Jam di dinding kamar Rayhan sudah menunjukan pukul satu dini hari, tapi entah kenapa Rayhan tetap terjaga, walaupun ia sudah berusaha agar segera tidur. Segala posisi tidur yang paling nyaman sudah ia lakukan, tapi tetap saja mata Rayhan terjaga di tengah kesunyian malam.26432Please respect copyright.PENANAa7vge4LxUp
26432Please respect copyright.PENANADVvRCjSfBa
Ia bangun dari tempat tidurnya, dengan langkah gontai ia keluar dari dalam kamarnya.26432Please respect copyright.PENANAEFRLhjBz6C
26432Please respect copyright.PENANAjDv8ompTnb
Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Zaskia yang tengah tertidur di sofa dalam keadaan tv menyalah. Rayhan mendesah pelan dan hendak membangunkan Kakaknya.26432Please respect copyright.PENANAC3glIJmi60
26432Please respect copyright.PENANAOJOixcnUwP
"Cantik." Gumam Rayhan.26432Please respect copyright.PENANAVWnYsI4X4e
26432Please respect copyright.PENANA0z5Y3TpEoY
Ia tersenyum menatap wajah polos Kakaknya yang tengah terlelap. Perlahan Rayhan berlutut di samping wajah Zaskia, sembari menatap lembut wajah cantik Kakaknya yang membuat hatinya bergetar.26432Please respect copyright.PENANAxBN3Y5CZ1Z
26432Please respect copyright.PENANAFvCBWqlKuD
Bibir merah Zaskia yang alami, seakan mengundang pemuda itu untuk menyentuhnya. Sadar atau tidak, kesanalah perginya jari Rayhan. Ia membelai bibir Zaskia yang terasa lembut.26432Please respect copyright.PENANAhMlhbIc3jy
26432Please respect copyright.PENANA4ZpFM334cb
Deg... Deg... Deg...26432Please respect copyright.PENANAxGhQzze16K
26432Please respect copyright.PENANANAvdXFgiOp
Adrenalin Rayhan berpacu ketika ia memberanikan dirinya untuk menyentuh bibir Kakaknya. Perlahan ia mendekatkan wajahnya. Cup... Sebuah kecupan hangat mendarat di kening Zaskia, dan tampaknya Zaskia sama sekali tidak terganggu oleh aksi nakal Rayhan.26432Please respect copyright.PENANA877lCZUXrN
26432Please respect copyright.PENANArnTkLhQM8m
Tidak bisa di bayangkan, apa yang akan terjadi kalau seandainya Zaskia terbangun oleh tindakan nekat Rayhan yang mencium kening Kakaknya.26432Please respect copyright.PENANA5AInyEQxv0
26432Please respect copyright.PENANAzsENxsnLq6
Mata Rayhan menjelajahi lekuk tubuh Zaskia yang malam ini mengenakan piyama motif lebah berbahan katun jepang dengan warna kuning. Rayhan menyipitkan matanya ketika melihat salah satu kancing piyama Zaskia yang tidak terkancing. Rayhan bisa menyimpulkan kalau Kakaknya malam ini tidak memakai beha.26432Please respect copyright.PENANAPrAHm6aku5
26432Please respect copyright.PENANAZpHhorxlBb
Menyadari hal tersebut membuat kelakian Rayhan memberontak. Rasa penasaran mendorongnya untuk bertindak lebih jauh tanpa memperdulikan status mereka.26432Please respect copyright.PENANAsOEs3LA3cV
26432Please respect copyright.PENANApJ9wpF1I0t
Kedua jari Rayhan, jempol dan telunjuknya mengapit sedikit kain piyama Zaskia agar lebih terbuka. Dan hasilnya seperti yang di harapkan Rayhan, ia bisa melihat puting payudara Zaskia yang mengintip malu-malu di balik kemeja yang di kenakan Kakaknya.26432Please respect copyright.PENANAheTpkj0qMb
26432Please respect copyright.PENANAGYDoeIKSp2
Gleeek...26432Please respect copyright.PENANA09CA2Wbehp
26432Please respect copyright.PENANAsAwRgAZVbl
Dengan bersusah paya Rayhan menelan air liurnya, menatap nanar kearah puting Zaskia yang berwarna merah muda. Terlihat segar dan menggoda.26432Please respect copyright.PENANAsPvGjtseAW
26432Please respect copyright.PENANA1TkzfxIUcr
"Eehmm..." Zaskia menggeliat merubah posisinya hingga terlentang.26432Please respect copyright.PENANASn6KXVSjhJ
26432Please respect copyright.PENANAmPZFFeyAbb
Rayhan sempat mundur satu langkah, sembari mengamati tingkah Kakaknya, takut kalau Zaskia sampai terjaga dan menemukan dirinya tengah bertindak kurang ajar. Bisa-bisa namanya akan di coret dari dalam Kartu keluarga kalau sampai aksinya ketahuan.26432Please respect copyright.PENANApcIihTbg1m
26432Please respect copyright.PENANARSUq7sDLwI
Setelah yakin kalau Kakaknya masih tertidur lelap, Rayhan kembali mendekati Zaskia. Ia meraih satu kancing lagi untuk di buka agar bisa leluasa mengamati payudara Zaskia.26432Please respect copyright.PENANAkOhuTqt2vg
26432Please respect copyright.PENANATWYAQQnHoU
Besar, kencang, putih mulus tanpa cacat. Ketiga Kalimat itu sangat pantas untuk di sematkan kepada payudara Zaskia setelah ia amati dengan teliti. Tangannya terjulur ke depan menggapai payudara Kakaknya, dengan sedikit gerakan ia memberanikan diri meremas payudara Kakaknya.26432Please respect copyright.PENANA3n81rAHQUp
26432Please respect copyright.PENANACozaLMZcWy
"Engkk...." Desah Zaskia.26432Please respect copyright.PENANApyfschIjmW
26432Please respect copyright.PENANA5QrZXo7Aca
Rayhan kembali terdiam, setelah merasa aman Rayhan menyentuh puting Kakaknya yang mungil, membelai puting mungil itu dengan gemas.26432Please respect copyright.PENANAVmhsGpDRQM
26432Please respect copyright.PENANAXPC1J3zwRp
Lagi Zaskia menggeliat, seakan ia bisa merasakan kalau bagian sensitif nya tengah di rangsang oleh seseorang. Mungkin saat ini Zaskia tengah bermimpi sedang bercumbu dengan seorang pria idamannya.26432Please respect copyright.PENANA6pGERIeP8i
26432Please respect copyright.PENANArqtl3oA7p5
Kembali ke Rayhan. Pemuda itu semakin nekat saja, ia mendekatkan bibirnya dan mencomot salah satu payudara Zaskia. Ia menghisap pelan payudara Kakaknya di dalam mulutnya yang terasa hangat. Sementara tangannya masih sibuk meremas payudara Zaskia yang menganggur.26432Please respect copyright.PENANAR0bXfcJIu4
26432Please respect copyright.PENANAdq6TGsVq8c
Plaaaaak....26432Please respect copyright.PENANAlmwSlLa768
26432Please respect copyright.PENANAxHNMMfbGiy
Tangan Zaskia tiba-tiba memukul wajah Rayhan, membuat Rayhan terkejut setengah mati.26432Please respect copyright.PENANAGLAAbH2dka
26432Please respect copyright.PENANAgGgf4Yj4KA
Rayhan menghela nafas, sembari mengusap wajahnya. "Apa yang kulakukan barusan?" Lirih Rayhan, ia menatap wajah Kakaknya yang masih terlelap. Ada rasa bersalah yang membuncah di hatinya, tidak seharusnya ia melecehkan Kakak kandungnya.26432Please respect copyright.PENANAWCP0UyRgNz
26432Please respect copyright.PENANAECUtQgDqGq
"Maafkan Ray Kak." Bisik Rayhan sembari menunduk.26432Please respect copyright.PENANAL4bvBBRzs5
26432Please respect copyright.PENANAhgM4jc8MBb
Kedua tangan Rayhan mengangkat tubuh Zaskia, lalu dia membawa Zaskia menuju kamarnya.26432Please respect copyright.PENANAShZm435RHk
26432Please respect copyright.PENANA1zGBp9uxA3
Setelah meletakan kakaknya diatas kasur, Rayhan mematikan lampu kamar kakaknya sebelum ia keluar dari dalam kamar Zaskia. Lagi Rayhan menghembuskan nafasnya, kemudian ia menutup pintu kamar Kakaknya.26432Please respect copyright.PENANA7oAT6zfgKr
26432Please respect copyright.PENANAyzX2eYJU8A
*****26432Please respect copyright.PENANA9a7QrixV2X
26432Please respect copyright.PENANAKheTRlMnNe
26432Please respect copyright.PENANAF95X77HTWm
26432Please respect copyright.PENANA6lBSQh2CVQ
26432Please respect copyright.PENANA9NH1GGjX58
