Tiga hari berlalu begitu saja, sementara Rayhan masih terbaring di rumahnya. Sejenak Rayhan kembali teringat dengan kejadian malam terkutuk yang nyaris merenggut nyawanya. Andai saja saat itu Kakaknya tidak datang menolongnya, mungkin saat ini Rayhan menjadi salah satu penghuni neraka.27635Please respect copyright.PENANAIYK2xITmkq
27635Please respect copyright.PENANAqEqbD64Oka
Pemuda itu tertawa di dalam hatinya, mengingat dirinya yang berencana menjaga Kakaknya, malah sekarang menjadi kebalikannya. Rayhan lupa, kalau Kakaknya pernah bergabung di salah satu perguruan tapak suci, dan pernah juara nasional antar kabupaten.27635Please respect copyright.PENANAe0eVXIjuHE
27635Please respect copyright.PENANAV5ncnApVkl
Rayhan mendesah bosan. Sudah tiga hari ia tidak kemana-mana hingga ia nyaris mati bosan. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena Zaskia yang memintanya untuk beristirahat total.27635Please respect copyright.PENANAMmZLgnCBph
27635Please respect copyright.PENANAQmHec6C8KK
Ketika ia sedang sibuk melamun tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan tampak Zaskia masuk sembari membawa sepiring bubur untuknya. Baru melihatnya saja Rayhan sudah merasa eneg. Ia merasa bosan karena sudah tiga hari ini ia di suguhi bubur dan sop.27635Please respect copyright.PENANAF1PuzqhvhI
27635Please respect copyright.PENANAqZVGDIuvKl
"Makan dulu Ray!" Ujar Zaskia sembari meletakan makanan diatas meja belajar Rayhan.27635Please respect copyright.PENANAtQtFXAwUcp
27635Please respect copyright.PENANAvgZv932zwY
Dari belakang Rayhan dapat melihat jelas cetakan celana dalam Zaskia di balik gamis syar'i yang di kenakannya, ketika ia sedikit membungkuk. "Nanti aja Kak!" Jawab Rayhan singkat, ia menggeser posisi tidurnya.27635Please respect copyright.PENANAblsXRITSp6
27635Please respect copyright.PENANAIfccnrD6AQ
"Kalau kamu gak makan, kapan bisa sembuhnya." Protes Zaskia.27635Please respect copyright.PENANAhAi1WFpUXI
27635Please respect copyright.PENANA1RQ8Iz2lAA
Ia duduk di samping kepala Rayhan sembari menyilangkan kakinya. Telapak tangannya yang halus menyentuh kening Rayhan, memastikan kondisi Rayhan saat ini. Ia sedikit merasa lega karena panas Rayhan kini telah turun.27635Please respect copyright.PENANA69VM2h2Sh8
27635Please respect copyright.PENANATbWZalrF8S
Masih teringat jelas di ingatan Zaskia ketika Rayhan di cekik dalam kondisi menggantung. Saat itu ia sangat ketakutan hingga kalap. Bahkan ia menangis sepanjang malam, ketika Rayhan harus menginap di rumah sakit. Tapi untunglah, tidak ada luka dalam yang cukup serius.27635Please respect copyright.PENANAWM220LZMwn
27635Please respect copyright.PENANAmCXHflYDCe
Sebagai Kakak Zaskia merasa gagal menjaga adiknya, membuatnya sangat menyesal, karena keegoisan nya, ia menempatkan Rayhan dalam bahaya.27635Please respect copyright.PENANAute3WoBdwC
27635Please respect copyright.PENANAuou4RnAU8S
"Ya nanti aku makan." Ujar Rayhan malas.27635Please respect copyright.PENANAU1cAoLxqIS
27635Please respect copyright.PENANAuFJOoytmzk
Zaskia mengambil piring diatas meja. "Makan sekarang." Perintahnya kepada Rayhan.27635Please respect copyright.PENANAnKNnGMIbnO
27635Please respect copyright.PENANALGgOUCl4aD
"Masih kenyang Kak."27635Please respect copyright.PENANAhsJ0Vvxjfx
27635Please respect copyright.PENANAeBMo4T42ln
"Sedikit saja." Paksa Zaskia.27635Please respect copyright.PENANApuW73oCS9P
27635Please respect copyright.PENANAE9IcotlvTX
Kalau sudah seperti ini, Rayhan hanya pasrah menuruti kemauan Kakaknya. Ia menegakkan punggungnya. Zaskia segera menyuapi Rayhan, sesuap demi sesuap.27635Please respect copyright.PENANAw1R2xaCYuu
27635Please respect copyright.PENANAIQEVOjbnRq
Melihat perhatian Zaskia kepadanya, tentu saja ada getaran-getaran halus yang merasuki hatinya. Sembari menyabut suapan Zaskia, Rayhan menatap mata bening Zaskia yang begitu teduh, lalu hidungnya, dan tak luput Rayhan memandangi bibir merah Zaskia.27635Please respect copyright.PENANAcsy1vdQLMs
27635Please respect copyright.PENANAoj8FCY23Jm
Tidak terasa piring yang di pegang Zaskia telah kosong. Ia meletakan kembali piringnya di atas meja makan.27635Please respect copyright.PENANABkpJ95SYsW
27635Please respect copyright.PENANAaHBnXjcFPm
"Terimakasih ya Kak." Bisik Rayhan.27635Please respect copyright.PENANAmCXqpDIb8b
27635Please respect copyright.PENANAVfx9brg2wO
Zaskia masih dapat mendengar bisikan Rayhan. "Sama-sama sayang, jangan buat Kakak khawatir lagi." Ujar Zaskia sembari mengucek-ucek rambut adiknya, lalu ia menundukan wajahnya untuk mencium kening Rayhan.27635Please respect copyright.PENANAhiCoixQ7ac
27635Please respect copyright.PENANAdLX6oS3IxB
Zaskia merenyitkan dahinya ketika mencium aroma tidak sedap dari rambut adiknya.27635Please respect copyright.PENANA7ecNxiILvN
27635Please respect copyright.PENANAuXAe9HduOV
"Kamu sudah berapa hari gak mandi?" Tanya Zaskia menyelidik.27635Please respect copyright.PENANAXrvmxldIXB
27635Please respect copyright.PENANAxbBxJd9qiG
Rayhan menyeringai masam. "Baru tiga hari Kak." Jawab Rayhan polos, sementara Zaskia tampak terkejut mendengar ucapan Adiknya. Pantas saja Zaskia mencium bauk apek. Ternyata itu aroma tubuh Rayhan.27635Please respect copyright.PENANAGUpS0gUgY7
27635Please respect copyright.PENANAMvwYB9JEmf
"Astaghfirullah Ray!"27635Please respect copyright.PENANA7VHLvaR0Cm
27635Please respect copyright.PENANAjW5JCNEqT4
"Kakak kan tau, kaki Ray masih sakit." Ujar Rayhan.27635Please respect copyright.PENANAgVaiF5pITY
27635Please respect copyright.PENANAzDYX6icguC
Zaskia yang tadinya ingin marah kini ia malah tertawa kasihan melihat Adiknya. Bahkan hanya sekedar untuk mandi saja Rayhan tidak bisa.27635Please respect copyright.PENANA7y3cjzKEhj
27635Please respect copyright.PENANAPJuXRSzSVi
"Biar Kakak yang mandikan kamu." Usul Zaskia.27635Please respect copyright.PENANA9fo9NeSEIS
27635Please respect copyright.PENANAJzQ7Ffjkb5
"Eh..."27635Please respect copyright.PENANAB872Vn6vkr
27635Please respect copyright.PENANAvWTizMfBWc
"Gak usah membantah." Ucap Zaskia memasang wajah galak.27635Please respect copyright.PENANAUCEYgtJgID
27635Please respect copyright.PENANAylpUnanOHz
