31311Please respect copyright.PENANAzD0QtaaQfN
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.31311Please respect copyright.PENANAEA5913aQjc
31311Please respect copyright.PENANAnGm7wLPvPX
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.31311Please respect copyright.PENANAF7cFa2jMnP
31311Please respect copyright.PENANA6DJJOKz7Bp
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.31311Please respect copyright.PENANAQi5A6AhUkD
31311Please respect copyright.PENANA0Rp4C5ltB3
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.31311Please respect copyright.PENANAFmbKKA5ocE
31311Please respect copyright.PENANAMc9JYGMujz
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.31311Please respect copyright.PENANAFnNWcuoizU
31311Please respect copyright.PENANAsHGCnCPa5v
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.31311Please respect copyright.PENANAoXIfO3sa7c
31311Please respect copyright.PENANAyEi3nUFg2i
“TING!!!”31311Please respect copyright.PENANA2sogNrsLvU
31311Please respect copyright.PENANA7W2a4OdYIk
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.31311Please respect copyright.PENANAbjv00COWB8
31311Please respect copyright.PENANA6C1Fpai6EQ
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.31311Please respect copyright.PENANAPmrf1qmZrE
31311Please respect copyright.PENANAqHmF8E8O08
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.31311Please respect copyright.PENANAqprnHkprQJ
31311Please respect copyright.PENANAhTNdEXJ8mQ
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.31311Please respect copyright.PENANAXwoBUseikD
31311Please respect copyright.PENANAko5F6Z8eI9
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.31311Please respect copyright.PENANAdtWD1fmQrn
31311Please respect copyright.PENANAZjWNUkM2Fh
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.31311Please respect copyright.PENANAP0CgguaYBP
31311Please respect copyright.PENANAG4dXumsfKa
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.31311Please respect copyright.PENANAZgdRiKzCkI
31311Please respect copyright.PENANAiyBFXBUwev
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.31311Please respect copyright.PENANALXCqxNypiP
31311Please respect copyright.PENANAaxfgIQhAuq
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.31311Please respect copyright.PENANA27jr3bFFg8
31311Please respect copyright.PENANAnpV8k7PS0b
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.31311Please respect copyright.PENANAjKNvEximpI
31311Please respect copyright.PENANAUjrosCYsuJ
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.31311Please respect copyright.PENANAtYH4QReZEK
31311Please respect copyright.PENANAQk8QsTcLQv
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.31311Please respect copyright.PENANAYg9vyl3OQK
31311Please respect copyright.PENANAGyW9bEp8R8
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.31311Please respect copyright.PENANAZebZK2td4m
31311Please respect copyright.PENANAGh7AD6zp2Y
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.31311Please respect copyright.PENANAlewBm29Dse
31311Please respect copyright.PENANAaXbe0C42rY
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.31311Please respect copyright.PENANAQpRATggiI3
31311Please respect copyright.PENANA2fKXGISyrR
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.31311Please respect copyright.PENANAk91wB0BMYg
31311Please respect copyright.PENANAy9Xxv5S48u
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.31311Please respect copyright.PENANAGTIwND3ZTP
31311Please respect copyright.PENANAfgOxQH55pP
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.31311Please respect copyright.PENANAZpxrQVzj0l
31311Please respect copyright.PENANA7ickzulET0
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.31311Please respect copyright.PENANAqqkwZ7h1db
31311Please respect copyright.PENANA125a0P2xio
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.31311Please respect copyright.PENANAW4vhhsdFZZ
31311Please respect copyright.PENANATfdPtQfdQ0
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.31311Please respect copyright.PENANAx7YU4HPaP8
31311Please respect copyright.PENANAw4yytePjvQ
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.31311Please respect copyright.PENANAmQdZltD71u
31311Please respect copyright.PENANAFysNQj6ksO
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.31311Please respect copyright.PENANALlL8XRT10V
31311Please respect copyright.PENANAzEVKguMtHO
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.31311Please respect copyright.PENANAWrrTp3Fx1G
31311Please respect copyright.PENANArJyHmQiDki
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.31311Please respect copyright.PENANAnmtOLAeCe4
31311Please respect copyright.PENANAIsCcwa5oGa
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.31311Please respect copyright.PENANAnJ1z05bcjk
31311Please respect copyright.PENANAgtxUBNp0yu
