59869Please respect copyright.PENANAjBEaY44JPI
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.59869Please respect copyright.PENANAvzN1zpX5BD
59869Please respect copyright.PENANA9LiVXbzu0A
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.59869Please respect copyright.PENANA24RZua2LL3
59869Please respect copyright.PENANAI2xn5ooy1p
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.59869Please respect copyright.PENANAO9sKxqbLGj
59869Please respect copyright.PENANAMUsfksX4vC
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.59869Please respect copyright.PENANAlwz3tIUi8q
59869Please respect copyright.PENANAPerdbB3jM7
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.59869Please respect copyright.PENANAsixMIiGR0H
59869Please respect copyright.PENANA49LxOrBs5q
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.59869Please respect copyright.PENANAdncLvU3vzU
59869Please respect copyright.PENANAWELdpm2xAB
“TING!!!”59869Please respect copyright.PENANA9WflPbPRUT
59869Please respect copyright.PENANA31vsZVDGA0
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.59869Please respect copyright.PENANAyh8OqWVX2w
59869Please respect copyright.PENANA5J7bKn62Lq
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.59869Please respect copyright.PENANAGc1xtpzvJP
59869Please respect copyright.PENANAuhlgMXvIIF
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.59869Please respect copyright.PENANAwRveuz8noU
59869Please respect copyright.PENANAK0jgVk0PBg
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.59869Please respect copyright.PENANAwrNX0IFAy2
59869Please respect copyright.PENANArs19qcBLBR
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.59869Please respect copyright.PENANAjLw96SMxNU
59869Please respect copyright.PENANA2XPDRNmhee
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.59869Please respect copyright.PENANAzaab0hS5FM
59869Please respect copyright.PENANAyNckv58MPi
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.59869Please respect copyright.PENANAvJkaWxug0c
59869Please respect copyright.PENANAtdpHkf8DOa
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.59869Please respect copyright.PENANAA4s6BzQ2GP
59869Please respect copyright.PENANACFBPNuwRE4
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.59869Please respect copyright.PENANAhkmTVB8vFJ
59869Please respect copyright.PENANAJgXCtoD8ja
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.59869Please respect copyright.PENANAO5ENtNDANe
59869Please respect copyright.PENANAMknLWxZR9T
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.59869Please respect copyright.PENANA1RlPRp04er
59869Please respect copyright.PENANApaJ85KofJP
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.59869Please respect copyright.PENANANS5sbQx1ZU
59869Please respect copyright.PENANALlgSjXC1Qa
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.59869Please respect copyright.PENANAZYTMaZ8Hgw
59869Please respect copyright.PENANANOINzTcDjj
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.59869Please respect copyright.PENANAkHSohl5pmy
59869Please respect copyright.PENANAdyNCv7h8kx
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.59869Please respect copyright.PENANAaAZCMBsKt3
59869Please respect copyright.PENANAezGqdOd1JV
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.59869Please respect copyright.PENANAoa1YZxT2za
59869Please respect copyright.PENANALHnou47icb
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.59869Please respect copyright.PENANA2fE3mfwAlF
59869Please respect copyright.PENANADWIiWbj9qr
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.59869Please respect copyright.PENANAftyQK0ppxD
59869Please respect copyright.PENANA1IFcc2CkdD
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.59869Please respect copyright.PENANAdIBKB9hkRa
59869Please respect copyright.PENANAwRLaPUlTTE
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.59869Please respect copyright.PENANAPxl5roBLsQ
59869Please respect copyright.PENANAO29qmNhZDr
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.59869Please respect copyright.PENANAa0AKJ5D707
59869Please respect copyright.PENANAojooRfySsi
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.59869Please respect copyright.PENANA9gKGhnOBRb
59869Please respect copyright.PENANAU8RbTs83Mx
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.59869Please respect copyright.PENANAwKRSWbCo4L
59869Please respect copyright.PENANAhsglLYGlii
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.59869Please respect copyright.PENANABOoyyvCvFP
59869Please respect copyright.PENANAmdoQGKxtZ2
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.59869Please respect copyright.PENANAyOQIvGUSmJ
59869Please respect copyright.PENANAr0oimPO0qC
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.59869Please respect copyright.PENANA2oAjeNspj9
59869Please respect copyright.PENANA9V3JyTULFJ
