Rayhan, Nico, Azril dan Doni kini tengah berkumpul di kantin pesantren setelah hampir dua Minggu Rayhan tidak sekolah. Mereka mengulang kembali cerita keberhasilan mereka meringkus kolor ijo yang hampir merenggut nyawa Rayhan. Kalau di pikir-pikir Rayhan merasa sangat bersyukur karena masih di biarkan hidup.27390Please respect copyright.PENANAmfz5M4KFIh
27390Please respect copyright.PENANAAkpO4TQiBz
Untuk merayakan kembalinya Rayhan, Azril mentraktir teman-temannya di kantin. Tentu saja tawaran Azril di sambut gembira oleh ketiga temannya.27390Please respect copyright.PENANASG8SOXJEIU
27390Please respect copyright.PENANAG9xAHWhDCP
Rayhan merasa sangat bersyukur karena memiliki ketiga sahabat yang begitu baik kepadanya. Yang selalu ada dan siap membantunya ketika dalam masalah. Bahkan Rayhan masih ingat ketika Doni dan Nico berteriak histeris melihat Rayhan yang dalam keadaan sekarat.27390Please respect copyright.PENANAuetPx6qlWW
27390Please respect copyright.PENANAqNM3sbIEYc
"Gue punya rencana?" Usul Doni.27390Please respect copyright.PENANAy6aBXPVl00
27390Please respect copyright.PENANAYWKxxN6YKs
Nico yang tengah menguyah pentol bakso langsung menyahut. "Rhenchana hapha?" Tanya Nico tak jelas, alhasil potongan bakso itu mengenai sahabatnya yang duduk di depannya.27390Please respect copyright.PENANAHry7dULLsO
27390Please respect copyright.PENANAlZHCPH9VCg
Bletaaak...27390Please respect copyright.PENANAx2ZrsKQf4Z
27390Please respect copyright.PENANAqAVOEOVcen
"Bangke habisin dulu tuh bakso di mulut baru ngomong." Protes Doni setelah menjitak kepala Nico sahabatnya.27390Please respect copyright.PENANAhSFQYTQTRY
27390Please respect copyright.PENANAGbZ9EtseTY
"Sorry mas bro, hehehe..." Cengir Nico.27390Please respect copyright.PENANAgswzmOCUv1
27390Please respect copyright.PENANADcDYeJxBuN
"Lo punya rencana apa?" Azril mengulang pertanyaan Nico.27390Please respect copyright.PENANADt7t60YwQ7
27390Please respect copyright.PENANA7I5oSjiyqR
Doni tersenyum sumringah sembari menatap ketiga wajah sahabatnya yang tampak serius menunggunya. "Kalian lagi nunggu ya?" Candanya, wajah ketiga sahabatnya yang tadi terlihat serius, berubah meringis. Doni tertawa terbahak-bahak puas mengerjai ketiga sahabatnya.27390Please respect copyright.PENANApe2QWvx7UR
27390Please respect copyright.PENANAM6nI6c8ftj
"Bangke." Umpat Rayhan yang sedari tadi hanya diam.27390Please respect copyright.PENANADjFgAYu3jf
27390Please respect copyright.PENANATDB00Idp4V
"Anjing lah." Sahut Nico.27390Please respect copyright.PENANAeNJWVtvSG1
27390Please respect copyright.PENANAhfbs8kSpd6
Doni semakin tertawa puas sembari memegangi perutnya yang terasa keram. "Oke... Oke... Oke... Gue serius." Doni menarik nafas perlahan, meredahkan tawanya. "Gini, gue punya rencana untuk menyambut kembali sohib kita. Sebuah rencana yang sangat menyenangkan sekaligus menegangkan, dan gue yakin kalian pasti suka." Ujar Doni antusias.27390Please respect copyright.PENANADQtfF5ucL7
27390Please respect copyright.PENANA2C2v7T3UBa
"Langsung aja." Potong Azril tanpa melihat kearah Doni.27390Please respect copyright.PENANAQL5ysrGD7m
27390Please respect copyright.PENANAh4WGHJvSQp
"Hhmm... gini-gini kemarin gue gak sengaja menemukan spot yang bagus buat ngintipin Ustadza Risty mandi." Ujar Doni berbisik. Wajah ketiga sahabatnya mendadak tegang mendengar penuturan Doni.27390Please respect copyright.PENANAn9w31m0xUm
27390Please respect copyright.PENANAIXZ9KlwWGm
"Serius?" Tanya Nico bersemangat.27390Please respect copyright.PENANAhcgHI69uHm
27390Please respect copyright.PENANAOWZazLlbdC
Doni menganggukkan kepalanya, lalu mengalihkan pandangannya kearah kedua sahabatnya yang sepertinya sama sekali tidak tertarik dengan ide gila Doni. Ustadza Risty memang salah satu Ustadza favorit di pesantren, tapi untuk mengintip Ustadza mandi, tentu itu ide yang gila.27390Please respect copyright.PENANABAfyr3rJdH
27390Please respect copyright.PENANAObNi3ar1Pe
Kalau sampai mereka ketahuan, maka tamatlah sudah nasib mereka di pesantren.27390Please respect copyright.PENANA1ZJUjcOYTW
27390Please respect copyright.PENANA78y21DI4id
Azril memang dari dulu tidak begitu tertarik dengan kegiatan yang bisa melunturkan hafalannya. Sementara Rayhan, ia takut kalau sampai ketahuan dan membuat Kakaknya mengamuk. Bisa-bisa ia akan di coret sebagai Adik Kakaknya.27390Please respect copyright.PENANArhCQKv0vi1
27390Please respect copyright.PENANAUYRb8TKnqR
"Kalian kenapa?" Tanya Doni heran.27390Please respect copyright.PENANA5Axlm3zcrd
27390Please respect copyright.PENANAir11W4rwHb
Nico mendesah pelan. "Cemen!" Ejek Nico.27390Please respect copyright.PENANA7DewamqcmK
27390Please respect copyright.PENANAw8bPdwxMsk
"Kalian udah pada sinting ya? Gue gak mau ikut-ikutan ide gila kalian." Ujar Rayhan sembari menggelengkan kepalanya. Sementara Azril memilih diam karena sudah merasa di wakilkan oleh Rayhan.27390Please respect copyright.PENANAcBgeOYbZlM
27390Please respect copyright.PENANA2Wwm69LlHM
"Semenjak kapan Lo jadi penakut kayak gini?"27390Please respect copyright.PENANAhB7YkX6Yz6
27390Please respect copyright.PENANAZCpi4zemwe
"Lawan mahluk aneh aja berani, masak ngintip doang takut." Ejek Nico, sembari menyeruput es jeruknya yang tersisa seperempat. Harga diri Rayhan berontak mendengar komentar Nico yang menyentil harga dirinya.27390Please respect copyright.PENANApYZ2EWYvKU
27390Please respect copyright.PENANAa6fMmJnfOJ
"Yang takut siapa?" Tantang Rayhan.27390Please respect copyright.PENANAGE6g56wiE4
27390Please respect copyright.PENANACX7MaHQX1t
Doni dan Nico saling pandang. "Oke, kalau begitu besok pagi kita kumpul jam enam pagi di belakang rumah Ustadza Risty." Tantang Doni, membuat Rayhan dengan terpaksa menyanggupinya dengan menganggukkan kepalanya.27390Please respect copyright.PENANAEzzIFR6Znj
27390Please respect copyright.PENANA2Y3uBifEgE
"Deal!" Seloroh Nico semangat. Azril mendesah pelan.27390Please respect copyright.PENANAErORKxL0wC
27390Please respect copyright.PENANAwJkLFcQfiz
Dan pada saat bersamaan segerombolan anak pesantren memasuki kantin. Mata salah satu dari mereka menatap tajam kearah Rayhan. Kemudian ia memberi aba-aba kepada temannya yang lain untuk mengikutinya. Dari gerak-gerik nya ia terlihat sangat mencurigakan.27390Please respect copyright.PENANAsk9Btxxhgb
27390Please respect copyright.PENANAKYBwzTkTX9
Mereka berjalan petantang petenteng kearah Rayhan and gang. Nico melihat gelagat yang tidak baik dari mereka.27390Please respect copyright.PENANA2iW7664gjc
27390Please respect copyright.PENANA5eBv9cVUMY
"Ada Dedy, pura-pura tidak tau." Bisik Nico.27390Please respect copyright.PENANAY0RBYxehmW
27390Please respect copyright.PENANAS3vU2QdsEO
Rayhan mengangkat alisnya, sejak pertama kali tinggal di pesantren ia sudah tidak suka dengan Dedy dan kawan-kawannya yang suka sekali menindas orang lemah. Tapi sejauh ini, Rayhan tidak berfikir untuk mencari masalah dengan Dedy, walaupun ia sangat tidak menyukai Dedy.27390Please respect copyright.PENANAazlmGMnudl
27390Please respect copyright.PENANADPfwwAexbb
Seperti yang di katakan Nico, mereka pura-pura tidak melihat kedatangan Dedy yang menghampiri mereka.27390Please respect copyright.PENANAEHc5IUJRMf
27390Please respect copyright.PENANAbAB4iJqVBq