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.31311Please respect copyright.PENANA5fT0p9qqjV
31311Please respect copyright.PENANAWTO5X1sXdA
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.31311Please respect copyright.PENANAU2qgrfmNSv
31311Please respect copyright.PENANAJF0P0oXRiB
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.31311Please respect copyright.PENANA6NXd8ize1v
31311Please respect copyright.PENANANRVabyG2ui
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.31311Please respect copyright.PENANAo7T7v62tGw
31311Please respect copyright.PENANAun1IFWdLYX
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.31311Please respect copyright.PENANAqCHNFdsvse
31311Please respect copyright.PENANAR6v0O4uYSt
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.31311Please respect copyright.PENANAtzS7upjfUh
31311Please respect copyright.PENANAtsCXtoKbWw
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.31311Please respect copyright.PENANAT2VXWu6mcV
31311Please respect copyright.PENANAi5wPHuNGXB
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.31311Please respect copyright.PENANAeJdKuqrahz
31311Please respect copyright.PENANAEEdKVPAkkt
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.31311Please respect copyright.PENANAaMcK3182AA
31311Please respect copyright.PENANAJmYBuOgnTQ
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.31311Please respect copyright.PENANAXDbEAcplzL
31311Please respect copyright.PENANADwCNDXEfpa
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.31311Please respect copyright.PENANAbO4qWOzmLR
31311Please respect copyright.PENANAUcTKzNwlyF
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.31311Please respect copyright.PENANA0ZMqNthtvc
31311Please respect copyright.PENANAATzzvjHmw2
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.31311Please respect copyright.PENANAfAuP90NThy
31311Please respect copyright.PENANAvoJYSFbmaI
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.31311Please respect copyright.PENANAERqj2E8um0
31311Please respect copyright.PENANA9rkDYNLXWS
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.31311Please respect copyright.PENANAoaPVPM02L4
31311Please respect copyright.PENANAQilXTQ6cHf
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.31311Please respect copyright.PENANATh1amhQiqZ
31311Please respect copyright.PENANAW40pmYpQvM
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.31311Please respect copyright.PENANAbl6VCuAYl6
31311Please respect copyright.PENANAN9WlezNn1M
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.31311Please respect copyright.PENANAOSDvCyVU2q
31311Please respect copyright.PENANAEbzqCJhFr5
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.31311Please respect copyright.PENANAeAgHvfvcpP
31311Please respect copyright.PENANAhZMwNF3bt9
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.31311Please respect copyright.PENANAIT1oKbiX1M
31311Please respect copyright.PENANAAHf0VBHas4
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.31311Please respect copyright.PENANA9sAQwg04Gx
31311Please respect copyright.PENANAQGkDsRYVwD
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.31311Please respect copyright.PENANAnzEMeNnVZk
31311Please respect copyright.PENANAaWJ4EoI5uc
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.31311Please respect copyright.PENANAvZVj4ahcdE
31311Please respect copyright.PENANAEshCu2apiS
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.31311Please respect copyright.PENANAenBuAlpj7r
31311Please respect copyright.PENANAlQUHtHPONz
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.31311Please respect copyright.PENANAahPH2vUHKT
31311Please respect copyright.PENANAFRupfGoXyC
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.31311Please respect copyright.PENANAI7w1mE53ol
31311Please respect copyright.PENANA4iNTt50VEq
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.31311Please respect copyright.PENANAeJu04xROg4
31311Please respect copyright.PENANA61OXeL1hWJ
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.31311Please respect copyright.PENANAtUkjJl6q5D
31311Please respect copyright.PENANAScki5iEZzv
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.31311Please respect copyright.PENANAzUFuTQdzAD
31311Please respect copyright.PENANAiohFQ61HEj
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.31311Please respect copyright.PENANAjCxCZevaDc
31311Please respect copyright.PENANALELJHzVvbL
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.31311Please respect copyright.PENANA965NKmvxCn
31311Please respect copyright.PENANAvm5gF5hsS3
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.31311Please respect copyright.PENANA06hgu70g2E
31311Please respect copyright.PENANAPg5lfvMKHc
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.31311Please respect copyright.PENANAcB2FR5JDOy