Sebenarnya Rayhan malu kalau harus di mandikan oleh Kakaknya. Mengingat usia Rayhan saat ini yang sudah dewasa, tapi karena tidak ingin membuat Kakaknya mengamuk, akhirnya Rayhan memilih pasrah.27635Please respect copyright.PENANAoXVWXHtBRT
27635Please respect copyright.PENANALb14f6jJ6x
Zaskia segera membantu adiknya untuk berdiri. Dengan bersusah paya akhirnya Rayhan bisa berdiri dengan merangkul pundak Kakaknya. Sebenarnya Rayhan merasa kasihan, mengingat tubuhnya lebih besar dari pada Kakaknya. Tapi Zaskia tetap memaksa.27635Please respect copyright.PENANA3Ys2jobM9X
27635Please respect copyright.PENANAwdRcv5oAvt
Setibanya di dalam kamar mandi, Zaskia segera menutup pintu kamar mandi seakan takut kalau ada orang lain yang melihat. Tentu saja dengan tertutupnya pintu kamar mandi, membuat mereka terlihat semakin intim.27635Please respect copyright.PENANAnh1mGuBqv5
27635Please respect copyright.PENANAXt75cJuRTk
Di dalam kamar mandi Rayhan duduk di bangku plastik berukuran kecil.27635Please respect copyright.PENANAVe5Nq3KK0V
27635Please respect copyright.PENANAYFPVHXGUew
"Bajunya kok gak di lepas." Ujar Zaskia melihat Rayhan yang memakai pakaian lengkap. "Sini biar Kakak yang buka." Zaskia menarik kaos yang di kenakan Rayhan hingga tampak dada bidang Rayhan.27635Please respect copyright.PENANA04fpPCxheg
27635Please respect copyright.PENANALbHSZdHsqW
Saat Zaskia hendak menarik celana pendeknya, Rayhan sempat menahan tangan Kakaknya. Tapi tidak berapa lama karena Zaskia buru-buru melototinya.27635Please respect copyright.PENANAm95K9dHwFg
27635Please respect copyright.PENANAXlKcSfSWQj
Dengan perlahan celana pendek Rayhan ketarik kebawah, dan pada saat bersamaan Zaskia tersadar dari apa yang ia lakukan saat ini, ketika matanya melihat kontol Rayhan yang berukuran jumbo keluar dari sangkarnya. Untuk beberapa detik tangan Zaskia berhenti menarik celana adiknya.27635Please respect copyright.PENANA42TD6uaamR
27635Please respect copyright.PENANABzycFLcpPY
Deg... Deg... Deg...27635Please respect copyright.PENANAaj0u1PAcff
Jantung Zaskia berdebar-debar sanking tegangnya, ia lupa kalau Rayhan kini telah tumbuh menjadi sosok pemuda dewasa. Beberapa detik yang lalu Zaskia masih memandang Rayhan masih seperti anak kecil, tapi kali ini daya tarik seksual yang di miliki Rayhan membuatnya sadar.27635Please respect copyright.PENANAB9OK9zVCcM
27635Please respect copyright.PENANAlbLvAq6XiX
"Kok diam Kak?" Tanya Rayhan memasang wajah polos.27635Please respect copyright.PENANAVXS0B8qGz4
27635Please respect copyright.PENANAJZE19d2oKt
"Eh iya..." Zaskia tersadar dari lamunannya. "Kok susah sekali buka celana kamu Dek." Ujar Zaskia, dengan suara yang terdengar gemetaran, menandakan kalau saat ini ia tengah gerogi.27635Please respect copyright.PENANAIaPmREww2v
27635Please respect copyright.PENANA5GcyNZfqF6
Di dalam hati Rayhan tersenyum senang, ia berfikir ingin sedikit menggoda Kakak Kandungnya.27635Please respect copyright.PENANAbRMn7eQUvC
27635Please respect copyright.PENANAusta6AxpHc
Setelah sedikit bersusah paya akhirnya Zaskia berhasil melepas celana adiknya. Ia segera meletakan celana adiknya di dalam keranjang pakaian kotor bersama baju Rayhan. Sejenak Zaskia terdiam membelakangi Rayhan.27635Please respect copyright.PENANAm3hVfFphj7
27635Please respect copyright.PENANA6xNcbCPvm5
Astaghfirullah...27635Please respect copyright.PENANAffLsNqeATi
Zaskia memejamkan matanya, menenangkan dirinya yang mendadak gelisah.27635Please respect copyright.PENANA5v7QI7pVMP
27635Please respect copyright.PENANALvhr04b580
Walaupun Rayhan adalah adik kandungnya, tapi tetap saja Rayhan seorang pria dan dia seorang wanita. Seharusnya Zaskia menyadarinya sejak awal sebelum memaksa Rayhan untuk mandi. Tapi sekarang sudah terlambat, ia tidak mungkin meminta Rayhan mandi sendiri, karena kondisi tubuh Rayhan yang masih lemah.27635Please respect copyright.PENANABYF76YNdzk
27635Please respect copyright.PENANAA8rVaxCdti
"Dia adikku, apa yang salah kalau aku memandikannya? Apa lagi saat ini ia sedang sakit, bukankah sudah menjadi tugasku untuk membantunya? Benar... Kamu tidak salah Zaskia." Lirih Zaskia di dalam hati.27635Please respect copyright.PENANAinQYjZhHXz
27635Please respect copyright.PENANAw7UpNOLacJ
Setelah merasa tenang, Zaskia kembali berbalik menghadap kearah Rayhan. Dan pada saat bersamaan, matanya kembali tertuju kearah kontol Rayhan.27635Please respect copyright.PENANArJbxEcoHUz
27635Please respect copyright.PENANAHdMzQxWs9O
Deg... Deg... Deg...27635Please respect copyright.PENANABG6KEnOwN4
27635Please respect copyright.PENANA6NHl6w8u7t
Ya Tuhan... Itu kontol Rayhan? Serius itu kontol adikku? Ya Tuhan... Besar... Besar sekali... Gemuk... Issstt... Ehmmpsss... Kenapa nafasku jadi sesak. Bisik hati Zaskia sembari melihat kontol Rayhan yang manggut-manggut.27635Please respect copyright.PENANAqQFHUcLkZf
27635Please respect copyright.PENANAz4LspL8zm4
"Kak... Kakak..." Panggil Rayhan.27635Please respect copyright.PENANAFAq1rros1C
27635Please respect copyright.PENANAnOvQToqveN
"Eh, iya dek." Zaskia tergagap.27635Please respect copyright.PENANAAV3q2T8jAJ
27635Please respect copyright.PENANAILNhT6jzXx
Ia buru-buru mendekati adiknya, dan sebisa mungkin ia tidak melihat kearah tubuh telanjang Rayhan. Ia mendekati bak mandi dari samping tubuh Rayhan sembari mengambil gayung yang ada di dalam bak mandi.27635Please respect copyright.PENANAYCidYWfFzf
27635Please respect copyright.PENANAal2YgEEYel
"Kak."27635Please respect copyright.PENANAcImHEQrxB2
27635Please respect copyright.PENANAD0zs2Uuyxn
"I-i-iya Dek."27635Please respect copyright.PENANAVCixc9K22W
27635Please respect copyright.PENANAh4y6Aq3ODh
Rayhan mengulum senyum melihat Kak Zaskia yang terlihat sangat tegang. "Anu Kak! Itu bajunya gak di lepas aja Kak, takut nanti basah." Ujar Rayhan mengingatkan Kakaknya. Zaskia menunduk melihat pakaiannya, ujung gamisnya sedikit basah karena menyentuh lantai kamar mandi.27635Please respect copyright.PENANAQ1GhF5HBJC
27635Please respect copyright.PENANAeVjFCKzhTI
