Dari belakang seorang pemuda berjalan mengendap. Ia melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping seorang wanita berusia 24 tahun. Gadis bermata indah itu tersenyum menyambut pelukan hangat dari seseorang yang amat ia sayangi. Ia memutar tubuhnya hingga mereka saling berhadapan.126126Please respect copyright.PENANAKNjJhjm7rY
126126Please respect copyright.PENANAJLcpUDsmqP
Kedua mata mereka saling menatap, menimbulkan getaran-getaran syahwat yang semakin membakar birahi mereka berdua. Rayhan mendekatkan wajahnya, bibir tebalnya menyentuh lembut bibir Zaskia yang kemerah-merahan.126126Please respect copyright.PENANAlaoMayXk0Z
126126Please respect copyright.PENANAMyHLmF3tBb
Zaskia memejamkan matanya, menikmati lumatan lembut dari sang Adik yang tengah mengulum bibirnya. Ia membuka sedikit bibirnya, membiarkan lidah adiknya masuk kedalam mulutnya, menjamah bagian dalam mulutnya, membelit lidahnya, dengan mesrah, seperti sepasang ular yang tengah memadu kasih.126126Please respect copyright.PENANAwXdIPDnYEM
126126Please respect copyright.PENANAooxVum1sq7
Kedua tangan Rayhan kebawah, ia menyentuh dan membelai bongkahan pantat Zaskia yang terasa kenyal dan padat.126126Please respect copyright.PENANAoiDbO4VtWb
126126Please respect copyright.PENANAYBVwkytaqh
"Eehmmpss.... Hmmmpss..."126126Please respect copyright.PENANA1AbwEKA8h4
126126Please respect copyright.PENANArx7Kt4T4LK
Ciuman mereka semakin panas, ketika jemari Zaskia menyentuh kemaluan Rayhan yang ternyata sudah ereksi maksimal. Wanita berparas cantik itu melepas ciuman mereka, ia turun kebawah, berlutut di hadapan Rayhan. Jemari lembutnya kembali membelai tonjolan yang ada di celana Rayhan.126126Please respect copyright.PENANAC1VVDCMYnw
126126Please respect copyright.PENANAChr5NQsatL
"Kakak buka ya Dek!" Pinta Zaskia.126126Please respect copyright.PENANADm1mpI3pI9
126126Please respect copyright.PENANAFCgE2a4Ejg
Rayhan menganggukan kepalanya, sembari membelai kepala Zaskia yang terbungkus jilbab segi empat berwarna biru muda.126126Please respect copyright.PENANAiYH2PR7ySu
126126Please respect copyright.PENANAknn8p9YMG6
Dengan perlahan jemari lentik itu membuka pengait celana Rayhan. Lalu ia menarik turun celana Rayhan bersama celana dalamnya yang berwarna coklat tua. Sedetik kemudian, batang kemaluan Rayhan yang berukuran 22Cm melompat keluar dari dalam sarangnya, terpampang di hadapannya.126126Please respect copyright.PENANAx7AMnq2VPV
126126Please respect copyright.PENANAhgqXua89Mi
"Eessstt..." Rayhan mendesis nikmat ketika jemari halus Zaskia menggenggam batang kemaluannya.126126Please respect copyright.PENANAHCwuHbVJZe
126126Please respect copyright.PENANAEG3ZULhbx2
Zaskia menatap Rayhan sembari tersenyum menggoda. "Enak Dek? Kamu suka?" Tanya Zaskia, sembari menggerakan tangannya maju mundur, mengocok kemaluan Adiknya.126126Please respect copyright.PENANA59vRQIZkDG
126126Please respect copyright.PENANAkrTHY5pA2p
"Enak banget Kak! Aaahkk... Hisap kontolku Kak." Pinta Rayhan, dia kembali membelai kepala Kakak kandungnya.126126Please respect copyright.PENANAhFbGAqt5qT
126126Please respect copyright.PENANAlRMjHm41ca
Saat wajahnya semakin dekat dengan kemaluan Rayhan. Zaskia dapat mencium aroma menyengat dari batang kemaluan Rayhan yang membuatnya kian terbakar birahi. Perlahan Zaskia menyapu permukaan kepala penis Rayhan dengan ujung lidahnya, lalu turun menelusuri batangnya yang panjang. Sementara jemarinya membelai lembut kantung pelirnya Rayhan.126126Please respect copyright.PENANAcOkRgwarrO
126126Please respect copyright.PENANAJMZhrJKDXK
Tidak ada satu incipun dari kemaluan Rayhan yang terlewat dari sapuan lidahnya. Setelah batang kemaluan Rayhan basah oleh air liurnya, Zaskia melahap penis Rayhan. Wanita berhijab biru itu mengoral penis Rayhan dengan mulutnya.126126Please respect copyright.PENANA1POq4juHfW
126126Please respect copyright.PENANAtUs5o5qsBF
"Oughkk... Astaghfirullah! Enaaak Kak." Keluh Rayhan.126126Please respect copyright.PENANAnkBaPGlBgW
126126Please respect copyright.PENANAkL7MhlWwHH
Sluuuppsss... Sluuuppsss... Sluuuppsss...126126Please respect copyright.PENANAKrDoS002JB
126126Please respect copyright.PENANAnpIexMA5iI
Zaskia mengombinasikan kulumannya dengan kocokan telapak tangannya di batang kemaluan Rayhan. Membuat pemuda berusia belasan tahun itu mengerang nikmat.126126Please respect copyright.PENANAQaZohU5Dfm
126126Please respect copyright.PENANAzAQcD568HO
Permainan mulut, lidah dan telapak tangan Zaskia membuat Rayhan rasanya ingin meledak. Aliran darahnya memanas, berkumpul di satu titik dan siap untuk di tumpahkan kapan saja. Tetapi sebelum itu terjadi, Rayhan segera meminta Zaskia berhenti mengoral penisnya.126126Please respect copyright.PENANACi9b3pKzqE
126126Please respect copyright.PENANArxsm0DHnqN
Ia meminta Zaskia kembali berdiri. Lalu bibirnya mencium dan melumat bibir Zaskia yang telah memberikan servis yang luar biasa untuk Rayhan junior.126126Please respect copyright.PENANAoaGtEL1P6f
126126Please respect copyright.PENANAMz6pl0GAXh
Sembari berciuman, Rayhan menarik turun resleting gamis Zaskia yang berada di punggungnya. Kemudian dari pundaknya, Rayhan menarik turun gamis Zaskia dengan perlahan. Tampak pundak Zaskia yang putih mulus terpampang di hadapannya. Cup... Rayhan mengecup mesrah pundaknya, sembari terus menarik turun gamis Zaskia hingga jatuh kelantai.126126Please respect copyright.PENANAXU2qIP3wi1
126126Please respect copyright.PENANAc9eP1Zp8wf
Di hadapannya saat ini seorang wanita dewasa berdiri di depannya hanya mengenakan bra berwarna hitam berukuran 34E, celana dalam jenis g-string yang menutupi pubik vaginanya, dan kaos kaki sepanjang betis berwarna putih bersih.126126Please respect copyright.PENANAEujlgZtXEe
126126Please respect copyright.PENANATbUjiZMfol
Kedua jari tangan Rayhan menyusup masuk ke tali bra Zaskia. Lalu ia menurunkannya dengan perlahan. Tidak sampai disitu saja, Rayhan juga melipat kebawah cup branya, hingga meninggalkan sepasang gunung kembar yang terlihat sangat indah, dengan kedua puting mungil yang kemerah-merahan.126126Please respect copyright.PENANA0HGnOgaD1s
126126Please respect copyright.PENANAJlq4kvSUrV
Rayhan menelan air liurnya, tak tahan dengan keindahan yang ada di hadapannya saat ini.126126Please respect copyright.PENANAhSNwpqXkBO
126126Please respect copyright.PENANA0Pr93eS4bv
"Hisap tetek Kakak Dek!" Pinta Zaskia.126126Please respect copyright.PENANAj5FWEmNN12
126126Please respect copyright.PENANAfgRbjjaYVw
Rayhan menangkup payudara Zaskia. "Cuman di hisap saja Kak?" Goda Rayhan, dia meremas lembut gumpalan daging gemuk yang berada di telapak tangannya.126126Please respect copyright.PENANAB2jWcb0GXe
126126Please respect copyright.PENANAtd09BGMTvO
"Oughkk... Enak! Lakukan sesuka kamu Dek. Tetek Kakak milik kamu sayang." Ujar Zaskia dengan suara mendesah, membuat Rayhan semakin bersemangat mengerjai sepasang payudara Zaskia yang sempurna itu.126126Please respect copyright.PENANAAnsUK3QYVG
126126Please respect copyright.PENANAIYLswmoFks
Anak remaja itu memposisikan Kakak kandungnya untuk duduk diatas meja rias. Lalu Rayhan membungkukkan tubuhnya, sembari mendekatkan wajahnya di hadapan payudara Zaskia. Mulutnya terbuka lebar, dan melahap payudara Zaskia. Sementara tangannya yang menganggur meremas payudara Zaskia.126126Please respect copyright.PENANAj5BTb3WTrY
126126Please respect copyright.PENANAtwyd4A8fev
"Oughkk...!" Desah Zaskia.126126Please respect copyright.PENANAWufHo5DBhQ
126126Please respect copyright.PENANApbW4jW9qOT
Kedua tangan Zaskia mencengkram erat pinggiran meja hias miliknya dengan wajah cantiknya yang mendongak keatas, merasakan setiap sentuhan di payudaranya yang merangsang tubuh indahnya.126126Please respect copyright.PENANAv7vRFPj3Uc
126126Please respect copyright.PENANAJ0ZK2DHwqb
Secara bergantian Rayhan merangsang, menyentuh payudara Zaskia dengan bibir, lidah dan tangannya. Ia juga meninggalkan bekas merah di sana.126126Please respect copyright.PENANABV7wYsbhLN
126126Please respect copyright.PENANAoYFJvFAjoD
"Aahkkk... Ray! Aduh... Kakak gak tahan sayang!" Erang Zaskia.126126Please respect copyright.PENANAr5tEW3ROb9
126126Please respect copyright.PENANAAm2CyGxvyR
Rayhan menggigit puting Zaskia, sembari membelai paha mulus Kakak kandungnya yang selama ini selalu tersembunyi di balik gamisnya.126126Please respect copyright.PENANAHaFgCH1GA2
126126Please respect copyright.PENANAoXVsHjWCAr
Jemari Rayhan terus naik, menuju gundukan tebal yang berada diantara kedua paha mulus Zaskia. Jari telunjuknya menyentuh lembut lembah terlarang tersebut, lalu bergerak mengikuti garis vagina Zaskia.126126Please respect copyright.PENANAtmuFfMt4Oo
126126Please respect copyright.PENANAE3I94klk22
"Aduh Dek! Enaaak." Pinggul Zaskia tersentak-sentak.126126Please respect copyright.PENANABtMJOWQGC2
126126Please respect copyright.PENANAJeG2YUaO4Y
Telapak tangan kanannya meremas lengan kanan Rayhan yang jarinya tengah membelai, menjamah vaginanya.126126Please respect copyright.PENANAxCnXLI2lGb
126126Please respect copyright.PENANArcRXWtjxEr
"Apanya yang enak Kak?" Goda Rayhan.126126Please respect copyright.PENANAJeSAUUndwQ
126126Please respect copyright.PENANA2jxNr767qu
Zaskia menggigit bibir bawahnya, membuatnya terlihat sensual. "Itu Kakak sayang, enak!" Desah Zaskia, wajahnya bersemu merah karena malu.126126Please respect copyright.PENANAOSbKoYJTvj
126126Please respect copyright.PENANAHnzD4Rs3aP
"Iya apa? Adek gak ngerti Kak."126126Please respect copyright.PENANAZlrmsmkxrh
126126Please respect copyright.PENANAk0iIhdGtMT
"Vagina Kakak?"126126Please respect copyright.PENANAyskQOtp4Ec
126126Please respect copyright.PENANAUQBSH1VxpA
"Eh... Ini namanya memek Kakak!" Bisik Rayhan, ia menarik celana dalam Zaskia keatas, sehingga permukaan kain G-string Zaskia menggesek-gesek bibir kemaluannya.126126Please respect copyright.PENANAcIm2BfJzNC
126126Please respect copyright.PENANAUelmp8IqQr
Zaskia mendekap mulutnya, ia merasakan cairan cintanya keluar semakin banyak. "Aduh... Aahkkk... Enak! Eehmm..." Desah Zaskia, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha melawan rasa nikmat yang di berikan Rayhan kepada dirinya.126126Please respect copyright.PENANAsECV55mFRz
126126Please respect copyright.PENANAuS2V80sv5m
"Jawab Kak." Desak Rayhan.126126Please respect copyright.PENANAnTsMGIQ13Q
126126Please respect copyright.PENANAkSF45H3ok7
"I-iya Memek Dek!" Jawab Zaskia terputus-putus. "Kakak mau pipis Dek." Melas Zaskia, ia semakin menggelinjang tidak beraturan, ketika orgasme itu hampir tiba.126126Please respect copyright.PENANAVZm0dpVBqn
126126Please respect copyright.PENANANU51nao7CF
Rayhan tersenyum tipis. Ia ingin sedikit mengerjai Kakaknya sehingga ia menghentikan aksinya sejenak. Zaskia yang hampir saja klimaks mencoba menarik tangan Rayhan agar kembali menarik-narik celana dalamnya. Tetapi Rayhan menolaknya, ia malah meminta Zaskia untuk kembali turun dari atas meja hiasnya.126126Please respect copyright.PENANAhFu4SmWabB
126126Please respect copyright.PENANAFWMQiQBbbi
Zaskia hanya pasrah menuruti kemauan Rayhan, walaupun ia merasa kecewa.126126Please respect copyright.PENANAPOs7f7YIlY
126126Please respect copyright.PENANA73E4mATu7Q
Mereka kembali berciuman selama beberapa detik. Kemudian Rayhan meminta Zaskia untuk menghadap kearah cermin meja riasnya. Rayhan menarik pantat Zaskia agar sedikit menungging.126126Please respect copyright.PENANAYkZ4J1BhjJ
126126Please respect copyright.PENANA9OQbJsXazo
"Kamu mau apa Dek?" Tanya Zaskia. Kedua sikunya bertumpu diatas meja rias.126126Please respect copyright.PENANAzcZz5ffx7V
126126Please respect copyright.PENANArXY0yhChXK
Anak remaja berusia belasan tahun itu tidak menggubrisnya. Ia membelai punggung telanjang Zaskia. Lalu melepas pengait bra Zaskia dengan perlahan dan melempar bra berwarna hitam itu ke sembarang tempat.126126Please respect copyright.PENANALMmoOgm2xU
126126Please respect copyright.PENANA0GY0gqhVqW
Belaian kuku Rayhan turun menuju pinggang ramping Zaskia, membuat wanita yang sampai detik ini masih menjaga kesuciannya itu menggelinjang geli.126126Please respect copyright.PENANAqSAvV2dKgS
126126Please respect copyright.PENANAHScRZqF5Qu
