Suara burung gereja menyambut pagi hari ini. Para santri dan Ustad-ustadza mulai sibuk beraktivitas seperti biasanya. Kejadian dua hari yang lalu tidak menyurutkan semangat mereka untuk menuntut ilmu, walaupun ada kekhawatiran terutama bagi Santriwati, kalau-kalau mahluk aneh itu kembali meneror pesantren.35793Please respect copyright.PENANA7SbSI6eupy
35793Please respect copyright.PENANAJecEfPSnt7
Di ujung gerbang pesantren, tanpa sebuah mobil Toyota Avanza berwarna hitam melaju perlahan memasuki wilayah pesantren. Para satpam penjaga gerbang dengan penuh hormat menyambut orang yang ada di dalam mobil tersebut.35793Please respect copyright.PENANAMwgpxVBZh5
35793Please respect copyright.PENANAMssbdeyHnk
Hingga akhirnya mobil itu berhenti tepat di depan rumah Ustadza Laras. Sang sopir buru-buru membukakan pintu mobil bagian belakang.35793Please respect copyright.PENANAbS81pA0NeA
35793Please respect copyright.PENANAKP9ibk99nF
"Alhamdulillah, Abi pulang juga." Ujar Laras sembari mencium punggung tangan KH Umar.35793Please respect copyright.PENANAqa0pFwwgj2
35793Please respect copyright.PENANAtu0qZbhBC8
Wajah KH Umar tampak sumringah, melihat sang Istri sendiri yang menyambut kepulangannya. "Umi udah kangen ya?" Goda KH Umar, membuat wajah Laras bersemu merah.35793Please respect copyright.PENANAd0Fv59tFTl
35793Please respect copyright.PENANAFVbfJHoXdc
"Yuk Bi masuk!" Ujar Ustadza Laras manja.35793Please respect copyright.PENANAkHNLu8bJfO
35793Please respect copyright.PENANAOrU2LHb74Y
Di dalam rumah, Daniel ikut menyambut kedatangan orang nomor satu di pesantren itu. Mereka mengobrol sebentar, hingga akhirnya, KH Umar meninggalkannya karena ia ingin segera beristirahat didalam kamarnya. Sementara Daniel menghampiri Ustadza Laras yang tengah membuat segelas kopi untuk Suaminya.35793Please respect copyright.PENANAZmzddW2Aqf
35793Please respect copyright.PENANAng5zpP7eq3
Laras terhenyak ketika melihat Daniel masuk ke dapur rumahnya. Sejenak ia teringat kejadian semalam, di mana Daniel berhasil membuatnya orgasme.35793Please respect copyright.PENANAyHi3lgJsOZ
35793Please respect copyright.PENANA7fod5fsHay
Tidak sampai di situ saja, pemuda itu berhasil membuatnya tak bisa tidur semalaman, selalu terbayang senyummannya yang telah membuat dirinya sampai terkencing-kencing hanya dengan jarinya saja.35793Please respect copyright.PENANAXh7AKdRJZN
35793Please respect copyright.PENANAHXMIsSzPN2
"Gimana kaki Tante?" Tanya Daniel.35793Please respect copyright.PENANAXuiwDETJf1
35793Please respect copyright.PENANAm483fKKeic
Laras tampak gerogi berada di dekat pemuda tampan itu. "Anu... Sudah agak mendingan Dan." Jawab Laras dengan suara gemetar.35793Please respect copyright.PENANAdCihCvDPsy
35793Please respect copyright.PENANA2WAldcMl1h
"Alhamdulillah!" Lirih Daniel pelan.35793Please respect copyright.PENANAB7peqHvk6B
35793Please respect copyright.PENANACiK45LHIso
Setelah selesai membuat kopi, Laras hendak pergi, tapi tiba-tiba tubuhnya limbung dan hampir saja terjatuh. Beruntung Daniel dengan sigap menahan tubuhnya.35793Please respect copyright.PENANApA6g1XhKku
35793Please respect copyright.PENANAVxhk2TUzG8
"Tante gak apa-apa?" Tanya Daniel, ia terlihat khawatir.35793Please respect copyright.PENANAaG7N49HcvA
35793Please respect copyright.PENANA5tLzyr7TdJ
Laras menggelengkan kepalanya. "Tante gak apa-apa kok Dan! Saya ke kamar dulu ya." Ujar Laras permisi hendak meninggalkan Daniel.35793Please respect copyright.PENANAXsWCARzRe7
35793Please respect copyright.PENANAGBE19NefAD
"Nanti biar Daniel pijitin lagi ya Tan!" Tawar Daniel.35793Please respect copyright.PENANATGhSgWw2vC
35793Please respect copyright.PENANAgu7GU1Dv1C
Tanpa mengatakan apapun Laras berlalu meninggalkan Daniel. Ia merasa sangat malu kalau harus bertatap mata dengan Daniel. Sesampainya di kamar Laras melihat suuaminya tengah melakukan ibadah sunah, shalat duha. Dengan hati-hati ia meletakan segelas kopi untuk suaminya diatas meja.35793Please respect copyright.PENANAF7bML5Frtg
35793Please respect copyright.PENANAmB1jITdx4Z
"Terimakasih Umi." Tegur KH Umar membuat Laras terperanjat.35793Please respect copyright.PENANAamLps1P8Jr
35793Please respect copyright.PENANACcTSsJyVPy
Sembari mengelus dada Laras menatap manja suaminya. "Abi bikin kaget Umi aja." Protes Laras. Tapi di jawab dengan kecupan lembut di pipinya.35793Please respect copyright.PENANAlmHSUbbN8Z
35793Please respect copyright.PENANAGo7fHDNB8P
"Gimana kabar di rumah selepas Abi pergi."35793Please respect copyright.PENANA9gygfaRSom
35793Please respect copyright.PENANAbjpbsfDiK9
"Alhamdulillah, gak ada masalah Abi, tapi..." Laras menggantungkan kalimatnya, lalu duduk di tepian tempat tidurnya. KH Umar ikut duduk di samping Istrinya, tak sabar mendengarkan kelanjutan cerita Istrinya.35793Please respect copyright.PENANA6827k7Rrph
35793Please respect copyright.PENANAy84LHnECek
"Beberapa hari ini pesantren kita di teror oleh mahluk aneh! Sudah dua orang yang telah menjadi korbannya." Jujur Laras.35793Please respect copyright.PENANAgbi9d0uwSZ
35793Please respect copyright.PENANAjyaNdd1Eoz
