Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.30265Please respect copyright.PENANAWiOcPmyV59
30265Please respect copyright.PENANAI4TzsUuVGO
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.30265Please respect copyright.PENANAmwxpUj67np
30265Please respect copyright.PENANAcMhXbPyeJu
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.30265Please respect copyright.PENANA2UER9NlMIR
30265Please respect copyright.PENANAbuYBUzeF1s
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.30265Please respect copyright.PENANAHMxc7KLQxR
30265Please respect copyright.PENANAj6p6oxhU3P
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.30265Please respect copyright.PENANAbAJqesr97m
30265Please respect copyright.PENANAKZzCHLA97X
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.30265Please respect copyright.PENANAscyemRgDh0
30265Please respect copyright.PENANAcuhOKZbNb1
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.30265Please respect copyright.PENANAvbGuLpsT6G
30265Please respect copyright.PENANAeOvvPVo87y
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.30265Please respect copyright.PENANAiXsukeVHz8
30265Please respect copyright.PENANAqj10Y5QX41
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.30265Please respect copyright.PENANA1IHpwcDIg2
30265Please respect copyright.PENANAuhjVTo7hgl
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.30265Please respect copyright.PENANAGgjToQ9YzE
30265Please respect copyright.PENANApyge8lvr2p
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.30265Please respect copyright.PENANAp26hu1nFsK
30265Please respect copyright.PENANACKC9zuudkg
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.30265Please respect copyright.PENANArBc7cSjXtS
30265Please respect copyright.PENANAoHSD0mxjay
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.30265Please respect copyright.PENANARUcXdugKnw
30265Please respect copyright.PENANAuyiVpWoWs1
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.30265Please respect copyright.PENANAs2dQyRJBa7
30265Please respect copyright.PENANA9hdkBdIYEx
"Siap Kak."30265Please respect copyright.PENANAlqBm7gY0Jz
30265Please respect copyright.PENANAxKVIBcmHXn
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.30265Please respect copyright.PENANAln6QZH4vW6
30265Please respect copyright.PENANACL2wMa5xR2
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.30265Please respect copyright.PENANANOxRkUg5Eh
30265Please respect copyright.PENANAOD0LpkYOjk
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAlMgSgIxlaf
30265Please respect copyright.PENANAHb7tfX6ggR
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.30265Please respect copyright.PENANAd0yUHHbYNL
30265Please respect copyright.PENANAbAiVFnhzXA
*****30265Please respect copyright.PENANASKlJIi4awt
30265Please respect copyright.PENANA0E2qWkInRM
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.30265Please respect copyright.PENANAkgpl0IG50X
30265Please respect copyright.PENANAhfzG8vNkIL
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.30265Please respect copyright.PENANAXwMEL8kkBL
30265Please respect copyright.PENANAUvAyuSjHCA
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.30265Please respect copyright.PENANAKbR67aN32l
30265Please respect copyright.PENANAbc6hDSvXIm
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.30265Please respect copyright.PENANAoYXPN1FCar
30265Please respect copyright.PENANALviJoMZD1d
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAy508nEnEr5
30265Please respect copyright.PENANAdM4tWef1oU
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANAmkA5ihbULQ
30265Please respect copyright.PENANA1BwDrYntlW
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.30265Please respect copyright.PENANAAjQ8AhOqXi
30265Please respect copyright.PENANA3TFILSsIy6
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.30265Please respect copyright.PENANAPKH9ZhokvH
30265Please respect copyright.PENANABWnGxOu7oz
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.30265Please respect copyright.PENANACKH23Mlmve
30265Please respect copyright.PENANA7Lm4pLpEDV
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.30265Please respect copyright.PENANAgwbUJzeb3e
30265Please respect copyright.PENANA8b7u1YKu0d
Ya... 30265Please respect copyright.PENANALlWS7NtUZK
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.30265Please respect copyright.PENANAoAaA1L1Ot2
30265Please respect copyright.PENANA56pEG9aWJx
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.30265Please respect copyright.PENANAt1pn2l3x0x
