Suasana pesantren pagi ini terlihat begitu tenang, seakan tidak pernah terjadi apapun semalam. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar penduduk ponpes Al-tauhid masih sangat khawatir dengan teror mahluk aneh satu bulan belakangan ini. Salah satunya Zaskia.30493Please respect copyright.PENANAiW22CYW1WP
30493Please respect copyright.PENANAs5BAGxuTTR
Ia tengah membahas mahluk aneh itu dengan Rayhan yang tengah menunggu sarapan pagi.30493Please respect copyright.PENANAZB3Pz5pvud
30493Please respect copyright.PENANAcLZVNbI3Z5
Zaskia menyiapkan sarapan pagi ini dengan telur orak arik yang di padu dengan bermacam jenis sayuran agar tetap sehat untuk di santap. Tidak lupa ia juga menyiapkan nasi kuning sebagai pelengkapnya.30493Please respect copyright.PENANAXrZRElTzwz
30493Please respect copyright.PENANAKus8G6G7D2
"Mahluk aneh itu belum ada kabarnya?" Tanya Zaskia.30493Please respect copyright.PENANA7cxIoVF8yV
30493Please respect copyright.PENANAbVd8SUiZFM
Dia menggeser kursi yang ada di hadapan Rayhan dan duduk dengan perlahan.30493Please respect copyright.PENANA0YykV8e0DF
30493Please respect copyright.PENANAGKETOXFghI
Rayhan sempat melihat kearahnya yang pagi ini mengenakan jilbab hoodie berwarna coklat tua, di padu dengan gamis syar'i berbahan arabian crap berwarna abu-abu.30493Please respect copyright.PENANAwjq4RUExUn
30493Please respect copyright.PENANA9McJuPU2Xg
Rayhan mendesah pelan. "Belum ada kabar Kak! Tapi kalau dia muncul lagi akan aku pastikan kali ini ia tidak akan bisa lolos lagi." Geram Rayhan, seraya tersenyum kearah Kakak kandungnya yang pagi ini terlihat begitu cantik.30493Please respect copyright.PENANA4xP6AYeSvs
30493Please respect copyright.PENANAluMtShKTQC
"Jangan macam-macam Dek?" Tegas Zaskia.30493Please respect copyright.PENANAvCmweTeOK1
30493Please respect copyright.PENANAGHx4CIuiWm
"Kakak gak perlu khawatir, gini-gini aku juga jago berkelahi." Kelakar Rayhan, tapi tetap tidak bisa membuat Kakaknya merasa tenang.30493Please respect copyright.PENANA0HhkU8P5Hp
30493Please respect copyright.PENANAOp4CHOAypk
Zaskia memotong telur orak-arik menjadi dua kemudian ia berikan keatas piring adiknya. "Dia itu mahluk jadi-jadian. Kakak gak mau kamu sampai kenapa-napa." Jelas Zaskia, sembari melototi Adiknya, berharap Rayhan mengerti akan kegelisahan hatinya saat ini.30493Please respect copyright.PENANArIKBNhDgEF
30493Please respect copyright.PENANALm3B48KYpi
"Apa yang perlu Kakak khawatirkan?" Ujar Rayhan sembari memasukan satu sendok nasi penuh ke dalam mulutnya. "Kita punya Tuhan Kak, dan aku yakin Tuhan pasti akan membantu kita untuk menangkap mahluk aneh itu." Zaskia mendesah pelan. Ia tau betul sifat Adiknya yang keras kepala itu.30493Please respect copyright.PENANAFbg1vaG4vV
30493Please respect copyright.PENANAUnIiD38jrN
Sejenak ia teringat dengan kejadian semalam, di mana Rayhan yang tak kunjung pulang walaupun hujan turun sangat deras hingga membuatnya sangat khawatir. Bahkan Zaskia nekat keluar rumah demi mencari adiknya.30493Please respect copyright.PENANAhw97ett8fv
30493Please respect copyright.PENANAqRJwWPGrpA
Tapi kejadian semalam kalau di ingat-ingat sangat memalukan sekali, karena potongan adegan semalam, membuat Zaskia tidak bisa tidur.30493Please respect copyright.PENANA8sj06xBf6t
30493Please respect copyright.PENANAVnDGR4drPz
"Tapi kamu harus tetap hati-hati!" Ujar Zaskia mengalah.30493Please respect copyright.PENANAg1xohkRZIO
30493Please respect copyright.PENANAX34N7s5Vwk
"Siap Kak."30493Please respect copyright.PENANAJwy6apopRD
30493Please respect copyright.PENANASC8D72u5K6
Zaskia merenyitkan dahinya sembari melihat kearah piring Rayhan. "Kok sayurnya gak di makan Ray?" Protes Zaskia saat melihat Rayhan menyingkirkan potongan sayur dari telurnya.30493Please respect copyright.PENANA7n7W6fWeaD
30493Please respect copyright.PENANAiyLQQ60a0H
Rayhan nyengir. "Kakak kan tau, kalau aku gak suka sayuran!" Jawab Rayhan malas sembari menikmati telur otak arik di dalam mulutnya.30493Please respect copyright.PENANATAuZ4QOaeu
30493Please respect copyright.PENANAzDToZJ7m8w
"Sayuran itu sehat! Pokoknya harus di habiskan." Titah Zaskia tidak mengubris ucapan Rayhan.30493Please respect copyright.PENANAXpywI1Jnif
30493Please respect copyright.PENANAzA8lk56jWD
Walaupun Rayhan tidak suka sayuran, tapi kalau Kakaknya sudah mengeluarkan titah, Rayhan tidak bisa apa-apa, dia harus menghabiskan makanan yang ada di piringnya. Sembari menikmati sarapan pagi, Rayhan terus berpikir bagaimana cara menangkap mahluk aneh tersebut.30493Please respect copyright.PENANAfguMy0hGW8
30493Please respect copyright.PENANABFncfcvxOj
*****30493Please respect copyright.PENANAy8k2eLT2S5
30493Please respect copyright.PENANAU0hUR1ZWy7
Sehabis pamit dari Zaskia, Rayhan tidak langsung ke sekolah, melainkan mampir ke rumah Ustadza Dewi yang pagi ini terlihat sibuk membakar daun-daun kering yang semalam berjatuhan di halaman depan rumahnya. Saat melihat Rayhan mendatanginya, Ustadza Dewi tersenyum senang.30493Please respect copyright.PENANADlNFlEzHDE
30493Please respect copyright.PENANAg6NWqYG7Fr
Walaupun baru kemarin mereka bertemu dan bercinta habis-habisan, tetap saja Ustadza Dewi selalu merindukan sosok Rayhan yang akhir-akhir ini mengisi cerita hidupnya.30493Please respect copyright.PENANAiYBNvjGjnV
30493Please respect copyright.PENANANhsQB6EwbQ
"Loh kok ke sini?" Tegur Ustadza Dewi sembari menyampirkan jilbab segitiga berwarna putih dengan bahan ceruti yang memiliki tekstur yang lembut dan elastis sehingga nyaman untuk di kenakan sehari-hari.30493Please respect copyright.PENANAk5YYAJgkov
30493Please respect copyright.PENANAgy3dbXCV2b
Rayhan berdiri tidak jauh dari Ustadza Dewi. "Jadi aku udah gak boleh ketemu Ustadza lagi nih." Rajuk Rayhan sembari menendang beberapa daun kering yang ada di dekat kakinya.30493Please respect copyright.PENANAn4MTIApcGH
30493Please respect copyright.PENANAyOOBzUsXJJ
"Gitu aja ngambek!" Ustadza Dewi mentoel hidung Rayhan.30493Please respect copyright.PENANA0mxVIeNXD9
30493Please respect copyright.PENANAZhet6ICjFr
Dan pada saat bersamaan Nikita yang telah siap berangkat ke sekolah menghampiri Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANAl8Yi1LvmxM
30493Please respect copyright.PENANAuy6okGXWL3
Sejenak mereka berdua terdiam, ada rasa takut kalau anak satu-satunya Ustadza Dewi mencurigai kedekatan mereka. Entah apa yang harus di katakan Ustadza Dewi kepada Nikita kalau sampai itu terjadi.30493Please respect copyright.PENANAsHf7ly9u9Q
30493Please respect copyright.PENANAfWVtcbBOWU
"Mi, Niki berangkat dulu, assalamualaikum!" Gadis cantik berhijab putih itu mencium punggung tangan Ibunya. Lalu ia beralih kearah Rayhan seraya tersenyum. "Ana berangkat dulu ya Kak." Ujar Nikita sopan.30493Please respect copyright.PENANAEpdrtsxzdu
30493Please respect copyright.PENANAoNC5SByB3w
"Eh iya!" Jawab Rayhan kagok.30493Please respect copyright.PENANAupdLMhqsp4
30493Please respect copyright.PENANAKqpmfQWjrT
Selepas kepergian Nikita, Dewi menatap Rayhan dengan tatapan curiga sembari melipat kedua tangannya diatas dada. Sadar dengan tatapan Ustadza Dewi, membuat Rayhan menjadi salah tingkah.30493Please respect copyright.PENANAfIvULL80r3
30493Please respect copyright.PENANAUnfgYeAULe
Ya... 30493Please respect copyright.PENANALxVkmfOvW2
Bagaimanapun juga Nikita adalah anak yang cantik sama seperti Ibu kandungnya.30493Please respect copyright.PENANAvedCHSgiBR
30493Please respect copyright.PENANANH3m912Dem
"Duh ngeliatnya sampe segitunya." Kini Ustadza Dewi yang terlihat merajuk.30493Please respect copyright.PENANAGgmRDOyUWL