KH Umar manggut-manggut, ia mengerti kekhawatiran Istrinya. "Abi sudah tau cerita itu dari KH Hasan. Abi juga sangat marah." Jelas KH Umar, ia merangkul pundak Istrinya untuk menenangkannya.35793Please respect copyright.PENANASIX67veNbh
35793Please respect copyright.PENANAlcnPAFrNsV
"Lantas apa yang harus kita lakukan."35793Please respect copyright.PENANATOeUmrE1cz
35793Please respect copyright.PENANAFCX1sd0vpN
"Untuk sementara ini serahkan saja sama pihak berwajib, dan jangan lupa berdoa agar pelakunya cepat tertangkap." Ujar KH Umar kepada Istrinya.35793Please respect copyright.PENANAVl6ww14iyQ
35793Please respect copyright.PENANAxQkvWdIbXO
Laras sedikit kecewa mendengar perkataan suaminya, padahal ia berharap Suaminya memiliki ide berlian agar bisa meringkus mahluk aneh tersebut. Laras menghela nafas pelan, teringat dengan Isak tangis Ustadza Anita ketika ia datang untuk menjenguk sang Ustadza yang terlihat begitu depresi.35793Please respect copyright.PENANAlNaqUVEjGd
35793Please respect copyright.PENANArIf5zOgbUH
KH Umar mempererat pelukannya, dengan lembut dia mengecup bibir merah Istrinya. Darahnya mendidih merasakan kehangatan bibir sang Istri.35793Please respect copyright.PENANAmquhr8J97l
35793Please respect copyright.PENANAneSLXf1APJ
Hampir satu Minggu mereka tidak bertemu, membuat rindu KH Umar membuncah terhadap sang Istri. Pagi ini juga ia ingin menuntaskan rasa rindunya. Melepaskan syahwatnya yang terbelenggu cukup lama.35793Please respect copyright.PENANAGNURt2l5IK
35793Please respect copyright.PENANARaYAgXNNjG
Laras yang mengerti segera membantu KH Umar untuk menanggalkan pakaiannya. Lalu di susul dengan melepaskan pakaiannya sendiri. Sehingga kini mereka dalam keadaan telanjang bulat, sama seperti ketika mereka baru di lahiran ke dunia ini. Kembali bersih tanpa pakaian.35793Please respect copyright.PENANA67XNii9FMN
35793Please respect copyright.PENANA6XiyukAP9t
Dia tidur terlentang dengan kedua kaki mengangkang, sementara KH Umar menindih tubuhnya.35793Please respect copyright.PENANAGfmiZpXbwE
35793Please respect copyright.PENANALo94vethjH
"Semoga berkah ya Umi." Bisik KH Umar.35793Please respect copyright.PENANAbRuIkkPyzW
35793Please respect copyright.PENANAb3ItsvbhzG
Laras mengganggukan kepalanya. "Amin." Balas Laras, sembari mengarahkan kemaluan KH Umar tepat di depan pintu masuk liang senggama miliknya.35793Please respect copyright.PENANAK0LdqiDpIw
35793Please respect copyright.PENANAsuD2ycSSYM
Perlahan KH Umar menekan burungnya, menembus lipatan bibir vagina Istrinya.35793Please respect copyright.PENANAnrAP2XI9Vg
35793Please respect copyright.PENANA0Y9tqi7QgX
Dengan ritme perlahan KH Umar mulai menggerakan pinggulnya maju mundur, menyodok vagina sang Istri yang terasa seret. Dari wajahnya, KH Umar terlihat sangat menikmati jepitan vagina sang Istri. Berbeda dengan Ustadza Laras yang terlihat datar, bahkan lebih datar dari biasanya.35793Please respect copyright.PENANATaDuHilUxZ
35793Please respect copyright.PENANACMfAAfvRcR
Entah kenapa Laras merasa penis KH Umar tidak ada apa-apanya di bandingkan jari Daniel yang terasa lebih besar di bandingkan kemaluan Suaminya.35793Please respect copyright.PENANArrmT01ujCr
35793Please respect copyright.PENANAaXRhH7UdCt
"Astaghfirullah... Apa yang kupikirkan." Ucap Laras di dalam hati.35793Please respect copyright.PENANAITxxLeasOa
35793Please respect copyright.PENANAgNA1vwZJRP
Sebagai seorang Istri muslimah tidak seharusnya ia memikirkan pria lain, apa lagi ketika ia tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang Istri. Tapi rasa penyesalannya, tetap tidak bisa memungkiri kalau ia merindukan sentuhan Daniel.35793Please respect copyright.PENANAAoIBkKKrM1
35793Please respect copyright.PENANAwIVpWL8XsG
Tidak butuh waktu lama, KH Umar menuntaskan hasratnya. Ia menumpahkan rasa cintanya dengan bentuk sperma ke dalam rahim sang Istri.35793Please respect copyright.PENANAsSHOgc9xuY
35793Please respect copyright.PENANA7fqYfAtjI0
*****35793Please respect copyright.PENANA6JzZpZ255M
35793Please respect copyright.PENANAtLxe81cZ78
35793Please respect copyright.PENANAqkI1j3BIs6
35793Please respect copyright.PENANApvGSlAyBHN
35793Please respect copyright.PENANADo4hTA6vxY
35793Please respect copyright.PENANASo1HdoYC7l
35793Please respect copyright.PENANALDRbkLnL6X
35793Please respect copyright.PENANAalvv7VC4Cg
35793Please respect copyright.PENANA5cTNtsodfB
35793Please respect copyright.PENANARrw7LVKTdO
35793Please respect copyright.PENANAoozNKhxlg8
Di tempat berbeda di waktu yang sama...35793Please respect copyright.PENANA9Pm2F7Ct2z
35793Please respect copyright.PENANAdmi9jbwMKq
"Kak aku ke sekolah dulu." Pamit Rayhan.35793Please respect copyright.PENANArco7HBJlEa
35793Please respect copyright.PENANAM4BRo3fSd4
Zaskia mencuci tangannya yang di penuhi gelembung sabun di wastafel, kemudian ia menyodorkan tangannya untuk di cium. Dengan hikmat Rayhan mencium punggung tangan Zaskia yang terasa halus. Kumis tipis Rayhan yang menggesek kulitnya membuat Zaskia merinding.35793Please respect copyright.PENANAf381pGCukZ
35793Please respect copyright.PENANAF0b4NTfDtB
Iseng Rayhan mencium punggung Zaskia dengan bibirnya, hingga meninggalkan sedikit bekas noda air liurnya.35793Please respect copyright.PENANAXCCZVgmFek
