Suasana pagi ini terlihat lebih cerah setelah semalaman di guyur hujan lebat yang di iringi dengan suara petir yang memekakkan telinga. Tetapi keceriaan pagi ini ternodai oleh kejadian tadi malam, di mana pesantren Altauhid menjadi gempar setelah seorang santri di kabarkan telah mengalami pemerkosaan.54899Please respect copyright.PENANAExBCK38hR9
54899Please respect copyright.PENANAG8SQA8l8LB
Semalam di tengah hujan lebat, pesantren tauhid yang biasanya tenang, berubah menjadi sangat sibuk. Beberapa santri, Satpam dan Ustadz mencari sang pelaku, bahkan pihak berwajib pun sudah di terjunkan, tapi hingga pagi ini belum juga ada kabar.54899Please respect copyright.PENANASKPffjuGR6
54899Please respect copyright.PENANAIAbyySXCd7
Zaskia mendesah, tampak payudaranya sedikit naik, mengikuti alunan nafasnya. Ia menyeka keringat yang sedikit membasahi dahinya.54899Please respect copyright.PENANAcwaRSlFiws
54899Please respect copyright.PENANAPDgU9NQoQT
"Assalamualaikum!" Sapa seseorang dari luar.54899Please respect copyright.PENANA86ggrX3mAe
54899Please respect copyright.PENANAuuha8dRnNg
Zaskia buru-buru kearah pintu rumahnya. "Waalaikumsalam! Gimana Ray? Pelakunya dapat? Siapa pelakunya?" Zaskia memberondong beberapa pertanyaan sekaligus.54899Please respect copyright.PENANAXm3F30MIpY
54899Please respect copyright.PENANAXEjB5Tfe9n
Rayhan menggelengkan kepalanya sembari masuk kedalam rumah. Ia menggeser kursi makan dan duduk dengan perlahan. "Gak dapat Kak, sepertinya ia sudah keburu kabur jauh." Jelas Rayhan, ia mengambil segelas air mineral untuk melegakan tenggorokannya.54899Please respect copyright.PENANAdG1CkZDc9X
54899Please respect copyright.PENANAaGjCiNhwy1
"Astaghfirullah!" Desah Zaskia.54899Please respect copyright.PENANAudfSTavhTd
54899Please respect copyright.PENANAHDcogjBJ9f
Wanita itu duduk di samping Rayhan, raut wajahnya memancarkan kesedihan. Sebagai seorang wanita tentu saja Zaskia paham apa yang di rasakan santri tersebut. Selain itu Zaskia juga takut kalau peristiwa semalam kembali terulang, dan dia bisa saja menjadi korban selanjutnya, kalau si pelaku tidak berhasil di tangkap.54899Please respect copyright.PENANAyK6y54Vv90
54899Please respect copyright.PENANAl5UnSeVrUf
Rayhan kembali meletakan gelas minumannya, dia menatap dalam wajah cantik Kakaknya yang tidak bersemangat seperti biasanya.54899Please respect copyright.PENANA2x219ywjYX
54899Please respect copyright.PENANAb4i7NbvwCr
"Kakak jangan takut! Pelakunya pasti akan segera di tangkap." Rayhan meraih tangan Zaskia, ia menggenggam erat tangan Zaskia, seakan ia tidak akan pernah melepaskan tangan Kakaknya.54899Please respect copyright.PENANAmYc2p4CYKS
54899Please respect copyright.PENANAVbcZw31y5F
Zaskia tersenyum tipis. "Terimakasih ya Dek! Jagain Kakak ya Dek?" Ujar Zaskia terdengar lembut.54899Please respect copyright.PENANA5R1Wxz472G
54899Please respect copyright.PENANAntnv1b93FU
Rayhan mengangguk mantab. "Pasti Kak!" Jawab Rayhan, walaupun tanpa di minta, tentu saja Rayhan akan tetap menjaga Kakaknya apapun yang terjadi.54899Please respect copyright.PENANA9bBKfFHzkB
54899Please respect copyright.PENANABhAEMZzVCy
"Ayo makan dulu, kamu pasti laparkan?" Zaskia melirik Rayhan, sembari menuangkan nasi kedalam piring.54899Please respect copyright.PENANAI1hIqFXgiA
54899Please respect copyright.PENANAhw7ZuLDpO2
Pagi ini mereka menyantap sarapan dengan suasana yang berbeda. Zaskia terlihat begitu bahagia, walaupun sebelumnya ia terlihat sangat khawatir. Ucapan Rayhan berhasil memenangkan hatinya. Berbeda dengan Rayhan, ia tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya di wajahnya tentang sosok pemerkosa yang kini terasa sangat misterius.54899Please respect copyright.PENANAUsTKY83G21
54899Please respect copyright.PENANAyZVSJ7pNWL
*****54899Please respect copyright.PENANAUb9qcuARud
54899Please respect copyright.PENANADk90GXTFrl
Laras54899Please respect copyright.PENANAsJ3kdD2LWj
54899Please respect copyright.PENANAueVMnrlhx7
Di bawah pancuran shower, tampak seorang wanita cantik yang tengah menikmati mandi paginya. Ia menggosok perlahan tubuh indahnya dengan kedua telapak tangannya yang di penuhi sabun. Dia membelai payudaranya yang besar, bermain dengan kedua putingnya yang telah mengeras.54899Please respect copyright.PENANAaB05HGsVkq
54899Please respect copyright.PENANArDKjnTGqmd
Perlahan telapak tangannya turun kebawah menuju perut ratanya. Dia membelai lembut perutnya, dan terus turun menuju sebuah tebing lendir yang menjanjikan sejuta kenikmatan.54899Please respect copyright.PENANAyNzCm92VSN
54899Please respect copyright.PENANAYYAyYsn1Dl
Kedua jarinya membelai tonjolan kecil yang terdapat di antara bibir kemaluan. "Eehmm..." Ia mendesis pelan, dengan mata terpejam ia bersandar di dinding kamar mandi.54899Please respect copyright.PENANAQ0L5B2VMfB
54899Please respect copyright.PENANAMaBk1Z2OBS
Sementara itu clitorisnya terasa semakin membengkak karena terus-terusan ia gosok dengan kasar. Semakin keras ia menggosok clitorisnya, maka terasa semakin nikmat yang ia rasakan.54899Please respect copyright.PENANAeaNPORfsn1
54899Please respect copyright.PENANAAjT1FPeY7f
Semakin lama ia makin hanyut akan kenikmatan semu yang ia ciptakan sendiri. Tanpa perduli dosa yang tengah membayangi dirinya.54899Please respect copyright.PENANA8dm0Tv63sX
54899Please respect copyright.PENANAiuE1tbZoKn
"Aahkk... Aahkk... Aahkk..." Erangannya semakin tidak terkendali, seiring dengan lendir kewanitaannya yang keluar semakin banyak.54899Please respect copyright.PENANAOvMXmVh6Sc
54899Please respect copyright.PENANAepUiYCvKOD
Ia memasukan kedua jarinya ke dalam lobang kemaluannya yang merekah indah seperti bunga mawar. Dengan perlahan ia mendorong dan menarik jarinya. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, membuat vaginanya memproduksi lendir kewanitaannya semakin banyak.54899Please respect copyright.PENANAgTBzFkyLZd
54899Please respect copyright.PENANAl2ZKsH7rrO
Tubuhnya bergetar tatkalah rasa nikmat itu menggores kesadarannya. Dengan mata terpejam, dan nafas menderuh ia menyambut datangnya orgasme.54899Please respect copyright.PENANAu7ZuS1jm26
54899Please respect copyright.PENANAppC3pDavAy
"Oughkk..."54899Please respect copyright.PENANAYz9IuDhWWj
54899Please respect copyright.PENANAw8i89e05GJ
Pinggul indahnya tersentak-sentak seiring dengan lendir kewanitaannya menyembur keluar.54899Please respect copyright.PENANA55qUeevsUR
54899Please respect copyright.PENANAJAT9hY0QQJ
Setelah hasrat birahinya tertuntaskan, barulah Laras membasuh tubuhnya dengan benar, dengan perasaan yang sulit untuk di gambarkan. Selesai mandi, Laras segera keluar dari dalam kamar mandi. Tapi baru beberapa langkah ia keluar kamar, ia melihat sosok pemuda yang berada di tidak jauh darinya.54899Please respect copyright.PENANA1vqpwueR9U
54899Please respect copyright.PENANACak0uNeXdJ
"Astaghfirullah!" Lirih Laras.54899Please respect copyright.PENANABAet8v34gd
54899Please respect copyright.PENANAQkNcdPlTYG
Saat ini Laras hanya mengenakan handuk yang tidak sepenuhnya bisa menutupi kemolekan tubuhnya. Sebagian payudaranya memyembul keluar, begitu juga dengan sebagian paha mulusnya yang terpampang bebas. Siapapun yang melihatnya, pasti akan merasa sangat beruntung dapat melihat kemolekan tubuhnya yang selama ini dibungkus pakaian syar'i.54899Please respect copyright.PENANA7o13Ctsfw0
54899Please respect copyright.PENANAXu6H6DGUbo
Sebagai seorang muslimah, Laras merasa memiliki kewajiban untuk menyembunyikan kemolekan tubuhnya dari pria lain yang bukan suaminya.54899Please respect copyright.PENANAuRpW4qmILA
54899Please respect copyright.PENANAAOkOqGYd2A
Sejenak Laras berfikir keras agar bisa menghindari Daniel. Tapi bagaimana caranya? Diam-diam ia mengutuk kebodohannya sendiri, karena lupa membawa pakaian ganti untuk ia kenakan.54899Please respect copyright.PENANA64VxwwKGAa
54899Please respect copyright.PENANAIsfD8VoY1a
"Lari..." Gumam Laras.54899Please respect copyright.PENANAv31WbvLEdg
54899Please respect copyright.PENANAlpEUNY1H06
Dia mengepal kedua tangannya, sembari menggigit bibir bawahnya. Adrenalin nya terpacu dengan nafas yang mulai terdengar memburu.54899Please respect copyright.PENANA6FyLC943LP
54899Please respect copyright.PENANAOGkbp9YuCN
Tanpa aba-aba, Ustadza Laras dengan secepat kilat melangkah keluar dari dalam kamarnya. Ia berlari secepat yang ia bisa, dan tidak perduli kalaupun nanti Daniel melihat dirinya yang tengah berlari. Setidaknya ia telah berusaha untuk menghindar dari Daniel.54899Please respect copyright.PENANAna5i27NRXf
54899Please respect copyright.PENANADXer2EyJ7X
Tapi tiba-tiba ia terpeleset, dan terjatuh di lantai. Kakinya yang basah, membuat lantai rumahnya menjadi licin.54899Please respect copyright.PENANAXMLbIiBKAJ
54899Please respect copyright.PENANAGoLG3xwjmD
"Aduuuuh!" Laras meringis kesakitan.54899Please respect copyright.PENANAHkYR3IPM1q
54899Please respect copyright.PENANAGOTpnSDh3g
Dan pada saat bersamaan, Daniel melihat kearah Laras yang tengah mengadu sakit, sembari memegangi pantatnya yang terbentur cukup keras.54899Please respect copyright.PENANASRbE7z8pHy
54899Please respect copyright.PENANAkSsDRoyOLb
Mata Daniel terbelalak melihat tubuh telanjang Laras, yang kebetulan handuk yang ia kenakan terlepas akibat terjatuh barusan. Tentu saja sebagai seorang pria normal, ia terangsang melihat tubuh telanjang Laras, tapi ia buru-buru menyingkirkan perasaan itu untuk sementara waktu dan segera menolong Ustadza Laras.54899Please respect copyright.PENANAGp1WqfYUYH
54899Please respect copyright.PENANAPtwN8kSCnY
Ia menghampiri Ustadza Laras yang kesakitan, dan membantunya untuk berdiri.54899Please respect copyright.PENANAdwlItyQaLA
54899Please respect copyright.PENANAG7PfBbbPUy
"Aduh... Aduh... Sakit." Lirih Laras.54899Please respect copyright.PENANA4Od6DZ5fMX
54899Please respect copyright.PENANAdTJLbKNPSG
Ternyata tidak hanya pantatnya yang sakit, pergelangan kaki Laras juga terasa sakit. Dengan hati-hati Daniel memapah tubuh sintal Laras.54899Please respect copyright.PENANAmkkuggg1eY
54899Please respect copyright.PENANAXFRCgTR3Av
"Ustadza gak apa-apa?" Tanya Daniel ia tampak khawatir.54899Please respect copyright.PENANAyOkLG669JV
