Malam hari di sebuah asrama...25534Please respect copyright.PENANAr8jdOHfv6n
25534Please respect copyright.PENANAWZWxEpd6K9
Kreaak...25534Please respect copyright.PENANAcPoaaH6aTV
25534Please respect copyright.PENANAEJ2NRivHzf
Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung berdiri ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu kamar mereka. Heru memicingkan matanya, menatap tak suka kearah pria yang dengan sangat berani masuk ke dalam kamar kekuasaannya tanpa permisi terlebih dahulu.25534Please respect copyright.PENANAbd4uPst9pc
25534Please respect copyright.PENANAsLPXp0SqO5
Bagong langsung menghampiri anak tersebut sembari menarik kaos pemuda tersebut. "Eh anjing, siapa yang suruh Lo masuk bangsat." Umpat Bagong, tangan kanannya sudah terkepal dan siap memukulnya.25534Please respect copyright.PENANAgQt76MNarg
25534Please respect copyright.PENANAIK4bpyVl1t
"Santai bro, gue gak ada urusan sama Lo." Doni mengalihkan pandangannya ke Heru.25534Please respect copyright.PENANAbp5C9TTe2H
25534Please respect copyright.PENANAQLfb1IpYqv
Pemuda itu tersenyum tipis, sembari berdiri menghampiri Doni. "Lepasin." Heru menepuk lengan Bagong.25534Please respect copyright.PENANA0Oe9C9UhHd
25534Please respect copyright.PENANAKxg1xjDiMa
"Anjing. Cuiiih..." Kesal Bagong.25534Please respect copyright.PENANA6CtW9jW3p1
25534Please respect copyright.PENANAxuxjRAzpVE
"Ada apa Lo nyari gue?"25534Please respect copyright.PENANAplwjPFmOL0
25534Please respect copyright.PENANADlSEG5RWF8
"Gue minta Lo ngerahin anak asrama kelapangan besok lusa! Teman gue ada ribut sama asrama Hamza." Jelas Doni yang memang tidak suka berbasa-basi.25534Please respect copyright.PENANAwrRIR9QnPc
25534Please respect copyright.PENANAGSxMNpyiVv
"Anjing ni bocah."Umpat Pandi emosi, sembari membuang puntung rokok kearah Doni.25534Please respect copyright.PENANASgSVIUdFEX
25534Please respect copyright.PENANAb0QwSD3H54
"Kalau gue gak mau?"25534Please respect copyright.PENANAnssJVSjiVf
25534Please respect copyright.PENANAdgCe3sxJFc
Doni tersenyum sinis. "Gue kesini bukan untuk mendengar kata tidak." Doni menanggalkan kaosnya, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kotak-kotak. Di atas perutnya terlihat ada bekas luka yang cukup besar.25534Please respect copyright.PENANABACYg9rhTJ
25534Please respect copyright.PENANAsVENR48Spq
Tentu saja Heru tidak bergidik melihat bekas luka di perut Doni. Yang ada adrenalin nya makin terpacu untuk menghadapi Doni. Apa lagi selama ini Doni di kenal anak yang tidak pernah terlibat perkelahian, bahkan beberapa kali ia mengalah ketika seseorang mencoba mengganggunya.25534Please respect copyright.PENANA0CnN8RBb1k
25534Please respect copyright.PENANACUNeuwkibi
Diatas kertas jelas Heru yang menang, mengingat track record nya yang tidak terkalahkan di asrama al-Fatih.25534Please respect copyright.PENANAeiDZ5KVycY
25534Please respect copyright.PENANA3Kt7sFHzJr
"Lo taukan aturan mainnya?"25534Please respect copyright.PENANAvTFaax9zAK
25534Please respect copyright.PENANAQwxTHOr63N
Doni menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian tiga orang pria dewasa masuk ke dalam kamar. Mereka adalah santri pengabdian yang bertugas menjaga keamanan asrama. Bagi mereka yang ingin berkelahi, harus mendapat izin terlebih dahulu dari santri pengabdian. Kalau tetap nekat berkelahi di asrama tanpa izin dari santri pengabdian, mereka di pastikan akan di keluarkan dari pesantren.25534Please respect copyright.PENANA4dqvdqhtPE
25534Please respect copyright.PENANAEty6NSvF8Y
Tradisi ini sudah ada sejak lama, hal ini di lakukan untuk meredam kenakalan anak remaja yang butuh di salurkan. Karena pada dasarnya, sebagian dari santri masuk ke pesantren bukan karena mereka ingin jadi ustad, melainkan karena orang tua yang sudah tidak sanggup lagi mendidik mereka.25534Please respect copyright.PENANAlaOXqIPlHx
25534Please respect copyright.PENANAk3C7Jmnrmp
Terlalu naif memang, menyerahkan anak mereka untuk di didik orang lain, agar menjadi anak yang lebih baik, berguna untuk masyarakat hingga membanggakan kedua orang tua mereka.25534Please respect copyright.PENANAcuB2A4eCEh
25534Please respect copyright.PENANANQoLRY4nQa
Pablo, Iyan, Dan Dery duduk diatas salah satu kasur santri sembari melihat Doni dan Heru.25534Please respect copyright.PENANAuUdHc0XNi2
25534Please respect copyright.PENANA29UK9zqlNa
"Kalian berdua mau ribut?" Tanya Yan. Ia menyulut api ke sebatang rokok. "Ada masalah apa?" Sambung Yan, ia menghembuskan asap rokok kearah Doni.25534Please respect copyright.PENANAHbCt1lKQfj
25534Please respect copyright.PENANAgE0k1KWGio
"Apa perlu ada alasan." Jawab Doni.25534Please respect copyright.PENANALZkZFYOEME
25534Please respect copyright.PENANAeOxzreARdK
"Songong juga ni anak." Komentar Pablo.25534Please respect copyright.PENANAiI9erc69u3
25534Please respect copyright.PENANAdVQZx0OsJm
Yan tertawa renyah mendengar jawaban Doni. "Iya, kamu benar... Tidak perlu ada alasan." Yan berdiri sembari merangkul Doni.25534Please respect copyright.PENANAWHd3s3SaAj
25534Please respect copyright.PENANAH15vEtWihm
Dan tanpa di duga-duga Yan memukul perut Doni dengan sangat keras. "Hooeek..." Rintih Doni, ia merasa perutnya sangat sakit sekali. Bahkan hanya dengan satu pukulan, sudah membuat lututnya gemetar.25534Please respect copyright.PENANAhrBgRV4d5t
25534Please respect copyright.PENANA81yw3tgnxU
"Lain kali kalau ngomong sama senior yang sopan." Bisik Yan.25534Please respect copyright.PENANALLi4YLMP7r
25534Please respect copyright.PENANAGwEJoO7VDf
Doni mengeram sembari menatap seniornya. Ia tidak menyangka kalau pukulan dari seniornya bisa sekeras itu.25534Please respect copyright.PENANAe5echmRMVR
25534Please respect copyright.PENANAbUZ1HI7cBS
"Kalian berdua silahkan selesaikan masalah kalian, tapi dengan satu syarat. Tidak boleh menggunakan senjata." Jelas Yan kemudian kembali duduk di dekat kedua sahabatnya yang dari tadi hanya diam saja.25534Please respect copyright.PENANAac2hUvQbsJ