35793Please respect copyright.PENANABip5LOLeT3
"Adeek!" Histeris Zaskia. Buru-buru wanita berhijab hitam itu mengelap bekas air liur Rayhan dengan ujung jilbabnya yang lebar, seakan ia sangat jijik.35793Please respect copyright.PENANAMfOFcxDEZs
35793Please respect copyright.PENANAnsh9zflHlk
Rayhan merenyitkan dahinya. "Ih, kayak najis aja Kak!" Protes Rayhan.35793Please respect copyright.PENANAulvSaBy7j9
35793Please respect copyright.PENANAmVee5uSnQp
"Emang najis! Wekss..." Ujar Zaskia sembari meleletkan lidahnya kearah Rayhan. Hal tersebut membuat Rayhan ingin menggigit lidah Kakaknya.35793Please respect copyright.PENANAy3WEnmgBVx
35793Please respect copyright.PENANAztAHtxdR0L
Rayhan berkacak pinggang. "Oh jadi gitu? Adiknya yang ganteng ini sekarang najis ya Kak." Rayhan mengangguk-anggukkan kepalanya seakan mengerti maksud dari ucapan Kakak kandungnya.35793Please respect copyright.PENANAuEIxfv71DE
35793Please respect copyright.PENANA8qp4qS6d5I
"Apaan si Dek."35793Please respect copyright.PENANABp7CKOerCQ
35793Please respect copyright.PENANAQXiLy51fZc
"Habisnya Kakak gitu amat sama Adik sendiri." Omel Rayhan.35793Please respect copyright.PENANAxb2VVL9jEB
35793Please respect copyright.PENANAESw3ZsKSeu
Zaskia menghela nafas. "Iya Maaf! Kamu si jorok banget, sampe ngelepehin air liur di tangan Kakak." Protes Zaskia kepada Rayhan yang memang sedang ingin menjahili dirinya.35793Please respect copyright.PENANAEmV1n17RbI
35793Please respect copyright.PENANAHmucWdFWdl
"Baru air liur, gimana kalau yang lain." Ujar Rayhan dengan nada yang semakin rendah.35793Please respect copyright.PENANAaDS4ZKrkMQ
35793Please respect copyright.PENANAmMok5M0U19
Mata indah Zaskia menyipit, menatap curiga kearah Adiknya. "Maksud kamu apa Dek?" Tanya Zaskia penasaran. Rayhan mengetuk-ngetuk dagunya seakan sedang berfikir.35793Please respect copyright.PENANAqREGJQwX1c
35793Please respect copyright.PENANASXR4nQ5A2O
"Rahasia." Jawab Rayhan kemudian.35793Please respect copyright.PENANAJnyhToTQKj
35793Please respect copyright.PENANAyJS8yM0wh4
Dengan satu tarikan nafas, Zaskia berteriak kencang. "Rayhaaaaan...." Pekik Zaskia tapi sang Adik sudah keburu kabur dari hadapannya.35793Please respect copyright.PENANAxvA0CA563d
35793Please respect copyright.PENANA5CCox1cNwZ
Sembari bersiul ringan, Rayhan sesekali menendang kerikil yang ada di depannya. Sementara matanya berkeliaran mengawasi setiap santriwati yang berada tidak jauh darinya. Hingga akhirnya ia melewati rumah Ustadzah Dewi.35793Please respect copyright.PENANAnSzIAJgW9o
35793Please respect copyright.PENANAeUQx1ZC2kx
Tampak sang Ustadza tengah menyapu halaman, membuat Rayhan berfikir ingin mampir sebentar.35793Please respect copyright.PENANAA6JUutlgsI
35793Please respect copyright.PENANAVFT2PA0oe0
"Assalamualaikum Ustadza!" Sapa Rayhan.35793Please respect copyright.PENANARvRCLHItSb
35793Please respect copyright.PENANAJdU3tqVAMG
Ustadza Dewi tersenyum melihat murid kesayangannya. "Waalaikumsalam Ray! Semangat benar pagi ini?" Goda Ustadza Dewi sembari menatap Rayhan dengan tatapan yang sangat menggoda.35793Please respect copyright.PENANAq5qXjtqIYr
35793Please respect copyright.PENANAu0dCs4EkYK
"Bisa aja Ustadza, hehehe..."35793Please respect copyright.PENANA5CIX9CQLJV
35793Please respect copyright.PENANAl094XZhNL7
"Sana buruan sekolah, nanti telat." Ujar Dewi, dia kembali menyapu dedaunan yang memenuhi halaman depan rumahnya. Maklum saja akhir-akhir ini hujan di sertai angin kencang, membuat beberapa daun pohon yang ada di sekitar rumahnya berterbangan hingga kehalaman depan rumahnya.35793Please respect copyright.PENANAg1Wq0c9ybN
35793Please respect copyright.PENANAGWEs0Cbuki
Rayhan menggaruk kepalanya seperti orang yang sedang kebingungan. "Maunya si gitu Ustadza, tapi ana gak tega liat Ustadza nyapu sendirian." Jawab Rayhan memberi alasan yang cukup masuk akal.35793Please respect copyright.PENANANv83H3fUUP
35793Please respect copyright.PENANAgWbnpoYnOo
"Jadi ceritanya mau bantuin Ustadza ni."35793Please respect copyright.PENANAPSYLC5aq6i
35793Please respect copyright.PENANAdliEJvOwRv
"Kalau boleh!"35793Please respect copyright.PENANARWkQspMOxv
35793Please respect copyright.PENANA7uImg3u13X
Ustadza Dewi kembali tersenyum. "Tentu boleh dong." Rayhan hendak mengambil alih sapu yang ada di tangan Ustadza Dewi, tapi ditolak.35793Please respect copyright.PENANAlDSobAezQ3
35793Please respect copyright.PENANAhxcYoZPPko
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan bingung.35793Please respect copyright.PENANARoDojfU2ON
35793Please respect copyright.PENANAFJexjs8mVf
"Bukan yang di depan, tapi yang di belakang rumah!" Jelas Ustadza Dewi.35793Please respect copyright.PENANAMfMVB79v0f
35793Please respect copyright.PENANAaihIeafq1k
Rayhan mengerti dan setuju membantu Ustadza Dewi membersihkan halaman belakang rumahnya. Bersama Ustadza Dewi mereka pergi kebelakang rumah Ustadza Dewi. Di sana ternyata memang banyak dedaunan yang berguguran.35793Please respect copyright.PENANApuoT1DXxLe
35793Please respect copyright.PENANAG5nNCaPiss
