Dari belakang seorang pemuda berjalan mengendap. Ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping seorang wanita berusia 24 tahun. Gadis bermata indah itu tersenyum menyambut pelukan hangat dari seseorang yang amat ia sayangi. Ia memutar tubuhnya hingga mereka saling berhadapan.125998Please respect copyright.PENANAREzgQDJepy
125998Please respect copyright.PENANALTfJbj6yKr
Kedua mata mereka saling menatap, menimbulkan getaran-getaran syahwat yang semakin membakar birahi mereka berdua. Rayhan mendekatkan wajahnya, bibir tebalnya menyentuh lembut bibir Zaskia yang kemerah-merahan.125998Please respect copyright.PENANA3f9mCdb8Q4
125998Please respect copyright.PENANAkKkhiMEoXI
Zaskia memejamkan matanya, menikmati lumatan lembut dari sang Adik yang tengah mengulum bibirnya. Ia membuka sedikit bibirnya, membiarkan lidah adiknya masuk kedalam mulutnya, menjamah bagian dalam mulutnya, membelit lidahnya, dengan mesrah, seperti sepasang ular yang tengah memadu kasih.125998Please respect copyright.PENANAP6lAcRvXpT
125998Please respect copyright.PENANAPUPNZmpu6T
Kedua tangan Rayhan kebawah, ia menyentuh dan membelai bongkahan pantat Zaskia yang terasa kenyal dan padat.125998Please respect copyright.PENANAwz1JbFNymU
125998Please respect copyright.PENANAH9pqKhzcws
"Eehmmpss.... Hmmmpss..."125998Please respect copyright.PENANAv1sFJQqsc3
125998Please respect copyright.PENANADepeFsmftq
Ciuman mereka semakin panas, ketika jemari Zaskia menyentuh kemaluan Rayhan yang ternyata sudah ereksi maksimal. Wanita berparas cantik itu melepas ciuman mereka, ia turun kebawah, berlutut di hadapan Rayhan. Jemari lembutnya kembali membelai tonjolan yang ada di celana Rayhan.125998Please respect copyright.PENANAq2pPPNoGM7
125998Please respect copyright.PENANAgN6ldKbYQU
"Kakak buka ya Dek!" Pinta Zaskia.125998Please respect copyright.PENANANoKCvAIjGs
125998Please respect copyright.PENANAexlb5Iv0sH
Rayhan menganggukan kepalanya, sembari membelai kepala Zaskia yang terbungkus jilbab segi empat berwarna biru muda.125998Please respect copyright.PENANAAvfUTwZyCi
125998Please respect copyright.PENANAksCdDNOPcN
Dengan perlahan jemari lentik itu membuka pengait celana Rayhan. Lalu ia menarik turun celana Rayhan bersama celana dalamnya yang berwarna coklat tua. Sedetik kemudian, batang kemaluan Rayhan yang berukuran 22Cm melompat keluar dari dalam sarangnya, terpampang di hadapannya.125998Please respect copyright.PENANAtBtsO8wFmG
125998Please respect copyright.PENANAE666tqYw2E
"Eessstt..." Rayhan mendesis nikmat ketika jemari halus Zaskia menggenggam batang kemaluannya.125998Please respect copyright.PENANA9wtWcdYilZ
125998Please respect copyright.PENANAmhrmhCfJEl
Zaskia menatap Rayhan sembari tersenyum menggoda. "Enak Dek? Kamu suka?" Tanya Zaskia, sembari menggerakan tangannya maju mundur, mengocok kemaluan Adiknya.125998Please respect copyright.PENANA8KccCWHQ2L
125998Please respect copyright.PENANA9vbEQbJww4
"Enak banget Kak! Aaahkk... Hisap kontolku Kak." Pinta Rayhan, dia kembali membelai kepala Kakak kandungnya.125998Please respect copyright.PENANAQzb18rmaTG
125998Please respect copyright.PENANAOkmYmKtn1p
Saat wajahnya semakin dekat dengan kemaluan Rayhan. Zaskia dapat mencium aroma menyengat dari batang kemaluan Rayhan yang membuatnya kian terbakar birahi. Perlahan Zaskia menyapu permukaan kepala penis Rayhan dengan ujung lidahnya, lalu turun menelusuri batangnya yang panjang. Sementara jemarinya membelai lembut kantung pelirnya Rayhan.125998Please respect copyright.PENANA5zB6ah7Wio
125998Please respect copyright.PENANAdi0fDHVHeZ
Tidak ada satu incipun dari kemaluan Rayhan yang terlewat dari sapuan lidahnya. Setelah batang kemaluan Rayhan basah oleh air liurnya, Zaskia melahap penis Rayhan. Wanita berhijab biru itu mengoral penis Rayhan dengan mulutnya.125998Please respect copyright.PENANAkCXdThTnRZ
125998Please respect copyright.PENANApJ2TaSkUDp
"Oughkk... Astaghfirullah! Enaaak Kak." Keluh Rayhan.125998Please respect copyright.PENANALbgIZNFoYS
125998Please respect copyright.PENANABXVkWliv5g
Sluuuppsss... Sluuuppsss... Sluuuppsss...125998Please respect copyright.PENANA2PL3x6jxQQ
125998Please respect copyright.PENANAiTdd2fmFb1
Zaskia mengombinasikan kulumannya dengan kocokan telapak tangannya di batang kemaluan Rayhan. Membuat pemuda berusia belasan tahun itu mengerang nikmat.125998Please respect copyright.PENANAc3BAvIECXB
125998Please respect copyright.PENANABeMt34kEtf
Permainan mulut, lidah dan telapak tangan Zaskia membuat Rayhan rasanya ingin meledak. Aliran darahnya memanas, berkumpul di satu titik dan siap untuk di tumpahkan kapan saja. Tetapi sebelum itu terjadi, Rayhan segera meminta Zaskia berhenti mengoral penisnya.125998Please respect copyright.PENANAzatt7DecAo
125998Please respect copyright.PENANAuBn1OrARu7
Ia meminta Zaskia kembali berdiri. Lalu bibirnya mencium dan melumat bibir Zaskia yang telah memberikan servis yang luar biasa untuk Rayhan junior.125998Please respect copyright.PENANAXlsgwBye2F
125998Please respect copyright.PENANACGn3p73uVZ
Sembari berciuman, Rayhan menarik turun resleting gamis Zaskia yang berada di punggungnya. Kemudian dari pundaknya, Rayhan menarik turun gamis Zaskia dengan perlahan. Tampak pundak Zaskia yang putih mulus terpampang di hadapannya. Cup... Rayhan mengecup mesrah pundaknya, sembari terus menarik turun gamis Zaskia hingga jatuh kelantai.125998Please respect copyright.PENANApQjfoQxQuj
125998Please respect copyright.PENANAPrfjgmili0
Di hadapannya saat ini seorang wanita dewasa berdiri di depannya hanya mengenakan bra berwarna hitam berukuran 34E, celana dalam jenis g-string yang menutupi pubik vaginanya, dan kaos kaki sepanjang betis berwarna putih bersih.125998Please respect copyright.PENANAQ6rUZE7B9s
125998Please respect copyright.PENANAr7zxDAldTG
Kedua jari tangan Rayhan menyusup masuk ke tali bra Zaskia. Lalu ia menurunkannya dengan perlahan. Tidak sampai disitu saja, Rayhan juga melipat kebawah cup branya, hingga meninggalkan sepasang gunung kembar yang terlihat sangat indah, dengan kedua puting mungil yang kemerah-merahan.125998Please respect copyright.PENANAXxQKB5vgdZ
125998Please respect copyright.PENANAcC0s4d3aGz
Rayhan menelan air liurnya, tak tahan dengan keindahan yang ada di hadapannya saat ini.125998Please respect copyright.PENANAcJEAXLN3zY
125998Please respect copyright.PENANABmSDxMfGqi
"Hisap tetek Kakak Dek!" Pinta Zaskia.125998Please respect copyright.PENANAF28YPr7mT8
125998Please respect copyright.PENANAUtKTF2acHa
Rayhan menangkup payudara Zaskia. "Cuman di hisap saja Kak?" Goda Rayhan, dia meremas lembut gumpalan daging gemuk yang berada di telapak tangannya.125998Please respect copyright.PENANA0jSTS5bfQZ
125998Please respect copyright.PENANAExlmmKak9i
"Oughkk... Enak! Lakukan sesuka kamu Dek. Tetek Kakak milik kamu sayang." Ujar Zaskia dengan suara mendesah, membuat Rayhan semakin bersemangat mengerjai sepasang payudara Zaskia yang sempurna itu.125998Please respect copyright.PENANAoCTZRDXiqZ
125998Please respect copyright.PENANAfuhaMtRg8v
Anak remaja itu memposisikan Kakak kandungnya untuk duduk diatas meja rias. Lalu Rayhan membungkukkan tubuhnya, sembari mendekatkan wajahnya di hadapan payudara Zaskia. Mulutnya terbuka lebar, dan melahap payudara Zaskia. Sementara tangannya yang menganggur meremas payudara Zaskia.125998Please respect copyright.PENANADjekRrA8LE
125998Please respect copyright.PENANADqpF2NdD7f
"Oughkk...!" Desah Zaskia.125998Please respect copyright.PENANAeVZ2TlUmOE
125998Please respect copyright.PENANAHswfYuTlOB
Kedua tangan Zaskia mencengkram erat pinggiran meja hias miliknya dengan wajah cantiknya yang mendongak keatas, merasakan setiap sentuhan di payudaranya yang merangsang tubuh indahnya.125998Please respect copyright.PENANAsUuDbDwwtD
125998Please respect copyright.PENANAAT5cYXEsWq
Secara bergantian Rayhan merangsang, menyentuh payudara Zaskia dengan bibir, lidah dan tangannya. Ia juga meninggalkan bekas merah di sana.125998Please respect copyright.PENANAoiX3INxHx8
125998Please respect copyright.PENANAL4UY5tpwet
"Aahkkk... Ray! Aduh... Kakak gak tahan sayang!" Erang Zaskia.125998Please respect copyright.PENANAX7j6rTpGAn
125998Please respect copyright.PENANAzf77vOYQf2
Rayhan menggigit puting Zaskia, sembari membelai paha mulus Kakak kandungnya yang selama ini selalu tersembunyi di balik gamisnya.125998Please respect copyright.PENANAhKgxWG7vzm
125998Please respect copyright.PENANAbv0guPcKJX
Jemari Rayhan terus naik, menuju gundukan tebal yang berada diantara kedua paha mulus Zaskia. Jari telunjuknya menyentuh lembut lembah terlarang tersebut, lalu bergerak mengikuti garis vagina Zaskia.125998Please respect copyright.PENANAuB3fBARTVA
125998Please respect copyright.PENANAuAmCTsdF97
"Aduh Dek! Enaaak." Pinggul Zaskia tersentak-sentak.125998Please respect copyright.PENANATadbu0nwVl
125998Please respect copyright.PENANATQ1ULYzfL6
Telapak tangan kanannya meremas lengan kanan Rayhan yang jarinya tengah membelai, menjamah vaginanya.125998Please respect copyright.PENANAzi6mzvFJgf
125998Please respect copyright.PENANApfn52fk5ry
"Apanya yang enak Kak?" Goda Rayhan.125998Please respect copyright.PENANA49zMD7s6pO
125998Please respect copyright.PENANANUsM0asUIr
Zaskia menggigit bibir bawahnya, membuatnya terlihat sensual. "Itu Kakak sayang, enak!" Desah Zaskia, wajahnya bersemu merah karena malu.125998Please respect copyright.PENANAS9IjAt10O8
125998Please respect copyright.PENANAZBieP5m8lD
"Iya apa? Adek gak ngerti Kak."125998Please respect copyright.PENANAkaSYW0IL4l
125998Please respect copyright.PENANAEX39QbNyNM
"Vagina Kakak?"125998Please respect copyright.PENANAkn9stmHOHp
125998Please respect copyright.PENANA33t9zwsCfD
"Eh... Ini namanya memek Kakak!" Bisik Rayhan, ia menarik celana dalam Zaskia keatas, sehingga permukaan kain G-string Zaskia menggesek-gesek bibir kemaluannya.125998Please respect copyright.PENANAHcDfVVE5Ch
125998Please respect copyright.PENANACY3jNPhZxz
Zaskia mendekap mulutnya, ia merasakan cairan cintanya keluar semakin banyak. "Aduh... Aahkkk... Enak! Eehmm..." Desah Zaskia, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha melawan rasa nikmat yang di berikan Rayhan kepada dirinya.125998Please respect copyright.PENANAVLkA25F6Zb
125998Please respect copyright.PENANA7pnHNyLmCM
"Jawab Kak." Desak Rayhan.125998Please respect copyright.PENANAld9QRc8JUg
125998Please respect copyright.PENANAGJdevgdGEt
"I-iya Memek Dek!" Jawab Zaskia terputus-putus. "Kakak mau pipis Dek." Melas Zaskia, ia semakin menggelinjang tidak beraturan, ketika orgasme itu hampir tiba.125998Please respect copyright.PENANAvdF98ZJ4Xt
125998Please respect copyright.PENANAgcevoCifqB
Rayhan tersenyum tipis. Ia ingin sedikit mengerjai Kakaknya sehingga ia menghentikan aksinya sejenak. Zaskia yang hampir saja klimaks mencoba menarik tangan Rayhan agar kembali menarik-narik celana dalamnya. Tetapi Rayhan menolaknya, ia malah meminta Zaskia untuk kembali turun dari atas meja hiasnya.125998Please respect copyright.PENANASo06iQKBUx
125998Please respect copyright.PENANAsyj1KB7ywT
Zaskia hanya pasrah menuruti kemauan Rayhan, walaupun ia merasa kecewa.125998Please respect copyright.PENANAzxS58Fjr1w
125998Please respect copyright.PENANAjaobJvfdXc
Mereka kembali berciuman selama beberapa detik. Kemudian Rayhan meminta Zaskia untuk menghadap kearah cermin meja riasnya. Rayhan menarik pantat Zaskia agar sedikit menungging.125998Please respect copyright.PENANAw5rN8Zqbwz
125998Please respect copyright.PENANAQE8g517hhd
"Kamu mau apa Dek?" Tanya Zaskia. Kedua sikunya bertumpu diatas meja rias.125998Please respect copyright.PENANA96u9TbHTNw
125998Please respect copyright.PENANAGTGS2LRamA
Anak remaja berusia belasan tahun itu tidak menggubrisnya. Ia membelai punggung telanjang Zaskia. Lalu melepas pengait bra Zaskia dengan perlahan dan melempar bra berwarna hitam itu ke sembarang tempat.125998Please respect copyright.PENANAJCZdq6qwVe
125998Please respect copyright.PENANAVzrtPZ0Fhq
Belaian kuku Rayhan turun menuju pinggang ramping Zaskia, membuat wanita yang sampai detik ini masih menjaga kesuciannya itu menggelinjang geli.125998Please respect copyright.PENANA192qPvqksN
125998Please respect copyright.PENANAOTNdzNcDa2
