Malam hari di sebuah asrama...25959Please respect copyright.PENANAQlQk6XCOMi
25959Please respect copyright.PENANA7pxPfG1ZUt
Kreaak...25959Please respect copyright.PENANACxQkJg3ulX
25959Please respect copyright.PENANAXe0zCMrlKF
Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung berdiri ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu kamar mereka. Heru memicingkan matanya, menatap tak suka kearah pria yang dengan sangat berani masuk ke dalam kamar kekuasaannya tanpa permisi terlebih dahulu.25959Please respect copyright.PENANAVQO0J2zJjG
25959Please respect copyright.PENANAR1pQs8ctGY
Bagong langsung menghampiri anak tersebut sembari menarik kaos pemuda tersebut. "Eh anjing, siapa yang suruh Lo masuk bangsat." Umpat Bagong, tangan kanannya sudah terkepal dan siap memukulnya.25959Please respect copyright.PENANA6o6iaqY1Wz
25959Please respect copyright.PENANAM1YiyctpdG
"Santai bro, gue gak ada urusan sama Lo." Doni mengalihkan pandangannya ke Heru.25959Please respect copyright.PENANADRmrTGWcIY
25959Please respect copyright.PENANAfkTAtxwr3H
Pemuda itu tersenyum tipis, sembari berdiri menghampiri Doni. "Lepasin." Heru menepuk lengan Bagong.25959Please respect copyright.PENANAa0T6fyu8dG
25959Please respect copyright.PENANAvontCDjJdi
"Anjing. Cuiiih..." Kesal Bagong.25959Please respect copyright.PENANA5V67HL6HdR
25959Please respect copyright.PENANA7y1YD7kDsl
"Ada apa Lo nyari gue?"25959Please respect copyright.PENANAin4Cs1GYeC
25959Please respect copyright.PENANAG8xKChYsZD
"Gue minta Lo ngerahin anak asrama kelapangan besok lusa! Teman gue ada ribut sama asrama Hamza." Jelas Doni yang memang tidak suka berbasa-basi.25959Please respect copyright.PENANAaNpZ3bKcNX
25959Please respect copyright.PENANAAhjds6UO4i
"Anjing ni bocah."Umpat Pandi emosi, sembari membuang puntung rokok kearah Doni.25959Please respect copyright.PENANAqYBGMsNMwa
25959Please respect copyright.PENANA10SzbcBU7S
"Kalau gue gak mau?"25959Please respect copyright.PENANADqG5QvrHov
25959Please respect copyright.PENANAyReiwRGQy4
Doni tersenyum sinis. "Gue kesini bukan untuk mendengar kata tidak." Doni menanggalkan kaosnya, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kotak-kotak. Di atas perutnya terlihat ada bekas luka yang cukup besar.25959Please respect copyright.PENANAWd9cYuoUev
25959Please respect copyright.PENANAhw4eJ2QV0x
Tentu saja Heru tidak bergidik melihat bekas luka di perut Doni. Yang ada adrenalin nya makin terpacu untuk menghadapi Doni. Apa lagi selama ini Doni di kenal anak yang tidak pernah terlibat perkelahian, bahkan beberapa kali ia mengalah ketika seseorang mencoba mengganggunya.25959Please respect copyright.PENANAStsThT1EKS
25959Please respect copyright.PENANA9iCX1rAta5
Diatas kertas jelas Heru yang menang, mengingat track record nya yang tidak terkalahkan di asrama al-Fatih.25959Please respect copyright.PENANAKBL6SZkYaH
25959Please respect copyright.PENANAD3tjaD5ejb
"Lo taukan aturan mainnya?"25959Please respect copyright.PENANALQgLZQrdn1
25959Please respect copyright.PENANAUjJnE0Dgir
Doni menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian tiga orang pria dewasa masuk ke dalam kamar. Mereka adalah santri pengabdian yang bertugas menjaga keamanan asrama. Bagi mereka yang ingin berkelahi, harus mendapat izin terlebih dahulu dari santri pengabdian. Kalau tetap nekat berkelahi di asrama tanpa izin dari santri pengabdian, mereka di pastikan akan di keluarkan dari pesantren.25959Please respect copyright.PENANAa8TRp5mn7M
25959Please respect copyright.PENANA7ZIB5XoPNY
Tradisi ini sudah ada sejak lama, hal ini di lakukan untuk meredam kenakalan anak remaja yang butuh di salurkan. Karena pada dasarnya, sebagian dari santri masuk ke pesantren bukan karena mereka ingin jadi ustad, melainkan karena orang tua yang sudah tidak sanggup lagi mendidik mereka.25959Please respect copyright.PENANAIWtbasRGjl
25959Please respect copyright.PENANA16Atmub6Md
Terlalu naif memang, menyerahkan anak mereka untuk di didik orang lain, agar menjadi anak yang lebih baik, berguna untuk masyarakat hingga membanggakan kedua orang tua mereka.25959Please respect copyright.PENANARsCksOp1Ss
25959Please respect copyright.PENANAHXeaHGbfd8
Pablo, Iyan, Dan Dery duduk diatas salah satu kasur santri sembari melihat Doni dan Heru.25959Please respect copyright.PENANA0wbeZCu0HF
25959Please respect copyright.PENANAOzuQm2I5ME
"Kalian berdua mau ribut?" Tanya Yan. Ia menyulut api ke sebatang rokok. "Ada masalah apa?" Sambung Yan, ia menghembuskan asap rokok kearah Doni.25959Please respect copyright.PENANAwMMrCDLQnq
25959Please respect copyright.PENANAFoStOMq1NH
"Apa perlu ada alasan." Jawab Doni.25959Please respect copyright.PENANAcOHcCZUMMk
25959Please respect copyright.PENANAkmTi0TQZYq
"Songong juga ni anak." Komentar Pablo.25959Please respect copyright.PENANAwZe629TB7R
25959Please respect copyright.PENANARtkI6625Nk
Yan tertawa renyah mendengar jawaban Doni. "Iya, kamu benar... Tidak perlu ada alasan." Yan berdiri sembari merangkul Doni.25959Please respect copyright.PENANAqiesHMocNR
25959Please respect copyright.PENANA20NF5kZYbb
Dan tanpa di duga-duga Yan memukul perut Doni dengan sangat keras. "Hooeek..." Rintih Doni, ia merasa perutnya sangat sakit sekali. Bahkan hanya dengan satu pukulan, sudah membuat lututnya gemetar.25959Please respect copyright.PENANAzqzo6hFRkc
25959Please respect copyright.PENANAjLPKyaOJIT
"Lain kali kalau ngomong sama senior yang sopan." Bisik Yan.25959Please respect copyright.PENANAU9ilT3nHIi
25959Please respect copyright.PENANAcORLfZVDWv
Doni mengeram sembari menatap seniornya. Ia tidak menyangka kalau pukulan dari seniornya bisa sekeras itu.25959Please respect copyright.PENANAYAc1Dd8Q3T
25959Please respect copyright.PENANAV3VAPQh3t6
"Kalian berdua silahkan selesaikan masalah kalian, tapi dengan satu syarat. Tidak boleh menggunakan senjata." Jelas Yan kemudian kembali duduk di dekat kedua sahabatnya yang dari tadi hanya diam saja.25959Please respect copyright.PENANAaYZHLPzO8M