26432Please respect copyright.PENANApXThWXLcHw
26432Please respect copyright.PENANA2oV2t2UaNr
26432Please respect copyright.PENANAmHzWTpJJ5Q
Keesokan paginya...26432Please respect copyright.PENANAm6iAUSRoAh
Rayhan nyaris saja terlambat, setibanya di lokasi yang sudah di janjikan, tampak ketiga sahabatnya tengah menunggunya. Mereka bertiga menatap Rayhan sembari menggelengkan kepala melihat kebiasaan Rayhan yang selalu saja terlambat. Rayhan nyengir sembari menyapa ketiga temannya.26432Please respect copyright.PENANAKpVPX8kkJO
26432Please respect copyright.PENANASckw2Pnl1g
"Sory bro, telat."26432Please respect copyright.PENANAXiQCTpIFHF
26432Please respect copyright.PENANAei2lTIoLJt
"Uda biasa." Celetuk Nico.26432Please respect copyright.PENANApAkDYEJxMz
26432Please respect copyright.PENANA85knVyxlYr
Rayhan hanya terkekeh tanpa merasa bersalah sedikitpun terhadap teman-teman nya yang sudah lama menunggu kedatangannya.26432Please respect copyright.PENANA9tQkZcgLu0
26432Please respect copyright.PENANAVg3c23uBWr
"Kalian ikuti gue." Instruksi Doni.26432Please respect copyright.PENANAhbWjVf2m5B
26432Please respect copyright.PENANA1Q6S04Akdn
Mereka berempat menuju ke kediaman Ustadza Risty melalui jalan memutar. Sekitar sepuluh menit mereka berjalan menelusuri jalan setapak yang tidak muda untuk di lewati karena banyak di tumbuhi ilalang dan ranting-ranting kering yang tumbuh liar di dekat danau.26432Please respect copyright.PENANAWdnG0lrNdo
26432Please respect copyright.PENANAmnTO3IhWCv
Setibanya di belakang rumah Ustadza Risty, Doni mengomandoi ketiga sahabatnya untuk memanjat pohon jambu yang ada di belakang rumah Ustadza Risty.26432Please respect copyright.PENANAwGPD4wupsK
26432Please respect copyright.PENANALEd9k4aTo0
"Hati-hati." Bisik Doni.26432Please respect copyright.PENANAKOqZ5GD2jL
26432Please respect copyright.PENANA3JlQ8W4lrz
Pook... Pook... Pook...26432Please respect copyright.PENANAGIw8FYcYbm
26432Please respect copyright.PENANASuUldqNjtI
Berulang kali Nico memukul lengan, kaki dan lehernya. "Anjing, semutnya banyak banget, bangke..." Umpat Nico kesal, karena di kerubungi semut.26432Please respect copyright.PENANAfXCd4yiBMb
26432Please respect copyright.PENANAyrgY0cXM6y
"Hahahaha..." Rayhan tertawa geli.26432Please respect copyright.PENANAjtFu93NQJA
26432Please respect copyright.PENANA5RFttGZan0
"Sssstttt... Jangan berisik bego." Geram Doni was-was.26432Please respect copyright.PENANAEv7m1VofYt
26432Please respect copyright.PENANACVBkBlZKCw
"Woy, bantuan gue." Teriak Azril dari bawah.26432Please respect copyright.PENANA8Smcdrs4ry
26432Please respect copyright.PENANADkt2Yenmlx
"Sssstttt..." Kompak mereka bertiga menegur Azril, sementara Azril yang tengah berusaha naik keatas pohon jambu tampak kesal dengan ketiga sahabatnya.26432Please respect copyright.PENANA0vyBCAIPx1
26432Please respect copyright.PENANALjAkL31zIO
"Sini pegang tangan gue." Rayhan menyodorkan tangannya.26432Please respect copyright.PENANAxjC0j9zROZ
26432Please respect copyright.PENANAEP9HpN5JRj
Azril dengan sigap menangkap tangan Rayhan, dengan bantuan Rayhan akhirnya ia bisa naik juga.26432Please respect copyright.PENANAP58ibGkHeN
26432Please respect copyright.PENANAO4miNoeeYg
Doni menjulurkan tangannya untuk membuka sedikit atap seng kamar mandi Ustadza Risty yang ternyata tidak begitu sulit. Dengan adanya cela yang terbuka, membuat mereka berempat bisa melihat jelas isi di dalam kamar mandi Ustadza Risty yang terbilang sederhana, seperti kamar mandi di lingkungan pesantren pada umumnya.26432Please respect copyright.PENANAcYzhQLrjUb
26432Please respect copyright.PENANAr3YUda6k3P
Ukurannya tidak begitu besar sekitar 2X1,5 meter, di dalam kamar mandi terdapat bak mandi berukuran setengah meter, closet jongkok dan ember berwarna hitam.26432Please respect copyright.PENANARArwC2VggP
26432Please respect copyright.PENANACsxOGd5rm4
Selagi menunggu kedatangan Ustadza Risty, berulang kali mereka harus memukul badan mereka sendiri untuk mengusir semut hitam ataupun nyamuk yang berulang kali hinggap di kulit mereka.26432Please respect copyright.PENANAwXE7D9b3B2
26432Please respect copyright.PENANAq3nyL2PkvA
Setelah menunggu kurang lebih lima belas menit, akhirnya sang pemeran utama datang juga. Ustadza Risty mengenakan daster berwarna merah tanpa motif, di pundaknya tersampir handuk berwarna coklat muda dengan tulis Gucci. Keempat pemuda tanggung yang tadinya sibuk mengusir serangga di kulit mereka mendadak diam tanpa suara.26432Please respect copyright.PENANAOBvzlJxUec
26432Please respect copyright.PENANAqxT2jfrsFi
Bagaikan gerakan slow motion Ustadza Risty meloloskan daster miliknya dan menggantungkannya di belakang daun pintu kamar mandinya, menyisakan bra berwarna putih dan celana dalam berwarna hitam.26432Please respect copyright.PENANALgPuCnietc
26432Please respect copyright.PENANANRSPAh1r2W
Ia berbalik menghadap bak mandi, melepas pengait behanya hingga payudaranya yang berukuran 34D terpampang di hadapan mereka. Dengan kompaknya, mereka berempat menelan air liur, memandangi payudara Ustadza Risty yang berukuran jumbo walaupun agak turun.26432Please respect copyright.PENANA3EA3fTl1ok
26432Please respect copyright.PENANAQfvPeoWDmr
Pemandangan selanjutnya, membuat jantung mereka nyaris berhenti, ketika Ustadza Risty meletakan kedua tangannya di bagian elastis celana dalamnya. Dengan sedikit menggoyang pinggulnya, ia menarik turun celana dalamnya, melewati tungkai kakinya yang putih mulus.26432Please respect copyright.PENANAeU6UwtzBsw
26432Please respect copyright.PENANAAta7GuiHHH
Sejenak Ustadza Risty membelai tubuhnya, mengusap sepasang payudaranya dan pubik memeknya yang di tumbuhi rambut keriting yang tidak begitu lebat.26432Please respect copyright.PENANA89XCmfHBy0
26432Please respect copyright.PENANAmmx5cmV64j
Mata Ustadza Risty terpejam ketika jari tangan kirinya menyentuh clitorisnya, sementara telapak tangan kanannya meremas-remas payudara bagian kiri. Rayhan dan teman-teman nya seakan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini. Seorang Ustadza yang kealimannya tidak di ragukan lagi, tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi.26432Please respect copyright.PENANAPmr2tIKj77
26432Please respect copyright.PENANAh7g5eF1cGk
"Aahkk... Sssttt... Aaaahkk..." Desah Ustadza Risty.26432Please respect copyright.PENANAt3eI1ERbF5
26432Please respect copyright.PENANABDJbnD628f
Jarinya menusuk lobang memeknya dengan mudah, kemudian jari itu bekerja mengorek-ngorek lobang kenikmatannya, hingga kedua pahanya bergetar.26432Please respect copyright.PENANAgD5PHAknoi
26432Please respect copyright.PENANApbITmSuppZ
"Aaaahkk... Aaaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Risty.26432Please respect copyright.PENANAtn0MfLslco
26432Please respect copyright.PENANAfklhvdB1WQ
Semakin lama kocokan jarinya semakin cepat, sementara tangan kanannya memelintir putingnya yang berukuran cukup besar, berwarna coklat tua.26432Please respect copyright.PENANAlkIKjsHYju
26432Please respect copyright.PENANAEPj1oGOJqG
Beberapa detik kemudian, Ustadza Risty melolong panjang menyambut orgasmenya.26432Please respect copyright.PENANAfBr4c8ADuv