"Wah... Wah... Wah... Pahlawan kita lagi santai ni." Ujar Dedy memprovokasi Rayhan. Tetapi pemuda itu tidak menanggapinya. Tidak ada untungnya bagi Rayhan untuk menanggapi provokasi dari Dedy.27390Please respect copyright.PENANA5IXNgfal93
27390Please respect copyright.PENANARrTQwNqmSN
"Cie... Pahlawan kesiangan." Celetuk anak buah Dedy.27390Please respect copyright.PENANAgefNPBXkPT
27390Please respect copyright.PENANA9cQE1Tk6X8
Mereka berlima tertawa terbahak-bahak mengejek Rayhan yang tetap memilih diam. Hanya saja cengkraman di sendoknya semakin erat.27390Please respect copyright.PENANA6R1I49ivQa
27390Please respect copyright.PENANANYhDyzuaTY
Kemudian dia menepuk pundak Rayhan, sembari menatap tajam kearah Rayhan, seakan menantang Rayhan untuk menjawab tantangannya. Tapi pemuda itu tetap berusaha tenang, walaupun kepalan tangannya sudah gatal ingin memukul wajah Dedy.27390Please respect copyright.PENANAjLWRzuDP4v
27390Please respect copyright.PENANAhzMSrl3xOF
Dedy mengendus kesal sembari membuang muka kearah teman-temannya yang lain. Kemudian ia mengambil gelas Rayhan dan menumpahkan es teh diatas kepala Rayhan. Doni, Nico dan Azril terlihat kaget dengan aksi Dedy.27390Please respect copyright.PENANAhapKJULwWn
27390Please respect copyright.PENANAuNVW8SPYnt
"Cukup bangsat." Umpat Doni sembari berdiri.27390Please respect copyright.PENANAQXXqbLwaDv
27390Please respect copyright.PENANAN4uW5P1hFj
Nico ikut berdiri di samping Doni, ia menatap marah kearah Dedy. Walaupun Dedy di kenal sebagai sosok menakutkan, tetapi mereka sama sekali tidak gentar.27390Please respect copyright.PENANAXgJtoLyFMn
27390Please respect copyright.PENANAmMBqN4623F
Dedy membalas tatapan Doni dan Nico, sembari tersenyum meremehkan kearah mereka berdua.27390Please respect copyright.PENANATw47Mwl4eR
27390Please respect copyright.PENANAlkN0ivcb6H
Keributan kecil tersebut memancing pusat perhatian para santri yang tengah menikmati jajanan kantin. Sadar kalau kondisi saat ini mulai tidak kondusip Rayhan segera melerai kedua sahabatnya agar tidak terbawa emosi.27390Please respect copyright.PENANAKQiKnZ7Zzv
27390Please respect copyright.PENANAhFfMt4I0Dt
"Sudah-sudah, kita pergi saja." Ajak Rayhan.27390Please respect copyright.PENANAKR9cT0wijQ
27390Please respect copyright.PENANAtDMpCSbBKK
Ia menarik Nico untuk menjauh, sementara Azril menarik Doni yang masih beradu tatapan dengan Dedy dkk.27390Please respect copyright.PENANAUh8n0yoOXI
27390Please respect copyright.PENANAkYduCWQWt1
Dedy meludah ke tanah sembari mengacungkan jari tengah kearah mereka berempat. "Pergi jauh-jauh sana, bila perlu keneraka sekalian!" Umpat Dedy.27390Please respect copyright.PENANAL35H2tUxMt
27390Please respect copyright.PENANAjUgHZWXM7e
"Hahaha..." Tawa anak buah Dedy.27390Please respect copyright.PENANAyfsfXiw7BZ
27390Please respect copyright.PENANAr05QTU6z1D
Tapi Rayhan tidak memperdulikan ejekan Dedy walaupun ia sangat marah, ia lebih memilih membawa teman-temannya untuk menjauh. Bagi Rayhan tidak ada gunanya ribut hanya karena masalah sepele.27390Please respect copyright.PENANAhx4OE5Ak9m
*****27390Please respect copyright.PENANAR0zCWwGtyy
27390Please respect copyright.PENANAdsaIOIxo9r
Semalaman Ustadza Dwi tidak bisa tidur, terus terbayang akan kejantanan Pak Imbron. Bahkan setelah subuh ia bermimpi Pak Imbron mendatanginya dan memperkosanya hingga menjerit-jerit keenakan. Alhasil Aziza mendatangi kamarnya karena khawatir mendengar ibunya berteriak.27390Please respect copyright.PENANA3ONPWov4eJ
27390Please respect copyright.PENANADkdQaeYjSK
Sisi liar di dalam diri Ustadza bukan tanpa sebab. Sebelum ia menikah, Ustadza Dwi adalah seorang hiperseks, ia memiliki kisah kelam pada saat remaja dulu. Pergaulan bebas yang tidak terkendali, membuatnya sering melakukan zina dengan berbagai pria dari kalangan bawah hingga atas. Tapi itu dulu, saat ia masih duduk di bangku SMA. Setelah tamat SMA ia kuliah di universitas Islam XXX. Pertemuannya dengan Mbak Yuni membuatnya perlahan mulai bertaubat, bahkan Mbak Yuni lah yang menjodohkannya dengan anak KH Hasan hingga akhirnya ia menikah.27390Please respect copyright.PENANAWzHSKLBrUA
27390Please respect copyright.PENANA4LYPKbVQIn
Tapi peristiwa dua Minggu yang lalu, ketika ia di perkosa oleh kolor ijo, membangunkan sisi liarnya yang telah lama tertidur. Ia sangat merindukan kontol-kontol besar dan perkasa untuk memenuhi relung memeknya yang gatal.27390Please respect copyright.PENANA9WbqyOqF7y
27390Please respect copyright.PENANA3xeqhoaApA
Dan sosok Pak Imbron di anggap layak, untuk menutupi kekosongan memeknya selama ini.27390Please respect copyright.PENANAKSUwuYQtQB
27390Please respect copyright.PENANAHzWubjguQJ
Hari ini Ustadza Dwi bertekad akan mendapatkan apa yang ia inginkan. Beberapa rencana sudah tersusun di otaknya untuk membawa Pak Imbron ke dalam pelukannya.27390Please respect copyright.PENANA9I0g000eHs
27390Please respect copyright.PENANAgGD9Elzt8w
Satu rencana telah berhasil ia jalankan dengan mendatangkan Pak Imbron ke rumahnya dengan alasan kalau lampu kamarnya rusak dan butuh di ganti dengan yang baru. Tentu Pak Imbron dengan senang hati membantunya. Dan di sinilah Pak Imbron sekarang, tengah mengganti bola lampu kamar Ustadza Dwi.27390Please respect copyright.PENANAIsOxz4B0hD
27390Please respect copyright.PENANAyq778BdYPs
Selagi Pak Imbron sibuk di dalam kamarnya. Ustadza Dwi membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi. Ia ingin terlihat fresh di hadapan Pak Imbron. Selesai mandi, ia mengambil handuk dan melilit tubuhnya dengan handuk. Tidak lupa ia memakai jilbab instannya yang berwarna biru Dongker dengan bahan kaos.27390Please respect copyright.PENANAODJ0dYgetd
27390Please respect copyright.PENANAu4KdbDWjVx
Deg... Deg... Deg...27390Please respect copyright.PENANAqsD4km97Yg
Detak jantung jantung Dwi tak beraturan, sanking tegangnya ia sampai lupa bernafas.27390Please respect copyright.PENANAioQM4Qdkht
27390Please respect copyright.PENANAtk3p9ozpDY
Dengan langkah gontai ia masuk ke dalam kamarnya hanya memakai handuk, lalu menutup pintu kamarnya. Pak Imbron yang baru selesai mengganti lampu kamar Ustadza Dwi tampak terperangah melihat penampilan Ustadza Dwi yang sangat menggoda.27390Please respect copyright.PENANALi4lNjignc
27390Please respect copyright.PENANAg81uUn3okI
"Eh..." Ustadza pura-pura kaget. "Maaf Pak, saya lupa kalau ada Bapak di kamar." Ujar Ustadza Dwi dengan suara yang di buat tergagap.27390Please respect copyright.PENANALtQlvkTVmm
27390Please respect copyright.PENANA8qS51wdbrR
Mata Pak Imbron melotot, memandangi lekuk tubuh Ustadza Dwi yang begitu menggoda, membangunkan kontolnya yang tengah tertidur.27390Please respect copyright.PENANAybGyFOiviz
27390Please respect copyright.PENANAquVYwfQ3jG
Seakan kehilangan akal sehatnya, Pak Imbron turun dari tangga dan berjalan mendekatinya. Wajah cantik Ustadza Dwi mengisyaratkan rasa takut, dan hal tersebut membuat Pak Imbron makin bergairah. Tubuhnya menegang seakan tidak sabar mendekap dan mencumbu wanita yang ada di hadapannya saat ini.27390Please respect copyright.PENANAiGv4Fjl0TW
27390Please respect copyright.PENANAGgsItsO1sX
Ketika Ustadza Dwi hendak kabur, pergelangan tangannya dengan cepat di cekal oleh Pak Imbron, dan di tarik hingga jatuh ke dalam pelukannya.27390Please respect copyright.PENANAq9AF7muYM1
27390Please respect copyright.PENANAY15lpYiu4L
"Hehehehe... Mau kemana Ustadza?"27390Please respect copyright.PENANAG1LxFcepML