Rayhan berlutut di belakang tubuh Zaskia. Sementara telapak tangannya membelai bongkahan pantat Zaskia yang besar tapi sangat kencang. Jari telunjuknya menyusup dan mengait tali G-string yang menyelip di dalam belahan pantatnya. Dengan satu tarikan, tali G-string tersebut membetot bibir kemaluan Zaskia yang telah berlendir.126126Please respect copyright.PENANA6AGNfJw2Ll
126126Please respect copyright.PENANAaWIWvnjXkN
"Auwww!" Pekik Zaskia manja.126126Please respect copyright.PENANAEhEgmako5r
126126Please respect copyright.PENANAn5s2ICsRkZ
Mata mereka berusaha kembali bertemu, dan sedetik kemudian mereka berdua sama-sama tersenyum.126126Please respect copyright.PENANAGTxTsxZkB7
126126Please respect copyright.PENANAXq4TdD6cgn
Kedua tangan Rayhan meraih pinggiran G-string yang di kenakan Kakaknya. Lalu dengan perlahan ia menarik turun kedua sisi celana dalam Zaskia, hingga melewati betisnya yang masih terbungkus kaos kaki berwarna putih. Dan lagi Rayhan membuang salah satu penutup tubuh Zaskia.126126Please respect copyright.PENANAPR6EpCWvik
126126Please respect copyright.PENANAVQkQTOJpKX
"Dek!" Lirih Zaskia malu.126126Please respect copyright.PENANAh99oNqnymH
126126Please respect copyright.PENANAIrSVAugyu9
Wanita cantik berusia 24 tahun itu menatap sayu kearah Rayhan, ketika anak remaja itu membuka pipi pantatnya, hingga anus dan lobang vaginanya terlihat jelas oleh Adiknya. Sebagai wanita yang amat menjaga privasi nya itu, tentu apa yang di lakukan Rayhan sangat memalukan baginya. Tetapi di sisi lain, ia tertantang untuk melanjutkan kegilaannya.126126Please respect copyright.PENANAsVsOs3qfVG
126126Please respect copyright.PENANAbhamlE4JYf
Mula-mula Rayhan mencium bongkahan bokong Zaskia yang padat berisi itu. Lidahnya menjilati setiap inci pantatnya, terus turun menuju lubang sempit yang terlihat seperti kuncup bunga mawar yang belum mekar. Zaskia tersentak kaget saat merasakan lidah Rayhan menyapu lobang anusnya.126126Please respect copyright.PENANAiLasvf52PS
126126Please respect copyright.PENANAJTw2Hqm9Hh
Dia menatap Adik kandungnya tak percaya sembari menggelengkan kepalanya. Tetapi ia juga tidak bisa menghentikan aksi Rayhan, karena sejujurnya ia menikmati sensasinya.126126Please respect copyright.PENANAKtSGGdxdMF
126126Please respect copyright.PENANAaX5G4tAetx
"Ahkk... Dek! Kamuuu... Aduh!" Pantat Zaskia terdorong ke depan ketika ujung lidah Rayhan menusuk anusnya.126126Please respect copyright.PENANAZy70xEQPm6
126126Please respect copyright.PENANAxhubHVK8Xq
Rasa asin di ujung lidah Rayhan, mengantarkan getaran nikmat ke sekujur tubuhnya. Membuat Rayhan semakin betah berlama-lama menjilati anus Kakak kandungnya. Sementara jemari Rayhan yang lainnya, membelai bibir kemaluan Zaskia. Ia menggosok-gosok clitoris Zaskia yang semakin membengkak.126126Please respect copyright.PENANA1OOH3Zi6kE
126126Please respect copyright.PENANA5CIxYjiS9P
Zaskia membenamkan wajahnya di atas meja. Wajah cantiknya meringis menahan rasa nikmat yang luar biasa. Bahkan jauh lebih nikmat dari sebelumnya.126126Please respect copyright.PENANAySY5a5ShlM
126126Please respect copyright.PENANAJBuit2AR9Y
Kombinasi lidah Rayhan yang bermain di anus dan jarinya yang menggosok clitoris Zaskia. Membuat wanita muda itu dengan cepat kembali di kuasai birahi. Tubuh menegang, dan keringat dingin mengucur deras, membasahi tubuh mulusnya. Ketika orgasme yang tadi tidak kunjung datang, kini sudah tidak bisa dihentikan lagi.126126Please respect copyright.PENANAQw1FBVvjgV
126126Please respect copyright.PENANAibyyBO36ji
Tubuhnya bergetar hebat, matanya terbelalak lebar dengan wajah bersemu merah seperti kepiting rebus.126126Please respect copyright.PENANAa8B7bYLNvo
126126Please respect copyright.PENANAwE3Gbr9G6h
"Adeeeeeeeeeeekkkkkkkk..... Banguuuuuuunnn...."126126Please respect copyright.PENANA4pUFEnloQ2
126126Please respect copyright.PENANAkU0Yjx1wzP
Ngiiiiiiiiing.....126126Please respect copyright.PENANApVyaYC4pE9
Tubuh Rayhan tersentak kaget, dan telinganya terdengar suara dengungan yang membuatnya harus mengusap-usap telinga bagian kanannya untuk menghilangkan efek dengungannya.126126Please respect copyright.PENANAk5uhK1sWxc
126126Please respect copyright.PENANAenpfZks95r
Rayhan menoleh ke samping, ia melihat seorang wanita cantik tengah berjongkok di samping tempat tidurnya dengan senyuman iblis tanpa dosa, setelah mengacaukan mimpin indahnya. Rayhan mengeram kesal, tapi tentu saja ia tidak akan pernah berani berteriak di depan Kakak kandungnya.126126Please respect copyright.PENANAY2K6V4Q8lk
126126Please respect copyright.PENANAVvXYHNcsRX
Zaskia mengangkat alisnya. "Masih mau tidur?" Ledek Zaskia. Rayhan mendesah pelan.126126Please respect copyright.PENANAafaGHSTUoi
126126Please respect copyright.PENANAlDXNYRK5MR
"Nyebelin!" Sungut Rayhan.126126Please respect copyright.PENANAEsOexqEuMJ
126126Please respect copyright.PENANArurbd6QxgJ
"Bodoh." Zaskia tertawa tipis. "Kamu sih Dek, di bangunin baik-baik gak bangun. Ya udah Kakak pake cara terakhir buat membangunkan kebo kayak kamu." Ujar Zaskia senang, karena berhasil mengerjai Adik kandungnya.126126Please respect copyright.PENANA90CIYYlXfg
126126Please respect copyright.PENANAhHE0VtwWtv
"Sakit ni." Rengek Rayhan.126126Please respect copyright.PENANArOeqPcbMXO
126126Please respect copyright.PENANA2jKJh6l88q
Zaskia mendekat, ia duduk di tepian tempat tidur Adiknya. "Sakit ya? Kaciaaan... Cini-cini biar Kakak tiup." Ujar Zaskia dengan nada suara yang di buat menirukan anak kecil. Jemari halusnya menyentuh daun telinga Rayhan, sembari meniup kuping Rayhan.126126Please respect copyright.PENANA9uriSsTKhw
126126Please respect copyright.PENANAUkNyfxUHbj
Jantung Rayhan berdetak kian cepat saat ia dapat melihat jelas bibir merah Zaskia yang meruncing ke depan, seakan meminta untuk di lumat. Gleeek... Rayhan menelan air liurnya dengan bersusah paya, menahan birahinya yang di rasakan semakin membara. Andai saja yang ada di sampingnya saat ini bukan saudara kandungnya, mungkin Rayhan akan nekat memperkosanya.126126Please respect copyright.PENANAphW5euUSWe
126126Please respect copyright.PENANARHamV0o1pO
"Udah sembuh!" Ujar Zaskia sembari mengucek rambut Adiknya.126126Please respect copyright.PENANABlgdyNTt6s
126126Please respect copyright.PENANAiZBT0C5med
"Terimakasih ya Kak!"126126Please respect copyright.PENANAE50HGOprnw
126126Please respect copyright.PENANAcPab2j0Wfe
Zaskia menganggukkan kepalanya. "Sama-sama adikku sayang! Sekarang kamu ambil wudhu ya, waktu subuh sudah mau hampir habis." Ujar Zaskia.126126Please respect copyright.PENANAaHNXxg1GwS
126126Please respect copyright.PENANA43XudfWO4C
Rayhan menyingkap badcover yang menutupi sebagian tubuhnya, lalu turun dari atas tempat tidurnya. Ia berdiri sejenak di depan Kakaknya sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya yang dirasa kaku. Sementara Zaskia yang berada di dekatnya tampak meringis ketika matanya tidak sengaja melihat tonjolan di celana Rayhan yang sangat besar.126126Please respect copyright.PENANAiNOlJdRnQg
126126Please respect copyright.PENANAjYo7uqqnXK
Walaupun Rayhan Adik kandungnya, tetapi tetap saja sebagai seorang wanita dewasa, ia juga memiliki rasa penasaran dengan bentuk kelamin Rayhan yang sepertinya besar dan panjang.126126Please respect copyright.PENANAtHqj8WnWX1
126126Please respect copyright.PENANAXiDZB0n7Qa
"Tunggu Ray!" Cegah Zaskia ketika Rayhan hendak keluar kamar. "Mandi wajib dulu." Bisik Zaskia nyaris tidak terdengar sembari menunjuk tonjolan di celana Rayhan menyisakan bercak sperma Rayhan di sana.126126Please respect copyright.PENANAOgtkwtp0i4
126126Please respect copyright.PENANAp2R97fM13M
Mata Rayhan tertuju di celananya. "Eh... Iya, maaf Kak!" Lirih Rayhan, tapi ia tidak berusaha menutupinya.126126Please respect copyright.PENANAcWoEdK4maf
126126Please respect copyright.PENANAgqAXzZ41fN
"Kebiasaan!" Sungut Zaskia.126126Please respect copyright.PENANAnU5nuCyE5h
126126Please respect copyright.PENANAdLDDaoK7Vi
*****126126Please respect copyright.PENANAAdKELCXvHv
126126Please respect copyright.PENANAeXXfhMmcI8
126126Please respect copyright.PENANA828t8oyqMW
126126Please respect copyright.PENANApKfWZ9K639
Tidak terasa sudah setengah tahun Rayhan tinggal di pesantren. Awalnya ia menolak keras ketika Ibunya meminta dirinya untuk tinggal di pesantren, karena Rayhan merasa pesantren bukanlah tempatnya. Tetapi setelah di bujuk oleh Zaskia, akhirnya Rayhan bersedia mondok di pesantren. Dan ternyata pesantren tidak seburuk yang ia pikirkan dulu.126126Please respect copyright.PENANAABacjpZNVS
126126Please respect copyright.PENANAJbszrRX2kP
Tata cara mengajar mereka kini lebih modern dan tentunya di padu dengan pelajaran agama yang memang lebih dominan dari pada pelajaran umum. Awalnya Rayhan memang sedikit ke sulitan untuk beradaptasi, tetapi Kak Zaskia dengan sabar menyemangati dan membimbingnya hingga akhirnya ia mulai terbiasa dengan lingkungan barunya yang ternyata sangat menyenangkan.126126Please respect copyright.PENANAdzNURFYdxJ
126126Please respect copyright.PENANALnG4E8ZDpd
Ya... Menjadi santri bukan hal yang menyedihkan, bahkan sangat menyenangkan. Apa lagi Rayhan kini tinggal berdua dengan Kakak kandungnya yang sudah sejak dulu ia kagumi. Bahkan mimpi basah pertamanya bersama Zaskia.126126Please respect copyright.PENANAI0RhTniv2Q
126126Please respect copyright.PENANAhTKlek22QB
Mereka baru saja selesai sarapan. Rayhan membantu Zaskia membawakan piring kotor menuju wastafel. Seperti biasanya mereka berbagi tugas. Zaskia mencucinya, sementara Rayhan membilas piring maupun gelas minuman mereka. Karena peralatan makan mereka yang tidak begitu banyak membuat pekerjaan mereka cepat selesai126126Please respect copyright.PENANAI4INPxp2El
126126Please respect copyright.PENANAyTdVN0yaj6
"Kak, aku pamit dulu ya!" Ujar Rayhan.126126Please respect copyright.PENANAueKeHImWQL
126126Please respect copyright.PENANAoGBelrMe54
Zaskia menganggukan kepalanya. "Rajin-rajin sekolahnya jangan bandel." Nasehat Zaskia, sembari memberikan tangannya untuk di cium Rayhan.126126Please respect copyright.PENANAFac45adV1e
126126Please respect copyright.PENANALXsFTHh2bE
Zaskia dapat merasakan betapa hangatnya bibir Rayhan ketika menyentuh punggung tangannya.126126Please respect copyright.PENANAno12IZgciH
126126Please respect copyright.PENANAENcT21Wu9r
"Iya Kak!" Jawab Rayhan.126126Please respect copyright.PENANAJqTxixr7da
126126Please respect copyright.PENANAFCmlTu1dtu
"Ini baru adik Kakak!" Ujar Zaskia senang.126126Please respect copyright.PENANAUiV6cdTHVo
126126Please respect copyright.PENANAVvRN8dc0nF
Wanita berusia 24 tahun tersebut, sempat mangantar Rayhan sampai ke depan pintu rumah mereka. Zaskia kembali masuk ketika bayangan Rayhan benar-benar menghilang dari dalam pandangannya.126126Please respect copyright.PENANADzWLkVq11N
126126Please respect copyright.PENANAhTQ5UXRqEi
Di jalan setapak, yang di lapisi krikil Rayhan melangkah gontai menuju rumah sahabatnya. Sesekali matanya berkeliaran memandangi beberapa santri wati yang tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sungguh Rayhan merasa begitu beruntung, karena rumah Kakaknya berada di kompleks putri, sehingga ia bisa setiap hari mencuci mata.126126Please respect copyright.PENANA0M87Idmmcx
126126Please respect copyright.PENANAdnP3S3LCdd
Ketika lagi asyik-asyiknya memandangi santri wati, tiba-tiba seseorang menegur Rayhan membuatnya terpaksa menghentikan langkah kakinya.126126Please respect copyright.PENANAqjrOTeOq4x
126126Please respect copyright.PENANAT1P7w33pZ4
"Kamu bisa bantu Ustadza Ray?" Tanya seorang wanita yang tengah berdiri sembari meluruskan pinggangnya. Tampak di hadapannya ada sebuah baskom yang berukuran besar, dan di dalamnya terdapat pakaian yang baru saja selesai di cuci.126126Please respect copyright.PENANAuNCpeoDeaK
126126Please respect copyright.PENANAZQcrGdiUmt
Rayhan menghampiri wanita berhijab ungu tersebut. "Apa yang bisa ana bantu Ustadza?" Tanya Rayhan.126126Please respect copyright.PENANAG2S7jSmxCW
126126Please respect copyright.PENANAHmMTDS4f1W
"Bantu Ustadza membawa baskom ini ke sana." Dewi menunjuk tiang jemuran yang berada tidak jauh dari Rayhan.126126Please respect copyright.PENANA8kSfRPurbj