26432Please respect copyright.PENANATnq3KtIpUE
"Oouuughhkk...."26432Please respect copyright.PENANApGtCGRyAcb
26432Please respect copyright.PENANAlwXz8wDwJd
Creeettsss.... Creeettsss... Creeettsss...26432Please respect copyright.PENANAlD8sM2jNAW
26432Please respect copyright.PENANA7eQGMmz9wQ
Keempat pasang mata yang tadi melihat aktivitas Ustadza Risty di dalam kamar mandi, tampak terbelalak tak percaya, kalau barusan salah satu guru pavorit mereka orgasme.26432Please respect copyright.PENANAiMJ6FgvKZb
26432Please respect copyright.PENANAGaw95KSisb
Pemandangan tersebut membuat keempat santri ponpes Al-tauhid menjadi gerasa-gerusu. Doni menaikan satu kakinya ke salah satu cabang pohon jambu yang lebih tinggi, agar leluasa mengintip Ustadza Risty mandi.26432Please respect copyright.PENANA7ixUSdqReS
26432Please respect copyright.PENANAhtappwxwG5
Setelah puas, Ustadza Risty mulai mengguyur tubuhnya dengan menggunakan gayung.26432Please respect copyright.PENANAe2y7zRfLuo
26432Please respect copyright.PENANATpTOCGbJmD
Tiba-tiba...26432Please respect copyright.PENANAuPKK1apoUZ
26432Please respect copyright.PENANAfyV55wnSw1
Kreaaak... Kraaaaak... Kraaak...26432Please respect copyright.PENANA5kQEsmMBqL
26432Please respect copyright.PENANAk6DDcAe7dk
Mereka berempat saling pandang, sedetik kemudian Bruaaaakk... dahan pohon yang menopang kaki mereka tidak kuat menahan berat badan tubuh mereka, tanpa bisa berbuat apa-apa mereka jatuh bersamaan menghujam tanah cukup keras.26432Please respect copyright.PENANAibwx5uI1yY
26432Please respect copyright.PENANAyoLyYeCO13
"Anjiiiing!" Pekik Doni.26432Please respect copyright.PENANAqTZ9L8DPgo
26432Please respect copyright.PENANAo91YLUhlgI
Rayhan dengan setengah melompat menggapai dahan yang lebih tinggi, hingga ia selamat. Sementara ketiga temannya yang jatuh ke tanah merintih kesakitan.26432Please respect copyright.PENANAtVIuiPLYhM
26432Please respect copyright.PENANACCQ0nJZSxs
Dan pada saat bersamaan, mendengar suara ribut di luar membuat Ustadza Risty melihat ke atas, dan mendapatkan Rayhan yang tengah bergantung di dahan pohon jambu. Mata indahnya membeliak menyadari kalau salah satu muridnya tengah mengintipnya mandi.26432Please respect copyright.PENANATDUzhpF26V
26432Please respect copyright.PENANAWKC3mIEyVV
Saat Rayhan kembali melihat ke dalam kamar mandi, mereka berdua sempat beradu tatapan.26432Please respect copyright.PENANARl2qRP7k3H
26432Please respect copyright.PENANA7US1v4BXYP
Kretaaaak....26432Please respect copyright.PENANAva5OlJp0F2
26432Please respect copyright.PENANA3CR2oTchbW
"Anjiiiing..." Geram Rayhan, ketika menyadari kalau dahan pohon yang ia gantungi patah.26432Please respect copyright.PENANAYO2HE9f8k3
26432Please respect copyright.PENANAJ8sfkgsx4R
Tubuh Rayhan ikut terjatuh menyusul teman-teman nya yang lebih dulu terjatuh dari atas pohon.26432Please respect copyright.PENANA1GZk0mwz8i
26432Please respect copyright.PENANAWdHR0spDbe
"Siapa itu?" Panggil Ustadza Risty.26432Please respect copyright.PENANAYR6u0XVyTe
26432Please respect copyright.PENANAkvqWtiGzpL
Mereka berempat saling pandang. "Kita ketahuan, kabuuur..." Ujar Nico dengan cepat bangkit dan berlari sempoyongan, melupakan rasa sakit di tubuhnya setelah terjatuh dari jarak hampir dua meter.26432Please respect copyright.PENANA0PUMUNOk6P
26432Please respect copyright.PENANAxkOXi7KME3
Tanpa di komando, yang lain ikut berlari mengejar Nico. Menerobos ilalang dan ranting-ranting pohon yang menghalangi jalan mereka. Berulang kali mereka terjatuh, tapi kembali bangun dan berlari menjauh dari rumah Ustadza Risty, hingga akhirnya mereka tiba di jalan besar.26432Please respect copyright.PENANAE7qofK9NUx
26432Please respect copyright.PENANAkYdab8IQ9m
Sejenak mereka berempat mengatur nafas mereka yang memburu, mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Mereka kembali saling pandang.26432Please respect copyright.PENANAfy7WeXJILS
26432Please respect copyright.PENANA5XdGxwdHaY
"Hahahaha...." Tawa mereka bersamaan.26432Please respect copyright.PENANAuyK5u4RPMz
26432Please respect copyright.PENANAzO3yb5E17e
*****26432Please respect copyright.PENANAG6qaasiGBv
26432Please respect copyright.PENANAhrcSiEwU6O
Teng... Teng... Teng...26432Please respect copyright.PENANALSTQmkmj28
Lonceng tanda berakhirnya istirahat kedua berbunyi nyaring, membuat para santri Al-tauhid berbondong-bondong masuk ke kelas mereka masing-masing. Azril, Rayhan, Doni, dan Nico telah duduk di kursi mereka, sembari menunggu Ustadza Risty masuk ke kelas mereka.26432Please respect copyright.PENANA26Ywau0QjV
26432Please respect copyright.PENANABSWcrXRLH9
Alhasil, Ustadza Risty menjadi perbincangan hangat diantara mereka berempat.26432Please respect copyright.PENANAscJ4KGwPgB
26432Please respect copyright.PENANAJnR8AV9wG3
Bruaaaakk...26432Please respect copyright.PENANAgslHSZF0vz
26432Please respect copyright.PENANANqZJ6Zqo5I
Seseorang menggebrak meja Rayhan membuat mereka berempat kaget bukan main, karena tiba-tiba seseorang menghampiri mereka berempat.26432Please respect copyright.PENANAo0k9i6TUXZ
26432Please respect copyright.PENANAWEBwsllUIz
"Lo cari masalah sama gue?" Hamka menatap Rayhan tajam.26432Please respect copyright.PENANARvJIC0fKcf
26432Please respect copyright.PENANAx69dpIV2ss
Rayhan mendesah pelan. "Tenang bos, ada masalah apa ini?" Tanya Rayhan berusaha tetap kalem, walaupun emosinya sudah di ubun-ubun.26432Please respect copyright.PENANAuOuNvkizp2
26432Please respect copyright.PENANA79Y0P4ekDn
"Lo gak tau masalahnya apa? KEMARIN LO UDAH MUKULIN KEDUA ANAK BUA GUE BANGSAT." Teriak Hamka keras, membuat suasana kelas yang tadinya ramai kini mendadak sunyi dan mencekam.26432Please respect copyright.PENANAXqIEPKyisJ
26432Please respect copyright.PENANAhtDT0Z1uUS
Doni dan Nico sudah bersiap menyerang Hamka kalau anak itu berani menyentuh Rayhan.26432Please respect copyright.PENANACIyHLeN2ED
26432Please respect copyright.PENANA1q3vtGmiz6
"Oh... Jadi itu anak buah Lo! Bilang sama mereka, jangan ganggu sahabat gue lagi, atau...." Rayhan tidak melanjutkan kalimatnya, ia hanya menatap sembari mendongakkan wajahnya dengan ekspresi menantang. Sikap Rayhan, membuat Hamka semakin murka.26432Please respect copyright.PENANAA99kWr5nWC
26432Please respect copyright.PENANAAoPNMkwUpM
"Bangsat."26432Please respect copyright.PENANAlChMvYYYDr
26432Please respect copyright.PENANA2YJfuVvJEC
Syuuuttttt....26432Please respect copyright.PENANAa0KTuWL2pL
26432Please respect copyright.PENANASmCBOygAQ0
Tangan Kanan Hamka hendak memukul wajah Rayhan. Tapi reflek Rayhan sangat cepat hingga pukulannya mengenai sandaran kursi Rayhan. Dengan satu terjangan, tubuh Hamka terdorong kebelakang hingga menabrak meja yang ada di belakangnya.26432Please respect copyright.PENANAX38ADuESTX
26432Please respect copyright.PENANAtORXlqfefO
Braaakkk....26432Please respect copyright.PENANA3SZJGLvZMw
26432Please respect copyright.PENANAlDDBW8VhKb
Rayhan segera berdiri dan di susul oleh Doni maupun Nico. Di bantu oleh kedua temannya Hamka kembali berdiri, Hamka mengibaskan tangannya hingga kedua tangan temannya yang tengah memeganginya terlepas.26432Please respect copyright.PENANAbZ1TUUK9db