30265Please respect copyright.PENANAFNlxKkaUnd
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANAbHQ15kOL2b
30265Please respect copyright.PENANAs8pRLYEPuk
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANA5uvFo4DdpC
30265Please respect copyright.PENANA58bSK9cscC
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANATZhM2jv8C8
30265Please respect copyright.PENANAsWWozrv0hr
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.30265Please respect copyright.PENANAXafseA102x
30265Please respect copyright.PENANAH6vVO26PwB
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANAO8Uiwenkbh
30265Please respect copyright.PENANAP1J530vGoM
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.30265Please respect copyright.PENANAkDhCxRPjt4
30265Please respect copyright.PENANAdzXI6tqFzH
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAWvF41LIaTG
30265Please respect copyright.PENANAHBesUca7qU
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.30265Please respect copyright.PENANAtianeU2A7a
30265Please respect copyright.PENANAhhgqAiFVf9
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.30265Please respect copyright.PENANAz29ts0NDA4
30265Please respect copyright.PENANAK6TkN5tdm3
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.30265Please respect copyright.PENANAi4OcJWBZDb
30265Please respect copyright.PENANAAcXIUvrVdm
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.30265Please respect copyright.PENANA4TJ3IZPTty
30265Please respect copyright.PENANAKLScLBAnGb
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.30265Please respect copyright.PENANA7yDTjjgK62
30265Please respect copyright.PENANA2rl7WKd4ur
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.30265Please respect copyright.PENANAdz9pToOgEP
30265Please respect copyright.PENANAyVzVpk3W1x
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.30265Please respect copyright.PENANArCK9BKyCCm
30265Please respect copyright.PENANApiZBAxb5up
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 30265Please respect copyright.PENANAjVC7G02KmB
30265Please respect copyright.PENANAVOKfxOxr2N
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.30265Please respect copyright.PENANAhGJBPpqN8P
30265Please respect copyright.PENANAafziMDrhVj
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.30265Please respect copyright.PENANAEwD7cVZUDx
30265Please respect copyright.PENANAKVbnOtLWJ4
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAXQE07cwgiQ
30265Please respect copyright.PENANAqL3KbMgqCf
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.30265Please respect copyright.PENANAxPCCWpSc0k
30265Please respect copyright.PENANAa6ALubXupp
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAzrF0M7mYAS
30265Please respect copyright.PENANAxMm1AGmSug
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAi4Etjmzfn4
30265Please respect copyright.PENANAIhq0MmgXON
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.30265Please respect copyright.PENANAiMU1zFOdVP
30265Please respect copyright.PENANA0ekXvDTHjE
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.30265Please respect copyright.PENANAntLsOQmZle
30265Please respect copyright.PENANAnm8xubdUJw
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANAKiqaP7vk9V
30265Please respect copyright.PENANAfHXSqHNNtD
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.30265Please respect copyright.PENANAVOk4b4eYTK
30265Please respect copyright.PENANAqBZE2kwHnn
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANAfIgMGvLkGc
30265Please respect copyright.PENANA72l9Z5Zw5b
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.30265Please respect copyright.PENANA5WJu84iwSj
30265Please respect copyright.PENANAbhEXLkkxxi
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.30265Please respect copyright.PENANAJeXGM1MpEb
30265Please respect copyright.PENANAXjLq18ujNX
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.30265Please respect copyright.PENANATQ3mxwzjDv
30265Please respect copyright.PENANA4iraK0Ewif
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.30265Please respect copyright.PENANAPUAAqiHnLY
30265Please respect copyright.PENANAya6ZNZemPR
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.30265Please respect copyright.PENANAaTtIReOK97
30265Please respect copyright.PENANAuTuhzpr8CZ
Creetss... Creetss... Creetss...30265Please respect copyright.PENANANlsCTBZkf6
30265Please respect copyright.PENANAseXTwRl5nz
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANA4RN3itMH8T