25959Please respect copyright.PENANARDuToryNPL
Heru menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, agar otot lehernya lebih rilex, sembari memasang kuda-kuda, dia mengangkat kedua tangannya yang terkepal, dengan pose siap melawan.25959Please respect copyright.PENANAsctKugPi4F
25959Please respect copyright.PENANArFhnMXm5oq
Doni tersenyum, akhirnya ia bisa berhadapan langsung dengan Heru yang katanya jagoan nomor satu di asrama Al Fatih. Mengalahkan Heru akan menjadi solusi terbaik untuk berhadapan dengan Hamka besok lusa. Ia yakin, pertempuran jumad nanti tidak akan muda.25959Please respect copyright.PENANAfPWu9UoSmE
25959Please respect copyright.PENANA9cIfEYlc3p
Doni menyerang lebih dulu, dia melepaskan jeb kearah wajah Heru, tapi dengan muda Heru menangkisnya dengan tangan kiri. Satu kakinya mundur ke belakang untuk memperkuat kuda-kuda nya. Sementara tangannya dengan cepat mengincar perut Doni. Tab Doni berhasil menangkis pukulan Heru dengan mengangkat lututnya cukup tinggi.25959Please respect copyright.PENANAbDJ87rhzfA
25959Please respect copyright.PENANARFtVbzK9zF
"Lumayan." Puji Heru.25959Please respect copyright.PENANAbbg6Er034K
25959Please respect copyright.PENANAT9NjhlhU7x
Kaki Heru terangkat tinggi dan terarah kewajah Doni. Reflek Doni mundur kebelakang, tapi tetap tidak bisa menghindari tendangan Heru.25959Please respect copyright.PENANA5xCSl2pT2q
25959Please respect copyright.PENANAVj0PPKTqBI
Pipi kanan Doni memerah akibat tendangan Heru walaupun tidak telak.25959Please respect copyright.PENANAX3NmSNAMUA
25959Please respect copyright.PENANAnP7vOpgIIG
Heru maju ke depan, ia melakukan uppercut kearah dagu Doni, dengan cepat Doni mengangkat kedua tangannya sembari menurunkan dagunya. Buuk Tinju Heru tepat mengenai kedua lengan Doni. Walaupun pukulan Heru berhasil di tangkis tapi tetap saja menimbulkan efek di kedua lengannya.25959Please respect copyright.PENANAFlmbDnuLzF
25959Please respect copyright.PENANAPjofF6StRB
Lalu kemudian di susul oleh pukulan tangan kirinya, dan kali ini Doni tidak sempat menghindar.25959Please respect copyright.PENANAso23Ui95V0
25959Please respect copyright.PENANAdFRQ6VM4M5
Kaki kanan Heru maju satu langkah, dan dengan gaya memutar ia melayangkan kaki kirinya kearah kepala Doni, beruntung kali ini Doni berhasil menghindarinya dengan sedikit menunduk. Andai saja ia telat menghindar, satu tendangan Heru barusan bisa saja menjadi akhir dari pertempuran malam ini.25959Please respect copyright.PENANA3FAPSIEV2i
25959Please respect copyright.PENANAettDvBTJHe
"Hampir saja, sekarang giliran gue.." Gumam Doni.25959Please respect copyright.PENANABpJI8VMjJA
25959Please respect copyright.PENANAp79hDNJ6sU
Doni mundur satu langkah, kemudian tangan kanannya melakukan pukulan menyilang. Heru yang belum siap hanya pasrah ketika wajahnya terpaksa menerima pukulan Doni dari jarak yang ideal.25959Please respect copyright.PENANAvfHettgtgh
25959Please respect copyright.PENANA7oKsZGFWRK
Tanpa membuang kesempatan, tangan kiri Doni menghantam wajah kanan Heru, dan di balas dengan satu pukulan telak di ulu hati Doni.25959Please respect copyright.PENANAV25aeKMY36
25959Please respect copyright.PENANAoQ6VScf3Yk
Mereka berdua mundur beberapa langkah sembari mengatur nafas mereka yang mulai tersengal-sengal.25959Please respect copyright.PENANAnKEoZgKy3n
25959Please respect copyright.PENANAoOfhLFVl05
Heru langsung menerjang Doni, beberapa pukulannya berhasil di tepis Doni. Kaki kanan Doni menerjang lengan Heru, lalu di susul pukulan tangan kirinya di wajah Doni.25959Please respect copyright.PENANAENoq1rJhsA
25959Please respect copyright.PENANA8DIyy6ze4S
Buuuuk...25959Please respect copyright.PENANAxIk9sm3PoW
25959Please respect copyright.PENANAUUXTxirgtD
"Bangsaaaaat..." Pekik Heru di dalam hati.25959Please respect copyright.PENANAC8sSmALLe9
25959Please respect copyright.PENANAD3647srbsv
Tubuhnya langsung sempoyongan setelah menerima pukulan telak di wajahnya. Kemudian di susul beberapa pukulan kombinasi yang di lakukan Doni. Yang bisa Heru lakukan hanyalah menangkis setiap pukulan yang di lepaskan Doni ke wajahnya. Dan sesekali mencoba membalasnya.25959Please respect copyright.PENANAsDsRcEqOqf
25959Please respect copyright.PENANART4RGOXBQv
Tapi balasan Heru sama sekali tidak terasa bagi Doni, itu terlihat dari senyuman Doni kearah Heru, membuat pemuda itu makin kalap, dan berusaha memukul Doni berulang kali yang dengan muda di tangkis.25959Please respect copyright.PENANAxzitMbftLZ
25959Please respect copyright.PENANA4Be57Mlrpc
Sanking kesalnya, Heru lupa untuk melindungi perutnya. Dan hal tersebut di manfaatkan Doni dengan memukul perut Heru sekuat tenaga.25959Please respect copyright.PENANAZJEkeNsirI
25959Please respect copyright.PENANAa0CLzmqM2r
"Hooeek..." Heru memuntahkan darah dari mulutnya.25959Please respect copyright.PENANAV9fxBVavcr
25959Please respect copyright.PENANAys0L4lympn
"Selesai." Ujar Doni, sembari mengalungkan tangannya di leher Heru, dan menariknya ke bawah. Pada saat bersamaan lututnya sudah siap menghantam wajah Heru.25959Please respect copyright.PENANApWueycgIoi
25959Please respect copyright.PENANA4jkFrgvhEi
"Anjing!" Umpat Heru.25959Please respect copyright.PENANATgzMisMeu5
25959Please respect copyright.PENANAy6HRofoXMT
Buuuk...25959Please respect copyright.PENANAkuLfqCeUVt
25959Please respect copyright.PENANAbfP93nSADz
Tubuh Heru kehilangan tenaga, ia roboh kelantai dengan wajah bersimbah darah. Di perkirakan hidungnya patah, dan beberapa giginya tanggal.25959Please respect copyright.PENANAV8SnLbTr7N
25959Please respect copyright.PENANATjPwXXMr5y
Doni mencekik Heru, ia berniat ingin menghabisi Heru dengan satu pukulan lagi. Ketika tinjunya hampir mengenai wajah Heru, tiba-tiba seseorang menerjang pinggangnya hingga ia terjungkal ke samping.25959Please respect copyright.PENANAnIosaMNoEM