25534Please respect copyright.PENANABixUR4SiFa
Heru menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, agar otot lehernya lebih rilex, sembari memasang kuda-kuda, dia mengangkat kedua tangannya yang terkepal, dengan pose siap melawan.25534Please respect copyright.PENANAt54PImvpdI
25534Please respect copyright.PENANA0xtZ7ryMaA
Doni tersenyum, akhirnya ia bisa berhadapan langsung dengan Heru yang katanya jagoan nomor satu di asrama Al Fatih. Mengalahkan Heru akan menjadi solusi terbaik untuk berhadapan dengan Hamka besok lusa. Ia yakin, pertempuran jumad nanti tidak akan muda.25534Please respect copyright.PENANA4QmJAISGAk
25534Please respect copyright.PENANAmmr77XJvA9
Doni menyerang lebih dulu, dia melepaskan jeb kearah wajah Heru, tapi dengan muda Heru menangkisnya dengan tangan kiri. Satu kakinya mundur ke belakang untuk memperkuat kuda-kuda nya. Sementara tangannya dengan cepat mengincar perut Doni. Tab Doni berhasil menangkis pukulan Heru dengan mengangkat lututnya cukup tinggi.25534Please respect copyright.PENANAojhJSl47Nz
25534Please respect copyright.PENANAha2jahx66O
"Lumayan." Puji Heru.25534Please respect copyright.PENANADJBFHQkdW9
25534Please respect copyright.PENANAaQrOmU5oIX
Kaki Heru terangkat tinggi dan terarah kewajah Doni. Reflek Doni mundur kebelakang, tapi tetap tidak bisa menghindari tendangan Heru.25534Please respect copyright.PENANATBWUfn1b20
25534Please respect copyright.PENANAukXqJe63JC
Pipi kanan Doni memerah akibat tendangan Heru walaupun tidak telak.25534Please respect copyright.PENANA2s9gNPJ4kp
25534Please respect copyright.PENANAyUqCGEzjmv
Heru maju ke depan, ia melakukan uppercut kearah dagu Doni, dengan cepat Doni mengangkat kedua tangannya sembari menurunkan dagunya. Buuk Tinju Heru tepat mengenai kedua lengan Doni. Walaupun pukulan Heru berhasil di tangkis tapi tetap saja menimbulkan efek di kedua lengannya.25534Please respect copyright.PENANAZ4vRVevjCb
25534Please respect copyright.PENANAXAEstxb3QA
Lalu kemudian di susul oleh pukulan tangan kirinya, dan kali ini Doni tidak sempat menghindar.25534Please respect copyright.PENANAmZGyXDAZi0
25534Please respect copyright.PENANAfq1qYFiFPM
Kaki kanan Heru maju satu langkah, dan dengan gaya memutar ia melayangkan kaki kirinya kearah kepala Doni, beruntung kali ini Doni berhasil menghindarinya dengan sedikit menunduk. Andai saja ia telat menghindar, satu tendangan Heru barusan bisa saja menjadi akhir dari pertempuran malam ini.25534Please respect copyright.PENANAseH8wZc3wu
25534Please respect copyright.PENANAnjzgSVHe1C
"Hampir saja, sekarang giliran gue.." Gumam Doni.25534Please respect copyright.PENANAlYnLsazFq7
25534Please respect copyright.PENANA3Mmk7z0KMF
Doni mundur satu langkah, kemudian tangan kanannya melakukan pukulan menyilang. Heru yang belum siap hanya pasrah ketika wajahnya terpaksa menerima pukulan Doni dari jarak yang ideal.25534Please respect copyright.PENANA6YPEjgiZbR
25534Please respect copyright.PENANAGecpZULFiO
Tanpa membuang kesempatan, tangan kiri Doni menghantam wajah kanan Heru, dan di balas dengan satu pukulan telak di ulu hati Doni.25534Please respect copyright.PENANA1ELYuA5OhR
25534Please respect copyright.PENANARvuiXqPQhs
Mereka berdua mundur beberapa langkah sembari mengatur nafas mereka yang mulai tersengal-sengal.25534Please respect copyright.PENANAha3cXv3zx0
25534Please respect copyright.PENANA6cANFYvED8
Heru langsung menerjang Doni, beberapa pukulannya berhasil di tepis Doni. Kaki kanan Doni menerjang lengan Heru, lalu di susul pukulan tangan kirinya di wajah Doni.25534Please respect copyright.PENANA0NJonrxrHK
25534Please respect copyright.PENANAL7M63E0onB
Buuuuk...25534Please respect copyright.PENANARaDlK6OALE
25534Please respect copyright.PENANA52W2VPDgtA
"Bangsaaaaat..." Pekik Heru di dalam hati.25534Please respect copyright.PENANAFoVPgJ7dNk
25534Please respect copyright.PENANAmuBy6JgsKH
Tubuhnya langsung sempoyongan setelah menerima pukulan telak di wajahnya. Kemudian di susul beberapa pukulan kombinasi yang di lakukan Doni. Yang bisa Heru lakukan hanyalah menangkis setiap pukulan yang di lepaskan Doni ke wajahnya. Dan sesekali mencoba membalasnya.25534Please respect copyright.PENANAThNhMNEy0p
25534Please respect copyright.PENANAeHSfEh1FpY
Tapi balasan Heru sama sekali tidak terasa bagi Doni, itu terlihat dari senyuman Doni kearah Heru, membuat pemuda itu makin kalap, dan berusaha memukul Doni berulang kali yang dengan muda di tangkis.25534Please respect copyright.PENANAWo6pAjzWHJ
25534Please respect copyright.PENANA7U7ToMlv0w
Sanking kesalnya, Heru lupa untuk melindungi perutnya. Dan hal tersebut di manfaatkan Doni dengan memukul perut Heru sekuat tenaga.25534Please respect copyright.PENANAiL5WY0EjAN
25534Please respect copyright.PENANAOr0durQItF
"Hooeek..." Heru memuntahkan darah dari mulutnya.25534Please respect copyright.PENANAXZK09klIo7
25534Please respect copyright.PENANA61Xk8pOn9z
"Selesai." Ujar Doni, sembari mengalungkan tangannya di leher Heru, dan menariknya ke bawah. Pada saat bersamaan lututnya sudah siap menghantam wajah Heru.25534Please respect copyright.PENANAPcwNfkkCeS
25534Please respect copyright.PENANA84CNYCJ1Il
"Anjing!" Umpat Heru.25534Please respect copyright.PENANA9AORoski1R
25534Please respect copyright.PENANAgjjTyeddSD
Buuuk...25534Please respect copyright.PENANAsH6Ri7SHCl
25534Please respect copyright.PENANAExGi4g2QaJ
Tubuh Heru kehilangan tenaga, ia roboh kelantai dengan wajah bersimbah darah. Di perkirakan hidungnya patah, dan beberapa giginya tanggal.25534Please respect copyright.PENANA5vQk3C9WwE
25534Please respect copyright.PENANAdjgx9sIqD3
Doni mencekik Heru, ia berniat ingin menghabisi Heru dengan satu pukulan lagi. Ketika tinjunya hampir mengenai wajah Heru, tiba-tiba seseorang menerjang pinggangnya hingga ia terjungkal ke samping.25534Please respect copyright.PENANAysc9YV4guj