126126Please respect copyright.PENANAVzaaS5XM01
Tanpa banyak bicara, Rayhan segera mengambil baskom tersebut, dan harus di akui baskom tersebut cukup berat. Rayhan yakin, kalau Ustadza Dewi sudah cukup lama tidak mencuci pakaiannya hingga bisa sebanyak ini.126126Please respect copyright.PENANAE4JZWavk3p
126126Please respect copyright.PENANAorVfJo2vt5
Rayhan membawa baskom tersebut dan meletakkannya di dekat tiang jemuran.126126Please respect copyright.PENANAONX7OgzPsB
126126Please respect copyright.PENANAQEtFQbIZn4
"Syukraan Ray!"126126Please respect copyright.PENANAD5zRdHIaRS
126126Please respect copyright.PENANAK9kSCzzaun
"Syukraan lak maratan uhkraa." Jawab Rayhan sembari tersenyum manis kearah Dewi.126126Please respect copyright.PENANAjIRYNyW29j
126126Please respect copyright.PENANAVhsZG69Y7G
"Boleh minta tolong lagi?"126126Please respect copyright.PENANAdcMxwoDmv9
126126Please respect copyright.PENANAArOPoPzuzq
Rayhan mengangguk cepat. "Tentu saja boleh Ustadza! Apa yang bisa ana bantu?" Tanya Rayhan, yang diam-diam tengah mengamati gamis Ustadza Dewi yang sedikit ngejiplak karena terkena percikan air.126126Please respect copyright.PENANAAdRH3nfDDR
126126Please respect copyright.PENANAdviG5Gk9dd
"Tolong temani Ustadza menjemur pakaian! Kamu bisa lihat sendiri kan? Banyak sekali yang harus di jemur." Keluh Dewi, ia menyeka keringat yang membasahi dahinya. Ya... Sudah satu Minggu ini pesantren Tauhid di guyur hujan deras, sehingga ia tidak ada satupun pakaian yang bisa ia jemur.126126Please respect copyright.PENANAes8Iv2tZNA
126126Please respect copyright.PENANAyff8iWj91H
Beruntung pagi ini cuaca cukup bersahabat. Dan Dewi berharap hari ini hujan tidak turun agar pakaiannya bisa cepat kering.126126Please respect copyright.PENANAMhTi2a4B9x
126126Please respect copyright.PENANAmFcpMVezRT
Rayhan mengerti, ia segera mengambil yang berat-berat terlebih dahulu seperti gamis milik Ustadza Dewi dan anaknya. Setelah memeras pakaian tersebut Rayhan menggantungkannya di tali jemuran yang terbuat dari kawat yang cukup tebal.126126Please respect copyright.PENANAV3mmVbLorI
126126Please respect copyright.PENANA8sXXgMUZ6d
"Kamu yang jemur, Ustadza yang memerasnya." Saran Ustadza Dewi.126126Please respect copyright.PENANA1aeIYYSBRi
126126Please respect copyright.PENANAbuUPu4c84D
Rayhan menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu Ustadza! Biar ana saja yang melakukannya." Ujar Rayhan, tapi Dewi tentu saja tidak tega kalau semuanya di lakukan Rayhan seorang diri.126126Please respect copyright.PENANAlOWrL02p1r
126126Please respect copyright.PENANAb94gEPSzua
"Tidak apa-apa Ray! Biar cepat selesai."126126Please respect copyright.PENANAVc6V8WQ7ZJ
126126Please respect copyright.PENANAx7UT3OSDV6
Ustadza Dewi menyampirkan jilbab lebarnya kebelakang, agar tidak menganggu. Lalu ia membungkuk untuk memeras pakaian miliknya. Dan pada saat bersamaan, Rayhan tengah melihat kearahnya. Mata Rayhan terbelalak, ketika ia tidak sengaja melihat belahan payudara Ustadza Dewi dari kancing gamis yang terbuka.126126Please respect copyright.PENANAOs36RE9c2w
126126Please respect copyright.PENANAeCDkty9TSs
Pemandangan indah tersebut tentu saja membuat Rayhan menjadi gugup. Tapi ia dengan cepat berhasil menenangkan dirinya. Tapi diam-diam Rayhan tetap mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi yang cukup menggoda kelakiannya.126126Please respect copyright.PENANADVcCIzhqwJ
126126Please respect copyright.PENANAxim5FPWDgX
"Terimakasih ya Ray! Kamu baik sekali." Puji Dewi, ia kembali memamerkan senyuman indahnya.126126Please respect copyright.PENANA6QhSa2vP3Q
126126Please respect copyright.PENANAgmhJwL5Bcn
Pundak Rayhan sedikit naik mendapat pujian dari salah satu Ustadza idolanya itu. "Bukankah Ustadza yang pernah mengajarkan ana kalau kita sesama muslim harus saling membantu satu sama lainnya." Jelas Rayhan, membuat Dewi merasa bangga akan perbuatan terpuji muridnya.126126Please respect copyright.PENANA6tuKRXrBK3
126126Please respect copyright.PENANAf6NQqDLZ6N
"Antum benar Ray! Orang yang suka membantu sesamanya akan mendapatkan pahala yang besar dari Tuhan." Tambah Dewi. Tapi Rayhan tidak begitu mendengarnya, ia terlalu fokus kearah payudara Ustadza Dewi.126126Please respect copyright.PENANAmuB36bUqJV
126126Please respect copyright.PENANArvEt8TAHCA
Wajar saja kalau Rayhan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan matanya. Mengingat wanita yang ada di hadapannya saat ini adalah seorang Ustadza yang selama ini selalu menjaga penampilannya dengan berpakaian yang sangat tertutup. Tetapi siapa yang menyangkah, ia malah mendapatkan kesempatan bisa melihat sepasang gunung kembar milik Ustadza Dewi.126126Please respect copyright.PENANAGolI3RAHJq
126126Please respect copyright.PENANAxgkk8YrAuE
Seperti pepatah yang mengatakan, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Dan itu terjadi kepada Rayhan. Aksinya yang suka mencuri pandang kearah belahan payudara Ustadza Dewi, akhirnya ketahuan juga.126126Please respect copyright.PENANAMEClSBZhaj
126126Please respect copyright.PENANArGuHYbexV1
Dewi menangkap basah mata Rayhan yang tengah melirik kearah belahan payudaranya. Tetapi bukannya menegur apa lagi marah, Dewi malah berfikir ingin memberi sedikit hadiah untuk Rayhan, karena pemuda tersebut sudah membantunya dengan tulus. Bagi Dewi tidak ada salahnya kalau dirinya sedikit berbagi.126126Please respect copyright.PENANAgfDAJU93Io
126126Please respect copyright.PENANARsb8kQGjDt
"Capek Ray!" Keluh Dewi, ia kembali merenggangkan pinggang.126126Please respect copyright.PENANAyPF76EG9b1
126126Please respect copyright.PENANAKsJfBfhrrH
Kemudian ia duduk beralaskan tanah, kedua lututnya ia lipat keatas sehingga bagian bawah gamisnya terbuka. Mata Rayhan terbelalak lebar ketika melihat isi yang ada di dalam gamis Ustadza Dewi.126126Please respect copyright.PENANA1cEQVrgFxq
126126Please respect copyright.PENANANpeavrUVem
Terlihat sepasang paha mulus Dewi yang tanpa cacat, dan kain segitiga berwarna hitam yang membalut selangkangannya. Keindahan yang terpampang di hadapannya, membuat tubuh pemuda itu menegang. Raut wajah Rayhan mendadak berubah, sementara nafasnya mulai terasa berat. "Gleeek..." Dengan bersusa paya Rayhan menelan air liurnya yang terasa hambar.126126Please respect copyright.PENANAy2XFSljG6o
126126Please respect copyright.PENANAI7DjCaZUGM
Gila... Benar-benar gila apa yang dilakukan Dewi. Sebagai seorang Ustadza seharusnya ia tidak menggoda muridnya, apa lagi dengan cara memamerkan auratnya di depan pria yang bukan muhrimnya. Tapi Dewi malah melakukannya, seakan ia tidak takut akan azab yang menimpa dirinya atas perbuatannya.126126Please respect copyright.PENANALTz06C43MF
126126Please respect copyright.PENANA9tpQemaWnk
Janganlah sesekali kalian mengumbar aurat, karena sesungguhnya, itu bagian dari syetan.126126Please respect copyright.PENANADVyvnobmN5
126126Please respect copyright.PENANADYs128PUSk
"Kok bengong?" Tegur Dewi.126126Please respect copyright.PENANASUyKTgr0SQ
126126Please respect copyright.PENANAKWPnui18vz
Rayhan tersentak sadar atas kekhilafannya. "Eh... Iya Ustadza, biar ana saja yang menyelesaikannya. Ustadza istirahat saja dulu." Saran Rayhan, Ustadza Dewi tersenyum sembari menyebarkan kedua kakinya hingga semakin terbuka.126126Please respect copyright.PENANA1TLXVm67sE
126126Please respect copyright.PENANA0GvhCXDKFQ
Rayhan berjongkok di depan Dewi sembari memeras pakaian Dewi yang masih basah. Tetapi matanya sesekali mengintip kearah selangkangan Ustadza Dewi yang terlihat gemuk.126126Please respect copyright.PENANAvYjraoC315
126126Please respect copyright.PENANA2U77nPx1dP
Satu persatu Rayhan menjemur pakaian Dewi, dan selama itu juga Rayhan merasa sangat tersiksa. Belum lagi ketika ia harus memegang dalaman Ustadza Dewi dan putrinya Nikita, dengan berbagai warna dan bentuknya yang terkadang aneh. Ada yang berenda, ada yang berbentuk seperti tali, kupu-kupu, dan ada juga yang di bagian bawahnya terbuka.126126Please respect copyright.PENANAk5Ku022Wgm
126126Please respect copyright.PENANAtHNvTKYWqc
"Akhirnya selesai juga." Rayhan mendesah puas.126126Please respect copyright.PENANAcobJJA2kvN
126126Please respect copyright.PENANAKa6Prgb80M
Dewi tersenyum lalu ia berdiri. Sekali lagi Rayhan melihat celana dalam Dewi untuk terakhir kalinya. "Terimakasih banyak Ray! Ustadza gak tau deh kalau gak ada kamu." Ujar Dewi, ia merasa puas atas pekerjaan Rayhan yang cukup rapi dalam menjemur pakaiannya di tiang jemuran.126126Please respect copyright.PENANAJ53UljhpIw
126126Please respect copyright.PENANAhxreBIDxnH
"Sama-sama Ustadza, saya senang bisa membantu Ustadza! Kalau nanti ada lagi yang bisa ana bantu, Ustadza bilang aja. Insyaallah ana akan bantu." Ujar Rayhan.126126Please respect copyright.PENANAcpZBzFZzk9
126126Please respect copyright.PENANAhlUOBZ3sK1
"Tentu, Ustadza akan memanggil kamu."126126Please respect copyright.PENANAZnyXiNKfFR
126126Please respect copyright.PENANA1o1C3cd9pi
"Kalau begitu ana pergi dulu Ustadza!" Pamit Rayhan.126126Please respect copyright.PENANAMgDh0g5fQV
126126Please respect copyright.PENANAmgNcq4TXLN
Dewi mengangguk. "Ya, hati-hati di jalan. Sekolah yang rajin biar bisa jadi orang besar." Nasehat Dewi.126126Please respect copyright.PENANAMvnqW8ajTM
126126Please respect copyright.PENANAECk68ts1Dj
"Insyaallah Ustadza."126126Please respect copyright.PENANARPNk5QRINc
126126Please respect copyright.PENANAhnjOceWeM2
Setelah kepergian Rayhan, Dewi memasukan tangannya kedalam gamisnya. Ia mendapatkan selangkangannya yang sudah terlalu basah. "Anak itu membuatku terangsang." Gumam Dewi. Ia tersenyum nakal.126126Please respect copyright.PENANARPFy8vGNM5
126126Please respect copyright.PENANAARoScT3H7U
*****126126Please respect copyright.PENANARL1yM2PT3g
126126Please respect copyright.PENANAQwTDbnOQHg
126126Please respect copyright.PENANATiPmuETkbr
126126Please respect copyright.PENANACqdakDvfsR
3 jam sebelumnya di tempat yang berbeda...126126Please respect copyright.PENANA9C3JzT6dJ1
126126Please respect copyright.PENANAXoILoXkDgc
Di dalam kamar berukuran 5X6 itu terdapat sepasang Suami Istri yang baru saja selesai beribadah. Laras melepas mukenanya, dan tidak lupa ia melipatnya agar rapi. Lalu meletakkan kembali mukena miliknya di gantungan khusus yang beradah di samping lemari besar pakaian miliknya.126126Please respect copyright.PENANA76CzQeZf9U
126126Please respect copyright.PENANAbHH2b4Tdmn
KH Umar tersenyum memandang Istrinya. Wanita yang telah menemaninya selama sepuluh tahun terakhir, setelah mendiang Istri pertamanya meninggal dunia.126126Please respect copyright.PENANA6zKhPAv4ak
126126Please respect copyright.PENANAYllWD2sE37
"Kenapa Bi?" Tanya Laras, setelah menangkap basah mata Suaminya yang tengah memandangi lekuk tubuh indahnya.126126Please respect copyright.PENANAMK68UdRxJN
126126Please respect copyright.PENANAgbw9Ol6CiC
KH Umar mendekati Istrinya, lalu memeluknya dari belakang. "Apakah Abi sudah tidak boleh memandang tubuh indah Umi." Bisik KH Umar di dekat telinga Istrinya.126126Please respect copyright.PENANAu0JXDE9dxx
126126Please respect copyright.PENANAuGm60hnFPx
"Boleh dong Bi! Kan Umi milik Abi." Laras memutar tubuhnya hingga mereka berhadap-hadapan.126126Please respect copyright.PENANAN12bJeJHS9
126126Please respect copyright.PENANA4pZdZmu7ee
Kedua tangan Laras membelai wajah keriput KH Umar yang di tumbuhi jenggot panjang yang mulai memutih di makan usia. Ya... Sekilas mereka berdua seperti anak dan orang tua, mengingat jauhnya perbedaan usia mereka berdua. Saat ini KH Umar sudah berusia 76 tahun, sementara Laras baru berusia 42 tahun.126126Please respect copyright.PENANADOse6XR1ap
126126Please respect copyright.PENANAvLibnJvyL5
KH Umar mendekatkan bibir hitamnya ke bibir merah Istrinya. Ia mengecup mesrah bibir Laras, dan Laras mencoba membalas lumatan bibir Suaminya.126126Please respect copyright.PENANAz6hKQ30iNo
126126Please respect copyright.PENANA8Vi9MbJNI7
Mereka berciuman selama beberapa detik. Kemudian KH Umar membawa Laras menuju ke pembaringan. Pria berusia 76 tahun itu menanggalkan sarungnya, sementara Laras menanggalkan celana tidurnya sekaligus dalamannya.126126Please respect copyright.PENANA82EbrHPt1o
