Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.28985Please respect copyright.PENANA4zL4BHIVpV
28985Please respect copyright.PENANAq5Zwv2zWvC
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.28985Please respect copyright.PENANAtRGdRM7hd9
28985Please respect copyright.PENANAcxg9LP6tR9
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.28985Please respect copyright.PENANAYVcd0Z87EA
28985Please respect copyright.PENANAoqdH2AhNjQ
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.28985Please respect copyright.PENANAZBdi8knGoq
28985Please respect copyright.PENANAuEOYgsu1g9
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.28985Please respect copyright.PENANAKAl7QcASVr
28985Please respect copyright.PENANAzY2HqbhuhL
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.28985Please respect copyright.PENANAFxdKcwLmJd
28985Please respect copyright.PENANA8IJV1RnRb8
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.28985Please respect copyright.PENANAbK1iVAKYfT
28985Please respect copyright.PENANAxnLje5RQZG
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.28985Please respect copyright.PENANAYN0XAcweEF
28985Please respect copyright.PENANAlNOwtXo2yj
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.28985Please respect copyright.PENANAfw8eqizq6t
28985Please respect copyright.PENANAW8e1lwunH7
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.28985Please respect copyright.PENANAfWBzGs0OM5
28985Please respect copyright.PENANAkaYW7c6g35
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.28985Please respect copyright.PENANAXoAIuiz4ck
28985Please respect copyright.PENANA7mWW3Qgpzt
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.28985Please respect copyright.PENANAdZxKQSKHt9
28985Please respect copyright.PENANAzMwguACY2m
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.28985Please respect copyright.PENANAxhGMN5jjAa
28985Please respect copyright.PENANAc5m5dXKvhh
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.28985Please respect copyright.PENANANw9VtvXyab
28985Please respect copyright.PENANAMDbZM1jGCU
"Siap Kak."28985Please respect copyright.PENANAatT2w9wsNm
28985Please respect copyright.PENANABBZZkznVUX
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.28985Please respect copyright.PENANANloLZjzZ9l
28985Please respect copyright.PENANAHVwNA9pGzO
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.28985Please respect copyright.PENANATc8yPMbQqz
28985Please respect copyright.PENANAn7DHtVhsh1
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.28985Please respect copyright.PENANAjAPdBWpJeE
28985Please respect copyright.PENANAXL36qpMyu6
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.28985Please respect copyright.PENANAQSxJgpl7Nc
28985Please respect copyright.PENANAsN9AdxIaja
*****28985Please respect copyright.PENANAB9kAac2Uiu
28985Please respect copyright.PENANA0EmSABv2iU
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.28985Please respect copyright.PENANA0QrUTNJRmI
28985Please respect copyright.PENANAGt0pyL5zL4
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.28985Please respect copyright.PENANAXh6kQjhPqW
28985Please respect copyright.PENANARe3qCXhe6k
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.28985Please respect copyright.PENANANWQ0neXg0A
28985Please respect copyright.PENANAHUvClb74Gm
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.28985Please respect copyright.PENANALtpN6lZM2i
28985Please respect copyright.PENANAvTjRtNhiWf
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.28985Please respect copyright.PENANAJrRNARIzxh
28985Please respect copyright.PENANAXDkOUPVgBb
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANABxR0hQHiFL
28985Please respect copyright.PENANAP7J6Waj1Ej
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.28985Please respect copyright.PENANAcPQa6D7t9Z
28985Please respect copyright.PENANAYpFSLtVrno
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.28985Please respect copyright.PENANAVCgVseuuxA
28985Please respect copyright.PENANA2VDyy2bntc
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.28985Please respect copyright.PENANAZf9s3LaeJZ
28985Please respect copyright.PENANAESEzeto7Iu
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.28985Please respect copyright.PENANA6jmJD47eaF
28985Please respect copyright.PENANAuPcqSQB279
Ya... 28985Please respect copyright.PENANAEdRvuuhHE3
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.28985Please respect copyright.PENANAvd0tgX5aDX
28985Please respect copyright.PENANAcygWqgQFu0