27390Please respect copyright.PENANAHqHbjbQLLb
Wajah Ustadza terlihat panik. "Pak Imbron! Maaf saya lupa ada Bapak di kamar." Ucap Ustadza Dwi terbata-bata. Ia dapat melihat pancaran birahi di mata Pak Imbron.27390Please respect copyright.PENANACD4VrL7Y0P
27390Please respect copyright.PENANATOPk63vlAg
"Gak apa-apa Bu Ustadza!" Seringai mesum Pak Imbron.27390Please respect copyright.PENANAcmRok19US2
27390Please respect copyright.PENANAfcYNCBjz1Q
Tubuh Ustadza Dwi lunglai di dalam pelukan Pak Imbron, walaupun ia meronta di dalam dekapan Pak Imbron, tapi hatinya menjerit senang, karena umpannya berhasil di makan oleh Pak Imbron.27390Please respect copyright.PENANAbbGw0DVZbe
27390Please respect copyright.PENANA2f2GtphWFs
Dengan beringas Pak Imbron menciumi sekujur wajah cantik Ustadza Dwi. Dia memanggut kasar bibir merah Ustadza Dwi yang menggoda.27390Please respect copyright.PENANARJ9xOh0nrB
27390Please respect copyright.PENANAgrv1Qc8R3d
"Eehmmppss... Eehhmmppss... Pak Imbron, jangaaaaan... Eehmmppss..." Rintih Ustadza Dwi di sela-sela ciuman panas Pak Imbron terhadap bibirnya.27390Please respect copyright.PENANAW1KbxIbaju
27390Please respect copyright.PENANAwMXcQGDtxA
Kedua tangan Pak Imbron menamkup daging empuk di bawah pinggang Ustadza Dwi, dia meremasnya dengan kasar hingga menimbulkan bekas merah.27390Please respect copyright.PENANA7O9BkzMhmZ
27390Please respect copyright.PENANAyFpn65h6A4
Untuk menambah suasana semakin panas, Ustadza Dwi mendorong tubuh Pak Imbron, kemudian ia berbalik sembari melepas ikatan handuknya, hingga jatuh ke lantai. Mata Pak Imbron makin membeliak menatap punggung dan pantat Ustadza Dwi yang putih mulus itu.27390Please respect copyright.PENANAVgnfLUZJhH
27390Please respect copyright.PENANAnVHONlv56d
Tidak mau kehilangan mangsanya begitu saja, Pak Imbron segera menangkap Ustadza Dwi di depan pintu pintu kamar. Dan menarik tubuh tubuh Ustadza Dwi lalu membanting tubuh Ustadza Dwi keatas tempat tidur.27390Please respect copyright.PENANAeCFJ705C1o
27390Please respect copyright.PENANAowRPHobzCs
"Jangan Pak... Jangan..." Lirih Ustadza Dwi.27390Please respect copyright.PENANA4mZVXDDgTq
27390Please respect copyright.PENANAAY1cbVhf98
Pak Imbron tersenyum sumbringah sembari mendekati Ustadza Dwi. Dia menjambak jilbab Ustadza Dwi dan memaksa wanita berhijab itu berlutut di hadapannya. "Hayo buka celana saya!" Perintah Pak Imbron sembari menarik kebawah jilbab yang di kenakan Ustadza Dwi hingga mendongak keatas.27390Please respect copyright.PENANA7iTlu2gUJA
27390Please respect copyright.PENANARwCr9fut5B
"Astaghfirullah! Jangan Pak..." Melas Ustadza Dwi.27390Please respect copyright.PENANAoDrw1VRLXz
27390Please respect copyright.PENANAWz24mHUivD
"Buka." Bentak Pak Imbron.27390Please respect copyright.PENANA7QznLsNh5E
27390Please respect copyright.PENANASDVEipgnlH
Kedua tangan Ustadza Dwi meraih celana lusuh Pak Imbron, dan melepas celana panjang tersebut. Ustadza Dwi menggigit bibirnya sembari menatap kontol Pak Imbron yang berukuran monster terlihat begitu menggoda.27390Please respect copyright.PENANAYvpPzqatr2
27390Please respect copyright.PENANABEi8L4aYuC
Tanpa di minta telapak tangan Ustadza Dwi menggenggam kontol Pak Imbron yang berotot.27390Please respect copyright.PENANAuFnzN1gKaL
27390Please respect copyright.PENANAqqx7glDUNx
"Ternyata dugaan saya benar, gelar doang Ustadza, tapi doyan kontol. Hahahaha..." Tawa Pak Imbron pecah. Tapi Dwi yang sudah sangat terangsang tidak memperdulikannya, bahkan ia tanpa segan mengulum kontol Pak Imbron yang terasa keras dan kaku di dalam mulutnya. "Wow... Belum di suruh sudah main nyosor aja ni lonte." Umpat Pak Imbron kasar.27390Please respect copyright.PENANAdbbHAciqYA
27390Please respect copyright.PENANAByWcAklTs5
Umpatan-umpatan Pak Imbron malah membuat Dwi semakin bergairah. Ia menghisap dan menjilati kontol Pak Imbron, hingga pria berusia 56 tahun itu merem melek keenakan ketika kontolnya di servis menggunakan mulut seorang Ustadza yang tingkat keimanannya seharusnya tidak di ragukan lagi.27390Please respect copyright.PENANAWnpoRsbxzW
27390Please respect copyright.PENANA0gxGoutuwj
Pak Imbron kembali menjambak jilbab Ustadza Dwi, dan ia mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur ke dalam tenggorokan Ustadza Dwi.27390Please respect copyright.PENANA3LbagiRDpc
27390Please respect copyright.PENANAREbUlalK09
Setelah merasa cukup, dia kembali mendorong tubuh Ustadza Dwi hingga terlentang diatas tempat tidur. Tubuhnya yang kekar menindih tubuh putih mulus Ustadza Dwi sembari memposisikan kontolnya di depan lipatan memek Ustadza Dwi yang telah basah.27390Please respect copyright.PENANAN1n7X5ElEb
27390Please respect copyright.PENANAk9Whm9zep2
"Sudah siapkan ustadza?" Goda Pak Imbron.27390Please respect copyright.PENANAMj7f7u3wLW
27390Please respect copyright.PENANAJw2ahX2sZO
Wanita berhijab biru dongker itu menggelengkan kepalanya. "Jangan Pak, saya sudah bersuami." Melas Ustadza Dwi, ketika merasakan kepala kontol Pak Imbron menggesek-gesek bibir memeknya.27390Please respect copyright.PENANAoXgC3H2wkb
27390Please respect copyright.PENANAUjeUlzBfiv
"Bagus dong Bu, saya malah semakin semangat menggenjot memek Istri orang!" Ujar Pak Imbron sembari menyelipkan kontolnya di sela-sela memek Ustadza Dwi. Tangan kirinya memegang betis Ustadza Dwi, sementara tangan kanannya meremas payudara Ustadza Dwi yang berukuran 34D.27390Please respect copyright.PENANAC5a9kUOUv5
27390Please respect copyright.PENANAX4Nlr2fnro
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...27390Please respect copyright.PENANAo3BGZM7hUg
27390Please respect copyright.PENANAMSUw5pB5R1
Suara benturan kelamin mereka terdengar begitu merdu, bagaikan suara nyanyian erotis yang semakin membangkitkan birahi keduanya.27390Please respect copyright.PENANA7ZL3XZBkSa
27390Please respect copyright.PENANAH2W0RtR6Oj
"Aaghkk... Aaaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Dwi.27390Please respect copyright.PENANAXIi5yFmdwQ
27390Please respect copyright.PENANA352nqlxBjv
Setelah beberapa menit dan semakin yakin kalau Ustadza Dwi menikmatinya, Pak Imbron meminta wanita cantik itu untuk menungging. Pak Imbron membenamkan wajahnya di selangkangan Ustadza Dwi dan menjilati memeknya. Kemudian ia kembali menyetubuhi Ustadza Dwi dari belakang sembari memegangi pinggulnya.27390Please respect copyright.PENANARTbwNQPVki
27390Please respect copyright.PENANAl7xaM5WURh
Wajah Ustadza Dwi meringis, merasa ngilu di lobang peranakannya sekaligus menggelinjang nikmat merasakan otot-otot kontol Pak Imbron di dinding memeknya.27390Please respect copyright.PENANAZctCoB6yxx
27390Please respect copyright.PENANAeRDzcEh8ae
[/B]Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...[/b]27390Please respect copyright.PENANAaS5Xc088Vf
27390Please respect copyright.PENANAJnnOo5iGVY
Suara tubrukan selangkangan mereka terdengar semakin keras ketika Pak Imbron semakin gencar mengaduk-aduk lobang memek Ustadza Dwi yang semakin banyak mengeluarkan pelumas. Sembari menikmati jepitan memek Ustadza Dwi, tak lupa Pak Imbron meremas-remas payudara Ustadza Dwi yang menggantung bebas.27390Please respect copyright.PENANAR1uPZVCeNG
27390Please respect copyright.PENANAY2sLHNIGKE
"Pak... Saya keluar!" Erang Ustadza Dwi.27390Please respect copyright.PENANAdrMg0f173v
