
9.Hangatnya Birahi Erni
Aku sadar bahwa aku bukan Erni yang dahulu lagi. Bukan Erni yang lugu dan tidak mementingkan sex di atas segalanya lagi.
13292Please respect copyright.PENANAq6Fmf9sEUv
Ya, dahulu aku cuma menganggap sex sebagai kewajiban pasangan suami-istri belaka. Kalau suamiku menginginkannya, aku harus meladeninya. Karena sebagai seorang istri, aku wajib melayani hasrat birahi suamiku kapan pun ia menghendakinya. Kalau ia tidak menghendakinya, aku pun jarang memancing-mancing birahinya. Katakanlah aku seolah cuma seorang istri yang pasrah terhadap apa pun yang diinginkan oleh suamiku, sementara hasratku sendiri sering kutindas dengan menyibukkan diri pada usahaku (waktu masih punya toko dahulu).
13292Please respect copyright.PENANAjjT7saGyzy
13292Please respect copyright.PENANAt8tIF1DV6u
Tapi setelah suamiku memperkenalkan dunia sex yang berwarna-warni dan penuh variasi itu, sedikit demi sedikit diriku jadi berubah. Lalu aku merasa bahwa sex itu sesuatu yang teramat indah. Teramat hangat dan teramat nikmat.
13292Please respect copyright.PENANAuJsH1yzarF
13292Please respect copyright.PENANAFEiYriYOck
Karena itu aku selalu bersemangat tiap kali suamiku mengajak wife swap dengan teman-temannya. Bahkan ketika aku digangbang oleh teman-temannya, aku pun tidak menolaknya.
13292Please respect copyright.PENANATH7cmg6Gby
13292Please respect copyright.PENANAGJVfXsoQ9u
Semuanya itu sangat fantastis bagiku. Bahkan kalau aku mengingat setiap langkah seksual yang telah kualami itu, hasrat birahiku sering berdesir-desir dan sulit mengendalikannya. Karena itu, atas izin dari suamiku sendiri, aku meredakan hasrat itu dengan lelaki lain. Syarat dari suamiku cuma harus mencatat setiap langkahku jika terjadi hubungan seksual dengan lelaki lain.
13292Please respect copyright.PENANAU2DiCzeTS6
13292Please respect copyright.PENANAnpONOXy25M
Walaupun diberi keleluasaan untuk mendapatkan lelaki lain manakala aku tak kuasa lagi menahan hasratku, namun aku berusaha untuk mengendalikan diri. Karena keutuhan perkawinanku dengan Bang Yadi, adalah di atas segala-galanya. Dan meski sudah ada beberapa lelaki yang singgah dalam perjalanan hidupku, namun aku tau bahwa cintaku hanya untuk Bang Yadi seorang.
13292Please respect copyright.PENANAwcdxl99rYr
13292Please respect copyright.PENANAd04AdB7srY
Namun sampai kapan aku bisa bertahan dalam kendaliku sendiri ini? Bukankah makin lama suamiku makin jarang pulang? Bukankah kalau hasrat birahiku sedang menagih-nagih, aku sulit menguasai diri?
13292Please respect copyright.PENANAKukY64d4Sf
13292Please respect copyright.PENANAggGXdEQz9R
Aku bisa mengerti bahwa suamiku semakin sibuk dengan bisnis propertinya. Dan aku tahu bahwa kalau sedang mujur dalam bisnis propertinya, suamiku bisa mengeduk keuntungan ratusan juta rupiah. Bahkan ketika berhasil mencarikan buyer untuk sebuah hotel yang mau dijual oleh pemiliknya, suamiku mendapatkan keuntungan sampai milyaran rupiah.
13292Please respect copyright.PENANAhoP5bLu3lL
13292Please respect copyright.PENANAmyqmz1XkGW
Sebagai istrinya, aku senang sekali melihat sukses demi sukses yang diraih oleh suamiku itu. Tapi apakah suamiku demikian tenggelamnya dalam urusan bisnis, sehingga makin lama makin jarang pulang? Apakah ia tak punya waktu lagi untuk membahagiakan diriku?
13292Please respect copyright.PENANAoz8ZUx3PGX
13292Please respect copyright.PENANAIfvKO87puq
Tapi aku selalu positive thinking. Biarlah, anggap saja suamiku itu seorang pejabat tinggi, yang hanya sesekali bisa berkumpul dengan keluarganya. Atau anggap saja suamiku itu seorang artis yang sangat sibuk di lokasi-lokasi shooting, sehingga aku harus menerima kesepianku sebagai suatu pengorbanan.
13292Please respect copyright.PENANAt34AzuHp59
13292Please respect copyright.PENANAIW8ODghNgW
Lagian dari sisi materi, suamiku telah memberiku harta yang berlimpah ruah (menurut levelku). Dari sisi materi, aku tak merasa kekurangan lagi. Bahkan berlebih terus, sehingga saldo di bankku makin lama makin membesar dan meyakinkan.
13292Please respect copyright.PENANAyx5ORwQtgN
13292Please respect copyright.PENANAHJrk4q5bKw
Kekuranganku hanya satu : Bahwa hasrat birahiku sering menagih-nagih tanpa solusi.
13292Please respect copyright.PENANA6Nrjn1togy
13292Please respect copyright.PENANAhi0amfIDrQ
Terkadang aku bertanya di dalam hati, apakah aku harus mengajak salah seorang lelaki yang pernah menggauliku untuk meredakan gejolak ini?
13292Please respect copyright.PENANASW1LkQ56wW
13292Please respect copyright.PENANAVS5wbRkHRF
Tidak. Kalau pun aku terpaksa harus mendapatkan lelaki untuk hasrat birahi yang sering sulit mengendalikannya ini, aku harus mendapatkan lelaki baru. Bukan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku.
13292Please respect copyright.PENANA1K4clvFmkz
13292Please respect copyright.PENANAYTt7cWu8bR
Tapi siapa yang harus kupilih? Bukankah suamiku pernah menegurku setelah mengetahui skandalku dengan Jonathan, Rio dan Indra. Kata suamiku, “Jangan jadi pagar makan tanaman. Para penghuni wisma kos itu sumber rejeki kita. Jangan mereka diganggu dengan kebinalanmu. Kalau beritanya menyebar ke penghuni lain, mereka bisa antre untuk mendapatkanmu. Lalu urusan bisnisnya pasti kacau, gak jelas lagi hitungannya.”
13292Please respect copyright.PENANAYAiJpZqkyA
13292Please respect copyright.PENANAQKoY3LljBN
Tapi tahukah suamiku, bahwa kalau bayangan tentang sentuhan lelaki sedang merajalela, aku sering menggeliat-geliat sendiri di dalam kamarku sambil mengelus kemaluanku yang ingin dipuasi?
13292Please respect copyright.PENANAKC0OJIYORa
13292Please respect copyright.PENANASIL64Ani89
Lalu bagaimana dengan Victor, lelaki yang sudah berbulan-bulan menjadi teman chattingku itu?
13292Please respect copyright.PENANAkfhYSNQRzy
13292Please respect copyright.PENANAZ0kOzV9irm
Ya…di malam-malam kesepianku, aku jadi senang berkomunikasi dengan teman-temanku di situs gaul, yang lalu bergeser ke BBM. Salah seorang yang paling intens bbman denganku itu adalah Victor.
13292Please respect copyright.PENANASR2vAMKClF
13292Please respect copyright.PENANAX1CQVC6Vxy
Tapi aku sengaja menutupi identitasku yang sebenarnya. Aku mengaku bernama Rani (karena nama panjangku memang Maharani). Mengaku sudah punya suami tapi selalu ditugaskan jauh di luar Jawa. Tempat tinggalku pun kusamarkan, kusebut saja nama kota yang bukan kotaku. Pokoknya aku mengaku sebagai wanita yang kesepian dengan kehidupan yang serba pas-pasan.
13292Please respect copyright.PENANAU1T59jZA9Q
13292Please respect copyright.PENANAExDtzrhJwz
Aku sengaja menyamarkan semuanya itu, karena takut kalau teman chatku cuma ingin mengincar hartaku, seperti banyak yang pernah terjadi dalam hubungan yang berawal dari dunia maya.
13292Please respect copyright.PENANANZcFwwmvOf
13292Please respect copyright.PENANAH0HQvKML4s
Menurut pengakuannya, Victor juga punya istri. Tapi istrinya ada masalah pada kandungannya, sehingga setelah melahirkan anak pertamanya, istrinya harus disterilkan, karena berbahaya kalau sampai hamil lagi. Kata Victor di bbmnya, “Sejak istriku disterilkan, entah karena sugestif atau memang punya istriku jadi gak enak lagi. Pokoknya aku jadi gak nafsu lagi main sama dia. Kalaupun sesekali main, rasanya aku memaksakan sekali.”
13292Please respect copyright.PENANAwl5wT7sy1j
13292Please respect copyright.PENANAThu4Usy2AQ
Banyak lagi curhat Victor di bbm. Kesimpulannya, ia merasa kemaluan istrinya jadi sangat tidak enak. Sehingga ia malas bersetubuh dengan istrinya. Meski rumah tangganya tetap dipertahankan, hanya demi anaknya itu, katanya.
13292Please respect copyright.PENANAJHif1QPKci
13292Please respect copyright.PENANAGRpdyq19zi
Menurut pengakuannya pula, usia Victor kira-kira dua tahun lebih muda dariku. Sama-sama belum kepala tiga.
13292Please respect copyright.PENANAGlRReqdeRm
13292Please respect copyright.PENANAZm7HRmF8U0
Sebenarnya bbman dengan Victor sudah cukup jauh. Bahkan sering juga telepon-teleponan di malam hari, kecuali kalau suamiku sedang ada di rumah.
13292Please respect copyright.PENANAV8psDntLjY
13292Please respect copyright.PENANAht3aihYGu4
Aku juga sudah dikirimi beberapa foto Victor lewat bbm. Sebaliknya aku pun pernah mengirimkan foto-fotoku padanya.
13292Please respect copyright.PENANAst4iInuayo
13292Please respect copyright.PENANAq9rxbrvdY9
Aku mengaku belum pernah selingkuh dengan lelaki lain. Apalagi yang lebih dari itu. Maka ketika ia minta fotoku dalam keadaan telanjang, kutolak mentah-mentah. Tapi ia lalu mengirimkan foto-foto sekujur tubuhnya dalam keadaan telanjang bulat. Bahkan banyak juga ia mengirimkan foto penisnya dalam keadaan ngaceng. Membuatku merinding dan berdesir-desir dalam amukan birahiku sendiri.
13292Please respect copyright.PENANAmxJhprHL3m
13292Please respect copyright.PENANAC41m2RYWdU
Aku memang tetap jaim, tak mau mengirimkan foto telanjangku. Tapi tiap malam-malam kesepianku, aku suka menatap foto-foto penis Victor itu, sambil mengelus-elus kemaluanku sendiri, sambil membayangkan seandainya penis panjang gede itu dimainkan di dalam liang kemaluanku.
13292Please respect copyright.PENANAB6QuXAWgiv
13292Please respect copyright.PENANA2nk0vRjhwM
Sering aku digoda oleh hasrat birahiku sendiri seperti itu. Terkadang sampai tengah malam aku mengelus-elus kemaluanku di dalam kesendirianku. Dan esoknya pasti aku bangun terlambat.
13292Please respect copyright.PENANAuk1S5NWdXe
13292Please respect copyright.PENANANYDeXOczra
Lalu, apakah aku harus memutuskan untuk ketemuan dengan Victor seperti yang sering ditawarkannya? Entahlah. Aku jadi peragu gini. Karena Victor baru akrab di dunia maya, tapi belum bertemu di dalam dunia nyata.
13292Please respect copyright.PENANAN8mju1fYKL
13292Please respect copyright.PENANA5uMmbEqH5s
Dalam keadaan bimbang inilah tiba-tiba perhatianku tertuju kepada Billy, anak muda yang sudah tiga bulan bekerja sebagai kasir kantinku itu.
13292Please respect copyright.PENANAznnSVqJVZD
13292Please respect copyright.PENANAG0cN7Y8Wxa
Kenapa aku tidak memanfaatkan dia? Bukankah bentuk Billy tidak mengecewakan? Kenapa aku harus jauh-jauh memikirkan Victor yang belum jelas jujur atau tidaknya?
13292Please respect copyright.PENANA9I9ZgDg3eL
13292Please respect copyright.PENANApk6o94dB9E
Ya, sekarang ini aku tidak membutuhkan lelaki setampan Arjuna. Yang penting lelaki dan kejantanannya.
13292Please respect copyright.PENANAbiTqnXRCBm
13292Please respect copyright.PENANAI1KrPsI6UA
Billy baru berusia 24 tahun. Ijazahnya juga cuma D3. Tapi itu sudah cukup. Bahkan dalam keadaan segelisah ini, lelaki tamatan SD pun boleh lah. Yang penting jantan dan bisa meredakan hasrat birahiku yang menagih-nagih terus ini.
13292Please respect copyright.PENANAwXa5TDLwe3
13292Please respect copyright.PENANAsjmZtzkZi7
Maka malam itu…malam di mana gejolak birahiku sudah semakin memuncak ini, Billy menyetorkan uang pemasukan seharian tadi. Kuterima uang yang sudah dimasukkan ke kantong plastik itu, sambil berkata, “Jangan pulang dulu Bil. Ada yang mau diomongin. Di ruang tamu aja ngobrolnya yok.”
13292Please respect copyright.PENANAAoXmZiYw11
13292Please respect copyright.PENANA3VKjcm2MXn
“Baik Bu,” sahut Billy sopan. Lalu mengikuti langkahku menuju ruang tamu.
13292Please respect copyright.PENANA813Ej68QQ4
13292Please respect copyright.PENANAEFH89b1VOT
Billy duduk di sofa. Tetap dengan sikap sopan. Aku sengaja duduk di sampingnya. Ini pertama kalinya aku duduk disamping Billy.
13292Please respect copyright.PENANA5FzLLQ9xaZ
13292Please respect copyright.PENANAEyN2DSTsmf
Dan kutepuk lutut Billy perlahan, “Aku senang melihat ketelitian dan kerajinanmu selama berkerja di sini, Bil. Kamu sendiri gimana? Kerasan kerja di sini?”
13292Please respect copyright.PENANAhppOm4XJ5r
13292Please respect copyright.PENANAVEt5XOtUhO
“Kerasan Bu. Cuman…rumah saya jauh di luar kota. Jadi kalau mau berangkat kerja, harus subuh sekali perginya dari rumah. Jadi kalau sekali-sekali saya telat datang, mohon Ibu memakluminya,” sahut Billy sambil menunduk.