Selagi Rayhan menyapu halaman belakang rumahnya, Ustadza Dewi hanya berdiri menonton apa yang di lakukan Rayhan. Pemuda itu mengumpulkan daun-daun tersebut di satu tempat, setelah semuanya terkumpul Rayhan membakar daun kering tersebut.35793Please respect copyright.PENANAYTbVvROl1a
35793Please respect copyright.PENANA7TY7FlqBRt
Ustadza Dewi berdecak kagum melihat hasil pekerjaan Rayhan yang dengan cepat membersihkan halaman belakang rumahnya.35793Please respect copyright.PENANAm9O7Z07ekZ
35793Please respect copyright.PENANAuBa8I2WOi2
"Terimakasih ya Ray!" Ujar Ustadza Dewi senang.35793Please respect copyright.PENANAeYBHD74ZjB
35793Please respect copyright.PENANAaj9QJ9NKnv
Rayhan mengangkat alisnya. "Cuman terimakasih doang Ustadza?" Tanya Rayhan. "Gak ada bonus gitu buat saya." Pinta Rayhan tanpa malu.35793Please respect copyright.PENANAQDIALLaEs8
35793Please respect copyright.PENANAyDE4l5PcbL
"Bonus apa?" Tanyanya keheranan.35793Please respect copyright.PENANAE1JmcOWJJ9
35793Please respect copyright.PENANAYUSBlnDmYI
Rayhan melingkarkan tangannya di pinggul Ustadza Dewi, lalu dengan lembut telapak tangan Rayhan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang berisi itu, membuat Ustadza Dewi tersentak kaget.35793Please respect copyright.PENANAQQxUAmRBDf
35793Please respect copyright.PENANAQ7CqMJJKJm
"Astaghfirullah! Sudah berani nakal kamu ya Ray!" Protes Dewi.35793Please respect copyright.PENANAXahETOvpEq
35793Please respect copyright.PENANA1S8AOrYkBM
Rayhan nyengir kuda. "Sedikit aja Ustadza! Boleh ya." Pinta Rayhan, dia terus meremas bongkahan pantat gurunya itu tanpa ada rasa takut.35793Please respect copyright.PENANA9rABGFpyeO
35793Please respect copyright.PENANAFhIUkegMkd
Bagaimanapun juga kejadian kemarin membuat pemuda tengil itu yakin, kalau Ustadza Dewi juga menginginkan dirinya. Jadi tidak ada alasan baginya untuk takut melakukan perbuatan mesum terhadap sang Ustadza, walaupun Ustadza berucap melarang dirinya.35793Please respect copyright.PENANATs5jYMGyig
35793Please respect copyright.PENANAgrLVT12bxf
Sedikit demi sedikit Rayhan menarik bagian bawah gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga akhirnya gamis itu terangkat setinggi pinggangnya, memperlihatkan celana dalam putih berenda.35793Please respect copyright.PENANA16rKqIUgnB
35793Please respect copyright.PENANAYbzEUfQiWe
"Astaghfirullah Ray! Bandel banget si kamu, nanti kalau di liat orang bagaimana?" Cemas Ustadza Dewi.35793Please respect copyright.PENANAmVvOoldlf2
35793Please respect copyright.PENANAgEZtSAHDlq
Rayhan mengedarkan pandangannya di sekitar rumah Ustadza Dewi. Yang terlihat hanyalah beberapa pohon besar dan ilalang. Memang sangat jarang ada orang yang lewat di belakang rumah Ustadza Dewi, tapi tetap saja apa yang dilakukan Rayhan terbilang nekat.35793Please respect copyright.PENANAECwiQ3PcEt
35793Please respect copyright.PENANAsJ3vRfpvZd
"Aman Ustadza!" Bisik Rayhan.35793Please respect copyright.PENANAxRa2dTUz1B
35793Please respect copyright.PENANAUrCllbmoyp
Telapak tangan Rayhan kembali meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi. Jemari tengahnya menggosok-gosok memek Ustadza Dewi.35793Please respect copyright.PENANALACXaSyYHk
35793Please respect copyright.PENANAKHAz5LFg0I
Wajah Ustadza Dewi menegang, ia merasakan desiran nikmat dari gesekan jari Muridnya. Jemari Rayhan berusaha masuk, menyelip ke dalam celana dalam Ustadza Dewi hingga jemarinya menyentuh daging kenyal memek Ustadza Dewi.35793Please respect copyright.PENANAx05sr58o7S
35793Please respect copyright.PENANAGTQDehUvF3
"Oughkk... Ray!" Desah Ustadza Dewi.35793Please respect copyright.PENANAmogFEewoBz
35793Please respect copyright.PENANArLDPa7ZSQb
Jemari Rayhan masuk menembus ruang memek Ustadza Dewi yang telah basah. Sloookss... Sloookss... Sloookss... Dengan gerakan perlahan jemari Rayhan menyodok memek Ustadza Dewi.35793Please respect copyright.PENANAvjUDBEUy2K
35793Please respect copyright.PENANAjYy9agPesB
Ustadza Dewi mendekap mulutnya, agar suara desahannya bisa di redam.35793Please respect copyright.PENANAz109dMfcCe
35793Please respect copyright.PENANAlanozujYbX
"A-aahk... Rayhan! Aahkk... Aaahkk..."35793Please respect copyright.PENANAt9yq9xf5re
35793Please respect copyright.PENANAQlRhFwwDZw
"Enakkan Ustadza! Hehehe..." Goda Rayhan senang, melihat wajah Ustadza Dewi yang tampak sekali kalau keenakan.35793Please respect copyright.PENANAOdGTBh4IvD
35793Please respect copyright.PENANAc8gCKfWHr2
Ustadza Dewi menggigit bibirnya, ia sudah mendekati puncaknya. "Ray! Ustadza mau keluar sayang." Erang Ustadza Dewi, kedua kakinya gemetar ketika orgasme itu datang tanpa bisa ia tahan.35793Please respect copyright.PENANAIftztkNzVU
35793Please respect copyright.PENANA0lNJwuWg1h
"Oughkk..." Jerit Ustadza Dewi.35793Please respect copyright.PENANA5uEikRW19W
35793Please respect copyright.PENANALjahJAVBoM
Creeetsss...35793Please respect copyright.PENANArYw2SKUhHn
Creeetsss...35793Please respect copyright.PENANAZAPo6gyaQj
Creeetsss...35793Please respect copyright.PENANAw61m0I3B0m
35793Please respect copyright.PENANAqjiKh1k81J
