Suasana pagi ini terlihat lebih cerah setelah semalaman di guyur hujan lebat yang di iringi dengan suara petir yang memekakkan telinga. Tetapi keceriaan pagi ini ternodai oleh kejadian tadi malam, di mana pesantren Altauhid menjadi gempar setelah seorang santri di kabarkan telah mengalami pemerkosaan.54814Please respect copyright.PENANAhi3c3wb839
54814Please respect copyright.PENANAvQGstYykOL
Semalam di tengah hujan lebat, pesantren tauhid yang biasanya tenang, berubah menjadi sangat sibuk. Beberapa santri, Satpam dan Ustadz mencari sang pelaku, bahkan pihak berwajib pun sudah di terjunkan, tapi hingga pagi ini belum juga ada kabar.54814Please respect copyright.PENANAhXBa1KEPPe
54814Please respect copyright.PENANARjDPTiPgrY
Zaskia mendesah, tampak payudaranya sedikit naik, mengikuti alunan nafasnya. Ia menyeka keringat yang sedikit membasahi dahinya.54814Please respect copyright.PENANAHR1rvACel2
54814Please respect copyright.PENANAVsVOD3XC9Y
"Assalamualaikum!" Sapa seseorang dari luar.54814Please respect copyright.PENANANsjwybxuW5
54814Please respect copyright.PENANAHl6yMlZ8bF
Zaskia buru-buru kearah pintu rumahnya. "Waalaikumsalam! Gimana Ray? Pelakunya dapat? Siapa pelakunya?" Zaskia memberondong beberapa pertanyaan sekaligus.54814Please respect copyright.PENANAiooz9EN1kP
54814Please respect copyright.PENANAZ53wTgd8Hw
Rayhan menggelengkan kepalanya sembari masuk kedalam rumah. Ia menggeser kursi makan dan duduk dengan perlahan. "Gak dapat Kak, sepertinya ia sudah keburu kabur jauh." Jelas Rayhan, ia mengambil segelas air mineral untuk melegakan tenggorokannya.54814Please respect copyright.PENANAOuexBZQPF9
54814Please respect copyright.PENANAWlhMWOOEuk
"Astaghfirullah!" Desah Zaskia.54814Please respect copyright.PENANAnRTHQGfMPg
54814Please respect copyright.PENANALiAykXeKuj
Wanita itu duduk di samping Rayhan, raut wajahnya memancarkan kesedihan. Sebagai seorang wanita tentu saja Zaskia paham apa yang di rasakan santri tersebut. Selain itu Zaskia juga takut kalau peristiwa semalam kembali terulang, dan dia bisa saja menjadi korban selanjutnya, kalau si pelaku tidak berhasil di tangkap.54814Please respect copyright.PENANAvb0irJho84
54814Please respect copyright.PENANA9BTrvk8X7i
Rayhan kembali meletakan gelas minumannya, dia menatap dalam wajah cantik Kakaknya yang tidak bersemangat seperti biasanya.54814Please respect copyright.PENANAH3BHaZ9BiY
54814Please respect copyright.PENANASfebUqNWuJ
"Kakak jangan takut! Pelakunya pasti akan segera di tangkap." Rayhan meraih tangan Zaskia, ia menggenggam erat tangan Zaskia, seakan ia tidak akan pernah melepaskan tangan Kakaknya.54814Please respect copyright.PENANAWAOMglv3s6
54814Please respect copyright.PENANAu9DQoUi8jd
Zaskia tersenyum tipis. "Terimakasih ya Dek! Jagain Kakak ya Dek?" Ujar Zaskia terdengar lembut.54814Please respect copyright.PENANAR6vtMagx4D
54814Please respect copyright.PENANANaQ9iQBG4H
Rayhan mengangguk mantab. "Pasti Kak!" Jawab Rayhan, walaupun tanpa di minta, tentu saja Rayhan akan tetap menjaga Kakaknya apapun yang terjadi.54814Please respect copyright.PENANAO084q9Kq9y
54814Please respect copyright.PENANAp8uVhbyXgx
"Ayo makan dulu, kamu pasti laparkan?" Zaskia melirik Rayhan, sembari menuangkan nasi kedalam piring.54814Please respect copyright.PENANAQmlQomZ0JK
54814Please respect copyright.PENANAZwMKZ9vaRo
Pagi ini mereka menyantap sarapan dengan suasana yang berbeda. Zaskia terlihat begitu bahagia, walaupun sebelumnya ia terlihat sangat khawatir. Ucapan Rayhan berhasil memenangkan hatinya. Berbeda dengan Rayhan, ia tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya di wajahnya tentang sosok pemerkosa yang kini terasa sangat misterius.54814Please respect copyright.PENANAnhDpoWueyX
54814Please respect copyright.PENANANTarOalLzr
*****54814Please respect copyright.PENANAfINyqaTegp
54814Please respect copyright.PENANAkFclX6xYFf
Laras54814Please respect copyright.PENANAmyqmBQc92Z
54814Please respect copyright.PENANAI6UFgRR2Lh
Di bawah pancuran shower, tampak seorang wanita cantik yang tengah menikmati mandi paginya. Ia menggosok perlahan tubuh indahnya dengan kedua telapak tangannya yang di penuhi sabun. Dia membelai payudaranya yang besar, bermain dengan kedua putingnya yang telah mengeras.54814Please respect copyright.PENANAdVteKBr49O
54814Please respect copyright.PENANAHwCD7VKXWm
Perlahan telapak tangannya turun kebawah menuju perut ratanya. Dia membelai lembut perutnya, dan terus turun menuju sebuah tebing lendir yang menjanjikan sejuta kenikmatan.54814Please respect copyright.PENANAIQxr42aGHP
54814Please respect copyright.PENANANDbs0NEgzV
Kedua jarinya membelai tonjolan kecil yang terdapat di antara bibir kemaluan. "Eehmm..." Ia mendesis pelan, dengan mata terpejam ia bersandar di dinding kamar mandi.54814Please respect copyright.PENANAoefwZXa7I3
54814Please respect copyright.PENANAif8pu9WoBE
Sementara itu clitorisnya terasa semakin membengkak karena terus-terusan ia gosok dengan kasar. Semakin keras ia menggosok clitorisnya, maka terasa semakin nikmat yang ia rasakan.54814Please respect copyright.PENANA6XfjePQR5I
54814Please respect copyright.PENANAr2ouEdXJh6
Semakin lama ia makin hanyut akan kenikmatan semu yang ia ciptakan sendiri. Tanpa perduli dosa yang tengah membayangi dirinya.54814Please respect copyright.PENANAsGfbrgmZNN
54814Please respect copyright.PENANAxsIatOtLtt
"Aahkk... Aahkk... Aahkk..." Erangannya semakin tidak terkendali, seiring dengan lendir kewanitaannya yang keluar semakin banyak.54814Please respect copyright.PENANArsECwD0XS6
54814Please respect copyright.PENANAz8nlXEm34G
Ia memasukan kedua jarinya ke dalam lobang kemaluannya yang merekah indah seperti bunga mawar. Dengan perlahan ia mendorong dan menarik jarinya. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, membuat vaginanya memproduksi lendir kewanitaannya semakin banyak.54814Please respect copyright.PENANAb5w7xQ1E30
54814Please respect copyright.PENANAZldvTnhUQI
Tubuhnya bergetar tatkalah rasa nikmat itu menggores kesadarannya. Dengan mata terpejam, dan nafas menderuh ia menyambut datangnya orgasme.54814Please respect copyright.PENANAaSs8ziujjs
54814Please respect copyright.PENANAKquudo93MI
"Oughkk..."54814Please respect copyright.PENANAzg2LDg9trG
54814Please respect copyright.PENANAQ3nmskTHA0
Pinggul indahnya tersentak-sentak seiring dengan lendir kewanitaannya menyembur keluar.54814Please respect copyright.PENANAflMmveThTR
54814Please respect copyright.PENANAqYXcE3Ayd7
Setelah hasrat birahinya tertuntaskan, barulah Laras membasuh tubuhnya dengan benar, dengan perasaan yang sulit untuk di gambarkan. Selesai mandi, Laras segera keluar dari dalam kamar mandi. Tapi baru beberapa langkah ia keluar kamar, ia melihat sosok pemuda yang berada di tidak jauh darinya.54814Please respect copyright.PENANApHUHKHj9j2
54814Please respect copyright.PENANAhCeDm4InDp
"Astaghfirullah!" Lirih Laras.54814Please respect copyright.PENANAxKQLeJ9lRT
54814Please respect copyright.PENANAaPFyJxTWEG
Saat ini Laras hanya mengenakan handuk yang tidak sepenuhnya bisa menutupi kemolekan tubuhnya. Sebagian payudaranya memyembul keluar, begitu juga dengan sebagian paha mulusnya yang terpampang bebas. Siapapun yang melihatnya, pasti akan merasa sangat beruntung dapat melihat kemolekan tubuhnya yang selama ini dibungkus pakaian syar'i.54814Please respect copyright.PENANAW4Cbron7CC
54814Please respect copyright.PENANAo944bxtwAM
Sebagai seorang muslimah, Laras merasa memiliki kewajiban untuk menyembunyikan kemolekan tubuhnya dari pria lain yang bukan suaminya.54814Please respect copyright.PENANAZsRTezite7
54814Please respect copyright.PENANAYbx2j1jVXm
Sejenak Laras berfikir keras agar bisa menghindari Daniel. Tapi bagaimana caranya? Diam-diam ia mengutuk kebodohannya sendiri, karena lupa membawa pakaian ganti untuk ia kenakan.54814Please respect copyright.PENANARgDz2tGpAN
54814Please respect copyright.PENANAqDa4TLJfsm
"Lari..." Gumam Laras.54814Please respect copyright.PENANAJg4GECm1Jo
54814Please respect copyright.PENANARGFpkPLtdO
Dia mengepal kedua tangannya, sembari menggigit bibir bawahnya. Adrenalin nya terpacu dengan nafas yang mulai terdengar memburu.54814Please respect copyright.PENANAssVX9yfxaO
54814Please respect copyright.PENANAf0oR7OhDzv
Tanpa aba-aba, Ustadza Laras dengan secepat kilat melangkah keluar dari dalam kamarnya. Ia berlari secepat yang ia bisa, dan tidak perduli kalaupun nanti Daniel melihat dirinya yang tengah berlari. Setidaknya ia telah berusaha untuk menghindar dari Daniel.54814Please respect copyright.PENANAvcG3DGoywG
54814Please respect copyright.PENANAKtfYfKDqnx
Tapi tiba-tiba ia terpeleset, dan terjatuh di lantai. Kakinya yang basah, membuat lantai rumahnya menjadi licin.54814Please respect copyright.PENANAfSepMODT7p
54814Please respect copyright.PENANARecO1Qy09R
"Aduuuuh!" Laras meringis kesakitan.54814Please respect copyright.PENANAQjOtDDNAUX
54814Please respect copyright.PENANAwvgpq8Iqe5
Dan pada saat bersamaan, Daniel melihat kearah Laras yang tengah mengadu sakit, sembari memegangi pantatnya yang terbentur cukup keras.54814Please respect copyright.PENANA5LsdKKrFx1
54814Please respect copyright.PENANA2NiQz8UPVo
Mata Daniel terbelalak melihat tubuh telanjang Laras, yang kebetulan handuk yang ia kenakan terlepas akibat terjatuh barusan. Tentu saja sebagai seorang pria normal, ia terangsang melihat tubuh telanjang Laras, tapi ia buru-buru menyingkirkan perasaan itu untuk sementara waktu dan segera menolong Ustadza Laras.54814Please respect copyright.PENANAZ6uyZ9e4MA
54814Please respect copyright.PENANASKU0MXH6RI
Ia menghampiri Ustadza Laras yang kesakitan, dan membantunya untuk berdiri.54814Please respect copyright.PENANAV2PrMHxn4j
54814Please respect copyright.PENANAVoCWJKFR4N
"Aduh... Aduh... Sakit." Lirih Laras.54814Please respect copyright.PENANAlWBwUUMAco
54814Please respect copyright.PENANAhgpEuYflDj
Ternyata tidak hanya pantatnya yang sakit, pergelangan kaki Laras juga terasa sakit. Dengan hati-hati Daniel memapah tubuh sintal Laras.54814Please respect copyright.PENANAoCV1Ld5rcj
54814Please respect copyright.PENANARlPT0bo5P4
"Ustadza gak apa-apa?" Tanya Daniel ia tampak khawatir.54814Please respect copyright.PENANApH41eITg2a
