"Kalian ke asrama duluan aja ya, aku mau langsung ke pasar." Ujar Aurel sembari merapikan kembali buku pelajarannya yang berserakan diatas meja.26412Please respect copyright.PENANAtfeQLJln19
26412Please respect copyright.PENANAx20fCqFzt9
"Ada perlu apa ke pasar?" Tanya Asyifa.26412Please respect copyright.PENANAlDA2YeAWrs
26412Please respect copyright.PENANA2ZhGkzQoA1
"Aku ikut dong!" Potong Adinda.26412Please respect copyright.PENANAdSUc5QnBnE
26412Please respect copyright.PENANAhC7Bt41MNI
Wajah Aurel tampak salah tingkah. "Ehm... Ya adalah! Hehehe... Tapi maaf ya Nda, aku mau sendirian aja." Jawab Aurel gugup, seakan ada yang ia sembunyikan dari sahabat-sahabatnya. Padahal selama ini mereka sangat saling terbuka satu sama lainnya.26412Please respect copyright.PENANACuIxnQVhc1
26412Please respect copyright.PENANAYLt0kvVAsL
Hanya Aziza yang tidak berkomentar, ia menaruh curiga terhadap sahabatnya. Mengingat kemarin ia sempat memergoki Aurel yang tengah mengirim pesan kepada seorang Santri. Ia berharap tebakannya salah, walaupun hati kecilnya mengatakan kalau Aurel ingin bertemu dengan santri tersebut.26412Please respect copyright.PENANAZ2widvFLCd
26412Please respect copyright.PENANAHI2oDM2v2Q
Saat mata mereka bertemu, Aurel buru-buru memalingkan wajahnya seakan ia takut menatap mata Aziza.26412Please respect copyright.PENANAoRIkHI5qjM
26412Please respect copyright.PENANANMJtGbMvzy
"Aku duluan ya." Ujar Aurel.26412Please respect copyright.PENANA7rSDvG0gBd
26412Please respect copyright.PENANAzMD4p9tn3S
Kedua sahabatnya memandang heran kearah Aurel yang berjalan tergopoh-gopoh keluar dari kelas.26412Please respect copyright.PENANA07fb6ONWf7
26412Please respect copyright.PENANAvsoA9SPdqq
"Mencurigakan?" Ujar Asyifa.26412Please respect copyright.PENANAxOtmT36o02
26412Please respect copyright.PENANAghAYCPQZtd
"Dia kenapa si?" Timpal Adinda.26412Please respect copyright.PENANAc8ZeqBPj2N
26412Please respect copyright.PENANAY7Sx1IgEbP
Aziza mendesah pelan. "Nanti gue ceritain, kalian habis makan langsung ke rumah gue ya." Ujar Aziza. Ia merasa harus membahas masalah ini bersama kedua sahabatnya.26412Please respect copyright.PENANAkxnmwc4ZTT
26412Please respect copyright.PENANAqKC2RfHLMo
Sementara itu Aurel terlihat senyum-senyum sendiri sembari menatap ke keluar jendela mobil angkot yang ia tumpangi, berharap angkot tersebut dengan cepat tiba di pasar, karena ia sudah sangat ingin bertemu dengan sosok santri bernama Dedy. Pemuda yang telah membuatnya jatuh cinta.26412Please respect copyright.PENANAd6iHA0IDlw
26412Please respect copyright.PENANA4S3TtOhLmy
Setibanya di pasar Aurel bergegas kearah warteg yang berada di terminal pasar. Di sana tampak Dedy telah menunggunya. Pemuda itu tersenyum melihat kehadiran Aurel.26412Please respect copyright.PENANAN0ZkjzBUVl
26412Please respect copyright.PENANAIsrg9pIeN9
"Makan dulu yuk sayang!" Ajak Dedy.26412Please respect copyright.PENANAMonV0fjblv
26412Please respect copyright.PENANA7A0jRbaAQQ
Aurel tersenyum sangat manis di balik jilbab putih yang ia kenakan. "Kamu sudah pesan?" Tanya Aurel. Sembari memesan nasi ayam goreng.26412Please respect copyright.PENANAwo19j9TgLZ
26412Please respect copyright.PENANAh2Bm8tPoTS
"Belum... Sekalian aja Mas nasi ayam gorengnya dua." Ujar Dedy.26412Please respect copyright.PENANATqEyxvfI6o
26412Please respect copyright.PENANAlkd6Klr0FW
Sembari mengobrol ringan mereka berdua menyantap makan siang bersama. Bagi Aurel makan bersama dengan kekasih nya terasa sangat nikmat. Momen berharga yang sangat jarang sekali ia dapatkan.26412Please respect copyright.PENANArrUwe6LWB2
26412Please respect copyright.PENANA55VZ2jFKom
Selesai membayar makan mereka berdua berkeliling pasar hanya sekedar melihat-lihat.26412Please respect copyright.PENANAqwc6MZimwD
26412Please respect copyright.PENANAEAsnYpeRRa
"Yang ke penginapan melati yuk." Bisik Dedy.26412Please respect copyright.PENANAHFgFC5fAvD
26412Please respect copyright.PENANA4Xl46nt1tC
Wajah Aurel merona merah mendengar ajakan Dedy. "Mau ngapain ke sana lagi? Aku takut ke bablasan Yang!" Tolak Aurel. Terakhir ketika mereka ke penginapan Dedy nyaris membobol perawannya.26412Please respect copyright.PENANASdlYPhAiYL
26412Please respect copyright.PENANA6H3D2rhzP3
"Aku lagi kepengen ni Yang!" Bujuk Dedy.26412Please respect copyright.PENANAoyYvg38Ty8
26412Please respect copyright.PENANAJfWuSmehnH
"Gak ah... Kita jalan-jalan aja di sini."26412Please respect copyright.PENANAq8zqIhxE2x
26412Please respect copyright.PENANAtMkke0gw1K
Raut wajah Dedy tampak kecewa. "Ya sudah kalau gak mau, aku pulang aja ya." Rajuk Dedy, ia melangkahkan kakinya dengan cepat menuju terminal pasar.26412Please respect copyright.PENANAjtP25QeEwZ
26412Please respect copyright.PENANA9PeMVn6gbF
"Sayang..." Aurel mencoba mengejarnya.26412Please respect copyright.PENANAimuop45fWn
26412Please respect copyright.PENANALCBMCRNvOi
"Katanya kamu sayang, tapi aku ajak ke penginapan aja kamu gak mau." Ujar Dedy ia terlihat sangat kecewa, membuat Aurel menjadi serba salah.26412Please respect copyright.PENANAot1A0c27hq
26412Please respect copyright.PENANA2n8KCdre7b
Aurel hanya diam, ia jelas tidak ingin membuat kekasihnya marah. Tapi ia juga takut kalau sampai mereka ke bablasan, tentu saja Aurel tak ingin kehilangan mahkotanya sebagai seorang wanita.26412Please respect copyright.PENANARU0rZ0pJtS
26412Please respect copyright.PENANARe0Fryr7Px
Setibanya di pinggir jalan, ketika Dedy hendak naik angkot, Aurel buru-buru menarik tangan Dedy.26412Please respect copyright.PENANAzNz1tNFfMM
26412Please respect copyright.PENANASFGmqzlWQd
"Iya aku mau, tapi jangan sampai ke bablasan ya." Mohon Aurel.26412Please respect copyright.PENANAMfc13zib8W
26412Please respect copyright.PENANAY0JLPXsTuC
Dedy menyeringai sembari menganggukkan kepalanya. "Kamu tenang aja, gak akan sampai ke bablasan." Jawab Dedy, pemuda itu terlihat sangat senang sekali.26412Please respect copyright.PENANADVE5O1fd38
26412Please respect copyright.PENANAVlIgJkqMRF
Jarak dari pasar ke penginapan melati tidak begitu jauh, mereka hanya perlu berjalan beberapa meter, lalu masuk ke dalam sebuah gang kecil, di ujung gang terdapat bangunan dua lantai dengan tulisan Wisma Melati. Kesanalah mereka pergi, untuk memadu kasih layaknya sepasang kekasih.26412Please respect copyright.PENANAXQUgh84U1h
26412Please respect copyright.PENANA7qPVzIFJnc
Sang penjaga wisma tampak tersenyum melihat Dedy, pemuda yang memang telah menjadi langganan tetapnya. Sudah beberapa wanita berhijab yang ia ajak ke wisma, baik muda maupun tua, sehingga wajar saja kalau sang penjaga wisma di buat geleng-geleng kepala, apa lagi wanita yang di ajak Dedy semua berhijab.26412Please respect copyright.PENANAqqDgS52Jxt
26412Please respect copyright.PENANA7Lo4zaSrjW
Setibanya di dalam kamar Aurel meletakan tas sekolahnya di atas meja kecil. Jantungnya berdetak cepat mengingat kalau dirinya hanya berdua di dalam kamar bersama Dedy.26412Please respect copyright.PENANAb7GsAdppeE
26412Please respect copyright.PENANAQCtyBVntdy
"Aku kangen banget sama kamu sayang." Rayu Dedy sembari memeluk Aurel dari belakang.26412Please respect copyright.PENANAAHXZvE7Q3F
26412Please respect copyright.PENANAdPcfoD7L7c
Aurel tersipu malu mendengarnya. "Iya, aku juga kangen kamu sayang." Jawab Aurel, ia menyerahkan bibirnya untuk di kulum kekasihnya dengan mesrah.26412Please respect copyright.PENANAX2hzyYnwka
26412Please respect copyright.PENANA4Gnxxn8vnh
Sembari berciuman Dedy meremas kedua payudara Aurel yang mengkal itu. Membuat tubuh Aurel menggelinjang geli, menikmati remasan sang kekasih diatas payudaranya yang berukuran 34D. Cukup besar untuk anak seusia Aurel yang masih terbilang cukup muda.26412Please respect copyright.PENANAsGYJN412Zb
26412Please respect copyright.PENANA0EEdBpHQjr
Satu persatu kancing seragam Aurel di buka, hingga akhirnya di lepas dari tubuhnya, menyisakan tanktop berwarna putih yang juga tidak bertahan lama.26412Please respect copyright.PENANApcoyuaIRMo
26412Please respect copyright.PENANAzCRo1UDGYA
Tampak seragam, tanktop dan beha Aurel tergeletak di lantai, sementara sang pemilik tengah mengerang nikmat bersandar di tepian meja sembari mendekap kepala kekasihnya yang tengah mencaplok payudaranya secara bergantian. Matanya merem melek ketika puting mungilnya di hisap oleh sang Kekasih.26412Please respect copyright.PENANAKGNQP2u0PV