13292Please respect copyright.PENANAw82hnQkLaz
13292Please respect copyright.PENANAqICvmIp5jd
“Kamu masih tinggal sama orang tua kan?”
13292Please respect copyright.PENANAHVlYjOpJag
13292Please respect copyright.PENANA7GIIVwemzj
“Iya Bu.”
13292Please respect copyright.PENANAtJVPGwWEnj
13292Please respect copyright.PENANApwrkf0jwuy
“Terus…kalau kamu tinggal di sini, orangtuamu pasti ngijinin?”
13292Please respect copyright.PENANAiDT4swrtOg
13292Please respect copyright.PENANAIY4CaUu4vY
“Ohya…emang bisa saya tinggal di sini, Bu?”
13292Please respect copyright.PENANArtMc8JhX0y
13292Please respect copyright.PENANA10pkaZ07o0
“Bisa. Pegawai yang cewek-cewek itu juga kan pada tidur di sini. Tapi kamu kan cowok, jadi kamarmu tidak boleh di berdekatan dengan kamar-kamar pegawai wanita. AYo lihat kamarnya sekarang,” kataku sambil bangkit, lalu melangkah ke belakang. Billy pun mengikuti langkahku.
13292Please respect copyright.PENANABHB6wqegNo
13292Please respect copyright.PENANAx2w9uQFb2t
Kamar-kamar yang disediakan untuk pegawai wanita itu seperti bersatu dengan rumahku. Tapi sebenarnya mereka berada di luar batas rumahku. Karena kamar-kamar pegawai itu hanya menempel dindingnya ke dinding belakang rumahku. Tapi mereka tidak bisa sembarangan masuk ke dalam rumahku, karena di antara kamar-kamar mereka dengan rumahku, ada pintu besi yang selalu dikunci, kecuali kalau aku ingin memeriksa kamar-kamar pegawaiku itu.
13292Please respect copyright.PENANAqkKEEHvGlx
13292Please respect copyright.PENANApqYL5ReKnu
Dan aku akan menempatkan Billy pada kamar paling belakang, tapi berada di dalam lingkungan rumah pribadiku.
13292Please respect copyright.PENANAtjHsSvGaeV
13292Please respect copyright.PENANA8Ijt5I0VV2
Kamar itu tidak terlalu besar, tapi untuk bujangan seperti Billy cukup lah. Apalagi kamar itu dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet, bed dan furniture lainnya pun cukup bagus, bukan barang murahan seperti yang disediakan untuk pegawai wanita itu.
13292Please respect copyright.PENANAIBVbR4gl20
13292Please respect copyright.PENANAqDVLPOsHRV
“Bagaimana?” tanyaku, “Seneng kalau ditempatkan di kamar ini?”
13292Please respect copyright.PENANA1FEhbH14Ga
13292Please respect copyright.PENANAjgdYFpEi1D
Dengan sorot ceria Billy menyahut, “Wah…ini sih kamar yang benar-benar bagus, Bu. Tentu aja saya seneng kalau ditempatkan di sini. Tapi saya harus bayar berapa per bulannya Bu?”
13292Please respect copyright.PENANA68Qk0kkBAp
13292Please respect copyright.PENANAZORIzknwqS
Pasti ia membayangkan aku ingin mengambil keuntungan dari peminjaman kamar itu. Dan kalau diberi harga, tentu saja kamar itu harus disewa dengan nilai mahal. Karena selain fasilitasnya serba lengkap, kamar itu pun menghadap ke kolam renang.
13292Please respect copyright.PENANAT309BukTKR
13292Please respect copyright.PENANABeHW6jVrsk
“Gratis,” kataku, “Yang penting kamu harus menjaga kebersihannya.”
13292Please respect copyright.PENANAj5jrSpShU1
13292Please respect copyright.PENANAuW9QpiuZS7
Wajah Billy bersorot ceria, “Iya Bu…terimakasih. Ka…kapan saya bisa mulai tinggal di sini?”
13292Please respect copyright.PENANAfYUiC5SJpL
13292Please respect copyright.PENANAckILQvBcrY
“Sekarang juga bisa.”
13292Please respect copyright.PENANAVizRXCAXrh
13292Please respect copyright.PENANA1GW3O8s4Hl
“Iya Bu. Tapi saya harus bawa pakaian saya dulu, sekalian bilang juga kepada orang tua saya. Bagaimana kalau mulai besok Bu?”
13292Please respect copyright.PENANAFRvGTIwLLD
13292Please respect copyright.PENANAzdiGe6Dp7x
“Iya,” aku mengangguk sambil memperhatikan sosok Billy secara diam-diam. Kenapa tidak dari kemaren-kemaren aku perhatikan dia ya?
13292Please respect copyright.PENANAvH8ohIJcZV
13292Please respect copyright.PENANAv8AVTd1vTW
Sebenarnya aku sudah tak sabaran, ingin mendapatkan Billy pada malam itu juga. Tapi aku harus menindas gejolak ini, jangan sampai aku dianggap wanita murahan. Dan setelah Billy pulang, aku hanya bisa membayangkannya. Membayangkan digasak oleh lelaki belia itu. Tapi aku tidak mau bermasturbasi. Aku ingin murni dipuasi oleh seorang lelaki. Dan Billy sudah masuk ke dalam targetku. Tapi terburu-buru juga aku tak mau.
13292Please respect copyright.PENANAkWgDfyfKPa
13292Please respect copyright.PENANACkaqGSjOVi
Esok paginya, Billy datang sambil membawa sebuah koper besar. Aku langsung menjemputnya dan mengajaknya ke pintu kamar yang sudah disediakan untuknya itu. Di dalam kamar itu aku berkata setengah berbisik, “Nanti kalau cewek-cewek itu nanya, kenapa kamu ditempatkan di lingkungan rumah pribadiku, bilang aja kamu itu sebenarnya masih familiku. Supaya mereka gak ngiri.”
13292Please respect copyright.PENANARL01LWnfqA
13292Please respect copyright.PENANAFTLQEe4jGl
“Iya Bu,” sahutnya, “yang jelas, mulai hari ini saya gak usah nyiapin duit buat ongkos naik bus dan angkot.”
13292Please respect copyright.PENANAV41OersbaS
13292Please respect copyright.PENANAIgWRBZ44nS
“Iya. Makan juga kamu bebas di sini. Aku takkan membatasi soal makan kepada semua pegawaikukan?”
13292Please respect copyright.PENANAu4agwaxmov
13292Please respect copyright.PENANATgCcTNurT7
“Iya Bu. Ohya…lemari ini boleh dipakai untuk pakaian saya?”
13292Please respect copyright.PENANAAQaGesVvau
13292Please respect copyright.PENANAF8yKBYevOQ
“Semua peralatan yang ada di dalam kamar ini boleh kamu pakai, Bil.”
13292Please respect copyright.PENANAAf6hNUZurT
13292Please respect copyright.PENANAjBQY5V7Bep
“Iya, terimakasih Bu,” kata Billy pada saat aku melangkah ke pintu lagi, kemudian meninggalkannya di dalam kamar itu. Biarlah ia merasa nyaman dulu di dalam kamar itu, tak usah kuganggu dulu.
13292Please respect copyright.PENANAyqWnwIC2kA
13292Please respect copyright.PENANApBhTz8lgjb
Dan pada saat kantin mulai dibuka, Billy sudah nongkrong di depan cash register, sudah siap menunaikan tugasnya. Sementara dua pegawai wanitaku sedang menyapu dan mengepel lantai kantin.
13292Please respect copyright.PENANA1IpAmmFRur
13292Please respect copyright.PENANA089j9JN7YO
Beberapa menit kemudian kantin itu mulai ramai dikunjungi para penghuni kos yang ingin makan sarapan pagi.
13292Please respect copyright.PENANANllBb90U0e
13292Please respect copyright.PENANAUZ1kj7Z2qB
Sejak hari itu, Billy tak pernah telat masuk kerja lagi. Tentu saja, karena ia sudah tinggal di rumah pribadiku. Sehingga tak banyak waktu dan uang yang harus dibuang sia-sia lagi, tinggal melangkah dari kamarnya ke kantin, lalu siap bekerja.
13292Please respect copyright.PENANAHBp5yk7YoI
13292Please respect copyright.PENANAnBw99eVnGz
Sementara itu otakku berputar terus. Meski tujuanku simple sekali. Ingin dipuasi oleh anak muda yang usianya 5 tahun lebih muda dariku itu.
13292Please respect copyright.PENANAhuaLEHQZpv
13292Please respect copyright.PENANAdwOdbaGpx9
13292Please respect copyright.PENANASRrtKGmc7K
Sembilan hari kemudian, aku tak bisa lagi menahan gejolak birahiku ini. Diawali percakapan di depan meja kasir, ketika kantinku sudah sepi dan siap-siap untuk ditutup.
13292Please respect copyright.PENANAKTzCA05pY3
13292Please respect copyright.PENANAmKtuBAJ4Dp
Billy sedang menghitung uang yang baru dikeluarkan dari laci cash register. Sementara aku berdiri di depan meja kasir yang agak tinggi seperti meja bar itu.
13292Please respect copyright.PENANA9Q9joYpB6R
13292Please respect copyright.PENANA99lIlQEJvC
“Gimana setelah tinggal di sini? Sehabis kerja, bisa istirahat sepuasnya kan?” tanyaku perlahan, takut terdengar oleh pegawai wanita yang sedang mengangkut piring-piring kotor ke tempat cuci piring.
13292Please respect copyright.PENANAd10MFQukgX
13292Please respect copyright.PENANAUtosiydzXE
“Enak sekali Bu. Kalau di rumah malah suka digangguin adik-adik. Kadang harus bantu mereka ngerjain pe-ernya,” sahutnya.
13292Please respect copyright.PENANAh83tdMzD4Z
13292Please respect copyright.PENANA6P8AhYe1Mz
“Adikmu berapa orang?”
13292Please respect copyright.PENANAWUDrMUGBNn
13292Please respect copyright.PENANA6UgV64luK0
“Empat orang Bu. Cowok semua.”
13292Please respect copyright.PENANAouG42rZ8xz
13292Please respect copyright.PENANAAmhdKLHVVz
“Kamu anak sulung?”
13292Please respect copyright.PENANAjgSnFeFzn4
13292Please respect copyright.PENANAt8MxBaUDgy
“Iya Bu.”
13292Please respect copyright.PENANAdzGmZuU5rt
13292Please respect copyright.PENANAY4It09bxZp
“Tapi kalau di rumah banyak adik yang suka gangguin, di sini malah kesepian ya?”
13292Please respect copyright.PENANAcJ1mfsh28m
13292Please respect copyright.PENANA72VbIAKV8O
“Heheheee…iya Bu.”
13292Please respect copyright.PENANAqjocfwOFRB
13292Please respect copyright.PENANAXsib1OykVn
Aku menengok ke kanan kiriku, lalu berkata setengah berbisik, “Ya udah…nanti malam aku temenin ya…biar kamu jangan kesepian lagi.” Ucapan itu kususul dengan cubitan kecil di lengan Billy.
13292Please respect copyright.PENANAwrm19qBlNK
13292Please respect copyright.PENANA9rqZChDRgX
Billy terperangah. Menatapku sesaat. Lalu tersenyum-senyum.
13292Please respect copyright.PENANAM9zgIC9goq
13292Please respect copyright.PENANAwNW7Iw6muc
Dan kutinggalkan kantin, menuju ruang tamu. Duduk di sofa dan berpikir sebentar, lalu masuk ke dalam kamarku. Dan masuk ke kamar mandi, lalu mandi sebersih-bersihnya.
13292Please respect copyright.PENANApHsv9tvcuY
13292Please respect copyright.PENANAX9OiVV1LHb
Selesai mandi, kusemprotkan parfum ke setiap lekuk krusialku, lalu kuambil kimono putihku yang masih baru dari lemari pakaian di kamar mandi. Kukenakan celana dalam yang masih baru juga, lalu kukenakan kimono putih itu, tanpa mengenakan bra di baliknya.
13292Please respect copyright.PENANAihfLbUzaBP
13292Please respect copyright.PENANAxEpqVZVlpM
Sebenarnya tiap malam kalau mau tidur, aku tak pernah mengenakan bra. Bahkan terkadang celana dalam pun tak kukenakan.Tapi malam itu aku memang punya tujuan “khusus”, makanya sengaja tak kukenakan bra. Payudaraku yang masih terawat ini pun tak lepas dari semprotan parfum, supaya kesannya semakin indah nanti.
13292Please respect copyright.PENANA0dFL9rPKco
13292Please respect copyright.PENANAz4SARPWaBJ
Tak lama kemudian terdengar langkah Billy menuju kamarnya yang cuma terhalang tiga kamar ke arah belakang. Sesaat berikutnya, aku melangkah juga menuju pintu kamarnya. Kuketuk pintu kamarnya yang sudah tertutup itu.
13292Please respect copyright.PENANAauPilEdNpC
13292Please respect copyright.PENANAmmpMQ6Aare
Billy membuka pintu itu. Tadinya aku mau langsung menyergapnya. Tapi aku tak mau terlalu murahan. Aku ingin melewati suatu proses yang mengesankan.
13292Please respect copyright.PENANAdnDUurSRYf
13292Please respect copyright.PENANAknKANmzGq4
“Bil…temani aku ngobrol di depan yuk,” kataku.
13292Please respect copyright.PENANAPBX8rLurRL
13292Please respect copyright.PENANA3Vx8ha7Vg3
“Iya Bu…tapi boleh saya mandi dulu, Bu?”
13292Please respect copyright.PENANAzs6BwZaoRs
13292Please respect copyright.PENANAytirwH7Beb
Aku mengangguk sambil berkata, “Kutunggu di ruang tamu ya.”
13292Please respect copyright.PENANAdxy5UABA3B
13292Please respect copyright.PENANA6rFoqcL8lW
“Iya Bu.”
13292Please respect copyright.PENANArgDmQkSCJU
13292Please respect copyright.PENANAdy4KEIZNtU
Lalu aku melangkah ke depan. Kututupkan semua tirai di ruang tamu. Lalu kumatikan lampu gantung dan beberapa lampu yang terlalu terang cahayanya. Lalu kunyalakan lampu led kecil, sehingga ruang tamu itu jadi tampak remang-remang.
