Mereka berpelukan sangat erat sembari bertukar air liur. Tangan kiri Rayhan mendekap kepala Ustadza Dewi, agar leluasa mengemut bibir merah Ustadza Dewi, sementara tangan kanannya membelai dan meremas bongkahan pantat Ustadza Dewi yang semok itu.32447Please respect copyright.PENANAPaMDVRZ11y
32447Please respect copyright.PENANASkXFxOMukq
Wanita berusia 39 tahun itu hanya pasrah mengikuti permainan muridnya. Sesekali ia membalas, dengan mengait lidah Rayhan yang tengah menjamah langit-langit mulutnya.32447Please respect copyright.PENANAENrh9YOPAk
32447Please respect copyright.PENANAxihweuxMzj
Dengan satu tarikan cepat Rayhan menggendong tubuh sintal Ustadza Dewi. Reflek wanita paruh baya itu melingkarkan kedua tangannya di leher Rayhan. Sejenak mereka saling pandang, membuat hati Ustadza Dewi bergetar.32447Please respect copyright.PENANAyzt8pKyhF4
32447Please respect copyright.PENANAWpERyXHEIL
Rayhan segera membawa Ustadza Dewi ke dalam kamar Ustadza Dewi. Ia membaringkannya dengan perlahan.32447Please respect copyright.PENANAXTl2rYxWji
32447Please respect copyright.PENANAzy5pGsDnab
"Ustadza cantik sekali!" Goda Rayhan. Ia ikut berbaring di samping Ustadza Dewi dengan posisi miring menghadap kearah Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAURD2NrvTeA
32447Please respect copyright.PENANA0jMKt1o3h8
Ustadza Dewi tersipu malu. "Gombal!" Ujar Ustadza Dewi sambil mencubit hidung Rayhan.32447Please respect copyright.PENANAJW7CBLm7ds
32447Please respect copyright.PENANA5xztqgXCz1
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang tertutup hijab syiria berwarna putih dengan motif bunga anggrek. "Suer, Ustadza memang sangat cantik." Tegas Rayhan, dia mengecup kening Ustadza Dewi dengan mesrah.32447Please respect copyright.PENANAYBvzKBwIl4
32447Please respect copyright.PENANALzM8mQGJuR
Wanita berparas cantik itu hanya diam seraya tersenyum senang. Hatinya di buat berbunga-bunga oleh pujian dan sentuhan Rayhan kepada dirinya.32447Please respect copyright.PENANAa9IJ8dElpN
32447Please respect copyright.PENANA2CPVtpDYgb
Ciuman Rayhan turun kebawah menuju sepasang kelopak mata indah Ustadza Dewi, terus hidung, kedua pipi Ustadza, lalu kemudian kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi selama beberapa detik. Sembari menikmati bibir Ustadza Dewi, Rayhan membelai payudara Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAHXScMw219I
32447Please respect copyright.PENANAHPazPeUcjJ
"Eenghkk..." Desah Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANATYLSAFCBtS
32447Please respect copyright.PENANAPQyHLvFYQL
Dia membiarkan pemuda tanggung itu menanggalkan kancing gamisnya. Dia dapat merasakan telapak tangan Rayhan yang hangat menyusup masuk ke dalam bra yang di kenakannya.32447Please respect copyright.PENANAbsxdTI8vhH
32447Please respect copyright.PENANAonHa0qa0u1
Matanya terpejam ketika jemari Rayhan mulai meremasi payudaranya yang ranum. Dan rasa itu kian nikmat tatkalah Rayhan memencet putingnya, memilin dan memelintir putingnya yang telah menegang.32447Please respect copyright.PENANA5BrGjE0u9v
32447Please respect copyright.PENANADiWu2ZFsoa
"Ray! Aaahk... Aahkk..." Erang Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAawZy96ah9j
32447Please respect copyright.PENANAh7v1jNkD23
Kedua tangan Rayhan melepas gamis yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga yang tersisa hanya jilbab putih dengan motif bunga anggrek dan pakaian dalamnya yang berwarna cream.32447Please respect copyright.PENANANpSvYHsOzm
32447Please respect copyright.PENANAtqc2KNJvzL
Rayhan menyingkap keatas beha Ustadza Dewi, dia kembali menjamah payudara Ustadza.32447Please respect copyright.PENANA4yD8xRyjsg
32447Please respect copyright.PENANAc3c5Xkd6GO
"Oughkk... Ray! Enak sekali!" Erang Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAleZ9TylMTs
32447Please respect copyright.PENANAioA6KWvemv
Dia menunduk dan mulai mencucupi payudara Ustadza Dewi, dia menghisap puting Ustadza Dewi secara bergantian, membuat wanita cantik itu menggelinjang nikmat, dan tampak celana dalamnya semakin basah, membentuk peta dunia.32447Please respect copyright.PENANA0zi1Y4CSZq
32447Please respect copyright.PENANAkVaXlWfowi
Tangan Rayhan turun ke bawah, ia membelai vagina Ustadza Dewi dari luar celana dalam.32447Please respect copyright.PENANASF1t9Dtbps
32447Please respect copyright.PENANA5v3hzEMf9J
"Basah!" Bisik Rayhan.32447Please respect copyright.PENANADfTSPSD9ln
32447Please respect copyright.PENANAeptjYgXYzE
Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan. "Gara-gara kamu." Omel Ustadza Dewi. "Kamu harus bertanggung jawab sayang." Lanjut Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAd0lk8TwRtZ
32447Please respect copyright.PENANA7SG9GRe9Kk
Rayhan mengangkat satu alisnya. "Apa yang harus hamba lakukan wahai bidadari surga." Ujar Rayhan sok puitis, tapi cukup ampuh untuk membuat wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini tersipu malu32447Please respect copyright.PENANAkMrVrKjRDf
32447Please respect copyright.PENANAZzgUeIFE30
"Puaskan Ustadza." Lirih Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAl0PkIlfCgV
32447Please respect copyright.PENANAoL6QiCZyn8
Rayhan melanjutkan aksinya dengan menelanjangi Ustadza Dewi. Ia melepas beha yang di kenakan Ustadza Dewi, lalu kedua tangannya beralih ke sisi kiri dan kanan celana dalam Ustadza Dewi. Dengan perlahan ia menarik celana dalam Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAnhhbaT4L8w
32447Please respect copyright.PENANALemt2fYZTY
Rayhan mengambil posisi bersujud, dia mengangkangi kaki Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAjIXjom1iZ1
32447Please respect copyright.PENANA0X8QvKy65r
"Ini sungguh indah!" Gumam Rayhan.32447Please respect copyright.PENANAyWyXyfvKzs
32447Please respect copyright.PENANA15tapHlCvH
"Jilat sayang."32447Please respect copyright.PENANAatbhLfQoWp
32447Please respect copyright.PENANA02yjf9Hi3Z
