70512Please respect copyright.PENANAgFaC4vCa4c70512Please respect copyright.PENANAMAOJTuaf5W
Liya
70512Please respect copyright.PENANAz3xn4LNHdY
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.70512Please respect copyright.PENANA31a5p6hRZ8
70512Please respect copyright.PENANAmfmhCXShVl
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.70512Please respect copyright.PENANA8Coy786yyM
70512Please respect copyright.PENANAfEsIj8ReKP
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.70512Please respect copyright.PENANApIVP9j4Ai0
70512Please respect copyright.PENANAUJBCHsyaT1
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.70512Please respect copyright.PENANA8lktyj21fz
70512Please respect copyright.PENANAw0A7tQew0U
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.70512Please respect copyright.PENANAWvBtmFKWE2
70512Please respect copyright.PENANAjjDqOgxpE5
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.70512Please respect copyright.PENANAJreArR41kE
70512Please respect copyright.PENANAAGl5V4NGpx
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.70512Please respect copyright.PENANA3SYcKBjNmi
70512Please respect copyright.PENANAETJNIqRfXZ
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.70512Please respect copyright.PENANAoXVChYfjcF
70512Please respect copyright.PENANAnF8qLKfXB8
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.70512Please respect copyright.PENANAQcW6RFqdXV
70512Please respect copyright.PENANAY2Me1LVIfa
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.70512Please respect copyright.PENANAJE5UIJYE9B
70512Please respect copyright.PENANAS0aTDQ0TNk
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.70512Please respect copyright.PENANAnuZ7QU2Tcv
70512Please respect copyright.PENANAUnKOgbUlcy
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.70512Please respect copyright.PENANAFfVeaFWKaK
70512Please respect copyright.PENANARvl2qCgAYA
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.70512Please respect copyright.PENANAeiPlig0cY2
70512Please respect copyright.PENANASNitU60EdF
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.70512Please respect copyright.PENANAAlydBqZHOS
70512Please respect copyright.PENANAngexFnsNBf
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.70512Please respect copyright.PENANAFPxxF4KjO1
70512Please respect copyright.PENANA0hR0koo4Yr
70512Please respect copyright.PENANA4JmzD9e4BC
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.70512Please respect copyright.PENANALMGUdvtNhh
70512Please respect copyright.PENANAFiI6nb0Tc7
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.70512Please respect copyright.PENANAH0VLHZ1zWl
70512Please respect copyright.PENANAM5b3bN2C07
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.70512Please respect copyright.PENANANn3oLdESGr
70512Please respect copyright.PENANA0tfz2Ju5Dk
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.70512Please respect copyright.PENANAcHjAcdoTKQ
70512Please respect copyright.PENANAJYnAvubxCV
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.70512Please respect copyright.PENANAkULVsM69zj
70512Please respect copyright.PENANAWghcyq885a
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku70512Please respect copyright.PENANAjIRxwvA9Nj
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.70512Please respect copyright.PENANAN5PnlC5FaK
70512Please respect copyright.PENANArCX0INQwus
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.70512Please respect copyright.PENANAp20bkk9YsQ
70512Please respect copyright.PENANAEqRRzQjygl
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??70512Please respect copyright.PENANAisMKXEGWko
70512Please respect copyright.PENANAKuZMABWyro
Plakk!!70512Please respect copyright.PENANAmeJG6c5cJp
70512Please respect copyright.PENANAcgw0IPWnn5
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.70512Please respect copyright.PENANAhuLQ9hf9vc
70512Please respect copyright.PENANAeF9EJYUwAh
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.70512Please respect copyright.PENANANmy2TJwTcQ
70512Please respect copyright.PENANAH87UcajMOR
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.70512Please respect copyright.PENANAor44jyuZ0a
70512Please respect copyright.PENANAiGR5ptA6Z8
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.70512Please respect copyright.PENANAMub7Ho2guA
70512Please respect copyright.PENANAfgD3Ho28zJ
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.70512Please respect copyright.PENANAvrXV7IS9zB
70512Please respect copyright.PENANAEk7qOnK8Tt
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.70512Please respect copyright.PENANAfz2SqeFbrm
70512Please respect copyright.PENANAoe7f3P7ULe
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.70512Please respect copyright.PENANAMX5lGrtnyD
70512Please respect copyright.PENANA5lsr0PZwkJ