26412Please respect copyright.PENANA9pNOTnTqfA
"Ughkk... Sayang! Aaaahkk..." Desah Aurel.26412Please respect copyright.PENANAfI337Hkgwz
26412Please respect copyright.PENANAEqnM0gQRgv
Dedy menyeringai senang mendengar erangan dari korbannya. Tangan kanannya ia arahkan ke selangkangan Aurel, ia memijit memek Aurel dari luar rok hijau yang di kenakan Aurel.26412Please respect copyright.PENANAIUnfGb6NUk
26412Please respect copyright.PENANAAOwAcBBWMo
Nafas Aurel terasa semakin berat, ia merasakan ada yang keluar di bawah sana, dan rasanya itu sangat nikmat sekali, membuat Aurel merem melek keenakan. Ia mendesah kian keras tak perduli kalau nanti ada yang mendengar suara erangan manja yang keluar dari bibir manisnya.26412Please respect copyright.PENANADsbhS01H6O
26412Please respect copyright.PENANAAltjmNisBL
"Duduk Yang!" Suruh Dedy.26412Please respect copyright.PENANARDyKDJFwvw
26412Please respect copyright.PENANAfywvFE9KxV
Aurel mengangguk lalu duduk diatas meja. "Kamu mau jilatin itu aku?" Tanya Aurel agak malu, karena biasanya Dedy memang suka menjilati memeknya.26412Please respect copyright.PENANA8UeFbI9kjR
26412Please respect copyright.PENANAPgA1hxqaH7
"Iya sayang. Kamu mau kan?" Tanya Dedy sembari menyingkap rok hijau yang di kenakan Aurel.26412Please respect copyright.PENANAmmJuxNBQXS
26412Please respect copyright.PENANAiBuU3gJqgy
Kedua tangan Aurel menarik celana tidur sekaligus celana dalamnya hingga jatuh kelantai. "Aku mau Yang, rasanya enak." Jawab Aurel, sembari membuka lebar kedua kakinya di hadapan Dedy.26412Please respect copyright.PENANA0twu9bWh1o
26412Please respect copyright.PENANAaPboCFuh3q
"Indah sekali sayang." Lirih Dedy.26412Please respect copyright.PENANA7lpRyrlQuU
26412Please respect copyright.PENANASl6qqe9RJz
Ia menatap gundukan memek Aurel yang terlihat indah, terdapat bulu-bulu yang berwarna kehitaman, cukup panjang tapi masih jarang-jarang. Ketika jarinya membuka cela bibir memek Aurel, ia dapat melihat lobang sempit yang ada diantara kedua bibir memek Aurel.26412Please respect copyright.PENANAhQ7kMsdvOx
26412Please respect copyright.PENANAK4pN2CARFx
Berulang kali Dedy menelan air liurnya, menatap kagum kearah memek perawan Aurel. Sementara gadis cantik itu terlihat malu karena kelaminnya di tatap oleh kekasihnya.26412Please respect copyright.PENANA46rIsvYqfi
26412Please respect copyright.PENANA4csfb49LHM
"Aughkk..." Aurel menjerit saat merasakan lidah Dedy menyapu bibir memeknya.26412Please respect copyright.PENANAuYdV4LNHeW
26412Please respect copyright.PENANAW56VAF61Ki
Kedua tangannya mencengkram erat pinggiran meja, dan wajahnya sampai mendongak keatas. "Enak sekali memek kamu sayang! Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss..." Komentar Dedy sembari menjelajahi gundukan memek Aurel yang terasa asin tapi gurih.26412Please respect copyright.PENANAE3xn5fBqxP
26412Please respect copyright.PENANAyXq5pO3DYc
Sapuan lidah Dedy di bibir kemaluannya membuat Aurel mencapai klimaksnya. Pantat Aurel bergetar, dengan suara erangan yang terputus-putus.26412Please respect copyright.PENANARKSYIBd3Rd
26412Please respect copyright.PENANA4BWoLmcCRn
Dedy membantu Aurel untuk turun dari atas meja, lalu memberi isyarat agar Aurel berlutut di depannya. Aurel tentu mengerti apa yang di inginkan kekasihnya. Kedua tangannya dengan perlahan membuka celana Dedy berikut dengan dalamannya.26412Please respect copyright.PENANA7DHIQxMkvO
26412Please respect copyright.PENANAM4dtrynDdM
Dengan penuh kelembutan Aurel menggenggam kemaluan Dedy, ia menggerakkan tangannya maju mundur sembari menciumi kepala kontol Dedy.26412Please respect copyright.PENANADokJIjYuiZ
26412Please respect copyright.PENANAryozwNa0Qr
"Ssstt.... Hisap kontolku sayang." Desah Dedy sembari memegang kepala Aurel.26412Please respect copyright.PENANAHBbvp00PIL
26412Please respect copyright.PENANA5l0Yz1hYcO
Gadis cantik itu membuka mulutnya, melahap batang kemaluan Dedy ke dalam mulutnya. Sembari menghisap kontol Dedy, telapak tangannya mengocok-ngocok kontol Dedy, sehingga pemuda itu mengerang nikmat, merasakan sensasi hangat dari dalam mulut Aurel.26412Please respect copyright.PENANA5VTwWttuCe
26412Please respect copyright.PENANAtp2L8p1WKy
Aroma khas kontol Dedy seakan bukan lagi jadi masalah bagi Aurel, karena ia telah familiar dengan aroma kontol Dedy yang memang cukup menyengat.26412Please respect copyright.PENANAf2vZyMhc8U
26412Please respect copyright.PENANAgmWK6NUWvc
"Yaang... Aku mau keluar." Dedy menekan kepala Aurel.26412Please respect copyright.PENANAzxFRbpl0iF
26412Please respect copyright.PENANAfBT1oDDELm
Tubuhnya menegang selama beberapa detik, kemudian dari ujung kepala kontolnya ia menembakkan spermanya ke dalam mulut Aurel.26412Please respect copyright.PENANAYuFmtDy2lO
26412Please respect copyright.PENANAWJNIylHhxn
Croooottss... Croooottss... Croooottss...26412Please respect copyright.PENANAcb18WrDK9M
26412Please respect copyright.PENANAMqbgh7NCaK
Setelah tidak ada lagi sperma yang keluar dari kontolnya, Dedy baru melepaskan kontolnya dari dalam mulut Aurel. Tampak gadis berusia belasan tahun itu mengap-mengap mengambil udara untuk mengisi paru-parunya yang terasa kempis.26412Please respect copyright.PENANAb4OcdvtvW4
26412Please respect copyright.PENANA73X5BuwYfl
"Nikmat banget Yang!" Puji Dedy yang tampak puas.26412Please respect copyright.PENANAMDAMc99Ip0
26412Please respect copyright.PENANAYuQqwcqvTe
Aurel tersenyum manis. "Aku juga tadi enak banget... Jadi makin sayang sama kamu." Ujar Aurel mengutarakan cintamu ke pada Dedy.26412Please respect copyright.PENANAKVEkuBuT7p
26412Please respect copyright.PENANAkY7RHp59oo
"Tidur diatas yuk." Ajak Dedy.26412Please respect copyright.PENANAxkyDzflyMT
26412Please respect copyright.PENANAhEH9nUcTg8
Aurel mengangguk manja sembari melepas rok hijau dan kaos kaki yang melekat di tubuhnya. Yang tersisa hanya jilbab putih yang tampak aut-autan.26412Please respect copyright.PENANA2MfiRh2ZAj
26412Please respect copyright.PENANAlQsY6ZiEW5
Diatas tempat tidur sembari berpelukan mereka saling merabah, tidak jarang bibir mereka berdua kembali bertemu untuk memberi kehangatan satu sama lain. Nafas Dedy kembali memburu, dan kontol nya kini telah kembali ireksi.26412Please respect copyright.PENANAy6CNSwZhnK
26412Please respect copyright.PENANAfbew2uExVf
"Aku sayang kamu." Bisik Dedy.26412Please respect copyright.PENANAkgs4PagO5u
26412Please respect copyright.PENANA3VAM8vVm9x
Pemuda itu menindih tubuh Aurel dengan posisi kaki yang mengangkang, sementara tubuh Dedy berada di tengah-tengah kedua tungkai kakinya.26412Please respect copyright.PENANAzdLaATmWMX
26412Please respect copyright.PENANAwUhwDtVRWG
Aurel menggigit bibirnya, ia dapat merasakan getaran-getaran syahwat yang luar biasa, menggelitik di setiap bagian sensitif tubuhnya. Apa lagi ketika ia merasakan ada benda tumpul yang menempel di bibir kemaluannya, seakan ingin memasuki lobang sempitnya.26412Please respect copyright.PENANAjiFvetLzGr
26412Please respect copyright.PENANAv9kTKOFeyg
"Yang..." Suara Aurel terdengar khawatir.26412Please respect copyright.PENANAPdDIoHZqBu
26412Please respect copyright.PENANAKArLxHAigA
Telapak tangan Dedy membelai payudara Aurel, memainkan puting mungilnya. "Aku sayang kamu, aku janji gak akan ninggalin kamu..." Bisik Dedy, ia mencium kembali bibir Aurel, sementara kontolnya ia gesek-gesekan di bibir memek Aurel yang kembali basah.26412Please respect copyright.PENANAMwtcnklz8v
26412Please respect copyright.PENANATrW0OnlIQi
"Aku takut..." Lirih Aurel.26412Please respect copyright.PENANAUL6rJLx4qw
26412Please respect copyright.PENANAzLxSCSCWJu
"Kamu sayang aku kan?" Pertanyaan yang selalu membuat Aurel terjebak antara mengikuti hati nuraninya, atau kemauan sang kekasih.26412Please respect copyright.PENANA5PZTKm18ak
26412Please respect copyright.PENANANkgGlITuzn
Aurel mengangguk. "Iya aku sayang kamu... Tapi... " Aurel meneteskan air matanya.26412Please respect copyright.PENANA1Oxpsh1tiT
26412Please respect copyright.PENANArbIpoHmyqZ
