Mereka berpelukan sangat erat sembari bertukar air liur. Tangan kiri Rayhan mendekap kepala Ustadza Dewi, agar leluasa mengemut bibir merah Ustadza Dewi, sementara tangan kanannya membelai dan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang semok itu.31529Please respect copyright.PENANAHqnFpyKprJ
31529Please respect copyright.PENANAOkrh1aAfOH
Wanita berusia 39 tahun itu hanya pasrah mengikuti permainan muridnya. Sesekali ia membalas, dengan mengait lidah Rayhan yang tengah menjamah langit-langit mulutnya.31529Please respect copyright.PENANAdu4AZHDbN7
31529Please respect copyright.PENANA6bOxF2UmFr
Dengan satu tarikan cepat Rayhan menggendong tubuh sintal Ustadza Dewi. Reflek wanita paruh baya itu melingkarkan kedua tangannya di leher Rayhan. Sejenak mereka saling pandang, membuat hati Ustadza Dewi bergetar.31529Please respect copyright.PENANA4g9rxGcoOF
31529Please respect copyright.PENANAIr610wK6CT
Rayhan segera membawa Ustadza Dewi ke dalam kamar Ustadza Dewi. Ia membaringkannya dengan perlahan.31529Please respect copyright.PENANAg2OnsiDGae
31529Please respect copyright.PENANA77W02ooceR
"Ustadza cantik sekali!" Goda Rayhan. Ia ikut berbaring di samping Ustadza Dewi dengan posisi miring menghadap kearah Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAgw6eXBRNIP
31529Please respect copyright.PENANAyQUcYPOMJD
Ustadza Dewi tersipu malu. "Gombal!" Ujar Ustadza Dewi sambil mencubit hidung Rayhan.31529Please respect copyright.PENANA1pLkTvaIVJ
31529Please respect copyright.PENANAT1ErQhRz4R
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang tertutup hijab syiria berwarna putih dengan motif bunga anggrek. "Suer, Ustadza memang sangat cantik." Tegas Rayhan, dia mengecup kening Ustadza Dewi dengan mesrah.31529Please respect copyright.PENANAbxZkkOWpsE
31529Please respect copyright.PENANASpPgPFZie7
Wanita berparas cantik itu hanya diam seraya tersenyum senang. Hatinya di buat berbunga-bunga oleh pujian dan sentuhan Rayhan kepada dirinya.31529Please respect copyright.PENANAtFKypkkanE
31529Please respect copyright.PENANAsKal5RRzSi
Ciuman Rayhan turun kebawah menuju sepasang kelopak mata indah Ustadza Dewi, terus hidung, kedua pipi Ustadza, lalu kemudian kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi selama beberapa detik. Sembari menikmati bibir Ustadza Dewi, Rayhan membelai payudara Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAz63ThIN1AI
31529Please respect copyright.PENANAKwudLUQ2Yn
"Eenghkk..." Desah Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAQ9g46URFeO
31529Please respect copyright.PENANAhyeCblkOZe
Dia membiarkan pemuda tanggung itu menanggalkan kancing gamisnya. Dia dapat merasakan telapak tangan Rayhan yang hangat menyusup masuk ke dalam bra yang di kenakannya.31529Please respect copyright.PENANAzqIzw9BDwC
31529Please respect copyright.PENANA88tKygVc9U
Matanya terpejam ketika jemari Rayhan mulai meremasi payudaranya yang ranum. Dan rasa itu kian nikmat tatkalah Rayhan memencet putingnya, memilin dan memelintir putingnya yang telah menegang.31529Please respect copyright.PENANAxvYKYlKLPn
31529Please respect copyright.PENANAf5t9UFCwqr
"Ray! Aaahk... Aahkk..." Erang Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAjmOsEpQ9mI
31529Please respect copyright.PENANAD9kbsj6aoj
Kedua tangan Rayhan melepas gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga yang tersisa hanya jilbab putih dengan motif bunga anggrek dan pakaian dalamnya yang berwarna cream.31529Please respect copyright.PENANArhfkNG7mlq
31529Please respect copyright.PENANAAObdl78hmj
Rayhan menyingkap keatas beha Ustadza Dewi, dia kembali menjamah payudara Ustadza.31529Please respect copyright.PENANAlvh8nILXlW
31529Please respect copyright.PENANATgsC3bPdJD
"Oughkk... Ray! Enak sekali!" Erang Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANApf5Sht3D2v
31529Please respect copyright.PENANAF9nIq1qYOx
Dia menunduk dan mulai mencucupi payudara Ustadza Dewi, dia menghisap puting Ustadza Dewi secara bergantian, membuat wanita cantik itu menggelinjang nikmat, dan tampak celana dalamnya semakin basah, membentuk peta dunia.31529Please respect copyright.PENANAB7kpGRl6aP
31529Please respect copyright.PENANAPoKIQVQYKf
Tangan Rayhan turun ke bawah, ia membelai vagina Ustadza Dewi dari luar celana dalam.31529Please respect copyright.PENANAvJUNOnjpav
31529Please respect copyright.PENANAKbpsIboKfH
"Basah!" Bisik Rayhan.31529Please respect copyright.PENANAIDxX6AJNXW
31529Please respect copyright.PENANAkbUyRECIVj
Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan. "Gara-gara kamu." Omel Ustadza Dewi. "Kamu harus bertanggung jawab sayang." Lanjut Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANA96c25f3vJw
31529Please respect copyright.PENANA7O3n5URBYm
Rayhan mengangkat satu alisnya. "Apa yang harus hamba lakukan wahai bidadari surga." Ujar Rayhan sok puitis, tapi cukup ampuh untuk membuat wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini tersipu malu31529Please respect copyright.PENANAYWCVP7vMyW
31529Please respect copyright.PENANAgmpfVz9RBO
"Puaskan Ustadza." Lirih Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAfVdYJ2NUHS
31529Please respect copyright.PENANApIrkJqz6PX
Rayhan melanjutkan aksinya dengan menelanjangi Ustadza Dewi. Ia melepas beha yang di kenakan Ustadza Dewi, lalu kedua tangannya beralih ke sisi kiri dan kanan celana dalam Ustadza Dewi. Dengan perlahan ia menarik celana dalam Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANASAAmUP3Nlm
31529Please respect copyright.PENANA3vJpFHro4S
Rayhan mengambil posisi bersujud, dia mengangkangi kaki Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAyvBDF7pSgB
31529Please respect copyright.PENANAsN2FQsjTPQ
"Ini sungguh indah!" Gumam Rayhan.31529Please respect copyright.PENANAmpWQ66FQqD
31529Please respect copyright.PENANAkn4nlnQ2MT
"Jilat sayang."31529Please respect copyright.PENANANGXHPLDG3M
31529Please respect copyright.PENANA6lcvOy8I4w