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.70512Please respect copyright.PENANAuFrDUAmF6s
70512Please respect copyright.PENANA9ZkuP0W2qA
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.70512Please respect copyright.PENANAG9aaqdrdW6
70512Please respect copyright.PENANAhg2bhtMtwP
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.70512Please respect copyright.PENANA6CdBZ4DB5v
70512Please respect copyright.PENANAIs1ls01EcM
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.70512Please respect copyright.PENANAlQuY03svA9
70512Please respect copyright.PENANA9WWflBBPZG
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.70512Please respect copyright.PENANALYIZOQ03s1
70512Please respect copyright.PENANAqghTAPqdLm
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.70512Please respect copyright.PENANAykidZW9gpL
70512Please respect copyright.PENANAsQiZaeaAQF
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.70512Please respect copyright.PENANAZjMPyuXIfr
70512Please respect copyright.PENANAZLwflJG5zc
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.70512Please respect copyright.PENANAfXVrMdadoC
70512Please respect copyright.PENANAr9s2oKIUp5
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.70512Please respect copyright.PENANAss9Maj9qGx
70512Please respect copyright.PENANAdYKHCND0O6
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.70512Please respect copyright.PENANAAYO2DkL5GK
70512Please respect copyright.PENANASyiCSpEjvi
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.70512Please respect copyright.PENANA8eVJs4fBDk
70512Please respect copyright.PENANAI3bG37OhRU
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.70512Please respect copyright.PENANAsDhArkFD0O
70512Please respect copyright.PENANAfRYtnytxMH
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.70512Please respect copyright.PENANAWkJavMh8hu
70512Please respect copyright.PENANADvgLkTSZTR
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.70512Please respect copyright.PENANAOhj8WzTjWu
70512Please respect copyright.PENANAV4H1NMlXIl
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.70512Please respect copyright.PENANAu2gM56VigN
70512Please respect copyright.PENANAdX6Z2JrJWG
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.70512Please respect copyright.PENANAtvZ1AiJvZP
70512Please respect copyright.PENANAlUxkug2MvF
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.70512Please respect copyright.PENANAVen6QG0yNu
70512Please respect copyright.PENANAop3aVNgxBy
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.70512Please respect copyright.PENANAdfClzJ8aYA
70512Please respect copyright.PENANAW9lznIm8m9
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.70512Please respect copyright.PENANA4IPTUJ0o45
70512Please respect copyright.PENANAzPXYbiWzl4
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.70512Please respect copyright.PENANAeUL7InxR4P
70512Please respect copyright.PENANATuaRtJyd5p
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.70512Please respect copyright.PENANAuquhP0uSLD
70512Please respect copyright.PENANAETTTxbU4Ph
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.70512Please respect copyright.PENANAEYOKYfiLZW
70512Please respect copyright.PENANAzxRWwVnXkp
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.70512Please respect copyright.PENANAbYMRprc46j
70512Please respect copyright.PENANA0dkJZyQQBm
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.70512Please respect copyright.PENANA5H8YBA9quT
70512Please respect copyright.PENANAO8OAlMES5n
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.70512Please respect copyright.PENANAlfwQffWvsi
70512Please respect copyright.PENANAGd75UXaUtg
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.70512Please respect copyright.PENANAeB5LCi3MCj
70512Please respect copyright.PENANAU5MqOYR5d8
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.70512Please respect copyright.PENANA9UHhbik6nr
70512Please respect copyright.PENANAYwRlJeCggu
“27 tahun, Ma” balasku singkat.70512Please respect copyright.PENANAUXmm2CLase
70512Please respect copyright.PENANAfkQZoFdOfC
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.70512Please respect copyright.PENANAsdzHLa3ypT
70512Please respect copyright.PENANAswJ2IHnzm8
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.70512Please respect copyright.PENANATKZlnkwWwZ
70512Please respect copyright.PENANA8TbfWeDxXv
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.70512Please respect copyright.PENANAr6E0jq027F
70512Please respect copyright.PENANAc2e76Vhc5Q
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.70512Please respect copyright.PENANAGanwWAfNnr
70512Please respect copyright.PENANAvISEMUnALJ
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.70512Please respect copyright.PENANAlHgVy3xzpb
70512Please respect copyright.PENANAzdryEtWUSX
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.70512Please respect copyright.PENANAQHSQ79Lx28