"Aku gak akan ninggalin kamu." Dedy menyapu air mata Aurel. "Aku janji sayang..." Sambung Dedy meyakini Aurel, sementara kepala kontolnya telah masuk sedikit ke dalam memek Aurel.26412Please respect copyright.PENANA4SWUbHE5Tz
26412Please respect copyright.PENANA6GEHCPNMhx
"Aku percaya." Bisik Aurel.26412Please respect copyright.PENANAwbpEisRFaG
26412Please respect copyright.PENANAoetj68FoOz
Dedy tersenyum, ia menekan pinggulnya hingga kontol Dedy menyeruak masuk semakin dalam ke dalam memek Aurel. Mata Aurel terpejam, keningnya berkerut ketika ia menahan rasa sakit ketika kontol Dedy mulai mengoyak selaput perawannya yang selama ini berhasil ia jaga.26412Please respect copyright.PENANA6s1nVdpES2
26412Please respect copyright.PENANAcu5Vg9ZBl9
Tapi bersama Dedy, ia tidak mampu mempertahankannya lagi, bukan karena ia kalah oleh nafsunya, tapi karena rasa sayangnya yang terlalu besar kepada Dedy.26412Please respect copyright.PENANAqQ2aaJMFD6
26412Please respect copyright.PENANAb2WdLxZ5Go
Bleeess...26412Please respect copyright.PENANAMlFA5DQJ5l
26412Please respect copyright.PENANAYtzcC2uYBE
"Auuuww... Perih Yang." Jerit Aurel.26412Please respect copyright.PENANAdr9axetdft
26412Please respect copyright.PENANAlCKrm6cfB7
Tangan kanan Dedy membelai kepala Aurel. "Tahan ya sayang, nanti juga enak..." Bujuk Dedy, sembari mendiamkan kontolnya yang baru saja merobek perawan Aurel.26412Please respect copyright.PENANAvTZuqLCXBc
26412Please respect copyright.PENANAVCJuVTcbDQ
"Ehmmpsss... Pelan-pelan." Desah Aurel.26412Please respect copyright.PENANAPOSZfv6Wve
26412Please respect copyright.PENANAfBPlw9UOn5
Dedy menganggukkan kepalanya, sembari menarik perlahan kontolnya lalu mendorongnya kembali. Gerakan tersebut ia lakukan berulang kali hingga Aurel mulai terbiasa dengan keberadaan kontolnya.26412Please respect copyright.PENANAbdNTt4yazj
26412Please respect copyright.PENANAxLc4qIruqn
Seiring dengan waktu Aurel mulai tampak menikmati setiap gesekan kulit kontol Dedy dengan dinding memeknya.26412Please respect copyright.PENANA81GTlw6s3x
26412Please respect copyright.PENANAeR3n2v6uNt
Dedy mengangkat punggungnya sementara kedua tangannya bertumpu diatas kasur di sisi kanan dan kiri Aurel. Sembari menatap Aurel ia mulai meningkatkan tempo goyangan pinggulnya, menyodok memek Aurel yang terasa semakin licin karena lendir kewanitaan Aurel yang keluar semakin banyak, sehingga mempermudah laju kontol Dedy.26412Please respect copyright.PENANAOIp7XP1vVc
26412Please respect copyright.PENANAhCqu1ZXVJp
Wajah Dedy mengisyaratkan kebanggaan karena lagi-lagi ia berhasil memperdaya seorang santriwati. Baru satu bulan yang lalu dia berhasil merenggut perawan salah satu anak Kiyai di pesantren, dan hari ini ia kembali mendapatkan perawan segar, tentu sebuah prestasi yang membanggakan bagi Dedy.26412Please respect copyright.PENANA7tSojgaZ8u
26412Please respect copyright.PENANADsffCmSYTN
"Enak sekali sayang Memek kamu." Desah Dedy.26412Please respect copyright.PENANAFXZir2uKkl
26412Please respect copyright.PENANAHYIo0lvleq
Aurel melingkarkan tangannya di leher Dedy. "Yang... Aku dapat... Aku dapat..." Lirih Aurel, tubuhnya menegang ketika ia mencapai puncak klimaksnya.26412Please respect copyright.PENANAvvo57nhflt
26412Please respect copyright.PENANAJyh0UEdK5Y
"Enakkan sayang? Kamu mau lagi?" Tanya Dedy.26412Please respect copyright.PENANAJiWPjSoGDZ
26412Please respect copyright.PENANABCS5LEEvsK
Aurel mengangguk. "Iya aku mau sayang." Jawab Aurel dengan suara berat.26412Please respect copyright.PENANAEDSDm5vgpD
26412Please respect copyright.PENANAzR8MqgkROT
Dedy mencabut kontolnya, lalu meminta Aurel untuk menungging di depannya. Walaupun masih terlihat canggung, tapi Aurel menuruti permintaan kekasihnya. Toh... Tidak ada lagi yang harus ia pertahankan dari kekasihnya.26412Please respect copyright.PENANAuPYeJjrBRx
26412Please respect copyright.PENANAz81sEnuV3o
Sembari merabahi pantat Aurel, Dedy kembali menjejalkan kontolnya ke dalam memek Aurel. Kali ini kontol Dedy masuk lebih dalam.26412Please respect copyright.PENANAxN1Gm6OyIh
26412Please respect copyright.PENANACNhRWJAnNZ
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...26412Please respect copyright.PENANAW4Vm4V70R2
26412Please respect copyright.PENANALyTlzFinTA
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...26412Please respect copyright.PENANAElls1FcxIP
26412Please respect copyright.PENANAY5pcp0K4cS
Suara benturan kelamin mereka terdengar cukup nyaring, di iringi dengan suara desahan-desahan syahwat muda mereka. Hingga akhirnya mereka berdua secara bersama-sama mencapai puncak klimaks secara bersamaan. Dedy tanpa ragu menyiram rahim Aurel dengan spermanya.26412Please respect copyright.PENANAJpj16kXBpu
26412Please respect copyright.PENANAnjlCOZs5zL
****26412Please respect copyright.PENANAyQ9INojVEy
26412Please respect copyright.PENANAdev1qWNWP5
26412Please respect copyright.PENANAR1moPMud8c
26412Please respect copyright.PENANAthdnm2g0QV
26412Please respect copyright.PENANAuyYE1R7mVX
"Oughkk... Umi...."26412Please respect copyright.PENANAYvitXTrR1v
26412Please respect copyright.PENANAxVBWReeMvv
Croooottss... Croooottss... Croooottss...26412Please respect copyright.PENANAH0BP8RaKaH
26412Please respect copyright.PENANA9SP7Gz9Ddj
Tampak lelehan sperma Azril tumpah mengenai paha dan perutnya. Nafasnya terputus-putus setelah menuntaskan hasrat birahinya yang ia tahan sejak tadi pagi.26412Please respect copyright.PENANANjdXBlXN7l
26412Please respect copyright.PENANAAHVUM7BPPm
Azril merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, matanya menerawang menatap langit-langit kamarnya, mengingat setiap momen kebersamaannya bersama Umi Laras, terutama ketika Ibu Tirinya menghukum dirinya. Mengingat semua itu, membuat Azril menjadi tidak tenang.26412Please respect copyright.PENANAM6EzZt8ynA
26412Please respect copyright.PENANAcgMDGZk0UM
Ia menghela nafas sembari mengidarkan matanya kearah jam dinding kamarnya yang telah menunjukan pukul lima sore. Biasanya jam segini Ibunya sedang mandi.26412Please respect copyright.PENANABhEAiRO6si
26412Please respect copyright.PENANAoYr3xK8dln
Deg... Deg... Deg...26412Please respect copyright.PENANAXNQnRwVqHE
26412Please respect copyright.PENANAfDLgFLcS38
Azril bangun dari tempat tidurnya, kedua tangannya terkepal seakan tengah melawan sesuatu.26412Please respect copyright.PENANAX6DzKr6b7R
26412Please respect copyright.PENANAlf6DdCUNjD
"Siaaaal...." Gerutu Azril di dalam hatinya.26412Please respect copyright.PENANACdp2TTBXrb
26412Please respect copyright.PENANAOF2ofYHDol
Ia berjalan keluar dari dalam kamarnya, dengan cara mengendap-endap ia memastikan kalau tidak ada orang di sekitarnya saat ini. Setelah merasa aman, ia menuju ke sebuah ruangan yang ada di paling ujung setelah kamar Kakak Tirinya Clara.26412Please respect copyright.PENANAc1iozIbByN
26412Please respect copyright.PENANAF9MJSYc1wI
Dengan langkah berjinjit, ia berjalan menuju pintu kamar mandi yang tampak tertutup rapat, menandakan kalau sedang ada orang di dalamnya.26412Please respect copyright.PENANAwqUXK5KC2W
26412Please respect copyright.PENANA9XSMRmzVkn
Sedikit membungkuk, ia memanfaatkan lobang kunci yang ada di pintu kamar mandi untuk melihat isi di dalam kamar mandi keluarganya. Ya... Azril mengakui kalau dirinya kalah oleh nafsu binatangnya.26412Please respect copyright.PENANA4M8ctiwLLu
26412Please respect copyright.PENANAca3vzv7M1C
Deg... Deg... Deg...26412Please respect copyright.PENANA7qReJY7C8S
26412Please respect copyright.PENANAIvA7WzxU5l
Detak jantung Azril tak beraturan, bahkan ia kesulitan untuk mengambil nafas, ketika matanya menangkap punggung putih mulus seseorang yang ada di dalam kamar mandi keluarganya. Saat pandangannya turun kebawah, ia dapat melihat bongkahan pantat seseorang wanita yang terlihat padat berisi.26412Please respect copyright.PENANAUBlAiA0Zy7
26412Please respect copyright.PENANA8BHbig3G7D
Nafas Azril makin tercekat ketika wanita yang ada di dalam kamar mandi berbalik kearahnya.26412Please respect copyright.PENANAY2Bn7cCVxD
26412Please respect copyright.PENANAiuMCmSVlXW
Saat itulah Azril baru sadar kalau wanita yang ada di dalam kamar mandi bukanlah Ibunya, melainkan Kakak Tirinya yang bernama Clara. Azril sempat berhenti sejenak mengintip kamar mandi, ia kaget sekaligus tidak menyangkah kalau akan melihat Kakak Tirinya dalam keadaan telanjang bulat.26412Please respect copyright.PENANAJ7hvXRBOgw
