membiarkan payudaranya yang indah terbebas dari belenggu kain yang menutupinya.24257Please respect copyright.PENANAoziCIbX7KH
24257Please respect copyright.PENANAecxDUhSRkA
"Wow... Indah sekali! Apa punya Nikita seindah ini?" Goda Rayhan, dia memilin puting Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANA2tphsnxjIH
24257Please respect copyright.PENANAigJYVuC31P
Ustadza mendesah nikmat. "Tentu saja... Aahkk... Payudara Nikita sangat ranum, walaupun tidak sebesar punya Ustadza, kamu mau? Hihihi...." Aku Ustadza Dewi. Dia mendekap kepala Rayhan, meminta pemuda itu menghisap payudaranya.24257Please respect copyright.PENANASZnQdzX5HY
24257Please respect copyright.PENANAuvEHOpycNR
"Aku tidak sabar untuk melihatnya langsung." Seloroh Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAYm31XZvZwa
24257Please respect copyright.PENANA4Hnl0vgTUP
Pemuda itu membenamkan wajahnya diantara payudara Ustadza Dewi. Secara bergantian ia menghisap payudara Ustadza Dewi, lidahnya mengitari aurola puting payudara Ustadza Dewi, menyentilnya dengan gemas, hingga menghisapnya dengan kuat.24257Please respect copyright.PENANA6AeTZcxzak
24257Please respect copyright.PENANAvwozMIh8iq
Tubuh Ustadza Dewi menggelinjang, ia merasa seakan di sentrum oleh ribuan volt.24257Please respect copyright.PENANAlbMgNnjdoX
24257Please respect copyright.PENANAK1JSdGOFxc
Jemari Rayhan menyusup masuk ke dalam gamis Ustadza Dewi, ia menemukan dalaman Ustadza Dewi yang sudah sangat basah karena precumnya.24257Please respect copyright.PENANAuWRtpE2xJv
24257Please respect copyright.PENANAP9yvyEemhF
"Sudah basah sekali." Goda Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAkSNFHtzEJ2
24257Please respect copyright.PENANAUJxCFtdP5t
Dewi menarik lepas gamisnya, lalu dia menaikan satu kakinya dan menyibakkan celana dalamnya.24257Please respect copyright.PENANAFcwu3oxUsW
24257Please respect copyright.PENANAabmnkKp2Sc
Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi yang kemerah-merahan telah sangat basah, mengundang Rayhan untuk segera mencicipi lendir tersebut.24257Please respect copyright.PENANAqzU7rko6iT
24257Please respect copyright.PENANAqJMLFgqn2c
Rayhan berlutut di depan selangkangan Ustadza Dewi yang terbuka lebar. "Wow... Aku tidak pernah bosan melihatnya Ustadza!" Puji Rayhan, dia membelai bibir kemaluan Ustadza Dewi dengan seksama.24257Please respect copyright.PENANArlOCF9RpbY
24257Please respect copyright.PENANAq4An3ApomR
"Aku tau itu sayang." Goda Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAnPvxkXfXgX
24257Please respect copyright.PENANAeV65zW7e5u
Perlahan Rayhan menciumi sepasang paha mulus Ustadza Dewi secara bergantian. Perlahan mulai menuju bibir kemaluannya, lidahnya terjulur menjilati bibir kemaluan Ustadza Dewi yang mengeluarkan aroma yang memabukkan, membuat birahi Rayhan makin tinggi.24257Please respect copyright.PENANA0KqPhhMW5y
24257Please respect copyright.PENANAbq58qs8NFi
Rasa asin di ujung lidahnya membuat Rayhan makin bersemangat mengorek-ngorek memek Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAiRd3PwlBLw
24257Please respect copyright.PENANAdH32kVvl7o
Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss...24257Please respect copyright.PENANAGXqqBjt1rO
24257Please respect copyright.PENANAzuShookToN
"Oughkk... Ray! Enak sekali." Racau Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANA47Sjw5rDuY
24257Please respect copyright.PENANAZk5NWfSgkn
Kedua pahanya menjepit wajah Rayhan, sementara kedua tangannya menekan wajah Rayhan agar semakin tenggelam ke dalam lembah memeknya.24257Please respect copyright.PENANAJZs1e6Qaht
24257Please respect copyright.PENANAE8dOlUF9wx
Tidak lama kemudian tubuh Ustadza Dewi melejang-lejang menandakan kalau wanita cantik tersebut baru saja mencapai puncaknya. Ia merasa cairan cintanya keluar begitu banyak, dan tanpa rasa jijik Rayhan menelannya.24257Please respect copyright.PENANAuUD0lphjgM
24257Please respect copyright.PENANA0yfVEUMwyN
"Segar sekali rasanya." Ujar Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAonIDAE01YF
24257Please respect copyright.PENANAbkmXmtSWi7
Ustadza Dewi menatap sayu kearah Rayhan, dia sedikit mengangkat pantatnya ketika Rayhan melepas celana dalamnya. Kedua tangannya dengan manja memeluk leher Rayhan, dan membiarkan pemuda itu kembali melumat bibirnya sembari meremas teteknya.24257Please respect copyright.PENANAtsiHRkgGlV
24257Please respect copyright.PENANAemy8bh3eXW