30265Please respect copyright.PENANABWSPFmXyd2
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.30265Please respect copyright.PENANA7Qj9oEAXpw
30265Please respect copyright.PENANASCqCLjXHQf
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.30265Please respect copyright.PENANAcUX9XAXA5d
30265Please respect copyright.PENANA3OGnggWyov
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAhXuyFYJeVd
30265Please respect copyright.PENANALlcCnbuV2H
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.30265Please respect copyright.PENANAldodJw3Nng
30265Please respect copyright.PENANAur5ECBi3X0
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.30265Please respect copyright.PENANAmbCU2ehurF
30265Please respect copyright.PENANAJwqG15b30I
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.30265Please respect copyright.PENANAbcRqLT0EtZ
30265Please respect copyright.PENANArVfFLylKp9
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.30265Please respect copyright.PENANAij9BX5h5Xg
30265Please respect copyright.PENANAwu4mFjbfLy
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.30265Please respect copyright.PENANAi4UkmCKDMX
30265Please respect copyright.PENANADl3Momd92Q
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANAMjXvAolsEs
30265Please respect copyright.PENANA2yumAiSPLD
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANAkDvbOd18bu
30265Please respect copyright.PENANAsHcLdT1IHx
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.30265Please respect copyright.PENANA9mtmRQxQ4l
30265Please respect copyright.PENANAt8gvHscXwK
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.30265Please respect copyright.PENANA5l3dk5wLdR
30265Please respect copyright.PENANA8AmFow8Gn1
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30265Please respect copyright.PENANAXu1DctrUPF
30265Please respect copyright.PENANAiIIj7uKDMN
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30265Please respect copyright.PENANAkDkKpQqPr1
30265Please respect copyright.PENANAusZ0rNbUAb
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30265Please respect copyright.PENANAOeJiCS7BAO
30265Please respect copyright.PENANAdXLbLdIs8a
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.30265Please respect copyright.PENANACyxtnMzmJJ
30265Please respect copyright.PENANAvUdM3VpWzb
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.30265Please respect copyright.PENANA1FseIWtVf2
30265Please respect copyright.PENANAkVsKPxHwgr
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.30265Please respect copyright.PENANAbmM0wZ2QkG
30265Please respect copyright.PENANAOXAHUqKr5X
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.30265Please respect copyright.PENANABttulY9Mvj
30265Please respect copyright.PENANAga3x7WnU4n
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANAL55YQO5Kc2
30265Please respect copyright.PENANA7JYhi442z6
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAfwLDPto4Mf
30265Please respect copyright.PENANAy1PQx7bJuv
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.30265Please respect copyright.PENANAqL8xh0MdOe
30265Please respect copyright.PENANAFBGpILlEYR
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.30265Please respect copyright.PENANAWHN4Mv6aTJ
30265Please respect copyright.PENANA1GFWkz3Eq3
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANAVroB0C2803
30265Please respect copyright.PENANATbW0mfRvgy
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.30265Please respect copyright.PENANAXUHqvQJEED
30265Please respect copyright.PENANAw7qqeUdRDn
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.30265Please respect copyright.PENANAfSKm8ss0sj
30265Please respect copyright.PENANAtRblJi326y
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.30265Please respect copyright.PENANAVDf8h5U1m6
30265Please respect copyright.PENANApdzM099KYJ
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.30265Please respect copyright.PENANAnlcXUUrKvg
30265Please respect copyright.PENANA64inXVDQxZ
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30265Please respect copyright.PENANABCaEKFwdUd
30265Please respect copyright.PENANAVN2esiH3qC
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAaX08KhIa1b
30265Please respect copyright.PENANA9Zc2wyoquJ
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.30265Please respect copyright.PENANApHHkIPZMrg
30265Please respect copyright.PENANAcKVYEBFfyd
"Ustadza." Panggil Rayhan.30265Please respect copyright.PENANA7CWjC3E9uY