26412Please respect copyright.PENANAiNtha7nn21
Seharusnya saat itu juga Azril mengurungkan niatnya untuk mengintip, tapi yang terjadi Azril malah kembali melanjutkan aksinya. Rasa penasarannya terhadap tubuh Clara mendorongnya untuk berbuat nekat.26412Please respect copyright.PENANAmDpa3YhEek
26412Please respect copyright.PENANAmurd8LCZeI
Sementara itu Clara yang ada di dalam kamar mandi sama sekali tidak tau kalau ada seseorang yang tengah mengawasinya. Sehingga dengan santainya ia menyabuni setiap lekuk tubuhnya. Kedua tangannya yang lembut membelai payudaranya, membersihkan putingnya yang berwarna coklat muda.26412Please respect copyright.PENANAjhU4jejbD8
26412Please respect copyright.PENANAKL6CutQQ8P
Kemudian tangannya turun menuju gundukan kecil yang berada di bawah pusarnya. Ia membelai rambut kemaluannya yang tumbuh subur.26412Please respect copyright.PENANAp4Hh1n8QDZ
26412Please respect copyright.PENANAQ82BeC5GmM
"Sssttt...." Clara mendesis nikmat.26412Please respect copyright.PENANAvHpqahFCax
26412Please respect copyright.PENANAqddq8AcnFW
Rasanya sudah beberapa Minggu ini kekasihnya tak lagi mengajaknya keluar untuk merenggut kenikmatan bersama-sama, seperti yang mereka lakukan belakangan ini. Membuat Clara merasa kalau kekasihnya kini telah berubah, tapi apa yang telah membuat kekasihnya berubah?26412Please respect copyright.PENANAcTDdrNu2nB
26412Please respect copyright.PENANASuZqGLyLbj
"Ehmm...." Erang Clara panjang.26412Please respect copyright.PENANA1c1alA9Urf
26412Please respect copyright.PENANAZRz0bmzuSh
Ia semakin intens menggosok clitorisnya, hingga akhirnya tubuhnya menegang beberapa saat ketika ia mencapai klimaksnya.26412Please respect copyright.PENANArMZjMNo1cb
26412Please respect copyright.PENANAJMadsW7wQp
Azril yang berada di balik pintu kamar mandi tampak kaget dengan apa yang ia lihat barusan, ia tidak menyangkah kalau Kakaknya yang selama ini terlihat alim ternyata juga suka melakukan masturbasi sama seperti dirinya. Apa itu normal? Azril sendiri tidak bisa menjawabnya.26412Please respect copyright.PENANAh8WxqGkbg8
26412Please respect copyright.PENANAM0driF4Let
Setelah di rasa cukup mengintip Kakak Tirinya mandi, Azril kembali merapikan celananya yang sempat ia buka.26412Please respect copyright.PENANAtWndI1kX2K
26412Please respect copyright.PENANACzgzLV21y2
"Umi..." Suara Azril mendadak keluh.26412Please respect copyright.PENANAaMePPnn19z
26412Please respect copyright.PENANAfY7WpEa9uB
Di belakangnya Laras berdiri sembari melipat tangannya, dari bibirnya tersungging sebuah senyuman penuh arti, membuat Azril ketakutan setengah mati.26412Please respect copyright.PENANA3zzRLjq8RM
26412Please respect copyright.PENANAUsHUbO3ArB
*****26412Please respect copyright.PENANAAMrTg4L9o4
26412Please respect copyright.PENANAFntqZiktyV
26412Please respect copyright.PENANAcJuGewuhth
26412Please respect copyright.PENANALGswoqPe0M
Zaskia menghabiskan waktu sorenya dengan membaca majalah wanita. Dengan kaki yang menyilang ia membolak-balik majalah yang ada di tangannya, sanking khusuknya membaca Zaskia sampai-sampai tidak menyadari kedatangan Rayhan yang baru saja tiba di rumah.26412Please respect copyright.PENANA1FNf9Epuy3
26412Please respect copyright.PENANADZcpC8GZVM
Beruntung Zaskia cepat menyadari kehadiran Rayhan, sebelum Adiknya itu kabur darinya setelah tidak meminta izin kepadanya untuk main hingga sore hari.26412Please respect copyright.PENANAAgSqHiETPJ
26412Please respect copyright.PENANA6ARqgwxGtH
"Rayhaaaan..."26412Please respect copyright.PENANAzCG4Eg8Hx5
26412Please respect copyright.PENANAWR5qYBwUtb
Langkah Rayhan terhenti, padahal sedikit lagi ia masuk ke dalam kamarnya. "Iya Kak, hehehe..." Jawab Rayhan cengengesan.26412Please respect copyright.PENANAfu8c0OmH0H
26412Please respect copyright.PENANAj9cs5tMh29
"Kamu tuh ya... Kebiasaan, kalau main gak bilang-bilang dulu." Semprot Zaskia.26412Please respect copyright.PENANA0gAqh8Kz2r
26412Please respect copyright.PENANA02XeaQYkPu
Ia meletakan majalahnya diatas meja, lalu menghampiri Rayhan yang berdiri kaku sembari menggaruk-garuk kepalanya, seperti seorang pesakitan yang baru saja kepergok maling.26412Please respect copyright.PENANAnJy3LUllZF
26412Please respect copyright.PENANAfKaznPqrZQ
Dia menatap Rayhan dengan wajah bengis, tapi yang di tatap malah cengengesan tanpa merasa bersalah sama sekali walaupun sudah di marahi. Zaskia hanya bisa menghela nafas melihat tingkah adiknya.26412Please respect copyright.PENANAciWsqLF5gs
26412Please respect copyright.PENANAAdKppinLOE
"Dari mana saja kamu Muhammad Rayhan?" Tanya Zaskia dengan nada mencekik.26412Please respect copyright.PENANAWid5RttQjY
26412Please respect copyright.PENANAu75s0Gnbyb
"Biasa Kak, main... Hehehe..."26412Please respect copyright.PENANArPzfH1ipxT
26412Please respect copyright.PENANAFqBje0XZvq
"Kamu tuh ya... Kebiasaan, kalau main bilang dulu sama Kakak! Bagaimanapun juga kamu itu tanggung jawab Kakak." Omel Zaskia seperti biasanya, Rayhan sudah sangat hafal dengan sikap Kakaknya.26412Please respect copyright.PENANAfrXdAHl4mB
26412Please respect copyright.PENANATjIK6ZiVCi
"Iya Kak."26412Please respect copyright.PENANA9io2EosSmz
26412Please respect copyright.PENANAEJ8j7pHtSC
"Lihat pakaian kamu, kotor banget... Bauk lagi." Zaskia menjepit hidungnya sembari mengibaskan tangannya. "Ni handuk, lepas pakaian kamu baru masuk kamar, yang ada nanti kamar kamu ikuttan bauk." Zaskia memberikan handuknya kepada Rayhan.26412Please respect copyright.PENANAQw75mVnHrh
26412Please respect copyright.PENANAMVoRqSsrAF
Karena tidak ingin berdebat yang ujung-ujungnya nanti akan membuat Kakaknya semakin ngomel gak jelas, Rayhan memutuskan untuk mengikuti perintah kakaknya. Ia melilitkan handuk yang di berikan Kakaknya, lalu melepaskan seluruh pakaiannya hingga yang tersisa hanya handuknya saja.26412Please respect copyright.PENANAmn8g0b9Isd
26412Please respect copyright.PENANAoD6ZZsQWRD
Rayhan menyerahkan pakaiannya kepada Zaskia. "Gak sekalian Kak, aku di mandiin." Goda Rayhan, membuat wajah Zaskia merona merah.26412Please respect copyright.PENANAph150QrdC6
26412Please respect copyright.PENANAaClbRBmoNm
"Ni..." Zaskia mengacungkan kepalan tangannya kepada Rayhan.26412Please respect copyright.PENANAKwxURlWUBT
26412Please respect copyright.PENANAxcZ1PtLk9m
Sebelum Kakaknya mengamuk Rayhan buru-buru kabur dari hadapan Zaskia. Wanita cantik itu hanya bisa mengelus dada melihat tingkah Adiknya.26412Please respect copyright.PENANAQge0YqhYek
26412Please respect copyright.PENANAv0OG0jNg4s
Selepas kepergian Rayhan, Zaskia mengangkat baju kotor Rayhan. "Kotor sekali." Dia mendekatkan kehidungnya dan mencium aroma keringat Adiknya. "Bauk lagi." Ucap Zaskia menggelengkan kepalanya.26412Please respect copyright.PENANAN2PZGnAPrk
26412Please respect copyright.PENANApy5zWUeyaD
Lalu dia mengangkat celana bola Rayhan dan juga menciumnya, kali ini bauknya lebih menyengat. "Iihkk... Jorok banget si dek-dek..." Racau Zaskia tak jelas.26412Please respect copyright.PENANAHHFd9RDCLL
26412Please respect copyright.PENANAKX3QbzPvxt
Kemudian yang terakhir ia mengangkat celana dalam Rayhan yang berwarna hijau lumut. Wajahnya memerah ketika ia mendekatkan celana dalam Rayhan kehidungnya. Matanya terpejam menghirup aroma celana dalam adiknya.26412Please respect copyright.PENANAMaRNwlB2bN
26412Please respect copyright.PENANA8qmjrTX8RV
"Ya ampun Ray, bauk banget." Lirih Zaskia.26412Please respect copyright.PENANAx9TZiCZlNk
26412Please respect copyright.PENANAN8VTR6SFeu
Ia menatap dalam celana dalam Adiknya, lalu kembali mencium aroma celana dalam Adiknya berulang-ulang, hingga ia mendengar suara pintu kamar mandi dan langkah kaki seseorang yang menuju kearahnya. Buru-buru ia membawa pakaian kotor adiknya ke belakang, ke tempat keranjang pakaian kotor yang terletak tidak jauh dari kamar mandi.26412Please respect copyright.PENANA05unTnlGhh
*****26412Please respect copyright.PENANAZnI8g5ikX8
26412Please respect copyright.PENANAdeZsWAnIDt
26412Please respect copyright.PENANAUf5l1eLq3q
