Kumandang Adzan dari masjid yang berada tidak jauh dari rumahnya, membangunkan Rayhan dari lelap tidurnya. Entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang menyentuh selangkangannya. Saat ia membuka matanya, Rayhan tidak dapat berkedip memandang sosok bidadari yang tengah tertidur di sampingnya, dengan tangannya yang menindih selangkangannya.28348Please respect copyright.PENANAvTODh94m4U
28348Please respect copyright.PENANARWQDV9h5Nd
Ternyata tanpa sadar Zaskia malah tertidur di atas tempat tidur Rayhan yang tidak begitu besar sehingga jarak diantara mereka berdua sangat dekat sekali.28348Please respect copyright.PENANAf6zSY15EcH
28348Please respect copyright.PENANApkHTUjNPY2
Sanking dekatnya Rayhan dapat merasakan hembusan hangat dari nafas Zaskia yang menerpa sebagian wajahnya.28348Please respect copyright.PENANA7r9pgrjQWk
28348Please respect copyright.PENANAQliMaAtj8s
Tentu saja kesempatan mas itu tidak di sia-sia kan Rayhan, dengan iseng ia memasukan tangan Zaskia ke dalam celana pendeknya dengan perlahan agar Zaskia tidak sampai bangun, hingga ia dapat merasakan betapa halus telapak tangan Zaskia yang kini menyentuh langsung batang kemaluannya yang hangat.28348Please respect copyright.PENANAKNPvybRzln
28348Please respect copyright.PENANAAoE4aH2Tns
Cukup lama Rayhan menatap dan memandangi wajah cantik Zaskia. Hingga akhirnya dengan perlahan Zaskia membuka matanya. Reaksi pertama saat membuka matanya hampir sama dengan Rayhan, ia terdiam sejenak, menatap wajah Rayhan dengan tatapan penuh kegaguman dengan sosok Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAGBJB4sM665
28348Please respect copyright.PENANADhATq3mmUD
"Pagi Kak!" Sapa Rayhan serak.28348Please respect copyright.PENANAMG1AGMh8kM
28348Please respect copyright.PENANAFQX5VmW0wp
Wanita cantik itu tersenyum. "Kakak ketiduran di sini ya!" Ucap Zaskia yang belum sepenuhnya sadar, ia menggeliat dan pada saat bersamaan tangan kanannya tidak sengaja malah meremas kontol Rayhan. "Eh..." Heran Zaskia.28348Please respect copyright.PENANANBoo0GZsKW
28348Please respect copyright.PENANAUhUK0sheIC
Mata Zaskia turun kebawah menatap selangkangan Rayhan, dengan wajah merona merah. Tampak Zaskia terlihat kebingungan melihat tangannya yang entah kenapa bisa berada di dalam celana Rayhan, selain itu ia juga dapat merasakan dengan sangat jelas jemari tangannya menggenggam kontol Rayhan yang tengah ireksi, terasa hangat dan berkedut-kedut.28348Please respect copyright.PENANA9gA3XComgf
28348Please respect copyright.PENANAUUFxhbZCvC
Saat ia hendak menarik tangannya, secara tiba-tiba Rayhan mengecup hangat bibir Zaskia.28348Please respect copyright.PENANAWs9VCpH5DT
28348Please respect copyright.PENANABgImHINvjX
Tubuh Zaskia mendadak kaku selama beberapa detik, jantungnya berdetak tak karuan, dan sekujur tubuhnya seakan merinding, hingga bulu kuduknya berdiri. Ya, walaupun kecupan itu hanya sekilas saja, tapi begitu membekas ke dalam dirinya. Seumur hidupnya baru kali ini ada seorang pria mengecup bibirnya.28348Please respect copyright.PENANAS4Pz2FgQ3r
28348Please respect copyright.PENANAX7Qwf4EFQX
"Ke-kenapa kamu nyium Kakak?" Sebuah pertanyaan yang seharusnya tidak perlu ia tanyakan.28348Please respect copyright.PENANAt1p4hYYVta
28348Please respect copyright.PENANAhpg6XJj4nm
Normalnya, ia seharusnya marah dengan perbuatan adik kandungnya yang berani mencium bibirnya. Tapi entah kenapa hati kecilnya malah merasa sangat bahagia, sehingga ia lupa akan status keduanya sebagai Kakak dan Adik kandung.28348Please respect copyright.PENANAXbQ9XaQgCf
28348Please respect copyright.PENANAyWZ2pNnAu9
"Soalnya Kakak cantik kalau lagi bangun tidur!" Jawab Rayhan santai. Seakan apa yang ia lakukan barusan bukanlah sesuatu yang salah.28348Please respect copyright.PENANAOHqeU9pY9B
28348Please respect copyright.PENANAoCToPnDIPX
"Gombal! Jijik tau." Sungut Zaskia.28348Please respect copyright.PENANAUqlsmgJjNG
28348Please respect copyright.PENANAPoft9E32ft
Rayhan tertawa sembari memonyongkan bibirnya. "Uhmmpps... Uhmmpps... Umppss..." Goda Rayhan seakan ia ingin kembali mencium bibir Kakaknya.28348Please respect copyright.PENANArCt0S8Wsl9
28348Please respect copyright.PENANAaPBdgSVBJ2
"Iiihk... Rayhan, ogah kakak di cium kamu. Hihihi..." Dengan tangan kirinya ia mendorong bibir Rayhan sembari terkikik.28348Please respect copyright.PENANAPZTReQB8Lt
28348Please respect copyright.PENANAjDd8pBTRzQ
Tanpa sadar Zaskia lupa kalau tangan kanannya masih berada di dalam celana Rayhan. Bahkan jemarinya malah meremas-remas batang kontol Rayhan yang makin terasa keras dan berkedut-kedut.28348Please respect copyright.PENANAyNTrm2vuaU
28348Please respect copyright.PENANAKpBBjKyQR8
Tentu saja Rayhan sangat menikmati sentuhan telapak tangan Zaskia yang terasa halus dan lembut. Tapi ia berusaha menyembunyikannya dengan terus menggoda Zaskia, dengan tujuan agar Kakaknya lupa dengan keberadaan tangannya yang berada di dalam celana pendeknya.28348Please respect copyright.PENANA8tHkv95Ilt
28348Please respect copyright.PENANAjNj2kuHbGc
"Sekali saja Kak." Melas Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAMEYKRcpy1m
28348Please respect copyright.PENANAKacaQYJxi8
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Ogaaah... Mulut kamu bauk Ray..." Rengek Zaskia, sementara tangan kanannya malah semakin keras meremas batang kemaluan Rayhan.28348Please respect copyright.PENANA2qP2JYm25F
28348Please respect copyright.PENANAfXIhBuAtmb
Kedutan kontol Rayhan makin lama makin terasa keras, menandakan kalau pertahannannya Rayhan sudah hampir jebol. Bahkan wajah Rayhan mengeras ketika ia sudah tidak mampu lagi menahan ledakan spermanya.28348Please respect copyright.PENANABsHj4zGijO
28348Please respect copyright.PENANAFPbscb5mLc
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28348Please respect copyright.PENANAnlmGMvrpR3
28348Please respect copyright.PENANArfBJOxpuS3
Hening....28348Please respect copyright.PENANA8VFuKwAW2V
28348Please respect copyright.PENANArzeiwERQWi
Zaskia menelan air liurnya yang hambar ketika merasakan lelehan hangat sperma Rayhan di tangannya.28348Please respect copyright.PENANAhNr5Kh1bDg
28348Please respect copyright.PENANAZMjyNPTXGA
Kesempatan tersebut tidak di sia-siakan oleh Rayhan, pemuda itu dengan kurang ajarnya malah kembali menyosor bibirnya. Kali ini tidak hanya mengecup, Rayhan juga melumat bibir merah Zaskia dengan lembut selama beberapa detik. Zaskia yang tengah shock berat hanya diam membiarkan Adiknya melakukan apapun yang ia mau.28348Please respect copyright.PENANAZIAbuG0YKK
28348Please respect copyright.PENANADnSc1AFE9V
"Yeaaaa... Dapat! Hahaha..." Tawa Rayhan senang.28348Please respect copyright.PENANAfcSgcdq4rZ
28348Please respect copyright.PENANAbfKSsXTB11
Sejenak Zaskia terpaku melihat Rayhan, yang sama sekali tidak terlihat kalau dirinya merasa aneh dengan apa yang barusan terjadi diantara mereka.28348Please respect copyright.PENANAR2M8lA2Swe
28348Please respect copyright.PENANAdeYz5cUXHE
Rayhan tetap seperti Rayhan yang ia kenal, jahil dan kekanak-kanakan. Walaupun beberapa detik yang lalu, Rayhan terlihat sangat jantan ketika mencium bibirnya. Bahkan Adiknya yang saat ini tengah berteriak senang karena berhasil menjahilinya, beberapa waktu sebelumnya orgasme di tangannya.28348Please respect copyright.PENANAyGNrdioWON
28348Please respect copyright.PENANAFWhPKatZOQ
Zaskia menarik tangannya dari dalam celana Rayhan sembari mengusap bibir merahnya. "Iihkk... Najis banget kamu Dek!" Rutuk Zaskia yang entah sadar atau tidak ia melepehkan sperma Rayhan di bibir merahnya.28348Please respect copyright.PENANA37dxArpcNm
28348Please respect copyright.PENANA1mOpka72r9
"Siapa suruh lengah! Hahaha... Satu kosong Kak." Ledek Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAxyydu6xHXf
28348Please respect copyright.PENANALeiT3CTFpG
Zaskia memasang wajah garangnya seperti biasanya. "Eehmm... Berani ya kamu." Dengan gigi menggeratak Zaskia menyambar perut Rayhan dengan cubitan khasnya.28348Please respect copyright.PENANAyOuN3Ioow6
28348Please respect copyright.PENANAG0Q7V8YuoE
"Oughkk..." Lenguh Rayhan seketika menahan sakit.28348Please respect copyright.PENANA2uhojazCJq
28348Please respect copyright.PENANAC12v0ETmvs
"Masih berani?"28348Please respect copyright.PENANAgNZaoZAiyh
28348Please respect copyright.PENANADYmv5AFNyR
Rayhan menggeleng. "Ampun Kak... Aduh... Sakit ni Kak." Melas Rayhan dengan raut wajah menyedihkan.28348Please respect copyright.PENANAq7vk8mFEbt
28348Please respect copyright.PENANAkeXtqAqzpY
"Makanya jangan berani jahilin Kakak." Omel Zaskia lagi.28348Please respect copyright.PENANALj28ZFA73o
28348Please respect copyright.PENANA6QcupQanqv
"Iya Kak, janji gak lagi..."28348Please respect copyright.PENANAM5ZNBrOrXl
28348Please respect copyright.PENANAcx9oBynCwV
"Benar ya."28348Please respect copyright.PENANAUywofIepwq
28348Please respect copyright.PENANAeoI65ECfKJ
"Iya Kak." Mohon Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAVBJzuogcZr
28348Please respect copyright.PENANAQlIp6VbwiS
Sekilas dari raut wajah Zaskia tampak sangat puas melihat Adiknya tidak berkutik. Tapi pada kenyataannya Zaskia masih merasa shock atas apa yang barusan mereka berdua lakukan. Adik dan Kakak kandung berciuman bibir layaknya sepasang suami istri. Tidak sampai di situ saja, Rayhan orgasme di tangannya, dan ia masih bisa merasakan aroma sperma Rayhan yang rasanya cukup asin dan lengket di bibirnya.28348Please respect copyright.PENANAvpmDJkrzZr
28348Please respect copyright.PENANAgZGgsrKxEG