30265Please respect copyright.PENANAkKIcIBvUyH
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.30265Please respect copyright.PENANAqGlu9LJWl4
30265Please respect copyright.PENANAqGrpGWwdtH
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAcM9fyzp4Sb
30265Please respect copyright.PENANANvO44BMAj9
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.30265Please respect copyright.PENANAl4GJDGFHAl
30265Please respect copyright.PENANA7HpN5tatfA
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANA2G01AEi0YL
30265Please respect copyright.PENANAhdbPmB3Vro
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.30265Please respect copyright.PENANAEcB7QGlIG5
30265Please respect copyright.PENANADGaNofjDKT
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANAizqp0E7nUb
30265Please respect copyright.PENANAYX1kvh8hti
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.30265Please respect copyright.PENANABU05YOytFw
30265Please respect copyright.PENANAdYN48gaT8I
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."30265Please respect copyright.PENANAewI09fxxJu
30265Please respect copyright.PENANA7T7qabTxtv
Croooottss... Croooottss... Croooottss...30265Please respect copyright.PENANAxOeMTLbZ3l
30265Please respect copyright.PENANAl0fgMFhpzq
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...30265Please respect copyright.PENANA3uVt4viSy4
30265Please respect copyright.PENANA3XfevjpOuX
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.30265Please respect copyright.PENANAAzmeqm95YK
30265Please respect copyright.PENANAhPp48osX9B
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.30265Please respect copyright.PENANAv1xG27I99t
30265Please respect copyright.PENANANS2qSY9Ksw
****30265Please respect copyright.PENANAKf41IRyNG5
30265Please respect copyright.PENANAU2kGtQsXIl
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.30265Please respect copyright.PENANAQqFbfFeZ9l
30265Please respect copyright.PENANAGjvLQ0gg04
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.30265Please respect copyright.PENANAszcKRX1t8T
30265Please respect copyright.PENANASv1pmfrztD
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.30265Please respect copyright.PENANA6w4ZpxBXQS
30265Please respect copyright.PENANAXzZdkfmJ4K
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.30265Please respect copyright.PENANAENfk5xHi6q
30265Please respect copyright.PENANAKKo3TtLQ5x
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.30265Please respect copyright.PENANAjq6Py9vuOh
30265Please respect copyright.PENANAwdDhJIyf2y
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.30265Please respect copyright.PENANAqd1S5kGrom
30265Please respect copyright.PENANAvUz5akfw1r
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.30265Please respect copyright.PENANA1PUwF37rgM
30265Please respect copyright.PENANAKc0BXNcf2q
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.30265Please respect copyright.PENANAQfIXwuFgPO
30265Please respect copyright.PENANAjzDOBeYRUh
"Ini soal kolor ijo."30265Please respect copyright.PENANAcvSXLoFcSY
30265Please respect copyright.PENANA7rr7gda1yn
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.30265Please respect copyright.PENANAxmE5dpVkVY
30265Please respect copyright.PENANAGc17O48RYZ
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.30265Please respect copyright.PENANABEuLveYQ3G
30265Please respect copyright.PENANADzPIEbvlVD
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.30265Please respect copyright.PENANAz8m9kUxqpr
30265Please respect copyright.PENANA5T95ZH3Pqj
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.30265Please respect copyright.PENANA0tRGMagno4
30265Please respect copyright.PENANAilCi6qGDVl
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.30265Please respect copyright.PENANAtzZZeGtcCC
30265Please respect copyright.PENANAvrh0lOwOnm
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.30265Please respect copyright.PENANA6jPDsNtx7n
30265Please respect copyright.PENANAVpBVm98yaJ
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.30265Please respect copyright.PENANABBjT6rKrhm
30265Please respect copyright.PENANA6apyjLhZbd
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.30265Please respect copyright.PENANAKxsiA3R4C0
30265Please respect copyright.PENANArqXDN9rcdD
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.30265Please respect copyright.PENANAAk3MblgI10
30265Please respect copyright.PENANA4d6ShB4U53
"Siapa?" Kejar mereka serempak.30265Please respect copyright.PENANAG1zoM5zYvh
