66602Please respect copyright.PENANAqdYbkKkgHu66602Please respect copyright.PENANAHoIsQAeYBw
Liya
66602Please respect copyright.PENANACOi4myBFUK
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.66602Please respect copyright.PENANAXy2nQTHZlf
66602Please respect copyright.PENANAiPRbcrz5zu
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.66602Please respect copyright.PENANApFTQ1z5UaA
66602Please respect copyright.PENANAVYCUuSmqCp
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.66602Please respect copyright.PENANAH7K6z33O9T
66602Please respect copyright.PENANAwYyu6WoVMs
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.66602Please respect copyright.PENANAoh6b5fCYGU
66602Please respect copyright.PENANAJMLh248S0S
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.66602Please respect copyright.PENANARWkFI1RqSv
66602Please respect copyright.PENANAYzxRoE0koX
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.66602Please respect copyright.PENANA11EFeu2I4H
66602Please respect copyright.PENANA7sWOFKD5Qw
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.66602Please respect copyright.PENANAAnOnvijwW6
66602Please respect copyright.PENANAU1qPgPbkrM
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.66602Please respect copyright.PENANAbN4qOjAONG
66602Please respect copyright.PENANAKIjWAxr2hi
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.66602Please respect copyright.PENANApWtO0xfYzj
66602Please respect copyright.PENANAe9LqoJyvE0
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.66602Please respect copyright.PENANAi6Ii5Ark5Q
66602Please respect copyright.PENANAPuBhoxzc5X
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.66602Please respect copyright.PENANAVtn7J0kWWs
66602Please respect copyright.PENANAmvh1HBZj5x
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.66602Please respect copyright.PENANAQkGOayOj5b
66602Please respect copyright.PENANAj4XRTUtXfk
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.66602Please respect copyright.PENANAbOgYErE2Pd
66602Please respect copyright.PENANAR7UBQsWCbl
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.66602Please respect copyright.PENANAejPDqPbblb
66602Please respect copyright.PENANAwHvQ5F64sJ
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.66602Please respect copyright.PENANANyvqYzJU6X
66602Please respect copyright.PENANAKmArG6xoQb
66602Please respect copyright.PENANA07DXZeGsRg
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.66602Please respect copyright.PENANArXfAxWlTiG
66602Please respect copyright.PENANArnMSQrVidy
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.66602Please respect copyright.PENANAJW3rcRy1aS
66602Please respect copyright.PENANAxkHaos6NEB
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.66602Please respect copyright.PENANAnj8WECUi02
66602Please respect copyright.PENANAumblNtfART
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.66602Please respect copyright.PENANAcwgnqO7IG8
66602Please respect copyright.PENANAy40Csa87Wu
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.66602Please respect copyright.PENANAZsBRYWnYm1
66602Please respect copyright.PENANABaHYX7Pss0
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku66602Please respect copyright.PENANAArczsxqUXJ
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.66602Please respect copyright.PENANAAi0q3kJshn
66602Please respect copyright.PENANAgG3VnWCFmx
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.66602Please respect copyright.PENANAsY1vvnQBrA
66602Please respect copyright.PENANAfcFNAcIQWo
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??66602Please respect copyright.PENANAmnAMHrrH9s
66602Please respect copyright.PENANAEMHwnUzANZ
Plakk!!66602Please respect copyright.PENANAJ7ZUA5YgYP
66602Please respect copyright.PENANAlBYX6aEBaF
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.66602Please respect copyright.PENANA9WB1NSSchm
66602Please respect copyright.PENANAa2cyJAymdY
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.66602Please respect copyright.PENANAM5UyxsGsU5
66602Please respect copyright.PENANAYSfWXVk81G
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.66602Please respect copyright.PENANA3dznBrJ2yM
66602Please respect copyright.PENANA4O7J39rhFH
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.66602Please respect copyright.PENANAD6TeCcp6aF
66602Please respect copyright.PENANAPomKNV5kYe
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.66602Please respect copyright.PENANAQsDiqQJpMo
66602Please respect copyright.PENANA1BLaTXvCss
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.66602Please respect copyright.PENANARislas5Cjr
66602Please respect copyright.PENANAjXceTGWxcG
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.66602Please respect copyright.PENANAQ3Vp8eEhqA
66602Please respect copyright.PENANAWJCPSoJvjQ