Zaskia jelas sadar kalau yang mereka lakukan barusan adalah sebuah perbuatan yang tabu, yang di larang oleh Agama. Tapi entah kenapa, melihat tingkah Rayhan yang terlihat biasa-biasa saja, membuat Zaskia juga ingin menganggap kejadian barusan hanya sebagai angin lalu saja, seakan tidak pernah terjadi apapun diantara mereka berdua.28348Please respect copyright.PENANAeDH0hCnxlb
28348Please respect copyright.PENANAW13rdeUw4G
*****28348Please respect copyright.PENANAteUgJnIJXp
28348Please respect copyright.PENANAUpd2DaSiot
Di kediaman Ustadza Dwi28348Please respect copyright.PENANA75XFRHqLhr
28348Please respect copyright.PENANAO5Xj6r20BE
Aziza yang baru selesai menyiapkan buku-buku pelajarannya, segera mendatangi Ibunya Ustadza Dwi. Ia pamit untuk segera berangkat ke sekolah. Dwi mengantarkan putrinya hingga ke ambang pintu rumahnya.28348Please respect copyright.PENANA442eSEFOUl
28348Please respect copyright.PENANAk1HAg82FdB
Selepas kepergian Aziza, Ustadza Dwi segera menutup dan mengunci pintu rumahnya. Setengah berlari ia menuju ke pintu belakang rumahnya.28348Please respect copyright.PENANAQ1c1ebcSwl
28348Please respect copyright.PENANABJ2QlIdffP
Saat pintu terbuka, tampak seorang pria keluar dari persembunyiannya. Dengan penampilan lusuhnya ia menghampiri Ustadza Dwi yang menyambut kedatangannya dengan senyuman hangat. Di depan pintu belakang, tanpa ada rasa malu Dwi yang sudah diketahui telah bersuami memeluk erat Pak Imbron.28348Please respect copyright.PENANAFP5qZeMkaz
28348Please respect copyright.PENANAyjWlF6M1Cg
"Kangen ya! Hahaha..." Tawa Pak Imbron.28348Please respect copyright.PENANA8k4MZ6tFJ5
28348Please respect copyright.PENANAFKGxLGJCxG
Pria beruntung itu meraih dagu Ustadza Dwi dan melumat bibir merah Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANAHjzHkmZZGT
28348Please respect copyright.PENANAL4wVf0o6er
Tanpa merasa segan Dwi bertukar lidah dan air liur dengan Pak Imbron. Rasa tembakau yang begitu menyengat seakan tidak menjadi penghalang bagi keduanya.28348Please respect copyright.PENANAFT3MFoBTug
28348Please respect copyright.PENANALXGJSbFmR3
Sembari melangkah masuk ke dalam rumah, mereka tidak melepas pagutan bibir mereka berdua, bahkan tangan kanan Pak Imbron menjamah pantat berisi Dwi yang terasa kenyal seperti agar. Sentuhan-sentuhan Pak Imbron dalam sekejap menenggelamkan Dwi ke dalam kubangan birahi.28348Please respect copyright.PENANAuyYanKuutn
28348Please respect copyright.PENANA74NI0bSkpl
Tapi tiba-tiba...28348Please respect copyright.PENANAUKeF2oihur
28348Please respect copyright.PENANA8ILwXsm5X5
Pook... Pook... Poop...28348Please respect copyright.PENANAFvlSuSv6VB
28348Please respect copyright.PENANAApd6wjuZ9i
Beberapa bapak-bapak berjalan mendekati mereka sembari bertepuk tangan dengan senyuman menyeringai menatap keduanya yang kepergok berbuat asusila.28348Please respect copyright.PENANAKvh3vUDfNV
28348Please respect copyright.PENANA9PiEtYDYKn
Wajah Dwi tampak pucat pasih, ia tidak menyangkah kalau aksi gila mereka dengan cepat ketahuan oleh orang lain. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau seandainya aksi gila mereka di laporkan oleh mereka.28348Please respect copyright.PENANA7kVX966tIB
28348Please respect copyright.PENANA3YxZ8JI9f8
Berbeda dengan Pak Imbron, ia terlihat tenang bahkan dengan santainya ia mengambil besi palang pintu untuk memukul bahkan membunuh bapak-bapak tersebut yang tak lain adalah rekan kerjanya sendiri. Gerombolan bapak-bapak tersebut yang tadi petantang petenteng kini dengan serempak mengangkat tangan mereka.28348Please respect copyright.PENANAHyFvdwy7Uz
28348Please respect copyright.PENANAmPU5Rmgtv3
"Majulah." Seringai Imbron.28348Please respect copyright.PENANAOc9q7lmdrb
28348Please respect copyright.PENANA2yeVZwHuip
"Tenang Pak... Kita ke sini cuman mau berdamai." Ujar Pak Budi.28348Please respect copyright.PENANAUtIfOIJ1q3
28348Please respect copyright.PENANADBcuayZmQH
Imbron menyeringai. "Damai? Berdamailah dengan besi ini." Ancam Pak Imbron. Ia benar-benar akan mengamuk karena kesenangannya yang terganggu, beruntung Ustadza Dwi buru-buru menghentikannya.28348Please respect copyright.PENANAOTQuTpgMua
28348Please respect copyright.PENANAlu5wgtRugk
"Kita dengarkan saja dulu apa mau mereka." Pinta Dwi.28348Please respect copyright.PENANAWZulim3Ki8
28348Please respect copyright.PENANAYyV5eW2sqi
"Baiklah, katakan apa yang kalian mau." Ucap Pak Imbron dengan nada ancaman.28348Please respect copyright.PENANA5qXXUWzTr1
28348Please respect copyright.PENANAAcmC1qaoCb
Mereka berempat tampak menelan air liur sanking takutnya. "Sabar Pak... Sebenarnya kami ke sini cuman karena penasaran kenapa Bapak selalu menghilang! Bukan karena apa-apa." Ucap Lukman ketakutan.28348Please respect copyright.PENANAytIsDSUjLC
28348Please respect copyright.PENANAfMTToHZFAb
"Dan jujur saja Pak, sebenarnya ehmm... Melihat tadi Bapak cipokan dengan Ustadza Dwi, kita jadi..." Pak Edi tak berani menlanjutkan ucapannya, malah menyenggol temannya.28348Please respect copyright.PENANAwk0VNXZ6NX
28348Please respect copyright.PENANAoXupiuAiDJ
"Apa si!" Protes Pak Pak Lukman.28348Please respect copyright.PENANAF63bGXxcyQ
28348Please respect copyright.PENANAEh25MVqrEu
"Maaf Pak Imbron, kita jadi ikut nafsu terhadap Ustadza Dwi." Ucap Jaja. Tubuhnya sampai merinding sanking takutnya kalau Pak Imbron melayangkan besi tersebut kearahnya.28348Please respect copyright.PENANA9iWY9Nki5C
28348Please respect copyright.PENANAEk5ibOCpP5
Pria berambut panjang yang tak terurus itu mencoba memberanikan diri. "Ustadza Dwi sangat cantik, siapapun juga pasti suka... Ya... Siapa tau Pak Imbron mau berbagi." Ujar Pak Budi takut-takut menatap Pak Imbron.28348Please respect copyright.PENANAYRiw5EbHjJ
28348Please respect copyright.PENANAn3HT4uboko
Pak Imbron manggut-manggut sambil memukul pelan gagang besi yang ada di tangannya ke lantai. "Ooo... Jadi itu niat kalian." Geram Pak Imron.28348Please respect copyright.PENANAokhqWjZA9e
28348Please respect copyright.PENANAwIFW8ngKLP
"Sabar Pak! Kami tidak akan memaksa." Mohon Pak Lukman.28348Please respect copyright.PENANAPHjaIzFD92
28348Please respect copyright.PENANAqcx71ZTtIE
Lagi-lagi Dwi harus menghentikan Pak Imbron sebelum ia benar-benar membuat mereka berempat sekarat terkena hantaman palang besi pintu rumahnya. Ia menggelengkan kepalanya, meminta Pak Imbron untuk bersabar.28348Please respect copyright.PENANA3jCZvFp3uQ
28348Please respect copyright.PENANAhKK8Wjo3Wj
Jujur saja Dwi sedikit merinding mengetahui niat mereka, sekaligus merasa tertantang.28348Please respect copyright.PENANAn9C92dFRLw
28348Please respect copyright.PENANAK9r3ErpBJY
"Jadi... Bapak sekalian juga mau begituan saya?" Suara Dwi gemetar, menatap satu persatu bapak-bapak petugas kebersihan pesantren Al Tauhid.28348Please respect copyright.PENANA9zShkIMkmH
28348Please respect copyright.PENANA9Yz90giVVQ
"I-iya Bu Ustadza."28348Please respect copyright.PENANAQLMOBSGBr2
28348Please respect copyright.PENANAOSusKC5oCM
Dwi menatap Pak Imbron. "Saya pikir lebih baik kita ambil amannya saja Pak Imbron." Dwi kembali menatap keempat bapak-bapak lainnya. "Saya tidak mau ada keributan, jadi..." Dwi menggantung kalimatnya.28348Please respect copyright.PENANAXdfwePDOAv
28348Please respect copyright.PENANAE9Sxp5dAjw
Imbron tersenyum. "Sepertinya itu solusi yang baik." Ujar Pak Imbron lalu melumat kembali bibir Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANARCHov03qFB
28348Please respect copyright.PENANAxRZPUb1eFW
"Kalian buruan masuk, dan kunci pintunya." Ucap Dwi kemudian.28348Please respect copyright.PENANAV894Bx8TwS
28348Please respect copyright.PENANAUMCRfirrNR
Setelah memastikan kondisi aman, mereka segera menyusul Pak Imbron dan Dwi yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar. Mereka berempat menatap sebentar kamar Ustadza Dwi yang terlihat begitu rapi dan wangi. Dinding kamarnya terdapat sebuah foto Ustad Furqon yang terlihat gagah dengan jas hitamnya.28348Please respect copyright.PENANAwQ3aDZCN5A
28348Please respect copyright.PENANAGTOAHyzhMO
Pandangan mereka beralih ke Dwi yang kini berdiri di hadapannya. Seraya tersenyum Dwi mulai menanggalkan gamis syar'i yang ia kenakan, menyisakan pakaian dalam serba ungu dengan hijab sewarna dengan pakaian dalamnya.28348Please respect copyright.PENANAo1sGldXfac
28348Please respect copyright.PENANAmHwYcD6Hvm
"Tunggu apa lagi Pak!" Ujar Dwi.28348Please respect copyright.PENANAaQMIbwjYWh
28348Please respect copyright.PENANAABEcqCFjOl
Pak Edi maju lebih dulu, ia memeluk tubuh ramping Ustadza Dwi sembari melumat bibir Ustadza Dwi. Ada sensasi geli di bibir Ustadza Dwi ketika kumis panjang Pak Edi menusuk-nusuk kulit bibirnya.28348Please respect copyright.PENANAM9yVyUpp2H
28348Please respect copyright.PENANABcsQWesi1v
Tanpa di komando mereka segera menghampiri Ustadza Dwi. Pak Jaja bertubuh pendek, segera berlutut di belakang Dwi, ia menciumi sekujur pantat mulus Dwi dan sepasang paha mulus Dwi yang terpampang halus dan lembut. Dalam sekejap pipi pantat dan paha Dwi menjadi sangat basah karena air liur Pak Jaja.28348Please respect copyright.PENANApjF9oVCVvC
28348Please respect copyright.PENANAAIFHQcYyKK
"Bawak ke kasur aja." Seru Lukman.28348Please respect copyright.PENANA9H7rcHDAP6
28348Please respect copyright.PENANAcnXJm3uPwf
Mereka segera membawa Ustadza Dwi naik keatas pembaringan, di kelilingi keempat pria dewasa yang menatapnya penuh birahi. Hanya Pak Imbron yang terlihat tidak begitu tertarik dan membiarkan teman-teman nya untuk lebih dulu menikmati tubuh Dwi. Sementara dirinya untuk sementara waktu cukup untuk melihat saja.28348Please respect copyright.PENANA9DSXB9qNk6