Sudah beberapa malam ini Fei mendatangi kamar Ustadza Wanda untuk menyetorkan hafalan yang di minta oleh Ustadza Wanda kepadanya. Setibanya di dalam kamar Wanda, Fei sempat terdiam sebentar ketika melihat sosok Wanda yang tidak seperti biasanya.26412Please respect copyright.PENANA4NFz7e2EGj
26412Please respect copyright.PENANA31JTSv2vkv
Wanita berusia 26 tahun itu tidak memakai jilbab, membiarkan rambut pendeknya terekpose. Selain itu pakaian Wanda sama sekali tidak mencerminkan sosok wanita Soleha, ia memakai kaos super ketat tanpa lengan, dan celana jeans yang tidak kalah ketatnya, memeluk sepasang kaki jenjangnya.26412Please respect copyright.PENANAik66IJ8lBt
26412Please respect copyright.PENANAekZXi09toG
Wanda tersenyum melihat Fei, ia meminta Fei duduk di atas ranjangnya, di samping dirinya.26412Please respect copyright.PENANACT48p1Xzk4
26412Please respect copyright.PENANAtZrzzN8Xto
"Malam ini kamu terlambat." Ujar Wanda.26412Please respect copyright.PENANAdHJgRX4HqB
26412Please respect copyright.PENANAG2iCRpXVjE
Fei menundukkan wajahnya. "Maaf Ustadza, soalnya malam ini jadwal saya piket untuk membereskan kamar." Jawab Fei apa adanya.26412Please respect copyright.PENANAVjSg3n0woG
26412Please respect copyright.PENANAYCh2aVdP2O
"Iya Ustadza mengerti. Tapi tetap saja kamu tidak di siplin." Ustadza Wanda tersenyum manis.26412Please respect copyright.PENANAiZsWRNdgb0
26412Please respect copyright.PENANAgoIgbGKkzY
"Maaf Ustadza."26412Please respect copyright.PENANAwjzND8DLMJ
26412Please respect copyright.PENANA9fKtDsUPc3
"Berdiri di sana." Wanda menunjuk kearah meja. Fei segera menuruti perintah gurunya. "Setiap kesalahan harus di ganjar dengan hukuman, agar kamu tidak mengulanginya lagi." Ucap Wanda beralasan.26412Please respect copyright.PENANA3q8vxMLXRd
26412Please respect copyright.PENANAasOu221HXB
Wajah Fei mendadak tegang ketika ia merasakan belaian lembut di pantatnya.26412Please respect copyright.PENANAAReomtzAgl
26412Please respect copyright.PENANAqMkSk3qpDQ
Plaaakk...26412Please respect copyright.PENANARIlEERjcgT
26412Please respect copyright.PENANAxUmkE7E6jQ
Sebuah tamparan mendarat di pantatnya, membuat Fei tampak meringis menahan perih di pantatnya. Sementara Wanda terlihat sangat bersemangat menghukum murid kesayangannya itu. Berulang kali ia menampar pantat Fei, dan di akhiri dengan remasan lembut di pantat muridnya.26412Please respect copyright.PENANATfjqQnkUZO
26412Please respect copyright.PENANA95iEviqhaA
Kemudian Wanda menyingkap rok hitam yang di kenakan muridnya, menampakan bulatan pantat Fei yang di balut celana dalam berwarna biru langit.26412Please respect copyright.PENANApUEFLM7zCM
26412Please respect copyright.PENANAVuOocArGla
Fei jelas sadar, apa yang di lakukan Wanda bukan hanya sekedar menghukumnya, tapi gurunya itu juga saat ini tengah melecehkan derajatnya sebagai seorang wanita. Tapi anehnya ia malah pasrah menerima perlakuan Wanda.26412Please respect copyright.PENANA5QlmtTUAb0
26412Please respect copyright.PENANAR3c5ccvMFB
"Jadikan hukuman ini sebagai cambuk buat kamu agar menjadi santri yang lebih baik lagi." Ucap Wanda menasehati muridnya.26412Please respect copyright.PENANAnyaTslpYsF
26412Please respect copyright.PENANAT1Ht1kC5M8
"Iya Ustadza." Jawab Fei.26412Please respect copyright.PENANAru4BHrX7ov
26412Please respect copyright.PENANAngWlPmoT68
Wanda tersenyum manis, sementara tangannya membelai bongkahan pantat murid kesayangannya. Dia menyusupkan jarinya ke bawah, menggesek-gesekan jarinya di bibir kemaluan Fei, yang di rasa sudah mulai basah.26412Please respect copyright.PENANAkLKbPUwYCg
26412Please respect copyright.PENANAzELKdEGWEr
Sentuhan-sentuhan Wanda tentu saja membangkitkan birahi muda Fei. Ia merasa memeknya mulai basah, menandakan kalau ia juga menikmatinya.26412Please respect copyright.PENANArtxNjuey28
26412Please respect copyright.PENANAcZnn3fdl9N
Wanda sadar betul kalau muridnya kini telah terangsang karena sentuhan-sentuhan yang ia berikan. Tapi Wanda tidak mau terburu-buru, ia ingin menikmati muridnya dengan cara perlahan-lahan tapi pasti. Ia ingin Fei menjadi miliknya selamanya, bukan hanya untuk malam ini.26412Please respect copyright.PENANAbeshiRLguU
26412Please respect copyright.PENANAiijrsWfAtC
"Eehmm... Ustadza!" Lirih Fei.26412Please respect copyright.PENANAgNBAirhIQs
26412Please respect copyright.PENANAVdyxvABlvd
Gadis mungil itu mendekap mulutnya, sembari menggeleng-gelengkan kepalanya ketika merasakan jari Wanda menggesek-gesek clitorisnya.26412Please respect copyright.PENANASnAeXcIOJF
26412Please respect copyright.PENANAu0aEpb8J9E
Wanda memeluknya dari belakang, tanpa melepas gesekan jarinya di bibir kemaluan muridnya. Tangannya naiknya keatas meremas-remas payudara Fei, sembari menghembuskan nafasnya di leher Fei, agar gadis muda itu makin terangsang karena sentuhannya.26412Please respect copyright.PENANAjmPgIFexBe
26412Please respect copyright.PENANAcnDEfOSrd8
"Anggap saja ini hukuman buat kamu." Bisik Wanda.26412Please respect copyright.PENANAYE3KhlObHv
26412Please respect copyright.PENANAGI7V5uOggh
Fei mengangguk patuh, dan membiarkan tangan gurunya masuk ke dalam kaos yang ia kenakan, dan meremasnya dengan sangat perlahan.26412Please respect copyright.PENANAWIcTchNCIu
26412Please respect copyright.PENANA2aUTM5OIfK
Hampir setengah jam ia di rangsang terus-menerus, akhirnya pertahanan Fei jebol juga. Tubuhnya bergetar ketika ia merasakan klimaks yang luar biasa. Fei merasa seperti buang air kecil, tapi kencingnya kali ini terasa sangat nikmat hingga pinggulnya bergetar.26412Please respect copyright.PENANAJv31HTp3pe
26412Please respect copyright.PENANA2dj0ub7HzU
Creeettsss... Creeettsss... Creeettsss...26412Please respect copyright.PENANAyEfqF3LnkG
26412Please respect copyright.PENANA8bsDNEwO5A
Wanda menarik kedua tangannya dari dalam baju dan celana dalam muridnya. Dengan sengaja ia memperlihatkan tangan kanannya yang basah karena lendir cintanya Fei.26412Please respect copyright.PENANA9MnP6fw6It
26412Please respect copyright.PENANAAURPrraH63
"Hari ini kamu tidak perlu menyetor hafalan! Tapi besok kamu ke sini lagi ya." Pinta Wanda.26412Please respect copyright.PENANAmQv2c05QGQ
26412Please respect copyright.PENANA26fVKwsecV
Fei mengangguk. "Iya Umi... Hmmmpss... Apakah aku boleh ke kamar sekarang?" Tanya Fei, ia ingin segera kembali ke kamarnya. Ia merasa sangat malu atas apa yang baru saja ia alami bersama gurunya.26412Please respect copyright.PENANAxCLOl5WKQ8
26412Please respect copyright.PENANAyE36XETYgG
"Boleh sayang." Jawab Wanda.26412Please respect copyright.PENANAZ4OOnNP9JK
26412Please respect copyright.PENANAt83cWDarBp
"Assalamualaikum Mi!"26412Please respect copyright.PENANAJlh2Kfran4
26412Please respect copyright.PENANA854Q7mZZEz
"Waalaikumsalam."26412Please respect copyright.PENANA0NHAxAkYsD
26412Please respect copyright.PENANAFOx1g4q4nI
*****26412Please respect copyright.PENANALYbW9pmdfV
26412Please respect copyright.PENANAodjkVtjSAj
26412Please respect copyright.PENANAwMdjTE6X2j
26412Please respect copyright.PENANAU3t2aVotl3
26412Please respect copyright.PENANARbhOfxT1Fu
26412Please respect copyright.PENANA7OFqv4qEQ1
26412Please respect copyright.PENANA8wvlHBNWVg
26412Please respect copyright.PENANAciWpDuXTAN
26412Please respect copyright.PENANA1NsFDq0NJM
26412Please respect copyright.PENANAvE7XAtaHQL
Di depan kamar Laras tampak seorang pemuda tengah berjalan mondar mandir di depan kamarnya. Dari wajahnya ia terlihat kebingungan antara ingin pergi atau mengetuk pintu kamar Laras. Pemuda tersebut adalah Azril, anak tiri Laras.26412Please respect copyright.PENANAS78stmoBRG
26412Please respect copyright.PENANA4EM0G62JK1
Kejadian tadi pagi membuat Azril tidak tenang, ia ingin bertemu Ibu Tirinya dan meminta maaf. Walaupun ia ragu kalau Laras akan memaafkan perbuatannya tadi pagi.26412Please respect copyright.PENANAOHlvthc3mF
26412Please respect copyright.PENANAUNakxGhwjx
Tiba-tiba pintu kamar Laras terbuka, tampak Laras keluar dari dalam kamarnya dan melihat kearahnya. Azril hanya mampu tertunduk tanpa bisa membalas tatapan Ibu Tirinya. Tanpa banyak bicara Laras meninggalkan Azril yang masih tampak kebingungan, menatap punggung Laras yang malam ini mengenakan piyama tidur.26412Please respect copyright.PENANAuird6srDvM