Rayhan berlutut di belakang tubuh Zaskia. Sementara telapak tangannya membelai bongkahan pantat Zaskia yang besar tapi sangat kencang. Jari telunjuknya menyusup dan mengait tali G-string yang menyelip di dalam belahan pantatnya. Dengan satu tarikan, tali G-string tersebut membetot bibir kemaluan Zaskia yang telah berlendir.125998Please respect copyright.PENANAhtePL2w6by
125998Please respect copyright.PENANA3loZTQ3xzh
"Auwww!" Pekik Zaskia manja.125998Please respect copyright.PENANAVZytWViTmJ
125998Please respect copyright.PENANAkWEqRbAAUT
Mata mereka berusaha kembali bertemu, dan sedetik kemudian mereka berdua sama-sama tersenyum.125998Please respect copyright.PENANAp0vZBTjmuZ
125998Please respect copyright.PENANAykfqa3n08q
Kedua tangan Rayhan meraih pinggiran G-string yang di kenakan Kakaknya. Lalu dengan perlahan ia menarik turun kedua sisi celana dalam Zaskia, hingga melewati betisnya yang masih terbungkus kaos kaki berwarna putih. Dan lagi Rayhan membuang salah satu penutup tubuh Zaskia.125998Please respect copyright.PENANAnMXYs2qz1f
125998Please respect copyright.PENANAVe5Sz3TVWF
"Dek!" Lirih Zaskia malu.125998Please respect copyright.PENANA3sAnVHqkZ6
125998Please respect copyright.PENANAPvancVmcPi
Wanita cantik berusia 24 tahun itu menatap sayu kearah Rayhan, ketika anak remaja itu membuka pipi pantatnya, hingga anus dan lobang vaginanya terlihat jelas oleh Adiknya. Sebagai wanita yang amat menjaga privasi nya itu, tentu apa yang di lakukan Rayhan sangat memalukan baginya. Tetapi di sisi lain, ia tertantang untuk melanjutkan kegilaannya.125998Please respect copyright.PENANAL8lCTsTAHD
125998Please respect copyright.PENANAoEpwZOlLLY
Mula-mula Rayhan mencium bongkahan bokong Zaskia yang padat berisi itu. Lidahnya menjilati setiap inci pantatnya, terus turun menuju lubang sempit yang terlihat seperti kuncup bunga mawar yang belum mekar. Zaskia tersentak kaget saat merasakan lidah Rayhan menyapu lobang anusnya.125998Please respect copyright.PENANA4wWzmlTUlz
125998Please respect copyright.PENANAG7gc7ziyJt
Dia menatap Adik kandungnya tak percaya sembari menggelengkan kepalanya. Tetapi ia juga tidak bisa menghentikan aksi Rayhan, karena sejujurnya ia menikmati sensasinya.125998Please respect copyright.PENANAzElj8q5x3k
125998Please respect copyright.PENANAnz8C6UPGui
"Ahkk... Dek! Kamuuu... Aduh!" Pantat Zaskia terdorong ke depan ketika ujung lidah Rayhan menusuk anusnya.125998Please respect copyright.PENANAIFiHIg6GaN
125998Please respect copyright.PENANAe0i8NiLTMx
Rasa asin di ujung lidah Rayhan, mengantarkan getaran nikmat ke sekujur tubuhnya. Membuat Rayhan semakin betah berlama-lama menjilati anus Kakak kandungnya. Sementara jemari Rayhan yang lainnya, membelai bibir kemaluan Zaskia. Ia menggosok-gosok clitoris Zaskia yang semakin membengkak.125998Please respect copyright.PENANAE0CHgjv2hW
125998Please respect copyright.PENANAgDm1iYESKv
Zaskia membenamkan wajahnya di atas meja. Wajah cantiknya meringis menahan rasa nikmat yang luar biasa. Bahkan jauh lebih nikmat dari sebelumnya.125998Please respect copyright.PENANAnJ2JSdq4Kc
125998Please respect copyright.PENANA7bBc8PbG0Z
Kombinasi lidah Rayhan yang bermain di anus dan jarinya yang menggosok clitoris Zaskia. Membuat wanita muda itu dengan cepat kembali di kuasai birahi. Tubuh menegang, dan keringat dingin mengucur deras, membasahi tubuh mulusnya. Ketika orgasme yang tadi tidak kunjung datang, kini sudah tidak bisa dihentikan lagi.125998Please respect copyright.PENANA6ihmTeP52Q
125998Please respect copyright.PENANAAQJmRzb8Kk
Tubuhnya bergetar hebat, matanya terbelalak lebar dengan wajah bersemu merah seperti kepiting rebus.125998Please respect copyright.PENANAnSFo6OZMMU
125998Please respect copyright.PENANAuX3glJERjN
"Adeeeeeeeeeeekkkkkkkk..... Banguuuuuuunnn...."125998Please respect copyright.PENANAuInVdHSPPB
125998Please respect copyright.PENANA6DAziVcs15
Ngiiiiiiiiing.....125998Please respect copyright.PENANAihRaBYGo8u
Tubuh Rayhan tersentak kaget, dan telinganya terdengar suara dengungan yang membuatnya harus mengusap-usap telinga bagian kanannya untuk menghilangkan efek dengungannya.125998Please respect copyright.PENANAZ7J7GTFiHB
125998Please respect copyright.PENANAknPDtJyP28
Rayhan menoleh ke samping, ia melihat seorang wanita cantik tengah berjongkok di samping tempat tidurnya dengan senyuman iblis tanpa dosa, setelah mengacaukan mimpin indahnya. Rayhan mengeram kesal, tapi tentu saja ia tidak akan pernah berani berteriak di depan Kakak kandungnya.125998Please respect copyright.PENANAMmR6VRG523
125998Please respect copyright.PENANAwK2jeJXac7
Zaskia mengangkat alisnya. "Masih mau tidur?" Ledek Zaskia. Rayhan mendesah pelan.125998Please respect copyright.PENANAVoRh58qzGr
125998Please respect copyright.PENANAfiy06LgfjO
"Nyebelin!" Sungut Rayhan.125998Please respect copyright.PENANAgiBYttYpcg
125998Please respect copyright.PENANAmqLzWz5n53
"Bodoh." Zaskia tertawa tipis. "Kamu sih Dek, di bangunin baik-baik gak bangun. Ya udah Kakak pake cara terakhir buat membangunkan kebo kayak kamu." Ujar Zaskia senang, karena berhasil mengerjai Adik kandungnya.125998Please respect copyright.PENANAj4LgI2sAOb
125998Please respect copyright.PENANA9JVuJk99vV
"Sakit ni." Rengek Rayhan.125998Please respect copyright.PENANA3oA8k9hwiX
125998Please respect copyright.PENANASPfAti1UrF
Zaskia mendekat, ia duduk di tepian tempat tidur Adiknya. "Sakit ya? Kaciaaan... Cini-cini biar Kakak tiup." Ujar Zaskia dengan nada suara yang di buat menirukan anak kecil. Jemari halusnya menyentuh daun telinga Rayhan, sembari meniup kuping Rayhan.125998Please respect copyright.PENANAWcpioYVmYx
125998Please respect copyright.PENANAIl5DLfF76C
Jantung Rayhan berdetak kian cepat saat ia dapat melihat jelas bibir merah Zaskia yang meruncing ke depan, seakan meminta untuk di lumat. Gleeek... Rayhan menelan air liurnya dengan bersusah paya, menahan birahinya yang di rasakan semakin membara. Andai saja yang ada di sampingnya saat ini bukan saudara kandungnya, mungkin Rayhan akan nekat memperkosanya.125998Please respect copyright.PENANAJ5Fo2mm94J
125998Please respect copyright.PENANA12H0W0X5xI
"Udah sembuh!" Ujar Zaskia sembari mengucek rambut Adiknya.125998Please respect copyright.PENANAHTexbMWHfe
125998Please respect copyright.PENANAftlz3vPI03
"Terimakasih ya Kak!"125998Please respect copyright.PENANAtzI9Fyr170
125998Please respect copyright.PENANAzOaPIZ6K7L
Zaskia menganggukkan kepalanya. "Sama-sama adikku sayang! Sekarang kamu ambil wudhu ya, waktu subuh sudah mau hampir habis." Ujar Zaskia.125998Please respect copyright.PENANA7RJFxRDwBp
125998Please respect copyright.PENANAQ0AHpAPSWY
Rayhan menyingkap badcover yang menutupi sebagian tubuhnya, lalu turun dari atas tempat tidurnya. Ia berdiri sejenak di depan Kakaknya sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya yang dirasa kaku. Sementara Zaskia yang berada di dekatnya tampak meringis ketika matanya tidak sengaja melihat tonjolan di celana Rayhan yang sangat besar.125998Please respect copyright.PENANA1bafVzcwGV
125998Please respect copyright.PENANA4ZIi8M94Rk
Walaupun Rayhan Adik kandungnya, tetapi tetap saja sebagai seorang wanita dewasa, ia juga memiliki rasa penasaran dengan bentuk kelamin Rayhan yang sepertinya besar dan panjang.125998Please respect copyright.PENANA2r5uXmenjQ
125998Please respect copyright.PENANA6LyUZKDklG
"Tunggu Ray!" Cegah Zaskia ketika Rayhan hendak keluar kamar. "Mandi wajib dulu." Bisik Zaskia nyaris tidak terdengar sembari menunjuk tonjolan di celana Rayhan menyisakan bercak sperma Rayhan di sana.125998Please respect copyright.PENANAudJWSeCRFF
125998Please respect copyright.PENANAF0VTYZ1lhT
Mata Rayhan tertuju di celananya. "Eh... Iya, maaf Kak!" Lirih Rayhan, tapi ia tidak berusaha menutupinya.125998Please respect copyright.PENANAEZUvFwAhae
125998Please respect copyright.PENANAqfG8TQH29p
"Kebiasaan!" Sungut Zaskia.125998Please respect copyright.PENANAVAUtjbPZHG
125998Please respect copyright.PENANAudzULuTqyx
*****125998Please respect copyright.PENANAYETmfsFYMk
125998Please respect copyright.PENANA6HLZsdguLh
125998Please respect copyright.PENANAtK3xh1AJ2t
125998Please respect copyright.PENANA3lalDl6vWy
Tidak terasa sudah setengah tahun Rayhan tinggal di pesantren. Awalnya ia menolak keras ketika Ibunya meminta dirinya untuk tinggal di pesantren, karena Rayhan merasa pesantren bukanlah tempatnya. Tetapi setelah di bujuk oleh Zaskia, akhirnya Rayhan bersedia mondok di pesantren. Dan ternyata pesantren tidak seburuk yang ia pikirkan dulu.125998Please respect copyright.PENANAw4ibDtAYr7
125998Please respect copyright.PENANANQQo4TF7Cv
Tata cara mengajar mereka kini lebih modern dan tentunya di padu dengan pelajaran agama yang memang lebih dominan dari pada pelajaran umum. Awalnya Rayhan memang sedikit ke sulitan untuk beradaptasi, tetapi Kak Zaskia dengan sabar menyemangati dan membimbingnya hingga akhirnya ia mulai terbiasa dengan lingkungan barunya yang ternyata sangat menyenangkan.125998Please respect copyright.PENANA743pYTteTV
125998Please respect copyright.PENANA7zkjr0bMf8
Ya... Menjadi santri bukan hal yang menyedihkan, bahkan sangat menyenangkan. Apa lagi Rayhan kini tinggal berdua dengan Kakak kandungnya yang sudah sejak dulu ia kagumi. Bahkan mimpi basah pertamanya bersama Zaskia.125998Please respect copyright.PENANANBB7Yrb2D5
125998Please respect copyright.PENANAv0RyOXrZSS
Mereka baru saja selesai sarapan. Rayhan membantu Zaskia membawakan piring kotor menuju wastafel. Seperti biasanya mereka berbagi tugas. Zaskia mencucinya, sementara Rayhan membilas piring maupun gelas minuman mereka. Karena peralatan makan mereka yang tidak begitu banyak membuat pekerjaan mereka cepat selesai125998Please respect copyright.PENANAGoWoyGO0Zx
125998Please respect copyright.PENANAJqlRVFu713
"Kak, aku pamit dulu ya!" Ujar Rayhan.125998Please respect copyright.PENANAM5TxBNgs5h
125998Please respect copyright.PENANAgS7maBowLR
Zaskia menganggukan kepalanya. "Rajin-rajin sekolahnya jangan bandel." Nasehat Zaskia, sembari memberikan tangannya untuk di cium Rayhan.125998Please respect copyright.PENANAVLQCxrFmYT
125998Please respect copyright.PENANA7FHVZtbm9q
Zaskia dapat merasakan betapa hangatnya bibir Rayhan ketika menyentuh punggung tangannya.125998Please respect copyright.PENANACuP2WM148v
125998Please respect copyright.PENANAY1BeV754jF
"Iya Kak!" Jawab Rayhan.125998Please respect copyright.PENANASvl5lhtlsl
125998Please respect copyright.PENANAYofTvUSWBJ
"Ini baru adik Kakak!" Ujar Zaskia senang.125998Please respect copyright.PENANAmiVi8seP2m
125998Please respect copyright.PENANAE1whKUavMQ
Wanita berusia 24 tahun tersebut, sempat mangantar Rayhan sampai ke depan pintu rumah mereka. Zaskia kembali masuk ketika bayangan Rayhan benar-benar menghilang dari dalam pandangannya.125998Please respect copyright.PENANAse1tFTdPfy
125998Please respect copyright.PENANARoHJEbhTlv
Di jalan setapak, yang di lapisi krikil Rayhan melangkah gontai menuju rumah sahabatnya. Sesekali matanya berkeliaran memandangi beberapa santri wati yang tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sungguh Rayhan merasa begitu beruntung, karena rumah Kakaknya berada di kompleks putri, sehingga ia bisa setiap hari mencuci mata.125998Please respect copyright.PENANA2Ci8w4CsS0
125998Please respect copyright.PENANAcxEIVfYsCw
Ketika lagi asyik-asyiknya memandangi santri wati, tiba-tiba seseorang menegur Rayhan membuatnya terpaksa menghentikan langkah kakinya.125998Please respect copyright.PENANAgrly7OOCfw
125998Please respect copyright.PENANAnYx1Ir0Phk
"Kamu bisa bantu Ustadza Ray?" Tanya seorang wanita yang tengah berdiri sembari meluruskan pinggangnya. Tampak di hadapannya ada sebuah baskom yang berukuran besar, dan di dalamnya terdapat pakaian yang baru saja selesai di cuci.125998Please respect copyright.PENANAlJX0pc68nD
125998Please respect copyright.PENANAJr6kuBwm7n
Rayhan menghampiri wanita berhijab ungu tersebut. "Apa yang bisa ana bantu Ustadza?" Tanya Rayhan.125998Please respect copyright.PENANAOeHa8fn8Fj
125998Please respect copyright.PENANAQtSGCqICCy
"Bantu Ustadza membawa baskom ini ke sana." Dewi menunjuk tiang jemuran yang berada tidak jauh dari Rayhan.125998Please respect copyright.PENANALYHV6O5P2y