54899Please respect copyright.PENANAsiCdy7epvn
Laras menggelengkan kepalanya. "I-iya gak apa-apa!" Jawab Laras terbata-bata menahan sakit ditubuhnya.54899Please respect copyright.PENANAQMBfzu0MFv
54899Please respect copyright.PENANA7TVZNLKx7L
Dan pada saat bersamaan Azril keluar dari dalam kamarnya, setelah mendengar teriakan Ibunya. Ia kaget melihat Ibu Tirinya dalam keadaan telanjang bulat di rangkul oleh Daniel saudara sepupunya.54899Please respect copyright.PENANAFoBto8qH72
54899Please respect copyright.PENANALNDu1lKgkv
Bukannya buru-buru menolong Ibunya, Azril malah terdiam membisu, menatap tubuh telanjang Ibu Tirinya yang memang sangat menggoda. Sepasang payudara berbentuk pepaya matang menggantung indah, dengan kedua puting yang berwarna kecoklatan.54899Please respect copyright.PENANAdx4zuUsFq9
54899Please respect copyright.PENANAxOjxR1fclS
Ketika matanya turun kebawah, ia mendapatkan bukit kecil yang di tumbuhi rambut lebat yang terlihat begitu indah. Berulang kali, pemuda berusia belasan tahun itu menelan air liurnya yang terasa hambar.54899Please respect copyright.PENANAKKizhBqNzl
54899Please respect copyright.PENANAhRK358CaFg
"Biar saya bantu!" Ujar Daniel.54899Please respect copyright.PENANA1kxAR25h48
54899Please respect copyright.PENANAT1TZHXKYFj
Pemuda itu membantu Umi Laras berjalan menuju kamarnya. Sebagai seorang wanita Umi Laras merasa risih, dan ia sempat berharap kepada Azril anak tirinya. Tapi sayang Azril malah bengong melihat tubuh telanjangnya, membuat Laras sedikit kesal dengan tingkah Anak Tirinya. Walaupun harus ia akui, tubuhnya memang sangat menarik bagi kaum Adam.54899Please respect copyright.PENANAuGjLA57FmO
54899Please respect copyright.PENANAcChh01ichw
Karena tidak ada pilihan Laras diam saja dan menerima bantuan Daniel untuk membawanya ke kamar.54899Please respect copyright.PENANAp2RDpWFyG2
54899Please respect copyright.PENANAjxwozV5szq
Saat mereka melewati Azril, barulah pemuda itu tersadar dari lamunannya. Ia bergegas menyusul mereka berdua, tapi matanya tidak berkedip memandangi bongkahan pantat Ibu tirinya yang terlihat begitu empuk. Sementara handuk yang tadi di kenakan Laras di biarkan saja tergeletak tak berdaya di lantai rumah mereka.54899Please respect copyright.PENANAN3YZ1jbz7k
54899Please respect copyright.PENANAj5DBDqm800
Setibanya di dalam kamar Laras berbaring di atas tempat tidurnya masih dalam keadaan telanjang bulat, di hadapan kedua pemuda berbeda generasi.54899Please respect copyright.PENANAsQVQ9YqUfB
54899Please respect copyright.PENANAc0huSzEBHw
"Sepertinya kaki Ustadza keseleo." Ujar Daniel datar.54899Please respect copyright.PENANAO5rpK8Gvcb
54899Please respect copyright.PENANAjY0dcdfdKZ
Pemuda itu berusaha mati-matian menahan gejolak birahinya di hadapan Laras. Membuat Laras merasa salut dengan Daniel yang terlihat datar-datar saja, walaupun saat ini dirinya dalam keadaan telanjang bulat, berbeda dengan anaknya yang begitu ketara kalau terangsang melihatnya telanjang.54899Please respect copyright.PENANAHkLeOfAT3O
54899Please respect copyright.PENANARpvqIH5sSR
Tapi sikap santai Daniel, malah membuat Laras menjadi salah tingkah. Ia dapat mendengar suara detak jantungnya yang tak beraturan, sanking tegangnya.54899Please respect copyright.PENANAV6xFMiHREK
54899Please respect copyright.PENANAEfUdEFgvLj
Sebagai seorang wanita muslimah, sangat tabu baginya di lihat orang lain dalam keadaan telanjang bulat.54899Please respect copyright.PENANAj3vWZQybrF
54899Please respect copyright.PENANAgrQ52haeq4
"Aduh!" Rintih Laras, ketika Daniel menyentuh pergelangan kakinya. "Pelan-pelan Dan!" Pinta Laras sembari meringis menahan sakit di kakinya.54899Please respect copyright.PENANAMBPm5Lc0dJ
54899Please respect copyright.PENANAQqI8tolvsX
Dani menganggukkan kepalanya. "Tahan ya Tan! Ini hanya sebentar." Ujar Daniel.54899Please respect copyright.PENANAHtRUYTkKjx
54899Please respect copyright.PENANAzH4TsxTvYf
Kedua tangannya mengusap-usap kaki kanan Laras. Di saat Laras terlihat mulai nyaman, tiba-tiba Daniel menarik kaki Laras, memperbaiki posisi urat Laras dengan gerakan yang sangat cepat, tapi menyakitkan.54899Please respect copyright.PENANApfNLHdMD4F
54899Please respect copyright.PENANA08FZHaU5aN
"Auuww... Sakiiiit!" Jerit Laras.54899Please respect copyright.PENANArwfU3Qhze3
54899Please respect copyright.PENANAnWfL9pWlnT
Daniel kembali mengurut pelan kaki Laras. "Gak apa-apa Tante! Ini sudah selesai kok." Kata Daniel menenangkan Laras, sembari melakukan pijitan ringan di betis Laras yang terasa begitu halus.54899Please respect copyright.PENANAUyDp8AnHfR
54899Please respect copyright.PENANAArZ3fiVlcz
"Aduh... Sakit sekali Dan!" Lirih Laras.54899Please respect copyright.PENANAvMATbqaWbB
54899Please respect copyright.PENANAlMZ5jeiPMS
Telapak tangan Daniel naik keatas, ke bagian belakang lutut Laras. Rasa geli yang dirasakan Laras sedikit mengurangi rasa sakit di kakinya. Dan perasaan geli itu perlahan mulai menimbulkan perasaan erotis didalam diri Laras, apa lagi ketika telapak tangan Daniel naik menuju paha mulus.54899Please respect copyright.PENANAGyORBCHG9m
54899Please respect copyright.PENANAY12M714nEc
Dia memijit pelan kaki Laras menyentuh bagian-bagian sensitif seorang wanita yang ia dapatkan dari teman lamanya. Dan ternyata cara itu berhasil membangkitkan birahi Laras yang memang sudah lama tidak tersalurkan dengan benar.54899Please respect copyright.PENANAXaIliQXks0
54899Please respect copyright.PENANAuLZNmUQHBS
"Azril, tolong ambilkan lotion." Suruh Daniel.54899Please respect copyright.PENANAwPiWtbUo9X
54899Please respect copyright.PENANAqkCjBF4J1k
Dengan patuhnya Azril mengambil lotion milik Ibunya yang berada di atas meja rias. "I-ini Mas." Ujar Azril tergagap, sanking tegangnya.54899Please respect copyright.PENANAx8ZJ2rq8aC
54899Please respect copyright.PENANAeh5rXKqPYZ
Mata indahnya menatap nanar kearah sepasang payudara Laras yang naik turun mengikuti irama nafasnya. Putingnya yang kecoklatan terlihat mengeras hingga mancung ke depan. Betapa nikmatnya, kalau dirinya bisa meremas dan menghisap puting Laras.54899Please respect copyright.PENANAo6wx2EidfH
54899Please respect copyright.PENANAZd5fmzupeE
Sadar akan tatapan Azril terhadap payudaranya, malah membuat Laras salah tingkah. Laras merasakan memeknya berdenyut-denyut.54899Please respect copyright.PENANA6da1aSkzPI
54899Please respect copyright.PENANAyW2fd30tfK
Seandainya saja ia sendirian di kamar ini, tentu ia sudah sedari tadi melakukan masturbasi.54899Please respect copyright.PENANA1YIGaO7FaU
54899Please respect copyright.PENANAfElDIEaE3f
"Maaf ya Tante." Ujar Daniel sopan, sebelum tangannya masuk lebih dalam. Ia menyentuh bagian bawah paha Laras, dengan sedikit mengangkat kaki Laras.54899Please respect copyright.PENANAgs41osT90j
54899Please respect copyright.PENANANh5rzovrNo
"Oughkk..." Desah Laras tanpa sadar.54899Please respect copyright.PENANAmuREukDTRF
54899Please respect copyright.PENANADUCoNtNqHg
Daniel tersenyum tipis, ia tau kalau wanita dewasa yang ada di hadapannya saat ini tengah di landa birahi. "Sakit ya Tante?" Tanya Daniel, jemarinya memijit lembut paha belakang Laras.54899Please respect copyright.PENANAYZnisOKVus
54899Please respect copyright.PENANAngAr45xdHA
"Eng-eng-enggak terlalu." Jawab Laras terbata, wajahnya bersemu merah karena menahan birahi syahwatnya.54899Please respect copyright.PENANAh7Vu6EUUIj
54899Please respect copyright.PENANAUKSsOOYJSn
Daniel kembali melanjutkan pijatannya di kedua kaki Laras. Ia memijatnya secara bergantian kiri dan kanan. Dan selama itu juga Laras sangat tersiksa. Bukan karena rasa sakit, melainkan karena syahwatnya yang menggebu-gebu, menuntut untuk di lampiaskan.54899Please respect copyright.PENANAdC617I8Vtq
54899Please respect copyright.PENANAkHNl1ZuULL
Sementara Azril masih diam membisu, sembari menatap nanar kearah gundukan kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang cukup lebat.54899Please respect copyright.PENANAfrznthM4E6
54899Please respect copyright.PENANAkFVHVTtuJI
*****54899Please respect copyright.PENANALsITUyOJ6Y
54899Please respect copyright.PENANAwFqFbbQsF0
54899Please respect copyright.PENANAiiBJ1Elw5K
54899Please respect copyright.PENANAOphCMqWyCQ
54899Please respect copyright.PENANAbDJRSiGNXW
54899Please respect copyright.PENANACiKui8KctD
54899Please respect copyright.PENANAHXS7CtM5eR
54899Please respect copyright.PENANAzd7egoBHTW
Ustadza Dwi54899Please respect copyright.PENANAO8F16qh7pq
54899Please respect copyright.PENANADM6kxM1R22
Teng... Teng... Teng...54899Please respect copyright.PENANA7JWau2x0xi
54899Please respect copyright.PENANAqygXZ2HAb5
Ketika lonceng di bunyikan, para santri berhamburan masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Rayhan, Azril duduk di bangku paling depan, tepat di depan meja guru. Sementara di belakang mereka ada Doni dan Rico. Suasana kelas masih terlihat ramai, ada yang sibuk menghafal, ada juga yang tengah mengobrol sesama mereka.54899Please respect copyright.PENANAOFJ8ZS1V57
54899Please respect copyright.PENANAq7DziOKooK
Suasana yang tadinya ramai seperti pasar, mendadak menjadi hening ketika seorang wanita berparas cantik dengan gamis berwarna hitam di padu dengan jilbab lebar yang melambai-lambai berwarna cream memasuki kelas mereka.54899Please respect copyright.PENANADV9DfsCf4s
54899Please respect copyright.PENANAYtaihv3Qpd
Wajah cantiknya ternyata tidak mampu membuat para santri menjadi lebih rileks.54899Please respect copyright.PENANAnAIPtLrYHG
54899Please respect copyright.PENANAAM4kuf2ZI3
"Assalamualaikum!" Sapa Ustadza Dwi.54899Please respect copyright.PENANA6zjymlxLCp
54899Please respect copyright.PENANAiHXMRDBD1Z
"Waalaikumsalam salam Ustdza!" Jawab mereka serempak.54899Please respect copyright.PENANASBMmbiR0ig
54899Please respect copyright.PENANA01ubcNFFim
Ustadza Dwi duduk di kursinya yang berukuran lebih tinggi di bandingkan murid-muridnya. Ia meletakan tas dan buku absensi diatas meja.54899Please respect copyright.PENANAMW0BDNOonQ
54899Please respect copyright.PENANAWjh2swz3SO
Satu persatu nama mereka di sibut. Dan ada beberapa yang tidak hadir.54899Please respect copyright.PENANAjqNVqkr7Rd
54899Please respect copyright.PENANAqpiin1SPqK