54814Please respect copyright.PENANAcbk82aS2Ve
Laras menggelengkan kepalanya. "I-iya gak apa-apa!" Jawab Laras terbata-bata menahan sakit ditubuhnya.54814Please respect copyright.PENANAF81l6evYIn
54814Please respect copyright.PENANA3TFCWGuZQw
Dan pada saat bersamaan Azril keluar dari dalam kamarnya, setelah mendengar teriakan Ibunya. Ia kaget melihat Ibu Tirinya dalam keadaan telanjang bulat di rangkul oleh Daniel saudara sepupunya.54814Please respect copyright.PENANAGCcfm4iTig
54814Please respect copyright.PENANAw6pyXR9gNm
Bukannya buru-buru menolong Ibunya, Azril malah terdiam membisu, menatap tubuh telanjang Ibu Tirinya yang memang sangat menggoda. Sepasang payudara berbentuk pepaya matang menggantung indah, dengan kedua puting yang berwarna kecoklatan.54814Please respect copyright.PENANAUXKunbBbxE
54814Please respect copyright.PENANAqesW1puMCw
Ketika matanya turun kebawah, ia mendapatkan bukit kecil yang di tumbuhi rambut lebat yang terlihat begitu indah. Berulang kali, pemuda berusia belasan tahun itu menelan air liurnya yang terasa hambar.54814Please respect copyright.PENANAKFT0N0dNTS
54814Please respect copyright.PENANAB1VsoCZPVV
"Biar saya bantu!" Ujar Daniel.54814Please respect copyright.PENANA9NnwQpwKb6
54814Please respect copyright.PENANAT2MThFp8KY
Pemuda itu membantu Umi Laras berjalan menuju kamarnya. Sebagai seorang wanita Umi Laras merasa risih, dan ia sempat berharap kepada Azril anak tirinya. Tapi sayang Azril malah bengong melihat tubuh telanjangnya, membuat Laras sedikit kesal dengan tingkah Anak Tirinya. Walaupun harus ia akui, tubuhnya memang sangat menarik bagi kaum Adam.54814Please respect copyright.PENANAxM2eiWn5kG
54814Please respect copyright.PENANADmtmi7SWq7
Karena tidak ada pilihan Laras diam saja dan menerima bantuan Daniel untuk membawanya ke kamar.54814Please respect copyright.PENANAQkqs6ZGZea
54814Please respect copyright.PENANAb0llT5a8lM
Saat mereka melewati Azril, barulah pemuda itu tersadar dari lamunannya. Ia bergegas menyusul mereka berdua, tapi matanya tidak berkedip memandangi bongkahan pantat Ibu tirinya yang terlihat begitu empuk. Sementara handuk yang tadi di kenakan Laras di biarkan saja tergeletak tak berdaya di lantai rumah mereka.54814Please respect copyright.PENANAZ5cd79QDha
54814Please respect copyright.PENANARXozC8bEfX
Setibanya di dalam kamar Laras berbaring di atas tempat tidurnya masih dalam keadaan telanjang bulat, di hadapan kedua pemuda berbeda generasi.54814Please respect copyright.PENANAuKckpqj6Rt
54814Please respect copyright.PENANACe9jlt6YuZ
"Sepertinya kaki Ustadza keseleo." Ujar Daniel datar.54814Please respect copyright.PENANArUsLMWBMOX
54814Please respect copyright.PENANAo6wjZCkygZ
Pemuda itu berusaha mati-matian menahan gejolak birahinya di hadapan Laras. Membuat Laras merasa salut dengan Daniel yang terlihat datar-datar saja, walaupun saat ini dirinya dalam keadaan telanjang bulat, berbeda dengan anaknya yang begitu ketara kalau terangsang melihatnya telanjang.54814Please respect copyright.PENANAs5ln1fzYBS
54814Please respect copyright.PENANAi6gbpVNqe0
Tapi sikap santai Daniel, malah membuat Laras menjadi salah tingkah. Ia dapat mendengar suara detak jantungnya yang tak beraturan, sanking tegangnya.54814Please respect copyright.PENANAuNoDhCdI3I
54814Please respect copyright.PENANA63dFxYYYTa
Sebagai seorang wanita muslimah, sangat tabu baginya di lihat orang lain dalam keadaan telanjang bulat.54814Please respect copyright.PENANArpWppm6DRJ
54814Please respect copyright.PENANA2ldkDA3clg
"Aduh!" Rintih Laras, ketika Daniel menyentuh pergelangan kakinya. "Pelan-pelan Dan!" Pinta Laras sembari meringis menahan sakit di kakinya.54814Please respect copyright.PENANAV4sSX24X1J
54814Please respect copyright.PENANA89Yat39ei3
Dani menganggukkan kepalanya. "Tahan ya Tan! Ini hanya sebentar." Ujar Daniel.54814Please respect copyright.PENANAQLdwfbhJac
54814Please respect copyright.PENANAgnt3sXFy4w
Kedua tangannya mengusap-usap kaki kanan Laras. Di saat Laras terlihat mulai nyaman, tiba-tiba Daniel menarik kaki Laras, memperbaiki posisi urat Laras dengan gerakan yang sangat cepat, tapi menyakitkan.54814Please respect copyright.PENANAuYrAcP0fAI
54814Please respect copyright.PENANAmiJfqaKlTh
"Auuww... Sakiiiit!" Jerit Laras.54814Please respect copyright.PENANA3Jq2JgzWWF
54814Please respect copyright.PENANAPohx1cVIBj
Daniel kembali mengurut pelan kaki Laras. "Gak apa-apa Tante! Ini sudah selesai kok." Kata Daniel menenangkan Laras, sembari melakukan pijitan ringan di betis Laras yang terasa begitu halus.54814Please respect copyright.PENANArSGwsrtIu8
54814Please respect copyright.PENANAqPTKz6VNWq
"Aduh... Sakit sekali Dan!" Lirih Laras.54814Please respect copyright.PENANAuUEBIDMKpw
54814Please respect copyright.PENANAIqblq7n6sw
Telapak tangan Daniel naik keatas, ke bagian belakang lutut Laras. Rasa geli yang dirasakan Laras sedikit mengurangi rasa sakit di kakinya. Dan perasaan geli itu perlahan mulai menimbulkan perasaan erotis didalam diri Laras, apa lagi ketika telapak tangan Daniel naik menuju paha mulus.54814Please respect copyright.PENANAOsL0F4rHHz
54814Please respect copyright.PENANArym5XNM5xZ
Dia memijit pelan kaki Laras menyentuh bagian-bagian sensitif seorang wanita yang ia dapatkan dari teman lamanya. Dan ternyata cara itu berhasil membangkitkan birahi Laras yang memang sudah lama tidak tersalurkan dengan benar.54814Please respect copyright.PENANAhisVKOd96l
54814Please respect copyright.PENANA1iuaDf63wo
"Azril, tolong ambilkan lotion." Suruh Daniel.54814Please respect copyright.PENANA3PKne7eAiv
54814Please respect copyright.PENANAlfBPKXU13t
Dengan patuhnya Azril mengambil lotion milik Ibunya yang berada di atas meja rias. "I-ini Mas." Ujar Azril tergagap, sanking tegangnya.54814Please respect copyright.PENANAZ2UJnHkDs9
54814Please respect copyright.PENANAgYFW9UrcVT
Mata indahnya menatap nanar kearah sepasang payudara Laras yang naik turun mengikuti irama nafasnya. Putingnya yang kecoklatan terlihat mengeras hingga mancung ke depan. Betapa nikmatnya, kalau dirinya bisa meremas dan menghisap puting Laras.54814Please respect copyright.PENANAX8msWO739d
54814Please respect copyright.PENANAKhLPXRLQlf
Sadar akan tatapan Azril terhadap payudaranya, malah membuat Laras salah tingkah. Laras merasakan memeknya berdenyut-denyut.54814Please respect copyright.PENANArrubHVVAwz
54814Please respect copyright.PENANAxIzl97Tcz5
Seandainya saja ia sendirian di kamar ini, tentu ia sudah sedari tadi melakukan masturbasi.54814Please respect copyright.PENANAyvSMhEdaeL
54814Please respect copyright.PENANAHnTBc7J5bl
"Maaf ya Tante." Ujar Daniel sopan, sebelum tangannya masuk lebih dalam. Ia menyentuh bagian bawah paha Laras, dengan sedikit mengangkat kaki Laras.54814Please respect copyright.PENANARmvF5xU3Ct
54814Please respect copyright.PENANALMWbtHv2EF
"Oughkk..." Desah Laras tanpa sadar.54814Please respect copyright.PENANA0pPcAWWv00
54814Please respect copyright.PENANAgJzfp1S1xn
Daniel tersenyum tipis, ia tau kalau wanita dewasa yang ada di hadapannya saat ini tengah di landa birahi. "Sakit ya Tante?" Tanya Daniel, jemarinya memijit lembut paha belakang Laras.54814Please respect copyright.PENANA2vej56nMgp
54814Please respect copyright.PENANA4Maun5cLFF
"Eng-eng-enggak terlalu." Jawab Laras terbata, wajahnya bersemu merah karena menahan birahi syahwatnya.54814Please respect copyright.PENANAuLip5gefGQ
54814Please respect copyright.PENANAcv2G839bp5
Daniel kembali melanjutkan pijatannya di kedua kaki Laras. Ia memijatnya secara bergantian kiri dan kanan. Dan selama itu juga Laras sangat tersiksa. Bukan karena rasa sakit, melainkan karena syahwatnya yang menggebu-gebu, menuntut untuk di lampiaskan.54814Please respect copyright.PENANAgIY9G1ef1B
54814Please respect copyright.PENANAzUZhiNx9hu
Sementara Azril masih diam membisu, sembari menatap nanar kearah gundukan kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang cukup lebat.54814Please respect copyright.PENANA1h0ynJCLOX
54814Please respect copyright.PENANA5BG0M6TIJb
*****54814Please respect copyright.PENANAUll8GfXfZx
54814Please respect copyright.PENANANEuSDfSa2k
54814Please respect copyright.PENANAHv6dpXtUAy
54814Please respect copyright.PENANA4XrOBahylH
54814Please respect copyright.PENANAIxjKpdAdbb
54814Please respect copyright.PENANAQcGC3uen2z
54814Please respect copyright.PENANAB2ahr6Rmje
54814Please respect copyright.PENANAiZw0kLydUj
Ustadza Dwi54814Please respect copyright.PENANAxH1RT2xouS
54814Please respect copyright.PENANA13KubmvQBN
Teng... Teng... Teng...54814Please respect copyright.PENANANq5hQWi3S6
54814Please respect copyright.PENANAOpgJ0w1d6P
Ketika lonceng di bunyikan, para santri berhamburan masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Rayhan, Azril duduk di bangku paling depan, tepat di depan meja guru. Sementara di belakang mereka ada Doni dan Rico. Suasana kelas masih terlihat ramai, ada yang sibuk menghafal, ada juga yang tengah mengobrol sesama mereka.54814Please respect copyright.PENANAxIdm3oRTrt
54814Please respect copyright.PENANAwf4heOwvrL
Suasana yang tadinya ramai seperti pasar, mendadak menjadi hening ketika seorang wanita berparas cantik dengan gamis berwarna hitam di padu dengan jilbab lebar yang melambai-lambai berwarna cream memasuki kelas mereka.54814Please respect copyright.PENANA8u5lz1mhC3
54814Please respect copyright.PENANABnYplteAYU
Wajah cantiknya ternyata tidak mampu membuat para santri menjadi lebih rileks.54814Please respect copyright.PENANAWeDULUKRFL
54814Please respect copyright.PENANA9noET78jqv
"Assalamualaikum!" Sapa Ustadza Dwi.54814Please respect copyright.PENANAAHDUnn1TcL
54814Please respect copyright.PENANA5ce7p7VlhT
"Waalaikumsalam salam Ustdza!" Jawab mereka serempak.54814Please respect copyright.PENANA0j7GfFBX0J
54814Please respect copyright.PENANACNcfSzvccc
Ustadza Dwi duduk di kursinya yang berukuran lebih tinggi di bandingkan murid-muridnya. Ia meletakan tas dan buku absensi diatas meja.54814Please respect copyright.PENANAU9UmXPqSIJ
54814Please respect copyright.PENANA232cf6b7x4
Satu persatu nama mereka di sibut. Dan ada beberapa yang tidak hadir.54814Please respect copyright.PENANAxHzCQRuSTZ
54814Please respect copyright.PENANA86fj4RGFli