13292Please respect copyright.PENANAJ3Nz9D42Is
13292Please respect copyright.PENANA1kxGTb65dO
Lalu kuputar MP3 album Sixpence None The Richer, group favoritku sejak tahun 2002. Volumenya kecil saja, sehingga suaranya terdengar sayup-sayup di ruang tamu ini.
13292Please respect copyright.PENANA5NmEYhL5wu
13292Please respect copyright.PENANAJasp4w6siZ
Tak lama kemudian Billy muncul di ruang tamu yang cuma diterangi sinar remang-remang ini. Ia tampak ganteng, meski cuma mengenakan kaus oblong putih dan celana training biru muda begitu.
13292Please respect copyright.PENANAxYrDy6XJqd
13292Please respect copyright.PENANAKeCluDhqrm
“Sini duduknya Bil,” kataku sambil menepuk kain sofa di sebelah pahaku.
13292Please respect copyright.PENANACYl2X90xt9
13292Please respect copyright.PENANAuPlimOwCsx
Dengan ragu Billy duduk di samping kananku, tapi agak menepi ke pinggiran sofa. Tentu ia masih sungkan, meski tadi sudah dipancing dengan kata-kata di meja kasir.
13292Please respect copyright.PENANAI06Is18xob
13292Please respect copyright.PENANAwlSuo48j1s
“Sinilah duduknya, kayak mau digigit aja,” kataku sambil meraih pergelangan tangan Billy, supaya duduknya merapat padaku.
13292Please respect copyright.PENANAie9d2Jr3MI
13292Please respect copyright.PENANAAd7wULmybF
“Waktu belum kerja, kalau malam suka ke mana aja, Bil?” tanyaku sesaat kemudian.
13292Please respect copyright.PENANAWWhi8pQW63
13292Please respect copyright.PENANARZbLKcwRKa
“Paling juga bantu adik-adik bikin pe-er, Bu.”
13292Please respect copyright.PENANAlRosnrwE8S
13292Please respect copyright.PENANAaPqrSSjbBZ
“Emangnya kamu gak punya pacar?”
13292Please respect copyright.PENANAl1JvVLD8o5
13292Please respect copyright.PENANAytZCGG2SKs
“Sampe sekarang masih jomblo Bu.”
13292Please respect copyright.PENANAcXKCyaPuja
13292Please respect copyright.PENANAljiG3AGbMS
“Ah, masa? Aku gak percaya ah.”
13292Please respect copyright.PENANANTR2ICk5fH
13292Please respect copyright.PENANAc7Kom6sJnZ
“Betul Bu. Waktu masih di SMA pernah punya pacar. Tapi ya gitulah, cuma cinta monyet.”
13292Please respect copyright.PENANAgKeeJYnKSJ
13292Please respect copyright.PENANA622o7qOHw3
“Setelah kuliah punya pacar juga kan?”
13292Please respect copyright.PENANAE1UXfl3D1a
13292Please respect copyright.PENANA1B52O9GUTd
“Gak Bu. Saya kasihan sama orang tua, untuk biayai kuliah sampai de tiga juga habis-habisan. Kalau saya pacaran segala kan nyusahin Bu.”
13292Please respect copyright.PENANAjx785Yox8g
13292Please respect copyright.PENANAWtj9us4oIE
“Umurmu cuma lima tahun lebih muda dariku. Panggil mbak aja deh sama aku. Gak usah bu-buan.”
13292Please respect copyright.PENANACWXsHAKw7A
13292Please respect copyright.PENANAWheeaY9s4M
“Iya Bu…eh…Mbak…”
13292Please respect copyright.PENANAZ8fuMM9qyL
13292Please respect copyright.PENANAvbe36spIiS
“Waktu pacaran kamu ngapain aja sama pacarmu?”
13292Please respect copyright.PENANAZ5Ijq5KhKf
13292Please respect copyright.PENANAqrVqkqfWge
“Cuma ngobrol doang Mbak.”
13292Please respect copyright.PENANA1ry3PmX4Q2
13292Please respect copyright.PENANAtatsNm6z5U
“Ah…masa? Ciuman juga gak pernah?”
13292Please respect copyright.PENANA1Y4fXI8WIX
13292Please respect copyright.PENANA2a4EnaRLmQ
“Sering sih. Tapi ya sebatas mmm…pokoknya dari dada ke atas. Hehehee…”
13292Please respect copyright.PENANARPAYMc8V9a
13292Please respect copyright.PENANACGpCvZnxnu
“Dari perut ke bawah gak?”
13292Please respect copyright.PENANArclhuQJEsp
13292Please respect copyright.PENANA3a4AXZ7dp5
“Gak berani Mbak. Baru mau megang perut juga dia marah.”
13292Please respect copyright.PENANAURyPm4USSx
13292Please respect copyright.PENANAKeLdGAWBNl
“Aku minta jawaban yang sejujur-jujurnya ya. Kamu pernah berhubungan seks dengan wanita?” tanyaku sambil menatapnya dengan penuh selidik.
13292Please respect copyright.PENANACnlzwd8Tdl
13292Please respect copyright.PENANAnxrtfP1NJY
“Pernah, tapi bukan dengan pacar.”
13292Please respect copyright.PENANAwmseO1NVMr
13292Please respect copyright.PENANAnCT42RzdMj
“Bukan dengan pacar ?! Lantas sama siapa?”
13292Please respect copyright.PENANA1SUyBZXj21
13292Please respect copyright.PENANA60KeFPW8kw
“Sama dosen Mbak…hehehe….”
13292Please respect copyright.PENANA5kz7ZAktZO
13292Please respect copyright.PENANAbnH3vGRcxE
“Ohya?! Dosenmu pasti lebih tua darimu kan?”
13292Please respect copyright.PENANAc6K0bD71B2
13292Please respect copyright.PENANAru1dzWH7Pa
“Iya Mbak. Soalnya saya…saya suka sama wanita yang lebih tua.”
13292Please respect copyright.PENANAoMFLpe1QBm
13292Please respect copyright.PENANAOZgMyRHGGh
“Jadi, sama aku juga suka kan?” tanyaku sambil memegang tangannya. Dan meremasnya dengan lembut.
13292Please respect copyright.PENANAIo9USEAdhl
13292Please respect copyright.PENANADu4YlHnVRb
“Sama Mbak? Wah…saya gak berani…Mbak kan boss saya.”
13292Please respect copyright.PENANAB8PL4UY1gr
13292Please respect copyright.PENANAkscrecyFa8
“Santai aja Bil…kamu kan tau, suamiku jarang pulang. Mmm…aku ini sebenarnya istri yang kesepian Bil,” kataku sambil menarik tangan Billy ke balik kimono bagian dadaku.
13292Please respect copyright.PENANA6WlgsjdXS7
13292Please respect copyright.PENANA9ciHC748YJ
Billy tampak kaget, mungkin karena ia langsung menyentuh payudaraku yang no bra ini.
13292Please respect copyright.PENANAWYEDAYvwuK
13292Please respect copyright.PENANAG4xj6r1fUR
Terdengar lagu Kiss Me berkumandang perlahan. Membuat perasaanku jadi semakin romantis.
13292Please respect copyright.PENANAEyFPnZZgOZ
13292Please respect copyright.PENANAAUQBICkOOu
“Remas deh…tapi jangan terlalu keras ya,” kataku setengah berbisik.
13292Please respect copyright.PENANAkkhfoqAWLG
13292Please respect copyright.PENANAaYagU2F6z0
“I…iya Mbak…” Billy mulai melakukan apa yang kuminta. Tangan kanannya meremas payudaraku dengan lembut.
13292Please respect copyright.PENANAzoY9ODLzja
13292Please respect copyright.PENANAB9ImPWp8pV
Remasan Billy membuatku horny. Maka tanpa ragu-ragu lagi kulingkarkan lenganku di lehernya, lalu kuciumi bibirnya, sehingga ia terasa gelagapan pada mulanya, tapi lama kelamaan ia mulai membalas lumatanku, sementara belahan kimonoku semakin terbuka lebar, sehingga sepasang payudaraku pun tersembul sepenuhnya.
13292Please respect copyright.PENANAN06UQjTlql
13292Please respect copyright.PENANANohqQ8xKx2
Tanpa buang-buang waktu lagi, kulepaskan kimonoku sekalian. Sehingga aku tinggal mengenakan celana dalam saja.
13292Please respect copyright.PENANAADAkIjnD4G
13292Please respect copyright.PENANAy2RShoTrFk
Billy semakin gelagapan kelihatannya. Tapi kutarik lagi tangan kanannya, dan menempelkan telapak tangan itu di payudaraku. Sementara tangan kirinya kutarik, lalu diselinapkan ke balik lingkaran karet celana dalamku, kumasukkan terus tangan itu sampai menyentuh kemaluanku.
13292Please respect copyright.PENANAK0jx21Iw8V
13292Please respect copyright.PENANANkUyYf9R0X
“Ooo…ooo…oooh…Mbak….” cetus Billy tersendat-sendat, mungkin karena sudah bergelut dengan nafsunya.
13292Please respect copyright.PENANAFpezHGqqQ9
13292Please respect copyright.PENANATSbzWXFqP5
“Mainkanlah…aku seneng kok….”
13292Please respect copyright.PENANAC2poJOqBWV
13292Please respect copyright.PENANADCmsHGN9Iz
“Bo…boleh celana dalamnya dilepaskan Mbak? Takut robek…”
13292Please respect copyright.PENANAi53LwbMW2g
13292Please respect copyright.PENANAhrvGDUZTC3
“Iya lepaskanlah,” sahutku sambil menelentang di atas sofa.
13292Please respect copyright.PENANA6bXUP3C5tI
13292Please respect copyright.PENANA7y4cly47kt
Dengan hati-hati Billy menurunkan celana dalamku sampai terlepas di kakiku.
13292Please respect copyright.PENANAivcHT94m4L
13292Please respect copyright.PENANAQ5z89VMP5V
Tangannya tampak gemetaran waktu mau menyentuh kemaluanku yang tak tertutup apa-apa lagi ini. Kucairkan keraguannya itu dengan menarik tangannya sampai menyentuh kemaluanku. “Jangan takut-takut…sentuhlah semaumu…jilatin juga boleh…”
13292Please respect copyright.PENANAOeFhIwnwc4
13292Please respect copyright.PENANAEcLDLmzc7L
“Iya…iya…” Billy mengangguk-angguk dengan sorot bersemangat. Tentu saja. Masa sih dia gak tergiur oleh kemulusan tubuhku dan kemolekan kemaluanku yang selalu kurawat dan kusterilkan dari hal-hal yang kurang aman dan nyaman?
13292Please respect copyright.PENANA163cUZmsAD
13292Please respect copyright.PENANAxN0tLEVKJZ
“Tapi nanti dulu…jangan curang dong, kamu juga harus telanjang” kataku sambil bangkit dan menarik celana training sekaligus celana dalam Billy sampai terlepas dari kakinya. Dan wow…kupegang batang kemaluan Billy yang ternyata sudah tegang sekali, sampai mengacung ke atas. Lumayan gede, meski tidak segede penis suamiku, tapi panjang sekali. Kalau dibandingkan dengan penis suamiku, pasti penis Billy ini lebih panjang…!
13292Please respect copyright.PENANAfASTWluK0Y
13292Please respect copyright.PENANAUUhiuLBbAh
Hasrat birahi semakin menguasai diriku. Tapi setelah melepaskan kaus oblong Billy, aku menelentang kembali, sambil merenggangkan kedua belah kakiku.
13292Please respect copyright.PENANAG79hcXKqDp
13292Please respect copyright.PENANApSiSDILJwk
Sofa yang sandarannya bisa direbahkan sehingga berbentuk bed yang cukup lebar, membuatku leluasa untuk melakukan apa pun bersama Billy.
13292Please respect copyright.PENANAHRmoiyJvbV
13292Please respect copyright.PENANAnfHNSTQhJm
Sebenarnya nafsuku sudah memuncak dan membuatku sulit mengendalikan diri. Tapi kubiarkan dulu Billy menciumi kemaluanku dengan lahapnya. Lalu lidahnya pun mulai terjulur dan jilatan-jilatan liarnya mulai kurasakan….jilatan yang membuatku terpejam-pejam dalam arus nikmat yang makin lama makin menjadi-jadi.
13292Please respect copyright.PENANAjCH8DKyFs7
13292Please respect copyright.PENANALVSKI2QsVa
Dan di balik rasa nikmat ini terselip rasa sayang padanya. Karena ia sedang membuang rasa jijiknya dengan menjilati bagian yang terpeka di tubuhku ini. Maka ketika aku semakin merasa syur, kubelai rambut Billy dengan lembut, sebagai rasa sayang dan tanda terima kasih yang tak terucapkan
13292Please respect copyright.PENANALiZbmUzIuQ
13292Please respect copyright.PENANAY2DBxPhYnA
Tapi di dalam kemaluanku ini sudah ada kedutan-kedutan…pertanda hasratku sudah tak terbendung lagi. Dan memang terasa liang kemaluanku sudah basah. Maka kutarik kepala Billy agar merayap ke atas tubuhku sambil berkata. “Udah Bil…masukin aja punyamu….”
13292Please respect copyright.PENANAW09WvBzVxe
13292Please respect copyright.PENANAKB3IAINHgT
“I…iya Mbak.”
13292Please respect copyright.PENANAPiztmATSL5
13292Please respect copyright.PENANA9IOcVPN1v1
Lalu Billy meletakkan batang kemaluannya pada posisi yang tepat, disusul dengan tekanannya yang agak kuat, sehingga batang kemaluan Billy mulai melesak masuk ke dalam liang kewanitaanku,.
13292Please respect copyright.PENANAh0hR1FF0v5
13292Please respect copyright.PENANARDnoY61LQl
Duuuuh…pas aku sedang menginginkannya, kini aku mendapatkannya….bukan main nikmatnya. Baru dimasuki penis Billy aja sudah terasa srrrrrrr….nikmat sekali. Apalagi setelah ia menggerak-gerakkannya, maju mundur di dalam liang senggamaku, o my God….enak banget !
13292Please respect copyright.PENANAqpVE1fQ8Qq
13292Please respect copyright.PENANAdO0g9zUHI5
Maka tanpa sungkan-sungkan lagi kupeluk leher Billy dan kuciumi bibirnya sambil mulai menggoyang-goyangkan pinggulku dengan ayunan yang sudah terlatih, sehingga Billy mengentotku dengan mata terpejam-pejam, pasti karena saking enaknya goyangan pinggulku ini.