27390Please respect copyright.PENANAmykgmNGePT
"Bareng Bu." Wajah Pak Imbron mengeras ketika ia merasakan desakan di kepala kontolnya.27390Please respect copyright.PENANAIiyJ4GKPQR
27390Please respect copyright.PENANAp3lT3dlXWf
Secara bersamaan mereka berdua menumpahkan hasrat birahi mereka secara bersamaan. "Oughkk... Enak sekali Bu Ustadza." Erang Pak Imbron.27390Please respect copyright.PENANALB2CLVAgZr
27390Please respect copyright.PENANALvNjIw86Wv
Setelah puas menyiram rahim Ustadza Dwi, Pak Imbron mencabut kontolnya. Dan tampak lelehan sperma Pak Imbron jatuh keatas tempat tidur Ustadza Dwi. Sementara tubuh Ustadza Dwi terkulai lemas diatas tempat tidurnya. Wajahnya terlihat begitu puas dengan bibir tersenyum.27390Please respect copyright.PENANAJW6uVtuBq4
27390Please respect copyright.PENANAE4vyWyLeGo
Pak Imbron segera turun dari tempat tidur Ustadza Dwi yang berantakan. Ia mengenakan kembali celananya, dan duduk di tepian tempat tidur Ustadza Dwi.27390Please respect copyright.PENANAodR5fasi72
27390Please respect copyright.PENANAu2lSyLdRE1
"Maafkan saya Ustadza!" Lirih Pak Imbron.27390Please respect copyright.PENANAGAxt1D7Gdd
27390Please respect copyright.PENANAqhNFYY3QI1
Ustadza Dwi hanya diam tidak menanggapi permohonan maaf dari Pak Imbron.27390Please respect copyright.PENANASvibQpb3Lk
27390Please respect copyright.PENANAVQS2BZIgOD
Setelah menghabiskan rokok sebatang, Pak Imbron segera meninggalkan Ustadza Dwi yang masih terlihat berantakan dengan sperma Pak Imbron yang terlihat mulai mengering. Tidak ada penyesalan sama sekali di hati Ustadza Dwi, bahkan ia ingin kembali mengulanginya.27390Please respect copyright.PENANArbC6ZjOlWo
27390Please respect copyright.PENANA5izBtNQzoW
*****27390Please respect copyright.PENANAV5dM7mgCB8
27390Please respect copyright.PENANAroNh9KAmZk
Pulang sekolah.27390Please respect copyright.PENANAD9a4nhpXfD
27390Please respect copyright.PENANAYGlw5HJB9k
"Mana duit loh?"27390Please respect copyright.PENANAFxmsqIt00Q
27390Please respect copyright.PENANAsMuSL6dngP
Dengan tangan gemetar Azril merogoh kantong celananya, ia hendak memberikan uang lima ribu kepada mereka. Tapi tiba-tiba pemuda tersebut mengambil semua uang Azril. "Eh... Jangan semua dong." Protes Azril.27390Please respect copyright.PENANAUvlXuCrOzo
27390Please respect copyright.PENANAeFUnFHwhe5
Mata Juned memicing. "Berani loh sama kita." Ancam Juned dengan mata melotot.27390Please respect copyright.PENANAwWS2WBVt9y
27390Please respect copyright.PENANAkOX37ukk9k
"Kayaknya perlu di hajar ni anak." Ujar Roby.27390Please respect copyright.PENANAae9sOlNiCI
27390Please respect copyright.PENANADbW0tN9K6h
Pemuda itu menarik kerah baju Azril, reflek Azril menangkup tangannya di dada. "A-ampun Rob, sudah ambil aja semuanya." Mohon Azril ketakutan.27390Please respect copyright.PENANA1O0Bo0Jc2n
27390Please respect copyright.PENANAAYTG1vF8q4
Bukkk...27390Please respect copyright.PENANAZJh17TwOqU
27390Please respect copyright.PENANANLzf8Arcui
Tanpa aba-aba dia memukul wajah Azril hingga lebam. Kemudian ia menekuk lututnya, dan menghajar perut Azril dengan lututnya sembari melepaskan pegangannya sehingga Azril sempoyongan.27390Please respect copyright.PENANAKki9l5jjg5
27390Please respect copyright.PENANA9ZPnOh6pt7
Tanpa ampun Juned menerjang wajah Azril hingga terjengkang ke tanah.27390Please respect copyright.PENANAiGTp6peMCl
27390Please respect copyright.PENANANywayaxn3H
"Aduh sakit." Jerit Azril.27390Please respect copyright.PENANATFuYXvF8MO
27390Please respect copyright.PENANALMXmAALkYZ
Robby menarik kembali kerah Azril. "Banyak bacot." Azril memejamkan matanya ketika kepalan tangan Robby hendak kembali memukul wajahnya.27390Please respect copyright.PENANAEUGMgnxTkU
27390Please respect copyright.PENANAIz1pNvKsWS
Tab...27390Please respect copyright.PENANAnsDyXgswGe
27390Please respect copyright.PENANAjtUUw7hd6p
"Auww..." Jerit seseorang sembari meringkuk ke tanah.27390Please respect copyright.PENANABQ57GNB1jD
27390Please respect copyright.PENANAN6U0udlAra
Azril sedikit membuka matanya, dan melihat ada sebuah tangan di depan wajahnya. Ia sangat kaget ketika melihat Rayhan berdiri di sampingnya sembari meremas kepalan tangan Robby, hingga Robby mengerang kesakitan.27390Please respect copyright.PENANAKzYpSIYyxN
27390Please respect copyright.PENANAVfg3NojWt5
"Jangan ganggu sohib gue." Ucap Rayhan pelan.27390Please respect copyright.PENANA4wHT22zlb9
27390Please respect copyright.PENANAUbp2YIDTnq
Juned yang berdiri tak jauh dari Robby terlihat shok melihat tangkapan tangan Roby yang hampir mengenai wajah dari anak pemimpin ponpes Al-tauhid.27390Please respect copyright.PENANAwjRfzSpArK
27390Please respect copyright.PENANA5sBCqCSBej
Dengan tendangan udara Juned hendak mengincar wajah Rayhan. Buuuuk... Kaki Juned tepat mengenai wajah Rayhan, tapi Rayhan terlihat biasa-biasa saja, walaupun wajahnya sempat terhentak kesamping. Tubuh Juned gemetaran melihat Rayhan yang tengah tersenyum kearahnya. Dengan menggunakan lengannya Rayhan mendorong kaki Juned dari wajahnya.27390Please respect copyright.PENANAdoWGWQa5nI
27390Please respect copyright.PENANATJbJdMcdJo
"Pergilah... Atau?"27390Please respect copyright.PENANA2LDzd7vf4D
27390Please respect copyright.PENANAe1WBG9CRWK
"Bangsaaaaat!" Pekik Robby yang kesal. Kepalan tangan kirinya terarah ke dada Rayhan.27390Please respect copyright.PENANAcyzx6ZbwsO
27390Please respect copyright.PENANAXGkTJCdH7O
Sebelum pukulan Robby mengenai dada Rayhan, siku Rayhan lebih dulu menghantam wajah Robby. Buuuuk... tubuh Robby terjengkang kebelakang dengan wajah memar, ia langsung jatuh pingsan.27390Please respect copyright.PENANAbzJ0m53i3k
27390Please respect copyright.PENANADOv1LcsxrU
Kemudian dengan cepat kilat, Rayhan melancarkan dua kali pukulan kearah wajah Juned yang langsung terhuyung kebelakang hingga punggungnya menabrak tembok bangunan asrama.27390Please respect copyright.PENANAZPbYwomBNs
27390Please respect copyright.PENANAljzhohY7fE
"Anjiiiing sakit!" Jerit Juned sembari memegangi wajahnya.27390Please respect copyright.PENANA27U6HzzRcl
27390Please respect copyright.PENANArwUEWczj7P
Rayhan belum selesai, ia mecekik leher Juned hingga pemuda itu kesulitan bernafas.27390Please respect copyright.PENANAvjeNGN4Uy7
27390Please respect copyright.PENANAuveYncN5qh
Buukk... Buuuk...27390Please respect copyright.PENANAobRTC8ssK7
27390Please respect copyright.PENANA81HvMTyB7U
"Hoeegh... Hoeegh..." Erang Juned.27390Please respect copyright.PENANAlR5UQ46fZt
27390Please respect copyright.PENANAkVejjiHvZT
Dua pukulan lagi kearah perut Juned hingga mengenai ulu hatinya. Matanya memerah karena sempat tidak bisa bernafas setelah menerima pukulan Rayhan di perutnya yang terasa sangat menyakitkan.27390Please respect copyright.PENANAYtcYK6kFcH
27390Please respect copyright.PENANAJ3rCTU39dx
"Ini peringatan terakhir. Bawak teman Lo pergi dari sini, dan jangan pernah ganggu sohib gue lagi." Geram Rayhan dengan tatapan tajam.27390Please respect copyright.PENANADj5YNrn32a
27390Please respect copyright.PENANAFxFgKDmUH3
"I-iya Ray!" Jawab Juned gemetar.27390Please respect copyright.PENANAfML1FrAqQT
27390Please respect copyright.PENANAy1SYDlE81M
Rayhan segera melepas cengkeramannya dan mengajak Azril untuk segera pulang. Di samping Rayhan, Azril lebih banyak diam. Ia tidak menyangkah kalau Rayhan akan senekat itu melawan dua orang sekaligus.27390Please respect copyright.PENANAMcWl1A533d
