(4 Juli…)
(MannaLand, Great Yarmouth, adalah taman bermain yang lokasinya berdekatan dengan Great Yarmouth Joy Beach.)
(Sejujurnya…. Seseorang mendapat pemikiran seperti itu ketika memutuskan untuk naik suatu wahana di Great Yarmouth Joy Beach tahun depannya.)
(Jalanan dipenuhi keramaian dan penampakan wajah – wajah riang. Ada yang berkeluarga, dengan anak laki – laki atau perempuannya di leher sang ayah. Ada juga muda – mudii sekitar 18 tahun enam orang saling tarik menarik dengan kawannya hanya untuk naik suatu wahana. Mereka tampak dalam keadaan bercanda ketika memutuskan sesuatu. Beberapa ada yang terlihat senang dan lebih bersemangat, namun ada pula yang wajahnya hijau memucat dan tampaknya bila tidak menemukan toilet, mulutnya akan meledakkan sesuatu.)
(Semuanya terlihat ramai. Kecuali kami, yang justru berjalan bersama berdekatan meski dalam benak sejujurnya kami ini terpaut jarak dari rumah ke rumah.)
(Well, kami telah menumpangi semua wahana dan sekarang lebih mudah bila dikatakan tinggal pulang. Namun kami memilih terlontang – lantung jalan – jalan kecil.)
(Tidak di food court, atau dalam keadaan menikmati makanan. Tidak juga dalam perasaan gundah seperti tahun lalu, karena Billy Marsh membantu kami menemukan jalan keluar.)
(Permasalahan kami sewaktu di Norwich Market, membicarakan soal pekerjaan dan masa depan tuntas hanya karena Billy Marsh yang mengusahakan. Saya selalu kagum dengan orang sepertinya yang tampaknya tidak punya motif terselubung untuk membantu kami.)
(Nick Gill masih menjadi teknisi lepas, namun kini dia sering ke kantor untuk melakukan perawatan harian mesin – mesin pembasmi hama.)
(Alwen Howell, bekerja di relasi perusahaan Ghostic, yaitu jasa pengiriman yang letak warehouse drop point-nya berada di dekat Ghostic Pest Control, kompleks preindustrian Fabulous Briar, Calpice Road, Norfolk.)
(Saya, kini menjadi partner Billy sekaligus tim Research Development di Ghostic Pest Control.)
(Semua dalam keadaan di puncak harapan. Roda perekonomian yang bolong setidaknya berhasil ditambal, sehingga kami masih terus bisa memancal sepeda dengan tenang. Mudah – mudahan sampai tujuan.)
(Kami kemudian duduk bersama di kursi kayu yang monoton hanya beda di warna. Kursi kaku, kursi taman, kursi taman bermain pada umumnya.)
(Di tengah keramaian para insan, kami memandangi mereka sambil beristirahat.)
(Berempat. Lebih tepatnya dua – dua. Atau sebenarnya hanya kami berdua saja?)
(Karena di antara kami berempat, hanya kami berdua yang seperti orang asing.)
“Apa kau punya rencana setelah ini, Sweetheart?”
“Entahlah, denganmu mungkin?”
(Meski kami duduk dua – dua, mereka ini seperti lem. Saling merangkul satu sama lain. Saya yang hendak ingin mengatakan sesuatu,malah tidak bisa.)
(Sebenarnya itu memang bisa dikatakan normal.)
(Karena kami sering bertemu di tempat kerja pula, saya menyadari hal itu sering terlihat oleh mata kepala saya. Lebih tepatnya setelah pulang bekerja. Mereka sering mampir untuk makan bersama atau menginap bersama barangkali?)
(Hanya saja, saya cukup prihatin dengan Billy. Karena saya tidak pernah mengasihani diri saya, lantas saya menghasihani Billy.)
“Erh-hem! Maaf menganggu kalian-tapi… setelah ini-aku- ada acara, lebih tepatnya…um?”
(Arah pandangnya tegar tanpa ekspresi dan menghadap depan, Billy berdeham demi menyelamatkan situasi canggung kami berdua. Tentu, saya juga ingin secepatnya pulang daripada mendengar romeo dan juliet memainkan peran mereka.)
“Bos Billy, maaf! Jam berapa kira – kira?”
(Nick Gill memanggilnya begitu karena Billy memberinya pekerjaan yang stabil meski masih terhitung pekerja lepas. Aku mendengar, surat keputusan pengangkatannya akan datang setahun kemudian. Dia ini pria yang ramah dan agak humoris. Dulu sebelum diberi pekerjaan, dia memanggil Billy dengan panggilan sobat. Rasa – rasanya mereka dulu sangat akur.)
(Sekarang pun tak ada masalah. Hanya saja, saya merasa itu sedikit berbeda.)
(Sementara Alwen Howell, adalah wanita yang selalu bertindak ceroboh. Meski begitu, saya sangat menghormatinya. Setelah kami mendapat pekerjaan yang kebetulan tempatnya berdekatan dengan kami berempat, saya sering menghabiskan waktu dengan Alwen Howell.)