28348Please respect copyright.PENANACQJWsS9xWu
Jemari-jemari mereka mulai menjelajahi setiap inci kulit mulus Ustadza Dwi. Sementara sang Ustadza tampak begitu pasrah.28348Please respect copyright.PENANAV2DWPdsx4g
28348Please respect copyright.PENANAHguD5t7lvt
Dalam sekejap pakaian dalamnya sudah di lepas oleh mereka dan hanya menyisakan hijabnya saja. Ketika Pak Jaja hendak melepas hijabnya, Dwi sempat menolaknya.28348Please respect copyright.PENANASmbLdqu0k2
28348Please respect copyright.PENANAikaLOHf5Ni
"Jangan Pak! Ini identitas saya." Ujar Dwi.28348Please respect copyright.PENANA5XsbZaBsxI
28348Please respect copyright.PENANAJU1K7YaeG3
"Tidak masalah Bu Ustadza, hehehe..." Ujar Pak Jaja, yang kemudian mencium bibir Dwi.28348Please respect copyright.PENANASFU1sNGlWU
28348Please respect copyright.PENANAVmF3ABVGtA
Tiba-tiba kedua kaki Ustadza Dwi di rentangkan oleh seseorang dan ternyata yang melakukannya adalah Pak Lukman. Mata Pak Lukman menatap nanar kearah bibir memek Dwi yang kemerah-merahan, sungguh sangat mengundang birahi.28348Please respect copyright.PENANAIyIY5sKqdb
28348Please respect copyright.PENANABngIyrEmai
Dwi menggeliat manja, menatap Pak Lukman dengan gestur malu-malu. Membuat Pak Lukman gemas. Ia membenamkan wajahnya di selangkangan Dwi.28348Please respect copyright.PENANA1aqgxeGS16
28348Please respect copyright.PENANA0a7W9VzOPi
"Oughkk... Pak! Aahkk..." Lenguh Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANAahB15hymrY
28348Please respect copyright.PENANAMgLZfDQk3R
Lidah Lukman bermain-main dengan bibir kemaluan Dwi, menghisap clitorisnya dan sesekali menusuk-nusuk lobang memek Dwi dengan lidahnya. "Sluuuppss... Sluuuppss... Memek Ustadza Dwi bersih, enak..." Racau Pak Lukman.28348Please respect copyright.PENANA0mTk0q8iZV
28348Please respect copyright.PENANAmBujHEr7LG
"Pak... Aahkk... Aahkk..." Erang Dwi makin keras.28348Please respect copyright.PENANAqoo6C4xgGH
28348Please respect copyright.PENANAKpQedd5zUB
Pantatnya sedikit terangkat ketika jari Pak Lukman menerobos masuk ke dalam rongga memeknya. Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mengocok memek Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANAm81xMmdr0x
28348Please respect copyright.PENANAfg2lm9acnh
Budi dan Jaja secara bersama-sama merangsang buah dada Dwi yang berukuran 34D itu. Mereka melumat payudara Dwi, menghisap putingnya yang terasa makin keras dan sensitif. Tubuh Dwi menggelinjang nikmat, ia tanpa henti mengeluarkan suara erangan manja dari mulutnya.28348Please respect copyright.PENANAJckmzSaeZR
28348Please respect copyright.PENANAK21ebkMzJw
Pak Edi segera melepas celananya, ia meraih tangan Ustadza Dwi untuk mengoralnya.28348Please respect copyright.PENANAC8Q5S8fXcV
28348Please respect copyright.PENANA73wv8SFlFW
Jemari halus Dwi menggenggam kontol Pak Lukman, ia mengocoknya sembari sesekali mencium dan menjilati batang kontol Pak Lukman, hingga membuat Pak Lukman mendesis nikmat.28348Please respect copyright.PENANAm76s9Nw8F7
28348Please respect copyright.PENANAenZgAyD3lz
Sentuhan dan rangsangan yang terus-menerus ia terima, akhirnya membuat pertahanan Dwi jebol juga. Tubuhnya menggelinjang beberapa saat ketika ia mengalami sebuah orgasme dengan sensasi yang sungguh luar biasa ia dapatkan dari mereka berempat. Dengan mata terpejam ia melepaskan lendir cintanya.28348Please respect copyright.PENANA3LKNJYqH3y
28348Please respect copyright.PENANApjT8HD6oS5
Creeettsss.... Creeettsss.... Creeettsss...28348Please respect copyright.PENANAmk12lddTzo
28348Please respect copyright.PENANA650XuOon9j
"Oughkk...." Lenguh panjang Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANAfbsEd0hahj
28348Please respect copyright.PENANAN9KjsSTY12
Pak Lukman membelai bibir memek Ustadza Dwi. "Gimana rasanya Bu Ustadza? Enak?" Goda Pak Lukman, tampak bibir hitamnya berlepotan lendir cinta Dwi.28348Please respect copyright.PENANAamIpG8E2Qm
28348Please respect copyright.PENANA7P9kYuvHyc
"Iya Pak enak banget." Jawab Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANAp8LsF0pCWV
28348Please respect copyright.PENANAeSOyba0JBI
"Saya masukan sekarang ya Bu?" Izin Pak Lukman sembari melepas pakaiannya.28348Please respect copyright.PENANAKKVXbY8SlG
28348Please respect copyright.PENANAxa9voJQcYR
Dwi mengguk setuju. "Pelan-pelan ya Pak!" Pinta Dwi, ia menggenggam kontol Pak Lukman dan mengarahkannya di lobang memeknya yang sudah sangat basah.28348Please respect copyright.PENANARlV68IGuRj
28348Please respect copyright.PENANAdQfNoU1RPZ
28348Please respect copyright.PENANA34X0MjZfIG
"Di jamin Ibu bakalan puas, hahaha..." Tawa Lukman senang.28348Please respect copyright.PENANAGsgYcYk2cu
28348Please respect copyright.PENANAAGFQCCKetd
Dwi hanya tersenyum menatap Pak Lukman, dan membiarkan kontol Pak Lukman menyeruak masuk ke dalam lobang peranakannya. Perlahan tapi pasti, kontol Pak Lukman terbenam ke dalam lobang sempit Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANAkzFbRj1aCa
28348Please respect copyright.PENANAxKeuuDWSj5
Tubuh Dwi menegang sesaat menikmati sensasi sodokan kontol Lukman di dalam memeknya.28348Please respect copyright.PENANAXnDRtturAo
28348Please respect copyright.PENANA6PsioNfVr9
Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mulai memaju mundurkan kontolnya, menjelajahi relung memek Ustadza Dwi yang terasa pas, memeluk kontolnya.28348Please respect copyright.PENANA9odm44tCJG
28348Please respect copyright.PENANANhNQihq51R
"Kayak mimpi bisa ngentotin Ustadza hari ini." Gumam Lukman.28348Please respect copyright.PENANAfYEc7HsSrj
28348Please respect copyright.PENANA419SNWQQQE
Ustadza Dwi melingkarkan kakinya memeluk pinggang Pak Lukman. "Aahkk... Terus Pak! Enaaak Pak... Aaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Dwi yang kembali hanyut akan permainan terlarang yang tengah mereka lakukan saat ini.28348Please respect copyright.PENANAbHKF8RtRmU
28348Please respect copyright.PENANAUhKRJnkyrf
"Ayo Bu Ustadza hisap lagi." Pinta Pak Eddi.28348Please respect copyright.PENANAjoUbEYUPeU
28348Please respect copyright.PENANApErEFyUPsp
Ustadza Dwi yang sudah sangat terangsang segera melahap kontol Pak Eddi. Ia mengulumnya, membuat kontol Pak Eddi basah sepenuhnya oleh air liurnya. Tidak hanya batang kontolnya, Ustadza Dwi juga menjilati kantung telur Pak Eddi, dan sesekali menghisapnya penuh nikmat.28348Please respect copyright.PENANAOtXjW3yMvA
28348Please respect copyright.PENANANGij1Q0hOF
Sementara Pak Jaja dan Pak Budi masih sibuk bermain-main dengan buah dadanya yang ranum. Kadang di remas, dan kadang di jilat dan di hisap. "Auww..." Jerit kecil Dwi ketika mereka mulai berani menggigit putingnya.28348Please respect copyright.PENANAmcrWQiRacJ
28348Please respect copyright.PENANATO7oKGDrTh
"Enak banget Bu Ustadza! Apa Ustadza Dwi suka dengan kontol saya." Tanya Pak Edi.28348Please respect copyright.PENANAwToGffgguv
28348Please respect copyright.PENANAF1nzIrl8Iz
"Suka... Suka sekali Pak." Jawab Dwi cepat.28348Please respect copyright.PENANAiOmrlFPZ0b
28348Please respect copyright.PENANAqsVDSRgwhK
Mendengar ucapan Ustadza Dwi, Pak Edi jadi semakin bersemangat, ia menahan kepala Dwi sembari menggerakan pinggulnya maju mundur menyodok mulut Ustadza Dwi. Sensasi yang di dapatkan di luar ekspektasi Dwi, ternyata jauh lebih nikmat ketika tubuhnya di keroyok banyak pria sekaligus.28348Please respect copyright.PENANAa9ICBdSSU2
28348Please respect copyright.PENANACsk2MwLUqp
Tidak mau tinggal diam, Ustadza Dwi ikut menggerakan pinggulnya menyambut kontol Pak Lukman yang terpaku di dalam memeknya. Creeettsss... Creeettsss... Creeettsss.... Tiba-tiba Dwi kembali orgasme dan rasanya sungguh nikmat.28348Please respect copyright.PENANA3tsfiVtmhV
28348Please respect copyright.PENANAdjbkpjdKMr
"Eenghkk...." Lenguh Dwi karena mulutnya tersumpal kontol Eddy.28348Please respect copyright.PENANAfDynJ48d8X
28348Please respect copyright.PENANAuGjXCiOYiA
Kedutan memek Dwi yang cukup kuat ketika ia orgasme membuat pertahan Pak Lukman akhirnya jebol juga. Dengan satu hentakan kasar ia membenamkan kontolnya dan menyiram rahim Dwi dengan spermanya. "Enaaaaknyaaaa..." Erang Pak Lukman.28348Please respect copyright.PENANAy8qEEfKrTp
28348Please respect copyright.PENANAQLc1yncwYw
"Ughkk..." Desah Dwi nikmat.28348Please respect copyright.PENANAwQPopempm3
28348Please respect copyright.PENANA2eMz51tmvX
"Maaf Bu, tadi di dalam." Ucap Pak Lukman.28348Please respect copyright.PENANAooznPSFzmZ
28348Please respect copyright.PENANAcIzWBw5mjS
"Saya juga mau keluar Bu." Ujar Pak Eddi.28348Please respect copyright.PENANAfX4JoQycFK
28348Please respect copyright.PENANAMYqjRnDUdD
Ia mencabut kontolnya lalu mengarahkan kontolnya keatas kepala Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Spermanya berhamburan diatas jilbab ungu yang di kenakan Dwi. "Gila puas banget...." Komentar Pak Eddi.28348Please respect copyright.PENANAkviMayksoq
28348Please respect copyright.PENANAA4BZQlPSAC
Tubuh Ustadza Dwi tampak kelelahan, ia tidak menyangkah kalau melayani mereka bisa sangat menguras tenaganya. Tetapi ia merasa sangat puas.28348Please respect copyright.PENANACJH9jzpyod
28348Please respect copyright.PENANAeowi9IbVwd
Dengan tubuh yang bermandikan keringat, ia menatap Pak Jaja dan Pak Budi, seakan menantang mereka berdua untuk segera meladeninya. Pak Jaja dan Pak Budi saling pandang, kemudian Pak Budi tiduran diatas tempat tidur Ustadza Dwi yang tampak sudah lecek dan bermandikan keringat.28348Please respect copyright.PENANAgovrabPi4q