31311Please respect copyright.PENANAEAoHQJgrrb
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.31311Please respect copyright.PENANAvDJd1N2yo9
31311Please respect copyright.PENANAdj9RzDyEcQ
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.31311Please respect copyright.PENANAb2todfebh6
31311Please respect copyright.PENANAOQOwz0lOzP
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.31311Please respect copyright.PENANAQasmDb5R1G
31311Please respect copyright.PENANA07mcrJZDqi
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.31311Please respect copyright.PENANAArRnYDuYYB
31311Please respect copyright.PENANA8uWCdw7XWy
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.31311Please respect copyright.PENANABuOaK8GBYQ
31311Please respect copyright.PENANAUKW6xt4Iqu
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.31311Please respect copyright.PENANAzReMucCxzm
31311Please respect copyright.PENANApyjEcvc6lr
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.31311Please respect copyright.PENANA0FGQUqVZPE
31311Please respect copyright.PENANAytMTJBzDCV
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.31311Please respect copyright.PENANAt1VLUMI5qb
31311Please respect copyright.PENANAgfoyYup5XS
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.31311Please respect copyright.PENANAJuqTmePXlw
31311Please respect copyright.PENANApU2Eql1Kj4
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.31311Please respect copyright.PENANAeJUFrhcUyf
31311Please respect copyright.PENANAG6ASax09xt
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.31311Please respect copyright.PENANANnb3ZlqDdb
31311Please respect copyright.PENANAaMhL7UqAu5
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.31311Please respect copyright.PENANAdd35tOdycN
31311Please respect copyright.PENANAlz6brI3ESv
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.31311Please respect copyright.PENANAC2HJDoEZvR
31311Please respect copyright.PENANACU085jhAJx
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.31311Please respect copyright.PENANAgurBl8QOgu
31311Please respect copyright.PENANArdOjYmEs22
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.31311Please respect copyright.PENANA6v32mV4loY
31311Please respect copyright.PENANAls36Qg5TLb
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.31311Please respect copyright.PENANAonWtDxjbT1
31311Please respect copyright.PENANArC9ZDZW91C
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.31311Please respect copyright.PENANAFdNYbyIRZb
31311Please respect copyright.PENANAyJr8BByyb5
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.31311Please respect copyright.PENANAb34IkyIcRa
31311Please respect copyright.PENANADkOmezpZ8J
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.31311Please respect copyright.PENANAG4R6hubqoQ
31311Please respect copyright.PENANAiDnj8Tn5Ng
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.31311Please respect copyright.PENANAq9xv0XRmCT
31311Please respect copyright.PENANAMvarTXd9lM
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.31311Please respect copyright.PENANAxprn9U9PR7
31311Please respect copyright.PENANAIxQSyAJN7Y
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.31311Please respect copyright.PENANAb8M3lVgtB7
31311Please respect copyright.PENANA64q4655hn0
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.31311Please respect copyright.PENANAdAfBkDBqYD
31311Please respect copyright.PENANAYSJhpMO4qY
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.31311Please respect copyright.PENANAt1cbNgdCz0
31311Please respect copyright.PENANALldMjAnhsI
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.31311Please respect copyright.PENANAKc7nuWp2Vw
31311Please respect copyright.PENANAHt8ChilZER
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.31311Please respect copyright.PENANAAcaMzZP1UE
31311Please respect copyright.PENANAFDbOsG0cZJ
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.31311Please respect copyright.PENANALYEXUHMB28
31311Please respect copyright.PENANAJ7bgHkj1El
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.31311Please respect copyright.PENANA4ZXym8Np6R
31311Please respect copyright.PENANAcdZgPAU44K
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.31311Please respect copyright.PENANAon7jJcMkdW
31311Please respect copyright.PENANAyb80FsPAat
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.31311Please respect copyright.PENANAV2Z7lMx4BI
31311Please respect copyright.PENANApMUVoI4dr8
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.31311Please respect copyright.PENANAlP3tcf21TI
31311Please respect copyright.PENANAqcRdiZBeMX
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.31311Please respect copyright.PENANAyrUb5CeUFb
31311Please respect copyright.PENANA7k7WxLzD9Z
“Ogah!!” teriakku meledeknya.31311Please respect copyright.PENANAS7loNZPvuZ
