Di dalam kamarnya, Laras menanggalkan piyama tidurnya, ia mengambil kimono sutra berwarna putih dengan motif bunga anggrek berwarna ungu. Ia mengikat tali kimono ke pinggangnya dengan simpul pita. Ia tersenyum melihat pantulan dirinya yang begitu seksi.26061Please respect copyright.PENANAQlt36vFOWc
26061Please respect copyright.PENANAwGgcPDsgci
Langkah kaki mulusnya berjalan dengan perlahan keluar dari kamarnya, dan menuju kamar putranya.26061Please respect copyright.PENANAq26vtvsY2i
26061Please respect copyright.PENANAu6BftNnPVc
Suara alunan ayat suci menjelang subuh seakan menjadi pengantar langkah kakinya menuju kamar Azril. Dengan perlahan ia membuka pintu kamar Azril, dan tampak putranya masih terlelap tidur dengan damai. Ia tersenyum sembari menekan saklar, hingga suasana kamar Azril yang tadinya remang kini terang benderang.26061Please respect copyright.PENANA6pULdqHQ6n
26061Please respect copyright.PENANAbKreK7HTzV
Mata Azril menyipit karena merasa silau oleh cahaya lampu kamarnya. Ia melihat sosok Umi Laras berjalan kearahnya, dengan hanya memakai pakaian yang begitu seksi.26061Please respect copyright.PENANAwJ0dU4h2aw
26061Please respect copyright.PENANA5KNaNzV19L
Deg... Deg... Deg...26061Please respect copyright.PENANAu0trfUGFvz
26061Please respect copyright.PENANAKw8kyc6Pzu
Adrenalin Azril terpacu melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini. Dengan hijab santai yang tak begitu lebar, membuat Azril bisa melihat sebagian payudara Laras yang menyembul keluar di balik lipatan komono yang di kenakan Ibu Tirinya.26061Please respect copyright.PENANAf9UE6zyLxr
26061Please respect copyright.PENANAHjP4R10NgS
"Bangun sayang! Udah subuh." Panggil Laras dengan suara yang di buat semerdu mungkin.26061Please respect copyright.PENANAjJQQv4Ep8D
26061Please respect copyright.PENANAj06ipNLtNh
Dengan bersusah paya Azril menelan air liurnya. "I-iya Mi, ini Azril sudah bangun." Jawab Azril terbata-bata. Bagaimana tidak, kimono yang di kenakan Laras begitu pendek dan terbuka. Ia dapat menjelajahi paha mulus Ibu Tirinya.26061Please respect copyright.PENANAUtI5gMNyiF
26061Please respect copyright.PENANArgwaRwug7O
"Kamu kok kelihatannya masih ngantuk?"26061Please respect copyright.PENANAAncjNVUqGJ
26061Please respect copyright.PENANAWIyicx7E1o
Laras duduk di samping Azril yang tengah duduk bersandar diatas tempat tidurnya. "I-iya Mi, semalam Azril sibuk ngafal." Jawab Azril jujur, ia memang baru bisa tidur sekitar jam dua dini hari setelah menghafal pelajaran hari ini.26061Please respect copyright.PENANA6sIrupcN1w
26061Please respect copyright.PENANAwpsQWw27wa
"Beneran kamu menghafal."26061Please respect copyright.PENANALAFYTNufZ6
26061Please respect copyright.PENANAtCUVRVbhFJ
"Masak Umi gak percaya." Ujar Azril.26061Please respect copyright.PENANAf1qHRF494C
26061Please respect copyright.PENANAmTOvMhb1ps
Laras tersenyum manis. "Umi percaya kok sama kamu. Masak iya anak Umi yang polos ini bohong." Laras membelai rambut Azril, dan pada saat bersamaan mata Azril mengintip dari celah kimono yang di kenakan Laras hingga ia bisa melihat payudara Ibu Tirinya.26061Please respect copyright.PENANAcU7NcOK42E
26061Please respect copyright.PENANAI6Id3abvG7
Gleeek...26061Please respect copyright.PENANAvJTNuwSYRz
26061Please respect copyright.PENANADeO8jE11hl
Mata Azril membeliak ketika bisa melihat puting Ibu Tirinya yang mengintip malu-malu di balik kimono.26061Please respect copyright.PENANANoDkUsG960
26061Please respect copyright.PENANAaUk7AdcwIk
Reaksi wajah Azril ketika melihat payudara Haja Laras terlihat sangat jelas di mata Haja Laras. Entah kenapa Haja Laras jadi geli melihat cara Azril mengintip payudaranya. "Polos sekali kamu sayang." Bisik hati Haja Laras melihat reaksi anaknya.26061Please respect copyright.PENANAP4qZajAvgc
26061Please respect copyright.PENANAI8un9EHGPD
Tapi ia sangat senang melihat ketertarikan Azril kepadanya begitu nyata sekali. Setelah membiarkan Azril melihat putingnya selama beberapa saat. Barulah Laras ber-akting seakan-akan ia memergoki Azril.26061Please respect copyright.PENANADv29XK9DsW
26061Please respect copyright.PENANAkZW7wozQlf
"Azril!" Laras menarik sedikit kimononyo.26061Please respect copyright.PENANAC7E9TEymm1
26061Please respect copyright.PENANA8bD6ZB3TE2
Wajah Azril yang memang pada dasarnya putih mendadak merah padam karena ketahuan mengintip. "Anu... Eehmm..." Ia mendadak tergagap, membuat Laras geli melihatnya.26061Please respect copyright.PENANAfT1wv85czt
26061Please respect copyright.PENANAvle5R3zDAo
"Barusan kamu lihat apa sayang?"26061Please respect copyright.PENANAmbii6wRCeN
26061Please respect copyright.PENANAQcdXHIrIHQ
"Anu Mi..."26061Please respect copyright.PENANA9fBqXZbyAh
26061Please respect copyright.PENANAZ7WxRxUuvR
Laras memeluk lengan Azril, dan ia sengaja menekan payudaranya ke lengan Azril. "Umi gak suka kalau kamu sampai bohong." Ujar Laras, sembari menatap putranya yang semakin salah tingkah.26061Please respect copyright.PENANAHl0SnwHSJV
26061Please respect copyright.PENANABd28JHh1SY
"Ma-maaf Mi."26061Please respect copyright.PENANAy4fYEVLSbh
26061Please respect copyright.PENANAw8bMPA8zPl
"Kamu belum jawab pertanyaan Umi? Tadi kamu lihat apa sayang? Ayo jujur sama Umi." Desak Laras, dan dengan sengaja ia menonjolkan payudaranya agar Azril bisa melihat putingnya dari cela kimononya yang terbuka cukup lebar.26061Please respect copyright.PENANA20slM7Yv8e
26061Please respect copyright.PENANAyO5bkvyixb
"Lihat itu Umi." Jawab Azril gemetar.26061Please respect copyright.PENANA306xo2PXK3
26061Please respect copyright.PENANAHMppWFQdL2
"Itu apa? Umi gak ngerti."26061Please respect copyright.PENANAJzSRM4X4zK
26061Please respect copyright.PENANAYfkAqoGIbc
Azril menarik nafas perlahan. "Itu... Pa-payudara Umi." Jawab Azril sambil memejamkan matanya karena takut kalau Laras akan memarahi dirinya, atau bahkan memandangnya jijik karena ulahnya yang sangat memalukan sekali.26061Please respect copyright.PENANA6SvHsqptJj
26061Please respect copyright.PENANAOLNjC4n6nb
"Kalau kamu jujur Umi gak akan marah! Karena Umi sayang Azril." Jawaban Laras membuat Azril terhenyak. "Tapi... Kamu tetap salah dan seharusnya tidak kamu lakukan." Lanjut Laras, ia tidak ingin anaknya jadi besar kepala karena merasa kalau dirinya mengizinkan putranya melihat tubuh telanjangnya.26061Please respect copyright.PENANA9G5Zn4A5we
26061Please respect copyright.PENANAz5m2E1YXDt
"Maafkan Azril Mi. Jangan benci Azril." Pinta Azril jujur.26061Please respect copyright.PENANAWamZo13DmI
26061Please respect copyright.PENANAHLrvxLNPDi
Laras mendekap kepala Azril lalu mencium kepala Azril. "Maafin gak ya...." Ujar Laras.26061Please respect copyright.PENANAAlni1ATuWn
26061Please respect copyright.PENANAV1q4AmGQBR
"Kok gitu?" Rajuk Azril.26061Please respect copyright.PENANASpB70IrCEr
26061Please respect copyright.PENANAeDCkeq8VFv
"Soalnya kamu gak jujur." Singgung Laras.26061Please respect copyright.PENANAVPQCtotwQT
26061Please respect copyright.PENANA6N4Xgq23q0
Azril memeluk pinggang Laras dengan erat. "Azril udah jujur kok Mi?" Ujar Azril yakin.26061Please respect copyright.PENANA4j9Jthlw2y
26061Please respect copyright.PENANAl7A6TZa3Jc
"Bener kamu cuman liat tetek Umi doang?" Laras menekankan kata tetek bukan payudara. Ia masih membelai rambut Azril. "Sekarang Umi tanya lagi? Kamu sekarang liat apa?" Bisik Laras di telinga Azril. Membuat Azril merinding mendengarnya.26061Please respect copyright.PENANAEG3UheEy7E
26061Please respect copyright.PENANAZFHsHLZChN