30265Please respect copyright.PENANAhfIIhox1ss
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.30265Please respect copyright.PENANA6uf0EkwA9F
30265Please respect copyright.PENANAvqUQ5AFJHK
*****30265Please respect copyright.PENANA5V4FdX8Rxl
30265Please respect copyright.PENANAZHkAyYMV5C
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.30265Please respect copyright.PENANAwL5aYvThAe
30265Please respect copyright.PENANA1Gf0LpgZyb
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.30265Please respect copyright.PENANA3GWxQQLeOC
30265Please respect copyright.PENANAyXISrbHvOF
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.30265Please respect copyright.PENANAwBiffd2mBf
30265Please respect copyright.PENANAY7kILdHz5k
Deg... Deg... Deg... 30265Please respect copyright.PENANAbjOgu7kPES
30265Please respect copyright.PENANAuBgrRDIQsm
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.30265Please respect copyright.PENANACdA9E0Lc84
30265Please respect copyright.PENANAd2aI0UsnJa
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.30265Please respect copyright.PENANA0u1rhAfPEB
30265Please respect copyright.PENANAvDqfYxCQ7Q
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.30265Please respect copyright.PENANAzPx9msj3cw
30265Please respect copyright.PENANA09uB5i69wG
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.30265Please respect copyright.PENANAR9EVHXT9Ce
30265Please respect copyright.PENANASb5Du34SqT
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.30265Please respect copyright.PENANAaSDRXiJ1FL
30265Please respect copyright.PENANADQnHAubMXj
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."30265Please respect copyright.PENANAxBTCyVmf9l
30265Please respect copyright.PENANAUtjPQSdnUN
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.30265Please respect copyright.PENANAL7a1yWmfsU
30265Please respect copyright.PENANAMoCSzT3ZN7
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.30265Please respect copyright.PENANA1S5eHTOGT3
30265Please respect copyright.PENANAVOVztrspmo
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.30265Please respect copyright.PENANA6XySUvpwS9
30265Please respect copyright.PENANA7AcIbIk90z
Bruaaak...30265Please respect copyright.PENANAjhVPfB23E0
30265Please respect copyright.PENANAqgESUZc5xx
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.30265Please respect copyright.PENANAIXXKqWltGn
30265Please respect copyright.PENANA8Kufg4Jfjt
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.30265Please respect copyright.PENANAGAKz324ERF
30265Please respect copyright.PENANAUwchqnlQic
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.30265Please respect copyright.PENANAwSr3U1yYB1
30265Please respect copyright.PENANAd9UM3GOiH3
Aku tidak takut....30265Please respect copyright.PENANALYhKxWUr49
30265Please respect copyright.PENANASDltcOnSgB
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.30265Please respect copyright.PENANAVPqC6eiEFk
30265Please respect copyright.PENANAgXlxT577AI
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.30265Please respect copyright.PENANAX1BF3RjdFe
30265Please respect copyright.PENANAnEPaj0VQF5
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.30265Please respect copyright.PENANAqetUccH5JI
30265Please respect copyright.PENANA1aDKv6AbyP
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.30265Please respect copyright.PENANA6J2LH4X8DP
30265Please respect copyright.PENANAukcd7qoNdI
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.30265Please respect copyright.PENANAIvouRaeIXu
30265Please respect copyright.PENANAobI2TwJBcx
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAVwdNl8gpot
30265Please respect copyright.PENANAihToDa5haL
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.30265Please respect copyright.PENANAoSxhK38CIp
30265Please respect copyright.PENANA25mSvGL92k
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.30265Please respect copyright.PENANAxZcKee0I9m
30265Please respect copyright.PENANARIhSxVgX5z
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.30265Please respect copyright.PENANAGo4s7PY8Of
30265Please respect copyright.PENANA6m2oJ729pC
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.30265Please respect copyright.PENANAqKdMU7mWMn
30265Please respect copyright.PENANAxLxAhe4xD9
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.30265Please respect copyright.PENANAhlsbBnlzUy
30265Please respect copyright.PENANAtawKG8SA3m
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.30265Please respect copyright.PENANAJ9h7HJkpWE