(Saya belajar banyak hal tentang cara menenangkan diri dan mencari hiburan. Karena saya tipikal pembaca buku. Dan karena Alwen Howell, saya mendapat hobi baru seperti menonton drama, bioskop, bermain permainan arcade hingga di taman bermain ini. Saya bersyukur untuk itu.)
“Yeah, seperti biasa, kau tahu aku. Entah mengapa kesibukan ini mengangguku di saat – saat penting?”
“Uh huh?Bos manajer memang berada di tempat spesial sih?”
(Ucap Nick Gill pada Billy seolah memberinya semangat. Alwen Howell juga memberinya senyuman secercah harapan. Namun dalam dua detik, ponsel di sakunya berbunyi.)
“Ya halo, saya sendiri Billy Marsh dari Ghostic Pest Control. Hari ini saya ada pertemuan dengan Tn. Vic-uh.. sekitar pukul 3 sore. Masih ada sekitar 10 menit lagi. Boleh saya menunggu di luar ruang rapat?”
“…..”
“Begitu? Baik, baik.”
“….”
“Oh-tidak, tidak. Tidak perlu, Terima kasih, saya akan segera ke sana secepatnya.”
(Billy memasukan kembali ponselnya, lalu beranjak dari duduknya.)
“Kau akan pergi sekarang Bos Billy?”
“Panggilan tugas, kalian pulang boleh pulang duluan.”
“Hati – hati di jalan!”
(Kataku dan Alwen Howell bersamaan. Begitulah Billy pergi meninggalkan kami bertiga. Namun, entah bagaimana aku mendengar sedikit perkataannya melalui dua telingaku yang sehat dan tajam yang tidak pernah ditempeli headshet atau headphone sekalipun.)
“Entah mengapa kesibukkan ini datang di waktu yang tepat,”
(Saya tahu di kantor bahwa Billy orang yang sibuk. Saya bisa mengerti betapa menyebalkannya saat itu terjadi. Tapi itu adalah resiko menjadi orang penting di perusahaan.)
(Kami tidak ada kegiatan setelah capek naik semua wahana dan yang terakhir dan tidak pernah terlewatkan, kincir ria. Oh ya, kincir ria di MannaLand punya gondola yang didesain balon udara.)
(Bagiku semua kincir ria sama saja. Itu hanya berhubungan dengan kenyamanan di dalamnya. Sejauh ini, milik Miss Davies yang terbaik. Bukan hanya sekedar kincir ria, Miss Davies menyebut itu Georgia Wheel. Dan saya, tidak terlalu memperdulikan filosofi apapun tentang itu lagi.)
“Kau-barangkali mau naik wahana lagi, Eira?”
“Tidak, aku sudah selesai dengan taman hiburan ini,”
“Aku tak menyangka waktu liburan hanya sesingkat ini.”
(Kami pun keluar dari taman bermain MannaLand. Sebenarnya besoknya adalah minggu dan kami bertiga masih dihitung libur.)
(Kecuali Billy bila ada klien yang menganggu waktunya di hari libur atau Alwen Howell yang hanya punya hari libur di hari sabtu saja.)
(Kami berjalan beberapa meter dari MannaLand. Sebenarnya saya heran setelah ini kita akan kemana lagi? Mengingat melakukan riset juga membutuhkan waktu dan kami bahkan ke MannaLand saja berkat rekomendasi seorang klien. Lebih tepatnya, dari Billy yang melakukan bisnis.)
(Tiba – tiba setelah beberapa meter, kami bertiga melihat suatu papan nama taman bermain lain. Seolah mereka ini bertetanggaan.)
“Hey, bagaimana kalau kita ke sana tahun depan?”
“Aku tidak menyangka sedekat ini, Sweetheart!”
“Bagaimana, Eira? Nanti kita coba kabari Billy?”
(Saya mengangguk saja dengan tidak tahu bagaimana cara menyanggah. Saya kira saya hanya akan menikmati dan melewati waktu begitu saja.)
(Sebenarnya saya bersyukur kami sedekat ini, ditambah pekerjaan kami yang berdekatan. Sehingga kami bisa bercengkrama kapanpun.)
(Tapi jauh dari lubuk hati saya terdalam, seharusnya saya lebih bisa percaya diri menangani permasalahan di perusahaan kama saya bekerja.)
(Pertemuan itu akan jauh lebih berkesan bila kita bertemu setahun sekali. Namun pertemuan sekali dalam setahun yang sebenarnya tidak mempertemukan kita dalam setahun sekali karena kita berdekatan dan mudah bercengkrama bersama, itu hanya mengurangi maknanya.)
(Well, walaupun selalu ada tempat spesial saat di pertemuan kedua.)
(Saya tidak akan pernah melupakan itu. Saya bisa belajar bagaimana merasakan senang, bagaimana merasakan sedih, dan bagaimana merasakan kecewa.)
(Itu karena satu di antara kami, sebenarnya telah selesai dengan taman hiburan sejak dua tahun sebelum kami pergi ke MannaLand.)
(Dan lumrah saja, kini itu menjadi dua orang.)
(‘Ketika tidak ada perasaan lagi di hati, apa yang mau dicari dari Ferris Wheel?’ Begitu kata orang itu padaku. Meskipun jujur saja…)
(Saya bisa mengatakan hal yang sama padanya.)
***
ns 172.70.131.115da2