"Hari ini kita akan membahas tentang Ilmu fiqih! Pengertian Ilmu fiqih dan pembagian ilmu fiqih." Ujar Ustadza Dwi.54899Please respect copyright.PENANAeTggIpR7cH
54899Please respect copyright.PENANAHpVWRdlO8T
Ia berdiri di depan kelas, menghadap kearah white board membelakangi murid-muridnya. Jemarinya dengan lincah menari-nari diatas papan tulis. Selagi ia sibuk menulis materi di papan tulis. Rayhan, Azril, Doni dan Rico mulai saling berbisik.54899Please respect copyright.PENANAUQuWnbH49d
54899Please respect copyright.PENANADgjkwPOAei
Mereka sibuk mengamati bongkahan pantat Ustadza Dwi yang tampak bergetar ketika ia tengah sibuk menulis materi di papan tulis.54899Please respect copyright.PENANAJXK5tyd74l
54899Please respect copyright.PENANAnTGhSGklUU
"Apa pendapat kalian?" Celetuk Rico.54899Please respect copyright.PENANAxOUp9LEaXQ
54899Please respect copyright.PENANAiBl8cK08AQ
"Aku yes..." Kata Doni cepat.54899Please respect copyright.PENANACMfCExhK6F
54899Please respect copyright.PENANA5FBFUDIeCy
"Aku juga!" Timpal Azril.54899Please respect copyright.PENANA6Jg7oQAwuj
54899Please respect copyright.PENANA76plw4ItZ5
Rayhan mengetuk dagunya. "Ehmm... Aku yes!" Ujar Rayhan bersemangat sembari menjelajahi bongkahan pantat Ustadza Dwi. Tampak garis celana dalam Ustadza Dwi yang ngejiplak di gamisnya.54899Please respect copyright.PENANAif1whUhzxq
54899Please respect copyright.PENANAgG9zU2ZiUv
"Aku kasih nilai 9" Komentar Rico.54899Please respect copyright.PENANA5q3oTrlnty
54899Please respect copyright.PENANAt893wECnW5
"Dari dulu selalu 9, kapan 8 dan 7 nya?" Sungut Azril. Selama ini Rico selalu memberi angka sembilan setiap Ustadza yang mereka anggap layak untuk di beri nilai.54899Please respect copyright.PENANAtRuREcGYpP
54899Please respect copyright.PENANAqR0w62WeDk
"Suka-suka akulah." Geram Rico.54899Please respect copyright.PENANAIZwmwImAEX
54899Please respect copyright.PENANAuJAYBbjPom
"Menurut aku Ustadza Dwi 8,5." Rayhan melihat kearah Azril.54899Please respect copyright.PENANAiwnPduw0Ju
54899Please respect copyright.PENANAJhihgzmuvX
"Yang layak mendapat nilai 10 hanya ada satu Ustadza." Ujar Rico.54899Please respect copyright.PENANAyKZ4va9UbS
54899Please respect copyright.PENANAok5SmpBrI2
Mereka bertiga kompak melihat kearah Rico. "Siapa?" Tanya Doni penasaran, mewakili rasa penasaran teman-temannya yang lain.54899Please respect copyright.PENANAAxREqgxGTp
54899Please respect copyright.PENANAuEoAthljYM
"Ustadza Laras."54899Please respect copyright.PENANAv76bBnMK7R
54899Please respect copyright.PENANAQe6LOabEPO
Bletaaak...54899Please respect copyright.PENANA6LbJ7ojACr
54899Please respect copyright.PENANARIQkt9WxYZ
"Anjing sakit ******." Protes Rico ketika Azril tiba-tiba memukul kepalanya. Tetapi diam-diam Azril membenarkan apa yang di katakan Rico, karena dirinya sudah melihat tubuh telanjang Ibu Tirinya, yang layak di beri nilai sepuluh.54899Please respect copyright.PENANAwp87OnQlzU
54899Please respect copyright.PENANAfNW7jywSKY
Ustadza Dwi yang tengah sibuk menulis di papan tulis, mulai merasa terganggu oleh suara yang ada di belakangnya. Ia mendesah pelan, lalu berbalik melihat kearah mereka berempat yang mendadak diam.54899Please respect copyright.PENANAgv2IjrexOY
54899Please respect copyright.PENANAFZBxaX2BmV
"Apa yang kalian ributkan?" Tanya Ustadza Dwi.54899Please respect copyright.PENANAEdtGswmg12
54899Please respect copyright.PENANAAHeoC7UMMk
Mereka berempat tertunduk tidak berani menjawab. Tetapi diam-diam mereka saling menatap satu sama lain.54899Please respect copyright.PENANApr0VaLosWG
54899Please respect copyright.PENANAknWCAqjrFo
"Kalian berempat berdiri di depan!"54899Please respect copyright.PENANA2Qpx0iPWPU
54899Please respect copyright.PENANAysffNkngQg
Dengan langkah gontai mereka beranjak dari tempat duduk mereka. Lalu berbaris berdiri di depan kelas. Sementara Ustadza Dwi kembali melanjutkan pekerjaannya. Ia menjelaskan tentang istilah fiqih dan bagian-bagian dalam ilmu Fiqih.54899Please respect copyright.PENANAz1dXzfbwcJ
54899Please respect copyright.PENANA9cBVMqwvFg
"Fiqih dalam bahasa Arab artinya pengertian, dan dalam istilah ulama artinya ilmu yang membahas hukum-hukum agama Islam diambil dari dalil-dalil tafsili atau dalil dalil yang terperinci." Jelas Ustadza Dwi, ia berjalan maju beberapa langkah, hingga tepat berada di depan Rayhan.54899Please respect copyright.PENANAdENCDapNrE
54899Please respect copyright.PENANAXF5gWF6nOQ
Tiba-tiba spidol yang ada di tangannya mendadak terlepas dan jatuh kelantai.54899Please respect copyright.PENANAdRFIiF0RX8
54899Please respect copyright.PENANAmpMYNAQfPm
Ustadza Dwi membungkuk untuk mengambil spidol tersebut, dan tanpa di sengaja pantat bulatnya malah menubruk selangkangan Rayhan. Ustadza Dwi terperanjat saat merasakan benda keras yang ada di belakang pantatnya. Rayhan tidak kalah terkejutnya.54899Please respect copyright.PENANAmkMOUi4WQJ
54899Please respect copyright.PENANATV2Tz3jO7P
"Astaghfirullah! Maaf." Ujar Ustadza Dwi malu.54899Please respect copyright.PENANA6m2dEMl9GD
54899Please respect copyright.PENANAbQKiDJqrXX
Ketiga sahabatnya serempak melihat kearah Rayhan. Dari raut wajah mereka menggambarkan ketidak sukaan atas keberuntungan Rayhan.54899Please respect copyright.PENANA3gyw9m03pj
54899Please respect copyright.PENANAZvVsYO2FcQ
Anak remaja berusia belasan tahun itu menyeringai tidak perduli dengan tatapan ketiga sahabatnya.54899Please respect copyright.PENANAnD82CRaPiI
54899Please respect copyright.PENANAo1z3yBXiyK
Kecelakaan tersebut membuat Ustadza Dwi sempat kehilangan fokus. Apa lagi ia dapat merasakan dengan nyata betapa keras dan besarnya kemaluan muridnya, membuatnya sepintas berfikiran yang tidak-tidak. Tetapi Ustadza Dwi dengan cepat berhasil mengendalikan dirinya, yang sempat di landa birahi.54899Please respect copyright.PENANADAxOsOHfsv
54899Please respect copyright.PENANA1V0LRUqTx0
"Hukum Agama dibagi menjadi lima bagian. Yang pertama wajib, yang ke dua Sunnah, ke tiga haram, ke empat makruh dan yang kelima mubah." Jelas Ustadza Dwi, suaranya terdengar gemetar karena ia harus menekan birahinya.54899Please respect copyright.PENANAsOUR8ubVds
54899Please respect copyright.PENANA7gFsMfPrVd
Tidak terasa 45 menit berlalu, dan itu artinya, penderitaan mereka berempat akan segera berakhir. Bukan hanya mereka, Ustadza Dwi juga merasa lega.54899Please respect copyright.PENANAYT1W9dP3tF
54899Please respect copyright.PENANAmvMI79wPGB
"Besok kalian cari tau tentang penjelasan ke lima hukum Agama, kalau ada yang tidak bisa menjawab, kalian akan di hukum seperti mereka berempat." Ujar Ustadza Dwi sembari melihat kearah mereka. "Dan untuk kalian berempat, jangan di ulangi lagi. Sekarang kalian berempat boleh duduk." Suruh Ustadza Dwi.54899Please respect copyright.PENANAyZiOROQGw4
54899Please respect copyright.PENANAPaJBICJqqY
Wanita berusia 39 tahun itu menutup pelajaran hari ini dengan memberi sedikit nasehat kepada murid-muridnya tentang perlunya keseriusan dalam menuntut ilmu. Rayhan, Doni, Asril dan Rico hanya tertunduk mendengar nasehat Ustadza Dwi.54899Please respect copyright.PENANAgKLRPVnlCs
54899Please respect copyright.PENANABv4kkPCLpc
******54899Please respect copyright.PENANA4cfbwOQL2w
54899Please respect copyright.PENANA5yg2gaDakN
54899Please respect copyright.PENANABFlqngY5xA
54899Please respect copyright.PENANAdqMMkEISPG
54899Please respect copyright.PENANANotp8cEBTd
54899Please respect copyright.PENANAVbDolqYhf5
54899Please respect copyright.PENANAkNZwSac3FW
54899Please respect copyright.PENANAUmIxpk1Mxc
54899Please respect copyright.PENANAmg8XxnTpwm
Julia54899Please respect copyright.PENANAwfqdzVe4H9
"Ray!"54899Please respect copyright.PENANAxaaGZIFZPH
54899Please respect copyright.PENANAtHuT6wZXED
Rayhan celingak-celinguk mencari sumber suara yang baru saja memanggilnya. Tidak jauh dari kantor sekolah, seorang wanita cantik mengenakan gamis berwarna biru muda melambaikan tangannya.54899Please respect copyright.PENANAcMzoA7ex72
54899Please respect copyright.PENANAmom3yTlqmf
"Duluan ya." Ujar Rayhan.54899Please respect copyright.PENANA2V2KFub1ZE
54899Please respect copyright.PENANA680KlOdiX6
"Ketemu di tempat biasa Ray!" Teriak Rico ketika Rayhan mulai menjauh.54899Please respect copyright.PENANAd7OhI95iwx
54899Please respect copyright.PENANA8la11bkjPY
"Ok." Pekik Rayhan sembari membentuk jarinya berbentuk huruf 'O'54899Please respect copyright.PENANAznMj4kX4ed
54899Please respect copyright.PENANAajFlPIocvz
Dia segera menghampiri Zaskia yang tengah bersama sahabatnya. Bagi Rayhan mereka berdua sama cantiknya, tapi di hatinya tetap Kak Zaskia yang paling cantik. Sayangnya, Rayhan tidak bisa memiliki Zaskia, karena wanita itu adalah Kakak Kandungnya. Tetapi walaupun begitu Rayhan merasa masih berhak untuk mengaguminya.54899Please respect copyright.PENANAoZ180AwtcL
54899Please respect copyright.PENANApijmDW7lXl
"Ada apa Kak?" Tanya Rayhan.54899Please respect copyright.PENANA74NeOE7xew
54899Please respect copyright.PENANACSAit2TPid
Zaskia memasukan tangannya ke dalam saku gamisnya. "Ini uang jajan kamu, kakak lupa ngasi tadi." Ujar Zaskia. Rasa takut atas kejadian tadi malam membuatnya lupa memberikan uang jajan Rayhan.54899Please respect copyright.PENANAoexHk7wx1r
54899Please respect copyright.PENANAH9sDy4zBZM
"Terimakasih Kak!" Rayhan tampak senang saat mengambil uang tersebut dari tangan Kakak kandungnya. "Aku ke sana dulu ya Kak." Pamit Rayhan.54899Please respect copyright.PENANAXKt4L3njrZ
54899Please respect copyright.PENANAQlBMNXnNNM
Zaskia menganggukkan kepalanya. Mata indah Zaskia tidak melepaskan bayangan Rayhan yang semakin menjauh. Entah kenapa Zaskia merasa sangat nyaman setiap kali berada didekat Adiknya. Dan sebaliknya, ketika Rayhan tidak ada di sampingnya, ia merasa kosong.54899Please respect copyright.PENANAgDbCPOSzoo
54899Please respect copyright.PENANAp7lIg2DBTX
Sikap Zaskia tidak luput dari perhatian Julia, ia merasa tatapan Zaskia bukan seperti seorang Kakak melihat Adiknya, melainkan seperti seorang kekasih yang melepas kepergian pacarnya.54899Please respect copyright.PENANAkgilkE8UFf
54899Please respect copyright.PENANAyIUxnyWmy2
"Rayhan terlihat semakin ganteng ya." Bisik Julia.54899Please respect copyright.PENANALhLFHzKJs6