125998Please respect copyright.PENANAIjovdwqujR
Tanpa banyak bicara, Rayhan segera mengambil baskom tersebut, dan harus di akui baskom tersebut cukup berat. Rayhan yakin, kalau Ustadza Dewi sudah cukup lama tidak mencuci pakaiannya hingga bisa sebanyak ini.125998Please respect copyright.PENANA2irVxoDeR3
125998Please respect copyright.PENANA5WqK8iSoWi
Rayhan membawa baskom tersebut dan meletakkannya di dekat tiang jemuran.125998Please respect copyright.PENANAgriTECTOjP
125998Please respect copyright.PENANAX16eaZH5lr
"Syukraan Ray!"125998Please respect copyright.PENANAdvz3eZG3Xd
125998Please respect copyright.PENANAiwjUqmQAjK
"Syukraan lak maratan uhkraa." Jawab Rayhan sembari tersenyum manis kearah Dewi.125998Please respect copyright.PENANAi4atrkdY0w
125998Please respect copyright.PENANAc5vQt5dYgq
"Boleh minta tolong lagi?"125998Please respect copyright.PENANAKUvgblUROo
125998Please respect copyright.PENANAkwIIA0h6WH
Rayhan mengangguk cepat. "Tentu saja boleh Ustadza! Apa yang bisa ana bantu?" Tanya Rayhan, yang diam-diam tengah mengamati gamis Ustadza Dewi yang sedikit ngejiplak karena terkena percikan air.125998Please respect copyright.PENANAKvdJP01ZxM
125998Please respect copyright.PENANAs35wgNcmVi
"Tolong temani Ustadza menjemur pakaian! Kamu bisa lihat sendiri kan? Banyak sekali yang harus di jemur." Keluh Dewi, ia menyeka keringat yang membasahi dahinya. Ya... Sudah satu Minggu ini pesantren Tauhid di guyur hujan deras, sehingga ia tidak ada satupun pakaian yang bisa ia jemur.125998Please respect copyright.PENANAVXeCZKtKeE
125998Please respect copyright.PENANAgfdfvORBDK
Beruntung pagi ini cuaca cukup bersahabat. Dan Dewi berharap hari ini hujan tidak turun agar pakaiannya bisa cepat kering.125998Please respect copyright.PENANAT67wHgZbBD
125998Please respect copyright.PENANAJRUKcGMoMX
Rayhan mengerti, ia segera mengambil yang berat-berat terlebih dahulu seperti gamis milik Ustadza Dewi dan anaknya. Setelah memeras pakaian tersebut Rayhan menggantungkannya di tali jemuran yang terbuat dari kawat yang cukup tebal.125998Please respect copyright.PENANAadEj7FTdII
125998Please respect copyright.PENANAL70rIEomJg
"Kamu yang jemur, Ustadza yang memerasnya." Saran Ustadza Dewi.125998Please respect copyright.PENANAel9wogfZqF
125998Please respect copyright.PENANA59YyioGVkl
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu Ustadza! Biar ana saja yang melakukannya." Ujar Rayhan, tapi Dewi tentu saja tidak tega kalau semuanya di lakukan Rayhan seorang diri.125998Please respect copyright.PENANAy0Ea3ccvkE
125998Please respect copyright.PENANAneR3I7dgo8
"Tidak apa-apa Ray! Biar cepat selesai."125998Please respect copyright.PENANA3jZjFt8jlT
125998Please respect copyright.PENANAZzNVCuR3Zr
Ustadza Dewi menyampirkan jilbab lebarnya kebelakang, agar tidak menganggu. Lalu ia membungkuk untuk memeras pakaian miliknya. Dan pada saat bersamaan, Rayhan tengah melihat kearahnya. Mata Rayhan terbelalak, ketika ia tidak sengaja melihat belahan payudara Ustadza Dewi dari kancing gamis yang terbuka.125998Please respect copyright.PENANAyj4wW8qKUZ
125998Please respect copyright.PENANA9NcnZufOqB
Pemandangan indah tersebut tentu saja membuat Rayhan menjadi gugup. Tapi ia dengan cepat berhasil menenangkan dirinya. Tapi diam-diam Rayhan tetap mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi yang cukup menggoda kelakiannya.125998Please respect copyright.PENANAzIx5VHznZI
125998Please respect copyright.PENANACL4ezqUaRh
"Terimakasih ya Ray! Kamu baik sekali." Puji Dewi, ia kembali memamerkan senyuman indahnya.125998Please respect copyright.PENANA6hwk1Cquwc
125998Please respect copyright.PENANACI3OoXvk8d
Pundak Rayhan sedikit naik mendapat pujian dari salah satu Ustadza idolanya itu. "Bukankah Ustadza yang pernah mengajarkan ana kalau kita sesama muslim harus saling membantu satu sama lainnya." Jelas Rayhan, membuat Dewi merasa bangga akan perbuatan terpuji muridnya.125998Please respect copyright.PENANAmFxCpi4e3d
125998Please respect copyright.PENANAottKxQLGFk
"Antum benar Ray! Orang yang suka membantu sesamanya akan mendapatkan pahala yang besar dari Tuhan." Tambah Dewi. Tapi Rayhan tidak begitu mendengarnya, ia terlalu fokus kearah payudara Ustadza Dewi.125998Please respect copyright.PENANAttBeoigNXa
125998Please respect copyright.PENANAHKZUHL44iK
Wajar saja kalau Rayhan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan matanya. Mengingat wanita yang ada di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza yang selama ini selalu menjaga penampilannya dengan berpakaian yang sangat tertutup. Tetapi siapa yang menyangkah, ia malah mendapatkan kesempatan bisa melihat sepasang gunung kembar milik Ustadza Dewi.125998Please respect copyright.PENANAOPg8qGStkW
125998Please respect copyright.PENANA3S37eWKEBz
Seperti pepatah yang mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Dan itu terjadi kepada Rayhan. Aksinya yang suka mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi, akhirnya ketahuan juga.125998Please respect copyright.PENANAwuV4LkoK7Y
125998Please respect copyright.PENANAKUL7Sl2rXd
Dewi menangkap basah mata Rayhan yang tengah melirik kearah belahan payudaranya. Tetapi bukannya menegur apa lagi marah, Dewi malah berfikir ingin memberi sedikit hadiah untuk Rayhan, karena pemuda tersebut sudah membantunya dengan tulus. Bagi Dewi tidak ada salahnya kalau dirinya sedikit berbagi.125998Please respect copyright.PENANA7t2U0LwFis
125998Please respect copyright.PENANA2MOjZExo6n
"Capek Ray!" Keluh Dewi, ia kembali merenggangkan pinggang.125998Please respect copyright.PENANAeMgmXmnFYF
125998Please respect copyright.PENANA8fWj90RVhd
Kemudian ia duduk beralaskan tanah, kedua lututnya ia lipat keatas sehingga bagian bawah gamisnya terbuka. Mata Rayhan terbelalak lebar ketika melihat isi yang ada di dalam gamis Ustadza Dewi.125998Please respect copyright.PENANAxt9YYVEU6R
125998Please respect copyright.PENANARdjPvExm79
Terlihat sepasang paha mulus Dewi yang tanpa cacat, dan kain segitiga berwarna hitam yang membalut selangkangannya. Keindahan yang terpampang di hadapannya, membuat tubuh pemuda itu menegang. Raut wajah Rayhan mendadak berubah, sementara nafasnya mulai terasa berat. "Gleeek..." Dengan bersusa paya Rayhan menelan air liurnya yang terasa hambar.125998Please respect copyright.PENANAR2NF0DZxo8
125998Please respect copyright.PENANAECvBuRPTxd
Gila... Benar-benar gila apa yang dilakukan Dewi. Sebagai seorang Ustadza seharusnya ia tidak menggoda muridnya, apa lagi dengan cara memamerkan auratnya di depan pria yang bukan muhrimnya. Tapi Dewi malah melakukannya, seakan ia tidak takut akan azab yang menimpa dirinya atas perbuatannya.125998Please respect copyright.PENANA4Dd6WmYz52
125998Please respect copyright.PENANA5QUXkUXkXi
Janganlah sesekali kalian mengumbar aurat, karena sesungguhnya, itu bagian dari syetan.125998Please respect copyright.PENANA7bmimuwMOA
125998Please respect copyright.PENANAJowjimc9Uc
"Kok bengong?" Tegur Dewi.125998Please respect copyright.PENANAH2nEdfrsz2
125998Please respect copyright.PENANAVsWdHbwxuW
Rayhan tersentak sadar atas kekhilafannya. "Eh... Iya Ustadza, biar ana saja yang menyelesaikannya. Ustadza istirahat saja dulu." Saran Rayhan, Ustadza Dewi tersenyum sembari menyebarkan kedua kakinya hingga semakin terbuka.125998Please respect copyright.PENANARGXnztwMKW
125998Please respect copyright.PENANAEmwdccQ9bL
Rayhan berjongkok di depan Dewi sembari memeras pakaian Dewi yang masih basah. Tetapi matanya sesekali mengintip kearah selangkangan Ustadza Dewi yang terlihat gemuk.125998Please respect copyright.PENANAghPGIH6Jcz
125998Please respect copyright.PENANA08zqHihb04
Satu persatu Rayhan menjemur pakaian Dewi, dan selama itu juga Rayhan merasa sangat tersiksa. Belum lagi ketika ia harus memegang dalaman Ustadza Dewi dan putrinya Nikita, dengan berbagai warna dan bentuknya yang terkadang aneh. Ada yang berenda, ada yang berbentuk seperti tali, kupu-kupu, dan ada juga yang di bagian bawahnya terbuka.125998Please respect copyright.PENANAXY2FjrNh6O
125998Please respect copyright.PENANABW52SdDsh9
"Akhirnya selesai juga." Rayhan mendesah puas.125998Please respect copyright.PENANAMrVK8G02wo
125998Please respect copyright.PENANAVeU8dxploh
Dewi tersenyum lalu ia berdiri. Sekali lagi Rayhan melihat celana dalam Dewi untuk terakhir kalinya. "Terimakasih banyak Ray! Ustadza gak tau deh kalau gak ada kamu." Ujar Dewi, ia merasa puas atas pekerjaan Rayhan yang cukup rapi dalam menjemur pakaiannya di tiang jemuran.125998Please respect copyright.PENANASzyWcK3fen
125998Please respect copyright.PENANAlVl8OeyFio
"Sama-sama Ustadza, saya senang bisa membantu Ustadza! Kalau nanti ada lagi yang bisa ana bantu, Ustadza bilang aja. Insyaallah ana akan bantu." Ujar Rayhan.125998Please respect copyright.PENANATDZJp767VC
125998Please respect copyright.PENANAp88YXOpz5l
"Tentu, Ustadza akan memanggil kamu."125998Please respect copyright.PENANAT0eH1pQc1i
125998Please respect copyright.PENANAVg0P8Zle7n
"Kalau begitu ana pergi dulu Ustadza!" Pamit Rayhan.125998Please respect copyright.PENANAqtnKZlVv93
125998Please respect copyright.PENANATDhitXUs6Z
Dewi mengangguk. "Ya, hati-hati di jalan. Sekolah yang rajin biar bisa jadi orang besar." Nasehat Dewi.125998Please respect copyright.PENANAmXV8UcNKSt
125998Please respect copyright.PENANAhd8N7W6vAX
"Insyaallah Ustadza."125998Please respect copyright.PENANAsnyuPCJowX
125998Please respect copyright.PENANAztqdtGleZC
Setelah kepergian Rayhan, Dewi memasukan tangannya kedalam gamisnya. Ia mendapatkan selangkangannya yang sudah terlalu basah. "Anak itu membuatku terangsang." Gumam Dewi. Ia tersenyum nakal.125998Please respect copyright.PENANAZPoCZZch8o
125998Please respect copyright.PENANAulWmDctqHh
*****125998Please respect copyright.PENANAKF2coczzqQ
125998Please respect copyright.PENANAJoBYZ0ZU4L
125998Please respect copyright.PENANAzBZh8HBmnO
125998Please respect copyright.PENANA7MMxDDJ54g
3 jam sebelumnya di tempat yang berbeda...125998Please respect copyright.PENANANL2bP3yfa4
125998Please respect copyright.PENANAMToBbSb3a7
Di dalam kamar berukuran 5X6 itu terdapat sepasang Suami Istri yang baru saja selesai beribadah. Laras melepas mukenanya, dan tidak lupa ia melipatnya agar rapi. Lalu meletakkan kembali mukena miliknya di gantungan khusus yang beradah di samping lemari besar pakaian miliknya.125998Please respect copyright.PENANAOBj4lpm7pH
125998Please respect copyright.PENANA8XrevhwYpf
KH Umar tersenyum memandang Istrinya. Wanita yang telah menemaninya selama sepuluh tahun terakhir, setelah mendiang Istri pertamanya meninggal dunia.125998Please respect copyright.PENANA4nao8m8Rrx
125998Please respect copyright.PENANAAxk8TvKds9
"Kenapa Bi?" Tanya Laras, setelah menangkap basah mata Suaminya yang tengah memandangi lekuk tubuh indahnya.125998Please respect copyright.PENANAcWrMa6ke2R
125998Please respect copyright.PENANA0N2HrgRnOo
KH Umar mendekati Istrinya, lalu memeluknya dari belakang. "Apakah Abi sudah tidak boleh memandang tubuh indah Umi." Bisik KH Umar di dekat telinga Istrinya.125998Please respect copyright.PENANAN9mGSsXiX8
125998Please respect copyright.PENANAETVECTwqsr
"Boleh dong Bi! Kan Umi milik Abi." Laras memutar tubuhnya hingga mereka berhadap-hadapan.125998Please respect copyright.PENANAOmJ9d6xe4c
125998Please respect copyright.PENANANtnhrkKL7d
Kedua tangan Laras membelai wajah keriput KH Umar yang di tumbuhi jenggot panjang yang mulai memutih di makan usia. Ya... Sekilas mereka berdua seperti anak dan orang tua, mengingat jauhnya perbedaan usia mereka berdua. Saat ini KH Umar sudah berusia 76 tahun, sementara Laras baru berusia 42 tahun.125998Please respect copyright.PENANARsxX4RRWBD
125998Please respect copyright.PENANA1XpUshKy9x
KH Umar mendekatkan bibir hitamnya ke bibir merah Istrinya. Ia mengecup mesrah bibir Laras, dan Laras mencoba membalas lumatan bibir Suaminya.125998Please respect copyright.PENANA9GACtdP37W
125998Please respect copyright.PENANAKjroOdWGRf
Mereka berciuman selama beberapa detik. Kemudian KH Umar membawa Laras menuju ke pembaringan. Pria berusia 76 tahun itu menanggalkan sarungnya, sementara Laras menanggalkan celana tidurnya sekaligus dalamannya.125998Please respect copyright.PENANAyDexRGEwzl