Zaskia yang tengah kalut karena keputusannya ingin memandikan adiknya, tanpa sadar menanggalkan gamisnya dan menyisakan tank top berserta celana legging yang membalut sepasang kaki jenjangnya. Bagi Rayhan bisa milihat Zaskia memakai pakaian saat ini saja sudah cukup, tapi di luar dugaan, Zaskia malah membuka tanktopnya.27635Please respect copyright.PENANApnuyU8pE0Z
27635Please respect copyright.PENANAFTw1b1OwnR
Zaskia berjalan santai melewati Rayhan yang terdiam seribu bahasa melihat penampilan Kakaknya yang kini memakai bra berwarna biru muda berbahan spandek.27635Please respect copyright.PENANA3uZ1Pu7TPP
27635Please respect copyright.PENANASDTUYsRthU
Ia menggantungkan gamisnya di belakang daun pintu kamar mandi, berikut dengan tanktop miliknya. Dan pemandangan selanjutnya, membuat Rayhan nyaris mati berdiri ketika Zaskia sedikit membungkuk di depannya sembari menarik perlahan celana legging yang ia kenakan.27635Please respect copyright.PENANA1AbPbJpMp5
27635Please respect copyright.PENANATa0R2DDbLh
Deg... Deg... Deg...27635Please respect copyright.PENANAp1NpFMQ2Fu
27635Please respect copyright.PENANAoi60zcB73l
Detak jantung Rayhan menjadi tak beraturan, dan nafasnya tampak tersengal-sengal seakan ia baru saja lari meraton. Sedikit demi sedikit celana legging berwarna hitam yang di kenakan Zaskia di tarik lepas, melewati paha mulusnya, lutut, betis hingga akhirnya celana legging itu benar-benar lepas dari kedua kaki jenjangnya.27635Please respect copyright.PENANAif8skCh1VZ
27635Please respect copyright.PENANAOHXuIRrQ28
Kini di hadapannya Zaskia berdiri membelakanginya hanya memakai satu set dalaman berwarna biru muda yang sedikit menerawang.27635Please respect copyright.PENANACPWVsGLVlG
27635Please respect copyright.PENANAqNtd65wBsB
Mata Rayhan menjelajahi punggung Zaskia yang putih mulus dan terdapat tali pengait bra. Terus turun menatap pinggang ramping Kakaknya, di bawahnya terlihat sedikit belahan pantat Zaskia yang putih mulus, karena celana dalamnya sedikit ketarik kebawah ketika ia melepas celana legingnya.27635Please respect copyright.PENANAEPvpHoGWN1
27635Please respect copyright.PENANAfDC8wlOo8k
Tanpa sadar Rayhan menggenggam kemaluannya, sembari menatap nanar kearah pantat itik Kakaknya yang terlihat sangat kencang dan besar, sungguh sebuah pemandangan terindah yang pernah di lihat Rayhan.27635Please respect copyright.PENANAvjLeoiS3Ob
27635Please respect copyright.PENANAHCMSjuJwVj
Baru beberapa detik Rayhan menatap pantat Kakaknya, tiba-tiba Zaskia memutar tubuhnya.27635Please respect copyright.PENANAnNYVeZloKO
27635Please respect copyright.PENANAJ3Ct8d4dqs
"Ray." Lirih Zaskia.27635Please respect copyright.PENANAoKwD8DCccL
27635Please respect copyright.PENANAFcGPYid9iu
Matanya tertuju kearah kontol Rayhan yang kini telah berdiri sempurna mengancung menghadap kearahnya. Sama seperti Rayhan, yang menatap nanar kearah vagina Zaskia yang terlihat gemuk dan menjiplak di celana dalamnya.27635Please respect copyright.PENANA2t78QpOiqC
27635Please respect copyright.PENANABLjuCSX7zU
Rayhan mengangkat wajahnya, hingga mata mereka saling menatap selama beberapa detik. Tangan kanan Zaskia mendekap mulutnya, sementara tangan kirinya mengepal tepat diatas gundukan memeknya.27635Please respect copyright.PENANAiiu9NXL80c
27635Please respect copyright.PENANAzTXt4J8NTA
"Rayhaaaaaaaaaaaaaaaan....."27635Please respect copyright.PENANA9zDz9m03H0
27635Please respect copyright.PENANAo0lNvSoK5t
*****27635Please respect copyright.PENANA4eltXhF79W
27635Please respect copyright.PENANA8bWVTOAbMa
Mengingat kejadian tadi pagi, tak henti-hentinya Rayhan ingin tertawa. Ia tidak menyangka kalau Kakaknya sepolos itu. Tetapi walaupun Kakaknya kesal karena termakan omongannya, Zaskia tetap memandikannya, hanya saja Zaskia memakai kembali pakaiannya secara utuh. Alhasil pakaian Zaskia menjadi basah kuyup. Dan selama memandikan Rayhan, Zaskia terlihat sangat gerogi, karena beberapa kali ia harus melihat kontol Rayhan.27635Please respect copyright.PENANAzlB1GhTKWz
27635Please respect copyright.PENANAfq9PcjiYmO
Rayhan mendesah pelan, rasa bosan kembali menyelimutinya. Ia ingin sekali bisa keluar rumah, berkumpul bersama teman-temannya, bermain sepak bola dan sebagainya., tapi kondisinya saat ini belum memungkinkan.27635Please respect copyright.PENANA06J62ODTax
27635Please respect copyright.PENANA53EqlePc7A
"Ray!"27635Please respect copyright.PENANAHviSBZFohb
27635Please respect copyright.PENANAsVCLoN9h2p
Rayhan melirik kearah pintu kamarnya. "Iya Kak, ada apa?" Tanya Rayhan.27635Please respect copyright.PENANA9seDyvTceD
27635Please respect copyright.PENANAbB7kao00c9
"Ada teman kamu."27635Please respect copyright.PENANATAve9neKrY
27635Please respect copyright.PENANAsOfh053mva
"Suruh masuk aja Kak."27635Please respect copyright.PENANATkpEQk4R4D
27635Please respect copyright.PENANAtabOpq8Jm2
Zaskia melihat kebelakang. "Masuk aja, Rayhan belum bisa banyak gerak." Ujar Zaskia memberi tau kepada teman Adiknya.27635Please respect copyright.PENANAQObOho9JOJ
27635Please respect copyright.PENANAEt3Lb63FFo
Saat tamunya masuk ke dalam kamarnya, Rayhan tampak sangat terkejut melihat sosok wanita cantik memakai kemeja putih di padu dengan rok berwarna hijau. Ia tersenyum manis menyapa Rayhan.27635Please respect copyright.PENANA50wMwb9KTw
27635Please respect copyright.PENANA4uVQZusij0
Selama ia tinggal di pesantren, baru kali ini ia di kunjungi teman wanita. Dan sialnya, ia keburu memberi izin wanita tersebut untuk masuk kedalam kamarnya yang berantakan.27635Please respect copyright.PENANAdKQHqa8ADL
27635Please respect copyright.PENANA9Nd7ArERIG
"Cifa?"27635Please respect copyright.PENANAdHuTf6Zs0x
27635Please respect copyright.PENANAI3MA98rMqI
"Apa kabar kamu Ray? Udah mendingan?" Tanya Asyifa sembari duduk di kursi belajar Rayhan .27635Please respect copyright.PENANAu3xfc8MbE5
27635Please respect copyright.PENANAAA9E4HIXzN
Dengan bersusah paya Rayhan menegakkan tubuhnya. "Alhamdulillah, udah mulai baikan. Tumben kamu ke sini, ada apa?" Tanya Rayhan penasaran, karena selama ini Asyifa selalu terlihat cuek kepadanya, bahkan beberapa kali Asyifa menatapnya dengan tatapan benci.27635Please respect copyright.PENANAce7v2WFGD4
27635Please respect copyright.PENANAMnbfZuYcRo
