Mendengar cerita Mademoiselle Voyles aku menjadi tahu setidaknya betapa kompleksnya hubungan di antara mereka berempat. Tapi poin pentingnya adalah bahwa M. Marsh sebenarnya tidak ingin pergi ke taman bermain lagi, dan satu orang lagi.
Namun yang membuatku penasaran adalah justru mengenai M. Nick yang kata Mlle. Voyles akan berpisah dengan mereka dan terbang ke Swedia. Dan bila itu terjadi, bagaimana dengan Mlle. Howell?
Apakah maksudnya, ia akan ditinggal begitu saja? Sebenarnya ini bukan urusanku, tapi bila ini tentang perpisahan mengapa Mlle. Howell tidak bilang padaku saat itu kalau ini adalah perpisahan mereka berdua?
Jadi aku mulai menanggapi kembali apa yang dikatakan pada Mlle. Voyles tentang pertemuan keempat mereka di MannaLand. Paling tidak aku menemukan berbagai kesamaan, dari kisah yang dikatakan M. Marsh.
“Katakan Mlle. Voyles, kenapa harus di musim panas? Apa ini semacam ritual yang harus dilakukan?”
Mulut wanita itu diangkat seolah mau menjawab dengan terus terang, tetapi ditutupnya lagi. Kedua matanya dipicingkan sambil melirik ke samping kiri menandakan ia juga ragu.
“Apakah karena pertemuan pertama dilakukan saat musim panas?” tambahku memberinya sedikit petunjuk. Barangkali ada kaitannya.
“Well, sebenarnya sih… tidak-ju-ga. Sekarang baru kita bicarakan yang saya baru menyadari hal itu,”
“Lagipula musim panas untuk orang – orang seperti kalian pada umumnya seharusnya lebih memilih untuk di dalam gedung yang ber-ac, bukan? Kecuali mereka yang tidak punya pilihan lain karena anak – anak mereka yang sekolah sedang berlibur selama musim panas lalu ingin berlibur ke taman bermain?”
“Erm… masuk akal,” katanya, mengangguk – angguk kecil. “Apa karena mungkin kami terlalu banyak pekerjaan sehingga butuh liburan?”
“Ah, barangkali!” Aku tersenyum puas, meski dalam hati aku agak menyanggah kemungkinan itu.
Barangkali bukan karena liburan yang seperti ini yang mereka butuhkan. Yang mereka butuhkan seharusnya lebih cocok untuk beristirahat di rumah atau sekedar jalan – jalan sambil berkuliner kecil, daripada harus meletihkan diri di wahana seperti ini. Tapi, semua orang punya preferensi masing - masing yang bahkan aku sendiri tidak bisa mengatakan itu hal yang tidak mungkin terjadi.
Lantas, aku menanyakan satu pertanyaan yang sangat mengangguku sekali.
“Lalu bagaimana dengan Mademoiselle Howell? Ditinggal ke Swedia begitu saja?”
“Saya pikir itu justru sebaliknya. Barangkali, nanti mereka menikah di sana?”
“Ah….” Aku mengangguk kecil, tapi justru puas. Itu semua terlihat masuk akal.
Sekitar 20 menit kami mengobrol, Feline memberiku pesan. Aku berpesan padanya bahwa kami berada di klinik dekat wooden caoster. Feline mengatakan bahwa mereka akan tiba dalam lima menit untuk mengajak Mlle. Voyles naik kincir ria.
Well, aku tak bisa memberi balasan lain selain silahkan datang? Meskipun mereka datang dalam sepuluh menit. Feline mengatakan bahwa Mlle. Howell beristirahat sementara karena tubuhnya lemas lagi. Feline menambahkan bahwa saat ia menemani Mlle. Howell ke toilet ia bisa mendengar bahwa Mlle. Howell muntah berkali – kali.
“Kau yakin akan naik kincir ria dengan kondisimu sekarang, Alwen?”
“Begitulah, hehe. Aku tidak mengira – ngira. Mungkin setelah ini aku akan terbaring di kamar dengan pulas?” kata Mlle. Howell sedikit batuk – batuk. Meskipun aku justru lebih khawatir karena wajahnya barangkali lebih pucat dari Mlle. Voyles untuk sekarang.