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.28985Please respect copyright.PENANAg1XMZjSQjQ
28985Please respect copyright.PENANAdVpFix0P4h
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANAaa1oH5B1p1
28985Please respect copyright.PENANAi9h94fWaUS
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANAU7UpPAM6NU
28985Please respect copyright.PENANAGuHk8MWnTc
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANA9X47Prs7qu
28985Please respect copyright.PENANAA6LCta00Ie
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.28985Please respect copyright.PENANAgulFa93vFE
28985Please respect copyright.PENANAwEJXhLnSHV
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANAnsP4CeF6dR
28985Please respect copyright.PENANAKYejQJUiGk
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.28985Please respect copyright.PENANAfYu8InkJD8
28985Please respect copyright.PENANArn1xlrJDQa
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.28985Please respect copyright.PENANAwC5bIHPycd
28985Please respect copyright.PENANAmzhIBBX8Ig
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.28985Please respect copyright.PENANAoPe11OP1wE
28985Please respect copyright.PENANALBTgTv6WEp
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.28985Please respect copyright.PENANAwbRma6XcCj
28985Please respect copyright.PENANAhWxrrErwZe
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.28985Please respect copyright.PENANAvaEpKTgztf
28985Please respect copyright.PENANAwKUg2Zikql
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.28985Please respect copyright.PENANA0SnWoU9WKD
28985Please respect copyright.PENANAtscLAq8Bqe
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.28985Please respect copyright.PENANAM7W2P4G3Hl
28985Please respect copyright.PENANAkdpi4yT5Tb
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.28985Please respect copyright.PENANAostJDQC8AQ
28985Please respect copyright.PENANAgdiJDdGM70
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.28985Please respect copyright.PENANAYFu0Xvpr6m
28985Please respect copyright.PENANAKQ8DB6B8YU
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 28985Please respect copyright.PENANA1rs1CzDdjf
28985Please respect copyright.PENANA6ZbYimkuNt
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.28985Please respect copyright.PENANAM4UsxNhR2e
28985Please respect copyright.PENANAvre0LN4Iuh
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.28985Please respect copyright.PENANA85xB5JQlPp
28985Please respect copyright.PENANAGNyjT0vtAx
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.28985Please respect copyright.PENANANFYlFS1Oo4
28985Please respect copyright.PENANA6kxJkT2Lc0
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.28985Please respect copyright.PENANAHewrTSPYoC
28985Please respect copyright.PENANAqQ6Kw9j57f
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.28985Please respect copyright.PENANANpOqa9tn2r
28985Please respect copyright.PENANA5LZP5xcX2z
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.28985Please respect copyright.PENANA1yYJjSBVg0
28985Please respect copyright.PENANAkXreltxABF
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.28985Please respect copyright.PENANA7Ik3t7fgsl
28985Please respect copyright.PENANAyggF67iOpk
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.28985Please respect copyright.PENANALLmUG34lqp
28985Please respect copyright.PENANAhUEZuZCGcP
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANApxd2nT64Ms
28985Please respect copyright.PENANAuAdEUvlouK
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.28985Please respect copyright.PENANAeflDSiTCNg
28985Please respect copyright.PENANApFcpWZHG7x
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANAtpgHgt0dWf
28985Please respect copyright.PENANAmxdUGANyt7
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.28985Please respect copyright.PENANAoKZkS8emnY
28985Please respect copyright.PENANAicLWQ5CHnD
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.28985Please respect copyright.PENANAVIYWxKe9OT
28985Please respect copyright.PENANAu5nk7MSWtq
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.28985Please respect copyright.PENANAa2Nwcf1FXR
28985Please respect copyright.PENANA4IhI7BsCCx
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.28985Please respect copyright.PENANAMYFevQeFWh
28985Please respect copyright.PENANAW4Qg5nRFz4
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.28985Please respect copyright.PENANAtT8qcFwF34
28985Please respect copyright.PENANAyvEr17LF1I
Creetss... Creetss... Creetss...28985Please respect copyright.PENANA04UcsytZlm