13292Please respect copyright.PENANABWDL136oPd
13292Please respect copyright.PENANAiHAKCNDxUY
“Duuuh Billy…ini enak banget, sayang….” cetusku seolah terlontar begitu saja. Ini pertama kalinya aku memanggil sayang kepadanya.
13292Please respect copyright.PENANAYwobUQ1rxd
13292Please respect copyright.PENANArJmtbRvrFw
“Punya Mbak juga ee…enak sekali, Mbaaak…” sahut Billy tanpa menghentikan entotannya.
13292Please respect copyright.PENANAajP25nqYdT
13292Please respect copyright.PENANAahRUkJL8iu
Makin lama entotan Billy terasa makin nikmat …makin nikmat dan makin nikmat saja rasanya. Sehingga aku seolah baru sekali ini merasakan nikmatnya disetubuhi pria. Maklum, sudah cukup lama aku tidak digauli oleh pria.
13292Please respect copyright.PENANA9jZbuZA4zW
13292Please respect copyright.PENANAA0YypPbkWn
Billy pun melengkapi kenikmatanku dengan ciuman-ciuman hangatnya di bibirku, di leherku yang mulai keringatan dan di pentil payudaraku. Sedangkan penisnya yang begitu panjang, mampu “menggedor-gedor” dasar liang senggamaku. Justru inilah yang membuatku nikmat sekali.
13292Please respect copyright.PENANAZHVekyZzvX
13292Please respect copyright.PENANAJV4KHinK76
Tapi saking lamanya aku tidak merasakan nikmatnya bersetubuh, maka belasan menit kemudian aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku (orgasme). Maka dengan sangat binal kuayun pinggulku, dengan maksud agar kelentitku sering bergesekan dengan penis Billy. “Billy…aku…aku mau lepas Bil…..iya…iyaaa….percepat entotannya sayang…iya…iyaaaa…….ooooooh….” cetusku berlontaran begitu saja dari mulutku.
13292Please respect copyright.PENANAQ9SUxBlM3c
13292Please respect copyright.PENANA6XCwzni2ts
Billy pun memenuhi keinginanku. Ia mempercepat entotannya…batang kemaluannya maju-mundur-maju-mundur-maju-mundur……sementara goyangan pinggulku yang menghentak-hentak berhasil membuat gesekan kelentitku dengan penis Billy…sehingga akhirnya tubuhku menggeliat…lalu mengejang….berkelojot dan terkulai dalam kepuasan. Terasa liang senggamaku mengejut-ngejut sendiri, sementara Billy tetap ganas mengentotku.
13292Please respect copyright.PENANAMXLWJKggCz
13292Please respect copyright.PENANAqjKrEi7pbt
Ooooh…luar biasa nikmatnya.
13292Please respect copyright.PENANAjdv0b6Dav0
13292Please respect copyright.PENANAn5VqVjnrLS
Kutahan pantat Billy sambil berkata, “Stop dulu….duuuh…ini enak sekali, Bil…”
13292Please respect copyright.PENANAGMOIsDrt8k
13292Please respect copyright.PENANAFzQmUrRJf5
Billy pun menghentikan dulu entotannya. Membiarkan batang kemaluannya tertanam di dalam liang senggamaku.
13292Please respect copyright.PENANACHO8wVK8B7
13292Please respect copyright.PENANAQGBnwLyS1n
“Mbak…bagaimana kalau nanti saya ketagihan? Soalnya ini enak sekali Mbak…” ucap Billy setgengah berbisik.
13292Please respect copyright.PENANA1CIjtL3vQK
13292Please respect copyright.PENANA6WpUKHGayG
“Santai aja Bil…kapan pun kamu mau, tinggal ngomong aja…mau sepuluh kali dalam semalam juga aku kasih….yang penting kamu kerasan tinggal di sini dan bekerja sebaik mungkin ya.”
13292Please respect copyright.PENANAYrm0imh7vd
13292Please respect copyright.PENANAYnR54nkxFy
“Iya Mbak…saya janji soal itu sih…”
13292Please respect copyright.PENANAqgk387efdJ
13292Please respect copyright.PENANAN4iBBvMiZp
“Tapi ingat Bil…semua ini rahasia kita berdua saja. Jangan sampai ada yang tau…”
13292Please respect copyright.PENANANKIXUyXt7q
13292Please respect copyright.PENANAF7XYtgvZnn
“Iya Mbak, saya janji juga soal itu…saya akan merahasiakannya.”
13292Please respect copyright.PENANA381k1kKU4o
13292Please respect copyright.PENANARDr6V0zR2c
“Jadi di depan orang lain, sikap kita harus biasa-biasa saja, seperti kemaren-kemaren. Jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan.”
13292Please respect copyright.PENANAacUnCbDwXb
13292Please respect copyright.PENANAKKkjdbY7GB
“I…iya Mbak….”
13292Please respect copyright.PENANADxU3LUnfMn
13292Please respect copyright.PENANAqNHUJvRXfO
“Ayo…sekarang entot lagi seperti tadi, Bil…”
13292Please respect copyright.PENANAURZKV7ZztC
13292Please respect copyright.PENANAYMk11g0Ipd
Billy mengangguk perlahan. Lalu mulai menggerakkan batang kemaluannya kembali, bermaju-mundur dalam liang senggamaku yang sudah basah ini.
13292Please respect copyright.PENANAtRjY0ZQzdr
13292Please respect copyright.PENANAsMJ3MU7yap
Aku mulai dimanjakan oleh keindahan dan kenikmatan birahi lagi. Kenikmatan yang membuatku menggeliat, merintih dan mendesah.
13292Please respect copyright.PENANApbhbDl2LmO
13292Please respect copyright.PENANAcsDPED3dvD
Dak-duk-dak-duk….puncak penis Billy kembali menonjok-nonjok dasar liang senggamaku lagi. Inilah keistimewaan penis panjang, yang mampu terus-terusan menyundul dasar liang senggamaku. Hal seperti ini tak mungkin kurasakan kalau dientot oleh penis yang panjangnya biasa-biasa saja.
13292Please respect copyright.PENANAfwnloFhhNE
13292Please respect copyright.PENANAKgvoGcQie8
“Bil…nanti kita barengin ya…biar nikmaaat….” bisikku pada suatu saat.
13292Please respect copyright.PENANAwql5Scw0TH
13292Please respect copyright.PENANAES2bSYaW4d
“I…iyaaa..aa..Mbak….” sahut Billy terengah-engah
13292Please respect copyright.PENANAgOcit3nF2Y
13292Please respect copyright.PENANAlcaXUMf3k4
“Mau ganti posisi?” tanyaku sambil menciumi pipi Billy yang sudah berkeringat.
13292Please respect copyright.PENANA1EgUCvpkCk
13292Please respect copyright.PENANA4JDQwfqD4R
“Nggak usah Mbak….ini lagi enak-enaknya…” sahut Billy disusul dengan pagutan mesranya, yang lalu berubah menjadi lumatan, yang kubalas dengan lumatan pula. Sementara salah satu tangannya asyik meremas-remas payudaraku.
13292Please respect copyright.PENANA69qDZm1f2o
13292Please respect copyright.PENANA17a0Iwbrui
Oh, ini indah sekali. Bersetubuh sambil berciuman demikian lamanya, membuat desir-desir birahiku seolah arus yang menjalar ke mana-mana.
13292Please respect copyright.PENANAvX4a622JtP
13292Please respect copyright.PENANAlWEBzYqLfX
Setelah cukup lama merasakan nikmatnya disetubuhi oleh Billy, akhirnya aku merasa akan mencapai orgasme yang kedua. Maka sambil meremas-remas rambut Billy, aku berkata setengah berbisik, “Bil…aku mau lepas lagi…ayo barengin Bil…”
13292Please respect copyright.PENANA23x0Ym20JG
13292Please respect copyright.PENANASohuSpCyFA
“Boleh lepasin…di… di dalam Mbak?” cetusnya tersengal.
13292Please respect copyright.PENANAyCMHcDIbhA
13292Please respect copyright.PENANAYgsmqSUkkh
“Iya…di dalam aja…..oooh…Billy…aku sayang kamu…Billy…aku sayang kamu, Billy….sayaaaang…” celotehku berlontaran begitu saja ketika puncak kenikmatanku makin dekat…makin dekat dan makin dekat…!
13292Please respect copyright.PENANAJMbqymrgt6
13292Please respect copyright.PENANAe52lefIBsi
Untunglah Billy langsung mengerti apa yang kuinginkan. Ketika aku berkelojotan di puncak kenikmatanku, lalu mengejang tegang…Billy pun sudah tiba di puncak kenikmatannya. Billy mendorong batang kemaluannya sedalam-dalamnya, sampai terasa mendesak dasar liang kemaluanku…oooh…ini indah sekali…bahwa ketika liang senggamaku berkedut-kedut nikmat, moncong penis Billy pun menembak-nembakkan cairan kental hangatnya….betapa indahnya semua ini…!
13292Please respect copyright.PENANAW6aCWQXk9j
13292Please respect copyright.PENANAg5IovqH6G5
Emwuaaaah…emwuaaah…emwuaaah…kuciumi bibir Billy sebagai tanda terima kasihku. Karena sekian lamanya aku mendambakan gumulan dan entotan lelaki, kini tercapai sudah. Bahkan Billy akan kuanggap sebagai “tabunganku”. Tabungan yang sewaktu-waktu boleh kuminta dan kupakai.
13292Please respect copyright.PENANA5dToWoncEq
13292Please respect copyright.PENANAjcnCwacp3g
“Mbak…luar biasa sekali rasanya….terimakasih Mbak….saya puas sekali,” kata Billy setelah duduk di sampingku, dalam keadaan masih sama-sama telanjang bulat.
13292Please respect copyright.PENANAldOOI19VMR
13292Please respect copyright.PENANAchME9P2Eor
Dengan lembut kubelai rambut anak muda itu sambil berkata, “Aku tak mau jadi orang munafik. Kita saling membutuhkan, Bil…”
13292Please respect copyright.PENANAodAXAc1eo4
13292Please respect copyright.PENANA0SVHruf6NM
“Kalau saya kepengen…Mbak akan tetap ngasih?” tanya Billy sambil mencioumi puting payudaraku.
13292Please respect copyright.PENANA1JchGvCjUP
13292Please respect copyright.PENANAAEyAe5tmRM
“Iya,” aku mengangguk, “Sebaliknya, kalau aku lagi kepengen, kamu harus siap ya.”
13292Please respect copyright.PENANAE7tTKy0x6h
13292Please respect copyright.PENANAEqekCfl7du
“Siap Mbak. Saya akan selalu siap.”
13292Please respect copyright.PENANADeOG6UuN8U
13292Please respect copyright.PENANAFc6QLLmisd
Aku bangkit sambil meraih pergelangan tangan Billy, “Temani aku mandi yok…”
13292Please respect copyright.PENANA6tCyGCLp7h
13292Please respect copyright.PENANAWwlHkvI086
Billy mengiyakan sambil mengikuti langkahku ke dalam kamarku, lalu bersama-sama masuk ke kamar mandi pribadiku.
13292Please respect copyright.PENANApeWeFRKPXY
13292Please respect copyright.PENANAlQnJHKiT6E
Di kamar mandi, kurengkuh leher Billy seraya berkata, “Billy…kita sudah saling memiliki. Apakah kamu merasakan hal itu?”
13292Please respect copyright.PENANACJNAHoUEMJ
13292Please respect copyright.PENANAzRBz6Hp7qt
“Iya Mbak,” sahut Billy yang disusul dengan ciuman hangatnya di bibirku. Dan lanjutnya, “Saya gak nyangka akan mendapat kesempatan yang sangat istimewa ini…”
13292Please respect copyright.PENANAgii2xpfGt2
13292Please respect copyright.PENANAHraAKSS68N
Berpelukan sambil berdiri dalam keadaan sama-sama telanjang begini, membuat sepasang payudaraku bertempelan dengan dada Billy. Dan kemaluan kami pun saling berentuhan.
13292Please respect copyright.PENANAoQNNi53bND
13292Please respect copyright.PENANAVqWh462iAE
Dan gilanya, hasrat birahiku jadi bangkit lagi. Tapi aku tahu bahwa penis Billy masih terkulai lemah, karena baru melepaskan spermanya beberapa menit yang lalu.
13292Please respect copyright.PENANASAqWwiAVXJ
13292Please respect copyright.PENANAal7doxBSLD
“Billy sayang….maukah kamu menyabuni tubuhku dari kaki sampai kepala?” tanyaku sambil melepaskan pelukanku.
13292Please respect copyright.PENANAaznaQxQNDK
13292Please respect copyright.PENANAPjnEBzGVTV
“Mau Mbak…” Billy mengangguk, Jangankan menyabuni…disuruh menjilati Mbak dari kaki sampai kepala juga saya mau…”
13292Please respect copyright.PENANAKpPp2KJBJs
13292Please respect copyright.PENANAsvfkw7jSkV
“Hihihi…ntar kalau mandi kucing sih harus di atas tempat tidur,” sahutku sambil mencubit perut Billy, “Sekarang sih sabuni aja dulu dari kaki sampai kepala. Oke?”
13292Please respect copyright.PENANATkWTcL0Whg
13292Please respect copyright.PENANAzjIQfJXd1B
Billy mengangguk dan mulai melaksanakan keinginanku.
13292Please respect copyright.PENANA3Bbe7hpY1k
13292Please respect copyright.PENANAe0zNSiH9to
Sambil berjongkok Billy mulai menyabuni telapak kakiku, demikian telitinya ia menyabuniku, sampai ke sela-sela jari kakiku pun disabuninya. Lalu merayap ke sepasang betisku, juga disabuninya dengan cermat. Naik lagi ke pahaku, sampai ke pangkalnya disabuni, disusul dengan semburan air hangat dari shower.
13292Please respect copyright.PENANAACJE5fCUrp
13292Please respect copyright.PENANAYsGQFYt4SR
“Memekku juga dong sabuni…sampai ke lubangnya…” kataku sambil menepuk kemaluanku.
13292Please respect copyright.PENANAxexThFzNxD
13292Please respect copyright.PENANAn1fDdgzXwD
Sambil berdiri membungkuk Billy menyabuni kemaluanku, sampai ke lubangnya juga dilumuri sabun cair, lalu disemprot dengan air hangat.