30493Please respect copyright.PENANAdatMrT2d89
Rayhan meriah tangan Ustadza Dewi. "Ada yang cemburu ni." Goda Rayhan, kemudian ia menggandeng tangan Ustadza Dewi untuk masuk ke dalam rumah Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANA99U2YGDtwY
30493Please respect copyright.PENANAFAO9fXU3gf
Setelah berada di dalam rumah, Ustadza Dewi bergegas mengunci rumahnya. Cleek... Dari belakang Rayhan memeluk erat pinggang ramping Ustadza Dewi, sembari menyandarkan dagunya di pundak Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANA8JPCoq50ZV
30493Please respect copyright.PENANApTZ3RrF2m4
"Ray kangen!" Bisik Rayhan. Tangan kanannya naik keatas membelai payudara Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANAd2sezzL2V5
30493Please respect copyright.PENANAOryPkyFf3p
Mata Dewi terpejam, meresapi sentuhan tangan Rayhan di atas payudaranya. "Nakal..." Umpat Dewi manja, tapi hatinya berbunga-bunga ketika Rayhan mengatakan kalau dirinya sangat merindukannya.30493Please respect copyright.PENANAdm2zfAr7lN
30493Please respect copyright.PENANANRqbEiJtXh
"Aroma tubuh Ustadza selalu membuat Ray gak bisa tidur! Apa boleh Rayhan mencium aroma tubuh Ustadza?" Bisik Rayhan, sembari menghembuskan nafasnya kearah leher Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANAz6ZZiPRX2N
30493Please respect copyright.PENANA5BvdRmdpHy
Ustadza Dewi tersenyum simpul, harus di akui, pemuda yang saat ini tengah memeluknya sangat pintar menyusun kata-kata yang membuatnya melayang. Ustadza Dewi mengayunkan tubuhnya. "Bohong." Lirih Ustadza Dewi sembari memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Ustadza belum mandi, masak di bilang wangi." Ujarnya pelan.30493Please respect copyright.PENANADov2hLVMeY
30493Please respect copyright.PENANAhXbim2oarH
Rayhan menyentil hidup Ustadza Dewi. "Yang bilang wangi siapa? Geer. Tadikan aku bilang kalau suka sama aroma tubuh Ustadza, gak bilang wangi." Goda Rayhan.30493Please respect copyright.PENANAjkQGKHkz7I
30493Please respect copyright.PENANAAHzQ6OZbxx
Mata Ustadza Dewi melotot, dan pada saat bersamaan Rayhan melepas pelukannya dan lari menuju salah satu kamar yang ada di dalam rumah Ustadza Dewi secara random.30493Please respect copyright.PENANAFrFpMIV1VS
30493Please respect copyright.PENANAMXcG5jnONl
Secepat mungkin Ustadza Dewi mengejar Rayhan hingga ke kamar tersebut.30493Please respect copyright.PENANARicUu48KV0
30493Please respect copyright.PENANA2MEn1IEjph
"Mau lari kemana kamu?" Tanya Ustadza Dewi sembari berkacak pinggang.30493Please respect copyright.PENANAcSDzTfkIjc
30493Please respect copyright.PENANAIbCayKSiSB
Rayhan tersenyum penuh arti, kemudian ia menanggalkan pakaiannya hingga ia telanjang bulat. Mata indah Ustadza Dewi melotot menatap kontol Rayhan yang telah kakuh. Walaupun sudah beberapa kali ia melihat kontol Rayhan, tapi tetap saja Ustadza Dewi mengagumi kontol Rayhan.30493Please respect copyright.PENANAE4SkNF8H5j
30493Please respect copyright.PENANAWwXFKHAGYJ
Walaupun sudah berusia 39 tahun, tapi jiwa mudanya tetap bergairah, apa lagi kini di hadapannya ada seorang anak yang tampan tengah berdiri di depannya tanpa memakai sehelai benangpun di tubuhnya.30493Please respect copyright.PENANAMlZLoourho
30493Please respect copyright.PENANAziOzxG1S2u
"Ray, kamu..." Ustadza Dewi menggigit bibirnya.30493Please respect copyright.PENANAgF8VyXsbVG
30493Please respect copyright.PENANAiQRtkn8UEd
Rayhan berjalan perlahan mendekati Ustadza Dewi, dalam hitungan detik bibir mereka telah menyatu. Kedua tangan Ustadza Dewi memeluk erat pinggang kekar Rayhan, sembari membalas lumatan Rayhan.30493Please respect copyright.PENANA3wTAXYfvRy
30493Please respect copyright.PENANAuzz1axwUb9
Hmmmpss... Hmmppsss... Hmmppsss... 30493Please respect copyright.PENANASYZZudcTbP
30493Please respect copyright.PENANApznq7WrpOl
Ustadza Dewi dan Rayhan saling bertukar air liur, tanpa merasa jijik karena harus menelan air liur satu sama lainnya. Kedua tangan Rayhan turun kebawah menangkap pantat Ustadza Dewi yang semok.30493Please respect copyright.PENANAqDnrCigalI
30493Please respect copyright.PENANApMlvVym4c2
Remasan kecil di pantatnya, membuat setetes precum mulai keluar dari lobang surgawinya.30493Please respect copyright.PENANAEVzJglj7WY
30493Please respect copyright.PENANASOu1OjKxBO
"Aku ingin mencobanya lagi." Bisik Rayhan.30493Please respect copyright.PENANARw6OWS753R
30493Please respect copyright.PENANAPMoD1Aj8Gv
Ustadza Dewi mengangguk pelan. "Lakukan apa yang kamu mau terhadap tubuh Ustadza, tapi..." Ustadza Dewi mengidarkan pandangannya ke sekitar ruangan kamar. Tampak ada lemari belajar beserta kursinya dan lemari besar kaca berada di pojokan kamarnya.30493Please respect copyright.PENANABfY3COLoBu
30493Please respect copyright.PENANAyJCzryeaKc
"Kenapa Ustadza?" Tanya Rayhan.30493Please respect copyright.PENANA9JwFORMs9E
30493Please respect copyright.PENANAHz6awLR3MZ
"Ini kamar Niki, kita pindah ke kamar Ustadza aja ya." Ustadza Dewi membelai wajah Rayhan.30493Please respect copyright.PENANATnC7VOxXVK
30493Please respect copyright.PENANAA54wKcvM3V
Mengetahui kalau ini adalah kamar putrinya, membuat Rayhan malah semakin bergairah. Ia membayangkan betapa menyenangkan sekali kalau Nikita tidur diatas sisa-sisa keringat dan spermanya.30493Please respect copyright.PENANAYEoGWPeSxq
30493Please respect copyright.PENANA0Iig7XHLQS
Rayhan kembali melumat bibir Ustadza Dewi, sembari mempereteli pakaian Ustadza Dewi hingga ia telanjang bulat, sama seperti dirinya.30493Please respect copyright.PENANAHcv8JUYK1W
30493Please respect copyright.PENANANoeG2FcCSb
"Ray..." Erang Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANAQWf1In2x5f
30493Please respect copyright.PENANABSISE3qDTF
Tapi Rayhan tidak mengubrisnya, ia menundukkan wajahnya kearah payudara Ustadza Dewi, melahap dan menjilati daging empuk milik Ustadza Dewi. Dia mencucup lembut puting Ustadza Dewi yang kemerah-merahan, membuat sang pemilik tubuh menggelinjang nikmat.30493Please respect copyright.PENANAwY9PpZ2sCU
30493Please respect copyright.PENANAbHp3EPJ3Nn
Secara bergantian Rayhan mengekploitasi payudara Ustadza Dewi, sementara telapak tangannya menjelajahi paha mulus Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANAGbYNGEfb9s
30493Please respect copyright.PENANASVQOgOKehJ
Mata Ustadza Dewi terpejam, sembari mendengus berat. Ia sadar betul apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah sebuah dosa besar, tetapi ketika hawa nafsu datang, maka akal sehatnya pergi.30493Please respect copyright.PENANAzrsmfI42to
30493Please respect copyright.PENANA5SYe7klXm3
Ustadza Dewi menekuk kaki kanannya ketika jari Rayhan membelai pubik vaginanya, turun menuju bibir vaginanya yang telah merekah.30493Please respect copyright.PENANAAybrfOTiiv
30493Please respect copyright.PENANA9AgejiKNVI
"Oughkk Rayhaaaan..." Desah Ustadza Dewi ketika jari Rayhan menembus lobang memeknya yang telah basah.30493Please respect copyright.PENANA6jngyym8c4
30493Please respect copyright.PENANASTau7I45qT
Kedua tangannya meremas kuat seprei tempat tidur anaknya, sembari membanting kepalanya ke kiri dan kanan, meresapi rasa nikmat ketika jari Rayhan mengaduk-aduk lobang memeknya yang semakin membanjir.30493Please respect copyright.PENANAKJaQL1LJuT
30493Please respect copyright.PENANANdFqwUwuEH
Tidak lama kemudian iapun melolong panjang menyambut orgasme pertamanya.30493Please respect copyright.PENANALNVij1bCHm
30493Please respect copyright.PENANAl72GKyKsob
Creetss... Creetss... Creetss...30493Please respect copyright.PENANAfwgurRq3Yk
