Rayhan terduduk lesu di depan meja makan. Sesekali ia melihat Zaskia yang tengah mencuci piring di wastafel. Semenjak subuh tadi Zaskia tidak juga menegurnya, membuat Rayhan merasa semakin bersalah. Ia tau kalau Kakaknya saat ini tengah marah kepadanya.31490Please respect copyright.PENANAHwZ9g60f9Z
31490Please respect copyright.PENANAuvjvYBmiQY
Untuk ke sekian kalinya Rayhan menghela nafas. Ia bingung bagaimana caranya untuk mencairkan suasana yang terjadi diantara mereka berdua.31490Please respect copyright.PENANAUfLPO6a2ed
31490Please respect copyright.PENANAX0Gkfe7h69
Andai saja ia tidak menerima undangan dari Ustadza Dewi, mungkin ia bisa pulang tepat waktu. Tapi apa mungkin dia bisa menolaknya? "Arrrttt... Sial!" Gerutu Rayhan di dalam hati, ia merasa ajakan Ustadza Dewi semalam sangat tidak tepat. Walaupun ia juga sangat menginginkannya.31490Please respect copyright.PENANAXCpbUdCnv0
31490Please respect copyright.PENANAIkd1FvNlYr
Sadar kalau tidak ada gunanya menunggu Zaskia menegurnya, Rayhan mengambil inisiatif untuk menegur lebih dulu.31490Please respect copyright.PENANAMhhovMxodm
31490Please respect copyright.PENANAg2AV0ZO04d
Ia beranjak menghampiri Kakaknya yang tengah mencuci piring, sisa sarapan mereka beberapa menit yang lalu. Sesekali Zaskia menyeka keringat yang ada di keningnya, tanpa menyadari sosok Rayhan yang menghampirinya dari belakang.31490Please respect copyright.PENANAPAyVOnBSgC
31490Please respect copyright.PENANAMBzPf5rp8r
"Biar aku bantu ya Kak!" Ujar Rayhan.31490Please respect copyright.PENANANffEwjl9hI
31490Please respect copyright.PENANAMIS8T2nmVI
Zaskia sempat melihatnya, lalu kembali acuh. "Gak perlu, Kakak bisa sendiri." Tolak Zaskia ketus.31490Please respect copyright.PENANAFHIglOQ0jV
31490Please respect copyright.PENANAkGjYNuRM7s
Kedua tangan mulusnya tampak sibuk mencuci piring kotor. Sementara raut wajahnya memancarkan atmosfer negatif yang membuat Rayhan bergidik ngeri. Ia takut kalau nanti sampe salah ngomong.31490Please respect copyright.PENANAZHGqrok14H
31490Please respect copyright.PENANAb1HwURK7RM
Zaskia sendiri juga tidak mengerti kenapa ia bisa se-emosi seperti ini. Ada rasa sakit yang menyeruak di hati kecilnya yang sulit ia sembuhkan.31490Please respect copyright.PENANAOSFDEUWHyJ
31490Please respect copyright.PENANAwR2r7aRltv
"Aku pamit dulu ya Kak!" Rayhan hendak menyaliminya tapi lagi-lagi Zaskia memilih diam.31490Please respect copyright.PENANAIluGtGulGi
31490Please respect copyright.PENANAZu6fzfoPRd
Karena tidak ada perubahan dari sikap Zaskia, Rayhan segera meninggalkan Kakaknya dengan langkah gontai. Hatinya menjerit sedih karena merasa di campakkan oleh Kakaknya sendiri. Tidak biasanya Zaskia semarah itu kepada dirinya.31490Please respect copyright.PENANAlVGqv0yMpE
31490Please respect copyright.PENANAlTnLBizXvu
Tanpa di ketahui Rayhan, di sudut matanya, Zaskia melihat kearah punggung adiknya yang perlahan menghilang di balik pintu rumahnya.31490Please respect copyright.PENANAfVmWOVX4ZH
31490Please respect copyright.PENANAok0k9wzNhi
"Kamu jahat Dek!" Lirih Zaskia sembari menyapu air matanya yang mengalir dari kelopak matanya.31490Please respect copyright.PENANANXsPUMId3P
31490Please respect copyright.PENANAnSxCXblCPC
******31490Please respect copyright.PENANAVorGEYcso4
31490Please respect copyright.PENANAEmNFcQyEnd
Sementara itu di tempat yang berbeda....31490Please respect copyright.PENANA37Sd4NIbCb
31490Please respect copyright.PENANABKyWeXdSlY
Aziza, Aurel, Adinda dan Asyifa tampak tengah bersiap-siap berangkat ke sekolah. Sembari mengobrol ringan, mereka sibuk merapikan pakaian mereka di dalam kamar Aziza. Tetapi diantara mereka tampak Adinda lebih banyak diam. Kejadian semalam sangat mengganggunya.31490Please respect copyright.PENANAFhgZS87yOK
31490Please respect copyright.PENANAcKyH7MErGi
Ingin rasanya ia memberi tau teman-temannya apa yang terjadi barusan, tapi ia takut akan membuat sahabatnya Aziza merasa sedih.31490Please respect copyright.PENANAFzT3YWI6y4
31490Please respect copyright.PENANA6qPGVmuXeO
Anak mana yang tidak sedih, kalau tau Ibunya sudah menjadi korban pemerkosaan. Pikir Adinda.31490Please respect copyright.PENANAOoc34bjeTG
31490Please respect copyright.PENANAv9IAExWmxq
Adinda menghela nafas perlahan, sembari memasukan satu buah buku pelajaran ke dalam tasnya.31490Please respect copyright.PENANAvlBuWmYTso
31490Please respect copyright.PENANAt28cSNLvMH
"Aku ke toilet dulu ya!" Izin Adinda.31490Please respect copyright.PENANAFTYvr5oIib
31490Please respect copyright.PENANALvrpaUcP3F
Ia segera keluar dari dalam kamar sahabatnya. Setibanya di dapur ia sempat melihat Ustadza Dwi yang tengah menyiapkan sarapan pagi.31490Please respect copyright.PENANA8E6v6I2DG1
31490Please respect copyright.PENANAjUFENI7tBe