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.66602Please respect copyright.PENANADhFmLFl5xM
66602Please respect copyright.PENANAkZ0RFhZHX9
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.66602Please respect copyright.PENANAQFgNmBppwY
66602Please respect copyright.PENANAXmt08ouGw5
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.66602Please respect copyright.PENANARTNaZnLdAD
66602Please respect copyright.PENANAoHGmDw02GK
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.66602Please respect copyright.PENANAf94GE2cg3Y
66602Please respect copyright.PENANAiklfFkkP7k
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.66602Please respect copyright.PENANAHTEiX6QEnw
66602Please respect copyright.PENANABJY7r5yfPJ
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.66602Please respect copyright.PENANArdAcWrGCVl
66602Please respect copyright.PENANARZfn716iCd
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.66602Please respect copyright.PENANAoVE2Z0oLqs
66602Please respect copyright.PENANAT1MsV76KJa
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.66602Please respect copyright.PENANA9Y81rU4cDn
66602Please respect copyright.PENANALrvc0Rwr2R
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.66602Please respect copyright.PENANAMeJbnzQHZX
66602Please respect copyright.PENANAOfPbMuueev
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.66602Please respect copyright.PENANARTJjhdPI24
66602Please respect copyright.PENANArjWOnCbfxv
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.66602Please respect copyright.PENANALuzkWWhAZK
66602Please respect copyright.PENANA1s19qTUAGx
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.66602Please respect copyright.PENANA8b7Ow9ulnU
66602Please respect copyright.PENANAtlwKHU5gaU
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.66602Please respect copyright.PENANAOCC9naS2O8
66602Please respect copyright.PENANAr524QEfPbV
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.66602Please respect copyright.PENANAaw2rQ3Kep5
66602Please respect copyright.PENANArwbCEQj3Rn
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.66602Please respect copyright.PENANALCvghYQnP9
66602Please respect copyright.PENANAvsgxyXupeJ
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.66602Please respect copyright.PENANAzuFzqpcPBV
66602Please respect copyright.PENANAJKV9e7OEdP
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.66602Please respect copyright.PENANAJL8Ck5bHyH
66602Please respect copyright.PENANArhOHi3klIH
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.66602Please respect copyright.PENANAGNBLmlyBCz
66602Please respect copyright.PENANAW1MEUeYRRj
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.66602Please respect copyright.PENANAe8IRLYd2AK
66602Please respect copyright.PENANAvggZFxq5sq
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.66602Please respect copyright.PENANA5zvDf44g9n
66602Please respect copyright.PENANAu6wCqkQ2QS
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.66602Please respect copyright.PENANA8cNBifqlwe
66602Please respect copyright.PENANAYGmrPyaxq0
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.66602Please respect copyright.PENANAIlPVluxrYS
66602Please respect copyright.PENANAUuY9VuLMqr
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.66602Please respect copyright.PENANAlRflVnhVGH
66602Please respect copyright.PENANA4A8fSWvXnt
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.66602Please respect copyright.PENANA9onSLbWAXg
66602Please respect copyright.PENANAfvEsr2G2th
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.66602Please respect copyright.PENANAxozyA8lgr7
66602Please respect copyright.PENANAPrWHMo0uEz
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.66602Please respect copyright.PENANADiy2RQVee7
66602Please respect copyright.PENANANsNqD9oDfO
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.66602Please respect copyright.PENANASB5RoexNnc
66602Please respect copyright.PENANAbXoM9tImDO
“27 tahun, Ma” balasku singkat.66602Please respect copyright.PENANAGkP0AL8KTc
66602Please respect copyright.PENANAMRZoISd760
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.66602Please respect copyright.PENANAg92WXcbr69
66602Please respect copyright.PENANAWmy9fWwaCa
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.66602Please respect copyright.PENANAQwFHD1tXxc
66602Please respect copyright.PENANA2vDaboEFol
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.66602Please respect copyright.PENANAyBNTJVLTf2
66602Please respect copyright.PENANAgiEFNa2hcb
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.66602Please respect copyright.PENANACXQG0o4HsZ
66602Please respect copyright.PENANAX8Lfp7dbYB
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.66602Please respect copyright.PENANA9GGA34JMPd
66602Please respect copyright.PENANACnl81gJZDE
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.66602Please respect copyright.PENANA5SygW8kVVb