Tangan kanan Ustadza Dewi meraih batang kemaluan Rayhan, dia mengarahkan kontol Rayhan tepat di depan pintu masuk lobang memeknya.24257Please respect copyright.PENANAuk2kbRpfo9
24257Please respect copyright.PENANAEgpIsiEiAL
Dengan satu kali dorongan kontol Rayhan amblas ke dalam memek Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAgFTqrbo5wX
24257Please respect copyright.PENANAjRFCF8cBpr
"Oughkk... Terus Ray! Aahkk... Entotin Ustadza." Racau Ustadza Dewi, ketika Rayhan mulai menggerakan pinggulnya maju mundur menusuk lobang memeknya.24257Please respect copyright.PENANAG4FLDMCXDw
24257Please respect copyright.PENANA1fQXD1JFMG
Sembari menopang kedua kaki jenjang Ustadza Dewi, Rayhan memacu kontolnya semakin lama semakin cepat, kian cepat dan makin cepat, hingga menimbulkan suara benturan kelamin mereka berdua yang terdengar bagaikan melodi erotis yang kian membangkitkan birahi mereka berdua.24257Please respect copyright.PENANA63l2pWqGct
24257Please respect copyright.PENANAqjBTAKpPGZ
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...24257Please respect copyright.PENANA3b0PEMIBZt
24257Please respect copyright.PENANAi2itfDoWEp
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...24257Please respect copyright.PENANAjwWhEjCz7p
24257Please respect copyright.PENANAfnWptBjkP9
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...24257Please respect copyright.PENANAqLXuV6wLSa
24257Please respect copyright.PENANAp0qjiLCpPy
Lobang memek Ustadza Dewi yang sudah sangat licin memudahkan Rayhan memacu birahinya. Sembari menyodorkan kontolnya yang besar ke dalam memek Ustadza Dewi, mulut Rayhan sibuk menstimulasi payudara Ustadza Dewi yang sangat ranum.24257Please respect copyright.PENANAhxmXE1ycpa
24257Please respect copyright.PENANA8w9nENWCZ6
Tubuh Ustadza tersentak-sentak, ketika ia hampir kembali mendapatkan orgasmenya Rayhan segera mencabut kontolnya dari dalam memek Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAwTuV3thJhN
24257Please respect copyright.PENANATRmdw1yX05
"Ganti gaya Ustadza." Pinta Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAwrojSOfxTr
24257Please respect copyright.PENANAVvjvuY60DE
Dia menurunkan Ustadza Dewi dan memposisikan Ustadza Dewi dengan pose membelakanginya. Plaaakk.... Sebuah tamparan keras mendarat di pipi pantat Ustadza Dewi yang tampak bergetar.24257Please respect copyright.PENANAtaDSjjyJ8T
24257Please respect copyright.PENANAG2o0hGPSUE
Jarinya membuka cela pipi pantat Ustadza Dewi, ia menggesekkan kontolnya di bibir memek Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAeAN3n3tqCc
24257Please respect copyright.PENANAbQzjkHrN9A
"Masukan lagi Ray!" Mohon Ustadza Dewi.24257Please respect copyright.PENANAQVduBVG18u
24257Please respect copyright.PENANA8Rg80Tw3Vw
Untuk kedua kalinya batang kemaluan Rayhan menjelajahi rongga memek Ustadza Dewi. Kedua tangan Rayhan mencengkram erat pinggul Ustadza Dewi, selagi kontolnya bergerak maju mundur dengan cepat, menikmati jepitan hangat dan legit dari dalam memek Ustadza Dewi yang sudah berulang kali merenggut kenikmatan bersamanya.24257Please respect copyright.PENANAciXr93cRB7
24257Please respect copyright.PENANAWw7OoN73Rg
*****24257Please respect copyright.PENANAfwp9ew1uIC
24257Please respect copyright.PENANAMzROxoc12U
Sehabis shalat Jum'at, seperti yang sudah di janjikan Rayhan, Doni dan Azril sudah berada di lapangan kosong yang berada tak jauh dari danau. Gulungan debu berterbangan di tiup angin gersang yang membuat kulit terasa kering, belum lagi terik matahari yang begitu panas, seakan tidak menyurutkan langkah mereka.24257Please respect copyright.PENANAIRjqvLnppM
24257Please respect copyright.PENANATcSpSw48GX
Hamka berdiri dengan senyum culasnya bersama teman-teman dari asramanya yang berjumlah belasan orang. Ia sangat yakin bisa membuat Rayhan berlutut di hadapannya hari ini.24257Please respect copyright.PENANAtrZR5OFR2L
24257Please respect copyright.PENANAWPKfaZlYiP
Sementara itu, di sekeliling lapangan puluhan santri berdiri tidak sabar melihat perkelahian antara Rayhan dan Hamka. Bahkan mereka tidak sabar untuk menantikan perkelahian mereka berdua, menjadi sebuah tawuran yang besar, bahkan beberapa dari mereka sampai memasang taruhan.24257Please respect copyright.PENANADBx2Cw8Hal
24257Please respect copyright.PENANAAzXyWNF4yM
"Mulai dong." Pekik salah satu Santri yang mulai tak sabar.24257Please respect copyright.PENANA9U2ESAQzTn
24257Please respect copyright.PENANAfS9D4sa0Oy
