85706Please respect copyright.PENANA0OcWRRA4Ii
"Jangan minta maaf Mas" ucapku melumat balik bibirnya.85706Please respect copyright.PENANA1LbxzrHD33
85706Please respect copyright.PENANAYxrO79pkEX
Akal sehatku saat itu hilang, terkubur dalam bahasa tubuh yang menginginkan sesuatu yang sebenarnya sudah melanggar semua kode etik ku sebagai seorang istri dan seorang wanita yang agamis.85706Please respect copyright.PENANAprEIByuGgc
85706Please respect copyright.PENANAPEaxYxZuBo
Kami hanyut dalam cumbuan tabu itu. Rasanya hangat dan lembut, namun masih ada keragu-raguan yang membayanginya.85706Please respect copyright.PENANAyjzEY60khD
85706Please respect copyright.PENANA7wrrgrAPxp
Mang Dedipun membalas melumat bibirku dengan penuh kehati-hatian. Aku bisa merasakan bahwa kami berdua sedang mencoba meluapkan emosi dengan saling melumat dan mencium satu sama lain.85706Please respect copyright.PENANAEf2CtdNV38
85706Please respect copyright.PENANA9xnKfjv5l8
Bibirku mengunci bibir Mang Dedi agar tak lepas dari ciuman itu, mengisyaratkan kalau aku tidak ingin melepaskan momen ini secepat mungkin. Pun kemudian diapun membalas dengan sebuah lumatan yang tak kalah hebat penuh gairah seperti berkata kalau dia juga menginginkan hal yang sama.85706Please respect copyright.PENANAt43RO2wCOz
85706Please respect copyright.PENANAXut0AglgMv
Katakan aku gila, tapi merasakan cumbuan dari laki-laki lain selain suamiku justru memang sungguh-sungguh nikmat dan memberikan sensasi yang berbeda. Apalagi ketika melakukannya di tempat terbuka seperti ini. BIsa saja, seseorang tiba-tiba datang dan akhirnya memergoki kami yang sedang mencumbu satu sama lain.85706Please respect copyright.PENANAf3QnKheKdD
85706Please respect copyright.PENANATDeoVTgFHl
"Kamu cantik Dek Liya. Sayang bukan milikku" ucap Mang Dedi menahan daguku dengan jari-jarinya.85706Please respect copyright.PENANAAq9Tnvtx5Q
85706Please respect copyright.PENANARkmMZYnINx
Kami menghentikan cumbuan itu. Berdiam diri sejenak, mengatur nafas dan menarik oksigen yang habis menipis. Saling tatap dan tersenyum meledek. Seolah-olah kami tau kalau apa yang kami lakukan adalah sebuah kegilaan yang benar-benar gila.85706Please respect copyright.PENANAGqnjEfKvd6
85706Please respect copyright.PENANApPekc7Jdzw
"Mas nakal!!" ungkapku menepuk pelan dadanya.85706Please respect copyright.PENANAIrQlz3z6aW
85706Please respect copyright.PENANAFsohGaUqU0
Aku tersipu malu. Mengalihkan pandanganku yang tak berani menatapnya lama-lama.85706Please respect copyright.PENANAStXcmEWomd
85706Please respect copyright.PENANAyxBVThaVXI
"Kamu yang agresif loh ya!" Balas Mang Dedi meledekku.85706Please respect copyright.PENANAbwsfBh54dc
85706Please respect copyright.PENANAnbgYf7X4PH
Akupun kembali tersenyum mendengar perkataannya. Kemudian, aku bangkit dari lesehan tersebut dan duduk membelakangi Mang Dedi.85706Please respect copyright.PENANAltWOCYTzIX
85706Please respect copyright.PENANAR23SnJjFJk
"Mau kemana??" Tanya Mang Dedi memegang tanganku.85706Please respect copyright.PENANAYAxzgI36P7
85706Please respect copyright.PENANA5Ub44A4f1H
"Pulang" balasku singkat.85706Please respect copyright.PENANAEqfTMYlbvf
85706Please respect copyright.PENANArFrrAzRyEo