Kembali ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Ustadza Dwi di perkosa oleh kolor ijo. Tapi anehnya, tadi malam Adinda merasa Ustadza Dwi seperti orang yang tidak sedang di perkosa tapi melainkan seperti seorang yang tengah memadu kasih.31490Please respect copyright.PENANAbrg5KcOCJy
31490Please respect copyright.PENANAsYB25HyiUX
"Dinda, kemari sebentar." Panggil Ustadza Dwi.31490Please respect copyright.PENANAIZmiwd6jf8
31490Please respect copyright.PENANAxByTPqXvbx
Adinda segera menghampiri Ustadza Dwi. "Ada apa Ustadza?" Tanya Adinda heran, entah kenapa ia merasa ada beban ketika berada di dekat Ustadza Dwi.31490Please respect copyright.PENANA3E5Zo7kB7n
31490Please respect copyright.PENANAxK3D9x3ECe
Wanita berkerudung hitam itu tersenyum tipis. "Duduk dulu, ada yang ingin Ustadza omongkan." Pinta Dwi.31490Please respect copyright.PENANAUejizw0qEB
31490Please respect copyright.PENANABZUO8VUb3b
Di dalam hati, Adinda bertanya-tanya tentang apa yang akan di bicarakan oleh Ustadza Dwi kepadanya. Ia segera duduk di kursi makan bersebrangan dengan Ustadza Dwi yang terlihat santai. Adinda dapat merasakan aura Ustadza Dwi yang begitu anggun Dengan balutan gamis berwarna hitam.31490Please respect copyright.PENANAIvph3XnmyF
31490Please respect copyright.PENANA7fB9UgmjsR
"Ada apa Ustadza?" Tanya Adinda tidak sabar.31490Please respect copyright.PENANAuADeNrULGM
31490Please respect copyright.PENANAdLe1bzY0ww
Ustadza Dwi tersenyum tipis. "Ini soal semalam!" Ucap Ustadza Dwi memulai pembicaraan. Wajah Adinda mendadak pucat pasi, perasaannya semakin tak enak ketika melihat Ustadza Dwi yang mulai serius.31490Please respect copyright.PENANANZ1KW4P3n8
31490Please respect copyright.PENANAaJ35ETWsM0
"Maksudnya?"31490Please respect copyright.PENANA5YSksPFCyI
31490Please respect copyright.PENANATlSiwQb5Jy
"Ustadza tau, kalau kamu sudah melihat semuanya." Ustadza Dewi meraih tangan Adinda. "Tolong kejadian semalam untuk di rahasiakan." Pinta Ustadza Dwi, bukan tanpa alasan kenapa ia ingin kejadian semalam di rahasiakan.31490Please respect copyright.PENANAvQMbshVwey
31490Please respect copyright.PENANAET3SrY3tCM
"Ja-jadi Ustadza tau kalau aku melihat semuanya?" Kaget Adinda. Ia merasa bersalah karena semalam ia tidak mencoba menolong Ustadza Dwi.31490Please respect copyright.PENANABgYAXsCFds
31490Please respect copyright.PENANA1UxqSTKjSi
Ustadza Dwi mengangguk pelan. "Iya, dan Ustadza berharap kamu bisa melupakan kejadian semalam." Ujar Ustadza Dwi.31490Please respect copyright.PENANAsajhusJ1dw
31490Please respect copyright.PENANAlkofOyvCdM
"Maafkan aku Ustadza!"31490Please respect copyright.PENANA2JNrmV2QxR
31490Please respect copyright.PENANALIvtUCCRsH
Ustadza Dwi kembali tersenyum. "Ustadza mengerti, kamu tidak perlu merasa bersalah." Kata Ustadza Dwi, ia menggenggam tangan muridnya semakin erat.31490Please respect copyright.PENANA0fJO0fGmwe
31490Please respect copyright.PENANAAkci1u2D2a
"Terimakasih Ustadza."31490Please respect copyright.PENANAMosBcU98Pl
31490Please respect copyright.PENANAFXAvbjSg9U
"Kamu maukan, menjaga rahasia semalam." Ulang Ustadza Dwi.31490Please respect copyright.PENANActHTvIKAIe
31490Please respect copyright.PENANAB1Ob1RqsAi
Adinda menghela nafas perlahan. "Iya Ustadza, ana mengerti!" Jujur Adinda, walaupun ia tidak tau pasti di balik alasan Ustadza Dwi memintanya untuk merahasiakan kejadian semalam. Tapi ia yakin, Ustadza Dwi pasti punya alasan yang kuat.31490Please respect copyright.PENANAikzB8z3LRB
31490Please respect copyright.PENANAtRyBRCbe8O
"Alhamdulillah! Ustadza senang kalau kamu mau menjaga rahasia semalam."31490Please respect copyright.PENANA70lWyfAAsM
31490Please respect copyright.PENANAPYe5HKAdC9
Setelah itu Ustadza Dwi tidak lagi membahas tentang kejadian semalam, ia lebih banyak menanyakan tentang sekolah mereka. Dan sedikit memberi nasehat kepada muridnya agar rajin belajar. Dan Adinda mengaminkan setiap nasehat yang di berikan Ustadza Dwi.31490Please respect copyright.PENANAnXCzBVnkmB
31490Please respect copyright.PENANAZxQyVl95r2
Setelah mengobrol cukup lama, Adinda permisi untuk pergi ke toilet. Ada sedikit rasa lega yang di rasakan Adinda, setelah obrolan mereka barusan.31490Please respect copyright.PENANACMD6SLfBiy
31490Please respect copyright.PENANA7VFYkWh8XX
*****31490Please respect copyright.PENANAt9CgbinSsb
31490Please respect copyright.PENANAJy5L8tcoqt
Sementara itu di kediaman KH Umar, tampak pemilik yayasan tersebut terlihat begitu sibuk. Ia memakai pakaian terbaiknya, membuat Ustadza Laras sedikit heran dengan Suaminya yang terlihat begitu rapi, seakan ingin berpergian jauh.31490Please respect copyright.PENANApi8Imz468k
31490Please respect copyright.PENANA8HDbo08GzS
"Abi mau kemana?" Tanya Ustadza Laras.31490Please respect copyright.PENANAYtjqhQKQiW
31490Please respect copyright.PENANAOyOwLEqM6A
KH Umar merapikan kemejanya. "Mau ke kantor polisi bareng KH Hasan." Jawab KH Umar, selaku pemilik pesantren, ia di minta pihak berwajib untuk memberikan keterangan prihal kejadian yang akhir-akhir terjadi di pesantren.31490Please respect copyright.PENANAyMlX2oo37z
