Mereka berpelukan sangat erat sembari bertukar air liur. Tangan kiri Rayhan mendekap kepala Ustadza Dewi, agar leluasa mengemut bibir merah Ustadza Dewi, sementara tangan kanannya membelai dan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang semok itu.31143Please respect copyright.PENANAeMKciyrX1f
31143Please respect copyright.PENANAIJwZxvzbgC
Wanita berusia 39 tahun itu hanya pasrah mengikuti permainan muridnya. Sesekali ia membalas, dengan mengait lidah Rayhan yang tengah menjamah langit-langit mulutnya.31143Please respect copyright.PENANAithmsBdLpS
31143Please respect copyright.PENANAeyodg78HvY
Dengan satu tarikan cepat Rayhan menggendong tubuh sintal Ustadza Dewi. Reflek wanita paruh baya itu melingkarkan kedua tangannya di leher Rayhan. Sejenak mereka saling pandang, membuat hati Ustadza Dewi bergetar.31143Please respect copyright.PENANAXQCjTHIGLe
31143Please respect copyright.PENANAZgxuTLBN9r
Rayhan segera membawa Ustadza Dewi ke dalam kamar Ustadza Dewi. Ia membaringkannya dengan perlahan.31143Please respect copyright.PENANAESzPVn7Uku
31143Please respect copyright.PENANAaTX3I6BYRA
"Ustadza cantik sekali!" Goda Rayhan. Ia ikut berbaring di samping Ustadza Dewi dengan posisi miring menghadap kearah Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANATCxcqwodor
31143Please respect copyright.PENANAXfXOwQ11IL
Ustadza Dewi tersipu malu. "Gombal!" Ujar Ustadza Dewi sambil mencubit hidung Rayhan.31143Please respect copyright.PENANADNBxBdSQTk
31143Please respect copyright.PENANAq27URBa3FZ
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang tertutup hijab syiria berwarna putih dengan motif bunga anggrek. "Suer, Ustadza memang sangat cantik." Tegas Rayhan, dia mengecup kening Ustadza Dewi dengan mesrah.31143Please respect copyright.PENANAuI7IWYgDZo
31143Please respect copyright.PENANACwxjT5Mklv
Wanita berparas cantik itu hanya diam seraya tersenyum senang. Hatinya di buat berbunga-bunga oleh pujian dan sentuhan Rayhan kepada dirinya.31143Please respect copyright.PENANAsV8pfbZfxg
31143Please respect copyright.PENANAKuC7VqA5Wb
Ciuman Rayhan turun kebawah menuju sepasang kelopak mata indah Ustadza Dewi, terus hidung, kedua pipi Ustadza, lalu kemudian kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi selama beberapa detik. Sembari menikmati bibir Ustadza Dewi, Rayhan membelai payudara Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAZ9grMISjGh
31143Please respect copyright.PENANAkYTCE0AVvb
"Eenghkk..." Desah Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANADvNu7aoAAd
31143Please respect copyright.PENANAEumTE08Nof
Dia membiarkan pemuda tanggung itu menanggalkan kancing gamisnya. Dia dapat merasakan telapak tangan Rayhan yang hangat menyusup masuk ke dalam bra yang di kenakannya.31143Please respect copyright.PENANAxrizkJqujv
31143Please respect copyright.PENANA1Pn5kYrD5T
Matanya terpejam ketika jemari Rayhan mulai meremasi payudaranya yang ranum. Dan rasa itu kian nikmat tatkalah Rayhan memencet putingnya, memilin dan memelintir putingnya yang telah menegang.31143Please respect copyright.PENANAji7oe4mTOA
31143Please respect copyright.PENANAWMvVO884B8
"Ray! Aaahk... Aahkk..." Erang Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAfOw09VOh1B
31143Please respect copyright.PENANA84iDsEbXMv
Kedua tangan Rayhan melepas gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga yang tersisa hanya jilbab putih dengan motif bunga anggrek dan pakaian dalamnya yang berwarna cream.31143Please respect copyright.PENANAlljTRIrdb4
31143Please respect copyright.PENANAzm9TJNgakq
Rayhan menyingkap keatas beha Ustadza Dewi, dia kembali menjamah payudara Ustadza.31143Please respect copyright.PENANAG31fNG6ReZ
31143Please respect copyright.PENANA8ZWVkO7Nho
"Oughkk... Ray! Enak sekali!" Erang Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAS4vxJ0z2pq
31143Please respect copyright.PENANAgnJ9NaBdkU
Dia menunduk dan mulai mencucupi payudara Ustadza Dewi, dia menghisap puting Ustadza Dewi secara bergantian, membuat wanita cantik itu menggelinjang nikmat, dan tampak celana dalamnya semakin basah, membentuk peta dunia.31143Please respect copyright.PENANAc6h6p5Autm
31143Please respect copyright.PENANA3WFCADhSDJ
Tangan Rayhan turun ke bawah, ia membelai vagina Ustadza Dewi dari luar celana dalam.31143Please respect copyright.PENANAcAL2Git6BS
31143Please respect copyright.PENANAjb9LRjvcKe
"Basah!" Bisik Rayhan.31143Please respect copyright.PENANA7oJ9gfw4MY
31143Please respect copyright.PENANAOPuPJlese1
Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan. "Gara-gara kamu." Omel Ustadza Dewi. "Kamu harus bertanggung jawab sayang." Lanjut Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAx5o1tF4cUZ
31143Please respect copyright.PENANAlf0KlkvDPj
Rayhan mengangkat satu alisnya. "Apa yang harus hamba lakukan wahai bidadari surga." Ujar Rayhan sok puitis, tapi cukup ampuh untuk membuat wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini tersipu malu31143Please respect copyright.PENANAfervDI56k1
31143Please respect copyright.PENANAQcH27RVdXq
"Puaskan Ustadza." Lirih Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANA3rnQPFSGc5
31143Please respect copyright.PENANAudAazMxlSw
Rayhan melanjutkan aksinya dengan menelanjangi Ustadza Dewi. Ia melepas beha yang di kenakan Ustadza Dewi, lalu kedua tangannya beralih ke sisi kiri dan kanan celana dalam Ustadza Dewi. Dengan perlahan ia menarik celana dalam Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAKuvQ1atmdT
31143Please respect copyright.PENANAnW2Vb8SZHm
Rayhan mengambil posisi bersujud, dia mengangkangi kaki Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANA1hMLsHAq1g
31143Please respect copyright.PENANAj2WN6OpGIk
"Ini sungguh indah!" Gumam Rayhan.31143Please respect copyright.PENANAGTZxIa204a
31143Please respect copyright.PENANAuFTEgJOFQV
"Jilat sayang."31143Please respect copyright.PENANAYBwUIyDCH2
31143Please respect copyright.PENANAn1kidZKlmy