30265Please respect copyright.PENANAkfkDJrxkPp
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.30265Please respect copyright.PENANAA7ufUuNXin
30265Please respect copyright.PENANA1eSUNUVAX9
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.30265Please respect copyright.PENANAp0QlsPd3wJ
30265Please respect copyright.PENANAGT1Flud5mg
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.30265Please respect copyright.PENANASHOC4PJlCD
30265Please respect copyright.PENANAbSpS58HbhE
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.30265Please respect copyright.PENANAOiOcDkwHY4
30265Please respect copyright.PENANA62PQ9YKxcZ
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.30265Please respect copyright.PENANA1kkYK6WZp8
30265Please respect copyright.PENANALdc8y73qs6
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAuE7jbW7S4Y
30265Please respect copyright.PENANANrzEF9DLvR
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.30265Please respect copyright.PENANARr4L4znkfm
30265Please respect copyright.PENANAwAMBVywn4K
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.30265Please respect copyright.PENANA7XGY1AZcvW
30265Please respect copyright.PENANAYEtzfPFEnU
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.30265Please respect copyright.PENANAuOY1VjaUGe
30265Please respect copyright.PENANAvXRn9LnY41
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.30265Please respect copyright.PENANAAEP4K0DmCZ
30265Please respect copyright.PENANAIaiBh8Wzwn
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.30265Please respect copyright.PENANA8KeV8pwnty
30265Please respect copyright.PENANAWVvEVndV1P
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.30265Please respect copyright.PENANAsrIo875r37
30265Please respect copyright.PENANAxW2BblifnL
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.30265Please respect copyright.PENANAPQi75lJC9c
30265Please respect copyright.PENANAnUuSZzIbMK
Kraaaak...30265Please respect copyright.PENANAgTOVgdfoAB
30265Please respect copyright.PENANAtoEqrPM60W
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.30265Please respect copyright.PENANA3oVb2OBHCt
30265Please respect copyright.PENANACu8mbNoZNS
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.30265Please respect copyright.PENANAUzPeH63Hgp
30265Please respect copyright.PENANAg1Ru773b85
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.30265Please respect copyright.PENANATLKW7G9yU9
30265Please respect copyright.PENANAaWiaztGbl1
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.30265Please respect copyright.PENANA7Tx9J8AMoa
30265Please respect copyright.PENANA3a56epJNov
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.30265Please respect copyright.PENANAtwzQGSMYBs
30265Please respect copyright.PENANAApfWUPMTla
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.30265Please respect copyright.PENANAz1uLXamSMI
30265Please respect copyright.PENANAofIzHrCXLi
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.30265Please respect copyright.PENANAnJnBdwwBoo
30265Please respect copyright.PENANAt0yaYQRPlH
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.30265Please respect copyright.PENANAnoDXKxhFZ2
30265Please respect copyright.PENANA5H8hYftgeA
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.30265Please respect copyright.PENANAZ8pKpOHSm5
30265Please respect copyright.PENANA8t9VvJYzaU
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.30265Please respect copyright.PENANAwxPu5A0iez
30265Please respect copyright.PENANA4IVHNZ8852
Buuuk...30265Please respect copyright.PENANAXqclNW1mXw
30265Please respect copyright.PENANAXcySD3I8UE
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.30265Please respect copyright.PENANAIGIzyfvHUM
30265Please respect copyright.PENANAqAEuHOUD7M
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.30265Please respect copyright.PENANAS4YjxqYuT2
30265Please respect copyright.PENANA1jLuiKqibK
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.30265Please respect copyright.PENANANuKGhGPVce
30265Please respect copyright.PENANAlnx2ZFQfR1
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.30265Please respect copyright.PENANAQqRwmtk4jA
30265Please respect copyright.PENANArOUgZfIhue
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.30265Please respect copyright.PENANAZJEoGQJ0Za
30265Please respect copyright.PENANAnkxG8owzwK
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.30265Please respect copyright.PENANAfaGJm28n0b