26432Please respect copyright.PENANAdRFanjipTt
"Kalau Lo mau berantem, jangan di sini." Ujar Rayhan pelan tapi tajam bagaikan mata pisau.26432Please respect copyright.PENANAlhpPZ91WWI
26432Please respect copyright.PENANAzFkhZp65sd
Hamka menyeringai. "Gue tunggu Lo lusa habis jumad di lapangan dekat danau." Ujar Hamka, matanya memerah menahan ledakan amarahnya.26432Please respect copyright.PENANACeKUacAdfs
26432Please respect copyright.PENANA34cuFFClqc
"Tapi dengan satu syarat. Kalau Lo kalah, jangan perna mengusik Azril lagi."26432Please respect copyright.PENANAcSoYBtNKtO
26432Please respect copyright.PENANA1h0zgToFjz
"Deal." Ujar Hamka.26432Please respect copyright.PENANAOmAA26LfTI
26432Please respect copyright.PENANAQdBSXxqq5H
Dia berjalan keluar kelas Rayhan sembari menabrak beberapa orang yang menghalangi jalannya.26432Please respect copyright.PENANAHcWsIhQCGH
26432Please respect copyright.PENANAcbj9KRLw9w
Selepas kepergian Hamka, Doni dan Nico terduduk lemas di kursi mereka. Beberapa kali Nico mengusap wajahnya yang bermandikan keringat sanking tegangnya.26432Please respect copyright.PENANA6kUl74xiGi
26432Please respect copyright.PENANA7xW3SSFtnz
"Lo tau dia siapa?" Tanya Doni.26432Please respect copyright.PENANAY68h97N7B8
26432Please respect copyright.PENANAcwMeL4yMbN
Rayhan ikut duduk di kursinya. "Tau, dia anak kelas sebelah namanya Hamka." Jawab Rayhan singkat.26432Please respect copyright.PENANAEBkV1zlrau
26432Please respect copyright.PENANA7hp3p23nf0
"Anjing...." Umpat Nico. "Dia itu jagoan dari asrama Hamza! Lo sadar gak si, kalau elo itu salah nantang orang." Ucap Nico berapi-api, ia tampak kesal terhadap sahabatnya yang telah mencari gara-gara dengan orang yang tidak tepat.26432Please respect copyright.PENANAZtpEEeL8QY
26432Please respect copyright.PENANAjhlZxPNPet
"Lo ada masalah apa sama Hamka?" Tanya Doni lebih kalem.26432Please respect copyright.PENANAlJFsZIfOru
26432Please respect copyright.PENANACPv7vMFjSU
Rayhan mendesah pelan, ia hendak menjawab pertanyaan Doni, tapi di potong oleh Azril. "Gue yang salah, Rayhan hanya ngebelain gue." Ujar Azril tak bersemangat, ia merasa bersalah, karena dirinya Rayhan terlibat masalah dengan Hamka.26432Please respect copyright.PENANAlvEsfBs7ad
26432Please respect copyright.PENANAUi9UVe5Xla
"Mereka yang salah bukan Lo." Lirih Rayhan.26432Please respect copyright.PENANAiM7b5GjdMR
26432Please respect copyright.PENANA2GyJNKLlnx
"Ini apaan si, pake saling salah segala, emang ada masalah apa si." Ujar Nico yang semakin kesal.26432Please respect copyright.PENANAlxwYFyhppQ
26432Please respect copyright.PENANAuzAiGEKBWG
Doni menepuk pundak Nico. "Lo bisa lebih santai kan?" Ucap Doni pelan, tapi aura yang ia keluarkan sangat mengerikan, membuat bulu kuduk Nico berdiri.26432Please respect copyright.PENANAgTFr1rJtQS
26432Please respect copyright.PENANAQayEsv0qv1
"Sory..." Ujar Nico meredah.26432Please respect copyright.PENANAqal2qq6AfC
26432Please respect copyright.PENANACkCltWX5Ej
"Jadi gini, kemarin Juned dan Robby malakin Azril, karena gak terima jadi gue hajar. Dan gue yakin, kalian berdua kalau berada di posisi gue juga pasti melakukan hal yang sama." Jawab Rayhan, sembari merangkul pundak Azril yang hanya diam saja karena merasa bersalah.26432Please respect copyright.PENANAjk8Y7IoQvm
26432Please respect copyright.PENANAkLWVQwc99Y
Nico mendengus kesal. "Bangsat mereka berdua." Umpat Nico yang tampak kesal.26432Please respect copyright.PENANAYB6u2roqFl
26432Please respect copyright.PENANAvRbTPDLeiY
"Apa yang Lo lakukan itu sudah benar." Kata Doni tersenyum bangga dengan apa yang di lakukan Rayhan, berani mengambil resiko demi sahabatnya.26432Please respect copyright.PENANA6DcaOKoXH9
26432Please respect copyright.PENANAfAZE8bUJ3y
"Masalah Hamka gimana?" Tanya Azril yang sedari tadi diam.26432Please respect copyright.PENANAp1DQcWvLUP
26432Please respect copyright.PENANAaE20dB5YIq
"Bagaimanapun juga Hamka bukan sosok orang sembarangan, dia tidak mungkin menjadi jagoan di asrama Hamza kalau dia lemah." Tutur Nico.26432Please respect copyright.PENANAaHTntPzIDK
26432Please respect copyright.PENANANNZGSUTB8l
"Selain itu yang gue takutkan ia akan main keroyokan, seperti yang dia lakukan kepada Dedy." Ucap Nico.26432Please respect copyright.PENANAjelkbeWfpQ
26432Please respect copyright.PENANAt19da7zyZP
Rayhan agak kaget mendengarnya. "Dedy pernah lawan Hamka? Siapa yang menang?" Tanya Rayhan penasaran.26432Please respect copyright.PENANAZNVr8R0cYu
26432Please respect copyright.PENANAU1JB1uW8o8
"Tentu saja Dedy, bahkan sekarang asrama Kholid yang di pimpin Dedy menjadi asrama yang paling kuat di pesantren kita. Dia tidak terkalahkan." Jawab Nico, tubuhnya merinding mengingat cara Dedy memukul lawan-lawannya. Sejenak ia teringat dengan kejadian kemarin ketika mereka hampir terlibat perkelahian dengan Dedy dkk.26432Please respect copyright.PENANAeto2isEw4u
26432Please respect copyright.PENANA1vkVFlxzBj
"Tadi kata Lo Dedy di keroyok?"26432Please respect copyright.PENANAFfMqFMzLlD
26432Please respect copyright.PENANAulgc3QRFFG
"Dedy memang di keroyok, tapi teman-teman asrama Dedy balik meyerang mereka, dan berhasil mengalahkan Hamka dan seluruh asrama Hamza, bahkan sampe ke santri pengabdian yang ada di asrama Hamza." Jelas Doni, ia terlihat biasa-biasa saja.26432Please respect copyright.PENANAIuiBfxqHt2
26432Please respect copyright.PENANA2To6MMa61S
"Habislah kita." Keluh Azril.26432Please respect copyright.PENANALBaRGHafYh
26432Please respect copyright.PENANAHulCUWlRMI
"Hamka cuman ada masalah sama gue, kita berharap saja dia main adil, satu lawan satu sama gue." Ujar Rayhan, menenangkan Azril yang tampak pucat.26432Please respect copyright.PENANAisLyVBQTOE
26432Please respect copyright.PENANASJV3XAlpok
"Gue akan ajak anak-anak dari asrama gue." Ujar Doni.26432Please respect copyright.PENANAgeoW6EJ95B
26432Please respect copyright.PENANArcoy99eXM9
Nico melihat Doni. "Apa mungkin Heru mau bantuin Lo?" Ujar Doni pesimis.26432Please respect copyright.PENANA4VSNgZZJzb
26432Please respect copyright.PENANAuJWztWbgni
"Kalau dia tidak mau, ini gue yang bicara." Doni mengepalkan tinjunya di hadapan teman-temannya.26432Please respect copyright.PENANAUrHzY2toPj
26432Please respect copyright.PENANAX57MrLROWP
Plok... Plok... Plok...26432Please respect copyright.PENANAtklWbNdT1O
26432Please respect copyright.PENANAfxGVmQNG1j
Nico bertepuk tangan. "Akhirnya teman gue mau juga menguasai asrama Al Fatih. Gue dukung Lo sob." Ujar Nico bersemangat. Dulu ia sempat berambisi merebut kekuasaan asrama Al Fatih, tapi kalah dari Heru. Berbeda dengan Doni yang sama sekali tidak tertarik untuk merebutkan orang nomor satu di asrama Al Fati.26432Please respect copyright.PENANAw7TjBYqw4o
26432Please respect copyright.PENANAQmTY949AjP
Obrolan seru mereka harus terputus ketika seorang Ustadza yang mengajar hari ini masuk ke kelas mereka.26432Please respect copyright.PENANA7D5WQZRwqH
26432Please respect copyright.PENANAB2CmrohErw