Hamka dengan kepercayaan tinggi maju ke tengah lapangan, ia mengepal dan mengurut-ngurut kepalan tangannya, tak sabar ingin meremukkan wajah Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAlTxQuX4dCa
24257Please respect copyright.PENANAahw5Int6eC
Sementara itu, Nico dan Azril tampak begitu khawatir, berbeda dengan Rayhan yang terlihat lebih tenang.24257Please respect copyright.PENANAcZEemxtrw5
24257Please respect copyright.PENANAK5AfGePobt
"Gue maju." Ujar Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAp464gDQYSJ
24257Please respect copyright.PENANANMwUIp3nQd
Nico menggelengkan kepalanya sembari mendengus kesal. "Tai, kemana tuh orang." Geram Nico, yang sedari tadi mencoba mencari sosok Doni.24257Please respect copyright.PENANAFs70tpfYeV
24257Please respect copyright.PENANAeoRN9pbpCN
"Takut mungkin." Geram Azril tidak kalah kesalnya.24257Please respect copyright.PENANALhiAFXTEM9
24257Please respect copyright.PENANAyQRh1PYIHn
Nico menyeringai, ia berjanji di dalam hati akan menghajar Doni kalau anak itu tidak juga datang.24257Please respect copyright.PENANAWpRsWUuYSm
24257Please respect copyright.PENANAgLfdrItEFR
Ia mengalihkan pandangannya ketengah lapangan, Rayhan dan Hamka berdiri berhadap-hadapan. Mereka saling menatap, mengintimidasi satu sama lainnya. Terlihat sekali dari tatapan Hamka kalau ia ingin melumat habis Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAMX74sgXaJ3
24257Please respect copyright.PENANAPfGeOE6yP8
"Anjiiiing..." Teriak Hamka.24257Please respect copyright.PENANAjbtjjyl2xg
24257Please respect copyright.PENANAcaYyqngb2Q
Kepalan tinjunya melesat kearah wajah Rayhan, yang tidak bisa di tangkis Rayhan sehingga pukulan Hamka telak mengenai wajahnya. Hamka menyeringai, ia kembali mendekat dan melayangkan pukulannya, tapi kali ini Rayhan berhasil menghindari pukulan Hamka di wajahnya, ia bergeser ke kiri kesamping Hamka.24257Please respect copyright.PENANAqyZWP2Ew5P
24257Please respect copyright.PENANAG7aYmWwwX9
Tidak mau kehilangan momen, Hamka melayangkan tendangan ke udara dan dengan cepat Rayhan menangkis menggunakan kedua lengannya.24257Please respect copyright.PENANAHxuUduXUZs
24257Please respect copyright.PENANAflIgsFkgi9
Rayhan mulai terdesak, membuat penonton semakin kencang bersorak meminta Hamka segera menghajar Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAgXP2ydlEJI
24257Please respect copyright.PENANAlokIP2wjWJ
Pukulan kombinasi yang di lancarkan Hamka beberapa bisa di tangkis Rayhan, tapi beberapa kali juga Rayhan harus menerima bogem mentah di wajahnya. Rayhan mencoba membalas sesekali, tapi posisinya yang terpojok tidak bisa berbuat banyak.24257Please respect copyright.PENANAs44CXVaakO
24257Please respect copyright.PENANAAyxB07dzHY
Rayhan tersenyum sinis. "Cuman segitu doang?" Ledek Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAqSWyhHNOpl
24257Please respect copyright.PENANABOYg2Q0G1k
"Anjiiiing..." Tangan Hamka kembali melayang.24257Please respect copyright.PENANA2p1IMpTDZn
24257Please respect copyright.PENANAErM3oJg1BO
Rayhan maju masuk ke dalam pertarungan, tangan kirinya menangkis pukulan tangan kanan Hamka, sementara kepalan tangan kanannya menghantam perut Hamka, hingga membuat pemuda itu mundur beberapa langkah sembari menahan perutnya yang sakit.24257Please respect copyright.PENANACV4r5L8v58
24257Please respect copyright.PENANA6pf5M0wuhH
Hamka mencoba membalas dengan membabi buta, tapi dengan muda di hindari maupun di tangkis Rayhan.24257Please respect copyright.PENANASvVvg8Cdzo
24257Please respect copyright.PENANAvweTXPozlW
Jual beli pukulan terjadi, dan darah mulai tampak menutupi wajah mereka berdua, membuat penonton bersorak semakin keras menyemangati mereka berdua, berbeda dengan Nico dan Azril yang terlihat begitu khawatir.24257Please respect copyright.PENANAaayLZbkj7V
24257Please respect copyright.PENANAT7KwvCQdKK
Dengan menggunakan lututnya Rayhan menghantam uluh hati Hamka, hingga membuat pemuda itu terjerembab ke tanah dengan nafas terengah-engah. Rayhan tidak membuang ke sempatkan masnya, dengan tendangan memutar ia menghantam wajah Hamka dengan telapak kakinya.24257Please respect copyright.PENANAdQwW4BYBUQ
24257Please respect copyright.PENANABxWxuc4MdL
Tubuh Hamka terlempar sejauh satu meter, sembari berguling-guling ia menahan rasa sakit di wajah dan perutnya.24257Please respect copyright.PENANAMu4ydc3I75
24257Please respect copyright.PENANAjxio2mGSRT
"Hoek... Hoek... Hoek..." Hamka batuk darah.24257Please respect copyright.PENANA4m3v2UlTAf