27390Please respect copyright.PENANA0yvtlEztvh
Sadar kalau sedang di perhatikan, Rayhan menoleh kearah Azril yang tergagap.27390Please respect copyright.PENANAxJ4h4XgKEj
27390Please respect copyright.PENANA3dDSgv2ISq
"Lo kenapa?"27390Please respect copyright.PENANAG4vJJ73vzb
27390Please respect copyright.PENANADVEKsEnp62
Azril menggaruk-garuk kepala. "Ngeri juga Lo, tapi terimakasih ya sudah nolongin gue." Ujar Azril memaksa untuk tersenyum di hadapan Rayhan.27390Please respect copyright.PENANApRMVBzHFeU
27390Please respect copyright.PENANAKukEjB4QxA
"Santai aja, itulah gunanya sahabat."27390Please respect copyright.PENANA6gGMGlFbmF
27390Please respect copyright.PENANAdbATqMTvCl
"Gue senang bisa punya sahabat kayak Lo." Azril merangkul pundak Rayhan. "Sumpah gue puas banget lihat mereka Lo hajar, soalnya sudah satu semester ini gue di palakin Mulu sama mereka." Wajah Azril mendadak murung sembari memukul telapak tangannya sendiri.27390Please respect copyright.PENANAQq6ZQJAiSC
27390Please respect copyright.PENANAkc2Q0FHKes
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Kenapa gak Lo lawan?" Kesal Rayhan. Ia tidak bisa terima kalau ada sahabatnya yang di aniaya.27390Please respect copyright.PENANAQkqmQWqIZ6
27390Please respect copyright.PENANA9JiEcWsPlh
"Gue gak sekuat Lo Ray."27390Please respect copyright.PENANAGWdVEBCYUQ
27390Please respect copyright.PENANAiCzPEbT6n3
"Sama-sama makan nasi ini, apa yang perlu di takutkan. Lain kali kalau mereka masih gangguin elo, kasih tau gue, bakalan gue habisin mereka semua." Geram Rayhan, entah kenapa Rayhan merasa menyesal karena melepaskan mereka, seharusnya ia memberi pelajaran untuk mereka lebih dari itu atas perlakuan mereka kepada Azril.27390Please respect copyright.PENANAEXGmEwtHty
27390Please respect copyright.PENANAyySSWM9f3S
"Terimakasih Ray, Lo memang sahabat terbaik gue."27390Please respect copyright.PENANA2wtvBraVOB
27390Please respect copyright.PENANA9dc6VeF2Uc
"Santai aja." Ujar Rayhan senang melihat sahabatnya senang. "Gue balik dulu." Ujar Rayhan setibanya di persimpangan, Rayhan mengajak tos Azril yang di sambut Azril dengan kepalan tangannya bertemu dengan kepalan tangan Rayhan.27390Please respect copyright.PENANAMtGN3VIFEM
27390Please respect copyright.PENANAzZwl4oo9VG
*****27390Please respect copyright.PENANAQyhnoSf0bB
27390Please respect copyright.PENANAmMcUZdhqpT
27390Please respect copyright.PENANA72BkGoTeoz
27390Please respect copyright.PENANA1dxTDjrELO
27390Please respect copyright.PENANAJHUQWNG6cu
27390Please respect copyright.PENANA3VVsquskEl
Rayhan tidak langsung menuju rumahnya, melainkan ke rumah Ustadza Dewi. Rasanya sudah lama sekali ia tidak berbagi kehangatan bersama Ustadza Dewi. Terakhir ia bertemu ketika Ustadza Dewi menjenguknya yang sedang sakit. Dan itupun mereka tidak bisa saling mengumbar syahwat.27390Please respect copyright.PENANAKiXOhfY7Jo
27390Please respect copyright.PENANAJpNbrPKxMZ
Setibanya di rumah Ustadza Dewi, ia langsung di sambut pelukan hangat oleh Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANAkkWNfn8o21
27390Please respect copyright.PENANAh05HqjYyN6
Mereka berciuman sangat panas melepas rindu yang membuncah di hati mereka. Sembari melumat bibir merah Ustadza Dewi, telapak tangan Rayhan bergerilya diatas payudara Ustadza Dewi yang di bungkus oleh kaos berwarna cream lengan panjang.27390Please respect copyright.PENANAShrNF2Fne4
27390Please respect copyright.PENANA3mgCBvvHcD
"Ustadza kangen kamu Ray!" Bisik Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANAFnxRYg6LBx
27390Please respect copyright.PENANA4zsw9v6Y3T
Kedua tangan Rayhan melelas kaos yang yang di kenakan Ustadza Dewi, lalu di susul dengan melepas branya. "Sama Ustadza, aku juga kangen Ustadza, kangen tetek dan memek Ustadza." Goda Rayhan, sembari melahap payudara Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANAmXHnG0o3Ly
27390Please respect copyright.PENANAriWLyh5hVh
"Oughkk Ray! Lepaskan kerinduanmu sayang." Desah Ustadza Dewi sembari mendekap kepala Rayhan.27390Please respect copyright.PENANASzZ3bbyiiw
27390Please respect copyright.PENANA4vAToBmOmG
Kemudian Rayhan mendudukan Ustadza Dewi diatas sofa, sembari mencumbu kedua pasang payudara kembar milik Ustadza Dewi, setelah puas mengulum payudara Ustadza Dewi, Rayhan kembali memanggut bibir Ustadza Dewi, sementara tangannya merogoh ke dalam celana training yang di kenakan Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANACMXENbJy9G
27390Please respect copyright.PENANAz1tzeDwEvv
"Ray... Ehmmpsss..." Desah Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANAayKBRl65uv
27390Please respect copyright.PENANAlWZE1qdX0r
Kedua jari Rayhan menggosok-gosok clitoris Ustadza Dewi, membuat memek Ustadza Dewi semakin basah.27390Please respect copyright.PENANA0TPBtSoOGl
27390Please respect copyright.PENANAuelVgwmjq4
Rayhan melepas pagutannya dan berlutut di hadapan Ustadza Dewi. Kedua tangan Rayhan menarik celana training sekaligus celana dalam yang di kenakan Ustadza Dewi dengan perlahan. Reflek Ustadza Dewi mengangkang kan kakinya di hadapan Rayhan sembari membuka cela bibir memeknya.27390Please respect copyright.PENANA65r2v4fMRX
27390Please respect copyright.PENANAP5umBSO8ko
Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss....27390Please respect copyright.PENANAFRYY2zqaWA
27390Please respect copyright.PENANAed7BekKttv
Rayhan membenamkan wajahnya di selangkangan Ustadza Dewi, menjilati memek Ustadza Dewi. Tubuh sang Ustadza menegang sembari mendekap kepala Rayhan.27390Please respect copyright.PENANASz8rhVD2c6
27390Please respect copyright.PENANAtYD7wdv4gj
Lidah Rayhan menusuk masuk ke dalam lobang memek Ustadza Dewi, mengocok lobang memek Ustadza Dewi dengan lidahnya. Sementara jari telunjuk Rayhan mencolok lobang anus Ustadza Dewi dengan muda.27390Please respect copyright.PENANApEQmTOKgHz
27390Please respect copyright.PENANABHStdXTXrU
"Oughkk... Ray! Aaaahkk... Ustadza dapat... Aaaahkk..." Desahnya panjang, sembari menyambut orgasme pertamanya dari Rayhan.27390Please respect copyright.PENANA3U5KHN7JSH
27390Please respect copyright.PENANAXm3mXRXgEM
Setelah menyapu bersih lendir memek Ustadza Dewi, Rayhan menanggalkan celananya. Kemudian ia menindih Ustadza Dewi yang tengah duduk bersandar di sofa rumahnya. Dengan perlahan kontol Rayhan menembus lobang memek Ustadza Dewi yang terasa licin karena lendir cintanya.27390Please respect copyright.PENANASd1ByWVk3G
27390Please respect copyright.PENANAUKneX4vkh2
Dengan intonasi perlahan, Rayhan menggerakan pinggulnya maju mundur menyodok memek Ustadza Dewi yang tengah meremas-remas payudaranya sendiri.27390Please respect copyright.PENANAizxDKyetcW
27390Please respect copyright.PENANAzew8UQAjy1
"Terus Ray! Aaaahkk... Enak." Erang Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANAKIio9e17jJ
27390Please respect copyright.PENANAUvi6cvsf6p
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...27390Please respect copyright.PENANAc3UF1IHJ2A
27390Please respect copyright.PENANAu8BivMFNIk
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...27390Please respect copyright.PENANAxaP5vD6S1c
27390Please respect copyright.PENANAUCC6z9a6jZ