25959Please respect copyright.PENANAJPO1C6mixI
Pablo berdiri tegak setelah menendang Doni yang tengah meringis kesakitan.25959Please respect copyright.PENANAYobcTKivsP
25959Please respect copyright.PENANAdw86GwZv5t
"Cukup!" Ucapnya tenang. "Kalian Bawak Heru ke klinik sekarang juga." Perintah Pablo. Bagong dan beberapa temannya segera membopong tubuh Heru.25959Please respect copyright.PENANAdjNnI9wPFx
25959Please respect copyright.PENANA2Msw8nS3yj
"Selamat Lo sekarang bos baru di sini." Ucap Bang Yan sembari menepuk pundak Doni.25959Please respect copyright.PENANAf5igTSTkHl
25959Please respect copyright.PENANAjGGbf4gZKU
Doni tersenyum sinis. Ia mengambil kaosnya lalu pergi meninggalkan kamar Heru. Baginya menjadi yang terkuat di asrama Al Fatih tidaklah penting.25959Please respect copyright.PENANALR7lmKKp7Q
25959Please respect copyright.PENANA4GYQTzjZr6
*****25959Please respect copyright.PENANAJJ9fYaa69p
25959Please respect copyright.PENANA00LlytbY1Z
"Astaghfirullah Rayhan..."25959Please respect copyright.PENANARYXbL5CvJ2
25959Please respect copyright.PENANAa5MnkJS8sJ
Zaskia menjerit ketika melihat Rayhan yang masih tidur di dalam kamarnya. Bukan karena adiknya telat bangun, tapi karena lagi-lagi ia mendapatkan celana adiknya basah karena terkena sperma. Dan itu artinya, ia lagi-lagi harus mencuci celana Rayhan yang penuh dengan lendir yang lengket.25959Please respect copyright.PENANAR3MnbrknTE
25959Please respect copyright.PENANAhGLW22ABwD
Teriakan Zaskia tentu saja membangunkan Rayhan. Dengan ekspresi tanpa dosa, Rayhan menatap Zaskia dengan penuh heran.25959Please respect copyright.PENANAx2xTkCxekl
25959Please respect copyright.PENANABugDS6vqg0
"Kenapa si Kak, pagi-pagi udah teriak." Gerutu Rayhan.25959Please respect copyright.PENANACIj7kOKsaX
25959Please respect copyright.PENANAe02Iya2NSt
Zaskia mendesah pelan. "Lihat tuh celana kamu." Tunjuk Zaskia. Rayhan buru-buru menarik selimutnya. "Setiap hari Kakak harus nyuci celana kamu yang bauk sperma itu. Bisa gak si, sehari saja kamu gak mimpi basah." Omel Zaskia, dia mendekap dadanya dengan kedua tangannya yang terlipat.25959Please respect copyright.PENANAgbrlVzbSwW
25959Please respect copyright.PENANAgZwa0rHD5M
"Eh anu Kak."25959Please respect copyright.PENANArmUNlignZy
25959Please respect copyright.PENANAeK2VRXxciq
"Anu-anu... Emangnya kamu tiap malam ngayalin siapa? Kok bisa setiap malam mimpi basah. Kalau sesekali Kakak bisa maklum, tapi kalau sampai setiap hari, ini sudah keterlaluan." Cerocos Zaskia, yang tidak habis pikir dengan kelakuan Rayhan.25959Please respect copyright.PENANANdwxdHxWUB
25959Please respect copyright.PENANAyLkSkrID67
Rayhan menggaruk kepalanya. "Ini semua salah Kakak yang terlalu cantik. Setiap malam aku mimpiin Kakak! Dan berharap benar-benar bisa ngentotin Kakak." Ingin Rayhan mengatakan hal tersebut, tapi tentu saja ia tidak berani untuk berterus terang.25959Please respect copyright.PENANAhKfTJUrIWj
25959Please respect copyright.PENANAR7mpaUFNhf
"Maaf Kak." Akhirnya yang keluar hanya kalimat itu.25959Please respect copyright.PENANAPJIvdhcpmw
25959Please respect copyright.PENANAf3KEEDpt9M
"Sudah sana, siap-siap mandi wajib. Habis itu shalat." Suruh Zaskia. Habis memarahi adiknya ia segera keluar dari kamar Rayhan yang masih shock karena habis di marahi Kakaknya.25959Please respect copyright.PENANAq8ou0xRFNu
25959Please respect copyright.PENANALhDn2woQQc
Zaskia benar-benar bingung dengan kelakuan Rayhan. Bagaimana mungkin ada orang yang mimpi basahnya setiap hari. Ini pasti karena pikiran adiknya yang telah rusak, karena terlalu sering membayangkan adegan tak senonoh. Entah bagaimana caranya untuk menghilangkan kebiasaan Rayhan, agar tidak mimpi basah lagi.25959Please respect copyright.PENANAznkBdChVcM
25959Please respect copyright.PENANAnaYIN3bi6n
Ia membuka pintu kamar mandi, melepas bagian bawah mukenanya berikut dengan dalamannya dan menyisakan mukena bagian atas.25959Please respect copyright.PENANAGekkbGyXd0
25959Please respect copyright.PENANADZc2yMxKSp
Zaskia berjongkok sembari sedikit mengangkat mukena bagian atas agar tidak terkena air urinenya ketika ia buang air kecil.25959Please respect copyright.PENANA0K5LYixNwy
25959Please respect copyright.PENANAUENufCYuqf
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...25959Please respect copyright.PENANAkHqH71pBw2
25959Please respect copyright.PENANAaFgk2GS1U7
Ketika lagi asyik menikmati momen buang hajat, tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka. Sosok Rayhan masuk ke kamar mandi sembari menenteng handuk di pundaknya. Mata Zaskia membulat sempurna melihat adiknya yang baru masuk ke kamar mandi tanpa melihat kearahnya.25959Please respect copyright.PENANAkWWZg8aVh8
25959Please respect copyright.PENANAA4td3xyTLq
"Rayhan!" Tegur Zaskia.25959Please respect copyright.PENANAcYd1IxrE3d
25959Please respect copyright.PENANAmMd54AxC2O
Tubuh Rayhan mendadak kaku, ketika mendapati Kakak kandungnya yang tengah berjongkok hanya memakai bagian atas mukena, sementara bagian bawahnya terbuka lebar, memamerkan memeknya yang tembem tanpa rambut kemaluan yang menempel di pubiknya.25959Please respect copyright.PENANAaTjzEXcHwd
25959Please respect copyright.PENANA9DOhVug8uZ
Gleeek...25959Please respect copyright.PENANADwT2zVHiZ9
25959Please respect copyright.PENANAAZx07AhyXd
Rayhan menelan air liurnya, sembari mengusap bibirnya dengan lengannya.25959Please respect copyright.PENANALQU4a40OPA
25959Please respect copyright.PENANAt13zi5UM1c
"Kakak ngapain?" Pertanyaan tolol itu meluncur dari bibir Rayhaan.25959Please respect copyright.PENANAxAkIr6jTwP
25959Please respect copyright.PENANAj3Oc14jAYO
"Emang kamu gak liat Kakak ngapain?" Tanya Zaskia.25959Please respect copyright.PENANAeG31PG2ctf
25959Please respect copyright.PENANAeGQQ6or1KG