54899Please respect copyright.PENANApo7aRzpnvl
Muka Zaskia mendadak merona merah. "Iya dong, gak kalah sama Kakaknya yang cantik." Canda Zaskia, sembari memuji dirinya sendiri.54899Please respect copyright.PENANAi4ll7XCvD3
54899Please respect copyright.PENANAwgpc4Efeoq
"Pantes kamu betah jomblo."54899Please respect copyright.PENANAK1mcUK3tTM
54899Please respect copyright.PENANAyy5vAW0KqD
"Maksudnya?" Zaskia merenyitkan dahinya.54899Please respect copyright.PENANAvJzUn6OFgQ
54899Please respect copyright.PENANAV0PmIqrk6x
"Punya adik setampan itu, siapapun pasti betah menjomblo." Goda Julia, membuat Zaskia semakin salah tingkah.54899Please respect copyright.PENANA013YCoUGpF
54899Please respect copyright.PENANA6CJEMrPLjc
"Astaghfirullah!! Dia adikku Mbak."54899Please respect copyright.PENANAvfELyyzemg
54899Please respect copyright.PENANAgmvoSpGUhK
"Ya tetap saja kan, Rayhan cowok dan kamu cewek, tinggal satu rumah berdua lagi." Ujar Julia. "Wajar kalau benih-benih cinta itu mulai tumbuh. Mungkin sekarang kamu tidak mau mengakuinya, tapi cepat atau lambat kamu pasti akan mengakuinya." Tambah Julia membuat Zaskia sempat terdiam.54899Please respect copyright.PENANAp81xxjSLNI
54899Please respect copyright.PENANAH1AcKjc2De
"Astaghfirullah! Mbak ngelantur." Rajuk Zaskia.54899Please respect copyright.PENANAO5xbMYsYAC
54899Please respect copyright.PENANA58PjQLaLWf
Tapi diam-diam ia membenarkan apa yang di katakan sahabat yang sudah ia anggap seperti saudara sendiri. Akhir-akhir ini ia merasakan ada yang berbeda dari cara ia melihat Rayhan, dan semakin hari, perasaan itu terasa semakin kuat, walaupun ia berusaha menepisnya.54899Please respect copyright.PENANAMFaoBq276N
54899Please respect copyright.PENANAQUtmwjb0NQ
"Kita lihat aja nanti." Tantang Julia.54899Please respect copyright.PENANAhJdjGYuV6t
54899Please respect copyright.PENANAxdsZki1Jmi
Zaskia menggelengkan kepalanya, lalu melangkah pergi menuju kantin, yang di susul oleh Ustadza Julia.54899Please respect copyright.PENANAILeCSJ2hH4
54899Please respect copyright.PENANAjWqWbDkaUe
*****54899Please respect copyright.PENANA2Cx4wxxyO3
54899Please respect copyright.PENANASPff6MCgda
Jam baru menunjukan pukul 9 pagi. Ustadza Dwi memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Ia bergegas menuju rumahnya. Di jalan ia bertemu beberapa Ustadza dan santri yang menyapanya. Karena ia terburu-buru Dwi hanya membalas alakadarnya saja.54899Please respect copyright.PENANAgQgEdoz3EY
54899Please respect copyright.PENANAVRb9BsvlXr
Ustadza Dwi baru menghentikan langkahnya ketika salah seorang petugas kebersihan menegurnya.54899Please respect copyright.PENANA10jNtpwjyD
54899Please respect copyright.PENANApsg3NOUSx6
"Mau kemana Ustadza? Kok buru-buru sekali!" Tegur Imbron. Pria berusia 47 tahun itu menyeringai, memamerkan gigi kuningnya yang tidak rata.54899Please respect copyright.PENANA0lLmQUAy36
54899Please respect copyright.PENANA9Kh0EYjEHZ
Ustadza Dwi berusaha tersenyum. "Mau pulang, ada urusan mendadak." Jawab Dwi. "Oh iya Pak, di belakang rumah ada bekas karton yang sudah tidak terpakai, tolong di ambil ya Pak." Pinta Ustadza Dwi.54899Please respect copyright.PENANAtarMo8e4BL
54899Please respect copyright.PENANAWaAkTb1rRS
"Beres Ustadza."54899Please respect copyright.PENANA9Z3J8a37Fn
54899Please respect copyright.PENANA6aqcuxnqoq
"Kalau begitu saya permisi dulu ya Pak." Pamit Ustadza Dwi.54899Please respect copyright.PENANAGJ26kxVOLl
54899Please respect copyright.PENANATH5MfTzBJn
Ia kembali melanjutkan perjalannya ke rumah. Rumahnya yang bercat putih itu terlihat sepi. Harap maklum saja, karena putrinya Aziza masih di kelas, sementara Suaminya sibuk membantu pengembangan pesantren baru cabang Al Tauhid.54899Please respect copyright.PENANAFV7ciLEW12
54899Please respect copyright.PENANAiSM0Ep6Svv
Setibanya di rumah, Ustadza Dwi langsung menuju kamar mandi miliknya. Setelah memastikan pintu kamar mandinya tertutup rapat. Ustadza Dwi berdiri di depan cermin yang menempel di dinding kamarnya. Cukup lama ia memandangi wajah cantiknya yang bersemu merah.54899Please respect copyright.PENANArxrFziOd5p
54899Please respect copyright.PENANAZxo3PoZhnB
"Hmmmpss..." Dwi menggigit bibirnya.54899Please respect copyright.PENANAJffr84ALkj
54899Please respect copyright.PENANAbO9bgNvWvr
Tangannya naik keatas payudaranya, meremas kasar payudara miliknya yang berada di balik gamis hitam yang ia kenakan. Mata indahnya terpejam menikmati remasan di payudaranya yang berukuran 34D. Insiden di kelas tadi, sukses membangkitkan birahinya.54899Please respect copyright.PENANANd0Jxf7UJF
54899Please respect copyright.PENANAesGwGETJMk
Ustadza Dwi tau betul apa yang ia lakukan saat ini sebuah perbuatan yang salah, dan di haramkan oleh Agama. Tetapi ketika gejolak birahi datang, Dwi selalu tidak mampu mengontrol dirinya agar bisa menekan birahinya.54899Please respect copyright.PENANAsywCJxGQc4
54899Please respect copyright.PENANAJ1dcZZdrUQ
Seperti saat ini. Ketika birahinya datang, yang di inginkan Dwi hanyalah mencari kepuasan tanpa perduli dosa yang akan ia pertanggung jawabkan di akhirat nanti.54899Please respect copyright.PENANArAKcjEoNfw
54899Please respect copyright.PENANANvdRwSdfpW
Jemari indahnya pergi kearah kancing gamisnya, lalu dengan perlahan ia membuka kancing gamis miliknya. Menurunkan gamis bagian atasnya, hingga tampak payudaranya yang di balut bra berwarna cream. Ustadza Dwi menyingkap branya keatas, lalu kembali meremas payudaranya dengan kasar.54899Please respect copyright.PENANAb2HwUW2dBV
54899Please respect copyright.PENANArnhpHqNAYE
"Aahkk... Enak! Remas lebih keras." Desah Ustadza Dwi.54899Please respect copyright.PENANAMcRL4a094E
54899Please respect copyright.PENANAKHJUP2WCYw
Ia mengerang nikmat merasakan sensasi sakit di payudaranya. Kedua jarinya tidak tinggal diam, mereka bertugas menstimulasi putingnya yang kemerah-merahan.54899Please respect copyright.PENANAfTp6F4fnV4
54899Please respect copyright.PENANAlQ34AhmO6p
Tangan kanan Dwi turun kebawah, menyingkap keatas bagian ujung gamisnya. Dia membelai paha bagian dalamnya. Terus naik keatas menuju selangkangannya yang masih mengenakan legging ketat berwarna coklat. Tangannya menyusup masuk kedalam celana legging dan dalamannya. Ia mendapatkan bibir kemaluannya telah basah.54899Please respect copyright.PENANADA9m0j8Iz3
54899Please respect copyright.PENANAFZ2IO7wpS4
"Oughkk... Jangaaaaan... Aaahkk... Aahkk..."54899Please respect copyright.PENANAKJmOTwbYhj
54899Please respect copyright.PENANANhmGqggRr6
Ustadza Dwi memejamkan matanya, ia membayangkan seseorang tengah menjamah vaginanya.54899Please respect copyright.PENANAVtNdZlEWdl
54899Please respect copyright.PENANA7LkJv9zged
Kepalanya mendongak keatas, ketika jemarinya bermain diatas clitorisnya yang semakin membengkak. Pantat Ustadza Dwi gemetar, merasakan sensasi yang luar biasa. Yang tidak akan pernah ia dapatkan ketika ia bercinta dengan Suaminya.54899Please respect copyright.PENANAyE4DMi88Jh
54899Please respect copyright.PENANAv89mpQM3s6
Tidak butuh waktu lama bagi dirinya untuk segera mencapai puncaknya. Ia mendapatkan orgasme kecil dari sentuhan jemari halusnya.54899Please respect copyright.PENANAR6Xsa08A9S
54899Please respect copyright.PENANAjn2lzBAtoL
Wajah cantik Dwi merah pandam, dan nafasnya tersengal-sengal mengikuti irama dadanya yang naik turun. "Astaghfirullah! Maafkan aku Tuhan." Lirih Dwi menyesal. Rasa penyesalan yang selalu ia dapatkan setiap kali habis melakukan masturbasi. Tapi anehnya, ia malah selalu mengulanginya lagi dan lagi.54899Please respect copyright.PENANAIHYhn7hD3I
54899Please respect copyright.PENANAknKECsvKpY
Setelah merasa puas, Ustadza Dwi kembali merapikan pakaiannya yang berantakan.54899Please respect copyright.PENANABrDDigyuWp
54899Please respect copyright.PENANACMmwTRusGZ
Tanpa ia sadari seseorang melihat apa yang barusan ia lakukan. Pria tersebut menyeringai, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. Seorang Ustadza melakukan Masturbasi.54899Please respect copyright.PENANAekDlM08K8O
54899Please respect copyright.PENANAmduEqM8L0D
*****54899Please respect copyright.PENANAdpcwnnQV1o
54899Please respect copyright.PENANAxhqW9h59pT
54899Please respect copyright.PENANAZ0CHMHqXJo
54899Please respect copyright.PENANAwL8j5h6awL
54899Please respect copyright.PENANAiTV65HZ4u6
54899Please respect copyright.PENANAtuJSEeZkaQ
54899Please respect copyright.PENANAxvRmhwVSde
54899Please respect copyright.PENANA1VLqpfE5OC
54899Please respect copyright.PENANAuk6dblBwli
54899Please respect copyright.PENANAHL4GIjP0KK
54899Please respect copyright.PENANAcmaz6l3w6Y
54899Please respect copyright.PENANAhXSBBywDkM
54899Please respect copyright.PENANAKd2adWOITr
54899Please respect copyright.PENANA7pTuAcAKr5
54899Please respect copyright.PENANALAMvFm6t1R
54899Please respect copyright.PENANAEGlIK0uNdt
54899Please respect copyright.PENANAB6xbHWAbKB
Asyifa54899Please respect copyright.PENANAqHdtO18NBD
Aurel54899Please respect copyright.PENANAmSIT4GubJN
Adinda54899Please respect copyright.PENANAfKf9sLy2Gb
Aziza54899Please respect copyright.PENANAR8STR3MtEX
54899Please respect copyright.PENANA9BX6FctUfd
Dedaunan dan ranting dari pohon cemara itu berguguran tertiup angin hingga jatuh ke tanah, dan sebagian lagi tertiup hingga ke jalan trotoar. Beberapa burung kecil turun dari pohon, mengambil daun dan ranting kecil yang jatuh untuk di jadikan sangkar. Tak jauh dari situ, tampak beberapa anak remaja perempuan tengah duduk santai di teras perpustakaan.54899Please respect copyright.PENANALghI1UR2SJ
54899Please respect copyright.PENANA7kv0rxRSAY
Kedua tangan mereka sibuk memegang buku, hanya saja tidak satupun dari mereka yang sedang membaca buku. Mereka malah sibuk mengobrol, menceritakan kejadian naas yang di alami salah satu santriwati tadi malam.54899Please respect copyright.PENANAOCzzPjYJUs
54899Please respect copyright.PENANASnOzv9c91Z
"Jadi gimana kabar Amanda?" Tanya Aurel.54899Please respect copyright.PENANAp2KA1hRlZH
54899Please respect copyright.PENANAcWmXEFWdQp
Asyifa menggelengkan kepalanya. "Gak tau, katanya sekarang ia lagi di rawat di rumah sakit." Jawab Asyifa. Ia sangat marah atas kejadian tadi malam.54899Please respect copyright.PENANA6oSqbQE675