Kedua telapak tangan Rayhan mengangkat kedua lutut Ustadza Dewi hingga makin terkangkang. "Memek Ustadza nikmat sekali! Aahkk... Rasanya legit Ustadza." Desah Rayhan, yang semakin mempercepat tempo permainannya.27390Please respect copyright.PENANAfnAYppEsmo
27390Please respect copyright.PENANAw1A7Xgxrc6
"Enak banget Ray! Ouhk... Kontol kamu masuk semua, memek Ustadza jadi penuh." Racau Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANASSOB4oFbeS
27390Please respect copyright.PENANAhzmerDJt1W
Rayhan membelai wajah Ustadza Dewi, menyentuh bibir merahnya dan memasukan jarinya ke dalam mulut Ustadza Dewi yang di sambut dengan hisapan oleh Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANAR2xtr2flIT
27390Please respect copyright.PENANA8y10ephL38
Tubuh Ustadza Dewi kembali melejang-lejang ketika ia kembali orgasme. Rayhan mencabut kontolnya, kemudian ia mengarahkan kontolnya diatas payudaranya yang membusung besar. Rayhan mengocok kontolnya, dan beberapa detik kemudian wajah Rayhan mengeras dengan nafas memburu.27390Please respect copyright.PENANA42OoDP0zGS
27390Please respect copyright.PENANAVTh1zxtRw5
"Oughkk..."27390Please respect copyright.PENANAQIykaRhi13
27390Please respect copyright.PENANAQ2UIXPVPh0
Croooottss... Croooottss... Croooottss... Croooottss... Croooottss... Croooottss...27390Please respect copyright.PENANAVe3QTkSt2b
27390Please respect copyright.PENANAtLn1BXEhKM
Rayhan menumpahkan spermanya diatas payudara Ustadza Dewi. Setelah tidak ada lagi sperma yang keluar, Ustadza Dewi melahap kontol Rayhan hingga bersih.27390Please respect copyright.PENANAOrnbiokErX
27390Please respect copyright.PENANAsTCIjrnfbg
"Terimakasih Ustadza!" Bisik Rayhan sembari mengecup kening Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANA1Dv3voGuDY
27390Please respect copyright.PENANAlfNGUbBJps
Ustadza Dewi tersenyum tipis. "Sama-sama sayang." Jawab Ustadza Dewi, sembari membelai perut kotak-kotak milik Rayhan yang terasa keras.27390Please respect copyright.PENANALqczsBOzpA
27390Please respect copyright.PENANAkVdPlFt5LM
Masih tanpa mengenakan celana Rayhan duduk di samping Ustadza Dewi. Reflek Ustadza Dewi memeluk pinggang Rayhan sembari membenamkan wajahnya di dada bidang Rayhan sembari menikmati aroma keringat Rayhan yang memabukkan Indra penciumannya.27390Please respect copyright.PENANAMxNtpm5nmm
27390Please respect copyright.PENANAMJwdoNTiCD
Tangan Rayhan membelai kepala Ustadz Dewi sembari sesekali mengecup kening Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANAaXE03rpJia
27390Please respect copyright.PENANAXif2DMoYGK
"Gimana kabar kamu Nak? Maaf Ustadza baru tanya sekarang?" Ujar Ustadza Dewi. Rayhan meraih dagu Ustadza Dewi sembari mengecup lembut bibir Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANAL5LkRcd2T3
27390Please respect copyright.PENANAn3iHt3sDsh
Ustadza Dewi memejamkan matanya, membiarkan muridnya menikmati bibir merahnya.27390Please respect copyright.PENANA4b2lUSJ1Fy
27390Please respect copyright.PENANA8TzMVd6FIB
"Kabar saya sangat baik, apa lagi kalau sudah ketemu Ustadza!" Goda Rayhan, tangannya membelai payudara Ustadza Dewi, memelintir putingnya.27390Please respect copyright.PENANAxXZ6k79mwM
27390Please respect copyright.PENANAzyyLVSRPsM
"Ughkk... Kamu bikin Ustadza gatal sayang."27390Please respect copyright.PENANAGTPbzExdjn
27390Please respect copyright.PENANAbFNxR7S8Dt
Rayhan mengecup pipi Ustadza Dewi. "Apa yang gatal Ustadzah?" Wajah Ustadza Dewi bersemu merah mendengar pertanyaan Rayhan.27390Please respect copyright.PENANAzIdG8gZNfL
27390Please respect copyright.PENANANAlOrW6vBS
"Memek!"27390Please respect copyright.PENANAULJfEanuge
27390Please respect copyright.PENANAr3kMom3pFN
"Apa? Saya gak dengar." Tangannya turun kebawah membelai rambut kemaluan Ustadza Dewi. Jari telunjuknya membelai clitoris Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANANfaqnFgqIo
27390Please respect copyright.PENANAzscwPzTGfC
Tangan Ustadza Dewi membelai kontol Rayhan. "Kamu bikin Ustadza gemas sayang." Jemari lembut Ustadza Dewi membelai kepala kontol Rayhan. "Memek Ustadza gatal banget, pengen di garuk-garuk sama kontol kamu." Desah Ustadza Dewi di dekat telinga Rayhan.27390Please respect copyright.PENANAys1gQ5L75m
27390Please respect copyright.PENANAYLOH31NAp7
"Tapi sayakan murid Ustadza?"27390Please respect copyright.PENANAxjqebJ5AVB
27390Please respect copyright.PENANAYHFGELus4i
"Bagaimana caranya agar status kita bisa berubah sayang?" Tanya Ustadza Dewi, ia sudah kembali bergairah dan ingin cepat merasakan kontol Rayhan di dalam memeknya.27390Please respect copyright.PENANAW3n1GL9yu8
27390Please respect copyright.PENANAEq2OebcOJM
"Ada satu cara Ustadza?"27390Please respect copyright.PENANA5nYUGGwa74
27390Please respect copyright.PENANAmUVewxOWIT
"Apa?"27390Please respect copyright.PENANAZYeW7NvWxV
27390Please respect copyright.PENANAGT6hT9UeRW
Rayhan tidak langsung menjawab, dia membelai bibir memek Ustadza Dewi, lalu memasukan kedua jarinya ke dalam memek Ustadza Dewi. "Ustadza jadi budak saya! Dengan begitu kita bisa bebas ngentot kapanpun Ustadza mau." Bisik Rayhan, membuat punggung Ustadza Dewi merinding.27390Please respect copyright.PENANAJmjjAVz6XP
27390Please respect copyright.PENANAB7L6qceM8l
"A-akuu mau sayang." Jawab Ustadza Dewi terbata-bata.27390Please respect copyright.PENANAGlPqgBUV8Y
27390Please respect copyright.PENANAvMALBQycZk
Rayhan tersenyum kemudian ia merogoh saku celananya sembari mengambil uang kertas dua ribuan. "Ini mahar untuk Ustadza." Ujar Rayhan menyerahkan uang dua ribu kepada Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANABScUdf1lkk
27390Please respect copyright.PENANA5DT1CBfgm9
"Terimakasih sayang."27390Please respect copyright.PENANA6zyMVP0RpR
27390Please respect copyright.PENANAg60DxxrXEC
"Sebagai bentuk kepatuhan Ustadza kepada saya, Ustadza harus bersedia saya tato." Rayhan mengeluarkan alat tato di dalam tasnya.27390Please respect copyright.PENANA1FHb3AuqKc
27390Please respect copyright.PENANAOSL5Xle9jR
Ustadza Dewi terlihat sangat terkejut dengan keinginan Rayhan yang ingin mentato tubuhnya. Sedikitpun tidak terbesit di benak Ustadza Dewi untuk mentato sebagian tubuhnya. Selain karena ia tidak suka tato, Ustadza Dewi juga merasa tato tidak mencerminkan dirinya sebagai Ustadza.27390Please respect copyright.PENANAj4ptmACtpS
27390Please respect copyright.PENANAbawoGmKQbX
Tapi yang meminta kali ini adalah Rayhan, murid sekaligus Tuannya yang harus ia patuhi.27390Please respect copyright.PENANAPrljZXtHXP
27390Please respect copyright.PENANA2xvZpdROes
"Kita ke kamar Ustadza sekarang." Ajak Rayhan.27390Please respect copyright.PENANAHWWcPv2izk
27390Please respect copyright.PENANAAEHDUxGwz1
Walaupun ia ragu tapi Ustadza Dewi menurut saja ketika di ajak ke kamarnya. Ia seakan terhipnotis oleh karisma yang di miliki Rayhan. "Ray...." Lirih Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANAFxEWc2E3JQ
27390Please respect copyright.PENANA4aNQYotvZa
"Panggil saya Tuan."27390Please respect copyright.PENANAyApkypb5mw
27390Please respect copyright.PENANAedMPaMemCO
Ustadza Dewi tampak terkejut ketika mendengar ucapan Rayhan. Walaupun Rayhan mengatakannya dengan pelan, tapi ia merasa kalau ucapan Rayhan sungguh-sungguh. Sikap Rayhan yang lembut tapi tegas membuat Ustadza Dewi semakin menaruh respek terhadap Rayhan.27390Please respect copyright.PENANAi3KYQfMw4n
27390Please respect copyright.PENANALw8ZwLJN6i