125998Please respect copyright.PENANAxjsQQiXSwV
"Ayo Bi!" Ajak Laras.125998Please respect copyright.PENANA8gbNGRUo2W
125998Please respect copyright.PENANAQFD3cGtDnY
KH Umar menindih tubuh Laras yang telah membuka kedua kakinya selebar mungkin. Tampak bibir KH Umar komat-kamit membaca doa. Selesai berdoa KH Umar menusukan kemaluannya yang sudah ereksi.125998Please respect copyright.PENANAlYgR747OGU
125998Please respect copyright.PENANACeMbEt55NI
Laras dapat merasakan sedikit geli di kemaluannya ketika penis KH Umar masuk kedalam rongga kemaluannya.125998Please respect copyright.PENANAMVZ98kahTg
125998Please respect copyright.PENANAotEmRyEJ9W
"Aahkk...!" Desah KH Umar, ketika merasakan jepitan vagina Istrinya yang terasa begitu sempit. Maklum saja, Laras belum pernah melahirkan, sehingga vaginanya masih terasa seret walaupun di masuki penis KH Umar yang tergolong kecil dan agak lembek.125998Please respect copyright.PENANAbfZlz2SXNV
125998Please respect copyright.PENANAXUy0FXcNcO
Laras memejamkan matanya, berusaha menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua. Seiring dengan waktu wanita yang telah memasuki kepala empat itu akhirnya mulai terbakar birahi, membuat vaginanya menjadi semakin licin karena lendir kewanitaannya yang mulai basah.125998Please respect copyright.PENANA8CNKMCtYo4
125998Please respect copyright.PENANA7zAMdaElIB
Tapi sayangnya rasa nikmat itu tidak bertahan lama. Baru beberapa menit KH Umar sudah tidak mampu mempertahankan permainannya. Tubuh tua itu menegang sesaat hingga akhirnya menumpahkan spermanya kedalam rahim Istrinya.125998Please respect copyright.PENANAGndXEppPqo
125998Please respect copyright.PENANA8vo4gECDLa
"Terimakasih Umi." Ujar KH Umar sembari rebahan di samping Laras.125998Please respect copyright.PENANAziwaoNKqij
125998Please respect copyright.PENANABb784iw6yo
Walaupun merasa kecewa, Laras tetap berusaha tersenyum semanis mungkin. Karena bagaimanapun juga, kepuasan suaminya menjadi prioritas baginya. "Sama-sama Abi." Jawab Laras sembari turun dari tempat tidurnya.125998Please respect copyright.PENANA94p7gIxcLY
125998Please respect copyright.PENANAKDjYntpy0P
"Oh iya Umi, hari ini keponakan Abi mau ke rumah kita." Ujar KH Umar sembari memandang bulatan pantat Istrinya yang sedikit bergoyang ketika ia mengenakan kembali celana dalamnya. "Mungkin dia akan tinggal beberapa hari di rumah kita." Lanjut KH Umar.125998Please respect copyright.PENANAzs5Mn597Cy
125998Please respect copyright.PENANA6csjCS5QCX
"Siapa Bi?"125998Please respect copyright.PENANAwqoogEM8rk
125998Please respect copyright.PENANAuL8CaCaUmc
KH Umar tampak mendesah. "Daniel Umi." Jawabnya.125998Please respect copyright.PENANAG2KV7qBq2K
125998Please respect copyright.PENANA9yklNE8qBf
"Ooo!" Bibir Laras membulat, sembari melepas baju piyama miliknya yang tampak basah karena keringat. "Aku bangunin Azril dulu ya Bi." Laras mengambil kimono miliknya dan memakainya. Tidak lupa ia juga mengenakan jilbab santai yang tidak begitu besar.125998Please respect copyright.PENANA7SKvS4PBC1
125998Please respect copyright.PENANAJQF7B8HNAb
Selepas kepergian Istrinya, KH Umar masih terlihat melamun. Sebenarnya ia tidak yakin untuk membiarkan Daniel tinggal bersama mereka untuk sementara waktu, mengingat Daniel adalah aib bagi keluarga besar KH Umar. Karena perselingkuhan Daniel dengan Ibu Tirinya, membuat saudara KH Umar meninggal dunia karena stres. Tetapi KH Umar juga tidak bisa menolak keponakannya tersebut, karena bagaimanapun juga Daniel masih keluarganya, apa lagi saat ini tidak ada satupun keluarga besarnya mau menampung Daniel yang baru keluar dari hotel prodeo.125998Please respect copyright.PENANADZfhDJLCQm
125998Please respect copyright.PENANAi9mSh3F9Uc
KH Umar berharap keponakannya itu mau berubah. Dan ia pikir Daniel berhak untuk mendapatkan kesempatan ke dua dalam memperbaiki dirinya. Semoga saja dengan Daniel tinggal di pesantren ia bisa menjadi pemuda yang lebih baik lagi.125998Please respect copyright.PENANAw5eHp4vCy0
125998Please respect copyright.PENANAgAHCERl8Ic
Sementara itu di kamar sebelah, Laras tengah duduk di pinggiran tempat tidur putranya yang tengah terlelap. Dengan perlahan ia mengusap lembut kening Azril.125998Please respect copyright.PENANAr3GDuvrbj6
125998Please respect copyright.PENANAPqHJKoN9Cc
Walaupun anak remaja yang tengah tertidur di dekatnya bukanlah anak kandungnya. Tetap saja Laras sangat menyayangi dirinya seperti anak kandungnya sendiri. Dulu saat Azril masih kecil, Laras ikut merawat dan membesarkannya. Sehingga tidak heran, ketika Kakak nya meninggal, ia di minta untuk menggantikan posisinya menjadi Ibu Azril.125998Please respect copyright.PENANACKbwYV0Klj
125998Please respect copyright.PENANAFEZM6pSFEl
Laras menyandarkan punggungnya, sembari menatap kamar Azril yang selalu rapi. Di pojokan kamarnya terdapat meja belajar, dan rak buku yang tersusun sangat rapi.125998Please respect copyright.PENANAKchuFkeyHX
125998Please respect copyright.PENANAZr3X42qCAd
Sungguh Laras merasa bangga memiliki anak seperti Azril. Selain patuh terhadap orang tua, Azril juga anak yang berprestasi. Satu bulan yang lalu, mereka merayakan keberhasilan Azril yang telah berhasil menghafal tiga puluh Juzz. Rasanya sangat jarang menemukan anak seusia Azril bisa menghafal 30 juz.125998Please respect copyright.PENANABOxSwJQ0Pu
125998Please respect copyright.PENANA9wJNDwTN0n
"Bangun Nak! Subuh dulu." Panggil Laras lembut.125998Please respect copyright.PENANA9dnngFaqPA
125998Please respect copyright.PENANAJKKj8h8mUv
Tubuh Azril menggeliat, dan sedetik kemudian ia membuka matanya. Laras menyambut pagi Azril dengan senyuman terbaiknya. Dan tanpa di sadari Laras, senyumannya membuat anak remaja tersebut menjadi salah tingkah.125998Please respect copyright.PENANAqnT9X1qhxD
125998Please respect copyright.PENANAPNWepiwt9v
Azril segera bangun, ia duduk di atas tempat tidurnya sembari melihat kearah jam dinding kamarnya dengan motif Spiderman. "Astaghfirullah! Sudah setengah enam." Gumam Azril.125998Please respect copyright.PENANAZJCkBZoCUY
125998Please respect copyright.PENANA8c4cZTZpEz
"Masih ada waktu!" Laras membelai anak rambut Azril.125998Please respect copyright.PENANAEjyUhP9y8d
125998Please respect copyright.PENANAgiY5Ktl1fG
Laras mengerti kenapa Azril akhir-akhir ini sering bangun terlambat. Sehingga ia memakluminya.125998Please respect copyright.PENANADdP436PMO6
125998Please respect copyright.PENANA6HpQq8UAUY
Azril melihat kearah Ibu Tirinya. Dalam diam ia menelan air liurnya yang terasa hambar, ketika matanya menangkap siluet belahan payudara Laras diantara lipatan kimono yang di kenakan Laras. Sebagai anak remaja, sudah sewajarnya kalau Azril terangsang melihat pemandangan indah tersebut.125998Please respect copyright.PENANAiQSRoiKcJP
125998Please respect copyright.PENANANvQ4MzVSmf
Tetapi karena Azril anak yang baik, ia cepat sadar akan kesalahannya. Buru-buru Azril membuang mukanya, ia menatap kaligrafi yang ada dinding kamarnya yang bercat putih.125998Please respect copyright.PENANAnyGGIrOYzB
125998Please respect copyright.PENANAnuYp1oCKAL
"Kalau ngantuk tidur lagi aja sebentar." Suruh Laras. Ia merasa tidak tega melihat Azril menahan kantuk.125998Please respect copyright.PENANAkLXxelJIov
125998Please respect copyright.PENANAIiKYtZiuMn
Azril tersenyum. "Takut kebablasan Umi." Sahut Azril, tanpa melihat kearah Ibu Tirinya. Ia takut kembali khilaf, walaupun setan sudah berusaha membujuk dirinya untuk melihat kearah Laras yang pagi ini tampil seksi.125998Please respect copyright.PENANAk0yA6w4CNC
125998Please respect copyright.PENANAGwtv7Z4Dw4
Tiba-tiba Laras menarik tangan Azril, membuat tubuh Azril limbung dan jatuh kedalam pelukan Laras. Dan beruntungnya atau sialnya bagi Azril, wajahnya bersandar tepat diatas payudara Ibu Tirinya, benda empuk yang menjanjikan sejuta kenikmatan. Dari jarak yang begitu dekat Azril dapat mencium aroma tubuh Ibunya.125998Please respect copyright.PENANA5WP5kvJb4H
125998Please respect copyright.PENANAm6l7y81lHr
Laras yang tidak mengerti akan penderitaan Azril, malah mendekap kepala Azril, membuat nafas Azril menjadi tersengal-sengal. Seumur hidupnya, baru kali ini wajahnya menyentuh payudara Laras.125998Please respect copyright.PENANA2SDekR5Lxh
125998Please respect copyright.PENANAQTsdStnSxV
Azril membuka matanya, dengan tatapan tidak percaya, ia dapat melihat jelas belahan bongkahan payudara Laras yang memang tidak mengenakan bra untuk melindungi payudaranya yang berukuran 36E. Bahkan ia bisa melihat puting Laras yang berwarna kecoklatan sebesar biji kacang.125998Please respect copyright.PENANA4dZ95xmCRr
125998Please respect copyright.PENANAt8vVd9xivk
Buru-buru Azril menurunkan pandangannya, dan kali ini ia di suguhi pemandangan yang tidak kalah indahnya. Sepasang paha mulus beserta gundukan vagina Laras yang masih tersimpan di balik kain segitiga berwarna hitam yang telah lecek. Lagi Azril menelan air liurnya. Sungguh ia tidak menyangkah, kalau sepagi ini akan di suguhi pemandangan yang begitu indah, sekaligus menyesatkan.125998Please respect copyright.PENANAx4JVM9gmkA
125998Please respect copyright.PENANAyOVblyOJj3
"Hafalan... Hafalan... Hafalan..." Azril bergumam pelan. Ia percaya salah satu yang merontokkan hafalan salah satunya adalah hawa nafsu.125998Please respect copyright.PENANA0ummqM2pGR
125998Please respect copyright.PENANAXLWogJqHmi
Laras mengecup lembut ubun-ubun kepala Azril. "Gimana hafalan kamu sayang?" Tanya Ashanty, ia sama sekali tidak sadar, kalau sikapnya yang bermaksud ingin membuat Azril merasa nyaman, malah membuat anak remaja itu menderita.125998Please respect copyright.PENANAaxzRGo7SC7
125998Please respect copyright.PENANASl2rd3PNm3
"Al-alhamdulillah U-Umii, masih lancar!" Jawab Azril gugup.125998Please respect copyright.PENANAadjYCh0baK
125998Please respect copyright.PENANA9rknPAQ264
"Yang sulit dari menghafal itu, bukan waktu menghafalnya, melainkan menjaganya sayang! Karena itu kamu harus menjaga hafalan kamu dengan baik." Jemari Laras membelai wajah Azril, sembari menatapnya.125998Please respect copyright.PENANAYI7HGAhwZQ
125998Please respect copyright.PENANAwQdLSAOLr9
"Iya Umi, insyaallah Azril akan menjaganya." Jawab Azril ragu. Ia tidak yakin bisa mempertahankan hafalannya, kalau Ibu Tirinya tidak juga melepaskan dirinya.125998Please respect copyright.PENANA3tltPzOYGE
125998Please respect copyright.PENANA6b7ktUbqYp
Sebenarnya Azril ingin sekali meminta Laras untuk berhenti memeluknya. Tetapi ia takut Ibunya akan tersinggung. Tetapi kalau dia hanya diam saja, ia juga tidak yakin bisa menjaga pandangannya lebih lama lagi, karena penampilan Laras yang seksi seakan menari-nari di kelopak matanya, walaupun ia sudah memejamkan matanya.125998Please respect copyright.PENANAcUIbP4Z0se
125998Please respect copyright.PENANAoaKvDd0fhq
125998Please respect copyright.PENANAw5gnOB7XrI
125998Please respect copyright.PENANAb47BQ7qUaB
125998Please respect copyright.PENANA8ae8waJF10
125998Please respect copyright.PENANAmLwIMegiYe
*****125998Please respect copyright.PENANAhTu5tg5nUy
125998Please respect copyright.PENANADmmbq9zw6K
125998Please respect copyright.PENANAPUoq80HwTN
125998Please respect copyright.PENANAnUzG3UC6uq
"Aurel, jangan lari..."125998Please respect copyright.PENANAU5rXxu0Op7
125998Please respect copyright.PENANAJUlNpdRQTK
Di koridor asrama tampak dua anak remaja putri tengah berlarian, saling kejar-kejaran, membuat salah satu dari mereka bertiga hanya menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan kedua sahabatnya yang seakan tidak pernah lelah bercanda satu sama lainnya. Dinda menutup kitabnya.125998Please respect copyright.PENANAVX9is0gtSc
125998Please respect copyright.PENANAsWH0FNPp7e
Ia menghampiri Aurel dan Asyifa yang tengah bergulat di lantai koridor asrama. Mereka berdua saling menggelitik satu sama lainnya.125998Please respect copyright.PENANATvIqiJOid0
125998Please respect copyright.PENANABZskFZ4YYM
"Astaghfirullah! Kalian berdua ini sudah keterlaluan, tidak mencerminkan akhlak seorang muslimah." Ujar Dinda, menceramahi kedua sahabatnya yang malah cengengesan.125998Please respect copyright.PENANA98ur81NqFg
125998Please respect copyright.PENANA3oHne4ZkhB