"Hari ini kita akan membahas tentang Ilmu fiqih! Pengertian Ilmu fiqih dan pembagian ilmu fiqih." Ujar Ustadza Dwi.54814Please respect copyright.PENANAMXI9TK7o7A
54814Please respect copyright.PENANAfaGG2zoNe4
Ia berdiri di depan kelas, menghadap kearah white board membelakangi murid-muridnya. Jemarinya dengan lincah menari-nari diatas papan tulis. Selagi ia sibuk menulis materi di papan tulis. Rayhan, Azril, Doni dan Rico mulai saling berbisik.54814Please respect copyright.PENANAElLvC1MgGO
54814Please respect copyright.PENANAkqsRurPAlr
Mereka sibuk mengamati bongkahan pantat Ustadza Dwi yang tampak bergetar ketika ia tengah sibuk menulis materi di papan tulis.54814Please respect copyright.PENANASKa3k5h8gG
54814Please respect copyright.PENANAHR45qV7p8x
"Apa pendapat kalian?" Celetuk Rico.54814Please respect copyright.PENANA6PeFBgXxNa
54814Please respect copyright.PENANA4VGR9oiueP
"Aku yes..." Kata Doni cepat.54814Please respect copyright.PENANArEMKgI0zlH
54814Please respect copyright.PENANAoILEZpGwlG
"Aku juga!" Timpal Azril.54814Please respect copyright.PENANAECJYSb5c7i
54814Please respect copyright.PENANAeNcwUBM8eI
Rayhan mengetuk dagunya. "Ehmm... Aku yes!" Ujar Rayhan bersemangat sembari menjelajahi bongkahan pantat Ustadza Dwi. Tampak garis celana dalam Ustadza Dwi yang ngejiplak di gamisnya.54814Please respect copyright.PENANAoOATALufeR
54814Please respect copyright.PENANAY3Zs0j1SSn
"Aku kasih nilai 9" Komentar Rico.54814Please respect copyright.PENANAXiafW8JDui
54814Please respect copyright.PENANAP7YZ4XnIa7
"Dari dulu selalu 9, kapan 8 dan 7 nya?" Sungut Azril. Selama ini Rico selalu memberi angka sembilan setiap Ustadza yang mereka anggap layak untuk di beri nilai.54814Please respect copyright.PENANATm2xKjFpsj
54814Please respect copyright.PENANArTKbeZx20C
"Suka-suka akulah." Geram Rico.54814Please respect copyright.PENANA9cOsSWBKPY
54814Please respect copyright.PENANAfAJvtB05VL
"Menurut aku Ustadza Dwi 8,5." Rayhan melihat kearah Azril.54814Please respect copyright.PENANAFDFalqd9O6
54814Please respect copyright.PENANAHa5I7X5yi7
"Yang layak mendapat nilai 10 hanya ada satu Ustadza." Ujar Rico.54814Please respect copyright.PENANAL2avDVsebK
54814Please respect copyright.PENANAxRTLq5BUem
Mereka bertiga kompak melihat kearah Rico. "Siapa?" Tanya Doni penasaran, mewakili rasa penasaran teman-temannya yang lain.54814Please respect copyright.PENANAwCNuj0snvc
54814Please respect copyright.PENANAwaMe40u5Bp
"Ustadza Laras."54814Please respect copyright.PENANAkL3tmXJMqH
54814Please respect copyright.PENANAqIUhYKXwKA
Bletaaak...54814Please respect copyright.PENANAUWeogEckmr
54814Please respect copyright.PENANAH4P7Nv1jO6
"Anjing sakit ******." Protes Rico ketika Azril tiba-tiba memukul kepalanya. Tetapi diam-diam Azril membenarkan apa yang di katakan Rico, karena dirinya sudah melihat tubuh telanjang Ibu Tirinya, yang layak di beri nilai sepuluh.54814Please respect copyright.PENANAwI2X80Dgfa
54814Please respect copyright.PENANAPx8MyBNU5q
Ustadza Dwi yang tengah sibuk menulis di papan tulis, mulai merasa terganggu oleh suara yang ada di belakangnya. Ia mendesah pelan, lalu berbalik melihat kearah mereka berempat yang mendadak diam.54814Please respect copyright.PENANAseRgNfFEuL
54814Please respect copyright.PENANAb4vw81OElx
"Apa yang kalian ributkan?" Tanya Ustadza Dwi.54814Please respect copyright.PENANAZSSzu3Yamr
54814Please respect copyright.PENANA0wNsQFaXbC
Mereka berempat tertunduk tidak berani menjawab. Tetapi diam-diam mereka saling menatap satu sama lain.54814Please respect copyright.PENANARd5E5T4RjY
54814Please respect copyright.PENANA7EGHQKiu7V
"Kalian berempat berdiri di depan!"54814Please respect copyright.PENANAv8KO3mUKBs
54814Please respect copyright.PENANAkNR0qCz87F
Dengan langkah gontai mereka beranjak dari tempat duduk mereka. Lalu berbaris berdiri di depan kelas. Sementara Ustadza Dwi kembali melanjutkan pekerjaannya. Ia menjelaskan tentang istilah fiqih dan bagian-bagian dalam ilmu Fiqih.54814Please respect copyright.PENANAixtjHo8Eef
54814Please respect copyright.PENANA3N5eswHyxj
"Fiqih dalam bahasa Arab artinya pengertian, dan dalam istilah ulama artinya ilmu yang membahas hukum-hukum agama Islam diambil dari dalil-dalil tafsili atau dalil dalil yang terperinci." Jelas Ustadza Dwi, ia berjalan maju beberapa langkah, hingga tepat berada di depan Rayhan.54814Please respect copyright.PENANAsuUErpb3Xr
54814Please respect copyright.PENANApZrkSnIUKa
Tiba-tiba spidol yang ada di tangannya mendadak terlepas dan jatuh kelantai.54814Please respect copyright.PENANAQPmEfEcfxR
54814Please respect copyright.PENANAW1rMaXOhgw
Ustadza Dwi membungkuk untuk mengambil spidol tersebut, dan tanpa di sengaja pantat bulatnya malah menubruk selangkangan Rayhan. Ustadza Dwi terperanjat saat merasakan benda keras yang ada di belakang pantatnya. Rayhan tidak kalah terkejutnya.54814Please respect copyright.PENANAn6z7Pz4GeH
54814Please respect copyright.PENANAiPp07yVEjM
"Astaghfirullah! Maaf." Ujar Ustadza Dwi malu.54814Please respect copyright.PENANAzqlA4dkPdW
54814Please respect copyright.PENANABRYR6EhdQU
Ketiga sahabatnya serempak melihat kearah Rayhan. Dari raut wajah mereka menggambarkan ketidak sukaan atas keberuntungan Rayhan.54814Please respect copyright.PENANAE7uKFaiiXE
54814Please respect copyright.PENANAA457UOFc5n
Anak remaja berusia belasan tahun itu menyeringai tidak perduli dengan tatapan ketiga sahabatnya.54814Please respect copyright.PENANA7SK4SKa029
54814Please respect copyright.PENANA7yIeP475rU
Kecelakaan tersebut membuat Ustadza Dwi sempat kehilangan fokus. Apa lagi ia dapat merasakan dengan nyata betapa keras dan besarnya kemaluan muridnya, membuatnya sepintas berfikiran yang tidak-tidak. Tetapi Ustadza Dwi dengan cepat berhasil mengendalikan dirinya, yang sempat di landa birahi.54814Please respect copyright.PENANAdEbMASTVjo
54814Please respect copyright.PENANAcs3tQGTbNf
"Hukum Agama dibagi menjadi lima bagian. Yang pertama wajib, yang ke dua Sunnah, ke tiga haram, ke empat makruh dan yang kelima mubah." Jelas Ustadza Dwi, suaranya terdengar gemetar karena ia harus menekan birahinya.54814Please respect copyright.PENANAGfhKzJmHOY
54814Please respect copyright.PENANAQmnw1R9bM8
Tidak terasa 45 menit berlalu, dan itu artinya, penderitaan mereka berempat akan segera berakhir. Bukan hanya mereka, Ustadza Dwi juga merasa lega.54814Please respect copyright.PENANA7UobR2mg7k
54814Please respect copyright.PENANA1dORuwfy3K
"Besok kalian cari tau tentang penjelasan ke lima hukum Agama, kalau ada yang tidak bisa menjawab, kalian akan di hukum seperti mereka berempat." Ujar Ustadza Dwi sembari melihat kearah mereka. "Dan untuk kalian berempat, jangan di ulangi lagi. Sekarang kalian berempat boleh duduk." Suruh Ustadza Dwi.54814Please respect copyright.PENANAXuqvVFPY0Z
54814Please respect copyright.PENANAoN7Yem9q2f
Wanita berusia 39 tahun itu menutup pelajaran hari ini dengan memberi sedikit nasehat kepada murid-muridnya tentang perlunya keseriusan dalam menuntut ilmu. Rayhan, Doni, Asril dan Rico hanya tertunduk mendengar nasehat Ustadza Dwi.54814Please respect copyright.PENANApN4FoKhlgX
54814Please respect copyright.PENANApLz9bTrZNz
******54814Please respect copyright.PENANAPwUmwD9Z4o
54814Please respect copyright.PENANA8vnkCBX8V1
54814Please respect copyright.PENANA48crYEA2rw
54814Please respect copyright.PENANAeQjVjKDtnP
54814Please respect copyright.PENANASIVbh0K8TW
54814Please respect copyright.PENANAAaz3PRCR4R
54814Please respect copyright.PENANAusLANwTa0c
54814Please respect copyright.PENANAowF0otF5ef
54814Please respect copyright.PENANAdpDMFz6KFe
Julia54814Please respect copyright.PENANAnZrtuFSZqi
"Ray!"54814Please respect copyright.PENANADUhOMLcyDa
54814Please respect copyright.PENANAo1zfDcKi2Z
Rayhan celingak-celinguk mencari sumber suara yang baru saja memanggilnya. Tidak jauh dari kantor sekolah, seorang wanita cantik mengenakan gamis berwarna biru muda melambaikan tangannya.54814Please respect copyright.PENANAkMFsAnHc74
54814Please respect copyright.PENANAgUiK9WBht8
"Duluan ya." Ujar Rayhan.54814Please respect copyright.PENANAkU7kCkcEGW
54814Please respect copyright.PENANATwis4G8dY6
"Ketemu di tempat biasa Ray!" Teriak Rico ketika Rayhan mulai menjauh.54814Please respect copyright.PENANAw8vLTf6z9F
54814Please respect copyright.PENANAW7C5A6tpb0
"Ok." Pekik Rayhan sembari membentuk jarinya berbentuk huruf 'O'54814Please respect copyright.PENANA3mEyJQ8yNP
54814Please respect copyright.PENANAaK8FmjhJrY
Dia segera menghampiri Zaskia yang tengah bersama sahabatnya. Bagi Rayhan mereka berdua sama cantiknya, tapi di hatinya tetap Kak Zaskia yang paling cantik. Sayangnya, Rayhan tidak bisa memiliki Zaskia, karena wanita itu adalah Kakak Kandungnya. Tetapi walaupun begitu Rayhan merasa masih berhak untuk mengaguminya.54814Please respect copyright.PENANAlsZLYE9r3K
54814Please respect copyright.PENANAiMGyH30NLF
"Ada apa Kak?" Tanya Rayhan.54814Please respect copyright.PENANA0G4kbMf7Xb
54814Please respect copyright.PENANA9jisGf8ekg
Zaskia memasukan tangannya ke dalam saku gamisnya. "Ini uang jajan kamu, kakak lupa ngasi tadi." Ujar Zaskia. Rasa takut atas kejadian tadi malam membuatnya lupa memberikan uang jajan Rayhan.54814Please respect copyright.PENANAhWzGrAJijR
54814Please respect copyright.PENANAMawJgKYW9m
"Terimakasih Kak!" Rayhan tampak senang saat mengambil uang tersebut dari tangan Kakak kandungnya. "Aku ke sana dulu ya Kak." Pamit Rayhan.54814Please respect copyright.PENANA6dKLzQiXGm
54814Please respect copyright.PENANAp5AkT804O8
Zaskia menganggukkan kepalanya. Mata indah Zaskia tidak melepaskan bayangan Rayhan yang semakin menjauh. Entah kenapa Zaskia merasa sangat nyaman setiap kali berada didekat Adiknya. Dan sebaliknya, ketika Rayhan tidak ada di sampingnya, ia merasa kosong.54814Please respect copyright.PENANAJzf4xocj7T
54814Please respect copyright.PENANAj44y6GC5QZ
Sikap Zaskia tidak luput dari perhatian Julia, ia merasa tatapan Zaskia bukan seperti seorang Kakak melihat Adiknya, melainkan seperti seorang kekasih yang melepas kepergian pacarnya.54814Please respect copyright.PENANAkjTTitkTvr
54814Please respect copyright.PENANAttSX9aciL5
"Rayhan terlihat semakin ganteng ya." Bisik Julia.54814Please respect copyright.PENANAgtDakJH4hc