28348Please respect copyright.PENANA6jaBzbBvHQ
Dwi segera merangkak naik keatas selangkangan Pak Budi, dengan tangannya ia menuntun kontol Pak Budi memasuki memeknya yang sudah sangat licin.28348Please respect copyright.PENANAwYnGYIrKXv
28348Please respect copyright.PENANA2QJUGe7dH3
Bleeess...28348Please respect copyright.PENANAj7DtWvaGxC
28348Please respect copyright.PENANA1cJf6O5qo2
"Ough..." Lenguh Dwi.28348Please respect copyright.PENANAgZwW0cwmzK
28348Please respect copyright.PENANAE3WZ2HIRON
Tubuh Pak Budi mendadak kaku ketika kontolnya dalam sekejap tertelan ke dalam tubuh Ustadza Dwi. "Mantaaab..." Racau Pak Budi merasakan pijitan dinding memek Dwi.28348Please respect copyright.PENANAJu3IECZ2X2
28348Please respect copyright.PENANABOa18R9rgI
"Ssstt.... Aahkk... Enak sekali Pak." Racau Dwi sembari menggerakan pantatnya naik turun diatas kontol Pak Budi yang terasa menusuk hingga kebagian dalam memeknya. Dwi meletakan kedua tangannya di dada Pak Budi agar semakin leluasa menggerakan pantatnya.28348Please respect copyright.PENANAw5JLUBcutR
28348Please respect copyright.PENANAFRee6vJvGi
Tubuh Dwi terhentak seiring dengan meningkatnya penetrasi kedua kelamin mereka. Ploooookkss... Ploooookkss... Ploooookkss... Wajah Dwi mendongak keatas sembari membuka mulutnya hingga berbentuk "O"28348Please respect copyright.PENANAXHiqFKKTj4
28348Please respect copyright.PENANAi82Fyde25Z
Pak Jaja menyodorkan kontolnya, dan dengan tangkas Dwi melahap kontol Pak Jaja.28348Please respect copyright.PENANAj0BhGO7I4A
28348Please respect copyright.PENANAxRWFG1nIIe
Layaknya pelacur kelas tinggi, Dwi yang mulai terbiasa melayani dua pria sekaligus tampak sangat menikmatinya. Bahkan ia tak segan-segan meminta mereka untuk memuaskan dirinya.28348Please respect copyright.PENANABBU8bPAcOd
28348Please respect copyright.PENANANMz7xvc2FN
"Saya keluar lagi Pak..." Jerit Dwi sembari melepaskan kontol Jaja dari dalam mulutnya. Sudah tidak terhitung berapa kali ia orgasme, tapi anehnya ia tidak pernah merasa puas, ia ingin dan ingin lagi mendapatkan orgasmenya.28348Please respect copyright.PENANAdjHiAfjml8
28348Please respect copyright.PENANAq9zr2kOAkC
Dari bawah Pak Budi meremas-remas susu Dwi yang berbentuk buah melon. Jemarinya memilin nakal puting Dwi, hingga birahi Dwi kembali naik.28348Please respect copyright.PENANAc36Du9XXsm
28348Please respect copyright.PENANAh51xIM1VBg
Kini Dwi berkonsentrasi memuaskan hasrat Pak Budi, sembari mengocok-ngocok kontol Pak Jaja.28348Please respect copyright.PENANARcnLMdFR4k
28348Please respect copyright.PENANAnzAzoaKThD
"Saya sudah gak kuat lagi Bu Ustadza..." Ujar Pak Budi.28348Please respect copyright.PENANAQGqN21Imf9
28348Please respect copyright.PENANAb7DamdZfzK
Sembari memegangi kedua pinggul Ustadza Dwi, Pak Budi menghentak-hentakkan kontolnya keatas, meyodok memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Sperma Pak Budi menembak keras ke dalam rahim Dwi.28348Please respect copyright.PENANAHqBJ825XcQ
28348Please respect copyright.PENANAWj9OSKCdbT
Masih dengan posisi menduduki kontol Pak Budi, Dwi menjepit kontol Pak Jaja dengan payudaranya.28348Please respect copyright.PENANAORzRz6foMp
28348Please respect copyright.PENANAn7Xt0l4HuW
"Oughkk..." Jerit Pak Jaja.28348Please respect copyright.PENANAzpmxwLHrat
28348Please respect copyright.PENANA5wPOI4bjln
Sedetik kemudian payudara dan wajah Ustadza Dwi sudah di penuhi sperma Pak Jaja. Dengan gaya yang sangat menggoda Dwi menjilati sperma Pak Jaja yang ada di bibir dan payudaranya.28348Please respect copyright.PENANA51U0EK5VvK
28348Please respect copyright.PENANAmM00aZR5Lu
Nafas Ustadza Dwi makin terdengar berat, walaupun ia merasa lelah, tapi api birahi di dalam dirinya tak kunjung padam. Sehingga ketika Pak Edi memintanya menungging, Ustadza Dwi dengan pasrah menuruti keinginan Pak Edi.28348Please respect copyright.PENANAdLuL3i6FrJ
28348Please respect copyright.PENANAx7OcJzKk2A
"Aahkk..." Lenguh Pak Eddi ketika kontolnya bersemayam di dalam memek Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANATL5H8bYNmS
28348Please respect copyright.PENANAbsiEZo7ZzC
Dengan gerakan perlahan Pak Eddi menggoyangkan pantatnya maju mundur, sembari membelai gemas pantat mulus Ustadza Dwi. Baginya ini seperti mimpi, ketika dirinya bisa meniduri salah satu seorang Ustadza di ponpes Al Tauhid. Apa lagi ia juga cukup mengenal baik Suami Ustadza Dwi, Ustad Furqon.28348Please respect copyright.PENANAHDlbvpwGDk
28348Please respect copyright.PENANAZEpByVv77S
Ada rasa bersalah menyeruak di hati Pak Eddi mengingat betapa baiknya Ustad Furqon kepadanya. Tapi ia juga tidak munafik, kalau dirinya juga sangat menginginkan Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANAIg2Hbq72wT
28348Please respect copyright.PENANAYrH4UKscnT
Ustadza Dwi yang ingin segera kembali mencapai klimaksnya, segera menggerakan pantatnya maju mundur menyambut setiap sodokan kontol Pak Eddi dari belakang. Tangan kirinya ia jadikan tumpuan, sementara tangan kanannya meremas-remas payudaranya sendiri, merangsang bagian sensitif tubuhnya.28348Please respect copyright.PENANAqhCdK1Ehhs
28348Please respect copyright.PENANA38tRu0ZvJR
Pak Eddi yang seakan paham apa yang di inginkan Ustadza Dwi semakin mempercepat sodokannya. "Oughkk...." Erang Ustadza Dwi ketika ia kembali orgasme. 'Creeettss.... Creeettsss... Creeettsss...' Ustadza Dwi merasa kontol Pak Eddi terasa semakin licin di dalam memeknya.28348Please respect copyright.PENANAuvUgcMTaou
28348Please respect copyright.PENANAylpUvD35cS
Pak Eddi menyuruh Ustadza Dwi yang kelelahan untuk terlentang menghadapnya. Kedua tangan Pak Eddi mengangkat kedua tungkai kaki Ustadza Dwi di pundaknya dan kembali memasukan kontolnya ke dalam memek Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANAuHoEZd3ceO
28348Please respect copyright.PENANAShRBVA2ktG
Sembari menggenjot memek Ustadza Dwi, Pak Eddi melumat bibir merah Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANAqEeO2MRBef
28348Please respect copyright.PENANAFpTkNFXPCn
"Saya keluar Bu Ustadza!" Geram Pak Eddi, dengan terus menghentak kontolnya di dalam lobang memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Semburan sperma Pak Eddi memenuhi liang peranakan Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANA5gFiR6ksE3
28348Please respect copyright.PENANAmoMqTeRw5M
Pak Eddi mencabut kontolnya yang tampak mulai mengkerut kecil. "Bu Ustadza memang luar biasa." Puji Pak Eddi sangat puas, ia menyodorkan kontolnya ke wajah Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANAtMlFmhsNE3
28348Please respect copyright.PENANAo52X1smeNk
"Pak Eddy juga hebat! Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss..." Balas Ustadza Dwi sembari mengulum kontol Pak Eddi.28348Please respect copyright.PENANAqYPGq6O7Hw
28348Please respect copyright.PENANAwRJU6aMtC5
Pak Imbron yang tadinya hanya menonton, mulai menanggalkan pakaiannya hingga telanjang bulat. Kemudian ia meminta Pak Eddi untuk menyingkir. Ustadza Dwi tersenyum menggoda, jemarinya menggenggam dan membasahi kontol Pak Imbron sebelum nantinya akan di pakai untuk menyodok-nyodok memeknya.28348Please respect copyright.PENANAYvFPXTAX5e
28348Please respect copyright.PENANAJZbQRBbJlH
Selagi menikmati raut wajah Ustadza Dwi yang tengah mengoral kontolnya, Pak Imbron membelai kepala Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANA0eaB6RalNQ
28348Please respect copyright.PENANAkYB9JsNyg2
"Bu Ustadza pernah main dari belakang?" Tanya Pak Imbron.28348Please respect copyright.PENANA3Egv1hy1VK
28348Please respect copyright.PENANAjPBuGH7PjI
Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya. Ia mengerti maksud dari ucapan Pak Imbron adalah anal sex. "Belum pernah Pak, apa Bapak mau mencobanya." Tawar Ustadza Dwi, karena ia juga penasaran bagaimana rasanya ketika lobang pantatnya juga terisi kontol.28348Please respect copyright.PENANAIy7BR9hZ8z
28348Please respect copyright.PENANA6EwuSrCINT
"Tentu saja, hehehe..." Jawab Pak Imbron, yang kemudian meminta Ustadza Dwi menungging.28348Please respect copyright.PENANAdhclkIQY6J
28348Please respect copyright.PENANATM9EYzgTy4
Ustadza Dwi merentangkan kedua kakinya selebar mungkin, sembari membuka pipi pantatnya. Mula-mula Pak Imbron bermain dengan lobang anus Dwi menggunakan jarinya, hingga membuat Ustadza Dwi meringis karena rasa nikmat sentuhan jari Pak Imbron. Tapi itu tidak begitu lama, karena Pak Imbron yang kemudian menggantikan jarinya dengan kontolnya.28348Please respect copyright.PENANAKpBKr3tV7t
28348Please respect copyright.PENANA8xLJAnkINW
Dengan perlahan kepala jamur Pak Imbron membela lobang anus Ustadza Dwi. "Aduh... Uhkk... Perih Pak." Lenguh Ustadza Dwi, kedua tangannya terkepal erat.28348Please respect copyright.PENANAaZbysjNVvS
28348Please respect copyright.PENANAApzBsAxcOw
"Tahan Bu, nanti juga enak!" Ujar Pak Imbron.28348Please respect copyright.PENANABqOxTPZUfa
28348Please respect copyright.PENANA7hkNlPbFjH
Ia mencengkram pantat Ustadza Dwi sembari mendorong kasar kontolnya, hingga akhirnya kontolnya amblas ke dalam lobang anus Dwi yang secara otomatis mengalami kontraksi yang membuat jepitan dinding anusnya semakin erat memeluk kontol Pak Imbron yang berukuran raksasa itu.28348Please respect copyright.PENANA2t0ltGLRDg
28348Please respect copyright.PENANAiFA0Ma0COC
Dwi menggigit bibirnya dengan erat ketika Pak Imbron mulai menggerakkan kontolnya maju mundur.28348Please respect copyright.PENANARizGyVdOZ9
28348Please respect copyright.PENANAhCKL16NNSE