54899Please respect copyright.PENANA9dUyzfv5x3
"Kasihan Amanda!" Lirih Aziza.54899Please respect copyright.PENANADnITTsoodX
54899Please respect copyright.PENANAjrDWOJA4Qn
"Semoga saja pelakunya cepat di temukan dan di hukum seberat-berat." Lirih Asyifa, ia memandang jauh kearah segerombolan Santri yang tengah tidur-tiduran di bawah pohon besar.54899Please respect copyright.PENANADtZKTPeRnT
54899Please respect copyright.PENANAwvWEltUDAY
Aurel mendesah pelan. "Dengar-dengar katanya itu mahluk halus yang memperkosa Amanda." Ucap Aurel, membuat suasana menjadi semakin mencekam.54899Please respect copyright.PENANABv34qVZ4Y4
54899Please respect copyright.PENANAMTaw0t6bSR
"Astaghfirullah! Kalian ngomong apa?" Tegur Adinda. Ia terlihat sibuk memperbaiki ujung jilbabnya karena tertiup angin yang cukup kencang.54899Please respect copyright.PENANAg7UBFOkETP
54899Please respect copyright.PENANAbsMxCUteaN
"Menurut kabar burung memang seperti itu kok." Jelas Aurel tidak mau dianggap berbohong. Tadi pagi ia tidak sengaja mendengar obrolan teman kelas Amanda, tentang kejadian yang menimpa Amanda.54899Please respect copyright.PENANABcURlziYj2
54899Please respect copyright.PENANATigfmMHQ5Y
"Aku dengar juga seperti itu." Bela Aziza.54899Please respect copyright.PENANArvZb7AYu3y
54899Please respect copyright.PENANAxrKZwvNVGg
Adinda menghela nafas pelan. "Tetap saja kita tidak boleh begitu saja mengambil kesimpulan seperti itu. Apa lagi itu baru kabar burung, belum jelas kebenarannya seperti apa." Nasehat Adinda.54899Please respect copyright.PENANAwGssfbvHJG
54899Please respect copyright.PENANArhdFo8x69D
"Benar apa kata Adinda, lebih baik kita tunggu hingga pelakunya di tangkap." Ujar Asyifa menambahkan. Mereka bertiga kompak menganggukan kepala.54899Please respect copyright.PENANAyEBVakQFs9
54899Please respect copyright.PENANApt0Ya1JIn3
"Sudah-sudah, kok jadi membahas kejadian semalam! Ingat habis ini kita ada hafalan." Ujar Aziza mengingatkan.54899Please respect copyright.PENANA4EQ0Q9s30i
54899Please respect copyright.PENANAhHuhW1A489
Suasana pun kembali hening, yang terdengar hanyalah suara gumaman mereka yang tengah menghafal. Tepatnya, mengulangi hafalan, agar nanti mereka tidak merasa gugup ketika menyetor hafalan.54899Please respect copyright.PENANA7Hl4skdyof
54899Please respect copyright.PENANACn8pNM2yF6
Berbeda dengan santri, bagi Santriwati sangat memalukan bagi mereka kalau harus menerima hukuman karena tidak hafal.54899Please respect copyright.PENANAaS2vwebPvp
54899Please respect copyright.PENANAig6xfmnvMm
******54899Please respect copyright.PENANASyqGMnslpX
54899Please respect copyright.PENANA5UsIDagqGH
Tepat berakhirnya jam pelajaran hari ini, anak-anak pesantren berhamburan keluar kelas. Seakan mereka baru saja keluar dari penjara. Wajah-wajah yang tadinya tidak bersemangat, kini terlihat begitu cerah, pancaran kebahagian terlihat jelas di wajah mereka.54899Please respect copyright.PENANAzopF6QBwvZ
54899Please respect copyright.PENANA7ogXo1Bk11
Asyifa tampak membawa setumpuk buku di tangannya, yang harus ia serahkan kepada Ustadza Anita. Tadi sebelum keluar kelas, Ustadza Anita sempat memberi amanah Asyifa untuk mengumpulkan tugas teman-temannya. Walaupun ia merasa enggan, tapi Asyifa tidak bisa menolak perintah dari gurunya.54899Please respect copyright.PENANARZGjEGNHCI
54899Please respect copyright.PENANAKYKid0Mj4N
Setelah mengenakan sepatu, Asyifa bergegas menuju kantor Aliya yang berada di wilayah santri. Ia tidak ingin terlambat mengantri makanan. Bisa-bisa ia kehabisan lauk kalau terlambat sedikit saja.54899Please respect copyright.PENANAAkO16Hzwcc
54899Please respect copyright.PENANAeplhntLy3w
"Mau kemana?" Tegur Aziza, sembari mengusap matanya yang kemasukan debu.54899Please respect copyright.PENANAUoKBoMD2nH
54899Please respect copyright.PENANAZMcj5YSKPc
Asyifa menunjukan tumpukan buku di tangannya. "Mau ke kantor Aliyah. Mau ikut?" Ajak Asyifa penuh harap. Ia selalu merasa tidak nyaman setiap berada dilingkungan santri. Mengingat para Santri yang suka sekali menggoda para santriwati ketika mereka memasuki wilayah santri.54899Please respect copyright.PENANA67FhsaIcuB
54899Please respect copyright.PENANAdlYNiMzOtt
Aziza menggelengkan kepalanya. "Sendiri aja, aku mau cepat pulang bantu Umi masak." Tolak Aziza. Asyifa menghempaskan nafasnya kecewa.54899Please respect copyright.PENANAUf03E5uGr4
54899Please respect copyright.PENANA87yuUZ6CK8
Tidak semua santri tinggal di asrama, ada beberapa dari mereka yang pulang kerumah, seperti Aziza. Ia memang tidak mondok, tapi rumahnya berada di lingkungan pesantren. Maklum saja, orang tua Aziza salah satu staf mengajar di pesantren Al-tauhid. Sehingga keluarga mereka berhak menempati salah satu rumah di pondok pesantren Al-tauhid.54899Please respect copyright.PENANA3WvpwCp7R7
54899Please respect copyright.PENANAOhkJ0Q6lm8
Selepas kepergian Aziza. Asyifa bergegas menuju kantor Aliya. Dan benar saja, sepanjang jalan menuju kantor beberapa santri menggoda dirinya. Ada yang bersiul, mengajak kenalan dan ada juga yang mengatainya sombong karena tidak mengubris panggilannya mereka.54899Please respect copyright.PENANAqrm7rHMoAt
54899Please respect copyright.PENANAxFRRZ0zJxj
Godaan itu barulah berhenti ketika ia memasuki kantor Aliya. Kaki mungilnya melangkah cepat menaiki anak tangga kantor Aliya. Tapi tiba-tiba dari atas muncul anak remaja yang tengah menuruni anak tangga dengan cepat.54899Please respect copyright.PENANASDG8w91RrV
54899Please respect copyright.PENANAsYEAfDjZ0Z
"Eh..." Kaget Asyifa. Tapi ia tidak sempat untuk menghindari tabrakan.54899Please respect copyright.PENANAVPwfGU5DSg
54899Please respect copyright.PENANAkbxIjV0rjY
Bruaaak...54899Please respect copyright.PENANAPMh2AUsPy3
54899Please respect copyright.PENANAUDOrDVl7TI
Buku tulis yang ada di tangan Asyifa berhamburan jatuh. Sebagian masih di anak tangga tapi sebagian besar jatuh kelantai satu. Beruntung Asyifa tidak sampai terjatuh, karena dengan sigap pemuda itu memegangi tubuh Asyifa sehingga ia terhindar dari jatuh.54899Please respect copyright.PENANAAesQnneGBW
54899Please respect copyright.PENANAaWL8HW2O7v
Tapi sialnya tangan pemuda itu berada di tempat yang salah. Asyifa yang menyadarinya sempat terdiam selama beberapa detik.54899Please respect copyright.PENANAEfcbK1rmPu
54899Please respect copyright.PENANAlO8EqlxqWs
"Astaghfirullah!" Dia menepis tangan Rayhan dari atas payudaranya.54899Please respect copyright.PENANAGo1bdCZfqU
54899Please respect copyright.PENANAzX8p1UHsfa
Buru-buru Rayhan menarik dirinya agar sedikit menjauh dari Asyifa. "Maaf gak sengaja!" Bela Rayhan, sebelum dirinya di sembur.54899Please respect copyright.PENANAPUxYcyV2Rn
54899Please respect copyright.PENANAai1CTfs28a
"Kurang ajar kamu!" Kesal Asyifa.54899Please respect copyright.PENANAVrUDRsEmK1
54899Please respect copyright.PENANAY4czV8Y89A
Ia merasa sudah di lecehkan oleh Rayhan, walaupun sebenarnya ia baru saja di tolong Rayhan.54899Please respect copyright.PENANAIStG2f09To
54899Please respect copyright.PENANAHWy6rbwtgf
Kekesalan Asyifa semakin memuncak ketika melihat Rayhan yang acuh tak acuh setelah menyentuh bagian sensitifnya. Bahkan tanpa berkata-kata, Rayhan bergegas menuruni anak tangga.54899Please respect copyright.PENANA7VfB26nmFc
54899Please respect copyright.PENANAIRXnVSQxXJ
Wajah putih Asyifa mendadak merah padam. Ingin ia berteriak memanggil pemuda sombong tersebut. Tapi ia takut malah membuat kegaduhan, bagaimanapun juga saat ini ia sedang berada di kantor Aliyah. Sembari mendumel kesal, Asyifa memungut kembali buku yang berserakan.54899Please respect copyright.PENANAjlMn4tjE5M
54899Please respect copyright.PENANAOQkiFNTtKp
Dari kejauhan, pemuda itu diam-diam memperhatikan Asyifa. Bibirnya sedikit membentuk sebuah senyuman.54899Please respect copyright.PENANAK2Wgqr4Zak
54899Please respect copyright.PENANAXxQTfeM0vX
*****54899Please respect copyright.PENANASVyOSCejhQ
54899Please respect copyright.PENANAMeL3Xl0x49
"Kamu kok pulangnya sore banget Ray!" Omel Zaskia ketika Rayhan baru saja pulang.54899Please respect copyright.PENANAd2AiKPHxoe
54899Please respect copyright.PENANALaNL2TtUaG
Pemuda itu duduk di kursi sembari memperhatikan Kakak Iparnya yang tengah membuat kue kering. Aroma kue yang menyengat sedikit menggunggah selera.54899Please respect copyright.PENANA1vmoasSv0c
54899Please respect copyright.PENANAFgMJtz1hGt
Zaskia menghampiri Rayhan sembari membawa cetakan kue yang baru saja ia ambil dari dalam oven. Ia letakan di atas meja, lalu membuka sarung tangan khusus agar kulit tangannya tidak sampai terbakar ketika memegang cetakan kue yang masih sangat panas.54899Please respect copyright.PENANAZsOlGxNpP3
54899Please respect copyright.PENANAjWGfYhnYZo
Dengan menggunakan penjepit, Zaskia mengeluarkan kue kering dari dalam cetakan untuk di masukan ke dalam toples kue yang ada diatas meja.54899Please respect copyright.PENANAx2ygp4Xb2w
54899Please respect copyright.PENANA0FN7pKslH9
"Sore ini kamu jangan main dulu!" Perintah Zaskia.54899Please respect copyright.PENANAzSRQCtVuGY
54899Please respect copyright.PENANALfDvUtFdcX
"Yaaaa... Kakak, padahal hari ini kelas aku tanding bola." Protes Rayhan.54899Please respect copyright.PENANAbVxAvSnELQ
54899Please respect copyright.PENANAKqfXVrhPaa
Zaskia meliriknya dengan tatapan tajam, seakan ia tidak ingin di bantah. "Bantu kakak kasiin kue ini ke Ustadza Dewi ya." Suruh Zaskia. Tanpa perduli dengan penolakan adiknya yang ia ingin ikut bertanding bola.54899Please respect copyright.PENANAHvZoAk7hex
54899Please respect copyright.PENANAmCAUk00bap
"Emang Ustadza Dewi minta bikinin kue buat apa Kak?" Tanya Rayhan hendak mencomot satu kue, tapi keburu di tepis oleh Zaskia. Rayhan tersenyum nyengir dengan tatapan memelas.54899Please respect copyright.PENANA8zXtGMg36r
54899Please respect copyright.PENANA9SWfy7Z3x7
"Jangan banyak tanya, kamu kasikan saja."54899Please respect copyright.PENANAjAQcVoOwFv
54899Please respect copyright.PENANAqoMugZGMr1
Rayhan beranjak dari tempat duduknya. "Iya deh Kak! Tapi aku mandi dulu ya Kak." Ujar Rayhan. Tanpa di sadari Zaskia, ada perubahan ekspresi di wajah Rayhan yang tadinya kecewa kini terlihat girang.54899Please respect copyright.PENANA0q6SlM7z5W