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.59869Please respect copyright.PENANAzCHJpYUaH5
59869Please respect copyright.PENANAGfTA0KUr6c
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.59869Please respect copyright.PENANAlts7pqWNnl
59869Please respect copyright.PENANAHjlFOmH5D8
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.59869Please respect copyright.PENANA9a9ZgEFBb5
59869Please respect copyright.PENANAG7IJUi0U3P
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.59869Please respect copyright.PENANArFfM4HWMXP
59869Please respect copyright.PENANA4Yf6MBtCpc
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.59869Please respect copyright.PENANASPojcQURt8
59869Please respect copyright.PENANAQ7ngmXKewH
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.59869Please respect copyright.PENANASsk4gO22ig
59869Please respect copyright.PENANAL3yEOh1742
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.59869Please respect copyright.PENANAsLtFV32dlX
59869Please respect copyright.PENANAj4kGnQFn0X
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.59869Please respect copyright.PENANAFn4x1k3INl
59869Please respect copyright.PENANAjXcIrrnqaQ
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.59869Please respect copyright.PENANATSNqKw1QQ3
59869Please respect copyright.PENANAr4UQCmzsNJ
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.59869Please respect copyright.PENANAzxL1fBgpN5
59869Please respect copyright.PENANANGEjrzdmDG
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.59869Please respect copyright.PENANAvOSDBHTQpl
59869Please respect copyright.PENANAJJRcTKHZ35
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.59869Please respect copyright.PENANAjplszcZe7k
59869Please respect copyright.PENANA5g3PdhvuOc
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.59869Please respect copyright.PENANA3QoAMYiOq8
59869Please respect copyright.PENANATt2HP0R3jV
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.59869Please respect copyright.PENANAWZCfEY1Hiw
59869Please respect copyright.PENANAsmOCnVxIIb
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.59869Please respect copyright.PENANACJK3r6jdhj
59869Please respect copyright.PENANAjm6eNSBw8r
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.59869Please respect copyright.PENANA1m0k79w5UH
59869Please respect copyright.PENANAWUZgpNM9iw
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.59869Please respect copyright.PENANAIaXuViamDJ
59869Please respect copyright.PENANAf9xX1xQuVr
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.59869Please respect copyright.PENANAIi6VJkutJY
59869Please respect copyright.PENANAOSi9OGgXK3
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.59869Please respect copyright.PENANAprjvh5r53O
59869Please respect copyright.PENANApfMUYMQV4D
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.59869Please respect copyright.PENANA8j8WmL4DBD
59869Please respect copyright.PENANA4lCTqO9xLT
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.59869Please respect copyright.PENANARfMz5Z5imB
59869Please respect copyright.PENANA7YPvJxqbGe
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.59869Please respect copyright.PENANAIkVTgMrfvi
59869Please respect copyright.PENANARgLk2rHWgH
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.59869Please respect copyright.PENANAHmx8XuWs3z
59869Please respect copyright.PENANAm2h8kvFyNO
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.59869Please respect copyright.PENANA9VUSfHRbMM
59869Please respect copyright.PENANADitFdO9haS
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.59869Please respect copyright.PENANA6SvoLfizoJ
59869Please respect copyright.PENANAVlK4LD1sAb
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.59869Please respect copyright.PENANAerk3w3WODE
59869Please respect copyright.PENANA2drVkSss8A
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.59869Please respect copyright.PENANANXmsTidBK4
59869Please respect copyright.PENANALZyLMUFST0
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.59869Please respect copyright.PENANAzhwTeLvSRv
59869Please respect copyright.PENANA6bpjMBZih7
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.59869Please respect copyright.PENANAq00063Irct
59869Please respect copyright.PENANAxiWo7NXr6Q
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.59869Please respect copyright.PENANA7kFthUUBVt
59869Please respect copyright.PENANA5OPoGRnrvS
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.59869Please respect copyright.PENANA7vyIPBkY9x
59869Please respect copyright.PENANA0TOn6kxi6b
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.59869Please respect copyright.PENANASi7ry6m2d1
59869Please respect copyright.PENANA3BlpgSIyv0
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.59869Please respect copyright.PENANA5Yqvqe7Rhr