Namun dari posisi belakang itu, Mang Dedi tiba-tiba memeluk tubuhku dengan kuat, "Jangan dulu" tahannya memelas.85706Please respect copyright.PENANAFFuwwH9yJ3
85706Please respect copyright.PENANA4W8YRaC5tW
"Lepasin Mas! nanti dilihat orang loh" protesku berusaha melepaskan diri.85706Please respect copyright.PENANAZ5iM0LmsVL
85706Please respect copyright.PENANArHxHPa2xwp
"Kalau begitu ayo tiduran lagi sayang!" Ajak Mang Dedi padaku.85706Please respect copyright.PENANADDiM0BqMae
85706Please respect copyright.PENANAos7uicKofI
Aku menggeleng menolaknya, "Sudah Mas! Nanti ketahuan sama orang ih" Ucapku.85706Please respect copyright.PENANAUgnHW9VjBN
85706Please respect copyright.PENANAtQuBQxM2JG
Untungnya, Mang Dedi pun tampak sadar dengan situasi yang sudah semakin siang tersebut dan sebentar lagi akan banyak kendaraan yang berlalu lalang.85706Please respect copyright.PENANA2Gcsbnbs02
85706Please respect copyright.PENANAFBuLiU576D
Tapi sebelum melepaskan pelukannya, Mang Dedi kembali memajukan wajahnya kearah wajahku. "CUPPPPPP" sebuah ciuman kembali mendarat di bibirku. Bahkan dia langsung melumatnya begitu saja.85706Please respect copyright.PENANASfo5FCYdWy
85706Please respect copyright.PENANAtYZrpkO3Qu
Akupun menggeliat memprotesnya dan mencoba melepaskan diri, tapi kali ini ciuman Mang Dedi itu sedikit lebih intens dari yang pertama dan terkesan sangat bernafsu.85706Please respect copyright.PENANAklU0FByZEO
85706Please respect copyright.PENANAAZOc5Om039
Tidak hanya melumat bibirku, lidah Mang Dedi pun mulai ikut masuk dan menggelitik setiap rongga mulutku. Aku bisa merasakan kelembutan dari lidah Pria penjual sayur itu bermain-main dalam mulutku. Bahkan terkadang ia berusaha melilit lidahku dan menarik-nariknya sehingga tak lama lidah kamipun bertautan dan saling bertukar air liur.85706Please respect copyright.PENANAH1gikHVJc8
85706Please respect copyright.PENANAFLKUEb44Jy
Untuk kesekian kalinya, akupun kembali berciuman dengan Mang Dedi tanpa ada lagi penolakan yang berarti. Bahkan untuk berhenti saja rasanya aku enggan karena pikiranku sudah tidak selaras dengan nafsu yang mengambil alih tubuhku.85706Please respect copyright.PENANAZ81JEzgWA0
85706Please respect copyright.PENANAiYCznDXKoj
Tapi disisi lain aku tau kalau semua ini sudah melewati batas kenormaan yang aku yakini. Ini salah dan Ini adalah dosa. Hanya saja, pembenaran demi pembenaran telah aku lakukan sejak pertama kali Mang Dedi menciumku. Sehingga tak ada lagi jalan balik yang dapat ku tempuh untuk kembali seperti semula.85706Please respect copyright.PENANAkgzThDui4r
85706Please respect copyright.PENANALgCoZ2b3pk
Tanpa sadar badanku kembali ditarik oleh Mang Dedi ke lesehan bambu yang ada disana sehingga mau tak mau aku jatuh memutar badanku dan berada dalam posisi miring saling peluk dan berhadap-hadapan.85706Please respect copyright.PENANAXLcurv53il
85706Please respect copyright.PENANApbRcnrPG7P
Aku tidak berkata apa-apa untuk memprotesnya, malah aku menutup mataku dan tersenyum menantikan cumbuannya kembali. Mang Dedipun tampak tak menyia-nyiakan waktunya dengan langsung memajukan wajahnya ke wajahku, dan bibir kami kembali berciuman dengan lembut dan mesra.85706Please respect copyright.PENANATu300NkxGx
85706Please respect copyright.PENANAVmhCSgV8KV