25534Please respect copyright.PENANAc8EEikw8ET
Pablo berdiri tegak setelah menendang Doni yang tengah meringis kesakitan.25534Please respect copyright.PENANAGZX37jVGl8
25534Please respect copyright.PENANAm38riXkIQX
"Cukup!" Ucapnya tenang. "Kalian Bawak Heru ke klinik sekarang juga." Perintah Pablo. Bagong dan beberapa temannya segera membopong tubuh Heru.25534Please respect copyright.PENANAf599sJC8lK
25534Please respect copyright.PENANAVdBafquDez
"Selamat Lo sekarang bos baru di sini." Ucap Bang Yan sembari menepuk pundak Doni.25534Please respect copyright.PENANAodDtNcaHgY
25534Please respect copyright.PENANACFuQuq894q
Doni tersenyum sinis. Ia mengambil kaosnya lalu pergi meninggalkan kamar Heru. Baginya menjadi yang terkuat di asrama Al Fatih tidaklah penting.25534Please respect copyright.PENANATPEzIOToPR
25534Please respect copyright.PENANAP8xstArF5b
*****25534Please respect copyright.PENANAwf3P2MIkvP
25534Please respect copyright.PENANAxYC2lnSqxh
"Astaghfirullah Rayhan..."25534Please respect copyright.PENANAcD3l100Kpm
25534Please respect copyright.PENANAInHBnFo8Dl
Zaskia menjerit ketika melihat Rayhan yang masih tidur di dalam kamarnya. Bukan karena adiknya telat bangun, tapi karena lagi-lagi ia mendapatkan celana adiknya basah karena terkena sperma. Dan itu artinya, ia lagi-lagi harus mencuci celana Rayhan yang penuh dengan lendir yang lengket.25534Please respect copyright.PENANAXKBaYy629w
25534Please respect copyright.PENANAMheaMpR3KV
Teriakan Zaskia tentu saja membangunkan Rayhan. Dengan ekspresi tanpa dosa, Rayhan menatap Zaskia dengan penuh heran.25534Please respect copyright.PENANADtcNSHXMvD
25534Please respect copyright.PENANA9f7xG6FCOn
"Kenapa si Kak, pagi-pagi udah teriak." Gerutu Rayhan.25534Please respect copyright.PENANAzYwXLMHfRw
25534Please respect copyright.PENANAbYjv3No4nJ
Zaskia mendesah pelan. "Lihat tuh celana kamu." Tunjuk Zaskia. Rayhan buru-buru menarik selimutnya. "Setiap hari Kakak harus nyuci celana kamu yang bauk sperma itu. Bisa gak si, sehari saja kamu gak mimpi basah." Omel Zaskia, dia mendekap dadanya dengan kedua tangannya yang terlipat.25534Please respect copyright.PENANACNpxe2D2RK
25534Please respect copyright.PENANAEE4xRFGHkF
"Eh anu Kak."25534Please respect copyright.PENANAsyce4JM3Hv
25534Please respect copyright.PENANA55gPNq5Osx
"Anu-anu... Emangnya kamu tiap malam ngayalin siapa? Kok bisa setiap malam mimpi basah. Kalau sesekali Kakak bisa maklum, tapi kalau sampai setiap hari, ini sudah keterlaluan." Cerocos Zaskia, yang tidak habis pikir dengan kelakuan Rayhan.25534Please respect copyright.PENANAH5bH90gFF3
25534Please respect copyright.PENANABan1inrpuP
Rayhan menggaruk kepalanya. "Ini semua salah Kakak yang terlalu cantik. Setiap malam aku mimpiin Kakak! Dan berharap benar-benar bisa ngentotin Kakak." Ingin Rayhan mengatakan hal tersebut, tapi tentu saja ia tidak berani untuk berterus terang.25534Please respect copyright.PENANAVS3EBLDJtz
25534Please respect copyright.PENANAAwfYwiMKKf
"Maaf Kak." Akhirnya yang keluar hanya kalimat itu.25534Please respect copyright.PENANACClK3nJtBe
25534Please respect copyright.PENANA6Eri32kPy9
"Sudah sana, siap-siap mandi wajib. Habis itu shalat." Suruh Zaskia. Habis memarahi adiknya ia segera keluar dari kamar Rayhan yang masih shock karena habis di marahi Kakaknya.25534Please respect copyright.PENANAcezHx8l3Zn
25534Please respect copyright.PENANAT5guCLYPVX
Zaskia benar-benar bingung dengan kelakuan Rayhan. Bagaimana mungkin ada orang yang mimpi basahnya setiap hari. Ini pasti karena pikiran adiknya yang telah rusak, karena terlalu sering membayangkan adegan tak senonoh. Entah bagaimana caranya untuk menghilangkan kebiasaan Rayhan, agar tidak mimpi basah lagi.25534Please respect copyright.PENANAkQNFuFa7dQ
25534Please respect copyright.PENANAWVUOAaWmGC
Ia membuka pintu kamar mandi, melepas bagian bawah mukenanya berikut dengan dalamannya dan menyisakan mukena bagian atas.25534Please respect copyright.PENANA8m3ZdDtK0u
25534Please respect copyright.PENANAMXpf98yV72
Zaskia berjongkok sembari sedikit mengangkat mukena bagian atas agar tidak terkena air urinenya ketika ia buang air kecil.25534Please respect copyright.PENANArOYTHG5iaC
25534Please respect copyright.PENANABjKwWXdT7S
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...25534Please respect copyright.PENANA1H0CrJah1m
25534Please respect copyright.PENANA2nW4beJ6ME
Ketika lagi asyik menikmati momen buang hajat, tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka. Sosok Rayhan masuk ke kamar mandi sembari menenteng handuk di pundaknya. Mata Zaskia membulat sempurna melihat adiknya yang baru masuk ke kamar mandi tanpa melihat kearahnya.25534Please respect copyright.PENANAasyAFtqjK9
25534Please respect copyright.PENANAV4usjhSIyQ
"Rayhan!" Tegur Zaskia.25534Please respect copyright.PENANAGg5llIaQgT
25534Please respect copyright.PENANAIV6jMNLnCY
Tubuh Rayhan mendadak kaku, ketika mendapati Kakak kandungnya yang tengah berjongkok hanya memakai bagian atas mukena, sementara bagian bawahnya terbuka lebar, memamerkan memeknya yang tembem tanpa rambut kemaluan yang menempel di pubiknya.25534Please respect copyright.PENANA4owk0zIqsl
25534Please respect copyright.PENANAF2yPKuHBkW
Gleeek...25534Please respect copyright.PENANAHWVGNAbGSg
25534Please respect copyright.PENANAcuxagYdRyF
Rayhan menelan air liurnya, sembari mengusap bibirnya dengan lengannya.25534Please respect copyright.PENANAaiWnz0oWoq
25534Please respect copyright.PENANAZd21vIcH2U
"Kakak ngapain?" Pertanyaan tolol itu meluncur dari bibir Rayhaan.25534Please respect copyright.PENANA53yh0nIlLP
25534Please respect copyright.PENANAKhkTZ3GJ2V
"Emang kamu gak liat Kakak ngapain?" Tanya Zaskia.25534Please respect copyright.PENANAB28yafIJ56
25534Please respect copyright.PENANAaYpeBTpK0c