"Eh Ustadza." Ujar Asyifa. Ia memperbaiki roknya yang tersingkap.125998Please respect copyright.PENANAqSeZ6rL00p
125998Please respect copyright.PENANAMV0B5WcN5C
Aurel berdiri, lalu dengan gerakan cepat ia meremas payudara Asyifa, membuat gadis cantik itu terpekik kaget. "Aurel... Sini aku mau balas." Panggil Asyifa, tetapi gadis yang di panggilnya itu sudah cukup jauh darinya.125998Please respect copyright.PENANAWp9LOFlMv8
125998Please respect copyright.PENANAQuUTvBr50Y
"Astaghfirullah! Bisa stres aku melihat kalian berdua." Omel Adinda.125998Please respect copyright.PENANAWCOjOZZFBM
125998Please respect copyright.PENANAjtNAJYAJ9r
Melihat Adinda yang mulai serius, mereka berdua kompak berhenti untuk saling mengganggu. Ya... Bagaimanapun juga mereka menganggap Adinda seperti Kakak, mengingat Adinda memang lebih tua setahun dari mereka. Selain itu sikap Adinda lebih dewasa di bandingkan mereka berdua.125998Please respect copyright.PENANALHjONaFUPI
125998Please respect copyright.PENANAKeq7uvLEmv
Aurel mendekat, ia berdiri di samping Adinda yang sesekali menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua, yang tidak jarang membuatnya setres.125998Please respect copyright.PENANAvzWPw9O5Bh
125998Please respect copyright.PENANANNMPzvz3VA
"Kalian sudah besar, tidak baik bercanda seperti itu." Nasehat Adinda. Walaupun apa yang mereka lakukan hanya sebatas bercanda, tetapi tetap saja bagi Adinda yang mereka lakukan sebuah perbuatan tabu.125998Please respect copyright.PENANA5momWpW2Rp
125998Please respect copyright.PENANAIBFnLU3RDt
"Iya Umi!" Jawab mereka serempak.125998Please respect copyright.PENANAhkJdL71ZFU
125998Please respect copyright.PENANAuPGsIisoKT
"Sudah hampir jam tujuh, mau sekolah gak?" Tegas Adinda. Aurel dan Asyifa saling pandang.125998Please respect copyright.PENANA15EjzJL1SJ
125998Please respect copyright.PENANAeGOP8JKDQp
"Iya Umi."125998Please respect copyright.PENANAPtvwotCQnQ
125998Please respect copyright.PENANAzmoH5AHF4j
"Yuk." Ajak Adinda sembari menghela nafas.125998Please respect copyright.PENANAmvFgHihyDP
125998Please respect copyright.PENANABwmKBPVlrg
*****125998Please respect copyright.PENANAjrnKQEoyc8
125998Please respect copyright.PENANAG4Npsf1v36
125998Please respect copyright.PENANA7minMmDxz8
125998Please respect copyright.PENANAxcf0NNk0j2
Teng... Teng... Teng...125998Please respect copyright.PENANA6ebXzsjuU3
Bertepatan dengan suara bel tanda masuk sekolah, Rayhan, Doni, Azril, Nico dan santri lainnya bergegas masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Rayhan dan Azril duduk di depan sementara Doni dan Nico duduk di belakang.125998Please respect copyright.PENANAsastDxtwJv
125998Please respect copyright.PENANATq4NaHjY1j
Tidak lama kemudian seorang wanita cantik dengan kaca mata minusnya masuk kedalam kelas. Tidak lupa ia mengucapkan salam, yang di jawab kompak oleh murid-muridnya. Ia duduk di kursinya sembari membuka daftar absen. Satu persatu nama yang di absensi ia panggil. Sebagian besar muridnya hadir, tetapi ada sebagian kecil yang tidak bisa mengikuti kelas.125998Please respect copyright.PENANArJCGyoOO5I
125998Please respect copyright.PENANAm8qKD7MWHO
Setelah agenda formal itu selesai, suasana kelas mendadak hening dan mencekam. Beberapa Santri terlihat tertunduk lesu, dengan keringat dingin yang membasahi tubuh mereka, dan beberapa lagi terlihat sibuk membuka kitab mereka.125998Please respect copyright.PENANA8NSQoZpFL4
125998Please respect copyright.PENANAR8EqpDVE3F
Ustadza Anita turun dari kursinya, ia mengedarkan pandangannya kearah muridnya yang terlihat pucat pasi. Hanya ada beberapa santri saja yang terlihat tenang.125998Please respect copyright.PENANAY9p1G6eYWX
125998Please respect copyright.PENANA6ctfIyo3Wd
"Woi!" Bisik Doni.125998Please respect copyright.PENANAhjDVNUnj8F
125998Please respect copyright.PENANARNN7sCgJmo
Rayhan menoleh ke belakang. "Apa?" Jawab Rayhan dengan berbisik juga.125998Please respect copyright.PENANA7Yjx2zzmA3
125998Please respect copyright.PENANAketNEOSehC
"Lo udah hafal?"125998Please respect copyright.PENANAKHf2KboxLl
125998Please respect copyright.PENANA5H4ByAwCN9
"Belum, Lo?" Doni menggelengkan kepalanya.125998Please respect copyright.PENANABKgTfEEjUX
125998Please respect copyright.PENANAXazQgwQ5t7
Rayhan bernafas lega, setidaknya ia punya teman berdiri nanti dan menerima hukuman bersama-sama. Sementara Azril, rasanya tidak mungkin ia tidak hafal, mengingat sahabatnya yang satu itu sangat rajin dan ia juga cepat menghafal.125998Please respect copyright.PENANAC26M1yoUHn
125998Please respect copyright.PENANAfYi32hPhkK
Ustadza Anita menghela nafas, sebelum mengucapkan kalimat pamungkasnya. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Suara Ustadza memang terdengar pelan, tetapi sangat tajam menusuk bagaikan pedang di hati para Santri yang belum hafal.125998Please respect copyright.PENANAZsXCqzhpLA
125998Please respect copyright.PENANA9mjasYUjKd
Satu persatu Santri maju ke depan kelas, tak ketinggalan Doni dan Rayhan, memang selalu menjadi langganan.125998Please respect copyright.PENANAFuABRo05fb
125998Please respect copyright.PENANAI2aIbHcMGP
Ustadza Anita menggelengkan kepalanya, melihat murid-muridnya yang berjumlah delapan orang telah siap menerima hukuman darinya. Ia kembali melihat kearah santri lainnya yang masih duduk bangku mereka masing-masing. Anita tersenyum tipis, melihat sisa muridnya yang kurang lebih dua puluh orang.125998Please respect copyright.PENANAUo9LIZyvEi
125998Please respect copyright.PENANA8FaSBRRoEi
"Jadi yang masih duduk sudah hafal semua?" Tanya Anita.125998Please respect copyright.PENANAifgqkwDQfz
125998Please respect copyright.PENANARW0HGmj7fj
"Sudah Bu!" Jawab mereka kompak.125998Please respect copyright.PENANAxD5G7iRdSw
125998Please respect copyright.PENANAN0cDBl4ZhM
Ustadza Anita kembali duduk di kursinya. "Kalau ada yang tidak hafal, maka hukumannya akan semakin berat! Ustadza tanya sekali lagi." Hening sejenak. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Ulangnya, sembari menatap satu persatu wajah muridnya yang terlihat tegang.125998Please respect copyright.PENANALTKbDxmoTA
125998Please respect copyright.PENANAeR8vLR0p7H
Sekitar lima menit berlalu, belum ada satupun santri yang beranjak dari kursinya. Itu artinya sudah tidak ada lagi Santri yang belum hafal. Tetapi ketika Ustadza Anita hendak mengetes mereka, tiba-tiba seorang santri menggeser kursinya, lalu berjalan dengan wajah tertunduk menuju depan kelas.125998Please respect copyright.PENANA39fAbQdJXc
125998Please respect copyright.PENANAhqW82PVjoI
Rayhan dan Doni kompak saling pandang, lalu pandangan mereka tertuju kearah Azril yang tengah melangkah gontai menuju barisan para pesakitan.125998Please respect copyright.PENANAboU6TZ4Xup
125998Please respect copyright.PENANArFKChlmYhm
"Azril!" Lirih Ustadza Anita.125998Please respect copyright.PENANAycIfFHYH4m
125998Please respect copyright.PENANAvYSmggbZSH
Ternyata bukan hanya Rayhan dan Doni saja yang sulit percaya kalau sahabat karib mereka yang semester lalu juara kelas bisa berada di barisan pesakitan. Ustadza Anita pun sulit untuk percaya, mengingat Azril selama ini di kenal sebagai anak yang pintar, dan selalu bisa menghafal setiap hafalan yang di berikan kepadanya.125998Please respect copyright.PENANA4F9YpOkZg3
125998Please respect copyright.PENANAengq1ZdRnZ
Azril sadar kalau dirinya saat ini mendadak menjadi pusat perhatian teman-temannya, tetapi ia tidak mengubrisnya.125998Please respect copyright.PENANA975fDFVAj5
125998Please respect copyright.PENANAnpN1r2sOhW
Sebenarnya semalam Azril telah menghafal hafalan yang di berikan Ustadza Anita. Tetapi entah kenapa, tiba-tiba ia sulit mengingat hafalannya. Mungkinkah karena kejadian tadi? Bisa jadi... Karena Azril sendiri berfikir seperti itu. Setiap kali ia ingin fokus mengingat hafalannya, secara tiba-tiba kemolekan tubuh Ibunya terbayang di dalam benaknya.125998Please respect copyright.PENANAf8764CbvCk
125998Please respect copyright.PENANAq0GhFL01mw
*****125998Please respect copyright.PENANAie1dxfVhqh
125998Please respect copyright.PENANAhASMmDJI97
125998Please respect copyright.PENANADxs84b15Ya
Ketika jam menunjukan pukul sembilan pagi, lonceng kembali berdentang, menandakan jam istirahat pertama. Beberapa siswa berhamburan keluar kelas, ada yang ke asrama, duduk di taman, perpustakaan dan ada juga ke tempat pavorit mereka, kantin sekolah.125998Please respect copyright.PENANAe1Sid7qE39
125998Please respect copyright.PENANAEyl9YqjBwi
Pesantren Al Tauhid memiliki dua kantin, satu khusus santri perempuan dan satunya lagi di khususkan untuk santri laki-laki. Kantin mereka memang di pisah, sama halnya dengan kelas maupun asrama mereka. Sehingga sulit bagi mereka untuk berinteraksi secara langsung ketika berada di dalam lingkungan pesantren.125998Please respect copyright.PENANAPZUN4JZRtr
125998Please respect copyright.PENANAVogpUE9u6z
Dan di sanalah Zaskia bersama dua rekannya sesama Ustadza menghabiskan waktu istirahat.125998Please respect copyright.PENANA0LCrCeHWu9
125998Please respect copyright.PENANAx9DmNq87DF
Sembari menikmati sepiring bakso Mang Solihin, mereka bercengkrama ringan, membaur dengan para santri wanita dan beberapa Ustadza.125998Please respect copyright.PENANAnC72ktD7Cz
125998Please respect copyright.PENANAk6OEanoHGp
"Mau sampai kapan Uhkti melajang?" Pertanyaan menohok itu meluncur deras dari sahabat baiknya Julia. Zaskia yang tengah mengunyah pentol bakso miliknya, nyaris saja memuntahkan kembali makanannya.125998Please respect copyright.PENANAET1XdVC6P8
125998Please respect copyright.PENANABVroXbExCX
Nabila yang merasa kasihan menyikut lengan Julia. Ia merasa pertanyaan frontal seperti itu bisa di sampaikan dengan cara yang lebih tepat. Walaupun sebenarnya ia juga ingin menanyakan hal yang sama, mengingat usia Zaskia yang sudah 24 tahun, sangat layak bagi wanita berhijab merah muda itu untuk segera menikah.125998Please respect copyright.PENANAv1JNk2xHIr
125998Please respect copyright.PENANAkUQLqRGX4r
Zaskia tidak langsung menjawab pertanyaan yang sering sekali mampir kepadanya. Karena pada dasarnya, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa dirinya masih ingin melajang.125998Please respect copyright.PENANAYNSO4v9VYc
125998Please respect copyright.PENANAmnMyBbD3UN
Wanita secantik Zaskia, tentu tidak sulit baginya untuk mencari pasangan. Sudah banyak para Ikhwan yang datang kepadanya dan mengajukan proposal ta'aruf, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang di terima Zaskia. Selalu saja ada alasan, bagi Zaskia untuk menolak mereka.125998Please respect copyright.PENANAIPG5jQah79
125998Please respect copyright.PENANAJBaBtau2ay
"Jodohnya belum ada!" Jawab Zaskia singkat.125998Please respect copyright.PENANATHZt5tqXNK
125998Please respect copyright.PENANAJOh3N08uKx
Julia menghela nafas, sembari mengaduk kopi cappucino yang ada di depannya. "Jodoh juga harus di usahakan Uhkti. Ingat, Allah tidak akan merubah nasib kaumnya, kecuali kaumnya yang mau berubah." Nasehat Julia, ia mengangkat gelas dan menyeruput kopinya.125998Please respect copyright.PENANAHhp33gClUw
125998Please respect copyright.PENANASnWD7RHyCI
"Benar Za! Junior kita aja sudah banyak yang menikah." Jelas Nabila, yang setahun lalu melepas masa lajangnya.125998Please respect copyright.PENANAZYMbMPh7la
125998Please respect copyright.PENANAwuaDbf8hFE
"Bukannya ana belum mau menikah Uhkti, hanya saja, belum menemukan sosok yang layak untuk menjadi pemimpin rumah tanggaku nanti."125998Please respect copyright.PENANAyONorjY6Ih
125998Please respect copyright.PENANAqvnooXONAX
"Laki-laki yang seperti apa yang Uhkti inginkan untuk menjadi pendamping Uhkti?" Tanya Julia heran, dengan sikap sahabatnya. Selama ini yang mencoba mendekati Zaskia bukan pria sembarangan, mereka adalah pria-pria pilihan yang keislamannya tidak bisa di ragukan lagi.125998Please respect copyright.PENANA7zhhL00YP9
125998Please respect copyright.PENANALS9AbvARv0
Zaskia diam sejenak, ia mengedarkan pandangannya kearah sepasang kucing yang tengah kawin di pojokan kantin. Tanpa sadar, sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.125998Please respect copyright.PENANAAVX0fH8xkC