Rayhan tersenyum tipis. Lalu dia membenamkan wajahnya diantara kedua kaki Ustadza Dewi. Lidahnya terjulur menyapu permukaan vagina Ustadza Dewi, menyentil clitorisnya dengan gemas. Sementara tangan kanannya membelai pubik vagina Ustadza yang di tumbuhi rambut yang cukup lebat.31529Please respect copyright.PENANAa2v2SjYga7
31529Please respect copyright.PENANAa58nvWn8v6
Lendir kewanitaan Ustadza Dewi keluar semakin banyak, dan Rayhan tanpa merasa jijik menyeruput lendir kewanitaan milik Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAlJmUMXJrUh
31529Please respect copyright.PENANA1U6Fp7W95Q
Sluuuppss....31529Please respect copyright.PENANAGgqS3F4atQ
Sluuuppss...31529Please respect copyright.PENANA6eDsiEdehn
Sluuuppss....31529Please respect copyright.PENANAs5153QOwSN
31529Please respect copyright.PENANArCveFpDs5H
Rayhan kembali menghisap clitoris Ustadza Dewi, sementara kedua jarinya menusuk lobang vagina Ustadza Dewi. Dia menggerakkan tangan kanannya, menusuk vagina Ustadza Dewi. Sesekali jari tengah berputar, mengorek dan menusuknya kembali dengan gerakan yang berubah-rubah.31529Please respect copyright.PENANA925eWWD65S
31529Please respect copyright.PENANALoFqXeaRmq
Alhasil tubuh Ustadzah Dewi menggelinjang tak beraturan, sementara di bawah sana terasa semakin basah.31529Please respect copyright.PENANALL6Jobf50C
31529Please respect copyright.PENANAgzHMnSTvvt
"Ray! Ustadza KELUAAAR..." Teriak Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANA9CTcWnnuBk
31529Please respect copyright.PENANA1910cbECHM
Punggungnya terangkat cukup tinggi, dan tampak semburan cairan cintanya keluar cukup deras. Dengan mata terpejam, Ustadza Dewi menikmati orgasmenya.31529Please respect copyright.PENANAlBDzS8kXnz
31529Please respect copyright.PENANATaFIWTX8U0
Rayhan segera menanggalkan seragam sekolahnya, hingga ia telanjang bulat. Kedua kaki Ustadza Dewi ia letakan diatas pundaknya, sementara batang kemaluannya, ia arahkan tepat di depan bibir kemaluan Ustadza Dewi yang telah basah.31529Please respect copyright.PENANA6sZFvzS25m
31529Please respect copyright.PENANAnzXLCRPe3v
"Masukan sekarang sayang!!" Pinta Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAkEtEI3JDCF
31529Please respect copyright.PENANAWzfHvHGU7N
Rayhan tersenyum tipis, dia membekap kepala Ustadza Dewi, dan bibirnya kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi. Perlahan kepala penis Rayhan membelai bibir vagina Ustadza Dewi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan, penis Rayhan bersemayam di dalam vagina Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANA7EAfBA5DNA
31529Please respect copyright.PENANAuz8mazclnU
"Eehmmppss..." Erang Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANA1axgdOPaUE
31529Please respect copyright.PENANAjZQ8hqLT1j
Dengan gerakan perlahan Rayhan menggoyangkan pinggulnya maju mundur menusuk lobang vagina Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANARlmsblEaMM
31529Please respect copyright.PENANAJo9HKPWk14
Rayhan melepas ciumannya, tanpa menghentikan genjotannya. Dia menatap dalam wajah cantik Ustadza Dewi yang merah padam, sementara telapak tangannya meremas payudara Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANADdoKyPmbiL
31529Please respect copyright.PENANAc4SKP4ECg3
Ploookkksss....31529Please respect copyright.PENANAq8XyfhcgO2
Ploookkksss....31529Please respect copyright.PENANA3TH7WZy7Tm
Ploookkksss....31529Please respect copyright.PENANA5pKxrO86us
31529Please respect copyright.PENANAWDv838FYrF
"Aahkk... Aahkk... Aaahk..." Erang Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAONfRE2fQf9
31529Please respect copyright.PENANAefu2VqDYLN
Rayhan meningkatkan ritme permainannya, sementara jarinya sibuk menstimulasi puting Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANABLFrJtyzsp
31529Please respect copyright.PENANA9NsxEmSp2X
Tubuh kekar Rayhan mulai bersimbah keringat, otot-otot pinggulnya mengeras, dengan wajah menadah keatas ia menikmati setiap gesekan batang kemaluannya dengan dinding vagina Ustadza Dewi yang seakan balik menghisap penisnya. Rasa nikmat itu sulit untuk di gambarkan dengan sebuah kalimat.31529Please respect copyright.PENANAoTOxxgOCNg
31529Please respect copyright.PENANALnfbXKyxfq
Hal yang sama juga di rasakan Ustadza Dewi, wanita paruh baya yang masih mengenakan hijab itu sangat menikmati hentakan batang kemaluan Rayhan di dalam liang surgawinya.31529Please respect copyright.PENANAKsS8uwut2f
31529Please respect copyright.PENANASU6le0QIC7
"Ray! Aaahk... Ustadza keluar sayang!" Jerit Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAKbZTzV2RjD
31529Please respect copyright.PENANAQkcaIImaSq
Tubuh sintal bermandikan keringat itu menggeletar menyambut badai orgasme. Rayhan mendiamkan sejenak batang kemaluannya di dalam vagina Ustadza Dewi, hingga orgasme sang Ustadza mulai mereda, barulah Rayhan mencabut penisnya.31529Please respect copyright.PENANAH87ZMYG6en
31529Please respect copyright.PENANAycPngsvq7T
Pemuda itu berbaring di samping Ustadza Dewi, lengan kekarnya mengangkat satu kaki kanan Ustadza Dewi hingga menggantung, sementara satu kakinya tetap terjulur.31529Please respect copyright.PENANAOVu5jW9VRq
31529Please respect copyright.PENANA1A13uOpz5J
"Aku masukan ya Ustadza." Bisik Rayhan di dekat telinga Ustadza Dewi yang tertutup hijab yang mulai berantakan.31529Please respect copyright.PENANAtNcy7waCPP
31529Please respect copyright.PENANAvqpEvvJS36
Ustadza Dewi mengangguk lemah, dia meraih batang kemaluan Rayhan dan mengarahkannya ke lobang vaginanya yang telah menganga, sehingga memudahkan penis Rayhan untuk kembali menjamah dinding vaginanya. "Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi ketika penis Rayhan kembali memasuki liang senggamanya.31529Please respect copyright.PENANAHK6ftadWUX
31529Please respect copyright.PENANAO66T0pQZ8U
Dengan gerakan menghentak tapi teratur Rayhan menyetubuhi Ustadza Dewi. Dia mencium dan menjilati pundak telanjang Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAUaZHUL1Ome