70512Please respect copyright.PENANANb7YnonDC9
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.70512Please respect copyright.PENANAiyDkAUC2jr
70512Please respect copyright.PENANAP02vXVc1Fe
DEGH!70512Please respect copyright.PENANA7wx08FPkBo
70512Please respect copyright.PENANAXTA9oskWXo
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.70512Please respect copyright.PENANAYW4Clfp7xT
70512Please respect copyright.PENANADHdTH4kb9h
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.70512Please respect copyright.PENANAzbPX4tUtEP
70512Please respect copyright.PENANAS1J9O0Nk0J
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.70512Please respect copyright.PENANARiAGK6hxqO
70512Please respect copyright.PENANAU7NfW2CfMF
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.70512Please respect copyright.PENANAycY9jxiu6j
70512Please respect copyright.PENANAEnFC8nRBdL
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.70512Please respect copyright.PENANAi97fdBbChW
70512Please respect copyright.PENANANSKSIAQ6i1
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.70512Please respect copyright.PENANAAc4LVrtSWS
70512Please respect copyright.PENANAbnynXqCYDQ
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.70512Please respect copyright.PENANAhChY5CpexH
70512Please respect copyright.PENANAyl0UY3rWaX
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.70512Please respect copyright.PENANAPCWLEfQ2c1
70512Please respect copyright.PENANADy1PV2NQlr
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.70512Please respect copyright.PENANAhebftmed1Z
70512Please respect copyright.PENANACMezdY2nwf
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.70512Please respect copyright.PENANAu6vubavrCy
70512Please respect copyright.PENANA2DeIU0REKj
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.70512Please respect copyright.PENANA2l7TLrC1t1
70512Please respect copyright.PENANAp4sG8MgAzT
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.70512Please respect copyright.PENANAvhHOigwkg7
70512Please respect copyright.PENANATdFNFls3OB
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.70512Please respect copyright.PENANAtSbCbHACf4
70512Please respect copyright.PENANAfX0uqMdSej
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.70512Please respect copyright.PENANAIVMKB6oB5s
70512Please respect copyright.PENANAWfNSgOUqZM
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.70512Please respect copyright.PENANABDw0UY28pi
70512Please respect copyright.PENANANzViGilq8D
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.70512Please respect copyright.PENANABNIMoSkHA6
70512Please respect copyright.PENANA6eCC0I4OAK
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.70512Please respect copyright.PENANAmktc4y6zN3
70512Please respect copyright.PENANAXwQRqqDFzS
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.70512Please respect copyright.PENANAoZAzSufdLB
70512Please respect copyright.PENANA0HhUaFaXCW
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.70512Please respect copyright.PENANAwApgKTeS6V
70512Please respect copyright.PENANAF05kmof9zK
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.70512Please respect copyright.PENANA0PMCgzENOB
70512Please respect copyright.PENANAbfyymxHU4g
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.70512Please respect copyright.PENANAZ1pXJEn8yO
70512Please respect copyright.PENANAQBTzbyxeOx
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.70512Please respect copyright.PENANAQN2325A9Vc
70512Please respect copyright.PENANA6BwInFJMCg
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.70512Please respect copyright.PENANAfKIk4vCQ09
70512Please respect copyright.PENANAoOAG3dB1gp
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.70512Please respect copyright.PENANAC5phBrtCDF
70512Please respect copyright.PENANAuXuaVGG1dU
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.70512Please respect copyright.PENANAmtWxqXHSez
70512Please respect copyright.PENANAzUzZlSBhKi
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.70512Please respect copyright.PENANAMQG1VIq2HA
70512Please respect copyright.PENANAdfpKbKlbiB
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.70512Please respect copyright.PENANAqv0yOi5dbA
70512Please respect copyright.PENANAVZBZeAWPod
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.70512Please respect copyright.PENANA6oAifm5IoH
70512Please respect copyright.PENANAyKyfxwIIOk
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.70512Please respect copyright.PENANA1rLKQufJvm
70512Please respect copyright.PENANAWTBU5xIYqx
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.70512Please respect copyright.PENANACxSAy8J2aC
70512Please respect copyright.PENANAGQo5yHUxQo
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.70512Please respect copyright.PENANAyDfLsdPsib