Rayhan tersenyum tipis. Lalu dia membenamkan wajahnya diantara kedua kaki Ustadza Dewi. Lidahnya terjulur menyapu permukaan vagina Ustadza Dewi, menyentil clitorisnya dengan gemas. Sementara tangan kanannya membelai pubik vagina Ustadza yang di tumbuhi rambut yang cukup lebat.31143Please respect copyright.PENANAsScS89yQ6f
31143Please respect copyright.PENANArzdwQU0xYx
Lendir kewanitaan Ustadza Dewi keluar semakin banyak, dan Rayhan tanpa merasa jijik menyeruput lendir kewanitaan milik Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANABbsAP9abSo
31143Please respect copyright.PENANAQyXjikT4IT
Sluuuppss....31143Please respect copyright.PENANAqAcAlIj89A
Sluuuppss...31143Please respect copyright.PENANAkcnTo30EQ2
Sluuuppss....31143Please respect copyright.PENANAu6MzbsYdfy
31143Please respect copyright.PENANARpSu8r0JwV
Rayhan kembali menghisap clitoris Ustadza Dewi, sementara kedua jarinya menusuk lobang vagina Ustadza Dewi. Dia menggerakkan tangan kanannya, menusuk vagina Ustadza Dewi. Sesekali jari tengah berputar, mengorek dan menusuknya kembali dengan gerakan yang berubah-rubah.31143Please respect copyright.PENANAVfT6hfzcPu
31143Please respect copyright.PENANASR4zNpzdeb
Alhasil tubuh Ustadzah Dewi menggelinjang tak beraturan, sementara di bawah sana terasa semakin basah.31143Please respect copyright.PENANAUbZBQhMR4r
31143Please respect copyright.PENANAxLf2WgrScy
"Ray! Ustadza KELUAAAR..." Teriak Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAUO48n1Si52
31143Please respect copyright.PENANA8eXM8sPLoi
Punggungnya terangkat cukup tinggi, dan tampak semburan cairan cintanya keluar cukup deras. Dengan mata terpejam, Ustadza Dewi menikmati orgasmenya.31143Please respect copyright.PENANAqWHt7JTgWr
31143Please respect copyright.PENANAqbGaypF1UH
Rayhan segera menanggalkan seragam sekolahnya, hingga ia telanjang bulat. Kedua kaki Ustadza Dewi ia letakan diatas pundaknya, sementara batang kemaluannya, ia arahkan tepat di depan bibir kemaluan Ustadza Dewi yang telah basah.31143Please respect copyright.PENANAz4dqVrLQUT
31143Please respect copyright.PENANA0Rzy4itCCv
"Masukan sekarang sayang!!" Pinta Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAR18HbjssjY
31143Please respect copyright.PENANAT7yzR9lp8L
Rayhan tersenyum tipis, dia membekap kepala Ustadza Dewi, dan bibirnya kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi. Perlahan kepala penis Rayhan membelai bibir vagina Ustadza Dewi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan, penis Rayhan bersemayam di dalam vagina Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAl3G7pvrPx8
31143Please respect copyright.PENANAQpHcSFylEL
"Eehmmppss..." Erang Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAFcCZ9Qvmlw
31143Please respect copyright.PENANAcHv8XbtvAq
Dengan gerakan perlahan Rayhan menggoyangkan pinggulnya maju mundur menusuk lobang vagina Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAUHyQP4AJ7X
31143Please respect copyright.PENANAwJ4xRB3mTK
Rayhan melepas ciumannya, tanpa menghentikan genjotannya. Dia menatap dalam wajah cantik Ustadza Dewi yang merah padam, sementara telapak tangannya meremas payudara Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANArrhMcJJEzE
31143Please respect copyright.PENANAazwYvgmLLu
Ploookkksss....31143Please respect copyright.PENANAWRb3ztAqnW
Ploookkksss....31143Please respect copyright.PENANA9zY9u4p1M8
Ploookkksss....31143Please respect copyright.PENANAZHliZlKv9p
31143Please respect copyright.PENANAsPCQsP50Jb
"Aahkk... Aahkk... Aaahk..." Erang Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAvXJ0m40mKd
31143Please respect copyright.PENANA6fa2a2sqB7
Rayhan meningkatkan ritme permainannya, sementara jarinya sibuk menstimulasi puting Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAh8NbPinnuT
31143Please respect copyright.PENANAO2cxlMxvg4
Tubuh kekar Rayhan mulai bersimbah keringat, otot-otot pinggulnya mengeras, dengan wajah menadah keatas ia menikmati setiap gesekan batang kemaluannya dengan dinding vagina Ustadza Dewi yang seakan balik menghisap penisnya. Rasa nikmat itu sulit untuk di gambarkan dengan sebuah kalimat.31143Please respect copyright.PENANA7WyIciFnWj
31143Please respect copyright.PENANAqfEId7HInj
Hal yang sama juga di rasakan Ustadza Dewi, wanita paruh baya yang masih mengenakan hijab itu sangat menikmati hentakan batang kemaluan Rayhan di dalam liang surgawinya.31143Please respect copyright.PENANAd8vdxxkCkr
31143Please respect copyright.PENANAVAQyo7b65e
"Ray! Aaahk... Ustadza keluar sayang!" Jerit Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAed4gQwp27f
31143Please respect copyright.PENANAjfvNcRTavi
Tubuh sintal bermandikan keringat itu menggeletar menyambut badai orgasme. Rayhan mendiamkan sejenak batang kemaluannya di dalam vagina Ustadza Dewi, hingga orgasme sang Ustadza mulai mereda, barulah Rayhan mencabut penisnya.31143Please respect copyright.PENANAhoMSwTZ7ZG
31143Please respect copyright.PENANARkHvhy5Kee
Pemuda itu berbaring di samping Ustadza Dewi, lengan kekarnya mengangkat satu kaki kanan Ustadza Dewi hingga menggantung, sementara satu kakinya tetap terjulur.31143Please respect copyright.PENANAjshn4BUfQU
31143Please respect copyright.PENANAhBFff6yBkZ
"Aku masukan ya Ustadza." Bisik Rayhan di dekat telinga Ustadza Dewi yang tertutup hijab yang mulai berantakan.31143Please respect copyright.PENANAWUO4BNprn1
31143Please respect copyright.PENANAvPbsTribBV
Ustadza Dewi mengangguk lemah, dia meraih batang kemaluan Rayhan dan mengarahkannya ke lobang vaginanya yang telah menganga, sehingga memudahkan penis Rayhan untuk kembali menjamah dinding vaginanya. "Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi ketika penis Rayhan kembali memasuki liang senggamanya.31143Please respect copyright.PENANAentg5AbPr8
31143Please respect copyright.PENANA1GL2vZvcmN
Dengan gerakan menghentak tapi teratur Rayhan menyetubuhi Ustadza Dewi. Dia mencium dan menjilati pundak telanjang Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANArCX6TFpjwI