24257Please respect copyright.PENANAvVKQzXABvA
Rayhan kembali menerjangnya, Hamka yang hendak berdiri dan membalas pukulan Rayhan sama sekali tidak berkutik. Satu tendangan Rayhan membuatnya kembali tersungkur.24257Please respect copyright.PENANAPoO3cO5r5v
24257Please respect copyright.PENANAJ5Khk2c9Z9
Sembari menduduki tubuh Hamka yang sudah tidak berdaya, Rayhan menghujani pukulannya, membuat suasana yang tadi yang ramai dengan sorak Sorai penonton, kini malah tampak sepi menatap ngeri kearah Rayhan yang tanpa ampun menghajar Hamka yang sepertinya sudah tidak sadarkan diri.24257Please respect copyright.PENANA3vPyyv61GO
24257Please respect copyright.PENANAq7NZwXdAX7
"INI AKIBATNYA KALAU LO BERANI GANGGU TEMAN GUE." Pekik Rayhan dengan tatapan penuh amarah.24257Please respect copyright.PENANAsz8BMFkZ0f
24257Please respect copyright.PENANAuDPLW8NyKV
Niko dan Azril terdiam tak percaya dengan apa yang di lakukan Rayhan yang seakan ingin membunuh Hamka. Bahkan tubuh Azril sampai menggigil.24257Please respect copyright.PENANASX92cOmWeT
24257Please respect copyright.PENANAmHwed9o7J2
"Dia bisa mati Ko." Lirih Azril menyadarkan Nico.24257Please respect copyright.PENANAq7SP6s78bv
24257Please respect copyright.PENANAtWlK9DZRrn
"Anjing tuh anak, mau jadi pembunuh dia." Geram Nico, ia hendak masuk ke tengah lapangan karena ingin menghentikan kegilaan Rayhan. Tapi tiba-tiba.24257Please respect copyright.PENANABIboRcu3g6
24257Please respect copyright.PENANA7pf4DHaWXi
"SERBUUU...."24257Please respect copyright.PENANAr4HgS45Bz6
24257Please respect copyright.PENANAe9GIAW1seh
Entah dari mana datangnya suara teriakan tersebut, tiba-tiba anak asrama Hamza yang di pimpin Hamka masuk ke tengah lapangan hendak mengeroyok Rayhan. Buru-buru Rayhan bersiap menerima serangan dadakan dari teman-teman Hamka.24257Please respect copyright.PENANASauDWsS0aa
24257Please respect copyright.PENANAPyPG7kNuml
"ANJIIIING." Teriak Nico.24257Please respect copyright.PENANAfJP8IA27mt
24257Please respect copyright.PENANA7V1WgkNz9U
Ia berlarian mendatangi kerumunan yang dengan cepatnya sudah mengepung Rayhan. Tapi belum juga tiba di dekat Rayhan, ia sudah di jegal oleh tiga orang anak Asrama Hamza. Sebisa mungkin Nico menangkis dan membalas memukul mereka, beberapa dari mereka berhasil di buat babak belur oleh Nico, tapi kondisi Nico tidak kalah tragisnya, darah bercucuran dari bibir dan hidungnya.24257Please respect copyright.PENANAkvABmdTfUK
24257Please respect copyright.PENANAH0OCHM8LuJ
Nasib Azril ternyata lebih tragis, ia meringkuk sembari memeluk tubuhnya sendiri, tak bisa berbuat apa-apa ketika beberapa orang menganiaya dirinya.24257Please respect copyright.PENANAB1LRSvWJ9O
24257Please respect copyright.PENANATzmyvDsJUf
Di saat semuanya hampir sudah tidak berdaya, tiba-tiba dari arah selatan anak-anak Asrama Al Fatih menerobos masuk ke tengah lapangan, alhasil perkelahian menjadi seimbang untuk beberapa saat. Namun setelah mereka dengan cepat mendominasi pertarungan. Doni dengan beringasnya menghajar siapa saja yang berada di dekatnya, ia sungguh sangat marah.24257Please respect copyright.PENANAUwP3qFQDOO
24257Please respect copyright.PENANATIrJArRDuC
Rayhan berdiri sempoyongan sembari tersenyum melihat bala bantuan yang telah datang.24257Please respect copyright.PENANAIz6Gox0P7p
24257Please respect copyright.PENANA7JqRODrctk
Tawuran tersebut baru berhenti tepat ketika suara Adzan Ashar berkumandang. Tanpa ada yang memerintah, dua kelompok yang bersiteru memisahkan diri, mereka membawa teman-teman mereka yang terluka untuk kembali ke asrama masing-masing.24257Please respect copyright.PENANAVx7NiDTXm2
24257Please respect copyright.PENANAi2EpcpOqCR
*****24257Please respect copyright.PENANAtQy4tEXz9l
24257Please respect copyright.PENANAvcBLv6jIe6
Sore itu Zaskia marah besar terhadap Rayhan, melihat keadaan Rayhan yang berantakan. Luka lebam dan darah kering masih terlihat jelas di wajah Rayhan, belum lagi luka memar di sekujur tubuhnya. Sebenarnya Rayhan sudah berusaha menghindar dari Kakak kandungnya. Setibanya di rumah ia segera ke kamarnya, melihat tingkah Rayhan yang mencurigakan membuat Zaskia segera menyusul Adiknya.24257Please respect copyright.PENANAQfhnu3dWY9
24257Please respect copyright.PENANAPdq59hEBxz
Bukan main kagetnya Zaskia saat melihat wajah Rayhan yang nyaris tak berbentuk. Bibirnya pecah, begitu juga dengan pelipisnya. Rasa khawatir yang membuncah, membuat Zaskia meluapkan kekhawatirannya dengan amarah.24257Please respect copyright.PENANAo1NlAQoLc7
