74414Please respect copyright.PENANAVpPuYh4SyK
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.74414Please respect copyright.PENANAkJV6bxeBwD
74414Please respect copyright.PENANAyT4dayLjsj
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.74414Please respect copyright.PENANAdbiM2U826w
74414Please respect copyright.PENANAtGM49eb7ay
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.74414Please respect copyright.PENANAZOa3zo9Fup
74414Please respect copyright.PENANAEJeLP7oopZ
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.74414Please respect copyright.PENANAmUBhOZD9js
74414Please respect copyright.PENANApqbj4JJz9t
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.74414Please respect copyright.PENANAF4j6UH5yJS
74414Please respect copyright.PENANAuvygnYRE6V
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.74414Please respect copyright.PENANAx6LOXqSYJU
74414Please respect copyright.PENANAwFbCdzLLJn
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.74414Please respect copyright.PENANA4GaSKKJMi8
74414Please respect copyright.PENANAy57ps4MPiH
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.74414Please respect copyright.PENANAYS3bdrMr2r
74414Please respect copyright.PENANADe7sB5hpdc
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.74414Please respect copyright.PENANAx34I2AwY8M
74414Please respect copyright.PENANALh9kkywFXi
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.74414Please respect copyright.PENANA1a8PW4kg9d
74414Please respect copyright.PENANAF40lZImvxW
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.74414Please respect copyright.PENANAiVF2onWh32
74414Please respect copyright.PENANAC5GQQeHtwg
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.74414Please respect copyright.PENANAaAx9r0cka2
74414Please respect copyright.PENANAoL8j3u8w0v
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.74414Please respect copyright.PENANAaxxevO4PIR
74414Please respect copyright.PENANAFezpJHZyR9
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.74414Please respect copyright.PENANAQLDJN7Fqzr
74414Please respect copyright.PENANAyDm01YWADl
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.74414Please respect copyright.PENANAeRFTWXg2ba
74414Please respect copyright.PENANABearMLKOLm
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.74414Please respect copyright.PENANAyBh7jc7uhZ
74414Please respect copyright.PENANAFMIIpTZD73
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.74414Please respect copyright.PENANArTqBftvGuS
74414Please respect copyright.PENANAdFZsw355gW
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.74414Please respect copyright.PENANAHU1K8uf0f9
74414Please respect copyright.PENANAuvADfzsbJj
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.74414Please respect copyright.PENANAh0jgKaIL0c
74414Please respect copyright.PENANAWjyACYkhZ4
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.74414Please respect copyright.PENANAblmEJazMqR
74414Please respect copyright.PENANAr9KJ09UiMJ
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.74414Please respect copyright.PENANAq0skEelRsG
74414Please respect copyright.PENANAHt1vdKGF6Y
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.74414Please respect copyright.PENANA5qobHiBMfr
74414Please respect copyright.PENANAJjwQfGvYe4
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.74414Please respect copyright.PENANAaPtzOVUxkc
74414Please respect copyright.PENANAqruFRvKIMe
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.74414Please respect copyright.PENANAensufve4Xn
74414Please respect copyright.PENANAaCKbkjW2QK
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.74414Please respect copyright.PENANA4BMVGQ3Ttp
74414Please respect copyright.PENANAKtNcPrmuwH
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.74414Please respect copyright.PENANAWbZcx8LXqO
74414Please respect copyright.PENANAnaR2v6PR21
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.74414Please respect copyright.PENANAq51cIeWEc3
74414Please respect copyright.PENANAbSVovOgCBQ
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.74414Please respect copyright.PENANASfInn6pdC6
74414Please respect copyright.PENANAj8CKgLl8tW
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.74414Please respect copyright.PENANALtZb1RG4el
74414Please respect copyright.PENANA44DpzzXGaX
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.74414Please respect copyright.PENANAkwiE1UxC6c
74414Please respect copyright.PENANABD14lIbv7O
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.74414Please respect copyright.PENANAWVqjvWJlj6
74414Please respect copyright.PENANAZn7qu0UQ7k
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.74414Please respect copyright.PENANANOJC4Jzdjh
74414Please respect copyright.PENANAh16Xj49fmE
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.74414Please respect copyright.PENANAtmLPjdFUl8
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.74414Please respect copyright.PENANAaCWMfrmP9L
74414Please respect copyright.PENANAm23JD3z9k4
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.74414Please respect copyright.PENANAlH7suEwdfz