54899Please respect copyright.PENANAcVtcuVXkSF
Zaskia yang tidak melihat perubahan raut wajah Rayhan hanya bisa menghela nafas perlahan, ia benar-benar tidak mengerti dengan sikap adiknya itu, yang taunya cuman main aja.54899Please respect copyright.PENANAVOxahbnKpk
54899Please respect copyright.PENANAEMAoOMrWGP
*****54899Please respect copyright.PENANAKbn6um9myD
54899Please respect copyright.PENANArykGXi67QY
54899Please respect copyright.PENANApvdPSr16qN
54899Please respect copyright.PENANAZF8LbclUN7
54899Please respect copyright.PENANAsvwMOt1LUH
54899Please respect copyright.PENANA72aNz0XYw8
54899Please respect copyright.PENANA3wz2i4sLlp
54899Please respect copyright.PENANAs5AfVdUJv4
54899Please respect copyright.PENANAstByrOJl51
54899Please respect copyright.PENANA6o60usxIWu
Ust Dewi54899Please respect copyright.PENANA5Ec1yUnspt
Nikita54899Please respect copyright.PENANAsW833bsTTz
54899Please respect copyright.PENANAqVsyFjrOg9
Sembari bersiul ringan, Rayhan berjalan melewati jalan setapak menuju rumah Ustadza Dewi. Baru kali ini Rayhan terlihat begitu bersemangat ketika di suruh Kakaknya. Bahkan Zaskia sempat bingung melihat tingkah Rayhan yang tidak protes sama sekali ketika di minta mengantarkan kue ke rumah Ustadza Dewi.54899Please respect copyright.PENANAlrUywoOhZl
54899Please respect copyright.PENANAiwZbSH4S97
Bayangan kecantikan dan keseksian tubuh Ustadza Dewi membayangi setiap langkahnya, membuat Rayhan semakin bersemangat.54899Please respect copyright.PENANAw9QkQnV2Tm
54899Please respect copyright.PENANAPBn2Q2QD9Y
Setiba di rumah Ustadza Dewi, ia di sambut cukup hangat oleh sang Ustadza, bahkan Rayhan di persilahkan masuk terlebih dahulu. Tapi ketika ia hendak duduk di sebuah sofa empuk berwarna coklat tua, tanpa di sengaja mata Rayhan melihat sesosok gadis remaja yang tengah tertidur di dalam kamar yang pintunya terbuka lebar, tepat menghadap kearahnya.54899Please respect copyright.PENANA151vaJCB8p
54899Please respect copyright.PENANA15qxtzac5L
Mata pemuda itu terbelalak karena pakaian yang di kenakan Nikita begitu menggoda. Gadis cantik itu hanya mengenakan tanktop tanpa lengan dan celana dalam berwarna merah muda bergaris garis putih.54899Please respect copyright.PENANA1gBpNWQ5Jk
54899Please respect copyright.PENANA3FYKivuj2U
"Mau minum apa Ray?" Tanya Ustadza Dewi.54899Please respect copyright.PENANAGyj2mvVsVC
54899Please respect copyright.PENANAwNiqo93nxz
Rayhan sedikit tergagap. "Anu Ustadza! Apa aja." Ia buru-buru memalingkan wajahnya menghadap Ustadza Dewi.54899Please respect copyright.PENANAo94reAQ3jq
54899Please respect copyright.PENANATbQpZ9EHya
"Ustadza ambilkan dulu ya."54899Please respect copyright.PENANAV7Iz68BRNl
54899Please respect copyright.PENANAk4lU29T3cF
Selepas kepergian Ustadza Dewi, Rayhan kembali melihat ke dalam kamar Nikita yang bernuansa hello Kitty. Tampak gadis remaja itu tertidur lelap tanpa menyadari kalau seseorang tengah menatap nanar kearahnya.54899Please respect copyright.PENANATyC5gK3Eo7
54899Please respect copyright.PENANAursBg8HoR7
Glek... Glek... Glek...54899Please respect copyright.PENANASthH1eNALC
54899Please respect copyright.PENANALsmJCyXMSB
Berulang kali jakun Rayhan naik turun, wajahnya yang tegang terlihat bersemu merah. Dan nafasnya mulai terdengar sedikit memburu. Sementara celana kain berwarna hitam yang ia kenakan saat ini tampak membentuk sebuah tenda yang cukup besar.54899Please respect copyright.PENANAHGsZNjyDyE
54899Please respect copyright.PENANAcLJNaqBJSQ
Tangan Rayhan turun kebawah, memperbaiki posisi kemaluannya yang terasa mengganjal.54899Please respect copyright.PENANAw1l7RTl0uj
54899Please respect copyright.PENANAD8sHlo6PZV
Harus di akui, gadis remaja berusia belasan tahun itu mewarisi bentuk tubuh Ibunya yang berisi. Kulitnya yang sawo matang terlihat eksotis. Sanking asyiknya melihat tubuh indah Nikita, Rayhan sampai tidak menyadari kehadiran Ustadza Dewi yang tengah membawa nampan.54899Please respect copyright.PENANAPyo8D77rHs
54899Please respect copyright.PENANAAjIIEj3v4T
"Hei!"54899Please respect copyright.PENANAxMHnCEdTEz
54899Please respect copyright.PENANAiubI9C8Mwu
Untuk kedua kalinya Rayhan terperanjat oleh teguran Ustadza Dewi yang tampak heran dengan keterkejutan Rayhan. "U-ustadza! Bikin kaget aja." Protes Rayhan, sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.54899Please respect copyright.PENANA4FAU1WIxP3
54899Please respect copyright.PENANAAcrATPUsHT
Jemari halus Ustadza meletakan segelas teh di atas meja. "Kamu kenapa Rayhan? Kok ngeliat Ustadza kayak ngeliat hantu." Ujar Ustadza Dewi heran.54899Please respect copyright.PENANAqaYjt4msqo
54899Please respect copyright.PENANAi8g07e6Afa
"Eng-enggak apa-apa Ustadza."54899Please respect copyright.PENANAic50QMfj21
54899Please respect copyright.PENANALUZx9wUQuj
"Dasar aneh kamu Ray!" Celetuk Ustadza Dewi seraya tersenyum manis. Ia duduk di sofa yang ada di depan Rayhan sembari menyilangkan kakinya. Alhasil gamis berwarna merah muda bermotif bunga yang di kenakannya sedikit tersingkap.54899Please respect copyright.PENANAaPq1wVH8dp
54899Please respect copyright.PENANAn6EokXXgG6
Kembali pemuda berusia belasan tahun itu menggaruk kepalanya. "Aneh gimana Ustadza? Hehehe..."54899Please respect copyright.PENANAEYuDUHzK4L
54899Please respect copyright.PENANA3uN46l3E6h
"Udahlah gak usah di bahas! Tapi terimakasih ya. Sudah mau capek-capek nganterin kue ke rumah Ustadza."54899Please respect copyright.PENANAkkgdQAp0F9
54899Please respect copyright.PENANAcT1a23Yqsn
"Biasa aja Ustadza, Ana malah merasa senang bisa membantu Ustadza." Ujar Rayhan kalem. Walaupun kali ini ia tidak bisa melihat ketelanjangan anak Ustadza Dewi, tapi Rayhan cukup senang bisa melihat senyuman Ustadza Dewi yang menggoda.54899Please respect copyright.PENANApkKyy9T8NW
54899Please respect copyright.PENANAvfIrMK5hoC
"Yang bener?" Goda Ustadza Dewi sembari sedikit mencondongkan tubuhnya.54899Please respect copyright.PENANASsTZatKoVk
54899Please respect copyright.PENANAafgADRiyHo
"Bener dong Ustadza! Kapan lagi bisa ngebantu wanita secantik Ustadza Dewi. Hehehe..." Balas Rayhan, entah kenapa Rayhan sedikit memiliki keberanian menggoda balik Ustadza Dewi. Mungkin karena kedekatan mereka akhir-akhir ini.54899Please respect copyright.PENANAyBSwUtaWa1
54899Please respect copyright.PENANAse5OBzhUWk
Mendengar ucapan Rayhan, Ustadza Dewi tertawa sembari menutup mulutnya dengan telapak tangannya yang halus, layaknya adab seorang muslimah yang sedang tertawa. Sungguh tawa Ustadza Dewi terdengar renyah di telinga Rayhan. Apa lagi kedua gunung Ustadza Dewi ikut terguncang ketika ia sedang tertawa, membuat Rayhan semakin bergairah.54899Please respect copyright.PENANA8J6WmsHyJr
54899Please respect copyright.PENANAeXzjWgNiUn
Tetapi obrolan mereka sedikit terputus ketika seseorang memanggil putrinya Nikita.54899Please respect copyright.PENANA56oCVxWhdo
54899Please respect copyright.PENANAP1KSue0hKh
"Bentar ya!" Ujar Ustadza Dewi hendak memanggil putrinya.54899Please respect copyright.PENANAk4YIofpmoL
54899Please respect copyright.PENANAx0QykWmEQ8
Ia beranjak dari sofa, tapi saat berbalik, barulah Ustadza Dewi mengerti kenapa Rayhan tadi sempat salah tingkah. Ternyata pelakunya adalah putrinya sendiri yang tengah tertidur lelap dengan hanya memakai tanktop dan celana dalam. Ustadza Dewi tersenyum tipis menyadari betapa nakalnya Rayhan.54899Please respect copyright.PENANATb5A53FBZZ
54899Please respect copyright.PENANAHBwxAv40SW
Sejenak Ustadza Dewi sempat melirik Rayhan, membuat pemuda tanggung itu kembali salah tingkah. "Nakal sekali kamu Ray!" Bisik hati Ustadza Dewi.54899Please respect copyright.PENANARa8CIOjNuX
54899Please respect copyright.PENANAxxIcJXGjPn
Dia menghampiri kamar putrinya, sembari menutup pintu kamar putrinya, membuat Rayhan merasa tidak enak hati.54899Please respect copyright.PENANAwXejgbGBwv
54899Please respect copyright.PENANACPvZWpqb1m
Tidak lama kemudian Ustadza Dewi kembali keluar. Tapi kali ini Rayhan memilih diam, ia tertunduk tanpa berani menatap mata Ustadza Dewi yang sedang memandangnya. Hingga akhirnya Nikita pamit keluar bersama temannya.54899Please respect copyright.PENANACkKW5agR1J
54899Please respect copyright.PENANAUGqGzbHh64
"Pantesan tadi ada yang tegang!" Ledek Ustadza Dewi.54899Please respect copyright.PENANAnPdRAOPhlz
54899Please respect copyright.PENANAy138mQagYC
Rayhan yang sudah ketahuan mengintip Nikita tidur berusaha memberikan jawaban yang tepat. "Maaf Ustadza! Tadi itu gak sengaja." Jujur Rayhan, yang awalnya ia memang tidak sengaja melihat putri Ustadza Dewi yang tengah tertidur.54899Please respect copyright.PENANAgRrOTEv9Nf
54899Please respect copyright.PENANARTJEdgtCMY
"Gak sengaja tapi keterusan." Singgungnya.54899Please respect copyright.PENANAQUT9SMzEQh
54899Please respect copyright.PENANASIIY14wtWb
"Habis anak Ustadza cantik sekali sama seperti Ustadza." Ujar Rayhan, entah kenapa ia merasa Ustadza Dewi tidak benar-benar marah kepadanya, walaupun ia sendiri tidak mengerti.54899Please respect copyright.PENANA7wLQqFwenw
54899Please respect copyright.PENANAfZJb3L9YNp
"Gombal!"54899Please respect copyright.PENANAz8d5Ak8h0X
54899Please respect copyright.PENANAxdkZ8EaMtm
Rayhan tidak mau kehabisan akal. Ia menghampiri Ustadza Dewi dan berdiri di samping Ustadza Dewi. "Ana mana berani gombalin Ustadza!" Rayhan meletakan kedua tangannya di pundak Ustadza Dewi. "Ana tidak bohong, Ustadza memang sangat cantik." Ujar Rayhan dengan suara perlahan.54899Please respect copyright.PENANAHHRSe6mkec
54899Please respect copyright.PENANALgLFtYIhrC
Sebagai wanita yang sudah mendekati kepala empat, Ustadza Dewi merasa tersanjung atas pujian Rayhan. Mata indahnya terlihat berbinar dan kedua pipinya merona merah seperti bunga yang baru saja bermekaran.54899Please respect copyright.PENANAe94HYE4s8q
54899Please respect copyright.PENANAHn7hFLmFkV
Rayhan jongkok di samping Ustadza Dewi, ia menatap wajah cantik Ustadza Dewi dengan tatapan layaknya seorang pejantan terhadap betinanya, membuat tubuh Ustadza Dewi merinding di buatnya. Ia tidak menyangkah kalau Rayhan bisa memiliki kharisma yang kuat.54899Please respect copyright.PENANA1KcDZs8qrd
54899Please respect copyright.PENANA2jKzu0HPtL