31529Please respect copyright.PENANAzhulqJlCVo
Sementara kedua tangannya kembali menjamah payudara Ustadza Dewi yang terasa kenyal di telapak tangannya. Ia menjepit puting Ustadza Dewi, membuat wanita berhijab itu makin menggelinjang nikmat.31529Please respect copyright.PENANAMd2yHj3Knu
31529Please respect copyright.PENANAKzZtrHQgyC
"Enak ya Ustadza?" Tanya Rayhan di sela-sela menyetubuhi gurunya.31529Please respect copyright.PENANA1sonn8j6Qw
31529Please respect copyright.PENANAmr9xzWL6pf
"Iya Ray! Aahkk... Enak sekali, kontol kamu sangat besar, Ustadza suka." Jawab Ustadza Dewi terengah-engah.31529Please respect copyright.PENANA3PQwbWT0VT
31529Please respect copyright.PENANAsGiwJ6HPMN
Tangan kanan Rayhan turun kebawah, ia menyibak libiya majora Ustadza Dewi, dengan jari telunjuknya ia menggesek clitoris Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAzCEIbzHbdM
31529Please respect copyright.PENANAxb4Ya0LXJP
Sementara pinggulnya semakin kuat menghujami vagina Ustadza Dewi dengan penisnya.31529Please respect copyright.PENANAmdyzREUEcp
31529Please respect copyright.PENANACuqe9ehuh6
"Ray! Ustadza keluaaar lagiiii!" Tubuhnya melejang-lejang walaupun tidak sedahsyat sebelumnya. Rayhan yang belum puas meminta Ustadza Dewi untuk menungging, dan dengan patuhnya Ustadza Dewi menuruti keinginan muridnya.31529Please respect copyright.PENANAx1I5AS37B6
31529Please respect copyright.PENANAJEaMeoCRR0
Dari belakang Rayhan kembali melakukan penetrasi di dalam vagina Ustadza Dewi yang terasa semakin licin.31529Please respect copyright.PENANAn3YiexXOfx
31529Please respect copyright.PENANApMMujqKCeW
"Kamu belum keluar juga Ray?" Tanya Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANATg6ZX6J5wV
31529Please respect copyright.PENANAM7gIxY0z3j
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum Ustadza!" Ujar Rayhan, sembari meremas kedua bongkahan pantat Ustadza Dewi yang dulu sering ia pelototi, tapi siapa yang menduga, sekarang ia dengan bebas menyentuhnya.31529Please respect copyright.PENANAAkm8AcTAue
31529Please respect copyright.PENANAubb2iVRW1t
Bagi Ustadza Dewi penis Rayhan memang sangat nikmat, tapi kalau pemuda itu terus-menerus menyetubuhinya ia juga merasa tidak akan sanggup, bagaimanapun juga usia tidak bisa bohong walaupun birahinya masih menginginkan Rayhan mengaduk vaginanya lebih lama lagi.31529Please respect copyright.PENANAXJhJEuH1JW
31529Please respect copyright.PENANAnxEQMhRQCR
Sepintas Ustadza Dewi memiliki sebuah ide berlian, agar Rayhan cepat menuntaskan hasrat birahinya. Walaupun ia belum pernah melakukannya, tapi tidak ada salahnya kalau ia mencobanya.31529Please respect copyright.PENANAXPxiuPnoVV
31529Please respect copyright.PENANAmNGUdpHNXz
Dia melihat kearah Rayhan yang masih bersemangat menggenjot vaginanya, padahal tubuhnya sudah tidak sanggup lagi kalau harus kembali orgasme.31529Please respect copyright.PENANAKFEaBD11dw
31529Please respect copyright.PENANA0FMtwXswS0
"Ray, istirahat sebentar." Pinta Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAY6hHwSB5Rj
31529Please respect copyright.PENANA44hHGh4Th2
Rayhan menghentikan genjotannya. "Kenapa Ustadza, saya belum keluar." Protes Rayhan.31529Please respect copyright.PENANAUjhNlqQKhH
31529Please respect copyright.PENANA1FKXjK1qjz
"Sebentar saja." Ulang Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAZruA2IuCrF
31529Please respect copyright.PENANAFQt6Q6JXdr
Dengan sangat terpaksa Rayhan mencabut batang kemaluannya dari lobang vagina Ustadza Dewi. Saat penis Rayhan terlepas, Ustadza Dewi merasa vaginanya begitu plong tidak seperti sebelumnya yang terasa begitu penuh saat penis Rayhan berada di dalam vaginanya.31529Please respect copyright.PENANAKNUotfzSzN
31529Please respect copyright.PENANAU2k2t2XIaF
Ustadza Dewi turun dari atas tempat tidurnya, lalu dia mengambil sebuah lotion yang berada diatas meja riasnya. Kemudian ia kembali menghampiri Rayhan yang tengah duduk di tepian tempat tidurnya sembari mengocok kemaluannya.31529Please respect copyright.PENANAWH2tKfznZI
31529Please respect copyright.PENANAFOQXuhuvZL
Mata Ustadza Dewi membeliak ngeri melihat kemaluan Rayhan yang berukuran sangat besar.31529Please respect copyright.PENANAteghBvG7JL
31529Please respect copyright.PENANAh39NMkYmLD
"Kamu pernah main anal sex?" Tanya Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAOboEbwpW4G
31529Please respect copyright.PENANAIhMtA3pyRM
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum pernah, apa Ustadza mau mencobanya?" Tebak Rayhan penuh tanda tanya kepada Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAYpjGJJbrjJ
31529Please respect copyright.PENANALlgnZjRxm7
"Kalau kamu mau!" Ujar Ustadza Dewi malu.31529Please respect copyright.PENANArCAtkxu3ZH
31529Please respect copyright.PENANAdNcSbfyaHw
Rayhan tersenyum tipis. "Tentu saja aku mau Ustadza! Pasti sangat menyenangkan bisa menjebol perawan seorang Ustadza." Kelakar Rayhan.31529Please respect copyright.PENANAtb4UjSebLh
31529Please respect copyright.PENANAWm0hxEzEA4
"Dasar kamu."Ustadza Dewi kembali naik keatas tempat tidur dengan posisi menungging. "Pake lotion itu, biar lebih muda." Suruh Ustadza Dewi sembari membuka pipi pantatnya selebar mungkin.31529Please respect copyright.PENANACdl2VTuw8H
31529Please respect copyright.PENANAQY2EkwNOou
Rayhan meneguk air liurnya yang terasa hambar melihat anus Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, merucut seperti bunga mawar yang hendak mekar.31529Please respect copyright.PENANAI5k265yyAa
31529Please respect copyright.PENANA7poYGAwQ2t
Segera Rayhan menuangkan isi body lotion ke lobang anus Ustadza Dewi. Dengan jarinya ia meratakan lotion tersebut. Setelah cukup rata Rayhan segera mengambil posisi yang pas untuk merobek anus Ustadza Dewi. Mula-mula ia menggesek batang kemaluannya di lobang anus Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANACCnMpHytp2