54814Please respect copyright.PENANAzshuIdFfWV
Muka Zaskia mendadak merona merah. "Iya dong, gak kalah sama Kakaknya yang cantik." Canda Zaskia, sembari memuji dirinya sendiri.54814Please respect copyright.PENANA3v5tbawGon
54814Please respect copyright.PENANAkvFm3GGn1T
"Pantes kamu betah jomblo."54814Please respect copyright.PENANAmA0yeQd0r4
54814Please respect copyright.PENANALiXI3IWsLm
"Maksudnya?" Zaskia merenyitkan dahinya.54814Please respect copyright.PENANA3qmnjmmKId
54814Please respect copyright.PENANA325wPPP2UK
"Punya adik setampan itu, siapapun pasti betah menjomblo." Goda Julia, membuat Zaskia semakin salah tingkah.54814Please respect copyright.PENANANghXKnbX45
54814Please respect copyright.PENANAN3X9KTZ3J7
"Astaghfirullah!! Dia adikku Mbak."54814Please respect copyright.PENANA10xF0gLkig
54814Please respect copyright.PENANAYNlO6hooLV
"Ya tetap saja kan, Rayhan cowok dan kamu cewek, tinggal satu rumah berdua lagi." Ujar Julia. "Wajar kalau benih-benih cinta itu mulai tumbuh. Mungkin sekarang kamu tidak mau mengakuinya, tapi cepat atau lambat kamu pasti akan mengakuinya." Tambah Julia membuat Zaskia sempat terdiam.54814Please respect copyright.PENANAziwTXmpHFC
54814Please respect copyright.PENANAbe2qizK8lS
"Astaghfirullah! Mbak ngelantur." Rajuk Zaskia.54814Please respect copyright.PENANAKdEy2cVlNg
54814Please respect copyright.PENANAdHZmvUCuhO
Tapi diam-diam ia membenarkan apa yang di katakan sahabat yang sudah ia anggap seperti saudara sendiri. Akhir-akhir ini ia merasakan ada yang berbeda dari cara ia melihat Rayhan, dan semakin hari, perasaan itu terasa semakin kuat, walaupun ia berusaha menepisnya.54814Please respect copyright.PENANAVEihaYxiof
54814Please respect copyright.PENANAHAt3f9U0ya
"Kita lihat aja nanti." Tantang Julia.54814Please respect copyright.PENANAIjQhWf4RFX
54814Please respect copyright.PENANAi6nrnvsdaN
Zaskia menggelengkan kepalanya, lalu melangkah pergi menuju kantin, yang di susul oleh Ustadza Julia.54814Please respect copyright.PENANAPzS0lWaqjo
54814Please respect copyright.PENANAhF36yAYGnT
*****54814Please respect copyright.PENANAdMO7RwVt5Q
54814Please respect copyright.PENANA0LxrCs1aXT
Jam baru menunjukan pukul 9 pagi. Ustadza Dwi memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Ia bergegas menuju rumahnya. Di jalan ia bertemu beberapa Ustadza dan santri yang menyapanya. Karena ia terburu-buru Dwi hanya membalas alakadarnya saja.54814Please respect copyright.PENANATXiiPlkwZg
54814Please respect copyright.PENANAwE48nlnvBC
Ustadza Dwi baru menghentikan langkahnya ketika salah seorang petugas kebersihan menegurnya.54814Please respect copyright.PENANAgtQnV66Ybo
54814Please respect copyright.PENANAe1cIokU76f
"Mau kemana Ustadza? Kok buru-buru sekali!" Tegur Imbron. Pria berusia 47 tahun itu menyeringai, memamerkan gigi kuningnya yang tidak rata.54814Please respect copyright.PENANA1V7lRRO0Cn
54814Please respect copyright.PENANAEiuXB5TgG2
Ustadza Dwi berusaha tersenyum. "Mau pulang, ada urusan mendadak." Jawab Dwi. "Oh iya Pak, di belakang rumah ada bekas karton yang sudah tidak terpakai, tolong di ambil ya Pak." Pinta Ustadza Dwi.54814Please respect copyright.PENANAwbAhJbMb86
54814Please respect copyright.PENANAkJabCMbnXC
"Beres Ustadza."54814Please respect copyright.PENANAAYDhxHeHMM
54814Please respect copyright.PENANAUVLoeqLTAx
"Kalau begitu saya permisi dulu ya Pak." Pamit Ustadza Dwi.54814Please respect copyright.PENANABZBS20Pugh
54814Please respect copyright.PENANAnj8kXnFFJY
Ia kembali melanjutkan perjalannya ke rumah. Rumahnya yang bercat putih itu terlihat sepi. Harap maklum saja, karena putrinya Aziza masih di kelas, sementara Suaminya sibuk membantu pengembangan pesantren baru cabang Al Tauhid.54814Please respect copyright.PENANAlGIhFce2k0
54814Please respect copyright.PENANAYAnVXwHOyc
Setibanya di rumah, Ustadza Dwi langsung menuju kamar mandi miliknya. Setelah memastikan pintu kamar mandinya tertutup rapat. Ustadza Dwi berdiri di depan cermin yang menempel di dinding kamarnya. Cukup lama ia memandangi wajah cantiknya yang bersemu merah.54814Please respect copyright.PENANAvh22BBvjk3
54814Please respect copyright.PENANASeaHQujYLJ
"Hmmmpss..." Dwi menggigit bibirnya.54814Please respect copyright.PENANAN4IPQBvsMp
54814Please respect copyright.PENANArxWqvGgec7
Tangannya naik keatas payudaranya, meremas kasar payudara miliknya yang berada di balik gamis hitam yang ia kenakan. Mata indahnya terpejam menikmati remasan di payudaranya yang berukuran 34D. Insiden di kelas tadi, sukses membangkitkan birahinya.54814Please respect copyright.PENANAHEjoMYJxlZ
54814Please respect copyright.PENANAuBGMPDZ9Qc
Ustadza Dwi tau betul apa yang ia lakukan saat ini sebuah perbuatan yang salah, dan di haramkan oleh Agama. Tetapi ketika gejolak birahi datang, Dwi selalu tidak mampu mengontrol dirinya agar bisa menekan birahinya.54814Please respect copyright.PENANAhicrMp7GO5
54814Please respect copyright.PENANAyXLozQ0h9h
Seperti saat ini. Ketika birahinya datang, yang di inginkan Dwi hanyalah mencari kepuasan tanpa perduli dosa yang akan ia pertanggung jawabkan di akhirat nanti.54814Please respect copyright.PENANAnF3fz3qIUB
54814Please respect copyright.PENANAzeWA0d2TiB
Jemari indahnya pergi kearah kancing gamisnya, lalu dengan perlahan ia membuka kancing gamis miliknya. Menurunkan gamis bagian atasnya, hingga tampak payudaranya yang di balut bra berwarna cream. Ustadza Dwi menyingkap branya keatas, lalu kembali meremas payudaranya dengan kasar.54814Please respect copyright.PENANAp8M9RHALjr
54814Please respect copyright.PENANAuNBK3JzFG7
"Aahkk... Enak! Remas lebih keras." Desah Ustadza Dwi.54814Please respect copyright.PENANA1IZdEogORN
54814Please respect copyright.PENANAqBzb6cEkIi
Ia mengerang nikmat merasakan sensasi sakit di payudaranya. Kedua jarinya tidak tinggal diam, mereka bertugas menstimulasi putingnya yang kemerah-merahan.54814Please respect copyright.PENANAFYhYy6IGHM
54814Please respect copyright.PENANADPzlRWuiD1
Tangan kanan Dwi turun kebawah, menyingkap keatas bagian ujung gamisnya. Dia membelai paha bagian dalamnya. Terus naik keatas menuju selangkangannya yang masih mengenakan legging ketat berwarna coklat. Tangannya menyusup masuk kedalam celana legging dan dalamannya. Ia mendapatkan bibir kemaluannya telah basah.54814Please respect copyright.PENANA7TQbmbPQCI
54814Please respect copyright.PENANAmnZA0SFaS5
"Oughkk... Jangaaaaan... Aaahkk... Aahkk..."54814Please respect copyright.PENANAhHC0vkNHVm
54814Please respect copyright.PENANA2OsgzOXLK1
Ustadza Dwi memejamkan matanya, ia membayangkan seseorang tengah menjamah vaginanya.54814Please respect copyright.PENANAvoXR05yErN
54814Please respect copyright.PENANAa0UlPGDEd6
Kepalanya mendongak keatas, ketika jemarinya bermain diatas clitorisnya yang semakin membengkak. Pantat Ustadza Dwi gemetar, merasakan sensasi yang luar biasa. Yang tidak akan pernah ia dapatkan ketika ia bercinta dengan Suaminya.54814Please respect copyright.PENANAfXMBihElyp
54814Please respect copyright.PENANAwZR0f2oXfv
Tidak butuh waktu lama bagi dirinya untuk segera mencapai puncaknya. Ia mendapatkan orgasme kecil dari sentuhan jemari halusnya.54814Please respect copyright.PENANAVsm8eX7QI0
54814Please respect copyright.PENANAs1hB5zBzc3
Wajah cantik Dwi merah pandam, dan nafasnya tersengal-sengal mengikuti irama dadanya yang naik turun. "Astaghfirullah! Maafkan aku Tuhan." Lirih Dwi menyesal. Rasa penyesalan yang selalu ia dapatkan setiap kali habis melakukan masturbasi. Tapi anehnya, ia malah selalu mengulanginya lagi dan lagi.54814Please respect copyright.PENANAkfWOd7aNHn
54814Please respect copyright.PENANAeDK2U4Jj8E
Setelah merasa puas, Ustadza Dwi kembali merapikan pakaiannya yang berantakan.54814Please respect copyright.PENANAOVO04uPA1Y
54814Please respect copyright.PENANAZwomGfh9wo
Tanpa ia sadari seseorang melihat apa yang barusan ia lakukan. Pria tersebut menyeringai, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. Seorang Ustadza melakukan Masturbasi.54814Please respect copyright.PENANAFviTpRnMEm
54814Please respect copyright.PENANAzAGLwLjHvu
*****54814Please respect copyright.PENANAwKPDrLTH9j
54814Please respect copyright.PENANAWeh73tRoFv
54814Please respect copyright.PENANA5Fhg1KyNSm
54814Please respect copyright.PENANAcfLVpP8q46
54814Please respect copyright.PENANAL0Kb6iTJ48
54814Please respect copyright.PENANANruG9YjV7b
54814Please respect copyright.PENANAWZLk69kHJH
54814Please respect copyright.PENANAxsfnOK94gk
54814Please respect copyright.PENANAIjWjoKe80Y
54814Please respect copyright.PENANAHTfIG1c1zd
54814Please respect copyright.PENANABlTvLk1zzl
54814Please respect copyright.PENANACjpgI9L0wF
54814Please respect copyright.PENANAPU9a6lAKWG
54814Please respect copyright.PENANA7IQ8o6ZVpO
54814Please respect copyright.PENANAUBhTorl51k
54814Please respect copyright.PENANA9MthcYELov
54814Please respect copyright.PENANApjotm4ChlB
Asyifa54814Please respect copyright.PENANAANk5gDB5YY
Aurel54814Please respect copyright.PENANAsfHAPmrMAz
Adinda54814Please respect copyright.PENANAP4flr6oH0D
Aziza54814Please respect copyright.PENANAnb3PYCShvt
54814Please respect copyright.PENANAlXwAIpZzkw
Dedaunan dan ranting dari pohon cemara itu berguguran tertiup angin hingga jatuh ke tanah, dan sebagian lagi tertiup hingga ke jalan trotoar. Beberapa burung kecil turun dari pohon, mengambil daun dan ranting kecil yang jatuh untuk di jadikan sangkar. Tak jauh dari situ, tampak beberapa anak remaja perempuan tengah duduk santai di teras perpustakaan.54814Please respect copyright.PENANAf69oUORCPo
54814Please respect copyright.PENANAs77FrtWnk6
Kedua tangan mereka sibuk memegang buku, hanya saja tidak satupun dari mereka yang sedang membaca buku. Mereka malah sibuk mengobrol, menceritakan kejadian naas yang di alami salah satu santriwati tadi malam.54814Please respect copyright.PENANA5OHnE9SImh
54814Please respect copyright.PENANAKTLS9Rq6Ic
"Jadi gimana kabar Amanda?" Tanya Aurel.54814Please respect copyright.PENANAvReibifPjN
54814Please respect copyright.PENANAe59udmGK8c
Asyifa menggelengkan kepalanya. "Gak tau, katanya sekarang ia lagi di rawat di rumah sakit." Jawab Asyifa. Ia sangat marah atas kejadian tadi malam.54814Please respect copyright.PENANAvrBBSYU7aF
