Malam hari di sebuah asrama...26196Please respect copyright.PENANAh2Fu1ytMh3
26196Please respect copyright.PENANAevwtU3alJP
Kreaak...26196Please respect copyright.PENANA1loYvheXXG
26196Please respect copyright.PENANAIILwk8TxCK
Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung berdiri ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu kamar mereka. Heru memicingkan matanya, menatap tak suka kearah pria yang dengan sangat berani masuk ke dalam kamar kekuasaannya tanpa permisi terlebih dahulu.26196Please respect copyright.PENANAqLdob6z8zp
26196Please respect copyright.PENANAZaJRLDJXkq
Bagong langsung menghampiri anak tersebut sembari menarik kaos pemuda tersebut. "Eh anjing, siapa yang suruh Lo masuk bangsat." Umpat Bagong, tangan kanannya sudah terkepal dan siap memukulnya.26196Please respect copyright.PENANA7uURsTx9m3
26196Please respect copyright.PENANAaYumsZMaQL
"Santai bro, gue gak ada urusan sama Lo." Doni mengalihkan pandangannya ke Heru.26196Please respect copyright.PENANAsB4lmcK2md
26196Please respect copyright.PENANAsDscqPw19g
Pemuda itu tersenyum tipis, sembari berdiri menghampiri Doni. "Lepasin." Heru menepuk lengan Bagong.26196Please respect copyright.PENANA5AxqmtR73I
26196Please respect copyright.PENANAVzAp5miaGh
"Anjing. Cuiiih..." Kesal Bagong.26196Please respect copyright.PENANAz3xsXJUqCP
26196Please respect copyright.PENANAwrGkIsbG4a
"Ada apa Lo nyari gue?"26196Please respect copyright.PENANAplMweC6I9E
26196Please respect copyright.PENANApnX6Kn5aNh
"Gue minta Lo ngerahin anak asrama kelapangan besok lusa! Teman gue ada ribut sama asrama Hamza." Jelas Doni yang memang tidak suka berbasa-basi.26196Please respect copyright.PENANAhMn79AT0EO
26196Please respect copyright.PENANAhJPw2ADYH7
"Anjing ni bocah."Umpat Pandi emosi, sembari membuang puntung rokok kearah Doni.26196Please respect copyright.PENANA1f4BApcP7y
26196Please respect copyright.PENANAtsdJNgY2zv
"Kalau gue gak mau?"26196Please respect copyright.PENANA0xkNMSjdmU
26196Please respect copyright.PENANAWCyFRPCueN
Doni tersenyum sinis. "Gue kesini bukan untuk mendengar kata tidak." Doni menanggalkan kaosnya, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kotak-kotak. Di atas perutnya terlihat ada bekas luka yang cukup besar.26196Please respect copyright.PENANAzeor7pOZ2t
26196Please respect copyright.PENANApVzONvtnp8
Tentu saja Heru tidak bergidik melihat bekas luka di perut Doni. Yang ada adrenalin nya makin terpacu untuk menghadapi Doni. Apa lagi selama ini Doni di kenal anak yang tidak pernah terlibat perkelahian, bahkan beberapa kali ia mengalah ketika seseorang mencoba mengganggunya.26196Please respect copyright.PENANAhb1XpYTY0z
26196Please respect copyright.PENANApy7CxNV9a5
Diatas kertas jelas Heru yang menang, mengingat track record nya yang tidak terkalahkan di asrama al-Fatih.26196Please respect copyright.PENANA5TUL7tLpsT
26196Please respect copyright.PENANASGmvf5zwky
"Lo taukan aturan mainnya?"26196Please respect copyright.PENANAmMktz0VHSY
26196Please respect copyright.PENANAbbvxzC1zwd
Doni menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian tiga orang pria dewasa masuk ke dalam kamar. Mereka adalah santri pengabdian yang bertugas menjaga keamanan asrama. Bagi mereka yang ingin berkelahi, harus mendapat izin terlebih dahulu dari santri pengabdian. Kalau tetap nekat berkelahi di asrama tanpa izin dari santri pengabdian, mereka di pastikan akan di keluarkan dari pesantren.26196Please respect copyright.PENANAptMd4p8hmA
26196Please respect copyright.PENANAR5QFE8OaGT
Tradisi ini sudah ada sejak lama, hal ini di lakukan untuk meredam kenakalan anak remaja yang butuh di salurkan. Karena pada dasarnya, sebagian dari santri masuk ke pesantren bukan karena mereka ingin jadi ustad, melainkan karena orang tua yang sudah tidak sanggup lagi mendidik mereka.26196Please respect copyright.PENANAg60tpzlUHo
26196Please respect copyright.PENANAM0UMjeLqIM
Terlalu naif memang, menyerahkan anak mereka untuk di didik orang lain, agar menjadi anak yang lebih baik, berguna untuk masyarakat hingga membanggakan kedua orang tua mereka.26196Please respect copyright.PENANAIvraw4SwCb
26196Please respect copyright.PENANAkWK8D7FgYf
Pablo, Iyan, Dan Dery duduk diatas salah satu kasur santri sembari melihat Doni dan Heru.26196Please respect copyright.PENANAOZmPQHcnUd
26196Please respect copyright.PENANAe7EK0X7yNN
"Kalian berdua mau ribut?" Tanya Yan. Ia menyulut api ke sebatang rokok. "Ada masalah apa?" Sambung Yan, ia menghembuskan asap rokok kearah Doni.26196Please respect copyright.PENANA2UYuUJU8cI
26196Please respect copyright.PENANAGm4PuLR1u6
"Apa perlu ada alasan." Jawab Doni.26196Please respect copyright.PENANAWb7h1DxayE
26196Please respect copyright.PENANAFs7Tckao4b
"Songong juga ni anak." Komentar Pablo.26196Please respect copyright.PENANASnXsoABb3Z
26196Please respect copyright.PENANAmlhrIA0zjR
Yan tertawa renyah mendengar jawaban Doni. "Iya, kamu benar... Tidak perlu ada alasan." Yan berdiri sembari merangkul Doni.26196Please respect copyright.PENANAOueR9wnjiR
26196Please respect copyright.PENANARdqSPFwZwp
Dan tanpa di duga-duga Yan memukul perut Doni dengan sangat keras. "Hooeek..." Rintih Doni, ia merasa perutnya sangat sakit sekali. Bahkan hanya dengan satu pukulan, sudah membuat lututnya gemetar.26196Please respect copyright.PENANAC59pWDbVXD
26196Please respect copyright.PENANAi551naUt2b
"Lain kali kalau ngomong sama senior yang sopan." Bisik Yan.26196Please respect copyright.PENANAUGwLtEaifP
26196Please respect copyright.PENANAL8KjknDbKY
Doni mengeram sembari menatap seniornya. Ia tidak menyangka kalau pukulan dari seniornya bisa sekeras itu.26196Please respect copyright.PENANAZP3kPnl08q
26196Please respect copyright.PENANALJnsMGV2f9
"Kalian berdua silahkan selesaikan masalah kalian, tapi dengan satu syarat. Tidak boleh menggunakan senjata." Jelas Yan kemudian kembali duduk di dekat kedua sahabatnya yang dari tadi hanya diam saja.26196Please respect copyright.PENANAOrvRusv9ho
