“Tapi bagaimana mungkin!? Tapi bisa saja ‘kan kalau Hypoglycemia tidak terdeteksi saat otopsi?”
“Meh… itu sulit dipercaya mengingat tim forensik anda juga mendeteksi Pneumonia. Itu sama halnya. Well, M. Marsh juga tak kemana – mana. Anda bisa minta waktunya sebentar di rumah sakit nanti,”
Aku kembali menjelaskan apa yang kumengerti. Aku memakai metode lempar pertanyaan. Bukan berarti aku tahu segalanya, bukan juga karena aku memberi kuis yang Feline selalu salah mengartikan. Aku hanya ingin pendapat dari yang orang lain pikirkan. Pendapat yang memang keluar dari bagaimana otak mereka berpikir terhadap petunjuk yang kuberikan, sehingga itu menghasilkan ide yang benar – benar dipikirkan. Bukan menunggu inisiasi dariku.
Misalnya Apakah ayam ini bertelur? Jawabanku adalah ya, karena sudah waktunya. Bisa juga Feline menjawab karena karena telah dibuahi si jantan, maka saatnya betina bertelur. Atau barangkali Inspektur Sharp mungkin mengatakan tidak perlu dibuahi, ayam juga masih dapat bertelur. Hanya saja telur itu tidak akan menetas menjadi ayam baru.
Lihat? Bagaimana variasi jawaban itu dapat menghasilkan informasi lain. Tidak ada salahnya dan memang tidak salah. Tidak peduli jawaban yang mana, tetap ayam itu bertelur bila sudah waktunya.
Di kasus ini, puncaknya adalah dua objek. Dua orang yang sama – sama meninggal di waktu yang sama karena mungkin jedanya juga tak banyak. Jadi aku menyebutnya di waktu yang bersamaan. Serta, di tempat yang sama.
Dua orang ini telah diketahui, Mlle. Howell dan juga M. Gill.
Keduanya sama – sama memegang racun dengan dua jenis yang berbeda. Keduanya sama – sama mematikan. Keduanya punya cara dan penempatannya masing – masing.
Setelah mengetahui cara racun itu dimasukkan, maka dipastikan jawaban itu terbuka dengan sendirinya. Lalu bagaimana racun itu masuk?
Kutanyakan itu pada Feline, juga pada Inspektur Sharp.
“Well, berdasarkan data-um… kita tahu bahwa Ethylene Glycol berada pada slushies milik korban bernama Alwen Howell. Dibuktikan dari botol Glucagon yang dibawa Nona Howell yang isinya telah diganti. Mungkin saja Nona Howell memasukkan Ethylene Glycol itu jauh – jauh sebelumnya?”
“Eh? Saya rasa itu tidak mungkin, inspektur. I-itu karena slushies itu dibeli oleh Tn. Marsh dan Nona Voyles diwaktu yang bersamaan saat hendak naik kincir ria. Bahkan waktunya juga singkat. Nona Voyles dan Tn. Marsh hampir saja telat naik,” sanggah Feline.
“O-oh, y-ya…. Itu berdasarkan keterangan tadi,” tambahnya berpaling kepadaku. “Apa mungkin itu dimasukkan saat naik gondola-tunggu dulu, saya rasa itu tidak mungkin, sir?”
“Mengapa tidak? Apakah anda ini peramal?”
Inspektur Sharp melipat tangannya sambil bersandar pada kursi dengan maksimal. Ia tampak meragukan pernyataanku.
“Well-orang di depannya-uh…siapa tadi? Tuan Gill? Ah, benar. Tuan Gill bisa saja melihatnya, begitu?”
Aku mengangguk singkat saja, dengan senyuman tipis percaya diri. Sesaat perlahan, Inspektur Sharp mulai kembali tegak.
Ekspresinya kembali mengencang.
“Woah, woah, woah, tunggu sebentar, tunggu sebentar! Apa itu mungkin!?”
“Oui,”
“T-tapi, Tn. Cake, bukankah itu berarti Tn. Gill akan curiga?”
“Ingat mereka ini sedang berpacaran ‘kan, Feline? Yang berarti mereka telah menghabiskan waktu cukup lama bersama dan saling mengenal. Bagaimana jika… Bagaimana jika Mlle. Howell berbohong tidak hanya satu, tapi beberapa hal?”
Aku berpendapat begitu, malah membuat dua orang meragukan pernyataanku. Padahal pernyataan itu mungkin saja.
“Bukannya ketika berpacaran itu berarti kedua insan saling terbuka dan peduli satu sama lain, atau aku yang salah, Tn. Cake?”
