70627Please respect copyright.PENANAtqpmNHzsbs70627Please respect copyright.PENANAQwhIaObgn5
Liya
70627Please respect copyright.PENANAIUbLSGnIvB
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.70627Please respect copyright.PENANAMBGCx65JKS
70627Please respect copyright.PENANAXfrzAMOg5r
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.70627Please respect copyright.PENANAuW9TokXHm8
70627Please respect copyright.PENANAEZDBBfYatI
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.70627Please respect copyright.PENANAwz4A2LOpCd
70627Please respect copyright.PENANAg5a78FBHWK
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.70627Please respect copyright.PENANA59zrvDRlfe
70627Please respect copyright.PENANAuVklJr47tX
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.70627Please respect copyright.PENANA8ET7cVdRh8
70627Please respect copyright.PENANABgdNsv7HI5
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.70627Please respect copyright.PENANAFCkHkYGgsM
70627Please respect copyright.PENANAAtHxwEJ2T9
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.70627Please respect copyright.PENANA7NBDp09Ttx
70627Please respect copyright.PENANAXksrBU7d4N
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.70627Please respect copyright.PENANAp9OFdlMHXs
70627Please respect copyright.PENANAKCYoiA2xEH
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.70627Please respect copyright.PENANACwiSwZy94Y
70627Please respect copyright.PENANAnsTk7sviBR
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.70627Please respect copyright.PENANApd61wOIe0X
70627Please respect copyright.PENANAIKACd0yJrA
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.70627Please respect copyright.PENANAUK54bxXcZU
70627Please respect copyright.PENANANVi5h8uPVY
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.70627Please respect copyright.PENANAubZya4KlpO
70627Please respect copyright.PENANAyM9TsqhARd
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.70627Please respect copyright.PENANAfKOla69Y27
70627Please respect copyright.PENANALuwNYl9wpM
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.70627Please respect copyright.PENANAaJzTRUL9IA
70627Please respect copyright.PENANA4EYOEgDlGg
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.70627Please respect copyright.PENANApPIKlEfN3M
70627Please respect copyright.PENANAjhCWbPir37
70627Please respect copyright.PENANA5nDGYktD0g
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.70627Please respect copyright.PENANAaFpcsI11K8
70627Please respect copyright.PENANAmBZVx8mxZu
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.70627Please respect copyright.PENANA8aOQIDzoaj
70627Please respect copyright.PENANAwH4xeaMgJT
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.70627Please respect copyright.PENANABGzA2Em0RT
70627Please respect copyright.PENANAmORJTJwt7w
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.70627Please respect copyright.PENANA2yuj6P4ON5
70627Please respect copyright.PENANAn5a11fSixV
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.70627Please respect copyright.PENANAMmzraMDZvH
70627Please respect copyright.PENANAQDzk1RiC0v
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku70627Please respect copyright.PENANADwzKQu5Tm7
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.70627Please respect copyright.PENANAYEtHoHY69e
70627Please respect copyright.PENANAmExy4AKJAm
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.70627Please respect copyright.PENANArmdOVV0L7M
70627Please respect copyright.PENANAJIrswZsvxU
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??70627Please respect copyright.PENANAs5UUM7zgd2
70627Please respect copyright.PENANAis5BiJW87A
Plakk!!70627Please respect copyright.PENANAIVQMf1hsrp
70627Please respect copyright.PENANASojUDhYbuU
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.70627Please respect copyright.PENANArE6iGeyHJa
70627Please respect copyright.PENANAoIOPLEanay
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.70627Please respect copyright.PENANAcIUEk5SehD
70627Please respect copyright.PENANAnwidiEWTLb
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.70627Please respect copyright.PENANAvT4bokNFj6
70627Please respect copyright.PENANApIjBHBdKO5
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.70627Please respect copyright.PENANAEHwLVWK4cJ
70627Please respect copyright.PENANA0R3rmsfBSK
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.70627Please respect copyright.PENANAQkfD6ZJAGy
70627Please respect copyright.PENANAhKHmv8DNtA
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.70627Please respect copyright.PENANAHYkQCUdIy3
70627Please respect copyright.PENANAJYcYn1toXp
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.70627Please respect copyright.PENANAG4lLjqN9oA
70627Please respect copyright.PENANAJ7yubeW0r6