31490Please respect copyright.PENANATXPeTDdxCm
"Apa pelakunya sudah di temukan Abi?" Tanya Laras penasaran. Ia sangat berharap, pelaku yang menyamar menjadi kolor ijo itu segera di tangkap.31490Please respect copyright.PENANA2MtkhXmWjZ
31490Please respect copyright.PENANAGqeqPkWo6H
"Belum Mi!" Desah KH Umar. "Umi gak perlu takut, insyaallah keluarga kita akan aman." Sambung KH Umar menenangkan Istrinya.31490Please respect copyright.PENANAioQb0fPw06
31490Please respect copyright.PENANAnpS4sY9CaM
"Nanti hasilnya kasih tau Umi ya."31490Please respect copyright.PENANAIXPWHWypTt
31490Please respect copyright.PENANAub8iIARy4n
KH Umar mengangguk, sembari melangkah keluar dari dalam kamar mereka. Sementara Ustadza Laras mengekor di belakangnya. Di ruang tamu, tanpa Daniel terlihat santai, ia buru-buru bangun saat melihat KH Umar terlihat begitu rapi.31490Please respect copyright.PENANAFO8m1O4Qsq
31490Please respect copyright.PENANApvNrxSWP0C
KH Umar tersenyum melihat keponakan yang kini terlihat berbeda dari yang ia kenal dulu.31490Please respect copyright.PENANAJCZGGnokwU
31490Please respect copyright.PENANA9GV9hUY09T
Daniel kini lebih sopan, dan caranya berbicara juga terkesan sangat dewasa, membuat kepercayaan KH Umar terhadap Daniel semakin besar.31490Please respect copyright.PENANArVNMDkFqS7
31490Please respect copyright.PENANAaWrV2BTWzf
"Mau kemana Kiai?" Tegur Daniel.31490Please respect copyright.PENANA7dobdsIT5p
31490Please respect copyright.PENANAtrF8STuyS3
"Saya mau ke kantor polisi dulu, mau ngurus masalah pemerkosaan kemarin." Jelas KH Umar.31490Please respect copyright.PENANAYovkzZAuAE
31490Please respect copyright.PENANAtuv0LWdXXp
"Mau saya temani." Tawar Daniel.31490Please respect copyright.PENANArYRG2MhNc2
31490Please respect copyright.PENANAnj2lON7cPS
KH Umar menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu biar saya sendiri saja! Tapi kiayi titip rumah ya, tolong jaga Tante dan sepupumu selagi kiayi pergi." Ujar KH Umar, yang di sambut anggukan oleh Daniel.31490Please respect copyright.PENANAW5W89V5tF9
31490Please respect copyright.PENANABY3lPpdhKt
Sungguh salah besar jika KH Umar mempercayakan keluarganya kepada Daniel. Karena pada dasarnya Daniel punya rencana jahat untuk keluarganya. Pemuda tidak tau di untung itu berencana ingin merebut Istrinya.31490Please respect copyright.PENANA4D17zyQn2i
31490Please respect copyright.PENANAseXoONj4WL
Kepergian KH Umar tentu saja di sambut gembira oleh Daniel, karena dengan begitu ia hanya tinggal berdua saja dengan Ustadza Laras.31490Please respect copyright.PENANAZ8hHSoLB19
31490Please respect copyright.PENANA88CggRi37o
"Insyaallah akan saya jaga amanah Kiayi." Ujar Daniel.31490Please respect copyright.PENANArhN3dtec1w
31490Please respect copyright.PENANA58t3AlnPZU
KH Umar tersenyum senang mendengarnya. Ia merasa lega karena ada Daniel yang akan menjaga Istri dan kedua anaknya ketika ia sedang tidak ada di rumah.31490Please respect copyright.PENANAAdo5d3m8HY
31490Please respect copyright.PENANAyXJDKjqaeX
Setelah pamit kepada Daniel, KH Umar segera pergi untuk bertemu dengan KH Hasan. Selanjutnya mereka akan kantor polisi untuk memberikan keterangan yang di butuhkan oleh pihak berwajib, agar lebih muda menangkap sang pelaku pemerkosaan.31490Please respect copyright.PENANAuICdb0BWGX
31490Please respect copyright.PENANABGA6DJmECW
*****31490Please respect copyright.PENANADMP26mAc1u
31490Please respect copyright.PENANAqEOIkWw0rD
Rayhan berjalan gontai menuju kelasnya yang ada di wilayah santri. Saat melihat rumah Ustadza Dewi, ia kembali teringat dengan sikapnya semalam yang begitu saja meninggalkan Ustadza Dewi. Ia merasa, kalau dirinya harus meminta maaf.31490Please respect copyright.PENANA8UO5RvrWzV
31490Please respect copyright.PENANAu04BGZlGXS
Langkah kakinya berbelok ke rumah Ustadza Dewi, dan sempat berlintasan dengan Nikita yang baru saja keluar dari rumah.31490Please respect copyright.PENANA2MB064zHDv
31490Please respect copyright.PENANA1hlUu2ldBp
Tok... Tok... Tok...31490Please respect copyright.PENANA1yQj4Up5Bb
31490Please respect copyright.PENANASWLfCl1ZvY
"Assalamualaikum!" Sapa Rayhan.31490Please respect copyright.PENANATxZ3V1kY0D
31490Please respect copyright.PENANAk2EzdZQbKS
"Waalaikumsalam! Siapa..."31490Please respect copyright.PENANAIyHX0L1jJC
31490Please respect copyright.PENANAIOLTcaShjo
"Ini aku Ustadza, Rayhan!" Jawab Rayhan.31490Please respect copyright.PENANAAPntghNxWF
31490Please respect copyright.PENANA0zMBOmEI0h
Tidak lama kemudian Ustadza Dewi keluar menyambut Rayhan. "Oh kamu Ray!" Ujarnya terlihat tidak begitu senang dengan kehadiran Rayhan. "Ada perlu apa?" Tanya Ustadza Dewi sedikit ketus.31490Please respect copyright.PENANAmjrJE1JJtH
31490Please respect copyright.PENANAwT5ygeiLKF
Rayhan mendesah pelan. "Cuman mau ngobrol! Kalau Ustadza Dewi tidak keberatan." Ujar Rayhan, entah kenapa Rayhan merasa canggung di hadapan Ustadza Dewi.31490Please respect copyright.PENANAL1o4bfYaxS