28985Please respect copyright.PENANAYZBFKOS9Gt
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANACl3PY2aNJW
28985Please respect copyright.PENANAsKJZSQaGGw
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.28985Please respect copyright.PENANAO7qhamQW8g
28985Please respect copyright.PENANAg2bCaFhiZi
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.28985Please respect copyright.PENANA69aEURwamH
28985Please respect copyright.PENANAANFQyY1i6h
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.28985Please respect copyright.PENANA6TP2qr5XWP
28985Please respect copyright.PENANANFUptMYlnC
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.28985Please respect copyright.PENANABJMWHcKsRD
28985Please respect copyright.PENANAlXms1wFta8
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.28985Please respect copyright.PENANA8kOKeBe7yG
28985Please respect copyright.PENANAN5bYh4TxVQ
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.28985Please respect copyright.PENANALfF7WGlaO4
28985Please respect copyright.PENANAdPDPRMFb17
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.28985Please respect copyright.PENANA6C49tJqLqS
28985Please respect copyright.PENANABdaFjs347J
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.28985Please respect copyright.PENANAuXoNjcZw0U
28985Please respect copyright.PENANAEx0OJuWE5G
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANA4xumlxa9jp
28985Please respect copyright.PENANAt5wbbfsop4
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANASV7ZchLn03
28985Please respect copyright.PENANAqpYJRt5sJs
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.28985Please respect copyright.PENANA9ywVIx9aPl
28985Please respect copyright.PENANAIccZaCIxVx
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.28985Please respect copyright.PENANA0Y3w6Bd6tu
28985Please respect copyright.PENANAvN5ii5Ab2v
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28985Please respect copyright.PENANA6FwNBNKVR9
28985Please respect copyright.PENANAeSz3pMWuyY
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28985Please respect copyright.PENANAuoDwC9rUhQ
28985Please respect copyright.PENANAMPkj2t7AYS
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28985Please respect copyright.PENANAL2mntdYFGH
28985Please respect copyright.PENANAYA9BUGpzwz
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.28985Please respect copyright.PENANAfKk58GcfFw
28985Please respect copyright.PENANAer2L9qqHRs
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.28985Please respect copyright.PENANA4UrtdSIv3D
28985Please respect copyright.PENANANDsZIPNx6H
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.28985Please respect copyright.PENANAgGPe8do6NU
28985Please respect copyright.PENANATc71hIRWfQ
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.28985Please respect copyright.PENANA2LLVaKyyAp
28985Please respect copyright.PENANAe8AKaIjdor
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANALBG7tCS5Vk
28985Please respect copyright.PENANAw3vT2VKggN
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.28985Please respect copyright.PENANABsTYmRsmpo
28985Please respect copyright.PENANAehULW3daoO
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.28985Please respect copyright.PENANAXkxKv0EW0p
28985Please respect copyright.PENANA2j1Y0PzhZy
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.28985Please respect copyright.PENANAKyerIPc4ZR
28985Please respect copyright.PENANA9BtOpkWooj
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANA4qCwKt8lat
28985Please respect copyright.PENANAs9tPK62Awv
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.28985Please respect copyright.PENANADdLcKRETZI
28985Please respect copyright.PENANAxa67kWXxwa
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.28985Please respect copyright.PENANAYncAgVkyfi
28985Please respect copyright.PENANAVq83B5eXwf
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.28985Please respect copyright.PENANAZZi7x0yl4Q
28985Please respect copyright.PENANAa3RAdoKRH8
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.28985Please respect copyright.PENANAxplgxP13OU
28985Please respect copyright.PENANA9YR42RAYYF
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...28985Please respect copyright.PENANAggtDwHaT9E
28985Please respect copyright.PENANAAjTv7yxkv8
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.28985Please respect copyright.PENANAiLjHmLTAI2
28985Please respect copyright.PENANAPKufKnirQK
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.28985Please respect copyright.PENANAQApk44abFr