74414Please respect copyright.PENANAU22tnIY96s
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.74414Please respect copyright.PENANAYTqOPmdqlC
74414Please respect copyright.PENANA4j9C3Na4eP
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.74414Please respect copyright.PENANAVDwc0hjGYY
74414Please respect copyright.PENANAz1x8n7OTbU
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.74414Please respect copyright.PENANATHXFHq6NcT
74414Please respect copyright.PENANAEno5sPkZGv
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.74414Please respect copyright.PENANAA3BzyyTKss
74414Please respect copyright.PENANAfvKcx9yMNn
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.74414Please respect copyright.PENANAGOhbaFg9gx
74414Please respect copyright.PENANAzu09zUik2m
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.74414Please respect copyright.PENANALIuGCfnwCC
74414Please respect copyright.PENANAp9V45Ww3Cw
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.74414Please respect copyright.PENANABzcwnhgQd8
74414Please respect copyright.PENANANBTXmHIusU
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.74414Please respect copyright.PENANAtzF9u0DWx4
74414Please respect copyright.PENANA2nrXBf3zRG
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.74414Please respect copyright.PENANAk5az57xmKr
74414Please respect copyright.PENANA1oYGTsxJ8B
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.74414Please respect copyright.PENANAGju2vde7vT
74414Please respect copyright.PENANAycYU7kjvPN
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.74414Please respect copyright.PENANACRIq2d0eBr
74414Please respect copyright.PENANApnIUS9MUuc
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.74414Please respect copyright.PENANArRtX25LujL
74414Please respect copyright.PENANAXYcY8CznUX
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.74414Please respect copyright.PENANAp5GRwXiuYX
74414Please respect copyright.PENANAZsclK8fXDK
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.74414Please respect copyright.PENANAblfcQnIaXE
74414Please respect copyright.PENANAVblIHbzuGM
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.74414Please respect copyright.PENANAj3zFhLKKyk
74414Please respect copyright.PENANAmeXFj0Juv6
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.74414Please respect copyright.PENANAOUdhVsi5rR
74414Please respect copyright.PENANAeGf6H1lrYh
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.74414Please respect copyright.PENANA58IjFNMBKp
74414Please respect copyright.PENANAZvzZyilHFx
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.74414Please respect copyright.PENANAf0QwZFelNz
74414Please respect copyright.PENANAoJksiWs1NZ
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.74414Please respect copyright.PENANAIUJmv6tzlt
74414Please respect copyright.PENANAuwOCTI86mD
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.74414Please respect copyright.PENANAeWewMpMlDB
74414Please respect copyright.PENANAuhAzU95F4m
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.74414Please respect copyright.PENANAmL3C3wqsgY
74414Please respect copyright.PENANAnc993JfCwi
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.74414Please respect copyright.PENANAlgk8okLG3B
74414Please respect copyright.PENANAAtx8LNAVFG
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.74414Please respect copyright.PENANAElmwPZpktr
74414Please respect copyright.PENANAwitXqbSROT
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.74414Please respect copyright.PENANAI9g7K25PYY
74414Please respect copyright.PENANADcqdZRA8de
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.74414Please respect copyright.PENANATJxvEWIHck
74414Please respect copyright.PENANADxIXkrhwaD
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.74414Please respect copyright.PENANA0qXGAZI7U9
74414Please respect copyright.PENANASvGapASwi7
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.74414Please respect copyright.PENANArSnpDBYKqF
74414Please respect copyright.PENANAgPuBpBoLfy
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.74414Please respect copyright.PENANAiU9fCBdMKw
74414Please respect copyright.PENANAb53t8OkneV
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.74414Please respect copyright.PENANAAKUbz507ib
74414Please respect copyright.PENANAaSJKRgdTsN
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.74414Please respect copyright.PENANAdmWHfslU9k
74414Please respect copyright.PENANA8mmd1eOo5c
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.74414Please respect copyright.PENANAzsNtn5EXc6
74414Please respect copyright.PENANAlvtSP7mkyp
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.74414Please respect copyright.PENANAKGks48LMr7
74414Please respect copyright.PENANAldGD95A4ys
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.74414Please respect copyright.PENANAK1AUxVtXPT
74414Please respect copyright.PENANAYp2m4UPYDK
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.74414Please respect copyright.PENANAcBXo3OnXb4