126126Please respect copyright.PENANAwfUCIJWAxL
"Ayo Bi!" Ajak Laras.126126Please respect copyright.PENANAAisdwm6vX4
126126Please respect copyright.PENANA3ZDubuWyo6
KH Umar menindih tubuh Laras yang telah membuka kedua kakinya selebar mungkin. Tampak bibir KH Umar komat-kamit membaca doa. Selesai berdoa KH Umar menusukan kemaluannya yang sudah ereksi.126126Please respect copyright.PENANA6auLD3eH1r
126126Please respect copyright.PENANAe5rGEOFUC6
Laras dapat merasakan sedikit geli di kemaluannya ketika penis KH Umar masuk kedalam rongga kemaluannya.126126Please respect copyright.PENANAHYMROG3KkC
126126Please respect copyright.PENANAm1fX1YR49v
"Aahkk...!" Desah KH Umar, ketika merasakan jepitan vagina Istrinya yang terasa begitu sempit. Maklum saja, Laras belum pernah melahirkan, sehingga vaginanya masih terasa seret walaupun di masuki penis KH Umar yang tergolong kecil dan agak lembek.126126Please respect copyright.PENANAFceUh6hUF1
126126Please respect copyright.PENANA4o9m6k4vMU
Laras memejamkan matanya, berusaha menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua. Seiring dengan waktu wanita yang telah memasuki kepala empat itu akhirnya mulai terbakar birahi, membuat vaginanya menjadi semakin licin karena lendir kewanitaannya yang mulai basah.126126Please respect copyright.PENANAq40da0fcXv
126126Please respect copyright.PENANA4gezJiLRjJ
Tapi sayangnya rasa nikmat itu tidak bertahan lama. Baru beberapa menit KH Umar sudah tidak mampu mempertahankan permainannya. Tubuh tua itu menegang sesaat hingga akhirnya menumpahkan spermanya kedalam rahim Istrinya.126126Please respect copyright.PENANA4A58W54TZj
126126Please respect copyright.PENANAFYrsQTsZ62
"Terimakasih Umi." Ujar KH Umar sembari rebahan di samping Laras.126126Please respect copyright.PENANApfaawsmshG
126126Please respect copyright.PENANAl5I3arKFhC
Walaupun merasa kecewa, Laras tetap berusaha tersenyum semanis mungkin. Karena bagaimanapun juga, kepuasan suaminya menjadi prioritas baginya. "Sama-sama Abi." Jawab Laras sembari turun dari tempat tidurnya.126126Please respect copyright.PENANAe2mar0ET80
126126Please respect copyright.PENANAFXEsaG67SB
"Oh iya Umi, hari ini keponakan Abi mau ke rumah kita." Ujar KH Umar sembari memandang bulatan pantat Istrinya yang sedikit bergoyang ketika ia mengenakan kembali celana dalamnya. "Mungkin dia akan tinggal beberapa hari di rumah kita." Lanjut KH Umar.126126Please respect copyright.PENANAv6hr07WNQi
126126Please respect copyright.PENANAaHSnVJw2up
"Siapa Bi?"126126Please respect copyright.PENANATk0vzFhXEz
126126Please respect copyright.PENANAs7V4vVPZt6
KH Umar tampak mendesah. "Daniel Umi." Jawabnya.126126Please respect copyright.PENANAIq9tC6VREK
126126Please respect copyright.PENANAFe5pBdwxJp
"Ooo!" Bibir Laras membulat, sembari melepas baju piyama miliknya yang tampak basah karena keringat. "Aku bangunin Azril dulu ya Bi." Laras mengambil kimono miliknya dan memakainya. Tidak lupa ia juga mengenakan jilbab santai yang tidak begitu besar.126126Please respect copyright.PENANAGmIfm6Qsxs
126126Please respect copyright.PENANAiP39PpEzMO
Selepas kepergian Istrinya, KH Umar masih terlihat melamun. Sebenarnya ia tidak yakin untuk membiarkan Daniel tinggal bersama mereka untuk sementara waktu, mengingat Daniel adalah aib bagi keluarga besar KH Umar. Karena perselingkuhan Daniel dengan Ibu Tirinya, membuat saudara KH Umar meninggal dunia karena stres. Tetapi KH Umar juga tidak bisa menolak keponakannya tersebut, karena bagaimanapun juga Daniel masih keluarganya, apa lagi saat ini tidak ada satupun keluarga besarnya mau menampung Daniel yang baru keluar dari hotel prodeo.126126Please respect copyright.PENANAd6LyD4G1ze
126126Please respect copyright.PENANAO3FIGnwtTE
KH Umar berharap keponakannya itu mau berubah. Dan ia pikir Daniel berhak untuk mendapatkan kesempatan ke dua dalam memperbaiki dirinya. Semoga saja dengan Daniel tinggal di pesantren ia bisa menjadi pemuda yang lebih baik lagi.126126Please respect copyright.PENANAQI6kcCelEg
126126Please respect copyright.PENANAtqXB940viS
Sementara itu di kamar sebelah, Laras tengah duduk di pinggiran tempat tidur putranya yang tengah terlelap. Dengan perlahan ia mengusap lembut kening Azril.126126Please respect copyright.PENANAV7wjPNKt1z
126126Please respect copyright.PENANAqhQuDhZjIp
Walaupun anak remaja yang tengah tertidur di dekatnya bukanlah anak kandungnya. Tetap saja Laras sangat menyayangi dirinya seperti anak kandungnya sendiri. Dulu saat Azril masih kecil, Laras ikut merawat dan membesarkannya. Sehingga tidak heran, ketika Kakak nya meninggal, ia di minta untuk menggantikan posisinya menjadi Ibu Azril.126126Please respect copyright.PENANAgveFtjehtF
126126Please respect copyright.PENANAEvKWOjuZ7j
Laras menyandarkan punggungnya, sembari menatap kamar Azril yang selalu rapi. Di pojokan kamarnya terdapat meja belajar, dan rak buku yang tersusun sangat rapi.126126Please respect copyright.PENANAp4MV4WWeD9
126126Please respect copyright.PENANAj27uox5s4f
Sungguh Laras merasa bangga memiliki anak seperti Azril. Selain patuh terhadap orang tua, Azril juga anak yang berprestasi. Satu bulan yang lalu, mereka merayakan keberhasilan Azril yang telah berhasil menghafal tiga puluh Juzz. Rasanya sangat jarang menemukan anak seusia Azril bisa menghafal 30 juz.126126Please respect copyright.PENANAG9iFWFOq50
126126Please respect copyright.PENANAkafrbtwSeI
"Bangun Nak! Subuh dulu." Panggil Laras lembut.126126Please respect copyright.PENANAs93WwUeLFX
126126Please respect copyright.PENANAo7E6xFeZoV
Tubuh Azril menggeliat, dan sedetik kemudian ia membuka matanya. Laras menyambut pagi Azril dengan senyuman terbaiknya. Dan tanpa di sadari Laras, senyumannya membuat anak remaja tersebut menjadi salah tingkah.126126Please respect copyright.PENANAXM4HBn1WhE
126126Please respect copyright.PENANAOxWxlTNhJw
Azril segera bangun, ia duduk di atas tempat tidurnya sembari melihat kearah jam dinding kamarnya dengan motif Spiderman. "Astaghfirullah! Sudah setengah enam." Gumam Azril.126126Please respect copyright.PENANAu96zbQRq7b
126126Please respect copyright.PENANAHaV1jC4g2U
"Masih ada waktu!" Laras membelai anak rambut Azril.126126Please respect copyright.PENANA2chZZzqVlR
126126Please respect copyright.PENANAmFPFyM3ORD
Laras mengerti kenapa Azril akhir-akhir ini sering bangun terlambat. Sehingga ia memakluminya.126126Please respect copyright.PENANAWeMObJPEGN
126126Please respect copyright.PENANAwq8D9oakkU
Azril melihat kearah Ibu Tirinya. Dalam diam ia menelan air liurnya yang terasa hambar, ketika matanya menangkap siluet belahan payudara Laras diantara lipatan kimono yang di kenakan Laras. Sebagai anak remaja, sudah sewajarnya kalau Azril terangsang melihat pemandangan indah tersebut.126126Please respect copyright.PENANARsVbCasyGs
126126Please respect copyright.PENANASPjPdtl5zl
Tetapi karena Azril anak yang baik, ia cepat sadar akan kesalahannya. Buru-buru Azril membuang mukanya, ia menatap kaligrafi yang ada dinding kamarnya yang bercat putih.126126Please respect copyright.PENANAQw2cipyUjU
126126Please respect copyright.PENANAIkJaXro2Dq
"Kalau ngantuk tidur lagi aja sebentar." Suruh Laras. Ia merasa tidak tega melihat Azril menahan kantuk.126126Please respect copyright.PENANAjBU18fSjQl
126126Please respect copyright.PENANAsJCS206flC
Azril tersenyum. "Takut kebablasan Umi." Sahut Azril, tanpa melihat kearah Ibu Tirinya. Ia takut kembali khilaf, walaupun setan sudah berusaha membujuk dirinya untuk melihat kearah Laras yang pagi ini tampil seksi.126126Please respect copyright.PENANAl1yg3BN1XH
126126Please respect copyright.PENANAvW48SchM9O
Tiba-tiba Laras menarik tangan Azril, membuat tubuh Azril limbung dan jatuh kedalam pelukan Laras. Dan beruntungnya atau sialnya bagi Azril, wajahnya bersandar tepat diatas payudara Ibu Tirinya, benda empuk yang menjanjikan sejuta kenikmatan. Dari jarak yang begitu dekat Azril dapat mencium aroma tubuh Ibunya.126126Please respect copyright.PENANAqH0v6ZDubi
126126Please respect copyright.PENANAjncbjKHmE9
Laras yang tidak mengerti akan penderitaan Azril, malah mendekap kepala Azril, membuat nafas Azril menjadi tersengal-sengal. Seumur hidupnya, baru kali ini wajahnya menyentuh payudara Laras.126126Please respect copyright.PENANALdUuCcXKmd
126126Please respect copyright.PENANAjeux09SHhP
Azril membuka matanya, dengan tatapan tidak percaya, ia dapat melihat jelas belahan bongkahan payudara Laras yang memang tidak mengenakan bra untuk melindungi payudaranya yang berukuran 36E. Bahkan ia bisa melihat puting Laras yang berwarna kecoklatan sebesar biji kacang.126126Please respect copyright.PENANAYK9rveCXA2
126126Please respect copyright.PENANAqF9qqyvSc9
Buru-buru Azril menurunkan pandangannya, dan kali ini ia di suguhi pemandangan yang tidak kalah indahnya. Sepasang paha mulus beserta gundukan vagina Laras yang masih tersimpan di balik kain segitiga berwarna hitam yang telah lecek. Lagi Azril menelan air liurnya. Sungguh ia tidak menyangkah, kalau sepagi ini akan di suguhi pemandangan yang begitu indah, sekaligus menyesatkan.126126Please respect copyright.PENANA5XZmNO4Ogt
126126Please respect copyright.PENANALwCYBARGfm
"Hafalan... Hafalan... Hafalan..." Azril bergumam pelan. Ia percaya salah satu yang merontokkan hafalan salah satunya adalah hawa nafsu.126126Please respect copyright.PENANABA0a3MToEY
126126Please respect copyright.PENANAVZoExE4AVm
Laras mengecup lembut ubun-ubun kepala Azril. "Gimana hafalan kamu sayang?" Tanya Ashanty, ia sama sekali tidak sadar, kalau sikapnya yang bermaksud ingin membuat Azril merasa nyaman, malah membuat anak remaja itu menderita.126126Please respect copyright.PENANAHgkhUo9Pod
126126Please respect copyright.PENANA8wjVeyH68X
"Al-alhamdulillah U-Umii, masih lancar!" Jawab Azril gugup.126126Please respect copyright.PENANAVP4apTNMIV
126126Please respect copyright.PENANA7Cuga0789X
"Yang sulit dari menghafal itu, bukan waktu menghafalnya, melainkan menjaganya sayang! Karena itu kamu harus menjaga hafalan kamu dengan baik." Jemari Laras membelai wajah Azril, sembari menatapnya.126126Please respect copyright.PENANA06afI9RTm8
126126Please respect copyright.PENANADJoGg7nwF6
"Iya Umi, insyaallah Azril akan menjaganya." Jawab Azril ragu. Ia tidak yakin bisa mempertahankan hafalannya, kalau Ibu Tirinya tidak juga melepaskan dirinya.126126Please respect copyright.PENANAkKicpwvRxD
126126Please respect copyright.PENANARolsnUxglL
Sebenarnya Azril ingin sekali meminta Laras untuk berhenti memeluknya. Tetapi ia takut Ibunya akan tersinggung. Tetapi kalau dia hanya diam saja, ia juga tidak yakin bisa menjaga pandangannya lebih lama lagi, karena penampilan Laras yang seksi seakan menari-nari di kelopak matanya, walaupun ia sudah memejamkan matanya.126126Please respect copyright.PENANA4f8o4DJoXs
126126Please respect copyright.PENANAb7QsIB0fq2
126126Please respect copyright.PENANAbCRh2beAEO
126126Please respect copyright.PENANAOANhZopxT6
126126Please respect copyright.PENANA4x1J3f3yVK
126126Please respect copyright.PENANA9VLDXHn7gP
*****126126Please respect copyright.PENANAvRk5SFrl51
126126Please respect copyright.PENANAqARawWunVs
126126Please respect copyright.PENANAlqVYgZxgI5
126126Please respect copyright.PENANA4ikbu8htJM
"Aurel, jangan lari..."126126Please respect copyright.PENANAU3YjubVhOQ
126126Please respect copyright.PENANADOTLWESV3T
Di koridor asrama tampak dua anak remaja putri tengah berlarian, saling kejar-kejaran, membuat salah satu dari mereka bertiga hanya menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan kedua sahabatnya yang seakan tidak pernah lelah bercanda satu sama lainnya. Dinda menutup kitabnya.126126Please respect copyright.PENANA90xvwwQ8LZ
126126Please respect copyright.PENANAcvI6T8qW1c
Ia menghampiri Aurel dan Asyifa yang tengah bergulat di lantai koridor asrama. Mereka berdua saling menggelitik satu sama lainnya.126126Please respect copyright.PENANA8t4cOISuR0
126126Please respect copyright.PENANATebRCpwUJP
"Astaghfirullah! Kalian berdua ini sudah keterlaluan, tidak mencerminkan akhlak seorang muslimah." Ujar Dinda, menceramahi kedua sahabatnya yang malah cengengesan.126126Please respect copyright.PENANAOB0dMlPNIh
126126Please respect copyright.PENANA8WPywp9K9w