Tentu saja Rayhan lihat, dan ia melihat jelas ketika air urine Kakak kandungnya mengucur deras ke dalam closet hingga akhirnya berhenti. Proses buang air kecil Zaskia tentu terekam jelas di ingatan Rayhan.25959Please respect copyright.PENANAcxE8Gq8Gd6
25959Please respect copyright.PENANAHn3qO4Uwhf
"Eh iya, kakak lagi kencing ya, hehehe..." Sambil garuk-garuk bagian belakang kepalanya.25959Please respect copyright.PENANA9t1EjuecS9
25959Please respect copyright.PENANAhK1zxiEqHR
"Itu tau pake tanya lagi." Omel Zaskia.25959Please respect copyright.PENANAxnl26uj900
25959Please respect copyright.PENANAQd55brbjIY
"Aku kan gak tau kalau Kakak lagi pipis! Lagian kebiasaan pintu kamar mandi gak di kunci." Ucap Rayhan santai. Sembari melepas pakaiannya.25959Please respect copyright.PENANAQkACxytyge
25959Please respect copyright.PENANA7bLogSuR8X
"Eh mau ngapain?"25959Please respect copyright.PENANA8XhAWR85wv
25959Please respect copyright.PENANAbjh1saDjs0
"Mandi Kak." Jawab Rayhan santai. "Kan tadi Kakak suruh aku mandi." Sambung Rayhan, ia menarik turun celana pendeknya dan memamerkan kontolnya yang seukuran pisang ambon.25959Please respect copyright.PENANAh9qJ11DAK8
25959Please respect copyright.PENANAsMgTNmucWQ
"Astaghfirullah Ray!" Protes Zaskia.25959Please respect copyright.PENANAV58MRNS0m3
25959Please respect copyright.PENANAeKA2vftEMV
Rayhan melirik memek Kakaknya. "Apa lagi si Kak?"25959Please respect copyright.PENANAZFHOv5EKIh
25959Please respect copyright.PENANAXpRC2A7JuW
"Kamu tuh ya, pake telanjang di depan Kakak! Gak sopan tau gak." Lagi-lagi Zaskia mengomel, tapi matanya itu malah gak berpaling dari kontol Adiknya.25959Please respect copyright.PENANAG7ycPOoM3R
25959Please respect copyright.PENANAKY6iy6mLd6
"Apaan si Kak! Kayak gak pernah lihat Ray telanjang aja." Ucap Rayhan santai, sembari mengguyur tubuh telanjangnya dengan air di dalam bak mandi.25959Please respect copyright.PENANAVRxiQdmUEo
25959Please respect copyright.PENANAIDCOnaU58c
Zaskia kehabisan kata-kata, apa yang di katakan Rayhan memang benar. Dia sudah beberapa kali melihat Adiknya telanjang. Bahkan ia pernah memandikan Rayhan dalam keadaan telanjang bulat. Pengalaman tersebut tak akan pernah di lupakan Zaksia.25959Please respect copyright.PENANAEeaaujcnWT
25959Please respect copyright.PENANAo6FwUMJLoO
Sebagai wanita normal, ia sangat kagum dengan bentuk dan ukuran kontol Rayhan. Apa lagi kontol Rayhan, adalah kontol pria dewasa pertama yang ia lihat, sehingga meninggalkan kesan tersendiri baginya.25959Please respect copyright.PENANAQrFeGOJ72o
25959Please respect copyright.PENANAYvlxxLyyvn
Wajah Zaskia merona merah ketika melihat Rayhan menggosok kontolnya dengan gerakan perlahan. Sanking tegangnya Zaskia sampai lupa bernafas. Ia merasakan suhu tubuhnya menjadi panas, walaupun kondisi kamar mandi yang cukup dingin, tapi Zaksia malah berkeringat.25959Please respect copyright.PENANANGbpuwlLSD
25959Please respect copyright.PENANAlGOMONuibZ
Melihat Kakaknya yang setengah sadar dengan kondisi mereka saat ini membuat Rayhan semakin berani.25959Please respect copyright.PENANAI9BAqevkkv
25959Please respect copyright.PENANALA4l7K4Xqf
Ia berjalan kearah Kakaknya dengan kontol yang menggantung. "Maaf ya Kak, mau ambil sabun." Ujar Rayhan, ia berdiri di depan Zaskia sembari menggapai sabun yang ada di dekat Kakaknya.25959Please respect copyright.PENANA8itYNgVMUz
25959Please respect copyright.PENANAXqghOSyWs1
"Eh..." Kaget Zaskia.25959Please respect copyright.PENANAVsPo9bJ469
25959Please respect copyright.PENANATMWpRTus0q
Bayangkan saja, kontol Rayhan tepat di depan wajahnya. Dan hanya beberapa senti lagi kontol besar Rayhan akan menyentuh wajahnya.25959Please respect copyright.PENANA24PFmA2pLD
25959Please respect copyright.PENANAhARwdzyUwA
Mata Zaksia tak berkedip menatap setiap jengkal kontol Rayhan yang berotot. Dengan sengaja Rayhan berlama-lama mengambil sabun yang ada dinding tepat di sampingnya yang sedang berjongkok diatas closed.25959Please respect copyright.PENANAQ1bJv4hT4K
25959Please respect copyright.PENANATx9ikFC9Tu
Kemudian Rayhan melumuri badannya dengan busah sabun. Ketika ia menyabuni tubuhnya tiba-tiba sabun di tangannya melompat kearah closed sampai masuk ke dalam closed.25959Please respect copyright.PENANA2x1E52Pzvu
25959Please respect copyright.PENANAZFEgGCGQBJ
"Waduh..." Kaget Rayhan.25959Please respect copyright.PENANAmuo5nQC73S
25959Please respect copyright.PENANArGEyDXdebf
Kemudian Rayhan berjongkok di depan Zaskia, tangannya terjulur diantara kedua kaki Zaskia yang terbuka untuk mengambil sabun.25959Please respect copyright.PENANAhKdKQ2TXys
25959Please respect copyright.PENANAtmfYy31bfN
"Mau ngapain kamu Dek?" Wajah Zaskia makin tegang.25959Please respect copyright.PENANAvrQxrlpzSL
25959Please respect copyright.PENANAUa5qrZZjyf
"Ambil sabun Kak." Jawab Rayhan enteng.25959Please respect copyright.PENANAcGwGTwCUIZ
25959Please respect copyright.PENANAL0llp32DKz
"Eh..." Zaskia tersentak kaget ketika merasakan lengan Rayhan menyentuh bibir memeknya.25959Please respect copyright.PENANA4G6BF3LZzZ
25959Please respect copyright.PENANAjJIf7pa3aS
"Angkat sedikit pantatnya Kak, susah ni." Pinta Rayhan.25959Please respect copyright.PENANAqkEmS4nqce
25959Please respect copyright.PENANADk8DHksvti
Zaskia berusaha mengangkat pantatnya, tapi tentu saja tidak muda, karena posisinya yang masih jongkok.25959Please respect copyright.PENANAFUwoqCZ0Ns
25959Please respect copyright.PENANAcoIlimJAtz
Tanpa sepengetahuan Zaskia, Rayhan dengan sengaja menggodanya. Ia menggerakkan tangannya maju mundur dengan perlahan, menggesek bibir memek Kakaknya yang terasa hangat karena lendir kewanitaannya. Mata Zaskia membeliak, merasakan sensasi geli-geli nikmat, ketika bibir memeknya bersentuhan dengan kulit lengan Rayhan yang kasar.25959Please respect copyright.PENANARjFTl2AfGl
25959Please respect copyright.PENANAqv9yBBwf6a
"Engg... Dek!"25959Please respect copyright.PENANAPIlylpfL52
25959Please respect copyright.PENANAazpsaqxDtb