31143Please respect copyright.PENANAHrlXObBBeh
Sementara kedua tangannya kembali menjamah payudara Ustadza Dewi yang terasa kenyal di telapak tangannya. Ia menjepit puting Ustadza Dewi, membuat wanita berhijab itu makin menggelinjang nikmat.31143Please respect copyright.PENANAUKNyALUT07
31143Please respect copyright.PENANA1IWP7fZwEu
"Enak ya Ustadza?" Tanya Rayhan di sela-sela menyetubuhi gurunya.31143Please respect copyright.PENANA4dchrqkArn
31143Please respect copyright.PENANAyGX9eJMudF
"Iya Ray! Aahkk... Enak sekali, kontol kamu sangat besar, Ustadza suka." Jawab Ustadza Dewi terengah-engah.31143Please respect copyright.PENANAGhICgph44O
31143Please respect copyright.PENANA4qcdr6Vox5
Tangan kanan Rayhan turun kebawah, ia menyibak libiya majora Ustadza Dewi, dengan jari telunjuknya ia menggesek clitoris Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANArAIDIa8N1A
31143Please respect copyright.PENANABkB50tSxSs
Sementara pinggulnya semakin kuat menghujami vagina Ustadza Dewi dengan penisnya.31143Please respect copyright.PENANA7pV7nRY57K
31143Please respect copyright.PENANAiucLMBxRKq
"Ray! Ustadza keluaaar lagiiii!" Tubuhnya melejang-lejang walaupun tidak sedahsyat sebelumnya. Rayhan yang belum puas meminta Ustadza Dewi untuk menungging, dan dengan patuhnya Ustadza Dewi menuruti keinginan muridnya.31143Please respect copyright.PENANADtw3Nvt5Yu
31143Please respect copyright.PENANA3NLhJUIeuN
Dari belakang Rayhan kembali melakukan penetrasi di dalam vagina Ustadza Dewi yang terasa semakin licin.31143Please respect copyright.PENANAxDqSj0DGi1
31143Please respect copyright.PENANAVz5Dtr5f3n
"Kamu belum keluar juga Ray?" Tanya Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAwyHDNnAtJA
31143Please respect copyright.PENANA886z6tL9F4
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum Ustadza!" Ujar Rayhan, sembari meremas kedua bongkahan pantat Ustadza Dewi yang dulu sering ia pelototi, tapi siapa yang menduga, sekarang ia dengan bebas menyentuhnya.31143Please respect copyright.PENANAp74uNcUN2O
31143Please respect copyright.PENANAfv8wN8BGF6
Bagi Ustadza Dewi penis Rayhan memang sangat nikmat, tapi kalau pemuda itu terus-menerus menyetubuhinya ia juga merasa tidak akan sanggup, bagaimanapun juga usia tidak bisa bohong walaupun birahinya masih menginginkan Rayhan mengaduk vaginanya lebih lama lagi.31143Please respect copyright.PENANAlj6ELeE2Pt
31143Please respect copyright.PENANA9RhPeciwDn
Sepintas Ustadza Dewi memiliki sebuah ide berlian, agar Rayhan cepat menuntaskan hasrat birahinya. Walaupun ia belum pernah melakukannya, tapi tidak ada salahnya kalau ia mencobanya.31143Please respect copyright.PENANAduYYtVEcJR
31143Please respect copyright.PENANAOOag18lPy4
Dia melihat kearah Rayhan yang masih bersemangat menggenjot vaginanya, padahal tubuhnya sudah tidak sanggup lagi kalau harus kembali orgasme.31143Please respect copyright.PENANAewJHJHFelC
31143Please respect copyright.PENANAzsTRA5Yv8T
"Ray, istirahat sebentar." Pinta Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAcOwDbN6Q6K
31143Please respect copyright.PENANAYP3voyHypk
Rayhan menghentikan genjotannya. "Kenapa Ustadza, saya belum keluar." Protes Rayhan.31143Please respect copyright.PENANAceaADPqt8k
31143Please respect copyright.PENANA0I1sTGMvXL
"Sebentar saja." Ulang Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAgCmrlx17xr
31143Please respect copyright.PENANAMFnw3pmv4k
Dengan sangat terpaksa Rayhan mencabut batang kemaluannya dari lobang vagina Ustadza Dewi. Saat penis Rayhan terlepas, Ustadza Dewi merasa vaginanya begitu plong tidak seperti sebelumnya yang terasa begitu penuh saat penis Rayhan berada di dalam vaginanya.31143Please respect copyright.PENANAfqU6yhpgw6
31143Please respect copyright.PENANADSfY67kPp3
Ustadza Dewi turun dari atas tempat tidurnya, lalu dia mengambil sebuah lotion yang berada diatas meja riasnya. Kemudian ia kembali menghampiri Rayhan yang tengah duduk di tepian tempat tidurnya sembari mengocok kemaluannya.31143Please respect copyright.PENANAgJLtARGBbN
31143Please respect copyright.PENANAhQGYw2Vhl6
Mata Ustadza Dewi membeliak ngeri melihat kemaluan Rayhan yang berukuran sangat besar.31143Please respect copyright.PENANAeGa3xjMtuK
31143Please respect copyright.PENANAQQg4x9f22y
"Kamu pernah main anal sex?" Tanya Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAZa04GdTdYl
31143Please respect copyright.PENANA2hj1TsIhfQ
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum pernah, apa Ustadza mau mencobanya?" Tebak Rayhan penuh tanda tanya kepada Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAonQS4es1rg
31143Please respect copyright.PENANAvDGrFimBtH
"Kalau kamu mau!" Ujar Ustadza Dewi malu.31143Please respect copyright.PENANA9UeD7ynBlf
31143Please respect copyright.PENANAVjYD3SJD1D
Rayhan tersenyum tipis. "Tentu saja aku mau Ustadza! Pasti sangat menyenangkan bisa menjebol perawan seorang Ustadza." Kelakar Rayhan.31143Please respect copyright.PENANAE6CivdCRw0
31143Please respect copyright.PENANAtirbFZEyY2
"Dasar kamu."Ustadza Dewi kembali naik keatas tempat tidur dengan posisi menungging. "Pake lotion itu, biar lebih muda." Suruh Ustadza Dewi sembari membuka pipi pantatnya selebar mungkin.31143Please respect copyright.PENANAJFRhZP49i0
31143Please respect copyright.PENANAkKDtmD1n5g
Rayhan meneguk air liurnya yang terasa hambar melihat anus Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, merucut seperti bunga mawar yang hendak mekar.31143Please respect copyright.PENANAj2uxlKeX7e
31143Please respect copyright.PENANAabt1KzIZAM
Segera Rayhan menuangkan isi body lotion ke lobang anus Ustadza Dewi. Dengan jarinya ia meratakan lotion tersebut. Setelah cukup rata Rayhan segera mengambil posisi yang pas untuk merobek anus Ustadza Dewi. Mula-mula ia menggesek batang kemaluannya di lobang anus Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANA4tQkvvOJ41