Tubuh Ustadza Dewi melemas, hingga bersujud dihadapan Rayhan. Ia merasa tulang-tulangnya seakan di lolosi.35793Please respect copyright.PENANA6l1A7lfwLX
35793Please respect copyright.PENANAaWiAn1KcBd
Di hadapan Ustadza Dewi, Rayhan membuka celananya, mempertontonkan terpedo miliknya di hadapan Ustadza Dewi yang masih tersengal-sengal. Tampak Ustadza Dewi terkejut melihat ukuran penis Rayhan yang panjang dan besar itu.35793Please respect copyright.PENANAVfElyGPb5A
35793Please respect copyright.PENANAZhZgWijKDm
Dengan kurang ajarnya Rayhan menggosokkan kontolnya di pipi Ustadza Dewi. Ia menyelinapkan kontolnya diantara pipi dan kerudung Ustadza Dewi.35793Please respect copyright.PENANAdbEXhBZdyb
35793Please respect copyright.PENANAvmaZsYfFaN
"Kurang ajar kamu Ray! Eehmmss..." Lirih Ustadza Dewi yang kembali terbakar birahi.35793Please respect copyright.PENANAPaNbpXaOlB
35793Please respect copyright.PENANAuQC6XDVpD2
Gairah Rayhan meletup-letup, melihat kemaluannya yang terselip diantara pipi mulus Ustadza Dewi dan kerudungnya yang berwarna cream. Begitu juga dengan Ustadza Dewi, ia merasa sangat nakal karena ulah Rayhan yang secara terang-terangan melecehkan dirinya.35793Please respect copyright.PENANA1SFCvpeeNt
35793Please respect copyright.PENANABwzbRimYGV
Setelah hampir satu menit Rayhan menyodok jilbab Ustadza Dewi, akhirnya Rayhan menghentikan aksinya, karena ia mengingkan lebih dari Ustadza Dewi.35793Please respect copyright.PENANA8rkVQSFun2
35793Please respect copyright.PENANAH0cE8bINJI
"Hisap kontolku Ustadza!" Pinta Rayhan.35793Please respect copyright.PENANA9uv7slqKHV
35793Please respect copyright.PENANAoH68wmvRvL
Jemari halus Ustadza Dewi menggenggam kontol Rayhan, lalu dia mengocoknya dengan perlahan. "Besar sekali kontol kamu Ray!" Puji Ustadza Dewi. Dia meludah di bagian kepala kontol Rayhan, lalu dia memasukan kontol itu ke dalam mulutnya.35793Please respect copyright.PENANA2z6TNH8Z9r
35793Please respect copyright.PENANAwZgfnHbYYZ
"Aaahkk..." Desah Rayhan.35793Please respect copyright.PENANArL3FpY2x9a
35793Please respect copyright.PENANAm6Ij9EjzdX
Kepala Ustadza Dewi bergerak maju mundur menghisap kontol Rayhan. Sementara tangannya membelai manja kantung telurnya.35793Please respect copyright.PENANAaiLRkalCPi
35793Please respect copyright.PENANAdLIoqz3Q59
Isapan yang di kombinasikan dengan jilatan membuat Rayhan melayang nikmat. Apa lagi yang mengoral kontolnya saat ini bukanlah orang sembarangan, wanita itu adalah seorang Ustadza yang terhormat. Wanita muslimah yang kesehariannya selalu memakai hijab lebar.35793Please respect copyright.PENANAANoeLFpNsn
35793Please respect copyright.PENANAXEbDjz93Tg
Telapak tangan Rayhan membelai hijab cream yang di kenakan Ustadza Dewi. "Ustadza aku mau keluar." Lirih Rayhan.35793Please respect copyright.PENANAu2CjcqhZPA
35793Please respect copyright.PENANAPfh6cCJgR2
Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan semakin dalam di dalam mulutnya. Croooootss.... Croooootss... Croooootss... Rayhan menembakan spermanya di dalam mulut Ustadza Dewi, wajah tampannya terlihat begitu puas setelah amunisinya ia tembakan.35793Please respect copyright.PENANAn3FyljytHD
35793Please respect copyright.PENANAoe0DelXTt8
"Ughkk... Nikmat sekali Ustadza!" Puji Rayhan.35793Please respect copyright.PENANAN0tgAdz5Tp
35793Please respect copyright.PENANASVCco3Zvy6
Ustadza Dewi mengusap bibirnya dengan lengan tangannya. "Nakal kamu Ray! Berani ngontolin mulut Ustadzanya sendiri." Umpat Ustadza Dewi manja.35793Please respect copyright.PENANAXoq6aXhUSk
35793Please respect copyright.PENANAKVNxCXbm0J
"Maaf Ustadza! Habis mulut Ustadza memang layak di kontolin, hehehe..." Jawab Rayhan sembari mengenakan kembali celananya.35793Please respect copyright.PENANAP3KFLQPNIr
35793Please respect copyright.PENANAvwB8286EUW
"Sembarangan kamu ngomong."35793Please respect copyright.PENANASqIHmkh8Xt
35793Please respect copyright.PENANAMHKIkedCA5
Rayhan tersenyum tipis. "Kalau begitu Ana ke sekolah dulu ya Ustadza, udah telat soalnya." Ujar Rayhan, Ustadza Dewi menganggukkan kepalanya.35793Please respect copyright.PENANAgJzwfakf8H
35793Please respect copyright.PENANAFYWhndFQIl
Dengan langkah penuh semangat Rayhan meninggalkan Ustadza Dewi yang masih terlihat lemas. Ia tidak menyangkah mereka akan melakukan perbuatan yang di larang agama sampai sejauh ini. Dan Ustadza Dewi berkeyakinan kalau semua ini belum berakhir.35793Please respect copyright.PENANAaCauImVAeH
35793Please respect copyright.PENANA4y2m1dQUzv
******35793Please respect copyright.PENANAFXjHr5xh0h
35793Please respect copyright.PENANA2XgABvsumc
Sekitar jam sembilan pagi, Zaskia terlihat santai di mejanya. Ia lebih banyak melamun sembari memainkan layar handphone miliknya. Bayangan kejadian tadi malam seakan tidak mau hilang dari ingatannya. Sampai detik ini, ia masih ingat betul bentuk kemaluan adiknya. Dan sialnya, ia merasa di bawah sana selalu saja basah.35793Please respect copyright.PENANAECo35WTQV9
35793Please respect copyright.PENANA53M2g749mE
Ia mendesah perlahan, berusaha mengalihkan pikiran ke handphone yang ada di tangannya. Tapi sayangnya ia gagal untuk tidak mengulang rekaman bentuk kemaluan Adiknya yang besar itu.35793Please respect copyright.PENANAbOrxMcI0mm