31529Please respect copyright.PENANAr6pT4G0yuU
"Aku masukan sekarang ya Ustadza." Izin Rayhan.31529Please respect copyright.PENANAHYeuFTnOqK
31529Please respect copyright.PENANAzT7MVWMBMB
Ustadza Dewi menganggukan kepalanya. "Pelan-pelan Ray! Anus Ustadza masih perawan." Ujar Ustadza Dewi mengingatkan Rayhan.31529Please respect copyright.PENANA6sdSawsmO9
31529Please respect copyright.PENANAyTD4FEQ3m3
"Tahan sedikit." Bisik Rayhan.31529Please respect copyright.PENANAklD4oswvaR
31529Please respect copyright.PENANAuTVo54kR3T
Dia mendorong penisnya untuk membuka lobang anus Ustadza Dewi, tapi percobaan pertamanya ia mengalami kegagalan, karena kepala penisnya meleset berulang kali setiap kali ia ingin mencobanya. Tidak kehabisan akal, Rayhan meludahi penisnya agar lebih licin.31529Please respect copyright.PENANAHFaA0U0tZR
31529Please respect copyright.PENANASC9oGtFIH4
Tangan kanan Rayhan memegangi batang kemaluannya, sembari mendorong pinggulnya. Kini usahanya mulai membuahkan hasil, karena kepala penisnya berhasil membuka lobang anus Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAIUBBaYkS7b
31529Please respect copyright.PENANAvFGYVDwTCZ
Dan pada saat bersamaan wajah Ustadza Dewi meringis menahan rasa sakit di lobang anusnya.31529Please respect copyright.PENANAlPqs0skCTF
31529Please respect copyright.PENANAhTfCTsZR0W
"Eenghkk... Ray! Teruuuus." Perintah Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAwa62cdwCiK
31529Please respect copyright.PENANAqjL0TLsebt
Rayhan membelai pantat Ustadza Dewi, dia kembali menekan kemaluannya hingga kepala penisnya benar-benar masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Oughkk... Sempit sekali Ustadza! Ini enak." Desah Rayhan, ia tidak menyangka kalau akan senikmat ini.31529Please respect copyright.PENANAtbSTmLyzSn
31529Please respect copyright.PENANAwLsoNgIxcb
"Aduh Ray! Kontol kamu besar sekali... Aahkk..."31529Please respect copyright.PENANALZmOxkKxtx
31529Please respect copyright.PENANAjaCipvWCoB
Plaaakk...31529Please respect copyright.PENANAkNeSjM7rSd
31529Please respect copyright.PENANAMek0XsR9RJ
Rayhan menampar pantat Ustadza Dewi. "Tapi enakkan Ustadza, hehehe... Aahkk... Tuhan." Lenguh Rayhan ketika batang kemaluannya juga ikut masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi hingga mentok.31529Please respect copyright.PENANAtE6kCIJSYj
31529Please respect copyright.PENANAjSPlxBmgN5
"Yeaaaaa..." Jerit kecil Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANANHTi9rkk3G
31529Please respect copyright.PENANAQIAHvbvDz4
Pinggulnya tersentak-sentak ketika Rayhan menarik penisnya hingga kepala penisnya berada di bibir anusnya. Lalu dengan dorongan pelan Rayhan kembali membenamkan penisnya ke dalam anus Ustadza Dewi. Secara konsisten Rayhan melakukan gerakan tersebut dengan perlahan.31529Please respect copyright.PENANAfT5eL8FZB8
31529Please respect copyright.PENANAQM7u9Ljv7Y
Ustadza Dewi setengah mati menahan pedih di lobang anusnya, tetspi ia tidak meminta Rayhan untuk berhenti, karena ia percaya rasa sakit itu tidak akan lama.31529Please respect copyright.PENANAbnPtcatCq0
31529Please respect copyright.PENANAfztR79RLIO
Dan benar saja, seiring dengan waktu Ustadza Dewi mulai menikmati penetrasi penis Rayhan di dalam lobang anusnya, seiring dengan anusnya yang mulai bisa beradaptasi dengan ukuran penis Rayhan yang sangat besar itu.31529Please respect copyright.PENANARJjEjdcPJW
31529Please respect copyright.PENANAKs2Wdqvoqp
"Aahkk... Aahkk... Terus sayang! Oughkk... Sodok anus Ustadza Ray. Aaahk..." Jerit Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAFbg1hlfKlb
31529Please respect copyright.PENANAZs6OLdFIqt
Ploookkksss...31529Please respect copyright.PENANAdtlxKnjHIA
Ploookkksss...31529Please respect copyright.PENANAQ8EoOWcqmv
Ploookkksss...31529Please respect copyright.PENANAB7ZpWdxyem
31529Please respect copyright.PENANAHM4LHMhe0k
Rayhan semakin cepat menyodok lobang Anus Ustadza Dewi, jepitan anus Ustadza Dewi di batang kemaluamnya membuat Rayhan merasa sudah hampir berada di puncaknya.31529Please respect copyright.PENANABZNmwhY3vd
31529Please respect copyright.PENANAFTZ6Lu1fLh
"Ustadza saya mau keluar." Ujar Rayhan, ia meremas kuat bongkahan pantat Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANA85BRjtcyPl
31529Please respect copyright.PENANAXgRWE9nud7
Tidak mau kalah dari muridnya, Ustadza Dewi ikut menggerakkan pantatnya, sementara jarinya menggosok clitorisnya dari bawah. "Bareng sayang... Ustadza juga mau KELUAAAR." Jerit Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAb1OH1huhQf
31529Please respect copyright.PENANAJ2MdrCnv7i
Beberapa detik kemudian, dengan cara bersamaan mereka berdua menumpahkan hasrat birahi mereka.31529Please respect copyright.PENANAIHgz8KrYQK
31529Please respect copyright.PENANAkHHcwm43dq
Rayhan membenamkan penisnya semakin dalam di lobang anus Ustadza Dewi. Giginya menggertak sembari memuntahkan spermanya ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Croooottss... Croooottss... Croooottss..." Pinggul Rayhan tersentak-sentak memuntahkan spermanya.31529Please respect copyright.PENANAs1hzTb5WTz
31529Please respect copyright.PENANAt6JWQmxy9E
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr....31529Please respect copyright.PENANAdxpklEsTFW
31529Please respect copyright.PENANAQfgknf4U9j
Kali ini Ustadza Dewi tidak hanya orgasme, tapi ia juga sampai terkencing-kencing. Hingga air urinnya menggenang diatas tempat tidurnya.31529Please respect copyright.PENANAtPHqFr5D5D
31529Please respect copyright.PENANAt1wYTuHrza
Perlahan penis Rayhan mulai mengecil dan terlepas dari lobang anus Ustadza Dewi. Saat penis itu terlepas, tampak lelehan sperma Rayhan yang tak tertampung keluar meleleh mengaliri paha Ustadza Dewi yang gemetar.31529Please respect copyright.PENANAEBOIr9qkbY
31529Please respect copyright.PENANA8Fjt0szxNk
"Nikmat sekali Ustadza." Lirih Rayhan.31529Please respect copyright.PENANA9NwTjklJfB