"Iya Kak."25959Please respect copyright.PENANAuNCFwLtkZS
25959Please respect copyright.PENANANP8PKyW8o1
Zaskia menggigit bibirnya, hingga terlihat sensual di mata Rayhan. "Sha... Sabhun-nya dah... Dhaapaaat.... Ughkk... Belum?" Tanya Zaskia terbata-bata. Pinggulnya turun naik kegelian.25959Please respect copyright.PENANAQsFHvwgjtm
25959Please respect copyright.PENANATJSEElTi2A
"Belum kak."25959Please respect copyright.PENANAhzUOHNicnG
25959Please respect copyright.PENANAhVrphzwYuL
Zaskia membuang muka kearah bak mandi. Nafasnya memburu dan wajahnya memerah. Sementara di bawah sana Rayhan semakin intens menggerakan tangannya maju mundur, menggosok memek Zaskia.25959Please respect copyright.PENANAFjuFw3UmUG
25959Please respect copyright.PENANAVXzRalEyXa
Aneh... Memang sangat aneh, seharusnya ia tau apa yang di lakukan Adiknya saat ini kepada dirinya. Tapi anehnya, wanita Soleha itu malah diam, dan menganggap apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah benar, dan memang sudah seharusnya terjadi tanpa ia inginkan.25959Please respect copyright.PENANA3fti6I7W2W
25959Please respect copyright.PENANA7LQrb637F6
Kesadaran Zaskia seakan di renggut. Sehingga iman dan logikanya tak sejalan dengan hatinya. Dan dengan mudahnya ia terjebak dengan permainan Adiknya.25959Please respect copyright.PENANAiVFM31wher
25959Please respect copyright.PENANASLluiFAR7l
Bahkan dia hanya diam ketika Rayhan dengan jelas membenamkan wajahnya di dekat selangkangannya. Sehingga ia dapat merasakan hembusan nafas Rayhan yang menerpa bibir memeknya.25959Please respect copyright.PENANAORWpupyfOL
25959Please respect copyright.PENANATSjSHyGz9O
"Engkk... " Zaskia menarik nafas panjang, kedua matanya terpejam.25959Please respect copyright.PENANAfjgCSYWSev
25959Please respect copyright.PENANAD7usVqjblW
Tanpa sadar ia menjepit kepala Rayhan dengan kedua pahanya, sementara tangan Rayhan semakin cepat menggosok bibir kemaluannya. Beberapa detik kemudian, tubuh mulus Zaskia bergetar, dan pinggulnya tersentak-sentak menyambut datangnya orgasme.25959Please respect copyright.PENANAerHrVGPZCa
25959Please respect copyright.PENANA7TOtY9LiAG
Rasanya nikmat yang luar biasa di rasakan Zaskia, ketika cairan cintanya merembes keluar dari sela-sela bibir memeknya di lengan Rayhan.25959Please respect copyright.PENANAeh5yLXmbcM
25959Please respect copyright.PENANAHe7bSA6WD4
"Oughkk..." Ia melolong panjang.25959Please respect copyright.PENANAhYO6JMRmxG
25959Please respect copyright.PENANA05jZ6LL0x6
Dalam diam Rayhan tersenyum karena berhasil membuat Kakak kandungnya orgasme. "Dapet Kak!" Ujar Rayhan berat. Karena dirinya juga saat ini sangat bernafsu.25959Please respect copyright.PENANAK4qnuA97P2
25959Please respect copyright.PENANAA60zWwRY4o
"Eh... Iya!"25959Please respect copyright.PENANAntLtbBgasq
25959Please respect copyright.PENANA3s4c7Gcay5
Zaskia buru-buru merenggangkan kakinya agar kepala Adiknya terbebas dari dekapan pahanya. "Lain kali hati-hati dong Dek! Udah buang aja. Kotor itu." Suruh Zaskia, Rayhan segera membuang sabun tersebut ketempat kotak sampah yang ada di dalam kamar mandi.25959Please respect copyright.PENANAmAln8fXYON
25959Please respect copyright.PENANAC8u0FmdWgI
Rayhan segera membilas tubuhnya yang penuh sabun itu. Selesai mandi, ia segera mengambil handuk dan melilitkan handuk tersebut ke tubuhnya.25959Please respect copyright.PENANAEu4EnQHANG
25959Please respect copyright.PENANA6SRalr2gfC
"Kakak belum selesai pipisnya? Lama juga ya Kakak kalau lagi pipis." Ujar Rayhan, dengan wajah polos tapi penuh makna.25959Please respect copyright.PENANA4pyelilBqw
25959Please respect copyright.PENANAgsnflV20GF
"I-ini baru selesai." Jawab Zaskia gugup.25959Please respect copyright.PENANAT15qZOvjs6
25959Please respect copyright.PENANAkxvx3NoVzk
Zaskia baru sadar, kalau dirinya sudah lama selesai buang air kecil, bahkan tidak lama setelah Rayhan masuk ke kamar mandi, ia sudah selesai buang air kecil. Tapi anehnya ia masih jongkok di situ dan melihat Rayhan mandi, bahkan ia masih diam ketika Rayhan hendak mengambil sabun beberapa menit yang lalu.25959Please respect copyright.PENANA6NgkqQdfO9
25959Please respect copyright.PENANAwk1rPGUDFP
Kenapa? Kenapa aku jadi bodoh seperti ini? Ya Tuhaaaan... Sebenarnya ada apa denganku, tadi itu... Ya Tuhan...25959Please respect copyright.PENANAPTSLw4EwLb
25959Please respect copyright.PENANA4TnBbJXnxo
"Kakak sudah shalat?" Tanya Rayhan.25959Please respect copyright.PENANAVkknutOAuS
25959Please respect copyright.PENANA0YWlRLHPlw
"Eh..."25959Please respect copyright.PENANA2Y8QxebLOw
25959Please respect copyright.PENANA1H99yrIT01
Rayhan tersenyum tipis. "Jangan lupa mandi wajib." Ucap Rayhan nyaris tidak terdengar. Zaskia hanya melongok melepas kepergian Rayhan.25959Please respect copyright.PENANA2xSf4WPHfN
25959Please respect copyright.PENANAGgBBLOmVSr
"Ya Tuhaaaan..."25959Please respect copyright.PENANAEAhDVye0bC
25959Please respect copyright.PENANAiQKmbUr4um
Zaskia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Baru kali ini ia merasa sangat malu di hadapan Adiknya. Ingat, malu bukan marah.25959Please respect copyright.PENANAH2a5c03Vxu
25959Please respect copyright.PENANAE9O01tbsBN
****25959Please respect copyright.PENANAWGXsswJ1qn
25959Please respect copyright.PENANAOyXinymPcK
Jam istirahat di kantin santri...25959Please respect copyright.PENANApoF92ty1Lw
25959Please respect copyright.PENANAsCMNrAVaOd
Seperti biasanya kantin pesantren selalu ramai di kunjungi oleh beberapa santri Al-tauhid. Bahkan beberapa ustad dan staf ponpes Al-tauhid ikut membaur di sana, menghabiskan waktu mereka hingga jam istirahat berakhir.25959Please respect copyright.PENANAqsxQUkpIDw
25959Please respect copyright.PENANAHUQiqei0Dh
Di pojokan kantin, Rayhan, Azril, Doni dan Nico tengah membahas rencana besok siang setelah shalat Jum'at.25959Please respect copyright.PENANApNrL6Eklux