125998Please respect copyright.PENANAvV0mQrt4HT
Sebenarnya Zaskia sadar betul, kalau manusia di ciptakan berpasang-pasangan untuk melengkapi iman mereka. Hanya saja, untuk saat ini Zaskia merasa belum siap untuk membuat komitmen dengan seseorang pria. Ia ingin melihat Adik kandungnya sukses terlebih dahulu, sebelum membuat komitmen. Karena dirinya takut, kalau ia memiliki pasangan hidup, perhatiannya terhadap Rayhan akan berkurang.125998Please respect copyright.PENANAFHpFm1FWky
125998Please respect copyright.PENANAhN5Al9hrZa
"Kucing aja ada pasangannya? Kamu kapan?" Ledek Julia. "Mau sampai kapan memek kamu menganggur!" Lanjut Julia, kali ini ia berbicara dengan nada yang sebenarnya tidak layak di ucapkan oleh Ustadza seperti Julia.125998Please respect copyright.PENANAxM8Gz50yNa
125998Please respect copyright.PENANARrvuMhxA1N
Nabila yang duduk di sampingnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Keluar dah sifat asli." Celetuk Nabila, sembari melirik kearah sahabatnya.125998Please respect copyright.PENANABbQhGQDrkg
125998Please respect copyright.PENANAwWcH3wqDMg
"Astaghfirullah Mbak! Gak ada kalimat yang lebih bagus." Singgung Zaskia, ia benar-benar tidak mengerti dengan sahabatnya yang satu itu. "Seperti bukan seorang muslimah." Nyinyir Zaskia.125998Please respect copyright.PENANAkmXykdnkFD
125998Please respect copyright.PENANAHA0DByYCu6
"Habis aku sebel sama kamu Za!"125998Please respect copyright.PENANA6LfbRlLczH
125998Please respect copyright.PENANAoPgfeGfVbS
Zaskia meletakan kedua tangannya diatas meja kantin. "Sebel kenapa? Ana belum menikah, karena memang belum bertemu sosok yang tepat. Ana yakin, uhkti pasti tidak ingin melihat Ana menyesal nantinya, karena terburu-buru mencari pasangan hidup." Jelas Zaskia, membuat Julia tidak bisa berkata-kata lagi.125998Please respect copyright.PENANAMZyPvnnj23
125998Please respect copyright.PENANArDjgBY7IO3
"Sudah-sudah, kita ngobrolin yang lain aja." Lerai Nabila.125998Please respect copyright.PENANAgJ8Wmo3k0K
125998Please respect copyright.PENANANeNLkW1pxw
Julia menghela nafas perlahan, sembari menegakan punggungnya. "Uhkti benar, bagaimanapun juga kita tidak boleh terburu-buru mencari pasangan hidup!" Getir Julia, wajah cantiknya menggambarkan kesedihan yang mendalam.125998Please respect copyright.PENANAYcGBdz73X1
125998Please respect copyright.PENANAjoBi72Vzcr
"Alhamdulillah kalau Uhkti mengerti." Zaskia tersenyum manis. Membuat pria manapun pasti akan oleng imannya kalau melihat senyuman Zaskia.125998Please respect copyright.PENANA3i4sAvd4hS
125998Please respect copyright.PENANAFspLmxChy2
Mereka kembali melanjutkan makan siang mereka, sembari mengobrol ringan. Sementara Julia lebih banyak diam. Wanita berusia 33 tahun itu sangat menyesal karena sempat memaksa sahabatnya untuk segera menikah, dan melupakan masa lalunya yang penuh penyesalan. Andai saja dulu ia tidak terburu-buru memilih pasangan, mungkin ia tidak perlu merasakan penyesalan sampai detik ini.125998Please respect copyright.PENANAYD98uiEQYn
125998Please respect copyright.PENANAU0dAbE7I9u
Obrolan mereka terhenti, ketika suara dentang lonceng kembali berkumandang. Habis ini Zaskia dan Nabilla masih ada kelas. Sementara Julia memutuskan pulang ke rumahnya. Karena jadwal mengajarnya kosong.125998Please respect copyright.PENANARwsi9xhsXb
125998Please respect copyright.PENANAIkTDYcDuI5
*****125998Please respect copyright.PENANAYdG2wyaiId
125998Please respect copyright.PENANAa9xKwLbyru
125998Please respect copyright.PENANAtZAk9chkI6
125998Please respect copyright.PENANACi6sFO8GoA
Suara azan berkumandang melalui Manara masjid yang menjulang tinggi. Suara sang Muazin yang begitu merdu, mampu menggetarkan hati siapapun yang mendengarkannya dengan khusuk. Tidak lama kemudian, beberapa santri dan ustadz-ustadza berbondong-bondong menuju masjid. Dalam sekejap masjid di penuhi oleh orang-orang yang ingin melaksanakan ibadah.125998Please respect copyright.PENANAeXHwo3uCwW
125998Please respect copyright.PENANALXPrQD3cOA
Di tempat yang berbeda, terlihat seorang pemuda berdiri di depan sebuah rumah. Sesekali wajahnya meringis menahan hawa panas matahari yang menerpa wajahnya.125998Please respect copyright.PENANAmqyfClc0it
125998Please respect copyright.PENANAVfyZAVu5aO
Sudah hampir setengah jam lamanya ia berdiri di depan pintu seorang diri. Menahan hawa panas yang membakar kulitnya, membuatnya mendumel kesal. Ingin rasanya ia segera meninggalkan rumah tersebut, tetapi sayangnya ia tidak memiliki tujuan lain.125998Please respect copyright.PENANAO0L7s1ZH4r
125998Please respect copyright.PENANAfedaGSoP7c
Tok... Tok... Tok...125998Please respect copyright.PENANAORVrH12y2M
125998Please respect copyright.PENANAGdJ2yIN3yn
"Assalamualaikum!" Panggilnya untuk ke sekian kali.125998Please respect copyright.PENANAu0igGBpF6k
125998Please respect copyright.PENANAdM8vSrQbeY
Lima menit kemudian pintu itu akhirnya terbuka. Tampak seorang wanita paruh baya berparas cantik keluar dari dalam rumahnya. Wanita tersebut adalah Laras, istri dari pimpinan Ma'had Al Tauhid. Di usianya yang sudah berkepala empat, ia masih terlihat begitu cantik. Dan kecantikannya mampu menghipnotis pemuda yang ada dihadapannya saat ini.125998Please respect copyright.PENANANGCdTXch8n
125998Please respect copyright.PENANAtnqwirpp5T
Butuh waktu beberapa detik untuk mengembalikan kesadaran Daniel.125998Please respect copyright.PENANA0SPsL8YwD4
125998Please respect copyright.PENANANp0fKs2xSe
"Waalaikumsalam! Daniel?" Ujar Laras.125998Please respect copyright.PENANA7pJ2Jhihi8
125998Please respect copyright.PENANAAOd3HbfQQp
Pemuda itu tersenyum lega. "Iya Tante, ini saya Daniel." Ujar Daniel sembari menyalami tangan Laras. Bibir tebalnya mencium hangat punggung tangan Laras.125998Please respect copyright.PENANA3zRnCRLIe4
125998Please respect copyright.PENANAfQEFBnJKOs
"Subhanallah, sekarang kamu terlihat semakin tampan, terakhir kita ketemu kamu masih terlihat kudel." Laras tertawa renyah, ia tidak menyangkah kalau Daniel akan tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan.125998Please respect copyright.PENANA0ZNhT4lEOx
125998Please respect copyright.PENANAPNRjajTjTw
Daniel tersenyum senang mendengarnya. "Tante juga masih terlihat sangat cantik!" Balas Daniel.125998Please respect copyright.PENANAC0a7vN8hkq
125998Please respect copyright.PENANAQSRRYcH4so
"Bisa saja kamu Dan!"125998Please respect copyright.PENANAyj3C2bYQMl
125998Please respect copyright.PENANA6quAqZ7vqz
"Bener kok Tante, tadi saya kira anaknya Tante yang keluar menyambut saya, eh... Gak taunya Tante sendiri."125998Please respect copyright.PENANA5zDCNFRnuq
125998Please respect copyright.PENANALJyGWEW3mB
Laras tertawa semakin keras, ia tidak menyangkah kalau dirinya ternyata masih begitu cantik. Sebagai seorang wanita sudah sewajarnya kalau ia merasa senang karena di sejajarkan dengan anak remaja.125998Please respect copyright.PENANAXgYf50T4GL
125998Please respect copyright.PENANA51VeRYLX63
"Uda ah ngegombalnya, nanti Tante malah terbang lagi." Ujar Laras sembari tersenyum manis. "Gimana kabar kamu Dan?" Tanya Laras, mengalihkan pembicaraan.125998Please respect copyright.PENANAzvspUoeb10
125998Please respect copyright.PENANAPcWVFZefqu
"Alhamdulillah, baik Tante, kabar Tante sendiri bagaimana?" Tanya Daniel sopan. Tapi sayang, matanya tidak sesopan mulutnya. Diam-diam mengamati wajah cantik Istri dari KH Umar yang berseri indah, bagaikan bunga mawar yang tengah mekar. Ia berfikir betapa beruntungnya kalau dirinya bisa meniduri wanita yang ada di hadapannya saat ini.125998Please respect copyright.PENANADIl0mOQMoc
125998Please respect copyright.PENANAqtjNNL77cd
Matanya turun menuju sepasang gunung kembar yang terbungkus rapi di balik hijab hitam yang di padu dengan gamis berwarna coklat muda.125998Please respect copyright.PENANApbnubvKykw
125998Please respect copyright.PENANAHMDxPqA0H0
Laras sama sekali tidak menyadari kenakalan Daniel yang berani memandangi kemolekan sepasang gunung kembar miliknya yang amat ia banggakan.125998Please respect copyright.PENANAjVCiUIAqIj
125998Please respect copyright.PENANAAkFGvRL2oe
"Alhamdulillah, Tante juga baik! Ayo masuk dulu Dan. Gak enak ngobrol di luar." Ajak Laras.125998Please respect copyright.PENANApVrynDBzqB
125998Please respect copyright.PENANAbtLBxccJHv
"Iya Tan."125998Please respect copyright.PENANAC8AVvzY7Uz
125998Please respect copyright.PENANAxW66hAkoWE
******125998Please respect copyright.PENANAxBKw46yWNB
Amanda125998Please respect copyright.PENANAComQ16MHIO
125998Please respect copyright.PENANA2leMZkZ9IZ
Rika125998Please respect copyright.PENANAOr9JNAiYMZ
125998Please respect copyright.PENANANZ2LmX99lr
Gita125998Please respect copyright.PENANA4tqZURegPk
125998Please respect copyright.PENANAT5MMTRkEon
Langit yang tadinya berwarna biru cerah kini telah berganti warna menjadi warna jingga. Angin bertiup pelan, menggulung debu-debu jalanan, dan beberapa plastik bekas ikut tertiup perlahan.125998Please respect copyright.PENANAbxQmxCEVFk
125998Please respect copyright.PENANANrRcDDdJr2
Di sebuah lapangan yang tidak begitu besar, tampak dua orang santri wati yang tengah bermain badminton. Seorang lagi duduk di pinggir lapangan sembari menjadi wasit dadakan.125998Please respect copyright.PENANAdoh8oxsM4k
125998Please respect copyright.PENANARbKODCJ9WV
"Tadi masukkan?" Protes Gita.125998Please respect copyright.PENANAwbtYixXvPo
125998Please respect copyright.PENANABwmSUF8D3H
Rika ikut menghampiri Amanda yang menjadi wasit dadakan. "Tadi melewati garis line kok." Sengit Rika tidak mau kalah, Amanda hanya melongok bingung.125998Please respect copyright.PENANAIcwyV6oAml
125998Please respect copyright.PENANA6GCbQa0ypn
"Buta ya mata kamu."125998Please respect copyright.PENANAQvzXRhfOTr
125998Please respect copyright.PENANAUm2dExx9eX
"Enak aja! Tadi benaran gak masuk." Jawab Rika berkacak pinggang sembari mengembungkan pipinya, hingga ia terlihat sangat menggemaskan.125998Please respect copyright.PENANAiLI3xhgHQg
125998Please respect copyright.PENANADnIYnhJ6zY
Amanda segera berdiri sembari menepuk-nepuk pantatnya yang kotor terkena debu. "Di sini gue wasitnya, kalian gak usah ribut." Lerai Amanda, seakan dirinya memang seorang wasit proposional.125998Please respect copyright.PENANAzMscbtBdA2
125998Please respect copyright.PENANAB7bLQQ4kyz
"Jadi keputusannya apa?" Tanya Rika.125998Please respect copyright.PENANA5Q6tbK9OpI
125998Please respect copyright.PENANA5HUNlShBqv
"Masuklah..." Ujar Gita semangat.125998Please respect copyright.PENANAjUvQmGaWYL
125998Please respect copyright.PENANAfFGLjoJGuT
Rika menyikut Gita kesal, Amanda yang melihat kedua sahabatnya hanya mendesah pelan sembari menggelengkan kepalanya. "Hmmm... Ini agak sulit, soalnya tadi kurang jelas masuk apa gak." Ujar Amanda.125998Please respect copyright.PENANAzL0HDhkolp
125998Please respect copyright.PENANA4A38PoMHUk
"Tadi tuh gak masuk, bolanya keluar line."125998Please respect copyright.PENANAKhxrWOmWKx
125998Please respect copyright.PENANAnx89HdTsru
Gita memeluk dan menarik lengan Amanda. "Tadi itu masuk! Kalau masuk makan malam nanti aku teraktir lauk ikan." Ujar Gita menyogok Amanda sang Wasit.125998Please respect copyright.PENANAN28VxhkDGz
125998Please respect copyright.PENANAuwrPnq7qYJ
"Oke! Sebagai wasit saya putuskan kalau bola barusan di hitung masuk...." Jawab Amanda.125998Please respect copyright.PENANAM9bqiT1EwZ
125998Please respect copyright.PENANAgyeFQ6uBIp
Rika melongok, sementara Gita berjingkrak senang karena bisa mengalahkan sahabatnya. Karena tidak terima Rika mencoba memaksa sahabatnya untuk merubah keputusannya, alhasil keributan kecil kembali terjadi di antara mereka bertiga.125998Please respect copyright.PENANAgkJySzi2s3
125998Please respect copyright.PENANAee0E2wj9Qx
Tanpa mereka sadari, dari jarak 20 meter seseorang diam-diam tengah mengamati mereka.125998Please respect copyright.PENANAjtnHdrletM
125998Please respect copyright.PENANAOrvPnkaRMb
Pria paruh baya itu tersenyum menjijikan, sembari memamerkan gigi kuningnya yang seakan sudah bertahun-tahun tidak ia bersihkan.125998Please respect copyright.PENANAhjCHoQIz0u
125998Please respect copyright.PENANAjw4IS78LUy