"Iya Tuan Ray!" Ujar Ustadza Dewi patuh.27390Please respect copyright.PENANAj5VvfGzn3g
27390Please respect copyright.PENANAXeLIeiU4kO
Rayhan tersenyum lalu menyuruhnya untuk berbaring diatas tempat tidur dengan posisi telungkup. Kemudian Rayhan mencolokkan mesin tato miliknya. Setelah mesin tato di isi tinta berwarna hitam, Rayhan mulai menggambar sebuah kupu-kupu di atas pinggul Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANANA2FpRolHK
27390Please respect copyright.PENANAO2C4ZuEDLU
Beberapa kali Ustadza Dewi meringis, ketika mesin tato milik Rayhan menusuk kulitnya. Setelah kerangka tato kupu-kupu selesai di buat, Rayhan mengganti tinta tato berwarna merah terang, dan mewarnai gambar kupu-kupu yang baru saja ia buat. Selama proses pembuatan tato, berulang kali Ustadza Dewi menjerit kesakitan.27390Please respect copyright.PENANA8fVIBkiDu4
27390Please respect copyright.PENANAns6uT90evX
Setelah hampir satu jam, barulah proses pembuatan tato milik Ustadza Dewi selesai.27390Please respect copyright.PENANA2pkuUWV9Hh
27390Please respect copyright.PENANABublGjZB1H
Rayhan tersenyum melihat hasil karya yang baru ia buat. Diatas gambar kupu-kupu terdapat tulisan lonte berwarna hitam, dan di bawah gambar tersebut terdapat tanda tangan Rayhan, sebagai bentuk penegasan kalau Ustadza Dewi telah resmi menjadi budak seks miliknya.27390Please respect copyright.PENANAQB2aapcduB
27390Please respect copyright.PENANASKIX2xmDZj
"Indah sekali Ustadza." Bisik Rayhan.27390Please respect copyright.PENANA2SVEYqQyYB
27390Please respect copyright.PENANAMnLvvrxMd8
Ustadza Dewi bangkit dari tempat tidur, lalu dia membelakangi kaca besar yang ada di kamarnya. Ia menatap takjub kearah tato yang baru saja di buat oleh Rayhan.27390Please respect copyright.PENANAfmRlxSYRFL
27390Please respect copyright.PENANArzsoM3kgBN
Setelah merapikan alat tatonya, Rayhan menghampiri Ustadza Dewi, dia memeluk erat tubuh Ustadza Dewi sembari melumat bibir budak sex barunya. Lidahnya bergerilya di dalam mulut Ustadza Dewi, sementara tangannya membelai tato Ustadza Dewi hingga meringis menahan pedih.27390Please respect copyright.PENANA9JzJO6K2Q3
27390Please respect copyright.PENANAlGRsUMXLVg
"Berbalik Ustadza!" Perintah Rayhan.27390Please respect copyright.PENANASAv7yAsqwZ
27390Please respect copyright.PENANAwHKdYLuosE
Ustadza Dewi memutar tubuhnya sembari menungging di hadapan Rayhan. "Masukan sekarang Tuan! Hamba sudah siap untuk di nikmati." Manja Ustadza Dewi, sembari membuka lipatan memeknya.27390Please respect copyright.PENANABtgU1g1mmk
27390Please respect copyright.PENANA9xfQfQOlyW
"Ahkkk... Lonte!" Desah Rayhan.27390Please respect copyright.PENANAg2tQnZ7x0i
27390Please respect copyright.PENANAEMO7BOzOK4
Kontol Rayhan perlahan menjelajahi lobang memek Ustadza Dewi yang terasa seret.27390Please respect copyright.PENANAv9yhZjrCbo
27390Please respect copyright.PENANAXhL7Lyfh3j
Dengan gerakan pelan Rayhan kembali menyodok-nyodok memek Ustadza Dewi. Tangannya mencengkram payudara Ustadza Dewi. Perlakuan lembut Rayhan, membuat Ustadza Dewi merinding keenakan.27390Please respect copyright.PENANAxadKgTHwkE
27390Please respect copyright.PENANAinvI2w4p5l
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...27390Please respect copyright.PENANAlmgrfLCB69
27390Please respect copyright.PENANAUoTId09paN
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...27390Please respect copyright.PENANAOaQrA23j5H
27390Please respect copyright.PENANAm3oXMuxtlz
Tubuh kekar Rayhan menyentak-nyentak kedepan dengan ritme perlahan. Plaaakk... Plaaakk... Plaaakk... Rayhan menampar berulang kali pantat Ustadza Dewi hingga bergetar dan memerah.27390Please respect copyright.PENANAKumv8NACRf
27390Please respect copyright.PENANAdUoNkVrm84
Kemudian Rayhan memutar tubuh Ustadza Dewi menghadap kearah dirinya. Kembali Rayhan membenamkan kontolnya. Setelah beberapa menit, Rayhan merasa ingin keluar.27390Please respect copyright.PENANA8pcNtcnnfl
27390Please respect copyright.PENANAvQfCM3N1X7
"Saya keluaaar Ustadza."27390Please respect copyright.PENANA0fphJd4R6j
27390Please respect copyright.PENANASsb5PHZoT5
"Saya juga tuan..." Jerit Ustadza Dewi.27390Please respect copyright.PENANAff5FN6GY4b
27390Please respect copyright.PENANALIOHptBEs7
Sembari berpelukan mereka menuntaskan hasrat syahwat mereka secara bersamaan.27390Please respect copyright.PENANAfKwV3xc2ye
27390Please respect copyright.PENANADPhMcRT4IG
*****27390Please respect copyright.PENANAiSIQxC48zq
27390Please respect copyright.PENANAfiLnZrPmpI
27390Please respect copyright.PENANA7arx9whIEA
27390Please respect copyright.PENANAhxCpqFLzrS
27390Please respect copyright.PENANA52sB1UDYUk
27390Please respect copyright.PENANArxlTL2QuC7
27390Please respect copyright.PENANAgePoKfqw5M
27390Please respect copyright.PENANA67arJ0HPCK
"Astaghfirullah Azril."27390Please respect copyright.PENANAVm94RDKyKP
27390Please respect copyright.PENANAV9PuAtTcSU
"Eh, Umi." Azril nyengir kuda sembari menggaruk-garuk kepalanya.27390Please respect copyright.PENANAdax7DL7VW9
27390Please respect copyright.PENANA8aZtoNQ9Nw
Ustadza Laras mendesah pelan sembari menghampiri putranya yang pulang dalam keadaan berantakan. "Duduk sini." Suruhnya, meminta Azril duduk di sofa, di samping dirinya. Dengan patuh Azril duduk di samping Ibunya.27390Please respect copyright.PENANA5BUA99mbJS
27390Please respect copyright.PENANA3crtDwJRnW
Ia memegangi wajah putranya yang tampak memerah, dan mata kiri Azril sedikit bengkak. Terakhir kali ia melihat Azril bonyok seperti saat ini ialah dua bulan yang lalu, dan kali ini kembali terulang lagi. Sebagai seorang Ibu tentu saja ia merasa sangat khawatir.27390Please respect copyright.PENANAWgJZd1HsNY
27390Please respect copyright.PENANAuGekK5qqvH
Setelah memeriksa luka di wajah Azril, Laras berlalu ke kamarnya untuk mengambil kotak p3k, dan air hangat untuk mengompres luka Azril.27390Please respect copyright.PENANArHuJ6YYTOR
27390Please respect copyright.PENANAg6uDB63CMu
"Kamu berantem lagi." Tanya Laras.27390Please respect copyright.PENANAjWsjip2s4z
27390Please respect copyright.PENANAEOlkx51Ftc
Azril memilih diam, ia tidak tau harus mengatakan apa kepada Ibu tirinya. Ia tidak mungkin berbohong, tapi ia juga tidak berani untuk berkata jujur.27390Please respect copyright.PENANA22PwcLmxMm
27390Please respect copyright.PENANA4ORiglDg1S
Dengan menggunakan kain kasa, Laras mengompres wajah memar Azril membuat pemuda itu meringis kesakitan menahan pedih di wajahnya. "Aduh sakit Mi." Rintih Azril meringis menahan pedih.27390Please respect copyright.PENANADzLJYFCNfI
27390Please respect copyright.PENANA8FBBmzk4LX
"Tahan ya sayang! Sini peluk Umi." Ujar Laras.27390Please respect copyright.PENANAkoRu78eRSA
27390Please respect copyright.PENANABb3KXD86zW
Azril memeluk pinggang Laras, sembari membenamkan wajahnya diatas payudara Ibu tirinya yang terasa empuk. "Maafin Azril ya Mi." Lirih Azril, ia merasa sangat nyaman berada di dalam pelukan Laras, apa lagi ia bisa merasakan tekstur empuk payudara Laras.27390Please respect copyright.PENANAeuNVmmigWe
27390Please respect copyright.PENANANCd98CkK8t
"Sudah umi katakan berulang kali, jangan berkelahi." Ujar Laras, sembari membersihkan luka di wajah Azril.27390Please respect copyright.PENANA8eboaNtrGE
27390Please respect copyright.PENANAfIwGgor7zw
"Iya Umi."27390Please respect copyright.PENANAAZmTWNI1Jx