26196Please respect copyright.PENANAvS4pbRY4lu
Heru menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, agar otot lehernya lebih rilex, sembari memasang kuda-kuda, dia mengangkat kedua tangannya yang terkepal, dengan pose siap melawan.26196Please respect copyright.PENANAJ15FZ9o7Z6
26196Please respect copyright.PENANAVZD3DeZWKN
Doni tersenyum, akhirnya ia bisa berhadapan langsung dengan Heru yang katanya jagoan nomor satu di asrama Al Fatih. Mengalahkan Heru akan menjadi solusi terbaik untuk berhadapan dengan Hamka besok lusa. Ia yakin, pertempuran jumad nanti tidak akan muda.26196Please respect copyright.PENANAEKcn5ogMcs
26196Please respect copyright.PENANA9t4E0RMb18
Doni menyerang lebih dulu, dia melepaskan jeb kearah wajah Heru, tapi dengan muda Heru menangkisnya dengan tangan kiri. Satu kakinya mundur ke belakang untuk memperkuat kuda-kuda nya. Sementara tangannya dengan cepat mengincar perut Doni. Tab Doni berhasil menangkis pukulan Heru dengan mengangkat lututnya cukup tinggi.26196Please respect copyright.PENANAzVNu1zqgf5
26196Please respect copyright.PENANAOIroCV7Mxi
"Lumayan." Puji Heru.26196Please respect copyright.PENANAeSY5lryrlU
26196Please respect copyright.PENANAVWlPjLSje8
Kaki Heru terangkat tinggi dan terarah kewajah Doni. Reflek Doni mundur kebelakang, tapi tetap tidak bisa menghindari tendangan Heru.26196Please respect copyright.PENANAa70ro7ve34
26196Please respect copyright.PENANARb2UKwa5Fo
Pipi kanan Doni memerah akibat tendangan Heru walaupun tidak telak.26196Please respect copyright.PENANAGq9cWXZ26T
26196Please respect copyright.PENANAel411d5jD3
Heru maju ke depan, ia melakukan uppercut kearah dagu Doni, dengan cepat Doni mengangkat kedua tangannya sembari menurunkan dagunya. Buuk Tinju Heru tepat mengenai kedua lengan Doni. Walaupun pukulan Heru berhasil di tangkis tapi tetap saja menimbulkan efek di kedua lengannya.26196Please respect copyright.PENANAcq8ikALTCG
26196Please respect copyright.PENANAurSVlPfxIs
Lalu kemudian di susul oleh pukulan tangan kirinya, dan kali ini Doni tidak sempat menghindar.26196Please respect copyright.PENANA6my3QBTKky
26196Please respect copyright.PENANAxs1IkYZgFz
Kaki kanan Heru maju satu langkah, dan dengan gaya memutar ia melayangkan kaki kirinya kearah kepala Doni, beruntung kali ini Doni berhasil menghindarinya dengan sedikit menunduk. Andai saja ia telat menghindar, satu tendangan Heru barusan bisa saja menjadi akhir dari pertempuran malam ini.26196Please respect copyright.PENANApxgWYq7bom
26196Please respect copyright.PENANAgXnAUnuPCR
"Hampir saja, sekarang giliran gue.." Gumam Doni.26196Please respect copyright.PENANAx95uUVpdsh
26196Please respect copyright.PENANANNpLjFnhG2
Doni mundur satu langkah, kemudian tangan kanannya melakukan pukulan menyilang. Heru yang belum siap hanya pasrah ketika wajahnya terpaksa menerima pukulan Doni dari jarak yang ideal.26196Please respect copyright.PENANAJhod07lTWe
26196Please respect copyright.PENANAjbMqubozpG
Tanpa membuang kesempatan, tangan kiri Doni menghantam wajah kanan Heru, dan di balas dengan satu pukulan telak di ulu hati Doni.26196Please respect copyright.PENANAyzLIapUsaz
26196Please respect copyright.PENANAEjIGMt1DBL
Mereka berdua mundur beberapa langkah sembari mengatur nafas mereka yang mulai tersengal-sengal.26196Please respect copyright.PENANAmQ3xF9PUIL
26196Please respect copyright.PENANARtoPzQMYAy
Heru langsung menerjang Doni, beberapa pukulannya berhasil di tepis Doni. Kaki kanan Doni menerjang lengan Heru, lalu di susul pukulan tangan kirinya di wajah Doni.26196Please respect copyright.PENANAaADPO60BKQ
26196Please respect copyright.PENANAXTeFr6lp3P
Buuuuk...26196Please respect copyright.PENANA5dtuLR3DFX
26196Please respect copyright.PENANAN5Chgf4zAz
"Bangsaaaaat..." Pekik Heru di dalam hati.26196Please respect copyright.PENANAkGEeywQ6uL
26196Please respect copyright.PENANAPvoRAEG3Mp
Tubuhnya langsung sempoyongan setelah menerima pukulan telak di wajahnya. Kemudian di susul beberapa pukulan kombinasi yang di lakukan Doni. Yang bisa Heru lakukan hanyalah menangkis setiap pukulan yang di lepaskan Doni ke wajahnya. Dan sesekali mencoba membalasnya.26196Please respect copyright.PENANAEwo74BEe3m
26196Please respect copyright.PENANALgVrGqgw6D
Tapi balasan Heru sama sekali tidak terasa bagi Doni, itu terlihat dari senyuman Doni kearah Heru, membuat pemuda itu makin kalap, dan berusaha memukul Doni berulang kali yang dengan muda di tangkis.26196Please respect copyright.PENANAfjnIqLgdNf
26196Please respect copyright.PENANAPjhytVk6Zt
Sanking kesalnya, Heru lupa untuk melindungi perutnya. Dan hal tersebut di manfaatkan Doni dengan memukul perut Heru sekuat tenaga.26196Please respect copyright.PENANAKVXoc3Uc37
26196Please respect copyright.PENANAH979KOPS7F
"Hooeek..." Heru memuntahkan darah dari mulutnya.26196Please respect copyright.PENANAwVcnWPFIzG
26196Please respect copyright.PENANA7jpe8EeL9Z
"Selesai." Ujar Doni, sembari mengalungkan tangannya di leher Heru, dan menariknya ke bawah. Pada saat bersamaan lututnya sudah siap menghantam wajah Heru.26196Please respect copyright.PENANARmBACZAhGr
26196Please respect copyright.PENANAypXKJbrHDP
"Anjing!" Umpat Heru.26196Please respect copyright.PENANAKDxu5BtMX5
26196Please respect copyright.PENANAakQoE5En45
Buuuk...26196Please respect copyright.PENANAWMh6zFb1jj
26196Please respect copyright.PENANAmC35ktVYlL
Tubuh Heru kehilangan tenaga, ia roboh kelantai dengan wajah bersimbah darah. Di perkirakan hidungnya patah, dan beberapa giginya tanggal.26196Please respect copyright.PENANAG9H57HH714
26196Please respect copyright.PENANA6ABJk4aBZF
Doni mencekik Heru, ia berniat ingin menghabisi Heru dengan satu pukulan lagi. Ketika tinjunya hampir mengenai wajah Heru, tiba-tiba seseorang menerjang pinggangnya hingga ia terjungkal ke samping.26196Please respect copyright.PENANA9r9vgBHtrR