"cllpp... cllppp... cllpp..." Begitulah suara perpaduan bibir kami berdua yang terdengar basah dan begitu menggairahkan di telingaku.85706Please respect copyright.PENANAm9NiFjarJ0
85706Please respect copyright.PENANAak4wD9fC1x
Perlahan tapi pasti, nafsu birahi mulai mengambil alih dan semakin kuat menguasaiku. Harus kuakui, Mang Dedi sangat pandai memainkan ritme dalam kecupan-kecupannya sehingga aku terhanyut dalam kenikmatan. Bahkan dengan suamiku sekalipun, aku belum pernah merasakan rangsangan sehebat ini.85706Please respect copyright.PENANAr2paaizC1V
85706Please respect copyright.PENANA2uamdEeMSE
Akupun tidak tau kemana ombak birahi ini akan membawaku hanyut. Tapi yang pasti, perasaan dan hatiku lama-lama menjadi tenang meski tadinya aku sempat merasa gelisah karena keadaan dan tempat aku berada saat ini.85706Please respect copyright.PENANA6q62voIZz6
85706Please respect copyright.PENANAKRlX19D3sq
“Dek, Mas mau minta sesuatu boleh gak?” tanya Mang Dedi menghentikan ciumannya.85706Please respect copyright.PENANAi3vJnJ8rOj
85706Please respect copyright.PENANAsHWd6OVura
Aku mengangkat alisku, “Minta apa Mas?” tanyaku penasaran.85706Please respect copyright.PENANAnLeeeb3O30
85706Please respect copyright.PENANAzqR069xakM
“Ini sayang!” ucap Mang dedi tiba-tiba saja memindahkan tangannya dari pinggangku menuju ke bagian buah dadaku.85706Please respect copyright.PENANAAyplaLeoXR
85706Please respect copyright.PENANAJYaWbWTyF8
Aku betul-betul kaget dan terkejut. Tanganku secara reflek menahan tangan Mang Dedi, “Jangan Mas! Jangan disitu” ucapku meminta pengertiannya.85706Please respect copyright.PENANAu1hjarKzOi
85706Please respect copyright.PENANAb95w2abj3S
Mang Dedi kemudian benar-benar menjauhkan tangannya dari buah dadaku, Akan tetapi kedua tangannya yang kekar dan kuat itu kembali beranjak memeluk pinggang rampingku dengan erat dan memaksaku untuk semakin merapat.85706Please respect copyright.PENANArulK5LIRin
85706Please respect copyright.PENANAaAunD8wqWs
“Kenapa Sayang?? Apa aku gak berhak??” tanya Mang Dedi setengah berbisik dan memelas.85706Please respect copyright.PENANATwcQkQURRc
85706Please respect copyright.PENANA3YqtnpHmQM
Ada perasaan bersalah saat aku mendengar pertanyaan Mang Dedi tersebut. Dalam hati aku ikut bertanya kenapa aku melarangnya. Bukankah daritadi aku juga sudah mengikhlaskan bagian tubuhku yang lain untuk dinikmatinya. Lalu apa yang membuat ini menjadi berbeda??85706Please respect copyright.PENANAgSbqjlPcXu
85706Please respect copyright.PENANAEac8pnoalS
Entahlah. Rasanya aku masih ragu untuk memberikan raga dan hatiku untuknya. Karena akupun tau kalau aku tak akan pernah bisa melakukan hal tersebut. Sebab aku adalah wanita yang sudah mengikat janji suci bersama pria lain. Itu berarti, tak peduli seberapa inginnya aku menghamburkan diriku pada Mang Dedi, separuh dari apa yang aku dia inginkan saat ini tetaplah menjadi milik dari suamiku.85706Please respect copyright.PENANAqf80bjRHp9
85706Please respect copyright.PENANAHaXSZgNoD1
“Aku istri orang Mas!” ucapku memasang tembok pertahanan yang tinggi untuknya.85706Please respect copyright.PENANACwGwmwZXPJ
85706Please respect copyright.PENANA69ceyfdBeQ