“Well, kalau kau merasa baikan, kurasa? Tapi kau bisa saja bilang kapanpun bila ingin berhenti?”
“Haa… aku juga bisa bilang begitu padamu, Eira,” kata Mlle. Howell yang melihat keadaan teman wanitanya, Mlle. Voyles, memandang khawatir.
Feline mengatakan padaku bahwa mereka menaiki tiga wahana dengan dua diantaranya sudah pernah aku naiki juga sebelumnya, yaitu Sky Drop dan Pendulum. Tidak mengejutkan dari orang – orang ini, si penggila wahana lebih tepatnya.
“Ternyata ada juga ayam betina rasa jantan, sir! Di antara kami semua Feline tidak merasa sedikitpun takut naik wahana – wahana gila itu. Ya ampun, kalau saja ada sedikit medali untuk ini, saya akan berikan itu padanya saat ini juga!” sahut M. Gill sambil meneleng ke arah M. Marsh terlihat yang sepenuhnya setuju.
Aku bisa lihat kukang ini memandangku dengan sombong dan arogan ketika pujian itu dilontarkan. Semakin naik harga dirinya, semakin mancung kelihatannya hidung Feline. Sambil meringis tipis ke arahku.
Menggelikan, barangkali nanti aku harus menghadiahinya pukulan ringan seperti menggesek batu sampai terlihat percikan api.
“Well, sebenarnya Nona Feline lebih baik dari yang saya kira, sir.”
“Bukannya Mlle. Howell juga hebat soal ini?” tanyaku balik.
“Oh, anda terlalu tinggi menyanjung saya, Sebenarnya…”
Mlle. Howell mengatakan padaku bahwa meski ia terlihat percaya diri naik wahana yang semacam Pendulum atau Sky Drop, ternyata ada kalanya Mlle. Howell bertanya – tanya terus kepada rekannya apakah mereka harus naik itu atau tidak.
Ternyata mereka termasuk Mlle. Howell perlu meyakinkan diri mereka sendiri. Terutama soal resiko setelah menaiki beberapa wahana itu. Oh kukira apa? Ternyata mereka ini juga sama sepertiku. Hanya saja punya sedikit keberanian dan percaya diri yang lebih.
Melihat wajah Feline saat ini yang senyumnya tambah lebar dan matanya terbuka lebar menjulangkan kepercayaan diri yang tinggi.
“Yaahh, mau bagaimana lagi. Saya orangnya agak penasaran. Apalagi kalau melihat pesawat yang berputar – putar sambil naik dan turun,” tambah Feline melirik ke arahku dengan nada yang sok perhatian. “Ternyata, Tn. Cake agak takut, ya mau bagaimana lagi,”
“Oh, ya memang tidak bisa dipaksakan, sih” sahut Mlle. Voyles bernada pasrah.
“Ya memang Lightning 360, sih,” Mlle. Howell menambahi.
Feline sungguh menggemaskan, hingga saat ini tanganku gatal menggengam lalu ingin menggesekkan pada kedua pelipisnya sampai tipis. Penghinaan ini seharusnya sulit untuk ditenggelamkan begitu saja.
Dan untuk lightning 360, itu memang seperti kata Feline. Wahana itu bertempat duduk seperti pesawat terbang dengan baling – baling dan mirip Flying Dumbo yang kunaiki sebelumnya, terhubung dengan tangan seperti gurita. Hanya saja, itu terhubung dengan sebuah cincin pada tiang yang bergerak vertikal, meninggi dan ke bawah.
Setelah perbincangan kecil itu sambil saling mengonfirmasi keadaan satu sama lain antara Mlle. Howell yang ternyata tidak lebih baik dari Mlle. Voyles. Kemudian kami bergegas menuju kincir ria.
Lokasi justru kembali mengarah ke posisi awal, di mana kami hendak mengatri tiket. Dari posko tiket, kita tinggal lurus saja menuju jalan keluar yang menghubungkan pantai Great Yarmouth. Dua blok di sebelah posko keluar, yang ditempati wahana permainan arcade serta rumah hantu.