31311Please respect copyright.PENANAQK6lmxwtTF
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.31311Please respect copyright.PENANAHXAuSh1BM7
31311Please respect copyright.PENANAbGMadJ6dg6
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.31311Please respect copyright.PENANAoemd7LFxQW
31311Please respect copyright.PENANA2smJd8BD5r
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.31311Please respect copyright.PENANAHDqIWijIcC
31311Please respect copyright.PENANAHBqKgMcnWU
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.31311Please respect copyright.PENANAiKoOtWuz8h
31311Please respect copyright.PENANAGxKhc4TjP5
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.31311Please respect copyright.PENANA5F3GR6cie3
31311Please respect copyright.PENANAeHXSbwULFK
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.31311Please respect copyright.PENANAZISAWLXaqs
31311Please respect copyright.PENANAb0pUK0i1DB
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.31311Please respect copyright.PENANAWgxtGY6GRZ
31311Please respect copyright.PENANA5Grt5fla3e
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.31311Please respect copyright.PENANAVO9y1nMKMW
31311Please respect copyright.PENANAqZWy83pwyQ
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.31311Please respect copyright.PENANAdl358XfMmh
31311Please respect copyright.PENANAXpwO5g4ItM
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.31311Please respect copyright.PENANAJ0ZG0exmcr
31311Please respect copyright.PENANA1H3EMvIQfs
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.31311Please respect copyright.PENANAmqbgN0zsRT
31311Please respect copyright.PENANALOOuKgfnRA
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.31311Please respect copyright.PENANAWmwYKxULex
31311Please respect copyright.PENANAr6iEhWgHkt
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.31311Please respect copyright.PENANAwC2hDvbcCt
31311Please respect copyright.PENANAhvHXVlNBXp
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.31311Please respect copyright.PENANArgud5D5vzN
31311Please respect copyright.PENANA2Au1C74uTR
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.31311Please respect copyright.PENANASYcZ4doCOG
31311Please respect copyright.PENANANHZVFv2opb
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.31311Please respect copyright.PENANA5LO4pLiyFW
31311Please respect copyright.PENANAiMFQWM7JRp
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.31311Please respect copyright.PENANAjwiq2ONzor
31311Please respect copyright.PENANAdEHE8C0hWE
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.31311Please respect copyright.PENANA9Pj9grmdq2
31311Please respect copyright.PENANAajxYXL8ROE
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.31311Please respect copyright.PENANALfPIVzpj4L
31311Please respect copyright.PENANA2Kaoj0q8Nw
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.31311Please respect copyright.PENANAOfSAtvRKgr
31311Please respect copyright.PENANAtsXciEElQH
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.31311Please respect copyright.PENANATk2IOjE5Fk
31311Please respect copyright.PENANAUbIatATl57
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.31311Please respect copyright.PENANAnHsM1whMBM
31311Please respect copyright.PENANAUt3S3yVXnv
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.31311Please respect copyright.PENANAqFWq3KJzSd
31311Please respect copyright.PENANAtGsIWzNfUg
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.31311Please respect copyright.PENANANGFIz3wtJ0
31311Please respect copyright.PENANADDUEtBdt0k
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.31311Please respect copyright.PENANAZp3G1X9l5L
31311Please respect copyright.PENANAQsvFTMgq1E
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.31311Please respect copyright.PENANAPey5nrCk9y
31311Please respect copyright.PENANA1pzRTi9zIO
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.31311Please respect copyright.PENANA9VqEARD28e
31311Please respect copyright.PENANAOIx1ib7zcY
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.31311Please respect copyright.PENANAOebhewgPrR
31311Please respect copyright.PENANAF9GnbW6Qbx
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.31311Please respect copyright.PENANAdxeNRv31rQ
31311Please respect copyright.PENANArvcT6Ob32r
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.31311Please respect copyright.PENANAfuNqA2lJqw
31311Please respect copyright.PENANAwELMHpkyNK
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.31311Please respect copyright.PENANAzdlRXROJct
31311Please respect copyright.PENANAaENZwnt5b8
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.31311Please respect copyright.PENANAKtMzb1CZ4E
31311Please respect copyright.PENANAPqh3qjefLa
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.31311Please respect copyright.PENANA9r6YgVP2dL
