Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.29523Please respect copyright.PENANAt1Y5kbUzGB
29523Please respect copyright.PENANAbGG2SIifUU
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.29523Please respect copyright.PENANAaY9G8Mt6Jp
29523Please respect copyright.PENANAp3urkmD9vI
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.29523Please respect copyright.PENANAVvbAFEDMjD
29523Please respect copyright.PENANABYwE0gUwAN
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.29523Please respect copyright.PENANAtkSxGZYw8t
29523Please respect copyright.PENANAWn3VyiAPZK
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.29523Please respect copyright.PENANAxetBLOKQSJ
29523Please respect copyright.PENANApVXpe9LofP
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.29523Please respect copyright.PENANApHc7RF04R9
29523Please respect copyright.PENANAWCh6xXwJ0A
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.29523Please respect copyright.PENANA8EWQ8tyYKo
29523Please respect copyright.PENANAhzqhrOCZIs
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.29523Please respect copyright.PENANAGFhDI666pw
29523Please respect copyright.PENANA4iXSgRN0Q5
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.29523Please respect copyright.PENANABphgg9G8Jo
29523Please respect copyright.PENANAdUirRHxuhQ
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.29523Please respect copyright.PENANA0DzNdG9Txc
29523Please respect copyright.PENANAlZveJauKbg
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.29523Please respect copyright.PENANALNYBl9AmUV
29523Please respect copyright.PENANALbuM4IU9Ny
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.29523Please respect copyright.PENANAlBVFd1y3vs
29523Please respect copyright.PENANAiwsYFs6hwz
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.29523Please respect copyright.PENANAbTBRXP7zr8
29523Please respect copyright.PENANANywIiTEHTT
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.29523Please respect copyright.PENANAnfGds1ipno
29523Please respect copyright.PENANAOSqy98oOto
"Siap Kak."29523Please respect copyright.PENANAd7yYuPVo2M
29523Please respect copyright.PENANAx7Y4u1lybd
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.29523Please respect copyright.PENANALVVVG9br6W
29523Please respect copyright.PENANAX1RyeHLbrG
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.29523Please respect copyright.PENANAJ8btzPf3Tm
29523Please respect copyright.PENANAy39dMpaan9
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAjExH00Qe7V
29523Please respect copyright.PENANAO90uWgh1xd
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.29523Please respect copyright.PENANA32Ktn67nld
29523Please respect copyright.PENANAxIrnNIHKeh
*****29523Please respect copyright.PENANAFy0AK4s5wg
29523Please respect copyright.PENANAHHo163P32I
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.29523Please respect copyright.PENANAuSTDKNEhsl
29523Please respect copyright.PENANAMlIDmXUtoN
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.29523Please respect copyright.PENANAfx9KF1ZFZF
29523Please respect copyright.PENANAKY38sbi0jh
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.29523Please respect copyright.PENANA8tzQKKE8L4
29523Please respect copyright.PENANADcNjKjsZBv
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.29523Please respect copyright.PENANAhB4TCQubIM
29523Please respect copyright.PENANArRUTK2Tthw
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAurrrrx9ulN
29523Please respect copyright.PENANAK9fgfRc34i
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANAgdgTrMCt4N
29523Please respect copyright.PENANAD3ifXiCjj3
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.29523Please respect copyright.PENANAeRsPdqdTix
29523Please respect copyright.PENANAKgsqnTPBUa
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.29523Please respect copyright.PENANAb9OXZsOdMn
29523Please respect copyright.PENANAVp3p8ritdB
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.29523Please respect copyright.PENANAMouzRkheMn
29523Please respect copyright.PENANApsNtq3ybzj
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.29523Please respect copyright.PENANAOs8bgnr38C
29523Please respect copyright.PENANAJDnbmyJ4uh
Ya... 29523Please respect copyright.PENANAEx0yKyMWAq
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.29523Please respect copyright.PENANAYPNyUY1u0a
29523Please respect copyright.PENANArg7Gd3E9dv
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.29523Please respect copyright.PENANAvPNd4MAnLT