74414Please respect copyright.PENANASfFDXMXO3C
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.74414Please respect copyright.PENANAkyXmaLiEcS
74414Please respect copyright.PENANAr622qdwGdd
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.74414Please respect copyright.PENANAoUDu2yE3i5
74414Please respect copyright.PENANAP7tX4w9fX3
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.74414Please respect copyright.PENANAos0GHDxKdr
74414Please respect copyright.PENANASorpbx65dW
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.74414Please respect copyright.PENANALxXzOFoCu5
74414Please respect copyright.PENANAt2BghsGVoP
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.74414Please respect copyright.PENANA8nCyVSKC64
74414Please respect copyright.PENANAyYPsN8yzFN
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."74414Please respect copyright.PENANAdmmn128z42
74414Please respect copyright.PENANAzuPM3XiZX3
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.74414Please respect copyright.PENANAYO5oQv2HtS
74414Please respect copyright.PENANAiEfMHCoOGI
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.74414Please respect copyright.PENANAiqKJirIgdD
74414Please respect copyright.PENANAorLlYounac
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.74414Please respect copyright.PENANA1fy12AI1wj
74414Please respect copyright.PENANAgUprPOEq9o
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.74414Please respect copyright.PENANAZMUa3RxxCT
74414Please respect copyright.PENANAmyjn1S8eDI
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.74414Please respect copyright.PENANABfnRTxIbyh
74414Please respect copyright.PENANAbs33sASgwU
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.74414Please respect copyright.PENANAX6SvIqMB97
74414Please respect copyright.PENANA4aeZCMm53W
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.74414Please respect copyright.PENANACB2G4ODCv2
74414Please respect copyright.PENANARp9EZIBjS1
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.74414Please respect copyright.PENANAizr81oTAab
74414Please respect copyright.PENANA4447AVaRiA
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.74414Please respect copyright.PENANARJhyL67NSi
74414Please respect copyright.PENANAaONEZQixTD
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.74414Please respect copyright.PENANAsAKBY08oSC
74414Please respect copyright.PENANAeCYVg7xwby
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.74414Please respect copyright.PENANA9BZsDbHJme
74414Please respect copyright.PENANA9lxZPj0RiG
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.74414Please respect copyright.PENANAj1GwrJFNkS
74414Please respect copyright.PENANAH3ZahLrmXd
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.74414Please respect copyright.PENANA6FtmKEAEzF
74414Please respect copyright.PENANAfyi5grxig3
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.74414Please respect copyright.PENANAf4sXNjtOBi
74414Please respect copyright.PENANAnZi2ZWnNP2
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.74414Please respect copyright.PENANAueAwmsNRT7
74414Please respect copyright.PENANAdWKkHzTdFf
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.74414Please respect copyright.PENANAN61FPg77iu
74414Please respect copyright.PENANAD5DpY6teHX
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.74414Please respect copyright.PENANAHquvcpMVoY
74414Please respect copyright.PENANAngTLna69i1
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.74414Please respect copyright.PENANA3sqaMWRAnV
74414Please respect copyright.PENANAFDy7DfK21l
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.74414Please respect copyright.PENANAwBJSQpNuXY
74414Please respect copyright.PENANABuyU273k2N
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.74414Please respect copyright.PENANAKYvTVZgyT1
74414Please respect copyright.PENANANdPc5GHgZQ
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.74414Please respect copyright.PENANAQBuQLK7qYD
74414Please respect copyright.PENANAvDquNazyCl
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.74414Please respect copyright.PENANApfVRZsVELQ
74414Please respect copyright.PENANAYCnzPcbb6U
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.74414Please respect copyright.PENANAEN7cQsTlwN
74414Please respect copyright.PENANALuHr5mgyZH
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.74414Please respect copyright.PENANApD2DGwaRR0
74414Please respect copyright.PENANAGnDANv9myq
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.74414Please respect copyright.PENANAYI3dq7tCAt
74414Please respect copyright.PENANA8VfPnADpSr
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.74414Please respect copyright.PENANAfYTcDnYjtz
74414Please respect copyright.PENANAUFASuAVW1Z
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.74414Please respect copyright.PENANAXok6yiewEV
74414Please respect copyright.PENANA6RTFeG21d1
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.74414Please respect copyright.PENANA7ikzfte5Wv
74414Please respect copyright.PENANAKy1aldOFLg