28985Please respect copyright.PENANAoV12higjpg
"Ustadza." Panggil Rayhan.28985Please respect copyright.PENANARdJ2QpgpoE
28985Please respect copyright.PENANAHCr28GZRpj
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.28985Please respect copyright.PENANAeuzfPMJiCk
28985Please respect copyright.PENANAgC11xucjmb
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.28985Please respect copyright.PENANAm7mP67oSvY
28985Please respect copyright.PENANADQE5eaaVbk
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.28985Please respect copyright.PENANAscfw7rmGty
28985Please respect copyright.PENANAzr91XmAZWb
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANAoMzcUK0eyQ
28985Please respect copyright.PENANAWB2NULQzcz
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.28985Please respect copyright.PENANAjHoH7OSU8C
28985Please respect copyright.PENANAPbiUcLJlSz
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANAoxpm2DyIEA
28985Please respect copyright.PENANA9wHbbEm9Cw
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.28985Please respect copyright.PENANAiTfhl88jaF
28985Please respect copyright.PENANAXmBzIGuEKy
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."28985Please respect copyright.PENANAojD0L0EQEQ
28985Please respect copyright.PENANAz3tPt6GKvC
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28985Please respect copyright.PENANAshYqPsOOAI
28985Please respect copyright.PENANAAHYSGcgs6i
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...28985Please respect copyright.PENANADwV4VBxEjm
28985Please respect copyright.PENANAmRNUEX0k75
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.28985Please respect copyright.PENANAaC5N3nK5N3
28985Please respect copyright.PENANAEbfjsl1a6m
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.28985Please respect copyright.PENANABkpNypmMdm
28985Please respect copyright.PENANAIDz41Uguh0
****28985Please respect copyright.PENANAABAB7tEKL9
28985Please respect copyright.PENANAE0ZWHzDTdg
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.28985Please respect copyright.PENANAZS56QnhIZy
28985Please respect copyright.PENANAvjAjnHmyKw
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.28985Please respect copyright.PENANACI84RhZODg
28985Please respect copyright.PENANAgHxrZrJMTX
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.28985Please respect copyright.PENANAqEDzGMqMgN
28985Please respect copyright.PENANAJi5gL8qQbN
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.28985Please respect copyright.PENANAJIPTPmLn4W
28985Please respect copyright.PENANAjPHLYFd3el
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.28985Please respect copyright.PENANA1ULrUxxUfM
28985Please respect copyright.PENANAZGt7eRM6Us
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.28985Please respect copyright.PENANAOd83jBBMM9
28985Please respect copyright.PENANApWNtlzX4gT
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.28985Please respect copyright.PENANAcTCnklbhpw
28985Please respect copyright.PENANAFIxJd1nIFy
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.28985Please respect copyright.PENANA386sTPL2Df
28985Please respect copyright.PENANAYoK2i2IIwi
"Ini soal kolor ijo."28985Please respect copyright.PENANAWYT0R4XAEY
28985Please respect copyright.PENANArTR0fIz21b
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.28985Please respect copyright.PENANAA4X9cdXlx0
28985Please respect copyright.PENANAYMbESihHRH
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.28985Please respect copyright.PENANASnHSbQjtKz
28985Please respect copyright.PENANAp4X2iu8l8j
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.28985Please respect copyright.PENANAk4R0JVTpbE
28985Please respect copyright.PENANA6X2iGIBCEf
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.28985Please respect copyright.PENANAbnOH1PNcAc
28985Please respect copyright.PENANA4QEiALSx95
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.28985Please respect copyright.PENANAU8gUwCxpU7
28985Please respect copyright.PENANAmc7S7v1GvG
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.28985Please respect copyright.PENANAwTT5w27Rgh
28985Please respect copyright.PENANApNvsnkmaVA
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.28985Please respect copyright.PENANAKcDrpHV5bd
28985Please respect copyright.PENANAtuGMzqlKNU
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.28985Please respect copyright.PENANAcFqjjTvrAQ
28985Please respect copyright.PENANArFbHJrej2r
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.28985Please respect copyright.PENANA9NP0qIBzWW