“Nona, tidak seperti itu. Tapi…well…” Inspektur Sharp menghela nafas sejenak, alisnya terangkat sebelah seolah ia sedang berkontradiksi dengan pernyataannya sendiri. Lanjutnya, “Seharusnya seperti itu, tapi ternyata mereka lebih memilih untuk tidak seperti itu daripada berkata jujur atau paling tidak memendam masa lalu dan berubah jadi orang yang lebih baik, uh-huh!”
Lalu ia berpaling ke arahku.
“Sebaiknya anda tidak membuat – buat itu, sir,”
“Peut être (mungkin), tapi coba kita kembali ke kasus…”
Untuk suatu maksud yang dipendamnya, seharusnya Mlle. Howell melakukan ini. Mari katakan bahwa dia ini pada awalnya tidak berbohong. Lalu kemudian mendapat sebuah ide lalu melakukan itu.
Aku berbicara soal Glucagon.
Karena sudah terlalu banyak membahas obat – obatan, maka setidaknya Glucagon punya unsur penting yang sama. Informasi ini berada di puncak rahasia, alias saya punya Mlle. Rachel Flemming yang selalu jujur pada saya mengenai pengetahuan medisnya.
Sama – sama bukan obat sembarangan, sama – sama punya kebutuhan khusus. Fomepizole yang ditujukan sebagai penawar, maka Glucagon ada karena keterangan hypoglycemia. Sederhananya hypoglycemia adalah ketika kadar gula dalam darah terlalu rendah yang menyebabkan orang akan cenderung lemas.
Mlle. Flemming mengatakan padaku bahwa orang – orang dengan hypoglycemia harus menghindari minuman – minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan beberapa soda yang mengandung kafein. Tidak sampai di sana, mereka juga harus siap dengan makanan yang manis – manis didekatnya atau glucagon.
Dalam bentuk spray, atau jarum suntik.
“Tidak hanya itu, Mlle Flemming, mengatakan bahwa bila Glucagon dikonsumsi secara orally atau lewat mulut, maksudnya ditelan, maka zatnya tidak akan aktif karena akan dihancurkan oleh asam lambung,”
“Bila dikatakan seperti maka sudah pasti Nona Howell telah berbohong soal Glucagon itu dan-eh… karena itulah Tn. Gill tidak tahu kalau sebenarnya glucagon itu seharusnya dimasukkan lewat suntik, sir?”
Kata Feline menyanggah lagi pernyataan Inspektur Sharp, “Untuk obat sepenting itu? Saya pikir itu aneh,”
Walau kali ini, Inspektur Sharp lebih tepat.
“Itu juga benar, tapi bukan itu yang saya maksud, monsieur. Mlle. Howell berbohong soal bahwa dirinya Hypoglycemia. Kebohongan itu tidak bisa dibangun semalaman. Karena itu membangun sebuah kebiasaan adalah keharusan. Ia harus minum dan makan sesuatu yang serba manis,”
Sebuah kebiasaan yang ditunjukkan. Tidak perlu berlebihan, yang terpenting cukup. Itu saja sudah dapat membuktikan dengan sempurna bahwa kebiasaan aneh Mlle. Howell dengan hal yang manis tidak biasa, maka seseorang cepat mendapat kesempulan. Entah Mlle. Howell memang suka manis, atau memang ia harus mengonsumsi manis yang dalam kasus ini aku hampir berpikir dia punya Hypoglycemia.
Keduanya sepakat mengangguk, si kukang Feline dan si dagu pantat.
“Ya, slushies dengan banyak varian-um… yang agak berlebihan itu,”
Itu juga dibuktikan dari pertama kali ketika aku dan Feline mengantri masuk ke taman bermain ini. Kedua insan itu saling suap menyuapi gula kapas. Ataupun ketika Mlle. Howell bercerita tentang saat dirinya berada di taman bermain Hunstanton, Spectrum park, dia mengakui bahwa dirinya berwisata kuliner. Terutama yang kugaris bawahi adalah mengonsumsi beranekaragam jenis es krim dari yang ber-cone atau jenis lainnya seperti gelato.
“Bagaimanapun juga ada dua hal yang mengganjal dari itu semua. Pertama ia membeli teh non gula daripada yang punya variasi rasa,”
“O-oh, teh-yang saat anda merasa tidak enak badan itu!?”
Feline punya ingatan yang kuat walau tak semuanya berada di posisi yang tepat. Apalagi dia memberikanku teh apel daripada yang kuminta teh biasa tanpa gula saat itu.
Bagaimanapun juga, saat itu Mlle. Howell memesan itu. Semua produk teh botol yang tidak ada variasi rasa, biasanya mengandung sedikit gula dan kafein yang cukup. Apalagi, varian yang non gula.