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.70627Please respect copyright.PENANA8FSCQuTmb7
70627Please respect copyright.PENANAlcNZdGIkkC
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.70627Please respect copyright.PENANAmBr7JRkwKf
70627Please respect copyright.PENANAEOlK5SLgvf
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.70627Please respect copyright.PENANAHLR5KAJDf4
70627Please respect copyright.PENANAJegivKcLKx
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.70627Please respect copyright.PENANA8VPaLygmVo
70627Please respect copyright.PENANAApYTCJFsQT
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.70627Please respect copyright.PENANAcjaOLDevFM
70627Please respect copyright.PENANAlphtXGFpUr
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.70627Please respect copyright.PENANAr543wUe8Ep
70627Please respect copyright.PENANA8Wbpip26pf
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.70627Please respect copyright.PENANAIJX63Lg5Zh
70627Please respect copyright.PENANAaw1Dv7Qw8S
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.70627Please respect copyright.PENANAUEwRY8bebL
70627Please respect copyright.PENANAucCIRNqop5
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.70627Please respect copyright.PENANALcl6SkzEvO
70627Please respect copyright.PENANAuKx2Y0Y2XH
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.70627Please respect copyright.PENANAxX2GvQG5Fz
70627Please respect copyright.PENANApsVbWF9Mlq
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.70627Please respect copyright.PENANAJ60Q4ir8kH
70627Please respect copyright.PENANA4jzRqEVqfK
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.70627Please respect copyright.PENANAPYl1hyvBlz
70627Please respect copyright.PENANAJRJELc3JYU
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.70627Please respect copyright.PENANAt15nstF57M
70627Please respect copyright.PENANAasAmPbQK9f
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.70627Please respect copyright.PENANAP6xroVjhBh
70627Please respect copyright.PENANAZyzVm0C8uV
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.70627Please respect copyright.PENANAkMK5gm7KHR
70627Please respect copyright.PENANAYP3b5sDqHI
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.70627Please respect copyright.PENANA6cpD7HcBmV
70627Please respect copyright.PENANAX47s3nt1RW
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.70627Please respect copyright.PENANAv76Pmiz1wB
70627Please respect copyright.PENANAWu5gkzfrxj
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.70627Please respect copyright.PENANAKdxzuYKMHB
70627Please respect copyright.PENANAm4cyiSg58Q
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.70627Please respect copyright.PENANARpGrNSmUTL
70627Please respect copyright.PENANANeSwb76sQD
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.70627Please respect copyright.PENANAX6uVgIjfZe
70627Please respect copyright.PENANAoAExm9Wh8V
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.70627Please respect copyright.PENANAoUcer362gM
70627Please respect copyright.PENANA6X9zU31GCw
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.70627Please respect copyright.PENANA3mtjgVc72n
70627Please respect copyright.PENANAH7FbqOBMBp
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.70627Please respect copyright.PENANAEQGt5kv498
70627Please respect copyright.PENANAaNiNx8OFNX
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.70627Please respect copyright.PENANADgNq1dQ2qg
70627Please respect copyright.PENANAlQscdoAUkU
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.70627Please respect copyright.PENANAvo5il7x1z6
70627Please respect copyright.PENANA3HZGjZAWRP
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.70627Please respect copyright.PENANARkkjw3yMj7
70627Please respect copyright.PENANAGhWvV2VZGA
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.70627Please respect copyright.PENANALsWqRBAosp
70627Please respect copyright.PENANA6GW8k8Rzh9
“27 tahun, Ma” balasku singkat.70627Please respect copyright.PENANALpmrmlxqeB
70627Please respect copyright.PENANAchEdVkEC0v
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.70627Please respect copyright.PENANAsrgTGysqq9
70627Please respect copyright.PENANAkukySws62s
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.70627Please respect copyright.PENANAAWZ0VL4O8i
70627Please respect copyright.PENANAfiyrGJGYvy
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.70627Please respect copyright.PENANAOm8lpGFeoh
70627Please respect copyright.PENANA51nVjI7097
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.70627Please respect copyright.PENANAQhu6nYouU3
70627Please respect copyright.PENANATNutxlwHEd
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.70627Please respect copyright.PENANAC7Qqs2hgxU
70627Please respect copyright.PENANA0uxkVode3P
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.70627Please respect copyright.PENANA7CcaPpu2g7