35793Please respect copyright.PENANAfBmXHOf5HI
Dari kejauhan Julia yang melihat sahabatnya lebih banyak diam, memutuskan untuk menghampirinya. Sanking khusuknya Zaskia sama sekali tidak menyadari sosok Julia sahabatnya.35793Please respect copyright.PENANAqimb3UR91R
35793Please respect copyright.PENANA6eKpwRonyu
"Za... Halo!" Julia melambaikan tangannya di depan Zaskia.35793Please respect copyright.PENANAabZ2z131MX
35793Please respect copyright.PENANAvEAq3G6ndo
"Astaghfirullah!" Zaskia terhenyak kaget. "Mbak Julia, bikin kaget aja." Protes Zaskia, ia menghela nafas sembari meletakan handphone miliknya diatas meja.35793Please respect copyright.PENANA28yI3SsHPI
35793Please respect copyright.PENANAIrDw22JJJS
"Kamu kenapa Za? Ada masalah?" Tanya Julia.35793Please respect copyright.PENANAuMcCZCE0NR
35793Please respect copyright.PENANAE2s2dbf0GW
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Gak ada apa-apa kok Mbak." Elak Zaskia, ia ragu untuk menceritakan masalahnya kepada seniornya. Ia takut Julia akan memandang rendah dirinya, kalau seandainya ia tau permasalahannya.35793Please respect copyright.PENANAlMw86T9Lm9
35793Please respect copyright.PENANAcOm211qJcA
"Ayolah!" Paksa Julia.35793Please respect copyright.PENANAQDDcfYbKAG
35793Please respect copyright.PENANAEkUnmzxLSX
"Beneran gak ada Mbak."35793Please respect copyright.PENANAC31pLMUYB9
35793Please respect copyright.PENANAjiXVI1HOD2
Julia diam sejenak sembari menatap dalam wajah sahabatnya hingga membuat Zaskia merasa risih. "Tentang Rayhan?" Tembak Julia, Zaskia tampak terkejut mendengarnya.35793Please respect copyright.PENANALnoVOeFhtt
35793Please respect copyright.PENANAHNz47IKwAK
"Kok Mbak tau? Eh..." Zaskia menutup mulutnya karena barusan ia keceplosan.35793Please respect copyright.PENANAe5TLleW9kY
35793Please respect copyright.PENANAZ2CQET1kpO
Julia tersenyum senang karena dugaannya sama sekali tidak meleset. Berbeda dengan Zaskia yang menjadi salah tingkah di hadapan sahabatnya.35793Please respect copyright.PENANAwy2WzLv3uS
35793Please respect copyright.PENANASYswcqpcoe
"Cerita sama Mbak!"35793Please respect copyright.PENANAWu7yhSFgkn
35793Please respect copyright.PENANAYTpBgmC6hJ
"Tapi Mbak?"35793Please respect copyright.PENANAv7gl5bzx5J
35793Please respect copyright.PENANAoiDmvIRyo5
"Mbak akan bantu kamu cari jalan keluarnya." Ujar Julia meyakinkan.35793Please respect copyright.PENANAZOR3pIhngz
35793Please respect copyright.PENANA7GcrmzIpmg
Zaskia menghela nafas, tampak payudaranya sedikit bergoyang di balik gamis yang ia kenakan. "Iya Mbak, ini masalah Rayhan!" Ujar Zaskia menyerah, ia tidak bisa menutupi masalahnya di depan sahabatnya.35793Please respect copyright.PENANArsLEd2e3tl
35793Please respect copyright.PENANAqacn9zVj0n
"Kenapa lagi dengan dia."35793Please respect copyright.PENANA4E6cMt9WmR
35793Please respect copyright.PENANASGLwmpiBYu
"Jujur Mbak, ana merasa bingung dengan perasaan ana saat ini Mbak. Apa lagi akhir-akhir ini ana merasa Rayhan sengaja mencari kesempatan mengintip ana." Ujar Zaskia pelan. "Dan puncaknya semalam." Lirih Zaskia, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Memastikan kalau tidak ada orang lain yang mendengar obrolan mereka.35793Please respect copyright.PENANAuHutN771rH
35793Please respect copyright.PENANAavDw8M0wRd
"Kenapa semalam?" Kejar Julia.35793Please respect copyright.PENANA9neAMtYy3q
35793Please respect copyright.PENANAQRCCsD6IlT
"Se-semalam habis shalat ana mau ganti mukena, dan saat itu Rayhan melihat ana yang cuman memakai celana dalam." Lirih Zaskia, wajahnya memerah menahan malu mengingat kejadian semalam.35793Please respect copyright.PENANAhRh0TOZWoU
35793Please respect copyright.PENANA9uQuaXrIKW
"Astaghfirullah!" Kaget Julia.35793Please respect copyright.PENANAcQ9iYTtYbq
35793Please respect copyright.PENANAjdxWkcDty0
"Parahnya lagi, semalam ana juga tidak sengaja melihat itunya Rayhan." Suara Zaskia terdengar serak.35793Please respect copyright.PENANA2ZkzyUawn1
35793Please respect copyright.PENANAMPIoNfSowU
Julia tampak serius mendengarkan cerita Zaskia. "Maksud Uhkti, kontol!" Ujar Julia sedikit mencondongkan badannya kearah Zaskia.35793Please respect copyright.PENANAEJzZCARGuz
35793Please respect copyright.PENANA84Fc8KSpCC
"Astaghfirullah!"35793Please respect copyright.PENANALjT0ycYzdb
35793Please respect copyright.PENANAaRQMJ5fdZU
"Benar gak?"35793Please respect copyright.PENANAJZFRlsZfjQ
35793Please respect copyright.PENANApnbS3J8xwZ
Zaskia mengangguk lemah. "Ana merasa Rayhan sengaja mempertontonkan itunya." Raut wajah Zaskia penuh penyesalan. Ia merasa sangat berdosa karena semalam tanpa sadar ia telah melakukan zina mata.35793Please respect copyright.PENANAZQaLNlAA1R
35793Please respect copyright.PENANATLGTbgClhG
"Kamu serius Za!" Potong Julia. Zaskia menganggukkan kepalanya dengan malas. "Besar gak?" Canda Julia, di selimuti rasa penasaran yang tinggi.35793Please respect copyright.PENANAoCPXNTqhw3
35793Please respect copyright.PENANAHPBA8OopDN