31529Please respect copyright.PENANAfj11Oh9gsJ
Ia rebahan di samping Ustadza Dewi yang langsung memeluk tubuh kekarnya. "Kamu puas sayang, dengan lobang anus Ustadza?" Goda Ustadza Dewi yang kembali merasakan linu di lobang anusnya.31529Please respect copyright.PENANAQSS0eV6Ats
31529Please respect copyright.PENANAwjzEzRYdhp
"Iya sangat puas." Jawab Rayhan pelan sembari mencium kening Ustadza Dewi.31529Please respect copyright.PENANAWbH8Orgz6x
31529Please respect copyright.PENANAK6g15kVk34
Ustadza Dewi memejamkan matanya, dan perlahan rasa kantuk mulai menguasai dirinya dan iapun tertidur lelap di dalam pelukan muridnya.31529Please respect copyright.PENANAuh7hlYjBJ0
31529Please respect copyright.PENANA8otehDW1Rt
*****31529Please respect copyright.PENANAwsM46xzQqU
31529Please respect copyright.PENANAeTiYOe1a5Z
31529Please respect copyright.PENANAe4j2IXrzwn
31529Please respect copyright.PENANAtmvc4E8piX
31529Please respect copyright.PENANAyNZtUidPfC
Akhir-akhir ini Julia sering melihat sahabatnya Zaskia lebih banyak melamun di kantor ketimbang pulang kerumah ataupun ke kantin ketika jam istirahat sekolah, atau ketika ia tidak ada jam mengajar. Seperti pagi ini, Zaskia tidak memiliki jam mengajar, tetapi ia memilih diam di kantor sembari bengong. Dan sesekali jemarinya tampak bermain dengan pulpen.31529Please respect copyright.PENANAxjPczf4qJQ
31529Please respect copyright.PENANAA1URdW1MzS
Julia sangat paham apa yang tengah terjadi dengan sahabatnya saat ini. Ia tau kalau sahabatnya saat ini sedang jatuh cinta, tapi masalahnya Zaskia malah jatuh cinta dengan Adik kandungnya sendiri tanpa ia sadari.31529Please respect copyright.PENANANSwM7OHjSk
31529Please respect copyright.PENANAp5Qa1mVx6d
Sebagai sahabat seharusnya Julia mengingatkan bahayanya perasaan yang ada di dalam hati sahabatnya. Tetapi Julia malah melakukan sebaliknya, ia dengan sengaja membuat perasaan Zaskia kian berkembang, seakan ia mendukung cinta terlarang sahabatnya dengan adiknya.31529Please respect copyright.PENANA9pL8al6ABv
31529Please respect copyright.PENANAP8uOz6k7ss
"Bengong lagi." Tegur Julia.31529Please respect copyright.PENANAM9Nf4mOGrx
31529Please respect copyright.PENANAngS5iSRosc
Zaskia menghela nafas. "Ana lagi bingung uhkti." Jujur Zaskia. Toh tidak ada gunanya ia menutupi perasaannya saat ini.31529Please respect copyright.PENANAPzdQJ3amWu
31529Please respect copyright.PENANATXIoOL4A6s
"Coba cerita."31529Please respect copyright.PENANA6S3pRvuymU
31529Please respect copyright.PENANAG2wkDigfja
"Ana gak ngerti dengan perasaan ana saat ini, kenapa ana bisa sangat marah kepada Rayhan, padahal kalau di pikir-pikir ana terlalu berlebihan." Ujar Zaskia, dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.31529Please respect copyright.PENANAusnipL9WX2
31529Please respect copyright.PENANA6MJMhCSVc1
Julia menganggukkan kepalanya. "Emang apa masalahnya Uhkti?" Tanya Julia.31529Please respect copyright.PENANASu3X28xoFQ
31529Please respect copyright.PENANA8gq2x7zTkU
"Semalam Rayhan pulang subuh, padahal sebelum dia sudah berjanji kalau ia akan menjaga Ana, tapi nyatanya dia malah keluyuran hingga subuh." Bibirnya merucut ke depan, mengingat kejadian semalam yang membuatnya sangat kesal terhadap adik kandungnya.31529Please respect copyright.PENANAYaooF1VnWx
31529Please respect copyright.PENANALiE5gNocfK
"Jadi kamu marah gara-gara itu?"31529Please respect copyright.PENANAU808c2C8tO
31529Please respect copyright.PENANAYOOE4drJ1Z
Zaskia menganggukan kepalanya. "Dia tidak bisa memegang omongannya." Zaskia diam sejenak, sembari menatap keluar jendela kantor. "Tapi... Kalau di pikir-pikir anak seusia Rayhan sangat wajar kalau dia belum bisa memegang ucapannya." Lirih Zaskia pelan.31529Please respect copyright.PENANAnSg5eQviYf
31529Please respect copyright.PENANAeIlMkQSm4R
"Ana mengerti perasaan Uhkti Zaskia! Tapi menurut Ana Rayhan bukan tipe anak seperti itu. Walaupun ia masih muda, tapi ia berpandangan luas."31529Please respect copyright.PENANAzbCzLj7MpC
31529Please respect copyright.PENANAuqiGOZVMvj
"Kalau begitu kenapa ia mengabaikan janjinya." Sengit Zaskia.31529Please respect copyright.PENANAM6xcErkG2O
31529Please respect copyright.PENANAGkPwn8eRZP
Julia kembali tersenyum. "Ana yakin Rayhan pasti memiliki alasan kuat kenapa semalam ia menghilang." Jelas Julia kepada Zaskia.31529Please respect copyright.PENANAiAerCuDCvf
31529Please respect copyright.PENANAxrdEkPCyr2
"Mungkin. " Jawab Zaskia acuh.31529Please respect copyright.PENANAwFbdd5YmcS
31529Please respect copyright.PENANAQL6bgdqPpc
Gadis cantik itu kembali hanyut dalam lamunannya, ia sangat tidak mengerti dengan perasaannya saat ini kepada Rayhan. Terkadang ia melihat sosok Rayhan seperti bukan Adik kandungnya, melainkan sosok pemuda tampan yang selalu ada untuknya.31529Please respect copyright.PENANAfengBBM3Qr
31529Please respect copyright.PENANAdecY0kJCeY
****31529Please respect copyright.PENANA69nBzOnbNL
31529Please respect copyright.PENANAWunawZaNCm
Di tempat berbeda, di kediaman Ustadza Dwi...31529Please respect copyright.PENANA97BZqZvwRK
31529Please respect copyright.PENANATIHhFHg02N
Wanita berusia 38 tahun itu tengah sibuk mencuci piring ketika seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia bergegas membasuh kedua tangannya yang di penuhi busa sabun. Buru-buru ia mengelap tangannya dengan gamis yang ia kenakan tanpa perduli gamisnya menjadi kotor.31529Please respect copyright.PENANAhgB99RJxoW
31529Please respect copyright.PENANArBJnQfhFDA
Setibanya di depan pintu rumahnya, ia bergegas membuka pintu rumahnya dan ternyata yang datang adalah petugas kebersihan bernama Imbron.31529Please respect copyright.PENANAx7xz9Qy5xB
31529Please respect copyright.PENANAlJCNCFjHtV
Sejenak Ustadza Dwi terdiam melihat sosok Imbron yang bertubuh besar. Kedua tangan Imbron yang berada di depan terlihat begitu kekar mengingatkannya dengan sosok kolor ijo yang semalam telah menodainya.31529Please respect copyright.PENANACcxC2rUhjZ