31311Please respect copyright.PENANALZDFY2mCaL
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.31311Please respect copyright.PENANA95uYid0zEp
31311Please respect copyright.PENANAhSkYV50ZwO
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.31311Please respect copyright.PENANAUlTu8FzNET
31311Please respect copyright.PENANAkGPldZbPZz
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.31311Please respect copyright.PENANACLH9yX9NhD
31311Please respect copyright.PENANAqlPNn5qHnt
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.31311Please respect copyright.PENANAw53g9RXIft
31311Please respect copyright.PENANAdE3AlqsHD2
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.31311Please respect copyright.PENANAxzUynrZyXj
31311Please respect copyright.PENANA2DCUkFaGFw
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.31311Please respect copyright.PENANA8SOmnUvgk0
31311Please respect copyright.PENANA3VQwQQEOzb
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.31311Please respect copyright.PENANAb7koc78u9S
31311Please respect copyright.PENANAAskeMsr2wO
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.31311Please respect copyright.PENANAKm0jgBHyQy
31311Please respect copyright.PENANAmKFMeDEn0C
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.31311Please respect copyright.PENANALVb0igXSAI
31311Please respect copyright.PENANAZRZkROSk8e
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.31311Please respect copyright.PENANAQ08SzbvTq7
31311Please respect copyright.PENANAhv1LxWYBnR
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.31311Please respect copyright.PENANAFA6oLaoRPb
31311Please respect copyright.PENANACzPELuPMJK
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.31311Please respect copyright.PENANA6Z5OcakesY
31311Please respect copyright.PENANACHxP37cOmU
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.31311Please respect copyright.PENANAGQPQwJQUXJ
31311Please respect copyright.PENANAYpSLzZtAQO
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.31311Please respect copyright.PENANAunFs7R4BVP
31311Please respect copyright.PENANAWosopLuDGV
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.31311Please respect copyright.PENANAPd43g8arEI
31311Please respect copyright.PENANAcrZNAz0IA8
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.31311Please respect copyright.PENANAxqrJk40H8J
31311Please respect copyright.PENANAVST42tpQDd
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.31311Please respect copyright.PENANANo6ZhCEQUV
31311Please respect copyright.PENANAPT6ztaqNC3
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.31311Please respect copyright.PENANAN4gdVFSEIj
31311Please respect copyright.PENANAYRRsDwnjSV
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.31311Please respect copyright.PENANA960taSBaQ7
31311Please respect copyright.PENANADnSGjKeZU9
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.31311Please respect copyright.PENANAfz1wq2A9jB
31311Please respect copyright.PENANAWxZC8lOBOe
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.31311Please respect copyright.PENANAeQLZbH9Jai
31311Please respect copyright.PENANAjtPXKvKMh5
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.31311Please respect copyright.PENANAeQ30CZsnps
31311Please respect copyright.PENANAdcqqwQIo9n
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.31311Please respect copyright.PENANAdWI6zclMBf
31311Please respect copyright.PENANAriMVFzGPKy
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.31311Please respect copyright.PENANAw9TaNjuO2U
31311Please respect copyright.PENANAU6mRvX7Zc3
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.31311Please respect copyright.PENANA4e4Ew60xiO
31311Please respect copyright.PENANAWurwPZ8CAM
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.31311Please respect copyright.PENANAADMZPFloov
31311Please respect copyright.PENANAW1e9TxQil4
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.31311Please respect copyright.PENANAuUqkfkGD1f
31311Please respect copyright.PENANAcFe3xRAD8C
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.31311Please respect copyright.PENANAlV4nHw8GKV
31311Please respect copyright.PENANANMWeaXiVUB
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.31311Please respect copyright.PENANAQkGi3N21cz
31311Please respect copyright.PENANALaN7l5O6uX
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.31311Please respect copyright.PENANAA43bkgEDLM
31311Please respect copyright.PENANAXYJwvVi0Qx
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.31311Please respect copyright.PENANAwfdlWvBVLC
31311Please respect copyright.PENANAnphnldxJ7c
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.31311Please respect copyright.PENANAxyBrLH40VF
31311Please respect copyright.PENANADUTBVYjag4
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.31311Please respect copyright.PENANAVdN3bvoS6M