30493Please respect copyright.PENANAPM5NXop4ta
"Oughkk Ray, ini enak sekali." Puji Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANAgdTGVqWKj3
30493Please respect copyright.PENANApUffOLJYJC
Setelah nafasnya kembali teratur, kini giliran Ustadza Dewi yang beraksi. Ia menarik tubuh Rayhan hingga berbaring, sementara dirinya menindih tubuh Rayhan.30493Please respect copyright.PENANAabBcYSO8Ki
30493Please respect copyright.PENANA9tZGA5xbDe
Sejenak ia menatap wajah tampan Rayhan yang seakan tidak pernah bosan untuk di lihat. Kemudian ia menciumi sekujur wajah Rayhan, dari kening, mata, hidung, bibir dan dagunya. Lalu turun memberi kecupan dan jilatan di leher Rayhan, membuat pemuda itu menggelinjang nikmat.30493Please respect copyright.PENANAbbAOF3wc10
30493Please respect copyright.PENANAJdVN64Xaif
"Oughkk... Geli." Rintih Rayhan.30493Please respect copyright.PENANAuIcKSS1x9F
30493Please respect copyright.PENANAJuAP2KTUrr
Sembari menjilati puting Rayhan, telapak tangan Ustadza Dewi mengocok kontol Rayhan. Hingga akhirnya yang di nanti-nantikan tiba. Ustadza Dwi melahap kontol Rayhan sembari memainkan buah zakarnya.30493Please respect copyright.PENANAV7wvmc5VSo
30493Please respect copyright.PENANA0IzGoSrBnu
Tubuh Rayhan melejang-lejang tak beraturan, sesekali ia mendesis dan sesekali ia melolong nikmat, membuat Ustadza Dewi semakin bersemangat.30493Please respect copyright.PENANAuB8AKEKIsW
30493Please respect copyright.PENANAH7eVWKZp99
"Cukup Ustadza! Aku tidak mau keluar lebih dulu." Melas Rayhan menyerah.30493Please respect copyright.PENANApAhCPU6MJW
30493Please respect copyright.PENANAsC9VncAVOO
Ustadza Dewi cekikikan melihat Rayhan yang memelas sanking gak kuatnya. Ustadza Dewi menganggkangi selangkangan Rayhan sembari menuntun kontol Rayhan berada diantara lobang memeknya.30493Please respect copyright.PENANAr9uKFfMESL
30493Please respect copyright.PENANAz2UMfaM98u
Dengan sedikit menurunkan pantatnya, ia membiarkan kontol Rayhan menjelajahi lobang syurganya.30493Please respect copyright.PENANAwSSv3EAEBI
30493Please respect copyright.PENANAHnAkWTa3VZ
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANAORlJ3akQ8n
30493Please respect copyright.PENANAcr7mdvtJuV
"Hangat sekali Ustadza! Oughkk... Enaaaak." Erang Rayhan merasakan jepitan dinding memek Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANA9axfwOl7Wt
30493Please respect copyright.PENANAjJX3wTAZxb
Seraya menggoyangkan pinggulnya Ustadza Dewi menatap Rayhan. "Uhmmss... Enak! Aaahk... Kontol kamu memang juara sayang." Desah Ustadza Dewi, sembari terus menggerakkan pinggulnya naik turun.30493Please respect copyright.PENANA4kJcAGKJT2
30493Please respect copyright.PENANAsjWKRS1aLa
Rayhan tidak mau kalah, ia menyambut selangkangan Ustadza Dewi ketika wanita itu menurunkan selangkangannya hingga kontol Rayhan terbenam semakin dalam hingga menyentuh bibir rahimnya. Tubuh Ustadza Dewi telonjak sanking nikmatnya.30493Please respect copyright.PENANAxfPD00558V
30493Please respect copyright.PENANAeW373i9rDb
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30493Please respect copyright.PENANA0um3iNoOOW
30493Please respect copyright.PENANAdyj4vXwX0n
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30493Please respect copyright.PENANAPOHLULoilo
30493Please respect copyright.PENANAUx0rSGZa4U
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30493Please respect copyright.PENANAbf5srIVEPM
30493Please respect copyright.PENANAwd9Ox2MnTf
Suara benturan kedua kelamin mereka menggema ke seluruh ruangan sanking panasnya ketika mereka sedang bercinta, seakan mereka lupa dengan status mereka sebagai seorang guru dan murid. Bahkan demi kenikmatan surgawi, mereka sampai melakukan sebuah perbuatan yang melebihi batas normal antara guru dan murid.30493Please respect copyright.PENANAXfCrvubvuc
30493Please respect copyright.PENANAZkt1NvvUN1
Rayhan sedikit menggeser posisinya hingga ia bisa duduk sempurna. Kini Ustadza Dewi terlihat seakan sedang duduk di pangkuan muridnya.30493Please respect copyright.PENANAh8KtEtOtH1
30493Please respect copyright.PENANAdB2z0k6hHT
Wajah cantik Ustadza Dewi yang bermandikan keringat, membuat Rayhan semakin bernafsu, ia meremas-remas payudara Ustadza Dewi yang bergerak tak beraturan mengikuti irama goyangannya.30493Please respect copyright.PENANAjgNfcI9lDU
30493Please respect copyright.PENANAH0UBKb9kSD
"Oughkk... Rayhaaaan..." Jerit Ustadza Dewi kesetanan.30493Please respect copyright.PENANAxMztj1MIFZ
30493Please respect copyright.PENANAtxhkdwsweo
Kedua jari Rayhan mencubit puting Ustadza Dewi dan menariknya. "Apakah Ustadza menyukai kontolku?" Tanya Rayhan, sembari memainkan payudara Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANAbfuWrEJEAx
30493Please respect copyright.PENANANe37buBYhm
"Ya... Ustadza suka sayang! Aahkk... Terus entotin Ustadza sayang, Aahkk... Aaaahkk... Ini enak sekali! Kontol kamu besar dan panjang." Erang Ustadza Dewi, ia melingkarkan tangannya di leher Rayhan.30493Please respect copyright.PENANADTMV5YT5ih
30493Please respect copyright.PENANAUjOWoyD1qi
Bibir Rayhan segera melumat bibir Ustadza Dewi, ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Dewi dan mencari-cari lidahnya.30493Please respect copyright.PENANATwOoKoepIU
30493Please respect copyright.PENANAicOKkOcUwz
Setelah hampir 10 menit mereka bercinta, akhirnya pertahanan Ustadza Dewi jebol. Tubuh indahnya menelikung kebelakang, dengan wajah yang menadah keatas hingga dadanya membusung semakin kedepan.30493Please respect copyright.PENANA2yEUWk8Yyo
30493Please respect copyright.PENANAB1Kd1QT6T6
"Ray? Ustadza sampai." Jerit Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANApQp93401Bl
30493Please respect copyright.PENANApWq2poc5bd
Rayhan dapat merasakan cairan cinta Ustadza Dewi yang menyelimuti kontolnya yang kini teras lebih hangat. Sebagiannya lagi mengalir keluar.30493Please respect copyright.PENANAwDuOX82Y5r
30493Please respect copyright.PENANAu9qQ5nFp6q
Pemuda itu memutar tubuhnya masih memangku Ustadza Dewi, dengan perlahan ia merebahkan Ustadza Dewi hingga berbaring. Dengan gaya konvensional Rayhan kembali memompa kontolnya, menubruk memek Ustadza Dewi yang terasa semakin licin sehingga mempermudah penetrasi kontol Rayhan di dalam memeknya.30493Please respect copyright.PENANAV7Netzmvnx
30493Please respect copyright.PENANAYgPYrUO3zB
"Oughkk Ray! Aaahk... Kuat sekali kamu sayang." Rintih Ustadza Dewi yang kembali keenakan.30493Please respect copyright.PENANAg3gS8T1TOO
30493Please respect copyright.PENANAbPrEWN1sRJ
Rayhan menyeringai sembari mengait satu kaki Ustadza Dewi dengan lengannya, dan menekannya hingga lutut Ustadza Dewi menyentuh payudaranya. Dengan posisi ini, Rayhan merasa kontolnya masuk lebih dalam.30493Please respect copyright.PENANAX7luGllHYW
30493Please respect copyright.PENANAkipHiwJGW4
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk...30493Please respect copyright.PENANACp7H2FPGfi
30493Please respect copyright.PENANAosNfteob4U
Saat Rayhan merasa ingin sampai, pemuda itu mencabut kontolnya, lalu meminta Ustadza Dewi berganti gaya. Dengan sisa tenaga yang di milikinya, Ustadza Dewi segera merangkak menungging di hadapan Rayhan.30493Please respect copyright.PENANAP6GTy35gjn
30493Please respect copyright.PENANAZJpcvqF3Cx
Telapak tangan Rayhan mencengkram pantat Ustadza Dewi hingga tampak lobang anusnya yang mengintip malu-malu.30493Please respect copyright.PENANALqzvCfHC2l
30493Please respect copyright.PENANARFd1zvgbbX
"Ustadza." Panggil Rayhan.30493Please respect copyright.PENANAzoN9BrZn9V