"Perih... Aahkk... Pelan-pelan Pak." Mohon Dwi.28348Please respect copyright.PENANA0GvhwzGOUs
28348Please respect copyright.PENANA9jMPryCmuP
Pak Imbron yang terlalu bernafsu tidak mengindahkan ucapan Dwi. Ia semakin cepat menyodok-nyodok anus Dwi yang tampak berkerut pucat. "Oughkk... Nikmat sekali Bu Ustadza! Aaahkk... Aahkk..." Desah Pak Imbron.28348Please respect copyright.PENANAp4MfcGKA5G
28348Please respect copyright.PENANA2RzTyJtqs4
"Auww... Ssstt..." Desah Ustadza Dwi.28348Please respect copyright.PENANAoCjPYox3Qv
28348Please respect copyright.PENANAlgp5WP8Srz
Tiba-tiba Pak Jaja masuk ke bawah tubuh Ustadza Dwi. "Main bertiga Bu Ustadza!" Ajak Pak Jaja. "Turunkan pantatnya Bu." Suruh Pak Jaja lagi.28348Please respect copyright.PENANA3DmF1cprNi
28348Please respect copyright.PENANAwxXJQowfny
Dengan perlahan Ustadza Dwi menurunkan pantatnya, dengan posisi kontol Pak Jaja yang dengan perlahan masuk ke dalam rongga kenikmatannya. "Ughkk..." Lenguh Dwi keenakan ketika memeknya kembali terisi penuh.28348Please respect copyright.PENANAtln1bBS5jU
28348Please respect copyright.PENANAhBbbwyi78K
"Kita goyang bareng Pak Imbron." Ajak Pak Jaja.28348Please respect copyright.PENANAFhy21YJYt9
28348Please respect copyright.PENANAoHuwwJWGi1
"Siap Pak! Hahahaha..." Tawa Pak Imbron.28348Please respect copyright.PENANALamHKHZoed
28348Please respect copyright.PENANAR8G1wN3llO
Secara bersamaan mereka berdua memompa lobang anus dan memek Ustadza Dwi, seakan mereka lupa dengan pertikaian mereka sebelumnya. Sosok Ustadza Dwi tampaknya menjadi pemersatu bagi mereka yang bertikai.28348Please respect copyright.PENANA82eSZ6ceGC
28348Please respect copyright.PENANAxbj30ngq7j
Pak Budi menyodorkan kontolnya kembali untuk di kulumnya. Dengan senyum manisnya Ustadza Dwi menghisap kontol Pak Budi, sementara kedua tangannya mengoral kontol Pak Eddi dan Pak Lukman yang staminanya kembali pulih. Pertempuran panjang mereka berakhir tepat ketika suara adzan zhuhur berkumandang.28348Please respect copyright.PENANAuXvTlWy8xK
28348Please respect copyright.PENANAZW40iDxIOf
*****28348Please respect copyright.PENANAEYtWIzGv1r
28348Please respect copyright.PENANA7G63NDxKiJ
Teng... Teng... Teng...28348Please respect copyright.PENANABHhBgbyafM
28348Please respect copyright.PENANAR4B7lSsaxH
Para santriwati berhamburan keluar dari dalam kelas mereka ketika lonceng tanda jam istirahat di bunyikan. Wanda yang belum beranjak dari mejanya sempat melirik Fei yang juga masih duduk di bangkunya. Ia terlihat begitu lamban memasukan bukunya ke dalam tas ranselnya.28348Please respect copyright.PENANA8RpCkdxIiq
28348Please respect copyright.PENANALtW8KQAwvF
Setelah kelas sudah sepi, Wanda menuju pintu kelas dan menutupnya. Tubuh Fei sampai merinding ketika melihat Wanda berjalan mendekatinya.28348Please respect copyright.PENANAjIYstECd7n
28348Please respect copyright.PENANArmydmHu4xR
"Gak ke kantin?" Tanya Wanda.28348Please respect copyright.PENANA5sCh8VHbEs
28348Please respect copyright.PENANATaL2kahBUJ
Fei menggelengkan kepalanya. "Masih kenyang Ustadza." Jawab Fei seraya tersenyum kaku.28348Please respect copyright.PENANAd4nB10Ex03
28348Please respect copyright.PENANAsdMNnH33uo
"Ustadza boleh duduk di sini?"28348Please respect copyright.PENANAOGygL1uvZ2
28348Please respect copyright.PENANAtuZUluCyFq
Fei mengangguk sembari menggeser duduknya. Wanda segera duduk di samping Fei. Ia meletakan tangannya diatas paha Fei dan memijitnya dengan sangat pelan.28348Please respect copyright.PENANAqVp1NDqtIP
28348Please respect copyright.PENANA0gCNXo3xSC
Pijitan lembut Ustadza Wanda membangkitkan birahi muda Fei, bahkan gadis cantik itu tampak begitu tegang. Nafasnya terputus-putus sanking tegangnya. Ia menggigit bibirnya ketika Ustadza Wanda merangkul pundaknya sembari mendekatkan wajah mereka, hingga akhirnya bibir merah mereka bertemu.28348Please respect copyright.PENANA4BhzETaY4F
28348Please respect copyright.PENANA1q7mBxoKoG
Dengan lembut Ustadza Wanda mengulum bibir Fei, membimbing muridnya yang lugu itu untuk menikmati setiap sentuhan yang ia berikan. Perlahan tapi pasti, Fei yang semakin hanyut akan sentuhan Ustadza Wanda, mulai membalas pagutan sang Ustadza.28348Please respect copyright.PENANAnaeCUDd35l
28348Please respect copyright.PENANARW7zGccqH9
Fei menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Wanda, membiarkan wanita cantik itu menghisap dan mengulum lidahnya.28348Please respect copyright.PENANAhBcpnDrD9I
28348Please respect copyright.PENANAZNRr1YntHV
"Ehmmpsss... Ehmmpsss... Ehmmpsss..."28348Please respect copyright.PENANAJ8UW7U7Lz0
28348Please respect copyright.PENANAtJSDNRjCBR
Sembari berciuman tangan Wanda tidak tinggal diam, ia menggerayangi tubuh muridnya. Menarik keatas rok hijau yang di kenakan Fei, sembari membelai paha mulus Fei, hingga menyentuh selangkangan Fei yang di balut kain berwarna putih.28348Please respect copyright.PENANASZGt4l0m6W
28348Please respect copyright.PENANAtPNCUuSdWq
Nafas kedua kian memburu, seiring meningkatnya aktivitas seksual yang mereka lakukan. "Ustadza... Ehmmpsss... Eehmmpss..." Lenguh Fei ketika payudaranya juga di gerayangi Ustadza Wanda.28348Please respect copyright.PENANAKnveHNz2kD
28348Please respect copyright.PENANAeQ2u8SLmwA
"Ustadza buka ya sayang!" Pinta Wanda sembari menanggalkan kancing seragam Fei.28348Please respect copyright.PENANA2BTfd5XikF
28348Please respect copyright.PENANAjnBPa2SuFQ
"I-iya Ustadza." Jawab lemah Fei.28348Please respect copyright.PENANAWOqHMy1dOY
28348Please respect copyright.PENANA7lUS6fOOb1
Dalam sekejap kancing kemeja Fei sudah terbuka semua. "Indah sekali sayang!" Puji Wanda, ia menyingkap keatas bra yang menutupi gunung kembar Fei.28348Please respect copyright.PENANA8W7loLIXak
28348Please respect copyright.PENANALwcMgutTLM
Gadis cantik itu memeluk erat Ustadza Wanda, membenamkan wajahnya di dalam pelukan Wanda. Sementara sang Ustadza makin intens menjamah bagian-bagian sensitif tubuh Fei, seperti menggosok-gosok kemaluan Fei, dan meremas-remas payudara Fei.28348Please respect copyright.PENANAwcIX214kF5
28348Please respect copyright.PENANAFmrjpRXNnZ
Dengan sedikit menunduk, Ustadza Wanda melumat payudara Fei, ia menghisap puting mungil Fei. 'Sruuuppss.... Sruuupss... Sruuupss...' Tanpa henti ia menyeruput puting muridnya.28348Please respect copyright.PENANAoJl5KYo3lj
28348Please respect copyright.PENANA5NaKopHEmx
"Aahkk... Engkk... Aahkk..." Desah Fei.28348Please respect copyright.PENANAbJkdks9lu8
28348Please respect copyright.PENANAfk1Y1SGc3h
Ustadza Wanda meminta muridnya untuk duduk diatas meja, menghadap kearahnya dengan kaki mengangkang. "Buka celana dalam kamu sayang." Suruh Wanda sembari mengusap-usap paha mulus Fei yang tampak bersih.28348Please respect copyright.PENANAu4yMwUCvDV
28348Please respect copyright.PENANAsmwQ1L9t2T
Kedua tangan Fei menarik turun celana dalamnya, melewati pantatnya hingga ujung kakinya. "Ustadza." Lirih Fei, sembari membuka kembali kakinya.28348Please respect copyright.PENANA0KBi2KJ9yK
28348Please respect copyright.PENANAMAaiOcRW1C
"Wangi." Puji Wanda.28348Please respect copyright.PENANA84oRbZsrWu
28348Please respect copyright.PENANAHZ2jqrLHyw
Kemudian ia mendekatkan wajahnya di selangkangan Fei, menjilati paha mulus Fei secara bergantian. "Ough... Ustadza! Aahkk..." Erang Fei tak tahan.28348Please respect copyright.PENANAcVKvlM3jKO
28348Please respect copyright.PENANAgrF9tdJo6a
Ujung lidah Wanda menggeletik bibir vagina muridnya yang tampak masih begitu rapat. Ia menggosok-gosok clitoris muridnya, membuat Fei menggelinjang, dan tampak bibir kemaluannya yang semakin basah seiring dengan intensitas cairan lendirnya yang keluar semakin banyak.28348Please respect copyright.PENANAoqstyWUNgb
28348Please respect copyright.PENANA3IQgXYVTFx
Tangan kanan Fei mendekap kepala Ustadza Wanda, sementara tangan kiri Fei mencengkram pinggiran mejanya.28348Please respect copyright.PENANAcfgY9AZJGY
28348Please respect copyright.PENANA5aS0WBVf59
"Ustadza.... Fei pipis." Jerit Fei.28348Please respect copyright.PENANAsUO9Z85KWq
28348Please respect copyright.PENANAl1RSFDu3Wy
Pantatnya terhentak beberapa saat ketika ia mengalami orgasme. 'Screeeetss.... Creeettsss.... Creeettsss....' Fei mendapatkan pipis enaknya dari sapuan lidah Ustadza Wanda.28348Please respect copyright.PENANA4xTxGXqdqd
28348Please respect copyright.PENANAenTvgk9OSc
Wanda mengangkat wajahnya kemudian menatap Fei yang tersenyum malu. "Enak sayang?" Goda Wanda, Fei mengangguk mengiyakan apa yang di katakan Ustadza.28348Please respect copyright.PENANAld43sfLRC3
28348Please respect copyright.PENANA0nvthErS9L
"Terimakasih Ustadza." Lirih Fei.28348Please respect copyright.PENANABp464e5u89
28348Please respect copyright.PENANAHqZfg5P25w
Ustadza Wanda merapikan kembali rok hijau yang di kenakan Fei, lalu mengantongi celana dalam Fei. "Nanti malam ke kamar Ustadza gak usah pake dalaman ya." Bisik Wanda sembari mengedipkan matanya kearah Muridnya.28348Please respect copyright.PENANAfA7PJW1YET
28348Please respect copyright.PENANAe8yJA0aTCr
"Iya Ustadza." Jawab Fei lemah.28348Please respect copyright.PENANA8Fnv9NPowM
28348Please respect copyright.PENANAx1Z576YhWg
Setelah itu Wanda meninggalkan Fei yang tampak masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Ia tidak menyangkah sentuhan sang guru sungguh membuatnya seakan melayang. Entah kenapa Fei menjadi tak sabar menunggu malam tiba, dan menantikan apa yang akan di lakukan Wanda kepada dirinya.28348Please respect copyright.PENANAY3ePcf8SSP
28348Please respect copyright.PENANArOcUAIzRLy