26196Please respect copyright.PENANA65uiR48P99
Pablo berdiri tegak setelah menendang Doni yang tengah meringis kesakitan.26196Please respect copyright.PENANAfM8ZPZQ648
26196Please respect copyright.PENANAji3ZGlk8VG
"Cukup!" Ucapnya tenang. "Kalian Bawak Heru ke klinik sekarang juga." Perintah Pablo. Bagong dan beberapa temannya segera membopong tubuh Heru.26196Please respect copyright.PENANAjxh5LEm18E
26196Please respect copyright.PENANADS6gsEfZLr
"Selamat Lo sekarang bos baru di sini." Ucap Bang Yan sembari menepuk pundak Doni.26196Please respect copyright.PENANAnMeWNFOjZI
26196Please respect copyright.PENANAKE94Tm9lfG
Doni tersenyum sinis. Ia mengambil kaosnya lalu pergi meninggalkan kamar Heru. Baginya menjadi yang terkuat di asrama Al Fatih tidaklah penting.26196Please respect copyright.PENANAu1yl6BEXjO
26196Please respect copyright.PENANAFLJgWBVaKc
*****26196Please respect copyright.PENANAMJfITLi5Az
26196Please respect copyright.PENANA8YS4sheH6e
"Astaghfirullah Rayhan..."26196Please respect copyright.PENANACuk28fyoTL
26196Please respect copyright.PENANAV35J31tOC6
Zaskia menjerit ketika melihat Rayhan yang masih tidur di dalam kamarnya. Bukan karena adiknya telat bangun, tapi karena lagi-lagi ia mendapatkan celana adiknya basah karena terkena sperma. Dan itu artinya, ia lagi-lagi harus mencuci celana Rayhan yang penuh dengan lendir yang lengket.26196Please respect copyright.PENANA0Wx03FsN1F
26196Please respect copyright.PENANAON0k6JUl4r
Teriakan Zaskia tentu saja membangunkan Rayhan. Dengan ekspresi tanpa dosa, Rayhan menatap Zaskia dengan penuh heran.26196Please respect copyright.PENANAduCd356R37
26196Please respect copyright.PENANAs3jfd8FvlE
"Kenapa si Kak, pagi-pagi udah teriak." Gerutu Rayhan.26196Please respect copyright.PENANAbL0InWYWko
26196Please respect copyright.PENANApm1Ej8xVLH
Zaskia mendesah pelan. "Lihat tuh celana kamu." Tunjuk Zaskia. Rayhan buru-buru menarik selimutnya. "Setiap hari Kakak harus nyuci celana kamu yang bauk sperma itu. Bisa gak si, sehari saja kamu gak mimpi basah." Omel Zaskia, dia mendekap dadanya dengan kedua tangannya yang terlipat.26196Please respect copyright.PENANAwSW8CXSR4c
26196Please respect copyright.PENANAcALmm8g0Id
"Eh anu Kak."26196Please respect copyright.PENANATNOwEFXd33
26196Please respect copyright.PENANAqovhWWb84t
"Anu-anu... Emangnya kamu tiap malam ngayalin siapa? Kok bisa setiap malam mimpi basah. Kalau sesekali Kakak bisa maklum, tapi kalau sampai setiap hari, ini sudah keterlaluan." Cerocos Zaskia, yang tidak habis pikir dengan kelakuan Rayhan.26196Please respect copyright.PENANA8DrJ3fBEGs
26196Please respect copyright.PENANAK8wyzmXwcj
Rayhan menggaruk kepalanya. "Ini semua salah Kakak yang terlalu cantik. Setiap malam aku mimpiin Kakak! Dan berharap benar-benar bisa ngentotin Kakak." Ingin Rayhan mengatakan hal tersebut, tapi tentu saja ia tidak berani untuk berterus terang.26196Please respect copyright.PENANASZRxO3QOIn
26196Please respect copyright.PENANAE3lztQPu6e
"Maaf Kak." Akhirnya yang keluar hanya kalimat itu.26196Please respect copyright.PENANA5kgrEBQXRV
26196Please respect copyright.PENANABFy8W5S55o
"Sudah sana, siap-siap mandi wajib. Habis itu shalat." Suruh Zaskia. Habis memarahi adiknya ia segera keluar dari kamar Rayhan yang masih shock karena habis di marahi Kakaknya.26196Please respect copyright.PENANA9cg1tMzzea
26196Please respect copyright.PENANAQ2LJP6VFkP
Zaskia benar-benar bingung dengan kelakuan Rayhan. Bagaimana mungkin ada orang yang mimpi basahnya setiap hari. Ini pasti karena pikiran adiknya yang telah rusak, karena terlalu sering membayangkan adegan tak senonoh. Entah bagaimana caranya untuk menghilangkan kebiasaan Rayhan, agar tidak mimpi basah lagi.26196Please respect copyright.PENANAftEUSqL9LF
26196Please respect copyright.PENANAOkynoBqijx
Ia membuka pintu kamar mandi, melepas bagian bawah mukenanya berikut dengan dalamannya dan menyisakan mukena bagian atas.26196Please respect copyright.PENANAP0FWJn1mv2
26196Please respect copyright.PENANAa6fxSk0qJv
Zaskia berjongkok sembari sedikit mengangkat mukena bagian atas agar tidak terkena air urinenya ketika ia buang air kecil.26196Please respect copyright.PENANAmrvIp62ZHM
26196Please respect copyright.PENANA14FX7rR04C
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...26196Please respect copyright.PENANAxsbwGhBb24
26196Please respect copyright.PENANAuIXjtO23zm
Ketika lagi asyik menikmati momen buang hajat, tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka. Sosok Rayhan masuk ke kamar mandi sembari menenteng handuk di pundaknya. Mata Zaskia membulat sempurna melihat adiknya yang baru masuk ke kamar mandi tanpa melihat kearahnya.26196Please respect copyright.PENANAEYJfDHrf8D
26196Please respect copyright.PENANAZb7GqSma6J
"Rayhan!" Tegur Zaskia.26196Please respect copyright.PENANAY4cw99L64s
26196Please respect copyright.PENANANcjCbJot4N
Tubuh Rayhan mendadak kaku, ketika mendapati Kakak kandungnya yang tengah berjongkok hanya memakai bagian atas mukena, sementara bagian bawahnya terbuka lebar, memamerkan memeknya yang tembem tanpa rambut kemaluan yang menempel di pubiknya.26196Please respect copyright.PENANA2Zxsn32Ffo
26196Please respect copyright.PENANAkW2atJ152X
Gleeek...26196Please respect copyright.PENANAo7jlyVDCH6
26196Please respect copyright.PENANAc6W2Jh6BCT
Rayhan menelan air liurnya, sembari mengusap bibirnya dengan lengannya.26196Please respect copyright.PENANAi2teC2c7vP
26196Please respect copyright.PENANAR5iz1i0FGe
"Kakak ngapain?" Pertanyaan tolol itu meluncur dari bibir Rayhaan.26196Please respect copyright.PENANAmnukqVqweq
26196Please respect copyright.PENANAgUPoJCyBzZ
"Emang kamu gak liat Kakak ngapain?" Tanya Zaskia.26196Please respect copyright.PENANAmxNMpfHF1K
26196Please respect copyright.PENANAyWMsdaWXR4