Namun bukannya mundur, Mang Dedi malah tersenyum mendengar hal tersebut, “Apa bedanya Dek Liya?? aku dan kamu sama-sama menginginkan ini bukan??” Ucap Mang Dedi kembali menciumku.85706Please respect copyright.PENANAt4n7wEefnS
85706Please respect copyright.PENANA7zNjWu7mGd
Aku lagi-lagi terbawa, terbius oleh kata-kata dan perbuatan Mang Dedi yang semakin pandai memainkan emosi dan meruntuhkan pertahananku. Bahkan permainan tarik ulur yang dimainkannya ini telah sukses membuatku berpikir kalau tak ada lagi yang perlu aku sesali.85706Please respect copyright.PENANA8dCqgAmPe8
85706Please respect copyright.PENANAJsxUIJK9dD
Aku meraih tangan Mang Dedi yang tadi berada di pinggangku. Kuarahkan tangan tersebut tepat dibagian dada, seolah mengisyaratkan padanya bahwa aku telah memberikan izin untuk kepadanya untuk menyentuh gundukan gunung kembar milikku itu.85706Please respect copyright.PENANAntoq4UHtI9
85706Please respect copyright.PENANA9ISvhAKms5
Mang Dedi tersenyum, mengecupku pelan beberapa kali hingga dia mulai menggerakkan tangannya didadaku. Pelan dia menggenggam bongkahan daging mungil yang tak pernah disentuh oleh laki-laki lain selain suamiku itu. Bahkan tak sampai menggenggam, tangan Mang Dedi itupun memijat-mijat kedua buah dadaku dan meremas-remasnya bergantian.85706Please respect copyright.PENANAB5gUcBzq0H
85706Please respect copyright.PENANAWL97T9aiBP
“Masshh--” aku langsung menutup mulutku dengan tanganku sendiri. Hampir saja aku kelepasan dan mendesah akibat perbuatan Mang Dedi tersebut.85706Please respect copyright.PENANAFyTTM1EGqJ
85706Please respect copyright.PENANAjBiwWdugZb
Namun Mang Dedi tak mempedulikan, dia terus melancarkan aksi mesumnya pada tubuhku dengan terus bergerak nakal. Satu tangannya bahkan beralih ke area bokongku dan juga ikut meremasnya.85706Please respect copyright.PENANAfA7Ulzhx0p
85706Please respect copyright.PENANAqhpXABr8jb
“Ohh tuhan ini nikmat sekali” kataku dalam hati.85706Please respect copyright.PENANAysSHK3HUAx
85706Please respect copyright.PENANAZLrxli6R1g
Aku terbawa suasana, aku menikmati ini dan bahkan aku mulai agresif menyodorkan tubuhku agar dapat digerayangi oleh tangan kasar Mang Dedi. Dibawah sana, pangkal pahaku juga sudah terasa panas dan basah, seperti ada sesuatu mengalir keluar. Rasanya geli sekali, seolah-olah tingkat sesitifitasnya meningkat berkali-kali lipat.85706Please respect copyright.PENANAmxp844rWah
85706Please respect copyright.PENANAiURwj2VwIf
“Acccchhhhhh..” Tanpa disengaja, aku memekikkan desahan yang lumayan keras. Cukup keras hingga Mang Dedi terpaksa berhenti melancarkan aksinya.85706Please respect copyright.PENANAIr1SfTfUPc
85706Please respect copyright.PENANAgEkbgaNrLp
“Hmmm...Kamu basah sayang??” tanya Mang Dedi yang tanpa aba-aba menyentuh selangkanganku dari balik baju gamis yang aku gunakan.85706Please respect copyright.PENANA2A18WKnnj1
85706Please respect copyright.PENANApnltKklkRW
Aku terpekik kaget merasakannya. Tapi apa yang terjadi, badanku malah tak mau beranjak dan tanganku tak mau bergerak untuk mencegah tangan Mang Dedi. Malah rasanya semakin lama semakin nikmat saat Mang Dedipun mulai bergerak pelan mengelusnya.85706Please respect copyright.PENANAm4ScoOisIy
85706Please respect copyright.PENANAzhoJmAXvwv