30493Please respect copyright.PENANALInkjtPVxj
Ustadza mendesah pelan. "Lakukan apa yang kamu mau sayang, tubuh ini milik kamu seutuhnya." Seloroh Ustadza Dewi, sembari membuka lebar kakinya.30493Please respect copyright.PENANAfOegVKRpHN
30493Please respect copyright.PENANAynfsMvRjwz
"Tahan ya Ustadza." Bisik Rayhan.30493Please respect copyright.PENANAIK8DJjn4UU
30493Please respect copyright.PENANAP1M0GBev6k
Dia segera memposisikan kontolnya di lobang anus Ustadza Dewi. Dengan perlahan kepala jamurnya menyeruak masuk ke dalam lobang anus Ustadza Dewi yang sebelumnya sudah ia perawani tapi tetap saja terasa legit.30493Please respect copyright.PENANAOhA24f3HQC
30493Please respect copyright.PENANANNE7o7QEdf
Wajah cantik Ustadza Dewi meringis menahan pedih di lobang anusnya. Kedua tangannya terkepal dengan nafas menderu-deru. Inci demi inci kontol Rayhan mengekploitasi lobang anus Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANANzXiLNqFtk
30493Please respect copyright.PENANASQ6aGSNxmO
Dengan gerakan perlahan Rayhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.30493Please respect copyright.PENANAY4FgzBSHev
30493Please respect copyright.PENANA1S7wztobEr
"Oughkk... Ray! Terus sayang." Desah Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANA5A4P0WXExo
30493Please respect copyright.PENANA2uMtxpdntW
Rayhan semakin mempercepat tempo sedokannya ketika ia sudah hampir tiba. "Ustadza... Ouhk... Lobang pantat Ustadza enak bangeeet... Aaahk.... Aaaahkk... Aku mau keluar Ustadza." Jerit Rayhan keenakan. Ia merasa kontolnya di remas-remas di dalam lobang anus Ustadza Dewi.30493Please respect copyright.PENANABxSXM1r4vg
30493Please respect copyright.PENANAdsJFhNyukw
"Keluarin sayang! Aaaahkk... Pejuhin pantat Ustadza sayang..."30493Please respect copyright.PENANAnUxStdoMJK
30493Please respect copyright.PENANACnMeL7jTE6
Croooottss... Croooottss... Croooottss...30493Please respect copyright.PENANACYsfahXhx4
30493Please respect copyright.PENANAVJi6jj4Hnq
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...30493Please respect copyright.PENANAKDeMT78acQ
30493Please respect copyright.PENANAWYIJsZG9Y8
"Oughkk..." Lolong Rayhaan.30493Please respect copyright.PENANA9aP0FbLygz
30493Please respect copyright.PENANAeZsNBAWXTP
Secara bersamaan mereka menggapai menikmatan yang sempurna. Menumpahkan segala kerinduan di hati mereka dengan bentuk kepuasan Duniawi.30493Please respect copyright.PENANAzrZGUhYmu2
30493Please respect copyright.PENANAmebGfVrtTS
****30493Please respect copyright.PENANAO8giW1U8l1
30493Please respect copyright.PENANAMtYcIkewtu
Jam istirahat sekolah, Nico, Rayhan, Azril dan Doni berkumpul di salah satu meja kantin yang memang selalu ramai di isi oleh para santri. Terutama ketika awal bulan seperti saat ini, biasanya para santri baru saja mendapatkan kiriman uang jajan dari orang tua mereka.30493Please respect copyright.PENANAiQgdK78hnX
30493Please respect copyright.PENANAa7vTipzEGJ
Tidak lama setelah memesan, seorang pria yang menjaga stand mie ayam mengantarkan pesanan mereka.30493Please respect copyright.PENANAI5JEBpJbHX
30493Please respect copyright.PENANAwl1TblGpUf
"Terimakasih Paklek." Ujar Azril.30493Please respect copyright.PENANACjdB40Cyga
30493Please respect copyright.PENANAQT4KLmIgEn
Pria berusia 40 tahunan itu menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan mereka.30493Please respect copyright.PENANAq6DHRvfgW6
30493Please respect copyright.PENANAyW6ppQtYsJ
"Lo kok tadi telat Ray? Gak biasanya." Tanya Doni yang tengah mengaduk mie ayamnya.30493Please respect copyright.PENANATVPZkKcaSF
30493Please respect copyright.PENANA1Kjb1XFagO
Rayhan menatap sahabatnya. "Biasa, gue kesiangan, soalnya setiap malam gue begadang." Jelas Rayhan berbohong, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi pagi bersama Ustadza Dewi, bisa-bisa ia di bunuh oleh ketiga temannya.30493Please respect copyright.PENANAzyIjkuXlhq
30493Please respect copyright.PENANArpc4qNWdNY
"Begadang mulu Lo, ingat kata Pak Haji Roma irama, begadang itu gak baik." Seloroh Nico.30493Please respect copyright.PENANA8sBUEEKCCk
30493Please respect copyright.PENANAY68IGHi5Ne
"Oh ya, katanya tadi ada yang ingin lo omongin serius?" Tanya Doni, sembari menikmati mie ayam Pakle yang di kenal memang sangat enak.30493Please respect copyright.PENANAbrXTKE3LKe
30493Please respect copyright.PENANAYrkVYwMyLN
"Ini soal kolor ijo."30493Please respect copyright.PENANAHGTgICu1BN
30493Please respect copyright.PENANAjKFqW6dQka
Azril yang tadi terlalu sibuk mengulangi hafalannya kini terlihat lebih fokus mendengarkan Rayhan. "Apa dia muncul lagi?" Tanya Azril yang tampak penasaran.30493Please respect copyright.PENANAMUGnUcSXk0
30493Please respect copyright.PENANAUaN8pgQoF9
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Semalam gue lihat mahluk jadi-jadian itu." Jelas Rayhan, ia menegakkan punggungnya sembari mengedarkan pandangannya, seakan ia sedang memasang sikap waspada.30493Please respect copyright.PENANAgeTgS5LCw2
30493Please respect copyright.PENANAG9moMTuhup
"Kenapa gak Lo tangkap?" Kejar Azril.30493Please respect copyright.PENANAXremzEQsAH
30493Please respect copyright.PENANAOpHjtf4CQO
"Tunggu tunggu tunggu." Lerai Doni. "Kalau memang semalam dia muncul, seharusnya pagi ini pesantren menjadi heboh, tapi nyatanya sekarang adem ayem." Ujarnya, merasa kalau ada yang janggal dari cerita Rayhan.30493Please respect copyright.PENANAMAU8Ftx9yC
30493Please respect copyright.PENANAfwkizl3j06
Setiap ada korban baru, ponpes Al-tauhid selalu heboh membicarakan kejadian tersebut. Tetapi hari ini, tidak ada tanda-tanda kalau mahluk aneh itu kembali mendatangi ponpes Al-tauhid untuk mendapatkan korban barunya. Dan rasanya juga Rayhan tidak mungkin berbohong.30493Please respect copyright.PENANA4ZMxoQnqmE
30493Please respect copyright.PENANATo4KHosRBv
Rayhan mendesah pelan, ia sendiri juga tidak mengerti kenapa sampai saat ini belum terdengar kabar kalau ada korban baru semalam. Padahal jelas-jelas ia melihat si kolor ijo keluar dari asrama putri.30493Please respect copyright.PENANAPuaYSUNXW1
30493Please respect copyright.PENANApZa6Qh2u3v
"Mungkin korbannya tidak mau ada orang lain tau." Jawab Rayhan deplomatis.30493Please respect copyright.PENANA5i3dCOI55b
30493Please respect copyright.PENANA961jlEAVmS
"Lo yakin dengan yang Lo lihat?" Tanya Nico.30493Please respect copyright.PENANAU0dLderwSk
30493Please respect copyright.PENANAclXOkzR4fC
Rayhan menganggukan kepalanya, ia sangat yakin sekali kalau semalam aksi kolor ijo kembali memakan korban. "Dan gue juga tau siapa pelakunya." Lirih Rayhan sembari mengambil gelas es teh miliknya.30493Please respect copyright.PENANAciAj2TE5ss
30493Please respect copyright.PENANATlIVtcw6a8
"Siapa?" Kejar mereka serempak.30493Please respect copyright.PENANAdbtou3MMEi
30493Please respect copyright.PENANAGSZexdlt1w
Rayhan menatap satu persatu wajah sahabatnya yang terlihat tegang. Kemudian bibirnya bergerak perlahan menyebut satu nama yang membuat ketiga sahabatnya terhenyak. Seakan ia tidak percaya kalau orang tersebut adalah pelaku utama dari teror kolor ijo selama ini.30493Please respect copyright.PENANA5Oe1pFiAP7
30493Please respect copyright.PENANAcRJ4Xaw4pj
*****30493Please respect copyright.PENANAGwtlsDSyLR
30493Please respect copyright.PENANA1PFkvNBObu
Malam harinya cuaca kembali tidak bersahabat, dan tampak mahluk aneh berwarna hijau kembali beraksi. Ia mendatangi asrama putri, dan kali ini targetnya adalah seorang santriwati bernama Asyifa. Gadis cantik bermata coklat itu tengah terlelap di samping sahabatnya Aurel.30493Please respect copyright.PENANAEgn9n6zRfu