Zaskia tampak membuang nafas. "Ana serius Mbak!" Kesal Zaskia. Tetapi di dalam hatinya ia menjawab pertanyaan Ustadza Julia tentang ukuran kontol Rayhan yang sangat besar.35793Please respect copyright.PENANAMNzkmSWGjC
35793Please respect copyright.PENANAHWlnSOkQp8
"Hahaha... Aduh! Sakit perut Mbak."35793Please respect copyright.PENANAikGWRd1sSJ
35793Please respect copyright.PENANARxtZbsZ5pw
"Tuhkan, Mbak malah ketawa." Sungut Zaskia.35793Please respect copyright.PENANA4DO4M1Zkp2
35793Please respect copyright.PENANAdRC0cSeZTu
Setengah mati Julia berusaha untuk tidak tertawa, hingga wajahnya bersemu merah. "Maaf Zaskia! Aduuuuh... Maaf... Maaf ya Uhkti." Pinta Julia, ia berusaha mengatur nafasnya agar tidak tertawa lagi, tentu Julia tidak ingin kehilangan bagian penting dari cerita Zaskia. "Lanjutkan lagi ceritamu." Kata Julia setelah berhasil menenangkan dirinya.35793Please respect copyright.PENANASm0FTz3aOl
35793Please respect copyright.PENANAGWdnNAgIQP
Dengan perlahan Zaskia menceritakan semua kejadian semalam berikut dengan perasaannya. Sesekali Julia kembali tertawa, membuat Zaskia berulang kali mengancam tidak akan cerita. Tapi pada akhirnya Zaskia menceritakan semuanya.35793Please respect copyright.PENANAPOqspfEadw
35793Please respect copyright.PENANA0GQbaRishn
Sebagai sahabat Julia memberikan sedikit nasehat kepada Zaskia, agar wanita cantik itu tidak terlalu khawatir tentang sosok adiknya.35793Please respect copyright.PENANApj6bKEnoax
35793Please respect copyright.PENANANXV5jmLJUX
******35793Please respect copyright.PENANANMDVy7SgUv
35793Please respect copyright.PENANAZmwTWZhZLB
Kasus kolor ijo masih menjadi trending topik di kalangan pesantren. Baik Ustad-ustadza maupun para santri masih membicarakan kasus kolor ijo yang telah memakan dua korban. Rasa penasaran tentang sosok kolor ijo membuat mereka merasa cemas.35793Please respect copyright.PENANADkTnxksT3R
35793Please respect copyright.PENANAcEMJSx9YkR
Di sudut kantin Santriwati, tampak beberapa santri dengan seragam yang sama tengah mengobrol serius tentang sosok mengerikan yang telah meneror pondok pesantren Al-tauhid. Kedamaian yang dulu selalu mereka rasakan, kini berubah menjadi sangat mencekam. Tak jarang mereka terjaga di tengah malam, mewaspadai kedatangan mahluk aneh tersebut.35793Please respect copyright.PENANAjnFCJYKdXY
35793Please respect copyright.PENANA8ReyslzvoV
Bahkan keamanan pondok pesantren semakin di perketat. Jumblah piket malampun di tambah, terutama di wilayah santriwati dan di sekitaran rumah Ustad-ustadza yang telah menikah.35793Please respect copyright.PENANASSuIHfW6Wa
35793Please respect copyright.PENANAgPoxmFB0vx
"Semalam aku gak bisa tidur!" Keluh Aurel.35793Please respect copyright.PENANABosf6dohoM
35793Please respect copyright.PENANA5vXs2OFyed
Asyifa mendesah pelan, sembari menyeruput jus alpukat kesukaannya. "Aku juga! Ini sangat mengganggu." Tambah Asyifa, bibir merahnya tampak manyun.35793Please respect copyright.PENANAN9RnPEkvc7
35793Please respect copyright.PENANA3Ie8SH7ZbE
"Istighfar! Ini semua cobaan tuhan." Ujar Adinda mencoba menenangkan sahabatnya. "Insyaallah, secepatnya mahluk itu akan tertangkap." Sambungnya, dia menatap yakin kearah sahabatnya.35793Please respect copyright.PENANAHX19UmMZP1
35793Please respect copyright.PENANAQ2wrqjH4QZ
"Semoga saja!" Ujar Asyifa frustasi.35793Please respect copyright.PENANAqFsJnfJkWb
35793Please respect copyright.PENANAJH2diNxInU
"Gimana kalau mahluk itu datang? Apa yang harus kita lakukan." Aziza yang dari tadi diam kini ikut angkat bicara. Tubuhnya gemetar membayangkan sosok mengerikan tersebut. "Di rumah kami hanya tinggal berdua, soalnya Abi sedang tidak ada di rumah." Lirih Aziza, wajahnya pucat sanking takutnya.35793Please respect copyright.PENANAQHzbSQ2suo
35793Please respect copyright.PENANAd3IQg6DHtj
"Aku ada ide." Celetuk Dinda.35793Please respect copyright.PENANAo4pRQBq6b7
35793Please respect copyright.PENANAGtD1uPr04Z
Mereka bertiga fokus melihat kearah Adinda. "Apa?" Kejar Aurel tak sabar.35793Please respect copyright.PENANAu52UR38FVd
35793Please respect copyright.PENANAR7Dp8KTZNn
"Bagaimana kalau malam ini kita menginap di rumah Aziza." Usul Adinda, membuat wajah-wajah lesu itu kembali terlihat bercahaya.35793Please respect copyright.PENANAHPuMSNpSoW
35793Please respect copyright.PENANAZcuVD092E9
"Setuju!" Teriak mereka serempak.35793Please respect copyright.PENANAAz2gWQt3Tg
35793Please respect copyright.PENANAQyrRpxFIpf
Alhasil dalam sekejap mereka berempat menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di kantin. Beberapa Ustadza tanpa menggelengkan kepala melihat tingkah konyol mereka. Dan sebagian lagi ada yang memberi isyarat agar mereka tidak berisik.35793Please respect copyright.PENANAZd6QE6pWCQ
35793Please respect copyright.PENANApHQm0kZcf3
Sementara itu, di dalam kantin Mang Soleh tengah mengurut batang kemaluannya, sembari menatap nanar kearah ke empat anak remaja itu.35793Please respect copyright.PENANApQeiRHhGRL
35793Please respect copyright.PENANACmmgUmecuQ
*****35793Please respect copyright.PENANA12NGLrk3cT
35793Please respect copyright.PENANAASTnmzVFIC