30265Please respect copyright.PENANAjOzBbpJVHP
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.30265Please respect copyright.PENANAyNB95v6MiM
30265Please respect copyright.PENANAKzAqVsj9rt
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.30265Please respect copyright.PENANA1J8xr95Iw2
30265Please respect copyright.PENANAXdnKSDimVI
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.30265Please respect copyright.PENANAOPsgtb3UFo
30265Please respect copyright.PENANAEEgUZ8s31k
"Rayhaaaan." Jerit Nico.30265Please respect copyright.PENANAhWUdxLdUPt
30265Please respect copyright.PENANAOdVdzhf2rO
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.30265Please respect copyright.PENANAlGpZarA4Zr
30265Please respect copyright.PENANACcFC3lhDAZ
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAO2l9lCOXId
30265Please respect copyright.PENANA3GkV0kN11C
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.30265Please respect copyright.PENANAOg9djdaAoY
30265Please respect copyright.PENANACBU37yichP
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.30265Please respect copyright.PENANAC7oa3A66BZ
30265Please respect copyright.PENANAt7arxkD7pZ
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.30265Please respect copyright.PENANA4vMKb7DH0e
30265Please respect copyright.PENANAa4oAqFtCUv
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.30265Please respect copyright.PENANABvNtA4Fpph
30265Please respect copyright.PENANAmRazyxbUTk
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.30265Please respect copyright.PENANA9ToehlrKPe
30265Please respect copyright.PENANAK5y1fBebEd
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.30265Please respect copyright.PENANAQ18nnvlSa8
30265Please respect copyright.PENANAyTbnGicjIS
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.30265Please respect copyright.PENANAZ2jHkcYXwZ
30265Please respect copyright.PENANA3hGl4tD2Np
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.30265Please respect copyright.PENANABedRN8A1H9
30265Please respect copyright.PENANAoJbNAreY7y
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.30265Please respect copyright.PENANAV2U3aGzvST
30265Please respect copyright.PENANAmDGO4pLSYY
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.30265Please respect copyright.PENANA29ePiFxu4t
30265Please respect copyright.PENANAQqBnbYSA3q
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.30265Please respect copyright.PENANA9ZigG3SF1W
30265Please respect copyright.PENANAVpHr2zKcsr
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.30265Please respect copyright.PENANABY16FgzYr9
30265Please respect copyright.PENANAtUzOuPo6eY
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.30265Please respect copyright.PENANAH2w1INBcgK
30265Please respect copyright.PENANAaR1T69W3iR
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.30265Please respect copyright.PENANAfnDxZ99A0N
30265Please respect copyright.PENANAZnW2dIxMpE
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.30265Please respect copyright.PENANApVyZMutxlE
30265Please respect copyright.PENANASo5iEa1l4p
Duaaaarrrr...30265Please respect copyright.PENANAeYtCzdE03i
30265Please respect copyright.PENANA61kqjcR4BX
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.30265Please respect copyright.PENANAfKXR3XuJWG
30265Please respect copyright.PENANACf5T70muKG
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.30265Please respect copyright.PENANAGfVmrjN5a5
30265Please respect copyright.PENANA18FOutVwRL
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.30265Please respect copyright.PENANAdm8UJNnaPx
30265Please respect copyright.PENANAh17XFesRZt
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.30265Please respect copyright.PENANAxLMASI48Re
30265Please respect copyright.PENANAVZf4S6lcOo
"Mang Burhan!" Jerit mereka.30265Please respect copyright.PENANAy1Km5qeiiI
30265Please respect copyright.PENANAatdL3jAEoI
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.30265Please respect copyright.PENANAADR5XsAoEA
30265Please respect copyright.PENANAp0oK7AqF4Y
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."30265Please respect copyright.PENANAAcm5InbcVQ
30265Please respect copyright.PENANAYpBdlnv0s2
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.30265Please respect copyright.PENANA9BTytlp0BE
30265Please respect copyright.PENANA6RAVPCnkY3
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.30265Please respect copyright.PENANAK7YaxgcgVY
30265Please respect copyright.PENANAPrn79kD1Rv