70512Please respect copyright.PENANAgG38DzPp0a
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.70512Please respect copyright.PENANAo1j8bWaWYc
70512Please respect copyright.PENANAHdZSznBMTq
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.70512Please respect copyright.PENANAFWJ41jVHRV
70512Please respect copyright.PENANAGm4Mp71CMW
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.70512Please respect copyright.PENANARVYsXoHfTm
70512Please respect copyright.PENANAvHDbA730EJ
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.70512Please respect copyright.PENANAkIDyGXxqIZ
70512Please respect copyright.PENANAZHLoylNCKQ
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.70512Please respect copyright.PENANAT1AdTDcPrc
70512Please respect copyright.PENANAOAXRd9bVbc
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.70512Please respect copyright.PENANAcU9vY5BBZB
70512Please respect copyright.PENANA5zJTH0Wata
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.70512Please respect copyright.PENANAe0B7zRLBVh
70512Please respect copyright.PENANADeVnPWxI09
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .70512Please respect copyright.PENANAG6J7ClB7WH
70512Please respect copyright.PENANAi2QPM6DY2Y
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.70512Please respect copyright.PENANA5UoOIsmEqA
70512Please respect copyright.PENANATGwMJeEEvV
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.70512Please respect copyright.PENANAwUP2BT0uO6
70512Please respect copyright.PENANAMsfF29142F
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.70512Please respect copyright.PENANAU1Vx4NMUZC
70512Please respect copyright.PENANArNLhXO8UqC
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.70512Please respect copyright.PENANA4fsEfP0ycZ
70512Please respect copyright.PENANAvzwT7gEgQR
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.70512Please respect copyright.PENANAeZPpvRNaCQ
70512Please respect copyright.PENANAl88tfYBRbp
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.70512Please respect copyright.PENANADhxuk9itpA
70512Please respect copyright.PENANAtMReKsirlq
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.70512Please respect copyright.PENANAvlyFBWqo5F
70512Please respect copyright.PENANAvI5LAu8ZYd
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.70512Please respect copyright.PENANA5LbTVbIEsW
70512Please respect copyright.PENANAWlKKVv6te3
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.70512Please respect copyright.PENANAWBR2Bire70
70512Please respect copyright.PENANAb9Q2vsNwqU
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.70512Please respect copyright.PENANAtBWR3GuIN6
70512Please respect copyright.PENANAq3HAvsr94w
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.70512Please respect copyright.PENANAwxGSSMYqgO
70512Please respect copyright.PENANAKPaWb2eCX6
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.70512Please respect copyright.PENANAefuV0ZdwWs
70512Please respect copyright.PENANAeq5Lkks67l
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.70512Please respect copyright.PENANArqceisNIGZ
70512Please respect copyright.PENANAF2vKSrF7KS
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”70512Please respect copyright.PENANAlMyqpqN2X8
70512Please respect copyright.PENANAQETmVpHDw8
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.70512Please respect copyright.PENANAyniRpKrBqs
70512Please respect copyright.PENANAV2XHM80jQe
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.70512Please respect copyright.PENANAWjvDQg0gw4
70512Please respect copyright.PENANAd1Q9iN2zkL
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.70512Please respect copyright.PENANA99EiEcFXf6
70512Please respect copyright.PENANAjfD2oN3D0I
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.70512Please respect copyright.PENANAdNLjmacgaK
70512Please respect copyright.PENANARkJr2U7e8Z
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.70512Please respect copyright.PENANAD3COKwMfLU
70512Please respect copyright.PENANAy4fv4XnSqs
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.70512Please respect copyright.PENANArDNeDsKEFS
70512Please respect copyright.PENANAe25kRXA9pK
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.70512Please respect copyright.PENANA03SAk3CO6Q
70512Please respect copyright.PENANARRGbnT3Vsl
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.70512Please respect copyright.PENANAtYLJs2HsJb
70512Please respect copyright.PENANAKADofoVx6I
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.70512Please respect copyright.PENANAU7UsnA4ZrD
70512Please respect copyright.PENANAHPjuXoY9x1
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.70512Please respect copyright.PENANAFk4u7JXuTj
70512Please respect copyright.PENANANlJ0l405jv
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 70512Please respect copyright.PENANAVs6xu50umQ