31143Please respect copyright.PENANAllvIHaY4ZM
"Aku masukan sekarang ya Ustadza." Izin Rayhan.31143Please respect copyright.PENANAllm1yor0Qx
31143Please respect copyright.PENANAJN39rfUOs9
Ustadza Dewi menganggukan kepalanya. "Pelan-pelan Ray! Anus Ustadza masih perawan." Ujar Ustadza Dewi mengingatkan Rayhan.31143Please respect copyright.PENANAVECfK8aWpS
31143Please respect copyright.PENANAEqu7QgZnIr
"Tahan sedikit." Bisik Rayhan.31143Please respect copyright.PENANApWR3eKX81M
31143Please respect copyright.PENANAP0Ms76gq4R
Dia mendorong penisnya untuk membuka lobang anus Ustadza Dewi, tapi percobaan pertamanya ia mengalami kegagalan, karena kepala penisnya meleset berulang kali setiap kali ia ingin mencobanya. Tidak kehabisan akal, Rayhan meludahi penisnya agar lebih licin.31143Please respect copyright.PENANAh41t9vBjcN
31143Please respect copyright.PENANA94BoT2q3kX
Tangan kanan Rayhan memegangi batang kemaluannya, sembari mendorong pinggulnya. Kini usahanya mulai membuahkan hasil, karena kepala penisnya berhasil membuka lobang anus Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAoOUEVmfPCx
31143Please respect copyright.PENANAWOdxNlMuyF
Dan pada saat bersamaan wajah Ustadza Dewi meringis menahan rasa sakit di lobang anusnya.31143Please respect copyright.PENANAU04uNRqbre
31143Please respect copyright.PENANA0UPJAyf7AS
"Eenghkk... Ray! Teruuuus." Perintah Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANA8yiuhs6OlL
31143Please respect copyright.PENANAhPR9a4lN4e
Rayhan membelai pantat Ustadza Dewi, dia kembali menekan kemaluannya hingga kepala penisnya benar-benar masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Oughkk... Sempit sekali Ustadza! Ini enak." Desah Rayhan, ia tidak menyangka kalau akan senikmat ini.31143Please respect copyright.PENANANTk7cEDkvj
31143Please respect copyright.PENANAilDVXFRpfx
"Aduh Ray! Kontol kamu besar sekali... Aahkk..."31143Please respect copyright.PENANA97VyGWjLBj
31143Please respect copyright.PENANANjPSmt5iTb
Plaaakk...31143Please respect copyright.PENANAqXqor3g0Sj
31143Please respect copyright.PENANA11AX6YVXdA
Rayhan menampar pantat Ustadza Dewi. "Tapi enakkan Ustadza, hehehe... Aahkk... Tuhan." Lenguh Rayhan ketika batang kemaluannya juga ikut masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi hingga mentok.31143Please respect copyright.PENANAA3JbwwFQZf
31143Please respect copyright.PENANAAs1Jw4bbr9
"Yeaaaaa..." Jerit kecil Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAE34UlsaXOP
31143Please respect copyright.PENANA9FQQNc8Q1W
Pinggulnya tersentak-sentak ketika Rayhan menarik penisnya hingga kepala penisnya berada di bibir anusnya. Lalu dengan dorongan pelan Rayhan kembali membenamkan penisnya ke dalam anus Ustadza Dewi. Secara konsisten Rayhan melakukan gerakan tersebut dengan perlahan.31143Please respect copyright.PENANAVpdUlJNhQG
31143Please respect copyright.PENANApFi86GPSr0
Ustadza Dewi setengah mati menahan pedih di lobang anusnya, tetspi ia tidak meminta Rayhan untuk berhenti, karena ia percaya rasa sakit itu tidak akan lama.31143Please respect copyright.PENANATAAJlxjhvo
31143Please respect copyright.PENANAJfV6SQXRod
Dan benar saja, seiring dengan waktu Ustadza Dewi mulai menikmati penetrasi penis Rayhan di dalam lobang anusnya, seiring dengan anusnya yang mulai bisa beradaptasi dengan ukuran penis Rayhan yang sangat besar itu.31143Please respect copyright.PENANA0a5QQs3Rjg
31143Please respect copyright.PENANAeKGn5ELvTI
"Aahkk... Aahkk... Terus sayang! Oughkk... Sodok anus Ustadza Ray. Aaahk..." Jerit Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAAbPF2miHQ8
31143Please respect copyright.PENANAgP4O77XJpM
Ploookkksss...31143Please respect copyright.PENANA1LhlGSKAh5
Ploookkksss...31143Please respect copyright.PENANAUmgyHFb3J6
Ploookkksss...31143Please respect copyright.PENANAsYPHw3xCOL
31143Please respect copyright.PENANAq53W2gPwml
Rayhan semakin cepat menyodok lobang Anus Ustadza Dewi, jepitan anus Ustadza Dewi di batang kemaluamnya membuat Rayhan merasa sudah hampir berada di puncaknya.31143Please respect copyright.PENANANew6xyovha
31143Please respect copyright.PENANA7DLTm07jNm
"Ustadza saya mau keluar." Ujar Rayhan, ia meremas kuat bongkahan pantat Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANAYkjl3hHORi
31143Please respect copyright.PENANAY4gm8j1dCL
Tidak mau kalah dari muridnya, Ustadza Dewi ikut menggerakkan pantatnya, sementara jarinya menggosok clitorisnya dari bawah. "Bareng sayang... Ustadza juga mau KELUAAAR." Jerit Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANASzjhOaKotV
31143Please respect copyright.PENANA9EATaDwJyH
Beberapa detik kemudian, dengan cara bersamaan mereka berdua menumpahkan hasrat birahi mereka.31143Please respect copyright.PENANAFGcpz3Hjol
31143Please respect copyright.PENANA05doabhjlQ
Rayhan membenamkan penisnya semakin dalam di lobang anus Ustadza Dewi. Giginya menggertak sembari memuntahkan spermanya ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Croooottss... Croooottss... Croooottss..." Pinggul Rayhan tersentak-sentak memuntahkan spermanya.31143Please respect copyright.PENANAxehQMFAYme
31143Please respect copyright.PENANA2BsXwUpR0Q
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr....31143Please respect copyright.PENANA8sRjjtx6Or
31143Please respect copyright.PENANADaZ09yLu2W
Kali ini Ustadza Dewi tidak hanya orgasme, tapi ia juga sampai terkencing-kencing. Hingga air urinnya menggenang diatas tempat tidurnya.31143Please respect copyright.PENANAJ8jyk3VvGR
31143Please respect copyright.PENANAOjWceqt4RT
Perlahan penis Rayhan mulai mengecil dan terlepas dari lobang anus Ustadza Dewi. Saat penis itu terlepas, tampak lelehan sperma Rayhan yang tak tertampung keluar meleleh mengaliri paha Ustadza Dewi yang gemetar.31143Please respect copyright.PENANAR5MAga1CPK
31143Please respect copyright.PENANAcPDmQa4HxW
"Nikmat sekali Ustadza." Lirih Rayhan.31143Please respect copyright.PENANAUuD070DTkg
