“Nona Howell…” kata Feline dengan terkejut namun tidak terlalu ditampakkannya. Wajahnya cenderung sedih seolah dia telah mengetahui sesuatu lain yang berhubungan.
Tidak ada lagi yang bisa dicurigai selain Mlle. Howell. Tidak ada orang lain lagi yang lebih mengetahui kondisi M. Gill selain Mlle. Howell.
Aku mulai menarik kembali keanehan – keanehan sejak awal. Misalnya, bagaimana mungkin kita yang sebagai orang asing bisa bertemu berkali – kali di keramaian taman bermain.
Dalam sebuah rencana kasus yang terjadi hari ini setidaknya ada benang penghubung. Katakanlah, empat orang itu, dua pasangan yang berbeda, punya rencana yang sama. Dengan kode yang bisa mereka mengerti, keempatnya sepakat membutuhkan satu orang luar untuk dijadikan saksi, antara sebagai alibi atau sebagai tuduhan.
Dikatakan sebagai alibi, bila kasus ini menyudutkan Mlle. Voyles dan M. Marsh, dengan kematian dua sahabatnya.
Dikatakan sebagai saksi, bila kasus ini memang pada akhirnya dijadikan sebagai tuduhan. Lagi – lagi, untuk Mlle. Voyles dan M. Marsh.
“Adalah sebuah penjelasan yang rumit bagaimana kasus di gondola itu terjadi. Lebih tepatnya, apa yang terjadi saat itu di gondola. Saya dan Feline mungkin adalah saksi yang terbaik untuk kasus ini!” Aku segera memandang ke arah Feline yang dia tiba – tiba bingung dengan apa maksud dan tujuanku.
Lalu kutanyakan padanya, ‘apa yang kau lihat saat itu di gondola ketika posisi gondola kita berdua berada di jarum jam tiga?’
“Well… mereka saling berpelukan dan-eh tunggu sebentar. K-kok rasanya posisi mereka mirip saat ditemukan di tempat kejadian!?”
Inspektur Sharp semakin penasaran sehingga semakin menagih kami pada bagian itu dan setelahnya.
“Pada saat itu, saya percaya mereka berdua telah tiada. Itu terjadi pada putaran ketiga. Sebagai informasi, satu kali permainan selama 15 menit, sedangkan tiap satu putaran dan berhenti itu terjadi setelah limat menit. Sebelum itu saya sempat melihat Mlle. Howell dalam ekspresi serius. Lagipula sebelumnya mereka duduk berhadapan, dan ketika ditemukan mereka bersebelahan. Bagaimana pun juga barangkali saat itu adalah pembicaraan penting yang dilanjutkan dengan tindakan itu,”
Dengan kata lain,
Pertama, Mlle. Howell tidak mungkin memberikan botol berisi hemlock dalam bentuk obat batuk hitam. Karena itu terlihat bekas dan tidak mungkin M. Gill menerima itu. Akan logis bila Mlle. Howell membelikan yang baru namun sesuai dengan resep dokter. Lagipula itu Pneumonia dan bukannya batuk biasa.
Kedua, Mlle. Howell memang menuang cairan Ethylene Glycol itu terang – terangan pada Slushies miliknya di depan M. Gill tapi ia tidak menyuruh M. Gill untuk meminum itu. Begitu pula dengan M. Gill, yang barangkali tidak pernah menyuruh Mlle. Howell untuk minum kopi miliknya.
Itu dibuktikan dari posisi kopi dan slushies itu terjatuh yang simetris dengan tempat mereka duduk. Posisi tumpahnya rapi seolah terjatuh ketika genggaman tangan mereka semakin melemas.
Ketiga, racun dalam saku M. Gill terlihat ditaruh di saku dalam blazer coklatnya adalah ditaruh olehnya sendiri. Begitupula Ethylene Glycol yang ditaruh dalam botol Glucagon oleh Mlle. Howell yang itu cepat ditemukan di tas milik Mlle. Howell.
Keempat, M. Gill juga menaruh racun itu terang – terangan sama halnya dengan Mlle. Howell.
“Yang terakhir, inspektur. Mengapa ditemukan banyak botol obat – obatan di saku M. Gill? Itu bukan menandakan M. Gill minum itu semua sekaligus lalu seharusnya mayatnya ditemukan overdosis. Tapi bisa jadi itu adalah satu – satunya usaha bertahun – tahun menyembuhkan penyakitnya. Hingga terakhir kali ia mengatakan akan terbang ke Belgia untuk operasi? Pertanyaannya adalah bukankah Belgia itu biayanya sangat mahal untuk sebuah rumah sakit yang bonafit? Maksud saya, dari sebuah harga untuk pengobatan medis, itu terasa tidak cocok dengan saku pekerja lepas seperti M. Gill barangkali?”