*****26432Please respect copyright.PENANAHs0OsJmVVP
26432Please respect copyright.PENANAeIQlQqGSBU
Rayhan, Doni, Nico, dan Azril tampak pucat pasi selama proses ngajar mengajar bersama Ustadza Risty. Terutama Rayhan, ia masih ingat jelas kalau Ustadza Risty sempat melihat keberadaannya ketika bergantungan di dahan pohon jambu belakang rumah Ustadza Risty.26432Please respect copyright.PENANAyMi6w10uV2
26432Please respect copyright.PENANAveMPOxRLlL
Tetapi selama proses mengajar, Ustadza Risty terlihat biasa-biasa saja, tidak ada hal yang aneh dari cara Ustadza Risty mengajar mereka.26432Please respect copyright.PENANAciPODNfyph
26432Please respect copyright.PENANAGHMVlvHkX3
"Hari ini kita akan membahas tentang salah satu dosa besar. Siapa yang bisa menebaknya." Unjuk Ustadza Risty kepada murid-muridnya.26432Please respect copyright.PENANAb8Vzls86k3
26432Please respect copyright.PENANA3v8Pg8Av4K
"Menyembah berhala."26432Please respect copyright.PENANAPSwpUY7Wep
26432Please respect copyright.PENANAcMew1BKrgq
"Musrik."26432Please respect copyright.PENANAvHPqTebWjP
26432Please respect copyright.PENANAV6XDmxJAxN
"Maling."26432Please respect copyright.PENANA6MIB1tYA5l
26432Please respect copyright.PENANAi5PicDwA0D
"ZINA."26432Please respect copyright.PENANAhB3eFgWlwA
26432Please respect copyright.PENANA4jXHNUMHgc
Deg...26432Please respect copyright.PENANAihYhMtD4S9
26432Please respect copyright.PENANALH9MyZFSDI
Mata Ustadza Risty melirik kearah Rayhan yang baru saja menyebutkan salah satu dosa besar yang di lakukan manusia di dunia ini. Yaitu Zina. Hari ini, Ustadza Risty akan membahas tentang zina yang akhir-akhir ini merajalelah di kalangan anak remaja pada umumnya.26432Please respect copyright.PENANAge05caP4Z9
26432Please respect copyright.PENANAfgef9iMWyL
Tapi entah kenapa ketika kalimat itu keluar dari Rayhan, Risty merasa tubuhnya gemetar, ada sesuatu yang aneh yang membuncah di hati Risty.26432Please respect copyright.PENANApV8Fhows9X
26432Please respect copyright.PENANAbB1DNtwYL0
Masih ingat jelas mata pemuda itu ketika menatapnya dalam keadaan telanjang. Tatapan yang tajam, seakan pemuda itu mengisyaratkan kalau pemuda itu menginginkan dirinya. Tentu saja ia sangat marah, tapi anehnya ia tidak bisa mengekspresikan kemarahannya kepada Rayhan.26432Please respect copyright.PENANAMujwV0f4th
26432Please respect copyright.PENANAsWiEO9b6Da
"Benar... Ustadza hari ini akan membahas tentang zina. Apa itu zina?" Ujar Ustadza Risty sembari menuliskannya di papan tulis. "Pengertian zina, macam-macam zina, dampak zina, dan hukum zina." Lanjut Ustadza Risty, sementara dari belakang Rayhan menatap nanar kearah Ustadza Risty.26432Please respect copyright.PENANATx0iF6j4Qj
26432Please respect copyright.PENANAjIOwfRtPCf
"Kita mulai dari pengertian zina. Ada yang tau?" Ustadza Risty melihat satu persatu kearah muridnya. Dan ia melihat Rayhan mengangkat tangannya. "Iya Ray, coba kamu jelaskan." Walaupun ia tersenyum tapi hatinya bergejolak.26432Please respect copyright.PENANA2Ki8mO3sGD
26432Please respect copyright.PENANAMk5zAwPfSF
Rayhan berdiri. "Zina adalah perbuatan bersanggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan atau perkawinan. Secara umum, zina bukan hanya di saat manusia telah melakukan hubungan seksual, tapi segala aktivitas-aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia termasuk dikategorikan zina." Ucap Rayhan lantang tanpa gagu.26432Please respect copyright.PENANAd1o54OAA62
26432Please respect copyright.PENANAIJVNIPtuUj
"Benar sekali! Zina tidak selalu berhubungan dengan bersenggama." Ujar Ustadza Risty. "Segala bentuk seksualitas bisa masuk dalam katagori zina, seperti onani, menonton video porno, terangsang melihat lawan jenis dan..." Ustadz Risty menatap Rayhan. "Mengintip." Tutur Ustadza Risty pelan, tapi bisa di dengar jelas oleh Rayhan.26432Please respect copyright.PENANA6Ka09sdDOE
26432Please respect copyright.PENANAIIV62XO8sP
Pemuda itu menelan air liurnya, wajah tampak pucat pasi. Kini ia semakin yakin kalau aksinya tadi pagi telah ketahuan. Berulang kali Rayhan mengusap keringat di wajahnya yang sebesar biji jagung, sanking tegangnya.26432Please respect copyright.PENANAPhA6HNv5D3
26432Please respect copyright.PENANAi6gG7X6Dgp
Ustadza Risty kembali melanjutkan penjelasannya tentang zina, baik itu pengertian zina, akibat buruk dari perbuatan zina dan jenis-jenis zina yang sering di lakukan tanpa di sadari. Tak lupa Ustadza Risty juga memberi tau tentang hukum zina dan dalil-dalil yang mendukung tentang perzinahan.26432Please respect copyright.PENANA5C3ag1TB65
26432Please respect copyright.PENANAt6IeXo5G30
Ia juga memberikan tips untuk murid-murid nya bagaimana cara menghindari zina, dan secara tidak langsung ia menyentil Rayhan yang kini lebih banyak diam.26432Please respect copyright.PENANAD6TlFYAZfj
26432Please respect copyright.PENANA9fJzJYDtL6
Tidak terasa waktu berjalan cepat, walaupun Rayhan merasa waktu berjalan sangat lambat ketika Ustadza Risty menjelaskan tentang zina. Ada rasa takut yang luar biasa di rasakan Rayhan, tapi rasa takut tersebut malah membuat adrenalin Rayhan terpacu menanti apa yang akan di lakukan Ustadza Risty kepada dirinya.26432Please respect copyright.PENANANy4t4Fv1z5
26432Please respect copyright.PENANAykqaxCF8dJ
"Baiklah anak-anak, bab zina untuk hari ini, Ustadz rasa sudah cukup. Kita tutup pelajaran hari ini dengan melapaskan alhamdalah."26432Please respect copyright.PENANAlZFIgt377c
26432Please respect copyright.PENANAjSXkvXE5Ov
"Alhamdulillah hirobbilalamin."26432Please respect copyright.PENANAzSws1iCiZW
26432Please respect copyright.PENANAIIHscuz85k
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu." Ucap Ustadza Risty yang di jawab serentak oleh murid-muridnya. "Oh ya, Rayhan nanti sore kamu ke rumah Ustadza." Ustadza menatap Rayhan sebentar kemudian berlalu pergi.26432Please respect copyright.PENANARV8iIQUUTB
26432Please respect copyright.PENANAiGzkjeHk17
"Tamat Ray!" Celetuk Nico.26432Please respect copyright.PENANA8nTb9TbiG0
26432Please respect copyright.PENANALln2MkuTwD
Rayhan mendesah pelan sembari membereskan barang-barang miliknya ke dalam tas.26432Please respect copyright.PENANAfEhOlFIkoN
26432Please respect copyright.PENANAgb2wnjMBO1
*****26432Please respect copyright.PENANANfxhgoRyZT
26432Please respect copyright.PENANAQB9fb3qwMQ
26432Please respect copyright.PENANAepM03EXnxb
26432Please respect copyright.PENANANdpAsty3ox
Di ruangan berbeda...26432Please respect copyright.PENANA2XWiFFvlP6
26432Please respect copyright.PENANAqY5zSfyFec
Ketika seluruh santri berhamburan keluar kelas ketika mendengar suara lonceng tanda berakhirnya sekolah, tidak dengan gadis cantik bernama Fei, berusia 18 tahun. Ia tertahan di dalam kelas bersama seorang Ustadzah yang di kenal killer di pesantren karena sikap tegasnya.26432Please respect copyright.PENANAbByUQ9T1yw
26432Please respect copyright.PENANAVsU6BjGEyr
Ia berdiri di depan kelas tidak jauh dari kursi sang Ustadza, sementara bibirnya komat Kamit menghafal pelajaran mahfuzod yang di ajarkan oleh Ustadza Wanda.26432Please respect copyright.PENANAWrXWQNvNzi