Sejenak Azril terdiam, ia menatap nanar kearah sepasang bongkahan payudara Ibu tirinya yang ada di balik kimono yang di kenakannya. Tampak sepasang puting yang terlihat indah dan menggemaskan, membuat pekakas Azril menegang.26061Please respect copyright.PENANAObAXD4Qniu
26061Please respect copyright.PENANAUBaDQp1ZtC
Nafasnya memburu, hingga Laras dapat merasakan hembusan nafas hangat Azril di kulit payudaranya.26061Please respect copyright.PENANAIS19s0lvnS
26061Please respect copyright.PENANAMmofjcp9m3
"Azril... Lihat... Te... Tetek... umi." Jawab Azril tergagap.26061Please respect copyright.PENANAaG65EV0Asb
26061Please respect copyright.PENANAcedM3XLNWs
"Terus?"26061Please respect copyright.PENANAOJa7cxjTQM
26061Please respect copyright.PENANAGWKmaYRg7U
Gleeek...26061Please respect copyright.PENANAGbKTZbE0DQ
26061Please respect copyright.PENANAlfrCv7l3JD
"Azril... Lihat... Pu-put... Puting Umi."26061Please respect copyright.PENANAbFnTr68DtA
26061Please respect copyright.PENANASnhJP5RL1R
Deg... Deg... Deg...26061Please respect copyright.PENANALrsKSKnS6T
26061Please respect copyright.PENANAYgazid9wPY
"Apa sayang?" Jemari halus Laras membelai wajah imut Azril yang begitu tegang. Terus bergerak menuju bibir Azril. "Coba ulangi, Umi gak dengar." Desah Laras.26061Please respect copyright.PENANAA9MRtrVvHn
26061Please respect copyright.PENANA7wfoVjNsrC
"Az-r-i-l L-i-h-a-t Pu-Pu-ting U-U-Umii..." Gugup Azril.26061Please respect copyright.PENANASesaz719bi
26061Please respect copyright.PENANAToQXs9ZH6A
Kedua jari Laras masuk kedalam mulut Azril, dia menarik lidah Azril keluar, hingga air liur putranya menetas. "Ulangi sayang!" Pinta Laras, sementara tangan kirinya menyusup masuk ke dalam celana piyama Azril, ia membelai kontol mungil Azril.26061Please respect copyright.PENANALj0ZfI2Skl
26061Please respect copyright.PENANAlocSby7JEO
"Aaauuww..." Jerit Azril kesakitan.26061Please respect copyright.PENANADe98Dln8vO
26061Please respect copyright.PENANA4RtF3kocpD
"Ulangi."26061Please respect copyright.PENANAQbnETzP5ir
26061Please respect copyright.PENANAFAyG7S5hQ5
Deg... Deg... Deg...26061Please respect copyright.PENANAVIfqVLwq6B
26061Please respect copyright.PENANAUWWTjpoNgh
Azril menyadari kalau ada yang salah dari pengakuannya. "Azrlil... Ngintip... Tehtek Umhi... Nghintip puthing Umhi." Ucap Azril bersusah paya karena lidahnya di tarik keluar.26061Please respect copyright.PENANAYZ7hwIFK4F
26061Please respect copyright.PENANA0DHkkz5bM0
"Bandel kamu ya Nak."26061Please respect copyright.PENANAdRtYRMVKw6
26061Please respect copyright.PENANACtoTLCMxpL
Laras semakin keras meremas kontol Azril sebagai hukuman kepada Azril yang berani ngintip putingnya. Dan Azril hanya pasrah menerima hukumannya karena lancang mengintip puting Ibu Tirinya.26061Please respect copyright.PENANAE013UaYJVM
26061Please respect copyright.PENANAlu5klIjXxU
Remasan Laras tentu saja tidak main-main. Rasanya sangat sakit sekali, bahkan air mata Azril sampai keluar sanking sakitnya. Ia merasa perutnya ikut keram, dan tubuhnya terasa lemas seakan tenaganya di hisap habis oleh remasan Ibu Tirinya.26061Please respect copyright.PENANAb0WzxDe3nS
26061Please respect copyright.PENANABsOsveGDyK
"Sakiiit!" Rintih Azril.26061Please respect copyright.PENANAQ4clRjKoNG
26061Please respect copyright.PENANAjXb3HNboW3
Laras menarik sedikit kimononya agar Azril semakin leluasa melihat payudaranya yang berukuran 36D.26061Please respect copyright.PENANAasmWc8JBDX
26061Please respect copyright.PENANAwG5o6cGg0v
Antara terangsang dan tersiksa membuat sensasi yang di dapatkan Azril sulit untuk di jelaskan. Tapi yang pasti sensasi yang di dapatkan Azril menjadi candu yang membuat Azril tanpa sadar menikmati perlakukan Ibu Tirinya yang abnormal.26061Please respect copyright.PENANAHbmjPMdmmY
26061Please respect copyright.PENANAJuq4PKOieO
Dan itu terbukti setelah beberapa menit kemudian, ketika Azril tanpa sadar orgasme di tangan Ibunya.26061Please respect copyright.PENANAGgf3SRj5tB
26061Please respect copyright.PENANAAd4uFuAHqw
"Oughkk..."26061Please respect copyright.PENANAM8Dq8QITNo
26061Please respect copyright.PENANAXcmYAgzEaw
Tubuh Azril menegang beberapa detik, ia merasa seperti pipis, tapi pipisnya kali ini sangat nikmat. Setelah orgasmenya meredah, Azril melihat kearah wajah Ibu Tirinya yang tersenyum hangat, seakan tidak terjadi apa-apa diantara mereka.26061Please respect copyright.PENANA1Soy85iWql
26061Please respect copyright.PENANAtRpv8aQC4p
Laras menarik kembali tangannya, terlihat jelas di jarinya yang terkena tetesan sperma Azril.26061Please respect copyright.PENANAQZdGO4FupE
26061Please respect copyright.PENANAu9BXikxJIA
"Apa yang kamu lakukan itu zina mata, dan itu salah. Kamu taukan hukumnya?" Azril mengangguk patuh. "Lain kali jangan kamu ulangi lagi ya. Atau Umi akan hukum kamu lebih berat lagi." Ancam Laras, tapi entah kenapa tidak terlihat menakutkan di mata Azril.26061Please respect copyright.PENANAv9R3uo71XP
26061Please respect copyright.PENANAW0QTdJwMYb
"Iya Mi, Azril janji gak akan mengulanginya lagi."26061Please respect copyright.PENANAsdJMy6eZJA
26061Please respect copyright.PENANAb1hP4hxRG9
"Bagus..." Laras membuka mulut Azril, lalu memasukan kedua jarinya ke dalam mulut Anaknya. "Telan nak." Bisik Laras, tanpa pikir panjang Azril menelan spermanya sendiri.26061Please respect copyright.PENANArF53A5cDyI
26061Please respect copyright.PENANAI9MAS0UqxN
Perlakuan Laras terhadap Azril memang tidak membuat memeknya orgasme. Tapi ia mendapatkan orgasme lainnya, yaitu orgasme batin yang membuat dirinya merasa sangat puas dan legah. Setelah beberapa hari ini ia tersiksa oleh perlakuan Daniel kepada dirinya.26061Please respect copyright.PENANAm1zZGzKOHk
26061Please respect copyright.PENANALLGGsDo5cU
Ia merasa Azril memang tempat yang tepat untuk melepaskan semua emosinya kepada Daniel.26061Please respect copyright.PENANARpbeIwjezY
26061Please respect copyright.PENANAjF6n2hYL7t
"Umi sayang Azril."26061Please respect copyright.PENANArxDaPHGvnw
26061Please respect copyright.PENANAO20tIs6MpU
Azril tersenyum kearah Ibu Tirinya. "Azril juga sayang banget sama Umi." Jawab Azril dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat bahagia.26061Please respect copyright.PENANAnHSHVjkdxY
26061Please respect copyright.PENANAva6uyAeLRs
"Terimakasih sayang."26061Please respect copyright.PENANAw9abJPk3vS
26061Please respect copyright.PENANAGmBOTlJEtX
*****26061Please respect copyright.PENANA27BKezwhFY
26061Please respect copyright.PENANAxAGMk30DYe
Pagi ini Azril terlihat begitu semangat. Rasa kantuk yang menyerangnya sama sekali tidak ia hiraukan. Kejadian tadi pagi, seakan menjadi cambuk baginya, membuatnya menjadi lebih fresh di bandingkan hari-hari sebelumnya. Saat ia bergabung di ruang makan, Laras terlihat biasa-biasa saja, seakan tidak pernah terjadi apapun tadi pagi.26061Please respect copyright.PENANA6sx4Q5mOrv
26061Please respect copyright.PENANAZuyUVMiwCT
Berbeda dengan Azril, ia tak bisa menganggap kalau kejadian tadi pagi hal yang biasa saja. Karena baginya itu sangat luar biasa sekali.26061Please respect copyright.PENANAGshLm05BGu
26061Please respect copyright.PENANAc6h6I8bmIM
Tap... Tap... Tap...26061Please respect copyright.PENANA9ilrgMJkBM
26061Please respect copyright.PENANADLtnaWUjeK
Terdengar suara langkah kaki dari tangga rumahnya. Otomatis ia menoleh ke belakang dan melihat seorang anak gadis cantik dan seksi berjalan menuruni anak tangga. Ia menghampiri Laras dengan wajah cemberut.26061Please respect copyright.PENANA8WeN6ri19X