59869Please respect copyright.PENANAJ3IdIST1Jp
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.59869Please respect copyright.PENANAHPr546fsaD
59869Please respect copyright.PENANA0zWeaxM7RZ
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.59869Please respect copyright.PENANAPgMRFJGmZg
59869Please respect copyright.PENANAVVwHjaQMkZ
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.59869Please respect copyright.PENANAPwenMu6sEl
59869Please respect copyright.PENANAQiJcCofowd
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.59869Please respect copyright.PENANAiMD4fnrq3o
59869Please respect copyright.PENANAvN0143XPyn
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.59869Please respect copyright.PENANAdKEZHy3Wdz
59869Please respect copyright.PENANAdImLDAAgen
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.59869Please respect copyright.PENANASmVRw4QsGg
59869Please respect copyright.PENANA9IYcu6mVAp
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.59869Please respect copyright.PENANAL5TJlA4nVL
59869Please respect copyright.PENANA6ivJamaK2W
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.59869Please respect copyright.PENANAFF7l2gJtpy
59869Please respect copyright.PENANAnGLF7OqWua
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.59869Please respect copyright.PENANAZtAuJxBHqf
59869Please respect copyright.PENANAPVYFYV37pC
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.59869Please respect copyright.PENANA3TNUwXUcB0
59869Please respect copyright.PENANA98SFuPwsAK
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.59869Please respect copyright.PENANABkk22PulqJ
59869Please respect copyright.PENANAvuxMU8tP7N
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.59869Please respect copyright.PENANA2aF7OkYjET
59869Please respect copyright.PENANAdLLH6OOpaA
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.59869Please respect copyright.PENANAOI0SNIQmey
59869Please respect copyright.PENANAS4sGUNf23t
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.59869Please respect copyright.PENANAvMkZGAmzvc
59869Please respect copyright.PENANAg55bUQ4tkX
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.59869Please respect copyright.PENANAw5gLSFrHUi
59869Please respect copyright.PENANAlNUr6Sfwis
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.59869Please respect copyright.PENANAleJNmbwy72
59869Please respect copyright.PENANAK6qtqvStGt
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.59869Please respect copyright.PENANAHvko0QhlgL
59869Please respect copyright.PENANAGMlHo5Syiu
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.59869Please respect copyright.PENANAgHEHtaqFcS
59869Please respect copyright.PENANAn6hye1NYwk
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.59869Please respect copyright.PENANA6KfyqACjzp
59869Please respect copyright.PENANASAvuG2HgTU
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.59869Please respect copyright.PENANACix2KCY6nG
59869Please respect copyright.PENANAoD9IEAK4DU
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.59869Please respect copyright.PENANAb3oU5VL3Xc
59869Please respect copyright.PENANAwaJpQIdSMj
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.59869Please respect copyright.PENANAxJkNBH5Jiv
59869Please respect copyright.PENANA4bo3i5bU3R
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.59869Please respect copyright.PENANAI0yWNkW8MD
59869Please respect copyright.PENANABXezvoULwd
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.59869Please respect copyright.PENANA4eRz9xFzr0
59869Please respect copyright.PENANAaQVj6wFRBK
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.59869Please respect copyright.PENANAdl4k7Rk5Mu
59869Please respect copyright.PENANApnNJsFhlZp
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.59869Please respect copyright.PENANAopzlYoT6Fl
59869Please respect copyright.PENANAtGSa2d7Ve5
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.59869Please respect copyright.PENANAt45kLqhumv
59869Please respect copyright.PENANAvg1wRYT9iy
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.59869Please respect copyright.PENANA0e2k8VebGl
59869Please respect copyright.PENANA10nlcfdTi2
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.59869Please respect copyright.PENANAsrFGJDSKjE
59869Please respect copyright.PENANABOSqu7bXBa
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.59869Please respect copyright.PENANAhs62ECf56o
59869Please respect copyright.PENANAssxZPCwfGm
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.59869Please respect copyright.PENANA4IPBenCiZD
59869Please respect copyright.PENANAwdZSsyPN5K
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.59869Please respect copyright.PENANAHMFvogBmLE
59869Please respect copyright.PENANAheuvUAGJ2w
“Ogah!!” teriakku meledeknya.59869Please respect copyright.PENANAgjqh1SqhDh