28985Please respect copyright.PENANAWyAz2sUrxG
"Siapa?" Kejar mereka serempak.28985Please respect copyright.PENANApRRURCodA8
28985Please respect copyright.PENANA8voV64X6dS
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.28985Please respect copyright.PENANAik6wQ58ASb
28985Please respect copyright.PENANA2UGwrXzlZc
*****28985Please respect copyright.PENANAsEJN6UjNsX
28985Please respect copyright.PENANAJFyNaOd7YE
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.28985Please respect copyright.PENANAwWElcfp2Ow
28985Please respect copyright.PENANAtzFOygR0y6
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.28985Please respect copyright.PENANAQtW9WEURtC
28985Please respect copyright.PENANABReCfqpO93
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.28985Please respect copyright.PENANAcVsZjsPQbD
28985Please respect copyright.PENANA8Vnm4CEh6R
Deg... Deg... Deg... 28985Please respect copyright.PENANA6K1TGLT6Ji
28985Please respect copyright.PENANA1QaH7NIqkb
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.28985Please respect copyright.PENANAs2QFciEEMM
28985Please respect copyright.PENANA0dyFhUt1Lu
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.28985Please respect copyright.PENANA60dUrC4nEj
28985Please respect copyright.PENANAgGDDjkcJrl
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.28985Please respect copyright.PENANADMgQx6mnID
28985Please respect copyright.PENANAv4PENEAifo
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.28985Please respect copyright.PENANAiKWdVPIfdE
28985Please respect copyright.PENANAnw9eGxx9v9
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.28985Please respect copyright.PENANA8lxgbcxXst
28985Please respect copyright.PENANARcoOWeO0Kg
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."28985Please respect copyright.PENANAuwBMF6NsTw
28985Please respect copyright.PENANA8v1h9I8iNs
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.28985Please respect copyright.PENANADBx7Pl162n
28985Please respect copyright.PENANATDKafANmdo
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.28985Please respect copyright.PENANAo1oJifgttD
28985Please respect copyright.PENANAqMlI4OLrk5
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.28985Please respect copyright.PENANAa9OpM47b8a
28985Please respect copyright.PENANA8bDE1sKk83
Bruaaak...28985Please respect copyright.PENANAXvuBiwbOfX
28985Please respect copyright.PENANA2JFjQCSEaD
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.28985Please respect copyright.PENANAdnKEAmMhhQ
28985Please respect copyright.PENANA8RTuEWpumD
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.28985Please respect copyright.PENANAEaTntRwGSt
28985Please respect copyright.PENANAdI31fGltSA
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.28985Please respect copyright.PENANApa9vW7cSRo
28985Please respect copyright.PENANA4tdZW5OwBL
Aku tidak takut....28985Please respect copyright.PENANAoWwXjnmkLg
28985Please respect copyright.PENANAoNhIGvzV1F
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.28985Please respect copyright.PENANAiRSJP5BEWk
28985Please respect copyright.PENANARs3aAANBf7
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.28985Please respect copyright.PENANAGZ9u3MhCJo
28985Please respect copyright.PENANA970W93tVvH
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.28985Please respect copyright.PENANA3p7vN9WRaU
28985Please respect copyright.PENANArL4gKKGQjZ
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.28985Please respect copyright.PENANA9rLRuZZlfK
28985Please respect copyright.PENANAIl0sE9CtHN
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.28985Please respect copyright.PENANAxXckF1x523
28985Please respect copyright.PENANAhWMGDnWxQk
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.28985Please respect copyright.PENANAOWgWdNzSsY
28985Please respect copyright.PENANAe1fZ8pWp7e
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.28985Please respect copyright.PENANATYTzYKG8GZ
28985Please respect copyright.PENANAAo2TgamYOM
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.28985Please respect copyright.PENANABfRSXAuiNh
28985Please respect copyright.PENANAGq93NVlY0B
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.28985Please respect copyright.PENANAborWLqDOgp
28985Please respect copyright.PENANABOj4cFkrJD
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.28985Please respect copyright.PENANA8uzjKJssa1
28985Please respect copyright.PENANAEKJuSU5KHl
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.28985Please respect copyright.PENANAc5LDtcnaa7