31490Please respect copyright.PENANAvYIPbYhnJr
"Masuk!" Ajak Ustadza Dewi.31490Please respect copyright.PENANA71jjIqgIKt
31490Please respect copyright.PENANAoQ1eEenfEL
Walaupun ia marah dengan sikap Rayhan semalam, tapi ia tidak bisa mengabaikan sosok Rayhan yang semalam telah memberinya sebuah kenikmatan dunia yang belum pernah ia dapatkan.31490Please respect copyright.PENANALuKF5h5pIA
31490Please respect copyright.PENANA1wPet5HdYy
Rayhan duduk di sofa, di mana ia semalam sempat menelanjangi Ustadza Dewi.31490Please respect copyright.PENANAty7fD4xQin
31490Please respect copyright.PENANAo9cIOLr9yT
"Ustadza buatkan minum dulu ya." Ujar Ustadza Dewi.31490Please respect copyright.PENANAboHRwgbZZ0
31490Please respect copyright.PENANAa8Ugdr8JhS
Tapi Rayhan buru-buru menghentikannya, ia menarik tangan Ustadza Dewi. "Tidak usah Ustadza! Sebenarnya aku ke sini cuman mau meminta maaf soal semalam." Jujur Rayhan.31490Please respect copyright.PENANAEzskAaRCxs
31490Please respect copyright.PENANAeFOstxjeOD
"Minta maaf karena kamu sudah meniduri Ustadza?" Tembak Dewi.31490Please respect copyright.PENANA1EwPsW1Yme
31490Please respect copyright.PENANAAFu5dvpKFe
Rayhan berdiri, ia mengerti kenapa Ustadza Dewi marah kepada dirinya. Bagaimanapun juga Ustadza Dewi pasti merasa kalau ia telah mencampakkannya, setelah ia merenggut kenikmatan tubuh Ustadza Dewi.31490Please respect copyright.PENANAZzbhMtKiBH
31490Please respect copyright.PENANAOTOwHp9KPD
Perlahan Rayhan memeluk Ustadza Dewi dari belakang, tangannya melingkar di atas perut Ustadza Dewi.31490Please respect copyright.PENANAfzlBWjek7g
31490Please respect copyright.PENANAwPIle0Viq5
"Bukan! Saya mau meminta maaf karena semalam pergi begitu saja dari rumah Ustadza Dewi." Ujar Rayhan jujur, dan berharap Ustadza Dewi mau memaafkan kesalahannya semalam.31490Please respect copyright.PENANA1dtVngovsH
31490Please respect copyright.PENANAGjBxBt6NE5
Ustadza Dewi mendesah pelan. "Kenapa?" Lirihnya.31490Please respect copyright.PENANAzrg90Rfg8r
31490Please respect copyright.PENANArKxEWRFS8R
Dengan perlahan Rayhan menjelaskan alasannya kenapa ia harus segera pulang, bahkan sampai lupa berpamitan dengan Ustadza Dewi.31490Please respect copyright.PENANA3RzaUSVdX5
31490Please respect copyright.PENANAcTELgnKJ06
Sebagai seorang wanita dewasa, Ustadza Dewi sangat mengerti dengan kekhawatiran Rayhan terhadap keselamatan Kakak kandungnya, dan ia merasa sangat egois karena sempat berfikiran negatif tentang Rayhan yang semalam telah menidurinya.31490Please respect copyright.PENANA5aJBDoJIHd
31490Please respect copyright.PENANAEQGnlh2HIk
Ustadza Dewi memutar tubuhnya menghadap Rayhan, dia menyentuh kedua pipi Rayhan.31490Please respect copyright.PENANA9e4p8Tv8iy
31490Please respect copyright.PENANAEdzUYtrFkK
"Hmmmpss.... Slllppsss.... Srruupsss..." Entah siapa yang memulai duluan, bibir mereka berdua telah menyatu satu sama lain.31490Please respect copyright.PENANAeGqIiGpyAp
31490Please respect copyright.PENANALrmO5YKawH
Rayhan memanggut bibir merah Ustadza Dewi, menghisap lidahnya, dan menelan air liurnya. Setelah beberapa menit mereka melepas ciuman panas tersebut. Cukup lama mereka saling pandang satu sama lainnya.31490Please respect copyright.PENANA1lwe768hyv
31490Please respect copyright.PENANAKv4wxnM3Li
"Ustadza maafkan kamu, tapi dengan satu syarat."31490Please respect copyright.PENANA9KqjZK4qdx
31490Please respect copyright.PENANAsWmQQopUC1
"Apa?"31490Please respect copyright.PENANA0xnHnGcQPt
31490Please respect copyright.PENANAbqrIUre83O
"Setubuhi Ustadza sekarang juga! Hari ini kamu tidak usah sekolah, temani Ustadza sebagai penebus kesalahan kamu kemarin." Pinta Ustadza Dewi.31490Please respect copyright.PENANA90uyafwOAd
31490Please respect copyright.PENANAki7TDUu5Re
Rayhan tersenyum tipis. "Oke!" Jawab Rayhan singkat.31490Please respect copyright.PENANAgWdaKXCM21
31490Please respect copyright.PENANAVUDpcYQjxs
******31490Please respect copyright.PENANA7M0LkIAQuQ
31490Please respect copyright.PENANAFcGZYCDEWm
Kediaman KH Umar.31490Please respect copyright.PENANAP6UZcbcRSH
31490Please respect copyright.PENANAnOK2NtQhwO
Selepas kepergian KH Umar, Laras lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bersantai. Ia meletakan kedua kakinya diatas meja, sementara tangannya berulang kali mengganti channel televisi berukuran 41 inc. Entah kenapa, ia merasa kosong.31490Please respect copyright.PENANAgxA5jszK3c
31490Please respect copyright.PENANALKrvULiOv8
Melihat mangsanya kini sendirian, tentu saja Daniel tidak akan membuang kesempatan yang ada. Ia membuatkan segelas jus jeruk yang sudah ia campur dengan obat perangsang yang baru ia beli dari online shop.31490Please respect copyright.PENANAgl7vyPv24K
31490Please respect copyright.PENANAsBs0405AZd
Daniel segera menghampiri Laras dan meletakan segelas jus di samping kaki Laras.31490Please respect copyright.PENANAChcT7K6uwS