"Jadi aku gak boleh jenguk kamu?"27635Please respect copyright.PENANAHPnjeagGMF
27635Please respect copyright.PENANA6zB5PoDLOJ
"Bukannya begitu, tentu aku senang kamu mau datang ke sini, itu artinya kamu sudah gak marah lagi sama aku." Ujar Rayhan.27635Please respect copyright.PENANAMYBS4U5QEg
27635Please respect copyright.PENANACmpf2KoHnQ
Asyifa tersenyum manis. "Yang bilang aku gak marah siapa? Geer..." Celetuk Asyifa, merubah wajah Rayhan yang tadi cerah kini berubah masam.27635Please respect copyright.PENANAYpHF0khzyV
27635Please respect copyright.PENANA0QfiZzpQ5N
"Kirain..."27635Please respect copyright.PENANA9NpMct0nIp
27635Please respect copyright.PENANATmHpgCI2xd
"Hihihi..." Tawa renyah Asyifa. "Aku gak akan marah lagi, tapi dengan satu syarat." Ujar Asyifa.27635Please respect copyright.PENANAWMjUDoCg5h
27635Please respect copyright.PENANAr1BLHpTo3f
"Apa?"27635Please respect copyright.PENANAkqyxZWsvBH
27635Please respect copyright.PENANAGRMCT7vkm5
"Kamu harus cepat sembuh."27635Please respect copyright.PENANAkRomx5D7CJ
27635Please respect copyright.PENANAwKPC6bVnNK
Rayhan kembali tersenyum, ia menyodorkan jari kelingkingnya, Asyifa mengaitkan jari kelingking Rayhan dengan jari kelingkingnya sebagai simbol ikrar janji yang mereka ucapkan. Selagi jari kelingking mereka menyatu, mata mereka saling menatap seraya tersenyum.27635Please respect copyright.PENANA3iRGUjUdzz
27635Please respect copyright.PENANAW6pRBnLg51
Baik Rayhan maupun Asyifa, mereka berdua dapat merasakan getaran-getaran lembut yang menggetarkan hati mereka. Dan tanpa mereka sadari, virus merah jambu telah menyebar ke hati mereka.27635Please respect copyright.PENANAKaTTjVuNaX
27635Please respect copyright.PENANAv1cLGZuDBy
"Terimakasih ya Ray!" Lirih Asyifa.27635Please respect copyright.PENANA3cfNIwoYqk
27635Please respect copyright.PENANAJYO1IHNvRb
Rayhan tersenyum lembut. "Sama-sama, oh ya mau sampai kapan jari kita nyatu kayak gini? Bukan muhrim loh." Goda Rayhan, sembari mengedipkan matanya.27635Please respect copyright.PENANAyRLHJ2j15h
27635Please respect copyright.PENANAfb2DYh5qU9
Wajah Asyifa mendadak merah merona setelah menyadari kalau jarinya sejak tadi mengikat jari Rayhan, seakan ia tidak rela kalau jari Rayhan terlepas dari jari kelingkingnya. Buru-buru Asyifa membuang jari Rayhan hingga tangan Rayhan terhempas di atas tempat tidur.27635Please respect copyright.PENANAOx0e2R73wB
27635Please respect copyright.PENANAOBs1OfJhtT
"Auww..." Rayhan menjerit kecil.27635Please respect copyright.PENANAcRtfpNaykA
27635Please respect copyright.PENANAQ2rkGPyfbK
"Eh... Ma-maaf!" Asyifa reflek berlutut di samping Rayhan, sembari memegangi tangan Rayhan. "Mana yang sakit Ray?" Tanya Asyifa, ia terlihat begitu panik. Wajah panik Asyifa malah membuat Rayhan tertawa.27635Please respect copyright.PENANAxLmmgFSlKd
27635Please respect copyright.PENANAFP4IoMW1cc
"Hahaha... Kamu lucu sekali Cifa." Ledek Rayhan.27635Please respect copyright.PENANAK3fHlI4gpt
27635Please respect copyright.PENANAvnxNWYOPOW
Wajah Asyifa terlihat sangat sebal, reflek ia mencubit lengan Rayhan membuat pemuda itu mengasuh kesakitan di selingi tawanya yang terlihat puas setelah berhasil menggoda Asyifa. Begitu juga dengan Asyifa, tanpa ia sadari dirinya pun ikut tertawa lepas. Seakan ia telah lupa kejadian di mana ia hampir kehilangan kesuciannya.27635Please respect copyright.PENANA8j4HIqs48W
*****27635Please respect copyright.PENANAjbrJGLYfIx
27635Please respect copyright.PENANA2pC9IIlkTh
"Burhan sudah di makamkan Bi?" Tanya Laras yang tengah sibuk melipat pakaian di dalam kamarnya.27635Please respect copyright.PENANAKR1Yk6UZCQ
27635Please respect copyright.PENANA9OTb67poHk
KH Umar yang baru saja tiba di rumah setelah dua hari ia terpaksa meninggalkan Istrinya dan tinggal di kediaman Mang Burhan sebagai bentuk rasa tanggung jawab dan penghormatan terakhirnya kepada beliau. "Sudah Mi, sehabis di otopsi Burhan langsung di makamkan." Jelas KH Umar.27635Please respect copyright.PENANA6KxgRogZKY
27635Please respect copyright.PENANAe9jON0Jf4U
"Umi benar-benar tidak menyangkah kalau Burhan bisa bertindak sejauh itu." Ujar Hj Laras mengingat betapa baiknya Burhan selama ini terhadap keluarga mereka.27635Please respect copyright.PENANAxXpV7f2D4B
27635Please respect copyright.PENANAyqgXxFiRas
"Begitulah manusia Umi." KH Umar duduk di samping Istrinya. "Tidak pernah puas dengan apa yang di miliki, selalu saja menginginkan lebih dan lebih. Padahal Tuhan sudah memberikan kita yang terbaik yang kita butuhkan saat ini. Andai saja Burhan memiliki harta yang banyak dan Istri cantik, belum tentu Burhan bahagia." Nasehat KH Umar sungguh mengena di hati Laras.27635Please respect copyright.PENANAKgaXmpPgaA
27635Please respect copyright.PENANAE2OfW9vost
Kalau di pikir-pikir, apa yang di katakan KH Umar membuat Laras ikut tersentil. Selama ini ia memiliki kehidupan yang normal, memiliki putra dan putri yang membanggakan. Tetapi semenjak hadirnya Daniel, kehidupan nya berubah derastis. Walaupun di bawah ancaman dan pemerkosaan, tetapi Laras tidak memungkiri kalau dirinya juga menikmati ketika Daniel memperkosa dirinya, bahkan dua malam belakangan ini, ia terus memohon kepada Daniel akan menuntaskan birahinya.27635Please respect copyright.PENANABSKKGYczae
27635Please respect copyright.PENANABPa2cKbIMC
Mengingat semua itu membuat Laras sangat menyesal. Dari awal dirinya memang salah, seharusnya saat pertama kali Daniel menyentuhnya, ia telah melaporkan perbuatan Daniel. Tapi Laras malah memilih diam.27635Please respect copyright.PENANANtnJdidu0x
27635Please respect copyright.PENANA6uwUHMZB0N
Dan sekarang Laras seakan kehabisan alasan untuk melaporkan Daniel ke pihak berwajib atas pemerkosaan yang di lakukan Daniel kepadanya.27635Please respect copyright.PENANAPedHCx3yeX
27635Please respect copyright.PENANAw8kyQtRbci
"Intinya kita harus selalu mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, dengan begitu insyaallah kita tidak akan tersesat." KH Umar meriah tangan Istrinya, ia menggenggam tangan Istrinya penuh cinta.27635Please respect copyright.PENANAVekNWluySf
27635Please respect copyright.PENANANVFWuZvbB0