Rayhan tersenyum tipis. Lalu dia membenamkan wajahnya diantara kedua kaki Ustadza Dewi. Lidahnya terjulur menyapu permukaan vagina Ustadza Dewi, menyentil clitorisnya dengan gemas. Sementara tangan kanannya membelai pubik vagina Ustadza yang di tumbuhi rambut yang cukup lebat.32447Please respect copyright.PENANASjEQbN5o6f
32447Please respect copyright.PENANAGtyepjPBvc
Lendir kewanitaan Ustadza Dewi keluar semakin banyak, dan Rayhan tanpa merasa jijik menyeruput lendir kewanitaan milik Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAzmqcC0oRm0
32447Please respect copyright.PENANA76tXGUQ6rJ
Sluuuppss....32447Please respect copyright.PENANAZdR7prgUqz
Sluuuppss...32447Please respect copyright.PENANASgrrUjq1sr
Sluuuppss....32447Please respect copyright.PENANAEtsVulBSxM
32447Please respect copyright.PENANAeEagu1m8Po
Rayhan kembali menghisap clitoris Ustadza Dewi, sementara kedua jarinya menusuk lobang vagina Ustadza Dewi. Dia menggerakkan tangan kanannya, menusuk vagina Ustadza Dewi. Sesekali jari tengah berputar, mengorek dan menusuknya kembali dengan gerakan yang berubah-rubah.32447Please respect copyright.PENANAJUHRNaPwxx
32447Please respect copyright.PENANAKPdRwBflN4
Alhasil tubuh Ustadzah Dewi menggelinjang tak beraturan, sementara di bawah sana terasa semakin basah.32447Please respect copyright.PENANAXPU1jBhNid
32447Please respect copyright.PENANARE8Zdz4sTA
"Ray! Ustadza KELUAAAR..." Teriak Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAXTRDTyWmNc
32447Please respect copyright.PENANAwAM9bYgCzS
Punggungnya terangkat cukup tinggi, dan tampak semburan cairan cintanya keluar cukup deras. Dengan mata terpejam, Ustadza Dewi menikmati orgasmenya.32447Please respect copyright.PENANAGKBe0XXtFv
32447Please respect copyright.PENANAaaTzidK3Vd
Rayhan segera menanggalkan seragam sekolahnya, hingga ia telanjang bulat. Kedua kaki Ustadza Dewi ia letakan diatas pundaknya, sementara batang kemaluannya, ia arahkan tepat di depan bibir kemaluan Ustadza Dewi yang telah basah.32447Please respect copyright.PENANAPme4M1AiaC
32447Please respect copyright.PENANAYTfU8WNIT9
"Masukan sekarang sayang!!" Pinta Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANA2cDc29jgVX
32447Please respect copyright.PENANAtYCWXiLy4x
Rayhan tersenyum tipis, dia membekap kepala Ustadza Dewi, dan bibirnya kembali melumat bibir merah Ustadza Dewi. Perlahan kepala penis Rayhan membelai bibir vagina Ustadza Dewi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan, penis Rayhan bersemayam di dalam vagina Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAW1dm01Plxb
32447Please respect copyright.PENANA1rNogn8Xne
"Eehmmppss..." Erang Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANATSJmi4eHn3
32447Please respect copyright.PENANA4EatIAfBfV
Dengan gerakan perlahan Rayhan menggoyangkan pinggulnya maju mundur menusuk lobang vagina Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAkePpR3qncL
32447Please respect copyright.PENANACurnDlPTqH
Rayhan melepas ciumannya, tanpa menghentikan genjotannya. Dia menatap dalam wajah cantik Ustadza Dewi yang merah padam, sementara telapak tangannya meremas payudara Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANALksHtvhVua
32447Please respect copyright.PENANAcgK1bGkGub
Ploookkksss....32447Please respect copyright.PENANAQsFmr86pTl
Ploookkksss....32447Please respect copyright.PENANAMqYA3XMs16
Ploookkksss....32447Please respect copyright.PENANAxxxAao2Tay
32447Please respect copyright.PENANAoFHmKc6ios
"Aahkk... Aahkk... Aaahk..." Erang Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANANZn7HSQYVZ
32447Please respect copyright.PENANAag0PcrwPgk
Rayhan meningkatkan ritme permainannya, sementara jarinya sibuk menstimulasi puting Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAMCeCIg9EZn
32447Please respect copyright.PENANAJd4CG1atqk
Tubuh kekar Rayhan mulai bersimbah keringat, otot-otot pinggulnya mengeras, dengan wajah menadah keatas ia menikmati setiap gesekan batang kemaluannya dengan dinding vagina Ustadza Dewi yang seakan balik menghisap penisnya. Rasa nikmat itu sulit untuk di gambarkan dengan sebuah kalimat.32447Please respect copyright.PENANAm1RJSB1KI7
32447Please respect copyright.PENANAe4ZeovQgoj
Hal yang sama juga di rasakan Ustadza Dewi, wanita paruh baya yang masih mengenakan hijab itu sangat menikmati hentakan batang kemaluan Rayhan di dalam liang surgawinya.32447Please respect copyright.PENANAmIfFfzGNtf
32447Please respect copyright.PENANAeyZSXYdPsL
"Ray! Aaahk... Ustadza keluar sayang!" Jerit Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAslxkZXqg9S
32447Please respect copyright.PENANAOMfNCiTmFV
Tubuh sintal bermandikan keringat itu menggeletar menyambut badai orgasme. Rayhan mendiamkan sejenak batang kemaluannya di dalam vagina Ustadza Dewi, hingga orgasme sang Ustadza mulai mereda, barulah Rayhan mencabut penisnya.32447Please respect copyright.PENANAjB7rHzZ1PR
32447Please respect copyright.PENANABFGdsKFOmk
Pemuda itu berbaring di samping Ustadza Dewi, lengan kekarnya mengangkat satu kaki kanan Ustadza Dewi hingga menggantung, sementara satu kakinya tetap terjulur.32447Please respect copyright.PENANAgmczgSjuwE
32447Please respect copyright.PENANA2Kyc5RtpSr
"Aku masukan ya Ustadza." Bisik Rayhan di dekat telinga Ustadza Dewi yang tertutup hijab yang mulai berantakan.32447Please respect copyright.PENANAtJRIU2e8vW
32447Please respect copyright.PENANA902yacJDqV
Ustadza Dewi mengangguk lemah, dia meraih batang kemaluan Rayhan dan mengarahkannya ke lobang vaginanya yang telah menganga, sehingga memudahkan penis Rayhan untuk kembali menjamah dinding vaginanya. "Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi ketika penis Rayhan kembali memasuki liang senggamanya.32447Please respect copyright.PENANAbNUy6UfHcR
32447Please respect copyright.PENANApuIiLp7mE6
Dengan gerakan menghentak tapi teratur Rayhan menyetubuhi Ustadza Dewi. Dia mencium dan menjilati pundak telanjang Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAK97Llkdc5m