25959Please respect copyright.PENANAfcXhvCtAZ4
"Muka Lo kenapa lebam gitu?" Tanya Rayhan heran.25959Please respect copyright.PENANAp0Tl9i2HVo
25959Please respect copyright.PENANA9YorXx2v6V
Doni nyengir. "Biasa." Jawab Doni, tidak begitu mengubris ke khawatiran ketiga temannya. Toh baginya luka yang di alaminya tidak begitu parah.25959Please respect copyright.PENANAwp5KCWDKA0
25959Please respect copyright.PENANAfwZa8Suv8p
"Lo berantem? Sama siapa?" Tanya Azril.25959Please respect copyright.PENANADygpgyM16I
25959Please respect copyright.PENANAU44vpZbI6C
"Heru..." Jawab singkat Doni.25959Please respect copyright.PENANA89dVV81POI
25959Please respect copyright.PENANAF89L1ALN5E
"Hogk... Hogk... Hogk..." Nico sampai terbatuk mendengar jawaban Doni.25959Please respect copyright.PENANAWSpp4bV0AY
25959Please respect copyright.PENANA07zaycZ7hK
"Lo gak apa-apa?"25959Please respect copyright.PENANAtS7SeTkfgx
25959Please respect copyright.PENANAghJ2CMbqst
"Serius, Lo berantem dengan Heru?" Potong Nico mengabaikan pertanyaan Rayhan. "Gilaaa... Kenapa Lo gak bilang sama gue, pantesan semalam Lo ngilang." Rutuk Nico, ia sudah lama sekali ingin melihat Doni berkelahi. Tapi pupus sudah harapan Nico. Ngehek...25959Please respect copyright.PENANABjAaWuxDG6
25959Please respect copyright.PENANAdPeV93gImH
"Gue baik-baik aja, cuman sedikit bonyok. Yang penting sekarang kita punya kekuatan, kalau seandainya saja pihak Hamka mau main keroyokan." Jelas Doni.25959Please respect copyright.PENANAP7Eihk3XZl
25959Please respect copyright.PENANAUjXuHq95GB
"Lo udah ngomong sama anak-anak."25959Please respect copyright.PENANAbXM1dNrmRg
25959Please respect copyright.PENANAAZWo0NciLN
Doni mengangguk. "Sudah, dan kebetulan ternyata mereka juga punya dendam lama sama anak-anak Hamza. Tapi sayangnya Heru terlalu pengecut." Doni tersenyum sinis, mengingat pengakuan salah satu temannya di asrama.25959Please respect copyright.PENANAlaeT5P5RLF
25959Please respect copyright.PENANAkwspNeX7n8
"Bagus..." Ucap Nico senang.25959Please respect copyright.PENANATUBdYrZTGS
25959Please respect copyright.PENANAZjG5fgtyzk
Rayhan menyandarkan punggungnya di kursi kantin. "Sory ya bro, gara-gara gue Lo sampe repot kayak gini." Ujar Rayhan tidak enak hati kepada sahabatnya. Doni menepuk pelan pundak sahabatnya.25959Please respect copyright.PENANA7M1vxIZjGn
25959Please respect copyright.PENANA1AiyTI28Dz
"Itulah gunanya sahabat." Ucap Doni.25959Please respect copyright.PENANAKTqptevjJq
25959Please respect copyright.PENANAc319c9ZxQI
"Yups, benar." Timpal Nico.25959Please respect copyright.PENANAUMC1wu3x1U
25959Please respect copyright.PENANAfjEKWTTyTa
Sementara Azril hanya diam, karena ia merasa pokok permasalahannya ada pada dirinya. Tapi sayangnya ia tidak bisa membantu apapun.25959Please respect copyright.PENANAaEl0mShU9e
25959Please respect copyright.PENANA9QsyxsOuQy
****25959Please respect copyright.PENANArcqnQ8cUrh
25959Please respect copyright.PENANAw3jcb5ug1w
25959Please respect copyright.PENANAMtYhfmqX8n
25959Please respect copyright.PENANAwj8M1JahNT
25959Please respect copyright.PENANADe1Ty6J2S1
25959Please respect copyright.PENANAeEWE18vmiO
25959Please respect copyright.PENANAuh1DXyjuof
25959Please respect copyright.PENANADCUjXsaf3m
Di dalam kelas para santriwati terlihat begitu ramai, padahal sudah lima belas menit yang lalu jam pelajaran di mulai, tapi kelas tetap kosong, sehingga di manfaatkan oleh para santriwati untuk bercanda gurau, hingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas.25959Please respect copyright.PENANAx9mTFDPxrI
25959Please respect copyright.PENANAbrtfXkWuRI
Sementara seorang Ustadza yang seharusnya mengajar siang ini, malah tengah bermesraan dengan seorang pria yang tak lain hanya seorang petugas kebersihan.25959Please respect copyright.PENANAPjqr1vNNGW
25959Please respect copyright.PENANA3zY1ixHfci
Ustadza Dwi, tampak lupa akan tanggung jawabnya untuk mendidik murid-muridnya, demi kesenangan sesaat yang bisa menjerumuskannya ke neraka. Ilmu agama yang ia miliki, seakan tidak bisa untuk menyadarkan perbuatannya saat ini.25959Please respect copyright.PENANAW6DLZfzrl0
25959Please respect copyright.PENANA5XqCnkMjU8
"Masih mau lagi Ustadza?" Goda Imbron.25959Please respect copyright.PENANAzYL7rOdUu4
25959Please respect copyright.PENANAgduZoWylQm
Ustadza Dwi tersipu malu sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Pak, kalau Bapak gak sibuk." Jawab Ustadza Dwi sembari membelai kontol Pak Imbron yang beberapa menit lalu mengantarkannya ke surga dunia.25959Please respect copyright.PENANA2lP1VdaNxn
25959Please respect copyright.PENANArdWYXvx8N0
"Ngentotin Ustadza lebih penting dari pada pekerjaan lain." Jawab Pak Imbron.25959Please respect copyright.PENANA5jY1Adwjvr
25959Please respect copyright.PENANALmxWzWvgEk
"Bapak bisa aja."25959Please respect copyright.PENANAPttYiIaMkB
25959Please respect copyright.PENANAnO8VIGypHE
Pak Imbron mengangkat dagu Ustadza Dwi, dia melumat mesrah bibir Ustadza Dwi. Tangan kekarnya menyusuri bukit kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang tak begitu lebat Daging kenyal itu dirasakan sudah sangat lembab.25959Please respect copyright.PENANAMnCeBHpzjZ
25959Please respect copyright.PENANAXdPBQkFezE
Jari tengah Pak Imbron menggosok lembut clitoris Ustadza Dewi, sementara ciumannya semakin panas.25959Please respect copyright.PENANAzOjkESNrmo
25959Please respect copyright.PENANAx3cB58hHr3
"Ganti gaya Pak." Pinta Ustadza Dwi.25959Please respect copyright.PENANAfB63CkDIFp
25959Please respect copyright.PENANAgrquOyNsb7
Dia naik keatas tubuh Pak Imbron dengan posisi 69. Ia mengangkangi wajah Pak Imbron, menyodorkan memeknya kepada Pak Imbron. Sementara jari lentik membelai kontol Pak Imbron yang hampir setiap hari menyinggahi memeknya yang haus akan kontol besar seperti Pak Imbron.25959Please respect copyright.PENANA5RaLLbbQIw
25959Please respect copyright.PENANAlHdMVzGFUf