66602Please respect copyright.PENANAJhUx4AqmAN
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.66602Please respect copyright.PENANAuzrzGBSoga
66602Please respect copyright.PENANArbtToJyvQN
DEGH!66602Please respect copyright.PENANAXT1ShGSxEw
66602Please respect copyright.PENANA8AJbmtKwQU
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.66602Please respect copyright.PENANAVaYvNfC4RG
66602Please respect copyright.PENANAxKauw4zSJ9
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.66602Please respect copyright.PENANAxctMNrSOeQ
66602Please respect copyright.PENANAYAxcefdNZd
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.66602Please respect copyright.PENANAYfSgQg7dwE
66602Please respect copyright.PENANAYOtSNAhsaY
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.66602Please respect copyright.PENANAWRpRNumjML
66602Please respect copyright.PENANA4bKCTGQj1V
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.66602Please respect copyright.PENANAVFwY4lOm5a
66602Please respect copyright.PENANA231ua3o63u
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.66602Please respect copyright.PENANA8J9MoyTOLU
66602Please respect copyright.PENANAv8fzpUkGMr
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.66602Please respect copyright.PENANAgY9fQD9fhn
66602Please respect copyright.PENANArrgCU2nAI7
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.66602Please respect copyright.PENANATal1Nftvce
66602Please respect copyright.PENANAM8CPMvsgTq
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.66602Please respect copyright.PENANA6MHXnMZHZY
66602Please respect copyright.PENANA7BdSo8kyWj
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.66602Please respect copyright.PENANAICZFoURyfg
66602Please respect copyright.PENANA0FFBKywaWn
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.66602Please respect copyright.PENANAxdP9ui4yrF
66602Please respect copyright.PENANASJzVic0Tr5
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.66602Please respect copyright.PENANAjC10t1F2Qu
66602Please respect copyright.PENANASrQP6G9mll
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.66602Please respect copyright.PENANAUUOB9OHSpg
66602Please respect copyright.PENANAI8MyfqMSlQ
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.66602Please respect copyright.PENANAuXc5mIalm5
66602Please respect copyright.PENANA1w9PxHFp8p
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.66602Please respect copyright.PENANAdCsKXQHpPS
66602Please respect copyright.PENANA0wjun3S0k7
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.66602Please respect copyright.PENANALbWkTmmyzi
66602Please respect copyright.PENANA77dsB90aqS
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.66602Please respect copyright.PENANAlZH2rFhdMQ
66602Please respect copyright.PENANA86HqLPHDcm
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.66602Please respect copyright.PENANAx3VThWXTbJ
66602Please respect copyright.PENANA0P5aOCkplM
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.66602Please respect copyright.PENANA1ISaifyz2I
66602Please respect copyright.PENANASO5pX4G28D
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.66602Please respect copyright.PENANAr12NXMGtYN
66602Please respect copyright.PENANAVUwcWwyoYm
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.66602Please respect copyright.PENANAiVfeK9oSpO
66602Please respect copyright.PENANAraMrFC7pRX
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.66602Please respect copyright.PENANAlE2ZdESGlW
66602Please respect copyright.PENANA2wV4NxQpAE
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.66602Please respect copyright.PENANA7sXx7sIcme
66602Please respect copyright.PENANA5FNiilIKw7
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.66602Please respect copyright.PENANApSDOmQpbDb
66602Please respect copyright.PENANAu7DBxc1PLQ
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.66602Please respect copyright.PENANAMPzdLXmm3m
66602Please respect copyright.PENANAnn4Mo6tayj
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.66602Please respect copyright.PENANAVjQlf9LI3a
66602Please respect copyright.PENANAinC664w4U2
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.66602Please respect copyright.PENANAZ0y86s3W7a
66602Please respect copyright.PENANA2Yq5vsyaFy
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.66602Please respect copyright.PENANAodos7DB16p
66602Please respect copyright.PENANAAujVsQF3mn
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.66602Please respect copyright.PENANA76wFfQWLdj
66602Please respect copyright.PENANAEBFf62ZDaF
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.66602Please respect copyright.PENANAjnrFRd960j
66602Please respect copyright.PENANAWJf4SHyXiQ
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.66602Please respect copyright.PENANALiAGWUa6dC