30493Please respect copyright.PENANAmQE4OptFYB
Suasana malam yang begitu mencekam, dan di penuhi aura mistis membuat tubuh Rayhan menggigil. Ia berjalan perlahan menuju asrama putri setelah hujan mulai mengguyur pesantren Al-tauhid.30493Please respect copyright.PENANAeUnbyEc4KC
30493Please respect copyright.PENANANSHGP1l0QT
Seperti yang sudah ia duga, dari kejauhan ia dapat melihat sosok mahluk aneh yang baru saja masuk ke dalam asrama putri.30493Please respect copyright.PENANAdWeQbLpU9q
30493Please respect copyright.PENANAE6H7geZm3U
Deg... Deg... Deg... 30493Please respect copyright.PENANAoXuhGHQZru
30493Please respect copyright.PENANAOmj21qYHmv
Pemuda itu tau kalau ini tidaklah mudah, tapi ia harus melakukannya demi melindungi Kakak kandungnya dan menjaga nama baik pesantren. Ia yakin cepat atau lambat, mahluk aneh itu akan mengincar Kakaknya.30493Please respect copyright.PENANAW4Hec3YFmk
30493Please respect copyright.PENANAB6eFHvGZyO
Sementara di dalam asrama, sang kolor ijo mulai beraksi. Dia meremas kasar gumpalan payudara Asyifa yang berukuran 34D, sangat ranum untuk anak seusianya. Remasan kasarnya, tentu saja membangunkan Asyifa. Gadis cantik itu terperanjat dengan bola matanya yang melotot.30493Please respect copyright.PENANASI7QSSWHmL
30493Please respect copyright.PENANAIUhPYIP9iw
"Astaghfirullah... Astaghfirullah... Astaghfirullah... Ya Tuhan." Jerit Asyifa ketakutan.30493Please respect copyright.PENANAWDTb4I4Qw1
30493Please respect copyright.PENANAOekFfb7naJ
Sang kolor ijo menyeringai dan kemudian dengan kasar ia mencabik-cabik pakaian piyama yang di kenakan Asyifa hingga sobek dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang indah, putih mulus dengan puting kemerah-merahan.30493Please respect copyright.PENANARalAKe4oWe
30493Please respect copyright.PENANA96tUchSFsp
Pemandangan itu tersebut membuat air liur sang kolor ijo sampai menetes, bahkan di ujung kontolnya tampak percumnya yang telah keluar setetes.30493Please respect copyright.PENANAP2Vf0r0172
30493Please respect copyright.PENANAP4MXIelmkv
"Toloooong... Toloooong... Toloooong..."30493Please respect copyright.PENANAFQuCveA7U8
30493Please respect copyright.PENANAr1FH7kjULn
Sayup-sayup dari luar asrama Rayhan dapat mendengar teriakan Asyifa. Tapi anehnya ia merasa kakinya terasa berat, seakan kakinya terpaku diatas tanah.30493Please respect copyright.PENANApFrIie9DFt
30493Please respect copyright.PENANAT9oZyFNzPG
Dengan nafas memburu dan tubuhnya mulai menggigil, Rayhan memejamkan matanya menenangkan dirinya yang mulai panik dan rasa takut yang luar biasa melandanya. Bagaimanapun caranya mahluk aneh itu harus segera berhasil ia ringkus.30493Please respect copyright.PENANA7sFRR1G9M5
30493Please respect copyright.PENANATW7ju4JHfb
Setelah merasa tenang, dengan melapaskan basmalah Rayhan kembali melangkah dan kakinya kini terasa lebih ringan.30493Please respect copyright.PENANALZYAJzxMIn
30493Please respect copyright.PENANALYReX1gOPH
Bruaaak...30493Please respect copyright.PENANAmYW0MANTdL
30493Please respect copyright.PENANAc8KUg7ajmK
Dengan satu kali terjangan, pintu asrama berhasil di dobrak Rayhan, hingga mengagetkan sang kolor ijo dan Asyifa yang terus meronta-ronta.30493Please respect copyright.PENANALyXVbZMPEg
30493Please respect copyright.PENANASdffu57MnM
Ada secercah harapan di wajah Asyifa, dan Rayhan sangat mengerti apa yang di ingin Asyifa darinya. Bibir Rayhan sedikit mengukir senyuman untuk Asyifa, agar gadis muda itu bisa sedikit merasa tenang, kemudian Rayhan mengalihkan pandangannya kearah mahluk aneh tersebut.30493Please respect copyright.PENANA08Uhz3Ozzc
30493Please respect copyright.PENANA21Dayh9PU0
Kedua mata mereka bertemu, saling mengintimidasi satu sama lainnya. Jujur saja, kedua kaki Rayhan gemetaran, dan tubuhnya tampak menggigil. Bukan karena hawa dingin, tapi karena tatapan sang kolor ijo yang seakan menusuk hingga ke ulu hatinya.30493Please respect copyright.PENANAho8PuO7Ydw
30493Please respect copyright.PENANA1GWBxjyNgA
Aku tidak takut....30493Please respect copyright.PENANAE1SKYN3242
30493Please respect copyright.PENANAk5Cel1m6N9
Rayhan berusaha sekuat tenaga melawan rasa takut yang secara tiba-tiba menyerangnya. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau manusia jauh lebih kuat di bandingkan mahluk ghaib. Dan usahanya mulai membuahkan hasil, ia mulai mengatur nafasnya kembali yang sebelumnya terasa sesak.30493Please respect copyright.PENANA8vhYPaYtx5
30493Please respect copyright.PENANAXLGfCRX3no
Sementara sang kolor ijo tampak keheranan, melihat wajah Rayhan yang terlihat tidak takut sama sekali.30493Please respect copyright.PENANAx3a5bHfqpJ
30493Please respect copyright.PENANABHDSPwEupw
"Grrrrr...." Sang kolor ijo mengeram.30493Please respect copyright.PENANATjWUDmpDd3
30493Please respect copyright.PENANAWGa6J4JPDv
Kedua tangan Rayhan terkepal erat, kuku-kukunya menancap di kulit telapak tangannya hingga memutih, lalu dengan satu hentakan ia menyerang sang kolor ijo, tapi dengan kibasan tangan kolor ijo tubuh Rayhan terpental hingga keluar asrama.30493Please respect copyright.PENANAsnYrmZAwFc
30493Please respect copyright.PENANAxPLuwIwLq1
Asyifa yang melihat kejadian tersebut menjerit ketakutan, ia memeluk tubuhnya dengan sangat erat sembari meneteskan air mata. Entah kenapa, untuk pertamanya kalinya ia takut kalau terjadi apa-apa terhadap Rayhan, pemuda yang beberapa waktu yang lalu pernah mempermalukannya.30493Please respect copyright.PENANAzEsvU5pYkT
30493Please respect copyright.PENANA1GehmzIgBn
"Aarrtt..." Rintih Rayhan.30493Please respect copyright.PENANAgKP2Pb9atK
30493Please respect copyright.PENANA8lRa6K90tc
Di luar asrama Rayhan berusaha berdiri sembari memegang dadanya yang terasa terbakar. Masih dengan tatapan tajam, Rayhan memandang mahluk itu.30493Please respect copyright.PENANApzcDPanAeQ
30493Please respect copyright.PENANAChlR475Zjq
Sang kolor ijo melompat keluar, di bawah guyuran hujan deras dia menatap Rayhan, seakan ia ingin memakannya bulat-bulat, membuat siapapun yang melihat mata merahnya akan mati ketakutan. Sebenarnya Rayhan juga merasakan hal yang sama, tapi ia menahannya.30493Please respect copyright.PENANAf9hiI7Waga
30493Please respect copyright.PENANAhiJHeWOZm5
"Dasar manusia bodoh!" Umpat Kolor ijo.30493Please respect copyright.PENANAO8c4QyisML
30493Please respect copyright.PENANAwpKJSlL16B
Rayhan menyunggingkan senyumannya. "Mahluk aneh keparat." Teriak Rayhan ke udara. Ia dengan tangkas menyerang kembali kolor ijo.30493Please respect copyright.PENANAUI4vAT9gaT
30493Please respect copyright.PENANA7fXVRJOPTn
Kaki kanannya hendak menerjang kepala kolor ijo, tapi dengan tangkas mahluk aneh itu menepisnya dengan lengannya yang besar. Kemudian tangan kirinya ia dorong ke depan hingga kepalan tangannya masuk ke dalam perut Rayhan. Pemuda itu mundur beberapa langkah sembari memegangi perutnya.30493Please respect copyright.PENANASAsmuZoeD4
30493Please respect copyright.PENANAB4CvzK01FF
Pukulan sang kolor ijo terasa seperti di hantam pentungan sanking kerasnya. Rayhan meringis menahan sakit di perutnya, bahkan ia nyaris mengeluarkan isi perutnya.30493Please respect copyright.PENANARqsA3ju3Oq
30493Please respect copyright.PENANAvExAVqfV0f
Belum hilang rasa sakit yang di rasakan Rayham, tiba-tiba sang Kolor ijo menendang kepala Rayhan. Tubuh Rayhan berputar sebanyak tiga kali di udara sebelum terhempas jatuh ketanah yang telah menjadi lumpur. Kejadian tersebut tak luput dari penglihatan Asyifa.30493Please respect copyright.PENANA7QHA5MAP3a