Angkot tua itu berjalan dengan perlahan, sesekali ia terguncang tatkalah salah satu bannya masuk ke dalam lobang yang cukup besar. Ibu-ibu yang berada di dalam angkot tampak menjerit, ada rasa khawatir kalau mobil tersebut akan terbalik.35793Please respect copyright.PENANAFjlBXGKAsy
35793Please respect copyright.PENANALpHlBl4TXy
"Bang, pelan-pelan saja!" Protes salah satu penumpang yang tengah menggendong seorang anak.35793Please respect copyright.PENANAGkc7Db8TB4
35793Please respect copyright.PENANAzBVMRo79U7
Tetapi sang sopir seakan tidak perduli. Sembari menghisap rokok kretek, ia menghajar setiap lobang yang ada di hadapannya tanpa ada rasa takut. Rayhan yang juga menjadi salah satu penumpang angkutan umum tersebut tanpa menghela nafas.35793Please respect copyright.PENANAXIxU0YzhnQ
35793Please respect copyright.PENANAQ3gwwp3yuj
Perutnya terasa mual karena goncangan di dalam angkot yang tidak beraturan. Belum lagi bauk amis yang menyengat dari penumpang yang duduk di sampingnya.35793Please respect copyright.PENANAlTeIRhu8lG
35793Please respect copyright.PENANAn6uSFqQolR
Hal yang sama juga di rasakan Asyifa dan Aziza, mereka berdua kompak menutup hidung, untuk mengurangi bauk amis yang menyengat. Sesekali Asyifa melirik kearah Rayhan, tetapi ia buru-buru membuang mukanya ketika Rayhan balas menatapnya.35793Please respect copyright.PENANAkRtg3PeGHX
35793Please respect copyright.PENANAxd1Cxj7i7o
"Kalian mau kemana?" Sapa Rayhan kemudian.35793Please respect copyright.PENANA27FoAO0B43
35793Please respect copyright.PENANAQyf1FCcxfE
Aziza tersenyum manis. "Kami mau ke pasar Akhi! Kalau Akhi sendiri mau kemana?" Tanya Aziza sopan, membuat Asyifa geram. Dia mencubit paha Aziza sembari memberi kode untuk diam.35793Please respect copyright.PENANAWUBaa7jA6o
35793Please respect copyright.PENANAhDOUy2x1nC
"Gak usah di ajak ngomong!" Bisik Asyifa.35793Please respect copyright.PENANAuzZPI4535z
35793Please respect copyright.PENANAZ5xnQsrS9K
Gadis berjilbab merah muda itu menatap Rayhan tak suka. Ia masih teringat kejadian di kantor Aliya beberapa hari yang lalu. Ia masih sangat marah kepada Rayhan, apa lagi sampai hari ini pemuda itu tidak meminta maaf atas kejadian waktu itu.35793Please respect copyright.PENANAam0W7mQ5cw
35793Please respect copyright.PENANA2tnVphhEmK
Rayhan yang mengerti amarah Asyifa, memilih diam. Sesekali ia tersenyum tipis mengingat kejadian waktu itu.35793Please respect copyright.PENANAzPqdEppsVF
35793Please respect copyright.PENANAH3gddAb0xr
Sementara Aziza tampak tidak mengerti dengan sikap sahabatnya. Karena Asyifa yang ia kenal adalah sosok wanita yang ramah pada siapa saja. Tapi di hadapan Rayhan, Asyifa malah terlihat berbeda.35793Please respect copyright.PENANAeexdWUVjIq
35793Please respect copyright.PENANAT0iskKPznp
"Kamu kenapa Asyifa?" Tanya Aziza pelan.35793Please respect copyright.PENANAY6OrBvW4tv
35793Please respect copyright.PENANAmipgswdzcj
Asyifa membuang muka kearah jendela angkot, seraya menggelengkan kepalanya. "Aku gak apa-apa." Jawab Asyifa singkat.35793Please respect copyright.PENANAbEkUqodUfG
35793Please respect copyright.PENANAa6e81l3Ltl
Aziza menghela nafas dalam, lalu diam sembari menikmati perjalanan mereka. Hingga akhirnya angkot yang mereka tumpangi akhirnya tiba di terminal pasar kabupaten. Para penumpang berbondong-bondong keluar dari dalam angkot, begitu juga dengan Asyifa dan Aziza.35793Please respect copyright.PENANAN0BE1DUx8R
35793Please respect copyright.PENANAki2YukyvgT
Ketika hendak menyebrang jalan, dari arah berlawanan tampak sebuah motor 2tak melaju dengan kencangnya. Asyifa yang tak menyadarinya dengan santai hendak menyebrang.35793Please respect copyright.PENANAmWAXQuw6vM
35793Please respect copyright.PENANA9KpVn1zR6R
Rayhan dengan cepat menarik tangan Asyifa, hingga tubuh Asyifa jatuh di dalam pelukannya. "Ngeeeeeeeng...." Dengan kecepatan maksimal, motor Yamaha RX-King melaju cepat, tepat didepannya. Asyifa yang melihat kejadian tersebut tanpa pucat pasi.35793Please respect copyright.PENANALGOIRHssix
35793Please respect copyright.PENANAauvEIxke03
Cukup lama bagi Asyifa untuk mengembalikan kesadarannya. Dan ketika ia sadar, Asyifa sangat terkejut ketika tau berada di dalam pelukan Rayhan.35793Please respect copyright.PENANA7lOhtWka0y
35793Please respect copyright.PENANApHXfXGRMZ7
"Astaghfirullah! Kamu..." Asyifa mengarahkan tunjuknya kearah Rayhan. Rahangnya mengeras dan wajahnya memerah.35793Please respect copyright.PENANAXeX2PbsIVI
35793Please respect copyright.PENANAAGV9pfUeyV
"Cie... Cie... Cie..." Goda Aziza.35793Please respect copyright.PENANAtO4eh6c9li
35793Please respect copyright.PENANAMdctdnlYby
Asyifa yang tadinya hendak marah, berubah menjadi sangat malu setelah di goda oleh sahabatnya. Ia bergegas menarik tangan Aziza untuk segera memasuki pasar tanpa memperdulikan pemuda yang baru saja menyelamatkan nyawanya.35793Please respect copyright.PENANA8hFSvP8xfN
35793Please respect copyright.PENANAwyS7cpYRPg
Rayhan yang melihat hal tersebut hanya diam, sembari menyunggingkan senyumnya. "Cantik juga." Gumam Rayhan, sembari ikut menyebrang jalan.35793Please respect copyright.PENANAi7tDxwMDMc
35793Please respect copyright.PENANAYubXOHM2fI
*****35793Please respect copyright.PENANA2nefpEMkAT