"Eh Ustadza." Ujar Asyifa. Ia memperbaiki roknya yang tersingkap.126126Please respect copyright.PENANAvZ9fAU6bef
126126Please respect copyright.PENANAl5BDkQpCSN
Aurel berdiri, lalu dengan gerakan cepat ia meremas payudara Asyifa, membuat gadis cantik itu terpekik kaget. "Aurel... Sini aku mau balas." Panggil Asyifa, tetapi gadis yang di panggilnya itu sudah cukup jauh darinya.126126Please respect copyright.PENANAgIgbYeeREI
126126Please respect copyright.PENANAIkuAGE6c7f
"Astaghfirullah! Bisa stres aku melihat kalian berdua." Omel Adinda.126126Please respect copyright.PENANAEjeNkgsIq9
126126Please respect copyright.PENANAoki2HDWEmL
Melihat Adinda yang mulai serius, mereka berdua kompak berhenti untuk saling mengganggu. Ya... Bagaimanapun juga mereka menganggap Adinda seperti Kakak, mengingat Adinda memang lebih tua setahun dari mereka. Selain itu sikap Adinda lebih dewasa di bandingkan mereka berdua.126126Please respect copyright.PENANASEPRT1SJEW
126126Please respect copyright.PENANAOBrtH4NSL5
Aurel mendekat, ia berdiri di samping Adinda yang sesekali menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka berdua, yang tidak jarang membuatnya setres.126126Please respect copyright.PENANAjN5R1sw7ES
126126Please respect copyright.PENANADiWFZFjepu
"Kalian sudah besar, tidak baik bercanda seperti itu." Nasehat Adinda. Walaupun apa yang mereka lakukan hanya sebatas bercanda, tetapi tetap saja bagi Adinda yang mereka lakukan sebuah perbuatan tabu.126126Please respect copyright.PENANA6iba6NNu5f
126126Please respect copyright.PENANA4FYhyRDxhF
"Iya Umi!" Jawab mereka serempak.126126Please respect copyright.PENANA4Z60g6AQ2m
126126Please respect copyright.PENANAQoy5NQPOPB
"Sudah hampir jam tujuh, mau sekolah gak?" Tegas Adinda. Aurel dan Asyifa saling pandang.126126Please respect copyright.PENANAefIRV5IX3G
126126Please respect copyright.PENANAGTu6aO9bg5
"Iya Umi."126126Please respect copyright.PENANASRK5VJNqD4
126126Please respect copyright.PENANAs3V74oyxgr
"Yuk." Ajak Adinda sembari menghela nafas.126126Please respect copyright.PENANAbHjEe5HSCo
126126Please respect copyright.PENANA7C2mY6VIxO
*****126126Please respect copyright.PENANA3toGw6NIj8
126126Please respect copyright.PENANAtihRkvtzeg
126126Please respect copyright.PENANAlIlxPg35IY
126126Please respect copyright.PENANA0nr67rwzY3
Teng... Teng... Teng...126126Please respect copyright.PENANAboV1Vm4BS9
Bertepatan dengan suara bel tanda masuk sekolah, Rayhan, Doni, Azril, Nico dan santri lainnya bergegas masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Rayhan dan Azril duduk di depan sementara Doni dan Nico duduk di belakang.126126Please respect copyright.PENANA4F4GLAMrg9
126126Please respect copyright.PENANARRMtw83MqI
Tidak lama kemudian seorang wanita cantik dengan kaca mata minusnya masuk kedalam kelas. Tidak lupa ia mengucapkan salam, yang di jawab kompak oleh murid-muridnya. Ia duduk di kursinya sembari membuka daftar absen. Satu persatu nama yang di absensi ia panggil. Sebagian besar muridnya hadir, tetapi ada sebagian kecil yang tidak bisa mengikuti kelas.126126Please respect copyright.PENANABlNyNE42e8
126126Please respect copyright.PENANAIvasA7wMeU
Setelah agenda formal itu selesai, suasana kelas mendadak hening dan mencekam. Beberapa Santri terlihat tertunduk lesu, dengan keringat dingin yang membasahi tubuh mereka, dan beberapa lagi terlihat sibuk membuka kitab mereka.126126Please respect copyright.PENANANchqP6k6oS
126126Please respect copyright.PENANA6mF4pidWfg
Ustadza Anita turun dari kursinya, ia mengedarkan pandangannya kearah muridnya yang terlihat pucat pasi. Hanya ada beberapa santri saja yang terlihat tenang.126126Please respect copyright.PENANApoXZtfUm69
126126Please respect copyright.PENANAnMJ9z5NUA1
"Woi!" Bisik Doni.126126Please respect copyright.PENANA9tLOgXRMBt
126126Please respect copyright.PENANAUoSZmfBoqz
Rayhan menoleh ke belakang. "Apa?" Jawab Rayhan dengan berbisik juga.126126Please respect copyright.PENANAsQ36xeAzpi
126126Please respect copyright.PENANAwH5iSrr6g5
"Lo udah hafal?"126126Please respect copyright.PENANAAOQ6GwADAJ
126126Please respect copyright.PENANA5LWpEghKUX
"Belum, Lo?" Doni menggelengkan kepalanya.126126Please respect copyright.PENANAaJCqoGWZb8
126126Please respect copyright.PENANAFzBZU068eM
Rayhan bernafas lega, setidaknya ia punya teman berdiri nanti dan menerima hukuman bersama-sama. Sementara Azril, rasanya tidak mungkin ia tidak hafal, mengingat sahabatnya yang satu itu sangat rajin dan ia juga cepat menghafal.126126Please respect copyright.PENANA0olhV6cMpw
126126Please respect copyright.PENANAxqThWLRbgW
Ustadza Anita menghela nafas, sebelum mengucapkan kalimat pamungkasnya. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Suara Ustadza memang terdengar pelan, tetapi sangat tajam menusuk bagaikan pedang di hati para Santri yang belum hafal.126126Please respect copyright.PENANAyy7F5zJ4mZ
126126Please respect copyright.PENANAgWVuPcgxPa
Satu persatu Santri maju ke depan kelas, tak ketinggalan Doni dan Rayhan, memang selalu menjadi langganan.126126Please respect copyright.PENANAo1BkgSQ9We
126126Please respect copyright.PENANAfEVA9JaFqy
Ustadza Anita menggelengkan kepalanya, melihat murid-muridnya yang berjumlah delapan orang telah siap menerima hukuman darinya. Ia kembali melihat kearah santri lainnya yang masih duduk bangku mereka masing-masing. Anita tersenyum tipis, melihat sisa muridnya yang kurang lebih dua puluh orang.126126Please respect copyright.PENANAKERPvzJcyt
126126Please respect copyright.PENANAOcUR1D2G2h
"Jadi yang masih duduk sudah hafal semua?" Tanya Anita.126126Please respect copyright.PENANAMufe60xxwT
126126Please respect copyright.PENANAUE56FykBR6
"Sudah Bu!" Jawab mereka kompak.126126Please respect copyright.PENANATvFSR1h8wV
126126Please respect copyright.PENANAYLagfuKPDE
Ustadza Anita kembali duduk di kursinya. "Kalau ada yang tidak hafal, maka hukumannya akan semakin berat! Ustadza tanya sekali lagi." Hening sejenak. "Bagi yang belum hafal, silakan berdiri di depan kelas." Ulangnya, sembari menatap satu persatu wajah muridnya yang terlihat tegang.126126Please respect copyright.PENANAeuv3fd5eXF
126126Please respect copyright.PENANAx1Sx2VBJGu
Sekitar lima menit berlalu, belum ada satupun santri yang beranjak dari kursinya. Itu artinya sudah tidak ada lagi Santri yang belum hafal. Tetapi ketika Ustadza Anita hendak mengetes mereka, tiba-tiba seorang santri menggeser kursinya, lalu berjalan dengan wajah tertunduk menuju depan kelas.126126Please respect copyright.PENANACZAFgeYo7c
126126Please respect copyright.PENANAlZvoxNx2Kn
Rayhan dan Doni kompak saling pandang, lalu pandangan mereka tertuju kearah Azril yang tengah melangkah gontai menuju barisan para pesakitan.126126Please respect copyright.PENANAWAd0P82yUs
126126Please respect copyright.PENANAgdx0R9OqBv
"Azril!" Lirih Ustadza Anita.126126Please respect copyright.PENANAM8tFNqHKDC
126126Please respect copyright.PENANA3gc9ILRvTG
Ternyata bukan hanya Rayhan dan Doni saja yang sulit percaya kalau sahabat karib mereka yang semester lalu juara kelas bisa berada di barisan pesakitan. Ustadza Anita pun sulit untuk percaya, mengingat Azril selama ini di kenal sebagai anak yang pintar, dan selalu bisa menghafal setiap hafalan yang di berikan kepadanya.126126Please respect copyright.PENANAvIL0lLPkJ1
126126Please respect copyright.PENANAMswj5sCUMC
Azril sadar kalau dirinya saat ini mendadak menjadi pusat perhatian teman-temannya, tetapi ia tidak mengubrisnya.126126Please respect copyright.PENANARFVtLVFntQ
126126Please respect copyright.PENANAwomijV1yAu
Sebenarnya semalam Azril telah menghafal hafalan yang di berikan Ustadza Anita. Tetapi entah kenapa, tiba-tiba ia sulit mengingat hafalannya. Mungkinkah karena kejadian tadi? Bisa jadi... Karena Azril sendiri berfikir seperti itu. Setiap kali ia ingin fokus mengingat hafalannya, secara tiba-tiba kemolekan tubuh Ibunya terbayang di dalam benaknya.126126Please respect copyright.PENANAciNI7wuabP
126126Please respect copyright.PENANAcXZKZUI0k5
*****126126Please respect copyright.PENANA3xeTYdvqau
126126Please respect copyright.PENANADwVr8N1dZv
126126Please respect copyright.PENANAoYmlCH0u0O
Ketika jam menunjukan pukul sembilan pagi, lonceng kembali berdentang, menandakan jam istirahat pertama. Beberapa siswa berhamburan keluar kelas, ada yang ke asrama, duduk di taman, perpustakaan dan ada juga ke tempat pavorit mereka, kantin sekolah.126126Please respect copyright.PENANA2vrnkcTmvW
126126Please respect copyright.PENANAjxhfTf2dom
Pesantren Al Tauhid memiliki dua kantin, satu khusus santri perempuan dan satunya lagi di khususkan untuk santri laki-laki. Kantin mereka memang di pisah, sama halnya dengan kelas maupun asrama mereka. Sehingga sulit bagi mereka untuk berinteraksi secara langsung ketika berada di dalam lingkungan pesantren.126126Please respect copyright.PENANAekiiO4I4Uo
126126Please respect copyright.PENANAjr0KldDjoi
Dan di sanalah Zaskia bersama dua rekannya sesama Ustadza menghabiskan waktu istirahat.126126Please respect copyright.PENANAbDgyeG3dAT
126126Please respect copyright.PENANAAnZET0dd2e
Sembari menikmati sepiring bakso Mang Solihin, mereka bercengkrama ringan, membaur dengan para santri wanita dan beberapa Ustadza.126126Please respect copyright.PENANAWbqz076ZsY
126126Please respect copyright.PENANA3EGQProPYG
"Mau sampai kapan Uhkti melajang?" Pertanyaan menohok itu meluncur deras dari sahabat baiknya Julia. Zaskia yang tengah mengunyah pentol bakso miliknya, nyaris saja memuntahkan kembali makanannya.126126Please respect copyright.PENANAlPiN08P7Y9
126126Please respect copyright.PENANAOrXwCVJxQT
Nabila yang merasa kasihan menyikut lengan Julia. Ia merasa pertanyaan frontal seperti itu bisa di sampaikan dengan cara yang lebih tepat. Walaupun sebenarnya ia juga ingin menanyakan hal yang sama, mengingat usia Zaskia yang sudah 24 tahun, sangat layak bagi wanita berhijab merah muda itu untuk segera menikah.126126Please respect copyright.PENANAKiAqkRN5tT
126126Please respect copyright.PENANAUWDs5Sh5h3
Zaskia tidak langsung menjawab pertanyaan yang sering sekali mampir kepadanya. Karena pada dasarnya, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa dirinya masih ingin melajang.126126Please respect copyright.PENANA7rQ7skhOCE
126126Please respect copyright.PENANAO543mf0hOE
Wanita secantik Zaskia, tentu tidak sulit baginya untuk mencari pasangan. Sudah banyak para Ikhwan yang datang kepadanya dan mengajukan proposal ta'aruf, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang di terima Zaskia. Selalu saja ada alasan, bagi Zaskia untuk menolak mereka.126126Please respect copyright.PENANAqcuKATgTWy
126126Please respect copyright.PENANA0EgL9JqJo1
"Jodohnya belum ada!" Jawab Zaskia singkat.126126Please respect copyright.PENANAkgyF2kApDS
126126Please respect copyright.PENANAOAFCLWJD31
Julia menghela nafas, sembari mengaduk kopi cappucino yang ada di depannya. "Jodoh juga harus di usahakan Uhkti. Ingat, Allah tidak akan merubah nasib kaumnya, kecuali kaumnya yang mau berubah." Nasehat Julia, ia mengangkat gelas dan menyeruput kopinya.126126Please respect copyright.PENANAxWkmKxjpX6
126126Please respect copyright.PENANAlBVQQsh2LC
"Benar Za! Junior kita aja sudah banyak yang menikah." Jelas Nabila, yang setahun lalu melepas masa lajangnya.126126Please respect copyright.PENANAtXuodKwnwz
126126Please respect copyright.PENANASIsKpb7L8Z
"Bukannya ana belum mau menikah Uhkti, hanya saja, belum menemukan sosok yang layak untuk menjadi pemimpin rumah tanggaku nanti."126126Please respect copyright.PENANAHyO3DzSFUF
126126Please respect copyright.PENANAYYbg0LiKEZ
"Laki-laki yang seperti apa yang Uhkti inginkan untuk menjadi pendamping Uhkti?" Tanya Julia heran, dengan sikap sahabatnya. Selama ini yang mencoba mendekati Zaskia bukan pria sembarangan, mereka adalah pria-pria pilihan yang keislamannya tidak bisa di ragukan lagi.126126Please respect copyright.PENANALnkZpBqGmw
126126Please respect copyright.PENANABVx3FVqp2z
Zaskia diam sejenak, ia mengedarkan pandangannya kearah sepasang kucing yang tengah kawin di pojokan kantin. Tanpa sadar, sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman.126126Please respect copyright.PENANAoO8SUv0mFr