31143Please respect copyright.PENANAZ1mhpGd26N
Ia rebahan di samping Ustadza Dewi yang langsung memeluk tubuh kekarnya. "Kamu puas sayang, dengan lobang anus Ustadza?" Goda Ustadza Dewi yang kembali merasakan linu di lobang anusnya.31143Please respect copyright.PENANA6eo0UZpKTh
31143Please respect copyright.PENANAQLdzvr9Xcw
"Iya sangat puas." Jawab Rayhan pelan sembari mencium kening Ustadza Dewi.31143Please respect copyright.PENANA7cJ92nvBtm
31143Please respect copyright.PENANATgcP6FyUE6
Ustadza Dewi memejamkan matanya, dan perlahan rasa kantuk mulai menguasai dirinya dan iapun tertidur lelap di dalam pelukan muridnya.31143Please respect copyright.PENANARSUyM8LP7M
31143Please respect copyright.PENANAmFGaeaBr1X
*****31143Please respect copyright.PENANAGeAZS9phMZ
31143Please respect copyright.PENANAd4Xpq6dkOe
31143Please respect copyright.PENANAmBpV99VK7o
31143Please respect copyright.PENANADmRVgascQF
31143Please respect copyright.PENANA8XVXLhNKPz
Akhir-akhir ini Julia sering melihat sahabatnya Zaskia lebih banyak melamun di kantor ketimbang pulang kerumah ataupun ke kantin ketika jam istirahat sekolah, atau ketika ia tidak ada jam mengajar. Seperti pagi ini, Zaskia tidak memiliki jam mengajar, tetapi ia memilih diam di kantor sembari bengong. Dan sesekali jemarinya tampak bermain dengan pulpen.31143Please respect copyright.PENANAbAzz5WgQ6E
31143Please respect copyright.PENANArLOhTh9jl4
Julia sangat paham apa yang tengah terjadi dengan sahabatnya saat ini. Ia tau kalau sahabatnya saat ini sedang jatuh cinta, tapi masalahnya Zaskia malah jatuh cinta dengan Adik kandungnya sendiri tanpa ia sadari.31143Please respect copyright.PENANAlrq1bCLqrp
31143Please respect copyright.PENANASUxyx88hbF
Sebagai sahabat seharusnya Julia mengingatkan bahayanya perasaan yang ada di dalam hati sahabatnya. Tetapi Julia malah melakukan sebaliknya, ia dengan sengaja membuat perasaan Zaskia kian berkembang, seakan ia mendukung cinta terlarang sahabatnya dengan adiknya.31143Please respect copyright.PENANAbaOrR6fv2U
31143Please respect copyright.PENANAYlvQ666URP
"Bengong lagi." Tegur Julia.31143Please respect copyright.PENANAF4ORQkFY2G
31143Please respect copyright.PENANA60t3FRnnMo
Zaskia menghela nafas. "Ana lagi bingung uhkti." Jujur Zaskia. Toh tidak ada gunanya ia menutupi perasaannya saat ini.31143Please respect copyright.PENANAYtss6BJ7o1
31143Please respect copyright.PENANA69u5m0I3ZC
"Coba cerita."31143Please respect copyright.PENANAmbgDumAtbg
31143Please respect copyright.PENANAw94E06OZrB
"Ana gak ngerti dengan perasaan ana saat ini, kenapa ana bisa sangat marah kepada Rayhan, padahal kalau di pikir-pikir ana terlalu berlebihan." Ujar Zaskia, dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.31143Please respect copyright.PENANAhngh3Cowd5
31143Please respect copyright.PENANAUVNUNhoBP8
Julia menganggukkan kepalanya. "Emang apa masalahnya Uhkti?" Tanya Julia.31143Please respect copyright.PENANAju1nAZyUt2
31143Please respect copyright.PENANA7jEJIWhwE1
"Semalam Rayhan pulang subuh, padahal sebelum dia sudah berjanji kalau ia akan menjaga Ana, tapi nyatanya dia malah keluyuran hingga subuh." Bibirnya merucut ke depan, mengingat kejadian semalam yang membuatnya sangat kesal terhadap adik kandungnya.31143Please respect copyright.PENANAJvgfMp4dzj
31143Please respect copyright.PENANAuBdY0Kh77D
"Jadi kamu marah gara-gara itu?"31143Please respect copyright.PENANALydUEgaafN
31143Please respect copyright.PENANACcFpRvfGIu
Zaskia menganggukan kepalanya. "Dia tidak bisa memegang omongannya." Zaskia diam sejenak, sembari menatap keluar jendela kantor. "Tapi... Kalau di pikir-pikir anak seusia Rayhan sangat wajar kalau dia belum bisa memegang ucapannya." Lirih Zaskia pelan.31143Please respect copyright.PENANAUNK5z5R3pN
31143Please respect copyright.PENANApyXE4WJJFw
"Ana mengerti perasaan Uhkti Zaskia! Tapi menurut Ana Rayhan bukan tipe anak seperti itu. Walaupun ia masih muda, tapi ia berpandangan luas."31143Please respect copyright.PENANALgHPQwD7F9
31143Please respect copyright.PENANAQAc8SEkWxC
"Kalau begitu kenapa ia mengabaikan janjinya." Sengit Zaskia.31143Please respect copyright.PENANALyWMH05WVy
31143Please respect copyright.PENANADR1Zuxcx9C
Julia kembali tersenyum. "Ana yakin Rayhan pasti memiliki alasan kuat kenapa semalam ia menghilang." Jelas Julia kepada Zaskia.31143Please respect copyright.PENANAT4RQ40BXm8
31143Please respect copyright.PENANAl9gSxXF4U9
"Mungkin. " Jawab Zaskia acuh.31143Please respect copyright.PENANAl6oNhACozw
31143Please respect copyright.PENANAzA9MzRrnEC
Gadis cantik itu kembali hanyut dalam lamunannya, ia sangat tidak mengerti dengan perasaannya saat ini kepada Rayhan. Terkadang ia melihat sosok Rayhan seperti bukan Adik kandungnya, melainkan sosok pemuda tampan yang selalu ada untuknya.31143Please respect copyright.PENANAhZSZ6DGF4q
31143Please respect copyright.PENANApmvXyHLsuM
****31143Please respect copyright.PENANAPmiV9kHipB
31143Please respect copyright.PENANA0TRjYI2cHn
Di tempat berbeda, di kediaman Ustadza Dwi...31143Please respect copyright.PENANADcElxdvVb6
31143Please respect copyright.PENANA9ilLGEsSGG
Wanita berusia 38 tahun itu tengah sibuk mencuci piring ketika seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia bergegas membasuh kedua tangannya yang di penuhi busa sabun. Buru-buru ia mengelap tangannya dengan gamis yang ia kenakan tanpa perduli gamisnya menjadi kotor.31143Please respect copyright.PENANAPQGFEl2qWP
31143Please respect copyright.PENANAgyWgYdY1id
Setibanya di depan pintu rumahnya, ia bergegas membuka pintu rumahnya dan ternyata yang datang adalah petugas kebersihan bernama Imbron.31143Please respect copyright.PENANAddRvt5XPwr
31143Please respect copyright.PENANAcho2quMoK1
Sejenak Ustadza Dwi terdiam melihat sosok Imbron yang bertubuh besar. Kedua tangan Imbron yang berada di depan terlihat begitu kekar mengingatkannya dengan sosok kolor ijo yang semalam telah menodainya.31143Please respect copyright.PENANAXS3OthDi07