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.30265Please respect copyright.PENANA6SWq6qqITF
30265Please respect copyright.PENANA8thkOHoWbO
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.30265Please respect copyright.PENANAhy3jT5x0xG
30265Please respect copyright.PENANAl3ArWBTGZ4
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.30265Please respect copyright.PENANAwgYHxslTeG
30265Please respect copyright.PENANA2g45Ep6cwt
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.30265Please respect copyright.PENANAYSbkys5av9
30265Please respect copyright.PENANAfGkliRfnEs
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.30265Please respect copyright.PENANAFWPJxmCXMx
30265Please respect copyright.PENANAxCE5mRJdXG
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.30265Please respect copyright.PENANAF48T76adCz
30265Please respect copyright.PENANA3IQ0RFHJDG
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.30265Please respect copyright.PENANAKDYeurjTlQ
30265Please respect copyright.PENANADkLG5q52Sp
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.30265Please respect copyright.PENANAYsiLaH6tiO
30265Please respect copyright.PENANApwcOuBMZTU
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.30265Please respect copyright.PENANA74pZUwqnzb
30265Please respect copyright.PENANAL9d83BWKZF
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.30265Please respect copyright.PENANA2IQ7fsOvdl
30265Please respect copyright.PENANAMjbGfpVofr
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.30265Please respect copyright.PENANA1xc21krg0D
30265Please respect copyright.PENANAXvsZeceLDu
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.30265Please respect copyright.PENANA08kCplcvfz
30265Please respect copyright.PENANAUeJ1OmqIvs
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.30265Please respect copyright.PENANACTsZsFEhjP
30265Please respect copyright.PENANAmOnUwAZzF4
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.30265Please respect copyright.PENANAHoihdmaHvB
30265Please respect copyright.PENANAKQq3kBliIF
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.30265Please respect copyright.PENANAi4TP1OJ7zz
30265Please respect copyright.PENANA9RGyuXK4Fe
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.30265Please respect copyright.PENANA5prPIou6gl
30265Please respect copyright.PENANAwUq79JC2mh
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.30265Please respect copyright.PENANAXslMeqdtzW
30265Please respect copyright.PENANAYTpUdx9xI2
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"30265Please respect copyright.PENANAFXFphuTWVy
30265Please respect copyright.PENANAXFPV3lpnjq
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"30265Please respect copyright.PENANApyTOPIsMI7
30265Please respect copyright.PENANAogRJKUkzbT
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"30265Please respect copyright.PENANAX8kIXDHvr3
30265Please respect copyright.PENANAeapt7Mlji9
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.30265Please respect copyright.PENANApJzMtotq7u
30265Please respect copyright.PENANAnfdPbljuVG
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.30265Please respect copyright.PENANASRqIYaklcI
30265Please respect copyright.PENANA4DKL6ixaBJ
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"30265Please respect copyright.PENANA3cUGQjOz3g
30265Please respect copyright.PENANAYnfVD6mU6W
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.30265Please respect copyright.PENANAe5Dmq9VQgn
30265Please respect copyright.PENANAnwQO2QoMFw
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."30265Please respect copyright.PENANAkV08IcL4FH
30265Please respect copyright.PENANAtKpfz5yM11
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.30265Please respect copyright.PENANAAvu58kYOWs
30265Please respect copyright.PENANACJnmtLr48Q
"Terimakasih Mbah!"30265Please respect copyright.PENANAyvl4LVyYx4
30265Please respect copyright.PENANABmdGqeHwAg
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.30265Please respect copyright.PENANA5YvBkvKVcS
30265Please respect copyright.PENANAyj5ph1sDB1
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.30265Please respect copyright.PENANAqTBnTnUgFb
30265Please respect copyright.PENANAwRr2rQSw6O
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.30265Please respect copyright.PENANADz6tX1TX0Y
30265Please respect copyright.PENANA42fY96YbCM
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.30265Please respect copyright.PENANAKl8BftFles