Gondola ferris wheel yang satu ini punya bentuk tabung dan atap seperti sangkar burung, warna warni dengan pink, ungu, dan krem. Kecuali bila sangkar burung yang dikelilingi jeruji besi seperti penjara, yang satu ini dilapisi kaca dengan ventilasi melingkar kecil di bagian atas. Tempat duduknya hanya diatur berpasangan, tidaklah lebih, serta tidak kurang. Satu pasangan bisa duduk bersebalahan atau berhadapan. Hanya dua orang saja per antrian per lima belas menit.
Antrian itu tidak cukup panjang, sehingga sedikit mengkhawatirkan dua orang yang menyusul. Itu karena M. Marsh dan Mlle. Voyles mencari slushies atau es serut yang dicampur dengan komponen pemanis seperti coklat, susu vanila, sirup, pemanis lainnya serta topping yang bervariasi.
Kami bagi tugas, kalau aku, Feline, Mlle. Howell, dan M. Gill akan mengamankan spot antrian, sementara M. Marsh dan Mlle. Voyles membeli slushies untuk kami. Ide ini datang dari M. Marsh yang cukup masuk akal. Yah, barangkali memang menyegarkan menikmati slushies di musim panas sambil naik kincir ria?
Kedua pasangan itu pura – pura satu antrian, lalu satu darinya keluar dari antrian untuk membeli slushies, yang mana itu adalah M. Marsh dan Mlle. Voyles. Dengan begitu, pengantri di belakang tidak bisa protes. Secara teknis…-um… ini tidak dibenarkan. Tapi secara peraturan tertulis, ini tidak melanggar.
Dalam dua menit sebelum kami berenam naik, M. Marsh dan Mlle. Voyles masing – masing membawa tiga buah slushies dengan agak ngos – ngosan. Ya, itu karena tempat membeli slushies dekat kantin, sih. Seharusnya kami beli saat itu, tapi tidak ada salahnya dengan ada yang mengatakan bahwa baru teringat sesaat mau mengantri.
“Feline… slushies susu dan mangga, sedikit garam dan toping madu. Ini, silahkan.” Mlle. Voyles memberikan satu cup es yang diserut halus berwarna kuning oranye ala warna mangga.
“Terima kasih, Nona.”
“Dan yang… ini untuk Tn. Keymark.”
“Terima kasih, fine lady”
Aku hanya memesan sama seperti yang Feline pesan. Aku tak banyak memilih untuk yang ini.
Setelah semua mendapat bagian masing – masing, Mlle. Voyles bilang semua slushies ini adalah ia yang tanggung. Kami semua pada awalnya merasa sungkan, tapi tidak ada poinnya juga memaksa juga. Jadi, kami hanya akan berterima kasih soal itu.
Di antara kami berenam, hanya dua yang paling spesial. Spesial bisa kuartikan memang benar spesial dan agak aneh. Mlle. Howell adalah slushies varian susu dan strawberry serta toping marshmallow, coklat batang, permen, gula kapas, krim dan taburan cocoa. Yang menjadikann paling spesial di antara kami semua. Sedangkan milik M. Gill justru yang paling aneh. Kenapa ia pesan kopi pahit ukuran besar? Apakah musim panas ini tidak cukup membuatnya hangat karena ia pesan kopi panas? Lebih lagi dalam ukuran besar.
Ketika roda kincir ria itu akhirnya berhenti, kami berenam siap mengantri berpasangan. Wahana ini hanya setinggi 13 meter. Aku tentu pasti bisa lebih baik dari ini karena sebelumnya telah naik pendulum dan skydrop yang setinggi 22 meter.
Kami berenam sama – sama memandang gondola yang baru berhenti. Lalu Mlle. Howell dan M. Gill naik duluan. Kami semua memasang ekspresi tenang, tapi tidak ada yang tahu isi hati masing – masing. Yang jelas, mereka melangkah dan memastikan keselamatan masing – masing, kemudian naik.
Lalu duduk berseberangan.
Namun aku tahu ketika, Mlle. Howell dan M. Gill duduk, gondola itu segera berotasi menyediakan satu gondola kosong.
M. Marsh menggengam tangan kanan Mlle. Voyles agar tidak terjatuh saat melangkah masuk ke gondola itu.
Lalu duduk bersebelahan.
ns 172.70.178.36da2