Lidahnya terjulur menyapu kepala kontol Pak Imbron. "Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... Kontol Bapak enak sekali, bikin saya ketagihan Pak." Puji Ustadza Dwi, dia melahap kontol Pak Imbron dengan mulutnya.25959Please respect copyright.PENANADpiJFBkZ2A
25959Please respect copyright.PENANAks5EyH42xI
"Memek Bu Ustadza juga bikin nagih." Jawab Pak Imbron. Dia menusukan satu jarinya ke dalam memek Ustadza Dwi. Semetara lidahnya menjilati daging mungil berwarna kemerah-merahan di sela-sela lipatan memek Ustadza Dwi. "Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss..." Secara bersamaan lidah dan jarinya merangsang memek Ustadza Dwi.25959Please respect copyright.PENANAEaHBbnIJDw
25959Please respect copyright.PENANA3k09LR42Ag
Dengan mata merem melek keenakan, Ustadza Dwi tampak kesulitan berkonstrasi mengoral kontol Pak Imbron. Sembari menghisap kontol Pak Imbron, jemari Ustadza Dwi membelai kantung telurnya.25959Please respect copyright.PENANAljxp2jvDeL
25959Please respect copyright.PENANAgg6vQNFJYV
Selama beberapa menit mereka saling mengoral, hingga tiba akhirnya daging kenyal itu di masuki oleh kontol Pak Imbron yang sekeras besi.25959Please respect copyright.PENANAugQeuDkKjC
25959Please respect copyright.PENANAbia56zhiV0
Ustadza Dwi mengangkangi kontol Pak Imbron, di menuntun kontol Pak Imbron kearah memeknya.25959Please respect copyright.PENANAjiKFWB6d9y
25959Please respect copyright.PENANAkoxWbRfNfl
"Sssttt..." Ustadza mendesis nikmat.25959Please respect copyright.PENANANBsZFBooQx
25959Please respect copyright.PENANADIXIDFyL1s
Kedua tangan Pak Imbron mencengkram payudara montok Ustadza Dwi. "Tekan lebih dalam Bu." Pinta Pak Imbron, yang keenakan di jepit memek Ustadza Dwi.25959Please respect copyright.PENANAr1sPLTO11v
25959Please respect copyright.PENANAHXGI317lwQ
"Aahkk... Enak sekali." Suara Ustadza Dwi melengking, merasakan gesekan antara dinding kemaluannya dengan kulit kontol Pak Imbron yang memiliki tekstur kasar. Hingga akhirnya kontol Pak Imbron masuk seluruhnya ke dalam memeknya.25959Please respect copyright.PENANAQ4HT6xoAqF
25959Please respect copyright.PENANADYoyNsU75i
Dengan perlahan Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, lalu menurunkannya kembali. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, dan semakin lama semakin cepat.25959Please respect copyright.PENANArxY0v8IFi4
25959Please respect copyright.PENANAUNDcVKJ4kN
Rasa nikmat yang di berikan kontol Pak Imbron, membuat Nurul makin menggila. Dia menggerakkan pinggulnya dengan gaya ngebor, dan menghentak hingga kepala kontol Pak Imbron beberapa kali menyentuh dinding rahimnya.25959Please respect copyright.PENANAwCo1t1PLfb
25959Please respect copyright.PENANALkHmvNe6XD
Gerakan erotis Ustadza Dwi, membuat Pak Imbron harus berkerja lebih ekstra agar tidak sampai keluar lebih cepat. Belum lagi ulekan memek Ustadza Dwi yang selama meremas-remas kontol Pak Imbron. Untuk mengalihkan rasa nikmat yang di berikan Ustadza Dwi, Pak Imbron menggigit lidahnya, dan cara ini ternyata cukup berhasil.25959Please respect copyright.PENANAz2najyJouI
25959Please respect copyright.PENANAFeEaSgwVRH
"Ganti gaya Bu." Pinta Pak Imbron.25959Please respect copyright.PENANAOEuHrwyYZB
25959Please respect copyright.PENANAAZIKbEIsVR
Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, tampak kontol Pak Imbron kini bermandikan lendir cintanya. "Sodok memek saya dari belakang Pak." Pinta Ustadza Dwi.25959Please respect copyright.PENANAkbe2pSfo0U
25959Please respect copyright.PENANAmPreiji8ka
"Siap Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron.25959Please respect copyright.PENANARpix4YOxZA
25959Please respect copyright.PENANADv3Bbxcksa
Ustadza Dwi menungging diatas tempat tidurnya yang spreinya sudah berantakan, dan basah karena keringat mereka yang bercampur dengan lendir.25959Please respect copyright.PENANAHfzWlnPOd2
25959Please respect copyright.PENANAHGkgMBiHOV
Dari belakang Pak Imbron kembali memposisikan kontolnya di depan lipatan memek Ustadza Dwi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontol Pak Imbron amblas ke dalam memek Ustadza Dwi yang memang sudah sangat licin.25959Please respect copyright.PENANAurBoqI32kv
25959Please respect copyright.PENANAvgghgjLOSg
Kontol Pak Imbron kembali memompa memek Ustadza Dwi, sembari memegangi pinggulnya.25959Please respect copyright.PENANA4RT0zyGWJN
25959Please respect copyright.PENANAJGv8p0jprC
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk....25959Please respect copyright.PENANAx3rO51ok1X
25959Please respect copyright.PENANA0Luenn8pp9
Suara benturan kedua kelamin mereka terdengar menggema ke seluruh ruangan, di bumbui dengan suara erotis dari kedua mulut mereka.25959Please respect copyright.PENANAvOlthoNbAE
25959Please respect copyright.PENANABA4kNOejvF
"Pak Imbron... Aahkk... Ssstt...."25959Please respect copyright.PENANAH9O4RDVa6Y
25959Please respect copyright.PENANAf58ekwxYmP
Plak...25959Please respect copyright.PENANAvl07qywh3d
Plak...25959Please respect copyright.PENANARRbeK3BSr8
Plak...25959Please respect copyright.PENANAEFD5LcgBiF
25959Please respect copyright.PENANAAGQQizUAlB
Berulang kali Pak Imbron menampar pantat Ustadza Dewi dengan kasar.25959Please respect copyright.PENANAqhna3JmxF0
25959Please respect copyright.PENANAFEs30d7BZg
"Bu... Saya mau keluar." Desah Pak Imbron.25959Please respect copyright.PENANAF5MARTxwFB
25959Please respect copyright.PENANAv595thVa3o
Sang pejantan yang selama ini selalu berhasil membuat seorang Ustadza Dwi sampai terkencing-kencing kini harus menyerah. Ia melepaskan spermanya yang sudah berada di ujung kontolnya, menyiram rahim Ustadza Dwi hingga terasa penuh.25959Please respect copyright.PENANAEAWDlMJSFd
25959Please respect copyright.PENANAZ2WLI9dhnq