31490Please respect copyright.PENANAXCrLdSrKNv
Laras yang baru sadar dengan kehadiran Daniel, buru-buru menurunkan kakinya. Ia merasa tidak sopan, menaikan kedua kakinya diatas meja, sementara di dekatnya ada seorang pria. Apa lagi dirinya adalah seorang Ahkwat yang harus menjaga sopan santunnya.31490Please respect copyright.PENANAcGoj3zAaF2
31490Please respect copyright.PENANAawbU8Ak20Z
"Silakan di minum Tante." Ujar Daniel.31490Please respect copyright.PENANAjBF4OOllEl
31490Please respect copyright.PENANAKKw6TYDlXd
Laras melihat senang kearah jus yang baru saja di berikan Daniel untuknya. "Tau aja kamu Dan, kalau Tante lagi haus." Ujar Laras.31490Please respect copyright.PENANAhf79fu0yZV
31490Please respect copyright.PENANAtkNi2bVBno
Laras mengambil gelas tersebut dan tanpa merasa curiga ia meminum jus tersebut cukup banyak.31490Please respect copyright.PENANAvKB1eLGBlB
31490Please respect copyright.PENANAxtHU7slwRF
"Ahkk... Lega sekali rasanya." Gumam Laras.31490Please respect copyright.PENANAVjpyInubns
31490Please respect copyright.PENANA6u5Y5mtbvI
Daniel cukup senang melihatnya. "Oh ya Tante, gimana kakinya? Apa masih sakit?" Tanya Daniel, membuat Laras terdiam sejenak31490Please respect copyright.PENANAGzJ4zyS8Cv
31490Please respect copyright.PENANAbXm8NTplv1
Wanita berusia 39 tahun tersebut sempat melupakan kejadian kemarin, di mana ia di buat orgasme oleh pemuda yang ada di sampingnya. Sebagai seorang wanita, ia merasa malu setiap kali mengingat kejadian malam itu, untunglah Azril tidak menyaksikannya secara langsung.31490Please respect copyright.PENANApTM5pf29wG
31490Please respect copyright.PENANATlQJgBWuxD
Tetapi ia juga tidak bisa memungkiri kalau beberapa kali ia terangsang setiap kali mengingatnya. Bahkan jauh di dalam dirinya ia ingin kembali mengulanginya.31490Please respect copyright.PENANAZg7Kp6qASI
31490Please respect copyright.PENANAZYCKVmspre
"Sepertinya sudah agak mendingan Dan!" Jawab Laras pelan, ia sangat malu sekali.31490Please respect copyright.PENANAKt6GGtSjgm
31490Please respect copyright.PENANA66vnJQ5o9W
Daniel mengangguk pelan. "Biar aku periksa Tan!" Daniel berlutut di depan Laras, lalu memegangi pergelangan kaki Laras yang memang sudah tidak bengkak lagi seperti saat pertama kali ia terjatuh.31490Please respect copyright.PENANA392i8Vq8UU
31490Please respect copyright.PENANA6Xxhl2PjAA
"Eh..." Laras tersentak kaget.31490Please respect copyright.PENANAbDgR4T3CQJ
31490Please respect copyright.PENANAJXnxh1I6aB
"Iya, ini sudah agak mendingan Tan!" Lirih Daniel, sembari memijit lembut pergelangan kaki Laras.31490Please respect copyright.PENANAhkdOFiwMoS
31490Please respect copyright.PENANAfWCQUiSI3D
Sentuhan jemari Daniel, membuat tubuh Laras merinding. Ia merasakan sensasi yang sebelumnya juga pernah ia rasakan, hanya saja kali ini terasa berkali-kali lipat dari sebelumnya. Bahkan belum apa-apa, vaginanya sudah terasa basah.31490Please respect copyright.PENANAyQSFzl9q9Q
31490Please respect copyright.PENANAfdY3SgGW4t
Laras yang tadinya hendak menghentikan aksi Daniel, mendadak diam seribu bahasa, ia membiarkan pemuda itu menyentuh pergelangan kakinya.31490Please respect copyright.PENANAMo5vDXXhKt
31490Please respect copyright.PENANAT75TEpx1Xv
]"Astaghfirullah! Ada apa denganku?"Gumam Laras di dalam hati, sembari menggigit bibir bawahnya.31490Please respect copyright.PENANAyKCKgn9ydl
31490Please respect copyright.PENANA6liYb4ZAKU
Pijitan Daniel naik keatas, sedikit menyingkap gamis Laras hingga ke betisnya. Dengan lincahnya, jemari Daniel yang kasar memijit betis Laras, sembari melirik wajah Laras, melihat perubahan ekspresi wajah Laras yang mulai tidak tenang, karena obat perangsang yang mulai bekerja, membangkitkan birahi Istri dari pemilik pesantren.31490Please respect copyright.PENANA6u6ifQ8BkQ
31490Please respect copyright.PENANADvj4UTPis9
Daniel semakin berani, ia menyingkap labih banyak gamis berwarna merah yang di kenakan oleh Laras hingga melewati lututnya.31490Please respect copyright.PENANA4WDUa33Ud4
31490Please respect copyright.PENANAYvAbzud4h2
"Dan!"31490Please respect copyright.PENANAWt51LcQ7JM
31490Please respect copyright.PENANAfPBPztjQyG
"Tahan ya Tan! Biar kakinya sembuh total." Ujar Daniel beralasan, sementara tangannya masuk semakin dalam menyentuh paha mulusnya.31490Please respect copyright.PENANALOTaW3vlJb
31490Please respect copyright.PENANAwNQCd8GUW3
Tubuh Laras menggeliat, merasakan geli di sekujur tubuhnya. "Daniel! Aaahkk... Tante gak tahan!" Lirih Laras, ia sudah tidak sanggup menahan gejolak birahinya yang semakin terbakar.31490Please respect copyright.PENANAXPcm9fptpX
31490Please respect copyright.PENANAKLQLRPmUZZ
"Nanti juga enak kok Tan!" Ujar Daniel penuh arti.31490Please respect copyright.PENANAtUkS79ZTkq
31490Please respect copyright.PENANAyzP3zuh02c