32447Please respect copyright.PENANACBMdfc7gCQ
Sementara kedua tangannya kembali menjamah payudara Ustadza Dewi yang terasa kenyal di telapak tangannya. Ia menjepit puting Ustadza Dewi, membuat wanita berhijab itu makin menggelinjang nikmat.32447Please respect copyright.PENANAy0KhuJwOk6
32447Please respect copyright.PENANAMyONAyjCLB
"Enak ya Ustadza?" Tanya Rayhan di sela-sela menyetubuhi gurunya.32447Please respect copyright.PENANAVKqbhLw7Lp
32447Please respect copyright.PENANAMpcAtNiRrw
"Iya Ray! Aahkk... Enak sekali, kontol kamu sangat besar, Ustadza suka." Jawab Ustadza Dewi terengah-engah.32447Please respect copyright.PENANAoup77tKXb9
32447Please respect copyright.PENANA7W022CubXm
Tangan kanan Rayhan turun kebawah, ia menyibak libiya majora Ustadza Dewi, dengan jari telunjuknya ia menggesek clitoris Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAeLXOG3mtPn
32447Please respect copyright.PENANAwKAr0HTO7D
Sementara pinggulnya semakin kuat menghujami vagina Ustadza Dewi dengan penisnya.32447Please respect copyright.PENANAi02ogDDi6L
32447Please respect copyright.PENANAe2kExWxUb3
"Ray! Ustadza keluaaar lagiiii!" Tubuhnya melejang-lejang walaupun tidak sedahsyat sebelumnya. Rayhan yang belum puas meminta Ustadza Dewi untuk menungging, dan dengan patuhnya Ustadza Dewi menuruti keinginan muridnya.32447Please respect copyright.PENANA1C3iT32jZv
32447Please respect copyright.PENANAdrnUoyUd1t
Dari belakang Rayhan kembali melakukan penetrasi di dalam vagina Ustadza Dewi yang terasa semakin licin.32447Please respect copyright.PENANASyVC1Edz8x
32447Please respect copyright.PENANABwatpti4jO
"Kamu belum keluar juga Ray?" Tanya Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANABBbNJt0nLP
32447Please respect copyright.PENANAwslqedz0OL
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum Ustadza!" Ujar Rayhan, sembari meremas kedua bongkahan pantat Ustadza Dewi yang dulu sering ia pelototi, tapi siapa yang menduga, sekarang ia dengan bebas menyentuhnya.32447Please respect copyright.PENANAbdpfYDxQA4
32447Please respect copyright.PENANAW1vw7wLid9
Bagi Ustadza Dewi penis Rayhan memang sangat nikmat, tapi kalau pemuda itu terus-menerus menyetubuhinya ia juga merasa tidak akan sanggup, bagaimanapun juga usia tidak bisa bohong walaupun birahinya masih menginginkan Rayhan mengaduk vaginanya lebih lama lagi.32447Please respect copyright.PENANAolm5LYKXu0
32447Please respect copyright.PENANAlMulSSx6bR
Sepintas Ustadza Dewi memiliki sebuah ide berlian, agar Rayhan cepat menuntaskan hasrat birahinya. Walaupun ia belum pernah melakukannya, tapi tidak ada salahnya kalau ia mencobanya.32447Please respect copyright.PENANA4Cg8Plp7bw
32447Please respect copyright.PENANAcIPJqYvBGk
Dia melihat kearah Rayhan yang masih bersemangat menggenjot vaginanya, padahal tubuhnya sudah tidak sanggup lagi kalau harus kembali orgasme.32447Please respect copyright.PENANAUH8hmS1IS7
32447Please respect copyright.PENANAjGYN1bd3HO
"Ray, istirahat sebentar." Pinta Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANABfkJkLpz81
32447Please respect copyright.PENANAuudTmWoTlq
Rayhan menghentikan genjotannya. "Kenapa Ustadza, saya belum keluar." Protes Rayhan.32447Please respect copyright.PENANAAIl4Rmzs6k
32447Please respect copyright.PENANAMn2y14ijEB
"Sebentar saja." Ulang Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAfpzF0AQ1ie
32447Please respect copyright.PENANAX0es74RAx2
Dengan sangat terpaksa Rayhan mencabut batang kemaluannya dari lobang vagina Ustadza Dewi. Saat penis Rayhan terlepas, Ustadza Dewi merasa vaginanya begitu plong tidak seperti sebelumnya yang terasa begitu penuh saat penis Rayhan berada di dalam vaginanya.32447Please respect copyright.PENANAldYYVtakrm
32447Please respect copyright.PENANAbfaowvm25Z
Ustadza Dewi turun dari atas tempat tidurnya, lalu dia mengambil sebuah lotion yang berada diatas meja riasnya. Kemudian ia kembali menghampiri Rayhan yang tengah duduk di tepian tempat tidurnya sembari mengocok kemaluannya.32447Please respect copyright.PENANAxnCEI7HA9M
32447Please respect copyright.PENANAiyZy4GwZjJ
Mata Ustadza Dewi membeliak ngeri melihat kemaluan Rayhan yang berukuran sangat besar.32447Please respect copyright.PENANAVdrulo7hrY
32447Please respect copyright.PENANAWNw6mJXTiq
"Kamu pernah main anal sex?" Tanya Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANA5HXUhPPcMq
32447Please respect copyright.PENANAN0LnpltPoV
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Belum pernah, apa Ustadza mau mencobanya?" Tebak Rayhan penuh tanda tanya kepada Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAY9ViCNvZKq
32447Please respect copyright.PENANAH007gQbgox
"Kalau kamu mau!" Ujar Ustadza Dewi malu.32447Please respect copyright.PENANA3NQONgd36g
32447Please respect copyright.PENANAXvHOmgXu7O
Rayhan tersenyum tipis. "Tentu saja aku mau Ustadza! Pasti sangat menyenangkan bisa menjebol perawan seorang Ustadza." Kelakar Rayhan.32447Please respect copyright.PENANAzCXV70yBuR
32447Please respect copyright.PENANAjpe6TExj5C
"Dasar kamu."Ustadza Dewi kembali naik keatas tempat tidur dengan posisi menungging. "Pake lotion itu, biar lebih muda." Suruh Ustadza Dewi sembari membuka pipi pantatnya selebar mungkin.32447Please respect copyright.PENANAZDSxoycDwe
32447Please respect copyright.PENANA1XGFkt1bb7
Rayhan meneguk air liurnya yang terasa hambar melihat anus Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, merucut seperti bunga mawar yang hendak mekar.32447Please respect copyright.PENANATPHJ4DMRzq
32447Please respect copyright.PENANA40OMQ7x5pc
Segera Rayhan menuangkan isi body lotion ke lobang anus Ustadza Dewi. Dengan jarinya ia meratakan lotion tersebut. Setelah cukup rata Rayhan segera mengambil posisi yang pas untuk merobek anus Ustadza Dewi. Mula-mula ia menggesek batang kemaluannya di lobang anus Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAW0m7HZcwv4