26412Please respect copyright.PENANAlF9Ip5HeVm
Azril mendesah pelan, ia merasa begitu bodoh karena takut untuk mengakui ke salahannya.26412Please respect copyright.PENANArE45LNkgaS
26412Please respect copyright.PENANAXWeCzeG6If
Saat Laras kembali dari dalam kamar mandi, Azril masih mematung di depan kamarnya. Dan lagi-lagi Laras hanya tersenyum sembari berlalu ke kamarnya.26412Please respect copyright.PENANAhUbwploOMN
26412Please respect copyright.PENANAQqPDw89Fi2
"Aku tidak bisa seperti ini terus." Bisik hati Azril.26412Please respect copyright.PENANAVbUcuaXqwV
26412Please respect copyright.PENANARG4jI7JO2Q
Ia menguatkan hatinya untuk mengetuk pintu kamar Ibunya. Tidak lama kemudian pintu kamar Laras terbuka, dan Azril tampak kaget dengan penampilan Ibunya yang berbeda di bandingkan beberapa menit yang lalu.26412Please respect copyright.PENANAzHAePgj0Hp
26412Please respect copyright.PENANAyifdB2owI1
Laras telah mengganti piyamanya dengan lingerie seksi berwarna hitam menerawang, hingga Azril dapat melihat payudara mulus Laras yang di bungkus bra berwarna hitam yang terlihat kekecilan, dan celana dalam sewarna dengan warna lingerie dan bra-nya. Laras melipat tangannya keatas dada membuat Azril tersadar.26412Please respect copyright.PENANACv1QJqiHGd
26412Please respect copyright.PENANAaOOcFOyWhD
"Ada apa sayang?" Tanya Laras.26412Please respect copyright.PENANAx2d5Niz9aC
26412Please respect copyright.PENANA958NmyspO2
Azril yang masih gugup tampak belum bisa menguasai dirinya. "Anu Mi... Itu... Ada yang mau Azril omongkan." Ujar Azril terbata-bata sanking gugupnya.26412Please respect copyright.PENANAllDLRd4DTB
26412Please respect copyright.PENANAeDuUca5AmL
"Masuk." Suruh Laras.26412Please respect copyright.PENANAwytvO2ieVi
26412Please respect copyright.PENANAjoyPuefNQM
Azril berjalan perlahan masuk ke dalam kamar Ibu Tirinya, Laras segera menutup pintu kamarnya dan mengunci pintu kamarnya, jaga-jaga kalau Clara tiba-tiba ke kamarnya. Tentu ia tidak ingin putrinya melihat dirinya dengan pakaian yang begitu seksi tengah menghukum adiknya.26412Please respect copyright.PENANAx1ciYP6UqT
26412Please respect copyright.PENANA6wt1Tcri6H
Laras meminta Azril berdiri di depannya, sementara ia duduk di pinggiran tempat tidurnya dengan pose kaki menyilang dan kedua tangan yang bertumpu diatas tempat tidur.26412Please respect copyright.PENANAiCu51uXsVb
26412Please respect copyright.PENANAaDz8cc4W68
Pose duduk Laras membuat mata Azril leluasa menatap keindahan tubuh Ibu Tirinya. Mata Azril menjelajahi wajah cantik Laras dengan mata yang lentik, pipi tirus, hidung mancung dan ukiran bibirnya yang tersenyum indah, dan dagu yang lancip.26412Please respect copyright.PENANAyrwdrw6dYU
26412Please respect copyright.PENANAYyH37EEfjb
Gleeek...26412Please respect copyright.PENANAT6GCXD2ZCA
Azril menelan air liurnya, ketika matanya mulai menjelajahi belahan payudara Laras yang sebagian menyembul keluar, terus turun menuju puncak payudara Laras yang di bungkus bra dan lingerie transparan.26412Please respect copyright.PENANATvaHRsBNvO
26412Please respect copyright.PENANAsrngQCrmSd
Kontol Azril menegang maksimal ketika menjelajahi selangkangan Laras yang di tutupi lingerie transparan itu, hingga ia dapat melihat celana dalam Ibunya yang tampak kekecilan, dan sepasang kaki jenjang Laras yang putih mulus membuat Azril enggan berpaling dari gundukan memek Laras yang sangat menggoda imannya.26412Please respect copyright.PENANAcfMDuogeeO
26412Please respect copyright.PENANAVO2zpwM2TV
"Ehem..." Tegur Laras. Azril segera tersadar dari lamunannya. "Katanya tadi mau ngomong, kok bengong." Ucap Laras, ia menurunkan kakinya dan sedikit membuka kakinya.26412Please respect copyright.PENANABH6n6zwgFV
26412Please respect copyright.PENANAIOWNzahVzO
Azril mengusap wajahnya. "Anu Mi... Azril mau minta maaf." Lirih Azril masih dengan wajah tertunduk.26412Please respect copyright.PENANANHJ3BWx5ZN
26412Please respect copyright.PENANAj40yp9Hose
"Minta maaf soal apa sayang?"26412Please respect copyright.PENANAk86btZnVNA
26412Please respect copyright.PENANAFUWO3vZIY7
"Soal tadi pagi Mi di kamar mandi." Jawab Azril, ia sangat malu sekali mengingat bagaimana ia di pergoki Ibunya sendiri ketika sedang mengintip Clara mandi.26412Please respect copyright.PENANAqpa00Z6xOr
26412Please respect copyright.PENANAwwSgwDq9em
"Soal ngintip?"26412Please respect copyright.PENANAgE2wV2PFaB
26412Please respect copyright.PENANAc1cs6Ijcrt
Azril mengangguk. "Maafkan Azril Mi." Ujar Azril penuh harap. Ia tau betul kalau dirinya salah.26412Please respect copyright.PENANA9KdJwKac4o
26412Please respect copyright.PENANAiuQQOEpN95
"Duduk sini." Suruh Laras sembari menepuk tempat kosong di sampingnya.26412Please respect copyright.PENANAau0xQxxVOV
26412Please respect copyright.PENANAuqBMY9JQcD
Azril duduk di samping Laras dengan perasaan tegang. Antara terangsang dan takut kalau Laras akan benar-benar marah kali ini karena perbuatannya yang sangat kurang ajar.26412Please respect copyright.PENANAmRohxymFlP
26412Please respect copyright.PENANAFtB8jAb2m8
Laras mengusap-usap kepala Azril lalu turun ke punggungnya dan merangkul pundak putranya. Ia menarik tubuh Azril ke dalam pelukannya, sama seperti beberapa hari yang lalu. Wajah Azril merona merah, ketika wajahnya begitu dekat dengan belahan payudara Laras, membuat rasa takutnya berkurang.26412Please respect copyright.PENANAmyRqpmJvHg
26412Please respect copyright.PENANAm2vhHZtDNn
"Umi sama sekali tidak marah." Ucap Laras.26412Please respect copyright.PENANALF9tuMEt5A
26412Please respect copyright.PENANAPsR21QvMTC
"Serius?" Kaget Azril.26412Please respect copyright.PENANAdoG92H2vQL
26412Please respect copyright.PENANABeHyzGByUW
Laras mengangguk. "Apa yang kamu lakukan pagi itu Umi anggap wajar kok sayang, anak remaja seperti kamu sudah sewajarnya kalau memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Dan Umi bersyukur karena ketertarikan kamu terhadap wanita, itu artinya kamu normal." Ucapan Laras memang sangat sulit di terima nalar Azril, tapi ia juga merasa lega karena itu artinya Laras tidak marah kepadanya.26412Please respect copyright.PENANAdzaqCdA8uT
26412Please respect copyright.PENANAZBxB2F8j2v
"Terimakasi ya Mi." Ujar Azril ia mulai bisa tersenyum.26412Please respect copyright.PENANArKPE5bjeDZ
26412Please respect copyright.PENANAi1q1HfNnHh
Laras mengusap kepala Azril lalu mencium kening Azril. "Kamu jangan senang dulu. Bagaimanapun juga apa yang kamu lakukan itu salah sayang, kamu harus tetap di hukum." Wajah Azril yang tadinya ceria kini tampak murung.26412Please respect copyright.PENANAeyxwItJv0t
26412Please respect copyright.PENANAJZfP2kJJeF
"Kok gitu Mi."26412Please respect copyright.PENANAE86th9ScpT
26412Please respect copyright.PENANAPGGMrUjc15
"Iya dong sayang! Umi tidak membenarkan perbuatan kamu, tapi memaklumi apa yang kamu lakukan tadi pagi." Ujar Laras.26412Please respect copyright.PENANAzA9pPOROF0
26412Please respect copyright.PENANAUEnKYFjxwa
Laras menarik keatas kaos yang di kenakan Azril hingga ia bertelanjang dada. Telapak tangan Laras membelai dada bidang Azril, menggosok-gosok puting Azril, membuat pemuda manis itu menggelinjang karena kegelian atas sentuhan Ibu Tirinya.26412Please respect copyright.PENANA5pQg9NQglJ
26412Please respect copyright.PENANAlEGBZMjRbq
Tak sampai di situ saja, tangan kanan Laras mulai menjelajahi perut Azril, terus turun menuju gundukan kecil di selangkangan Azril yang malam ini memakai boxer.26412Please respect copyright.PENANAoCnbnUBAti
26412Please respect copyright.PENANAMeXl3UPRhg
"Oughkk..." Erang Azril.26412Please respect copyright.PENANAZtCzAfdOGJ
26412Please respect copyright.PENANADzka3ZNNuQ
Tangan Laras masuk ke dalam celana boxer Azril, ia menemukan kontol Azril yang telah berdiri keras. Dengan kedua jarinya telunjuk dan jempol Laras mengocok kontol Azril.26412Please respect copyright.PENANAE1PCkOCOer
26412Please respect copyright.PENANAGYIkm17Piq
Azril menatap Laras dengan bingung, tapi di jawab dengan senyuman penuh arti dari Laras.26412Please respect copyright.PENANAhAi7aPuzgc
26412Please respect copyright.PENANA2JF7uVehD5