66602Please respect copyright.PENANA9mOANKbYHV
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.66602Please respect copyright.PENANADOfL9YXaRi
66602Please respect copyright.PENANABX0YSceeJU
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.66602Please respect copyright.PENANAcbCOSSpXyR
66602Please respect copyright.PENANAenP1zwhNaL
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.66602Please respect copyright.PENANAbHlkVbw42b
66602Please respect copyright.PENANArify2pFkvJ
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.66602Please respect copyright.PENANAc4TBJG0PpC
66602Please respect copyright.PENANAju0abURXcB
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.66602Please respect copyright.PENANATFK0QY3zI8
66602Please respect copyright.PENANAyvGXxRoY1q
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.66602Please respect copyright.PENANAPgkn3273FA
66602Please respect copyright.PENANAV70WO3Pif9
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.66602Please respect copyright.PENANAz9H3A9GvgJ
66602Please respect copyright.PENANAbfhYw8NABH
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .66602Please respect copyright.PENANAcsVJkJ2c0X
66602Please respect copyright.PENANA9U76pk77L3
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.66602Please respect copyright.PENANAwl9DMkck3x
66602Please respect copyright.PENANAJT0wiIGTSl
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.66602Please respect copyright.PENANA0L4e9Ve3Hz
66602Please respect copyright.PENANAHqDh2Z5TGf
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.66602Please respect copyright.PENANA0vLzt6R9aX
66602Please respect copyright.PENANACTsGHEZBUT
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.66602Please respect copyright.PENANAX7NTi1QkCM
66602Please respect copyright.PENANAYRR1zIBWNm
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.66602Please respect copyright.PENANABcQfT36tLY
66602Please respect copyright.PENANAWJLHwcz4Jd
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.66602Please respect copyright.PENANAqdqj71mVe6
66602Please respect copyright.PENANAifLLD7dAOE
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.66602Please respect copyright.PENANAnpHKo0I4ra
66602Please respect copyright.PENANAsNlid9pG7A
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.66602Please respect copyright.PENANAWVkjHMHrlP
66602Please respect copyright.PENANAkY8atFT9hY
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.66602Please respect copyright.PENANA5h1GGzvzxK
66602Please respect copyright.PENANAX9blUNsq7m
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.66602Please respect copyright.PENANA338Df2BhEd
66602Please respect copyright.PENANAOOuPrFBvMC
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.66602Please respect copyright.PENANAIu4c59Eneo
66602Please respect copyright.PENANAwMxssvkJeH
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.66602Please respect copyright.PENANAVcOaV3IJ60
66602Please respect copyright.PENANAJHSO8vzz7P
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.66602Please respect copyright.PENANAXGreJwVCLV
66602Please respect copyright.PENANA8uL61b1r6Y
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”66602Please respect copyright.PENANACxqzbQeemy
66602Please respect copyright.PENANACDD1Md6y5n
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.66602Please respect copyright.PENANAr3VTMcYwOo
66602Please respect copyright.PENANA1gzKSlSkem
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.66602Please respect copyright.PENANAmxVziKirlX
66602Please respect copyright.PENANApG5wjdm3lq
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.66602Please respect copyright.PENANA4afiZ00xXC
66602Please respect copyright.PENANA9RWRc1PPqt
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.66602Please respect copyright.PENANAIGfDo99CKo
66602Please respect copyright.PENANAtbmPZPY9ve
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.66602Please respect copyright.PENANAgUxVMSZzCP
66602Please respect copyright.PENANA7hiwUNIdks
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.66602Please respect copyright.PENANAL7GLlsk8dZ
66602Please respect copyright.PENANAUQ9FDJVZK9
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.66602Please respect copyright.PENANAuDWplno1VZ
66602Please respect copyright.PENANAXcdxOFmbVG
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.66602Please respect copyright.PENANA9t7yQza5Gw
66602Please respect copyright.PENANA73DtAT0B6n
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.66602Please respect copyright.PENANAwLsHVSkm1v
66602Please respect copyright.PENANAhY0GRnfMak
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.66602Please respect copyright.PENANAZUwgBo6dO9
66602Please respect copyright.PENANA7sFaoPCeG5
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 66602Please respect copyright.PENANAjy0IcwD5w5