59869Please respect copyright.PENANANFGUKvp0XL
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.59869Please respect copyright.PENANAbsh0Sck0Qi
59869Please respect copyright.PENANA5q9IJj4U8d
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.59869Please respect copyright.PENANA6hMeSqAa47
59869Please respect copyright.PENANA5HddjpVtpQ
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.59869Please respect copyright.PENANAQtzHZaW7Qv
59869Please respect copyright.PENANABsn1h5oxUT
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.59869Please respect copyright.PENANAsnPMDV8Brg
59869Please respect copyright.PENANAdJPP9mi1rv
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.59869Please respect copyright.PENANAPPtsTlp6DL
59869Please respect copyright.PENANAiquGZFZhRz
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.59869Please respect copyright.PENANA89KqDpuw8c
59869Please respect copyright.PENANA1I5PaqHTFb
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.59869Please respect copyright.PENANAa3nnrMmczR
59869Please respect copyright.PENANAO26WAXmbqZ
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.59869Please respect copyright.PENANA8Zht1wLc8X
59869Please respect copyright.PENANAuXdud1TgeM
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.59869Please respect copyright.PENANAhtXaADJ0QU
59869Please respect copyright.PENANAF9WtNx3680
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.59869Please respect copyright.PENANAU4GrYz07qk
59869Please respect copyright.PENANAFjs0iVcVnZ
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.59869Please respect copyright.PENANAzOlzYOMkHZ
59869Please respect copyright.PENANAtcXkrYY0W7
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.59869Please respect copyright.PENANAyNnVEnGUNn
59869Please respect copyright.PENANAtNvm9qZaxt
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.59869Please respect copyright.PENANAu0O1oDLPmj
59869Please respect copyright.PENANAQnuHPRYZxo
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.59869Please respect copyright.PENANALL4YZX64Xa
59869Please respect copyright.PENANAQspStLJy1p
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.59869Please respect copyright.PENANAMqL91NSTgF
59869Please respect copyright.PENANAk23vuCwsiP
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.59869Please respect copyright.PENANAn3bIdbFVyB
59869Please respect copyright.PENANAnRhMbsLsq6
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.59869Please respect copyright.PENANABItWmpCk2H
59869Please respect copyright.PENANAdxgI40zjOk
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.59869Please respect copyright.PENANAGjgMcmWOEd
59869Please respect copyright.PENANA0FdFIARpm4
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.59869Please respect copyright.PENANAuPfdUhgaHD
59869Please respect copyright.PENANAzJWSU1yHPT
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.59869Please respect copyright.PENANAjBr3tWeJft
59869Please respect copyright.PENANAUbcJKDRLVr
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.59869Please respect copyright.PENANAY4lzoCdIdZ
59869Please respect copyright.PENANA6939jTQshn
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.59869Please respect copyright.PENANAM21O1sqwFH
59869Please respect copyright.PENANAbsGxtPtqud
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.59869Please respect copyright.PENANAu2PxJ8yPDS
59869Please respect copyright.PENANAeTzhGAEU1v
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.59869Please respect copyright.PENANAeYXqieVzZS
59869Please respect copyright.PENANAcyfK5wdSzp
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.59869Please respect copyright.PENANAa7mHgoHSHe
59869Please respect copyright.PENANAjDAJwCkWc1
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.59869Please respect copyright.PENANA8ISLHXhPXI
59869Please respect copyright.PENANAseD9LkBrUZ
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.59869Please respect copyright.PENANAHMofttiAEf
59869Please respect copyright.PENANASMhwMLwS9H
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.59869Please respect copyright.PENANAT3P0YuRJdk
59869Please respect copyright.PENANA9nFhZLFzGY
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.59869Please respect copyright.PENANAcGRBv5FXpV
59869Please respect copyright.PENANAiRMhRPGmon
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.59869Please respect copyright.PENANAXdH2fJ4Wai
59869Please respect copyright.PENANA7B8hxbrLsR
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.59869Please respect copyright.PENANA0rwrik5oZC
59869Please respect copyright.PENANAPU7Ig2FTkN
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.59869Please respect copyright.PENANAGpSMtYL28k
59869Please respect copyright.PENANAHunartmTSC
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.59869Please respect copyright.PENANAdDaTyA8CFf