31311Please respect copyright.PENANAfE0OLzMvBf
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.31311Please respect copyright.PENANAH2hGUznpow
31311Please respect copyright.PENANAe3bVnL1t5M
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.31311Please respect copyright.PENANAGpGCKdZQGz
31311Please respect copyright.PENANAedjQzDtk6D
"ASTAGA..." batinku berteriak.31311Please respect copyright.PENANAZpUQqscdDH
31311Please respect copyright.PENANA2TpbPHPAlg
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.31311Please respect copyright.PENANAARJseH7wzn
31311Please respect copyright.PENANASpHWiksAVj
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.31311Please respect copyright.PENANAN4hpDTbCYv
31311Please respect copyright.PENANA5wUC7TYiRm
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.31311Please respect copyright.PENANAxIWTwYCSF0
31311Please respect copyright.PENANAhW3HTKBTYk
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.31311Please respect copyright.PENANAu1q9bpNL50
31311Please respect copyright.PENANAJ3g4zsIfjX
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?31311Please respect copyright.PENANAZYDtiMZ2nK
31311Please respect copyright.PENANAadjem7Z3Om
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.31311Please respect copyright.PENANAeIWBDAm60o
31311Please respect copyright.PENANA1aBISl9bqH
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.31311Please respect copyright.PENANAoZe94sDNn5
31311Please respect copyright.PENANA0B1QzzkknM
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.31311Please respect copyright.PENANAdB511XE0fu
31311Please respect copyright.PENANAT0PLd5GztO
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.31311Please respect copyright.PENANAJEJRFIWprH
31311Please respect copyright.PENANAcgeCsm72fg
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.31311Please respect copyright.PENANA59OLaGlCEY
31311Please respect copyright.PENANACR4BaNhEZB
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.31311Please respect copyright.PENANAydYOUu2Q6T
31311Please respect copyright.PENANAmGIFkE2Ojl
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.31311Please respect copyright.PENANAzAKgmOyg6w
31311Please respect copyright.PENANAH5ZMTvKQuh
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.31311Please respect copyright.PENANAEmzKpTHrMO
31311Please respect copyright.PENANAnSIXPpODrs
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.31311Please respect copyright.PENANAoXW352qkhK
31311Please respect copyright.PENANAyOAncQ0SWe
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.31311Please respect copyright.PENANAIyrUM3Xr5r
31311Please respect copyright.PENANAz7J4zNFjPF
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.31311Please respect copyright.PENANA4vdjxfwikF
31311Please respect copyright.PENANA8DXYzduFRq
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.31311Please respect copyright.PENANAkX3eRqZhvr
31311Please respect copyright.PENANAkJvDtVso9e
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.31311Please respect copyright.PENANAsFmIJF7kTC
31311Please respect copyright.PENANAompTYxBu3y
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.31311Please respect copyright.PENANAPVjnr00ZfK
31311Please respect copyright.PENANAC8OcTg6XNk
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.31311Please respect copyright.PENANAENXaxPGGPj
31311Please respect copyright.PENANAoSBwQ2eWvE
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.31311Please respect copyright.PENANAKkFmKrbJCy
31311Please respect copyright.PENANAgrkXVtCLa1
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.31311Please respect copyright.PENANA0AtVZeVK9Y
31311Please respect copyright.PENANAG1YXJE36It
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.31311Please respect copyright.PENANAhHehwrnfjR
31311Please respect copyright.PENANAf1BcIhjVYe
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.31311Please respect copyright.PENANANFnbqFnCpU
31311Please respect copyright.PENANAKMxMhC2Q4n
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.31311Please respect copyright.PENANAp6QGnPYYTW
31311Please respect copyright.PENANA7LtHkzmwVW
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.31311Please respect copyright.PENANAO37JYYIpd9
31311Please respect copyright.PENANAvEgWvNRm3P
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.31311Please respect copyright.PENANA9P89dmxwUY
31311Please respect copyright.PENANA1YpgfVwlC0
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.31311Please respect copyright.PENANAnRzTcIlYlq
31311Please respect copyright.PENANAWoF5VSh4FX
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.31311Please respect copyright.PENANAtl4C755DhO
31311Please respect copyright.PENANAMXvwYxfKev
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.31311Please respect copyright.PENANAIgEHnSH9L5