32447Please respect copyright.PENANA9LF6Suayaa
"Aku masukan sekarang ya Ustadza." Izin Rayhan.32447Please respect copyright.PENANAOM1zR8f14I
32447Please respect copyright.PENANA83hWkRN1Ak
Ustadza Dewi menganggukan kepalanya. "Pelan-pelan Ray! Anus Ustadza masih perawan." Ujar Ustadza Dewi mengingatkan Rayhan.32447Please respect copyright.PENANA2ToupDOXa5
32447Please respect copyright.PENANAZij2DPvpBn
"Tahan sedikit." Bisik Rayhan.32447Please respect copyright.PENANAjrXJUykyJ6
32447Please respect copyright.PENANA8jBYbPhhEE
Dia mendorong penisnya untuk membuka lobang anus Ustadza Dewi, tapi percobaan pertamanya ia mengalami kegagalan, karena kepala penisnya meleset berulang kali setiap kali ia ingin mencobanya. Tidak kehabisan akal, Rayhan meludahi penisnya agar lebih licin.32447Please respect copyright.PENANAf8RV3kLta9
32447Please respect copyright.PENANATP3KGY4BCN
Tangan kanan Rayhan memegangi batang kemaluannya, sembari mendorong pinggulnya. Kini usahanya mulai membuahkan hasil, karena kepala penisnya berhasil membuka lobang anus Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAV57jT2HxAb
32447Please respect copyright.PENANAyrhrbn2QF8
Dan pada saat bersamaan wajah Ustadza Dewi meringis menahan rasa sakit di lobang anusnya.32447Please respect copyright.PENANATxRhrPo84m
32447Please respect copyright.PENANARydZ4VC2Vx
"Eenghkk... Ray! Teruuuus." Perintah Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAxw3ND6eDbZ
32447Please respect copyright.PENANAm0IKGWHozh
Rayhan membelai pantat Ustadza Dewi, dia kembali menekan kemaluannya hingga kepala penisnya benar-benar masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Oughkk... Sempit sekali Ustadza! Ini enak." Desah Rayhan, ia tidak menyangka kalau akan senikmat ini.32447Please respect copyright.PENANATD0aDTrexR
32447Please respect copyright.PENANAAZXKYLoDXp
"Aduh Ray! Kontol kamu besar sekali... Aahkk..."32447Please respect copyright.PENANA96M77vuyWt
32447Please respect copyright.PENANA2CPeEOKEVb
Plaaakk...32447Please respect copyright.PENANADZ90NR2hbg
32447Please respect copyright.PENANAHkVUglZZPX
Rayhan menampar pantat Ustadza Dewi. "Tapi enakkan Ustadza, hehehe... Aahkk... Tuhan." Lenguh Rayhan ketika batang kemaluannya juga ikut masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi hingga mentok.32447Please respect copyright.PENANAq7H1Mv5JU5
32447Please respect copyright.PENANAloTu8wZNEn
"Yeaaaaa..." Jerit kecil Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAZmDDsPyA3G
32447Please respect copyright.PENANAGOGKWt7QUt
Pinggulnya tersentak-sentak ketika Rayhan menarik penisnya hingga kepala penisnya berada di bibir anusnya. Lalu dengan dorongan pelan Rayhan kembali membenamkan penisnya ke dalam anus Ustadza Dewi. Secara konsisten Rayhan melakukan gerakan tersebut dengan perlahan.32447Please respect copyright.PENANAIE5Ht47O3s
32447Please respect copyright.PENANABalr8r5kdL
Ustadza Dewi setengah mati menahan pedih di lobang anusnya, tetspi ia tidak meminta Rayhan untuk berhenti, karena ia percaya rasa sakit itu tidak akan lama.32447Please respect copyright.PENANAaxgAZ6n4VW
32447Please respect copyright.PENANAEZVgDlfD7q
Dan benar saja, seiring dengan waktu Ustadza Dewi mulai menikmati penetrasi penis Rayhan di dalam lobang anusnya, seiring dengan anusnya yang mulai bisa beradaptasi dengan ukuran penis Rayhan yang sangat besar itu.32447Please respect copyright.PENANA55y8Z38XbE
32447Please respect copyright.PENANAdWqVtAhkbK
"Aahkk... Aahkk... Terus sayang! Oughkk... Sodok anus Ustadza Ray. Aaahk..." Jerit Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAPM517KgaY4
32447Please respect copyright.PENANAZrbm06asWs
Ploookkksss...32447Please respect copyright.PENANA8Y0MubUDIQ
Ploookkksss...32447Please respect copyright.PENANAIFa06ktcWx
Ploookkksss...32447Please respect copyright.PENANA44mqs2XlKv
32447Please respect copyright.PENANAd9a9Ks4mXu
Rayhan semakin cepat menyodok lobang Anus Ustadza Dewi, jepitan anus Ustadza Dewi di batang kemaluamnya membuat Rayhan merasa sudah hampir berada di puncaknya.32447Please respect copyright.PENANAKfZN5hC379
32447Please respect copyright.PENANAoSpgTlH3XO
"Ustadza saya mau keluar." Ujar Rayhan, ia meremas kuat bongkahan pantat Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAaLqdF2ov3D
32447Please respect copyright.PENANAS6LBbFPxUX
Tidak mau kalah dari muridnya, Ustadza Dewi ikut menggerakkan pantatnya, sementara jarinya menggosok clitorisnya dari bawah. "Bareng sayang... Ustadza juga mau KELUAAAR." Jerit Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANA7h8Y30YwdX
32447Please respect copyright.PENANAnmRXjanwqA
Beberapa detik kemudian, dengan cara bersamaan mereka berdua menumpahkan hasrat birahi mereka.32447Please respect copyright.PENANAYEiWNEe483
32447Please respect copyright.PENANAykLUco6kfS
Rayhan membenamkan penisnya semakin dalam di lobang anus Ustadza Dewi. Giginya menggertak sembari memuntahkan spermanya ke dalam lobang anus Ustadza Dewi. "Croooottss... Croooottss... Croooottss..." Pinggul Rayhan tersentak-sentak memuntahkan spermanya.32447Please respect copyright.PENANACLDYT7mN0n
32447Please respect copyright.PENANAWOsWVMt73h
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr....32447Please respect copyright.PENANAdnvbf2hGHp
32447Please respect copyright.PENANAimxSK6P0Ch
Kali ini Ustadza Dewi tidak hanya orgasme, tapi ia juga sampai terkencing-kencing. Hingga air urinnya menggenang diatas tempat tidurnya.32447Please respect copyright.PENANAvCW2HcgTC6
32447Please respect copyright.PENANAzQHd9K1LUu
Perlahan penis Rayhan mulai mengecil dan terlepas dari lobang anus Ustadza Dewi. Saat penis itu terlepas, tampak lelehan sperma Rayhan yang tak tertampung keluar meleleh mengaliri paha Ustadza Dewi yang gemetar.32447Please respect copyright.PENANAxG7ccgHCrJ
32447Please respect copyright.PENANARYnQR2lVjV
"Nikmat sekali Ustadza." Lirih Rayhan.32447Please respect copyright.PENANAdcWQZxhSEA