"Astaghfirullah! Antum berani sekali menggoda Ustadza! Emang kamu pikir saya ini pacar kamu apa?" Kata Ustadza Dewi, seakan-akan ia sedang marah, tapi nada dan gestur tubuhnya tidak bisa bohong kalau saat ini ia sangat gembira karena mendapat pujian dari anak remaja berusia 18 tahun.54899Please respect copyright.PENANAi67Mhh4vLY
54899Please respect copyright.PENANAWFU437shaN
Telapak tangan Rayhan meraih tangan Ustadza Dewi, membuat jantung Ustadza Dewi berdetak tak karuan.54899Please respect copyright.PENANAT2HbH8CwMt
54899Please respect copyright.PENANAXAdVkvSWym
"Loh, bukannya kita sedang pacaran Ustadza!" Goda Rayhan.54899Please respect copyright.PENANA6QwBPpbiXl
54899Please respect copyright.PENANAZTtm7Tb7I4
Wajah cantik Ustadza Dewi bersemu merah. Sembari mengulum senyum wanita berusia 39 tahun itu memalingkan wajahnya. Rayhan kembali berdiri dan duduk di sandaran tangan sofa. Tangan kanan Rayhan kembali merangkul pundak Ustadza Dewi, yang lagi-lagi hanya diam saja.54899Please respect copyright.PENANAWoFfYc3KJB
54899Please respect copyright.PENANAGqEsIMnoYs
Saat Ustadza Dewi melihat kearah Rayhan, pemuda tanggung itu memberanikan diri menyentuh wajahnya. Mata mereka bertemu, membuat getaran-getaran syahwat yang perlahan semakin memabukkan kedua insan berlainan generasi itu.54899Please respect copyright.PENANAdIaIbhBETX
54899Please respect copyright.PENANAgLuH8YPBXB
Rayhan mendekatkan wajahnya, dan memberi kecupan lembut di bibir Ustadza Dewi.54899Please respect copyright.PENANALmG4QzzHJr
54899Please respect copyright.PENANA0wt4WQTYvy
Deg... Deg... Deg...54899Please respect copyright.PENANALtPmTN1CtN
54899Please respect copyright.PENANA2l6mqecb4l
Jantung mereka berpacu semakin cepat, memompa darah mereka hingga tubuh mereka seakan terbakar. Bagi Rayhan, bukanlah hal baru ia mencium bibir seorang wanita, hanya saja baru kali ini ia mencium bibir wanita yang usianya jauh diatas dirinya, apa lagi wanita tersebut adalah seorang Ustadza. Hingga menimbulkan sensasi yang berbeda.54899Please respect copyright.PENANAfuqdFxsZ5m
54899Please respect copyright.PENANAqYD7Tnkl1w
Begitu juga dengan Ustadza Dewi. Setidaknya ada tiga pria yang pernah mengecup bibirnya sebelum Rayhan. Dari pacar pertamanya, mendiang suami, hingga pacar terakhirnya yang sekarang entah di mana keberadaannya.54899Please respect copyright.PENANA92EbiXroPo
54899Please respect copyright.PENANArZ36HSO5ic
Hanya saja berciuman dengan seorang pemuda berusia belasan tahun membuatnya merasa kembali muda.54899Please respect copyright.PENANAQ6sIn3Z1Bi
54899Please respect copyright.PENANA2Kj2sFypd9
Mereka berciuman layaknya sepasang kekasih. Saling mengulum bibir masing-masing. Lidah Rayhan masuk kedalam rongga mulut Ustadza Dewi, dia membelit liar lidah Ustadza Dewi, membuat Ustadza Dewi merinding. Hampir satu menit mereka berciuman, Rayhan akhirnya menarik diri sebelum ia kehabisan nafas.54899Please respect copyright.PENANAm1sIAzvHgS
54899Please respect copyright.PENANA48urTj0Cf1
Jari jempol Rayhan mengusap bibir merah Ustadza Dewi yang tampak basah karena lelehan air liur mereka.54899Please respect copyright.PENANAHLjMqts3pw
54899Please respect copyright.PENANAzND2amSuUW
"Berani sekali kamu mencium bibir Ustadza?" Geram Ustadza Dewi.54899Please respect copyright.PENANA0aS8uKfvKK
54899Please respect copyright.PENANAjiftnHT2lt
Rayhan tersenyum tipis. "Tapi Ustadza sukakan?" Bisik Rayhan, telapak tangan kirinya menyentuh payudara Ustadza Dewi yang berukuran 36E itu.54899Please respect copyright.PENANAJ308w5Icun
54899Please respect copyright.PENANAkNHOda6bKQ
Ustadza Dewi membalasnya dengan senyuman, dan membiarkan telapak tangan Rayhan meremas payudaranya. Toh tidak ada gunanya lagi ia bersikap jaim di hadapan Rayhan, karena pada dasarnya ia juga menginginkan Rayhan menyentuh tubuhnya. Sebagai wanita yang sudah lama hidup sendirian ia merindukan sentuhan seorang pria.54899Please respect copyright.PENANA1iE6WsoHjT
54899Please respect copyright.PENANADYzOTve0va
Untuk kedua kalinya mereka kembali berciuman, tapi kali ini mereka melakukannya dengan lebih santai, di iringi dengan remasan kecil telapak tangan Rayhan diatas payudaranya.54899Please respect copyright.PENANAPXoXEGhd6y
54899Please respect copyright.PENANA1v33nWvUf8
Tapi tiba-tiba....54899Please respect copyright.PENANAowzUO9Letf
54899Please respect copyright.PENANA8BBGEVktMa
"Assalamualaikum!"54899Please respect copyright.PENANAaDNFd7tV9X
54899Please respect copyright.PENANAMJQuEa2MIw
Tanpa di beri komando, kedua insan yang tengah di mabuk birahi itu buru-buru memisahkan diri dan kembali ke posisi masing-masing. Nikita yang ternyata pulang lebih cepat, terheran-heran melihat kedua insan tersebut yang tampak tegang. Terutama wajah Ibu kandungnya yang bermandikan keringat.54899Please respect copyright.PENANAf9i677fii7
54899Please respect copyright.PENANAXsA3rshq9l
Selepas Nikita masuk ke dalam kamarnya, kedua insan berbeda generasi itu saling pandang. Lalu tertawa pelan sembari saling menggoda satu sama lainnya.54899Please respect copyright.PENANAObYRpYyqSg
54899Please respect copyright.PENANAvluQvIBJJN
******54899Please respect copyright.PENANAZwiXCBGlks
54899Please respect copyright.PENANAEm0l6Nydfi
Malam harinya...54899Please respect copyright.PENANAiScGPGUm5h
54899Please respect copyright.PENANAAO6xcVoJSu
Bersama Azril, Laras tampak santai sembari menonton sinetron ke sukaannya, sembari sesekali memijit kakinya yang masih terasa sakit akibat terjatuh tadi pagi. Azril yang duduk di samping Laras tidak bisa fokus, sesekali ia memperhatikan Laras yang malam ini mengenakan daster motif batik Pekalongan.54899Please respect copyright.PENANAXEHqWqyTMz
54899Please respect copyright.PENANAXDalx9dOGN
Bayangan tubuh telanjang Laras, seakan tidak mau lari dari dalam benaknya, membelenggu dirinya. Walaupun sejujurnya, ada rasa bersalah di dalam hati Azril karena saat Laras terjatuh Azril hanya diam saja tanpa membantu Ibu Tirinya.54899Please respect copyright.PENANASLufA1sFwK
54899Please respect copyright.PENANA0tFPgyI6w2
Azril mendesah pelan, berulang kali ia beristighfar berusaha melupakan kejadian tadi pagi.54899Please respect copyright.PENANANf3HOWOSVE
54899Please respect copyright.PENANAvgyA5DiQ9h
"Boleh ikut gabung!"54899Please respect copyright.PENANAEcrMHZfoF4
54899Please respect copyright.PENANAvejmA15CRg
Laras tersenyum menyambut Daniel. "Boleh dong Dan! Sini duduk Dan..." Ajak Laras. Pemuda tersebut duduk di samping Laras.54899Please respect copyright.PENANA4KicEfxiuZ
54899Please respect copyright.PENANAgwzVNrLOcw
"Gimana kakinya Tan?" Tanya Daniel sopan.54899Please respect copyright.PENANAslLVuQU1FO
54899Please respect copyright.PENANAQeyXrqWJYJ
"Udah agak mendingan tapi masih sedikit sakit." Aku Laras sambil sedikit mengurut kakinya. "Oh iya Dan, terimakasih ya kalau gak ada kamu gak tau deh jadinya gimana." Ujar Laras, mengingat bagaimana Daniel begitu cepat membantu dirinya ketika ia terjatuh tadi pagi.54899Please respect copyright.PENANA3qeXjxHAML
54899Please respect copyright.PENANAtXmcngCV0O
"Sama-sama Tante!" Saya juga berterimakasih karena bisa melihat tubuh telanjang Tante. Bisik hati Daniel. "Boleh saya liat kaki Tante." Izin Daniel.54899Please respect copyright.PENANAJofP1RaE3b
54899Please respect copyright.PENANAyWWyMmaD5T
Sejujurnya Laras sedikit ragu, mengingat kejadian tadi pagi, bagaimana Daniel berhasil membangkitkan birahinya hanya dengan pijitan ringan di kakinya. Tapi di sisi lain, Laras mengakui kalau pijitan Daniel memang membuat rasa sakit dikakinya lebih mendingan dan sentuhan Daniel membuat tubuhnya terasa lebih rileks dari biasanya.54899Please respect copyright.PENANAtRk4d09DHI
54899Please respect copyright.PENANA9utGThTLY4
Setelah berpikir sejenak, Laras akhirnya mengizinkan Daniel melihat kakinya yang terkilir.54899Please respect copyright.PENANAFWFrhgpXGv
54899Please respect copyright.PENANAl4dQiQCPFy
Setelah mendapat izin, Daniel berjongkok di depan Laras. Dia sedikit mengangkat kaki Laras sembari melihat pergelangan kaki Laras yang sedikit bengkak. Wajah Daniel terlihat serius ketika memeriksa pergelangan kaki Laras.54899Please respect copyright.PENANAu27nYR30n7
54899Please respect copyright.PENANAiTWe5OFMNL
"Bagaimana Dan?" Tanya Laras.54899Please respect copyright.PENANAVs6t1NLCfl
54899Please respect copyright.PENANAc28TArnEUk
Daniel mendesah pelan. "Bengkaknya sudah mulai kempes. Tapi sepertinya harus di urut lagi." Ujar Daniel, ia menatap Laras meminta izin untuk memijit kakinya.54899Please respect copyright.PENANAlc8TG9e8gT
54899Please respect copyright.PENANAp6QVt0eNrQ
Karena sudah kepalang tanggung, Laras menganggukkan kepalanya, memberi izin Daniel kembali menyentuh kakinya. Dengan perlahan Daniel mengurut kaki Ustadza Laras. Sementara Azril hanya diam sembari memperhatikan Daniel memijit kaki Ibu tirinya yang masih sedikit bengkak.54899Please respect copyright.PENANAnmXRLPSeTC
54899Please respect copyright.PENANA8fVZF4Tm7D
Sedikit rasa nyeri di kakinya membuat Laras memejamkan matanya. Daniel yang melihat hal tersebut sedikit merasa kasihan. Sabar ya Tan, ini hanya sebentar. Bisik hati Daniel.54899Please respect copyright.PENANAM3OwhJcER8
54899Please respect copyright.PENANASzfMVEyXkz
Setelah merasa cukup, jemari Daniel naik sedikit keatas menyingkap ujung daster Ustadza Laras.54899Please respect copyright.PENANAAc4JdmwQ07
54899Please respect copyright.PENANAiit13EjRWf
"Tahan sedikit ya Tan!"54899Please respect copyright.PENANAP0H10XxPpw
54899Please respect copyright.PENANAbMPFq4tvdV
Laras menganggukan kepalanya. Ia mengepal kedua tangannya hendak menahan rasa sakit. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, ketika Daniel memijit bagian belakang betisnya, Laras malah merasa nyaman dan sedikit geli.54899Please respect copyright.PENANAiQAaqOMs0H
54899Please respect copyright.PENANATjUQ1bmn6x
Geli-geli nyaman yang di rasakan Laras, perlahan membuat birahi Laras naik ke ubun-ubun kepalanya. Nafasnya mulai tersengal-sengal, dan ia mulai tidak bisa fokus. Ya Tuhan... Kenapa aku kembali terangsang! Padahal saat ini Daniel hanya memijit kakiku. Lirih Laras di dalam hati.54899Please respect copyright.PENANAAIea9m4bcI
54899Please respect copyright.PENANAOUEtU16UyE