“Karena itulah hasil otopsi mengatakan pneumonia akut, tidak punya jalan keluar-lalu… begitulah akhirnya….”
Ya, begitulah akhirnya. Kata - kata Inspektur Sharp pada bagian ‘begitulah akhirnya’ seolah menyiratkan simpati yang dalam. Saking dalamnya itu seolah membuat lubang kecil di hati kami masing - masing.
Lalu bagaimana dengan Mlle. Howell? Begitulah pertanyaan Inspektur Sharp berikutnya. Aku tahu cepat atau lambat ia akan bertanya begitu…well-karena ini misteri terbesarnya.
Intinya, Mlle. Howell dan M. Gill melakukan hal yang sama, disadari oleh satu sama lain, dan terang – terangan.
Sejak awal, Mlle. Howell sudah dalam keadaan tidak sehat. Kendatipun demikian, mengapa tidak dibawa ke klinik terdekat?
Untuk ukuran orang yang berpura – pura punya hypoglycemia, sejujurnya dia ini tidak khawatir sama sekali dengan gula yang ia tumpuk dalam satu hari. Kecuali satu teh non gula itu yang barangkali hanya untuk memberinya jeda sedikit.
Lalu untuk bekas Ethylene Glycol yang ditemukan sedikit di tubuh Mlle. Howell? Barangkali punya relasi dekat, walau tidak romantis, dengan Mlle. Voyles yang keracunan.
“Baik, jadi bagaimana itu menjelaskan hubungan antara Nona Voyles yang keracunan?”
“Tidak ada saksi atau bahkan bukti soal bagaimana racun itu dimasukkan kecuali saat Mlle. Voyles mengatakan bahwa dua botol lemon soda itu yang membeli adalah M. Gill. Well, itu mungkin saja, yang pasti Mlle. Voyles keracunan dan berdasarkan kesaksiannya ia tidak bisa menggunakan penawar itu karena tidak memenuhi persyaratan medis. Bagaimanapun juga M. Gill dan Mlle. Howell adalah sepasang, sementara Mlle. Voyles dan M. Marsh adalah sepasang yang lainnya. Kami sering berpapasan di taman bermain dan seringkali bahwa mereka ini berada dalam pasangannya masing – masing. Kecuali pada beberapa momen, khususnya waktu itu saja,”
Saat itu, aku dan Feline berada di food court mengobrol bersama M. Marsh. Sedangkan di sisi lain Mlle. Voyles bersama Mlle. Howell dan M. Gill pada wahana dodgems.
Memang Mlle. Voyles mengatakan bahwa yang membeli dua botol lemon soda itu adalah M. Gill. Kendatipun demikian, dia tidak bilang bahwa yang menyerahkannya adalah M. Gill.
Bagaimana bila begini?
M. Gill membeli tiga botol lemon soda. Mlle. Voyles menyaksikan itu, bersama Mlle. Howell yang sedang beradu di gelanggang gladiator dodgems. Lalu Mlle. Howell yang mengambil dua dari tiga botol itu.
Posisinya membelakangi Mlle. Voyles. Barangkali saat itulah momen terbaik ketika Mlle. Howell menukar dua botol itu dengan dua botol yang ia persiapkan lainnya. Setelah ia meminum sebagian, Mlle. Howell meminta tolong Mlle. Voyles karena tas miliknya kecil dan penuh.
Pertanyaannya adalah, bagaimana bisa tas itu penuh kalau saat di TKP itu hanya berisi dompet, ponsel, dan botol glucagon kecil itu? Akan lebih masuk akal bila saat itu memang tas milik Mlle. Howell penuh karena dua botol lemon soda yang telah ditukar itu.
Jadi bagaimana dengan Mlle. Voyles yang keracunan? Well, fakta bahwa Mlle. Voyles yang keracunan memanglah kenyataannya.
Barangkali salah satu dari dua botol yang diberikan satunya tidak mengandung racun. Atau Mlle. Howell ternyata punya maksud lain.
“Maksud lain? Apakah itu?”