32447Please respect copyright.PENANAhmCKY7oERO
Ia rebahan di samping Ustadza Dewi yang langsung memeluk tubuh kekarnya. "Kamu puas sayang, dengan lobang anus Ustadza?" Goda Ustadza Dewi yang kembali merasakan linu di lobang anusnya.32447Please respect copyright.PENANA8NmXqHkxHs
32447Please respect copyright.PENANAty7AzPiArx
"Iya sangat puas." Jawab Rayhan pelan sembari mencium kening Ustadza Dewi.32447Please respect copyright.PENANAIX8MxDUEjK
32447Please respect copyright.PENANA7zptjAa9F3
Ustadza Dewi memejamkan matanya, dan perlahan rasa kantuk mulai menguasai dirinya dan iapun tertidur lelap di dalam pelukan muridnya.32447Please respect copyright.PENANAeDnDfZgFl4
32447Please respect copyright.PENANAx3irjaZNsy
*****32447Please respect copyright.PENANApiEIzgzDGu
32447Please respect copyright.PENANAqjyYUMy4rj
32447Please respect copyright.PENANA3ecE8Zwvng
32447Please respect copyright.PENANAB79u1FcOLf
32447Please respect copyright.PENANAUcWM44gHbu
Akhir-akhir ini Julia sering melihat sahabatnya Zaskia lebih banyak melamun di kantor ketimbang pulang kerumah ataupun ke kantin ketika jam istirahat sekolah, atau ketika ia tidak ada jam mengajar. Seperti pagi ini, Zaskia tidak memiliki jam mengajar, tetapi ia memilih diam di kantor sembari bengong. Dan sesekali jemarinya tampak bermain dengan pulpen.32447Please respect copyright.PENANABhrvJvk4of
32447Please respect copyright.PENANAJCGi7yDlnR
Julia sangat paham apa yang tengah terjadi dengan sahabatnya saat ini. Ia tau kalau sahabatnya saat ini sedang jatuh cinta, tapi masalahnya Zaskia malah jatuh cinta dengan Adik kandungnya sendiri tanpa ia sadari.32447Please respect copyright.PENANAIHVmnispV9
32447Please respect copyright.PENANAlC8glwdxx0
Sebagai sahabat seharusnya Julia mengingatkan bahayanya perasaan yang ada di dalam hati sahabatnya. Tetapi Julia malah melakukan sebaliknya, ia dengan sengaja membuat perasaan Zaskia kian berkembang, seakan ia mendukung cinta terlarang sahabatnya dengan adiknya.32447Please respect copyright.PENANAeoHYxALSO3
32447Please respect copyright.PENANAnSHb0ANWAy
"Bengong lagi." Tegur Julia.32447Please respect copyright.PENANAxXAYXph2PY
32447Please respect copyright.PENANA9tbS333iOW
Zaskia menghela nafas. "Ana lagi bingung uhkti." Jujur Zaskia. Toh tidak ada gunanya ia menutupi perasaannya saat ini.32447Please respect copyright.PENANAWhNe3kBOhQ
32447Please respect copyright.PENANAMCLwD1zmt4
"Coba cerita."32447Please respect copyright.PENANAZNQefx3ynZ
32447Please respect copyright.PENANA3qpGVTkFa6
"Ana gak ngerti dengan perasaan ana saat ini, kenapa ana bisa sangat marah kepada Rayhan, padahal kalau di pikir-pikir ana terlalu berlebihan." Ujar Zaskia, dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.32447Please respect copyright.PENANA8yCIKvLd4m
32447Please respect copyright.PENANABABFleARLX
Julia menganggukkan kepalanya. "Emang apa masalahnya Uhkti?" Tanya Julia.32447Please respect copyright.PENANARnHv9g6Y9W
32447Please respect copyright.PENANAIYBjewrLy9
"Semalam Rayhan pulang subuh, padahal sebelum dia sudah berjanji kalau ia akan menjaga Ana, tapi nyatanya dia malah keluyuran hingga subuh." Bibirnya merucut ke depan, mengingat kejadian semalam yang membuatnya sangat kesal terhadap adik kandungnya.32447Please respect copyright.PENANACLwwTXTrIf
32447Please respect copyright.PENANAorheeWzKtJ
"Jadi kamu marah gara-gara itu?"32447Please respect copyright.PENANAywHVaL6cud
32447Please respect copyright.PENANAwjLoaJd0oM
Zaskia menganggukan kepalanya. "Dia tidak bisa memegang omongannya." Zaskia diam sejenak, sembari menatap keluar jendela kantor. "Tapi... Kalau di pikir-pikir anak seusia Rayhan sangat wajar kalau dia belum bisa memegang ucapannya." Lirih Zaskia pelan.32447Please respect copyright.PENANAzPxIwn9DCY
32447Please respect copyright.PENANALtuXHyjzIb
"Ana mengerti perasaan Uhkti Zaskia! Tapi menurut Ana Rayhan bukan tipe anak seperti itu. Walaupun ia masih muda, tapi ia berpandangan luas."32447Please respect copyright.PENANAVhmoF5MEJr
32447Please respect copyright.PENANAwQ4uSQDX18
"Kalau begitu kenapa ia mengabaikan janjinya." Sengit Zaskia.32447Please respect copyright.PENANABjHsvbyAIF
32447Please respect copyright.PENANABDVOzoiGKa
Julia kembali tersenyum. "Ana yakin Rayhan pasti memiliki alasan kuat kenapa semalam ia menghilang." Jelas Julia kepada Zaskia.32447Please respect copyright.PENANAWKthYhnv66
32447Please respect copyright.PENANA3X0pUSBjJv
"Mungkin. " Jawab Zaskia acuh.32447Please respect copyright.PENANAdiMDzhaqUM
32447Please respect copyright.PENANAhvQ76Lm5xh
Gadis cantik itu kembali hanyut dalam lamunannya, ia sangat tidak mengerti dengan perasaannya saat ini kepada Rayhan. Terkadang ia melihat sosok Rayhan seperti bukan Adik kandungnya, melainkan sosok pemuda tampan yang selalu ada untuknya.32447Please respect copyright.PENANAZHzYvn9PjI
32447Please respect copyright.PENANACgW1ZlxGvN
****32447Please respect copyright.PENANALNuG1IsyQQ
32447Please respect copyright.PENANAKh8V32Qe8v
Di tempat berbeda, di kediaman Ustadza Dwi...32447Please respect copyright.PENANAqzXpKe8ZAX
32447Please respect copyright.PENANAI0AkzonlzR
Wanita berusia 38 tahun itu tengah sibuk mencuci piring ketika seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia bergegas membasuh kedua tangannya yang di penuhi busa sabun. Buru-buru ia mengelap tangannya dengan gamis yang ia kenakan tanpa perduli gamisnya menjadi kotor.32447Please respect copyright.PENANAHCEhY1wl8B
32447Please respect copyright.PENANAn60hFRGnVI
Setibanya di depan pintu rumahnya, ia bergegas membuka pintu rumahnya dan ternyata yang datang adalah petugas kebersihan bernama Imbron.32447Please respect copyright.PENANA8W6NkYTef5
32447Please respect copyright.PENANAkZAg9hWpjc
Sejenak Ustadza Dwi terdiam melihat sosok Imbron yang bertubuh besar. Kedua tangan Imbron yang berada di depan terlihat begitu kekar mengingatkannya dengan sosok kolor ijo yang semalam telah menodainya.32447Please respect copyright.PENANA1p6JE6YjZQ