28985Please respect copyright.PENANAxGxqFusM2C
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.28985Please respect copyright.PENANAe1yX9x42FY
28985Please respect copyright.PENANAPN4RQhtBEu
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.28985Please respect copyright.PENANARR6utCIfMc
28985Please respect copyright.PENANAsPM0oFzEAa
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.28985Please respect copyright.PENANALRtep7sHeA
28985Please respect copyright.PENANAhzbGUBeDTh
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.28985Please respect copyright.PENANABlHX1b0JB7
28985Please respect copyright.PENANAPNaEUYT1GP
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.28985Please respect copyright.PENANAEcEpCzgI6Z
28985Please respect copyright.PENANABSdiGCinCH
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.28985Please respect copyright.PENANAQ9HsYQDSBW
28985Please respect copyright.PENANAYGhRhSNzBx
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.28985Please respect copyright.PENANAW5BQ1C8q9X
28985Please respect copyright.PENANArDUlHrRYtF
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.28985Please respect copyright.PENANACH9M5tx28X
28985Please respect copyright.PENANAMjrfgSyoMd
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.28985Please respect copyright.PENANAj4vh1egKrD
28985Please respect copyright.PENANAmuc7JXA4ne
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.28985Please respect copyright.PENANAIqyYnVXwOS
28985Please respect copyright.PENANAnRLQhzXNxH
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.28985Please respect copyright.PENANAK1oa1hBqch
28985Please respect copyright.PENANAo9iKxRwr2c
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.28985Please respect copyright.PENANAsMmKDp33Y1
28985Please respect copyright.PENANAX71GG04DFP
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.28985Please respect copyright.PENANAI0gdRUJ2Py
28985Please respect copyright.PENANAFySi2lIw1H
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.28985Please respect copyright.PENANAZRNXywl4dp
28985Please respect copyright.PENANAUJXPfIagWf
Kraaaak...28985Please respect copyright.PENANAdN8gHIq1DH
28985Please respect copyright.PENANAGLSOxAHNzj
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.28985Please respect copyright.PENANAF0R29XzrSP
28985Please respect copyright.PENANAyIc5jXq7Vi
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.28985Please respect copyright.PENANA4MrgtBY56N
28985Please respect copyright.PENANAYtvCMRvuGT
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.28985Please respect copyright.PENANA7foUuOpEY6
28985Please respect copyright.PENANAkJKW2Uhmgn
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.28985Please respect copyright.PENANAa0FxHomsqO
28985Please respect copyright.PENANAq1i7vcUyMd
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.28985Please respect copyright.PENANAYRYiB7pwKX
28985Please respect copyright.PENANAMlUuoaDRuH
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.28985Please respect copyright.PENANAiKCA12ZAGi
28985Please respect copyright.PENANAD98rGPL2UT
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.28985Please respect copyright.PENANAvdirjfQpUF
28985Please respect copyright.PENANAKVEDbRRlt6
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.28985Please respect copyright.PENANA1RNgUrmhYW
28985Please respect copyright.PENANA9A1Oy57Axb
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.28985Please respect copyright.PENANA3LGXGz4vhy
28985Please respect copyright.PENANAEPwtOSTnOY
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.28985Please respect copyright.PENANAv3v1KGJWhP
28985Please respect copyright.PENANA2KGA8Ty0c3
Buuuk...28985Please respect copyright.PENANAuDac5f9VnF
28985Please respect copyright.PENANA1PU2Ynn6vN
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.28985Please respect copyright.PENANAMFKlzMXxNI
28985Please respect copyright.PENANAi9tAa2KoaI
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.28985Please respect copyright.PENANAiQop0CGF8w
28985Please respect copyright.PENANAq6YWmT05KA
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.28985Please respect copyright.PENANASi5FjGLXyB
28985Please respect copyright.PENANARxxIW8ZB59
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.28985Please respect copyright.PENANADLa7B2rzpA
28985Please respect copyright.PENANAtpCKEiRrFY
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.28985Please respect copyright.PENANA464I1avrTj
28985Please respect copyright.PENANAWTjyusOVIR