31143Please respect copyright.PENANASt6y8byuJH
"Maaf, katanya Ustadza memanggil saya." Sapa Imbron.31143Please respect copyright.PENANAM5xV7LfG8u
31143Please respect copyright.PENANA8BAOMIOFxE
Ustadza Dwi tersentak sadar dari lamunannya. "Eh iya, saya mau minta tolong sama bapak." Ujar Ustadza Dwi yang sempat gugup karena pikiran yang menerawang.31143Please respect copyright.PENANALmqTndpn24
31143Please respect copyright.PENANAuxsKlm27g1
"Apa yang bisa saya bantu Ustadza."31143Please respect copyright.PENANAX9YAz1vGqO
31143Please respect copyright.PENANAmdFyf0SVRM
"Genteng rumah saya ada yang pecah, Bapak bisa bantu menggantikannya?" Tanya Ustadza Dwi. Yang diam-diam tengah mengagumi bentuk tubuh Pak Imbron.31143Please respect copyright.PENANA2pJT1J3qhu
31143Please respect copyright.PENANAlVVeVNbSsh
"Bisa Bu, boleh saya lihat?"31143Please respect copyright.PENANAnOOO10tlq1
31143Please respect copyright.PENANAfWoiGxqxUq
Ustadza Dwi mengangguk. "Boleh, ayo masuk." Ujar Ustadza Dwi mempersilahkan Imbron masuk ke dalam rumahnya. Padahal saat ini di rumahnya sedang tidak ada orang lain kecuali dirinya.31143Please respect copyright.PENANAO3mfgqoldx
31143Please respect copyright.PENANASMjd5OhAw6
Dengan senang hati Imbron mengikuti langkah kecil Ustadza Dwi. Saat matanya melirik kearah bongkahan pantat Ustadza Dwi yang di balut gamis berwarna hijau lumut, membuat Imbron kembali teringat ketika ia tidak sengaja mengintip Ustadza Dwi yang tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi. Membayangkan kejadian waktu itu, membuat penis Imbron menggeliat di dalam celana lusuhnya.31143Please respect copyright.PENANAchtqFSCxVD
31143Please respect copyright.PENANAAFlyrM7F0W
Tanpa merasa khawatir, Ustadza Dwi memperlihatkan genteng dapurnya yang pecah karena ketimpa ranting pohon semalam. Dan gara-gara suara genteng tersebut, ia di pertemukan dengan si Kolor Ijo. Entah itu sebuah keberuntungan atau musibah bagi Ustadza Dwi.31143Please respect copyright.PENANAx7Qac1lBa3
31143Please respect copyright.PENANANC6goNcrjZ
"Ada dua yang pecah!" Gumam Imbron sembari melihat langit-langit dapur rumah Ustadza Dwi. "Ada tangga?" Imbron kembali melihat Ustadza Dwi yang tengah bengong.31143Please respect copyright.PENANAQNH9WIp3PA
31143Please respect copyright.PENANAijDs8gun9l
Diam-diam Ustadza Dwi tengah melihat kearah tonjolan besar di selangkangan Imbron, pikiran kotornya mengembara membuatnya kehilangan fokus. Imbron yang menyadari kemana arah tatapan mata Ustadza Dwi hanya terkekeh di dalam hati, ia tidak menyangka kalau seorang Ustadza bisa kehilangan kontrol hanya karena melihat selangkangannya.31143Please respect copyright.PENANArPg2JSkZMv
31143Please respect copyright.PENANAS8hIhkIEh6
Tetapi walaupun begitu Imbron tidak berani mengambil tindakan yang beresiko, bagaimanapun juga Ustadza Dwi adalah wanita terhormat. Bisa berbahaya kalau ia nekat melakukan tindakan asusila terhadap Ustadza Dwi.31143Please respect copyright.PENANAniAb4Va0mY
31143Please respect copyright.PENANALpqAv6vbzL
"Ustadza!" Panggil Imbron.31143Please respect copyright.PENANA4PFh58rjtG
31143Please respect copyright.PENANAwU1XNuXNOz
Dwi segera tersadar dari lamunannya. Wajahnya yang putih mendadak berubah menjadi merah padam. "Astaghfirullah Maaf! Tadi bilang apa?" Tanya Ustadza Dwi salah tingkah.31143Please respect copyright.PENANAAGJbhuZLqX
31143Please respect copyright.PENANAoBMftEV9fh
"Ada tangga?" Ulang Imbron.31143Please respect copyright.PENANAdH9g2xCmK1
31143Please respect copyright.PENANATl6eRdLy36
"Oh iya ada di belakang."31143Please respect copyright.PENANANQNUT5XWoP
31143Please respect copyright.PENANAcgUjlWS0MS
Ustadza Dwi menemani Imbron kebelakang rumahnya untuk mengambil tangga dan dua keping genteng untuk menggantikan genteng yang jebol. Ia kembali ke dapur, selagi Imbron sibuk memposisikan tangga, lagi-lagi Ustadza Dwi ketangkap basah tengah melihat selangkangan Imbron.31143Please respect copyright.PENANAPKd25Iilp6
31143Please respect copyright.PENANANLaDHjPA1x
Wanita berhijab merah muda itu juga tidak mengerti kenapa ia selalu saja fokus kearah selangkangan Pak Imbron.31143Please respect copyright.PENANAGW4hguousJ
31143Please respect copyright.PENANA2UPf46QkDR
Pria berusia 56 tahun itu tampak menyeringai bangga saat mengetahui ketertarikan Ustadza Dwi terhadap selangkangannya. Mengingat dirinya dari golongan rendah, tentu saja ia menjadi senang karena di lirik oleh wanita sekelas Ustadza Dwi.31143Please respect copyright.PENANAfqIpRbzsSk
31143Please respect copyright.PENANA9EymPcfEK3
Dengan perasaan yang tidak menentu Ustadza Dwi membantu memegangi anak tangga ketika Pak Imbron menaiki anak tangga yang berbentuk huruf A. Diam-diam Ustadza Dwi menelan air liurnya setiap kali melihat tonjolan di celana hitam yang di kenakan Imbron. Diam-diam ia mulai menerka-nerka ukuran penis Pak Imbron.31143Please respect copyright.PENANASe49cfJBHw
31143Please respect copyright.PENANAYnthnWx3No
"Bisa gak Pak?" Tanya Ustadza Dwi.31143Please respect copyright.PENANAlBFXXGjB5Y
31143Please respect copyright.PENANAft6a9C2slZ
Dari atas Imbron melihat kebawah, wajah cantik Ustadza Dwi terlihat begitu indah di lihat dari atas. "Insyaallah bisa Ustadza! Ini tinggal di ganti aja." Jawab Imbron.31143Please respect copyright.PENANAhdCjTGT0oV
31143Please respect copyright.PENANAGTEEIO0jM9
"Tolong ya Pak."31143Please respect copyright.PENANAmAliQ6alzh
31143Please respect copyright.PENANAeiJOJ1cMJ4
Imbron segera mengambil genteng yang telah rusak dan menggantikannya dengan yang baru.31143Please respect copyright.PENANA040FZXnxBx
31143Please respect copyright.PENANAxoKcY3xnha
Tidak butuh waktu lama bagi Imbron yang memang cukup berpengalaman. Dalam hitungan menit, ia telah selesai mengganti genteng rumah Ustadza Dwi yang jebol dengan genteng yang baru. Ustadza Dwi tampak puas dengan hasil pekerjaan Imbron.31143Please respect copyright.PENANAW16Jd2q41b