*****28348Please respect copyright.PENANAUvLOdvcs2S
28348Please respect copyright.PENANAyjLDehrXGe
Sepulang sekolah Rayhan, Doni, Nico segera menuju rumah Bu Surti yang kebetulan memiliki warung kecil di depan rumahnya. Tapi Rayhan dan yang lainnya bukannya duduk di warung Bu Surti, malahan mereka memasuki rumah Bu Surti menuju halaman belakang rumah Bu Surti. Di sana sudah ada Aziza, Aurel, Adinda dan Asyifa yang tengah mengobrol sembari menikmati gorengan Bu Surti.28348Please respect copyright.PENANAAq7h7WsSY2
28348Please respect copyright.PENANAmf0Do1nSjW
Bu Surti sendiri sebenarnya memiliki ikatan dengan Pak Bahar. Kasus kolor ijo beberapa waktu yang lalu membuat Bu Surti berhutang Budi kepada Rayhan dan kawan-kawan karena telah membuat saudaranya Pak Bahar terlepas dari kutukan kolor ijo. Ia juga berhutang maaf kepada Rayhan dan kawan-kawan karena ulah saudaranya yang membuat heboh pesantren.28348Please respect copyright.PENANANQ44W4DD0Z
28348Please respect copyright.PENANAqkxgQ9UOYt
Sebagai bentuk balas Budinya, ia membiarkan halaman belakangnya menjadi tempat mereka berkumpul, atau bisa di bilang menjadi markasnya mereka. Beruntung Suaminya Bu Surti bukan tipe laki-laki cerewet sehingga ia juga memberi izin kepada mereka untuk menjadikan perkarangan belakang rumahnya sebagai tempat berkumpulnya mereka.28348Please respect copyright.PENANAioeMXY48XW
28348Please respect copyright.PENANAfO0HU3hQTq
Aurel menatap kedatangan Rayhan dan yang lainnya. "Kalian juga mau menghakimiku?" Ketus Aurel. Ia sangat kesal karena teman-temannya yang ia anggap terlalu ikut campur dengan urusan pribadinya.28348Please respect copyright.PENANAzCcDeemSl7
28348Please respect copyright.PENANAkbWnBW7u7Z
"Maaf Rel! Bukan begitu, kami hanya tidak ingin kamu menjadi korban Dedy." Jelas Rayhan, ia duduk di dekat Aziza sembari mengambil gorengan yang ada di dalam piring.28348Please respect copyright.PENANAC1coZ5E4Bd
28348Please respect copyright.PENANAjCU51wcaTK
"Kayak kalian sudah jadi orang benar saja." Sengit Aurel.28348Please respect copyright.PENANAPhXZgiH3z4
28348Please respect copyright.PENANA5xC4LdAQKR
Adinda menghela nafas. "Maaf Rel, kami hanya mencoba mengingatkan kamu." Nasehat Adinda, yang selama ini selalu di dengar oleh teman-temannya. Tapi kali ini nasehatnya tidak mampu membuat sahabatnya berfikiran jernih.28348Please respect copyright.PENANAHEi61u9BAF
28348Please respect copyright.PENANAlJaZEjfj0X
"Sudahlah, jangan sok ngurusin hidup orang." Kesal Aurel.28348Please respect copyright.PENANAU3JXoQ6pB0
28348Please respect copyright.PENANAkPdgYrVe18
"Astaghfirullah Rel!" Ucap Asyifa.28348Please respect copyright.PENANAusPRaBeKGg
28348Please respect copyright.PENANAIJRHW2EmsT
"Sebagai sahabat sudah sewajarnya kita mencoba mengingatkan kamu Rel." Ujar Aziza mencoba membuat Aurel mengerti kenapa teman-temannya meminta ia menjauhi Dedy. "Lagian semua orang juga tau, seperti apa kelakuan pacarmu itu." Sambungnya lagi.28348Please respect copyright.PENANAFO3jzvfmTu
28348Please respect copyright.PENANAoTQ80W9Z5r
Aurel mendengus. "Setiap orang bisa berubah."28348Please respect copyright.PENANAKdPVrXQLwr
28348Please respect copyright.PENANAIRdVSCk9R6
"Jadi kamu pikir bisa merubah Dedy? Terlalu naif kamu Rel." Celetuk Doni.28348Please respect copyright.PENANAyulCUKNiN0
28348Please respect copyright.PENANA3jVV4dl4uC
"Aku pulang." Ucap Aurel tiba-tiba.28348Please respect copyright.PENANAt3j8SX89gW
28348Please respect copyright.PENANA9pjNjolTDz
"Sabar Rel." Rayhan mencoba menahan Aurel.28348Please respect copyright.PENANA8p5FLtnWdA
28348Please respect copyright.PENANA9OdRdzSMfj
Tapi Aurel yang keburu kesal segera pergi meninggalkan teman-temannya. Ia merasa sangat kecewa dengan sikap teman-temannya yang seakan ingin menghalangi kebahagiaan nya. Menurut Aurel, seharusnya mereka ikut senang bukannya malah mencoba menghasut dirinya untuk menjauhi orang yang di kasihinya.28348Please respect copyright.PENANA6GMHteuLqp
28348Please respect copyright.PENANA3PVSvI7NL4
Aziza hendak menyusul tapi di hentikan oleh Nico yang tampak tidak suka dengan sikap Aurel.28348Please respect copyright.PENANAVvdhE1Mitk
28348Please respect copyright.PENANAYbyeVaBzzX
"Sudah biarkan saja! Toh dia sendiri nanti yang menyesal." Kesal Nico sembari membuang mukanya, menatap Bu Surti yang tengah berjalan kearah mereka sembari membawa beberapa gelas minuman yang mereka pesan.28348Please respect copyright.PENANAIU3VExKylV
28348Please respect copyright.PENANAvNNLhX07nB
"Kejar Zril." Bisik Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAG7NvTmixY1
28348Please respect copyright.PENANAqEbxi4NbhC
Pemuda yang dari tadi hanya menyimak itu menganggukkan kepalanya. Ia segera pergi meninggalkan teman-temannya yang lain dan segera menyusul Aurel.28348Please respect copyright.PENANAFFCWDsPbHt
28348Please respect copyright.PENANAYNq8M2QEFH
Pak Budi yang baru pulang dari rumah Ustadza Dwi, tanpa heran melihat Aurel yang menangis, lalu di susul oleh Azril.28348Please respect copyright.PENANAXK1PQdg9JT
28348Please respect copyright.PENANAz4DNlZujgV
*****28348Please respect copyright.PENANALaPLOVOp3q
28348Please respect copyright.PENANA3dIdzD2NGC
Zaskia yang tengah di landa kebimbangan akhirnya memutuskan untuk menceritakan kejadian tadi pagi kepada Julia. Tanpa ada yang ia tutupi sama sekali. Bahkan ia mengakui kalau dirinya pada saat itu tak kuasa menolak setiap sentuhan Rayhan. Ia merasa sangat kotor dan bersalah karena membiarkan adiknya berbuat sampai sejauh itu.28348Please respect copyright.PENANAsUEj9koF3n
28348Please respect copyright.PENANAr0eoXaR2ls
Dan untuk pertama kalinya Julia terlihat sangat serius mendengarkan cerita Zaskia. Sebagai sahabat ia tau, kalau Zaskia sebenarnya suka kepada Adiknya, hanya saja ada dinding tebal yang menghalangi perasaannya kepada Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAY7rYByCZeR
28348Please respect copyright.PENANAi2LGEAbPUR
"Saya benar-benar bingung." Lirih Zaskia, mengakhiri ceritanya.28348Please respect copyright.PENANA16vN7ZR0RR
28348Please respect copyright.PENANAM3KKUBeMnB
Julia meraih tangan Zaskia. "Kenapa harus bingung? Mbak yakin kamu tau betul apa yang kamu inginkan saat ini." Ujar Julia seraya tersenyum menguatkan hati Zaskia.28348Please respect copyright.PENANAwD2FSrRtCV
28348Please respect copyright.PENANA769WiOQqFN
"Apa yang harus saya lakukan Mbak."28348Please respect copyright.PENANAcvRzdvicWo
28348Please respect copyright.PENANAARDbRN15f8
"Mbak punya pertanyaan, sekaligus jawaban buat kamu, asalkan kamu mau jujur." Ujar Julia pelan. Ia menatap ke dalam mata Zaskia untuk mencari kejujuran di sana.28348Please respect copyright.PENANA6tfRUvqlB8
28348Please respect copyright.PENANAD60zVVdQhc
Zaskia mengangguk. Ia merasa tidak ada gunanya ia berbohong. Selama ini hanya Julia yang mengerti dirinya.28348Please respect copyright.PENANAd1VOutBSLZ
28348Please respect copyright.PENANA64Ta9MPbZr
"Apa kamu menikmatinya?" Tanya Julia.28348Please respect copyright.PENANAaITeZk0CSF
28348Please respect copyright.PENANAAawCVzBnUY
Sejenak Zaskia terdiam. "Iya Mbak... Aku juga gak ngerti kenapa aku suka sekali setiap kali Rayhan iseng kepadaku. Semakin lama perasaan ini rasanya makin besar." Jawab Zaskia sejelas-jelasnya kepada Julia.28348Please respect copyright.PENANAjAItArqpnH
28348Please respect copyright.PENANAeu7JqPzjHu
"Apa kamu bahagia?"28348Please respect copyright.PENANAV0v1aNgXG1
28348Please respect copyright.PENANA4Dku5brTYv
"Sangat bahagia!" Jawab Zaskia yakin.28348Please respect copyright.PENANALy6uE0zykI
28348Please respect copyright.PENANAUjAtz8CeRi
"Seandainya saja sikap Rayhan berubah sama kamu, ia mulai menjaga jarak sama kamu! Apa kamu bisa terima?" Kali ini pertanyaan Julia membuat Zaskia terdiam.28348Please respect copyright.PENANAjn0VhAj81t
28348Please respect copyright.PENANAWtxjzmsSlw
Benar apa yang di katakan sahabatnya, bisa saja ia menegur Rayhan dan meminta Rayhan untuk bersikap biasa-biasa saja, dan menceramahi Rayhan tentang sikap Rayhan yang selama ini kebablasan. Tapi itu artinya hubungan mereka akan menjadi sangat kaku, Rayhan pasti merasa bersalah, dan otomatis adiknya itu akan mencoba menjaga jarak darinya. Begitu juga dengan Zaskia, ia tentu akan merasa canggung saat berada di dekat adiknya.28348Please respect copyright.PENANAe1EErg8hen
28348Please respect copyright.PENANA9ONowUITBU
Jawabannya sudah jelas, ia tidak akan sanggup kalau semua itu terjadi. Ia sudah terlanjur nyaman dengan sikap Rayhan yang berbeda dari yang lainnya.28348Please respect copyright.PENANAS3C8Jzx9BV
28348Please respect copyright.PENANA6G8Kkzrqfo
"Tapi Mbak, apa ini di benarkan oleh Agama?" Lirih Zaskia.28348Please respect copyright.PENANArsKza84X35
28348Please respect copyright.PENANAbTmdx1t78G
Julia berdiri dan tegak di belakang Zaskia. Ia memeluk leher Zaskia dari belakang. "Coba untuk sementara, untuk tidak menyangkut pautkan dengan Agama! Mulai sekarang pikirkan saja perasaan kamu, pikirkan saja mana yang kamu suka dan mana yang tidak kamu suka Za!" Nasehat Julia terdengar sangat dalam.28348Please respect copyright.PENANA33553AHbTA
28348Please respect copyright.PENANARUa6sEwkvB
Zaskia sampai meremas lengan Julia, ada senyuman yang terukir di bibirnya. Benar apa yang di katakan sahabatnya, kenapa ia selalu menduakan perasaannya? Seharusnya ia lebih mendahulukan perasaannya ketimbang yang lainnya.28348Please respect copyright.PENANAW8G7bLacvU
28348Please respect copyright.PENANA9kMHwUbBuy
"Pejamkan mata kamu." Bisik Julia.28348Please respect copyright.PENANArcZcEkCQzY