30493Please respect copyright.PENANA25mwER6RUg
"Aaaaasaaaarrrrttttt..." Jerit Asyifa ngeri.30493Please respect copyright.PENANAmqsTiZsAjJ
30493Please respect copyright.PENANA9AKKWuRVVq
Tangan Rayhan menapak diatas tanah, dan tampak tetesan darah segar mengalir dari hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap darah yang keluar dari mulut dan hidungnya sembari menatap tajam kolor ijo yang berjalan mendekatinya, Rayhan berusaha berdiri tapi gagal.30493Please respect copyright.PENANAknvz2x4NVX
30493Please respect copyright.PENANA0a4rTdUdm2
Sang Kolor Ijo mencengkram leher Rayhan, seakan ia ingin meremasnya seperti tengah meremas jeruk nipis. Wajah Rayhan memerah karena kekurangan oksigen.30493Please respect copyright.PENANAJRhK6Ju2Jn
30493Please respect copyright.PENANAclV7ADke1D
"Oh Tuhan, apa aku akan mati di sini." Bisik hati Rayhan.30493Please respect copyright.PENANA9L7cF7S7BJ
30493Please respect copyright.PENANA0xiz0SWJ3F
Saat kesadarannya mulai menipis, tiba-tiba dari belakang seseorang menerjang kolor ijo hingga mahluk aneh itu terpaksa melepaskan cengkeramannya dari leher Rayhan.30493Please respect copyright.PENANA2XDXD5H0A4
30493Please respect copyright.PENANA1Rk6U6w8Fb
Sang kolor ijo yang masih berdiri tegap, membalik tubuhnya ke belakang, sembari menatap marah kearah seorang pemuda yang tak lain adalah Doni. Tidak lama kemudian Nicopun menyusul sembari memegang balok kayu yang besar dan siap menghantam kolor ijo.30493Please respect copyright.PENANA2gCy2dRhO2
30493Please respect copyright.PENANA0BG4RGjk0B
"Anak-anak kurang ajar." Umpat Kolor ijo.30493Please respect copyright.PENANAhi3W8FOeus
30493Please respect copyright.PENANA4GZFcl7xnh
Nico dan Doni saling pandang. "Hei mahluk doyan memek!" Umpat Doni.30493Please respect copyright.PENANAlLCTc5WTJO
30493Please respect copyright.PENANAugoFfZok36
"Mahluk menjijikan." Timpal Nico.30493Please respect copyright.PENANAZxkD3zHNbc
30493Please respect copyright.PENANApWM6eFigXJ
"Grrrrr...." Kembali sang kolor ijo mengeram.30493Please respect copyright.PENANA3vNZrgKiGo
30493Please respect copyright.PENANAbttVUBGDof
Dengan secepat kilat ia menghantam tubuh Doni dan dalam sekejap tubuh Doni terpental sejauh dua meter. "Bangsaaaaat...." Pekik Doni ke sakitan sebelum tubuhnya terhempas ke tanah.30493Please respect copyright.PENANAgFHCyj7EEe
30493Please respect copyright.PENANAyFcBpYpo3u
"Hiyaaaaa...." Jerit Nico sembari memukulkan balok kayu ke punggung kolor ijo.30493Please respect copyright.PENANA3dpXMb5zsS
30493Please respect copyright.PENANAl88XqiWJUC
Kraaaak...30493Please respect copyright.PENANA8aoeRfPUXR
30493Please respect copyright.PENANAJMQ5GBhcwa
Tubuh Nico mematung, menatap tidak percaya kearah balok kayu yang ia pegang kini telah patah.30493Please respect copyright.PENANAj4Nv5cA9VY
30493Please respect copyright.PENANAq15rPXkdlT
Sang Kolor ijo menatap Nico dengan tatapan dingin, dan sedikit seringaian tajam yang membuat bulu kuduk Nico berdiri hingga kedua kakinya gemetaran. Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nico pasrah ketika kolor ijo mengangkat tubuhnya, lalu membantingnya ke tanah.30493Please respect copyright.PENANAxiyDzGlS61
30493Please respect copyright.PENANA1rKjS43j0T
"Aaghkk..." Jerit Nico pilu.30493Please respect copyright.PENANAIhfAUwrmdv
30493Please respect copyright.PENANAaQKqwU1BAW
Rayhan segera berdiri dan menghampiri Nico yang tengah berguling-guling di lumpur.30493Please respect copyright.PENANARMDcAFW1ZN
30493Please respect copyright.PENANAWTar5hV721
Sang mahluk hijau itu berjalan menghampiri mereka berdua. Rayhan segera berdiri di depan Nico yang masih mengerang ke sakitan. "Anjing bangsat." Teriak Rayhan, sembari melayangkan tinjunya ke arah wajah kolor ijo.30493Please respect copyright.PENANAaG8DWHptmq
30493Please respect copyright.PENANAaeqBu9Rkr5
Tanpa bergerak sesentipun sang kolor ijo menerima pukulan Rayhan yang sama sekali tidak berasa baginya.30493Please respect copyright.PENANAMWc9WLVnRP
30493Please respect copyright.PENANAxw9E59OBVD
"Auww..." Rayhan meringis menahan sakit.30493Please respect copyright.PENANAsG8Fw1J6PL
30493Please respect copyright.PENANApMFySNmndF
Sang Kolor ijo menyeringai, kemudian ia mengangkat tubuh Rayhan dan hendak menghempaskan tubuh Rayhan sama seperti yang di lakukan kepada Niko. Tapi dengan cepat Rayhan meraih leher kolor ijo dan menggigitnya sekuat tenaga.30493Please respect copyright.PENANAsjtw3ZllV3
30493Please respect copyright.PENANAb1NO0VerP7
"Grrrrr...." Sang Kolor ijo mengeram marah.30493Please respect copyright.PENANAKjpISJF2HM
30493Please respect copyright.PENANAqo2w8qsu8s
Tubuh besar itu sempoyongan sembari melepaskan Rayhan dari cengkeramannya. Pada saat bersamaan dari belakang, Doni memukul leher bagian belakang kolor ijo dengan balok yang tadi di pegang Nico.30493Please respect copyright.PENANAKmlX9rZLOG
30493Please respect copyright.PENANALdVCs1y74V
Buuuk...30493Please respect copyright.PENANAwHdexvCCfA
30493Please respect copyright.PENANAExxmmSDMke
Sang kolor ijo di luar dugaan berhasil di jatuhkan, ia terjerembab diatas tanah.30493Please respect copyright.PENANAfzWtIZ4QY4
30493Please respect copyright.PENANAcr5JlDmFK6
Doni dan Rayhan saling pandang, dan kini mereka telah mengetahui kelemahan sang kolor ijo, tapi apakah akan semudah itu bagi mereka mengalahkan mahluk aneh tersebut? Tentu saja tidak, Rayhan dan Nico menyadari hal tersebut, mereka tidak mungkin menang.30493Please respect copyright.PENANAyOa3J5PRcp
30493Please respect copyright.PENANAxDNienCgef
Tugas mereka saat ini hanyalah menahan pergerakan sang Kolor ijo selama mungkin yang mereka bisa.30493Please respect copyright.PENANAO12EfynEng
30493Please respect copyright.PENANAvpKlxXUG1g
"Grrrrr... Kalian benar-benar mau mati ternyata." Umpat Kolor ijo kepada mereka berdua.30493Please respect copyright.PENANA4SeEHCdQJZ
30493Please respect copyright.PENANAWKVDHzYd23
"Cuih..." Doni meludah darah ke tanah. "Hei mahluk busuk, Lo pikir kita takut." Ancam Doni sembari menunjuk batang hidung kolor ijo.30493Please respect copyright.PENANAC3CoEWF4v2
30493Please respect copyright.PENANAZu912Xfl6E
"Kemarilah bangsat." Timpal Rayhan sembari memasang kuda-kuda.30493Please respect copyright.PENANAnDZTomBMGb
30493Please respect copyright.PENANAk52JF9zKiv
Perbuatan mereka berdua benar-benar membuat kolor ijo marah. Mahluk mengerikan itu segera mendatangi mereka dengan cepat. Doni mengibaskan balok tersebut kearah leher kolor ijo, tapi berhasil di tepis, dan pada saat bersamaan Rayhan menjerjang leher kolor ijo sebelah kanan.30493Please respect copyright.PENANALG4xn3tOgd
30493Please respect copyright.PENANAmsSMi4Su4L
Lagi-lagi tubuh sang kolor ijo di buat sempoyongan tapi kali ini ia tidak sampai jatuh.30493Please respect copyright.PENANAvjC0J4E9N3
30493Please respect copyright.PENANA3See992z6F
Doni kembali maju dan hendak memukul kolor Ijo, dan dengan cekatan Kolor ijo menendang Doni hingga terpental. Melihat temannya yang kembali terkena pukulan, Rayhan segera melayangkan tinjunya, tapi di tangkis oleh kolor ijo dengan mudah, lalu dengan satu pukulan di perut, Rayhan langsung roboh di hadapan kolor Ijo.30493Please respect copyright.PENANARnUfMkLT3a
30493Please respect copyright.PENANAYLwKGaVzpA
"Rayhaaaan." Jerit Nico.30493Please respect copyright.PENANAzipJeQDMH4
30493Please respect copyright.PENANACsj3SKFx1Z