31529Please respect copyright.PENANAMDuULVT4Io
"Maaf, katanya Ustadza memanggil saya." Sapa Imbron.31529Please respect copyright.PENANAwCjOtPl731
31529Please respect copyright.PENANAeZM4cbF3GF
Ustadza Dwi tersentak sadar dari lamunannya. "Eh iya, saya mau minta tolong sama bapak." Ujar Ustadza Dwi yang sempat gugup karena pikiran yang menerawang.31529Please respect copyright.PENANAxzqlivkevE
31529Please respect copyright.PENANAzoWgoZs3U2
"Apa yang bisa saya bantu Ustadza."31529Please respect copyright.PENANAKUgliZbNSz
31529Please respect copyright.PENANA64GavYfHGU
"Genteng rumah saya ada yang pecah, Bapak bisa bantu menggantikannya?" Tanya Ustadza Dwi. Yang diam-diam tengah mengagumi bentuk tubuh Pak Imbron.31529Please respect copyright.PENANAqS6pxxaj9s
31529Please respect copyright.PENANAYTVpVzhKw1
"Bisa Bu, boleh saya lihat?"31529Please respect copyright.PENANANm5p0ChFB1
31529Please respect copyright.PENANAbk4JbS1CZO
Ustadza Dwi mengangguk. "Boleh, ayo masuk." Ujar Ustadza Dwi mempersilahkan Imbron masuk ke dalam rumahnya. Padahal saat ini di rumahnya sedang tidak ada orang lain kecuali dirinya.31529Please respect copyright.PENANAyH0PjBAr0d
31529Please respect copyright.PENANAEclUJGsTgT
Dengan senang hati Imbron mengikuti langkah kecil Ustadza Dwi. Saat matanya melirik kearah bongkahan pantat Ustadza Dwi yang di balut gamis berwarna hijau lumut, membuat Imbron kembali teringat ketika ia tidak sengaja mengintip Ustadza Dwi yang tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi. Membayangkan kejadian waktu itu, membuat penis Imbron menggeliat di dalam celana lusuhnya.31529Please respect copyright.PENANAuKrfmdeuTw
31529Please respect copyright.PENANATAWD8sYtkD
Tanpa merasa khawatir, Ustadza Dwi memperlihatkan genteng dapurnya yang pecah karena ketimpa ranting pohon semalam. Dan gara-gara suara genteng tersebut, ia di pertemukan dengan si Kolor Ijo. Entah itu sebuah keberuntungan atau musibah bagi Ustadza Dwi.31529Please respect copyright.PENANASHQ5YyIomi
31529Please respect copyright.PENANA5wZVRBgIAQ
"Ada dua yang pecah!" Gumam Imbron sembari melihat langit-langit dapur rumah Ustadza Dwi. "Ada tangga?" Imbron kembali melihat Ustadza Dwi yang tengah bengong.31529Please respect copyright.PENANAvBo95P4LDt
31529Please respect copyright.PENANAIooGXXC9ZX
Diam-diam Ustadza Dwi tengah melihat kearah tonjolan besar di selangkangan Imbron, pikiran kotornya mengembara membuatnya kehilangan fokus. Imbron yang menyadari kemana arah tatapan mata Ustadza Dwi hanya terkekeh di dalam hati, ia tidak menyangka kalau seorang Ustadza bisa kehilangan kontrol hanya karena melihat selangkangannya.31529Please respect copyright.PENANAuVxHSQvtjL
31529Please respect copyright.PENANAwsC3aUk785
Tetapi walaupun begitu Imbron tidak berani mengambil tindakan yang beresiko, bagaimanapun juga Ustadza Dwi adalah wanita terhormat. Bisa berbahaya kalau ia nekat melakukan tindakan asusila terhadap Ustadza Dwi.31529Please respect copyright.PENANA0A1qaAJ7IX
31529Please respect copyright.PENANAeLw8RIFAei
"Ustadza!" Panggil Imbron.31529Please respect copyright.PENANA39np8S9oRC
31529Please respect copyright.PENANAYfSv52svTQ
Dwi segera tersadar dari lamunannya. Wajahnya yang putih mendadak berubah menjadi merah padam. "Astaghfirullah Maaf! Tadi bilang apa?" Tanya Ustadza Dwi salah tingkah.31529Please respect copyright.PENANADFcbkkWpqW
31529Please respect copyright.PENANAlAvuvtZgfy
"Ada tangga?" Ulang Imbron.31529Please respect copyright.PENANA5wGHzHY3z7
31529Please respect copyright.PENANAZcSJsUFuET
"Oh iya ada di belakang."31529Please respect copyright.PENANArFL0CNsenM
31529Please respect copyright.PENANACHWqFRBHWD
Ustadza Dwi menemani Imbron kebelakang rumahnya untuk mengambil tangga dan dua keping genteng untuk menggantikan genteng yang jebol. Ia kembali ke dapur, selagi Imbron sibuk memposisikan tangga, lagi-lagi Ustadza Dwi ketangkap basah tengah melihat selangkangan Imbron.31529Please respect copyright.PENANA1oOZ9S62MI
31529Please respect copyright.PENANAUxuav5XeGz
Wanita berhijab merah muda itu juga tidak mengerti kenapa ia selalu saja fokus kearah selangkangan Pak Imbron.31529Please respect copyright.PENANAYnuvQiU4rE
31529Please respect copyright.PENANAYdoAaBxNxR
Pria berusia 56 tahun itu tampak menyeringai bangga saat mengetahui ketertarikan Ustadza Dwi terhadap selangkangannya. Mengingat dirinya dari golongan rendah, tentu saja ia menjadi senang karena di lirik oleh wanita sekelas Ustadza Dwi.31529Please respect copyright.PENANAkqg1aJhsXw
31529Please respect copyright.PENANAjWrQcQK7iP
Dengan perasaan yang tidak menentu Ustadza Dwi membantu memegangi anak tangga ketika Pak Imbron menaiki anak tangga yang berbentuk huruf A. Diam-diam Ustadza Dwi menelan air liurnya setiap kali melihat tonjolan di celana hitam yang di kenakan Imbron. Diam-diam ia mulai menerka-nerka ukuran penis Pak Imbron.31529Please respect copyright.PENANAHJsFWkV4Vk
31529Please respect copyright.PENANATEs0nze2Ae
"Bisa gak Pak?" Tanya Ustadza Dwi.31529Please respect copyright.PENANAtBENPyN3bU
31529Please respect copyright.PENANATvUDDLtL70
Dari atas Imbron melihat kebawah, wajah cantik Ustadza Dwi terlihat begitu indah di lihat dari atas. "Insyaallah bisa Ustadza! Ini tinggal di ganti aja." Jawab Imbron.31529Please respect copyright.PENANANGR2BjanaX
31529Please respect copyright.PENANA9I2jHiQTQI
"Tolong ya Pak."31529Please respect copyright.PENANAXIB3CYmNyy
31529Please respect copyright.PENANAEesaGW5H1U
Imbron segera mengambil genteng yang telah rusak dan menggantikannya dengan yang baru.31529Please respect copyright.PENANA1YfL2tOhcb
31529Please respect copyright.PENANA1nExagxPlY
Tidak butuh waktu lama bagi Imbron yang memang cukup berpengalaman. Dalam hitungan menit, ia telah selesai mengganti genteng rumah Ustadza Dwi yang jebol dengan genteng yang baru. Ustadza Dwi tampak puas dengan hasil pekerjaan Imbron.31529Please respect copyright.PENANAmiwmBNfAVR