13292Please respect copyright.PENANADZkWpIyKTU
13292Please respect copyright.PENANA9B9djGXogK
Pada saat itulah aku bisa menangkap batang kemaluan Billy. Yang ternyata sudah ngaceng lagi !
13292Please respect copyright.PENANAV6ViYInuvr
13292Please respect copyright.PENANAZNTunmyoFh
“Aku mau nyabuni tititmu aja,” bisikku sambil menuangkan sabun cair ke penis Billy, lalu meremas batang kemaluan yang telah berhasil memuasiku itu.
13292Please respect copyright.PENANABLQgenaF3Q
13292Please respect copyright.PENANA3tyfzuPe4w
Namun genggamanku yang kugerak-gerakkan maju mundur, membuat penis Billy tambah keras.
13292Please respect copyright.PENANAOEve0dynVw
13292Please respect copyright.PENANA7SOM4z639G
Aku pun cepat membelakangi Billy, jadi membungkuk dengan kepala berada di atas washtafel, sementara kedua tanganku dipakai untuk menahan di bak washtafelku.
13292Please respect copyright.PENANApaHn3LS4Ev
13292Please respect copyright.PENANAkWsZZPdpdy
“Kontolmu udah ngaceng lagi tuh,” kataku, “Ayo masukin lagi dari belakang Bil.”
13292Please respect copyright.PENANAvHjPT3kNkL
13292Please respect copyright.PENANAagzeYeSnKc
“Iya Mbak,” sahut Billy sambil meraba-raba pantatku, lalu menemukan celah kemaluanku dan terasa didesak oleh moncong penisnya….blesss….mudah saja masuknya karena licinnya air sabun.
13292Please respect copyright.PENANAQszvkvjRft
13292Please respect copyright.PENANAmphP7fbOs4
“Nyabuninya belum selesai…dari perut ke atas kan belum Mbak.”
13292Please respect copyright.PENANArBtViByJdx
13292Please respect copyright.PENANA6cR52z0eVo
“Biarin…nanti aja setelah kamu ngecrot. Ayo entot lagi…jangan direndem terus…”
13292Please respect copyright.PENANAMAYXOv3HFk
13292Please respect copyright.PENANALuW5vcWqgH
Lalu penis Billy terasa menyodok-nyodok lagi, membuat mekanisme syarafku berdenyut-denyut nikmat…berdesir-desir dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. O, tak kusangka Billy pun mampu membuatku begini nikmatnya, sehingga mulutku tak terkendalikan lagi, berceloteh terus secara spontan, “Iya…Billy…iya…entot terus, Sayaaang….jangan berhenti…entot terus…dudududuuuuh…enak banget, Billy…sayangku…ooooh…Billly sayangku….”
13292Please respect copyright.PENANA1Asjyb8cKg
13292Please respect copyright.PENANAxRdoXk2Zmi
Kedua tangan Billy tak lagi memegang buah pantatku, melainkan merayap ke arah kemaluanku. Lalu seperti mencari-cari….oooh…rupanya ia ingin mengelus-elus kelentitku. Sungguh tak kuduga, Billy demikian pandainya membuatku semakin melejit-lejit dalam nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
13292Please respect copyright.PENANAqVieLv2JD4
13292Please respect copyright.PENANALCWuoo9H1P
Belakangan aku tahu bahwa ia sering membaca dan mempelajari buku ilmu seks, lalu mempraktekkannya padaku.
13292Please respect copyright.PENANAGecgtSsYnJ
13292Please respect copyright.PENANAnt4iZJggmX
Cukup lama Billy mengentotku dari belakang. Setelah aku dua kali orgasme, barulah ia ngecrot. Air maninya sampai membludak dan meleleh ke pahaku.
13292Please respect copyright.PENANAItYO3tEomj
13292Please respect copyright.PENANAc1HS7UX6jq
Dan is tetap menunaikan “tugasnya”. Setelah mencabut batang kemaluannya yang sudah terkulai, ia menyabuni sekujur tubuhku, dari kepala sampai kakiku. Lalu dengan telaten ia membilasnya dengan air hangat.
13292Please respect copyright.PENANA2IfW0MI0WO
13292Please respect copyright.PENANA1Jhka6EEdP
“Saya biasa mandiin adek-adek,” katanya setelah aku mengeringkan tubuhku dengan handuk.
13292Please respect copyright.PENANAshh5XVRz6k
13292Please respect copyright.PENANAC9PVBXCxhv
Lalu kukenakan kembali kimonoku, tanpa mengenakan celana dalam dan beha di dalamnya. Billy juga mandi, lalu mengenakan kembali celana training dan kaus oblongnya dan mengikuti langkahku keluar dari kamar mandi.
13292Please respect copyright.PENANAMDvLyYOLee
13292Please respect copyright.PENANAPBwJUwaCPW
“Kamu bisa nyetir?” tanyaku setelah bersama-sama duduk di ruang tamu.
13292Please respect copyright.PENANAz98LDUWZHG
13292Please respect copyright.PENANAOnTcKIocMu
“Bisa Mbak. SIM juga punya. Saya kan pernah jadi sopir cadangan mobil ELF antar kota,” sahutnya.
13292Please respect copyright.PENANAoXc9RUQO9Y
13292Please respect copyright.PENANABmcdogJtOV
“Ohya?! Baguslah. Kalau gitu kita nyari makanan yuk. Kamu yang nyetir,” kataku sambil bangkit dari sofa.
13292Please respect copyright.PENANAr9GlWTPu8h
13292Please respect copyright.PENANAMV2CtLc8A8
“Boleh,” Billy juga bangkit, “Saya mau ganti baju dulu sebentar ya.”
13292Please respect copyright.PENANA3Dnqjo0Wqx
13292Please respect copyright.PENANAXbPQ5ZBQSD
“Iya,” aku mengangguk sambil masuk lagi ke dalam kamarku. Kukenakan celana legging biru tua dan baju kaus berwarna biru tua juga, tanpa mengenakan celana dalam maupun beha. Tapi kukenakan sweater putihku, agar jangan kelihatan nobra.
13292Please respect copyright.PENANA2ArTfthZ45
13292Please respect copyright.PENANA3eafaSt42s
13292Please respect copyright.PENANAASICt0nE2Z
Tak lama kemudian, aku sudah duduk di dalam mobilku, di samping Billy yang sudah menghidupkan mesin mobil.
13292Please respect copyright.PENANAR4z7jBhbku
13292Please respect copyright.PENANAQ6Kcd9jSbe
“Wah, mobil matic gini sih gampang nyetirnya Mbak,” kata Billy sambil memasukkan perseneleng matic ke D. Dan mobilku mulai bergerak menuju pintu gerbang yang selalu dijagai satpam itu.
13292Please respect copyright.PENANAmm7RyVDafx
13292Please respect copyright.PENANA4f74HKuqIh
“Enak kan mobil matic?! Tangan kiri dan kaki kiri bisa leluasa bergerak ke mana-mana,” kataku sambil memegang pergelangan tangan kiri Billy lalu menyelinapkan tangannya itu ke lingkaran karet celana leggingku.
13292Please respect copyright.PENANAmQpQE5Yot8
13292Please respect copyright.PENANAxDVyDtA8cu
“Duh…Mbak gak pake celana dalem?” Billy seperti kaget karena tangan kirinya bisa langsung menyentuh kemaluanku.
13292Please respect copyright.PENANASJcusVPoAm
13292Please respect copyright.PENANAnTDi0kHOXp
“Hihihihi…sengaja…biar kamu gampang kalau mau megang…” kataku sambil membiarkan tangan Billy tetap menelungkupi kemaluanku.
13292Please respect copyright.PENANADPNJY0HQHS
13292Please respect copyright.PENANAUOyx9T2A1u
Meski tangan kanan Billy sedang memegang setir, tangan kirinya terasa mengelus kemaluanku sambil berkata, “Saya gak pernah menduga kalau saya akan mendapat kesempatan yang luar biasa ini Mbak.”
13292Please respect copyright.PENANA4P6mXFGqu4
13292Please respect copyright.PENANAZvEJDxWNuQ
“Emang seperti apa aku ini bagimu, Bil?”
13292Please respect copyright.PENANA03cwoO1TV0
13292Please respect copyright.PENANA7VCwWlBYlB
“Jujur aja….Mbak adalah wanita yang paling cantik dan paling seksi di mata saya.”
13292Please respect copyright.PENANA4xS5z53IVU
13292Please respect copyright.PENANAhYo0qWwFrp
“Kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu dulu gimana?”
13292Please respect copyright.PENANADDCeuOG8kS
13292Please respect copyright.PENANALurV7s4bNh
“Wah…kalau dibandingkan dengan Mbak sih gak ada apa-apanya.”
13292Please respect copyright.PENANA2IsuvEO6SU
13292Please respect copyright.PENANAtcpnYt5wkr
“Masa sih?” aku tersenyum dan tersanjung.
13292Please respect copyright.PENANAIdhNApzBM5
13292Please respect copyright.PENANATqmkDrd7LU
“Betul Mbak. Saya ngomong sejujur-jujurnya.”
13292Please respect copyright.PENANAE7eO6JihEI
13292Please respect copyright.PENANADlECF5G6YR
“Emangnya apa saja kelebihanku kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu itu?”
13292Please respect copyright.PENANAQuVD9z71SW
13292Please respect copyright.PENANAAxANiY8i5x
“Semuanya…semuanya Mbak lebih unggul. Ya kulitnya, bentuk badannya, wajahnya dan aaah…pokoknya Mbak jauh lebih bagus.”
13292Please respect copyright.PENANAWjcrdjJthh
13292Please respect copyright.PENANAZGaVWpW7xC
Diam-diam tanganku sudah membuka ritsleting celana denim Billy dan menyeinap ke balik celana dalamnya…lalu memegang penisnya yang ternyata….sudah ngaceng lagi !
13292Please respect copyright.PENANAdrH78dlkUM
13292Please respect copyright.PENANArQkxBOGGJ8
Lalu kudekatkan mulutku ke telinga Billy. Dan bertanya setengah berbisik, “Memekku enak gak?”
13292Please respect copyright.PENANAtZQ4MGt5FC
13292Please respect copyright.PENANAnl1kMZyZIq
“Wuiihh…enak banget Mbak.”
13292Please respect copyright.PENANAK9WE7iqaee
13292Please respect copyright.PENANAJyTwL452t8
“Pantesan punyamu udah ngaceng lagi nih,” kataku sambil meremas-remas penis Billy dengan lembut.
13292Please respect copyright.PENANALJ3DbCiApA
13292Please respect copyright.PENANAWQyjhhsKN9
“Iya Mbak,” sahut Billy malu-malu, “Barusan megang-megang punya Mbak jadi bangun lagi dedenya.”
13292Please respect copyright.PENANAIn97tdvzZI
13292Please respect copyright.PENANAh4rrMzUw6n
“Ya udah, ntar kalau sudah makan, kita pulang. Lalu maen lagi. Malam ini tidur di kamarku aja ya.”
13292Please respect copyright.PENANA2fboCvaTrg
13292Please respect copyright.PENANAoK22hfacui
“Takut Mbak.”
13292Please respect copyright.PENANAxGf5mlo2bu
13292Please respect copyright.PENANAHvxkiTg7TK
“Takut apa?”
13292Please respect copyright.PENANApXY1yHtwSj
13292Please respect copyright.PENANAHEu18HIjpR
“Takut Om mendadak pulang. Bisa dibunuh saya nanti.”
13292Please respect copyright.PENANAXvuMu1Csld
13292Please respect copyright.PENANAtLm2JxJEfm
“Gak lah. Dia kan lagi di Surabaya. Paling juga seminggu lagi pulangnya.”
13292Please respect copyright.PENANAXdC80Dgq65
13292Please respect copyright.PENANAWozG4dExvZ
“Mmmm…Mbak aja yang tidur di kamar saya, gimana?”
13292Please respect copyright.PENANAD7iXiy6up8
13292Please respect copyright.PENANATSGpR32CMI
“Ya udah…gampang deh. Nanti kita atur-atur lagi.”
13292Please respect copyright.PENANANQ0rcbhse4
13292Please respect copyright.PENANA8YX6Dx05Lp
13292Please respect copyright.PENANAsXSNzovPw7
Di sebuah restoran yang cukup bergengsi di kotaku, Billy membelokkan mobilku seperti yang kuperintahkan.
13292Please respect copyright.PENANAuwkSypEqtX
13292Please respect copyright.PENANAHlT6sPuKnb
“Di sini enak steaknya,” kataku setelah Billy menghentikan mobilku di pelataran parkir.
13292Please respect copyright.PENANAoBMEvAdPRA
13292Please respect copyright.PENANAqp9QHuFNPD
“Iya,” Billy mengangguk, “Saya pernah satu kali makan di sini, ditraktir teman yang baru mendapat pekerjaan. Berarti sekarang untuk yang kedua kalinya.”
13292Please respect copyright.PENANAmJtxJABr6m
13292Please respect copyright.PENANA7RQ7hdVOsY
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan lugu itu. Namun diam-diam aku memperhatikan Billy, yang sangat menyenangkan bagiku. Bahkan diam-diam aku membandingkan dengan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku. Mungkin hanya dua orang yang paling menyenangkan hatiku, yakni Joseph dan…Billy ini !
13292Please respect copyright.PENANA6uy8gCTVlQ
13292Please respect copyright.PENANAYPbE0d7IPK
Tapi sambil menunggu pesananan makanan dihidangkan, aku mencoba mengalihkan pikiranku ke arah bisnis utamaku itu. Mengenai wisma kos itu.
13292Please respect copyright.PENANAb7E5XHqmlS
13292Please respect copyright.PENANAAkRrwk1eOv
Kataku, “Kamu bisa mengelola wisma kos kalau aku sedang ada urusan keluarga di luar kota kan?”
13292Please respect copyright.PENANAGvqbn7EpiW
13292Please respect copyright.PENANAxCgtOYCr4I
“Mudah-mudahan bisa,” Billy mengangguk, “Karena kelihatannya pola wisma kos itu simple. Tinggal buka filenya aja. Kan sudah ada system operasinya, Mbak.”
13292Please respect copyright.PENANA6UvVtN3TTh
13292Please respect copyright.PENANAziKjzEoZf2
“Bagus,” kataku sambil tersenyum, “Soalnya besok aku mau ke luar kota. Ya itu tadi, ada urusan keluarga. Hitung-hitung latihan aja dulu ya. Siapa tau kamu cocok untuk kuangkat jadi manager wisma kos nanti.”