Laras tersenyum tipis, ia tau apa yang di inginkan Suaminya saat ini setelah dua hari tidak bertemu dengannya.27635Please respect copyright.PENANAFd02FlIz1R
27635Please respect copyright.PENANAJ1wL4wf7hd
Tanpa di minta Laras menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Kemudian ia berbaring diatas tempat tidur dengan posisi terlentang. KH Umar yang juga telah telanjang bulat naik keatas tubuh Istrinya. Tidak lupa ia melapaskan doa sebelum meniduri Istirnya.27635Please respect copyright.PENANAJWrDHhOw0R
27635Please respect copyright.PENANAxOlrPSIfxy
Saat proses penetrasi di lakukan KH Umar. Laras merasa sangat hambar. Berulang kali ia teringat bagaimana ketika Daniel yang mengaduk-aduk memeknya, rasanya sangat nikmat dan bikin ketagihan. Berbeda ketika Suaminya yang melakukannya, ia merasa sangat hambar.27635Please respect copyright.PENANA7qo1S9Y8BG
27635Please respect copyright.PENANAF1EMvqe1ge
Maafkan Umi Abi, mungkin Umi salah satu manusia yang tak pandai bersyukur, dan selalu menginginkan lebih dan lebih. Hingga Umi tersesat seperti saat ini.27635Please respect copyright.PENANAIApl3bn2pD
27635Please respect copyright.PENANAtvfT8VOpdX
****27635Please respect copyright.PENANADbVrzaZcr6
27635Please respect copyright.PENANANVQattdSMQ
27635Please respect copyright.PENANAxHStLsRG63
Siang hari di kediaman Ustadza Dwi.27635Please respect copyright.PENANAi1PatkJPyR
27635Please respect copyright.PENANAhMTWMb7Z65
Ustadza Dwi terlihat sibuk menyapu teras rumahnya. Dan pada saat bersamaan Pak Imbron yang baru saja selesai membuang sampah lewat di depan rumah Ustadza Dwi. Pria berwajah buruk rupa itu tersenyum menyapa Ustadza Dwi, yang di balas dengan senyuman juga.27635Please respect copyright.PENANAebbnuaS1t5
27635Please respect copyright.PENANAfN3x6XQRZf
Masih lekat di ingatan Ustadza Dwi bentuk celana Pak Imbron ketika membantu dirinya memperbaiki atap rumahnya yang bocor. Semenjak hari itu Ustadza Dwi tak pernah bisa melupakannya, ia selalu terbayang-bayang dengan ukuran kontol Pak Imbron.27635Please respect copyright.PENANAfHA6SAjdOC
27635Please respect copyright.PENANA7718ZWOy9v
"Assalamualaikum!" Sapa Ustadza Dwi.27635Please respect copyright.PENANAdvIW47BG1b
27635Please respect copyright.PENANALvatj3l7hp
Pak Imbron menghentikan langkahnya sejenak. "Waalaikumsalam Bu Ustadza." Balas Pak Imbron, seraya memamerkan gigi kuningnya.27635Please respect copyright.PENANATgX7OPmFCP
27635Please respect copyright.PENANAiJ8jA3GHe0
"Dari mana Pak?"27635Please respect copyright.PENANAFqfbqIzd4S
27635Please respect copyright.PENANAmYJe4F5pti
"Biasa Bu Ustadza habis buang sampah." Jawab Pak Imbron, yang tak pernah bosan memandangi wajah cantik Ustadza Dwi yang siang ini mengenakan gamis syar'i berbahan Balotelli. Di bagian depan gamis berwarna ungu tersebut terdapat resleting, dan ada tali pita berwarna putih di bagian pinggangnya.27635Please respect copyright.PENANAIpryswXTlC
27635Please respect copyright.PENANA2LKIWKJez4
"Mau mampir dulu Pak." Ajak Ustadza Dwi.27635Please respect copyright.PENANAC7Y9fPB81Q
27635Please respect copyright.PENANAMXwuxWRoud
"Gak usah Bu Ustadza, takut merepotkan."27635Please respect copyright.PENANApd0ryA1bsw
27635Please respect copyright.PENANAeNRx54hwYv
"Kok repot, saya malahan merasa sangat senang kalau Bapak mau mampir ke rumah saya." Bujuk Ustadza Dwi, seakan ia lupa kalau dirinya adalah seorang wanita muslimah yang sangat tidak pantas mengundang pria yang bukan muhrimnya masuk ke dalam rumahnya, ketika suaminya tak berada di rumah.27635Please respect copyright.PENANAOSiediiKdY
27635Please respect copyright.PENANApVUIIvFfdc
"Bu Ustadza bisa aja ni."27635Please respect copyright.PENANARqR6pb0TpM
27635Please respect copyright.PENANAIozyGdHpKS
Ustadza Dwi tersenyum simpul. "Bener ni gak mau mampir? Padahal baru mau di bikinin kopi spesial loh." Pancing Ustada Dwi sembari tersenyum penuh arti.27635Please respect copyright.PENANAA4sLk1HlNl
27635Please respect copyright.PENANA8JzhbXvd1r
"Serius ni Bu Ustadza? Wa... Saya udah kangen sekali mencicipi kopi Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron, membuat Ustadza Dwii tertawa renyah mendengarnya. Tapi ia cukup senang karena Pak Imbron akhirnya mau main ke rumahnya.27635Please respect copyright.PENANAUyfHqGcaia
27635Please respect copyright.PENANAPniCyVJCrd
"Hihihi... Pak Imbron bisa aja! Tapi maaf Pak, masuknya lewat belakang aja ya."27635Please respect copyright.PENANAczYYLSLUEP
27635Please respect copyright.PENANAu7ulNdtcKT
"Emangnya kenapa Bu Ustadza?"27635Please respect copyright.PENANAZ3IMgMTmHv
27635Please respect copyright.PENANAu3cgNQMcQ5
"Nanti Bapak juga akan tau." Jawab Ustadza Dwi seraya tersenyum.27635Please respect copyright.PENANAacJBrfLdMF
27635Please respect copyright.PENANASWMsESgCSC
Walaupun tidak begitu mengerti maksud Ustadza Dwi, Pak Imbron cukup senang bisa bertandang kembali ke rumah Ustadza Dwi. Ia bersiul ringan sembari mengitari rumah Ustadza Dwi. Setibanya di depan pintu belakang rumah Ustadza Dwi, Imbron hendak mengetuk pintu tersebut, tapi baru sekali ketuk, pintu itu terdorong ke dalam.27635Please respect copyright.PENANAfG6qJ865TQ
27635Please respect copyright.PENANAvBIYo7qTNo
Ternyata pintu rumah Ustadza Dwi tidak terkunci, dengan begitu Pak Imbron bisa masuk tanpa menunggu Ustadza Dwi membukakannya.27635Please respect copyright.PENANATqecjEaO4M
27635Please respect copyright.PENANA2i9335sKjG
Baru satu langkah masuk ke dalam rumah, Pak Imbron melihat Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.27635Please respect copyright.PENANA51S0Da97lT
27635Please respect copyright.PENANARXy7XunuR2
"Tunggu di depan ya Pak, saya buatkan dulu."27635Please respect copyright.PENANAr1RhZQJvlQ
27635Please respect copyright.PENANAXlbQUx163u
"Oh iya Bu Ustadza." Jawab Pak Imbron.27635Please respect copyright.PENANAiCwxaODf3X
27635Please respect copyright.PENANACI1v6AKX2H
Ia segera menuju bagian depan rumah Ustadza Dwi, dan duduk di sofa sembari menunggu Ustadza Dwi.27635Please respect copyright.PENANA4HSg4F0Cpw
27635Please respect copyright.PENANAVb5Yj4vFRD