54814Please respect copyright.PENANAH6mivce4LA
"Kasihan Amanda!" Lirih Aziza.54814Please respect copyright.PENANAjCDdNEYJYD
54814Please respect copyright.PENANAollYF9SNoy
"Semoga saja pelakunya cepat di temukan dan di hukum seberat-berat." Lirih Asyifa, ia memandang jauh kearah segerombolan Santri yang tengah tidur-tiduran di bawah pohon besar.54814Please respect copyright.PENANAVjsR3eMXEM
54814Please respect copyright.PENANAzSPUps1pI4
Aurel mendesah pelan. "Dengar-dengar katanya itu mahluk halus yang memperkosa Amanda." Ucap Aurel, membuat suasana menjadi semakin mencekam.54814Please respect copyright.PENANAT5SpH2wITA
54814Please respect copyright.PENANAqMQ72kbp3j
"Astaghfirullah! Kalian ngomong apa?" Tegur Adinda. Ia terlihat sibuk memperbaiki ujung jilbabnya karena tertiup angin yang cukup kencang.54814Please respect copyright.PENANATgcCDkCPZk
54814Please respect copyright.PENANAXKB4CkGotw
"Menurut kabar burung memang seperti itu kok." Jelas Aurel tidak mau dianggap berbohong. Tadi pagi ia tidak sengaja mendengar obrolan teman kelas Amanda, tentang kejadian yang menimpa Amanda.54814Please respect copyright.PENANAZ92D7jbCmb
54814Please respect copyright.PENANAYjV3Jz4Uup
"Aku dengar juga seperti itu." Bela Aziza.54814Please respect copyright.PENANA2qWpfwtWJA
54814Please respect copyright.PENANAGqHBKYD8HV
Adinda menghela nafas pelan. "Tetap saja kita tidak boleh begitu saja mengambil kesimpulan seperti itu. Apa lagi itu baru kabar burung, belum jelas kebenarannya seperti apa." Nasehat Adinda.54814Please respect copyright.PENANAg86kLfv2oH
54814Please respect copyright.PENANAnLwrn14Yjx
"Benar apa kata Adinda, lebih baik kita tunggu hingga pelakunya di tangkap." Ujar Asyifa menambahkan. Mereka bertiga kompak menganggukan kepala.54814Please respect copyright.PENANAa518mMoZUW
54814Please respect copyright.PENANAvbRyRFqH2g
"Sudah-sudah, kok jadi membahas kejadian semalam! Ingat habis ini kita ada hafalan." Ujar Aziza mengingatkan.54814Please respect copyright.PENANAMzntSeTDDy
54814Please respect copyright.PENANAh2ocSmlVaT
Suasana pun kembali hening, yang terdengar hanyalah suara gumaman mereka yang tengah menghafal. Tepatnya, mengulangi hafalan, agar nanti mereka tidak merasa gugup ketika menyetor hafalan.54814Please respect copyright.PENANAgBCKCDq3F7
54814Please respect copyright.PENANAcCmW041Mnm
Berbeda dengan santri, bagi Santriwati sangat memalukan bagi mereka kalau harus menerima hukuman karena tidak hafal.54814Please respect copyright.PENANAs6ACHlDSgi
54814Please respect copyright.PENANAtNiub2FSXe
******54814Please respect copyright.PENANAYm33Y0W9sd
54814Please respect copyright.PENANA1pbx39En03
Tepat berakhirnya jam pelajaran hari ini, anak-anak pesantren berhamburan keluar kelas. Seakan mereka baru saja keluar dari penjara. Wajah-wajah yang tadinya tidak bersemangat, kini terlihat begitu cerah, pancaran kebahagian terlihat jelas di wajah mereka.54814Please respect copyright.PENANActifU9Pa7C
54814Please respect copyright.PENANATMBQkDyPoF
Asyifa tampak membawa setumpuk buku di tangannya, yang harus ia serahkan kepada Ustadza Anita. Tadi sebelum keluar kelas, Ustadza Anita sempat memberi amanah Asyifa untuk mengumpulkan tugas teman-temannya. Walaupun ia merasa enggan, tapi Asyifa tidak bisa menolak perintah dari gurunya.54814Please respect copyright.PENANAyuaLurFa6N
54814Please respect copyright.PENANAtrpMwzGBVJ
Setelah mengenakan sepatu, Asyifa bergegas menuju kantor Aliya yang berada di wilayah santri. Ia tidak ingin terlambat mengantri makanan. Bisa-bisa ia kehabisan lauk kalau terlambat sedikit saja.54814Please respect copyright.PENANA7GRolltlAB
54814Please respect copyright.PENANAqgjbjXzYIA
"Mau kemana?" Tegur Aziza, sembari mengusap matanya yang kemasukan debu.54814Please respect copyright.PENANAv1D69HJq2t
54814Please respect copyright.PENANAXNzUdke7B5
Asyifa menunjukan tumpukan buku di tangannya. "Mau ke kantor Aliyah. Mau ikut?" Ajak Asyifa penuh harap. Ia selalu merasa tidak nyaman setiap berada dilingkungan santri. Mengingat para Santri yang suka sekali menggoda para santriwati ketika mereka memasuki wilayah santri.54814Please respect copyright.PENANAQlHDgqkc2S
54814Please respect copyright.PENANA0YrTZYRUc4
Aziza menggelengkan kepalanya. "Sendiri aja, aku mau cepat pulang bantu Umi masak." Tolak Aziza. Asyifa menghempaskan nafasnya kecewa.54814Please respect copyright.PENANAdFjECbEluh
54814Please respect copyright.PENANA6rRN4h7cFk
Tidak semua santri tinggal di asrama, ada beberapa dari mereka yang pulang kerumah, seperti Aziza. Ia memang tidak mondok, tapi rumahnya berada di lingkungan pesantren. Maklum saja, orang tua Aziza salah satu staf mengajar di pesantren Al-tauhid. Sehingga keluarga mereka berhak menempati salah satu rumah di pondok pesantren Al-tauhid.54814Please respect copyright.PENANAIDaOGjPXmT
54814Please respect copyright.PENANAHqPY0jNrAc
Selepas kepergian Aziza. Asyifa bergegas menuju kantor Aliya. Dan benar saja, sepanjang jalan menuju kantor beberapa santri menggoda dirinya. Ada yang bersiul, mengajak kenalan dan ada juga yang mengatainya sombong karena tidak mengubris panggilannya mereka.54814Please respect copyright.PENANALlRmClVFTC
54814Please respect copyright.PENANAOZhnf7G8at
Godaan itu barulah berhenti ketika ia memasuki kantor Aliya. Kaki mungilnya melangkah cepat menaiki anak tangga kantor Aliya. Tapi tiba-tiba dari atas muncul anak remaja yang tengah menuruni anak tangga dengan cepat.54814Please respect copyright.PENANA184jbXvhDX
54814Please respect copyright.PENANACTN0WqufPF
"Eh..." Kaget Asyifa. Tapi ia tidak sempat untuk menghindari tabrakan.54814Please respect copyright.PENANA8viMyaWOfR
54814Please respect copyright.PENANAMzqKjiBqs3
Bruaaak...54814Please respect copyright.PENANAU5f7k8ESvy
54814Please respect copyright.PENANAJVndYHUhYE
Buku tulis yang ada di tangan Asyifa berhamburan jatuh. Sebagian masih di anak tangga tapi sebagian besar jatuh kelantai satu. Beruntung Asyifa tidak sampai terjatuh, karena dengan sigap pemuda itu memegangi tubuh Asyifa sehingga ia terhindar dari jatuh.54814Please respect copyright.PENANAsZDUN447c1
54814Please respect copyright.PENANAUCypyHomC5
Tapi sialnya tangan pemuda itu berada di tempat yang salah. Asyifa yang menyadarinya sempat terdiam selama beberapa detik.54814Please respect copyright.PENANAbn720uiyqg
54814Please respect copyright.PENANAo9mZS34lgM
"Astaghfirullah!" Dia menepis tangan Rayhan dari atas payudaranya.54814Please respect copyright.PENANAOC54M4cb2M
54814Please respect copyright.PENANAJOFKBYHSwI
Buru-buru Rayhan menarik dirinya agar sedikit menjauh dari Asyifa. "Maaf gak sengaja!" Bela Rayhan, sebelum dirinya di sembur.54814Please respect copyright.PENANAxHIAidyFu6
54814Please respect copyright.PENANAo3x3JhTK4T
"Kurang ajar kamu!" Kesal Asyifa.54814Please respect copyright.PENANAhQ1zSLvnix
54814Please respect copyright.PENANAbP8ui5Xbcu
Ia merasa sudah di lecehkan oleh Rayhan, walaupun sebenarnya ia baru saja di tolong Rayhan.54814Please respect copyright.PENANA3M1IWFfIXc
54814Please respect copyright.PENANAduoDOnXffy
Kekesalan Asyifa semakin memuncak ketika melihat Rayhan yang acuh tak acuh setelah menyentuh bagian sensitifnya. Bahkan tanpa berkata-kata, Rayhan bergegas menuruni anak tangga.54814Please respect copyright.PENANAIzEuKQzVwL
54814Please respect copyright.PENANAIUHrDfH6yV
Wajah putih Asyifa mendadak merah padam. Ingin ia berteriak memanggil pemuda sombong tersebut. Tapi ia takut malah membuat kegaduhan, bagaimanapun juga saat ini ia sedang berada di kantor Aliyah. Sembari mendumel kesal, Asyifa memungut kembali buku yang berserakan.54814Please respect copyright.PENANAMbKgzcUWU4
54814Please respect copyright.PENANAXDuPn0Q2I0
Dari kejauhan, pemuda itu diam-diam memperhatikan Asyifa. Bibirnya sedikit membentuk sebuah senyuman.54814Please respect copyright.PENANAWkTfO0FAB6
54814Please respect copyright.PENANAH6mcWliV2W
*****54814Please respect copyright.PENANA9FeBW9te2Y
54814Please respect copyright.PENANArxfuLe0Rp2
"Kamu kok pulangnya sore banget Ray!" Omel Zaskia ketika Rayhan baru saja pulang.54814Please respect copyright.PENANAn4SXf0qKed
54814Please respect copyright.PENANAznQ49jMBFw
Pemuda itu duduk di kursi sembari memperhatikan Kakak Iparnya yang tengah membuat kue kering. Aroma kue yang menyengat sedikit menggunggah selera.54814Please respect copyright.PENANADmU1Rxpi7y
54814Please respect copyright.PENANArqSvoUu4wr
Zaskia menghampiri Rayhan sembari membawa cetakan kue yang baru saja ia ambil dari dalam oven. Ia letakan di atas meja, lalu membuka sarung tangan khusus agar kulit tangannya tidak sampai terbakar ketika memegang cetakan kue yang masih sangat panas.54814Please respect copyright.PENANA631otYQsT7
54814Please respect copyright.PENANALT8srJ3Acw
Dengan menggunakan penjepit, Zaskia mengeluarkan kue kering dari dalam cetakan untuk di masukan ke dalam toples kue yang ada diatas meja.54814Please respect copyright.PENANAMnIuUQxEd1
54814Please respect copyright.PENANAIjPpPtKSaW
"Sore ini kamu jangan main dulu!" Perintah Zaskia.54814Please respect copyright.PENANAaAjnJtzxSf
54814Please respect copyright.PENANA91czZB2Gzp
"Yaaaa... Kakak, padahal hari ini kelas aku tanding bola." Protes Rayhan.54814Please respect copyright.PENANAvFM4885aSm
54814Please respect copyright.PENANAZ2B3aGVoiJ
Zaskia meliriknya dengan tatapan tajam, seakan ia tidak ingin di bantah. "Bantu kakak kasiin kue ini ke Ustadza Dewi ya." Suruh Zaskia. Tanpa perduli dengan penolakan adiknya yang ia ingin ikut bertanding bola.54814Please respect copyright.PENANA7GJLZysBPe
54814Please respect copyright.PENANAPMOCwMvdAZ
"Emang Ustadza Dewi minta bikinin kue buat apa Kak?" Tanya Rayhan hendak mencomot satu kue, tapi keburu di tepis oleh Zaskia. Rayhan tersenyum nyengir dengan tatapan memelas.54814Please respect copyright.PENANAFam5fGX2Py
54814Please respect copyright.PENANAe7VeMTzDGp
"Jangan banyak tanya, kamu kasikan saja."54814Please respect copyright.PENANAYt8fGsYKxY
54814Please respect copyright.PENANAopxlxihVr1
Rayhan beranjak dari tempat duduknya. "Iya deh Kak! Tapi aku mandi dulu ya Kak." Ujar Rayhan. Tanpa di sadari Zaskia, ada perubahan ekspresi di wajah Rayhan yang tadinya kecewa kini terlihat girang.54814Please respect copyright.PENANAw6BLMtO6ed