59869Please respect copyright.PENANAgZPpdrtlbQ
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.59869Please respect copyright.PENANAC6p8ZPAFsk
59869Please respect copyright.PENANADkCuRxvi2F
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.59869Please respect copyright.PENANAwts4lwusTw
59869Please respect copyright.PENANA6v3XrCRgF6
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.59869Please respect copyright.PENANAeUIsJgkd36
59869Please respect copyright.PENANA2OfP3H5jWQ
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.59869Please respect copyright.PENANAcf2YtXSUti
59869Please respect copyright.PENANAsqG7MdSGvw
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.59869Please respect copyright.PENANAuWunzkAsAl
59869Please respect copyright.PENANAHZqzc6VbP4
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.59869Please respect copyright.PENANAAqeCaRaBIr
59869Please respect copyright.PENANATIwIwtoeWd
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.59869Please respect copyright.PENANA2ALG893lwN
59869Please respect copyright.PENANASU9fR54gBd
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.59869Please respect copyright.PENANAo8R3sWKwmp
59869Please respect copyright.PENANAk7GVpQKzOq
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.59869Please respect copyright.PENANAtKwkd9v8FD
59869Please respect copyright.PENANATS3CKSnrsZ
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.59869Please respect copyright.PENANAw5pn3gDNMO
59869Please respect copyright.PENANAlZB6L99R4g
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.59869Please respect copyright.PENANAchOlCLyvM0
59869Please respect copyright.PENANAZJxcH4xCqg
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.59869Please respect copyright.PENANA2MdKqQzYBC
59869Please respect copyright.PENANAAj1FZWUmy3
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.59869Please respect copyright.PENANAOZEXxyuLyj
59869Please respect copyright.PENANAvUmFnm4Evj
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.59869Please respect copyright.PENANAJUsG9sTkrB
59869Please respect copyright.PENANAy1YbjHS4JQ
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.59869Please respect copyright.PENANAeSUHKNRAVB
59869Please respect copyright.PENANABuZrA2SQ0d
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.59869Please respect copyright.PENANA8jJjimASeS
59869Please respect copyright.PENANAsxmbhS9oRx
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.59869Please respect copyright.PENANAWHF4v5A8rX
59869Please respect copyright.PENANA2xSwRDdQaM
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.59869Please respect copyright.PENANARpgPkIqZLb
59869Please respect copyright.PENANAh7yNiRGvnO
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.59869Please respect copyright.PENANAqc0kkPi4Dp
59869Please respect copyright.PENANAz7tAmG2auU
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.59869Please respect copyright.PENANAHkP0Q9mGiE
59869Please respect copyright.PENANAK6q498Zwyq
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.59869Please respect copyright.PENANAdjcpsfrSOn
59869Please respect copyright.PENANAg2oFWjfHnp
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.59869Please respect copyright.PENANA4oCWVlLkai
59869Please respect copyright.PENANA5VYW4OcTI1
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.59869Please respect copyright.PENANAYDCbjXkL4P
59869Please respect copyright.PENANAkCSbhUvIIe
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.59869Please respect copyright.PENANAw3TglMV5LX
59869Please respect copyright.PENANA0m7ZQn8JNr
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.59869Please respect copyright.PENANA5fwxiO8P5P
59869Please respect copyright.PENANA4I0UnJItDb
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.59869Please respect copyright.PENANAZE18Ns9crk
59869Please respect copyright.PENANApX2f0iI552
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.59869Please respect copyright.PENANAOROKsoH0Gt
59869Please respect copyright.PENANA4LLSmcxtiD
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.59869Please respect copyright.PENANApFO0ZEUhzP
59869Please respect copyright.PENANAYyZ5oZejc2
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.59869Please respect copyright.PENANAb1S5bPtzla
59869Please respect copyright.PENANAyipjdkRxfU
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.59869Please respect copyright.PENANAPW9GwDTsVn
59869Please respect copyright.PENANALopgnaElRC
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.59869Please respect copyright.PENANAAlxLSS66Hf
59869Please respect copyright.PENANAd11JciQkFo
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.59869Please respect copyright.PENANAr4j9XszytR
59869Please respect copyright.PENANAYONlMnHh51
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.59869Please respect copyright.PENANAMuuLS3SsDX