26432Please respect copyright.PENANAyOz3bjcblg
"Gimana udah hafal?" Tanya Ustadza Wanda.26432Please respect copyright.PENANAf1BFD2B8sy
26432Please respect copyright.PENANAWBJzxxbluD
Fei tertunduk, kedua kakinya gemetar entah karena rasa takut berlebih, atau di karenakan kakinya kesemutan karena terlalu lama berdiri. "Be-be-belum Ustadza." Jawab Fei yang terlihat sangat gugup, ia tidak berani memandang Ustadza Wanda.26432Please respect copyright.PENANAVaCpANi62b
26432Please respect copyright.PENANAP5C9EyxOt1
"Kenapa kamu tidak hafal." Ustadza Wanda berdiri dari kursinya.26432Please respect copyright.PENANA5OtKHLBK2Y
26432Please respect copyright.PENANArSDMlxjxxQ
Ia merangkul pundak muridnya yang masih berdiri kaku di depan kelas. "Ana lupa kalau ada hafalan Ustadza." Tubuhnya merinding ketika Ustadza Wanda membelai punggungnya.26432Please respect copyright.PENANAJmFh6bCdCT
26432Please respect copyright.PENANAQ1aB4jRQmN
"Alasan kamu, bilang aja males." Jari lentik Ustadza Wanda turun menuju pinggangnya.26432Please respect copyright.PENANAbKjBT49wIb
26432Please respect copyright.PENANA4zJTalioMC
Bulu kuduk Fei rasanya berdiri ketika ia merasakan ada belaian lembut di bongkahan pantatnya. "Hehehe... Iya Ustadza." Jawab Fei yang kini terlihat mulai rileks, instingnya berkata kalau Ustadza Wanda tidak akan memberikannya sebuah hukuman yang berat.26432Please respect copyright.PENANAMEYpjZJxWp
26432Please respect copyright.PENANAywt6HlSpUE
Gosip tentang Ustadza Wanda yang seorang lesbi memang sudah tersebar di kalangan para santri, hanya saja, tidak semua santri yang mengetahui kebenaran sosok Ustadza Wanda yang di kenal sangat tegas.26432Please respect copyright.PENANAOue3RNKb46
26432Please respect copyright.PENANApFNeTOAlNA
Tapi hari ini, gosip tentang Ustadza Wanda yang seorang LGBT memang benar adanya.26432Please respect copyright.PENANA5iXwT8mVMz
26432Please respect copyright.PENANASCOwyjv9yE
Fei kini menyaksikan sendiri kalau Ustadza Wanda memang seorang lesbi. Tetapi walaupun begitu Fey tidak perduli, baginya yang terpenting selamat dari hukuman Ustadza Wanda, walaupun itu artinya ia harus telah di jamah oleh Ustadza Wanda kepada dirinya.26432Please respect copyright.PENANAlQA0RvLhrd
26432Please respect copyright.PENANAz2WgUOHwUM
"Ngaku sekarang kan." Ucap Ustadza Wanda berbarengan dengan mencolek selangkangan muridnya.26432Please respect copyright.PENANAt5KQg2CEXJ
26432Please respect copyright.PENANAzDpJpQP8Xs
"Maaf ya Ustadza!" Melas Fei.26432Please respect copyright.PENANAu8tU0sFkFM
26432Please respect copyright.PENANA1n0stnH7hE
Ia memasang wajah imut yang membuat Ustadza gemas. Alhasil Ustadza Wanda mencubit pipi Fei yang agak tembem.26432Please respect copyright.PENANAzu2KaquSPp
26432Please respect copyright.PENANAH0tSZuW5eR
Kemudian ia meminta Fei duduk di kursi bagian pojok belakang, kemudian Ustadza Wanda duduk di samping muridnya dan meminta muridnya untuk kembali menghafal, dia mengancam tidak akan mengizinkan muridnya pulang kalau Fei tetap bisa menghafalnya.26432Please respect copyright.PENANAvsrl6EnZUe
26432Please respect copyright.PENANABbgsPUjw92
Selagi Fei mengulang hafalan, Ustadza Wanda kembali merangsang muridnya. Ia meletakan tangan diatas paha muridnya sembari mengelusnya.26432Please respect copyright.PENANA2QpthDiyJM
26432Please respect copyright.PENANAxE44kTvO1Q
Fei sempat melirik kearah Ustadza Wanda sembari menggigit bibir merahnya. Jujur ia mulai terangsang, tubuhnya seakan kesemutan dan bibir vaginanya di rasakan berdenyut-denyut bagaikan detak nadi.26432Please respect copyright.PENANA6OMFoqy27I
26432Please respect copyright.PENANAvQlre4QNIw
"Kamu tuh sebenarnya cantik, tapi sayang kamu tuh males." Ucap Ustadza Wanda.26432Please respect copyright.PENANATuHbNhaott
26432Please respect copyright.PENANA6Il9DTEsnR
Fei terdiam mendengarnya, ia membiarkan rok hijau yang di kenakannya di singkap keatas. Fei sedikit tenang karena ia memakai dalaman piyama. Kemudian ia kembali merasakan pijitan di selangkangannya. Mata Fei sayu menatap Ustadza Wanda yang tengah tersenyum kepadanya.26432Please respect copyright.PENANAcDisU5J12d
26432Please respect copyright.PENANAMGlUfChgx6
Tangan Wanda turun ke lengan muridnya, lalu menyusup diantara ketiak muridnya, menyentuh payudara Fey yang membulat sempurna.26432Please respect copyright.PENANApOvex38Ref
26432Please respect copyright.PENANACH2chfpUBM
"Eenghkk..." Desah Fei.26432Please respect copyright.PENANAfztSfLoJpr
26432Please respect copyright.PENANAuZoBZE6wsN
Remasan-remasan kecil telapak tangan Wanda membelai payudara Fei. Sementara di bawah sama jarinya memijit selangkangan muridnya.26432Please respect copyright.PENANASUFue1DUmU
26432Please respect copyright.PENANAAAjnAuDtlt
Walaupun agak kecewa karena Fei memakai celana training, tetapi Wanda berusaha mengabaikan kekecewaan nya, dan fokus merangsang tubuh muridnya yang sepertinya makin hanyut akan sentuhannya. Jari Wanda naik keatas, ia menyusup kedalam celana tidur Fei.26432Please respect copyright.PENANAi6btJ58CaY
26432Please respect copyright.PENANAFSNq0Ml50n
Reflek Fei menahan pergelangan tangan Gurunya, ia belum siap kalau harus sampai sejauh itu.26432Please respect copyright.PENANADPcg5K0Dr3
26432Please respect copyright.PENANAXQKA6LeMAO
Tapi Wanda sudah berpengalaman menghadapi penolakan seperti yang di lakukan muridnya. Ia hanya perlu sedikit bersabar agar bisa menaklukkan muridnya.26432Please respect copyright.PENANA91CCDIMdZp
26432Please respect copyright.PENANAXKzrgwZxuo
"Sekarang kamu boleh pulang, tapi nanti malam kamu ke kamar Ustadza." Perintah Wanda, ia segera menarik diri dari muridnya. Bagianya saat ini sudah lebih cukup.26432Please respect copyright.PENANAK5nn4K1Psd
26432Please respect copyright.PENANAkQd59rz2L4
Fei terdiam di tempatnya, dengan perasaan berkecamuk saat ini. Ia sendiri merasa sangat normal, tapi entah kenapa ia sangat terangsang ketika Ustadza Wanda menyentuhnya. Bahkan seandainya saja Ustadza Wanda mau sedikit memaksanya, mungkin ia akan membiarkan jari-jari Ustadza Wanda bermain dengan selangkangannya.26432Please respect copyright.PENANA9MLcrWytcH
26432Please respect copyright.PENANARpugW39iXS
Ada rasa penyesalan di dalam diri Fei ketika melihat sosok Ustadza Wanda yang menghilang di balik pintu kelasnya. Tapi kekecewaan nya memudar mengingat nanti malam ia akan kembali menghadap Ustadza Wanda.26432Please respect copyright.PENANAMAO231sLbp
26432Please respect copyright.PENANArf9FVq8DDt
Entah apa yang akan terjadi nanti malam, yang pasti saat ini ia sangat tegang menanti pertemuannya dengan Ustadza Wanda.26432Please respect copyright.PENANAtTPL5rHoYt
26432Please respect copyright.PENANAV2thITzVoE
*****26432Please respect copyright.PENANAUuE7c5ydOH
26432Please respect copyright.PENANAfZobEenD9B
26432Please respect copyright.PENANAXJhAYRaSHO
26432Please respect copyright.PENANAiI1l9S0hSg
26432Please respect copyright.PENANA3WUV6l9Hms
"Kak, aku keluar dulu ya." Rayhan mencomot kue kering yang baru saja di angkat dari oven. Ia buru-buru meninggalkan dapur sebelum Kakaknya menyadari kalau kue nya baru saja hilang satu.26432Please respect copyright.PENANA9a9R1qAvnn