29523Please respect copyright.PENANAvRIXP3AGGQ
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANAJhdbEkqLwH
29523Please respect copyright.PENANAI3K9QQlAI4
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANAzIMAa54HtW
29523Please respect copyright.PENANAY3yia1I6F7
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANA6f8xbROzUS
29523Please respect copyright.PENANADX4xfci7Q8
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.29523Please respect copyright.PENANA3YJcR6Q9x0
29523Please respect copyright.PENANAN0xZFOQIGc
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANAUoo3zed48i
29523Please respect copyright.PENANAKCzdlNLFFv
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.29523Please respect copyright.PENANA9KJPHjleQc
29523Please respect copyright.PENANAsq6vxz0X7F
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAsQ9A6smxyK
29523Please respect copyright.PENANAyInQNL5mam
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.29523Please respect copyright.PENANAcYIZgBdgSb
29523Please respect copyright.PENANAOEmaHsxL2n
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.29523Please respect copyright.PENANAM2VmY8K0sU
29523Please respect copyright.PENANATmrwXJfQLk
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.29523Please respect copyright.PENANAOEfckEdnw5
29523Please respect copyright.PENANADTTF9DD8hn
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAGEfGmxjHyE
29523Please respect copyright.PENANAOqs2J7qDeP
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.29523Please respect copyright.PENANARQzfEKAN1I
29523Please respect copyright.PENANAg0aLCR7Nc8
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.29523Please respect copyright.PENANAiQ2lXYPy4f
29523Please respect copyright.PENANAuMcckMFCyQ
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.29523Please respect copyright.PENANARldBqhnHEV
29523Please respect copyright.PENANAf0kMeNd2q1
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 29523Please respect copyright.PENANAnhbAKDLW5R
29523Please respect copyright.PENANApk3qjoWC6p
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.29523Please respect copyright.PENANAIGcvl9ojYK
29523Please respect copyright.PENANABdtDMVjmtw
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.29523Please respect copyright.PENANAGTznKjMOBD
29523Please respect copyright.PENANAx6Y4AUWhky
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAMUAciGg3W1
29523Please respect copyright.PENANAF9Vtszpn29
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.29523Please respect copyright.PENANACuvTorfTsb
29523Please respect copyright.PENANA95qPYrd9Rh
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAUxya20RNNP
29523Please respect copyright.PENANAxbJTADuksB
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAQxaZUjxh3E
29523Please respect copyright.PENANAEcJjE80hNn
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.29523Please respect copyright.PENANAgl3BVcnORE
29523Please respect copyright.PENANAlRB4NbjCkW
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.29523Please respect copyright.PENANA5A6uL8Jwlo
29523Please respect copyright.PENANAI95nCGBVLd
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANAABCkCYb10T
29523Please respect copyright.PENANAAR93WQLVtD
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.29523Please respect copyright.PENANAceEWX0D4Zj
29523Please respect copyright.PENANAaZYG9dRigV
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANAfBqOKM2uMP
29523Please respect copyright.PENANAGeDaaAh4Aj
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.29523Please respect copyright.PENANAtrFrIF4jmC
29523Please respect copyright.PENANA7ZRHeAXsZw
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.29523Please respect copyright.PENANAJpRdlESQqR
29523Please respect copyright.PENANAIRQzlak4bl
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.29523Please respect copyright.PENANAFRf4Misbsc
29523Please respect copyright.PENANArz7AkGrqz0
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.29523Please respect copyright.PENANA1NZccoQppb
29523Please respect copyright.PENANAZdZsDLmAkj
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.29523Please respect copyright.PENANAPL35htPiLh
29523Please respect copyright.PENANAIaqp0AlfpM
Creetss... Creetss... Creetss...29523Please respect copyright.PENANA6OSg5jpcJH
29523Please respect copyright.PENANAHb2TBIeIwE
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANAD5Ow82NTEP