126126Please respect copyright.PENANA1w1DR2GTU5
Sebenarnya Zaskia sadar betul, kalau manusia di ciptakan berpasang-pasangan untuk melengkapi iman mereka. Hanya saja, untuk saat ini Zaskia merasa belum siap untuk membuat komitmen dengan seseorang pria. Ia ingin melihat Adik kandungnya sukses terlebih dahulu, sebelum membuat komitmen. Karena dirinya takut, kalau ia memiliki pasangan hidup, perhatiannya terhadap Rayhan akan berkurang.126126Please respect copyright.PENANAYg9OXePtvp
126126Please respect copyright.PENANAu83m46qSOd
"Kucing aja ada pasangannya? Kamu kapan?" Ledek Julia. "Mau sampai kapan memek kamu menganggur!" Lanjut Julia, kali ini ia berbicara dengan nada yang sebenarnya tidak layak di ucapkan oleh Ustadza seperti Julia.126126Please respect copyright.PENANAGN2hQewuBL
126126Please respect copyright.PENANAjoxziWwPar
Nabila yang duduk di sampingnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Keluar dah sifat asli." Celetuk Nabila, sembari melirik kearah sahabatnya.126126Please respect copyright.PENANAIW0VZMYg75
126126Please respect copyright.PENANA08mGkEtrUw
"Astaghfirullah Mbak! Gak ada kalimat yang lebih bagus." Singgung Zaskia, ia benar-benar tidak mengerti dengan sahabatnya yang satu itu. "Seperti bukan seorang muslimah." Nyinyir Zaskia.126126Please respect copyright.PENANAJLd2uZwYyd
126126Please respect copyright.PENANALzrEoZu5K2
"Habis aku sebel sama kamu Za!"126126Please respect copyright.PENANApuSR81cyQg
126126Please respect copyright.PENANAIfUoZjdlUs
Zaskia meletakan kedua tangannya diatas meja kantin. "Sebel kenapa? Ana belum menikah, karena memang belum bertemu sosok yang tepat. Ana yakin, uhkti pasti tidak ingin melihat Ana menyesal nantinya, karena terburu-buru mencari pasangan hidup." Jelas Zaskia, membuat Julia tidak bisa berkata-kata lagi.126126Please respect copyright.PENANAzcqBYt3eNu
126126Please respect copyright.PENANA9SvZ4Pvskp
"Sudah-sudah, kita ngobrolin yang lain aja." Lerai Nabila.126126Please respect copyright.PENANAOx29NixCzI
126126Please respect copyright.PENANAbYuXKm8A2b
Julia menghela nafas perlahan, sembari menegakan punggungnya. "Uhkti benar, bagaimanapun juga kita tidak boleh terburu-buru mencari pasangan hidup!" Getir Julia, wajah cantiknya menggambarkan kesedihan yang mendalam.126126Please respect copyright.PENANALqW3ebGb1Y
126126Please respect copyright.PENANAf0asvsWbJ7
"Alhamdulillah kalau Uhkti mengerti." Zaskia tersenyum manis. Membuat pria manapun pasti akan oleng imannya kalau melihat senyuman Zaskia.126126Please respect copyright.PENANAmB9UrfincX
126126Please respect copyright.PENANAKI9HnSvteh
Mereka kembali melanjutkan makan siang mereka, sembari mengobrol ringan. Sementara Julia lebih banyak diam. Wanita berusia 33 tahun itu sangat menyesal karena sempat memaksa sahabatnya untuk segera menikah, dan melupakan masa lalunya yang penuh penyesalan. Andai saja dulu ia tidak terburu-buru memilih pasangan, mungkin ia tidak perlu merasakan penyesalan sampai detik ini.126126Please respect copyright.PENANAZL66KiIIh1
126126Please respect copyright.PENANA01vTqR7fGA
Obrolan mereka terhenti, ketika suara dentang lonceng kembali berkumandang. Habis ini Zaskia dan Nabilla masih ada kelas. Sementara Julia memutuskan pulang ke rumahnya. Karena jadwal mengajarnya kosong.126126Please respect copyright.PENANA2WWYkrTIMQ
126126Please respect copyright.PENANAZ1JBwL541t
*****126126Please respect copyright.PENANAVU6kSaPgyY
126126Please respect copyright.PENANAXOi2ohqlnV
126126Please respect copyright.PENANALqcnnMjOqy
126126Please respect copyright.PENANA1UcgtSePwl
Suara azan berkumandang melalui Manara masjid yang menjulang tinggi. Suara sang Muazin yang begitu merdu, mampu menggetarkan hati siapapun yang mendengarkannya dengan khusuk. Tidak lama kemudian, beberapa santri dan ustadz-ustadza berbondong-bondong menuju masjid. Dalam sekejap masjid di penuhi oleh orang-orang yang ingin melaksanakan ibadah.126126Please respect copyright.PENANAqq6tFeyUyJ
126126Please respect copyright.PENANAC4l81FlP2P
Di tempat yang berbeda, terlihat seorang pemuda berdiri di depan sebuah rumah. Sesekali wajahnya meringis menahan hawa panas matahari yang menerpa wajahnya.126126Please respect copyright.PENANASQMScL8tlI
126126Please respect copyright.PENANAeyAVs3A5qz
Sudah hampir setengah jam lamanya ia berdiri di depan pintu seorang diri. Menahan hawa panas yang membakar kulitnya, membuatnya mendumel kesal. Ingin rasanya ia segera meninggalkan rumah tersebut, tetapi sayangnya ia tidak memiliki tujuan lain.126126Please respect copyright.PENANA3S0QpHIYXN
126126Please respect copyright.PENANAIdTCv43AwZ
Tok... Tok... Tok...126126Please respect copyright.PENANAhPEfn81rc4
126126Please respect copyright.PENANAJczvzi26Yj
"Assalamualaikum!" Panggilnya untuk ke sekian kali.126126Please respect copyright.PENANA2udBL8Nt6w
126126Please respect copyright.PENANAVCeUgrKBxb
Lima menit kemudian pintu itu akhirnya terbuka. Tampak seorang wanita paruh baya berparas cantik keluar dari dalam rumahnya. Wanita tersebut adalah Laras, istri dari pimpinan Ma'had Al Tauhid. Di usianya yang sudah berkepala empat, ia masih terlihat begitu cantik. Dan kecantikannya mampu menghipnotis pemuda yang ada dihadapannya saat ini.126126Please respect copyright.PENANApu9AlYZMD2
126126Please respect copyright.PENANA3k6psd4gxN
Butuh waktu beberapa detik untuk mengembalikan kesadaran Daniel.126126Please respect copyright.PENANAMMsIxTE6yQ
126126Please respect copyright.PENANAv1m1R6n84q
"Waalaikumsalam! Daniel?" Ujar Laras.126126Please respect copyright.PENANAXFetYRGETd
126126Please respect copyright.PENANAZFaXzGb4aB
Pemuda itu tersenyum lega. "Iya Tante, ini saya Daniel." Ujar Daniel sembari menyalami tangan Laras. Bibir tebalnya mencium hangat punggung tangan Laras.126126Please respect copyright.PENANAR0b7thlwL0
126126Please respect copyright.PENANAxNMJO4LECS
"Subhanallah, sekarang kamu terlihat semakin tampan, terakhir kita ketemu kamu masih terlihat kudel." Laras tertawa renyah, ia tidak menyangkah kalau Daniel akan tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan.126126Please respect copyright.PENANAspmF4kxvSj
126126Please respect copyright.PENANAFI7XCSOCFR
Daniel tersenyum senang mendengarnya. "Tante juga masih terlihat sangat cantik!" Balas Daniel.126126Please respect copyright.PENANAYo9Cd3vtNj
126126Please respect copyright.PENANAyKiBUlvv0k
"Bisa saja kamu Dan!"126126Please respect copyright.PENANAn1sALfVhAC
126126Please respect copyright.PENANAD9r7SyrByz
"Bener kok Tante, tadi saya kira anaknya Tante yang keluar menyambut saya, eh... Gak taunya Tante sendiri."126126Please respect copyright.PENANAF8XiiVynd8
126126Please respect copyright.PENANAgECKosXLfv
Laras tertawa semakin keras, ia tidak menyangkah kalau dirinya ternyata masih begitu cantik. Sebagai seorang wanita sudah sewajarnya kalau ia merasa senang karena di sejajarkan dengan anak remaja.126126Please respect copyright.PENANAcMaRh6cWZ0
126126Please respect copyright.PENANAjkyXReKtC7
"Uda ah ngegombalnya, nanti Tante malah terbang lagi." Ujar Laras sembari tersenyum manis. "Gimana kabar kamu Dan?" Tanya Laras, mengalihkan pembicaraan.126126Please respect copyright.PENANAhe0FiWzNZV
126126Please respect copyright.PENANAhUhIVn7ggi
"Alhamdulillah, baik Tante, kabar Tante sendiri bagaimana?" Tanya Daniel sopan. Tapi sayang, matanya tidak sesopan mulutnya. Diam-diam mengamati wajah cantik Istri dari KH Umar yang berseri indah, bagaikan bunga mawar yang tengah mekar. Ia berfikir betapa beruntungnya kalau dirinya bisa meniduri wanita yang ada di hadapannya saat ini.126126Please respect copyright.PENANA2CigQdAOk9
126126Please respect copyright.PENANA3Raipe3H8i
Matanya turun menuju sepasang gunung kembar yang terbungkus rapi di balik hijab hitam yang di padu dengan gamis berwarna coklat muda.126126Please respect copyright.PENANAdbd9xnovwz
126126Please respect copyright.PENANAanlIp58JFW
Laras sama sekali tidak menyadari kenakalan Daniel yang berani memandangi kemolekan sepasang gunung kembar miliknya yang amat ia banggakan.126126Please respect copyright.PENANAWqnWIX3MVf
126126Please respect copyright.PENANA2aGtIJoHIo
"Alhamdulillah, Tante juga baik! Ayo masuk dulu Dan. Gak enak ngobrol di luar." Ajak Laras.126126Please respect copyright.PENANA0TFCD7kzGa
126126Please respect copyright.PENANAXS6sI6LTpg
"Iya Tan."126126Please respect copyright.PENANA24eHb1ujc8
126126Please respect copyright.PENANAlWAGAex8cm
******126126Please respect copyright.PENANAVlBX8ondxc
Amanda126126Please respect copyright.PENANAzOHug6J9oz
126126Please respect copyright.PENANAkrR98ape8M
Rika126126Please respect copyright.PENANAvCqJMaTyNC
126126Please respect copyright.PENANAfr1waW0TaX
Gita126126Please respect copyright.PENANAa0x0LCSX54
126126Please respect copyright.PENANAH8ZhGrZN3u
Langit yang tadinya berwarna biru cerah kini telah berganti warna menjadi warna jingga. Angin bertiup pelan, menggulung debu-debu jalanan, dan beberapa plastik bekas ikut tertiup perlahan.126126Please respect copyright.PENANAuUzPszYufo
126126Please respect copyright.PENANAwKV7KOsYrr
Di sebuah lapangan yang tidak begitu besar, tampak dua orang santri wati yang tengah bermain badminton. Seorang lagi duduk di pinggir lapangan sembari menjadi wasit dadakan.126126Please respect copyright.PENANATrGQhgGkcU
126126Please respect copyright.PENANAdgdfuAgufO
"Tadi masukkan?" Protes Gita.126126Please respect copyright.PENANA57ERdGse0Q
126126Please respect copyright.PENANAYT651bOtCY
Rika ikut menghampiri Amanda yang menjadi wasit dadakan. "Tadi melewati garis line kok." Sengit Rika tidak mau kalah, Amanda hanya melongok bingung.126126Please respect copyright.PENANAOjFYsPLGny
126126Please respect copyright.PENANA7eDw4Bzi6k
"Buta ya mata kamu."126126Please respect copyright.PENANAwAqlzsGIMk
126126Please respect copyright.PENANAuBYWzMtzf9
"Enak aja! Tadi benaran gak masuk." Jawab Rika berkacak pinggang sembari mengembungkan pipinya, hingga ia terlihat sangat menggemaskan.126126Please respect copyright.PENANAcV9V9ymAPE
126126Please respect copyright.PENANAtclsRz4tjM
Amanda segera berdiri sembari menepuk-nepuk pantatnya yang kotor terkena debu. "Di sini gue wasitnya, kalian gak usah ribut." Lerai Amanda, seakan dirinya memang seorang wasit proposional.126126Please respect copyright.PENANAegaytTI492
126126Please respect copyright.PENANATO3JfnpvPC
"Jadi keputusannya apa?" Tanya Rika.126126Please respect copyright.PENANALkpe9jn8QA
126126Please respect copyright.PENANAjvcs41WXJ0
"Masuklah..." Ujar Gita semangat.126126Please respect copyright.PENANADcsoCNAM6Y
126126Please respect copyright.PENANAYitphinfNK
Rika menyikut Gita kesal, Amanda yang melihat kedua sahabatnya hanya mendesah pelan sembari menggelengkan kepalanya. "Hmmm... Ini agak sulit, soalnya tadi kurang jelas masuk apa gak." Ujar Amanda.126126Please respect copyright.PENANATELRAlUL1w
126126Please respect copyright.PENANAGMmHD1nfw9
"Tadi tuh gak masuk, bolanya keluar line."126126Please respect copyright.PENANA7vWDN20Z01
126126Please respect copyright.PENANAv2ALt07k2w
Gita memeluk dan menarik lengan Amanda. "Tadi itu masuk! Kalau masuk makan malam nanti aku teraktir lauk ikan." Ujar Gita menyogok Amanda sang Wasit.126126Please respect copyright.PENANAzO02JFjiGk
126126Please respect copyright.PENANAcydS7KQRBI
"Oke! Sebagai wasit saya putuskan kalau bola barusan di hitung masuk...." Jawab Amanda.126126Please respect copyright.PENANAqENNL4PiKM
126126Please respect copyright.PENANAuE7UpLIAmY
Rika melongok, sementara Gita berjingkrak senang karena bisa mengalahkan sahabatnya. Karena tidak terima Rika mencoba memaksa sahabatnya untuk merubah keputusannya, alhasil keributan kecil kembali terjadi di antara mereka bertiga.126126Please respect copyright.PENANA1BGm9YTjLz
126126Please respect copyright.PENANAUWGEKsIOqM
Tanpa mereka sadari, dari jarak 20 meter seseorang diam-diam tengah mengamati mereka.126126Please respect copyright.PENANA72p4HYwKwh
126126Please respect copyright.PENANAxGxV2BEulT
Pria paruh baya itu tersenyum menjijikan, sembari memamerkan gigi kuningnya yang seakan sudah bertahun-tahun tidak ia bersihkan.126126Please respect copyright.PENANAviudAmZM0l
126126Please respect copyright.PENANAcPqLKqvYCS