Lagi – lagi, merujuk informasi Mlle. Flemming yang kukatakan sebelumnya, orang dengan benar – benar hypoglycemia selalu sebisa mungkin menghindari kafein. Kendatipun demikian harus juga jaga kondisi untuk setidaknya mengonsumsi yang mengandung gula. Apalagi, sedang di taman bermain dan naik wahana yang menegangkan. Menegangkan artinya dapat menghabiskan tenaga. Tenaga bersumber dari gula.
Akan tidak mungkin ketika orang punya hypoglycemia, ketika letih karena suatu wahana kemudian duduk memesan teh yang non gula. Kecuali, memang dia sedang membuat – buat pernyataan itu. Kecuali dia memang ingin membuat jeda, agar bisa menikmati yang manis – manis pada skenario berikutnya.
Yang kedua, adalah ketika Mlle. Howell minum kopi hitam milik M. Gill. Walau saat itulah terakhir kalinya kami bercengkrama dengannya.
Banyak hal yang ingin ditanyakan Inspektur Sharp sejak aku mengatakan bahwa M. Gill tidak punya Pneumonia. Atau, seseorang menambahkan keterangan itu.
“Banyak sekali hal yang baru saya pelajari kali ini, hm…. Tapi… tapi bila yang anda katakan benar-um… ketika Nona Howell menuang botol Glucagon itu… apa yang kira - kira ia katakan agar tidak menimbulkan kecurigaan?”
“Semenjak M. Gill tidak tahu fakta tentang glucagon, apapun bisa. Misalnya, ia berkata bahwa ini seperti suplemen? Atau ini hanyalah gula cair?”
“Meskipun jika salah satu dari mereka sangat mengetahui obat – obatan?”
“Mlle. Howell bisa dengan mudah bilang ‘tolong rahasiakan ini pada teman – teman, seperti halnya kau merahasiakan pneumoniamu, oke?’ begitulah,”
“Blimey! Itu bisa saja!”
Aku melanjutkan mengenai permasalahan mengapa M. Marsh mengatakan bahwa M. Gill punya Hypoglycemia? Karena ada untuk saat – saat seperti ini.
Ketika M. Marsh menambahkan kesaksian itu, berarti telah menggali kuburannya sendiri.
“M-maksud anda-Tn. Gill atau si korban pria yang berkata begitu!?” Inspektur Sharp terbelalak.
“Semenjak kita semua tahu bahwa apa yang dikatakan M. Marsh soal botol rum itu terbukti, tidak ada lagi hal yang bisa membuat dirinya menjadi tersangka. Lagipula saat kalian menggeleda blazer coklat milik M. Gill, yang terdapat banyak botol – botol obat – obatan, bukan? Itu seolah dibuat sulit untuk ditemukan. Tidak mungkin M. Marsh menyelipkan botol atau memberikan botol berisi hemlock sementara botol itu sendiri terlihat bekas dan lawas?” lanjutku. “Kembali pada fakta tadi, yang terjadi adalah tinggal satu, membuat M. Marsh percaya bahwa M. Gill punya Pneumonia dan Hypoglycemia. Karena M. Marsh memegang data profil pekerjaan tahu bahwa M. Gill punya riwayat pneumonia adalah benar, maka rasanya mudah saja bagi M. Marsh menerima kenyataan itu bila M. Gill mengatakan dirinya punya Pneumonia ditambah kebohongannya soal Hypoglycemia,”
“Bukankah Itu artinya, M. Gill tahu akan kematiannya, sir?”
“Oui! Itu artinya, M. Gill tahu akan kematiannya. Tapi dengan satu orang lagi, barangkali?”
Semua itu cocok bila diposisikan begitu. Aku tidak memposisikan begitu bila tidak mendengar cerita – cerita dari M. Marsh, juga Mlle. Voyles. Pertemuan mereka yang keempat di MannaLand Great Yarmouth, lalu yang ketiga di Norwich Market saat mereka punya masalah soal pekerjaan, pertemuan mereka terakhir di tempat ini, serta...
Pertemuan mereka di awal,
Bagaimanapun juga, ada kesinambungan antara pertemuan mereka di Happywood hills theme park. Atau meninggalnya Miss Davies, setahun setelahnya.
Atau tentang filosofi romantis Ferris Wheel.
Kemudian aku merujuk pada satu orang. Keluh kesahnya yang disampaikan membuatku mengerti.
Itu ketika kami berdua duduk dengan frekuensi dan pemikiran yang sama. Bagaimanapun juga, kejanggalan itu…
ns 172.69.58.111da2