27390Please respect copyright.PENANACIh1tke6by
"Kali ini Umi akan adukan kamu sama Abi." Ancam Laras. Membuat wajah Azril mendadak pucat pasi.27390Please respect copyright.PENANAIHYU4rVqx5
27390Please respect copyright.PENANA21fFpNrs3T
Dia menatap Ibunya sembari menggelengkan kepalanya. "Ja-jangan Umi. Nanti Abi marah sama Azril." Mohon Azril kepada Ibunya yang baru saja selesai mengompres luka di wajahnya yang memar.27390Please respect copyright.PENANA7egLYl9mgV
27390Please respect copyright.PENANA5Y3bEYGtwu
"Biar kamu jera." Cetus Laras.27390Please respect copyright.PENANAjvpZ2EwEal
27390Please respect copyright.PENANABXdQxluIHa
Wajah Azril berubah memelas di hadapan Laras. "Umi tega lihat Azril di pukul Abi?" Melas Azril, dengan tatapan sedih. Bukannya merasa kasihan, Laras malah terlihat gemas melihat tingkah putranya yang begitu inoncent.27390Please respect copyright.PENANA30aE11Trk0
27390Please respect copyright.PENANA7NPBqSAEar
"Siapa suruh kamu bandel."27390Please respect copyright.PENANA7qG2hX4mTt
27390Please respect copyright.PENANA9utCImRe6X
"Azril janji tidak akan mengulanginya lagi." Azril membentuk huruf V dengan kedua jarinya.27390Please respect copyright.PENANAXZqCaRlH56
27390Please respect copyright.PENANA5lPL4nVkNM
Laras menggelengkan kepalanya. "Kemarin kamu juga bilang begitu! Sudah-sudah sana kamu mandi dulu, habis itu makan bareng Umi." Titah Laras, Azril hanya pasrah menuruti perintah Ibunya. Ia berjalan gontai menuju kamarnya dengan raut wajah yang tidak bersemangat.27390Please respect copyright.PENANAMj1A7rkzQp
27390Please respect copyright.PENANAJFQ6hS3oUB
Setelah Azril kembali ke kamarnya, Laras merubah ekspresi wajahnya menjadi tersenyum.27390Please respect copyright.PENANAHqOIDntIfY
27390Please respect copyright.PENANA1MdTfwn7p2
Sebenarnya ia juga tidak ingin mengadukan kelakuanku Azril kepada Suaminya. Tapi Azril memang harus di kasih hukuman agar ia jera dan tidak mengulangi lagi perbuatannya. Laras menyenderkan punggungnya di sofa sembari terus berfikir mencari solusi yang lebih baik dari pada harus mengadukan perbuatan Azril hari ini kepada suaminya.27390Please respect copyright.PENANA4v6YcmF1r0
27390Please respect copyright.PENANA9Zn4mutBle
Setelah berfikir cukup lama, akhirnya Laras menemukan solusi yang tepat untuk membuat Azril jera tanpa harus memberi tau kan Suaminya.27390Please respect copyright.PENANAV7Y9zUpay4
27390Please respect copyright.PENANAGnPIHS0mHk
Ia segera menyusul Azril ke kamarnya, tanpa mengetuk pintu Laras membuka kamar Azril. Pemuda berwajah inoncent tersebut tampak kaget melihat Ibunya masuk ke dalam kamarnya.27390Please respect copyright.PENANAuMbo6jX7dG
27390Please respect copyright.PENANANM5m0p18Ue
"Sini kamu Nak." Panggil Laras.27390Please respect copyright.PENANA1RmpcrDhEi
27390Please respect copyright.PENANAFgIWgApCk7
Azril yang mengenakan handuk menghampiri Laras yang tengah duduk di tepian tempat tidurnya. "Ada apa Umi?" Tanya Azril keheranan.27390Please respect copyright.PENANAKM3QrF1y4w
27390Please respect copyright.PENANAm7qe2EMjWE
"Telungkup di pangkuan Umi." Suruh Laras.27390Please respect copyright.PENANA5Vk6W7ghOY
27390Please respect copyright.PENANAbYM1g5Fgmb
Walaupun ia tidak mengerti tapi Azril tetap menuruti perintah Laras. Ia tidur terlungkup diatas paha Laras.27390Please respect copyright.PENANAsqAStLyTGl
27390Please respect copyright.PENANA23A0VkxjAi
Laras menarik nafas dalam, ia merasa tak tega untuk melakukannya. Tapi demi kebaikan putranya, ia harus melakukannya. Bukankah lebih baik dirinya yang menghukum Azril dari pada Abinya.27390Please respect copyright.PENANAvqvAWJ8xuG
27390Please respect copyright.PENANAn0fcoWjO6K
Plaaakk...27390Please respect copyright.PENANATXk72XPtEc
27390Please respect copyright.PENANAaAeBsO3GUf
"Aaauuww..." Jerit Azril.27390Please respect copyright.PENANAIEAXOdZ7NM
27390Please respect copyright.PENANAezR0pzQHxS
Sebuah pukulan keras mendarat di pantat Azril, hingga terasa pedih di pantat Azril. Dalam keadaan bingung, berulang kali Laras memukul pantat Azril hingga handuk Azril terlepas dari pinggangnya.27390Please respect copyright.PENANAcNNp8n7XEd
27390Please respect copyright.PENANAcqPEyTA7Ga
Laras dapat melihat bekas merah di pantat putranya, tapi itu tidak mengendurkan pukulannya dari pantat putranya.27390Please respect copyright.PENANAMi4dmzW50z
27390Please respect copyright.PENANAutncVM41h1
"Aduh Umi... Sakit!" Mohon Azril.27390Please respect copyright.PENANA16u6CI07mR
27390Please respect copyright.PENANATIlnvgKmD5
Plaaakk... Plaaakk... Plaaakk...27390Please respect copyright.PENANAweSwV52cbZ
27390Please respect copyright.PENANAN9mopjKLPo
"Ini hukuman buat anak Umi yang gak mau nurut apa kata Umi." Ujar Laras.27390Please respect copyright.PENANAwnz0Z5DgFQ
27390Please respect copyright.PENANA7rd7wtxFoh
Plaaakk... Plaaakk... Plaaakk...27390Please respect copyright.PENANAB3z0ct2HkT
27390Please respect copyright.PENANA6DkzYpX5po
"Auww... Uhkk... Ampun Umi." Mohon Azril.27390Please respect copyright.PENANAQRfWuWy9bw
27390Please respect copyright.PENANAUY9QLcK22k
Jeritan manja Azril malah membuat Laras semakin gemas terhadap putranya. Yang awalnya tidak begitu keras, kini ia melakukannya sekuat tenaga seakan ia lupa kalau yang ia pukul saat ini adalah anak kesayangannya.27390Please respect copyright.PENANAz17z7cVJ6N
27390Please respect copyright.PENANAzdloMmClyp
Hal yang sama juga di rasakan Azril. Rasa sakit dari pukulan Laras, malah membuat pemuda itu terangsang. Sadar atau tidak kontol Azril kini telah tegang maksimal.27390Please respect copyright.PENANAs1BNJDH6RD
27390Please respect copyright.PENANAFcgorbsTXq
Puluhan pukulan di layangkan Laras ke pantat putranya, sampai ia merasa capek sendiri, barulah Laras berhenti memukuli pantat putranya yang kini memar memerah akibat kerasnya pukulan Laras. Tapi anehnya Laras malah tersenyum melihat pantat putih putranya kini berwarna merah.27390Please respect copyright.PENANAfgYj6M7DvE
27390Please respect copyright.PENANABuPjLkMS11
"Ayo duduk!" Perintah Laras. Ketika Azril hendak kembali memakai handuknya, Laras mencegahnya. "Tidak usah di pakai, toh Umi juga sudah lihat." Ujar Laras sembari memandangi kontol Azril yang tidak berbulu, karena Azril sangat rajin mencukur habis rambut kemaluannya.27390Please respect copyright.PENANArw14wIpRb7
27390Please respect copyright.PENANAZB4cOTmgrD
Laras tersenyum geli melihat selangkangan putranya. Sudah botak ukuran kontol Azril juga sangat kecil, seukuran jari kelingkingnya, padahal saat ini Azril sudah tegang maksimal.27390Please respect copyright.PENANA5aa3ellMtX
27390Please respect copyright.PENANAgJFNAWXMOj
"Sakit Mi." Rengek manja Azril.27390Please respect copyright.PENANAbnFL97wPuY
27390Please respect copyright.PENANALg4ASWVCSp
Sanking gemasnya dengan Azril, Laras memeluk putranya yang tengah merengek. "Habis kamu bandel si Dek, makanya Umi pukul." Ujar Laras enteng.27390Please respect copyright.PENANAsyh50rMaR9
27390Please respect copyright.PENANAHjXCLAb2X7
"Iya Umi!" Lirih Azril. "Azril sayang Umi." Sambungnya.27390Please respect copyright.PENANArfL9zRwXuH
27390Please respect copyright.PENANAsTdaRowSJ8
"Umi juga sayang Azril."27390Please respect copyright.PENANAKnG3UFmH68
27390Please respect copyright.PENANAMjbGns5QNV
*****27390Please respect copyright.PENANAHw7lOwDFU2