31529Please respect copyright.PENANAyczSLSb0Aa
Saat Imbron ingin turun, lagi-lagi Ustadza Dwi memegangi tangga. Posisi Imbron yang turun menghadap kearahnya, membuat Ustadza Dwi dapat melihat jelas tonjolan besar yang ada di celana lusuh Imbron.31529Please respect copyright.PENANAVr8t5kviJG
31529Please respect copyright.PENANAYYYRRVNc7H
"Ya Tuhan, besar sekali." Gumam Ustadza Dwi.31529Please respect copyright.PENANAvl5QX94Ph9
31529Please respect copyright.PENANA8POCNrktq3
Jantung Ustadza Dwi berdetak cepat, dan nafasnya memburu melihat tonjolan di celana Pak Imbron.31529Please respect copyright.PENANA6hhTDif0G9
31529Please respect copyright.PENANAMGMC4jTpcY
Sementara Imbron dengan sengaja berlama-lama, seakan ingin memperlihatkan tonjolan di celana lusuhnya. Tentu saja apa yang di lakukan Imbron membuat Ustadza Dwi panas dingin. Ia sangat yakin sekali, kalau di balik celana itu ada benda besar yang bisa membuatnya ketagihan.31529Please respect copyright.PENANAYSck9c3sJj
31529Please respect copyright.PENANAQWwGRZG0yd
"Sudah selesai Bu." Ujar Imbron.31529Please respect copyright.PENANAaKLb59ZsrQ
31529Please respect copyright.PENANAfU9dNytvb9
Ustadza Dwi tersenyum senang. "Terimakasih banyak ya Pak! Gak kebayang kalau gak ada Bapak." Ujar Ustadza Dwi jujur, mengingat curah hujan yang akhir-akhir ini cukup tinggi.31529Please respect copyright.PENANAI5rmoLMukS
31529Please respect copyright.PENANAXfZ2yMAPd3
"Sama-sama Ustadza! Kalau tidak ada lagi yang perlu di bantu, saya mau pamit pulang." Ujar Pak Imbron.31529Please respect copyright.PENANAHDkJGvqvMF
31529Please respect copyright.PENANAvligeGMBQe
Entah kenapa Ustadza Dwi malah mencegahnya. "Kok buru-buru sekali Pak, biar saya buatkan minuman dulu ya Pak." Usul Ustadza Dwi, ia merasa tidak ada salahnya kalau ia sedikit melayani Pak Imbron mengingat pria paru baya itu baru saja membantunya.31529Please respect copyright.PENANAflIeSmBLBF
31529Please respect copyright.PENANAwjGPuRhmAJ
"Wah saya jadi merepotkan Ustadza."31529Please respect copyright.PENANAjD9bhJphAL
31529Please respect copyright.PENANAthR4Btoujv
"Gak repot kok Pak!" Ujar Ustadza Dwi tersenyum manis. "Sebentar ya Pak." Ustadza Dwi segera menghangatkan air untuk membuatkan segelas kopi.31529Please respect copyright.PENANAlyBpu21KhN
31529Please respect copyright.PENANAVRct3ctyZS
Sementara Imbron duduk di kursi makan sembari menunggu Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.31529Please respect copyright.PENANA5SAcrVjVb3
31529Please respect copyright.PENANAp0AxKunBXt
Sesekali wajah Imbron menegang, membayang kemolekan tubuh Ustadza Dwi. Ingin rasanya ia mendekap dan memperkosa Ustadza Dwi, tapi sayangnya ia tidak memiliki keberanian sebesar itu, walaupun ia tau kalau Ustadza Dwi juga memiliki ketertarikan kepada dirinya.31529Please respect copyright.PENANAw3nFJ9QTtS
31529Please respect copyright.PENANAthNaLGfFWE
Tidak lama kemudian Ustadza Dwi menyajikan dua gelas kopi untuk mereka nikmati bersama. Sembari menikmati segelas white kopi mereka mengobrol ringan, dari kehidupan Imbron yang di tinggal Istrinya, hingga keputusan Pak Imbron yang tidak ingin menikah lagi.31529Please respect copyright.PENANAIxVZEQNDlE
31529Please respect copyright.PENANAX9IpQfnGtr
"Maaf Pak! Sebagai orang dewasa apa Bapak tidak butuh seorang wanita untuk itu..." Tanya Ustadza Dwi agak canggung karena pertanyaannya sedikit pribadi.31529Please respect copyright.PENANAPRE8qZfevd
31529Please respect copyright.PENANAivpTGgtukC
Pak Imbron tersenyum tipis. "Masuk Bu Ustadza ngentot?" Ujar Pak Imbron santai.31529Please respect copyright.PENANAzOTmehMBq3
31529Please respect copyright.PENANALZ540UItRu
"Hmmm... Iya, kira-kira begitu." Lirih Ustadza Dwi agak jengah.31529Please respect copyright.PENANATrPHJXG13y
31529Please respect copyright.PENANAS0whscuTOV
Imbron mengalihkan pandangannya sejenak, lalu kembali menatap Ustadza Dwi. "Terkadang saya merasa kesepian, tapi biasanya saya melakukan onani sebagai gantinya." Jelas Pak Imron gamblang.31529Please respect copyright.PENANAmQgO77o1HL
31529Please respect copyright.PENANAFBDSdUZHMp
"Onani?" Heran Ustadza Dwi.31529Please respect copyright.PENANAKcdbpvS380
31529Please respect copyright.PENANA72My9XYTFF
"Ngocok kontol Ustadza." Tembak Imbron gamblang.31529Please respect copyright.PENANArvDHuSa5gL
31529Please respect copyright.PENANAUgSBhN2jw2
Wajah putih Ustadza Dwi mendadak merah merona mendengar pengakuan Imbron yang terlalu ceplas-ceplos. Rasanya tidak pantas pria paru baya itu berkata kotor, apa lagi di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza.31529Please respect copyright.PENANAvt87XSzfXp
31529Please respect copyright.PENANAtNjalrd2RX
Beruntung ia berhadapan dengan Ustadza Dwi yang memahami pemilihan kata yang di gunakan Imbron.31529Please respect copyright.PENANAppYVEU7mdO
31529Please respect copyright.PENANA5wqdZmmvkD
*****31529Please respect copyright.PENANAHEuGXsX76k
31529Please respect copyright.PENANAuJE2yLIqzc
31529Please respect copyright.PENANAGAx9MVHgh8
31529Please respect copyright.PENANAdHLQ1f7Mxu
31529Please respect copyright.PENANAL6qfE8dHyx
Pulang sekolah...31529Please respect copyright.PENANAby13IXzOUn
31529Please respect copyright.PENANA0Gz6nmz5A2
"Rayhan hari ini gak masuk ya?" Tanya Doni31529Please respect copyright.PENANA7GPmGavFRg
31529Please respect copyright.PENANAM9jU8EW3ox
Azril yang berjalan beriringan dengan Doni hanya mengangguk pelan. "Mungkin lagi sakit!" Tebak Azril.31529Please respect copyright.PENANAPqCJM7CbvN
31529Please respect copyright.PENANA1hDhcYsd3o
"Gimana kalau kita ke rumahnya aja." Usul Nico.31529Please respect copyright.PENANAAp1GLeHmhI
31529Please respect copyright.PENANAY83F3blvZJ
"Liat besok aja! Kalau dia gak masuk baru kita jinguk rame-rame." Ujar Azril, entah kenapa hari ini ia ingin segera pulang kerumah. "Aku duluan ya." Lanjut Azril bergegas meninggalkan kedua sahabatnya.31529Please respect copyright.PENANALCDmobvAPD