Tentu saja Rayhan lihat, dan ia melihat jelas ketika air urine Kakak kandungnya mengucur deras ke dalam closet hingga akhirnya berhenti. Proses buang air kecil Zaskia tentu terekam jelas di ingatan Rayhan.26196Please respect copyright.PENANAW4HnPfpdK6
26196Please respect copyright.PENANA7JnDKPUjIh
"Eh iya, kakak lagi kencing ya, hehehe..." Sambil garuk-garuk bagian belakang kepalanya.26196Please respect copyright.PENANAcSKeNjyLJE
26196Please respect copyright.PENANAgcdRQQpLvr
"Itu tau pake tanya lagi." Omel Zaskia.26196Please respect copyright.PENANAiS7akfMcNF
26196Please respect copyright.PENANAUsHuuuNZp2
"Aku kan gak tau kalau Kakak lagi pipis! Lagian kebiasaan pintu kamar mandi gak di kunci." Ucap Rayhan santai. Sembari melepas pakaiannya.26196Please respect copyright.PENANAzkhu0Gb1E2
26196Please respect copyright.PENANAkeZIWuWxFl
"Eh mau ngapain?"26196Please respect copyright.PENANA3NPNlKA00q
26196Please respect copyright.PENANAgNHSx2QYus
"Mandi Kak." Jawab Rayhan santai. "Kan tadi Kakak suruh aku mandi." Sambung Rayhan, ia menarik turun celana pendeknya dan memamerkan kontolnya yang seukuran pisang ambon.26196Please respect copyright.PENANAOEUZ1ny8C6
26196Please respect copyright.PENANAMfLsp8y7Bi
"Astaghfirullah Ray!" Protes Zaskia.26196Please respect copyright.PENANA7yOinZWqZR
26196Please respect copyright.PENANAJ9VLDzB5w3
Rayhan melirik memek Kakaknya. "Apa lagi si Kak?"26196Please respect copyright.PENANAGfQrSJJJQc
26196Please respect copyright.PENANAMJBm1He4tn
"Kamu tuh ya, pake telanjang di depan Kakak! Gak sopan tau gak." Lagi-lagi Zaskia mengomel, tapi matanya itu malah gak berpaling dari kontol Adiknya.26196Please respect copyright.PENANAQzb7x5Krh4
26196Please respect copyright.PENANAMz1kDPQdIY
"Apaan si Kak! Kayak gak pernah lihat Ray telanjang aja." Ucap Rayhan santai, sembari mengguyur tubuh telanjangnya dengan air di dalam bak mandi.26196Please respect copyright.PENANAD6oj89h3hq
26196Please respect copyright.PENANAncl7jtllG0
Zaskia kehabisan kata-kata, apa yang di katakan Rayhan memang benar. Dia sudah beberapa kali melihat Adiknya telanjang. Bahkan ia pernah memandikan Rayhan dalam keadaan telanjang bulat. Pengalaman tersebut tak akan pernah di lupakan Zaksia.26196Please respect copyright.PENANAVnMtk3vZF2
26196Please respect copyright.PENANA7HMueZTYHe
Sebagai wanita normal, ia sangat kagum dengan bentuk dan ukuran kontol Rayhan. Apa lagi kontol Rayhan, adalah kontol pria dewasa pertama yang ia lihat, sehingga meninggalkan kesan tersendiri baginya.26196Please respect copyright.PENANAGXZ2AfRkzg
26196Please respect copyright.PENANAbOUwQU3MBc
Wajah Zaskia merona merah ketika melihat Rayhan menggosok kontolnya dengan gerakan perlahan. Sanking tegangnya Zaskia sampai lupa bernafas. Ia merasakan suhu tubuhnya menjadi panas, walaupun kondisi kamar mandi yang cukup dingin, tapi Zaksia malah berkeringat.26196Please respect copyright.PENANAgfPsPxboOK
26196Please respect copyright.PENANAjaujMSzYC2
Melihat Kakaknya yang setengah sadar dengan kondisi mereka saat ini membuat Rayhan semakin berani.26196Please respect copyright.PENANALy2k4FQDNl
26196Please respect copyright.PENANAAUgppdNnKY
Ia berjalan kearah Kakaknya dengan kontol yang menggantung. "Maaf ya Kak, mau ambil sabun." Ujar Rayhan, ia berdiri di depan Zaskia sembari menggapai sabun yang ada di dekat Kakaknya.26196Please respect copyright.PENANAE0DSucWjUo
26196Please respect copyright.PENANALrHx1n6aHk
"Eh..." Kaget Zaskia.26196Please respect copyright.PENANASxx8jm8zZb
26196Please respect copyright.PENANAs5iGEC3TH9
Bayangkan saja, kontol Rayhan tepat di depan wajahnya. Dan hanya beberapa senti lagi kontol besar Rayhan akan menyentuh wajahnya.26196Please respect copyright.PENANARYIXk0DN2c
26196Please respect copyright.PENANASyJP3sFjv4
Mata Zaksia tak berkedip menatap setiap jengkal kontol Rayhan yang berotot. Dengan sengaja Rayhan berlama-lama mengambil sabun yang ada dinding tepat di sampingnya yang sedang berjongkok diatas closed.26196Please respect copyright.PENANAVC2WdV98Er
26196Please respect copyright.PENANA5ODRcIF3Xk
Kemudian Rayhan melumuri badannya dengan busah sabun. Ketika ia menyabuni tubuhnya tiba-tiba sabun di tangannya melompat kearah closed sampai masuk ke dalam closed.26196Please respect copyright.PENANAXx2y5ci0t7
26196Please respect copyright.PENANAiQ2DfF8fM8
"Waduh..." Kaget Rayhan.26196Please respect copyright.PENANAbzXdiKVkyP
26196Please respect copyright.PENANAFid60gTSrA
Kemudian Rayhan berjongkok di depan Zaskia, tangannya terjulur diantara kedua kaki Zaskia yang terbuka untuk mengambil sabun.26196Please respect copyright.PENANAeaKgdxplRr
26196Please respect copyright.PENANA7wna7Jnd7p
"Mau ngapain kamu Dek?" Wajah Zaskia makin tegang.26196Please respect copyright.PENANADyvHCSypXS
26196Please respect copyright.PENANAMDO6Vz5INW
"Ambil sabun Kak." Jawab Rayhan enteng.26196Please respect copyright.PENANAYgagwqtsPg
26196Please respect copyright.PENANArFfP3fL7xg
"Eh..." Zaskia tersentak kaget ketika merasakan lengan Rayhan menyentuh bibir memeknya.26196Please respect copyright.PENANAbQxGRs1fJL
26196Please respect copyright.PENANA8wwxExXHPq
"Angkat sedikit pantatnya Kak, susah ni." Pinta Rayhan.26196Please respect copyright.PENANAHabmZoyhDV
26196Please respect copyright.PENANAFnSV0T3Zrz
Zaskia berusaha mengangkat pantatnya, tapi tentu saja tidak muda, karena posisinya yang masih jongkok.26196Please respect copyright.PENANAL6pjfxq50p
26196Please respect copyright.PENANAcgD3NvjdTa
Tanpa sepengetahuan Zaskia, Rayhan dengan sengaja menggodanya. Ia menggerakkan tangannya maju mundur dengan perlahan, menggesek bibir memek Kakaknya yang terasa hangat karena lendir kewanitaannya. Mata Zaskia membeliak, merasakan sensasi geli-geli nikmat, ketika bibir memeknya bersentuhan dengan kulit lengan Rayhan yang kasar.26196Please respect copyright.PENANAOW3mADkA4D
26196Please respect copyright.PENANAVBDwTLSvke
"Engg... Dek!"26196Please respect copyright.PENANAq0bgAKSiga
26196Please respect copyright.PENANAP9Gg1W9MNi