29523Please respect copyright.PENANA6tZuiWviPN
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAgV7R2AwbOe
29523Please respect copyright.PENANAJ0szSaB4SB
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.29523Please respect copyright.PENANAifGXOcuX3v
29523Please respect copyright.PENANAI5OgmdH0ca
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAyEQahzQ5uV
29523Please respect copyright.PENANA1sRlTjYPcf
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.29523Please respect copyright.PENANAYODCGeTlPM
29523Please respect copyright.PENANAU5KmHhZztv
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.29523Please respect copyright.PENANA33cdIyzTtq
29523Please respect copyright.PENANAaMwSNOIW1B
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.29523Please respect copyright.PENANAIf77EaJgvC
29523Please respect copyright.PENANAAajzSIpnrw
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.29523Please respect copyright.PENANAMVGlqRZrRC
29523Please respect copyright.PENANAqU7PXtUk1C
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.29523Please respect copyright.PENANAxaTumJOwe4
29523Please respect copyright.PENANABY7n8mP4aY
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANAg4EIrOrYsg
29523Please respect copyright.PENANAVh5FQmFaWK
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANAyb5PJv5Oq7
29523Please respect copyright.PENANAbywm0qGTEo
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.29523Please respect copyright.PENANAznrkAlGRiW
29523Please respect copyright.PENANAcf8IFPgPQv
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.29523Please respect copyright.PENANAFee0XLGDSf
29523Please respect copyright.PENANAeC51LBtPDv
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29523Please respect copyright.PENANAuj1RjM6GLf
29523Please respect copyright.PENANAzcDatvTwNn
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29523Please respect copyright.PENANA7IWkHX6we5
29523Please respect copyright.PENANAhfLQjOzPgW
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29523Please respect copyright.PENANAaZn0u3jWu8
29523Please respect copyright.PENANAjCOcG08cwE
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.29523Please respect copyright.PENANA5bHDj8MRGZ
29523Please respect copyright.PENANA9NtAhY4jZT
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.29523Please respect copyright.PENANAYxRrKt02kE
29523Please respect copyright.PENANAg3TYlCjde8
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.29523Please respect copyright.PENANAtHapyngsgO
29523Please respect copyright.PENANAA9VzBxwcGd
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.29523Please respect copyright.PENANAYbCA6IVClU
29523Please respect copyright.PENANA9PrA7TJehQ
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANAifiYd0bvdB
29523Please respect copyright.PENANApVjuEXNA1B
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.29523Please respect copyright.PENANALlPTOBvXKb
29523Please respect copyright.PENANAGgPt9CYshy
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.29523Please respect copyright.PENANAtlbuZnhuhF
29523Please respect copyright.PENANAFtSdL5ODwt
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.29523Please respect copyright.PENANA3z8wMCUnwW
29523Please respect copyright.PENANAlid6XFDNDr
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANABFItCld62N
29523Please respect copyright.PENANArh6NDqHnZI
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.29523Please respect copyright.PENANA3BO74deQKK
29523Please respect copyright.PENANAcfAZMcOo0y
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.29523Please respect copyright.PENANAEt2EEu4b6Y
29523Please respect copyright.PENANAEHt1tiLMgS
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.29523Please respect copyright.PENANAjXUmq4gxZA
29523Please respect copyright.PENANAi00xvqhLnQ
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.29523Please respect copyright.PENANAbkGMi1LVRZ
29523Please respect copyright.PENANAyJjMaqJO7K
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...29523Please respect copyright.PENANAKD9AaVBXqo
29523Please respect copyright.PENANA5XLW8CQoLb
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAnHjejKcsF7
29523Please respect copyright.PENANAEwWjmzyFJX
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.29523Please respect copyright.PENANA8tTYBw6qXM
29523Please respect copyright.PENANAT7sz7RL24W
"Ustadza." Panggil Rayhan.29523Please respect copyright.PENANA8mFgrlYVTI
29523Please respect copyright.PENANAA0XN9ZFNB6