Telapak tangan Daniel naik keatas, memijit bagian belakang lutut Laras. "Aduh, aahkk..." Desah Laras tanpa bisa menahannya lagi.54899Please respect copyright.PENANASIBJFMCCgY
54899Please respect copyright.PENANALBm6Tp544k
"Sakit ya Tan?" Wajah Daniel tampak khawatir.54899Please respect copyright.PENANA3qG5D6CJYb
54899Please respect copyright.PENANAOcWf0uFEKt
Laras mengangguk lemah. Syukurlah Daniel tidak tau. Ucap Laras di dalam hati. Ia merasa sangat malu kalau sampai Daniel tau kalau dirinya saat ini tengah di landa birahi. Sentuhan Daniel semakin naik keatas, menyingkap lebih banyak daster yang ia kenakan hingga sebatas lututnya.54899Please respect copyright.PENANAnFKewoc50x
54899Please respect copyright.PENANAs4fNxS0yYc
Hati Laras mulai merasa bimbang. Sentuhan Daniel memang enak sekali, bahkan bisa membuatnya terbuai. Tetapi sebagai seorang wanita ia merasa malu, karena auratnya yang terbuka.54899Please respect copyright.PENANARxjJgWdPVS
54899Please respect copyright.PENANAKFD4q74kIO
Oh Tuhan... Apa yang harus kulakukan sekarang? Laras melihat kearah Azril. Astaga, Azril... Pekik Laras di dalam hati. Raut wajah Azril terlihat begitu tegang. Matanya melotot menatap nanar kearah lututnya yang terbuka, seakan berharap bisa melihat lebih jauh auratnya. Entah kenapa bukannya marah Laras malah semakin terangsang.54899Please respect copyright.PENANAGG3JKGMytb
54899Please respect copyright.PENANAuAuwjCwmrw
"Maaf Tan, uratnya gak dapet! Boleh saya urut lebih keatas." Lagi Daniel meminta izin.54899Please respect copyright.PENANAZ9QiebT4A7
54899Please respect copyright.PENANAnxIQVJkFiW
Kali ini Laras benar-benar bingung. Di sisi lain ia merasa berdosa kalau terus membiarkan pria lain yang bukan mahramnya melihat auratnya. Tapi di sisi lainnya, Laras merasa tanggung dan diam-diam ia berharap bisa terpuaskan.54899Please respect copyright.PENANAduJyJ38SiF
54899Please respect copyright.PENANA2YNZqfRmmG
"Gimana sayang?" Tanya Laras kepada Azril.54899Please respect copyright.PENANAVrv0wq2yzR
54899Please respect copyright.PENANAcIsWFVso85
Azril terlihat gugup. "Gak apa-apa Ma, yang penting Mama sembuh." Jawab Azril. Ia mengutuk ucapannya barusan, karena tanpa sadar membiarkan pria lain melihat aurat Ibu Tirinya.54899Please respect copyright.PENANAoYgp4LlypA
54899Please respect copyright.PENANAVNyB8Kgkik
"Boleh Dan! Tapi pelan-pelan." Pinta Laras.54899Please respect copyright.PENANAddD1V0Sxcl
54899Please respect copyright.PENANAhvdwlM4vDW
Daniel menganggukkan kepalanya. Lengannya menyibak daster yang di kenakan Laras hingga berada diatas lutut. Sementara tangannya berada dibalik daster yang di pakai Laras. Jemari kasar Daniel memijit dan membelai paha bagian dalam Laras, hingga tubuh Laras sedikit gemetar.54899Please respect copyright.PENANAzMmjBCTBYt
54899Please respect copyright.PENANADkA6KVfuyJ
Sedikit senyuman terukir di bibir Daniel, setelah menyadari kalau Ustadza Laras sudah benar-benar di kuasai oleh birahinya, sehingga ia semakin berani berbuat lebih jauh.54899Please respect copyright.PENANAMdbFJFJk7b
54899Please respect copyright.PENANAlYyWUSobX3
Dengan satu tarikan, tangan Daniel masuk jauh lebih dalam mendekati selangkangan Laras, hingga daster yang di kenakan Laras tertarik makin keatas bahkan sedikit memperlihatkan celana dalam Laras yang berwarna ungu.54899Please respect copyright.PENANACAZGLhEB65
54899Please respect copyright.PENANAC5r6G3L982
Azril yang berada tepat di samping Ibunya tampak tegang, ia tidak menyangkah bisa kembali melihat gundukan gemuk milik Ibunya, walaupun kali ini masih tertutup kain segitiga.54899Please respect copyright.PENANAfnrtU700iX
54899Please respect copyright.PENANAbKLonz9kGm
"Sakit?" Tanya Daniel.54899Please respect copyright.PENANAqO3zkneLV7
54899Please respect copyright.PENANAAII9wXtddF
Laras mengangguk pelan. Ia terpaksa berbohong agar tidak sampai ketahuan kalau dirinya saat ini dalam keadaan sangat terangsang. Bahkan celana dalamnya sudah sangat basah karena lendir cintanya yang keluar cukup banyak. Daniel yang tengah berjongkok di depannya jelas dapat melihat bercak basah di celana dalamnya.54899Please respect copyright.PENANAOtzovx8Ywp
54899Please respect copyright.PENANAjhGFvk9Lyg
Kedua jempol Daniel menekan pinggiran selangkangan Laras, membuat wanita berkerudung putih itu sampai menggeliat. Dia membenamkan wajahnya di lengan Azriel.54899Please respect copyright.PENANAUitofCMUoz
54899Please respect copyright.PENANAzHfwCPqZW3
"Ughk... Hmmm... Eenggkkk..." Desah Laras.54899Please respect copyright.PENANAZ2x4V3aryj
54899Please respect copyright.PENANABiI2SNg6z8
Tidak... Aku tidak boleh mendesah. Jerit hati Laras, yang di buat frustasi oleh Daniel.54899Please respect copyright.PENANADwiNpFyUsg
54899Please respect copyright.PENANAs4yZB5MJpB
Rasa nikmat itu perlahan pulai memudar ketika kedua jari Daniel tidak lagi menekan pinggiran selangkangannya. Perlahan nafas Laras mulai kembali teratur. Ia sedikit membuka matanya. Ya Tuhan, memekku. Laras sangat gugup saat tau kalau celana dalamnya telah basah seutuhnya. Dan posisi duduknya kini lebih condong ke depan, kearah Daniel.54899Please respect copyright.PENANAh6JqoQOSLI
54899Please respect copyright.PENANAAhTnk3Wxh0
Dia mengangkat wajahnya melihat kearah putranya Azril yang tidak berkedip melihat selangkangannya. Bahkan ia dapat mendengar suara Azril yang tengah menelan air liurnya.54899Please respect copyright.PENANAmq6FdCGNH0
54899Please respect copyright.PENANAGkd6z4VeSG
Dengan sedikit kesadaran Laras menarik kebawah ujung dasternya untuk menutupi selangkangannya dari tatapan Azril yang seakan ingin menelannya bulat-bulat. Tapi ia tidak menyingkirkan ataupun menghalangi tangan Daniel yang berada di dalam dasternya.54899Please respect copyright.PENANAwUf3ujtIyl
54899Please respect copyright.PENANATYqVyRKUc8
"Tahan sedikit ya Tan!" Bisik Daniel.54899Please respect copyright.PENANALKLcHDfT7g
54899Please respect copyright.PENANAYjgpzgqP4P
Laras mengangguk sembari kembali membenamkan wajahnya di pundak Azril. Ia dapat merasakan pijitan lembut Daniel yang kembali naik mendekati pinggiran celana dalamnya.54899Please respect copyright.PENANAKcZZ9TbEBz
54899Please respect copyright.PENANAGP3dckY2Xc
Nakal kamu Dan.... Gumam Laras.54899Please respect copyright.PENANAPObHuDzrD0
54899Please respect copyright.PENANANm2tWszRpa
Dengan sengaja Daniel menyentuh bibir kemaluan Laras dari luar celana dalam yang dikenakan Laras. Menggelitik libido Laras hingga ke batas akhir. Setengah mati Laras berusaha bertahan, tapi tetap saja ia tidak bisa menghentikan orgasme kecilnya, hingga celana dalamnya menjadi semakin basah.54899Please respect copyright.PENANApXr3si6Xdu
54899Please respect copyright.PENANARW9VbhliQ3
Tidak sampai di situ saja. Aksi Daniel semakin berani, tatkalah Laras merasakan jari Daniel menyelinap masuk ke dalam celana dalamnya melalu cela samping kain segitiga tersebut.54899Please respect copyright.PENANAfIKARmtFLI
54899Please respect copyright.PENANApsnkMxBCJo
Mata Laras membeliak menatap Daniel tak percaya. Tapi dengan tenang Daniel malah tersenyum tipis.54899Please respect copyright.PENANAnTmFyXNjQn
54899Please respect copyright.PENANAa5eLEVl7gX
Azril yang berada diantara mereka seakan hanya menjadi pelengkap saja. Ia terlihat bingung sekaligus penasaran dengan apa yang di lakukan Daniel terhadap Ibu Tirinya. Tapi sayangnya, ia tidak bisa melihat tangan Daniel yang berada di balik daster yang dikenakan Laras.54899Please respect copyright.PENANAITiwuja9Hq
54899Please respect copyright.PENANAvdZca6XcJe
"Oughkk..." Laras melenguh panjang ketika jari tengah Daniel menusuk lobang memeknya.54899Please respect copyright.PENANAkyfJdMlDEG
54899Please respect copyright.PENANAXrCAfo6BP1
"Tahan Mi." Bisik Azril pelan.54899Please respect copyright.PENANAqYozNfZmip
54899Please respect copyright.PENANAE2MgJj9Bqr
Laras meremas lengan putranya dengan sangat kuat, seakan kuku-kukunya menancap di lengan Azril. Sementara kedua pahanya tampak gemetaran, dan tangannya yang tengah menahan ujung dasternya terlihat menegang.54899Please respect copyright.PENANAQdsni4l4th
54899Please respect copyright.PENANArh86KgKagN
Dengan satu jari, Daniel mengorek-ngorek lobang memek Laras. Ia dapat merasakan jepitan memek Laras di jari tengahnya. Hari ini Tante akan saya buat lemas. Bisik hati Daniel.54899Please respect copyright.PENANAVkOjnjJWkn
54899Please respect copyright.PENANAfqUytArONK
Setelah hampir sepuluh menit jari Daniel berada didalam memek Laras. Akhirnya, Istri dari ustad KH Umar tidak mampu lagi membendung badai orgasme yang di dapatkan dari seorang pemuda yang tak lain adalah keponakannya sendiri. Dan parahnya, ia mendapatkan klimaksnya tepat di samping Putranya.54899Please respect copyright.PENANAfIr1zUvphE
54899Please respect copyright.PENANA5PON8n2WAM
Ploppps...54899Please respect copyright.PENANAiiWwKXBGqq
54899Please respect copyright.PENANADsoayysWHM
Daniel menarik jemarinya dari dalam memek Laras, ia tersenyum tipis melihat jarinya yang bermandikan lendir kewanitaan Laras. Wanita Soleha, Istri dari pemimpin pondok pesantren Al-tauhid.54899Please respect copyright.PENANARXbIRnTHkO
54899Please respect copyright.PENANANWvYOImp7Q
"Sudah selesai Tan!" Ujar Daniel tenang.54899Please respect copyright.PENANAtbBBKMuED4
54899Please respect copyright.PENANAOVTGpFXNQD
Laras melepas dekapannya di lengan Azril, sembari memperbaiki posisi dasternya. "Alhamdulillah! Terimakasih ya Dan." Lirih Laras.54899Please respect copyright.PENANAS1lN92MzPF
54899Please respect copyright.PENANAE0A5bCrnxm
"Sama-sama Tante." Daniel kembali berdiri. "Kalau begitu saya kembali ke kamar ya Tan." Pamit Daniel, Laras hanya menganggukkan kepalanya.54899Please respect copyright.PENANAnyXNRBUAYm
54899Please respect copyright.PENANA6oAqGyimI4
Selepas kepergian Daniel, tanpa mengatakan apapun ke pada putranya, Laras beranjak kembali ke kamarnya. Dari belakang Azril dapat melihat jelas bagian bawah daster Laras yang basah kuyup akibat orgasme nya barusan. Azril berfikir kalau Ibunya, baru saja di buat ngompol oleh sepupunya.54899Please respect copyright.PENANAdsN13SbUYs
54899Please respect copyright.PENANAeHxIiXAdga
*****54899Please respect copyright.PENANAXOgSomJ8c8