Sembari menyeka air liurnya yang sedikit menetes, ia memasukan tangannya ke dalam celananya, merogoh batang kemaluannya yang telah mengeras. Tanpa berkedip ia memandangi mereka bertiga.125998Please respect copyright.PENANAjRAaFH02Td
125998Please respect copyright.PENANA4dIxytMYno
*****125998Please respect copyright.PENANAVE4RA7SBrm
125998Please respect copyright.PENANA9a2sIrDA4k
125998Please respect copyright.PENANAYSNqBeXZS5
125998Please respect copyright.PENANANVJDkfthkG
Di tempat yang berbeda, terlihat dari kejauhan seorang pemuda sembari menenteng sepatu berjalan menelusuri jalan berdebu. Sementara langit terlihat mulai tampak gelap, menandakan kalau sebentar lagi langit akan menumpahkan rahmatnya untuk umat manusia.125998Please respect copyright.PENANAVp4x0E4YPh
125998Please respect copyright.PENANA72yREZ8JA2
Duaaarrr...125998Please respect copyright.PENANAVCYf6uo9F2
125998Please respect copyright.PENANAvjoC6NH14I
Sekilas cahaya terang lewat di depan wajah sang pemuda, ia meringis sembari menatap langit.125998Please respect copyright.PENANAocc8q6MNbv
125998Please respect copyright.PENANAUm3wE4LhZc
"Ray... Ray..."125998Please respect copyright.PENANAqxagf43INK
125998Please respect copyright.PENANATZnbAd5cCR
Rayhan celingukan mencari sumber suara yang tengah berteriak memanggilnya.125998Please respect copyright.PENANA6wUkt9WFMP
125998Please respect copyright.PENANABQ6wtpauAh
Tampak seorang wanita berjilbab hitam tengah menggapai kan tangannya ke pada Rayhan. Buru-buru pemuda itu menghampiri sang Ustadza.125998Please respect copyright.PENANA4cYdbc8ElY
125998Please respect copyright.PENANAapgNHN03Mi
"Ada apa Ustadza?"125998Please respect copyright.PENANAX1t6voG8zs
125998Please respect copyright.PENANA8dVwFg0uxc
"Kamu dari mana, buruan pulang, mau hujan tuh." Tegur Ustadza Dewi. Tampak angin nakal meniup-niup ujung jilbab lebarnya.125998Please respect copyright.PENANABxuLUsPUyC
125998Please respect copyright.PENANAxSK2D2StWa
Rayhan mengangkat sepatu bolanya. "Habis main bola Ustadza! Hehehe... Jemurannya sudah di angkat ya Ustadza?" Tanya Rayhan, sembari melirik kearah jemuran milik Ustadza Dewi yang terlihat kosong.125998Please respect copyright.PENANAVkYXAoOWUk
125998Please respect copyright.PENANAkK0YlEroZn
"Baru aja selesai! Kamu telat... Hihihi..." Tawa Ustadza Dewi.125998Please respect copyright.PENANAZ2aUjp1CKK
125998Please respect copyright.PENANAdZqhCFDj2R
Rayhan menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal. "Lain kali harus lebih cepat pulang ni." Gumam Rayhan, Ustadza Dewi mengangkat alisnya, lalu kembali tertawa renyah mendengar gumaman Rayahan.125998Please respect copyright.PENANA1pw2iMeJdc
125998Please respect copyright.PENANAFXd4BJ9NkJ
"Lain kali kamu harus lebih cepat."125998Please respect copyright.PENANAXeh1AWP1wf
125998Please respect copyright.PENANAmnGSJU4vAZ
"Siap Ustadza! Hehehe..."125998Please respect copyright.PENANAAYL683ueFi
125998Please respect copyright.PENANA5O9YeXX9x4
Dewi melipat tangannya diatas dada, membuat payudaranya kini lebih membusung. "Ya sudah, sana kamu pulang, nanti di cariin sama Ustadza Zaskia." Suruh Dewi, yang terkesan mengusir Rayhan.125998Please respect copyright.PENANAi6MQjY3Cls
125998Please respect copyright.PENANAsPRxmJTOyB
"Assalamualaikum Ustadza."125998Please respect copyright.PENANAmWgNt2O8wu
125998Please respect copyright.PENANA5RNUwB5y13
"Waalaikumsalam!" Jawab Ustadza Dewi.125998Please respect copyright.PENANAfWDSC5K338
125998Please respect copyright.PENANAQntt1QocmN
Dia memandangi punggung Rayhan yang perlahan menghilang dari pandangannya. Satu tangan Ustadza Dewi turun kebawah, mengurut pelan vaginanya, yang entah kenapa terasa gatal.125998Please respect copyright.PENANACJN5BVFXaH
125998Please respect copyright.PENANAqz9cG5oUtv
*****125998Please respect copyright.PENANA5sgtuTHntz
125998Please respect copyright.PENANArcNkwKu7qu
Clara125998Please respect copyright.PENANAtKsstsuDik
Laras125998Please respect copyright.PENANA95nV2H1zEP
125998Please respect copyright.PENANAG2Z2f2cp99
Selepas shalat isya hujan turun sangat lebat beserta angin kencang. Pohon-pohon besar yang berjejer di tepian sungai tampak bergoyang mengikuti alunan angin yang seakan ingin menerbangkan mereka, akibatnya banyak daun-daun pohon tersebut yang berguguran.125998Please respect copyright.PENANAELSCp9rU8I
125998Please respect copyright.PENANAXAUe7q3WGK
Di jalanan tampak beberapa santri berlindung di balik kain sarung yang mereka kenakan. Berlari secepat mungkin agar bisa tiba lebih cepat di asrama. Hal yang sama juga di lakukan oleh santriwati, mereka bergegas untuk kembali ke asrama agar bisa segera berlindung di balik selimut tebal.125998Please respect copyright.PENANAK0n9U9pqBX
125998Please respect copyright.PENANASuOomh6ZrU
Berulang kali langit berteriak, seakan ingin meruntuhkan seisi dunia. Membuat beberapa santri Wati terlihat ketakutan. Mereka yang tidak bisa tidur, memutuskan untuk mengobrol di dalam kamar sembari menanti hujan reda.125998Please respect copyright.PENANAmZcGNpHkxp
125998Please respect copyright.PENANAu5gtaRw63u
Sementara itu di kediaman KH Umar, Laras bersama anak-anaknya tengah menikmati siaran televisi. Mereka tengah menonton sinetron di ruang keluarga.125998Please respect copyright.PENANAVvTbNN04dK
125998Please respect copyright.PENANAK6WWOkC6n8
"Mi! Clara ke kamar dulu ya." Pamit Clara. Gadis berusia 18 tahun itu berulang kali menguap, mencoba menahan kantuk.125998Please respect copyright.PENANA4kiYNLj1tI
125998Please respect copyright.PENANAejQQzKkDj1
Laras tersenyum sembari menganggukan kepalanya. "Iya sayang! Jangan lupa cuci tangan dan kakinya sebelum tidur." Nasehat Laras kepada Putrinya.125998Please respect copyright.PENANAIes4aP1R9r
125998Please respect copyright.PENANABNAu48wXsc
"Siap Mi."125998Please respect copyright.PENANAy1IYanOZtX
125998Please respect copyright.PENANAX758GZmPOM
Kaki mungil Clara menghentak lantai, meninggalkan Laras dan Adiknya Azril yang diam-diam memperhatikan garis celana dalam saudara tirinya, yang menjiplak di celana tidur yang di kenakan Clara.125998Please respect copyright.PENANA2KvyWA4Dzm
125998Please respect copyright.PENANArDGA4zt9nh
Tapi Azril buru-buru sadar akan kesalahannya, sehingga ia dengan cepat beristighfar di dalam hatinya. Ia sangat menyesal karena sempat mencuri pandang pantat Saudaranya. Padahal dulu, ia tidak pernah memiliki pikiran kotor tentang keluarganya, tapi entah kenapa akhir-akhir ini ia sering berfikiran kotor tentang keluarganya.125998Please respect copyright.PENANA0lnJeIcBW4
125998Please respect copyright.PENANAuPgVNFUc6L
"Kamu belum tidur?" Tegur Laras.125998Please respect copyright.PENANAJwJbR497Xy
125998Please respect copyright.PENANAx2gohStIFu
Wanita anggun itu meluruskan kakinya di sofa, sembari menopang kepalanya dengan tangan. Ia menekuk satu kakinya sehingga gaun tidur berwarna putih yang ia kenakan sedikit tersingkap memamerkan betisnya yang putih mulus seperti pualam.125998Please respect copyright.PENANAUbRti94s0e
125998Please respect copyright.PENANA8o3veRoxRR
Sejenak Azriel terpaku menatap betis Laras yang terlihat seperti padi bunting. Alhasil pemandangan tersebut membuat sang junior terbangun.125998Please respect copyright.PENANAYrYrljjMHw
125998Please respect copyright.PENANATinCSbQkmF
Laras menggeser kakinya hingga semakin terbuka. "Di tanya kok diam?" Tegur Laras, dia melirik kearah putranya.125998Please respect copyright.PENANAc6TO73tLQC
125998Please respect copyright.PENANAeGCU9qG8Lu
Deg... Deg... Deg...125998Please respect copyright.PENANAZQwiI9sqSC
125998Please respect copyright.PENANAOdQgC8GpvF
Jantung Azril berdetak tidak beraturan, bahkan ia tampak kesulitan mengambil nafas sanking tegangnya. "Eh... Ke-kenapa Mi?" Tanya Azril, sembari melihat kearah Ibu Tirinya, dan sialnya matanya malah tertuju kearah selangkangan Laras yang terbuka.125998Please respect copyright.PENANAV5I0EetJpj
125998Please respect copyright.PENANAdWZhFcAQJA
Gleeek...125998Please respect copyright.PENANAqMbkkNsI4W
Azril menelan air liurnya yang hambar ketika melihat celana dalam Laras yang berwarna cream.125998Please respect copyright.PENANARMsfVFJDmc
125998Please respect copyright.PENANAz9Qmmy83O3
"Kamu gak ada hafalan?" Tanya Laras.125998Please respect copyright.PENANABO8K5bAjBW
125998Please respect copyright.PENANAJh2l6aHKmc
Azril menggelengkan kepalanya. "Gak ada Mi! Eehmm... Azril ke kamar dulu ya Mi?" Ujar Azril gugup. Ia tidak ingin Ibu Tirinya menyadari perubahan yang ada di dalam dirinya.125998Please respect copyright.PENANAa6TOeIOl1M
125998Please respect copyright.PENANASUQOay9yxa
"Iya, kamu tidur sana." Suruh Laras.125998Please respect copyright.PENANAHWEUxZUXnT
125998Please respect copyright.PENANAAkZitTmaT6
Ia tersenyum tipis sembari menghela nafas. Sebagai seorang Ibu ia merasa sangat bersyukur karena memiliki dua orang anak yang begitu baik dan penurut. Apa lagi keduanya bisa di bilang cukup berprestasi, terutama Azril. Laras merasa sangat bangga terhadap Azril.125998Please respect copyright.PENANAK7dyLjnEVO
125998Please respect copyright.PENANAqLNF1O8FBr
Perlahan Laras memejamkan matanya, mengistirahatkan matanya yang terasa lelah.125998Please respect copyright.PENANAckhvjLmzyq
125998Please respect copyright.PENANA12oXdUvpUE
Tanpa di sadari Laras, seseorang tengah berjalan mendekat kearahnya. Pria tersebut tentu dapat melihat isi dalam gaun tidur Laras yang kebetulan menghadap kearahnya.125998Please respect copyright.PENANAw0CqdWdLRt
125998Please respect copyright.PENANA3elwxO9SK3
"Tan..." Panggilnya.125998Please respect copyright.PENANAOdT8fep76d
125998Please respect copyright.PENANANYKC5nT6Vo
Laras mengerjapkan matanya. "Daniel? Astaghfirullah..." Laras tersadar dari lelapnya. Ia buru-buru duduk di sofa, sembari mengambil jilbab miliknya yang kebetulan tadi sempat ia lepas.125998Please respect copyright.PENANA7ncYxEbqko
125998Please respect copyright.PENANAkQqdtGFCiw
"Maaf Tante! Tadi saya liat Tante ketiduran, jadi saya berinisiatif ingin membangunkan Tante." Ujar Daniel, sembari tersenyum hangat.125998Please respect copyright.PENANAAouH5aTsFq
125998Please respect copyright.PENANAalRBMXfhO9
"Iya tidak apa-apa." Jawab Laras tampak canggung.125998Please respect copyright.PENANAadeKDZUevs
125998Please respect copyright.PENANAPV4ctIRyvJ
"Mau saya buatkan kopi?" Tawar Daniel.125998Please respect copyright.PENANAX503xdkE28
125998Please respect copyright.PENANA5ARPeSWeWp
"Serius?"125998Please respect copyright.PENANASA1tShezZP
125998Please respect copyright.PENANAEcOW2DzA6o
"Ya tentu saja. Buatan kopi saya sangat enak, Tante harus mencobanya." Usul Daniel, sembari mengangkat satu alisnya. Laras tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.125998Please respect copyright.PENANA0Xn5NCvoBR
125998Please respect copyright.PENANAQaArHLEni8
"Boleh juga." Jawab Laras.125998Please respect copyright.PENANASu4o6mTDgQ
125998Please respect copyright.PENANAm6MmAD9SVy
Suasana canggung yang sempat terjadi diantara mereka berdua dengan cepat kembali normal. Laras sangat tersanjung dengan sikap Daniel yang menurutnya sangat baik. Sayang, pemuda baik itu punya masa lalu yang membuat keluarga besarnya sangat membenci dirinya.125998Please respect copyright.PENANAPNUeQyimDQ
125998Please respect copyright.PENANAjaCjNGQr3C
Tapi tidak bagi Laras, ia sama sekali tidak membenci Daniel, baginya setiap manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri mereka.125998Please respect copyright.PENANAT7F555IRYo
125998Please respect copyright.PENANAQXnYxPq0H6
Tidak lama kemudian Daniel kembali menghampiri Laras, ia membawa dua gelas kopi hangat.125998Please respect copyright.PENANAGLPNPqvMK9
125998Please respect copyright.PENANA8Z6rue4M8Z
"Silakan di minum Tante!" Ujar Daniel.125998Please respect copyright.PENANAuaDs93W2SG
125998Please respect copyright.PENANA4lqCAQ3Nxw
Laras mengangkat gelasnya. "Terimakasih Dan! Kamu tau, Tante itu paling suka kopi." Jujur Laras, dia menghirup aroma kopi yang terasa nikmat.125998Please respect copyright.PENANAJuNUVNaSxx
125998Please respect copyright.PENANAR6kSuifiGD
"Oh ya, sama dong Tante."125998Please respect copyright.PENANAXLbFanQ36B
125998Please respect copyright.PENANAQUGyVszLha