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.28985Please respect copyright.PENANAwH4gIzMHkr
28985Please respect copyright.PENANAoLJqBaMIwy
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.28985Please respect copyright.PENANAHnpzLPwY1C
28985Please respect copyright.PENANAAreoH9fuJn
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.28985Please respect copyright.PENANAspNBlAxY7q
28985Please respect copyright.PENANAnUl1Q7dzNW
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.28985Please respect copyright.PENANAY3EeMo6XXn
28985Please respect copyright.PENANADffIgeK8C2
"Rayhaaaan." Jerit Nico.28985Please respect copyright.PENANAzj8INPr92R
28985Please respect copyright.PENANAjbNbX5lw5Q
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.28985Please respect copyright.PENANA0dl5E6eiVC
28985Please respect copyright.PENANAtgIVcF8jeQ
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.28985Please respect copyright.PENANAHr54bpCnBc
28985Please respect copyright.PENANA2icCFLJL1P
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.28985Please respect copyright.PENANAGudb9xnIms
28985Please respect copyright.PENANAXGmJWfFnwK
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.28985Please respect copyright.PENANApuoQCQtXRS
28985Please respect copyright.PENANAYe3BooWZJU
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.28985Please respect copyright.PENANAqiGYZjngbU
28985Please respect copyright.PENANAaQvJC5wiko
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.28985Please respect copyright.PENANAfykHQHwE0M
28985Please respect copyright.PENANAxM2zQTdk2F
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.28985Please respect copyright.PENANA6S28D9iKDK
28985Please respect copyright.PENANAAK58MAOeJn
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.28985Please respect copyright.PENANA8CcYAesYTC
28985Please respect copyright.PENANAQrAMQZHo2g
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.28985Please respect copyright.PENANA2tmRc4FCNG
28985Please respect copyright.PENANAvfHQDWvRRK
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.28985Please respect copyright.PENANA4BGzpUR4xJ
28985Please respect copyright.PENANA8DzlI68s8h
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.28985Please respect copyright.PENANAHoZPszodWn
28985Please respect copyright.PENANALLoWvepNiE
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.28985Please respect copyright.PENANAC3GX1PiD2E
28985Please respect copyright.PENANABcXSuqsvbn
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.28985Please respect copyright.PENANAuj26DKJMx6
28985Please respect copyright.PENANAH6PBVUUnU2
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.28985Please respect copyright.PENANAbK7269bJcb
28985Please respect copyright.PENANAOBR7ADaZEP
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.28985Please respect copyright.PENANA5ArPYACVQ8
28985Please respect copyright.PENANAZb7bY6x5mx
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.28985Please respect copyright.PENANACCyUSSFhzr
28985Please respect copyright.PENANAhALpEWNsW5
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.28985Please respect copyright.PENANAwtM8sJbMnz
28985Please respect copyright.PENANA5jo2IgeogD
Duaaaarrrr...28985Please respect copyright.PENANAchveeSlbuw
28985Please respect copyright.PENANAJQRyxtdMQC
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.28985Please respect copyright.PENANAs2j5aoVfmw
28985Please respect copyright.PENANAoeXzSfNf76
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.28985Please respect copyright.PENANAmOo5JXbH2x
28985Please respect copyright.PENANAe7JgpubE0W
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.28985Please respect copyright.PENANARcg0RamNPn
28985Please respect copyright.PENANAuEg1zsfDF8
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.28985Please respect copyright.PENANAJmnaCo2A8p
28985Please respect copyright.PENANAt33YD18AzF
"Mang Burhan!" Jerit mereka.28985Please respect copyright.PENANAp28iIomh7s
28985Please respect copyright.PENANA3WQQP3YaUS
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.28985Please respect copyright.PENANAE5FFnPEQjm
28985Please respect copyright.PENANAAKpzHz6yHy
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."28985Please respect copyright.PENANAPMruvyMkZh
28985Please respect copyright.PENANAaUf6PfDt3S
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.28985Please respect copyright.PENANARYJd87xc4j
28985Please respect copyright.PENANAZG4OIFjPhH
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.28985Please respect copyright.PENANAGjl19aZlFU