26061Please respect copyright.PENANAXSiQBtWd8G
Sementara Azril terdiam membisu menatap Clara, Kakak Tirinya yang tampil berbeda dari biasanya, walaupun dengan seragam yang sama.26061Please respect copyright.PENANAWR29g0AdX9
26061Please respect copyright.PENANAEcCpdZ5zhH
"Ini kekecilan Mi!" Protesnya.26061Please respect copyright.PENANAhDC632q5wn
26061Please respect copyright.PENANAZjeg2C9evV
Laras tersenyum sembari memegang lengan putrinya. "Kecil gimana? Itu udah pas banget buat kamu sayang." Puji Laras, sembari menatap tubuh putrinya.26061Please respect copyright.PENANAEn6JtN4AoV
26061Please respect copyright.PENANAixkUPptMh8
"Pas gimana?"26061Please respect copyright.PENANAd7SjVUo5PM
26061Please respect copyright.PENANAGjHlScN0Wx
"Tapi menurut Umi ini pas kok." Laras menoleh kearah Azril. "Gimana menurut kamu Dek? Baju Kak Clara pas apa kekecilan?" Tanya Laras sembari mengedipkan mata kanannya kearah Azril.26061Please respect copyright.PENANAVDRFHMjekZ
26061Please respect copyright.PENANAsWcvxkpCLH
Azril yang terlalu terpesona dengan penampilan Clara sempat tergagap. Tapi ia buru-buru menenangkan dirinya. "I-iya Kak! Itu pas banget kok Kak." Jawab Azril, yang awalnya sedikit terbata-bata.26061Please respect copyright.PENANAfmWftbkCK4
26061Please respect copyright.PENANA3BGi08KKpr
Kalau boleh jujur, pakaian yang di kenakan Clara sangat ngepres di tubuhnya. Ah tidak, lebih tepatnya kekecilan. Kemeja putih dengan lambang pesantren Al-tauhid di saku kanannya terlihat sesak ketika di kenakan Clara. Bentuk bulat payudara Clara membuat kancing-kancing kemejanya seakan ingin putus sanking sesaknya. Tidak hanya itu, kemeja putih yang seharusnya cukup panjang hingga ke pinggul, kini terlihat pendek. Ketika Clara tegak lurus, atau ia membungkuk, maka sedikit kulit pinggangnya akan terlihat.26061Please respect copyright.PENANAvOQhsjutJu
26061Please respect copyright.PENANA5nPlp5rqq1
Dan yang membuat Azril tidak ingin berpaling, rok hijau yang di kenakan oleh Kakak Tirinya tidak kalah ngepres di bandingkan kemejanya. Bulatan pantat Kakaknya terlihat nyata dengan garis celana dalamnya.26061Please respect copyright.PENANAHtU4SYxF5U
26061Please respect copyright.PENANAeoKxdMP5zV
Berulang kali Azril menelan air liurnya, menatap nanar kearah tubuh Clara yang tidak kalah seksi di bandingkan tubuh Laras.26061Please respect copyright.PENANAt5Fpe4o1qy
26061Please respect copyright.PENANAtWOnAekOWZ
"Tuh... Kamu denger sendirikan?" Ujar Laras.26061Please respect copyright.PENANAuTY4HJLc3p
26061Please respect copyright.PENANAS3bzSu7uOp
Clara mendesah pelan. Walaupun ia merasa agak risih dengan seragam yang baru di berikan Ibunya, tapi ia memilih untuk mengalah. "Iya deh Mi." Jawab Clara seraya duduk di sebuah kursi meja makan.26061Please respect copyright.PENANA0sQaqvyPMZ
*****26061Please respect copyright.PENANAehQcmNrwk4
26061Please respect copyright.PENANAtmi0hn9hIH
"Aurel!"26061Please respect copyright.PENANAHOdUWybdpq
26061Please respect copyright.PENANAeZpcuVPkOa
Azril bergegas menghampiri salah satu santri Wati yang hendak menuju kantor Aliya yang berada di zona santriwan. Ia menghentikan langkahnya ketika melihat sosok Azril yang menghampirinya.26061Please respect copyright.PENANA2abHHMBxqh
26061Please respect copyright.PENANArtwihAUBYu
Wajah cantiknya menebarkan senyuman, membuat detak jantung Azril menjadi tak beraturan.26061Please respect copyright.PENANAmDSmyhqig5
26061Please respect copyright.PENANAOCYdsFFNTa
"Mau ke kantor Aliya?" Tanya Azril.26061Please respect copyright.PENANAh456XQPh9s
26061Please respect copyright.PENANAg0J8t2ECk2
Aurel menganggukan kepalanya. "Iya." Jawabnya singkat.26061Please respect copyright.PENANAg9hB58zsi0
26061Please respect copyright.PENANACTNKYRUpg1
"Bareng ya."26061Please respect copyright.PENANAvGBMN2So71
26061Please respect copyright.PENANAStVu4DgG3d
Lagi Aurel hanya menganggukkan kepalanya. Akhir-akhir ini mereka berdua memang sering terlihat bersama. Tetapi walaupun begitu mereka tak banyak bicara satu sama lain. Hanya saja sesekali Azril melirik kearah Aurel. Wanita yang membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya.26061Please respect copyright.PENANAfTtR92UTFE
26061Please respect copyright.PENANArlvNdUFGyK
Tapi sayang, Azril bukannya pujangga ulung yang terbiasa menggombal. Jangankan menggombal, untuk mengajak Aurel bicara saja, bibir Azril terasa kakuh.26061Please respect copyright.PENANAcOSWle3q7C
26061Please respect copyright.PENANARnBLQwZyzP
Tidak terasa waktu berjalan cepat bagi Azril. Dengan berat hati ia harus berpisah dengan Aurel.26061Please respect copyright.PENANAgXgvQU3l32
26061Please respect copyright.PENANAfJuXgXXS4y
"Aku duluan ya!"26061Please respect copyright.PENANA3tZtcfnhUv
26061Please respect copyright.PENANAl4zC085Gnf
"Eh, iya." Jawab Azril kikuk.26061Please respect copyright.PENANAmh0rXvtcwi
26061Please respect copyright.PENANA27ZTgRZUF6
Ia berdiri mematung sembari menatap Aurel yang masuk ke kantor Aliyah. Andai saja ia punya keberanian, ingin sekali Azril mengajak Aurel keluar pesantren, walaupun itu hanya pergi ke pasar kabupaten.26061Please respect copyright.PENANAhIJnUk6tc0
26061Please respect copyright.PENANAFzcjaMZ7Sy
Tanpa di sadari Azril, sudah sejak tadi salah satu sahabatnya berdiri di belakangnya. Ketika ia memutar tubuhnya hendak ke kelas, ia sangat terkejut melihat sosok Rayhan yang tengah tersenyum mengejeknya, membuat wajah Azril pucat pasi karena ketahuan sedang bersama Aurel.26061Please respect copyright.PENANAiG0B5Gc4q8
26061Please respect copyright.PENANAvqxdXNcKsC
"Lo jangan salah paham." Tembak Azril.26061Please respect copyright.PENANAnR3npYs5h1
26061Please respect copyright.PENANAYR7FmOCS7P
Rayhan menampilkan wajah iblisnya. "Salah paham gimana si? Ana gak ngerti." Ucap Rayhan dengan nada mengejek, membuat Azril makin salah tingkah.26061Please respect copyright.PENANACY2MLU2eB7
26061Please respect copyright.PENANAJxlWGZBCcB
"Taiklah." Umpat Azril.26061Please respect copyright.PENANADqcrM6fO8o
26061Please respect copyright.PENANAB4KZfX9dOQ
"Hahahaha..." Tawa Rayhan pecah melihat sahabatnya yang tampak kesal. "Cie... Yang ada gebetan baru! Kenalin dong." Goda Rayhan sembari merangkul sahabatnya.26061Please respect copyright.PENANAiUhaeVWiVT
26061Please respect copyright.PENANANxd44i17wu
"Gak, cuman teman." Azril buru-buru melangkah ke kelasnya.26061Please respect copyright.PENANACBT9T9WJey
26061Please respect copyright.PENANAYTx2SQx0Ok
Rayhan bergegas mengejar sahabatnya. "Ayolah kawan, siapa putri cantik yang membuat wajah sahabat daku sampai memerah seperti telur rebus." Celetuk Rayhan, dengan nada suara seorang pujangga.26061Please respect copyright.PENANADTREuIy6SN
26061Please respect copyright.PENANAkJYxFsoASB
Azril memilih untuk bungkam. Karena ia tidak ingin menjadi bulan-bulanan Rayhan. Walaupun ia tau, tidak lama lagi, ia akan di buly habis-habisan oleh ketiga sahabatnya.26061Please respect copyright.PENANAOUFxHYarFF
26061Please respect copyright.PENANAZVqzIN8eMf
Sementara itu di kejauhan, Aurel tampak tersenyum kearah seseorang yang tak jauh darinya.26061Please respect copyright.PENANAEvkrJDHbI2
26061Please respect copyright.PENANAJAStSxpEji
26061Please respect copyright.PENANAew9oI3Zk5I
****26061Please respect copyright.PENANAXJH4w3UMZy
26061Please respect copyright.PENANATkDn2qH4Zn
Di dalam kelas 26061Please respect copyright.PENANA0NxpLownRt
26061Please respect copyright.PENANAk6dEwyccSm