Tentu saja Rayhan lihat, dan ia melihat jelas ketika air urine Kakak kandungnya mengucur deras ke dalam closet hingga akhirnya berhenti. Proses buang air kecil Zaskia tentu terekam jelas di ingatan Rayhan.25534Please respect copyright.PENANALtKZJo51kP
25534Please respect copyright.PENANAgNJBnQkPMf
"Eh iya, kakak lagi kencing ya, hehehe..." Sambil garuk-garuk bagian belakang kepalanya.25534Please respect copyright.PENANARIfmpCx9oo
25534Please respect copyright.PENANAqcTVY7H6Yo
"Itu tau pake tanya lagi." Omel Zaskia.25534Please respect copyright.PENANA6Z8VrVRdVP
25534Please respect copyright.PENANAZnh6xqr92q
"Aku kan gak tau kalau Kakak lagi pipis! Lagian kebiasaan pintu kamar mandi gak di kunci." Ucap Rayhan santai. Sembari melepas pakaiannya.25534Please respect copyright.PENANAFKR2vckfrr
25534Please respect copyright.PENANADkb63zEzpb
"Eh mau ngapain?"25534Please respect copyright.PENANAqmdYU5IIUG
25534Please respect copyright.PENANACkhCbrssiv
"Mandi Kak." Jawab Rayhan santai. "Kan tadi Kakak suruh aku mandi." Sambung Rayhan, ia menarik turun celana pendeknya dan memamerkan kontolnya yang seukuran pisang ambon.25534Please respect copyright.PENANAvHhtVb1iWp
25534Please respect copyright.PENANAtQUocipgoE
"Astaghfirullah Ray!" Protes Zaskia.25534Please respect copyright.PENANAd8qurKJh6Y
25534Please respect copyright.PENANAVz9OwVpYbl
Rayhan melirik memek Kakaknya. "Apa lagi si Kak?"25534Please respect copyright.PENANAfsLczHsme8
25534Please respect copyright.PENANAh6zwrMeh5D
"Kamu tuh ya, pake telanjang di depan Kakak! Gak sopan tau gak." Lagi-lagi Zaskia mengomel, tapi matanya itu malah gak berpaling dari kontol Adiknya.25534Please respect copyright.PENANAoyDZ7rf5vY
25534Please respect copyright.PENANAPy2MIXUmlX
"Apaan si Kak! Kayak gak pernah lihat Ray telanjang aja." Ucap Rayhan santai, sembari mengguyur tubuh telanjangnya dengan air di dalam bak mandi.25534Please respect copyright.PENANAhINkPqZLvU
25534Please respect copyright.PENANA4KjKqqajub
Zaskia kehabisan kata-kata, apa yang di katakan Rayhan memang benar. Dia sudah beberapa kali melihat Adiknya telanjang. Bahkan ia pernah memandikan Rayhan dalam keadaan telanjang bulat. Pengalaman tersebut tak akan pernah di lupakan Zaksia.25534Please respect copyright.PENANAJPHR3qTr7Q
25534Please respect copyright.PENANAaMZ4MOMNCD
Sebagai wanita normal, ia sangat kagum dengan bentuk dan ukuran kontol Rayhan. Apa lagi kontol Rayhan, adalah kontol pria dewasa pertama yang ia lihat, sehingga meninggalkan kesan tersendiri baginya.25534Please respect copyright.PENANAxu0EcKUhX6
25534Please respect copyright.PENANANqVAlFPocQ
Wajah Zaskia merona merah ketika melihat Rayhan menggosok kontolnya dengan gerakan perlahan. Sanking tegangnya Zaskia sampai lupa bernafas. Ia merasakan suhu tubuhnya menjadi panas, walaupun kondisi kamar mandi yang cukup dingin, tapi Zaksia malah berkeringat.25534Please respect copyright.PENANAAbJD5yLXjJ
25534Please respect copyright.PENANAdTM23wT3Xt
Melihat Kakaknya yang setengah sadar dengan kondisi mereka saat ini membuat Rayhan semakin berani.25534Please respect copyright.PENANAX1D4uZcwIs
25534Please respect copyright.PENANAm5o6WQflT9
Ia berjalan kearah Kakaknya dengan kontol yang menggantung. "Maaf ya Kak, mau ambil sabun." Ujar Rayhan, ia berdiri di depan Zaskia sembari menggapai sabun yang ada di dekat Kakaknya.25534Please respect copyright.PENANAWHMNYwsHRX
25534Please respect copyright.PENANAfBuLpDE1YI
"Eh..." Kaget Zaskia.25534Please respect copyright.PENANAdsWiUTC2Eo
25534Please respect copyright.PENANASGPeW1eEYF
Bayangkan saja, kontol Rayhan tepat di depan wajahnya. Dan hanya beberapa senti lagi kontol besar Rayhan akan menyentuh wajahnya.25534Please respect copyright.PENANArpjObe0dyc
25534Please respect copyright.PENANAXh0BGZ4FTO
Mata Zaksia tak berkedip menatap setiap jengkal kontol Rayhan yang berotot. Dengan sengaja Rayhan berlama-lama mengambil sabun yang ada dinding tepat di sampingnya yang sedang berjongkok diatas closed.25534Please respect copyright.PENANAvMGwGjnUrr
25534Please respect copyright.PENANAlMmBQU02KH
Kemudian Rayhan melumuri badannya dengan busah sabun. Ketika ia menyabuni tubuhnya tiba-tiba sabun di tangannya melompat kearah closed sampai masuk ke dalam closed.25534Please respect copyright.PENANALedD8cVmBW
25534Please respect copyright.PENANA5cLI7IFiTv
"Waduh..." Kaget Rayhan.25534Please respect copyright.PENANAPqwRRAxyx5
25534Please respect copyright.PENANAi1zLRiIq1a
Kemudian Rayhan berjongkok di depan Zaskia, tangannya terjulur diantara kedua kaki Zaskia yang terbuka untuk mengambil sabun.25534Please respect copyright.PENANA1ZvGWm7JBO
25534Please respect copyright.PENANAvmFQUmugyN
"Mau ngapain kamu Dek?" Wajah Zaskia makin tegang.25534Please respect copyright.PENANAFLSXR20I3m
25534Please respect copyright.PENANAnQNQw8fviV
"Ambil sabun Kak." Jawab Rayhan enteng.25534Please respect copyright.PENANAsMuK5fUJyL
25534Please respect copyright.PENANAlkbXzQlJ1Y
"Eh..." Zaskia tersentak kaget ketika merasakan lengan Rayhan menyentuh bibir memeknya.25534Please respect copyright.PENANAwralJ3hnq7
25534Please respect copyright.PENANAJwKQWUZyim
"Angkat sedikit pantatnya Kak, susah ni." Pinta Rayhan.25534Please respect copyright.PENANAe308NWpmGu
25534Please respect copyright.PENANAks0VxeXiaP
Zaskia berusaha mengangkat pantatnya, tapi tentu saja tidak muda, karena posisinya yang masih jongkok.25534Please respect copyright.PENANABTjLSiIiAg
25534Please respect copyright.PENANATEQ5KuqO3u
Tanpa sepengetahuan Zaskia, Rayhan dengan sengaja menggodanya. Ia menggerakkan tangannya maju mundur dengan perlahan, menggesek bibir memek Kakaknya yang terasa hangat karena lendir kewanitaannya. Mata Zaskia membeliak, merasakan sensasi geli-geli nikmat, ketika bibir memeknya bersentuhan dengan kulit lengan Rayhan yang kasar.25534Please respect copyright.PENANAFJMyVlxZQF
25534Please respect copyright.PENANArmqmJ7MuqU
"Engg... Dek!"25534Please respect copyright.PENANAoHxGXw3p96
25534Please respect copyright.PENANAUGrAwTriuI