32447Please respect copyright.PENANApyPa1WqH4h
"Maaf, katanya Ustadza memanggil saya." Sapa Imbron.32447Please respect copyright.PENANAE8Ei3IukXG
32447Please respect copyright.PENANABPXpm29duO
Ustadza Dwi tersentak sadar dari lamunannya. "Eh iya, saya mau minta tolong sama bapak." Ujar Ustadza Dwi yang sempat gugup karena pikiran yang menerawang.32447Please respect copyright.PENANAr2D4yWZnI0
32447Please respect copyright.PENANAGa9w1ATcDQ
"Apa yang bisa saya bantu Ustadza."32447Please respect copyright.PENANANjBgxPe7si
32447Please respect copyright.PENANACjcAjo818Z
"Genteng rumah saya ada yang pecah, Bapak bisa bantu menggantikannya?" Tanya Ustadza Dwi. Yang diam-diam tengah mengagumi bentuk tubuh Pak Imbron.32447Please respect copyright.PENANAvttIW4Vknt
32447Please respect copyright.PENANAGxBNx4SotL
"Bisa Bu, boleh saya lihat?"32447Please respect copyright.PENANAT18L9PkMfT
32447Please respect copyright.PENANAMAAG4YDAKX
Ustadza Dwi mengangguk. "Boleh, ayo masuk." Ujar Ustadza Dwi mempersilahkan Imbron masuk ke dalam rumahnya. Padahal saat ini di rumahnya sedang tidak ada orang lain kecuali dirinya.32447Please respect copyright.PENANAKsOsa8t9cQ
32447Please respect copyright.PENANAjlLgrHskvY
Dengan senang hati Imbron mengikuti langkah kecil Ustadza Dwi. Saat matanya melirik kearah bongkahan pantat Ustadza Dwi yang di balut gamis berwarna hijau lumut, membuat Imbron kembali teringat ketika ia tidak sengaja mengintip Ustadza Dwi yang tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi. Membayangkan kejadian waktu itu, membuat penis Imbron menggeliat di dalam celana lusuhnya.32447Please respect copyright.PENANAso68KaPQMs
32447Please respect copyright.PENANAo0rFWew84m
Tanpa merasa khawatir, Ustadza Dwi memperlihatkan genteng dapurnya yang pecah karena ketimpa ranting pohon semalam. Dan gara-gara suara genteng tersebut, ia di pertemukan dengan si Kolor Ijo. Entah itu sebuah keberuntungan atau musibah bagi Ustadza Dwi.32447Please respect copyright.PENANAgfXvH7VXji
32447Please respect copyright.PENANAL2siBMPW45
"Ada dua yang pecah!" Gumam Imbron sembari melihat langit-langit dapur rumah Ustadza Dwi. "Ada tangga?" Imbron kembali melihat Ustadza Dwi yang tengah bengong.32447Please respect copyright.PENANAG0yAV3PeFf
32447Please respect copyright.PENANAjXmj41qC6K
Diam-diam Ustadza Dwi tengah melihat kearah tonjolan besar di selangkangan Imbron, pikiran kotornya mengembara membuatnya kehilangan fokus. Imbron yang menyadari kemana arah tatapan mata Ustadza Dwi hanya terkekeh di dalam hati, ia tidak menyangka kalau seorang Ustadza bisa kehilangan kontrol hanya karena melihat selangkangannya.32447Please respect copyright.PENANALerto19oM8
32447Please respect copyright.PENANAkJSWpPLSDd
Tetapi walaupun begitu Imbron tidak berani mengambil tindakan yang beresiko, bagaimanapun juga Ustadza Dwi adalah wanita terhormat. Bisa berbahaya kalau ia nekat melakukan tindakan asusila terhadap Ustadza Dwi.32447Please respect copyright.PENANACrEHRIQcGp
32447Please respect copyright.PENANAIdwZ8s1oCx
"Ustadza!" Panggil Imbron.32447Please respect copyright.PENANAvbGaH7rtBD
32447Please respect copyright.PENANAVio0Ahf4Uf
Dwi segera tersadar dari lamunannya. Wajahnya yang putih mendadak berubah menjadi merah padam. "Astaghfirullah Maaf! Tadi bilang apa?" Tanya Ustadza Dwi salah tingkah.32447Please respect copyright.PENANAti1lGEhiVO
32447Please respect copyright.PENANAODnqdJfm1f
"Ada tangga?" Ulang Imbron.32447Please respect copyright.PENANAHdIHFkdxfx
32447Please respect copyright.PENANA7ELjxKZ8c0
"Oh iya ada di belakang."32447Please respect copyright.PENANABtJJksUqAk
32447Please respect copyright.PENANAg2gxY651sV
Ustadza Dwi menemani Imbron kebelakang rumahnya untuk mengambil tangga dan dua keping genteng untuk menggantikan genteng yang jebol. Ia kembali ke dapur, selagi Imbron sibuk memposisikan tangga, lagi-lagi Ustadza Dwi ketangkap basah tengah melihat selangkangan Imbron.32447Please respect copyright.PENANAzckmCYDLEJ
32447Please respect copyright.PENANA1VXy5g3XEB
Wanita berhijab merah muda itu juga tidak mengerti kenapa ia selalu saja fokus kearah selangkangan Pak Imbron.32447Please respect copyright.PENANArIJvOybi42
32447Please respect copyright.PENANA8CiaFMzY27
Pria berusia 56 tahun itu tampak menyeringai bangga saat mengetahui ketertarikan Ustadza Dwi terhadap selangkangannya. Mengingat dirinya dari golongan rendah, tentu saja ia menjadi senang karena di lirik oleh wanita sekelas Ustadza Dwi.32447Please respect copyright.PENANAYpO1L8nLf3
32447Please respect copyright.PENANA2SiJ91ar8y
Dengan perasaan yang tidak menentu Ustadza Dwi membantu memegangi anak tangga ketika Pak Imbron menaiki anak tangga yang berbentuk huruf A. Diam-diam Ustadza Dwi menelan air liurnya setiap kali melihat tonjolan di celana hitam yang di kenakan Imbron. Diam-diam ia mulai menerka-nerka ukuran penis Pak Imbron.32447Please respect copyright.PENANAUGLaHYwX5n
32447Please respect copyright.PENANApzJaSJ308W
"Bisa gak Pak?" Tanya Ustadza Dwi.32447Please respect copyright.PENANAmXmNaoIM39
32447Please respect copyright.PENANAIzodgdLWA7
Dari atas Imbron melihat kebawah, wajah cantik Ustadza Dwi terlihat begitu indah di lihat dari atas. "Insyaallah bisa Ustadza! Ini tinggal di ganti aja." Jawab Imbron.32447Please respect copyright.PENANAvv3OUbXb5B
32447Please respect copyright.PENANA7HfMhAGg54
"Tolong ya Pak."32447Please respect copyright.PENANAZWgnUhChSy
32447Please respect copyright.PENANAdk9iI0rsem
Imbron segera mengambil genteng yang telah rusak dan menggantikannya dengan yang baru.32447Please respect copyright.PENANAr2MIIkDcYB
32447Please respect copyright.PENANAFLOUtf9gJN
Tidak butuh waktu lama bagi Imbron yang memang cukup berpengalaman. Dalam hitungan menit, ia telah selesai mengganti genteng rumah Ustadza Dwi yang jebol dengan genteng yang baru. Ustadza Dwi tampak puas dengan hasil pekerjaan Imbron.32447Please respect copyright.PENANA1zGnuB7t5n