Di saat Aziza, Asyifa, dan Adinda tengah serius mendengarkan penjelasan Ustadza Kartika di depan kelas. Aurel malah mencuri-curi waktu membalas pesan WhatsApp dari seseorang Santri yang ia kagumi. Tindakan Aurel jelas sangat beresiko, mengingat pihak pesantren tidak mengizinkan para santri membawa hp. Apa lagi sampai berkirim pesan dengan seorang santri.26061Please respect copyright.PENANAy2rDOrCmuD
26061Please respect copyright.PENANA3DgIpqMjOg
Ekspresi wajah Aurel berubah-ubah layaknya anak remaja yang tengah jatuh cinta. Sesekali ia tersenyum, sesekali wajah merah padam, dan sesekali ia tampak cemburut.26061Please respect copyright.PENANA8hXiBC3K3W
26061Please respect copyright.PENANAiwZJQxinj7
Drrrrtt...26061Please respect copyright.PENANAXGuq6LDJe3
26061Please respect copyright.PENANABDPHvMsvo3
Hp Aurel kembali bergetar. Ia bergegas membuka aplikasi WhatsApp untuk membaca sebuah pesan.26061Please respect copyright.PENANAXXEUIXbTAe
26061Please respect copyright.PENANAdj7A42nGI9
My Lovely26061Please respect copyright.PENANAUjNXStbBQ0
Aku kangen sayang...26061Please respect copyright.PENANAQ2cyiYQw42
26061Please respect copyright.PENANA9AUWGfjmxJ
Bibir merah Aurel menyunggingkan senyuman. Buru-buru ia membalas pesan tersebut.26061Please respect copyright.PENANAb6UI1omCzf
26061Please respect copyright.PENANA4GKaRqpsaH
Aurel26061Please respect copyright.PENANAP9cTegds8q
Aku juga kangen kamu beb26061Please respect copyright.PENANA49INdPPfUp
26061Please respect copyright.PENANA2Z4XldJLw3
My Lovely26061Please respect copyright.PENANAkY0QtK9wGM
Pulang sekolah, ketemu tempat biasa.26061Please respect copyright.PENANAy6SV4lRQsR
26061Please respect copyright.PENANA0TQzYJ0V5M
Aurel26061Please respect copyright.PENANADK9knfEsUq
Lagi pengen ya, hihihi... Tapi jangan sampe keblabasan ya?26061Please respect copyright.PENANAwhEJ8MrPbh
26061Please respect copyright.PENANADVFV5pd7hY
My Lovely26061Please respect copyright.PENANAjdqFnjV9Sr
Amaaan... Kayak kemarin aja yang. DP nya dulu dong yang, kontol aku ngaceng ni26061Please respect copyright.PENANAmqTER66yc0
26061Please respect copyright.PENANAe2d2C2jPWu
Mata Aurel terkesiap ketika ia melihat sebuah foto kontol yang di kirimkan oleh kekasihnya.26061Please respect copyright.PENANAl3YAK6Rm2o
26061Please respect copyright.PENANAJAEqzUIJla
Aurel26061Please respect copyright.PENANAfJJizftSo8
Lagi di kelas beb, takut ketahuan.26061Please respect copyright.PENANA2XZg7jF7F1
26061Please respect copyright.PENANAeNYocIKrEU
My Lovely26061Please respect copyright.PENANA732KvhpDxQ
Sedikit aja.26061Please respect copyright.PENANAdAiNg5e445
26061Please respect copyright.PENANA0gpcTC19VN
Aurel mendesah pelan, ia melihat ke sisi kanan, Aziza tampak serius mencatat tulisan yang ada di papan tulis. Sementara Ustadza Kartika tampak sibuk menjelaskan beberapa poin penting tentang sejarah agama.26061Please respect copyright.PENANAHmV4Nugcng
26061Please respect copyright.PENANAkOQ4pXTgEM
Diam-diam Aurel menarik sedikit rok hijaunya, lalu dari bawah ia memfoto selangkangannya. Ceklek26061Please respect copyright.PENANAQ5YO73cgAm
26061Please respect copyright.PENANAvDQ0BaNMpb
"Kamu ngapain Rel?" Tanya Aziza heran.26061Please respect copyright.PENANA3l6x8hzcYd
26061Please respect copyright.PENANALtXF05NDxK
Aurel terlihat salah tingkah. "Eh, gak apa-apa kok." Elak Aurel, seraya tersenyum menutupi kegugupannya saat ini. Tentu ia tidak ingin sahabatnya tau kalau barusan ia memfoto selangkangannya sendiri.26061Please respect copyright.PENANAr9Uvf08myF
26061Please respect copyright.PENANAMHCkApf3Yz
"Ya ampun Rel, itu sembunyikan." Hardik Aziza ketika melihat handphone milik Aurel.26061Please respect copyright.PENANA2VmL85NLTe
26061Please respect copyright.PENANAJPNVq9W5es
"I-iya." Jawab Aurel tergagap.26061Please respect copyright.PENANAwa7lc2fgAl
26061Please respect copyright.PENANA0nxJ46JmdU
Aziza mendesah pelan, lalu dia kembali mencatat tulisan yang ada di papan tulis. Sementara Aurel buru-buru mengirimkan foto selangkangannya sebelumnya yang lain curiga dengan aksi nekatnya di dalam kelas.26061Please respect copyright.PENANANfJx7ZIRvP
26061Please respect copyright.PENANAsoUXikYs6M
*****26061Please respect copyright.PENANAGAbHOAGYHR
26061Please respect copyright.PENANAe3ONcuEYvK
26061Please respect copyright.PENANA2enlo1Es64
26061Please respect copyright.PENANA2K4Ql0XyrB
26061Please respect copyright.PENANAQpdeev9BRX
26061Please respect copyright.PENANAZeW4BiHFeJ
26061Please respect copyright.PENANAPNb4O0Q0h8
26061Please respect copyright.PENANAT9zpiDbmQm
26061Please respect copyright.PENANA6ZCB1HrT3F
26061Please respect copyright.PENANAnPcBRZC491
26061Please respect copyright.PENANAFsOKOXH7Wm
26061Please respect copyright.PENANA8kh4SA4eb6
26061Please respect copyright.PENANA3RjvAVkaq9
26061Please respect copyright.PENANApxZ2fVp54B
26061Please respect copyright.PENANAcMMUty8c2O
26061Please respect copyright.PENANASk4VwZCfJi
Sore hari26061Please respect copyright.PENANAH3AMlEBM9O
26061Please respect copyright.PENANAtANKn9o6mr
Rayhan bertandang ke rumah Ustadza Risty. Ia tengah duduk di ruang tamu sembari menjelajahi seisi ruangan sederhana itu. Tidak ada yang istimewa di rumah Ustadza Risty, hanya ada sebuah sofa kecil dan meja. Sementara warna cat dinding rumah Ustadza terlihat sudah lusuh.26061Please respect copyright.PENANA48xY85uFBp
26061Please respect copyright.PENANAJv9mq1KXkn
Tidak lama kemudian Ustadza Risty datang menghampiri Rayhan sembari membawakan teh hangat.26061Please respect copyright.PENANACHr3zUJb2H
26061Please respect copyright.PENANAlSkNOeecdj
"Terimakasih Ustadza."26061Please respect copyright.PENANAPqtuwxAcHq
26061Please respect copyright.PENANAm3NbSV0rVe
Ustadza Risty tersenyum manis. "Sama-sama, di minum dulu." Ujar Ustadza Risty.26061Please respect copyright.PENANAOBGFzNbpUX
26061Please respect copyright.PENANAsow9WyhqsK
Bukan tanpa alasan Rayhan berada di rumah Ustadza Risty. Sepulang sekolah tadi, ia memang di minta Ustadza Risty untuk mampir ke rumahnya, karena ada yang ingin di omongkan. Awalnya Rayhan pikir ini terkait masalah kemarin ketika ia ketahuan mengintip. Tapi melihat betapa baiknya Ustadza Risty menyambutnya, membuat Rayhan jadi ragu.26061Please respect copyright.PENANAbO0qCBu6s8
26061Please respect copyright.PENANASr5EncIDRE
Ustadza Risty merapikan gamisnya di bagian pantat sebelum ia duduk di dekat Rayhan. Dari wajahnya terlihat sekali kalau saat ini ia sedang gugup.26061Please respect copyright.PENANA5ZXyh3BU3G
26061Please respect copyright.PENANAdI8HSSlD0h
"Ustadza, anu... Saya di suruh kemari ada apa ya." Tanya Rayhan, ia sedikit bingung.26061Please respect copyright.PENANAB48yLeNsip
26061Please respect copyright.PENANAYOg55S9VU0
Ustadza Risty menghela nafas perlahan. "Tawaran kemarin masih ada gak?" Tanya Ustadza Risty, suara indahnya terdengar berat seakan ia ragu untuk mengatakannya.26061Please respect copyright.PENANAjok8OWQOMt
26061Please respect copyright.PENANAtaKuC0ZlWM
"Tawaran apa?"26061Please respect copyright.PENANAYeuIx11DtX
26061Please respect copyright.PENANADNOsh9QvY5
"Katanya Ustadza boleh curhat."26061Please respect copyright.PENANAUmLTHg6P8H
26061Please respect copyright.PENANAaRvzjCo9mk
Rayhan tergelak mendengar jawaban Ustadza Risty. "Oh itu... Ya masihlah Ustadza." Jawab Rayhan, setelah di pelototi oleh Ustadza Risty. "Eh tapi gak gratis loh Ustadza." Sambung Rayhan.26061Please respect copyright.PENANAkebL2mgaHJ
26061Please respect copyright.PENANAhwghIoDBfI