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.29523Please respect copyright.PENANAgMoMYi2vb3
29523Please respect copyright.PENANATdTYSpqYOW
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAM55jkxk8dM
29523Please respect copyright.PENANA7RFSdiHLeA
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.29523Please respect copyright.PENANAd0YgPZXN16
29523Please respect copyright.PENANAM6PXOZNvq3
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANAqErq3f4Ncc
29523Please respect copyright.PENANAWDpO7KMV70
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.29523Please respect copyright.PENANAludfUln8WQ
29523Please respect copyright.PENANAj0wk7lA8ln
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANAhWPxXipfMp
29523Please respect copyright.PENANAJIgrpmXtNB
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.29523Please respect copyright.PENANA9UhhNvnGyt
29523Please respect copyright.PENANAiAg6QjKrGo
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."29523Please respect copyright.PENANAoPm1p3BMPq
29523Please respect copyright.PENANAzHbk3SmzRB
Croooottss... Croooottss... Croooottss...29523Please respect copyright.PENANALyGmXaVMPp
29523Please respect copyright.PENANAbmTvmL3r7f
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...29523Please respect copyright.PENANAIyUdE2pmzy
29523Please respect copyright.PENANAkc0xdeabn2
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.29523Please respect copyright.PENANA0fzZn83xWt
29523Please respect copyright.PENANAY3u7hh8IMQ
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.29523Please respect copyright.PENANAXQbuZNtGQE
29523Please respect copyright.PENANAZBIx9ByEX5
****29523Please respect copyright.PENANANPvJmYBwHH
29523Please respect copyright.PENANAtUWTOpsLJg
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.29523Please respect copyright.PENANAlA513aaq3o
29523Please respect copyright.PENANAYAqIzYdxdH
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.29523Please respect copyright.PENANAYK8Uc8mQkd
29523Please respect copyright.PENANAbC3XDrmZ9p
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.29523Please respect copyright.PENANASB9Vpef9f5
29523Please respect copyright.PENANA3mJmAVjmyc
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.29523Please respect copyright.PENANADe6pSqldoz
29523Please respect copyright.PENANAEkEjuDl6oV
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.29523Please respect copyright.PENANAfJUBdK7jQC
29523Please respect copyright.PENANAp0Nv6svIMQ
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.29523Please respect copyright.PENANAiB7gE6RFyq
29523Please respect copyright.PENANArMzJ6SEDsH
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.29523Please respect copyright.PENANAeGT2dKKqxI
29523Please respect copyright.PENANAH1HOMEbJ2P
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.29523Please respect copyright.PENANAYa4LwMexog
29523Please respect copyright.PENANAOQJR9EMKmL
"Ini soal kolor ijo."29523Please respect copyright.PENANAzLPYsD6Doh
29523Please respect copyright.PENANArlvFPpaFEu
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.29523Please respect copyright.PENANAaeUJEwz4X5
29523Please respect copyright.PENANA5aa5o8ogTG
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.29523Please respect copyright.PENANAOhqLogcrk7
29523Please respect copyright.PENANASLFOGK9lqC
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.29523Please respect copyright.PENANA3JZdBMibrS
29523Please respect copyright.PENANAtLlsngnD9D
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.29523Please respect copyright.PENANA4lcakZrVLv
29523Please respect copyright.PENANA54x9LPpIlm
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.29523Please respect copyright.PENANAqoFGp89r2b
29523Please respect copyright.PENANAcBzg7ZHgEs
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.29523Please respect copyright.PENANAluKXcjOy3v
29523Please respect copyright.PENANAArnBUCDkcD
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.29523Please respect copyright.PENANAYSKbuZz1iu
29523Please respect copyright.PENANAkiFzbK4IFH
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.29523Please respect copyright.PENANAF4E44uNilt
29523Please respect copyright.PENANAHogfU3pyoK
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.29523Please respect copyright.PENANAGk8NioUxxh
29523Please respect copyright.PENANAThq3k6hXRh
"Siapa?" Kejar mereka serempak.29523Please respect copyright.PENANAVai42Jbvwk
29523Please respect copyright.PENANAaCU0283Vzb