Sembari menyeka air liurnya yang sedikit menetes, ia memasukan tangannya ke dalam celananya, merogoh batang kemaluannya yang telah mengeras. Tanpa berkedip ia memandangi mereka bertiga.126126Please respect copyright.PENANAgexpQDRxdt
126126Please respect copyright.PENANAmciERechBU
*****126126Please respect copyright.PENANA40GYrl11cN
126126Please respect copyright.PENANAbllD64sFec
126126Please respect copyright.PENANAScA5WMeGGe
126126Please respect copyright.PENANABrMp3bECV7
Di tempat yang berbeda, terlihat dari kejauhan seorang pemuda sembari menenteng sepatu berjalan menelusuri jalan berdebu. Sementara langit terlihat mulai tampak gelap, menandakan kalau sebentar lagi langit akan menumpahkan rahmatnya untuk umat manusia.126126Please respect copyright.PENANAZMjXe6t9gg
126126Please respect copyright.PENANAZuXjiRCZJx
Duaaarrr...126126Please respect copyright.PENANADVsy02wn2V
126126Please respect copyright.PENANAkmLFnOfsgS
Sekilas cahaya terang lewat di depan wajah sang pemuda, ia meringis sembari menatap langit.126126Please respect copyright.PENANAhwia7oX4Pw
126126Please respect copyright.PENANAMlmuL6SJx3
"Ray... Ray..."126126Please respect copyright.PENANASsNrxIn7cm
126126Please respect copyright.PENANAQIUWDt4aga
Rayhan celingukan mencari sumber suara yang tengah berteriak memanggilnya.126126Please respect copyright.PENANAszHEeTUlZI
126126Please respect copyright.PENANAyfUhxVEPI9
Tampak seorang wanita berjilbab hitam tengah menggapai kan tangannya ke pada Rayhan. Buru-buru pemuda itu menghampiri sang Ustadza.126126Please respect copyright.PENANAcLFZJcf3MA
126126Please respect copyright.PENANA1RShstA7Mz
"Ada apa Ustadza?"126126Please respect copyright.PENANAFZ8Ey40O8J
126126Please respect copyright.PENANAdI2o3ZjrWd
"Kamu dari mana, buruan pulang, mau hujan tuh." Tegur Ustadza Dewi. Tampak angin nakal meniup-niup ujung jilbab lebarnya.126126Please respect copyright.PENANAIMsRAUgODC
126126Please respect copyright.PENANAnzTMrG4En0
Rayhan mengangkat sepatu bolanya. "Habis main bola Ustadza! Hehehe... Jemurannya sudah di angkat ya Ustadza?" Tanya Rayhan, sembari melirik kearah jemuran milik Ustadza Dewi yang terlihat kosong.126126Please respect copyright.PENANASQxe0lCIGW
126126Please respect copyright.PENANAnrYeX5QoTR
"Baru aja selesai! Kamu telat... Hihihi..." Tawa Ustadza Dewi.126126Please respect copyright.PENANAGsWqxmrc0S
126126Please respect copyright.PENANApvMZviYb7E
Rayhan menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal. "Lain kali harus lebih cepat pulang ni." Gumam Rayhan, Ustadza Dewi mengangkat alisnya, lalu kembali tertawa renyah mendengar gumaman Rayahan.126126Please respect copyright.PENANAhW2uyXaK4Q
126126Please respect copyright.PENANAx4I7lbie4y
"Lain kali kamu harus lebih cepat."126126Please respect copyright.PENANAl1FB7YgU3v
126126Please respect copyright.PENANAvGXuhHv8Ps
"Siap Ustadza! Hehehe..."126126Please respect copyright.PENANAxNGWEqGMBo
126126Please respect copyright.PENANAjLGHOJu436
Dewi melipat tangannya diatas dada, membuat payudaranya kini lebih membusung. "Ya sudah, sana kamu pulang, nanti di cariin sama Ustadza Zaskia." Suruh Dewi, yang terkesan mengusir Rayhan.126126Please respect copyright.PENANA9pRCUvEEqL
126126Please respect copyright.PENANAOwf5TZbUwJ
"Assalamualaikum Ustadza."126126Please respect copyright.PENANA8L63S4LR7o
126126Please respect copyright.PENANA3Y1cS6Xv4C
"Waalaikumsalam!" Jawab Ustadza Dewi.126126Please respect copyright.PENANA6uEfJgsk5C
126126Please respect copyright.PENANA9Ea0fVm8JR
Dia memandangi punggung Rayhan yang perlahan menghilang dari pandangannya. Satu tangan Ustadza Dewi turun kebawah, mengurut pelan vaginanya, yang entah kenapa terasa gatal.126126Please respect copyright.PENANAh1ykl4Ylzv
126126Please respect copyright.PENANA1mXTOlVpxv
*****126126Please respect copyright.PENANA9TzGXX1UE6
126126Please respect copyright.PENANAGjybhCMuAq
Clara126126Please respect copyright.PENANA75ASRZlbpi
Laras126126Please respect copyright.PENANAbwe9LO6uol
126126Please respect copyright.PENANAekd2XQ3mXQ
Selepas shalat isya hujan turun sangat lebat beserta angin kencang. Pohon-pohon besar yang berjejer di tepian sungai tampak bergoyang mengikuti alunan angin yang seakan ingin menerbangkan mereka, akibatnya banyak daun-daun pohon tersebut yang berguguran.126126Please respect copyright.PENANAummmelunZh
126126Please respect copyright.PENANAatlW4Pck28
Di jalanan tampak beberapa santri berlindung di balik kain sarung yang mereka kenakan. Berlari secepat mungkin agar bisa tiba lebih cepat di asrama. Hal yang sama juga di lakukan oleh santriwati, mereka bergegas untuk kembali ke asrama agar bisa segera berlindung di balik selimut tebal.126126Please respect copyright.PENANA5dE4QFjawD
126126Please respect copyright.PENANA3WwS1VEEAo
Berulang kali langit berteriak, seakan ingin meruntuhkan seisi dunia. Membuat beberapa santri Wati terlihat ketakutan. Mereka yang tidak bisa tidur, memutuskan untuk mengobrol di dalam kamar sembari menanti hujan reda.126126Please respect copyright.PENANAxjxUCMmh2f
126126Please respect copyright.PENANAfzQkpi7OVx
Sementara itu di kediaman KH Umar, Laras bersama anak-anaknya tengah menikmati siaran televisi. Mereka tengah menonton sinetron di ruang keluarga.126126Please respect copyright.PENANA5TsjqMqJA4
126126Please respect copyright.PENANA1YdzpWU9VX
"Mi! Clara ke kamar dulu ya." Pamit Clara. Gadis berusia 18 tahun itu berulang kali menguap, mencoba menahan kantuk.126126Please respect copyright.PENANAEYmHdDNQzw
126126Please respect copyright.PENANACrxAdkt4MC
Laras tersenyum sembari menganggukan kepalanya. "Iya sayang! Jangan lupa cuci tangan dan kakinya sebelum tidur." Nasehat Laras kepada Putrinya.126126Please respect copyright.PENANAhAPArmsd2u
126126Please respect copyright.PENANAW2eQulIgoz
"Siap Mi."126126Please respect copyright.PENANAme64Cm13Hg
126126Please respect copyright.PENANAaYsBCxlVYb
Kaki mungil Clara menghentak lantai, meninggalkan Laras dan Adiknya Azril yang diam-diam memperhatikan garis celana dalam saudara tirinya, yang menjiplak di celana tidur yang di kenakan Clara.126126Please respect copyright.PENANAajATi5n8aa
126126Please respect copyright.PENANAwK8QR9THDg
Tapi Azril buru-buru sadar akan kesalahannya, sehingga ia dengan cepat beristighfar di dalam hatinya. Ia sangat menyesal karena sempat mencuri pandang pantat Saudaranya. Padahal dulu, ia tidak pernah memiliki pikiran kotor tentang keluarganya, tapi entah kenapa akhir-akhir ini ia sering berfikiran kotor tentang keluarganya.126126Please respect copyright.PENANAVGzhVSWvdz
126126Please respect copyright.PENANAZCZLGuzIED
"Kamu belum tidur?" Tegur Laras.126126Please respect copyright.PENANAzHn3mcXb3e
126126Please respect copyright.PENANA1srbBCayA8
Wanita anggun itu meluruskan kakinya di sofa, sembari menopang kepalanya dengan tangan. Ia menekuk satu kakinya sehingga gaun tidur berwarna putih yang ia kenakan sedikit tersingkap memamerkan betisnya yang putih mulus seperti pualam.126126Please respect copyright.PENANAQDEjJpDiar
126126Please respect copyright.PENANA5upcoHwA8N
Sejenak Azriel terpaku menatap betis Laras yang terlihat seperti padi bunting. Alhasil pemandangan tersebut membuat sang junior terbangun.126126Please respect copyright.PENANAEa37PPGOyD
126126Please respect copyright.PENANAbaOQdlx7uB
Laras menggeser kakinya hingga semakin terbuka. "Di tanya kok diam?" Tegur Laras, dia melirik kearah putranya.126126Please respect copyright.PENANAQl6jxTtNVE
126126Please respect copyright.PENANAX59y48cn01
Deg... Deg... Deg...126126Please respect copyright.PENANA5pfbwMmCXV
126126Please respect copyright.PENANApj9iMOcccI
Jantung Azril berdetak tidak beraturan, bahkan ia tampak kesulitan mengambil nafas sanking tegangnya. "Eh... Ke-kenapa Mi?" Tanya Azril, sembari melihat kearah Ibu Tirinya, dan sialnya matanya malah tertuju kearah selangkangan Laras yang terbuka.126126Please respect copyright.PENANA34t7mSYtJ0
126126Please respect copyright.PENANAbx9zYoGcDn
Gleeek...126126Please respect copyright.PENANAGpnmvWxCRg
Azril menelan air liurnya yang hambar ketika melihat celana dalam Laras yang berwarna cream.126126Please respect copyright.PENANAlJyFHSgcMe
126126Please respect copyright.PENANArCQnw3R8jR
"Kamu gak ada hafalan?" Tanya Laras.126126Please respect copyright.PENANAj5NfFtiOgM
126126Please respect copyright.PENANA0KsF35rZxH
Azril menggelengkan kepalanya. "Gak ada Mi! Eehmm... Azril ke kamar dulu ya Mi?" Ujar Azril gugup. Ia tidak ingin Ibu Tirinya menyadari perubahan yang ada di dalam dirinya.126126Please respect copyright.PENANAWHY7zVCqZv
126126Please respect copyright.PENANAEyqq5Iv21t
"Iya, kamu tidur sana." Suruh Laras.126126Please respect copyright.PENANAhcObLefNdD
126126Please respect copyright.PENANAXh3dOYRi4R
Ia tersenyum tipis sembari menghela nafas. Sebagai seorang Ibu ia merasa sangat bersyukur karena memiliki dua orang anak yang begitu baik dan penurut. Apa lagi keduanya bisa di bilang cukup berprestasi, terutama Azril. Laras merasa sangat bangga terhadap Azril.126126Please respect copyright.PENANA4dQ5pHY6gB
126126Please respect copyright.PENANAxU6Wsammy0
Perlahan Laras memejamkan matanya, mengistirahatkan matanya yang terasa lelah.126126Please respect copyright.PENANAF4KZz2xEc7
126126Please respect copyright.PENANA4QLMSdvtrl
Tanpa di sadari Laras, seseorang tengah berjalan mendekat kearahnya. Pria tersebut tentu dapat melihat isi dalam gaun tidur Laras yang kebetulan menghadap kearahnya.126126Please respect copyright.PENANAD4eMBaGRe3
126126Please respect copyright.PENANAuJBSjEHwEu
"Tan..." Panggilnya.126126Please respect copyright.PENANAHhI7W3ogYa
126126Please respect copyright.PENANAA9khQLBDaJ
Laras mengerjapkan matanya. "Daniel? Astaghfirullah..." Laras tersadar dari lelapnya. Ia buru-buru duduk di sofa, sembari mengambil jilbab miliknya yang kebetulan tadi sempat ia lepas.126126Please respect copyright.PENANAFfdaWWsBIo
126126Please respect copyright.PENANAVyvno510Dd
"Maaf Tante! Tadi saya liat Tante ketiduran, jadi saya berinisiatif ingin membangunkan Tante." Ujar Daniel, sembari tersenyum hangat.126126Please respect copyright.PENANAzOORkn7CFi
126126Please respect copyright.PENANAU8SuqH8VIw
"Iya tidak apa-apa." Jawab Laras tampak canggung.126126Please respect copyright.PENANACtirCBQz0G
126126Please respect copyright.PENANAV1PPAVY6nT
"Mau saya buatkan kopi?" Tawar Daniel.126126Please respect copyright.PENANAqApbXCmUii
126126Please respect copyright.PENANAVERn1JSPEa
"Serius?"126126Please respect copyright.PENANAOvnlTt3rmV
126126Please respect copyright.PENANAyRDhiNL9cM
"Ya tentu saja. Buatan kopi saya sangat enak, Tante harus mencobanya." Usul Daniel, sembari mengangkat satu alisnya. Laras tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.126126Please respect copyright.PENANAAg3r7gElEi
126126Please respect copyright.PENANAiA5KlRSXjN
"Boleh juga." Jawab Laras.126126Please respect copyright.PENANAkag2rPOI97
126126Please respect copyright.PENANAXP3KKq3Rv3
Suasana canggung yang sempat terjadi diantara mereka berdua dengan cepat kembali normal. Laras sangat tersanjung dengan sikap Daniel yang menurutnya sangat baik. Sayang, pemuda baik itu punya masa lalu yang membuat keluarga besarnya sangat membenci dirinya.126126Please respect copyright.PENANAOj4l0P8uNc
126126Please respect copyright.PENANAPgzFWrOzxG
Tapi tidak bagi Laras, ia sama sekali tidak membenci Daniel, baginya setiap manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri mereka.126126Please respect copyright.PENANAL0F7jxUTXc
126126Please respect copyright.PENANAdGCSO8YtJ1
Tidak lama kemudian Daniel kembali menghampiri Laras, ia membawa dua gelas kopi hangat.126126Please respect copyright.PENANAUTZ7mxfUVU
126126Please respect copyright.PENANAy0Xlrol2Qs
"Silakan di minum Tante!" Ujar Daniel.126126Please respect copyright.PENANAU8Fg0J7tEY
126126Please respect copyright.PENANArXisDQvX8f
Laras mengangkat gelasnya. "Terimakasih Dan! Kamu tau, Tante itu paling suka kopi." Jujur Laras, dia menghirup aroma kopi yang terasa nikmat.126126Please respect copyright.PENANAOPBES9SUni
126126Please respect copyright.PENANA4VLnIpCPZW
"Oh ya, sama dong Tante."126126Please respect copyright.PENANAnwtLC7bEVl
126126Please respect copyright.PENANAnkkXlVLxZ0