28985Please respect copyright.PENANAkDyw3cKjYL
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.28985Please respect copyright.PENANA5V3mr68oAp
28985Please respect copyright.PENANAltEPWVHFHV
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.28985Please respect copyright.PENANAgp9uZ8mwqK
28985Please respect copyright.PENANAcKOYy3kLon
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.28985Please respect copyright.PENANAUMAcco34Nz
28985Please respect copyright.PENANAS2bb5wDnyX
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.28985Please respect copyright.PENANAhfenVcUP25
28985Please respect copyright.PENANApbNmdhcUut
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.28985Please respect copyright.PENANA6rMDV0EIoQ
28985Please respect copyright.PENANAEUnItA3zqN
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.28985Please respect copyright.PENANA1tkZBT5OYL
28985Please respect copyright.PENANAUS2KpN0cV8
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.28985Please respect copyright.PENANApW9LYCEWO6
28985Please respect copyright.PENANAic1kT0zMUw
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.28985Please respect copyright.PENANAXDje66iP8M
28985Please respect copyright.PENANAioHYz7s82Q
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.28985Please respect copyright.PENANAr1GHB1WhAF
28985Please respect copyright.PENANAsxsmwoMNTY
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.28985Please respect copyright.PENANANd0hwcAaEy
28985Please respect copyright.PENANAfXO00Ev7ho
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.28985Please respect copyright.PENANAEHUgmDaevA
28985Please respect copyright.PENANAH5QKxZOQZi
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.28985Please respect copyright.PENANAWclrGud0Jk
28985Please respect copyright.PENANAvQQvrD4gvp
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.28985Please respect copyright.PENANAmLki3FtTVG
28985Please respect copyright.PENANAlzcVaNh7IZ
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.28985Please respect copyright.PENANAyCaGJw5L7H
28985Please respect copyright.PENANAi1LKrwLWx8
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.28985Please respect copyright.PENANAuTqUwIMKbc
28985Please respect copyright.PENANAAphR9SdudK
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.28985Please respect copyright.PENANAB0sKWGoTMd
28985Please respect copyright.PENANAfUUUa1ywuu
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.28985Please respect copyright.PENANAi9Movj5i0P
28985Please respect copyright.PENANA7tlU2AsAq2
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"28985Please respect copyright.PENANABKI5ryUj2r
28985Please respect copyright.PENANAyPDRmYuQxF
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"28985Please respect copyright.PENANAfvHBzse97U
28985Please respect copyright.PENANA2ZrOsSBAO7
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"28985Please respect copyright.PENANArgOXt0A79k
28985Please respect copyright.PENANAFPNqYIAvpM
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.28985Please respect copyright.PENANAKR6K3XOXHZ
28985Please respect copyright.PENANA24dkGy2qSm
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.28985Please respect copyright.PENANA60trPZHoNE
28985Please respect copyright.PENANAV07Mbhz3xP
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"28985Please respect copyright.PENANAEcliNem1Ya
28985Please respect copyright.PENANAHkXCYrpXVS
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.28985Please respect copyright.PENANAk0fw1hBa44
28985Please respect copyright.PENANAJHWUrUMG5S
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."28985Please respect copyright.PENANAbUK8D4ygl9
28985Please respect copyright.PENANA7ux65A4gOD
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.28985Please respect copyright.PENANACrjOYUB9hH
28985Please respect copyright.PENANAvTexHMko0c
"Terimakasih Mbah!"28985Please respect copyright.PENANAUT8qlFluKE
28985Please respect copyright.PENANA6nRdDvgKtD
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.28985Please respect copyright.PENANAeEtFMyUgHY
28985Please respect copyright.PENANAcVypDfQddp
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.28985Please respect copyright.PENANAU9XaIowQ14
28985Please respect copyright.PENANAIWUpefg02z
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.28985Please respect copyright.PENANAMF7kDEfs6i
28985Please respect copyright.PENANASu2zgojNAJ
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.28985Please respect copyright.PENANAmX5A1298AG