Laras menatap sayu kearah Daniel, dan nafasnya terdengar makin memburu ketika jemari Daniel menyentuh selangkangannya. Ia yakin sekali, kalau Daniel juga menyadari kalau dirinya saat ini sudah sangat terangsang karena sentuhan Daniel.31490Please respect copyright.PENANAHsyUH6eLcy
31490Please respect copyright.PENANACQaHHYkqHx
Dadanya naik turun mengikuti irama nafasnya, tatkala jari Daniel menyentuh tepat di bagian gundukan vaginanya. Tidak ingin hanyut akan kenikmatan semu yang di berikan keponakannya, Laras berusaha menahan pergelangan tangan Daniel.31490Please respect copyright.PENANADZzELR5205
31490Please respect copyright.PENANAJ5s8ApOqRu
Bukannya berhenti, Daniel malah menyingkap gamis Laras lebih tinggi lagi, dan tampaklah kain segitiga berwarna putih berenda yang di kenakan Laras.31490Please respect copyright.PENANAOQ0vRcPnHb
31490Please respect copyright.PENANAXgTfC9xF4u
"Daniel! Kamu..." Lirih Laras.31490Please respect copyright.PENANAdUSOXhDfO4
31490Please respect copyright.PENANA1DhuoUU1Zc
Daniel tersenyum tipis, ia dengan sengaja membelai gundukan vagina Laras. "Saya tau, kalau Bu Haja juga menginginkannya." Ujar Daniel, sembari membuka kedua kaki Laras.31490Please respect copyright.PENANAgmiloY7oV7
31490Please respect copyright.PENANA19JlZS8Iqq
"Jangaaaaan Dan! Astaghfirullah."31490Please respect copyright.PENANA11HbwMNe3M
31490Please respect copyright.PENANAhEg8YovT5p
Daniel menangkap tangan Laras yang mencoba menghalangi aksinya. Sementara tangan kirinya, mengusap-usap kemaluan Laras.31490Please respect copyright.PENANA8mp9iPcpVY
31490Please respect copyright.PENANAezXkdYRUei
Tubuh Laras menggelinjang, seiring dengan celana dalamnya semakin membanjir. Pinggulnya tersentak-sentak seiring dengan orgasme yang tiba-tiba saja datang tanpa di harapkan.31490Please respect copyright.PENANA8bLXQuGXkw
31490Please respect copyright.PENANAMScU2KPm6D
"Oughkk..." Lenguh Daniel.31490Please respect copyright.PENANARLhCEbIaDg
31490Please respect copyright.PENANAfEBtK0Z7eD
Seeeeeeeeeerrrr....31490Please respect copyright.PENANAu7N5HLfq89
31490Please respect copyright.PENANA60coECtmW7
Daniel tersenyum puas melihat tubuh Laras yang terkulai lemas setelah orgasmenya barusan.31490Please respect copyright.PENANA4IL01E57e4
31490Please respect copyright.PENANAc47dlWdRPl
Ia berdiri dan membuka celananya, mengeluarkan senjata andalannya di hadapan Laras, Istri dari seorang Kiayi yang sangat di hormati di lingkungan pesantren itu. Laras bergidik ngeri melihat penis Daniel yang berukuran sangat besar. Kepala penisnya yang berbentuk jamur terlihat sangat lebar sekali.31490Please respect copyright.PENANAZxaA6zDb6f
31490Please respect copyright.PENANAaooAUOY6bU
"A-apa-apaan kamu Dan!" Protes Laras.31490Please respect copyright.PENANAA3KyCADHJt
31490Please respect copyright.PENANA6u4t8uyXXk
Daniel naik keatas sofa, dia menyodorkan penisnya kearah Laras. "Hisap kontol saya Nyonya Haja Laras Umar." Ujar Daniel, menyebut gelar dan nama suami Laras.31490Please respect copyright.PENANAkBBDbeWMu4
31490Please respect copyright.PENANAqpgxaRCpeQ
"Jangan gila kamu Daniel." Bentak Laras.31490Please respect copyright.PENANArDswmmifjC
31490Please respect copyright.PENANAihTuUsFa8C
Daniel memegangi kepala Laras, dan memaksanya menghisap penisnya. Laras menggerakan kepalanya, menghindari kemaluan Daniel yang berulang kali menempel di bibir merahnya.31490Please respect copyright.PENANAZ6z6lPY3RQ
31490Please respect copyright.PENANAFxbnSzUMQN
Tidak kehabisan akal, Daniel memencet hidung Laras hingga Istri dari KH Umar itu tak bisa bernafas.31490Please respect copyright.PENANANouP0gDAEc
31490Please respect copyright.PENANAQ5jR0N5TWC
Dengan satu dorongan, penis Daniel masuk kedalam mulut Laras. "Hmmmpss..." Daniel menekan kepala Laras hingga penisnya masuk hingga ke dalam tenggorokan Laras.31490Please respect copyright.PENANA4l17ROPsLW
31490Please respect copyright.PENANAo3s3zmipfM
Wajah cantik Ustadza Laras memerah, karena kesulitan bernafas. Apa lagi rambut kemaluan Daniel menusuk hidungnya. Tapi anehnya, Laras malah merasakan sensasi nikmat didalam dirinya.31490Please respect copyright.PENANA3WOQqMR3sO
31490Please respect copyright.PENANA0YaY9jEXeG
Setelah yakin kalau mangsanya semakin tidak berdaya, barulah Daniel menggerakan pinggulnya maju mundur menyodok mulut Ustadza Laras, yang biasanya selalu mengucapkan Kalam Tuhan. Tapi kali ini di gunakan untuk memuaskan hasrat birahinya.31490Please respect copyright.PENANAgafXZVTR3E
31490Please respect copyright.PENANAkDMSrOGf38
"Nikmat sekali Haja Laras! Oughkk... Terus." Erang Daniel.31490Please respect copyright.PENANAJiT1MqVYx4
31490Please respect copyright.PENANAicN2ZCQTjM
Dia membelai kepala Laras yang tertutup jilbab berwarna merah, sewarna dengan gamisnya.31490Please respect copyright.PENANAgZ5CTcff4o
31490Please respect copyright.PENANA5yI6jPv3el