54814Please respect copyright.PENANAvYsAQy6ByO
Zaskia yang tidak melihat perubahan raut wajah Rayhan hanya bisa menghela nafas perlahan, ia benar-benar tidak mengerti dengan sikap adiknya itu, yang taunya cuman main aja.54814Please respect copyright.PENANA9CR58XSG6x
54814Please respect copyright.PENANA9yq1EtgpPH
*****54814Please respect copyright.PENANABBudOngRYu
54814Please respect copyright.PENANAxdzTlUj8WL
54814Please respect copyright.PENANAn9TwWB4XuP
54814Please respect copyright.PENANAAN8FbhsRK5
54814Please respect copyright.PENANAEPz30VCnfJ
54814Please respect copyright.PENANANjcHr8VZNq
54814Please respect copyright.PENANAMOlRhICcOA
54814Please respect copyright.PENANA3wisR4CnsK
54814Please respect copyright.PENANApFNH5oLTmS
54814Please respect copyright.PENANAQjDjhqzD7Q
Ust Dewi54814Please respect copyright.PENANAE42oYTSZFN
Nikita54814Please respect copyright.PENANADRKGHwIxQ8
54814Please respect copyright.PENANAZWK3vr7Y5x
Sembari bersiul ringan, Rayhan berjalan melewati jalan setapak menuju rumah Ustadza Dewi. Baru kali ini Rayhan terlihat begitu bersemangat ketika di suruh Kakaknya. Bahkan Zaskia sempat bingung melihat tingkah Rayhan yang tidak protes sama sekali ketika di minta mengantarkan kue ke rumah Ustadza Dewi.54814Please respect copyright.PENANAhpVnZsZm1V
54814Please respect copyright.PENANA7yvqR6IkQJ
Bayangan kecantikan dan keseksian tubuh Ustadza Dewi membayangi setiap langkahnya, membuat Rayhan semakin bersemangat.54814Please respect copyright.PENANAeIhMOjfxnm
54814Please respect copyright.PENANAcftFxYiwT6
Setiba di rumah Ustadza Dewi, ia di sambut cukup hangat oleh sang Ustadza, bahkan Rayhan di persilahkan masuk terlebih dahulu. Tapi ketika ia hendak duduk di sebuah sofa empuk berwarna coklat tua, tanpa di sengaja mata Rayhan melihat sesosok gadis remaja yang tengah tertidur di dalam kamar yang pintunya terbuka lebar, tepat menghadap kearahnya.54814Please respect copyright.PENANABXIujsbLIR
54814Please respect copyright.PENANAtKwTQhhc1k
Mata pemuda itu terbelalak karena pakaian yang di kenakan Nikita begitu menggoda. Gadis cantik itu hanya mengenakan tanktop tanpa lengan dan celana dalam berwarna merah muda bergaris garis putih.54814Please respect copyright.PENANAgfCK6xBVxt
54814Please respect copyright.PENANAEk0b8sAFTn
"Mau minum apa Ray?" Tanya Ustadza Dewi.54814Please respect copyright.PENANAHw6ocsriuW
54814Please respect copyright.PENANAWOK4Ynm4ys
Rayhan sedikit tergagap. "Anu Ustadza! Apa aja." Ia buru-buru memalingkan wajahnya menghadap Ustadza Dewi.54814Please respect copyright.PENANADixlyZ38q3
54814Please respect copyright.PENANA36QhSBBNKj
"Ustadza ambilkan dulu ya."54814Please respect copyright.PENANAVKS9CAcAcv
54814Please respect copyright.PENANA3ivVW9frNW
Selepas kepergian Ustadza Dewi, Rayhan kembali melihat ke dalam kamar Nikita yang bernuansa hello Kitty. Tampak gadis remaja itu tertidur lelap tanpa menyadari kalau seseorang tengah menatap nanar kearahnya.54814Please respect copyright.PENANAdmcaiHcTE8
54814Please respect copyright.PENANAqu1hbefeKu
Glek... Glek... Glek...54814Please respect copyright.PENANAqvIIkGfnge
54814Please respect copyright.PENANAEIxNsTdwSS
Berulang kali jakun Rayhan naik turun, wajahnya yang tegang terlihat bersemu merah. Dan nafasnya mulai terdengar sedikit memburu. Sementara celana kain berwarna hitam yang ia kenakan saat ini tampak membentuk sebuah tenda yang cukup besar.54814Please respect copyright.PENANAb0FbBfhe8w
54814Please respect copyright.PENANADRlGTy3QMh
Tangan Rayhan turun kebawah, memperbaiki posisi kemaluannya yang terasa mengganjal.54814Please respect copyright.PENANAtexrHkjsdv
54814Please respect copyright.PENANAHyWnX97PQu
Harus di akui, gadis remaja berusia belasan tahun itu mewarisi bentuk tubuh Ibunya yang berisi. Kulitnya yang sawo matang terlihat eksotis. Sanking asyiknya melihat tubuh indah Nikita, Rayhan sampai tidak menyadari kehadiran Ustadza Dewi yang tengah membawa nampan.54814Please respect copyright.PENANAiTdEfJGTPR
54814Please respect copyright.PENANAdjFouGiRNM
"Hei!"54814Please respect copyright.PENANAwtZuoMU1Wr
54814Please respect copyright.PENANAuRjsB7utZH
Untuk kedua kalinya Rayhan terperanjat oleh teguran Ustadza Dewi yang tampak heran dengan keterkejutan Rayhan. "U-ustadza! Bikin kaget aja." Protes Rayhan, sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.54814Please respect copyright.PENANA3hKBw4zXUN
54814Please respect copyright.PENANAGM9kqxfLEs
Jemari halus Ustadza meletakan segelas teh di atas meja. "Kamu kenapa Rayhan? Kok ngeliat Ustadza kayak ngeliat hantu." Ujar Ustadza Dewi heran.54814Please respect copyright.PENANALm8CzvfHBx
54814Please respect copyright.PENANAdQGHNjmVA7
"Eng-enggak apa-apa Ustadza."54814Please respect copyright.PENANAwsUGQNd80R
54814Please respect copyright.PENANAO6mlJZUm0S
"Dasar aneh kamu Ray!" Celetuk Ustadza Dewi seraya tersenyum manis. Ia duduk di sofa yang ada di depan Rayhan sembari menyilangkan kakinya. Alhasil gamis berwarna merah muda bermotif bunga yang di kenakannya sedikit tersingkap.54814Please respect copyright.PENANAfnuaiswtu7
54814Please respect copyright.PENANAx0i0WcfYZp
Kembali pemuda berusia belasan tahun itu menggaruk kepalanya. "Aneh gimana Ustadza? Hehehe..."54814Please respect copyright.PENANAeuu2utRhzB
54814Please respect copyright.PENANA47sXnKRyJD
"Udahlah gak usah di bahas! Tapi terimakasih ya. Sudah mau capek-capek nganterin kue ke rumah Ustadza."54814Please respect copyright.PENANANTrxhTzmlY
54814Please respect copyright.PENANAAdPVdPoSrH
"Biasa aja Ustadza, Ana malah merasa senang bisa membantu Ustadza." Ujar Rayhan kalem. Walaupun kali ini ia tidak bisa melihat ketelanjangan anak Ustadza Dewi, tapi Rayhan cukup senang bisa melihat senyuman Ustadza Dewi yang menggoda.54814Please respect copyright.PENANAvXEdH6B3DQ
54814Please respect copyright.PENANAHDEHP6jE0E
"Yang bener?" Goda Ustadza Dewi sembari sedikit mencondongkan tubuhnya.54814Please respect copyright.PENANAIP02bKtULK
54814Please respect copyright.PENANAJVJXeSF8oC
"Bener dong Ustadza! Kapan lagi bisa ngebantu wanita secantik Ustadza Dewi. Hehehe..." Balas Rayhan, entah kenapa Rayhan sedikit memiliki keberanian menggoda balik Ustadza Dewi. Mungkin karena kedekatan mereka akhir-akhir ini.54814Please respect copyright.PENANAqNIsczoxdc
54814Please respect copyright.PENANAWbYNVIhQkG
Mendengar ucapan Rayhan, Ustadza Dewi tertawa sembari menutup mulutnya dengan telapak tangannya yang halus, layaknya adab seorang muslimah yang sedang tertawa. Sungguh tawa Ustadza Dewi terdengar renyah di telinga Rayhan. Apa lagi kedua gunung Ustadza Dewi ikut terguncang ketika ia sedang tertawa, membuat Rayhan semakin bergairah.54814Please respect copyright.PENANABatAoozusm
54814Please respect copyright.PENANAUXV8yeClpY
Tetapi obrolan mereka sedikit terputus ketika seseorang memanggil putrinya Nikita.54814Please respect copyright.PENANAFBFyaKUIHK
54814Please respect copyright.PENANA82YvBn8a9i
"Bentar ya!" Ujar Ustadza Dewi hendak memanggil putrinya.54814Please respect copyright.PENANAQ1xP1fUV0b
54814Please respect copyright.PENANAE0kYsDiKmo
Ia beranjak dari sofa, tapi saat berbalik, barulah Ustadza Dewi mengerti kenapa Rayhan tadi sempat salah tingkah. Ternyata pelakunya adalah putrinya sendiri yang tengah tertidur lelap dengan hanya memakai tanktop dan celana dalam. Ustadza Dewi tersenyum tipis menyadari betapa nakalnya Rayhan.54814Please respect copyright.PENANAaPaTqHD2x0
54814Please respect copyright.PENANAlfNgjsOsbf
Sejenak Ustadza Dewi sempat melirik Rayhan, membuat pemuda tanggung itu kembali salah tingkah. "Nakal sekali kamu Ray!" Bisik hati Ustadza Dewi.54814Please respect copyright.PENANAYO1uWiRKTA
54814Please respect copyright.PENANABEgrmm60d4
Dia menghampiri kamar putrinya, sembari menutup pintu kamar putrinya, membuat Rayhan merasa tidak enak hati.54814Please respect copyright.PENANAbhTRQHrWHn
54814Please respect copyright.PENANAnsuK8odK7z
Tidak lama kemudian Ustadza Dewi kembali keluar. Tapi kali ini Rayhan memilih diam, ia tertunduk tanpa berani menatap mata Ustadza Dewi yang sedang memandangnya. Hingga akhirnya Nikita pamit keluar bersama temannya.54814Please respect copyright.PENANA8mgKVLCh6T
54814Please respect copyright.PENANA7LI3Hrn1ZW
"Pantesan tadi ada yang tegang!" Ledek Ustadza Dewi.54814Please respect copyright.PENANAF0uhNqMKPd
54814Please respect copyright.PENANAg3RcCTaBQJ
Rayhan yang sudah ketahuan mengintip Nikita tidur berusaha memberikan jawaban yang tepat. "Maaf Ustadza! Tadi itu gak sengaja." Jujur Rayhan, yang awalnya ia memang tidak sengaja melihat putri Ustadza Dewi yang tengah tertidur.54814Please respect copyright.PENANAqtcUVU6jUf
54814Please respect copyright.PENANAjPA9yodP1J
"Gak sengaja tapi keterusan." Singgungnya.54814Please respect copyright.PENANAfPGJUjYDMu
54814Please respect copyright.PENANAlABTdP4aD6
"Habis anak Ustadza cantik sekali sama seperti Ustadza." Ujar Rayhan, entah kenapa ia merasa Ustadza Dewi tidak benar-benar marah kepadanya, walaupun ia sendiri tidak mengerti.54814Please respect copyright.PENANAHeSCz5E5vh
54814Please respect copyright.PENANAcni0zTLMYg
"Gombal!"54814Please respect copyright.PENANAzpSx74YNHS
54814Please respect copyright.PENANAGnanCh6mNe
Rayhan tidak mau kehabisan akal. Ia menghampiri Ustadza Dewi dan berdiri di samping Ustadza Dewi. "Ana mana berani gombalin Ustadza!" Rayhan meletakan kedua tangannya di pundak Ustadza Dewi. "Ana tidak bohong, Ustadza memang sangat cantik." Ujar Rayhan dengan suara perlahan.54814Please respect copyright.PENANAjNo503tagY
54814Please respect copyright.PENANAQM7F5BEsYY
Sebagai wanita yang sudah mendekati kepala empat, Ustadza Dewi merasa tersanjung atas pujian Rayhan. Mata indahnya terlihat berbinar dan kedua pipinya merona merah seperti bunga yang baru saja bermekaran.54814Please respect copyright.PENANASieszfLVrv
54814Please respect copyright.PENANAtcroCTy2Ci
Rayhan jongkok di samping Ustadza Dewi, ia menatap wajah cantik Ustadza Dewi dengan tatapan layaknya seorang pejantan terhadap betinanya, membuat tubuh Ustadza Dewi merinding di buatnya. Ia tidak menyangkah kalau Rayhan bisa memiliki kharisma yang kuat.54814Please respect copyright.PENANAqzLMwAmJc1
54814Please respect copyright.PENANAZ8pQflTxnq