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.29523Please respect copyright.PENANAxv7YRtMRTF
29523Please respect copyright.PENANA3usxTXbLsi
*****29523Please respect copyright.PENANAPVqsYqzIT1
29523Please respect copyright.PENANA1tDBZgGhR8
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.29523Please respect copyright.PENANAlAW7GpcU76
29523Please respect copyright.PENANAu1WYFyWYpg
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.29523Please respect copyright.PENANAtFNHExrEiZ
29523Please respect copyright.PENANAfdmcSiOKai
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.29523Please respect copyright.PENANAcRgvs5IuTk
29523Please respect copyright.PENANAsbKUSNjshN
Deg... Deg... Deg... 29523Please respect copyright.PENANAGdRjZWuFOV
29523Please respect copyright.PENANA7LakFswOmd
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.29523Please respect copyright.PENANAwYfZ0ExW0k
29523Please respect copyright.PENANARMEnSRpX8O
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.29523Please respect copyright.PENANA0APauDtAJS
29523Please respect copyright.PENANAz1qZW2rHbY
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.29523Please respect copyright.PENANAKf3jsdUhU7
29523Please respect copyright.PENANAXrDpnyDk9Z
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.29523Please respect copyright.PENANAsXCZcDQeDy
29523Please respect copyright.PENANAQGog3DRNxv
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.29523Please respect copyright.PENANA7qIrHBDj46
29523Please respect copyright.PENANAjHduHmE2l2
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."29523Please respect copyright.PENANAst8IZDaOW5
29523Please respect copyright.PENANAvsPyzyK3tt
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.29523Please respect copyright.PENANAVYoKJA9IYy
29523Please respect copyright.PENANABqv303aLUb
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.29523Please respect copyright.PENANAnwJj2IYnej
29523Please respect copyright.PENANAL4HPxqaHko
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.29523Please respect copyright.PENANAfCzEPgYaxE
29523Please respect copyright.PENANAzo3LKhakxU
Bruaaak...29523Please respect copyright.PENANAgR24VAzK8v
29523Please respect copyright.PENANANc3E3yR3Wy
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.29523Please respect copyright.PENANABRJQx1sd96
29523Please respect copyright.PENANAH7UJwMM25R
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.29523Please respect copyright.PENANA5oskLIbYvC
29523Please respect copyright.PENANANxc1zybemY
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.29523Please respect copyright.PENANAv0a8PP3u5g
29523Please respect copyright.PENANAm4ubut5A5A
Aku tidak takut....29523Please respect copyright.PENANAUGYXalLMQn
29523Please respect copyright.PENANATyLralBHRE
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.29523Please respect copyright.PENANAsJYnQWV9R6
29523Please respect copyright.PENANAqaULT0JLBI
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.29523Please respect copyright.PENANAJPNErcPV0f
29523Please respect copyright.PENANAGkGPHHWKen
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.29523Please respect copyright.PENANA1CrFQk2AwS
29523Please respect copyright.PENANASXEIJikPvn
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.29523Please respect copyright.PENANA2oibSc5qQF
29523Please respect copyright.PENANAz7jkI9xRCO
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.29523Please respect copyright.PENANA6KuiJUg9CW
29523Please respect copyright.PENANAGsmoUmJn0r
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAXUuy5f4Uk3
29523Please respect copyright.PENANAB4evSJuEGb
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.29523Please respect copyright.PENANARvZjae5qkU
29523Please respect copyright.PENANAEVWppx6EQ5
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.29523Please respect copyright.PENANAPVmeTcnwIx
29523Please respect copyright.PENANA6R3cJvZztY
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.29523Please respect copyright.PENANAAiS1O6UyvX
29523Please respect copyright.PENANAclDAHDvX5c
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.29523Please respect copyright.PENANAyGe2eDYxPq
29523Please respect copyright.PENANAzr2IavIu43
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.29523Please respect copyright.PENANAQTLUygfWnz
29523Please respect copyright.PENANAZhTgQidgQ7
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.29523Please respect copyright.PENANAGg04XLxAPA