"Semenjak kapan kamu suka ngintipin Kakak kamu sayang?" Tanya Laras, ia terlihat sangat tenang, tapi tidak dengan Azril. Pemuda itu terlalu tegang dengan apa yang di lakukan Laras kepada kemaluannya.26412Please respect copyright.PENANAxXHn2YFiHp
26412Please respect copyright.PENANAvh2Q9YTtgz
"Ssstt... Umi! Aahkk..." Desah Azril.26412Please respect copyright.PENANAku1h4iUHkB
26412Please respect copyright.PENANAZE1Ihp7EI8
Laras mendekap wajah Azril ke dadanya. "Jawab dong sayang. Kalau kamu jujur Umi tidak akan mengadukan perbuatan kamu sama Abi, tapi kalau bohong Umi pastiin besok Abi akan pulang untuk memarahi kamu." Ancaman Laras membuat Azril tak berkutik.26412Please respect copyright.PENANAtmt6RI2Qi3
26412Please respect copyright.PENANAUTb3FJCByX
"Ba-baru... Aahkk... Kemarin Mi, Aahkk... Azril tidak pernah ngintipin Kak Clara sebelumnya " Jawab Azril jujur.26412Please respect copyright.PENANAuJRreYZ8nr
26412Please respect copyright.PENANA3vr1nDrh4G
Laras merenyitkan dahinya, lalu dia melepas genggamannya di kontol Azril. "Umi gak suka kamu berbohong, sepertinya Umi memang harus mengadukan perbuatan kamu ke Abi." Ujar Laras, ia terlihat bersungguh-sungguh, membuat Azril panik.26412Please respect copyright.PENANAbVHhlt4kjM
26412Please respect copyright.PENANAlN4qEL7141
"Aku gak bohong."26412Please respect copyright.PENANAnNUcLN8nfG
26412Please respect copyright.PENANAaykzav2CoC
"Sekarang kamu boleh kembali ke kamar." Suruh Laras, ia masih terlihat tenang, tapi menakutkan.26412Please respect copyright.PENANAZCWLzVJdwf
26412Please respect copyright.PENANAeVjUSu13e5
Azril buru-buru bersimpuh di kaki Laras, ia sangat ketakutan sekali. Bisa di bayangkan seperti apa murkanya KH Umar kalau sampai tau ia ketahuan mengintip Kakaknya sendiri.26412Please respect copyright.PENANARg7Gn0FmM5
26412Please respect copyright.PENANAIsztFLtsFG
"Azril gak bohong, pagi tadi itu pertama kalinya aku ngintipin Kakak, itupun juga gak sengaja Mi." Ucap Azril, ia tampak menahan tangisnya sanking takutnya. Padahal baru beberapa menit yang lalu ia merasa tenang, dan sekarang ia setengah mati ketakutan.26412Please respect copyright.PENANAgG6idEwwjZ
26412Please respect copyright.PENANAg7MeXSAb7u
"Gak sengaja?" Laras tampak tidak mengerti.26412Please respect copyright.PENANAcSFXVoPMv2
26412Please respect copyright.PENANAvyLxq7WGyq
Azril mengangguk cepat. "Awalnya Azril ingin ngintipin Umi, tapi gak taunya malah Kak upss..." Azril buru-buru mendekap mulutnya, ia tidak sengaja mengakui semua perbuatannya.26412Please respect copyright.PENANAbBPmpf13VW
26412Please respect copyright.PENANAxAlRAxyKlQ
"Apa?" Kaget Laras tak percaya. "Ya Tuhan, Azril..."26412Please respect copyright.PENANAe0J1tyBr0D
26412Please respect copyright.PENANA1l2uVlnz9S
Tubuh Azril gemetar, sanking takutnya ia sampai keceplosan kalau dirinya berniat mengintip Laras. Kini kesalahan besar Azril menjadi dua. Pertama ia ketahuan mengintip Kakaknya, dan kedua ia mengakui kalau dirinya berniat mengintip Ibu Tirinya.26412Please respect copyright.PENANAIS5HHA32FB
26412Please respect copyright.PENANAIlefTBhD2N
Di saat ia sudah sangat ketakutan, tiba-tiba Laras tertawa renyah, membuat Azril tampak kebingungan.26412Please respect copyright.PENANA4kESpSLNmM
26412Please respect copyright.PENANAGZU5LmwKKp
Sembari membungkukkan badannya, dia mencubit hidung Azril. "Bandel banget si kamu sayang. Masak mau ngintipin Ibu kamu sendiri." Ujar Laras yang kemudian tersenyum. Tidak ada tanda-tanda kalau Laras akan murka atas perlakuan anaknya terhadap dirinya.26412Please respect copyright.PENANAjw0E254FB6
26412Please respect copyright.PENANAFEHSFh120n
"Maaf Mi."26412Please respect copyright.PENANAQkQstG65vJ
26412Please respect copyright.PENANAnqNmblQ1KH
"Coba jelaskan ke Umi, kenapa kamu mau ngintipin Umi?" Laras membuka kedua kakinya agar Azril bisa melihat gundukan memeknya yang terbungkus celana dalam berwarna hitam.26412Please respect copyright.PENANAX8qpdGZXR3
26412Please respect copyright.PENANAqKuNkIaCpV
Pemandangan yang ada di hadapannya membuat lidah Azril menjadi keluh. Dirinya yang tadi setengah mati ketakutan, kini malah sangat terangsang melihat pemandangan indah yang ada di depannya. Azril merasa kalau Ibunya sengaja memperlihatkan selangkangannya, dan karena alasan itu Azril menjadi lebih sedikit berani.26412Please respect copyright.PENANA5cPVuICjLn
26412Please respect copyright.PENANAOD0Nvv7dVf
Dia memeluk kaki Laras dengan wajah memelas, sementara tatapannya lurus ke depan kearah selangkangan Laras.26412Please respect copyright.PENANAy4VxcwvTMS
26412Please respect copyright.PENANAxVEKRaBQWI
"Anu Mi... Ehmm... Soalnya Umi cantik." Jawab Azril gugup.26412Please respect copyright.PENANAHOLdKKLrxn
26412Please respect copyright.PENANApa0Siws22E
"Bohong..." Laras kembali menyentil hidung Azril. "Mana mungkin kamu mau mengintip Umi mandi, cuman karena Umi cantik. Pasti kamu ingin melihat Umi telanjangkan?" Ujar Laras, membuat Azril makin terangsang di buatnya.26412Please respect copyright.PENANABB3JsUJvxc
26412Please respect copyright.PENANAsdi8EZ1xT5
Melihat reaksi Laras, membuat Azril semakin yakin kalau Ibunya tidak akan marah kalau ia berkata jujur. "Iya Mi... Soalnya Azril penasaran dengan tubuh Umi. Maafin Azril ya Mi." Lirih Azril dengan wajah memelas.26412Please respect copyright.PENANAvNsX9llCLH
26412Please respect copyright.PENANAxcWxCUMtAv
Laras menjulurkan kakinya ke selangkangan Azril. Dengan wajah yang terukir senyuman indah, Laras memainkan kontol Azril dengan jari-jari kakinya. Membuat Azril mengaduh nikmat, karena gesekan jari kaki Laras di kemaluannya. "Buka celana kamu sayang." Suruh Laras, tanpa di minta dua kali Azril menanggalkan celananya.26412Please respect copyright.PENANAZOaLXNsCML
26412Please respect copyright.PENANAEER9RM6F8l
"Aduh Mi... Ampun..." Melas Azril ketika ia merasakan kontolnya di jepit oleh jari kaki Ibunya.26412Please respect copyright.PENANAiiy6BXjv7A
26412Please respect copyright.PENANA9QYSeU3SC1
"Ini hukuman anak yang suka mengintip." Ujar Laras sembari mengedipkan matanya, membuat Azril menjadi salah tingkah, ia tidak menyangkah kalau hukumannya akan senikmat ini.26412Please respect copyright.PENANACyq7CCaU51
26412Please respect copyright.PENANAQ7WBcUqTYH
Azril memejamkan matanya, seakan ia pasrah menerima hukuman dari Ibunya. Sementara dari bibirnya ia mengeluarkan suara desissan nikmat dan tubuhnya tampak gemetaran merasakan sensasi dari sentuhan kaki Ibunya.26412Please respect copyright.PENANAuqzSHtIQFY
26412Please respect copyright.PENANAkm0OG6fxyy
Tidak butuh waktu lama, tubuh Azril menggelinjang beberapa saat ketika ia mencapai klimaksnya.26412Please respect copyright.PENANAaA9QdhXohP
26412Please respect copyright.PENANAyyv2wjH2Mq
"Ooohkk..." Desah Azril.26412Please respect copyright.PENANApHmQaDYd47
26412Please respect copyright.PENANA1kKnwxDfmv
Croooottss... Croooottss... Croooottss...26412Please respect copyright.PENANASuuuFoavim
26412Please respect copyright.PENANAgT2SLYHxDq
Spermanya tumpah mengenai jari-jari kaki Laras. Dengan perlahan Laras mengangkat kakinya dan menyodorkan kakinya di depan wajah Azril yang merah padam.26412Please respect copyright.PENANALkmye4GpRw
26412Please respect copyright.PENANAyXYSujN67X
"Bersihkan kaki Umi sayang." Suruhnya.26412Please respect copyright.PENANAVXMCjEgVvo
26412Please respect copyright.PENANAiUZb0YYP1B
Azril memegangi pergelangan kaki Laras. "I-iya Mi." Lidah Azril terjulur menyapu jari-jari Laras. Ia menghisap jari Laras dan menjilati spermanya yang ada di jari Laras hingga bersih.26412Please respect copyright.PENANAJ8weePpNxU
26412Please respect copyright.PENANAtTEpb0teJi
Laras menatap wajah Azril yang tengah mengulum jarinya, membuat birahi Laras naik ke ubun-ubun. Mata Azril membeliak ketika melihat Laras menggosok-gosok memeknya dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat terangsang, membuat Azril makin bersemangat menjilati jari-jari Ibu Tirinya walaupun spermanya telah bersih.26412Please respect copyright.PENANAe9tOFdHuYd
26412Please respect copyright.PENANAMkIeIXLq8r
Satu persatu jari Laras ia hisap dengan perlahan, bahkan sela-sela kaki Laraspun tak luput dari sapuan lidahnya, hingga membuat setiap inci kaki Laras basah oleh air liur.26412Please respect copyright.PENANAJkKrS5AGhQ