32447Please respect copyright.PENANAuezpd51X8H
Saat Imbron ingin turun, lagi-lagi Ustadza Dwi memegangi tangga. Posisi Imbron yang turun menghadap kearahnya, membuat Ustadza Dwi dapat melihat jelas tonjolan besar yang ada di celana lusuh Imbron.32447Please respect copyright.PENANAzPA5VRzBoc
32447Please respect copyright.PENANAzNeVKf7HJ3
"Ya Tuhan, besar sekali." Gumam Ustadza Dwi.32447Please respect copyright.PENANA7ZtW52fuQw
32447Please respect copyright.PENANAb6Cm8NW5HM
Jantung Ustadza Dwi berdetak cepat, dan nafasnya memburu melihat tonjolan di celana Pak Imbron.32447Please respect copyright.PENANAoxqxOOCRGb
32447Please respect copyright.PENANAivfZ8QYvon
Sementara Imbron dengan sengaja berlama-lama, seakan ingin memperlihatkan tonjolan di celana lusuhnya. Tentu saja apa yang di lakukan Imbron membuat Ustadza Dwi panas dingin. Ia sangat yakin sekali, kalau di balik celana itu ada benda besar yang bisa membuatnya ketagihan.32447Please respect copyright.PENANAsImcqjWQxR
32447Please respect copyright.PENANA3DV32zBEyU
"Sudah selesai Bu." Ujar Imbron.32447Please respect copyright.PENANAVJVBLcn9yR
32447Please respect copyright.PENANAHjTbF4x03H
Ustadza Dwi tersenyum senang. "Terimakasih banyak ya Pak! Gak kebayang kalau gak ada Bapak." Ujar Ustadza Dwi jujur, mengingat curah hujan yang akhir-akhir ini cukup tinggi.32447Please respect copyright.PENANAFpUc9fJPXl
32447Please respect copyright.PENANA4D8YRW6XPA
"Sama-sama Ustadza! Kalau tidak ada lagi yang perlu di bantu, saya mau pamit pulang." Ujar Pak Imbron.32447Please respect copyright.PENANASLSHVNJSkV
32447Please respect copyright.PENANAG0qRiWd6dL
Entah kenapa Ustadza Dwi malah mencegahnya. "Kok buru-buru sekali Pak, biar saya buatkan minuman dulu ya Pak." Usul Ustadza Dwi, ia merasa tidak ada salahnya kalau ia sedikit melayani Pak Imbron mengingat pria paru baya itu baru saja membantunya.32447Please respect copyright.PENANALy43qBVWNS
32447Please respect copyright.PENANAmWswyBzSqJ
"Wah saya jadi merepotkan Ustadza."32447Please respect copyright.PENANAoSuJsCSuAu
32447Please respect copyright.PENANANNs4hDv4AZ
"Gak repot kok Pak!" Ujar Ustadza Dwi tersenyum manis. "Sebentar ya Pak." Ustadza Dwi segera menghangatkan air untuk membuatkan segelas kopi.32447Please respect copyright.PENANAm5vFWRVzLZ
32447Please respect copyright.PENANAViYPH9g9lo
Sementara Imbron duduk di kursi makan sembari menunggu Ustadza Dwi yang tengah membuat kopi.32447Please respect copyright.PENANAipkAMU9kiZ
32447Please respect copyright.PENANAnq0TpUOAS3
Sesekali wajah Imbron menegang, membayang kemolekan tubuh Ustadza Dwi. Ingin rasanya ia mendekap dan memperkosa Ustadza Dwi, tapi sayangnya ia tidak memiliki keberanian sebesar itu, walaupun ia tau kalau Ustadza Dwi juga memiliki ketertarikan kepada dirinya.32447Please respect copyright.PENANABCeEDZDPBH
32447Please respect copyright.PENANAohKTpqRZFv
Tidak lama kemudian Ustadza Dwi menyajikan dua gelas kopi untuk mereka nikmati bersama. Sembari menikmati segelas white kopi mereka mengobrol ringan, dari kehidupan Imbron yang di tinggal Istrinya, hingga keputusan Pak Imbron yang tidak ingin menikah lagi.32447Please respect copyright.PENANA9A5XxEvyTW
32447Please respect copyright.PENANAFVMwgCoFTU
"Maaf Pak! Sebagai orang dewasa apa Bapak tidak butuh seorang wanita untuk itu..." Tanya Ustadza Dwi agak canggung karena pertanyaannya sedikit pribadi.32447Please respect copyright.PENANAa694lLGdgH
32447Please respect copyright.PENANAl6jeGiJNga
Pak Imbron tersenyum tipis. "Masuk Bu Ustadza ngentot?" Ujar Pak Imbron santai.32447Please respect copyright.PENANAJtX6NEXBH3
32447Please respect copyright.PENANAZhprgryJHb
"Hmmm... Iya, kira-kira begitu." Lirih Ustadza Dwi agak jengah.32447Please respect copyright.PENANAumrhvrUVRL
32447Please respect copyright.PENANAfN1AYKz2Yh
Imbron mengalihkan pandangannya sejenak, lalu kembali menatap Ustadza Dwi. "Terkadang saya merasa kesepian, tapi biasanya saya melakukan onani sebagai gantinya." Jelas Pak Imron gamblang.32447Please respect copyright.PENANAkmsHiQAw3r
32447Please respect copyright.PENANA3zCQxHdtYa
"Onani?" Heran Ustadza Dwi.32447Please respect copyright.PENANAsnIBDVnpZ0
32447Please respect copyright.PENANAGoYztXeBoI
"Ngocok kontol Ustadza." Tembak Imbron gamblang.32447Please respect copyright.PENANAxo8VLXdLtc
32447Please respect copyright.PENANA1Jxx2IoM3b
Wajah putih Ustadza Dwi mendadak merah merona mendengar pengakuan Imbron yang terlalu ceplas-ceplos. Rasanya tidak pantas pria paru baya itu berkata kotor, apa lagi di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza.32447Please respect copyright.PENANAZTrwZleGvg
32447Please respect copyright.PENANAohnjNEBLum
Beruntung ia berhadapan dengan Ustadza Dwi yang memahami pemilihan kata yang di gunakan Imbron.32447Please respect copyright.PENANA77pYq5W0DJ
32447Please respect copyright.PENANACtPkQetrxj
*****32447Please respect copyright.PENANAGxEW07Rn6V
32447Please respect copyright.PENANAhIpKRu3K8w
32447Please respect copyright.PENANAeNzOIELktC
32447Please respect copyright.PENANAujuhfh2WgO
32447Please respect copyright.PENANAJkVHwls8cz
Pulang sekolah...32447Please respect copyright.PENANAa5VboPS1zs
32447Please respect copyright.PENANApbFw8EtdcR
"Rayhan hari ini gak masuk ya?" Tanya Doni32447Please respect copyright.PENANAkWPNnzth0l
32447Please respect copyright.PENANAv41IZuRaab
Azril yang berjalan beriringan dengan Doni hanya mengangguk pelan. "Mungkin lagi sakit!" Tebak Azril.32447Please respect copyright.PENANAwUw6mHHwLt
32447Please respect copyright.PENANAqr3GPgKg6Y
"Gimana kalau kita ke rumahnya aja." Usul Nico.32447Please respect copyright.PENANAboa7ItOiF1
32447Please respect copyright.PENANA1XKcHr6viW
"Liat besok aja! Kalau dia gak masuk baru kita jinguk rame-rame." Ujar Azril, entah kenapa hari ini ia ingin segera pulang kerumah. "Aku duluan ya." Lanjut Azril bergegas meninggalkan kedua sahabatnya.32447Please respect copyright.PENANAgHKpOaV1M4