"Iya Kak."26196Please respect copyright.PENANA2AtVZwR8Fa
26196Please respect copyright.PENANAbkU61ueq9B
Zaskia menggigit bibirnya, hingga terlihat sensual di mata Rayhan. "Sha... Sabhun-nya dah... Dhaapaaat.... Ughkk... Belum?" Tanya Zaskia terbata-bata. Pinggulnya turun naik kegelian.26196Please respect copyright.PENANAQGPSKgKZNt
26196Please respect copyright.PENANA2aFLekkP1J
"Belum kak."26196Please respect copyright.PENANA4REtMAoHNb
26196Please respect copyright.PENANAc4uk92tlN2
Zaskia membuang muka kearah bak mandi. Nafasnya memburu dan wajahnya memerah. Sementara di bawah sana Rayhan semakin intens menggerakan tangannya maju mundur, menggosok memek Zaskia.26196Please respect copyright.PENANA8xl0QQulbC
26196Please respect copyright.PENANAblX1eRe2mh
Aneh... Memang sangat aneh, seharusnya ia tau apa yang di lakukan Adiknya saat ini kepada dirinya. Tapi anehnya, wanita Soleha itu malah diam, dan menganggap apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah benar, dan memang sudah seharusnya terjadi tanpa ia inginkan.26196Please respect copyright.PENANA0Fk9fhMh88
26196Please respect copyright.PENANAXcteuA6lzC
Kesadaran Zaskia seakan di renggut. Sehingga iman dan logikanya tak sejalan dengan hatinya. Dan dengan mudahnya ia terjebak dengan permainan Adiknya.26196Please respect copyright.PENANAp4wxZvYnvO
26196Please respect copyright.PENANAg635Ll9eMd
Bahkan dia hanya diam ketika Rayhan dengan jelas membenamkan wajahnya di dekat selangkangannya. Sehingga ia dapat merasakan hembusan nafas Rayhan yang menerpa bibir memeknya.26196Please respect copyright.PENANAYdU0Z1llz8
26196Please respect copyright.PENANAngxFp7vUVK
"Engkk... " Zaskia menarik nafas panjang, kedua matanya terpejam.26196Please respect copyright.PENANAawItYJaoQr
26196Please respect copyright.PENANAzrSzDSiJ3f
Tanpa sadar ia menjepit kepala Rayhan dengan kedua pahanya, sementara tangan Rayhan semakin cepat menggosok bibir kemaluannya. Beberapa detik kemudian, tubuh mulus Zaskia bergetar, dan pinggulnya tersentak-sentak menyambut datangnya orgasme.26196Please respect copyright.PENANAdP7ib9zqcD
26196Please respect copyright.PENANABOIWkDQFeD
Rasanya nikmat yang luar biasa di rasakan Zaskia, ketika cairan cintanya merembes keluar dari sela-sela bibir memeknya di lengan Rayhan.26196Please respect copyright.PENANAzQwsZVQbjh
26196Please respect copyright.PENANAy8Nfhcd8bn
"Oughkk..." Ia melolong panjang.26196Please respect copyright.PENANAI4gEj55rDg
26196Please respect copyright.PENANApGszGkj0F5
Dalam diam Rayhan tersenyum karena berhasil membuat Kakak kandungnya orgasme. "Dapet Kak!" Ujar Rayhan berat. Karena dirinya juga saat ini sangat bernafsu.26196Please respect copyright.PENANAPtxzJCAgVO
26196Please respect copyright.PENANAdJEngiNvuS
"Eh... Iya!"26196Please respect copyright.PENANAGMJFgDwOWL
26196Please respect copyright.PENANAMu0JAKSzBJ
Zaskia buru-buru merenggangkan kakinya agar kepala Adiknya terbebas dari dekapan pahanya. "Lain kali hati-hati dong Dek! Udah buang aja. Kotor itu." Suruh Zaskia, Rayhan segera membuang sabun tersebut ketempat kotak sampah yang ada di dalam kamar mandi.26196Please respect copyright.PENANAIPh2G8WeL6
26196Please respect copyright.PENANANQfwaybLTI
Rayhan segera membilas tubuhnya yang penuh sabun itu. Selesai mandi, ia segera mengambil handuk dan melilitkan handuk tersebut ke tubuhnya.26196Please respect copyright.PENANAYCvlPip8CE
26196Please respect copyright.PENANAOzfKzO9I5t
"Kakak belum selesai pipisnya? Lama juga ya Kakak kalau lagi pipis." Ujar Rayhan, dengan wajah polos tapi penuh makna.26196Please respect copyright.PENANAB0Blb6JhF5
26196Please respect copyright.PENANAYSNbnuTUOI
"I-ini baru selesai." Jawab Zaskia gugup.26196Please respect copyright.PENANAReXb4ioHmp
26196Please respect copyright.PENANABH8wULexxw
Zaskia baru sadar, kalau dirinya sudah lama selesai buang air kecil, bahkan tidak lama setelah Rayhan masuk ke kamar mandi, ia sudah selesai buang air kecil. Tapi anehnya ia masih jongkok di situ dan melihat Rayhan mandi, bahkan ia masih diam ketika Rayhan hendak mengambil sabun beberapa menit yang lalu.26196Please respect copyright.PENANAHEgQFG6vbJ
26196Please respect copyright.PENANAqHYtssU6fY
Kenapa? Kenapa aku jadi bodoh seperti ini? Ya Tuhaaaan... Sebenarnya ada apa denganku, tadi itu... Ya Tuhan...26196Please respect copyright.PENANA7UsZE3ZDlx
26196Please respect copyright.PENANA3SeXg4TJLB
"Kakak sudah shalat?" Tanya Rayhan.26196Please respect copyright.PENANA0EYJghYLYV
26196Please respect copyright.PENANABo2Rboctyy
"Eh..."26196Please respect copyright.PENANAWSt6X6Yedl
26196Please respect copyright.PENANAkHhHKoJTvx
Rayhan tersenyum tipis. "Jangan lupa mandi wajib." Ucap Rayhan nyaris tidak terdengar. Zaskia hanya melongok melepas kepergian Rayhan.26196Please respect copyright.PENANAOPyR6uxJ7l
26196Please respect copyright.PENANA8Ncl4SSwdu
"Ya Tuhaaaan..."26196Please respect copyright.PENANAVysk452TzK
26196Please respect copyright.PENANAIGbfWxwku1
Zaskia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Baru kali ini ia merasa sangat malu di hadapan Adiknya. Ingat, malu bukan marah.26196Please respect copyright.PENANA95lSmcbcCg
26196Please respect copyright.PENANAzP8v03pRDo
****26196Please respect copyright.PENANAoVSJNl3SL9
26196Please respect copyright.PENANALzbH20mgsR
Jam istirahat di kantin santri...26196Please respect copyright.PENANAC7U8Bk2Tly
26196Please respect copyright.PENANAgOa5bWmMq7
Seperti biasanya kantin pesantren selalu ramai di kunjungi oleh beberapa santri Al-tauhid. Bahkan beberapa ustad dan staf ponpes Al-tauhid ikut membaur di sana, menghabiskan waktu mereka hingga jam istirahat berakhir.26196Please respect copyright.PENANAYKNmPS731p
26196Please respect copyright.PENANANaKlmH5tvI
Di pojokan kantin, Rayhan, Azril, Doni dan Nico tengah membahas rencana besok siang setelah shalat Jum'at.26196Please respect copyright.PENANAS9ila6qv3c