29523Please respect copyright.PENANA70eSr1SIK2
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.29523Please respect copyright.PENANA2O82IUDkdW
29523Please respect copyright.PENANAuJ5WhfR3nW
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.29523Please respect copyright.PENANAu10Qmy23k9
29523Please respect copyright.PENANABKAYM54xeu
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.29523Please respect copyright.PENANAmdP3dgLoTH
29523Please respect copyright.PENANAyfNC0XFf9t
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.29523Please respect copyright.PENANAL44mygZMNS
29523Please respect copyright.PENANAkwuOCRof2e
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAISCopXlrjY
29523Please respect copyright.PENANA3jViFL9kEU
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.29523Please respect copyright.PENANA2hhkvn2sGd
29523Please respect copyright.PENANAoXMYbOn5az
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.29523Please respect copyright.PENANAcasCWnT0I5
29523Please respect copyright.PENANAY9W9QILJLS
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.29523Please respect copyright.PENANANtwtxHyAdf
29523Please respect copyright.PENANAFTrX9D8CZF
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.29523Please respect copyright.PENANAqDN71lOK4V
29523Please respect copyright.PENANAHHJ6S4cLlX
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.29523Please respect copyright.PENANAbaOS7goKP8
29523Please respect copyright.PENANAMvp3kJI7M5
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.29523Please respect copyright.PENANAYFs65y6uXb
29523Please respect copyright.PENANAywQI5sNytp
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.29523Please respect copyright.PENANACBbTRrg71r
29523Please respect copyright.PENANA2ho2s0n4Sr
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.29523Please respect copyright.PENANAk0iaBimjTy
29523Please respect copyright.PENANANr3hbXW4vz
Kraaaak...29523Please respect copyright.PENANAFGOFf2KgUE
29523Please respect copyright.PENANA5opqvLTRfH
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.29523Please respect copyright.PENANAW9gAEVODsm
29523Please respect copyright.PENANAydvD2m51oL
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.29523Please respect copyright.PENANA2mfF3qjlFv
29523Please respect copyright.PENANAFkzwrmPsAg
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.29523Please respect copyright.PENANAarE9NIQTPV
29523Please respect copyright.PENANAlqkgQhoPzN
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.29523Please respect copyright.PENANA8Ta1DRa7W1
29523Please respect copyright.PENANAsjOSFYR5o6
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.29523Please respect copyright.PENANACH8yQfa0eE
29523Please respect copyright.PENANAsf8QA1MSpI
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.29523Please respect copyright.PENANAh9qk5Rbl7m
29523Please respect copyright.PENANASKwrPDoKm6
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.29523Please respect copyright.PENANA9H0CsHz4zf
29523Please respect copyright.PENANAAIHfF7jpTz
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.29523Please respect copyright.PENANAJZ5hcG8Qhh
29523Please respect copyright.PENANAkDOZ7qwqBY
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.29523Please respect copyright.PENANA7kGo9SODvf
29523Please respect copyright.PENANAW9IKuMXwhv
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.29523Please respect copyright.PENANAkHQZ2oWWDO
29523Please respect copyright.PENANAkBYzRcklMR
Buuuk...29523Please respect copyright.PENANAd9AUBu2fn3
29523Please respect copyright.PENANABapV3hBOvD
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.29523Please respect copyright.PENANAurKJxsoWBO
29523Please respect copyright.PENANAqDDTfoAgEl
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.29523Please respect copyright.PENANArwHvpcvvby
29523Please respect copyright.PENANAWLVZIRkCdo
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.29523Please respect copyright.PENANAIOPY3YvWXp
29523Please respect copyright.PENANApssZVHG97C
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.29523Please respect copyright.PENANA6tXJIUDKGw
29523Please respect copyright.PENANA57vJR7p2rE
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.29523Please respect copyright.PENANAj3GrP4kJFl
29523Please respect copyright.PENANALf22Pto4P2
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.29523Please respect copyright.PENANA7xf9mXRPCN
29523Please respect copyright.PENANA6TVcETNPWz