"Diemut..." bisiknya.74414Please respect copyright.PENANAhog0O0Rk6D
74414Please respect copyright.PENANAZJQZ0ZrHBA
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.74414Please respect copyright.PENANAQV1jiDB46z
74414Please respect copyright.PENANApH958TS6AJ
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.74414Please respect copyright.PENANAEj50ybnmrG
74414Please respect copyright.PENANAUPzST9FLEd
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.74414Please respect copyright.PENANAvgBWkQzN6T
74414Please respect copyright.PENANA8CTiEM9KPz
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.74414Please respect copyright.PENANAYrrhTvwU9l
74414Please respect copyright.PENANAU3ehOcfLK0
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.74414Please respect copyright.PENANAxasfWdI16c
74414Please respect copyright.PENANAqwVUfllNE3
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.74414Please respect copyright.PENANAk1orsl8W8P
74414Please respect copyright.PENANABo7Wto1bfD
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.74414Please respect copyright.PENANAdQ5w1Tlkvm
74414Please respect copyright.PENANAx5CMsCzMsd
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.74414Please respect copyright.PENANAF4TfhTnnMk
74414Please respect copyright.PENANAfXk1bH59Qy
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.74414Please respect copyright.PENANAoAwGf65MYU
74414Please respect copyright.PENANAtE9UDmLXhE
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.74414Please respect copyright.PENANAVqLq7YcRch
74414Please respect copyright.PENANAeTL7DbOaiH
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.74414Please respect copyright.PENANAMX8bZaKl3B
74414Please respect copyright.PENANAmzPwZ1swU1
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.74414Please respect copyright.PENANAZuV0e0Cf93
74414Please respect copyright.PENANAbEvjFW8ehD
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.74414Please respect copyright.PENANAUomSBU9Vqy
74414Please respect copyright.PENANAQOSPo5ObiW
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.74414Please respect copyright.PENANA8gXyADsrUq
74414Please respect copyright.PENANAjWOtvV4VYZ
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.74414Please respect copyright.PENANAR7Pgv1DliT
74414Please respect copyright.PENANAVPHnl4oxvI
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.74414Please respect copyright.PENANAO3JBloG3er
74414Please respect copyright.PENANAKOK77MZvJI
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.74414Please respect copyright.PENANABsbjyJxUxC
74414Please respect copyright.PENANA0CPQd7txGX
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.74414Please respect copyright.PENANAIrCpKnCreu
74414Please respect copyright.PENANAm0ASG3X1tI
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.74414Please respect copyright.PENANAAy4rioycuP
74414Please respect copyright.PENANAnUIqeXowoa
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.74414Please respect copyright.PENANANwmDwVq4Nm
74414Please respect copyright.PENANAo4RLuIokzk
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.74414Please respect copyright.PENANAT47D7MjMIS
74414Please respect copyright.PENANA4ot6kAEFT6
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.74414Please respect copyright.PENANAW4AWEPsfiU
74414Please respect copyright.PENANAuOnH6KcQ26
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.74414Please respect copyright.PENANAHJR5HuuvpN
74414Please respect copyright.PENANAkkVQ64hByV
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.74414Please respect copyright.PENANAAPmg0H6Rns
74414Please respect copyright.PENANAlbvw9HiGTh
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.74414Please respect copyright.PENANALduCIDrfSd
74414Please respect copyright.PENANA5kqNbWaYQa
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.74414Please respect copyright.PENANAFsh4gy3dax
74414Please respect copyright.PENANAGnDE7GvsyX
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.74414Please respect copyright.PENANAZKSqxldVJn
74414Please respect copyright.PENANARQmlj3oQuU
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.74414Please respect copyright.PENANAkwUjGnfaxV
74414Please respect copyright.PENANAqiE1XE0zca
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.74414Please respect copyright.PENANAbTm4IpkYub
74414Please respect copyright.PENANAw9DTL7UjHk
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.74414Please respect copyright.PENANAMJGXdiBCxW
74414Please respect copyright.PENANA8z1RNEmtOW
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.74414Please respect copyright.PENANA7JgpOLDbYN
74414Please respect copyright.PENANA9S9IhTmYo7
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.74414Please respect copyright.PENANAQ63yaurdt0
74414Please respect copyright.PENANA8xffFNdfBP
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.74414Please respect copyright.PENANAvNDlYLECWw
74414Please respect copyright.PENANAq9YNgcX8e7
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 74414Please respect copyright.PENANAbrm2Jx29om