13292Please respect copyright.PENANAgJpseZ07yu
13292Please respect copyright.PENANAC1y7JkHAJC
“Iya Mbak,” Billy mengangguk dengan sorot senang.
13292Please respect copyright.PENANAxjoSFxtPL1
13292Please respect copyright.PENANASKrhBsJwMo
“Sekalian jagain rumah juga ya.”
13292Please respect copyright.PENANAx1JoBsRFdE
13292Please respect copyright.PENANAqPUlgzNTNH
“Baik Mbak. Mmm…kalau boleh tau, Mbak mau lama di luar kotanya?”
13292Please respect copyright.PENANATpb8ec1hXc
13292Please respect copyright.PENANAvrEWp7OSVq
“Ah paling juga dua malam.”
13292Please respect copyright.PENANAOlQ52CB8ch
13292Please respect copyright.PENANAa3fkecxXMA
13292Please respect copyright.PENANAg2WUHycl4s
13292Please respect copyright.PENANAyi9ih6XoZG
Malam belum larut benar ketika kami meninggalkan restoran itu. Dan di sepanjang jalan menuju wisma kosku, tangan kananku terus-terusan mencengkram batang kemaluan Billy. Namun tidak berani berbuat lebih dari itu, karena takut Billy tidak bisa konsentrasi menyetir mobilku.
13292Please respect copyright.PENANAXnH7xa7nWI
13292Please respect copyright.PENANA9YwGPFSSaS
Billy masih greng sekali. Meski cuma kugenggam, batang kemaluan Billy itu sudah ngaceng berat. Bahkan sampai terasa hangat dan berdenyut-denyut dalam genggamanku.
13292Please respect copyright.PENANAc0dPHSEFUw
13292Please respect copyright.PENANAfNveSpf20E
“Malam ini kuat berapa kali lagi?” tanyaku dengan sedikit remasan di penis Billy.
13292Please respect copyright.PENANA9Ip5YoaF9H
13292Please respect copyright.PENANAZbrSl2TSHp
“Gak tau Mbak. Yang jelas…sekarang saya sudah pengen naek lagi…heheheee…”
13292Please respect copyright.PENANAbZMzspl7kA
13292Please respect copyright.PENANA4Zo8llolGD
“Naek ke mana?” tanyaku pura-pura tak mengerti.
13292Please respect copyright.PENANAA11rHPXQl2
13292Please respect copyright.PENANAfxOambKppc
“Ke…ke atas perut Mbak. Hehehe….”
13292Please respect copyright.PENANAR8VRTDWCe2
13292Please respect copyright.PENANASBZrPFyPlK
“Kamu kok seperti sudah banyak pengalaman. Sudah ngerti Gspot segala. Mantan dosenmu itu yang ngajarin?”
13292Please respect copyright.PENANAUc6v609Ft2
13292Please respect copyright.PENANANnHbRsMdoI
“Gak Mbak. Saya hanya seneng baca bukunya aja. Buku ilmu seks, gitu.”
13292Please respect copyright.PENANA7Ms9G1Hyzq
13292Please respect copyright.PENANA8OilGHJPBA
“Lalu kamu praktekkan sama aku ya?”
13292Please respect copyright.PENANAiJTzqKt4IO
13292Please respect copyright.PENANAgzETEn5gPl
“Hehehee…iya Mbak.”
13292Please respect copyright.PENANAqT4ny8DPt5
13292Please respect copyright.PENANAbzJV3d3FnI
Kalau tidak takut mengganggu konsentrasi Billy yang sedang nyetir, mau saja rasanya kujilati dan kuselomoti batang kemaluan yang sedang kugenggam ini.
13292Please respect copyright.PENANAv2FY6qFPj9
13292Please respect copyright.PENANAW1PP7XoM9I
Tapi setelah berada di dalam kamar Billy yang pintunya sudah dikunci, aku bisa melakukannya. Pada mulanya Billy tampak kaget ketika aku mendorongnya sampai terlentang dan menyembulkan batang kemaluannya yang membuatku horny lagi itu, lalu menjilati, mengulum dan mengisap-isapnya.
13292Please respect copyright.PENANAvYCr7RI0xO
13292Please respect copyright.PENANA0BR62Bv4By
Dalam tempo sangat singkat, aku berhasil membuat batang kemaluan Billy siap tempur kembali. Aku pun buru-buru melepaskan celana leggingku, lalu “menduduki” batang kemaluan Billy…dan…blesss….penis anak muda itu sudah membenam ke dalam liang senggamaku.
13292Please respect copyright.PENANAFFCRy5my1H
13292Please respect copyright.PENANArkT7PsqJ2A
Meski kami tidak telanjang, kami bisa bersetubuh lagi, dengan posisi WOT.
13292Please respect copyright.PENANA5uTKVGJnTb
13292Please respect copyright.PENANAX5vJjL9f0K
Namun sambil mengayun pinggulku naik turun di atas tubuh Billy, masih sempat aku melepaskan sweater dan baju kausku, sehingga aku jadi telanjang total, sementara Billy pun bisa melakukan halo yang sama, sehingga akhirnya kami sama-sama telanjang bulat.
13292Please respect copyright.PENANAOoUdVLxSvg
13292Please respect copyright.PENANA1j5TvUfiSo
Aku tidak mau mengayun pinggulku sambil duduk terus. Karena itu aku menjatuhkan diri memeluk leher Billy dari atas, sementara pantatku bergerak-gerak terus, untuk membesot-besot batang kemaluan anak muda itu.
13292Please respect copyright.PENANA7NwU28zgJS
13292Please respect copyright.PENANAzXcDew1DT1
Meski posisinya di bawah, Billy tidak tinggal diam. Ia mengimbangi gerakan pantatku dengan sodokan-sodokan penisnya di liang senggamaku yang terasa nikmat sekali.
13292Please respect copyright.PENANAiUrwRJSS4P
13292Please respect copyright.PENANAhaJPykWGzk
Namun seperti biasa, kalau aku main di atas pertahananku cepat jebol. Tapi kali ini aku ingin agar jangan dulu orgasme. Karena itu aku berusaha menggulingkan tubuhku ke samping sambil mendekap pinggang Billy erat-erat dan berusaha agar kontol Billy tidak tercabut dari dalam liang kemaluanku. Akhirnya aku berada di bawah, Billy di atas.
13292Please respect copyright.PENANAFAJZzM26QA
13292Please respect copyright.PENANAoywdBHSJ8L
Lalu kubisiki Billy, “Ayo…sekarang entotlah sepuasmu, Billy sayang….”
13292Please respect copyright.PENANAkFxuylvRQo
13292Please respect copyright.PENANA6qzHtguPDL
Billy tersenyum. Lalu kubiarkan ia mulai mengentotku dengan mantapnya. Dan aku meladeni keperkasaan Billy dengan menggoyang pinggulku, dalam gerakan meliuk-liuk dan menghempas-hempas, sambil menciumi bibir Billy sebinal mungkin.
13292Please respect copyright.PENANA50GPMXUX6b
13292Please respect copyright.PENANAhlWPgGTQKt
Dan aku melayang-layang lagi di langit kenikmatanku, di langit birahi yang indah sekali.
13292Please respect copyright.PENANAZo5WpjuCPG
13292Please respect copyright.PENANACMLlfOCzvt
13292Please respect copyright.PENANAEgQGUWwI8u
Namun aku seolah perempuan yang kelaparan malam itu. Setelah Billy menumpahkan air maninya di dalam liang senggamaku, kubiarkan ia terkapar di atas perutku. Tapi aku hanya membiarkan ia beristirahat belasan menit saja. Setelah mencuci dan mengeringkan kemaluanku, aku menghampiri Billy yang juga baru mencuci penisnya yang sudah terkulai lemas.
13292Please respect copyright.PENANAHnYEVMCQ2f
13292Please respect copyright.PENANAIxJzicxjer
“Masih kuat main lagi?” tanyaku sambil memegang batang kemaluannya yang sudah lemas itu.
13292Please respect copyright.PENANAi1r45Dn1Bh
13292Please respect copyright.PENANANDqc4aWpC2
“Emangnya Mbak masih mau?” Billy balik bertanya.
13292Please respect copyright.PENANA2r5Xf9mcP3
13292Please respect copyright.PENANAbeCHXDEzcC
Aku mengangguk sambil meremas-remas batang kemaluan Billy. Kemudian kusuruh ia menelentang. Dan kuambil posisi sungsang di atas tubuhnya.
13292Please respect copyright.PENANAy1QO1aQGUq
13292Please respect copyright.PENANAIpdr3M6wLg
Billy mengerti apa tujuanku saat itu. Bahwa aku ingin melakukan pemanasan lagi dalam posisi 69.
13292Please respect copyright.PENANAJ0QLg1whiK
13292Please respect copyright.PENANA6XUbSU6Dkk
Billy mulai menjilati kemaluanku yang berada di atas mulutnya, sementara aku pun mulai menyelomoti penisnya yang berada di bawah mulutku.
13292Please respect copyright.PENANAO44PiUgrc3
13292Please respect copyright.PENANAr1iHlgdgCE
Cukup lama kami melakukan posisi ini. Karena aku ingin agar penis Billy tegak sempurna lagi. Dan perlahan-lahan penis Billy mulai membesar…mulai menegang dan menegang terus. Sementara jilatan Billy pun memnbuat nafsuku berkobar lagi dengan hebatnya.
13292Please respect copyright.PENANAW4iOfXTA0Y
13292Please respect copyright.PENANAOTZOGeKOH1
Akhirnya aku berhasil membuat penis Billy siap tempur lagi. Maka dengan sepenuh hasrat, aku menelentang lagi sambil merentangkan sepasang pahaku lebar-lebar.
13292Please respect copyright.PENANAJhq9oppCAb
13292Please respect copyright.PENANAYfQBReeYp3
Tanpa diminta lagi, Billy membenamkan batang kemaluannya ke liang vaginaku…blesssss….melesak masuk lagi dengan mantapnya di liang kemaluanku yang sudah basah ini.
13292Please respect copyright.PENANAUsDlHNifde
13292Please respect copyright.PENANAeYTgOsunZk
Untuk kesekian kalinya Billy menyetubuhiku lagi. Dan aku menikmati kejantanannya dengan sepenuh hasrat birahi yang terasa begini binalnya.
13292Please respect copyright.PENANADcFl92YniD
13292Please respect copyright.PENANArBZehDlzwH
Padahal tadi…di kamar mandi, pada waktu aku mau pergi ke resto itu, aku menerima phone call dan sudah janjian dengan seseorang untuk ketemuan besok di sebuah hotel……..!
13292Please respect copyright.PENANA2PjbIeM7ad
13292Please respect copyright.PENANABiUQnBeJt6
Billy tidak tahu itu. Dan tidak usah tahu.
13292Please respect copyright.PENANAmaqCRClgNV
13292Please respect copyright.PENANAbdYL99RT31
Billy hanya tahu bahwa besok aku akan ke luar kota untuk urusan keluarga.
13292Please respect copyright.PENANAWDUvnBHc2Q
Sebelum aku berangkat untuk makan malam di resto tadi, aku bersih-bersih dulu di kamar mandi. Pada saat itulah aku menerima phonecall dari…Herman ! Ya dari mantan sopirku yang sekarang sudah punya kedudukan baik, sebagai kepala bagian logistik di pertambangan suamiku di Kalsel !
13292Please respect copyright.PENANAujBtTEPVaf
13292Please respect copyright.PENANAItN2J1MBiy
“Apa kabar Bu?”
13292Please respect copyright.PENANAkfGCiNBbRp
13292Please respect copyright.PENANARo298PmW4i
“Baik-baik aja. Kamu sendiri gimana Man?”
13292Please respect copyright.PENANA4EvhQSpvWq
13292Please respect copyright.PENANAOEmI4rCmEg
“Saya lagi pulang kampung nih Bu. Lagi di rumah ortu.”
13292Please respect copyright.PENANAjpd23wgIYD
13292Please respect copyright.PENANAN3iEfz2eyk
“Hah?! Kok gak ke sini?”
13292Please respect copyright.PENANAgyU0CsWsJu
13292Please respect copyright.PENANAzw7pYdnkLf
“Sekarang masih kecapean Bu. Kan dari tambang menuju Banjarmasin aja harus naik mobil delapan jam. Penerbangan dari Banjarmasin ke Jakarta sih gak sampai dua jam. Tapi dari Jakarta ke rumah ortu makan waktu juga. Besok aja saya ke situ ya….”
13292Please respect copyright.PENANAPyDoHME2CC
13292Please respect copyright.PENANAfin2UbqrlM
Aku memaklumi hal itu. Soalnya pada masa itu belum ada penerbangan langsung dari Banjarmasin ke kotaku. Sekarang saja cuma ada satu kali penerbangan, pagi-pagi dari Banjarmasin ke kotaku dan sore dari kotaku ke Banjarmasin.
13292Please respect copyright.PENANAOZO7oWfH7d
13292Please respect copyright.PENANAdQxFW5Aa2z
“Emang kamu gak kangen sama aku, Man?” tanyaku.
13292Please respect copyright.PENANAUygnNoX91J
13292Please respect copyright.PENANAhTmglgkeB6
“Kangen banget sih. Tapi saya harus istirahat dulu Bu. Badan saya rasanya pegel-pegel gini. Boss lagi di Surabaya ya?”
13292Please respect copyright.PENANAQFn7tOFk2Z
13292Please respect copyright.PENANAE9F0GhOV3l
“Iya, udah lebih sebulan gak pulang-pulang. Mmm…mendingan besok malam kita ketemuan di hotel aja Man.”
13292Please respect copyright.PENANAoefxSoYaor
13292Please respect copyright.PENANA4J4V3rlExV
“Siap Bu. Di hotel mana?”
13292Please respect copyright.PENANA63moB65G0P
13292Please respect copyright.PENANAuuULIRVAee
Lalu kusebutkan nama hotel yang letaknya di luar kota itu.
13292Please respect copyright.PENANA9mpRS5sn5c
13292Please respect copyright.PENANAKOLnEjb46t
Setelah hubungan telepon ditutup, aku tersenyum sendiri. Aku memang merindukan Herman. Tapi aku tak mau hubunganku dengan Billy terganggu dengan kehadiran Herman. Aku ingin agar diriku kelihatan sebagai wanita baik-baik di mata Billy. Karena Itu kuajak Herman ketemuan di hotel saja.