“Gatell Masshh...” ucapku yang tanpa sadar menggesek balik bagian selangkanganku di tangannya.85706Please respect copyright.PENANAjMOHgFfQ80
85706Please respect copyright.PENANAODKWCGgesq
Tak cukup itu saja, rangsangan tangan Mang Dedi di selangkanganku tersebut dibarengi dengan sodokan-sodokan sebuah benda keras yang menyundul-nyundul pangkal pahaku. Nampaknya Mang Dedipun juga sudah mulai terangsang.85706Please respect copyright.PENANAHzVCPCBPAW
85706Please respect copyright.PENANAL7KcsDsKk9
Aku dapat merasakan napasnya mulai terengah-engah. Sementara aku sendiri semakin tidak kuat untuk menahan erangan meski aku sadar kalau saat ini kami masih berada di dalam pos ronda. Maka yang bisa aku lakukan hanyalah mendesis-desis untuk meredam kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku.85706Please respect copyright.PENANAUjFn8Tgip5
85706Please respect copyright.PENANANet4CDovRw
Saat aku terhanyut itulah tanpa kusadari tangan Mang Dedi sudah berhasil mengangkat setengah baju gamisku dan menyusup masuk kedalam celanaku yang longgar. Belum sempat aku bereaksi, tangan itu sudah dengan cekatan menyentuh permukaan vaginaku yang memang sudah basah sedari tadi.85706Please respect copyright.PENANALArnrbUZTZ
85706Please respect copyright.PENANAerkjvch9VA
“Banjir kamu Dek Liya” komentar Mang Dedi setelah ia berhasil mendaratkan tangannya di vaginaku.85706Please respect copyright.PENANAMzYIaaxeOV
85706Please respect copyright.PENANAy5UOeqx5aD
Reflek aku mengatupkan kedua pahaku sehingga tangan Mang Dedi malah terjepit kuat oleh keduanya. Tangan kasar yang terjepit di selangkanganku itupun malah langsung saja bergerak mengorek-orek kemaluaanku hingga rasa nikmat pun datang tak terhindarkan.85706Please respect copyright.PENANAUlrcrZDWSB
85706Please respect copyright.PENANACkdj9h49cV
Namun belum cukup aku dikagetkan dengan aksi Mang Dedi itu, tiba-tiba Hpku berbunyi. Berbunyi sangat keras hingga mampu membuat kesadaranku kembali. Aku langsung mendorong tubuh Mang Dedi dengan kuat dan segera bangkit duduk sambil merapikan pakaianku yang berantakan akibat perlakuan Mang Dedi.85706Please respect copyright.PENANAOuWjyrdPUX
85706Please respect copyright.PENANABvE5L6eAP3
Aku meraih smartphone milikku dari dompet dan segera mengangkat panggilan yang ternyata berasal dari suamiku, “Ha—hallo Bi!” angkatku terbata-bata.85706Please respect copyright.PENANAc16APboItm
85706Please respect copyright.PENANAfuYA5a10JW
“Assalamualikum Umi! Umi kok lama?” tanya Suamiku dibalik telfon.85706Please respect copyright.PENANA2VNPLTh0Uj
85706Please respect copyright.PENANApRDutKyM22
Aku berdehem membenarkan pita suaraku, “Waalaikumsalam Bi! Umi tadi ngobrol dulu sama Ibu-ibu komplek” jawabku berbohong. Sudahlah aku berbuat mesum dengan pria lain, sekarang aku malah ikut membohongi suamiku secara langsung.85706Please respect copyright.PENANAQQEfBBk9ie
85706Please respect copyright.PENANAg0it8jqdI1
“Buruan dong Mi! Abi udah laper banget nih” pinta suamiku.85706Please respect copyright.PENANA2TdaY4EHnn
85706Please respect copyright.PENANAFyVRWKTvPV
“Iya Bi! Ini udah mau jalan pulang kok” lagi-lagi aku berbohong.85706Please respect copyright.PENANAerkLaycyjB
85706Please respect copyright.PENANATbq1iyvJJm