"Iya Kak."25534Please respect copyright.PENANACIPGcGHpzE
25534Please respect copyright.PENANADwLb5tW1gA
Zaskia menggigit bibirnya, hingga terlihat sensual di mata Rayhan. "Sha... Sabhun-nya dah... Dhaapaaat.... Ughkk... Belum?" Tanya Zaskia terbata-bata. Pinggulnya turun naik kegelian.25534Please respect copyright.PENANAOzC1zTOUe1
25534Please respect copyright.PENANAfsxSQ4o95x
"Belum kak."25534Please respect copyright.PENANAN4HUKxbDQU
25534Please respect copyright.PENANAQGdPzbKADY
Zaskia membuang muka kearah bak mandi. Nafasnya memburu dan wajahnya memerah. Sementara di bawah sana Rayhan semakin intens menggerakan tangannya maju mundur, menggosok memek Zaskia.25534Please respect copyright.PENANAJpqrinJcn0
25534Please respect copyright.PENANAzohOfdpF24
Aneh... Memang sangat aneh, seharusnya ia tau apa yang di lakukan Adiknya saat ini kepada dirinya. Tapi anehnya, wanita Soleha itu malah diam, dan menganggap apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah benar, dan memang sudah seharusnya terjadi tanpa ia inginkan.25534Please respect copyright.PENANAJ1W1VIbIm2
25534Please respect copyright.PENANAMc97Qv1Fjc
Kesadaran Zaskia seakan di renggut. Sehingga iman dan logikanya tak sejalan dengan hatinya. Dan dengan mudahnya ia terjebak dengan permainan Adiknya.25534Please respect copyright.PENANAicVL9aeD4o
25534Please respect copyright.PENANA7A3KlvcRUE
Bahkan dia hanya diam ketika Rayhan dengan jelas membenamkan wajahnya di dekat selangkangannya. Sehingga ia dapat merasakan hembusan nafas Rayhan yang menerpa bibir memeknya.25534Please respect copyright.PENANAf5lIphOaOa
25534Please respect copyright.PENANAoeGpSP33CB
"Engkk... " Zaskia menarik nafas panjang, kedua matanya terpejam.25534Please respect copyright.PENANAFtPYAJ1nVh
25534Please respect copyright.PENANAUtQzK16ROI
Tanpa sadar ia menjepit kepala Rayhan dengan kedua pahanya, sementara tangan Rayhan semakin cepat menggosok bibir kemaluannya. Beberapa detik kemudian, tubuh mulus Zaskia bergetar, dan pinggulnya tersentak-sentak menyambut datangnya orgasme.25534Please respect copyright.PENANANi7vvg61Z1
25534Please respect copyright.PENANAE4czko00mO
Rasanya nikmat yang luar biasa di rasakan Zaskia, ketika cairan cintanya merembes keluar dari sela-sela bibir memeknya di lengan Rayhan.25534Please respect copyright.PENANAWyATUudMe8
25534Please respect copyright.PENANAv0extdY2Et
"Oughkk..." Ia melolong panjang.25534Please respect copyright.PENANAU7hXhdrVrS
25534Please respect copyright.PENANAS5kZ1ADr0H
Dalam diam Rayhan tersenyum karena berhasil membuat Kakak kandungnya orgasme. "Dapet Kak!" Ujar Rayhan berat. Karena dirinya juga saat ini sangat bernafsu.25534Please respect copyright.PENANAj5fqVHW0LJ
25534Please respect copyright.PENANAHBbf5tZU6T
"Eh... Iya!"25534Please respect copyright.PENANAl4ik2FIOEJ
25534Please respect copyright.PENANAJONvOm78yQ
Zaskia buru-buru merenggangkan kakinya agar kepala Adiknya terbebas dari dekapan pahanya. "Lain kali hati-hati dong Dek! Udah buang aja. Kotor itu." Suruh Zaskia, Rayhan segera membuang sabun tersebut ketempat kotak sampah yang ada di dalam kamar mandi.25534Please respect copyright.PENANAKEgtXvN81t
25534Please respect copyright.PENANAVgUwIWqg7I
Rayhan segera membilas tubuhnya yang penuh sabun itu. Selesai mandi, ia segera mengambil handuk dan melilitkan handuk tersebut ke tubuhnya.25534Please respect copyright.PENANAKLoPAlg25g
25534Please respect copyright.PENANAbeqZBp06WW
"Kakak belum selesai pipisnya? Lama juga ya Kakak kalau lagi pipis." Ujar Rayhan, dengan wajah polos tapi penuh makna.25534Please respect copyright.PENANAuIk0YkYnEA
25534Please respect copyright.PENANAxiZfHNJIAA
"I-ini baru selesai." Jawab Zaskia gugup.25534Please respect copyright.PENANA5hEzt9iSeg
25534Please respect copyright.PENANA5HtKz7gthu
Zaskia baru sadar, kalau dirinya sudah lama selesai buang air kecil, bahkan tidak lama setelah Rayhan masuk ke kamar mandi, ia sudah selesai buang air kecil. Tapi anehnya ia masih jongkok di situ dan melihat Rayhan mandi, bahkan ia masih diam ketika Rayhan hendak mengambil sabun beberapa menit yang lalu.25534Please respect copyright.PENANABoeqDquMvi
25534Please respect copyright.PENANAWbmzFSQ4YU
Kenapa? Kenapa aku jadi bodoh seperti ini? Ya Tuhaaaan... Sebenarnya ada apa denganku, tadi itu... Ya Tuhan...25534Please respect copyright.PENANALEtzxotAIf
25534Please respect copyright.PENANASbYzgLGRAn
"Kakak sudah shalat?" Tanya Rayhan.25534Please respect copyright.PENANAatGyF7jqbF
25534Please respect copyright.PENANAPrhSwGAWQR
"Eh..."25534Please respect copyright.PENANAmWOSQmNM0v
25534Please respect copyright.PENANATAH9e9b941
Rayhan tersenyum tipis. "Jangan lupa mandi wajib." Ucap Rayhan nyaris tidak terdengar. Zaskia hanya melongok melepas kepergian Rayhan.25534Please respect copyright.PENANAcOSe67PRy9
25534Please respect copyright.PENANAQjTkZ84crU
"Ya Tuhaaaan..."25534Please respect copyright.PENANAAtjIrzawrn
25534Please respect copyright.PENANAopT14akL4y
Zaskia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Baru kali ini ia merasa sangat malu di hadapan Adiknya. Ingat, malu bukan marah.25534Please respect copyright.PENANA5bjCZsDpz8
25534Please respect copyright.PENANAXKASreFvQe
****25534Please respect copyright.PENANA9CMvtiQ7k4
25534Please respect copyright.PENANApKjmkvi8Z9
Jam istirahat di kantin santri...25534Please respect copyright.PENANAnSeoSzxsfB
25534Please respect copyright.PENANAmha5Oajyml
Seperti biasanya kantin pesantren selalu ramai di kunjungi oleh beberapa santri Al-tauhid. Bahkan beberapa ustad dan staf ponpes Al-tauhid ikut membaur di sana, menghabiskan waktu mereka hingga jam istirahat berakhir.25534Please respect copyright.PENANAB3b2pMRdWm
25534Please respect copyright.PENANAvVqjubHfYX
Di pojokan kantin, Rayhan, Azril, Doni dan Nico tengah membahas rencana besok siang setelah shalat Jum'at.25534Please respect copyright.PENANAppdnIeG1Ix