"Sepertinya kita memiliki banyak kesamaan ya!" Laras melirik Daniel yang tengah menyeruput kopi.125998Please respect copyright.PENANApgauQ05OE1
125998Please respect copyright.PENANAs6Shbe4Sjx
Daniel tersenyum tipis, sembari meletakan kembali gelas miliknya keatas meja. Daniel menemani Laras yang terlihat sangat antusias ketika sedang bercerita. Entah kenapa Laras merasa ada kecocokan ketika tengah mengobrol dengan Daniel keponakannya.125998Please respect copyright.PENANAXWMAjepudL
125998Please respect copyright.PENANAnMZjPYCbY2
*****125998Please respect copyright.PENANA4LD2lxFM7Q
125998Please respect copyright.PENANAzXctLy2spH
125998Please respect copyright.PENANA0PJbT6wVa8
125998Please respect copyright.PENANArZLmWq6h5K
Jam sudah menunjukan pukul satu malam, tapi hujan tak kunjung reda di sertai petir yang sesekali membuat seisi pesantren mendadak menjadi terang benderang di tengah kegelapan malam yang mencekam. Seakan-akan langit tengah marah.125998Please respect copyright.PENANAjEUMsFocUp
125998Please respect copyright.PENANAv8Gl5ggGSg
Di asrama putri, sebagian besar para Santri telah terlelap tidur, sehingga mereka tidak menyadari bahaya yang tengah mengintai mereka.125998Please respect copyright.PENANASfj6K45yhH
125998Please respect copyright.PENANAoBVxgy2RKT
Duaaaarrr....125998Please respect copyright.PENANAtzO6pnGnTr
125998Please respect copyright.PENANA2ltJuLvLKl
Kembali petir menyambar, tampak bayangan seorang pria bertubuh besar berdiri di depan pintu kamar asrama. Ia menyeringai memamerkan giginya yang kehitaman, dengan air liurnya yang menetes bagaikan anjing. Matanya yang tajam seperti serigala yang tengah mengintai mangsanya.125998Please respect copyright.PENANAuGiHaU4DMK
125998Please respect copyright.PENANADpneeMmihO
Dia berjalan perlahan memasuki asrama, menatap para santri yang tengah tertidur diatas tempat tidur mereka.125998Please respect copyright.PENANAe1XUJRIF8W
125998Please respect copyright.PENANALdcAdD0Ei6
"Rrrrtttt..." Dia mengeram dengan tatapan mata yang membara, menatap seorang gadis yang tengah terlelap diatas tempat tidurnya.125998Please respect copyright.PENANAGXSXggbHL2
125998Please respect copyright.PENANAX2IcKDWWLP
Dia menghampiri gadis tersebut, tersenyum menyeringai bagaikan hewan buas yang siap memangsa.125998Please respect copyright.PENANAhGDRQObVC6
125998Please respect copyright.PENANAPChtP0AYzx
Jemarinya yang besar berwarna kehijauan membelai wajah cantik sang Santriwati yang bernama Amanda. Kuku-kukunya yang panjang membelai pipi putih Amanda hingga ke dagunya yang runcing. Dia mengangkat dagu Amanda, kemudian bibir merah darah mahluk tersebut memanggut bibir tipis Amanda.125998Please respect copyright.PENANAUABxv33TyQ
125998Please respect copyright.PENANAKmRoPbTPaQ
Lumatan sang kolor Ijo yang membuat Amanda merasa sesak. Sehingga ia terbangun dari tidurnya, dan mendapatkan seorang mahluk mengerikan tengah menindih tubuhnya.125998Please respect copyright.PENANAG7yhSICH48
125998Please respect copyright.PENANAPaucteLY9N
"Aaaaaaarrrttt..." Amanda berteriak sekencang mungkin tapi anehnya suaranya sama sekali tidak keluar.125998Please respect copyright.PENANA1lg3QZ46dP
125998Please respect copyright.PENANAaVV7q0xQbR
Sang kolor Ijo menatapnya dengan sinis. "Percuma saja!" Geramnya, sembari mempereteli kancing piyama yang di kenakan Amanda.125998Please respect copyright.PENANAlNdWYpRAjD
125998Please respect copyright.PENANArb3e11bMt2
Gadis berusia belasan tahun itu meronta-ronta, ia berusaha melepaskan diri dari dekapan sang predator. Tetapi anehnya ia seakan kehilangan tenaganya. Ia hanya bisa menangis, berharap ada seseorang yang terbangun dan segera menolong dirinya.125998Please respect copyright.PENANAxO9RwMnYNJ
125998Please respect copyright.PENANA0yICGPFqxw
Breeet... Breeet... Breeet...125998Please respect copyright.PENANApSSOoin8Ec
125998Please respect copyright.PENANACF6lvIJpTK
Sang kolor Ijo merobek pakaian yang di kenakan Amanda, hingga gadis itu telanjang bulat.125998Please respect copyright.PENANApatSLSBBdY
125998Please respect copyright.PENANA59TNw9tIQf
Di tengah kegelapan malam, sang Kolor Ijo masih dapat melihat keindahan tubuh Amanda khas anak remaja pada umumnya. Payudaranya yang tidak begitu besar, tetapi terlihat begitu ranum dengan putingnya yang kecoklatan menghiasi aurolanya.125998Please respect copyright.PENANAANHSJhgPTf
125998Please respect copyright.PENANAEkQFgHnIBg
Kuku-kuku panjang sang Kolor Ijo membelai payudara Amanda, menyentuh putingnya yang tengah mekar. Tentu saja hal tersebut membuat Amanda sangat ketakutan.125998Please respect copyright.PENANA1cz0EZJpJB
125998Please respect copyright.PENANAn84uGf2bFo
"Tolooong.... Tolooong... Tolooong..." Amanda berteriak tanpa suara. Yang terdengar hanya suara lolongan petir yang saling sahut menyahut di luar sana.125998Please respect copyright.PENANAFL0RuxKUmy
125998Please respect copyright.PENANApw9ivNMVEz
Dengan kuku tajamnya, sang Kolor Ijo menyentil puting Amanda, membuat gadis berusia belasan tahun itu merintih kesakitan. Apa lagi ketika kuku tajam itu menusuk puting mungilnya yang menggoda.125998Please respect copyright.PENANAH57FgrN2mB
125998Please respect copyright.PENANAQ4j9DX0teh
"Aahkk... Tolooong! Aduuuuh sakiiiit." Histerisnya.125998Please respect copyright.PENANAkiOWdmBmst
125998Please respect copyright.PENANAFpXTJuTPCf
Sang Kolor Ijo mendekap kepala Amanda, lalu dia mengulum kasar bibir merah Amanda, memaksa gadis belia itu membalas pagutan liarnya. Sementara kuku-kukunya memelintir puting Amanda.125998Please respect copyright.PENANAwbTpa6azim
125998Please respect copyright.PENANA3qzqXKiSBH
Belaian tangan sang Kolor Ijo terun menuju perut rata Amanda, kemudian... "Breeaaattt..." Sang Kolor Ijo menyobek celana tidur yang di kenakan Amanda.125998Please respect copyright.PENANA1GjHQIQ5gm
125998Please respect copyright.PENANAfXxm1DAOLB
Tangis Amanda semakin pecah, ketika celana dalamnya ikut di sobek. Tampak bukit kecil yang di tumbuhi rambut tipis, terpampang di hadapan sang Kolor Ijo.125998Please respect copyright.PENANAb8xyVDqndQ
125998Please respect copyright.PENANAtwHE4RpbCr
Kedua kaki Amanda di rentangkan selebar mungkin, hingga bibir memeknya yang mungil sedikit terkuak, memperlihatkan lobang perawannya. Sang Kolor Ijo berlutut di depan memek Amanda, lalu dia mengecup kedua paha mulus Amanda secara bergantian, dan terakhir ia menjilati bibir merekah memek Amanda.125998Please respect copyright.PENANA6RpYWa1OKb
125998Please respect copyright.PENANApxbrSKo8ne
Sluuuppsss... Sluuuppsss.... Sluuuppsss...125998Please respect copyright.PENANAjp70B3zP3G
125998Please respect copyright.PENANAwstv6atoKC
"Oughkk..." Amanda mendesah nikmat.125998Please respect copyright.PENANA4hdtxGfEAT
125998Please respect copyright.PENANAZfpGro6Hmf
Walaupun ia tidak ingin mengakuinya, tapi kenyataannya Amanda menikmati sapuan lidah mahluk aneh tersebut di sekitaran memeknya. Si kolor Ijo mencucup lendir yang keluar dari dalam memek Amanda, mengorek bagian dalam memek Amanda yang masih perawan.125998Please respect copyright.PENANA33wjwtmby9
125998Please respect copyright.PENANAqv1Xa0tEzl
Di tengah keputusasaan nya tiba-tiba Amanda merasakan gelombang birahi yang luar biasa. Sekali lagi ia histeris, tapi kali ini di karenakan rasa nikmat yang luar biasa yang belum pernah ia dapatkan.125998Please respect copyright.PENANAsX7v5oOQyS
125998Please respect copyright.PENANAkKagI4PTiH
"Aaarrttt..."125998Please respect copyright.PENANAtaS295ZRjq
125998Please respect copyright.PENANAbMM7N43VT7
Seeeeeeeeeerrrr.....125998Please respect copyright.PENANAXDeUc3Fioa
125998Please respect copyright.PENANAsh8QGo595z
Lendir kewanitaannya menyembur deras, tanpa bisa di tahan. Sang Kolor Ijo dengan rakus menyeruput lendir kewanitaannya hingga tidak bersisa.125998Please respect copyright.PENANAB4vuTqzYVt
125998Please respect copyright.PENANAa5hupOiQgX
Rasa nikmat yang di dapatkan oleh Amanda sejenak membuat gadis tersebut lupa akan nasib tragis yang tengah menimpa dirinya saat ini. Tubuh indahnya, tampak melejang-lejang, menikmati sisa orgasmenya.125998Please respect copyright.PENANACZUDuJm3hh
125998Please respect copyright.PENANA42bFtGnNUN
Belum hilang rasa nikmat itu, si Kolor Ijo kembali beraksi. Mahluk berwarna hijau itu menindih tubuh Amanda. Tubuh besarnya masuk diantara kedua kaki Amanda yang masih mengangkang. Sadar akan bahaya yang kembali mengintai dirinya, Amanda berusaha sekuat tenaga untuk meronta, tapi lagi-lagi ia gagal.125998Please respect copyright.PENANATQJEtc28Nx
125998Please respect copyright.PENANAv8LAHiDyIZ
Hanya air mata yang terus mengalir tanpa henti mengaliri pipinya. Rasa takut, frustasi, dan depresi menjadi satu di dalam diri Amanda. Apa lagi ketika ia merasakan benda besar yang tengah menggesek bibir memeknya.125998Please respect copyright.PENANAHQhFPWd5zu
125998Please respect copyright.PENANAE2KG3hWo7w
"Jangaaaaan! Tolooong..." Jerit hati Amanda.125998Please respect copyright.PENANA12KRT4lO5X
125998Please respect copyright.PENANA1Ikn5t6p8a
Perlahan kontol besar milik Kolor Ijo membelai bibir memek Amanda, memaksa memek perawan itu melahap kontolnya yang berukuran besar. "Jleeebss..." Untuk kesekian kalinya kontol Kolor Ijo meleset.125998Please respect copyright.PENANAP65ucXeybu
125998Please respect copyright.PENANAcxIVwFPctI
Tetapi sang predator tidak menyerah, dia kembali berusaha menembus perawan Amanda.125998Please respect copyright.PENANA5EMcnQWpof
125998Please respect copyright.PENANAiuKx77LAYZ
"Sakiiiit... Sakiiiit..." Histeris Amanda.125998Please respect copyright.PENANAZCQHJlvFRC
125998Please respect copyright.PENANAtWZn6z5vAS
Inci demi inci kepala kontol Kolor Ijo berhasil masuk kedalam memek Amanda. Wajah garang Kolor Ijo tampak meringis menahan jepitan memek Amanda.125998Please respect copyright.PENANAQbm66seszr
125998Please respect copyright.PENANAA4p7JFC3d8
Dia terus mendorong kontolnya, menembus memek Amanda yang terasa semakin mencekik kontolnya. "Bleeeess..." Dengan satu dorongan keras, akhirnya sang Kolor Ijo berhasil mengoyak perawan Amanda. Gadis remaja itu berteriak tanpa suara dengan kedua bola mata yang melotot.125998Please respect copyright.PENANAtoZz9ike2y
125998Please respect copyright.PENANALzJnkc9F8k
Sekujur tubuh Amanda terasa sakit ketika sang Kolor Ijo mengoyak perawannya.125998Please respect copyright.PENANAPrNiccu0xP
125998Please respect copyright.PENANAtes5mWCKcG
"Eehmmss... Eehmmss... Eehmmss..."125998Please respect copyright.PENANAgUYQLcue0y
125998Please respect copyright.PENANA01UMJ4cVMv
Dengus nafas Kolor Ijo semakin memburu, seiring dengan kocokan kontolnya di dalam memek Amanda. Ia memompa memek Amanda dengan penuh semangat sembari kembali bermain dengan payudara Amanda.125998Please respect copyright.PENANAgdHo3A4tgf
125998Please respect copyright.PENANAbiGrfyMoW8
Berbeda dengan sang Korban yang terlihat sangat tersiksa. Ia merasa memeknya seakan robek oleh kontol besar Kolor Ijo yang memaksa masuk kedalam lobang memeknya yang sempit itu. Walaupun pada akhirnya, Amanda dapat merasakan sedikit nikmat dari sodokan kontol si Kolor Ijo di dalam memeknya.125998Please respect copyright.PENANAStDnFaxuRZ
125998Please respect copyright.PENANA3drkQOEOOc
Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...125998Please respect copyright.PENANAFEc7vu7So6
125998Please respect copyright.PENANAlYrJUIUo6B
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss....125998Please respect copyright.PENANA6aaL14Xy73
125998Please respect copyright.PENANAtuLTpHN5zO
Dengan gencarnya si Kolor Ijo memacu birahinya, menggagahi gadis perawan tersebut. Hingga pada akhirnya, di iringi oleh suara petir yang menggelegar, sang Kolor Ijo membenamkan spermanya ke dalam rahim Amanda.125998Please respect copyright.PENANAljwPVoQffa
125998Please respect copyright.PENANADbIdSg1T3f
Croooootss.... Croooootss... Croooootss...125998Please respect copyright.PENANAoEGqQKQGzR
125998Please respect copyright.PENANAuAkY9pcGG9
Sperma Kolor Ijo menembus rahim Amanda, dan sisanya tampak mengalir dari sela-sela bibir memek Amanda.125998Please respect copyright.PENANAzUdrD6PThN
125998Please respect copyright.PENANAC1Nks1HU1E
*****125998Please respect copyright.PENANALiz3fuc3eF