28348Please respect copyright.PENANAerXYX46hlu
Zaskia memejamkan matanya, menuruti perinta Julia. "Sekarang bayangkan wajah seseorang paling ingin kamu lihat." Suruh Julia. Yang terlintas di benak Zaskia malah wajah Rayhan. "Bayangkan senyumannya, bayangkan tawanya, bayangkan semua kenakalannya." Lanjut Julia.28348Please respect copyright.PENANAGyRAa9j8Js
28348Please respect copyright.PENANAJZd9PVuU0S
Zaskia membayangkan itu semua, ia membayangkan wajah Rayhan yang tertawa setelah berhasil menjahilinya, ia membayangkan bagaimana Rayhan tersenyum setelah mencium bibirnya. Lebih jauh lagi, ia membayangkan bagaimana rasanya ketika jemarinya menyentuh kontol Rayhan, hangatnya kontol Rayhan dan sperma Rayhan di tangannya.28348Please respect copyright.PENANAsaY7P6IEGe
28348Please respect copyright.PENANA0jrKfX44ij
Tubuh Zaskia merinding, ia merasa ada kebahagiaan yang luar biasa yang sulit untuk di jelaskan. Bahkan kebahagian yang ia rasakan membuat tubuhnya terasa sensitif.28348Please respect copyright.PENANAC8fQ4UVDmm
28348Please respect copyright.PENANAOQO05LLIGe
"Engghk..." Lenguhan Zaskia.28348Please respect copyright.PENANAPfhOA9bakO
28348Please respect copyright.PENANAo5qGo73BmJ
Julia tersenyum mendengarnya. "Sepertinya kamu harus segera pulang deh Zaskia, di rumah ada yang kangen soalnya." Goda Julia, membuat kedua pipi Zaskia merona merah.28348Please respect copyright.PENANAkeKvNiksJM
28348Please respect copyright.PENANAJFlH1XiR67
"Apaan si Mbak." Rajuk Zaskia sembari menggandeng tasnya.28348Please respect copyright.PENANAxORzfV92QB
28348Please respect copyright.PENANAo5zfUxwzzy
******28348Please respect copyright.PENANAeqarrCATeG
28348Please respect copyright.PENANApknJBE3UXZ
Selepas dari rumahnya Bi Surti, Rayhan menuju rumah Ustadza Risty, untuk mengetahui perkembangan hubungan Ustadza Risty dengan Suaminya. Ia bersiul ringan sembari melewati jalan setapak yang hanya cukup di lalui satu kendaraan roda empat. Sementara di sekitarnya terdapat pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi.28348Please respect copyright.PENANAxDBYCPyHDr
28348Please respect copyright.PENANARSU6AZq4eM
Rayhan berfikir mungkin nanti ia akan mencoba memanjat salah satu pohon kelapa untuk mengambil buahnya.28348Please respect copyright.PENANAbNbPrn1uCy
28348Please respect copyright.PENANAgz1ysWEXoq
"Ray!"28348Please respect copyright.PENANAPWkJyaY2U7
28348Please respect copyright.PENANAI5Kvevzy3U
Pemuda itu tampak celingukan. "Ustadza... Baru saja aku mau ke rumah Ustadza." Ucap Rayhan saat tau siapa yang memanggil dirinya. Wanita cantik berpakaian serba coklat itu tersenyum manis.28348Please respect copyright.PENANARIImCZe17K
28348Please respect copyright.PENANAAXkchy3HXG
"Kangen kamu?" Goda Ustadza Risty.28348Please respect copyright.PENANAYi8RGpQLcm
28348Please respect copyright.PENANAztj2e04QEI
"Bisa jadi! Hehehe..."28348Please respect copyright.PENANA2M41EZ9r4W
28348Please respect copyright.PENANAJzko40z5Pi
"Dasar... Ustadza yakin, kamu ini pasti playboy." Tembak Ustadza Risty sembari mensejajarkan langkah mereka. "Hayo ngaku, sudah berapa banyak cewek yang kamu tipu." Sambung Ustadza Risty, sembari terkikik pelan.28348Please respect copyright.PENANAuS6mlb1ke7
28348Please respect copyright.PENANApDqIRRUPt9
"Berapa ya...." Ucap Rayhan pura-pura berfikir.28348Please respect copyright.PENANATtRtZrDYlD
28348Please respect copyright.PENANAjpdAqjSXXK
Sanking gemasnya Ustadza Risty sampai memukul pundak Rayhan. "Memang buaya kamu Ray! Eh... Nanti kamu lewat sana aja ya, terus memutar ke belakang rumah Ustadza. Di sana di pinggir sungai, kamu tunggu aja di sana ya." Pinta Ustadza Risty. Ia khawatir kalau nanti ada orang yang curiga melihat Rayhan sering ke rumahnya.28348Please respect copyright.PENANAILV4pIho0U
28348Please respect copyright.PENANAzkgiKX3hoR
"Jangan lama-lama ya Ustadza!" Ujar Rayhan, lalu ia berbelok ke kiri menuju jalan yang di tunjuk Ustadza Risty.28348Please respect copyright.PENANA22LL3KlilB
28348Please respect copyright.PENANAR2MmRshZPs
Jalan yang di lalui Rayhan jelas tidak muda, ia harus menerobos ilalang yang cukup tinggi. Sejenak ia kembali teringat dengan aksi nakalnya bersama teman-temannya yang nekat mengintip Ustadza Risty. Tapi ia sama sekali tidak menyesal bahkan mensyukuri nya. Andai saja ia tidak menuruti ide gila teman-temannya, mungkin ia tidak akan bisa sedekat ini dengan Ustadza Risty.28348Please respect copyright.PENANAJtFrGmmpbD
28348Please respect copyright.PENANAKNt7gdEAWH
Setibanya di tempat yang di janjikan, Rayhan tampak terkagum dengan keindahan alam yang belum tersentuh oleh tangan-tangan manusia jahil yang hanya bisa merusak keindahan alam. Tidak ada sampah, dan terlihat sangat asri.28348Please respect copyright.PENANAcfOR0on4h0
28348Please respect copyright.PENANA0S9CbTMU7C
Di depannya terdapat sebuah sungai mengalir yang tampak sangat jernih. Sementara di ujung danau terdapat sebuah hutan yang terlihat sangat lebat dengan pohon-pohon besar yang mencakar langit. Belum lagi udaranya yang segar membuat Rayhan tidak menyesal karena harus memalui ilalang untuk sampai ke sini.28348Please respect copyright.PENANADDEjkuZ9v0
28348Please respect copyright.PENANAl9k4COHmjB
Ia duduk beralaskan rumput, sembari sesekali melempar batu-batu kecil ke sungai.28348Please respect copyright.PENANASJ7sWMYjsp
28348Please respect copyright.PENANAnLNuNCQNbW
"Lama ya nunggunya?" Sapa Ustadza Risty yang tiba-tiba sudah berada di dekatnya. Ustadza Risty duduk di samping Rayhan. "Ngomong-ngomong wajah kamu kenapa? Kok memar gitu?" Tanya Ustadza Risty merasa heran.28348Please respect copyright.PENANAYRUUQkLmVs
28348Please respect copyright.PENANAXgoZUxzHBw
"Biasa Ustadza, hehe..."28348Please respect copyright.PENANAeIqMUM4Qsz
28348Please respect copyright.PENANA4eN9prwgtu
"Nakal kamu ya." Sentil Ustadza Risty.28348Please respect copyright.PENANAsLKSBC0jwK
28348Please respect copyright.PENANArEE9cgJglz
Rayhan kembali menatap sungai yang ada di depannya. "Gimana kabar suaminya Ustadza?" Tanya Rayhan. Ustadza Risty tampak tersipu malu sebelum menjawab pertanyaan Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAVcRn8YSNW1
28348Please respect copyright.PENANAsUbGlFhtkS
"Alhamdulillah... Sekarang Ustad lebih sering di rumah." Jawab Ustadza Risty. "Ini semua berkat kamu Ray." Lanjut Risty, sembari menghela nafas.28348Please respect copyright.PENANAhxOIYswFmx
28348Please respect copyright.PENANAbvxHT9Fj3r
"Syukurlah, kalau begitu saya sudah di maafkan." Lega Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAN6s2JV08NT
28348Please respect copyright.PENANARkcCMev11d
Ustadza Risty merenyitkan dahinya. "Siapa bilang? Sekarang malah timbul masalah baru." Ujar Ustadza Risty sembari memainkan rumput yang ada di sampingnya.28348Please respect copyright.PENANA1QlJndH7FA
28348Please respect copyright.PENANACIolUWfC8M
"Masalah apa?"28348Please respect copyright.PENANAACgvXPmv5k
28348Please respect copyright.PENANAqKhL7UbXj1
"Susah ngejelasinnya... Memang si saran kamu buat Suami Ustadza jadi makin betah di rumah, tapi... Suami saya sering mengeluh karena setiap kali itunya di oral, ia merasa ngilu." Jelas Ustadzah Risty tanpa melihat kearah Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAAxwffUWyVe
28348Please respect copyright.PENANALdHclivcWN
"Maksud Ustadza kontolnya Ustad suka ngilu pas lagi di kulum sama Ustadza?"28348Please respect copyright.PENANAbFUyXRozAp
28348Please respect copyright.PENANAeeAtgf1OaY
Ustadza Risty memeluk erat lututnya sembari mengangguk malu. "I-iya... Makanya Ustadza bingung, gimana caranya agar Ustad gak ngerasa ngilu lagi." Ucap Ustadza Risty.28348Please respect copyright.PENANAKFuJYQaLVG
28348Please respect copyright.PENANA8KFpM1jCui
"Soal itu aku bisa bantu." Rayhan berdiri lalu melempar batu ke sungai, hingga menimbulkan percikan kecil.28348Please respect copyright.PENANAj4Rd3uTYaZ
28348Please respect copyright.PENANAqdAiRwL55v
"Serius." Mata Ustadza Risty berbinar.28348Please respect copyright.PENANAqt7hR151d6
28348Please respect copyright.PENANAzC8R4Gwlku
Rayhan mengangguk. "Tapi kali ini agak sulit Ustadza, entah Ustadza mau atau tidak." Ucap Rayhan ragu, kalau Ustadza Risty mau melakukannya.28348Please respect copyright.PENANA5B50V5JocO
28348Please respect copyright.PENANAFgEalhntBE
"Apa yang harus Ustadza lakukan?"28348Please respect copyright.PENANAfnv5dy4VQx
28348Please respect copyright.PENANA4Xgd4n8Jqo
Rayhan menatap mata Ustadza Risty. "Kali ini Ustadza harus peraktek, agar bisa lebih cepat menguasai oral sex yang benar menggunakan mulut." Jelas Rayhan, sebenarnya ia ragu kalau Ustadza Risty akan menyanggupinya.28348Please respect copyright.PENANAU4cbxpN8bZ
28348Please respect copyright.PENANAFcjjmZTMMi
"Kalau itu bisa membuat hubungan kami kembali harmonis, Ustadza bersedia." Lirih Ustadza Risty.28348Please respect copyright.PENANARaESg6IwQ8
28348Please respect copyright.PENANAPDwCXnxGB7
"Ustadza yakin?"28348Please respect copyright.PENANAQkXZjG3h2x
28348Please respect copyright.PENANAiawdVdMUPW
Risty menganggukkan kepalanya, sembari menatap sosok Rayhan yang tengah tersenyum memandangnya. Tiba-tiba Rayhan membungkukkan badannya, menyentuh pipi putihnya dengan lembut, hingga hatinya terasa bergetar.28348Please respect copyright.PENANABsWyO2LvF6
28348Please respect copyright.PENANAwcstnACZ1d
Sedikit memejamkan mata, Ustadza Risty membiarkan muridnya itu mengecup bibirnya. Lembut dan hangat, hingga membuatnya merasa sangat nyaman. Bahkan Ustadza Risty tampak tak relah ketika Rayhan melepaskan pagutan singkat mereka, karena ia terlanjur menyukai cara Rayhan mengulum bibirnya.28348Please respect copyright.PENANAJVd9yGRhDy