26412Please respect copyright.PENANA3A5z3NT5t6
"Az-r-i-l... Aahkk..." Erang Laras.26412Please respect copyright.PENANAW10L72sqLt
26412Please respect copyright.PENANA5kCe4NJeZb
Tubuh indah Laras menegang beberapa saat, ia menyibak ke samping celana dalamnya dengan kondisi mengangkang. Sedetik kemudian dari dalam memek Laras mengucur deras air cintanya hingga mengenai wajah Azril yang merona merah, melihat momen di mana memek Laras yang menumpahkan cairan yang sangat banyak, bagaikan air mancur.26412Please respect copyright.PENANA0OmpmZvOoj
26412Please respect copyright.PENANAiQHnYGy2iY
Dengan pasrah Azril menerima air cintanya Laras tanpa berusaha untuk menghindar, karena ia juga menikmatinya.26412Please respect copyright.PENANAi38tBKIdPb
26412Please respect copyright.PENANAl8MttLezfG
"Eenghkk... Hmmm...." Lenguh Laras.26412Please respect copyright.PENANAeD1GQDJBxJ
26412Please respect copyright.PENANACXLo23ExtM
Pinggulnya tersentak-sentak, menikmati orgasme yang baru saja ia dapatkan. Sungguh perasaan yang sulit ia gambarkan ketika ia mendapatkan orgasmenya hanya karena terangsang melihat Azril menjilati jari-jari kakinya.26412Please respect copyright.PENANAAzZcUsVy5Q
26412Please respect copyright.PENANAmWd1NmmyJL
Begitu juga dengan Azril, ada kepuasan tersendiri ketika ia menjilati jari kaki Ibu Tirinya.26412Please respect copyright.PENANAlWNEKmqF6v
26412Please respect copyright.PENANAuaRddqy47L
Sejenak suasana menjadi hening, Azril dan Laras tampak sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Laras yang awalnya hanya ingin mengerjai putranya malah ikut terbawa suasana, membuat dirinya semakin yakin kalau ia memiliki orientasi sex menyimpang, ia memiliki kepuasan tersendiri ketika melihat Azril begitu patuh menuruti semua perintah dirinya.26412Please respect copyright.PENANAPl4EZpurNo
26412Please respect copyright.PENANAqzgZ2Q5DxL
Begitu juga dengan perasaan Azril. Ketidak berdayaannya malah menimbulkan sensasi seks yang luar biasa, semakin ia tidak berdaya dengan keadaan, malah membuatnya makin terangsang.26412Please respect copyright.PENANAhTSKRlbSxi
26412Please respect copyright.PENANAoFiLpueCd8
Laras tersenyum tipis. "Sayang... Umi harap kamu tidak menceritakan apa yang terjadi barusan dengan orang lain." Ujar Laras, ia terlihat gugup ketika mengatakannya. Tapi ia harus memastikan kalau Azril akan benar-benar tutup mulut.26412Please respect copyright.PENANABEORkGsUFC
26412Please respect copyright.PENANAeR1N3YO0N5
"Iya Umi..." Jawab Azril patuh.26412Please respect copyright.PENANAqv4HPJVaWL
26412Please respect copyright.PENANAtcRZ6kmCWS
"Ini baru anak Umi." Seloroh Laras sembari tersenyum, Azril ikut tersenyum senang.26412Please respect copyright.PENANAgX3ErDUOi5
26412Please respect copyright.PENANARJdRDZhlnm
"Pake pakaian kamu sayang! Udah malam, saatnya kamu tidur." Ujar Laras, mengingat jam di dinding rumahnya sudah menunjukan pukul satu dini hari.26412Please respect copyright.PENANAkMASIzBDPW
26412Please respect copyright.PENANAY5KIaX3NLL
Buru-buru Azril memakai pakaiannya. Setelah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi ke salahannya lagi, Azril pamit hendak ke kamarnya. Baru saja Azril membuka kamar Ibunya, tiba-tiba Laras kembali memanggilnya.26412Please respect copyright.PENANA7VplAMQFLB
26412Please respect copyright.PENANAGOAYyYcNLd
Wanita cantik itu berjalan anggun kearah Azril, yang tampak sulit sekali berpaling dari kemolekan tubuh Ibunya.26412Please respect copyright.PENANAjidBBVcxg6
26412Please respect copyright.PENANAN2ZUKiNyG3
"Ingat ya sama janji kamu!" Ujar Laras.26412Please respect copyright.PENANAXTTC0IOkGh
26412Please respect copyright.PENANAe186IUFlZd
Azril menganggukkan kepalanya. "Iya Mi, Azril janji gak akan ngintip lagi." Ujar Azril bersungguh-sungguh.26412Please respect copyright.PENANAxT60VHkv0t
26412Please respect copyright.PENANA8pt8f1ovKu
"Yakin? Umi gak percaya." Laras melipat tangannya di dada menonjolkan belahan payudaranya.26412Please respect copyright.PENANAcwXLq35pIA
26412Please respect copyright.PENANA3LSD3GSe4E
Gleeek...26412Please respect copyright.PENANACbgHvJE8eu
26412Please respect copyright.PENANA8ioPkI3TIO
Azril sampai menelan air liurnya. "I-iya Mi..." Jawab Azril.26412Please respect copyright.PENANAXDUrO8JLky
26412Please respect copyright.PENANAKAygmXwhWc
"Ya udah, Umi percaya sama kamu. Tapi kalau sampe kamu ketahuan ngintip lagi, Umi akan hukum kamu lebih berat dari yang tadi." Ancam Laras, seraya tersenyum sangat manis.26412Please respect copyright.PENANApt4mSZxvEv
26412Please respect copyright.PENANAH9rCcelUJT
"Siap Mi." Ujar Azril semangat.26412Please respect copyright.PENANAo0mQp0Z9cq
26412Please respect copyright.PENANAn94j66pOE0
Laras kembali tersenyum. "Bandel kamu ya." Dengan gemas Laras mencubit hidung Azril. Kemudian mereka tertawa renyah bersama-sama seakan tidak pernah terjadi apapun diantara mereka.26412Please respect copyright.PENANAlGo9hnXkZ8
26412Please respect copyright.PENANACW6wpNGBI5
Azril menganggukkan kepalanya, seraya berjalan menuju kamarnya, Azril tersenyum tipis. Ia sangat mengerti maksud dari arti dari ucapan Laras. Ia merasa sama sekali tidak keberatan kalau Laras menghukumnya seperti tadi kalau ia harus kembali ketahuan, bahkan ia malah berharap sampai ketahuan agar mendapatkan hukuman seperti tadi.26412Please respect copyright.PENANAcjbM3OXGCO
26412Please respect copyright.PENANASQtqOi32zi
Membayangkannya membuat Azril tidak tahan menunggu esok hari, entah hukuman seperti apa lagi yang akan ia terima.26412Please respect copyright.PENANAqw2eXXZu5M
26412Please respect copyright.PENANAiCHwe9352I
******26412Please respect copyright.PENANAZaUXeWLFx7
26412Please respect copyright.PENANAEZh2qaDvAB
26412Please respect copyright.PENANA5RTfYcwGkK
26412Please respect copyright.PENANAq49mTjRGQY
26412Please respect copyright.PENANA5bZTZwQ7qF
26412Please respect copyright.PENANA1R2cU3o9m8
26412Please respect copyright.PENANAqcg1LAtz2N
26412Please respect copyright.PENANAIrtioN3DRo
26412Please respect copyright.PENANAC0uNJCcWyz
26412Please respect copyright.PENANAdFXdZ71mwB
Rayhan tersenyum ketika melihat jam dinding kamarnya sudah menunjukan pukul 12 malam. Dengan perlahan ia keluar dari dalam kamarnya. Seperti yang sudah ia duga, Zaskia lagi-lagi ketiduran di sofa. Ia berjalan perlahan menghampiri Zaskia yang memakai piyama berwarna putih.26412Please respect copyright.PENANAaYoDfYGHub
26412Please respect copyright.PENANAiZ54ZtNlhi
Dia berjongkok menatap wajah cantik sang Kakak, jemarinya membelai rambut Zaskia yang terurai panjang. Cantik, sungguh sangat cantik sekali Zaskia malam ini.26412Please respect copyright.PENANAV2m3d38uCJ
26412Please respect copyright.PENANAPlI5ylLnbt
Jemari Rayhan mulai berani membuka kancing piyama Kakaknya dengan sangat hati-hati. Dia menelan air liurnya tatkalah matanya menatap gumpalan daging payudara Zaskia yang putih mulus dengan puting berwarna kemerah-merahan.26412Please respect copyright.PENANAGtZKkExFuD
26412Please respect copyright.PENANA6xx0FKjH8H
"Maaf Kak." Bisik Rayhan.26412Please respect copyright.PENANAKiIMZQ8fns
26412Please respect copyright.PENANAdvl3AwleUf
Telapak tangannya membelai gumpalan daging payudara Zaskia, jarinya menyentuh lembut puting Zaskia.26412Please respect copyright.PENANAWvSmuDlCGV
26412Please respect copyright.PENANAQEjjbOsSsr
Sebenarnya ia ingin melakukan lebih dari ini, tapi ia takut sentuhannya akan membangunkan Zaskia. Dengan tangan gemetar ia membuka celananya dan mulai beronani di hadapan Kakak kandungnya.26412Please respect copyright.PENANAuS4NQ0uYFO
26412Please respect copyright.PENANAA0RTACdOZ5
Nafas Rayhan memburu seiring dengan batang kemaluannya yang terasa semakin kaku dan besar. Dia mendengus beberapa kali hingga akhirnya ia merasa sudah di ujung.26412Please respect copyright.PENANAQRVHU9esMM
26412Please respect copyright.PENANAUhuPjxtCiV
Dengan nekatnya Rayhan menumpahkan spermanya diatas belahan payudara Zaskia.26412Please respect copyright.PENANAPyvSnCLIhA
26412Please respect copyright.PENANABHHIiZeYfk
Croooottss... Croooottss... Croooottss...26412Please respect copyright.PENANATqbWgfEfW5
26412Please respect copyright.PENANAQM8FXqSssy
*****26412Please respect copyright.PENANARgWGcLIldH