"Astaghfirullah! Antum berani sekali menggoda Ustadza! Emang kamu pikir saya ini pacar kamu apa?" Kata Ustadza Dewi, seakan-akan ia sedang marah, tapi nada dan gestur tubuhnya tidak bisa bohong kalau saat ini ia sangat gembira karena mendapat pujian dari anak remaja berusia 18 tahun.54814Please respect copyright.PENANAzRHHJ1YKn2
54814Please respect copyright.PENANAbDXJIFb47O
Telapak tangan Rayhan meraih tangan Ustadza Dewi, membuat jantung Ustadza Dewi berdetak tak karuan.54814Please respect copyright.PENANAJgtj7k8C8A
54814Please respect copyright.PENANAxADP7SkyBE
"Loh, bukannya kita sedang pacaran Ustadza!" Goda Rayhan.54814Please respect copyright.PENANAviGtbvb4Gm
54814Please respect copyright.PENANA3rOHqnS7no
Wajah cantik Ustadza Dewi bersemu merah. Sembari mengulum senyum wanita berusia 39 tahun itu memalingkan wajahnya. Rayhan kembali berdiri dan duduk di sandaran tangan sofa. Tangan kanan Rayhan kembali merangkul pundak Ustadza Dewi, yang lagi-lagi hanya diam saja.54814Please respect copyright.PENANAafXf84420H
54814Please respect copyright.PENANABwLv5xWtHJ
Saat Ustadza Dewi melihat kearah Rayhan, pemuda tanggung itu memberanikan diri menyentuh wajahnya. Mata mereka bertemu, membuat getaran-getaran syahwat yang perlahan semakin memabukkan kedua insan berlainan generasi itu.54814Please respect copyright.PENANA8JavfdYL9C
54814Please respect copyright.PENANA0NuHjiXDJP
Rayhan mendekatkan wajahnya, dan memberi kecupan lembut di bibir Ustadza Dewi.54814Please respect copyright.PENANALEBokSHobi
54814Please respect copyright.PENANAzRJ7qmThf8
Deg... Deg... Deg...54814Please respect copyright.PENANAahYVE87G16
54814Please respect copyright.PENANA4y3sfDKUHs
Jantung mereka berpacu semakin cepat, memompa darah mereka hingga tubuh mereka seakan terbakar. Bagi Rayhan, bukanlah hal baru ia mencium bibir seorang wanita, hanya saja baru kali ini ia mencium bibir wanita yang usianya jauh diatas dirinya, apa lagi wanita tersebut adalah seorang Ustadza. Hingga menimbulkan sensasi yang berbeda.54814Please respect copyright.PENANAS2j6hDHdTp
54814Please respect copyright.PENANAiWNXVq3HFZ
Begitu juga dengan Ustadza Dewi. Setidaknya ada tiga pria yang pernah mengecup bibirnya sebelum Rayhan. Dari pacar pertamanya, mendiang suami, hingga pacar terakhirnya yang sekarang entah di mana keberadaannya.54814Please respect copyright.PENANACyHeCYUAfj
54814Please respect copyright.PENANAQEaWN11Pus
Hanya saja berciuman dengan seorang pemuda berusia belasan tahun membuatnya merasa kembali muda.54814Please respect copyright.PENANAhiJgBMERuJ
54814Please respect copyright.PENANAQSI0yQJ5a6
Mereka berciuman layaknya sepasang kekasih. Saling mengulum bibir masing-masing. Lidah Rayhan masuk kedalam rongga mulut Ustadza Dewi, dia membelit liar lidah Ustadza Dewi, membuat Ustadza Dewi merinding. Hampir satu menit mereka berciuman, Rayhan akhirnya menarik diri sebelum ia kehabisan nafas.54814Please respect copyright.PENANAnvbG0D1xKq
54814Please respect copyright.PENANAYf2KwJHFIy
Jari jempol Rayhan mengusap bibir merah Ustadza Dewi yang tampak basah karena lelehan air liur mereka.54814Please respect copyright.PENANAdbgIJnncqW
54814Please respect copyright.PENANA2YnwSJST2D
"Berani sekali kamu mencium bibir Ustadza?" Geram Ustadza Dewi.54814Please respect copyright.PENANAVnxCz3cK0c
54814Please respect copyright.PENANAViWhcosLyE
Rayhan tersenyum tipis. "Tapi Ustadza sukakan?" Bisik Rayhan, telapak tangan kirinya menyentuh payudara Ustadza Dewi yang berukuran 36E itu.54814Please respect copyright.PENANAHtKla3VuUl
54814Please respect copyright.PENANAzhBtuE8Cqh
Ustadza Dewi membalasnya dengan senyuman, dan membiarkan telapak tangan Rayhan meremas payudaranya. Toh tidak ada gunanya lagi ia bersikap jaim di hadapan Rayhan, karena pada dasarnya ia juga menginginkan Rayhan menyentuh tubuhnya. Sebagai wanita yang sudah lama hidup sendirian ia merindukan sentuhan seorang pria.54814Please respect copyright.PENANADsSDHUXPLa
54814Please respect copyright.PENANACNqzJPURpR
Untuk kedua kalinya mereka kembali berciuman, tapi kali ini mereka melakukannya dengan lebih santai, di iringi dengan remasan kecil telapak tangan Rayhan diatas payudaranya.54814Please respect copyright.PENANACvUAFUTloM
54814Please respect copyright.PENANAZUiist7Ylr
Tapi tiba-tiba....54814Please respect copyright.PENANA9kP6YrRtOS
54814Please respect copyright.PENANAjGcZp6lSzC
"Assalamualaikum!"54814Please respect copyright.PENANAX9EkAnmDCA
54814Please respect copyright.PENANAfLhmudIxzz
Tanpa di beri komando, kedua insan yang tengah di mabuk birahi itu buru-buru memisahkan diri dan kembali ke posisi masing-masing. Nikita yang ternyata pulang lebih cepat, terheran-heran melihat kedua insan tersebut yang tampak tegang. Terutama wajah Ibu kandungnya yang bermandikan keringat.54814Please respect copyright.PENANAil1HFTKGF8
54814Please respect copyright.PENANA2hOHAeYFnC
Selepas Nikita masuk ke dalam kamarnya, kedua insan berbeda generasi itu saling pandang. Lalu tertawa pelan sembari saling menggoda satu sama lainnya.54814Please respect copyright.PENANAGEvqi9JQCF
54814Please respect copyright.PENANADCFiUobztC
******54814Please respect copyright.PENANAO0S9IlY3rs
54814Please respect copyright.PENANAiyxVyxS6d3
Malam harinya...54814Please respect copyright.PENANACcFC2ZYHaa
54814Please respect copyright.PENANApOFl84mlox
Bersama Azril, Laras tampak santai sembari menonton sinetron ke sukaannya, sembari sesekali memijit kakinya yang masih terasa sakit akibat terjatuh tadi pagi. Azril yang duduk di samping Laras tidak bisa fokus, sesekali ia memperhatikan Laras yang malam ini mengenakan daster motif batik Pekalongan.54814Please respect copyright.PENANAEctqj4GfXc
54814Please respect copyright.PENANARAk7GnJeHa
Bayangan tubuh telanjang Laras, seakan tidak mau lari dari dalam benaknya, membelenggu dirinya. Walaupun sejujurnya, ada rasa bersalah di dalam hati Azril karena saat Laras terjatuh Azril hanya diam saja tanpa membantu Ibu Tirinya.54814Please respect copyright.PENANAGlquLZLeDx
54814Please respect copyright.PENANAdIaiO4PfWM
Azril mendesah pelan, berulang kali ia beristighfar berusaha melupakan kejadian tadi pagi.54814Please respect copyright.PENANACLUTUm4zh4
54814Please respect copyright.PENANATSt8ob6iex
"Boleh ikut gabung!"54814Please respect copyright.PENANANfabjYxhSs
54814Please respect copyright.PENANAeVauxPGt3b
Laras tersenyum menyambut Daniel. "Boleh dong Dan! Sini duduk Dan..." Ajak Laras. Pemuda tersebut duduk di samping Laras.54814Please respect copyright.PENANAsp13OYKMyc
54814Please respect copyright.PENANAt8w1BHlAsP
"Gimana kakinya Tan?" Tanya Daniel sopan.54814Please respect copyright.PENANAYKFOiXKZpF
54814Please respect copyright.PENANAKyvLX1n9tT
"Udah agak mendingan tapi masih sedikit sakit." Aku Laras sambil sedikit mengurut kakinya. "Oh iya Dan, terimakasih ya kalau gak ada kamu gak tau deh jadinya gimana." Ujar Laras, mengingat bagaimana Daniel begitu cepat membantu dirinya ketika ia terjatuh tadi pagi.54814Please respect copyright.PENANAACQeCKn9sG
54814Please respect copyright.PENANAPK87TdDF5C
"Sama-sama Tante!" Saya juga berterimakasih karena bisa melihat tubuh telanjang Tante. Bisik hati Daniel. "Boleh saya liat kaki Tante." Izin Daniel.54814Please respect copyright.PENANAykuUoJyqiv
54814Please respect copyright.PENANAfmQtvuZpUK
Sejujurnya Laras sedikit ragu, mengingat kejadian tadi pagi, bagaimana Daniel berhasil membangkitkan birahinya hanya dengan pijitan ringan di kakinya. Tapi di sisi lain, Laras mengakui kalau pijitan Daniel memang membuat rasa sakit dikakinya lebih mendingan dan sentuhan Daniel membuat tubuhnya terasa lebih rileks dari biasanya.54814Please respect copyright.PENANAkp7myQoJie
54814Please respect copyright.PENANAMGNUfUv6ko
Setelah berpikir sejenak, Laras akhirnya mengizinkan Daniel melihat kakinya yang terkilir.54814Please respect copyright.PENANApbcotxHRDC
54814Please respect copyright.PENANAmEHQgcKKlJ
Setelah mendapat izin, Daniel berjongkok di depan Laras. Dia sedikit mengangkat kaki Laras sembari melihat pergelangan kaki Laras yang sedikit bengkak. Wajah Daniel terlihat serius ketika memeriksa pergelangan kaki Laras.54814Please respect copyright.PENANAlbesZUEHUe
54814Please respect copyright.PENANAhpU9wH6jMe
"Bagaimana Dan?" Tanya Laras.54814Please respect copyright.PENANAilAH2fccPz
54814Please respect copyright.PENANAqOVSPj8TfP
Daniel mendesah pelan. "Bengkaknya sudah mulai kempes. Tapi sepertinya harus di urut lagi." Ujar Daniel, ia menatap Laras meminta izin untuk memijit kakinya.54814Please respect copyright.PENANAv9y8BHWUWY
54814Please respect copyright.PENANAAD3QqetHih
Karena sudah kepalang tanggung, Laras menganggukkan kepalanya, memberi izin Daniel kembali menyentuh kakinya. Dengan perlahan Daniel mengurut kaki Ustadza Laras. Sementara Azril hanya diam sembari memperhatikan Daniel memijit kaki Ibu tirinya yang masih sedikit bengkak.54814Please respect copyright.PENANANDPCohfpEf
54814Please respect copyright.PENANAMAENy16lCA
Sedikit rasa nyeri di kakinya membuat Laras memejamkan matanya. Daniel yang melihat hal tersebut sedikit merasa kasihan. Sabar ya Tan, ini hanya sebentar. Bisik hati Daniel.54814Please respect copyright.PENANAppcForLCld
54814Please respect copyright.PENANAVTvH6TrAUg
Setelah merasa cukup, jemari Daniel naik sedikit keatas menyingkap ujung daster Ustadza Laras.54814Please respect copyright.PENANAunBM18lEHU
54814Please respect copyright.PENANAOaSSaKmZ6s
"Tahan sedikit ya Tan!"54814Please respect copyright.PENANA8YXf3irhNj
54814Please respect copyright.PENANAbm1thNNAui
Laras menganggukan kepalanya. Ia mengepal kedua tangannya hendak menahan rasa sakit. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, ketika Daniel memijit bagian belakang betisnya, Laras malah merasa nyaman dan sedikit geli.54814Please respect copyright.PENANAfzonYS5Mu4
54814Please respect copyright.PENANAdDaSQDSRmJ
Geli-geli nyaman yang di rasakan Laras, perlahan membuat birahi Laras naik ke ubun-ubun kepalanya. Nafasnya mulai tersengal-sengal, dan ia mulai tidak bisa fokus. Ya Tuhan... Kenapa aku kembali terangsang! Padahal saat ini Daniel hanya memijit kakiku. Lirih Laras di dalam hati.54814Please respect copyright.PENANAC5vufqxRcu
54814Please respect copyright.PENANAPOgtyBWICA