31143Please respect copyright.PENANA4MSUTaiNq1
Saat Imbron ingin turun, lagi-lagi Ustadza Dwi memegangi tangga. Posisi Imbron yang turun menghadap kearahnya, membuat Ustadza Dwi dapat melihat jelas tonjolan besar yang ada di celana lusuh Imbron.31143Please respect copyright.PENANAYfURU2zu34
31143Please respect copyright.PENANAHLAXOmV37w
"Ya Tuhan, besar sekali." Gumam Ustadza Dwi.31143Please respect copyright.PENANAKvGsLbQswB
31143Please respect copyright.PENANA9Q7H1eUxOi
Jantung Ustadza Dwi berdetak cepat, dan nafasnya memburu melihat tonjolan di celana Pak Imbron.31143Please respect copyright.PENANAOnPx5xrqVS
31143Please respect copyright.PENANA5Hgxc8dE8J
Sementara Imbron dengan sengaja berlama-lama, seakan ingin memperlihatkan tonjolan di celana lusuhnya. Tentu saja apa yang di lakukan Imbron membuat Ustadza Dwi panas dingin. Ia sangat yakin sekali, kalau di balik celana itu ada benda besar yang bisa membuatnya ketagihan.31143Please respect copyright.PENANA5HIegnUAAR
31143Please respect copyright.PENANAkY4jtKShia
"Sudah selesai Bu." Ujar Imbron.31143Please respect copyright.PENANA6v3TdziOB6
31143Please respect copyright.PENANAtyfTzMSpUR
Ustadza Dwi tersenyum senang. "Terimakasih banyak ya Pak! Gak kebayang kalau gak ada Bapak." Ujar Ustadza Dwi jujur, mengingat curah hujan yang akhir-akhir ini cukup tinggi.31143Please respect copyright.PENANA1g2HV1CLbK
31143Please respect copyright.PENANATC13oFYoaT
"Sama-sama Ustadza! Kalau tidak ada lagi yang perlu di bantu, saya mau pamit pulang." Ujar Pak Imbron.31143Please respect copyright.PENANAunJBLUXhLb
31143Please respect copyright.PENANAuqAVAl729n
Entah kenapa Ustadza Dwi malah mencegahnya. "Kok buru-buru sekali Pak, biar saya buatkan minuman dulu ya Pak." Usul Ustadza Dwi, ia merasa tidak ada salahnya kalau ia sedikit melayani Pak Imbron mengingat pria paru baya itu baru saja membantunya.31143Please respect copyright.PENANAKIZSAJ0yzB
31143Please respect copyright.PENANAHY1CPYDEaE
"Wah saya jadi merepotkan Ustadza."31143Please respect copyright.PENANAtB7HA1u70T
31143Please respect copyright.PENANAHcUuYHKYz3
"Gak repot kok Pak!" Ujar Ustadza Dwi tersenyum manis. "Sebentar ya Pak." Ustadza Dwi segera menghangatkan air untuk membuatkan segelas kopi.31143Please respect copyright.PENANAzsX1YuTl39
31143Please respect copyright.PENANAH63RV4vL8C
Sementara Imbron duduk di kursi makan sembari menunggu Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.31143Please respect copyright.PENANAMkVHIqNyGH
31143Please respect copyright.PENANA4wuJ0VackV
Sesekali wajah Imbron menegang, membayang kemolekan tubuh Ustadza Dwi. Ingin rasanya ia mendekap dan memperkosa Ustadza Dwi, tapi sayangnya ia tidak memiliki keberanian sebesar itu, walaupun ia tau kalau Ustadza Dwi juga memiliki ketertarikan kepada dirinya.31143Please respect copyright.PENANAu7MerngZB4
31143Please respect copyright.PENANAatBBZcBGZg
Tidak lama kemudian Ustadza Dwi menyajikan dua gelas kopi untuk mereka nikmati bersama. Sembari menikmati segelas white kopi mereka mengobrol ringan, dari kehidupan Imbron yang di tinggal Istrinya, hingga keputusan Pak Imbron yang tidak ingin menikah lagi.31143Please respect copyright.PENANAghfwdRv5Ub
31143Please respect copyright.PENANA4bhnzucD87
"Maaf Pak! Sebagai orang dewasa apa Bapak tidak butuh seorang wanita untuk itu..." Tanya Ustadza Dwi agak canggung karena pertanyaannya sedikit pribadi.31143Please respect copyright.PENANAY21vXcV6qG
31143Please respect copyright.PENANAEMRLHHQTRw
Pak Imbron tersenyum tipis. "Masuk Bu Ustadza ngentot?" Ujar Pak Imbron santai.31143Please respect copyright.PENANAB1MeyE75qE
31143Please respect copyright.PENANA2SYcHjabLn
"Hmmm... Iya, kira-kira begitu." Lirih Ustadza Dwi agak jengah.31143Please respect copyright.PENANA0foKT44jg4
31143Please respect copyright.PENANA8E2CWEbEqh
Imbron mengalihkan pandangannya sejenak, lalu kembali menatap Ustadza Dwi. "Terkadang saya merasa kesepian, tapi biasanya saya melakukan onani sebagai gantinya." Jelas Pak Imron gamblang.31143Please respect copyright.PENANAolOSNtUoMh
31143Please respect copyright.PENANAf3jXjTLrZs
"Onani?" Heran Ustadza Dwi.31143Please respect copyright.PENANA3unX7pJrP0
31143Please respect copyright.PENANAd3if6HJEiV
"Ngocok kontol Ustadza." Tembak Imbron gamblang.31143Please respect copyright.PENANA8kbkKWSMPo
31143Please respect copyright.PENANAVQvOiDp4h0
Wajah putih Ustadza Dwi mendadak merah merona mendengar pengakuan Imbron yang terlalu ceplas-ceplos. Rasanya tidak pantas pria paru baya itu berkata kotor, apa lagi di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza.31143Please respect copyright.PENANAqxl5d07SaP
31143Please respect copyright.PENANA0zvrIpaZBk
Beruntung ia berhadapan dengan Ustadza Dwi yang memahami pemilihan kata yang di gunakan Imbron.31143Please respect copyright.PENANA5k9Aq5EThV
31143Please respect copyright.PENANAIBbM2jD1B9
*****31143Please respect copyright.PENANAPiLZTs6LR5
31143Please respect copyright.PENANAG3Xpasbsh2
31143Please respect copyright.PENANAiJcag07dTy
31143Please respect copyright.PENANALvqnReIZPO
31143Please respect copyright.PENANAf19F6v6I5K
Pulang sekolah...31143Please respect copyright.PENANALMI3Sg1B1M
31143Please respect copyright.PENANAJmdhGhFlCa
"Rayhan hari ini gak masuk ya?" Tanya Doni31143Please respect copyright.PENANA2cMC0RveGf
31143Please respect copyright.PENANAqKZ2RZPACZ
Azril yang berjalan beriringan dengan Doni hanya mengangguk pelan. "Mungkin lagi sakit!" Tebak Azril.31143Please respect copyright.PENANAUxJ3aJ2tmd
31143Please respect copyright.PENANAs0aOsOixnd
"Gimana kalau kita ke rumahnya aja." Usul Nico.31143Please respect copyright.PENANAWN8qyl10kJ
31143Please respect copyright.PENANAkLYqBV2RyN
"Liat besok aja! Kalau dia gak masuk baru kita jinguk rame-rame." Ujar Azril, entah kenapa hari ini ia ingin segera pulang kerumah. "Aku duluan ya." Lanjut Azril bergegas meninggalkan kedua sahabatnya.31143Please respect copyright.PENANAacsDMFxQ2y