Tidak lama kemudian wanita berparas cantik itu datang sembari membawakan segelas kopi untuknya. Dengan sedikit membungkuk kan badannya, Ustadza Dwi meletakan segelas kopi diatas meja.27635Please respect copyright.PENANANL6z8YvOIu
27635Please respect copyright.PENANAPf7neJ5y3j
"Di minum Pak." Pinta Ustadza Dwi.27635Please respect copyright.PENANASlbBFL2TTV
27635Please respect copyright.PENANAjrx5uGRS9W
Pak Imbron kembali tersenyum. "Terimakasih banyak Bu Ustadza, saya jadi merepotkan ni." Seloroh Pak Imbron, sembari mencicipi kopi buatan Ustadza Dwi. "Hmm... Ini nikmat sekali Bu Ustadza." Puji Pak Imbron, membuat Ustadza Dwi sangat senang mendengarnya.27635Please respect copyright.PENANAxKqRKhI4n5
27635Please respect copyright.PENANAc4YTySDyoF
"Aduh Bapak bisa aja ni!" Ustadza Dwi tersenyum renyah sembari menutup mulutnya. "Suami saya aja gak pernah loh Pak, muji kopi buatan saya." Ujar Ustadza Dwi tersenyum malu.27635Please respect copyright.PENANAt6chCDQult
27635Please respect copyright.PENANANC4dJeZZg3
"Serius Bu Ustadza? Wa... Berarti Pak Ustad tidak ngerti seninya kopi."27635Please respect copyright.PENANALGulirP0I3
27635Please respect copyright.PENANASzdBVhO9Dp
"Ya, sepertinya memang begitu."27635Please respect copyright.PENANAliTwUgEDCM
27635Please respect copyright.PENANATQXX8ltyEg
"Ini kopinya enak banget loh Bu, sumpah." Pak Imbron kembali menyeruput kopi buatan Ustadza Dwi. "Pahitnya pas, manisnya pas, rasa susunya juga pas." Sambung Pak Imbron sembari mengacungkan jari jempolnya.27635Please respect copyright.PENANAJgBct0rVT4
27635Please respect copyright.PENANAuMBPhtwsKD
"Yang pas memang selalu enak ya Pak."27635Please respect copyright.PENANATSPlZNNoe3
27635Please respect copyright.PENANAoJQ5KT2wYB
"Hahaha, memang benar Bu."Gelak tawa Pak Imbron.27635Please respect copyright.PENANADqRGrcT37U
27635Please respect copyright.PENANA987XA6inym
Ustadza Dwi tersenyum manis, sembari memperhatikan sosok pria paru baya yang ada di hadapannya saat ini. Setiap kali berada di dekat Pak Imbron, Ustadza Dwi selalu terbayang akan pemerkosaan yang di lakukan kolor ijo kepadanya. Bayangan tersebut selalu membuatnya basah.27635Please respect copyright.PENANAMImemDSUy5
27635Please respect copyright.PENANA9vgY96ojat
Diam-diam Ustadza Dwi menyukai sosok Pak Imbron, andai saja Pak Imbron menginginkannya tentu Ustadza Dwi akan dengan senang hati berbagi kehangatan dengan Pak Imbron.27635Please respect copyright.PENANAOJATNhH7un
27635Please respect copyright.PENANAZDabbK2HBk
Mata indah Ustadza Dwi turun kebawah, menuju selangkangan Pak Imbron. Mata Ustadza Dwi membeliak ketika melihat kearah resleting Pak Imbron yang terbuka. Ia dapat melihat jelas kontol Pak Imbron yang berbulu lebat, dan seperti yang sudah ia duga, Pak Imbron memang memiliki kontol berukuran sangat besar.27635Please respect copyright.PENANATx5UO5u24S
27635Please respect copyright.PENANAUx73af6VWV
"Ehmmpsss..." Ustadza Dwi mulai gelisah.27635Please respect copyright.PENANAH6y63hT0UV
27635Please respect copyright.PENANAn1O9qlMLUt
Dia memainkan cincin perkawinannya yang melingkar di jari manisnya. Sembari sesekali melihat kontol Pak Imbron yang sangat menggoda imannya.27635Please respect copyright.PENANAAiD8HZGX67
27635Please respect copyright.PENANArjTcnVYPfH
Pak Imbron yang baru saja kembali mencicipi kopi buatan Ustadza Dwi, tampak heran melihat tingkah Ustadza Dwi yang tampak tidak tenang, berulang kali Ustadza Dwi mengganti posisi duduknya, sembari melirik kearah selangkangannya.27635Please respect copyright.PENANAY2gdtlLfjq
27635Please respect copyright.PENANAV0ICgDbnbZ
"Bu Ustadza gak apa-apa?" Tanya Pak Imbron.27635Please respect copyright.PENANAVDtidYS86H
27635Please respect copyright.PENANA7C1JxePNam
Ustadza Dwi makin terlihat salah tingkah. "Anu Pak, itunya kebuka!" Jawab Ustadza Dwi. Pak Imbron baru sadar ketika ia melihat resletingnya terbuka dan memperlihatkan kejantanannya.27635Please respect copyright.PENANADj3QdDTDIL
27635Please respect copyright.PENANAlJU6YFicib
Buru-buru Pak Imbron menutup selangkangannya dengan kedua tangannya. "Ma-maaf Bu Ustadza, saya lupa kalau resleting saya rusak." Ujar Pak Imbron merasa bersalah.27635Please respect copyright.PENANAyeLPJsKPG2
27635Please respect copyright.PENANA59BtN7q0Jv
"Ehmmpsss... Gak apa-apa kok Pak? Saya yang salah sudah lancang melihat itu Bapak."27635Please respect copyright.PENANA7msFtWJZoi
27635Please respect copyright.PENANABvaMrWj2eN
Pak Imbron menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Sembari nyengir memamerkan giginya yang tidak rata. Tangannya yang tidak lagi menutupi selangkangannya, membuat Ustadza Dwi bisa kembali melihat kontol Pak Imbron yang berukuran jumbo.27635Please respect copyright.PENANAEHeTAnSPl8
27635Please respect copyright.PENANAmuaVyxSBXv
Tapi kali ini Pak Imbron membiarkannya, ia sangat yakin kalau Bu Ustadza menyukai kontolnya.27635Please respect copyright.PENANADJrO6RAyfJ
27635Please respect copyright.PENANA2gJUB3GOCn
"Saya malah senang di liatin Bu Ustadza." Pancing Pak Imbron.27635Please respect copyright.PENANApqiGraHThG
27635Please respect copyright.PENANAQroUQJYnUm
Ustadza Dwi tersipu malu sembari memperbaiki jilbabnya, tapi matanya tak berpaling dari kontol Pak Imbron yang terlihat kaku dan keras. "Bapak bisa aja." Lirih Ustadza Dwi nyaris tak terdengar sanking geroginya. "Itu aurat Pak, dosa loh kalau di kasih liat ke orang lain." Sambung Ustadza Dwi.27635Please respect copyright.PENANAmvle82J0F8
27635Please respect copyright.PENANAXjZebJF0hB
"Masak si Bu?" Tangan Pak Imbron menarik keluar kemaluannya.27635Please respect copyright.PENANAeC49rVivdm
27635Please respect copyright.PENANA6g5GBpdB9H
"Astaghfirullah!" Jerit kecil Ustadza Dwi.27635Please respect copyright.PENANAf9mKRnTPby
27635Please respect copyright.PENANA0eGvnTsejZ
Ia mendekap mulutnya, tapi matanya menatap kearah kontol sang petugas kebersihan itu. Ia sangat mengagumi kontol Pak Imbron yang berukuran sangat besar, ia membayangkan betapa nikmatnya kalau kontol besar itu mengaduk-aduk lobang memeknya.27635Please respect copyright.PENANAirco3ZorVg
27635Please respect copyright.PENANAt0n7Cp6Aoq