Tidak ingin kehilangan momen, Ustadza Dwi dengan liar menggerakan pinggulnya, mengejar kenikmatan yang ia damba-dambakan. Tapi apa daya, sang pejantan telah menyerah, sekeras apapun usahanya tidak membuahkan hasil. Yang ada kontol Pak Imbron semakin mengecil di dalam memeknya.25959Please respect copyright.PENANAFqdSgMP69M
25959Please respect copyright.PENANA56XO0NOqPs
Ploppss...25959Please respect copyright.PENANAPdlQPy1xh5
25959Please respect copyright.PENANAVLqiDpBWjG
Kontol Pak Imbron terlepas dari dalam memek Ustadza Dwi, tampak sperma Pak Imbron mengalir di sela-sela kemaluan Ustadza Dwi.25959Please respect copyright.PENANA925aeN7EJi
25959Please respect copyright.PENANAUXyw5jBa3D
"Ayo Pak lagi." Pinta Ustadza Dwi.25959Please respect copyright.PENANAfC3dCZoRLf
25959Please respect copyright.PENANALBlizwiZ5R
Pak Imbron mendesah, ia telah kehilangan gairahnya. "Maaf Bu Ustadza, sudah tidak bisa lagi." Ucap Pak Imbron dengan sangat terpaksa.25959Please respect copyright.PENANA6y0xAR1G4B
25959Please respect copyright.PENANAahUu2OFDea
"Sebentar lagi Pak."25959Please respect copyright.PENANAfEmKlR39b9
25959Please respect copyright.PENANA2FJ0skiwiB
Pak Imbron menggelengkan kepalanya. Ia tampak sangat kecewa karena Pak Imbron tidak bisa menuntaskan hasrat birahinya.25959Please respect copyright.PENANA9IjJDxRneN
25959Please respect copyright.PENANAm6dCW0XnBz
*****25959Please respect copyright.PENANAhMx48AjvgD
25959Please respect copyright.PENANAfXwKVomUyf
"Mana si Imbron?"25959Please respect copyright.PENANAb1VVwrHo7d
25959Please respect copyright.PENANA8cHbKpX4QT
"Mana aku tau! Sejak tadi pagi dia menghilang." Jawab Jaja yang tengah menginjak tumpukan sampai di dalam gerobak sampah.25959Please respect copyright.PENANA7wJMLaCH4J
25959Please respect copyright.PENANAr9KkTF9xut
"Akhir-akhir ini Pak Imbron sering sekali menghilang." Keluh Budi.25959Please respect copyright.PENANADqWy9d00Fu
25959Please respect copyright.PENANAMef46CCmNJ
"Tuh orangnya." Tunjuk Edi.25959Please respect copyright.PENANAmkDQGNuZN0
25959Please respect copyright.PENANAUA6cQCCR1R
Dari kejauhan Pak Imbron berjalan santai sembari bersiul ringan. Dari wajahnya terpancar kebahagiaan yang sulit di mengerti oleh teman-temannya.25959Please respect copyright.PENANAerDsStJeJM
25959Please respect copyright.PENANAIKfDgj0JxV
Sebagai teman seprofesi, mereka tentu sangat kesal, karena sikap Pak Imbron yang seenaknya saja. Tapi tidak ada satupun yang berani menegur Pak Imbron. Selain Pak Imbron yang di tuakan, mereka juga takut akan latar belakang Pak Imbron yang seorang preman pasar. Dapat di lihat dari tato yang ada di lengan tangannya.25959Please respect copyright.PENANAwL9OxQdh7a
25959Please respect copyright.PENANAyIJ1tfI9f7
*****25959Please respect copyright.PENANAMFvfQVomcr
25959Please respect copyright.PENANAx5oEUjr4vE
25959Please respect copyright.PENANAPdQ6ejZi3z
25959Please respect copyright.PENANAUEOZPmaqpj
25959Please respect copyright.PENANAb5hDqnzqbe
25959Please respect copyright.PENANAsIG7gmP9ke
Zaskia menghampiri sahabatnya Julia yang sedang duduk di meja kerjanya. Ia tampak sibuk mengoreksi hasil ulangan harian yang ia berikan kepada murid-muridnya setiap satu bulan sekali. Saat melihat Zaksia, ia menghentikan sejenak pekerjaannya, sembari tersenyum menyapa Zaskia.25959Please respect copyright.PENANAmdVWZIXRXp
25959Please respect copyright.PENANA6DT1mwCQ3S
Zaskia dengan wajah lesu nya, duduk di kursi kosong yang ada di depan meja Julia.25959Please respect copyright.PENANA1RBChErJm7
25959Please respect copyright.PENANApxtNyAsITw
"Kamu kenapa lagi say!"25959Please respect copyright.PENANAVmob6avKXP
25959Please respect copyright.PENANAbGeYpzFdom
Zaskia menghela nafas perlahan. "Kejadian kemarin terulang lagi." Lirih Zaskia, ia membuang muka kearah sepasang bingkai foto presiden dan wakil presiden.25959Please respect copyright.PENANAromcrviDzu
25959Please respect copyright.PENANAgUoE7Qrvzd
"Maksudnya?"25959Please respect copyright.PENANAwBSACpne96
25959Please respect copyright.PENANAmZYjZKn7sS
"Rayhan... Dia ngejerjain aku lagi, kayak waktu itu, saat aku mandikan dia." Jujur Ustadza Zaskia sembari merucutkan bibirnya. "Nyebelin banget kan." Keluh Zaskia, ia menatap dalam sahabatnya yang hanya tersenyum.25959Please respect copyright.PENANA7YQFlqAqrH
25959Please respect copyright.PENANA1phBEX7Gcr
Julia mencondongkan badannya kedepan. "Entah Rayhan yang pintar, atau karena kamu sendiri yang suka di goda oleh adikmu." Ujar Julia, dia mengambil gelas yang ada di atas mejanya, dan meminumnya.25959Please respect copyright.PENANAoCRvhdProB
25959Please respect copyright.PENANAseMaL2SDb8
"Maksudnya?"25959Please respect copyright.PENANASfNYPztExt
25959Please respect copyright.PENANAC9hJcAhzOU
"Mungkin Uhkti gak sadar. Sebenarnya Uhkti sendiri yang suka di godain Rayhan, atau jangan-jangan Uhkti mulai kecanduan di nakalin Rayhan." Jelas Julia.25959Please respect copyright.PENANA3LCSu5W275
25959Please respect copyright.PENANA53k6Hnayjz
"Kenapa bisa begitu."25959Please respect copyright.PENANA8QVYOEo8l5
25959Please respect copyright.PENANAPV3yNrMO5O
Julia menghela nafas. "Coba Uhkti pikir lagi. Tidak mungkin Rayhan berani menggoda kamu berulang kali, kalau kamu sejak pertama sudah tegas kepada Rayhan. Misalkan kamu memarahinya atas perbuatannya." Julia menggelengkan kepalanya dengan sikap Zaskia.25959Please respect copyright.PENANAnvuxQ95Htw
25959Please respect copyright.PENANAKF5CcJT0lb
"A-aku gak bisa marah sama dia." Aku Zaskia.25959Please respect copyright.PENANAtx3uv79RKP
25959Please respect copyright.PENANATYqyf5vYx7
"Aku ngerti kok! Anggap saja apa yang di lakukan Rayhan, hanyalah kenakalan biasa, bukan suatu yang harus di pikirkan." Ucap Julia, sembari menggenggam tangan Zaskia.25959Please respect copyright.PENANAPyjq0ewbb3
25959Please respect copyright.PENANARlr4OXFyTW
"Ya, kamu benar." Zaskia tersenyum manis.25959Please respect copyright.PENANAgnBQmYtFpt
25959Please respect copyright.PENANAWeJYsRqhRW
*****25959Please respect copyright.PENANAhJQBLFYHWP