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.29523Please respect copyright.PENANAAysiDRqCfe
29523Please respect copyright.PENANAHDsOi4x3iw
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.29523Please respect copyright.PENANAPLpBZUIXCE
29523Please respect copyright.PENANAJf3iQCbWvi
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.29523Please respect copyright.PENANA5zJHKxH325
29523Please respect copyright.PENANAqNSxiT0Oaf
"Rayhaaaan." Jerit Nico.29523Please respect copyright.PENANAiVrUsTrviy
29523Please respect copyright.PENANApcEq95SRgS
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.29523Please respect copyright.PENANAFJbFGPL8yG
29523Please respect copyright.PENANAhDWfqjNKB8
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.29523Please respect copyright.PENANA4uOyqZIp09
29523Please respect copyright.PENANARyKnr7BwKV
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.29523Please respect copyright.PENANA0VHCzAmsG1
29523Please respect copyright.PENANAkx8wzkJpUe
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.29523Please respect copyright.PENANAbYRQ42GwN1
29523Please respect copyright.PENANAvvx8S98pC9
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.29523Please respect copyright.PENANAKlDXEQ0qQy
29523Please respect copyright.PENANAo2qmuOYRAF
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.29523Please respect copyright.PENANAf5fQjfI4Rn
29523Please respect copyright.PENANAohYWINvvq9
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.29523Please respect copyright.PENANATvQokhXMIP
29523Please respect copyright.PENANARZdIso8giP
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.29523Please respect copyright.PENANAITAjjP3aGA
29523Please respect copyright.PENANAAzeoN2gwWi
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.29523Please respect copyright.PENANABPtqQXEwPI
29523Please respect copyright.PENANAXiXK57yzUB
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.29523Please respect copyright.PENANAKyKu7JVJqF
29523Please respect copyright.PENANAazyAzt0Pum
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.29523Please respect copyright.PENANAcYeR0GrVwp
29523Please respect copyright.PENANA903n9830hM
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.29523Please respect copyright.PENANACUDRBWROjg
29523Please respect copyright.PENANAC92ZY4CehI
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.29523Please respect copyright.PENANASzFsd8hk5l
29523Please respect copyright.PENANA0YvNCt8s8c
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.29523Please respect copyright.PENANAnbXoyPeawI
29523Please respect copyright.PENANACWgTwGv0nE
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.29523Please respect copyright.PENANAmsLxq0looN
29523Please respect copyright.PENANAQj5ccmMnhr
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.29523Please respect copyright.PENANATtncDEPAhL
29523Please respect copyright.PENANAYKTNFJaw3a
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.29523Please respect copyright.PENANAQvkfYjKI1r
29523Please respect copyright.PENANAcbaei1tHtD
Duaaaarrrr...29523Please respect copyright.PENANA8sg9LtpQee
29523Please respect copyright.PENANAIrdqVQgUJs
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.29523Please respect copyright.PENANAQTeX4saXfA
29523Please respect copyright.PENANAS4nr3qo0Fb
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.29523Please respect copyright.PENANAiUj8xPThfI
29523Please respect copyright.PENANAWlSnZcaP7d
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.29523Please respect copyright.PENANAIm64hpIiHk
29523Please respect copyright.PENANAQqY4eSWBlI
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.29523Please respect copyright.PENANAYVCe8ov3Pp
29523Please respect copyright.PENANApXqX8hChq8
"Mang Burhan!" Jerit mereka.29523Please respect copyright.PENANAIR73j1fasa
29523Please respect copyright.PENANA80c1RDqxl5
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.29523Please respect copyright.PENANAYAQbXzVDzI
29523Please respect copyright.PENANAyNcDYCdGTU
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."29523Please respect copyright.PENANAG59eATIVoo
29523Please respect copyright.PENANAG5sOP1S1u8
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.29523Please respect copyright.PENANATiuPwkMyjb
29523Please respect copyright.PENANA3zp6xT5Qaq
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.29523Please respect copyright.PENANAk86Hi1m9vJ
29523Please respect copyright.PENANAgM2zL8RAe9