31143Please respect copyright.PENANAcpjlyWarlg
Ia melangkah cepat menuju rumahnya. Ada rasa rindu yang luar biasa membunca di hatinya. Keinginannya melihat Ibu Tirinya, membuatnya menolak ajakan kedua sahabatnya untuk menjenguk Rayhan yang hari ini membolos sekolah tanpa ada pemberitahuan.31143Please respect copyright.PENANAPo5bqbLp1m
31143Please respect copyright.PENANABvDf0jnVdy
Setibanya di rumah Azril segera mencari sosok Ibu Tirinya, ia menuju kamar Ibu Tirinya.31143Please respect copyright.PENANAjAOfWqyiaM
31143Please respect copyright.PENANAeDZWjnscuX
Baru saja sedikit daun pintu yang terbuka, Azril mengurungkan niatnya memanggil Ustadza Laras ketika ia melihat wanita cantik itu berdiri di depan cermin hanya memakai selembar handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Ia dapat melihat seperempat punggung mulus Laras, dan rambutnya yang terurai panjang.31143Please respect copyright.PENANAXSYJbAkorc
31143Please respect copyright.PENANANEwt6MIAHl
Azril dapat merasakan geliat burungnya yang ada di balik seragam sekolah ia kenakan. Bayangan tubuh molek Ustadza Laras kembali terngiang-ngiang di benaknya.31143Please respect copyright.PENANA3lb0zZkWgM
31143Please respect copyright.PENANAGznh3VLAyh
"Umi!" Lirih Azril.31143Please respect copyright.PENANAV7p1cBI9SJ
31143Please respect copyright.PENANALR6HXS0gYw
Laras yang tidak menyadari kehadiran Azril hanya diam terpaku di depan cermin. Sesekali tubuhnya terguncang, mengingat satu jam yang lalu ia di paksa melayani nafsu bejat keponakannya sendiri. Ia tidak menyangka kalau Daniel akan tega melakukannya.31143Please respect copyright.PENANAUgF3ILirZo
31143Please respect copyright.PENANAUhWXAneNFI
Tapi harus di akui kalau persetubuhan beberapa waktu yang lalu memang menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa. Baru kali ini ia merasakan nikmatnya bercinta.31143Please respect copyright.PENANAogtcSw4zAU
31143Please respect copyright.PENANAYYIth27etH
Sampai detik ini, Laras masih bisa merasakan penis Daniel berada di dalam rongga vaginanya. Bahkan tadi ia sempat memeriksa lobang vaginanya yang kini mengangah di bandingkan sebelumnya.31143Please respect copyright.PENANA1za6VMTfph
31143Please respect copyright.PENANAttjE109ukI
"Astaghfirullah!" Desah Laras pelan.31143Please respect copyright.PENANALYhNK4z4wF
31143Please respect copyright.PENANA0adUTxTFas
Ia berusaha membuang bayangan tubuh Daniel yang telah mendekapnya dengan erat.31143Please respect copyright.PENANA6eeHbBWiID
31143Please respect copyright.PENANAvJhJVkUWHB
Setelah merasa cukup tenang, Laras melepas pengikat handuk yang menempel di tubuhnya. Dengan perlahan handuk putih tersebut merosot kelantai kamarnya, meninggalkan tubuh telanjangnya yang di penuhi bekas perzinahaannya bersama keponakannya sendiri.31143Please respect copyright.PENANAI0BSKZn5vr
31143Please respect copyright.PENANAyJvid0T0Hy
Ada beberapa bekas cupangan di bagian leher dan dadanya, sementara di selangkangannya tampak memerah karena benturan selangkangan mereka berdua. Dan di bagian pantatnya, terdapat cap lima jari yang tertinggal.31143Please respect copyright.PENANAk5EALvwLk1
31143Please respect copyright.PENANA343s0N6i6o
Azril yang berada tidak jauh dari belakangnya, dapat melihat jelas bekas merah yang menempel di pantat mulusnya.31143Please respect copyright.PENANAXpHfUJEovZ
31143Please respect copyright.PENANAzXDrU93uJK
Tetapi pemuda itu tak begitu perduli, ia terlalu menikmati pemandangan indah yang ada di hadapannya saat ini. Bahkan kini tangannya sudah berada di dalam celananya.31143Please respect copyright.PENANArG8DhjAoMC
31143Please respect copyright.PENANAjkkY5YlHTm
Laras membuka lemari pakaiannya, ia mengambil satu set pakaian dalam yang terbilang seksi. Ia memakai bra jenis bikini yang hanya menutupi seperempat payudaranya, di padu dengan celana dalam berenda transparan merek erlanlee berwarna merah terang.31143Please respect copyright.PENANAavNaIyKx10
Mata Azril sampai melotot ketika Laras membungkuk dan memakai celana dalamnya. Seksi... Sungguh sangat seksi sekali pakaian dalam yang di kenakan Laras.31143Please respect copyright.PENANA2tTQi3xBiK
31143Please respect copyright.PENANAPtS067NEh4
Kemudian Laras mengambil gamis berwarna hijau lumut di padu dengan warna coklat. Di bagian atasnya terdapat tiga kancing dan di bagian rok bawahnya terdapat motif bunga berwarna emas timbul. Dengan gamis tersebut, Ustadza Laras terlihat sangat anggun.31143Please respect copyright.PENANAJljtccFEuz
31143Please respect copyright.PENANAb1QGCWbQD9
31143Please respect copyright.PENANA7qMHbAh1rh
"Azril!" Kaget Laras saat ia berbalik menghadap pintu kamarnya yang sedikit terbuka.31143Please respect copyright.PENANAPJUr151pvD
31143Please respect copyright.PENANAlp55A8ZdTp
Azril mendadak kagok. "U-umi."31143Please respect copyright.PENANAI2eGyjxBWn
31143Please respect copyright.PENANAhGe04PfdQE
"Kamu sudah lama di sana?" Tanya Laras curiga, melihat reaksi anaknya. Ia sempat berfikir kalau putranya sudah cukup lama berada di sana, tapi ia buru-buru menepisnya.31143Please respect copyright.PENANAbDtDmEd693
31143Please respect copyright.PENANAy4EUyVKdFo
"Baru aja Mi." Jawab Azril.31143Please respect copyright.PENANAR5vrAKZeUw
31143Please respect copyright.PENANA0RDTc1Q1w4
Laras tersenyum manis, rasanya memang tidak mungkin Azril mengintipnya berganti pakaian mengingat putranya seorang pemuda beriman.31143Please respect copyright.PENANAgL1WDbe20f
31143Please respect copyright.PENANAjsxNjyR4Ms
Laras menghampiri anaknya dan kemudian ia meminta Azril untuk segera berganti pakaian, sementara dirinya menyiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya. Sejenak ia melupakan kejadian tadi pagi.31143Please respect copyright.PENANAeyTJRKC4m0
31143Please respect copyright.PENANAI9a1srovvJ
*****31143Please respect copyright.PENANAdZnwgWgG5G