Tanpa merasa bersalah, Pak Imbron mengocok kontolnya di hadapan Ustadza Dwi.27635Please respect copyright.PENANAZzsoWKx3EW
27635Please respect copyright.PENANAJTmlN8wgV5
"Kalau Bu Ustadza mau." Pak Imbron meraih tangan Ustadza Dwi. "Bu Ustadza boleh pegang." Dia menarik tangan Ustadza Dwi dan meletakannya di atas kontolnya.27635Please respect copyright.PENANAnU1JNgMKwQ
27635Please respect copyright.PENANAGQUMUVYFpW
"Astaghfirullah!" Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya.27635Please respect copyright.PENANAA7EClYJSDT
27635Please respect copyright.PENANAbgIBdnV7zL
Walaupun masih malu-malu Ustadza Dwi menggenggam kontol Pak Imbron. Dengan gerakan perlahan Ustadza Dwi mengocok kontol Pak Imbron.27635Please respect copyright.PENANAumBtFZFJXl
27635Please respect copyright.PENANAXDGiMiye6V
Jemarinya yang halus mengusap kepala kontol sang petugas kebersihan. Wajah cantik Ustadza Dwi meringis ketika kulit telapak tangannya menyapu air mazi yang keluar dari ujung lobang kencing kontol Pak Imbron yang terasa hangat, hingga menjalar ke seluruh tubuhnya.27635Please respect copyright.PENANAMijI1XoFwG
27635Please respect copyright.PENANAs0CQ8z4SUN
Berulang kali Ustadza Dwi menelan air liurnya, ingin rasanya ia merasakan kontol Pak Imbron di mulutnya. Tapi sedikit harga diri, membuatnya memilih bertahan.27635Please respect copyright.PENANAvctFrVUgYG
27635Please respect copyright.PENANApzvXxf3ORo
"Besar gak Bu Ustadza?" Tanya Pak Imbron.27635Please respect copyright.PENANAwMWb1cqaTV
27635Please respect copyright.PENANAOtzg9Uwovp
Ustadza Dwi menggigit bibir bawahnya. "Be-be-besar sekali Pak! Ehmmpsss..." Ustadza Dwi mendesah pelan.27635Please respect copyright.PENANA2KWTA5VKoq
27635Please respect copyright.PENANAZrEwwGRSv3
"Sini Bu dekatan lagi." Pak Imbron merangkul pundak Ustadza Dwi agar lebih mendekat. "Besar mana di bandingkan milik Pak Ustad?" Goda Pak Imbron, sembari menatap bibir merah Ustadza Dwi.27635Please respect copyright.PENANA1XAmSIoQhd
27635Please respect copyright.PENANAj3y8IAvpQq
"Be... Be... Besar pu... Punya... Punya... bapak." Lirih Ustadza Dwi.27635Please respect copyright.PENANAME0jImRbpW
27635Please respect copyright.PENANA7NmBZ6S5E6
Pak Imbron mendekatkan wajah Ustadza Dwi ke wajahnya. Reflek Ustadza Dwi memejamkan matanya, dan sedikit membuka bibir sensualnya. Nafas Ustadza Dwi mulai tersengal-sengal ketika ia mencium aroma tembakau dari dalam bibir Pak Imbron. Ketika bibir mereka hampir bertemu, tiba-tiba gangguan datang tanpa di undang.27635Please respect copyright.PENANATdrRhohIDY
27635Please respect copyright.PENANABbzojEk34a
Tok... Tok... Tok...27635Please respect copyright.PENANAFyU9DxXK7Q
27635Please respect copyright.PENANAyOiqZCqzuw
"Assalamualaikum, Umi."27635Please respect copyright.PENANAgMbaYDGx1K
27635Please respect copyright.PENANAF45WKgDvVX
Buru-buru Ustadza Dwi mendorong dada Pak Imbron agar menjauh darinya.27635Please respect copyright.PENANAXn3dGE4Gg4
27635Please respect copyright.PENANAZUvVchBhSV
Wajah mereka berdua yang tadinya merah padam karena birahi kini mendadak pucat pasi. Tanpa di suruh, Pak Imbron bergegas menuju pintu belakang. Sementara Ustadza Dwi bergegas menuju pintu depan.27635Please respect copyright.PENANAfXZOcrFLyD
27635Please respect copyright.PENANAW7tpxcG0kK
Setelah yakin Pak Imbron sudah meninggalkan rumahnya, Ustadz Dwi baru membukakan pintu untuk anak gadisnya, setelah beberapa kali memanggilnya.27635Please respect copyright.PENANAs6TuNYp5K3
27635Please respect copyright.PENANAxTy2vLcZGv
"Kok lama Mi?" Tanya Aziza.27635Please respect copyright.PENANAzSVlFIOG0p
27635Please respect copyright.PENANAc2sT5TSFF8
"Tadi Umi ketiduran."27635Please respect copyright.PENANApRceI4B8f9
27635Please respect copyright.PENANA5Shsu6tGk4
Aziza manggut-manggut, sembari hendak ke kamarnya. Tapi matanya sempat melihat kearah segelas kopi milik Pak Imbron yang tertinggal di meja tamu.27635Please respect copyright.PENANAtoaWJR8Dtb
27635Please respect copyright.PENANAcETDXcfAhG
"Ada tamu ya Mi?" Aziza merenyitkan dahinya.27635Please respect copyright.PENANAa1IhAHPvxQ
27635Please respect copyright.PENANA8PXkdUUJPt
"Oh, itu punya Umi."27635Please respect copyright.PENANALP9CMMYzA3
27635Please respect copyright.PENANAejVVMIFAJu
Aziza sempat merasa heran mendengar pengakuan Ibunya, karena setau dirinya Ustadza Dwi tidak suka kopi. Entah semenjak kapan Ibunya jadi suka kopi? Aziza tidak mau ambil pusing, ia segera menuju kamarnya. Sementara Ustadza Dwi tampak menghela nafas lega.27635Please respect copyright.PENANABuWtlSG7tB
27635Please respect copyright.PENANAZBkziBteFD
Ia tersenyum tipis sembari menghabiskan kopi sisa Pak Imbron yang baginya terasa nikmat.27635Please respect copyright.PENANAXmNe3GpUXP
27635Please respect copyright.PENANAJiRRWjviof
*****27635Please respect copyright.PENANAGY3AiX7RCE
27635Please respect copyright.PENANAgy2XXvy2na
27635Please respect copyright.PENANABVj3hehHCP
27635Please respect copyright.PENANA9RLRbueoq2
27635Please respect copyright.PENANAuqGtJi2dK2
27635Please respect copyright.PENANAKarzSO9qpt
27635Please respect copyright.PENANA8NE9FC5Njg
27635Please respect copyright.PENANAuRcD01wKKE
27635Please respect copyright.PENANAM9UwNwcujT
27635Please respect copyright.PENANA15VeRdIpJi
27635Please respect copyright.PENANASMagaIcBx5
27635Please respect copyright.PENANAD3aYh8EUFb
27635Please respect copyright.PENANA05tISZD1lz
Sementara itu, di dalam kamar asrama yang di khususkan untuk seorang Ustadza yang belum menikah. Tampak dua anak manusia berbeda generasi tengah bercumbu mesra layaknya sepasang kekasih. Mereka berciuman sangat panas sembari saling merebah.27635Please respect copyright.PENANAdWZQAGTRp5
27635Please respect copyright.PENANAYTQkpkaB7Z
Ustadza Wanda dengan perlahan mempreteli kancing kemeja berwarna putih yang di kenakan oleh Muridnya, dia melepas seragam tersebut menyisakan bra berwarna putih.27635Please respect copyright.PENANAok17zCc1QA
27635Please respect copyright.PENANAHZ0zgk3Yde
Telapak tangannya yang halus membelai payudara muridnya yang berukuran 36c, kemudian ia melepas bra tersebut, dan membebaskan payudara Lala dari belenggu bra yang sudah sejak tadi pagi membungkusnya.27635Please respect copyright.PENANAS3bsMIoU2y