Hujan turun semakin deras dan tampak kilatan-kilatan petir menghiasi langit malam ini. Ke sanalah mata Rayhan tertuju ketika Kolor Ijo mencekik dan mengangkat tubuhnya ke udara sehingga kakinya tidak lagi menapak.30493Please respect copyright.PENANAybbl3nM50H
30493Please respect copyright.PENANA5raMCnGDym
Kolor ijo mengangkat tangannya dengan jari terhunus kearah perut Rayhan.30493Please respect copyright.PENANAPicPUb5SGB
30493Please respect copyright.PENANACtPsmlYG9P
Nico dan Doni terkesima melihat kuku panjang Kolor ijo yang seakan siap merobek perut Rayhan dan mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya.30493Please respect copyright.PENANAdcINl8OVqu
30493Please respect copyright.PENANA99pTRo7Qp4
"Lariiiii Ray...." Jerit Doni tak berdaya di tengah guyuran hujan lebat.30493Please respect copyright.PENANASsfpc8ASce
30493Please respect copyright.PENANAV0WnDDgbHA
Sementara Nico memukul-mukul lumpur sembari berteriak tidak jelas. "Bangsaaaaat... Bangsaaaaat... Bangsaaaaat..." Isak tangis Nico pecah melihat nyawa sahabatnya kini berada di ujung tanduk.30493Please respect copyright.PENANArvM0mVpt1O
30493Please respect copyright.PENANAU3zTIfAEFL
Rayhan tersenyum tipis menyambut ajalnya yang seakan sangat dekat sekali. "Gue mati..." Lirih Rayhan nyaris tidak terdengar oleh siapapun.30493Please respect copyright.PENANAHRfKvJaWXk
30493Please respect copyright.PENANAruvMsufDGi
Sepersekian detik sebelum kuku-kuku panjang itu menusuk perut Rayhan, tiba-tiba tubuh sang Kolor Ijo terpental jauh hingga beberapa meter, dan pada saat bersamaan tubuh Rayhan jatuh keatas tanah dengan mata setengah terpejam, karena kesadarannya yang telah menipis.30493Please respect copyright.PENANAHvpewfbW5K
30493Please respect copyright.PENANAuE281aTUqM
Kini di hadapannya Rayhan dapat melihat sekali lagi wajah orang yang amat ia sayangi tengah merangkulnya.30493Please respect copyright.PENANAAvHrQbIHk8
30493Please respect copyright.PENANAwMdadfHF5S
"A-apa aku sudah mati?" Lirih Rayhan.30493Please respect copyright.PENANAB9YTN3S8Pl
30493Please respect copyright.PENANA6H05sbhe5m
Wanita itu tersenyum manis. "Gak sayang! Kakak gak akan biarkan kamu celaka." Bisik Zaskia lembut di telinga Rayhan. "Sekarang istirahatlah, tugas kamu sudah selesai, terimakasih sayang! Kakak sayang Adek..." Ujar Zaskia sembari mendekap erat tubuh Rayhan.30493Please respect copyright.PENANAx41x332vcj
30493Please respect copyright.PENANAiQBk7z8rt9
"Aku juga sayang kakak." Lirih Rayhan yang kemudian tidak sadarkan diri.30493Please respect copyright.PENANAOIw96eNjoI
30493Please respect copyright.PENANAJD7z0aXv20
Sang kolor ijo menyeringai menatap Zaskia yang malam ini mengenakan gamis berwarna biru muda, senada dengan warna hijabnya. Ia menatap benci kearah kolor yang telah berani melukai adiknya.30493Please respect copyright.PENANAVYhXbMDlSp
30493Please respect copyright.PENANAlLz7w3yp0M
Wanita berwajah cantik itu melakukan gerakan yang sangat cepat hingga mahluk aneh itu tidak sempat menyadari datangnya serangan dari Zaskia. Ia melepaskan tapak suci kearah dada kolor ijo dan ajaibnya, serangan Zaskia berhasil membuat kolor ijo terpental bahkan sampai muntah darah.30493Please respect copyright.PENANAju1KkJIF20
30493Please respect copyright.PENANAJg3cf99Jxc
Sang kolor ijo mengeram marah, saat ia hendak berdiri tiba-tiba segerombolan santri dan para Ustad telah mengepung dirinya yang di pimpin langsung oleh KH Umar yang di dampingi oleh Putranya Azril.30493Please respect copyright.PENANAxVIu9U38zr
30493Please respect copyright.PENANAGE35O0fY66
Ya... Tugas Azril adalah mengumpulkan Santri dan para Ustad yang di anggap memiliki kemampuan untuk mengalahkan kolor ijo, sementara Rayhan, Doni, dan Nico bertugas menyergap dan menahan Kolor ijo selama mungkin, sampai bala bantuan datang untuk menangkap mahluk aneh tersebut.30493Please respect copyright.PENANAkV1xXBv3Zf
30493Please respect copyright.PENANAVEncHburbx
Sadar kalau kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk melawan, mahluk aneh itu mencoba kabur tapi para santri dan Ustad dengan cekatan mengepung mahluk aneh tersebut sehingga tidak ada cela baginya untuk kabur. Kini kolor ijo benar-benar dalam keadaan terjepit.30493Please respect copyright.PENANA5RZ5HOzRts
30493Please respect copyright.PENANABkkM63FaEj
KH Umar baru saja selesai membaca ayat-ayat suci, lalu dia melemparkan tasbih kearah kolor ijo.30493Please respect copyright.PENANASWl1rdq8tm
30493Please respect copyright.PENANAOcwAvfpa3j
Duaaaarrrr...30493Please respect copyright.PENANAEN0hGfx9PB
30493Please respect copyright.PENANA9EjTcgJCVs
Terdengar suara ledekan cukup keras dan di iringi oleh percikan api di bagian dada kolor ijo, yang membuatnya terpental sejauh tiga meter. Ia berguling-guling diatas tanah sembari meronta-ronta tak karuan.30493Please respect copyright.PENANAqYMbfC1cio
30493Please respect copyright.PENANAs3VwOCRwS1
KH Umar dengan santainya berjalan mendekati kolor ijo sembari membaca ayat-ayat suci.30493Please respect copyright.PENANAa4qamENPAM
30493Please respect copyright.PENANAz6RouVDwk0
Telapak tangan KH Umar yang telah di makan usia, ia letakan diatas kening mahluk aneh tersebut, membuat mahluk itu merintih kesakitan.30493Please respect copyright.PENANAeUrQfxht4R
30493Please respect copyright.PENANA4DsELCpu4b
Perlahan tapi pasti, mahluk tersebut kembali ke bentuk asalnya yaitu manusia biasa. Saat pengaruh mahluk aneh itu menghilang, semua santri dan Ustad tampak terkejut mengetahui sosok di balik teror ponpes Al-tauhid satu bulan belakangan ini.30493Please respect copyright.PENANAZiWEEo33TR
30493Please respect copyright.PENANAHl2osUfWpt
"Mang Burhan!" Jerit mereka.30493Please respect copyright.PENANArrBXCBu9lz
30493Please respect copyright.PENANAlmEpWghGAk
Pria yang selama ini telah bersekutu dengan kolor ijo itu dalam keadaan sekarat. Dan pada saat bersamaan hujanpun mulai berhenti, menandakan selesai sudah perualangan sang kolor ijo dalam mencari mangsa.30493Please respect copyright.PENANAE7esoDWCgl
30493Please respect copyright.PENANARIHHHTUdFk
"Astaghfirullah Burhan, kenapa kamu jadi seperti ini."30493Please respect copyright.PENANAo3hWzOXLI6
30493Please respect copyright.PENANAOXOcoTpKGX
Burhan tampak menitikkan air matanya ketika melihat wajah teduh KH Umar. "Maafkan saya Kiayi." Lirih Burhan, ia mulai terisak.30493Please respect copyright.PENANAEm7PprRdaK
30493Please respect copyright.PENANAwroYXaRs5Z
"Minta maaflah ke pada Tuhan Burhan. Dan bertaubatlah." Nasehat KH Umar.30493Please respect copyright.PENANA2ZbdSMy8de
30493Please respect copyright.PENANA3JMCJfj25h
"Saya salah, ya Tuhan... Maafkan saya, maafkan hamba mu yang hina ini.!" Jerit Burhan penuh penyesalan.30493Please respect copyright.PENANApVqfyH9Y8W
30493Please respect copyright.PENANAhuzE43bS4K
"Alhamdulillah." Lirih KH Umar. "Kalian tolong bantu Mang Burhan dan ketiga anak itu, Ustad Yahya, tolong kamu telepon polisi." Titah sang Kiayi yang langsung mereka patuhi.30493Please respect copyright.PENANA21lkW1Ic3z
30493Please respect copyright.PENANA9M14pRkkTc
Burhan mencengkram lengan KH Umar. "Kiayi..." Lirih Burhan, dari kilatan matanya ia terlihat sangat menyesal. "Te... Terimakasih sudah mau membimbing saya dan menerima saya sebagai murid." Bisik Burhan, perlahan kesadaran Burhan mulai menghilang, berikut dengan nafasnya yang sudah berhenti.30493Please respect copyright.PENANA5tI9OWqIzP
30493Please respect copyright.PENANAf5gr5Sryf9
*****
Enam bulan yang lalu
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Keadaan ternyata berkembang jadi semakin sulit setelah usaha rumah makan yang ia bangun bertahun-tahun mengalami kebangkrutan. Ia di tipu oleh sahabatnya sendiri, membuatnya terpaksa menutup bisnisnya.30493Please respect copyright.PENANA89tFRrwO8c