13292Please respect copyright.PENANAMWfY4A14JG
13292Please respect copyright.PENANAkedTeGwOic
13292Please respect copyright.PENANA5yKBBAR5KU
Setibanya di hotel yang sudah dijanjikan itu, kuhubungi Herman lewat hapeku. Ternyata ia sudah berada di hotel itu. Tentu ia sudah mampu bayar sendiri kamar hotel itu, karena ia sudah banyak duit sekarang.
13292Please respect copyright.PENANABi28NXRfgP
13292Please respect copyright.PENANAv6mOo5rp89
“Saya sudah di kamar dua kosong dua, di lantai dua, Bu.”
13292Please respect copyright.PENANAex2mORopkA
13292Please respect copyright.PENANAtWz38tQICf
“Iya. Ini lagi parkir mobil dulu, Man.”
13292Please respect copyright.PENANAy5Ecd5UE0F
13292Please respect copyright.PENANAeaS1UqHT0H
Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di depan pintu bernomor 202. Kuketuk tiga kali saja pintu itu, hanya beberapa detik kemudian pintu itu dibuka dari dalam. Seorang lelaki muda berdiri di ambang pintu. Wow….Herman makin ganteng saja di mataku. Jauh berbeda dengan waktu masih menjadi sopirku dahulu.
13292Please respect copyright.PENANAya6vnkg8IT
13292Please respect copyright.PENANAKIVTZEQ4dJ
Maka begitu aku sudah berada di dalam kamar itu, dengan pintu yang sudah ditutup dan dikunci kembali, tanpa ragu-ragu lagi kupeluk pinggang Herman sambil berkata, “Kamu kok makin ganteng aja Man?”
13292Please respect copyright.PENANAI4oSVFUUHy
13292Please respect copyright.PENANAUxLmlwFTWI
“Mmm…justru Ibu yang makin cantik aja,” sahut Herman sambil balas memeluk pinggangku.
13292Please respect copyright.PENANAKAPkbO1SG0
13292Please respect copyright.PENANAJpGifGZSlB
Kuciumi bibir Herman dengan penuh hasrat. Lalu kataku, “Aku kangen banget sama kamu Man.”
13292Please respect copyright.PENANAyM0jQ2BT7O
13292Please respect copyright.PENANAgH6KXsBbRH
“Apalagi saya…kadang-kadang sering ingin terbang ke sini, hanya ingin bertemu dengan Ibu,” kata Herman sambil mempererat dekapannya, “Saya malah pernah mengajukan permohonan pindah ke kota ini, tapi Boss gak ngijinin. Soalnya di Kalimantan yang dipercayai oleh Boss cuma Pak Edo, saya dan Leo. Kalau salah satu pindah, pasti ada kesulitan di sana. Kan Boss sendiri jarang ke Kalimantan Bu. Makanya kami bertiga lah kepercayaannya di sana.”
13292Please respect copyright.PENANAejJSCqo7W9
13292Please respect copyright.PENANARAQPuU5SjK
“Gak perlu minta pindah ke sini, yang penting kamu harus sering pulang. Bilang aja mau nengok orang tua gitu. Tiket pesawat kan dibayar oleh perusahaan.”
13292Please respect copyright.PENANAXC58RQ5m6s
13292Please respect copyright.PENANA9nkrV8q83I
“Iya Bu…nanti saya usahakan sebulan sekali pulang. Mudah-mudahan aja Boss ngasih ijin. Mmm…gaunnya mau dilepasin?”
13292Please respect copyright.PENANAGJxFpttkIm
13292Please respect copyright.PENANAUhw3BDBoG8
“Iya,” aku mengangguk dengan senyum, “bukain dong sama kamu….kancingnya kan di punggung, susah bukanya kalau gak dibantu.”
13292Please respect copyright.PENANAZkTXj7ZNLo
13292Please respect copyright.PENANAGqprfCGBUH
Herman membuka kancing gaunku di bagian punggung, lalu menurunkan gaun itu dengan hati-hati, sampai terlepas di kakiku.
13292Please respect copyright.PENANAepcvMcZd3H
13292Please respect copyright.PENANAmIDLAdV3rG
“Badan Ibu ini luar biasa mulusnya,” kata Herman sambil mengelus betisku dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya melemparkan gaunku ke atas tempat tidur. Lalu ia menciumi betis dan pahaku, sementara aku sudah terduduk di pinggiran tempat tidur, sambil menanggalkan behaku.
13292Please respect copyright.PENANAWeRsk4ikeP
13292Please respect copyright.PENANAVwIJwAfqOJ
Lalu aku bergerak. Menarik ritsleting celana jeans Herman. Sudah tak sabar, ingin cepat menyentuh penis Herman yang lebih “tinggi tegap” daripada penis suamiku itu.
13292Please respect copyright.PENANAAfW3KHXeNY
13292Please respect copyright.PENANA6rYCAhddds
Ketika aku berhasil menyentuh penis lelaki muda itu, ternyata sudah ngaceng berat. Jelas hal itu membuatku makin horny.
13292Please respect copyright.PENANAtySgZF27wQ
13292Please respect copyright.PENANAZFs6Vx3gLz
“Aku udah kangen sama ini nih…” kataku sambil menyembulkan batang kemaluan Herman, lalu menciuminya dengan penuh hasrat.
13292Please respect copyright.PENANA8eK4gu2nDG
13292Please respect copyright.PENANAumAlEhWQIp
Herman menjawab sambil menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku dan menyentuh kemaluanku, “Saya juga udah kangen sama ini…luar biasa enaknya Bu…”
13292Please respect copyright.PENANAhUqvsAtLdS
13292Please respect copyright.PENANALi4iZUzCXb
Sentuhan jemari Herman di kemaluanku, langsung membuatku horny berat. Karena itu kutanggalkan celana dalamku, lalu menelentang di atas bed.
13292Please respect copyright.PENANAIzEj8YNsLi
13292Please respect copyright.PENANA5nuoDL4ODW
Herman pun menanggalkan seluruh pakaiannya, sampai telanjang bulat. Lalu melompat ke atas bed dan mulai menciumi pahaku, membuatku merinding-rinding dalam desir birahi.
13292Please respect copyright.PENANAPimyxnV26V
13292Please respect copyright.PENANAIAzsRiq9z5
Tapi ketika Herman mau menjilati kemaluanku, cepat kuraih kepalanya ke atas sambil berkata, “Gak usah dijilatin Man. Langsung masukin aja, biar terasa gedenya kontolmu itu…”
13292Please respect copyright.PENANAt7oKKKDRec
13292Please respect copyright.PENANAkyRf2upyL0
“Punya Ibu sekarang jadi ada jembutnya. Biasanya kan dicukur terus,” kata Herman sambil meletakkan moncong penisnya di mulut memekku.
13292Please respect copyright.PENANACrzhsGqhFs
13292Please respect copyright.PENANAL2iNU1RsyL
“Iya, Bang Yadi yang melarang dicukur mulu. Dia bilang, kalau terlalu gundul kesannya gersang,” sahutku sambil merenggangkan pahaku selebar mungkin, “Kamu suka yang plontos apa yang gondrong?”
13292Please respect copyright.PENANAMHX0ixsiTu
13292Please respect copyright.PENANA2LR47QLbJo
“Hehehe…saya suka yang seperti punya Ibu ini. Ada rambutnya tapi gak sampai menutupi mulutnya. Saya lebih suka seperti ini Bu,” sahut Herman yang sudah berhasil meletakkan moncong penisnya tepat di ambang mulut vaginaku.
13292Please respect copyright.PENANAMtqC4awLSG
13292Please respect copyright.PENANApO00OabOkr
“Ya udah…kalau gitu aku takkan main cukur habis lagi, biar kamu tetap suka sama aku.”
13292Please respect copyright.PENANADXx9BQFjn6
13292Please respect copyright.PENANAGDUux1fffp
Ucapanku disahut dengan dorongan penis Herman. Dan…oooh….puncak penis Herman mulai melesak masuk ke dalam kemaluanku….!
13292Please respect copyright.PENANAhv3oKlDS38
13292Please respect copyright.PENANAi0J4Tr7Rom
Terasa benar enaknya ketika penis tinggi gede itu menerobos ke dalam liang kenikmatanku. Terasa sesak dan seret, tapi membuat sekujur tubuhku seolah berkedut-kedut dalam nikmat.
13292Please respect copyright.PENANAjNJzncfAnR
13292Please respect copyright.PENANAtkahqNEZdD
Herman memang sudah berpengalaman, karena pernah punya istri. Ia tidak sekaligus membenamkan penisnya. Ketika penis panjang gedenya sudah membenam sepertiganya, ia menariknya perlahan-lahan, lalu mendorongnya lagi lebih dalam, menariknya lagi, mendorongnya lagi semakin dalam, menariknya lagi, mendorongnya semakin dalam dan semakin dalam…sampai akhirnya membenam sepenuhnya.
13292Please respect copyright.PENANAHdIWSqJJmp
13292Please respect copyright.PENANAODCEm2t4tx
Tapi setelah membenam sepenuhnya, Herman menancapkan penisnya tanpa menggerakkannya.
13292Please respect copyright.PENANAMWDcEOcyto
13292Please respect copyright.PENANAddq4iiVR0t
“Bu…boleh saya berterus terang?” tanya Herman sambil menatapku.
13292Please respect copyright.PENANAuMcySMXdcy
13292Please respect copyright.PENANAtlDYZ2Wn2O
“Soal apa?” tanyaku sambil mendekap pinggangnya.
13292Please respect copyright.PENANANeQpDhVz2s
13292Please respect copyright.PENANAmBeJUhwhp0
“Rasanya saya sudah lama merasakannya…”
13292Please respect copyright.PENANA4OKABtrNWr
13292Please respect copyright.PENANAhNyjRXna4K
“Merasakan apa?”
13292Please respect copyright.PENANA5Kqj0SwIuN
13292Please respect copyright.PENANAwI3sGZHwHJ
“Jangan marah ya Bu. Saya…saya sudah jatuh cinta sama Ibu…”
13292Please respect copyright.PENANARkdDFiBXVn
13292Please respect copyright.PENANASOwAIO9ybi
“Ohya?” aku agak kaget mendengar pengakuannya itu, yang aku yakin pengakuan sejujurnya.
13292Please respect copyright.PENANAeCl1ldNLGN
13292Please respect copyright.PENANAbnU3vZjsse
“Di Kalimantan saya ingat terus sama Ibu. Saya sering melamun…bahkan sering mimpiin Ibu.”
13292Please respect copyright.PENANAkfxlJ8znQP
13292Please respect copyright.PENANAJlBmxVWW4M
Terharu aku mendengar ucapan Herman itu. Maka kukecup bibirnya. Kubelai rambutnya. Kucium lagi bibirnya, lalu kataku, “Tapi aku kan sudah punya suami Man. Makanya jangan terlalu memperturutkan perasaan cinta. Toh aku bisa kamu miliki kapan saja.”
13292Please respect copyright.PENANABNzXVVgSeR
13292Please respect copyright.PENANAoNt7dvuX2z
“Iya Bu. Saya juga menyadari hal itu. Tapi terus terang…dalam saat seperti ini, saya bukan cuma melampiaskan nafsu Bu. Saya selalu melakukannya dengan cinta di hati saya.”
13292Please respect copyright.PENANAevXK4ePkdZ
13292Please respect copyright.PENANABfJ7T7Ltxb
Kuperhatikan sorot mata Herman. Memang aku percaya, dia sudah mencintaiku.”Iya Man. Tapi santai aja. Aku kan gak ke mana-mana. Kalau kamu pulang kampung, aku pasti ngajak kamu ketemuan seperti sekarang,” kataku sambil membelai rambutnya dengan lembut.
13292Please respect copyright.PENANAIt5uprl8mH
13292Please respect copyright.PENANADGX8IDNRgC
Bagaimana pun juga aku ini seorang wanita, yang punya perasaan lebih halus daripada lawan jenisku. Maka dengansendirinya pengakuan Herman itu membuatku tersentuh.
13292Please respect copyright.PENANAQBUauHLiIi
13292Please respect copyright.PENANAJjNM1xv2il
Akibatnya, ketika Herman mulai menggerak-gerakan batang kemaluannya bermaju-mundur di dalam jepitan liang senggamaku, oooh…..rasanya sresettt…sresettt….benar-benar terasa gesekannya itu, demikian dominannya…membuatku benar-benar terombang-ambing dalam kenikmatan yang luar biasa…!
13292Please respect copyright.PENANAjN8dUVzyWP
13292Please respect copyright.PENANAGAeDbhXVn6
Apakah karena aku terhanyut oleh pengakuan Herman tadi, ataukah karena ukuran penis Herman yang lebih panjang dan lebih gede daripada penis suamiku…entahlah. Mungkin dua-duanya yang menyebabkan aku merasa nikmat sekali ketika Herman mulai mantap mengentotku. Terlebih setelah kurasakan puncak penis Herman menyundul-nyundul dasar liang senggamaku, saking panjangnya penis itu, membuatku berkali-kali menahan napas dalam nikmat yang luar biasa. Sundulan-sundulan itu pun berkali-kali membuatku mengejang dan bergetar.
13292Please respect copyright.PENANA8a38HE5nLP
13292Please respect copyright.PENANAOfXvykjuhN
Mulutku pun bergumam terus tanpa kendali lagi, “Duuuh…Maaan…..uuuuuh…..uuuuh …..enak banget Maaaan….iya Maaaan…entot terus Maaan….ooooh….”
13292Please respect copyright.PENANAG5V0xZy7Xy
13292Please respect copyright.PENANAlCMKMsDp9F
Herman sendiri berkali-kali membisiki telingaku dengan suara tersendat-sendat, “Punya Ibu ini….memang top….gak ada duanya….enak banget…..ooooh….Buuu…”
13292Please respect copyright.PENANACIyjzwKkls
13292Please respect copyright.PENANAtx3uC0Z1le
Jujur, tadinya aku kurang bersemangat menuju hotel ini. Karena aku sudah habis-habisan dengan Billy tadi malam. Tapi begitu berjumpa dengan Herman, semangatku mendadak bangkit. Dan begitu penisnya melesak masuk ke dalam liang senggamaku, oooh, luar biasa nikmatnya. Pantaslah wanita-wanita yang sering berselingkuh di belakang suaminya ada yang berkata, “Lain lelaki lain lagi rasanya. Lain gayanya, lain pula kesannya.”