25534Please respect copyright.PENANA2f80vEYk8K
"Muka Lo kenapa lebam gitu?" Tanya Rayhan heran.25534Please respect copyright.PENANA8RO1pbAF8b
25534Please respect copyright.PENANAij4YNVCIlB
Doni nyengir. "Biasa." Jawab Doni, tidak begitu mengubris ke khawatiran ketiga temannya. Toh baginya luka yang di alaminya tidak begitu parah.25534Please respect copyright.PENANAcRWccREwAq
25534Please respect copyright.PENANAr42cfVWlZW
"Lo berantem? Sama siapa?" Tanya Azril.25534Please respect copyright.PENANAeA1a2V1DT6
25534Please respect copyright.PENANAU0p8jxctOb
"Heru..." Jawab singkat Doni.25534Please respect copyright.PENANAFK5X4QpCDy
25534Please respect copyright.PENANAkC96jpQXxb
"Hogk... Hogk... Hogk..." Nico sampai terbatuk mendengar jawaban Doni.25534Please respect copyright.PENANAmZQCPRyLjB
25534Please respect copyright.PENANATCBqQdEmFA
"Lo gak apa-apa?"25534Please respect copyright.PENANACs0WHYqhva
25534Please respect copyright.PENANAMrGKSWm2BE
"Serius, Lo berantem dengan Heru?" Potong Nico mengabaikan pertanyaan Rayhan. "Gilaaa... Kenapa Lo gak bilang sama gue, pantesan semalam Lo ngilang." Rutuk Nico, ia sudah lama sekali ingin melihat Doni berkelahi. Tapi pupus sudah harapan Nico. Ngehek...25534Please respect copyright.PENANAhwC0XeL74j
25534Please respect copyright.PENANASqyE1XtovG
"Gue baik-baik aja, cuman sedikit bonyok. Yang penting sekarang kita punya kekuatan, kalau seandainya saja pihak Hamka mau main keroyokan." Jelas Doni.25534Please respect copyright.PENANASsccKRqe7D
25534Please respect copyright.PENANAoTcwzK6pIv
"Lo udah ngomong sama anak-anak."25534Please respect copyright.PENANA6438O91NTq
25534Please respect copyright.PENANAoQYIg6NqMq
Doni mengangguk. "Sudah, dan kebetulan ternyata mereka juga punya dendam lama sama anak-anak Hamza. Tapi sayangnya Heru terlalu pengecut." Doni tersenyum sinis, mengingat pengakuan salah satu temannya di asrama.25534Please respect copyright.PENANApGYookN6qY
25534Please respect copyright.PENANAKUC7u4Uqxb
"Bagus..." Ucap Nico senang.25534Please respect copyright.PENANAng6HyoDgut
25534Please respect copyright.PENANAPf4nw9se8X
Rayhan menyandarkan punggungnya di kursi kantin. "Sory ya bro, gara-gara gue Lo sampe repot kayak gini." Ujar Rayhan tidak enak hati kepada sahabatnya. Doni menepuk pelan pundak sahabatnya.25534Please respect copyright.PENANAMGcmWEA7Kn
25534Please respect copyright.PENANA1FKdfd3TBu
"Itulah gunanya sahabat." Ucap Doni.25534Please respect copyright.PENANAYGrztf9t4K
25534Please respect copyright.PENANAryXay2r21m
"Yups, benar." Timpal Nico.25534Please respect copyright.PENANAtwrrxi2kC2
25534Please respect copyright.PENANAwkOkqQLWOS
Sementara Azril hanya diam, karena ia merasa pokok permasalahannya ada pada dirinya. Tapi sayangnya ia tidak bisa membantu apapun.25534Please respect copyright.PENANAmxCwY4wPPV
25534Please respect copyright.PENANAdsnJyHF6Ob
****25534Please respect copyright.PENANAXxiGAsoUzv
25534Please respect copyright.PENANAKXIzXxuVJ5
25534Please respect copyright.PENANAjHz7M0oGx8
25534Please respect copyright.PENANAnMV1Yn8czJ
25534Please respect copyright.PENANA0UuvdtU5T5
25534Please respect copyright.PENANA9QYzBpaxLY
25534Please respect copyright.PENANAYiB8oFeCVi
25534Please respect copyright.PENANAjEWkQNv3tG
Di dalam kelas para santriwati terlihat begitu ramai, padahal sudah lima belas menit yang lalu jam pelajaran di mulai, tapi kelas tetap kosong, sehingga di manfaatkan oleh para santriwati untuk bercanda gurau, hingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas.25534Please respect copyright.PENANA7tcRryg2M3
25534Please respect copyright.PENANAHSQhda7hbS
Sementara seorang Ustadza yang seharusnya mengajar siang ini, malah tengah bermesraan dengan seorang pria yang tak lain hanya seorang petugas kebersihan.25534Please respect copyright.PENANAfta99FUVes
25534Please respect copyright.PENANA3cLkBXwsBJ
Ustadza Dwi, tampak lupa akan tanggung jawabnya untuk mendidik murid-muridnya, demi kesenangan sesaat yang bisa menjerumuskannya ke neraka. Ilmu agama yang ia miliki, seakan tidak bisa untuk menyadarkan perbuatannya saat ini.25534Please respect copyright.PENANA91M9GkLQBb
25534Please respect copyright.PENANAddpQOKUOaT
"Masih mau lagi Ustadza?" Goda Imbron.25534Please respect copyright.PENANAQafXioWREK
25534Please respect copyright.PENANAvtMyRxCKbw
Ustadza Dwi tersipu malu sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Pak, kalau Bapak gak sibuk." Jawab Ustadza Dwi sembari membelai kontol Pak Imbron yang beberapa menit lalu mengantarkannya ke surga dunia.25534Please respect copyright.PENANADXQXXtDDkd
25534Please respect copyright.PENANAThAxq6joHw
"Ngentotin Ustadza lebih penting dari pada pekerjaan lain." Jawab Pak Imbron.25534Please respect copyright.PENANAovIQ9vQUE1
25534Please respect copyright.PENANAGNfdo4t5EN
"Bapak bisa aja."25534Please respect copyright.PENANAXNraFENgyc
25534Please respect copyright.PENANAsqIyPVKBmO
Pak Imbron mengangkat dagu Ustadza Dwi, dia melumat mesrah bibir Ustadza Dwi. Tangan kekarnya menyusuri bukit kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang tak begitu lebat Daging kenyal itu dirasakan sudah sangat lembab.25534Please respect copyright.PENANACz1TMzD1cI
25534Please respect copyright.PENANAnA8s8zp7jb
Jari tengah Pak Imbron menggosok lembut clitoris Ustadza Dewi, sementara ciumannya semakin panas.25534Please respect copyright.PENANAZ6HgXddvwP
25534Please respect copyright.PENANASNScji6OLP
"Ganti gaya Pak." Pinta Ustadza Dwi.25534Please respect copyright.PENANALq4R8t4Kdz
25534Please respect copyright.PENANAUP9MSqCRRK
Dia naik keatas tubuh Pak Imbron dengan posisi 69. Ia mengangkangi wajah Pak Imbron, menyodorkan memeknya kepada Pak Imbron. Sementara jari lentik membelai kontol Pak Imbron yang hampir setiap hari menyinggahi memeknya yang haus akan kontol besar seperti Pak Imbron.25534Please respect copyright.PENANAUKqtScVR62
25534Please respect copyright.PENANAwgWD1YRkZn