Semakin lama, Laras mulai melemah, ia semakin pasrah menerima kemaluan Daniel di dalam mulutnya. Laras sendiri juga tidak mengerti kenapa ia begitu mudah menyerah menghadapi syahwatnya. Dan jujur saja, wanita alim itu mulai menikmati penis Daniel.31490Please respect copyright.PENANA5wXaiHFNKr
31490Please respect copyright.PENANAD6NYxBbWDc
Daging kemaluan Daniel terasa begitu keras dan asin. Ada sensasi yang sulit di gambarkan ketika kepala penis Daniel menyodok tenggorokannya.31490Please respect copyright.PENANAMflcD1fML8
31490Please respect copyright.PENANAMJQfT1oXT1
Plooopss...31490Please respect copyright.PENANAAQzqwuDfIP
31490Please respect copyright.PENANAXWCzGunHt6
Daniel mencabut kemaluannya dari dalam mulut Laras. "Oughkk... Nikmat sekali!" Racau Daniel.31490Please respect copyright.PENANAVnp01ku2GU
31490Please respect copyright.PENANAkTaFsUCfon
"Houks... Houks... Houks..." Berulang kali Laras batuk.31490Please respect copyright.PENANAuIiCw8R40I
31490Please respect copyright.PENANA9HcvxCesxq
"Buka pakaiannya Bu Haja!" Suruh Daniel.31490Please respect copyright.PENANAUOsVJQXAas
31490Please respect copyright.PENANAgC3YfOqpYN
Laras menggelengkan kepalanya ketika Daniel memaksa membuka pakaiannya. Dengan sedikit harga diri yang masih menempel di hatinya, ia berusaha meronta minta di lepaskan.31490Please respect copyright.PENANAgS6bXOBZle
31490Please respect copyright.PENANAUW9ZDPozeL
Tetapi Daniel tidak kalah cekatannya, ia merobek gamis yang di kenakan Laras, hingga bagian depan gamisnya terbuka dan memperlihatkan sepasang gunung kembar yang berukuran 36E. Sangat besar untuk ukuran wanita normal pada umumnya.31490Please respect copyright.PENANACwsdtCsM6V
31490Please respect copyright.PENANAvbAr8Vq8lw
"Besar sekali Bu Haja!" Ujar Daniel.31490Please respect copyright.PENANAIcOrEXqkpA
31490Please respect copyright.PENANA6inX7LOO1l
Laras menggelengkan kepala. "Jangan Dan! Tante mohooon." Melas Laras. Ia merasa malu di lihat Daniel dalam keadaan setengah telanjang, apa lagi Daniel berulang kali memanggilnya dengan nama gelarnya.31490Please respect copyright.PENANALJgIzdzDfZ
31490Please respect copyright.PENANA7Uz5QHcPXG
"Ternyata masih ada rasa malu, setelah di buat orgasme kemarin!" Ejek Daniel.31490Please respect copyright.PENANAaxhsAqI1B3
31490Please respect copyright.PENANAmYKz5q9SMq
Wajah Laras merona merah, ia merasa sangat terhina, tapi ia mengakui apa yang di katakan Daniel memang benar. Apa dia masih punya rasa malu? Laras menggigit bibirnya, menahan gemuruh di dadanya.31490Please respect copyright.PENANAidqEePZoMJ
31490Please respect copyright.PENANAISu3poLLOx
Daniel menangkap payudara Laras, dan merobek behanya hingga putus.31490Please respect copyright.PENANAd6VEQXmXKe
31490Please respect copyright.PENANA3CzGvOyGEN
"Auuuww..." Laras terpekik kencang.31490Please respect copyright.PENANAhcORll0r5h
31490Please respect copyright.PENANAVtVUdRVwSg
Kedua tangan Daniel mengepal payudara Laras. Dia meremasnya dengan sangat kasar, hingga meninggalkan bekas merah di kedua payudara Laras.31490Please respect copyright.PENANAhnZpRvvedO
31490Please respect copyright.PENANA6ehIxJygwW
Sembari mendekap tubuh Laras, dia melumat bibir Laras. Memaksa wanita berusia 39 tahun itu untuk membalas lumatan bibirnya. Dengan setengah terpaksa Laras membalas lumatan Daniel, dan harus diakui, ciuman Daniel membuat Laras terasa melayang.31490Please respect copyright.PENANAGMEwhCBOGn
31490Please respect copyright.PENANAkh0PhyjLp5
Sejenak Laras lupa kalau dirinya saat ini tengah di perkosa oleh keponakannya sendiri. Sentuhan Daniel terlalu nikmat untuk di abaikan.31490Please respect copyright.PENANAHteGFJ4CT7
31490Please respect copyright.PENANAJbo42ft9Xx
"Gimana Bu Haja, enak?" Goda Daniel.31490Please respect copyright.PENANAKSiAE95yEo
31490Please respect copyright.PENANAIQJzsQyfeP
Laras diam sejenak tak tau harus mengatakan apa. "Ini dosa Dan! Oughkk..." Tubuh Laras tersentak ketika ia merasakan jari tengah Daniel menyeruak masuk ke dalam vaginanya.31490Please respect copyright.PENANAqCMBxV3Pfn
31490Please respect copyright.PENANAsGqhG5J6uR
"Apa Bu Haja, saya tidak dengar." Ledek Daniel.31490Please respect copyright.PENANA0VlDzhceMN
31490Please respect copyright.PENANA69ETrX5h6q
"Danieeeel.... Aahkk... Ini dosa..." Jerit Laras ketika Daniel semakin cepat mengocok vaginanya.31490Please respect copyright.PENANAOudto69BsS
31490Please respect copyright.PENANAX18KElrHgf
Tubuh indah Laras melinting seperti ikan yang kehabisan air. Nafasnya tersengal-sengal, sembari mengeluarkan suara erangan erotis dari bibir seksinya.31490Please respect copyright.PENANAbnFLJyTjtZ
31490Please respect copyright.PENANANFCFlmsd42
Sementara di bawah sana, Tidak hanya satu jari, melainkan ada dua jari yang tengah mengobok-obok vaginanya, dan tampak cairan pelumas milik Laras keluar semakin tidak terbendung.31490Please respect copyright.PENANAGtSaZShfBD
31490Please respect copyright.PENANATGT3gnaMAw
"Ulangi Bu Haja! Saya tidak dengar."31490Please respect copyright.PENANAVBZqHcwbJj