26196Please respect copyright.PENANAYPF9asHd8v
"Muka Lo kenapa lebam gitu?" Tanya Rayhan heran.26196Please respect copyright.PENANAajuQa5359O
26196Please respect copyright.PENANAPfHAFeVFX9
Doni nyengir. "Biasa." Jawab Doni, tidak begitu mengubris ke khawatiran ketiga temannya. Toh baginya luka yang di alaminya tidak begitu parah.26196Please respect copyright.PENANAs3V1BJvE0c
26196Please respect copyright.PENANAe3YVxshp44
"Lo berantem? Sama siapa?" Tanya Azril.26196Please respect copyright.PENANAs94J2G2aIz
26196Please respect copyright.PENANA9jCAO3ihyJ
"Heru..." Jawab singkat Doni.26196Please respect copyright.PENANAnHOecObBAQ
26196Please respect copyright.PENANA5O2DrnDOHt
"Hogk... Hogk... Hogk..." Nico sampai terbatuk mendengar jawaban Doni.26196Please respect copyright.PENANAWK7zZNWGvw
26196Please respect copyright.PENANAJm5LVuNz3J
"Lo gak apa-apa?"26196Please respect copyright.PENANAXbLhcN7jor
26196Please respect copyright.PENANAxNf0ljbwqC
"Serius, Lo berantem dengan Heru?" Potong Nico mengabaikan pertanyaan Rayhan. "Gilaaa... Kenapa Lo gak bilang sama gue, pantesan semalam Lo ngilang." Rutuk Nico, ia sudah lama sekali ingin melihat Doni berkelahi. Tapi pupus sudah harapan Nico. Ngehek...26196Please respect copyright.PENANAt9srjGez53
26196Please respect copyright.PENANAXaEBuxZ0iT
"Gue baik-baik aja, cuman sedikit bonyok. Yang penting sekarang kita punya kekuatan, kalau seandainya saja pihak Hamka mau main keroyokan." Jelas Doni.26196Please respect copyright.PENANA87b6iqcbbr
26196Please respect copyright.PENANAGCGv1VRddH
"Lo udah ngomong sama anak-anak."26196Please respect copyright.PENANAzr8yrVO6G8
26196Please respect copyright.PENANA99sc3P3cPq
Doni mengangguk. "Sudah, dan kebetulan ternyata mereka juga punya dendam lama sama anak-anak Hamza. Tapi sayangnya Heru terlalu pengecut." Doni tersenyum sinis, mengingat pengakuan salah satu temannya di asrama.26196Please respect copyright.PENANAk6ZaR6nzMk
26196Please respect copyright.PENANAlIeripcJTk
"Bagus..." Ucap Nico senang.26196Please respect copyright.PENANAO9EHIk5AuG
26196Please respect copyright.PENANATv0bXncDEF
Rayhan menyandarkan punggungnya di kursi kantin. "Sory ya bro, gara-gara gue Lo sampe repot kayak gini." Ujar Rayhan tidak enak hati kepada sahabatnya. Doni menepuk pelan pundak sahabatnya.26196Please respect copyright.PENANAVsN8wxUtDF
26196Please respect copyright.PENANAgW8sLPjEYQ
"Itulah gunanya sahabat." Ucap Doni.26196Please respect copyright.PENANAGdC2bBYFx8
26196Please respect copyright.PENANAKKMiIfqijY
"Yups, benar." Timpal Nico.26196Please respect copyright.PENANAuuauyuoV1D
26196Please respect copyright.PENANA7rmxCGsR4P
Sementara Azril hanya diam, karena ia merasa pokok permasalahannya ada pada dirinya. Tapi sayangnya ia tidak bisa membantu apapun.26196Please respect copyright.PENANAx5kM4ILVsF
26196Please respect copyright.PENANAoASM8CSKMX
****26196Please respect copyright.PENANA5eb2f5ahLr
26196Please respect copyright.PENANAKCtjiYTrw8
26196Please respect copyright.PENANAvb9NLK3EyI
26196Please respect copyright.PENANA1A616ebBF0
26196Please respect copyright.PENANAhjvbkwPxAB
26196Please respect copyright.PENANA22EYFjSbdD
26196Please respect copyright.PENANAiPUC124vJz
26196Please respect copyright.PENANAFsYfEQxTD0
Di dalam kelas para santriwati terlihat begitu ramai, padahal sudah lima belas menit yang lalu jam pelajaran di mulai, tapi kelas tetap kosong, sehingga di manfaatkan oleh para santriwati untuk bercanda gurau, hingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas.26196Please respect copyright.PENANAPcWDMA1KiD
26196Please respect copyright.PENANAqdITZtKf77
Sementara seorang Ustadza yang seharusnya mengajar siang ini, malah tengah bermesraan dengan seorang pria yang tak lain hanya seorang petugas kebersihan.26196Please respect copyright.PENANATAgv3DUNgY
26196Please respect copyright.PENANANQvznyDHrq
Ustadza Dwi, tampak lupa akan tanggung jawabnya untuk mendidik murid-muridnya, demi kesenangan sesaat yang bisa menjerumuskannya ke neraka. Ilmu agama yang ia miliki, seakan tidak bisa untuk menyadarkan perbuatannya saat ini.26196Please respect copyright.PENANAcSxge7XnSK
26196Please respect copyright.PENANA3eUgE8dW4C
"Masih mau lagi Ustadza?" Goda Imbron.26196Please respect copyright.PENANAhF5wBevA9q
26196Please respect copyright.PENANA7E474ZE5w6
Ustadza Dwi tersipu malu sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Pak, kalau Bapak gak sibuk." Jawab Ustadza Dwi sembari membelai kontol Pak Imbron yang beberapa menit lalu mengantarkannya ke surga dunia.26196Please respect copyright.PENANA3rxng7oLhu
26196Please respect copyright.PENANARq1Eli01Ec
"Ngentotin Ustadza lebih penting dari pada pekerjaan lain." Jawab Pak Imbron.26196Please respect copyright.PENANA48kLL1Q8Fm
26196Please respect copyright.PENANAvxfbV6DQJB
"Bapak bisa aja."26196Please respect copyright.PENANAx3bvjnthsY
26196Please respect copyright.PENANAroh4PqMQG9
Pak Imbron mengangkat dagu Ustadza Dwi, dia melumat mesrah bibir Ustadza Dwi. Tangan kekarnya menyusuri bukit kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang tak begitu lebat Daging kenyal itu dirasakan sudah sangat lembab.26196Please respect copyright.PENANAnEPih9yBCw
26196Please respect copyright.PENANA7W3q5G0bKm
Jari tengah Pak Imbron menggosok lembut clitoris Ustadza Dewi, sementara ciumannya semakin panas.26196Please respect copyright.PENANAek2gxghjKH
26196Please respect copyright.PENANA4fsrrL85fp
"Ganti gaya Pak." Pinta Ustadza Dwi.26196Please respect copyright.PENANAe101VirVUf
26196Please respect copyright.PENANALAMVsOuS07
Dia naik keatas tubuh Pak Imbron dengan posisi 69. Ia mengangkangi wajah Pak Imbron, menyodorkan memeknya kepada Pak Imbron. Sementara jari lentik membelai kontol Pak Imbron yang hampir setiap hari menyinggahi memeknya yang haus akan kontol besar seperti Pak Imbron.26196Please respect copyright.PENANA09iXDiRGCW
26196Please respect copyright.PENANAGHxcyArhTd