Lidahnya terjulur menyapu kepala kontol Pak Imbron. "Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... Kontol Bapak enak sekali, bikin saya ketagihan Pak." Puji Ustadza Dwi, dia melahap kontol Pak Imbron dengan mulutnya.25534Please respect copyright.PENANAe4uEiHHBgy
25534Please respect copyright.PENANAKNiVVSLXjp
"Memek Bu Ustadza juga bikin nagih." Jawab Pak Imbron. Dia menusukan satu jarinya ke dalam memek Ustadza Dwi. Semetara lidahnya menjilati daging mungil berwarna kemerah-merahan di sela-sela lipatan memek Ustadza Dwi. "Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss..." Secara bersamaan lidah dan jarinya merangsang memek Ustadza Dwi.25534Please respect copyright.PENANAQms4fRYCVX
25534Please respect copyright.PENANAHqWo5COQQP
Dengan mata merem melek keenakan, Ustadza Dwi tampak kesulitan berkonstrasi mengoral kontol Pak Imbron. Sembari menghisap kontol Pak Imbron, jemari Ustadza Dwi membelai kantung telurnya.25534Please respect copyright.PENANA2LyVuHM4h7
25534Please respect copyright.PENANATT1eItriRn
Selama beberapa menit mereka saling mengoral, hingga tiba akhirnya daging kenyal itu di masuki oleh kontol Pak Imbron yang sekeras besi.25534Please respect copyright.PENANA79Mhk8VX5T
25534Please respect copyright.PENANAQ0dFLBEdIa
Ustadza Dwi mengangkangi kontol Pak Imbron, di menuntun kontol Pak Imbron kearah memeknya.25534Please respect copyright.PENANA8REEB79Wqw
25534Please respect copyright.PENANAr1CCeiQUgp
"Sssttt..." Ustadza mendesis nikmat.25534Please respect copyright.PENANAM7eXbPr4Pz
25534Please respect copyright.PENANAIyYI44qnLN
Kedua tangan Pak Imbron mencengkram payudara montok Ustadza Dwi. "Tekan lebih dalam Bu." Pinta Pak Imbron, yang keenakan di jepit memek Ustadza Dwi.25534Please respect copyright.PENANAPOyp78uY4M
25534Please respect copyright.PENANA5y5onyMJk2
"Aahkk... Enak sekali." Suara Ustadza Dwi melengking, merasakan gesekan antara dinding kemaluannya dengan kulit kontol Pak Imbron yang memiliki tekstur kasar. Hingga akhirnya kontol Pak Imbron masuk seluruhnya ke dalam memeknya.25534Please respect copyright.PENANA8TUbXu8IIF
25534Please respect copyright.PENANAH4TmiSg8OH
Dengan perlahan Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, lalu menurunkannya kembali. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, dan semakin lama semakin cepat.25534Please respect copyright.PENANA9eNOPxOpfr
25534Please respect copyright.PENANAshmsNV8iGc
Rasa nikmat yang di berikan kontol Pak Imbron, membuat Nurul makin menggila. Dia menggerakkan pinggulnya dengan gaya ngebor, dan menghentak hingga kepala kontol Pak Imbron beberapa kali menyentuh dinding rahimnya.25534Please respect copyright.PENANAlCtRTffhgH
25534Please respect copyright.PENANAe349TdnlX3
Gerakan erotis Ustadza Dwi, membuat Pak Imbron harus berkerja lebih ekstra agar tidak sampai keluar lebih cepat. Belum lagi ulekan memek Ustadza Dwi yang selama meremas-remas kontol Pak Imbron. Untuk mengalihkan rasa nikmat yang di berikan Ustadza Dwi, Pak Imbron menggigit lidahnya, dan cara ini ternyata cukup berhasil.25534Please respect copyright.PENANA71fnJ4MDCh
25534Please respect copyright.PENANAVlmXGIXahJ
"Ganti gaya Bu." Pinta Pak Imbron.25534Please respect copyright.PENANAr4xkyCqgTb
25534Please respect copyright.PENANAeZtX9qqc6K
Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, tampak kontol Pak Imbron kini bermandikan lendir cintanya. "Sodok memek saya dari belakang Pak." Pinta Ustadza Dwi.25534Please respect copyright.PENANAQl9Oxb10nf
25534Please respect copyright.PENANAoHGr3wV3h9
"Siap Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron.25534Please respect copyright.PENANAUAdssbhpsx
25534Please respect copyright.PENANALZxPSaSUI1
Ustadza Dwi menungging diatas tempat tidurnya yang spreinya sudah berantakan, dan basah karena keringat mereka yang bercampur dengan lendir.25534Please respect copyright.PENANADgod1QcOdP
25534Please respect copyright.PENANA2QSnzsYDXW
Dari belakang Pak Imbron kembali memposisikan kontolnya di depan lipatan memek Ustadza Dwi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontol Pak Imbron amblas ke dalam memek Ustadza Dwi yang memang sudah sangat licin.25534Please respect copyright.PENANAid6HqfYWwX
25534Please respect copyright.PENANAALD75xbBx8
Kontol Pak Imbron kembali memompa memek Ustadza Dwi, sembari memegangi pinggulnya.25534Please respect copyright.PENANANHu43rddzv
25534Please respect copyright.PENANALTSaqOqiK7
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk....25534Please respect copyright.PENANAfob21zEWzx
25534Please respect copyright.PENANAQ9lQFbFaN4
Suara benturan kedua kelamin mereka terdengar menggema ke seluruh ruangan, di bumbui dengan suara erotis dari kedua mulut mereka.25534Please respect copyright.PENANA5I600XpPGU
25534Please respect copyright.PENANARamFJFhj4o
"Pak Imbron... Aahkk... Ssstt...."25534Please respect copyright.PENANA7kzQsFIYOD
25534Please respect copyright.PENANAvR2ISd1uzu
Plak...25534Please respect copyright.PENANAhBXbPnIYXn
Plak...25534Please respect copyright.PENANAsoDfwbGb5c
Plak...25534Please respect copyright.PENANAtsX76OxosF
25534Please respect copyright.PENANA8fvygNTdMA
Berulang kali Pak Imbron menampar pantat Ustadza Dewi dengan kasar.25534Please respect copyright.PENANA5Yp0Uyuevc
25534Please respect copyright.PENANAU1cPEKF97u
"Bu... Saya mau keluar." Desah Pak Imbron.25534Please respect copyright.PENANAfTYnnaHcjd
25534Please respect copyright.PENANAuliwTZ7pTR
Sang pejantan yang selama ini selalu berhasil membuat seorang Ustadza Dwi sampai terkencing-kencing kini harus menyerah. Ia melepaskan spermanya yang sudah berada di ujung kontolnya, menyiram rahim Ustadza Dwi hingga terasa penuh.25534Please respect copyright.PENANAaInfJI9yDr
25534Please respect copyright.PENANAngpqmfnTgA