Aku mengangkat bahuku, aku tak punya alasan. Tentu aku ini bukan tuhan yang tahu segalanya. Apa yang ditemukan di tempat kejadian yang terlalu minim ditambah keterangan yang samar – samar serta terbatasnya informasi karena Mlle. Voyles juga dalam keadaan kritis akibat suatu kejadian melimitasi semua informasi yang ada.
Tapi bukan berarti ini semua hanya jalan buntu. Ini hanya soal prinsip. Sebuah prinsip bagaimana orang hendak merencanakan pembunuhan, bagaimana orang memplot pembunuhan kepada orang lain dengan mengorbankan dirinya sendiri, dan bagaimana orang itu berprinsip bahwa membunuh dirinya sendiri sebagai jalan paling akhir.
“Keduanya memang sama – sama beracun. Itulah mengapa di tubuh Mlle. Howell ditemukan tanda racun Ethylene Glycol,”
Dan bukan karena sebab lain ketika Mlle. Howell menjemput Mlle. Voyles yang saat itu dititipkan kepadaku ke klinik, Feline mengatakan bahwa Mlle. Howell juga muntah dan mual.
Dan saat itu ia tergesa – gesa naik Ferris Wheel, apakah memang karena ingin menyampaikan sesuatu yang penting?
Ataukah memang sudah saatnya?
Dan dengan begitu interogasiku selesai. Inspektur Sharp sangat berterima kasih kepadaku. Karena aku telah membuktikan kemampuan deduksiku, boleh jadi sedikit besar kepala.
Dengan momen besar kepala yang sesaat ini kumanfaatkan untuk menasehatinya agar ketika melakukan penyelidikan dengan kepala dingin. Tidak terburu – buru dan selalu menjaga sikap, juga teliti.
Dengan semua keteranganku yang menurutnya logis, Inspektur Sharp mengaku setidaknya dengan pertimbangan atas kasus ini posisinya bisa lebih aman. Apalagi dia punya dua anak yang akan kuliah. Meskipun begitu, ia ada rencana untuk buka toko yang selanjutnya meminta saran padaku.
Lagi – lagi aku akan direpotkannya lagi. Tapi yang tidak kuduga adalah ia memang merepotkanku lagi. Berarti dua kali dong?
Dalam tiga hari kedepan, aku dan Feline diizinkan menginap di hotel bintang tiga untuk membantu penyelidikan bukti – bukti.
Harus kuakui, Inspektur Sharp memang teliti. Seperti namanya, kata “Sharp” itu memang mencerminkan dirinya.
Kami menemukan fakta bahwa sebenarnya M. Gill, setelah berdebat sedikit dengan sebuah rumah sakit di daerah Norfolk, memang sudah kritis. Kenyataannya lebih pahit dari yang kupikirkan. Sebenarnya, M. Gill sudah dilarang untuk bekerja lagi sejak 6 bulan yang lalu.
Kami juga sempat menjenguk M. Marsh dan Mlle. Voyles yang keadaannya semakin membaik. Hanya meninggalkan catatan medis yang intens mengingat dirinya harus bermalam di rumah sakit selama dua minggu untuk pemeriksaan tuntas. Meski Ethylene Glycolnya tidak cukup membuatnya meninggal, kerusakan pada organ dalam milik Mlle. Voyles terutama liver, menjadi perhatian yang cukup.
Berdasarkan mereka, M. Gill memang seringkali mendapat jatah kerja di malam hari. Setelah kukonfirmasi dengan Mlle. Flemming melalui ponsel, memang udara di malam hari yang jatuhnya lebih dingin mengikat banyak bakteri dan virus sehingga bisa menyebabkan pneumonia.
Sementara untuk informasi Mlle. Howell, yang kami temukan adalah dirinya memang gadis yang supel dan ceria. Rekan kerjanya selalu bilang bahwa Mlle. Howell selalu mengambil lemburan yang katanya untuk suatu kebutuhan.
Informasi terakhir lainnya adalah, keduanya memang tak punya keluarga. Keduanya, sama – sama tumbuh sendiri.
Lalu, ada satu hal yang kuingat. Itu tepat setelah Mlle. Howell bercengkerama denganku di taman bermain tiga hari yang lalu. Saat aku dalam keadaan mabuk menyedihkan. Dia cukup romantis dengan M. Gill dengan mengatakan hal yang tak kusukai.
Memang benar seperti apa yang Mlle. Howell sebelumnya katakan,
‘Hanya maut, yang memisahkan kami berdua,’
***
ns 172.70.100.244da2