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.29523Please respect copyright.PENANAkNQ44chLMn
29523Please respect copyright.PENANAKHrZLSzoEF
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.29523Please respect copyright.PENANAzeVGMIQQ2Y
29523Please respect copyright.PENANAeCarWbckQ4
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.29523Please respect copyright.PENANAX0vLU3dVgg
29523Please respect copyright.PENANArjhxKg2fFh
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.29523Please respect copyright.PENANAx0UMR4827j
29523Please respect copyright.PENANA8W3sY8Cx5D
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.29523Please respect copyright.PENANAnLU2RnkGK4
29523Please respect copyright.PENANAlPRpNWVLOo
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.29523Please respect copyright.PENANABAfLdtD2m6
29523Please respect copyright.PENANAPgVbR8TR71
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.29523Please respect copyright.PENANAndz6Uj5gWg
29523Please respect copyright.PENANAZVAMWEVbzx
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.29523Please respect copyright.PENANANFdZVmhYsr
29523Please respect copyright.PENANACjQ6WohHdR
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.29523Please respect copyright.PENANA6PD5x4Zkok
29523Please respect copyright.PENANAJAsoR0eW48
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.29523Please respect copyright.PENANAGpk9wtz3go
29523Please respect copyright.PENANA4zjAoRddnY
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.29523Please respect copyright.PENANA9XYUuEdVyD
29523Please respect copyright.PENANAzpfGqtzNGG
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.29523Please respect copyright.PENANAe2Kfx9gsfm
29523Please respect copyright.PENANATZZGYOyGiq
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.29523Please respect copyright.PENANA0jNEEBXlBu
29523Please respect copyright.PENANAsSVSSCmhOP
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.29523Please respect copyright.PENANAlKGkZLVD2h
29523Please respect copyright.PENANAv4JFXhEvJ6
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.29523Please respect copyright.PENANArEA4HxlY6b
29523Please respect copyright.PENANATBqOoHRcHk
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.29523Please respect copyright.PENANAXJizjH5rw0
29523Please respect copyright.PENANArSMUDhMbJh
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.29523Please respect copyright.PENANAieImrUvAP1
29523Please respect copyright.PENANAu2flJPCvj8
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"29523Please respect copyright.PENANAuXMH1cLZCq
29523Please respect copyright.PENANA5R3hr6WhXW
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"29523Please respect copyright.PENANA9Hh5BlyA7P
29523Please respect copyright.PENANAMqCnttEfj0
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"29523Please respect copyright.PENANAmkQolTGx7m
29523Please respect copyright.PENANAu8SsAWcSvA
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.29523Please respect copyright.PENANAT6L1VDPR58
29523Please respect copyright.PENANAzFRtA1qNtM
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.29523Please respect copyright.PENANAdM6Cev8ugF
29523Please respect copyright.PENANAmAY3nhnvF9
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"29523Please respect copyright.PENANAp3tHNKQygy
29523Please respect copyright.PENANAxbE5dOM0Uy
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.29523Please respect copyright.PENANAnlgCPb3Baw
29523Please respect copyright.PENANAj9wTpPrvqn
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."29523Please respect copyright.PENANAojjPLpU6aH
29523Please respect copyright.PENANAL6nduQyl8n
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.29523Please respect copyright.PENANAvU5ANuuUL1
29523Please respect copyright.PENANAqkOINDA5gu
"Terimakasih Mbah!"29523Please respect copyright.PENANAEaXpVVC1DR
29523Please respect copyright.PENANAs2Ha6hHLQl
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.29523Please respect copyright.PENANAeh8L6wkI4Z
29523Please respect copyright.PENANA6atj6buSOj
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.29523Please respect copyright.PENANAHxXk5ucIDl
29523Please respect copyright.PENANAS7YEzndNJ2
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.29523Please respect copyright.PENANActcJ3sLxQk
29523Please respect copyright.PENANAGHe9P1lXS6
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.29523Please respect copyright.PENANAd5ju5pCOiH