Tak lama akhirnya telpon pun di tutup dan aku menghembuskan nafas lega yang begitu panjang. Beberapa menit aku hanya diam mengingat perbuatan gilaku yang benar-benar sudah jauh melampaui batasnya. Tapi dengan cepat aku kuasai diriku karena semuanya sudah kembali normal dan harus dihentikan sekarang juga.85706Please respect copyright.PENANAdapJNZGcgy
85706Please respect copyright.PENANAH9S2oVh38V
Aku masih belum bisa berkata apapun. Bahkan untuk membalik badan dan melihat Mang Dedi saja aku tak berani. Ingin rasanya cepat-cepat pergi dari sini. Malu, rasanya malu sekali sampai-sampai wajahku terasa begitu panas dan mungkin sekarang memerah seperti udang rebus.85706Please respect copyright.PENANAWXpnlAHcuV
85706Please respect copyright.PENANA0SB3ul3iaT
“Kayaknya aku harus pulang” ucapku memecah keheningan dintara kami.85706Please respect copyright.PENANAbZm1H8Nr9D
85706Please respect copyright.PENANAqJO8ys4n4W
Dari belakangku terdengar Mang Dedi ikut bangkit dari tidurnya, “Iya harus” balasnya singkat.85706Please respect copyright.PENANAZp8DMUh6vi
85706Please respect copyright.PENANAmS404LmFtg
Kemudian dengan kikuk aku memaksa diriku untuk berdiri walau masih tenggelam dalam rasa malu yang tak terkira. Rasa malu karena Mang Dedi sudah menangkap basah aku yang sedang terangsang begitu hebat. Rasa malu karena sudah memperlihatkan sisi liarku kepada laki-laki lain selain suamiku.85706Please respect copyright.PENANACpYOV570y5
85706Please respect copyright.PENANAGBjoekkjjp
“Aku mau sayur bayam dan ikan tongkolnya” Ucapku pada Mang Dedi.85706Please respect copyright.PENANAZcOUjnrfG7
85706Please respect copyright.PENANAlnozD4FCP9
“Ga sekalian sama terongnya?? Gede-gede loh” balas Mang Dedi melempar candaan.85706Please respect copyright.PENANA4nFe1zGjzw
85706Please respect copyright.PENANAij1jaJWALO
Namun sekuat hati aku menahan senyumku, “Ga lucu” balasku berpura-pura jutek padanya.85706Please respect copyright.PENANA3VrmOJU1kb
85706Please respect copyright.PENANA14bEyekwUa
Usai membeli semua barang belanjaan yang aku butuhkan dari Mang Dedi, aku pun kemudian berpamitan pulang kepadanya. Diakhir sebelum aku pergi, Mang Dedi sempat memberikan kecupan ringan pada bibirku serta meremas buah dadaku sebentar.85706Please respect copyright.PENANAaLGeOvhoi9
85706Please respect copyright.PENANApTRvSH6LMI
“Hati-hati ya sayang” ucapnya begitu manja padaku.85706Please respect copyright.PENANAHmjnNW7p0K
85706Please respect copyright.PENANAg5406DpR1i
Akupun hanya bisa mengulum senyum sambil beranjak pergi layaknya sepasang kekasih yang baru saja pulang sehabis berkencan. Hatiku senang sekaligus berbunga-bunga diperlakukan seperti seorang wanita spesial oleh tukang sayur langgananku itu.85706Please respect copyright.PENANAyGwu858nx6
85706Please respect copyright.PENANAUItqTl1WV1
“TING” sebuah pesan masuk ke dalam smartphoneku.85706Please respect copyright.PENANAtmM6TeJmPy
85706Please respect copyright.PENANAvaKywp8RXO
Aku segera membukanya dan melihat kalau pesan tersebut ternyata dari Mang Dedi, “Lain kali kamu harus beli terong yang ini!” tulisnya sambil mengirim foto penisnya yang tengah tegang berdiri.85706Please respect copyright.PENANAi7K4QNuorb
85706Please respect copyright.PENANAHlt9qIclgu
ASTAGFIRULLAH!!!85706Please respect copyright.PENANAXADfZMjIEk