"Ustadza harus bayar berapa?"26061Please respect copyright.PENANAAtX6YAfuqy
26061Please respect copyright.PENANA40atE0XMPE
"Oh bukan uang Ustadza. Sebagai gantinya, kesalahan saya kemarin di tangguhkan." Usul Rayhan, membuat Ustadza Risty malah tertawa. Ia sama sekali sudah tidak berminat mempermasalahkan kesalahan Rayhan kemarin.26061Please respect copyright.PENANAaAE212GnZy
26061Please respect copyright.PENANAJDKtGPpXK3
"Oke deal." Jawab Ustadza Risty.26061Please respect copyright.PENANAPtkhLaGz0Y
26061Please respect copyright.PENANAnRjydGg3tj
"Jadi mau curhat apa ni Ustadza?"26061Please respect copyright.PENANAj3vmULIsr3
26061Please respect copyright.PENANAKnp2yFFSZs
"Soal kemarin..."26061Please respect copyright.PENANAjcgJQn2ZMQ
26061Please respect copyright.PENANAbJf9zgHyvo
"Soal Ustad Fuad yang mau menikah lagi?" Tanya Rayhan, Ustadza Risty menganggukan kepalanya.26061Please respect copyright.PENANADPqXLbSDJX
26061Please respect copyright.PENANAc3rwScqzyV
Perlahan Ustadza Risty mendesah pelan. "Ehmm... Me-menurut kamu, hmm... Ustadza ca-cantik gak? Seksi? Ehmm... Masih terlihat menarik gak?" Ustadza Risty memberondong beberapa pertanyaan sekaligus kepada Rayhan yang masih dengan setia mendengarkannya.26061Please respect copyright.PENANA2pExZke9cr
26061Please respect copyright.PENANAWm03coB4sP
"Eh kok tanya gitu Ustadza?"26061Please respect copyright.PENANA4xCF3hQ06J
26061Please respect copyright.PENANAR4G7T0LJYe
"Kemarinkan kamu sudah lihat semuanya." Jawab Ustadza Risty bersemu merah.26061Please respect copyright.PENANAq20FLtqcc7
26061Please respect copyright.PENANAOAKeVoZ6t6
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya karena merasa bersalah. Untuk menghilangkan perasaan gerogi, Rayhan kembali meminum tehnya.26061Please respect copyright.PENANAcbptR5hsbp
26061Please respect copyright.PENANA0EQ5eNq89w
"Jadi apa jawabannya?" Desak Ustadza Risty.26061Please respect copyright.PENANA82Xlcb9iA7
26061Please respect copyright.PENANAtNZECKvGdF
"Menurut saya Ustadza itu cantik, dan... Eehmm... Tubuh Ustadza Risty juga sangat bagus. Saya ehm... Sampe coli dua kali kemarin." Jawab Rayhan jujur, dan di luar dugaan, Ustadza Risty malah tertawa renyah.26061Please respect copyright.PENANAiJP60KtVEp
26061Please respect copyright.PENANAHIpcnzSI2F
"Kamu tuh ada-ada aja."26061Please respect copyright.PENANANeeblE1f6G
26061Please respect copyright.PENANAlW1l5LjAkG
"Hehehe..."26061Please respect copyright.PENANAz8eEG5bEkQ
26061Please respect copyright.PENANAZIh5bcMCCC
"Kalau menurut kamu Ustadza masih menarik, lantas kenapa Ustadza Fuad mau berpoligami." Jawab Ustadza Risty yang terlihat kembali murung.26061Please respect copyright.PENANAtlMbCGPWa2
26061Please respect copyright.PENANANdnB1lcszo
"Sebenarnya banyak faktor Ustadza, mungkin selama ini Ustadza kurang perhatian."26061Please respect copyright.PENANAsxcJfZQs5q
26061Please respect copyright.PENANAXfhWRLLOCr
"Perhatian seperti apa? Setiap hari saya selalu menyiapkan semua keperluan keluarga saya, dan Ustadza rasa perhatian yang Ustadza berikan sudah lebih dari cukup." Jelas Ustadza Risty berapi-api.26061Please respect copyright.PENANAtsNNhKMEvP
26061Please respect copyright.PENANAagk5lu55EJ
Rayhan menegakkan punggungnya. "Maaf Ustadza! Ehmmpsss... Kalau boleh tau, satu Minggu berapa kali Ustadza ehmm... Begituan." Ujar Rayhan terbata-bata.26061Please respect copyright.PENANAsw9awmv7pS
26061Please respect copyright.PENANAbAufCZxdQl
Jujur baru kali ini ada seseorang bertanya tentang hubungan ranjangnya, membuat dirinya jadi gerogi. "Anu... Ehmm... Sa-satu sampai dua kali sebulan." Jawab Ustadza Risty membuat Rayhan tergelak mendengarnya.26061Please respect copyright.PENANAcy0LmcbecG
26061Please respect copyright.PENANAULPLhXHzUI
"Serius?"26061Please respect copyright.PENANANpU0yJZCNA
26061Please respect copyright.PENANAq59OeksRAz
"Ih kamu tuh ya." Rajuk Ustadza Laras.26061Please respect copyright.PENANAbzj2Md79th
26061Please respect copyright.PENANAwZa8MZXG24
"Maaf-maaf Ustadza... Ehmm... Kalau boleh saya tebak, saat main Ustadza selalu berada di bawah. Dan tidak pernah melakukan oral sex?" Tanya Rayhan berusaha bersikap lebih serius.26061Please respect copyright.PENANAM1PXvjobD4
26061Please respect copyright.PENANAL6trjYSmB5
"I-iya, emang aneh?"26061Please respect copyright.PENANAsbAImCSI1u
26061Please respect copyright.PENANAXbxKLoGEPL
Rayhan mengangguk mantab. "Berarti Ustadza wanita konservatif. Emang Ustad Fuad tidak pernah minta yang macam-macam? Ehm... Seperti minta di kulum itunya?" Pertanyaan Rayhan semakin vulgar membuat wajah Ustadza Risty terasa panas karena malu.26061Please respect copyright.PENANAe8zd0aLG55
26061Please respect copyright.PENANAGXZZG6tV9v
"Per-nah... Tapi Ustadza tolak. Jijik."26061Please respect copyright.PENANA7S7f72X66C
26061Please respect copyright.PENANAcpwgdTbgsq
"Ya ampun Ustadza! Hahahaha... Padahal bagi kami pria sex itu bukan hanya sekedar buka baju terus ngentot! Kalau kayak gitu gak ada seninya. Akan lebih menyenangkan kalau di mulai dengan foreplay terlebih dahulu. Dan saya yakin, suami Ustadza pasti bakalan ketagihan." Jelas Rayhan, seakan ia sudah sangat berpengalaman soal berhubungan badan.26061Please respect copyright.PENANAG666DQUMg0
26061Please respect copyright.PENANA315motayL0
"Dan lagi Ustadza, pria itu suka sama wanita yang agresif di atas ranjang. Rasanya lebih nendang." Sambung Rayhan.26061Please respect copyright.PENANA5kmQlOZvnw
26061Please respect copyright.PENANApW0dx1cwIe
"Pusing kepala Ustadza dengerin kamu." Omel Ustadza Risty. "Jadi menurut kamu Ustadza harus melakukan itu agar suami Ustadza betah tinggal di rumah?" Rayhan menganggukan kepalanya.26061Please respect copyright.PENANArxyqA7Fcf3
26061Please respect copyright.PENANAyr5pvyraKF
"Selain itu... Coba rubah penampilan Ustadza agar lebih terlihat seksi, seperti memakai kimono atau lingerie." Ujar Rayhan.26061Please respect copyright.PENANADlK0FaOX2O
26061Please respect copyright.PENANA020XjuFj35
"Astaghfirullah Ray! Itu pakaian pelacur."26061Please respect copyright.PENANAeXFmadcKAb
26061Please respect copyright.PENANALLmLTGl6tp
"Jadi pelacur untuk pasangan sendiri tidak masalah." Jawab Rayhan.26061Please respect copyright.PENANAPhmjtufD5M
26061Please respect copyright.PENANADHj5CSGrop
Ustadza Risty mendesah pelan. "Ya, kamu benar." Ustadza Risty tersenyum tipis. "Tapi kalau untuk oral sex, kayaknya Ustadza harus belajar dulu." Ujar Ustadza Risty dengan gestur tubuh yang terlihat salah tingkah.26061Please respect copyright.PENANAETa2DvgViH
26061Please respect copyright.PENANAs2ZNOYT2be
"Kalau butuh guru, saya siap Ustadza." Celetuk Rayhan.26061Please respect copyright.PENANAAzeJEbyadg
26061Please respect copyright.PENANAHZswCVidRJ
Mata Ustadza Risty melebar, dengan tawa yang meledak. Ia tidak menyangkah bisa memiliki murid segila Rayhan. Tapi di dalam hati ia berterimakasih karena nasehat Rayhan memang benar adanya. Apa salahnya menjadi pelacur untuk pasangan sendiri.26061Please respect copyright.PENANA7lb1xIzU6S
26061Please respect copyright.PENANA8lc8DohGgf
Ustadza Risty berfikir kalau dirinya sepertinya harus belajar banyak dari pemuda bauk kencur yang ada di sampingnya saat ini.26061Please respect copyright.PENANA1fgGP0kaH0
*****26061Please respect copyright.PENANAu2BKObO7uY
26061Please respect copyright.PENANAwjC9lf6EgE
Teeeeng... Teeeeng... Teeeeeng...26061Please respect copyright.PENANAaB0n2GqrE7
26061Please respect copyright.PENANAeqaRxJp5qO