24257Please respect copyright.PENANAdvklASAMsD
"Kalau kamu mau berantem, lebih baik kamu pulang Ray!" Omel Zaskia, nafasnya memburu menahan gejolak di hatinya.24257Please respect copyright.PENANALrv03jCRZq
24257Please respect copyright.PENANAgTPoCwKJ3D
"Maaf Kak! Sssttt..."24257Please respect copyright.PENANAe3GeCA2Xdg
24257Please respect copyright.PENANA4d2NPZmMcI
Rayhan meringis saat Zaskia mencoba mengobati luka di wajahnya. "Maaf saja gak cukup Ray! Kenapa kamu selalu saja membuat Kakak khawatir. Apa kamu belum puas dengan kejadian tempo hari? Kakak hampir saja kehilangan kamu." Lirih Zaskia.24257Please respect copyright.PENANAC6e0Hyrgst
24257Please respect copyright.PENANAT1UiuD1yy6
Sebagai seorang Kakak sudah sewajarnya saja, kalau Zaskia merasa sangat khawatir dengan keadaan Rayhan. Apa lagi Rayhan, satu-satunya keluarganya di pesantren.24257Please respect copyright.PENANAtkV7aI2CPZ
24257Please respect copyright.PENANAYirBHeodR0
Karena alasan itu juga Rayhan tidak berani membantah ucapan Zaskia, Kakak kandungnya.24257Please respect copyright.PENANAfCR2ZEQ973
24257Please respect copyright.PENANANadyMyVDMt
"Hari ini kamu gak boleh keluar!" Titah Zaskia.24257Please respect copyright.PENANAti3YHwCB4a
24257Please respect copyright.PENANA07z0V8L84V
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya. "Iya Kak!" Jawab Rayhan pasrah, karena tidak ingin membuat kakaknya semakin marah.24257Please respect copyright.PENANANf3zgGEWVj
24257Please respect copyright.PENANAOzZTMgJjhK
Selepas kepergian Zaskia, Rayhan merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya. Matanya menerawang menatap langit-langit kamarnya yang terdapat lampu LED.24257Please respect copyright.PENANAkYAAa93lnc
24257Please respect copyright.PENANADThtCeGTK6
Sejujurnya Rayhan juga tidak menyangka kalau dirinya tidak mengalami nasib yang lebih buruk lagi, mengingat bagaimana mereka di keroyok oleh belasan anak asrama Hamza. Beruntung walaupun terlambat, Doni membawa bala bantuan untuk menyelamatkan mereka, andai saja Doni tidak datang, entah bagaimana masih mereka.24257Please respect copyright.PENANATqdphEgQy9
24257Please respect copyright.PENANAicbHih1ZsM
*****24257Please respect copyright.PENANAb8fkFf1dSN
24257Please respect copyright.PENANAfWP57D2p3A
Nasib Azril ternyata tidak lebih baik dari Rayhan, ia habis di omeli Laras, Ibu Tirinya. Dengan wajah tertunduk ia tidak berani menatap balik Ibu Tirinya. Baru kali ini ia melihat Laras benar-benar marah kepadanya, membuat wajahnya pucat pasih.24257Please respect copyright.PENANAxT1xw9cPSo
24257Please respect copyright.PENANABBsfHMAUZr
Sembari menghela nafas, Laras meninggalkan Azril di ruang tamu yang masih terduduk lesu.24257Please respect copyright.PENANA8b8R3AlWTo
24257Please respect copyright.PENANAJT1wztiexB
Setelah beberapa menit dengan keheningan, Azril segera menyusul Laras ke dalam kamarnya. Tampak Laras yang tengah duduk di depan meja riasnya hanya memakai handuk. Sepertinya Laras baru saja selesai mandi, melihat pundak dan punggungnya masih tampak basah.24257Please respect copyright.PENANA9Cym6EV3uH
24257Please respect copyright.PENANAqWWuoZXGdS
"Umi." Panggil Azril.24257Please respect copyright.PENANASIr2ixjQFw
24257Please respect copyright.PENANAdF6bkC48ia
Laras menoleh sebentar. "Umi belum ganti baju! Apa kamu sengaja ingin melihat Umi telanjang?" Sindir Laras, ia tampak benar-benar kecewa dengan Azril.24257Please respect copyright.PENANAANgmEGOvnP
24257Please respect copyright.PENANAr2zueqxm1T
Selama ini di mata Laras Azril adalah anak yang baik, patuh terhadap orang tua. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini Azril sering berulah, dan tidak lagi mendengarkan ucapannya. Terakhir kali ia melihat Azril babak belur, Laras sudah meminta anak itu untuk tidak mengulanginya lagi, tapi lagi-lagi Azril melanggarnya.24257Please respect copyright.PENANAoYmuxHDQpj
24257Please respect copyright.PENANAzEvrVTJq0j
Mendapat ucapan menohok dari Ibu Tirinya Laras, membuat Azril merasa sangat sedih. Tidak pernah sekalipun Laras menegurnya dengan begitu keras seperti barusan.24257Please respect copyright.PENANABXnXeoUeTy
24257Please respect copyright.PENANAPoQFjxWe9q
"Mi, maafkan Azril!" Pemuda itu terisak penuh penyesalan.24257Please respect copyright.PENANATSnJv5HDIb
24257Please respect copyright.PENANADnnEF3IXoJ