"Sepertinya kita memiliki banyak kesamaan ya!" Laras melirik Daniel yang tengah menyeruput kopi.126126Please respect copyright.PENANAWCqDWUeiuO
126126Please respect copyright.PENANAbHCutvagJN
Daniel tersenyum tipis, sembari meletakan kembali gelas miliknya keatas meja. Daniel menemani Laras yang terlihat sangat antusias ketika sedang bercerita. Entah kenapa Laras merasa ada kecocokan ketika tengah mengobrol dengan Daniel keponakannya.126126Please respect copyright.PENANAZP2ylFpTvT
126126Please respect copyright.PENANAstghYBrzVh
*****126126Please respect copyright.PENANADn6FoF726c
126126Please respect copyright.PENANArX4cRI4Apx
126126Please respect copyright.PENANApWLAWXFlt2
126126Please respect copyright.PENANAHikit2ZZry
Jam sudah menunjukan pukul satu malam, tapi hujan tak kunjung reda di sertai petir yang sesekali membuat seisi pesantren mendadak menjadi terang benderang di tengah kegelapan malam yang mencekam. Seakan-akan langit tengah marah.126126Please respect copyright.PENANArKh2na7EWv
126126Please respect copyright.PENANAnCA5iX2NDI
Di asrama putri, sebagian besar para Santri telah terlelap tidur, sehingga mereka tidak menyadari bahaya yang tengah mengintai mereka.126126Please respect copyright.PENANAUhHCLEbsK9
126126Please respect copyright.PENANAwKzWblbNz9
Duaaaarrr....126126Please respect copyright.PENANAJ3sPc1NSsU
126126Please respect copyright.PENANADufJWx6QUs
Kembali petir menyambar, tampak bayangan seorang pria bertubuh besar berdiri di depan pintu kamar asrama. Ia menyeringai memamerkan giginya yang kehitaman, dengan air liurnya yang menetes bagaikan anjing. Matanya yang tajam seperti serigala yang tengah mengintai mangsanya.126126Please respect copyright.PENANAK2QeFVoFpM
126126Please respect copyright.PENANAIdo8L5yvYr
Dia berjalan perlahan memasuki asrama, menatap para santri yang tengah tertidur diatas tempat tidur mereka.126126Please respect copyright.PENANAMZrjuQXeVM
126126Please respect copyright.PENANAOGnFjwcYiY
"Rrrrtttt..." Dia mengeram dengan tatapan mata yang membara, menatap seorang gadis yang tengah terlelap diatas tempat tidurnya.126126Please respect copyright.PENANAM9shOl5Bek
126126Please respect copyright.PENANAXWgLZNjKD0
Dia menghampiri gadis tersebut, tersenyum menyeringai bagaikan hewan buas yang siap memangsa.126126Please respect copyright.PENANAhFrX9ZwaFR
126126Please respect copyright.PENANAc9b4xsbJgP
Jemarinya yang besar berwarna kehijauan membelai wajah cantik sang Santriwati yang bernama Amanda. Kuku-kukunya yang panjang membelai pipi putih Amanda hingga ke dagunya yang runcing. Dia mengangkat dagu Amanda, kemudian bibir merah darah mahluk tersebut memanggut bibir tipis Amanda.126126Please respect copyright.PENANAeLgudR0RxK
126126Please respect copyright.PENANAePk7IfaFb8
Lumatan sang kolor Ijo yang membuat Amanda merasa sesak. Sehingga ia terbangun dari tidurnya, dan mendapatkan seorang mahluk mengerikan tengah menindih tubuhnya.126126Please respect copyright.PENANAx7jwIi83jX
126126Please respect copyright.PENANATCaVy8s36y
"Aaaaaaarrrttt..." Amanda berteriak sekencang mungkin tapi anehnya suaranya sama sekali tidak keluar.126126Please respect copyright.PENANAYIaZUsD1dU
126126Please respect copyright.PENANAi7ESLFWzmp
Sang kolor Ijo menatapnya dengan sinis. "Percuma saja!" Geramnya, sembari mempereteli kancing piyama yang di kenakan Amanda.126126Please respect copyright.PENANAHf9ySgE1XO
126126Please respect copyright.PENANA7JXbYKrPch
Gadis berusia belasan tahun itu meronta-ronta, ia berusaha melepaskan diri dari dekapan sang predator. Tetapi anehnya ia seakan kehilangan tenaganya. Ia hanya bisa menangis, berharap ada seseorang yang terbangun dan segera menolong dirinya.126126Please respect copyright.PENANAdv8GqnwEKJ
126126Please respect copyright.PENANA9hVrNfoF0b
Breeet... Breeet... Breeet...126126Please respect copyright.PENANAqaLyOlYtJa
126126Please respect copyright.PENANAwkLjR8wjkv
Sang kolor Ijo merobek pakaian yang di kenakan Amanda, hingga gadis itu telanjang bulat.126126Please respect copyright.PENANAZhw3erz4Ae
126126Please respect copyright.PENANAGgEQ8wGYuu
Di tengah kegelapan malam, sang Kolor Ijo masih dapat melihat keindahan tubuh Amanda khas anak remaja pada umumnya. Payudaranya yang tidak begitu besar, tetapi terlihat begitu ranum dengan putingnya yang kecoklatan menghiasi aurolanya.126126Please respect copyright.PENANA6ZIexl9rlq
126126Please respect copyright.PENANAYpOxA4wfVJ
Kuku-kuku panjang sang Kolor Ijo membelai payudara Amanda, menyentuh putingnya yang tengah mekar. Tentu saja hal tersebut membuat Amanda sangat ketakutan.126126Please respect copyright.PENANA2okgFOfRDl
126126Please respect copyright.PENANAeI45FAxYrj
"Tolooong.... Tolooong... Tolooong..." Amanda berteriak tanpa suara. Yang terdengar hanya suara lolongan petir yang saling sahut menyahut di luar sana.126126Please respect copyright.PENANAsySy4iVSSn
126126Please respect copyright.PENANA1w2lbd3kA8
Dengan kuku tajamnya, sang Kolor Ijo menyentil puting Amanda, membuat gadis berusia belasan tahun itu merintih kesakitan. Apa lagi ketika kuku tajam itu menusuk puting mungilnya yang menggoda.126126Please respect copyright.PENANAaGNiYSQWnk
126126Please respect copyright.PENANAmezZTSq4OJ
"Aahkk... Tolooong! Aduuuuh sakiiiit." Histerisnya.126126Please respect copyright.PENANAhQcX8uv6xg
126126Please respect copyright.PENANAMsE6OfBuPa
Sang Kolor Ijo mendekap kepala Amanda, lalu dia mengulum kasar bibir merah Amanda, memaksa gadis belia itu membalas pagutan liarnya. Sementara kuku-kukunya memelintir puting Amanda.126126Please respect copyright.PENANAEKF4u8wanQ
126126Please respect copyright.PENANAUpPvoC16xJ
Belaian tangan sang Kolor Ijo terun menuju perut rata Amanda, kemudian... "Breeaaattt..." Sang Kolor Ijo menyobek celana tidur yang di kenakan Amanda.126126Please respect copyright.PENANADquBiXVGmP
126126Please respect copyright.PENANAhQ3A2ZuDPh
Tangis Amanda semakin pecah, ketika celana dalamnya ikut di sobek. Tampak bukit kecil yang di tumbuhi rambut tipis, terpampang di hadapan sang Kolor Ijo.126126Please respect copyright.PENANA3kXRaGsod6
126126Please respect copyright.PENANAo93vN2GA7t
Kedua kaki Amanda di rentangkan selebar mungkin, hingga bibir memeknya yang mungil sedikit terkuak, memperlihatkan lobang perawannya. Sang Kolor Ijo berlutut di depan memek Amanda, lalu dia mengecup kedua paha mulus Amanda secara bergantian, dan terakhir ia menjilati bibir merekah memek Amanda.126126Please respect copyright.PENANApxdkFN5f32
126126Please respect copyright.PENANANm4paOcZG6
Sluuuppsss... Sluuuppsss.... Sluuuppsss...126126Please respect copyright.PENANA4v2PS7jVvn
126126Please respect copyright.PENANAn3uB0TNAh7
"Oughkk..." Amanda mendesah nikmat.126126Please respect copyright.PENANALbS06l2yIN
126126Please respect copyright.PENANAkwrCZ09QKR
Walaupun ia tidak ingin mengakuinya, tapi kenyataannya Amanda menikmati sapuan lidah mahluk aneh tersebut di sekitaran memeknya. Si kolor Ijo mencucup lendir yang keluar dari dalam memek Amanda, mengorek bagian dalam memek Amanda yang masih perawan.126126Please respect copyright.PENANA7i5Mr7acQC
126126Please respect copyright.PENANAi4x7kLwM2J
Di tengah keputusasaan nya tiba-tiba Amanda merasakan gelombang birahi yang luar biasa. Sekali lagi ia histeris, tapi kali ini di karenakan rasa nikmat yang luar biasa yang belum pernah ia dapatkan.126126Please respect copyright.PENANA9veHaIrXav
126126Please respect copyright.PENANArk7PcDrhrP
"Aaarrttt..."126126Please respect copyright.PENANAxam1BvGQSt
126126Please respect copyright.PENANAvNjBshfj0C
Seeeeeeeeeerrrr.....126126Please respect copyright.PENANAaz1zS4cVzp
126126Please respect copyright.PENANAvnBgSGRMET
Lendir kewanitaannya menyembur deras, tanpa bisa di tahan. Sang Kolor Ijo dengan rakus menyeruput lendir kewanitaannya hingga tidak bersisa.126126Please respect copyright.PENANAMdHL7IarKh
126126Please respect copyright.PENANAmQYqYWi0Rq
Rasa nikmat yang di dapatkan oleh Amanda sejenak membuat gadis tersebut lupa akan nasib tragis yang tengah menimpa dirinya saat ini. Tubuh indahnya, tampak melejang-lejang, menikmati sisa orgasmenya.126126Please respect copyright.PENANAcPfP10ywgI
126126Please respect copyright.PENANAstJRUmf3tp
Belum hilang rasa nikmat itu, si Kolor Ijo kembali beraksi. Mahluk berwarna hijau itu menindih tubuh Amanda. Tubuh besarnya masuk diantara kedua kaki Amanda yang masih mengangkang. Sadar akan bahaya yang kembali mengintai dirinya, Amanda berusaha sekuat tenaga untuk meronta, tapi lagi-lagi ia gagal.126126Please respect copyright.PENANAWuSx24ueei
126126Please respect copyright.PENANAiskPN1hhHX
Hanya air mata yang terus mengalir tanpa henti mengaliri pipinya. Rasa takut, frustasi, dan depresi menjadi satu di dalam diri Amanda. Apa lagi ketika ia merasakan benda besar yang tengah menggesek bibir memeknya.126126Please respect copyright.PENANARLGeJuuOUM
126126Please respect copyright.PENANArFLbEUMbzY
"Jangaaaaan! Tolooong..." Jerit hati Amanda.126126Please respect copyright.PENANAmyhiIbCWtf
126126Please respect copyright.PENANAxGlwiSk8WB
Perlahan kontol besar milik Kolor Ijo membelai bibir memek Amanda, memaksa memek perawan itu melahap kontolnya yang berukuran besar. "Jleeebss..." Untuk kesekian kalinya kontol Kolor Ijo meleset.126126Please respect copyright.PENANAgzAWJ1z2zJ
126126Please respect copyright.PENANA5mdUbgmjFv
Tetapi sang predator tidak menyerah, dia kembali berusaha menembus perawan Amanda.126126Please respect copyright.PENANAobl6ujBlAV
126126Please respect copyright.PENANA4egbXCuRhW
"Sakiiiit... Sakiiiit..." Histeris Amanda.126126Please respect copyright.PENANA0EtqqY0Lvi
126126Please respect copyright.PENANAdaHjDcbEBa
Inci demi inci kepala kontol Kolor Ijo berhasil masuk kedalam memek Amanda. Wajah garang Kolor Ijo tampak meringis menahan jepitan memek Amanda.126126Please respect copyright.PENANADEAcAFOquH
126126Please respect copyright.PENANAd9oPK5HIEM
Dia terus mendorong kontolnya, menembus memek Amanda yang terasa semakin mencekik kontolnya. "Bleeeess..." Dengan satu dorongan keras, akhirnya sang Kolor Ijo berhasil mengoyak perawan Amanda. Gadis remaja itu berteriak tanpa suara dengan kedua bola mata yang melotot.126126Please respect copyright.PENANAWKADUVhf37
126126Please respect copyright.PENANATY83iN0JWY
Sekujur tubuh Amanda terasa sakit ketika sang Kolor Ijo mengoyak perawannya.126126Please respect copyright.PENANAQPu8wCD9on
126126Please respect copyright.PENANAAQdmLQGMS9
"Eehmmss... Eehmmss... Eehmmss..."126126Please respect copyright.PENANATRGjtIgGKo
126126Please respect copyright.PENANAeDv9FWu5Zz
Dengus nafas Kolor Ijo semakin memburu, seiring dengan kocokan kontolnya di dalam memek Amanda. Ia memompa memek Amanda dengan penuh semangat sembari kembali bermain dengan payudara Amanda.126126Please respect copyright.PENANA2UagMSlJYG
126126Please respect copyright.PENANAMd1ZU5E1q2
Berbeda dengan sang Korban yang terlihat sangat tersiksa. Ia merasa memeknya seakan robek oleh kontol besar Kolor Ijo yang memaksa masuk kedalam lobang memeknya yang sempit itu. Walaupun pada akhirnya, Amanda dapat merasakan sedikit nikmat dari sodokan kontol si Kolor Ijo di dalam memeknya.126126Please respect copyright.PENANAdhXyAOxRhn
126126Please respect copyright.PENANAZXFganxw16
Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...126126Please respect copyright.PENANAWwnox4Xlqh
126126Please respect copyright.PENANAKuHB0Ql5Zw
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss.... Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss....126126Please respect copyright.PENANA3GDCEgVGos
126126Please respect copyright.PENANA8pU6YRug9C
Dengan gencarnya si Kolor Ijo memacu birahinya, menggagahi gadis perawan tersebut. Hingga pada akhirnya, di iringi oleh suara petir yang menggelegar, sang Kolor Ijo membenamkan spermanya ke dalam rahim Amanda.126126Please respect copyright.PENANAPhijS3r3eP
126126Please respect copyright.PENANAZdWEKa84aI
Croooootss.... Croooootss... Croooootss...126126Please respect copyright.PENANA5j981esBGQ
126126Please respect copyright.PENANALHODZobuS1
Sperma Kolor Ijo menembus rahim Amanda, dan sisanya tampak mengalir dari sela-sela bibir memek Amanda.126126Please respect copyright.PENANARdMbmRKxSD
126126Please respect copyright.PENANA72HrCP5Fjo
*****126126Please respect copyright.PENANAzKWLx47b3F