31529Please respect copyright.PENANAMkn3QwhfDJ
Ia melangkah cepat menuju rumahnya. Ada rasa rindu yang luar biasa membunca di hatinya. Keinginannya melihat Ibu Tirinya, membuatnya menolak ajakan kedua sahabatnya untuk menjenguk Rayhan yang hari ini membolos sekolah tanpa ada pemberitahuan.31529Please respect copyright.PENANA6NSyISr1P9
31529Please respect copyright.PENANAcQPojlS11W
Setibanya di rumah Azril segera mencari sosok Ibu Tirinya, ia menuju kamar Ibu Tirinya.31529Please respect copyright.PENANAJVRs8FUfRw
31529Please respect copyright.PENANAcHGSyKoWaC
Baru saja sedikit daun pintu yang terbuka, Azril mengurungkan niatnya memanggil Ustadza Laras ketika ia melihat wanita cantik itu berdiri di depan cermin hanya memakai selembar handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Ia dapat melihat seperempat punggung mulus Laras, dan rambutnya yang terurai panjang.31529Please respect copyright.PENANAi0hc21pxZv
31529Please respect copyright.PENANA4UVkx5gdnR
Azril dapat merasakan geliat burungnya yang ada di balik seragam sekolah ia kenakan. Bayangan tubuh molek Ustadza Laras kembali terngiang-ngiang di benaknya.31529Please respect copyright.PENANAckd9eHSLzE
31529Please respect copyright.PENANAkziUMn7se6
"Umi!" Lirih Azril.31529Please respect copyright.PENANAAg7KGNyvem
31529Please respect copyright.PENANANRzYrTtsGn
Laras yang tidak menyadari kehadiran Azril hanya diam terpaku di depan cermin. Sesekali tubuhnya terguncang, mengingat satu jam yang lalu ia di paksa melayani nafsu bejat keponakannya sendiri. Ia tidak menyangka kalau Daniel akan tega melakukannya.31529Please respect copyright.PENANA5TSfT3HJ8b
31529Please respect copyright.PENANAdg0QfjLPif
Tapi harus di akui kalau persetubuhan beberapa waktu yang lalu memang menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa. Baru kali ini ia merasakan nikmatnya bercinta.31529Please respect copyright.PENANATC8Yn4z5OL
31529Please respect copyright.PENANAQy0nGWSyTx
Sampai detik ini, Laras masih bisa merasakan penis Daniel berada di dalam rongga vaginanya. Bahkan tadi ia sempat memeriksa lobang vaginanya yang kini mengangah di bandingkan sebelumnya.31529Please respect copyright.PENANAGsRwt9IGl4
31529Please respect copyright.PENANA0wiHNwBNKL
"Astaghfirullah!" Desah Laras pelan.31529Please respect copyright.PENANAZtIyfah9Wc
31529Please respect copyright.PENANAgkhgGrfmFW
Ia berusaha membuang bayangan tubuh Daniel yang telah mendekapnya dengan erat.31529Please respect copyright.PENANAQ0IOw0hYq2
31529Please respect copyright.PENANArQDxhoVdXz
Setelah merasa cukup tenang, Laras melepas pengikat handuk yang menempel di tubuhnya. Dengan perlahan handuk putih tersebut merosot kelantai kamarnya, meninggalkan tubuh telanjangnya yang di penuhi bekas perzinahaannya bersama keponakannya sendiri.31529Please respect copyright.PENANA6fiROnm93S
31529Please respect copyright.PENANAXZooYXPEC9
Ada beberapa bekas cupangan di bagian leher dan dadanya, sementara di selangkangannya tampak memerah karena benturan selangkangan mereka berdua. Dan di bagian pantatnya, terdapat cap lima jari yang tertinggal.31529Please respect copyright.PENANAUMLcn8fCsF
31529Please respect copyright.PENANAMAKk11bJo8
Azril yang berada tidak jauh dari belakangnya, dapat melihat jelas bekas merah yang menempel di pantat mulusnya.31529Please respect copyright.PENANA14ia1wVkke
31529Please respect copyright.PENANA1kYU4jVFEc
Tetapi pemuda itu tak begitu perduli, ia terlalu menikmati pemandangan indah yang ada di hadapannya saat ini. Bahkan kini tangannya sudah berada di dalam celananya.31529Please respect copyright.PENANA3YBzVdipal
31529Please respect copyright.PENANAqHM3DYNzAL
Laras membuka lemari pakaiannya, ia mengambil satu set pakaian dalam yang terbilang seksi. Ia memakai bra jenis bikini yang hanya menutupi seperempat payudaranya, di padu dengan celana dalam berenda transparan merek erlanlee berwarna merah terang.31529Please respect copyright.PENANAOYapvcvyG3
Mata Azril sampai melotot ketika Laras membungkuk dan memakai celana dalamnya. Seksi... Sungguh sangat seksi sekali pakaian dalam yang di kenakan Laras.31529Please respect copyright.PENANAhfCDv39d8b
31529Please respect copyright.PENANAsJoBEOJOSv
Kemudian Laras mengambil gamis berwarna hijau lumut di padu dengan warna coklat. Di bagian atasnya terdapat tiga kancing dan di bagian rok bawahnya terdapat motif bunga berwarna emas timbul. Dengan gamis tersebut, Ustadza Laras terlihat sangat anggun.31529Please respect copyright.PENANAasFoATFg40
31529Please respect copyright.PENANAdLimudtvHZ
31529Please respect copyright.PENANAYSOyU6lTjc
"Azril!" Kaget Laras saat ia berbalik menghadap pintu kamarnya yang sedikit terbuka.31529Please respect copyright.PENANAuBEjDN2IrP
31529Please respect copyright.PENANAtRg0DQ44uz
Azril mendadak kagok. "U-umi."31529Please respect copyright.PENANAdzjpdVArAT
31529Please respect copyright.PENANAJ2QKhv5tBb
"Kamu sudah lama di sana?" Tanya Laras curiga, melihat reaksi anaknya. Ia sempat berfikir kalau putranya sudah cukup lama berada di sana, tapi ia buru-buru menepisnya.31529Please respect copyright.PENANAOIgSMLLNqI
31529Please respect copyright.PENANAXs61IZDOdH
"Baru aja Mi." Jawab Azril.31529Please respect copyright.PENANASHdZqkUh8Q
31529Please respect copyright.PENANASxTu05x0sm
Laras tersenyum manis, rasanya memang tidak mungkin Azril mengintipnya berganti pakaian mengingat putranya seorang pemuda beriman.31529Please respect copyright.PENANAIUCJsLrXSa
31529Please respect copyright.PENANA4q7YfU2xtZ
Laras menghampiri anaknya dan kemudian ia meminta Azril untuk segera berganti pakaian, sementara dirinya menyiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya. Sejenak ia melupakan kejadian tadi pagi.31529Please respect copyright.PENANAxyboIkXC6X
31529Please respect copyright.PENANAFDqa7j37rv
*****31529Please respect copyright.PENANA69YE6cWVDV