Telapak tangan Daniel naik keatas, memijit bagian belakang lutut Laras. "Aduh, aahkk..." Desah Laras tanpa bisa menahannya lagi.54814Please respect copyright.PENANAtlP2jZ098Y
54814Please respect copyright.PENANAH196zHKqJm
"Sakit ya Tan?" Wajah Daniel tampak khawatir.54814Please respect copyright.PENANA4HSmvaWVkS
54814Please respect copyright.PENANAL4oV5U4xHr
Laras mengangguk lemah. Syukurlah Daniel tidak tau. Ucap Laras di dalam hati. Ia merasa sangat malu kalau sampai Daniel tau kalau dirinya saat ini tengah di landa birahi. Sentuhan Daniel semakin naik keatas, menyingkap lebih banyak daster yang ia kenakan hingga sebatas lututnya.54814Please respect copyright.PENANAHgbh1lsRim
54814Please respect copyright.PENANAf3iPPTDOAA
Hati Laras mulai merasa bimbang. Sentuhan Daniel memang enak sekali, bahkan bisa membuatnya terbuai. Tetapi sebagai seorang wanita ia merasa malu, karena auratnya yang terbuka.54814Please respect copyright.PENANAJdkvcysOKG
54814Please respect copyright.PENANAN8DdmUAsoF
Oh Tuhan... Apa yang harus kulakukan sekarang? Laras melihat kearah Azril. Astaga, Azril... Pekik Laras di dalam hati. Raut wajah Azril terlihat begitu tegang. Matanya melotot menatap nanar kearah lututnya yang terbuka, seakan berharap bisa melihat lebih jauh auratnya. Entah kenapa bukannya marah Laras malah semakin terangsang.54814Please respect copyright.PENANA6HWbq6Bxx9
54814Please respect copyright.PENANAmjkV2m5ScA
"Maaf Tan, uratnya gak dapet! Boleh saya urut lebih keatas." Lagi Daniel meminta izin.54814Please respect copyright.PENANAogeCbC48so
54814Please respect copyright.PENANAQsrMPfT0qH
Kali ini Laras benar-benar bingung. Di sisi lain ia merasa berdosa kalau terus membiarkan pria lain yang bukan mahramnya melihat auratnya. Tapi di sisi lainnya, Laras merasa tanggung dan diam-diam ia berharap bisa terpuaskan.54814Please respect copyright.PENANAYxwQ1LFNUV
54814Please respect copyright.PENANAMhjlNwFmMN
"Gimana sayang?" Tanya Laras kepada Azril.54814Please respect copyright.PENANAHlIOq0mmCz
54814Please respect copyright.PENANAsKUCAXgxxU
Azril terlihat gugup. "Gak apa-apa Ma, yang penting Mama sembuh." Jawab Azril. Ia mengutuk ucapannya barusan, karena tanpa sadar membiarkan pria lain melihat aurat Ibu Tirinya.54814Please respect copyright.PENANAYwvFY63edw
54814Please respect copyright.PENANAYtDy34rzfy
"Boleh Dan! Tapi pelan-pelan." Pinta Laras.54814Please respect copyright.PENANA6J1oZCBffs
54814Please respect copyright.PENANAGFzFuJa7gN
Daniel menganggukkan kepalanya. Lengannya menyibak daster yang di kenakan Laras hingga berada diatas lutut. Sementara tangannya berada dibalik daster yang di pakai Laras. Jemari kasar Daniel memijit dan membelai paha bagian dalam Laras, hingga tubuh Laras sedikit gemetar.54814Please respect copyright.PENANAMNbsAMIioP
54814Please respect copyright.PENANA24gbTXbfzI
Sedikit senyuman terukir di bibir Daniel, setelah menyadari kalau Ustadza Laras sudah benar-benar di kuasai oleh birahinya, sehingga ia semakin berani berbuat lebih jauh.54814Please respect copyright.PENANAljJlYhMAuy
54814Please respect copyright.PENANAUzmKE0cRc8
Dengan satu tarikan, tangan Daniel masuk jauh lebih dalam mendekati selangkangan Laras, hingga daster yang di kenakan Laras tertarik makin keatas bahkan sedikit memperlihatkan celana dalam Laras yang berwarna ungu.54814Please respect copyright.PENANAA3Kqaof2Kk
54814Please respect copyright.PENANA9Cm8bxQacW
Azril yang berada tepat di samping Ibunya tampak tegang, ia tidak menyangkah bisa kembali melihat gundukan gemuk milik Ibunya, walaupun kali ini masih tertutup kain segitiga.54814Please respect copyright.PENANAP3lJ17hfsC
54814Please respect copyright.PENANANtRt3gLNbH
"Sakit?" Tanya Daniel.54814Please respect copyright.PENANAu7a6EjVCFG
54814Please respect copyright.PENANAh2l75MIlOn
Laras mengangguk pelan. Ia terpaksa berbohong agar tidak sampai ketahuan kalau dirinya saat ini dalam keadaan sangat terangsang. Bahkan celana dalamnya sudah sangat basah karena lendir cintanya yang keluar cukup banyak. Daniel yang tengah berjongkok di depannya jelas dapat melihat bercak basah di celana dalamnya.54814Please respect copyright.PENANA1BHXYIUkUR
54814Please respect copyright.PENANAkawTdcYhNh
Kedua jempol Daniel menekan pinggiran selangkangan Laras, membuat wanita berkerudung putih itu sampai menggeliat. Dia membenamkan wajahnya di lengan Azriel.54814Please respect copyright.PENANAgevWGDWptk
54814Please respect copyright.PENANAXvM9IDjJoN
"Ughk... Hmmm... Eenggkkk..." Desah Laras.54814Please respect copyright.PENANADbmGhYcPFp
54814Please respect copyright.PENANAiDNs32vijl
Tidak... Aku tidak boleh mendesah. Jerit hati Laras, yang di buat frustasi oleh Daniel.54814Please respect copyright.PENANA4mWaTdd0VQ
54814Please respect copyright.PENANA8ekmiaUEmk
Rasa nikmat itu perlahan pulai memudar ketika kedua jari Daniel tidak lagi menekan pinggiran selangkangannya. Perlahan nafas Laras mulai kembali teratur. Ia sedikit membuka matanya. Ya Tuhan, memekku. Laras sangat gugup saat tau kalau celana dalamnya telah basah seutuhnya. Dan posisi duduknya kini lebih condong ke depan, kearah Daniel.54814Please respect copyright.PENANA6k1JEIrCJA
54814Please respect copyright.PENANAtwPJpa56i2
Dia mengangkat wajahnya melihat kearah putranya Azril yang tidak berkedip melihat selangkangannya. Bahkan ia dapat mendengar suara Azril yang tengah menelan air liurnya.54814Please respect copyright.PENANAopEzg69hDI
54814Please respect copyright.PENANAdflE0XQ3Vk
Dengan sedikit kesadaran Laras menarik kebawah ujung dasternya untuk menutupi selangkangannya dari tatapan Azril yang seakan ingin menelannya bulat-bulat. Tapi ia tidak menyingkirkan ataupun menghalangi tangan Daniel yang berada di dalam dasternya.54814Please respect copyright.PENANA5u0TZdbLiY
54814Please respect copyright.PENANAjQvFy84WIA
"Tahan sedikit ya Tan!" Bisik Daniel.54814Please respect copyright.PENANAO1c58IzXCs
54814Please respect copyright.PENANAKsbIuv3NQL
Laras mengangguk sembari kembali membenamkan wajahnya di pundak Azril. Ia dapat merasakan pijitan lembut Daniel yang kembali naik mendekati pinggiran celana dalamnya.54814Please respect copyright.PENANAmmiejr1iDm
54814Please respect copyright.PENANASaGNTLRSrE
Nakal kamu Dan.... Gumam Laras.54814Please respect copyright.PENANA6Sp1wXxE6P
54814Please respect copyright.PENANAR96QcF1vMJ
Dengan sengaja Daniel menyentuh bibir kemaluan Laras dari luar celana dalam yang dikenakan Laras. Menggelitik libido Laras hingga ke batas akhir. Setengah mati Laras berusaha bertahan, tapi tetap saja ia tidak bisa menghentikan orgasme kecilnya, hingga celana dalamnya menjadi semakin basah.54814Please respect copyright.PENANAdFMyOOhx18
54814Please respect copyright.PENANA1FIQrubZRL
Tidak sampai di situ saja. Aksi Daniel semakin berani, tatkalah Laras merasakan jari Daniel menyelinap masuk ke dalam celana dalamnya melalu cela samping kain segitiga tersebut.54814Please respect copyright.PENANAgeUnhR8rDW
54814Please respect copyright.PENANA1HM0cjVCBY
Mata Laras membeliak menatap Daniel tak percaya. Tapi dengan tenang Daniel malah tersenyum tipis.54814Please respect copyright.PENANAfheyPF9t6K
54814Please respect copyright.PENANAI62uvjAobA
Azril yang berada diantara mereka seakan hanya menjadi pelengkap saja. Ia terlihat bingung sekaligus penasaran dengan apa yang di lakukan Daniel terhadap Ibu Tirinya. Tapi sayangnya, ia tidak bisa melihat tangan Daniel yang berada di balik daster yang dikenakan Laras.54814Please respect copyright.PENANATN0WG4vEsH
54814Please respect copyright.PENANAFb1jLb65xl
"Oughkk..." Laras melenguh panjang ketika jari tengah Daniel menusuk lobang memeknya.54814Please respect copyright.PENANAdMfWTOK2dQ
54814Please respect copyright.PENANArUpvwnrPsY
"Tahan Mi." Bisik Azril pelan.54814Please respect copyright.PENANABTGFC1FA5a
54814Please respect copyright.PENANAlVrSxet2Nm
Laras meremas lengan putranya dengan sangat kuat, seakan kuku-kukunya menancap di lengan Azril. Sementara kedua pahanya tampak gemetaran, dan tangannya yang tengah menahan ujung dasternya terlihat menegang.54814Please respect copyright.PENANAHkX4UUelkl
54814Please respect copyright.PENANA8YMJtWBP7X
Dengan satu jari, Daniel mengorek-ngorek lobang memek Laras. Ia dapat merasakan jepitan memek Laras di jari tengahnya. Hari ini Tante akan saya buat lemas. Bisik hati Daniel.54814Please respect copyright.PENANAIpV73yvm4j
54814Please respect copyright.PENANAVIRTyYRQSr
Setelah hampir sepuluh menit jari Daniel berada didalam memek Laras. Akhirnya, Istri dari ustad KH Umar tidak mampu lagi membendung badai orgasme yang di dapatkan dari seorang pemuda yang tak lain adalah keponakannya sendiri. Dan parahnya, ia mendapatkan klimaksnya tepat di samping Putranya.54814Please respect copyright.PENANATVpM9nOwvw
54814Please respect copyright.PENANAFlycsz0ahQ
Ploppps...54814Please respect copyright.PENANA5imrq9OtFW
54814Please respect copyright.PENANAQ35IUqcFa2
Daniel menarik jemarinya dari dalam memek Laras, ia tersenyum tipis melihat jarinya yang bermandikan lendir kewanitaan Laras. Wanita Soleha, Istri dari pemimpin pondok pesantren Al-tauhid.54814Please respect copyright.PENANAYPayygCYTo
54814Please respect copyright.PENANADxNvAKHYjM
"Sudah selesai Tan!" Ujar Daniel tenang.54814Please respect copyright.PENANAC7LJlurnCs
54814Please respect copyright.PENANAGCqltl0kC7
Laras melepas dekapannya di lengan Azril, sembari memperbaiki posisi dasternya. "Alhamdulillah! Terimakasih ya Dan." Lirih Laras.54814Please respect copyright.PENANARnqT7vchs7
54814Please respect copyright.PENANAr2h5GzmZyP
"Sama-sama Tante." Daniel kembali berdiri. "Kalau begitu saya kembali ke kamar ya Tan." Pamit Daniel, Laras hanya menganggukkan kepalanya.54814Please respect copyright.PENANA5CVe5LQF7x
54814Please respect copyright.PENANAp2VHtd4aie
Selepas kepergian Daniel, tanpa mengatakan apapun ke pada putranya, Laras beranjak kembali ke kamarnya. Dari belakang Azril dapat melihat jelas bagian bawah daster Laras yang basah kuyup akibat orgasme nya barusan. Azril berfikir kalau Ibunya, baru saja di buat ngompol oleh sepupunya.54814Please respect copyright.PENANA58GdoNoWaR
54814Please respect copyright.PENANA4qDgj9lrlk
*****54814Please respect copyright.PENANAaFWHxGzCpa