70627Please respect copyright.PENANA9uqvtWAu5b
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.70627Please respect copyright.PENANA2zqZ2bb6tI
70627Please respect copyright.PENANAbd2MiBE5Eb
DEGH!70627Please respect copyright.PENANAtVv54Ddzyo
70627Please respect copyright.PENANA7148DZEJcK
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.70627Please respect copyright.PENANAmyKvsA1fVs
70627Please respect copyright.PENANAcSflfojdD4
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.70627Please respect copyright.PENANAUqgLxP0YiG
70627Please respect copyright.PENANAN2Q8O4ohE9
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.70627Please respect copyright.PENANAAXVdnSInid
70627Please respect copyright.PENANAXwOxtERWvp
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.70627Please respect copyright.PENANABqRHDMuyQ4
70627Please respect copyright.PENANATdzK5A1nZe
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.70627Please respect copyright.PENANAKoA5j2XDDN
70627Please respect copyright.PENANA1LjVbRBzrG
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.70627Please respect copyright.PENANAOkg1YXxvkQ
70627Please respect copyright.PENANAIxiAW0bFIq
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.70627Please respect copyright.PENANAJ6RJvUtvhB
70627Please respect copyright.PENANAvFiL4WuhXN
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.70627Please respect copyright.PENANAT93u6OCaft
70627Please respect copyright.PENANApLO0unFduy
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.70627Please respect copyright.PENANAEHV0RGmEgd
70627Please respect copyright.PENANAy8ybogazGq
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.70627Please respect copyright.PENANAZLToJgzsan
70627Please respect copyright.PENANAZgAJFfChTk
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.70627Please respect copyright.PENANAxfYFK5Oi2N
70627Please respect copyright.PENANAztZmR5ShA9
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.70627Please respect copyright.PENANAmbe3nXcTaY
70627Please respect copyright.PENANALgx9b21JB0
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.70627Please respect copyright.PENANAOR9JmYUrUJ
70627Please respect copyright.PENANAFI1uaNO2T6
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.70627Please respect copyright.PENANAHRo5vodIyh
70627Please respect copyright.PENANAXjqrMMlEwb
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.70627Please respect copyright.PENANA42sgg98jHX
70627Please respect copyright.PENANAUTeynq6fkh
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.70627Please respect copyright.PENANAReszvPBtmX
70627Please respect copyright.PENANAmrfpC0ETyR
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.70627Please respect copyright.PENANAg58r98kPyw
70627Please respect copyright.PENANAAuC6qdM9Qd
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.70627Please respect copyright.PENANAsH8G2RviBw
70627Please respect copyright.PENANAuzKLLDjQ73
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.70627Please respect copyright.PENANAti1Wci5By7
70627Please respect copyright.PENANAwdr9qycJF3
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.70627Please respect copyright.PENANAXTmnsFYDwL
70627Please respect copyright.PENANAf2uooFtDnK
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.70627Please respect copyright.PENANAAQntk428Ku
70627Please respect copyright.PENANArweoEstynR
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.70627Please respect copyright.PENANA4SVYzn1WLC
70627Please respect copyright.PENANAKvWkFqOS3J
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.70627Please respect copyright.PENANASDJZ2pdPS7
70627Please respect copyright.PENANAFLJcJ6CXEP
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.70627Please respect copyright.PENANAvWaJZ3eC0w
70627Please respect copyright.PENANAKfBxMzOJSZ
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.70627Please respect copyright.PENANAdxTkVpUw2I
70627Please respect copyright.PENANAaZbhctsy6T
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.70627Please respect copyright.PENANAQ59kWhDkyO
70627Please respect copyright.PENANAi1h9Q3ZeEH
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.70627Please respect copyright.PENANA9YPwOfIOhv
70627Please respect copyright.PENANAwl8iLN3U0y
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.70627Please respect copyright.PENANABTKR2Bgw2l
70627Please respect copyright.PENANA5xeyI7ThFA
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.70627Please respect copyright.PENANAlDyLH0Wwye
70627Please respect copyright.PENANALto4NKjVLK
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.70627Please respect copyright.PENANAubO6er57rI
70627Please respect copyright.PENANACbshIdn3GX
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.70627Please respect copyright.PENANA6hEM1fWQgZ