Lidahnya terjulur menyapu kepala kontol Pak Imbron. "Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... Kontol Bapak enak sekali, bikin saya ketagihan Pak." Puji Ustadza Dwi, dia melahap kontol Pak Imbron dengan mulutnya.26196Please respect copyright.PENANAxCaQNifRTD
26196Please respect copyright.PENANAgyFTgEP9wP
"Memek Bu Ustadza juga bikin nagih." Jawab Pak Imbron. Dia menusukan satu jarinya ke dalam memek Ustadza Dwi. Semetara lidahnya menjilati daging mungil berwarna kemerah-merahan di sela-sela lipatan memek Ustadza Dwi. "Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss..." Secara bersamaan lidah dan jarinya merangsang memek Ustadza Dwi.26196Please respect copyright.PENANASJWG0XvBec
26196Please respect copyright.PENANAZcrsk6LtcZ
Dengan mata merem melek keenakan, Ustadza Dwi tampak kesulitan berkonstrasi mengoral kontol Pak Imbron. Sembari menghisap kontol Pak Imbron, jemari Ustadza Dwi membelai kantung telurnya.26196Please respect copyright.PENANA5AyQo0bopv
26196Please respect copyright.PENANAoYZbzM1HpY
Selama beberapa menit mereka saling mengoral, hingga tiba akhirnya daging kenyal itu di masuki oleh kontol Pak Imbron yang sekeras besi.26196Please respect copyright.PENANAFs9udXRLcX
26196Please respect copyright.PENANAZILShr0nTO
Ustadza Dwi mengangkangi kontol Pak Imbron, di menuntun kontol Pak Imbron kearah memeknya.26196Please respect copyright.PENANAhUzo6frTam
26196Please respect copyright.PENANAwbhdWFRhxb
"Sssttt..." Ustadza mendesis nikmat.26196Please respect copyright.PENANAshginh1fjm
26196Please respect copyright.PENANAsXTfqofWge
Kedua tangan Pak Imbron mencengkram payudara montok Ustadza Dwi. "Tekan lebih dalam Bu." Pinta Pak Imbron, yang keenakan di jepit memek Ustadza Dwi.26196Please respect copyright.PENANAHF7f2q9S5o
26196Please respect copyright.PENANAsct2fusnca
"Aahkk... Enak sekali." Suara Ustadza Dwi melengking, merasakan gesekan antara dinding kemaluannya dengan kulit kontol Pak Imbron yang memiliki tekstur kasar. Hingga akhirnya kontol Pak Imbron masuk seluruhnya ke dalam memeknya.26196Please respect copyright.PENANAJKfSQtJmUC
26196Please respect copyright.PENANAvp0z8g7Bfn
Dengan perlahan Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, lalu menurunkannya kembali. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, dan semakin lama semakin cepat.26196Please respect copyright.PENANAgWpdxSfA0Q
26196Please respect copyright.PENANAV6f6XKgiFG
Rasa nikmat yang di berikan kontol Pak Imbron, membuat Nurul makin menggila. Dia menggerakkan pinggulnya dengan gaya ngebor, dan menghentak hingga kepala kontol Pak Imbron beberapa kali menyentuh dinding rahimnya.26196Please respect copyright.PENANATvHKUk4XwF
26196Please respect copyright.PENANApGETE9hTAS
Gerakan erotis Ustadza Dwi, membuat Pak Imbron harus berkerja lebih ekstra agar tidak sampai keluar lebih cepat. Belum lagi ulekan memek Ustadza Dwi yang selama meremas-remas kontol Pak Imbron. Untuk mengalihkan rasa nikmat yang di berikan Ustadza Dwi, Pak Imbron menggigit lidahnya, dan cara ini ternyata cukup berhasil.26196Please respect copyright.PENANAlJW8ZJd34N
26196Please respect copyright.PENANAtoSDB58tQb
"Ganti gaya Bu." Pinta Pak Imbron.26196Please respect copyright.PENANAmb1sBpfzoz
26196Please respect copyright.PENANAtATDdZvrVc
Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, tampak kontol Pak Imbron kini bermandikan lendir cintanya. "Sodok memek saya dari belakang Pak." Pinta Ustadza Dwi.26196Please respect copyright.PENANAYkXj0kj2IS
26196Please respect copyright.PENANA241HJTTxYb
"Siap Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron.26196Please respect copyright.PENANAPdAqmbc49T
26196Please respect copyright.PENANASFA01rIA0I
Ustadza Dwi menungging diatas tempat tidurnya yang spreinya sudah berantakan, dan basah karena keringat mereka yang bercampur dengan lendir.26196Please respect copyright.PENANACuzTBVC36m
26196Please respect copyright.PENANAct4J03muVB
Dari belakang Pak Imbron kembali memposisikan kontolnya di depan lipatan memek Ustadza Dwi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontol Pak Imbron amblas ke dalam memek Ustadza Dwi yang memang sudah sangat licin.26196Please respect copyright.PENANA1oJoVaAbLN
26196Please respect copyright.PENANAldQtoZeB1h
Kontol Pak Imbron kembali memompa memek Ustadza Dwi, sembari memegangi pinggulnya.26196Please respect copyright.PENANAHxUp7BTDcy
26196Please respect copyright.PENANAYMX2vtZTxr
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk....26196Please respect copyright.PENANALzs6A27pgi
26196Please respect copyright.PENANA5BcRlSBhMG
Suara benturan kedua kelamin mereka terdengar menggema ke seluruh ruangan, di bumbui dengan suara erotis dari kedua mulut mereka.26196Please respect copyright.PENANAe5W0cHUHqq
26196Please respect copyright.PENANAXFmrX72GHF
"Pak Imbron... Aahkk... Ssstt...."26196Please respect copyright.PENANAvIqTg9u1T8
26196Please respect copyright.PENANAw0ejKQE8gV
Plak...26196Please respect copyright.PENANALqbWvXBbiF
Plak...26196Please respect copyright.PENANAWF03JSD4dV
Plak...26196Please respect copyright.PENANANAoX9vyPtz
26196Please respect copyright.PENANAoFxlGRT3Q9
Berulang kali Pak Imbron menampar pantat Ustadza Dewi dengan kasar.26196Please respect copyright.PENANAsiDXhHYxxw
26196Please respect copyright.PENANAr8zCfslLHL
"Bu... Saya mau keluar." Desah Pak Imbron.26196Please respect copyright.PENANA0kAVUJMOm6
26196Please respect copyright.PENANAIfRJMnjmNW
Sang pejantan yang selama ini selalu berhasil membuat seorang Ustadza Dwi sampai terkencing-kencing kini harus menyerah. Ia melepaskan spermanya yang sudah berada di ujung kontolnya, menyiram rahim Ustadza Dwi hingga terasa penuh.26196Please respect copyright.PENANATvpynABop7
26196Please respect copyright.PENANA60px7mjcsu