Ia menatap Azril, ada rasa kasihan juga melihat Azril menangis seperti itu. "Kemarin Umi sudah bilang, jangan pernah berkelahi, tapi kamu mengabaikan peringatan Umi." Ujar Laras, membuat Azril semakin merasa menyesal karena mengindahkan ucapan Laras beberapa waktu yang lalu.24257Please respect copyright.PENANAAfwRz3hZP7
24257Please respect copyright.PENANAubWAMYWlOP
"Tolong Mi! Azril janji ini yang terakhir."24257Please respect copyright.PENANAXIw8Ogij4w
24257Please respect copyright.PENANAzAkf2daxDF
"Azril." Bentak Laras mulai kesal.24257Please respect copyright.PENANAcaafOPHHhy
24257Please respect copyright.PENANAs7YqIgvMD4
Bukannya segera keluar dari kamar Laras, Azril malah berlutut di depan pintu Ibunya. Ia pikir dengan cara ini Ibu Tirinya akan memaafkan perbuatannya.24257Please respect copyright.PENANAje3rcrmymc
24257Please respect copyright.PENANA7CQiTwhnED
Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Laras semakin kesal dengan sikap Azril yang kekanak-kanakan.24257Please respect copyright.PENANAZZ7ZGCJsKG
24257Please respect copyright.PENANA9e2F6shAg7
"Tolong Mi, maafkan Azril... Tolong jangan beri tau Abi! Umi boleh menghukum Azril apa saja, asalkan Umi tidak memberi tau Abi." Melas Azril, ia berharap Laras, Ibu tirinya merasa kasihan kepadanya.24257Please respect copyright.PENANAWhy9Qhyh1V
24257Please respect copyright.PENANAU26JzK177t
Mendengar ucapan Azril, Laras malah semakin kesal dengan sikap Azril yang lebih takut kalau Abinya marah ketimbang dirinya yang marah. Dengan emosi yang memuncak, Laras menghampiri Azril, berdiri di depan putranya itu. "Baiklah, Umi tidak akan memberi tau Abi, dan sebagai hukumannya, mulai hari ini Umi tidak akan mau bicara lagi sama kamu, dan mulai hari ini kamu bebas melakukan apapun, karena Umi akan tutup mata." Ucap Laras membuat Azril terhenyak.24257Please respect copyright.PENANAbsWffXMypt
24257Please respect copyright.PENANAy91oXUxxwV
"Umi..."24257Please respect copyright.PENANAWo2ckafCln
24257Please respect copyright.PENANAxYdUf96uRY
"Keluar sekarang! Umi mau ganti baju." Usir Laras dengan tatapan tajam kearah Azril.24257Please respect copyright.PENANAww5TxxSMS9
24257Please respect copyright.PENANAfcqY2EHefl
Dengan wajah tertunduk dan berurai air mata, Azril meninggalkan kamar Laras. Baru beberapa langkah ia pergi, tiba-tiba Laras membanting pintu kamarnya, menandakan kalau dirinya benar-benar marah terhadap Azril.24257Please respect copyright.PENANA6xKjEpODyS
24257Please respect copyright.PENANAbMj6HX4gYF
*****24257Please respect copyright.PENANAlsABVjLTSK
24257Please respect copyright.PENANAOMpn23LzTX
Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari. Sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali terdengar suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan, langit cerah di hiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan.24257Please respect copyright.PENANAB25urMdl7S
24257Please respect copyright.PENANA1gJWBwZ0dH
Di dalam sebuah kamar, Zaskia tampak begitu gelisah, berulang kali ia mencoba memejamkan matanya, tapi tetap juga tak bisa tidur. Hatinya gundah gulana, ada rasa sesal atas sikapnya kepada Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAWyQONA87Tb
24257Please respect copyright.PENANAYyXRoAGLbQ
Haruskah ia bersikap sekeras itu kepada Rayhan? Bagaimanapun juga Rayhan sama seperti anak remaja pada umumnya, pasti pernah berkelahi dan itu adalah sebuah hal lumrah yang biasa di lakukan anak seusia Rayhan. Seharusnya ia bisa bersikap lebih baik, menasehati Adiknya agar tidak mengulanginya lagi.24257Please respect copyright.PENANALlTniLw1i3
24257Please respect copyright.PENANARmBAVddkMf
"Gimana keadaan Rayhan sekarang?" Gumam Zaskia pelan.24257Please respect copyright.PENANAEi9scMrEDq
24257Please respect copyright.PENANABCD0dehsOM
Dengan gerakan perlahan ia turun dari atas tempat tidurnya, memakai jilbab instan miliknya, lalu berjalan gontai keluar dari kamarnya menuju kamar Rayhan.24257Please respect copyright.PENANABqrgMHD1tj
24257Please respect copyright.PENANA0EXkVMEbIt
Saat pintu kamar Rayhan terbuka, lampu kamar Rayhan masih menyalah, sepertinya ia ketiduran tanpa sempat mematikan lampunya terlebih dahulu. Dengan langkah berjinjit agar tidak membangunkan Rayhan, Zaskia menghampiri Adiknya.24257Please respect copyright.PENANAwg1j7r18NY
24257Please respect copyright.PENANAbOoDNyFbFr
Ia meletakan tangannya diatas dahi Rayhan. "Astaghfirullah..." Zaskia mendadak panik saat merasakan dahi Rayhan yang begitu panas.24257Please respect copyright.PENANAMqxL4IkgZU
24257Please respect copyright.PENANAHxPFGOdQ0L