Suara jam lonceng yang berada di ruang tengah berdentang keras, menandakan kalau saat ini sudah jam dua belas malam. Di sudut kamar, Haja Laras mendesah pelan, ia meremas-remas jarinya, ada rasa khawatir yang membuncah di hatinya, setiap kali jam itu berbunyi.26061Please respect copyright.PENANA2EMOxZ8X4e
26061Please respect copyright.PENANAVGIWmRrpPB
Ia menyeka keringat di dahinya, sembari melirik kearah pintu kamarnya, seakan ia tengah menunggu seseorang.26061Please respect copyright.PENANA0bC9KdsdhF
26061Please respect copyright.PENANAqTxUxAOenC
Tidak lama kemudian pintu kamarnya terbuka, sesosok pemuda tersenyum menyeringai kearahnya. Ia menampakkan wajah iblisnya. Bibir Haja Laras bergetar, tubuhnya menggigil, menatap sayu kearah sang predator.26061Please respect copyright.PENANANoi3N7ieVF
26061Please respect copyright.PENANAseK5GngDN4
Ia berjalan perlahan mendekatinya, setiap langkahnya bagaikan teror yang menakutkan bagi Laras. Tapi dirinya hanya kelinci kecil, bisa apa dia menghadapi srigala seperti Daniel. Ia tidak bisa lari, yang bisa ia lakukan hanyalah merintih dan merengek ketika sang srigala mencabik-cabik dirinya.26061Please respect copyright.PENANAjpf4kZUeSr
26061Please respect copyright.PENANAe2RWYbmUTp
"Assalamualaikum Bu Haja?" Bisik Daniel sembari membungkukkan badannya.26061Please respect copyright.PENANArtKNr0aE6d
26061Please respect copyright.PENANAI6kHvzCBKx
Laras menggelengkan kepalanya. "Stop Dan! Aku tantemu, sudah cukup." Klise... Mungkin itulah yang ada di benak Laras saat ini.26061Please respect copyright.PENANAK2g5ZmTCpF
26061Please respect copyright.PENANA6wszNlkZYy
Selalu saja, dan selalu saja ia menggunakan alasan yang sama ketika sang predator menyapanya. Seakan-akan ia tak relah di jamah, tapi pada akhirnya ialah yang akan mengemis, meminta sang predator untuk menjamah tubuhnya.26061Please respect copyright.PENANAG7uyYgCENZ
26061Please respect copyright.PENANA0L8fiClz4d
Ia menggigit bibir merahnya ketika Daniel mulai menanggalkan pakaiannya. Nafasnya tercekat, tatkalah matanya menatap nanar kearah seonggok daging, yang sudah tidak terhitung berapa kali membawa nya ke surga iblis, membuatnya kecanduan ingin mengulangi lagi dan lagi, walaupun ia tau itu salah.26061Please respect copyright.PENANAVHFmLN12he
26061Please respect copyright.PENANAl7NPXXj4aN
"Kok gak di jawab." Daniel membelai wajah cantik Laras.26061Please respect copyright.PENANAjw1jgerZaF
26061Please respect copyright.PENANAYsDD9iwhYc
"Wa-waalaikumsalam Tuan!" Lirih Laras.26061Please respect copyright.PENANAZpqAuWTtrM
26061Please respect copyright.PENANAxYpwa6b0JR
Daniel tersenyum tipis. "Bagus sekali!" Puji Daniel, ia membelai bibir merah Laras, menyusupkan jari telunjuknya untuk di hisap mesrah olehnya.26061Please respect copyright.PENANABIGSNsNOVq
26061Please respect copyright.PENANAqW7pVsRKNt
Hangat... Itulah yang di rasakan Daniel ketika sang budak sex tengah mengulum jarinya. Selagi jari tangan kanannya di hisap, jemari tangan kirinya sibuk membuka kancing piyama yang di kenakan sang Ustadza. Hingga tampak sepasang gunung kembar yang terlihat sangat indah.26061Please respect copyright.PENANAP7F1pfCB6s
26061Please respect copyright.PENANArLLmm9wpaY
Jemarinya membelai puncak payudara sang Ustadza, membuat tubuhnya terhenyak merasakan getaran syahwat yang di berikan Daniel kepadanya.26061Please respect copyright.PENANAUZfcnhQgq5
26061Please respect copyright.PENANAJywX9duvSF
Ia menggelengkan kepalanya, dengan tatapan memohon agar Daniel berhenti menggodanya. Tapi permohonannya di tolak, Daniel malah semakin intens menjamah payudaranya, meremas dan memilin putingnya.26061Please respect copyright.PENANAyzzMjm4mdz
26061Please respect copyright.PENANAKvCjGq4JOI
"Aahkk... Cukup! Aku mohon." Melas Laras.26061Please respect copyright.PENANA6bwkaZi9Vm
26061Please respect copyright.PENANAZ425iqwnOO
Daniel menarik leher Laras, dia melumat mesrah bibir merah sang Ustadza. "Ehmmpsss... Ehmmpsss... Ehmmpsss..." Dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulut Haja Laras, membelit lidah tersebut dengan mesrah.26061Please respect copyright.PENANA28FHnOQh9s
26061Please respect copyright.PENANAnLsGEFF6xi
"Ehmmpsss... Cukup... Eehmmppss..." Nafas Laras tersengal-sengal ketika ia harus meladeni ciuman ganas dari sang predator yang dengan perlahan mulai memakan kesadarannya, merenggut kenikmatan dari bibirnya.26061Please respect copyright.PENANAscza6FpiJq
26061Please respect copyright.PENANAMdwMIDh4KK
Setelah puas melumat bibirnya, Daniel meminta Laras untuk mengoral kontolnya. Ia memaksa Laras untuk menunduk, mengarahkan kontolnya di bibir merah sang Ustadza yang tampak gemetar. Sedikit imannya bergejolak, tapi sang Iblis tak menyerah untuk membuat sang Ustadza takluk akan birahi syahwatnya.26061Please respect copyright.PENANApz5UCjSje1
26061Please respect copyright.PENANAleEmcMDbOe
Jemari halusnya membelai batang kemaluan Daniel, lidahnya terjulur menari-nari di kepala kontol Daniel yang berbentuk jamur. Lalu ia menghisapnya dengan perlahan.26061Please respect copyright.PENANAV0xD9LOUwm
26061Please respect copyright.PENANAQwWhh7F6yO
Daniel membelai rambut Haja Laras, menikmati proses oral sek yang di berikan Haja Laras kepada dirinya.26061Please respect copyright.PENANAu3WnWYg0lF
26061Please respect copyright.PENANA9y9VT3NtVV
Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss....26061Please respect copyright.PENANAgIGYPArc0j
26061Please respect copyright.PENANA8cWlqRAe6z
Kepala Laras naik turun menghisap kontol Daniel, ia terlihat sangat menikmati tekstur kontol Daniel yang memabukkan. Jemari tangan Laras membelai kantung telur Daniel, menambah rangsangan untuk sang predator. Hingga akhirnya, sang predator menyerah.26061Please respect copyright.PENANAGpFpVfMgw5
26061Please respect copyright.PENANAO0CgDW89oh
"Cukup." Perintah Daniel.26061Please respect copyright.PENANAbcZFPlJvgZ
26061Please respect copyright.PENANAsYrvZgpgDn
Laras berhenti menghisap kontol Daniel. Walaupun tatapan matanya mengisyaratkan kebencian, tapi ia sangat mematuhi perintah Daniel.26061Please respect copyright.PENANA8q6GB8QXdl
26061Please respect copyright.PENANAFuTWx5BFG1
Dengan rontahan kecil Laras berontak di dalam dekapan Daniel. Tapi ia pasrah ketika bibir Daniel kembali melumat bibirnya, sementara tangan kanannya menyusup ke dalam celana piyama yang di kenakan Laras, ia merogoh bibir kemaluan Laras yang telah membanjir, menandakan kalau dirinya saat ini tengah terbakar birahi.26061Please respect copyright.PENANAIfma6MgbsE
26061Please respect copyright.PENANAue0awyUfPj
Pinggul Laras tersentak ketika ia merasakan kedua jari Daniel dengan nakalnya menyusup masuk ke dalam lobang senggama miliknya. Mengorek-ngorek lobang memeknya hingga makin terasa banjir.26061Please respect copyright.PENANAoUQhz8zzY6
26061Please respect copyright.PENANA3S8YCsPres
"Jangaaaaan... Eehmmppss... Cukup Dan! Istighfar." Melas Laras.26061Please respect copyright.PENANAgD2MbFZdU2
26061Please respect copyright.PENANA9GXhtKC3uB
Bibir Daniel menyunggingkan senyuman iblisnya. "Ini sangat menyenangkan sekali Bu Haja! Membuat memek seorang Istri Kiayi salah satu hobi saya. Apa lagi kalau sampai menghamilinya." Bisik Daniel, sembari menghembuskan nafas birahi di telinga Laras hingga membuat sang Bu Haji merinding geli.26061Please respect copyright.PENANApz5TEfx4A0
26061Please respect copyright.PENANARaWyoouTz2