Tidak ingin kehilangan momen, Ustadza Dwi dengan liar menggerakan pinggulnya, mengejar kenikmatan yang ia damba-dambakan. Tapi apa daya, sang pejantan telah menyerah, sekeras apapun usahanya tidak membuahkan hasil. Yang ada kontol Pak Imbron semakin mengecil di dalam memeknya.26196Please respect copyright.PENANAxpxejcnB5b
26196Please respect copyright.PENANA0D192IHWuZ
Ploppss...26196Please respect copyright.PENANA1GNCdSmILn
26196Please respect copyright.PENANAfMooX4K8TQ
Kontol Pak Imbron terlepas dari dalam memek Ustadza Dwi, tampak sperma Pak Imbron mengalir di sela-sela kemaluan Ustadza Dwi.26196Please respect copyright.PENANAuv0dAniNoh
26196Please respect copyright.PENANAzg9Mjd7IQN
"Ayo Pak lagi." Pinta Ustadza Dwi.26196Please respect copyright.PENANAPgDMX51SeF
26196Please respect copyright.PENANA8zMfVAYhHB
Pak Imbron mendesah, ia telah kehilangan gairahnya. "Maaf Bu Ustadza, sudah tidak bisa lagi." Ucap Pak Imbron dengan sangat terpaksa.26196Please respect copyright.PENANAhsKO2eeK0Y
26196Please respect copyright.PENANAqEIekU5NIb
"Sebentar lagi Pak."26196Please respect copyright.PENANAdNy2DlayvU
26196Please respect copyright.PENANAM2pKV9xxqy
Pak Imbron menggelengkan kepalanya. Ia tampak sangat kecewa karena Pak Imbron tidak bisa menuntaskan hasrat birahinya.26196Please respect copyright.PENANAhyrrSDWByd
26196Please respect copyright.PENANAExxqnFDiOJ
*****26196Please respect copyright.PENANAYjXOezu2iZ
26196Please respect copyright.PENANA2u2C2gh202
"Mana si Imbron?"26196Please respect copyright.PENANA2k2kMQMnov
26196Please respect copyright.PENANABAZ1DU70yL
"Mana aku tau! Sejak tadi pagi dia menghilang." Jawab Jaja yang tengah menginjak tumpukan sampai di dalam gerobak sampah.26196Please respect copyright.PENANAlHAgR5k127
26196Please respect copyright.PENANA8Gr4Ru6hOo
"Akhir-akhir ini Pak Imbron sering sekali menghilang." Keluh Budi.26196Please respect copyright.PENANAMrBLO6gM8b
26196Please respect copyright.PENANAbDRG5DQL6f
"Tuh orangnya." Tunjuk Edi.26196Please respect copyright.PENANACoTJOLKzXK
26196Please respect copyright.PENANAYheiOKxCbJ
Dari kejauhan Pak Imbron berjalan santai sembari bersiul ringan. Dari wajahnya terpancar kebahagiaan yang sulit di mengerti oleh teman-temannya.26196Please respect copyright.PENANA0BHMqRFkKK
26196Please respect copyright.PENANApM0PR13BHc
Sebagai teman seprofesi, mereka tentu sangat kesal, karena sikap Pak Imbron yang seenaknya saja. Tapi tidak ada satupun yang berani menegur Pak Imbron. Selain Pak Imbron yang di tuakan, mereka juga takut akan latar belakang Pak Imbron yang seorang preman pasar. Dapat di lihat dari tato yang ada di lengan tangannya.26196Please respect copyright.PENANAIiStQRLxaZ
26196Please respect copyright.PENANAjfRtW3QmQT
*****26196Please respect copyright.PENANAqRocN07a7T
26196Please respect copyright.PENANA59XGYRPqIo
26196Please respect copyright.PENANAE0Tb0YXUes
26196Please respect copyright.PENANAbkgQhRneKg
26196Please respect copyright.PENANAMliq1x4l6F
26196Please respect copyright.PENANAA8JE8j3cAR
Zaskia menghampiri sahabatnya Julia yang sedang duduk di meja kerjanya. Ia tampak sibuk mengoreksi hasil ulangan harian yang ia berikan kepada murid-muridnya setiap satu bulan sekali. Saat melihat Zaksia, ia menghentikan sejenak pekerjaannya, sembari tersenyum menyapa Zaskia.26196Please respect copyright.PENANA6SK6GS6sBA
26196Please respect copyright.PENANAuH8ywcCiWO
Zaskia dengan wajah lesu nya, duduk di kursi kosong yang ada di depan meja Julia.26196Please respect copyright.PENANAZUdS0RcAAP
26196Please respect copyright.PENANAgEcv81bgUS
"Kamu kenapa lagi say!"26196Please respect copyright.PENANAIVagXv4GtY
26196Please respect copyright.PENANAJpZ7TM9I6F
Zaskia menghela nafas perlahan. "Kejadian kemarin terulang lagi." Lirih Zaskia, ia membuang muka kearah sepasang bingkai foto presiden dan wakil presiden.26196Please respect copyright.PENANAXlk7pcuLKP
26196Please respect copyright.PENANAR0Izq83vTw
"Maksudnya?"26196Please respect copyright.PENANAj85WF4DCUU
26196Please respect copyright.PENANAcbZYvXt4Ps
"Rayhan... Dia ngejerjain aku lagi, kayak waktu itu, saat aku mandikan dia." Jujur Ustadza Zaskia sembari merucutkan bibirnya. "Nyebelin banget kan." Keluh Zaskia, ia menatap dalam sahabatnya yang hanya tersenyum.26196Please respect copyright.PENANAI5VtC7KHwT
26196Please respect copyright.PENANAN54ik5om30
Julia mencondongkan badannya kedepan. "Entah Rayhan yang pintar, atau karena kamu sendiri yang suka di goda oleh adikmu." Ujar Julia, dia mengambil gelas yang ada di atas mejanya, dan meminumnya.26196Please respect copyright.PENANAEggxTdJRzH
26196Please respect copyright.PENANABhMdPpt9c9
"Maksudnya?"26196Please respect copyright.PENANA5mMB0bog7j
26196Please respect copyright.PENANAd7WJUAFJsT
"Mungkin Uhkti gak sadar. Sebenarnya Uhkti sendiri yang suka di godain Rayhan, atau jangan-jangan Uhkti mulai kecanduan di nakalin Rayhan." Jelas Julia.26196Please respect copyright.PENANAWwzdkkXXvv
26196Please respect copyright.PENANAH8XBY0XzXG
"Kenapa bisa begitu."26196Please respect copyright.PENANAqvUl4FtEYv
26196Please respect copyright.PENANAlGeI0X0phb
Julia menghela nafas. "Coba Uhkti pikir lagi. Tidak mungkin Rayhan berani menggoda kamu berulang kali, kalau kamu sejak pertama sudah tegas kepada Rayhan. Misalkan kamu memarahinya atas perbuatannya." Julia menggelengkan kepalanya dengan sikap Zaskia.26196Please respect copyright.PENANAM9U02e0EMf
26196Please respect copyright.PENANAnWxSYPuHd5
"A-aku gak bisa marah sama dia." Aku Zaskia.26196Please respect copyright.PENANAaouf2bmnlR
26196Please respect copyright.PENANA5F2VKqakhe
"Aku ngerti kok! Anggap saja apa yang di lakukan Rayhan, hanyalah kenakalan biasa, bukan suatu yang harus di pikirkan." Ucap Julia, sembari menggenggam tangan Zaskia.26196Please respect copyright.PENANA2RqF2TaaDZ
26196Please respect copyright.PENANAoC1NEE86D7
"Ya, kamu benar." Zaskia tersenyum manis.26196Please respect copyright.PENANAaeli5e5ibW
26196Please respect copyright.PENANAQpCteIEZuK
*****26196Please respect copyright.PENANAlBL55V6Ty9