31490Please respect copyright.PENANAsTvAcscRGd
Pinggul Laras tersentak-sentak menyambut kedua jari Daniel. "Ini dosa Dan... Dosaaa... Aahkk... Aaahkk... Daniel! Hentikaaaan..." Melas Laras, kepalanya terbanting ke kiri dan kanan.31490Please respect copyright.PENANAg9Vp5BwXYt
31490Please respect copyright.PENANASPVzOCM2L8
Sloookss...31490Please respect copyright.PENANA0r4dRVdxwY
Sloookss...31490Please respect copyright.PENANAd8AJke7pKT
Sloookss...31490Please respect copyright.PENANAhfenrgcNX5
31490Please respect copyright.PENANAWtKFQWnTPY
"Aaaarrrttt...." Jerit Laras.31490Please respect copyright.PENANAzZEAMUrldh
31490Please respect copyright.PENANAeRF7IZExQX
Creeetsss....31490Please respect copyright.PENANAVATD6F3mNR
Creeetsss....31490Please respect copyright.PENANAoVzmfwGJon
Creeetsss....31490Please respect copyright.PENANAIaDCh5UOYf
31490Please respect copyright.PENANAAxyg9S06xM
Daniel mencabut jarinya dari dalam selangkangan Laras. Lalu mengangkatnya dan memperlihatkannya kepada Laras yang menatap sayu kearah jari Daniel yang bermandikan lendir cintanya. Ia tidak menyangkah, kalau rasanya akan senikmat itu.31490Please respect copyright.PENANA2uKROazfAX
31490Please respect copyright.PENANA2ayuZZSKLz
"Ulangi lagi." Bisik Daniel.31490Please respect copyright.PENANAE2r67iEdnS
31490Please respect copyright.PENANAA4GgI6yobR
Dengan nafas terengah-engah Laras berucap. "Ini dosa Dan! Dosa." Bisik Laras, nafasnya terputus-putus, seakan ia saat ini tengah terjebak oleh kepulan asap yang membuatnya sulit bernafas.31490Please respect copyright.PENANA4FpK7eauEV
31490Please respect copyright.PENANA3FxrRxzaJS
Daniel tersenyum puas mendengarnya. Dia kembali turun dari atas sofa, lalu menarik lepas celana dalam yang di kenakan Laras. Tanpa sadar Laras mengangkat pinggulnya, membantu Daniel melepas celana dalamnya yang telah sangat basah. Daniel sempat menjilati kemaluan Laras selama beberapa detik.31490Please respect copyright.PENANAryv3GWaQ5H
31490Please respect copyright.PENANAoLAuqc0w7z
Setelah di rasa cukup, Daniel kembali mengangkangkan kedua kaki Laras. Dia memposisikan kemaluannya di depan bibir kemaluan Laras yang telah becek.31490Please respect copyright.PENANAbAyw3dNEcg
31490Please respect copyright.PENANAgHNK2TTiWO
"Dan!" Lirih Laras.31490Please respect copyright.PENANA9Cpwssb5VZ
31490Please respect copyright.PENANARtiyHwygt5
Daniel menggesek-gesek kemaluannya di bibir vagina Laras. "Nikmati saja Bu Haja! Buang jauh-jauh iman Bu Haja untuk beberapa waktu kedepan." Ujar Daniel, seraya tersenyum manis yang memabukan.31490Please respect copyright.PENANA9A1g1fYBHo
31490Please respect copyright.PENANA8osecg0GfB
"Pelan-pelan." Kata Laras pasrah.31490Please respect copyright.PENANAqoqJJzwrcN
31490Please respect copyright.PENANAULNmWB4koV
Daniel sangat senang mendengarnya, dia menekan penisnya menerobos masuk ke dalam senggama milik Istri KH Umar, pemilik ponpes Al-tauhid. Wajah Daniel mengeras, merasakan jepitan dinding vagina Laras yang memeluk ketat batang kemaluannya yang berukuran jumbo.31490Please respect copyright.PENANA9CRhcJKuNx
31490Please respect copyright.PENANA07SVEQ01c5
Hal yang hampir sama juga di rasakan Laras. Ia merasa, kemaluan Danial sangat keras dan hangat.31490Please respect copyright.PENANAsZn30ZHSbT
31490Please respect copyright.PENANAbnVsDgVm0D
"Oughkk... Dan! Aaahkk..."31490Please respect copyright.PENANAXStbhgUOu7
31490Please respect copyright.PENANAmiJ0BzJNsk
"Memek Bu Haja nikmat sekali! Sempit..." Komentar Daniel.31490Please respect copyright.PENANA4WZEjz2uvX
31490Please respect copyright.PENANAlfgOjb3gPg
Dengan gerakan perlahan Daniel menggerakan pinggulnya maju mundur, menyodok vagina Laras. Wajah cantik Laras yang merona merah, menambah suasana menjadi lebih erotis. Daniel menundukkan wajahnya, dan menjilati payudara Laras yang membusung ke depan.31490Please respect copyright.PENANAf5sRN8lhsp
31490Please respect copyright.PENANAMRKwlHugNh
Gesekan kedua kelamin mereka, di tambah dengan hisapan di payudaranya, membuat Laras kembali bergairah. Ia mendesah-desah random, menikmati perzinahannya.31490Please respect copyright.PENANAPhr6R5VjVq
31490Please respect copyright.PENANAIUXZwF3w9h
Sejenak Laras benar-benar melepaskan imannya, melupakan pelajaran agama yang pernah ia pelajari, demi mendapatkan kenikmatan duniawi yang hanya sementara, kenikmatan sesat yang hanya akan mengantarkan dirinya menuju jurang neraka.31490Please respect copyright.PENANAXYIQVdDdZU
31490Please respect copyright.PENANA3gEm7d8KGj
"Bu Haja keluaaaar Dasan...." Teriak Laras, tanpa sadar memanggil dirinya sendiri dengan gelar yang ia dapat beberapa tahun yang lalu.31490Please respect copyright.PENANAf6o254mHVl
31490Please respect copyright.PENANA66v6Q0Fu2q
Seeeeeeeeeerrrrr.....31490Please respect copyright.PENANA03vpXoO6zC
31490Please respect copyright.PENANAmmcu881nGf
*****31490Please respect copyright.PENANAHpvg5HmNlM