Tidak ingin kehilangan momen, Ustadza Dwi dengan liar menggerakan pinggulnya, mengejar kenikmatan yang ia damba-dambakan. Tapi apa daya, sang pejantan telah menyerah, sekeras apapun usahanya tidak membuahkan hasil. Yang ada kontol Pak Imbron semakin mengecil di dalam memeknya.25534Please respect copyright.PENANAWWfS5ICgCk
25534Please respect copyright.PENANAv17xHOe2rn
Ploppss...25534Please respect copyright.PENANAyVvM73Qi8p
25534Please respect copyright.PENANAznY5qxViIx
Kontol Pak Imbron terlepas dari dalam memek Ustadza Dwi, tampak sperma Pak Imbron mengalir di sela-sela kemaluan Ustadza Dwi.25534Please respect copyright.PENANAGUkIe08PC2
25534Please respect copyright.PENANAxaEJqpjjQw
"Ayo Pak lagi." Pinta Ustadza Dwi.25534Please respect copyright.PENANAvMR1piTvQO
25534Please respect copyright.PENANAev5VnCjO01
Pak Imbron mendesah, ia telah kehilangan gairahnya. "Maaf Bu Ustadza, sudah tidak bisa lagi." Ucap Pak Imbron dengan sangat terpaksa.25534Please respect copyright.PENANA4SIyih0TTv
25534Please respect copyright.PENANAveSk28WZt7
"Sebentar lagi Pak."25534Please respect copyright.PENANALL76cv4PBt
25534Please respect copyright.PENANA6GNvd5pObt
Pak Imbron menggelengkan kepalanya. Ia tampak sangat kecewa karena Pak Imbron tidak bisa menuntaskan hasrat birahinya.25534Please respect copyright.PENANAu2HWGJnEAr
25534Please respect copyright.PENANANtkPbADgsd
*****25534Please respect copyright.PENANAtXYe68D1v2
25534Please respect copyright.PENANAPjO5uZHuIu
"Mana si Imbron?"25534Please respect copyright.PENANAwLMNb7Csvw
25534Please respect copyright.PENANAb3V2YQuXPr
"Mana aku tau! Sejak tadi pagi dia menghilang." Jawab Jaja yang tengah menginjak tumpukan sampai di dalam gerobak sampah.25534Please respect copyright.PENANA655NPHmKRC
25534Please respect copyright.PENANAufJXE321Oh
"Akhir-akhir ini Pak Imbron sering sekali menghilang." Keluh Budi.25534Please respect copyright.PENANA3I4hj1dO0i
25534Please respect copyright.PENANAiMFhLMtacz
"Tuh orangnya." Tunjuk Edi.25534Please respect copyright.PENANAOycttVyDxV
25534Please respect copyright.PENANAqQWhNfRc2W
Dari kejauhan Pak Imbron berjalan santai sembari bersiul ringan. Dari wajahnya terpancar kebahagiaan yang sulit di mengerti oleh teman-temannya.25534Please respect copyright.PENANAGvWwM1eRsW
25534Please respect copyright.PENANAfi1ft9q3u4
Sebagai teman seprofesi, mereka tentu sangat kesal, karena sikap Pak Imbron yang seenaknya saja. Tapi tidak ada satupun yang berani menegur Pak Imbron. Selain Pak Imbron yang di tuakan, mereka juga takut akan latar belakang Pak Imbron yang seorang preman pasar. Dapat di lihat dari tato yang ada di lengan tangannya.25534Please respect copyright.PENANAvZR9fWndwE
25534Please respect copyright.PENANAjBfn79Cb1X
*****25534Please respect copyright.PENANAIFNj7cGrdU
25534Please respect copyright.PENANAQwufR9tAqk
25534Please respect copyright.PENANAIcPXjeYKhu
25534Please respect copyright.PENANAooTI7W5jjk
25534Please respect copyright.PENANAwggZTBI66v
25534Please respect copyright.PENANAU3HmyFkV4e
Zaskia menghampiri sahabatnya Julia yang sedang duduk di meja kerjanya. Ia tampak sibuk mengoreksi hasil ulangan harian yang ia berikan kepada murid-muridnya setiap satu bulan sekali. Saat melihat Zaksia, ia menghentikan sejenak pekerjaannya, sembari tersenyum menyapa Zaskia.25534Please respect copyright.PENANA4Ef3U1pp5m
25534Please respect copyright.PENANAMavrADmpph
Zaskia dengan wajah lesu nya, duduk di kursi kosong yang ada di depan meja Julia.25534Please respect copyright.PENANA07438DqdAm
25534Please respect copyright.PENANAdHooSNGIhd
"Kamu kenapa lagi say!"25534Please respect copyright.PENANA1eAAalpI5j
25534Please respect copyright.PENANAeRB7ZoxwnO
Zaskia menghela nafas perlahan. "Kejadian kemarin terulang lagi." Lirih Zaskia, ia membuang muka kearah sepasang bingkai foto presiden dan wakil presiden.25534Please respect copyright.PENANA10ZqhWPUkr
25534Please respect copyright.PENANAmi9PRm3cpc
"Maksudnya?"25534Please respect copyright.PENANABDPZLolOAs
25534Please respect copyright.PENANAYhKxhPmBSZ
"Rayhan... Dia ngejerjain aku lagi, kayak waktu itu, saat aku mandikan dia." Jujur Ustadza Zaskia sembari merucutkan bibirnya. "Nyebelin banget kan." Keluh Zaskia, ia menatap dalam sahabatnya yang hanya tersenyum.25534Please respect copyright.PENANAYsMBbey0QN
25534Please respect copyright.PENANAQX7L28xt8T
Julia mencondongkan badannya kedepan. "Entah Rayhan yang pintar, atau karena kamu sendiri yang suka di goda oleh adikmu." Ujar Julia, dia mengambil gelas yang ada di atas mejanya, dan meminumnya.25534Please respect copyright.PENANAmUfHhCApTA
25534Please respect copyright.PENANAMZ42mTaokA
"Maksudnya?"25534Please respect copyright.PENANAfjVciEdPiI
25534Please respect copyright.PENANAryEDt28w9Y
"Mungkin Uhkti gak sadar. Sebenarnya Uhkti sendiri yang suka di godain Rayhan, atau jangan-jangan Uhkti mulai kecanduan di nakalin Rayhan." Jelas Julia.25534Please respect copyright.PENANAivVP4xDkoQ
25534Please respect copyright.PENANAV7YHzqEsOM
"Kenapa bisa begitu."25534Please respect copyright.PENANAtfB2CPrtYH
25534Please respect copyright.PENANAHMXQI0Wnhf
Julia menghela nafas. "Coba Uhkti pikir lagi. Tidak mungkin Rayhan berani menggoda kamu berulang kali, kalau kamu sejak pertama sudah tegas kepada Rayhan. Misalkan kamu memarahinya atas perbuatannya." Julia menggelengkan kepalanya dengan sikap Zaskia.25534Please respect copyright.PENANAAEjOJAMHmz
25534Please respect copyright.PENANAEI40OgHIIE
"A-aku gak bisa marah sama dia." Aku Zaskia.25534Please respect copyright.PENANAphMQwORa41
25534Please respect copyright.PENANACxuQrVJcYB
"Aku ngerti kok! Anggap saja apa yang di lakukan Rayhan, hanyalah kenakalan biasa, bukan suatu yang harus di pikirkan." Ucap Julia, sembari menggenggam tangan Zaskia.25534Please respect copyright.PENANAQGcyOBbgwy
25534Please respect copyright.PENANAhmBht0sWaQ
"Ya, kamu benar." Zaskia tersenyum manis.25534Please respect copyright.PENANAynVQsWJKLm
25534Please respect copyright.PENANAR6SvIunyi8
*****25534Please respect copyright.PENANAJfhYfQ2vAE