26432Please respect copyright.PENANApE8p90BwRy
"Mau kemana kamu Dek?"26432Please respect copyright.PENANAwfxL2OKycM
26432Please respect copyright.PENANAQJFZRw7sLF
Rayhan menatap Kakaknya yang berada di balik pemisah dapur. "Mau main bola, seperti biasa Kak." Ujar Rayhan, sembari mengenakan sandal Eiger miliknya.26432Please respect copyright.PENANAjKc9pQFE23
26432Please respect copyright.PENANAcLQrpkJj5n
"Pulangnya jangan terlalu sore." Teriak Zaskia dari dapur.26432Please respect copyright.PENANAkrxvQN2FW0
26432Please respect copyright.PENANArb9vXkOjyN
"Iya Kak! Assalamualaikum..." Rayhan melambaikan tangannya kearah Zaskia.26432Please respect copyright.PENANAdK43avdAoW
26432Please respect copyright.PENANA8xJXbYa5TH
"Waalaikumsalam."26432Please respect copyright.PENANA1qRsCf3PFu
26432Please respect copyright.PENANAgputiYcRCI
Rayhan bergegas berjalan menuju kediaman Ustadza Risty. Selama di perjalanan Rayhan terus berfikir bagaimana cara memberi alasan kepada Ustadza Risty, agar ia tidak mengadukan perbuatannya kepada Kakaknya Zaskia. Dan akan lebih bahaya lagi kalau Ustadza Risty membawa kasusnya ke mahkamah pesantren, bisa-bisa ia akan di keluarkan dari pesantren, itu artinya Kak Zaskia akan sangat kecewa terhadap dirinya.26432Please respect copyright.PENANARGpPY0ZBxr
26432Please respect copyright.PENANAXBkPR6dWPx
Tapi kalaupun Ustadza Risty berniat membawanya ke mahkamah pesantren, kenapa ia tidak langsung menyeretnya, bukankah itu lebih mudah?.26432Please respect copyright.PENANAVeNnFUxM7z
26432Please respect copyright.PENANAxRW4GVRZoU
Rayhan menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin terlalu banyak berfikir. Masalah Hamka belum juga selesai, sekarang ia malah di hadapi sebuah masalah yang lebih pelik lagi, yang mengancam masa depannya di pesantren.26432Please respect copyright.PENANAPOfSO1HS1Z
26432Please respect copyright.PENANAoio55bLE9X
Setibanya di rumah Ustadza Risty, suasana rumah Ustadza Risty terlihat sepi. Seakan tidak ada aktivitas di dalam rumah. Rayhan mendekati pintu rumah Ustadza Risty, dengan satu tarikan nafas, Rayhan hendak mengetuk daun pintu rumah Ustadza Risty. Tapi tiba-tiba...26432Please respect copyright.PENANA4IGNctPZJ1
26432Please respect copyright.PENANAU8XtZy1Ceh
Praaaang....26432Please respect copyright.PENANAbaAYg2prmr
26432Please respect copyright.PENANAkFtXkqwJiD
Rayhan mendengar ada suara gaduh di dalam rumah Ustadza Risty. Kemudian terdengar suara teriakan Ustadza Risty dari dalam rumahnya.26432Please respect copyright.PENANArYexDlzZ0O
26432Please respect copyright.PENANAyE9jmXFKCE
"Apa kurangnya aku Abi? Kenapa Abi mau nikah lagi." Isak tangis Ustadza Risty.26432Please respect copyright.PENANAqwey8XNpMg
26432Please respect copyright.PENANAjXHLZHD9wH
"Apa Umi mau melawan perintah agama?"26432Please respect copyright.PENANAjUzr5g0h31
26432Please respect copyright.PENANALTuICp7msw
"Tapi Umi gak ridho Bi! Selama ini Umi sudah melakukan apapun yang Abi inginkan. Tapi kenapa Abi sekarang mau ninggalin Umi."26432Please respect copyright.PENANAXCVGJS17zC
26432Please respect copyright.PENANAxE4UcsNjU6
"Capek ngomong sama Umi."26432Please respect copyright.PENANAH9lw0S4zzc
26432Please respect copyright.PENANAO2XoUx9snb
Rayhan tersentak kaget mendengar keributan yang ada di dalam rumah Ustadza Risty. Ketika ia mendengar langkah kaki yang menuju kearahnya, Rayhan segera bersembunyi di balik dinding samping rumah Ustadza Risty. Ia sempat melihat Ustad Fuad keluar dari rumah mereka.26432Please respect copyright.PENANA9BfRE4RDmB
26432Please respect copyright.PENANA80f2tLQu27
Dari wajahnya terlihat jelas kalau Ustad Fuad sangat emosi. Ia menghentakkan kakinya meninggalkan rumah mereka. Selepas kepergian Ustad Fuad, Rayhan keluar dari persembunyiannya.26432Please respect copyright.PENANAB16gzVPoSL
26432Please respect copyright.PENANA019HnJTz6x
Sejenak Rayhan menghela nafas. Sekarang ia di buat bingung, antara ingin tetap menghadap Ustadza Risty atau kembali pulang ke rumahnya, mengingat kondisi ustadzah Risty saat ini yang tengah bersedih.26432Please respect copyright.PENANAIj2jZVZCD5
26432Please respect copyright.PENANARUpcMCd348
"Ray!"26432Please respect copyright.PENANA7SfTiVo3Qz
26432Please respect copyright.PENANAw501coDVI6
Rayhan menoleh ke belakang. "Eh iya Ustadza." Jawab Rayhan tergagap saat melihat Ustadza Risty berdiri di ambang pintu sembari mengusap air matanya.26432Please respect copyright.PENANASiiLHuRWKK
26432Please respect copyright.PENANAXly4YqyQNk
"Ayo masuk." Perintahnya.26432Please respect copyright.PENANAx9vIfKvgeF
26432Please respect copyright.PENANASf6bBZvxrH
Walaupun Rayhan merasa ini bukan waktu yang tepat ia menemui Ustadza Risty, tapi seruan Ustadza Risty tentu tak bisa ia abaikan. Toh kalau memang Ustadza Risty butuh waktu sendiri, rasanya tidak mungkin ia memintanya untuk masuk.26432Please respect copyright.PENANAwwz8tn35yY
26432Please respect copyright.PENANAL8IYrd4a5z
Rayhan duduk di sofa milik Ustadza Risty, sementara Ustadza Risty duduk di sampingnya.26432Please respect copyright.PENANAh7RDfYR2yU
26432Please respect copyright.PENANAmhlpKacysF
"Ustadza!" Rayhan menyodorkan tisu.26432Please respect copyright.PENANAPSJEC2bYXI
26432Please respect copyright.PENANAjS2SwQoYlS
Ustadza Risty tersenyum tipis. "Terimakasih Ray!" Ia menyeka air matanya dengan tisu. Dari ekspresi wajahnya, Rayhan bisa merasakan kesedihan yang di rasakan ustadza Risty.26432Please respect copyright.PENANAU6UpWb4EUF
26432Please respect copyright.PENANAlvUYo5QDDD
"Kamu tadi denger Ustadza ribut sama Ustad Fuad?"26432Please respect copyright.PENANACwAf9ooMd6
26432Please respect copyright.PENANAijoK7Nxu1F
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Iya, tapi tidak begitu jelas." Jawab Rayhan sedikit berbohong.26432Please respect copyright.PENANAF43H1nV0MH
26432Please respect copyright.PENANA4Wi09XOLrl
"Tolong jangan kasih tau siapa-siapa, apa yang kamu dengar barusan ya." Pinta Ustadza Risty, Rayhan menganggukkan kepalanya. Walaupun Ustadza Risty tidak memintanya, Rayhan akan tetap menjaga aib keluarga gurunya itu.26432Please respect copyright.PENANAZzeA4Qt8fE
26432Please respect copyright.PENANAV4melvqY9N
"Terimakasih ya Nak! Ustadza sangat malu kalau sampai ada orang lain yang tau." Aku Ustadza Risty.26432Please respect copyright.PENANAi5Nh1hGYVC
26432Please respect copyright.PENANAxl753HyUUx
Rayhan tentu saja mengerti. "Rahasia Ustadza aman sama saya, hehehe..." Canda Rayhan sembari menepuk dadanya, tingkah konyol Rayhan, membuat Ustadza Risty tertawa.26432Please respect copyright.PENANASaYbhHdqcM
26432Please respect copyright.PENANALVL2uF7cSD
"Bisa aja kamu Ray."26432Please respect copyright.PENANAZZjbBBv6Na
26432Please respect copyright.PENANAwMJ1E6Amhg
"Hehehe..."26432Please respect copyright.PENANAxvEhY85LZa
26432Please respect copyright.PENANALxOQ02W3uo
Mereka terdiam sejenak, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Rayhan sibuk memikirkan masalahnya karena ketahuan mengintip pagi tadi. Sementara Ustadza Risty memikirkan nasib keluarganya. Ia tentu tak ingin bercerai, tapi ia juga tidak ingin di madu oleh suaminya.26432Please respect copyright.PENANAveFGG6fTxZ