30493Please respect copyright.PENANAQEC8RTEYSJ
Dalam keadaan frustasi, ia bertemu dengan gurunya semasa mondok dulu. Atas tawaran KH Umar Burhan bisa tinggal dan bekerja di ponpes Al-tauhid sebagai peternak.30493Please respect copyright.PENANA8A6hukEdOE
30493Please respect copyright.PENANAwj7x3CRkGQ
Tentu saja Burham sangat bersyukur atas bantuan dari gurunya yang telah memberi ke sempatkan untuk kembali mengabdi di pondok pesantren Al-tauhid. Hanya saja masalah baru pun kembali muncul.30493Please respect copyright.PENANAUYGHv3KloN
30493Please respect copyright.PENANAUEPmDETpF0
Istrinya Tari pergi meninggalkan dirinya bersama pria lain yang cukup mapan, membuat Burhan sangat terpukul, ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu memberikan apa yang di minta oleh Istrinya. Andai saja ia masih kaya seperti dulu, ia yakin Tari tidak akan meninggalkannya seperti saat ini.30493Please respect copyright.PENANAvdYpfSyDyl
30493Please respect copyright.PENANAre6Jfiuojl
Burhan bertekad akan kembali menggapai kejayaanmya dan merebut Istrinya kembali dengan cara apapun. Burhan yang telah kehilangan akal sehatnya, memilih persugihan atas saran sahabatnya untuk mengatasi masalah yang ia hadapi saat ini.30493Please respect copyright.PENANAbacVyD2syg
30493Please respect copyright.PENANA4zYrw5D0kx
Dengan alasan ingin bertemu dengan teman lamanya yang ingin memberinya modal untuk memulai kembali usaha rumah makannya, Burhan pamit kepada KH Umar dan Haja Laras untuk pergi ke kota selama beberapa hari. Dan tentu saja KH Umar sangat mendukung rencana Burhan.30493Please respect copyright.PENANA4kvB2Cnz6J
30493Please respect copyright.PENANA9jDjzFkJ1I
Ternyata tidak muda untuk menemukan gua tersebut, menurut sumber yang di percaya, hanya orang-orang pilihan yang dapat menemukannya, membuat Burhan nyaris putus asa, tapi keinginan yang kuat, membuatnya terus mencari dan mencari, hingga akhirnya ia bisa menemukan gua tersebut.30493Please respect copyright.PENANAHvjzwVaA8P
30493Please respect copyright.PENANADyei6hVeSV
Cobaan-demi cobaan di lalui Burhan, selama bersemedi ia merasa tubuhnya seakan terbakar bara api, lalu berganti diterpa hawa dingin yang menusuk hingga ke dalam tulangnya.30493Please respect copyright.PENANAXxSiDjXNWu
30493Please respect copyright.PENANALdOy7XfnMG
Belum lagi gangguan-gangguan hewan kecil yang beracun, yang kapan saja siap membunuhnya.30493Please respect copyright.PENANAobV2bMQzUN
30493Please respect copyright.PENANACG4tZ8dMTc
Tetapi keteguhan hati Burhan, berhasil membuatnya bertahan walaupun harus di akui kalau dirinya sangat tersiksa selama bersemedi di dalam gua.30493Please respect copyright.PENANAF2kL45KGmT
30493Please respect copyright.PENANAP9zYHSZNqD
Sudah hampir dua minggu Burhan bersemedi di dalam gua, dan selama itu juga Burhan tidak meminum dan memakan apapun, membuat bobot tubuhnya turun drastis, sekilas ia terlihat seperti mayat hidup. Tetapi walaupun begitu ia tetap bersabar dan terus bersabar, hingga memasuki Minggu ke kelima barulah sosok Mbah Sugeng menampakan dirinya di hadapan Burhan.30493Please respect copyright.PENANAkxF6lrDDP5
30493Please respect copyright.PENANAfkN4UsgOC2
Bentuk tubuh Mbah Sugeng sangat mengerikan, tubuhnya memang berbentuk manusia, hanya saja tubuhnya dua kali lipat lebih besar di bandingkan dengan manusia pada umumnya, perutnya membuncit, dan kulitnya berwarna hijau terang dan bersisik, dan matanya yang tajam berwarna merah darah. Penampakan Mbah Sugeng membuat Burhan ketakutan setengah mati, tubuhnya bergetar hebat, dengan peluh yang kini membanjiri tubuhnya.30493Please respect copyright.PENANAe7C4PeAZTb
30493Please respect copyright.PENANAHKmmWEZ9zU
"HAI ANAK MANUSIA, KENAPA KAMU MEMANGGILKU? APA KAMU SUDAH BOSAN HIDUP?" Suara Mbah Sugeng penunggu gua Ambar menggemah, menggetarkan dinding gua, membuat beberapa potongan batu kecil berjatuhan, membuat Burhan makin ketakutan.30493Please respect copyright.PENANAUWsZJF7ZJX
30493Please respect copyright.PENANAJzpxlnlrHm
Mendengar suaranya saja sudah membuat tubuh Burhan menggigil ketakutan. "Mohon ampun Mbah Sugeng! Kedatangan saya kemari ingin meminta petunjuk dari Mbah Sugeng." Dengan kedua tangan yang di tungkup di depan dadanya, Burhan membungkukkan tubuhnya.30493Please respect copyright.PENANAMQj8OHaWzh
30493Please respect copyright.PENANAzrDDPey3d6
"HAHAHA... BERANI SEKALI KAMU MEMINTA PETUNJUK DARIKU, APA KAMU TIDAK TAKUT DENGANKU?"30493Please respect copyright.PENANAWAGvuDhfpk
30493Please respect copyright.PENANA9PNbFmqz8o
"Mohon ampun Mbah, hamba tidak berani Mbah!"30493Please respect copyright.PENANAjI9yCYlNgW
30493Please respect copyright.PENANAeBeHSsqwi0
"HMMM... PENTUNJUK APA YANG KAMU INGINKAN WAHAI ANAK MANUSIA?"30493Please respect copyright.PENANA08TsRMcAXD
30493Please respect copyright.PENANAnk9fILVODk
"Mohon ampun sebesar-besarnya Mbah, Ananda hanya ingin meminta petunjuk agar cepat menjadi orang kaya! Sekiranya Mbah Sugeng mau memberi petunjuk untuk Hambamu yang hina ini." Ujar Burhan dengan bibir gemetar ketakutan.30493Please respect copyright.PENANAv4z38my2i7
30493Please respect copyright.PENANA0gLJ8eIz6U
"HAHAHA... DASAR MANUSIA HINA." Umpat Mbah Sugeng, seraya memamerkan gigi taringnya yang panjang dan kehitaman. "AKU AKAN MEMBANTUMU, HANYA SAJA ADA BEBERAPA SYARAT YANG HARUS KAMU LAKUKAN? APAKAH KAMU SANGGUP MEMENUHI SYARATNYA?" Jelas Mbah Sugeng, Burhan menganggukkan kepalanya.30493Please respect copyright.PENANAWDYqT40Ahs
30493Please respect copyright.PENANAX5WjZLqIxW
"Apa yang harus Hamba lakukan Mbah?"30493Please respect copyright.PENANAdRzhW1EdbN
30493Please respect copyright.PENANAOG5OWRF1y1
"KAMU HARUS MENDAPATKAN SEORANG WANITA CANTIK DAN SEGAR UNTUK AKU TIDURI, KALAU KAMU GAGAL... SAYA AKAN MENGAMBIL SEMUA YANG KAMU MILIKI, TERMASUK NYAWAMU." Ujar Mbah Sugeng.30493Please respect copyright.PENANAVekwpZ7z1a
30493Please respect copyright.PENANATgXFFRkqLu
"Saya siap melaksanakannya, hanya saja bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkannya."30493Please respect copyright.PENANAbCsob4Wk3X
30493Please respect copyright.PENANAOqjIrtxxbH
"HAHAHAHA..." Tawa Mbah Sugeng kembali bergemah. "SAYA TAU APA YANG KAMU KHAWATIRKAN WAHAI HAMBAKU, MASALAH ITU KAMU TIDAK PERLU KHAWATIR, TUGASMU HANYA MENCARI SOSOK WANITA YANG PANTAS UNTUKKU, DAN MEMBAKAR FOTONYA DI CAMPUR DENGAN DARAH AYAM HITAM." Jelas Mbah Sugeng membuat hati Burhan sedikit tenang.30493Please respect copyright.PENANAD2XQpXX65P
30493Please respect copyright.PENANAS59jS284eo
"Terimakasih Mbah!"30493Please respect copyright.PENANAhdhiQu4pfu
30493Please respect copyright.PENANAodZ6ae0tZc
"HHMM... APA KAMU SANGGUP MELAKUKANNYA?" Mbah Sugeng kembali bertanya.30493Please respect copyright.PENANALjA6ro9WJL
30493Please respect copyright.PENANALpdEaO62Km
"Tentu Mbah, saya sanggup." Lirih Burhan.30493Please respect copyright.PENANAp5W08chMHx
30493Please respect copyright.PENANAEoffOxUCvq
"SEKARANG PULANGLAH, DAN PERSIAPKAN TUMBAL PERTAMAMU UNTUKKU." Perintah Mbah Sugeng, dan dalam sekejap Mbak Sugeng menghilang dari hadapan Burhan.30493Please respect copyright.PENANAeZQEStM68E
30493Please respect copyright.PENANA9tnjG39Wbl
Sepenghilangnya Mbah Sugeng, Burhan bergegas meninggalkan tempat di mana ia bersemedi selama beberapa hari ini. Ia sangat senang, karena akhirnya ia menemukan solusi dari masalahnya, walaupun ia nyaris mati berdiri sanking takutnya.30493Please respect copyright.PENANAssrKeBBYZm