32447Please respect copyright.PENANAwlsWWZqnoY
Ia melangkah cepat menuju rumahnya. Ada rasa rindu yang luar biasa membunca di hatinya. Keinginannya melihat Ibu Tirinya, membuatnya menolak ajakan kedua sahabatnya untuk menjenguk Rayhan yang hari ini membolos sekolah tanpa ada pemberitahuan.32447Please respect copyright.PENANARHq7DHPaSn
32447Please respect copyright.PENANAqD9ccOgFuv
Setibanya di rumah Azril segera mencari sosok Ibu Tirinya, ia menuju kamar Ibu Tirinya.32447Please respect copyright.PENANALYeD14iz24
32447Please respect copyright.PENANA0ci89x7rXO
Baru saja sedikit daun pintu yang terbuka, Azril mengurungkan niatnya memanggil Ustadza Laras ketika ia melihat wanita cantik itu berdiri di depan cermin hanya memakai selembar handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya. Ia dapat melihat seperempat punggung mulus Laras, dan rambutnya yang terurai panjang.32447Please respect copyright.PENANAnifbCRPHVa
32447Please respect copyright.PENANAxEt3hOFT2Y
Azril dapat merasakan geliat burungnya yang ada di balik seragam sekolah ia kenakan. Bayangan tubuh molek Ustadza Laras kembali terngiang-ngiang di benaknya.32447Please respect copyright.PENANAHJlXw6RhcG
32447Please respect copyright.PENANAnZOH7A4ViT
"Umi!" Lirih Azril.32447Please respect copyright.PENANAHfIWeOQMgK
32447Please respect copyright.PENANA3sdVMo1h18
Laras yang tidak menyadari kehadiran Azril hanya diam terpaku di depan cermin. Sesekali tubuhnya terguncang, mengingat satu jam yang lalu ia di paksa melayani nafsu bejat keponakannya sendiri. Ia tidak menyangka kalau Daniel akan tega melakukannya.32447Please respect copyright.PENANA8gdcrvWkgR
32447Please respect copyright.PENANANaCMaCau94
Tapi harus di akui kalau persetubuhan beberapa waktu yang lalu memang menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa. Baru kali ini ia merasakan nikmatnya bercinta.32447Please respect copyright.PENANAWfzBtmwRrG
32447Please respect copyright.PENANAGkGRcryxNO
Sampai detik ini, Laras masih bisa merasakan penis Daniel berada di dalam rongga vaginanya. Bahkan tadi ia sempat memeriksa lobang vaginanya yang kini mengangah di bandingkan sebelumnya.32447Please respect copyright.PENANAbRk6Rika6B
32447Please respect copyright.PENANAAxd2jG7fJB
"Astaghfirullah!" Desah Laras pelan.32447Please respect copyright.PENANAmwHcNv5yH3
32447Please respect copyright.PENANApwYDxQw2Qi
Ia berusaha membuang bayangan tubuh Daniel yang telah mendekapnya dengan erat.32447Please respect copyright.PENANAtAE6TlA0kL
32447Please respect copyright.PENANANzfYrrHs6N
Setelah merasa cukup tenang, Laras melepas pengikat handuk yang menempel di tubuhnya. Dengan perlahan handuk putih tersebut merosot kelantai kamarnya, meninggalkan tubuh telanjangnya yang di penuhi bekas perzinahaannya bersama keponakannya sendiri.32447Please respect copyright.PENANAso80XL133l
32447Please respect copyright.PENANA0WrC8b0nAY
Ada beberapa bekas cupangan di bagian leher dan dadanya, sementara di selangkangannya tampak memerah karena benturan selangkangan mereka berdua. Dan di bagian pantatnya, terdapat cap lima jari yang tertinggal.32447Please respect copyright.PENANALwaIdn075G
32447Please respect copyright.PENANAus0WbKLTf9
Azril yang berada tidak jauh dari belakangnya, dapat melihat jelas bekas merah yang menempel di pantat mulusnya.32447Please respect copyright.PENANAySa8wweJzr
32447Please respect copyright.PENANAG78q6BuEhG
Tetapi pemuda itu tak begitu perduli, ia terlalu menikmati pemandangan indah yang ada di hadapannya saat ini. Bahkan kini tangannya sudah berada di dalam celananya.32447Please respect copyright.PENANA6XNzrTLwxs
32447Please respect copyright.PENANABESREcQaWI
Laras membuka lemari pakaiannya, ia mengambil satu set pakaian dalam yang terbilang seksi. Ia memakai bra jenis bikini yang hanya menutupi seperempat payudaranya, di padu dengan celana dalam berenda transparan merek erlanlee berwarna merah terang.32447Please respect copyright.PENANAOq4V3OAvNJ
Mata Azril sampai melotot ketika Laras membungkuk dan memakai celana dalamnya. Seksi... Sungguh sangat seksi sekali pakaian dalam yang di kenakan Laras.32447Please respect copyright.PENANAQOf5FI2eV5
32447Please respect copyright.PENANABvqhWAN4jB
Kemudian Laras mengambil gamis berwarna hijau lumut di padu dengan warna coklat. Di bagian atasnya terdapat tiga kancing dan di bagian rok bawahnya terdapat motif bunga berwarna emas timbul. Dengan gamis tersebut, Ustadza Laras terlihat sangat anggun.32447Please respect copyright.PENANAUrXqEHboMD
32447Please respect copyright.PENANAirgwq6716L
32447Please respect copyright.PENANAnHEG3GxKHz
"Azril!" Kaget Laras saat ia berbalik menghadap pintu kamarnya yang sedikit terbuka.32447Please respect copyright.PENANAhk2gSEzwGS
32447Please respect copyright.PENANA9wAUmCNZhH
Azril mendadak kagok. "U-umi."32447Please respect copyright.PENANAm35loQZ5Qd
32447Please respect copyright.PENANAM1R7yuM72R
"Kamu sudah lama di sana?" Tanya Laras curiga, melihat reaksi anaknya. Ia sempat berfikir kalau putranya sudah cukup lama berada di sana, tapi ia buru-buru menepisnya.32447Please respect copyright.PENANAEjhlMEWeWe
32447Please respect copyright.PENANADHkg65lt6R
"Baru aja Mi." Jawab Azril.32447Please respect copyright.PENANAvjS286c0hc
32447Please respect copyright.PENANA6fuOqIN4pj
Laras tersenyum manis, rasanya memang tidak mungkin Azril mengintipnya berganti pakaian mengingat putranya seorang pemuda beriman.32447Please respect copyright.PENANAPSxZjTZemG
32447Please respect copyright.PENANAgP35cNzET6
Laras menghampiri anaknya dan kemudian ia meminta Azril untuk segera berganti pakaian, sementara dirinya menyiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya. Sejenak ia melupakan kejadian tadi pagi.32447Please respect copyright.PENANATaxAdJFvO3
32447Please respect copyright.PENANAKHOkub8KkB
*****32447Please respect copyright.PENANA98yCPRnL77