70627Please respect copyright.PENANAHcX7lL9p4W
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.70627Please respect copyright.PENANABjRPxtvdQG
70627Please respect copyright.PENANAYAvAz2cfSf
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.70627Please respect copyright.PENANAnIg0FS7ft8
70627Please respect copyright.PENANAujvHcUGtf8
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.70627Please respect copyright.PENANAbAM6xOau6q
70627Please respect copyright.PENANA5IEPoAsIXc
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.70627Please respect copyright.PENANA9PWY2yLrGs
70627Please respect copyright.PENANAw7WdAUoyQE
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.70627Please respect copyright.PENANAfuU3eKkn7R
70627Please respect copyright.PENANAakJuOaiQhD
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.70627Please respect copyright.PENANAhORVGskm3a
70627Please respect copyright.PENANAQF9gi3kRSe
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.70627Please respect copyright.PENANAzlZTRQbEkF
70627Please respect copyright.PENANAqzLvbnJGjf
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .70627Please respect copyright.PENANA8ZasJL4wAj
70627Please respect copyright.PENANA32JUDsBbco
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.70627Please respect copyright.PENANAouYnWwv480
70627Please respect copyright.PENANAR9cQvtITy4
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.70627Please respect copyright.PENANAtKZj76Echy
70627Please respect copyright.PENANAMEbbQomKPZ
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.70627Please respect copyright.PENANAw40433qGPy
70627Please respect copyright.PENANAm3mmxysru5
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.70627Please respect copyright.PENANAd6Jr5TBCV9
70627Please respect copyright.PENANAClpVvhBLvU
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.70627Please respect copyright.PENANAlTRegLy7uy
70627Please respect copyright.PENANAvqrReHUvIr
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.70627Please respect copyright.PENANAdkWFAhRTy4
70627Please respect copyright.PENANAlOcPBfZz6r
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.70627Please respect copyright.PENANAdlMHZA0UtZ
70627Please respect copyright.PENANAVTEdf1I8Fp
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.70627Please respect copyright.PENANAFqxvdTXrAW
70627Please respect copyright.PENANACTa56dEiQY
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.70627Please respect copyright.PENANAxMQojXKNyg
70627Please respect copyright.PENANAbGkb87EipU
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.70627Please respect copyright.PENANAuaSKSq1qYX
70627Please respect copyright.PENANAS8tkX5ihQV
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.70627Please respect copyright.PENANAyemI6GH9cE
70627Please respect copyright.PENANAwUbCgY42zs
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.70627Please respect copyright.PENANA5kFd86DBya
70627Please respect copyright.PENANAm1J3lmDrNR
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.70627Please respect copyright.PENANApJslisqmgQ
70627Please respect copyright.PENANACsMOHnVpnm
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”70627Please respect copyright.PENANA7IiolNfUht
70627Please respect copyright.PENANA4BioF1ENv5
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.70627Please respect copyright.PENANA4lIf8p1Xrd
70627Please respect copyright.PENANAC9OXffx9PR
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.70627Please respect copyright.PENANA5EME8B5ONA
70627Please respect copyright.PENANAoKiu5j6aOW
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.70627Please respect copyright.PENANAD7eTAh0zgr
70627Please respect copyright.PENANAG00RBkGrBc
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.70627Please respect copyright.PENANArzrjsEyyUf
70627Please respect copyright.PENANAgtu4FcxgnS
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.70627Please respect copyright.PENANABpWqWHBMCi
70627Please respect copyright.PENANA5r2D2ANE0W
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.70627Please respect copyright.PENANAUHUn8Kymyu
70627Please respect copyright.PENANATArJdLmNvQ
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.70627Please respect copyright.PENANASA3sEbOeuI
70627Please respect copyright.PENANATVQjeX0Iww
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.70627Please respect copyright.PENANAK5413k2PT0
70627Please respect copyright.PENANAOWCRERDUz2
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.70627Please respect copyright.PENANA8fpfYUewRV
70627Please respect copyright.PENANAqbBIsFqBWn
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.70627Please respect copyright.PENANAJPoUvX5KKg
70627Please respect copyright.PENANASpbbPaarDV
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 70627Please respect copyright.PENANAiTQesZRjDq