27635Please respect copyright.PENANAc9vduhaOqt
"Sssttt... Ustadza!" Desah Lala.27635Please respect copyright.PENANAC6lGLHL1i0
27635Please respect copyright.PENANA7gayXsPcdg
Ustadza Wanda membungkukkan badannya, mencomot salah satu payudara Lala. Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... dia menghisap lembut putingnya.27635Please respect copyright.PENANAmiYFXGP5pM
27635Please respect copyright.PENANAoZpPZHvjjy
Mata Lala merem melek keenakan sembari mendekap kepala Ustadza Wanda yang secara bergantian menghisap payudaranya yang ranum. Wajahnya menadah keatas meresapi setiap hisapan putingnya di mulut Ustadza Wanda.27635Please respect copyright.PENANARr3pMrZ0s8
27635Please respect copyright.PENANANQQT0kwXjR
"Sssstttt... Aahkk... Aaahk..." Desah Lala.27635Please respect copyright.PENANABMzdvfteIv
27635Please respect copyright.PENANAlMPx87z25x
"Sayang, kamu duduk di meja Ustadza ya." Suruh Ustadza Wanda, dan tanpa penolakan Lala duduk diatas meja Ustadza Wanda.27635Please respect copyright.PENANAmS9vco5a5P
27635Please respect copyright.PENANAyMkbkkhr5k
Kedua tangan Ustadza Wanda masuk ke dalam rok hijau yang di kenakan muridnya, lalu dengan perlahan ia menarik celana dalam muridnya dan membuangnya secara sembarangan. Lala mengangkat satu kakinya keatas meja, mempertontonkan memeknya di hadapan sang Ustadza.27635Please respect copyright.PENANA2vCBINPqSe
27635Please respect copyright.PENANA2DqmTeHtML
Jemari Ustadza Wanda membelai memek muridnya yang ternyata telah basah.27635Please respect copyright.PENANAM7xcKL3zkE
27635Please respect copyright.PENANA1ucQUzqFOz
Kedua tangannya melingkar di leher Ustadza Wanda, dan tanpa merasa canggung mereka bertukar bibirnya. Saling melumat dan menghisap satu sama lain. Sementara jemari Ustadza Wanda bermain-main dengan bibir memek Lala yang semakin banyak mengeluarkan pelumas.27635Please respect copyright.PENANA0pdSpKR5vp
27635Please respect copyright.PENANAQ3Kg1HHlZ1
"Hmmmpss... Hmmmpss... Hmmmpss..."27635Please respect copyright.PENANA5Snm6ibds8
27635Please respect copyright.PENANAd97z2gRklS
Sembari berciuman, jari tengah Ustadza Wanda menerobos masuk ke dalam memek muridnya. Dengan gerakan perlahan, jemari Ustadza Wanda keluar masuk dengan perlahan.27635Please respect copyright.PENANA9nVlO6BGC9
27635Please respect copyright.PENANAEQtw9w6F0t
Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss...27635Please respect copyright.PENANAPvjpr6FIrx
27635Please respect copyright.PENANAdX6ZvOdXHv
Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss... Sloookkss...27635Please respect copyright.PENANASzRBQSgDLm
27635Please respect copyright.PENANAQDnGxQzTcW
"Aahkk... Ustadza! Aaaahkk..." Desah Lala keenakan.27635Please respect copyright.PENANAthh4oL5oWc
27635Please respect copyright.PENANAZZozg6iKSA
Ciuman Ustadza Wanda mendarat di dada bagian atas kanan Lala, terus turun menuju gumpalan daging payudara Muridnya. Lidahnya menari-nari di bagian aurola Lala yang kehitaman, sedikit menyentil puting Lala yang perlahan mulai mengeras, merespon rasa nikmat yang di berikan gurunya.27635Please respect copyright.PENANAaHAcXiEkAl
27635Please respect copyright.PENANAPHAg6ulW80
Bibir tipisnya mencomot puting Lala, menghisapnya dengan lembut, menstimulasi putingnya. Lala mendongakkan kepalanya, sembari menggigit bibirnya.27635Please respect copyright.PENANApPajocGWNK
27635Please respect copyright.PENANANowbG7D07t
"Saya keluar Ustadza!" Jerit Lala.27635Please respect copyright.PENANACJJshRNOhu
27635Please respect copyright.PENANAzfyg53zW6d
Pinggulnya tersentak-sentak menyambut orgasme kecilnya, tampak lelehan lendir kewanitaannya mengalir di sela-sela pangkal pahanya.27635Please respect copyright.PENANAOPLbkvvK3y
27635Please respect copyright.PENANA5iruOi7wqE
Mata Lala menatap sayu sang Ustadza, dan kemudian giliran dirinya menanggalkan gamis yang di kenakan Ustadza Wanda hingga sang Ustadza nyaris telanjang bulat dan hanya menyisakan kaos kaki dan jilbab segiempat dengan motif abstrak berwarna merah.27635Please respect copyright.PENANAjRLEHk2oGO
27635Please respect copyright.PENANAEMxKYqcqEP
Ustadza Wanda mendekap kepala muridnya yang tengah menyusu diatas payudaranya. Sembari mendesis nikmat, dengan nafas memburu.27635Please respect copyright.PENANATWSnjPVf4Y
27635Please respect copyright.PENANA5CvfHqtBMG
"Jilat memek Ustadza sayang!" Pinta Wanda.27635Please respect copyright.PENANAKFq1Djo8Vy
27635Please respect copyright.PENANALfcMRw5V2d
Ia berbaring diatas matras miliknya yang di selimuti seprei berwarna putih. Kemudian ia tiduran terlentang dengan memamerkan memeknya yang berbulu lebat.27635Please respect copyright.PENANAbHNIWMqVsa
27635Please respect copyright.PENANAXQbyZAZalk
Lala segera bersimpuh di bawah kaki Ustadza Wanda, sembari menciumi paha mulus gurunya. Lidahnya menyapu lembut bibir kemaluan Wanda, menyentil clitorisnya, dan sesekali menusuk lobang memek Wanda dengan ujung lidahnya, membuat tubuh Wanda menggelinjang nikmat.27635Please respect copyright.PENANAjigTcqJLPd
27635Please respect copyright.PENANA9ZTqYVZIYl
"Oughkk... Yesss... Terus sayang! Aaaahkk..." Erang Wanda.27635Please respect copyright.PENANArQtBfXAzdZ
27635Please respect copyright.PENANALokPXl79EV
Kedua paha gemuknya menjepit kepala muridnya yang tengah menjelajahi bibir memek Wanda.27635Please respect copyright.PENANAo7vb6LVs4d
27635Please respect copyright.PENANAJtPSS0kHBz
Tidak butuh waktu lama baginya untuk segera mendapatkan puncak kenikmatannya. Creetss... Creetss... Creetss... Lendir kewanitaannya muncrat hingga membasahi wajah cantik Lala yang tersenyum sumringah.27635Please respect copyright.PENANAuUFL5QSH1D
27635Please respect copyright.PENANA4f5PSYNMTL
"Terimakasih sayang!" Bisik Wanda.27635Please respect copyright.PENANA6emhE3Ga0f
27635Please respect copyright.PENANALTn0jYIpHx
Lala tiduran di samping Ustadza Wanda sembari memeluk guru kesayangannya itu. "Sama-sama Ustadza." Jawab Lala, sembari memejamkan matanya.27635Please respect copyright.PENANA2l9Y3KPJeS
27635Please respect copyright.PENANAT7bSqHVApP
*****27635Please respect copyright.PENANAlPYmZDEvGh