26432Please respect copyright.PENANA4wZOJRjEvE
Ustadza Risty menghela nafas cukup keras, menyadarkan lamunan Rayhan.26432Please respect copyright.PENANAlyIPHZo8qe
26432Please respect copyright.PENANANYtyE7E2Rw
"Oh iya Ustadza! Ehmm... Soal Ustadza memanggil saya ke sini ada apa ya?" Tanya Rayhan, ia berharap apa yang ia duga salah, walaupun kemungkinan itu sangat kecil.26432Please respect copyright.PENANAN1Eug91NG6
26432Please respect copyright.PENANAuHBAg9xoq0
Ustadza Risty mengangkat alisnya, sembari menatap Rayhan dengan tatapan menyelidik. "Yakin kamu gak tau? Apa pura-pura gak tau?" Selidik Ustadza Risty, Rayhan tersenyum kecut sembari menggaruk-garuk kepalanya.26432Please respect copyright.PENANARxaiR9LZZH
26432Please respect copyright.PENANAhDsw0mN43B
"Soal tadi pagi ya Ustadza."26432Please respect copyright.PENANAafzkQ9nLCp
26432Please respect copyright.PENANAb76JfNdWZ4
"Tuh tau..." Ujar Ustadza Risty yang terlihat lebih santai. "Sebenarnya Ustadza berencana ingin mengintrogasi kamu dan menghukum kamu seberat-beratnya. Tapi karena masalah tadi, lebih baik Ustadza tunda dulu." Ujar Risty, membawa kabar gembira bagi Rayhan.26432Please respect copyright.PENANAwY8r8cBnu1
26432Please respect copyright.PENANAkDYlZkGf5e
"Alhamdulillah." Rayhan mengusap wajahnya penuh syukur.26432Please respect copyright.PENANAY1D5fYJ9kK
26432Please respect copyright.PENANAcZYQBLxKG1
"Jangan senang dulu, ini hanya sementara."26432Please respect copyright.PENANAIouH6OosmB
26432Please respect copyright.PENANAFlhHETydG0
Rayhan kembali tersenyum. "Gak apa-apa Ustadza! Setidaknya untuk saat ini saya aman. Hehehe...." Girang Rayhan, yang membuat Ustadza Risty tertawa makin keras.26432Please respect copyright.PENANAvyafyYLcJF
26432Please respect copyright.PENANAejvRDWpd8q
"Ustadza kok jadi berubah pikiran ya." Risty mengetuk-ngetuk dagunya.26432Please respect copyright.PENANAvPvGD79h65
26432Please respect copyright.PENANAGL6lji8s4e
Wajah Rayhan mendadak panik. "Ya... Jangan dong Ustadza!" Melas Rayhan. "Sembari menatap wajah cantik Ustadza Risty, yang membuat wajah Ustadza Risty merona merah.26432Please respect copyright.PENANAJ7BUEw07r5
26432Please respect copyright.PENANAGbiJ6uTNsq
"Hihihi... Makanya jangan senang dulu." Goda Ustadza Risty. "Tapi terimakasih ya Ray! Karena kamu sekarang beban Ustadza jadi sedikit berkurang." Terang Ustadza Risty, sembari merapikan jilbab pashmina yang di kenakannya.26432Please respect copyright.PENANAJiKuxbUzyN
26432Please respect copyright.PENANAWQ2gIoP1t3
"Saya siap kok jadi pendengar yang baik untuk Ustadza."26432Please respect copyright.PENANAoBJqfHgIEG
26432Please respect copyright.PENANAKg1k3ryn6G
Kening Ustadza Risty berkerut. "Curhat sama kamu maksudnya?" Tanya Ustadza Risty tak yakin, Rayhan menganggukkan kepalanya.26432Please respect copyright.PENANA4SuBWZAxOx
26432Please respect copyright.PENANAY9wTUR8wFe
"Ya mau sama siapa lagi? Bukannya Ustadza tidak mau orang lain tau masalah Ustafza? Satu-satunya orang yang bisa Ustadza ajak bicara ya cuma sama saya." Analogi yang di sampaikan Rayhan sangat tepat bagi Ustadza Risty, satu-satunya orang yang bisa di ajaknya berbagi hanya Rayhan.26432Please respect copyright.PENANA4JblOymmKZ
26432Please respect copyright.PENANAJnGdswVwPM
Tapi yang jadi masalah, apa pemuda itu mengerti dengan problematika rumah tangga yang di hadapinya saat ini? Mengingat Rayhan di matanya, hanyalah anak kemarin sore.26432Please respect copyright.PENANAcsRxRRH68I
26432Please respect copyright.PENANAQs8OEQCZnn
*****26432Please respect copyright.PENANAPnkdrCgSQV
26432Please respect copyright.PENANAoh8yNOeR3e
26432Please respect copyright.PENANAji1psKSFpw
26432Please respect copyright.PENANANWWaLdJZUa
26432Please respect copyright.PENANAkEvzGaS5bL
26432Please respect copyright.PENANAhxEfEHnSu0
26432Please respect copyright.PENANAZ49gWFLdl8
26432Please respect copyright.PENANAIa5MkOp1du
26432Please respect copyright.PENANAJlBmXNgptS
26432Please respect copyright.PENANATNY1RzgGZV
Suara adzan magrib berkumandang dari manara masjid yang tidak begitu jauh dari rumah Haja Laras. Wanita berparas cantik itu baru saja selesai mandi, tepatnya mandi wajib, setelah hampir tiga jam lamanya ia di perkosa oleh Daniel. Walaupun Laras ragu kalau dirinya masih pantas di sebut sebagai korban pemerkosaan oleh keponakan nya.26432Please respect copyright.PENANAZshNF6PoL5
26432Please respect copyright.PENANAa1jX8HS8ZN
Setibanya di dalam kamar, Laras berdiri di depan sebuah cermin besar, ia menatap dirinya yang kini berlumur dosa. Entah, apakah kubangan dosa yang ada di dalam dirinya masih bisa di bersihkan atau tidak.26432Please respect copyright.PENANAm0W2PdJZvL
26432Please respect copyright.PENANAGtMovIS7Ux
Laras menanggalkan handuknya, membiarkan tubuh telanjangnya yang sempurna. Sepasang payudaranya terlihat semakin ranum dan kencang semenjak di pegang Daniel. Sementara rambut kemaluannya terlihat semakin subur, karena ia tidak pernah lagi mencukurnya.26432Please respect copyright.PENANA66Yhd2d4Sw
26432Please respect copyright.PENANAaypHnIBRmX
Sudah tidak terhitung berapa kali kontol jumbo Daniel menyeruak masuk ke dalam memeknya. Sudah tidak terhitung lagi berapa liter sperma Daniel bersemayam di dalam rahimnya.26432Please respect copyright.PENANAiR3xRXUbF1
26432Please respect copyright.PENANAlWjduqHmom
Sejauh ini Laras cukup bersyukur, karena ia tidak juga mengandung anak dari hubungan terlarang mereka berdua, mengingat ia tidak pernah lagi mengonsumsi pil KB yang biasa ia beli di apotik seperti yang di minta Daniel kepadanya.26432Please respect copyright.PENANALrwhz4EV3G
26432Please respect copyright.PENANAILnTxgawxd
Ia segera mengambil satu stel pakaian dalam berwarna hitam, dan sebuah daster santai lengan panjang berwarna putih dengan motif bunga.26432Please respect copyright.PENANAHmMqHUgXYY
26432Please respect copyright.PENANAyy8gAK6Z7a
Saat ia tengah memakai jilbab simple yang berbahan kaos, tanpa di sengaja ia melihat siluet bayangan seseorang yang menghilang dari depan pintu kamar tidurnya yang sedikit terbuka. Walaupun hanya beberapa detik, Laras yakin kalau seseorang baru saja mengintipnya.26432Please respect copyright.PENANA79df1tOGer
26432Please respect copyright.PENANAa7o34ZqnCT
Tapi siapa?26432Please respect copyright.PENANAQZyeCv9xVn
26432Please respect copyright.PENANAu9JEJQd380
Daniel? Tidak mungkin.... Kalau pemuda itu mau, ia hanya perlu masuk dan menyergapnya. Kemungkinan satu-satunya yang ada di benak Laras ada satu nama, yaitu Azril putranya.26432Please respect copyright.PENANAlbZMfFAKz6
26432Please respect copyright.PENANAShjpUdXtnO
Laras tersenyum misterius, ia meremas kedua tangannya sembari membayangkan hukuman apa yang pantas untuk putranya nanti. Dengan menghukum Azril, rasa kesalnya dengan Daniel bisa sedikit terobati.26432Please respect copyright.PENANAQggmnUVvGT
26432Please respect copyright.PENANAZ8FUEJpcfC
***** 26432Please respect copyright.PENANAFtQX7VtVgB