Buru-buru Zaskia keluar kamar adiknya dan kembali ke kamarnya, dengan asal ia mengambil secarik kain lalu ia ke kamar mandi mengisi air ke dalam baskom kecil, dan kembali lagi ke kamar Rayhan.24257Please respect copyright.PENANA6ko8n5qDXC
24257Please respect copyright.PENANADpGcbro8bM
Dengan wajah panik Zaskia mengompres kening Rayhan, untuk menurunkan panas di tubuh Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAkdmSi5b9ug
24257Please respect copyright.PENANACPlfb7dAda
Tak terasa air mata Zaskia jatuh ke wajah Rayhan, ia merasa sangat sedih karena gagal melindungi adik satu-satunya. Ia menjerit dalam diam sembari terus mengompres dahi dan luka lebam di wajah Adiknya yang tampak terlelap damai.24257Please respect copyright.PENANArDjMgzoIYF
24257Please respect copyright.PENANAsLveH2focT
Tetesan demi tetesan air mata Zaskia, mau tidak mau mengganggu tidur Rayhan. Pemuda itu membuka matanya, memandang Kakaknya yang tengah menangis.24257Please respect copyright.PENANAljcRU3P4is
24257Please respect copyright.PENANALdVUtVnOlM
"Kak!" Lirih Rayhan.24257Please respect copyright.PENANAh7rQWpSVvt
24257Please respect copyright.PENANAMc0T42msOI
Zaskia berusaha tersenyum, tapi ia tidak bisa menyembunyikan raut kekhawatiran nya. "Sssttt... Kamu tidur lagi ya." Bisik Zaskia, sembari menahan isak tangisnya.24257Please respect copyright.PENANAarBcvVrLNw
24257Please respect copyright.PENANAfHswkgXLus
"Maafin aku Kak!"24257Please respect copyright.PENANA45m1Q5U8PR
24257Please respect copyright.PENANAWrfreGZfhb
"Sudah sayang, gak apa-apa kok, tapi jangan kamu ulangi lagi ya." Mohon Zaskia.24257Please respect copyright.PENANAcNBXccvcKF
24257Please respect copyright.PENANA96q1M0X6ZA
Rayhan mengangguk sembari berusaha tersenyum. "Iya Kak! Janji gak akan bikin Kakak khawatir lagi." Ucap Rayhan, ia berusaha terlihat baik-baik saja di hadapan Zaskia.24257Please respect copyright.PENANASF2SPQrqmU
24257Please respect copyright.PENANAjJFBzhO59j
Zaskia tersenyum sangat manis, sembari berbaring di samping Adiknya. Dengan perlahan ia melingkarkan tangannya di tubuh Rayhan, memeluknya dengan penuh kasih sayang. Rayhan membalas pelukan Kakaknya dengan erat sembari mengecup pelan kening Zaskia, Kakak kandungnya.24257Please respect copyright.PENANAKZKeFDkAsL
24257Please respect copyright.PENANArLf64c1mqt
Kecupan lembut Rayhan membuat Zaskia merasa tenang, hingga akhirnya mereka berdua pun terlelap.24257Please respect copyright.PENANA1tN2j39c43
24257Please respect copyright.PENANAe6yeO6kQck
****24257Please respect copyright.PENANA3Q5fZJS8e8
24257Please respect copyright.PENANAqLz54I8mvf
Kediaman KH Umar24257Please respect copyright.PENANAfuNnM8IOOM
24257Please respect copyright.PENANAEKvDDwwiFQ
Sementara itu di dalam sebuah kamar, di rumah yang berbeda, tampak seorang wanita dalam keadaan nyaris telanjang bulat tengah terlentang sembari di genjot-genjot oleh seorang pemuda yang tengah menindihnya dari atas. Dari raut wajah sang wanita yang masih memakai hijab itu, tampaknya ia merasa serba salah.24257Please respect copyright.PENANA9wXB9xL5UO
24257Please respect copyright.PENANAS78mS33ED7
Jujur saja, sodokan kontol Daniel rasanya sangat nikmat, tapi ia masih memiliki sedikit harga diri untuk mengakui betapa nikmatnya kontol Daniel di dalam memeknya.24257Please respect copyright.PENANAKwVyIsKnDc
24257Please respect copyright.PENANAg6V4vl8k3T
"Aahkk... Aahkk... Aahkk..." Desah Laras.24257Please respect copyright.PENANA1VvbBCyf1M
24257Please respect copyright.PENANAE9orrCv4Xh
Jemari Daniel membelai buah dada Laras yang ranum itu, bermain dengan puting Laras yang berwarna coklat tua. Sentuhan-sentuhan Daniel membuat birahi Laras kian menggelegak.24257Please respect copyright.PENANAVi2W1xANqv
24257Please respect copyright.PENANApCHQj8upqB
Tanpa sadar ia melingkarkan kedua kakinya di pinggang Daniel, agar kontol pemuda itu masuk semakin dalam di dalam rongga memeknya. Ia merasa kontol Daniel menyentuh bagian dasar lobang peranakannya yang semakin basah dan licin itu.24257Please respect copyright.PENANA6N3HqNpciE
24257Please respect copyright.PENANA1JjprMw5lm
"Ughkk... Enak sekali!" Racau Daniel. "Tadi sore, aku sempat mendengar Azril menangis, memangnya ada apa?" Tanya Daniel, tanpa menghentikan hentakan kontolnya di dalam memek Laras.24257Please respect copyright.PENANA0LkODhNZta
24257Please respect copyright.PENANAi78oy6k7q7