Haja Laras menggelengkan kepalanya sebagai bentuk protes. "Astaghfirullah... Danieeeell... Jangan tusuk memek Bu Haja, aahkk... Toloooong... Jangan di tambah lagi." Jerit Haja Laras ketika Daniel memasukan jari manisnya ke dalam lobang memek Haja Laras, hingga ada tiga jari di dalam memek Haja Laras.26061Please respect copyright.PENANAoNiVVRE5zW
26061Please respect copyright.PENANAK5ADge7sQy
"Enak ya Bu Haja? Tapi malam ini Bu Haja tidak boleh orgasme."26061Please respect copyright.PENANAkfvYOeYXR3
26061Please respect copyright.PENANADofhGQkVdI
"Aahkk... Aaaahkk... Aaaahkk..." Erang Haja Laras.26061Please respect copyright.PENANAW15nRfTSGP
26061Please respect copyright.PENANA5Cbv5XhPVq
Ia merasa sudah tidak sanggup lagi, lendir cintanya seakan sudah berada di ujung memeknya dan siap untuk di ledakan. Tapi ucapan Daniel membuat Laras mati-matian menahan orgasmenya. Alhasil ia semakin tersiksa karena sensasi yang ia buat sendiri.26061Please respect copyright.PENANAxdndZhuOrf
26061Please respect copyright.PENANAbPQBXqsoES
Setelah berapa menit kemudian siksaan birahi yang di berikan Daniel akhirnya untuk sementara tidak lagi menyiksa dirinya, ketika Daniel mencabut jarinya. Tapi Laras tau ini hanya sementara saja.26061Please respect copyright.PENANApeEiqQUu8u
26061Please respect copyright.PENANAUJaFqFp2dA
Daniel memperlihat jarinya yang basah di hadapan Laras yang tersipu malu.26061Please respect copyright.PENANA4MmVCJIDvG
26061Please respect copyright.PENANAQvk795ewfC
"Sekarang celananya di buka ya Ustadza." Pinta Daniel.26061Please respect copyright.PENANAUriMDtMMYH
26061Please respect copyright.PENANAqpv4wKktn6
Laras menggelengkan kepalanya. "Tidaaaak... Sudah cukup Dan! Saya tidak mau." Mohon Laras, ia menatap Daniel dengan sungguh-sungguh.26061Please respect copyright.PENANADeDQDVY74l
26061Please respect copyright.PENANAgPxfJoi8Dm
Seakan tidak mengubris permohonan Laras, ia mengambil sebuah vibrator berbentuk kapsul, dan kedua penjepit kecil yang memiliki getaran halus. Melihat benda-benda aneh tersebut membuat Laras makin frustasi, ia tidak yakin kalau dirinya mampu untuk tidak orgasme. Tetapi hal tersebut malah membuat adrenalin nya terpacu.26061Please respect copyright.PENANAIegJ4IRLcO
26061Please respect copyright.PENANACK6x3LJY1c
Daniel tersenyum kembali menatap Laras, lalu melirik celana piyama Laras yang masih utuh. Laras kembali menggelengkan kepalanya, karena ia tau apa yang diinginkan Daniel kepadanya saat ini.26061Please respect copyright.PENANA7hS6VWYI3I
26061Please respect copyright.PENANA3L9IPjkr6m
Hati kecilnya berteriak keras, menolak semua perintah Daniel. Tapi tubuhnya malah mengkhianati dirinya.26061Please respect copyright.PENANArUAnEfDPnY
26061Please respect copyright.PENANAYxp2Ju2TyB
Dengan tatapan frustasi, Laras menarik kedua sisi celana piyamanya sedikit demi sedikit. Tampak rambut kemaluannya yang lebat begitu menggoda. Kedua kaki jenjang Laras mengais-ngais membantu melepaskan celana piyamanya. Hingga akhirnya ia benar-benar telanjang bulat di hadapan Daniel, yang notabene nya masuk di dalam list manusia yang paling ia benci saat ini.26061Please respect copyright.PENANAq1orfuikgu
26061Please respect copyright.PENANAUd58pG1jfv
Daniel merentangkan kedua kakinya, hingga bibir memeknya terkuak dihadapan Daniel. Wajah Daniel sumringah melihat lobang memek Haja Laras yang sudah siap di masuki oleh kejantanannya.26061Please respect copyright.PENANAstix7dJNEP
26061Please respect copyright.PENANAz8ujqkj2Q5
"Dan... Aahkk..." Lirih Laras ketika batang keras itu menyeruak masuk ke dalam memeknya.26061Please respect copyright.PENANAKATBIdxwvQ
26061Please respect copyright.PENANAe716kxqnYc
Dengan gerakan konstan Daniel memompa memek Laras. Tangannya meraih payudara Laras dan meremasnya dengan perlahan tapi cukup bertenaga.26061Please respect copyright.PENANAsS29hcZPn1
26061Please respect copyright.PENANAeHA5YRLvRJ
Tubuh Laras yang telah bermandikan keringat tampak pasrah menerima setiap hentakan selangkangan Daniel di memeknya. Sedikit air liurnya tampak mengalir di sela-sela bibirnya. Ia terlihat seperti orang yang terkena sakau. Mata indahnya mendelik menikmati setiap gesekan antara kedua kelamin mereka berdua.26061Please respect copyright.PENANAV5tgPErutb
26061Please respect copyright.PENANAjXtkei2clM
Rasa nikmat itu kian bertambah tatkala ketika kedua jari Daniel memilin putingnya. Menarik, menggoda puting Laras yang telah ereksi maksimal.26061Please respect copyright.PENANAWwVQHNouDd
26061Please respect copyright.PENANA3Gi6uvRmsj
"Dan... Bu Haja mau keluar." Lirih Laras.26061Please respect copyright.PENANAwCCvj3at8N
26061Please respect copyright.PENANAYyxRAHLMAR
Daniel tersenyum tipis, ia menghentak cepat beberapa kali kontolnya di dalam memek Laras. Membuat wanita alim itu menggelengkan kepalanya karena tak tahan. Dan pada saat ia benar-benar tidak sanggup lagi bertahan. Daniel mencabut kontolnya dari dalam memek Laras, meninggalkan kehampaan di memek Laras.26061Please respect copyright.PENANATZUH3rMEDD
26061Please respect copyright.PENANAFTmsyHOmN2
Pinggul Laras terhentak-hentak mencari kontol Daniel, tapi sayang Daniel tidak memberikan kontolnya kepada Laras. Membuatnya semakin frustasi.26061Please respect copyright.PENANAY9Y8okpwxP
26061Please respect copyright.PENANAI8HysQ0J46
Laras nyaris menangis. Ia sangat tersiksa dengan orgasme menggantung yang di berikan Daniel kepadanya. Bagi Laras ini jauh lebih kejam dari pada Daniel mengambil nyawanya. Tapi bagi Daniel, ia sangat senang melihat Laras yang terus menerus gagal orgasme.26061Please respect copyright.PENANAGhWQWVYzbM
26061Please respect copyright.PENANApxh3JGEMKY
"Nungging." Suruh Daniel.26061Please respect copyright.PENANAfoMkTDUEwR
26061Please respect copyright.PENANAgOyT58m5do
Laras membisu sembari mengatur nafasnya yang memburu setelah ia gagal orgasme.26061Please respect copyright.PENANArGzwUCtpUd
26061Please respect copyright.PENANAFg4gR1jtsH
Kemudian ia memutar tubuhnya hingga ia menungging di hadapan Daniel. Plaaaaak... Plaaaaak... Plaaaaak... Berulang kali Daniel menampar pantat mulus Laras yang kini bercap merah.26061Please respect copyright.PENANAA7zqU94aMk
26061Please respect copyright.PENANApJzcG7bGnE
"Auww... Sssttt..." Erang Laras.26061Please respect copyright.PENANAyE0tqLkWom
26061Please respect copyright.PENANA2ZgW3igGKj
Daniel membuka pipi pantat Laras, dan membenamkan jarinya ke dalam lobang anus Laras. "Sempit sekali." Puji Daniel sembari mengorek lobang anus Haja Laras.26061Please respect copyright.PENANAInk5LMsE4B
26061Please respect copyright.PENANA1yHNoJUOpM
"Ughkk... Dan! Aaaahkk..." Desah Laras.26061Please respect copyright.PENANAI9R2cSUfPG
26061Please respect copyright.PENANAq9tyz01uhw
Wajahnya mendongak keatas dengan tatapan sayu. Ia merasa birahinya kembali meletup-letup. Itu artinya ia akan kembali di siksa oleh kenikmatan yang tak berujung.26061Please respect copyright.PENANA1VmGlvp88B
26061Please respect copyright.PENANABqDLgl5PhR
Setelah puas membuat lobang pantat Haja Laras menganga. Daniel kembali memasukan kontolnya ke dalam memek Istri dari KH Umar. Sembari memegangi pinggul Haja Laras, ia menggerakkan pinggulnya maju mundur. Membuat liang memek Haja Laras kembali terasa penuh.26061Please respect copyright.PENANAhRRjq0ASxK
26061Please respect copyright.PENANAGphlWD9wRQ
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...26061Please respect copyright.PENANATLTNwSfi1V
26061Please respect copyright.PENANAIRZIJen6Dv
Plak...26061Please respect copyright.PENANA6Qcd6stquF
Plak...26061Please respect copyright.PENANAGVU1VChxNO
Plak...26061Please respect copyright.PENANADunXScX9Rg