28348Please respect copyright.PENANAkRbfF6vxMh
"Ustadza sangat cantik." Puji Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAFTPumMBqVQ
28348Please respect copyright.PENANA7SFWQ8SC3m
Ustadza Risty mencubit pelan lengan Rayhan. "Gombal! Kamu jadi gak ngajarin Ustadza." Rajuk Ustadza Risty, membuat wanita berusia 28 tahun itu makin menggemaskan.28348Please respect copyright.PENANAcMEXCzTEfw
28348Please respect copyright.PENANAMmrHMVl1O1
"Jadi dong! Mula-mula Ustadza buka dulu celana saya." Pinta Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAMp58v3TUAN
28348Please respect copyright.PENANAkmymnVIeeL
Ustadza Risty sejenak terdiam, entah kenapa adrenalinnya kian meningkat ketika anak itu memintanya untuk melepaskan celananya. Jujur ia tidak pernah membuka celana Suaminya saat mereka hendak melakukan hubungan intim. Tapi Rayhan malah memintanya untuk melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan.28348Please respect copyright.PENANArsCa8ffpxp
28348Please respect copyright.PENANA7vuo9QjOkY
Tapi pada akhirnya ia memberanikan diri membuka celana Rayhan, kedua tangannya hendak melepas celana hijau lumut yang di kenakan Rayhan saat ini.28348Please respect copyright.PENANAUKN73yeFZX
28348Please respect copyright.PENANAl4wZTw4F6S
"Buka resletingnya pake mulut Ustadza." Ucap Rayhan tiba-tiba.28348Please respect copyright.PENANAhXJjmVWkdp
28348Please respect copyright.PENANAEa1yLMSjAN
"Eh..."28348Please respect copyright.PENANAkYB8O4X2Ce
28348Please respect copyright.PENANAZ7fPUpcAIV
Rayhan mengusap lembut kerudung Ustadza Risty yang berwarna coklat. "Lakukan dengan perlahan, dan nikmati prosesnya." Tuntun Rayhan dengan tenang.28348Please respect copyright.PENANAclDNBryYiK
28348Please respect copyright.PENANAGFQkMeZ9tR
Seakan terhipnotis dengan tatapan Rayhan, Ustadza Risty mendekatkan wajahnya di selangkangan Rayhan. Kemudian ia menggigit resleting celana Rayhan. Dengan di Bantu kedua tangannya Ustadza Risty menarik turun celana sekolah Rayhan berikut dengan celana dalamnya.28348Please respect copyright.PENANAn9WmbEJfut
28348Please respect copyright.PENANAGWEXiGKQL2
Mata Ustadza Risty tak berkedip menatap nanar kemaluan Rayhan yang telah ereksi sempurna. Panjang dan besar, membuat tubuhnya merinding tak karuan. Nafas Ustadza Risty terdengar memburu dengan tatapan mata yang berbinar.28348Please respect copyright.PENANAOQgJmEa5In
28348Please respect copyright.PENANAA5hepK9EWw
Tanpa di suruh jemari Ustadza Risty menyentuh kemaluan Rayhan yang jauh lebih besar di bandingkan milik suaminya. Jari jempolnya mengusap lembut kepala pion kontol Rayhan.28348Please respect copyright.PENANANrPQOqvd3t
28348Please respect copyright.PENANAXdXJBoB6q2
"Pelan-pelan Ustadza! Hirup aromanya." Ujar Rayhan mengarahkan.28348Please respect copyright.PENANAEwDRgCx3aZ
28348Please respect copyright.PENANAIYMQ3b0KjW
Ustadza Risty mendekatkan hidungnya di batang kemaluan Rayhan berwarna kemerahan. Aroma yang menyengat membuat Ustadza Risty seakan mabuk birahi. "Sa-saya suka aromanya..." Ujarnya gugup. "Apa Ustadza boleh menciumnya." Pinta Ustadza Risty, menatap kagum kontol Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAg4sJG1SCcn
28348Please respect copyright.PENANA7WXuOSzvHs
"Tentu saja boleh." Rayhan membelai kerudung Ustadza Risty.28348Please respect copyright.PENANAfr6hkKNLzo
28348Please respect copyright.PENANARIUgVAZPNT
Bibir merahnya mengecup lembut batang kemaluan Rayhan yang terasa hangat dan berkedut. Perlahan kecupannya semakin intens, tidak hanya batang kemaluan Rayhan saja, bahkan ia menciumi kepala kontol Rayhan.28348Please respect copyright.PENANATkefzpZfBB
28348Please respect copyright.PENANA4ZGCD8jdBv
"Nikmat sekali Ustadza." Rayhan mulai meracau tak jelas. "Jilat kontol saya, kalau Ustadza suka." Ujar Rayhan lagi dengan nafas yang mulai terasa berat.28348Please respect copyright.PENANAyfzkesB8J8
28348Please respect copyright.PENANA3si8yWyhEM
Lidahnya menyapu perlahan permukaan kontol Rayhan. "Kontol kamu enak Ray! Sluuuppss... Sluuuppss..." Ujar Ustadza Risty yang entah kenapa sangat menyukai kontol Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAb3Fb0sOB87
28348Please respect copyright.PENANAw7nvMLedMN
Bahkan tanpa di minta Ustadza Risty membuka bibir merahnya, melahap kontol Rayhan ke dalam mulutnya.28348Please respect copyright.PENANAQaLuOQjGGp
28348Please respect copyright.PENANAMIeZHSv8uC
Tubuh Rayhan menegang merasakan hisapan mulut Ustadza Risty, walaupun sesekali gigi Ustadza Risty menggaruk kontolnya hingga terasa ngilu. "Jangan kena gigi Ustadza!" Perintah Rayhan, Ustadza Risty berusaha menuruti ucapan Rayhan, dengan telaten ia mengulum kontol Rayhan.28348Please respect copyright.PENANA2RxR8GUiNM
28348Please respect copyright.PENANAcjJTIFlB3d
Ternyata Ustadza Risty cepat belajar, terbukti dengan suara erangan Rayhan yang semakin intens terdengar ketika Ustadza Risty menggerakan kepalanya maju mundur.28348Please respect copyright.PENANAJMwex92Ya5
28348Please respect copyright.PENANAGYn1heJFKc
Jemari Ustadza Risty membelai dan meremas lembut kantung telur Rayhan, dan secara naluri ia melahap sebanyak mungkin kontol Rayhan hingga masuk ke dalam tenggorokannya. Ia menghisap-hisap kuat kontol Rayhan hingga wajahnya memerah karena menahan nafasnya.28348Please respect copyright.PENANA5TmitPiHzg
28348Please respect copyright.PENANAZ9GQdJ5CTt
"Ustadza... Saya mau keluar." Jerit Rayhan.28348Please respect copyright.PENANATB9xG8OsUo
28348Please respect copyright.PENANAUszpJWireP
Ia menarik pinggulnya melepaskan hisapan Ustadza Risty. Dengan wajah mendongak kearah kontol Rayhan, ia menatap nanar kontol Rayhan yang tengah di urut-urut oleh Rayhan sendiri.28348Please respect copyright.PENANAsxc2psQMHc
28348Please respect copyright.PENANAanjknlplzZ
Croooottss... Croooottss... Croooottss...28348Please respect copyright.PENANAcLT2s3PEQ8
28348Please respect copyright.PENANABfnjxGiWFn
Sperma Rayhan meledak, tumpah ruah di wajah cantik Ustadza Risty yang terlihat sangat menggoda. Dengan penuh kepasrahan, ia membiarkan sperma Rayhan yang najis menodai wajahnya yang selama ini selalu di basuh oleh air wudhu.28348Please respect copyright.PENANAif1JZzs0hR
28348Please respect copyright.PENANAncErvu2H1J
"Pinjang hp Ustadza." Pinta Rayhan.28348Please respect copyright.PENANAnxjH72XVWq
28348Please respect copyright.PENANA5macNwU8hE
Ustadza Risty mengambil handphone nya dari dalam saku gamisnya. "Buat apa?"28348Please respect copyright.PENANA4I0BfGz9pc
28348Please respect copyright.PENANAcUCk4RBwPb
"Buat kenang-kenangan." Ucap Rayhan tersenyum.28348Please respect copyright.PENANAWiPyPqiXfv
28348Please respect copyright.PENANAIyUmyiqwyM
Cekrekk...28348Please respect copyright.PENANA7NCxYrRUMd
28348Please respect copyright.PENANA0X1y9mEqpS
Rayhan mengambil foto wajah Ustadza Risty yang berlepotan sperma Rayhan. Kemudian Rayhan memperlihatkan foto tersebut kepada Ustadza Risty yang tampak tidak percaya menatap dirinya sendiri di dalam hpnya.28348Please respect copyright.PENANAaXpQOsjHt1
28348Please respect copyright.PENANA1nb20Uy1Q1
Ia merasa sangat nakal, tapi ia juga merasa sangat bergairah dengan fotonya sendiri.28348Please respect copyright.PENANACugN1zQSw3
28348Please respect copyright.PENANAE9MSvy9nb1
"Bandel kamu Ray!" Lirih Ustadza Risty.28348Please respect copyright.PENANAtkE4QQXqel
28348Please respect copyright.PENANApKDxnyunXF
Rayhan tersenyum hangat. "Tapi Ustadza suka kan?" Bisik Rayhan lembut di telinga Ustadza Risty.28348Please respect copyright.PENANA2JFlKmSPWZ
28348Please respect copyright.PENANA11Xie9OjQ1
"Sangat suka."28348Please respect copyright.PENANAtd8bQU1fDs
28348Please respect copyright.PENANATCxUB53ih2
Rayhan kembali menaikkan celananya, dan merapikan pakaiannya yang sedikit lecek. Entah kenapa Ustadza Risty merasa sangat kecewa ketika Rayhan yang sepertinya ingin mengakhiri kegilaan yang baru saja mereka mulai. Sebenar Ustadza Risty berharap, Rayhan mau menuntaskannya, sekarang dan saat ini juga.28348Please respect copyright.PENANAvpqry2rj1F
28348Please respect copyright.PENANAAxXOGqp3JX
"Ray!"28348Please respect copyright.PENANAjjEc9IHO8y
28348Please respect copyright.PENANALHGdhFYLid
Rayhan duduk di samping Ustadzah Risty. "Pelajaran hari ini cukup sampai di sini Ustadza. Tapi saya punya pr buat Ustadza." Ucap Rayhan seraya membelai wajah Ustadza Risty, ia meratakan sperma yang ada di wajah Ustadza Risty. "Jangan di cuci selama 24 jam." Sambung Rayhan, membuat Ustadza Risty terhenyak.28348Please respect copyright.PENANAKEz5dqn8E9
28348Please respect copyright.PENANAlK6A0ejGkl
"Akan Ustadza kerjakan!" Lirih Ustadza Risty. "Kapan kelas berikutnya akan di buka." Bisiknya pelan penuh harap.28348Please respect copyright.PENANAfoAu4ctM43
28348Please respect copyright.PENANAFJhIj9gS7m
"Nanti akan saya kabarkan."28348Please respect copyright.PENANAF9FhpQzitI
28348Please respect copyright.PENANAGCpibljUxi
Rayhan menghela nafas perlahan, lalu beranjak pergi meninggalkan Ustadza Risty yang tampak masih gelisah karena syahwat nya yang di buat menggantung oleh muridnya sendiri. Sejujurnya ia tidak menyangkah kalau hubungan mereka akan sampai sejauh ini. Ustadza Risty menatap sayu punggung Rayhan, yang akhirnya menghilang di balik ilalang.28348Please respect copyright.PENANALz3E4n8e3I
28348Please respect copyright.PENANAn6CyfKYjPy
*****28348Please respect copyright.PENANAFT9E1E8yIO