"Uhmmm... Aahkk... Tadi! Aaahkk... Azril mau meminta maaf... Dan... Please..." Terlihat sekali kalau Laras sudah benar-benar tidak tahan dan ingin sekali mendapatkan orgasmenya dari Daniel.24257Please respect copyright.PENANAinTwRP6S6m
24257Please respect copyright.PENANAvpGSEDT1mc
Daniel menurunkan tempo permainannya, sengaja ingin mempermainkan birahi Laras. "Apa masalahnya?" Cecar Daniel.24257Please respect copyright.PENANAqSusdmWbUM
24257Please respect copyright.PENANABICLeHxjEB
"Dia... Aahkk... Dia... Dia berkelahi, dan aku tidak mau memaafkannya." Jawab Laras, ia benar-benar di buat Daniel tersiksa akan rasa nikmat yang menggantung.24257Please respect copyright.PENANA8K5rc5Cdyd
24257Please respect copyright.PENANAnjRQDGF3RG
Laras yang sudah berada di ujung kenikmatan, berusaha menggapai kenikmatan itu sendiri. Ia menggerakan pantatnya agar kocokan Daniel bisa mengantarkannya ke puncak kenikmatan. Tapi lagi-lagi Daniel mempermainkannya.24257Please respect copyright.PENANAShWEYQOXyB
24257Please respect copyright.PENANA3OfvlJfIcs
Ia menarik kontolnya dari dalam memek Laras, dan membiarkan makin tersiksa.24257Please respect copyright.PENANAf2Rw2kKgr4
24257Please respect copyright.PENANALIikSoQpJt
"Daniel! Tolong Tante..." Melas Laras.24257Please respect copyright.PENANAkHlz4rVhMO
24257Please respect copyright.PENANAkJ2EEZx3sE
Daniel tersenyum sembari merabahi rambut kemaluan Laras. "Dia menangis karena berkelahi, atau karena tidak mendapatkan maaf dari kamu." Tanya Daniel, tidak mengubris permohonan Laras.24257Please respect copyright.PENANAoMfta3cu0V
24257Please respect copyright.PENANAdqlQlfGkcb
"Karena tidak mendapatkan maaf dari saya!" Jawab Laras cepat. "Dan... Ayo Dan, jangan siksa Tante." Laras tampak nyaris menangis sanking frustasi karena tersiksa akan birahinya yang di buat menggantung oleh Daniel.24257Please respect copyright.PENANAXMPCs17dkf
24257Please respect copyright.PENANAd6QmxWW10W
Daniel merenyitkan dahinya tanda tidak suka. "Bukankah saya sudah menyuruh Tante untuk membuat Azril terobsesi kepada Tante? Kenapa Tante malah berbuat seperti itu." Kesal Daniel.24257Please respect copyright.PENANAW0KEs8Xkbh
24257Please respect copyright.PENANAcIL8HWbPI5
"Oke, aku minta maaf dan sekarang..."24257Please respect copyright.PENANAMOMNyUi49F
24257Please respect copyright.PENANAT6zse8N8Sw
Daniel memotong ucapan Laras. "Tidak untuk malam ini, lakukan tugasmu dengan benar, setelah itu aku akan memberikan kamu surga yang sebenarnya." Ucap Daniel sembari menyeringai kearah Laras yang kian frustasi.24257Please respect copyright.PENANA8NRMtGGaat
24257Please respect copyright.PENANA4ri0dTWiAR
"Apa?"24257Please respect copyright.PENANAGZz7no33qE
24257Please respect copyright.PENANAdCzTcf8hxK
Daniel tidak mengubrisnya, ia turun dari tempat tidurnya dan mengambil pakaian Laras yang berserakan. "Pergilah! Temui saya setelah kamu melaksanakan tugas yang saya berikan." Usir Daniel.24257Please respect copyright.PENANAofR1fncdFq
24257Please respect copyright.PENANAvbfMerBpdX
Dengan perasaan campur aduk, Laras segera bangun dari tempat tidur Daniel dan mengenakan kembali pakaiannya. Tak terasa bulir-bulir air matanya jatuh membasahi kedua pipinya. Laras benar-benar merasa terhina atas perbuatan Daniel. Ia merasa seperti wanita murahan yang mengemis orgasme kepada pria yang memperkosanya.24257Please respect copyright.PENANAbQ8vEll8fB
24257Please respect copyright.PENANAj0NCF2YkbZ
"Apa salah saya Dan?" Lirih Laras.24257Please respect copyright.PENANAjWSo4F7T6g
24257Please respect copyright.PENANAwaZMBdTaG7
Daniel menghidupkan sebatang rokok. "Tante tidak salah, tapi yang salah keluarga ini, keluarga saya. Mereka yang membuat saya melakukan semua ini, membuat Tante harus ikut merasakan penderitaan atas masa lalu keluarga saya." Ia menyeringai, dadanya terasa sesak setiap kali mengingatnya.24257Please respect copyright.PENANAi2pV5U89sA
24257Please respect copyright.PENANAr4QW66nqH1
"Aku pergi." Ujar Laras. Ia tidak mengerti dan berfikir kalau itu hanyalah alasan Daniel untuk membenarkan apa yang Daniel lakukan.24257Please respect copyright.PENANAOyq5Y56CV0
24257Please respect copyright.PENANAcYg2DWcDQS
Ia melangkah keluar dan berharap Daniel menariknya kembali, memperkosanya seperti dulu, membuat tubuhnya bermandikan keringat dan spermanya. Tapi sayang, hingga ia berada di dalam kamarnya Daniel tak juga memanggilnya kembali.24257Please respect copyright.PENANAK2z7D5Bugk
24257Please respect copyright.PENANAW3D21pIAXu
*****24257Please respect copyright.PENANA7m5F3DwTcU