26061Please respect copyright.PENANA5MgiDPBBpr
Berulang kali Daniel menampar pantat Haja Laras dengan keras, meninggalkan bekas merah di pipi pantatnya.26061Please respect copyright.PENANAAyMMDsmaNo
26061Please respect copyright.PENANAEjkedofwtk
"Auww... Aaaahkk... Aaaahkk..."26061Please respect copyright.PENANA6Owf5XZTF4
26061Please respect copyright.PENANAwDqF8LucQ3
"Gimana rasanya Bu Haja! Apa kamu menikmatinya? Menikmati kontol yang bukan milik KH Umar, suamimu." Ucap Daniel sinis.26061Please respect copyright.PENANA45iKxwgjO8
26061Please respect copyright.PENANACebyL6ksp3
Haja Laras menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidaaaak... Aahkk.. Danieeeell... Bu Haja mohon hentikan! Oughkk... Memek Bu Haja udah gak tahan lagi." Melas Laras sembari menggerakan pinggulnya maju mundur, mencari puncak kenikmatan yang sudah ia idam-idamkan.26061Please respect copyright.PENANAdZ1JDHETrK
26061Please respect copyright.PENANAtmiB7AULJE
"Jadi maunya Bu Haja gimana?"26061Please respect copyright.PENANAU3Y2my7nna
26061Please respect copyright.PENANAh0GMXsJ7kg
"Toloooong biarkan hambamu orgasme." Mohon Laras kian frustasi. Walaupun ia merasa sangat hina ketika mengucapkannya, tapi ia benar-benar menginginkan orgasme tersebut yang di rasa sangat mahal.26061Please respect copyright.PENANAkjIS7By4eX
26061Please respect copyright.PENANAAvjYOJHXPl
"Belum... Belum saatnya." Bisik Daniel.26061Please respect copyright.PENANAx6D4eaX7sk
26061Please respect copyright.PENANAw4fQ6JNABy
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...26061Please respect copyright.PENANAfFqUJbk807
26061Please respect copyright.PENANArYn4F3edy0
Daniel semakin gencar menyodok memek Haja Laras. Dan pada saat bersamaan Laras merasa ia sudah di ambang batas pertahannya. Saat ia merasa sudah tidak kuat lagi, Laras buru-buru menarik pinggulnya menjauh dari kontol Daniel, sembari mencubit putingnya sendiri untuk merendahkan rasa nikmat yang nyaris berhasil ia ledakan.26061Please respect copyright.PENANALFEj0MInOb
26061Please respect copyright.PENANAMBxujbG9OH
Tubuh indah Haja Laras yang bermandikan keringat, bergetar hebat. Ia mati-matian menahan orgasmenya agar tidak sampai orgasme. Ia mengerang tersiksa hingga akhirnya keinginan orgasmenya mulai meredah.26061Please respect copyright.PENANAo24zkIJ9yd
26061Please respect copyright.PENANAXDHwesFxmu
"Host... Host... Host..." Nafas Haja Laras memburu.26061Please respect copyright.PENANAjcuddKvgVD
26061Please respect copyright.PENANAfEGtz2RLMJ
Wajah cantik nya merona merah, dan matanya berair. Sungguh ia merasa sangat tersiksa. Ingin ia mengakhiri penderitaan nya, tapi ia seakan tidak memiliki kuasa atas tubuhnya.26061Please respect copyright.PENANAiiescrhb8l
26061Please respect copyright.PENANALZJBH8rcpH
Daniel menindih tubuh Haja Laras yang tengah telungkup. Kemudian dia menyusupkan kontolnya di belahan memek Haja Laras. Dengan perlahan batang kemaluannya menelusuri dinding memek Haja Laras. Sembari menggerakan pinggulnya, ia menyibak rambut Laras.26061Please respect copyright.PENANAbDl4x6N9eX
26061Please respect copyright.PENANASlvSbt1419
"Eenghkk... Eenghkk... Eenghkk..."26061Please respect copyright.PENANApkcOHDsEHH
26061Please respect copyright.PENANATjDec1XVNl
"Apa Bu Haja ingin orgasme?" Bisik Daniel.26061Please respect copyright.PENANAfzPIWewOqt
26061Please respect copyright.PENANAGglpDdE8JO
Laras menggigit bibirnya. Ia malu kalau harus mengatakannya, tapi ia membutuhkannya. "A-akuu mau... Toloooong Dan! Buat aku orgasme." Lirih Laras di tengah derai rasa nikmat yang tak berujung menyiksa dirinya.26061Please respect copyright.PENANA3cfe50QaYW
26061Please respect copyright.PENANAi0DDESNyAS
"Apa tugas yang kuberikan sudah kamu lakukan?" Tanya Daniel.26061Please respect copyright.PENANA3vxc5bPVeN
26061Please respect copyright.PENANAvGVcKK2br6
Laras terdiam sejenak. Ia teringat dengan kejadian tadi pagi di mana ia memperlakukan Azril dengan cara yang tidak manusiawi. Tapi ia terpaksa melakukannya, karena Daniel yang memintanya, menyuruhnya untuk membuat putranya terobsesi kepada dirinya.26061Please respect copyright.PENANARiDOwDwJO2
26061Please respect copyright.PENANAJQGD46AXPQ
Sebagai seorang Ibu tentu saja Laras merasa bersalah. Tapi perintah Daniel seakan tidak bisa bantah dan harus di patuhi walaupun bertentangan dengan hati nuraninya.26061Please respect copyright.PENANAJJfaOcaSbO
26061Please respect copyright.PENANAQ8OMlJVlDn
Dan jujur, dengan perlahan Laras mulai menikmati caranya untuk membuat Azril terobsesi kepada dirinya, dan ia merasa kalau Azril juga menikmatinya. Hanya menunggu waktu untuk menjadikan Azril seperti yang di inginkan Daniel.26061Please respect copyright.PENANAJWG8QnvOoT
26061Please respect copyright.PENANA7PvQKKEUNc
"Sudah... Ughkk...! Sudah kulakukan kepada Azril." Lirih Laras menikmati persenggamahannya. "Akan kujadikan Azril budak seks, seperti yang kamu minta." Jawab Laras.26061Please respect copyright.PENANAkWE53hRRor
26061Please respect copyright.PENANAyaRgK7VCpa
"Bagaimana dengan Putrimu Clara?"26061Please respect copyright.PENANA9oI7ElY6da
26061Please respect copyright.PENANASTuHJq8WU3
Laras terdiam sejenak. "Aku belum menemukan caranya, tapi akan kupastikan, Clara juga akan menjadi budak sex, seperti aku Ibunya." Laras memejamkan matanya, membayangkan putrinya di menjadi pemuas sex dan Azril yang tersiksa akan kenikmatan tanpa ujung seperti yang ia rasakan saat ini.26061Please respect copyright.PENANAEBujozlJZZ
26061Please respect copyright.PENANALnYZiW6Ozb
"Bagus! Sekarang kamu boleh orgasme." Daniel mempercepat kocokan kontolnya, membuat tempat tidur Laras berderit-derit seakan mau roboh.26061Please respect copyright.PENANA0w8RsOLcE5
26061Please respect copyright.PENANAbX7iyznel9
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...26061Please respect copyright.PENANANTCjKTyhP1
26061Please respect copyright.PENANAzitdCbgevx
"Aku dapaaaaaat..." Jerit Laras.26061Please respect copyright.PENANAQglHMNL3VC
26061Please respect copyright.PENANA7H6gqlzpfk
"Aku akan menghamili Istrimu bangsaaaat..." Geram Daniel.26061Please respect copyright.PENANAkxtnJXZzIa
26061Please respect copyright.PENANAGYcXaAFBD6
Tubuh mereka menegang beberapa detik, dan pada saat bersamaan seprei tempat tidurnya menjadi basah kuyup.26061Please respect copyright.PENANAfI89x4bGGp
26061Please respect copyright.PENANAmFsw9jHWmm
Dengan perlahan Daniel menarik kontolnya, dan tampak lelehan spermanya di celah-celah bibir kemaluan Laras. Ia sangat senang, dan yakin cepat atau lambat ia pasti bisa menghamili Ustadza Laras.26061Please respect copyright.PENANAXApFwDnIcD
26061Please respect copyright.PENANAwGGczIKtIb
"To-tolong maafkan Suamiku." Lirih Laras.26061Please respect copyright.PENANAZ9a9t7BydC
26061Please respect copyright.PENANAF6JaBk4ucC
Daniel menyunggingkan senyumnya. "Tidak... Tidak akan pernah! Kalau kamu ingin marah, marahlah terhadap Azril, karena anak itu yang membuatmu dan putrimu harus menanggung semuanya." Ujar Daniel sembari menyulut Zippo di batang rokoknya.26061Please respect copyright.PENANAfo5Z8UPogu
26061Please respect copyright.PENANAZvYbvnCRpv
Selepas kepergian Daniel. Laras menangis sembari memeluk bantalnya, ia merasa sangat bersalah dan lemah.26061Please respect copyright.PENANAu6ZyZ7cVpb
26061Please respect copyright.PENANAyA4KD6T5c2
"Maafkan aku Mbak, Maafkan Umi Azril!"26061Please respect copyright.PENANAKltVwHMOkX
26061Please respect copyright.PENANAF26pVmdgeG
*****26061Please respect copyright.PENANADbDIuwCPaS