59869Please respect copyright.PENANAy0VVYrzi6m
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.59869Please respect copyright.PENANARUv7badabm
59869Please respect copyright.PENANAatktF8O8YZ
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.59869Please respect copyright.PENANACWRPcLcHTU
59869Please respect copyright.PENANAqmf7huEPkK
"ASTAGA..." batinku berteriak.59869Please respect copyright.PENANAlx54xOYG9t
59869Please respect copyright.PENANASraGtqA4sV
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.59869Please respect copyright.PENANAn3n2k23CFQ
59869Please respect copyright.PENANATMuuNGoqVu
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.59869Please respect copyright.PENANAwOggGfwMf0
59869Please respect copyright.PENANAsNIA0IpCFW
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.59869Please respect copyright.PENANAJmeQXLOtlT
59869Please respect copyright.PENANAOyhj5gLd40
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.59869Please respect copyright.PENANAUtCElzeAP2
59869Please respect copyright.PENANATBBhC5h3lu
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?59869Please respect copyright.PENANAeB0bDHlViN
59869Please respect copyright.PENANAbkMkXyhI5F
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.59869Please respect copyright.PENANAX5lt72O3sX
59869Please respect copyright.PENANAUOr6gT0spF
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.59869Please respect copyright.PENANAQ2JLejDIfi
59869Please respect copyright.PENANAMNmcpSiFJe
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.59869Please respect copyright.PENANAxarzI2GbEY
59869Please respect copyright.PENANAkeY8geavzx
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.59869Please respect copyright.PENANAXSloym8vH9
59869Please respect copyright.PENANA1isQwtJ8zx
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.59869Please respect copyright.PENANAgMXS6vzrU5
59869Please respect copyright.PENANAxB9G7acgQX
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.59869Please respect copyright.PENANAXZ7vnc6cc2
59869Please respect copyright.PENANAykWk6ciyHy
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.59869Please respect copyright.PENANAnqcIqFdI0V
59869Please respect copyright.PENANATMR4VLScnl
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.59869Please respect copyright.PENANAYsdrdsZAfI
59869Please respect copyright.PENANA5Ku1ESEoJA
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.59869Please respect copyright.PENANAPguykhJv7C
59869Please respect copyright.PENANAkwSjRNql3U
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.59869Please respect copyright.PENANAYlsVkS4Op0
59869Please respect copyright.PENANAja5vxGJQ4E
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.59869Please respect copyright.PENANABWjhKLvk2T
59869Please respect copyright.PENANA7WLE3cOEE4
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.59869Please respect copyright.PENANAw2PzTUckFR
59869Please respect copyright.PENANAoWCybFMCLB
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.59869Please respect copyright.PENANAizn1W3JKWr
59869Please respect copyright.PENANAyoFcfXBaKQ
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.59869Please respect copyright.PENANAeOJTwehjwO
59869Please respect copyright.PENANARwzyE2WKFh
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.59869Please respect copyright.PENANArFs2qSeLIm
59869Please respect copyright.PENANAH5ebo0LiaK
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.59869Please respect copyright.PENANAXmQsExHCTK
59869Please respect copyright.PENANAKOpSqDD7PI
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.59869Please respect copyright.PENANAFHfQSbZw6g
59869Please respect copyright.PENANA1Ivo3Zwstk
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.59869Please respect copyright.PENANAy6tVdpi8Mh
59869Please respect copyright.PENANACwBIKhOgjN
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.59869Please respect copyright.PENANAz5twt6mMxQ
59869Please respect copyright.PENANAwRYH9WUESl
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.59869Please respect copyright.PENANAMzFsE6MNBb
59869Please respect copyright.PENANARi5nJKqq2m
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.59869Please respect copyright.PENANA0uXIFSal2Y
59869Please respect copyright.PENANAqh6Qdz6JqG
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.59869Please respect copyright.PENANAWymXYJ2Qn6
59869Please respect copyright.PENANA5qtwM3pntx
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.59869Please respect copyright.PENANASSCDEDurJK
59869Please respect copyright.PENANAFRHyXzmiaq
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.59869Please respect copyright.PENANAauOcbGcSmw
59869Please respect copyright.PENANA7B66CiKVnZ
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.59869Please respect copyright.PENANA7lZIH51CAp