13292Please respect copyright.PENANAKM9h6Wwb0w
13292Please respect copyright.PENANAmBY1NaJ2W3
Dan kini aku bisa berkata, lain rasa suamiku, lain rasa Billy, lain pula rasa Herman ini. Terlebih setelah Herman menyatakan cintanya tadi, yang kupercayai datang dari lubuk hatinya, rasanya tiap pergerakan penis Herman ini benar-benar membuatku merem-melek saking nikmatnya.
13292Please respect copyright.PENANA5zWBQc4sQX
13292Please respect copyright.PENANA9MM0KM9qIJ
Herman memang pandai membuat jiwaku tersentuh. Pada waktu ia sedang mengentotku, jilatan-jilatannya di leher, di puting payudaraku, di ketiakku dan terkadang di telingaku…membuatku merinding-rinding dalam nikmat yang luar biasa, nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
13292Please respect copyright.PENANAjVh8cbfNks
13292Please respect copyright.PENANAb8yenWO0v4
Mungkin aku harus berterimakasih kepadanya. Bahwa di saat aku kesepian, ia datang dengan menaburkan 1001 kenikmatan ini.
13292Please respect copyright.PENANA0JaSPUC69a
13292Please respect copyright.PENANA6HSzi5C54j
Maka tanpa ragu lagi, kupagut dan kulumat bibirnya sambil memeluk lehernya erat-erat. Sambil mengoceh tak terkendalikan lagi, “Edan Man….entotanmu enak banget Man….jangan cepat-cepat dikeluarin ya Man…aku ingin menikmatinya selama mungkin…duuuuh….enak banget Maaaan…iya…entot terus Man…..ini…ini luar biasa enaknya Maaan…”
13292Please respect copyright.PENANA4YwULCVoUO
13292Please respect copyright.PENANA5ucqDyiGNB
Celotehan itu kulontarkan dengan batin bergetar-getar dalam siraman surgawi. yang makin lama makin nikmat rasanya. Terkadang mataku terpejam-pejam, sambil menahan nafasku, lalu terbeliak sambil menjambak-jambak rambut Herman sampai kusut masai.
13292Please respect copyright.PENANA0MbYAUDg1n
13292Please respect copyright.PENANAnBUE3JsvwC
Sebenarnya nafas Herman pun tersengal-sengal pada waktu entotannya makin menggila ini. Tapi aku tidak begitu memperhatikannya, karena aku sendiri sedang menikmati entotannya ini.
13292Please respect copyright.PENANAejHul9GwOI
13292Please respect copyright.PENANAP0x9GL4Hrd
Keringat Herman pun mulai berjatuhan ke wajah dan dadaku. Tapi dalam keadaan terlupa segalanya itu, aku hanya teringat satu hal, saling memberi dan menerima kenikmatan, dengan membuang jauh-jauh sikap egoismeku. Maka tanpa keraguan lagi kujilati keringat Herman yang membanjir di leher dan di bawah dagunya itu. Disertai dengan gigitan-gigitan kecil.
13292Please respect copyright.PENANAFSsTP8FyJZ
13292Please respect copyright.PENANAajNmba5DHz
“Enak Bu…silakan gigit lebih keras….sampai berdarah juga gakpapa….” bisik Herman tanpa menghentikan entotannya.
13292Please respect copyright.PENANAMvtlE7cFUT
13292Please respect copyright.PENANA0ZxppgJbXT
“Iiih…gak mau kalau sampai berdarah sih,” sahutku tersengal, “emangnya…aku dracula?”
13292Please respect copyright.PENANA0DIdjLWOkY
13292Please respect copyright.PENANAVDDDGTWcnW
Lalu kami tak bicara lagi…hanya elahan nafasku dan dengus-dengus perkasa Herman yang terdengar di dalam kamar hotel ini.
13292Please respect copyright.PENANAsxR34l16fv
13292Please respect copyright.PENANA1w6cGLTKsO
Namun getaran-getaran nikmat ini membuatku mulai berada di detik-detik orgasme. Makin lama makin nikmat rasanya, sampai akhirnya aku memekik lirih, “Maaaan….aku mau lepas Maaaaan…”
13292Please respect copyright.PENANAIjoKy4j1qN
13292Please respect copyright.PENANAOvipUTwoDJ
“Iya Bu…silakan lepasin…saya suka sekali merasakan ibu sedang orga….” sahut Herman, disusul dengan percepatan gerakan penisnya…maju mundur, maju mundur, maju mundur….gedag gedug terasa menyundul-nyundul dasar liang surgawiku.
13292Please respect copyright.PENANAsw7JVbNa6a
13292Please respect copyright.PENANAp0cJvdL7e8
Sampai pada suatu detik, aku mengejang dan menahan napas di puncak kenikmatanku. Pada saat itulah aku sendiri merasakan liang kemaluanku berkejut-kejut dalam nikmat yang tak terlukiskan dengan kata-kata, sementara Herman bahkan semakin mempercepat gerakan batang kemaluannya. Pada saat itulah aku menjambak-jambak rambut Herman sambil bergumam histeris, “Hermaaan…oooooh….ini enak sekali Maaaan…..”
13292Please respect copyright.PENANA4Eu47YW3Za
13292Please respect copyright.PENANAH2x9PdSNQb
Herman menanggapinya dengan ciuman hangat di bibirku, kubalas pula dengan lumatan sambil memeluk lehernya erat-erat. Oh, indahnya orgasmeku saat bitu.
13292Please respect copyright.PENANAgOatS7v9t0
13292Please respect copyright.PENANAZni2wkxh8p
Liang kemaluanku terasa basah oleh lendir kenikmatanku sendiri. Sehingga penis Herman terasa lancar sekali bermaju mundur di dalam jepitan liang senggamaku.
13292Please respect copyright.PENANAOfYZiKXzKG
13292Please respect copyright.PENANA6FlHOAcTPk
Gilanya, hanya beberapa saat aku merasa agak ngilu-ngilu ketika Herman mengentotku di detik-detik paska orgasmeku. Mungkin hal itu hanya terjadi dua menitan. Berikutnya aku malah jadi bergairah lagi untuk menyambut entotan Herman dengan melingkarkan kakiku di pinggang Herman, sehingga ia leluasa untuk menyodok memekku sedalam-dalamnya.
13292Please respect copyright.PENANAfIuQq0n4aj
13292Please respect copyright.PENANA9yX4AAlWtz
Bahkan aku pun sempat berbisik ke telingaku, “Ayo usahakan kita lepas bareng-bareng, Man…biar lebih enak.”
13292Please respect copyright.PENANAFhs0GahXDK
13292Please respect copyright.PENANAfgqV6hy8zU
“Iya Bu…” sahut Herman sambil mengayun penisnya dengan ganasnya.
13292Please respect copyright.PENANAn3wOxOQihZ
13292Please respect copyright.PENANAyaBrmqDEK6
“Sambil emut tetekku, Man…” pintaku sambil mengelus rambutnya yang sudah acak-acakan.
13292Please respect copyright.PENANAl3eQKzgAhD
13292Please respect copyright.PENANAcr5AazsUD6
Herman memenuhi permintaanku. Ia mulai mengulum, menjilati dan menyedot-nyedot pentil toketku, sementara penisnya tetap perkasa mengentot memekku.
13292Please respect copyright.PENANAF5UFdYLVXW
13292Please respect copyright.PENANAT1sSUqTBCI
Aduhai Herman…Herman…makin ke sini makin terhayati olehku, bahwa disetubuhi oleh mantan sopirku ini luar biasa nikmatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya meremas-remas di bahunya, di kepalanya dan terkadang di buah pantatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya mencetuskan apa yang tengah kurasakan, “Iya Man…entot terus Man…enak banget Maaan….iya….sundulin dasar liang memekku, Maaan…ooooh…iya…iya gitu Man…gitu terus Man…ooooh…ini enak sekali Maaaan….”
13292Please respect copyright.PENANAo0QHVaT2VJ
13292Please respect copyright.PENANA0kk7y0JFD6
Beberapa saat kemudian, aku merengek manja lagi, “Maaan…ayo barengin Man….aku…aku udah mau lepas…”
13292Please respect copyright.PENANAxKpUjs65P8
13292Please respect copyright.PENANACEjviTgObz
Herman mengiyakan sambil mempercepat gerakan batang kemaluannya yang dahsyat itu. Maju mundur dan maju mundur ndengan cepatnya di dalam jelitan dan ayunan liang senggamaku.
13292Please respect copyright.PENANAkgKuLcYR5T
13292Please respect copyright.PENANAQfeDZNVO3N
Pada suatu detik, kami sama-sama kejang. Herman membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin, sehingga terasa moncong penisnya mendesak dasar liang memekku. Sementara liang senggamaku terasa berkejut-kejut di puncak orgasmeku, dibalas dengan semprotan-semprotan air mani Herman membasahi sekujur liang senggamaku.
13292Please respect copyright.PENANAG7i8fSJNno
13292Please respect copyright.PENANAarvLtRtQ5G
Ooooh….ini indah sekali….nikmat sekali !
13292Please respect copyright.PENANALlSv94AHto
13292Please respect copyright.PENANA3hhshhHqb9
13292Please respect copyright.PENANAL3TUZVXex4
Setelah Herman terkapar di sisiku, aku pun turun dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi. Air mani Herman banyak sekali yang membludak dari kemaluan ke pahaku. Sehingga aku merasa perlu membersihkannya , dengan air hangat dan shower soap.
13292Please respect copyright.PENANAmrjsm9WngC
13292Please respect copyright.PENANAp2cqG4v4Ax
Ternyata Herman mengikutiku masuk ke kamar mandi sambil tersenyum-senyum. Maka kusambut dengan pelukan hangat sambil mencium bibirnya, lalu kataku, “Kamu sangat memuaskan, Man. Yang tadi wuih…nikmat banget.”
13292Please respect copyright.PENANAFIBhIYe18M
13292Please respect copyright.PENANAi4bWhGiLzm
“Gak mau nyabunin ini lagi?” tanyaku sambil menepuk memekku.
13292Please respect copyright.PENANAUKeE7BA3q4
13292Please respect copyright.PENANAMtJlnwRFOg
“Tentu mau, Bu,” sahut Herman sambil berjongkok di depanku. Dan…bukannya menyabuni kemaluanku, Herman malah menjilatinya dengan agresif sekali, sehingga aku tersandar ke dinding sambil memegangi kepala Herman.
13292Please respect copyright.PENANAS0ZMENCDFl
13292Please respect copyright.PENANApiWuTMmHJL
“Duuuh…Maaan….oooh….Maaan…..kamu bisa aja bikin aku keenakan, Maaan….” kataku sambil terpejam-pejam saking nikmatnya dijilati oleh lelaki yang sudah berpengalaman meruntuhkan pertahananku itu.
13292Please respect copyright.PENANA6vZ8duBewN
13292Please respect copyright.PENANAJnwgeeYbdc
Herman seperti tak mendengar kata-kataku. Ia bahkan duduk di lantai kamar mandi, dengan penis yang sudah mengacung. Dan berkata, “Nyobain di sini Bu?”
13292Please respect copyright.PENANAEjlavSUYSu
13292Please respect copyright.PENANAc5eYoLuvLl
Meski sudah dua kali orgasme, gairahku bangkit lagi untuk meladeni tantangan Herman. Lalu aku berjongkok sambil memegangi batang kemaluanHerman yang sudah keras itu. Herman pun membantuku untuk memasukkan batang kemaluannya ke liang kenikmatanku.
13292Please respect copyright.PENANAPLaOSo3VvL
13292Please respect copyright.PENANA0pbkRA0V8K
Setelah penis Herman masuk ke dalam liang vaginaku, mulailah kami beraksi. Aku menaik turunkan pantatku, sementara Herman pun menggerak-gerakkan batang kemaluannya meski sambil duduk di bawahku.
13292Please respect copyright.PENANAu5K6Pzt04X
13292Please respect copyright.PENANAle6FyJbwaP
Inilah pengalaman pertamaku bersetubuh di lantai kamar mandi sambil duduk begini. Tapi dalam posisi apa pun bersetubuh itu tetap saja nikmat.
13292Please respect copyright.PENANALoA49ZPh4z
13292Please respect copyright.PENANAmpINUD0suM
Sambil memeluk leher Herman dan sesekali menciumi bibirnya, kuayun meqiku sedemikian rupa, sehingga penis Herman seolah terombang-ambing di dalam jepitan liang kemaluanku.
13292Please respect copyright.PENANAFKVXdoaqLI
13292Please respect copyright.PENANApczSjOUJwd
Cukup lama kami lakukan semuanya itu. Sehingga pada suatu saat aku memekik lirih, “Maaaan…aku udah mau lepas lagi….!”
13292Please respect copyright.PENANAou5MAWyHvT
13292Please respect copyright.PENANAYbDr565vMW
“Iya Bu,” sahut Herman sambil mempererat dekapannya di pinggangku, “Saya paling suka merasakan Ibu keluar…”
13292Please respect copyright.PENANAdZ0mmsZqgQ
13292Please respect copyright.PENANAl9JpUSF3pl
Akhirnya aku menggelepar dalam dekapan Herman. Dalam puncak orgasme yang indah sekali.
13292Please respect copyright.PENANA0bnXOOidpw
13292Please respect copyright.PENANAuqFb79dWd6
Setelah aku orgasme, Herman mencabut batang kemaluannya sampai terlepas dari liang senggamaku.
13292Please respect copyright.PENANA0BZxPBNYjG
13292Please respect copyright.PENANAtRNPdPtq47
“Lho…kok dilepasin? Kamu kan belum ngecrot ?!” cetusku heran.
13292Please respect copyright.PENANAJLLjROx8yt
13292Please respect copyright.PENANA8vndpYiW69
“Nanti aja di tempat tidur dilanjutkan. Sekarang kan mau menyabuni Ibu,” sahut Herman sambil berdiri dan meraih pergelangan tanganku supaya berdiri juga.
13292Please respect copyright.PENANAiIJHro6LeD
13292Please respect copyright.PENANApU8LtpnopK
Jujur, ini indah sekali. Bahwa setelah aku mencapai orgasme, Herman memandikanku, menyabuni setiap lekuk di tubuhku sampai terasa benar-benar bersih. Kemudian ia pun mandi sebersih-bersihnya, sementara aku mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhku.
13292Please respect copyright.PENANA6DbH4Y0MlR
13292Please respect copyright.PENANATygBMusurw
“Kamu booking hotel ini buat berapa malam, Man?” tanyaku pada waktu Herman sedang menghanduki badannya.
13292Please respect copyright.PENANAFbXXhjt9qo
13292Please respect copyright.PENANA9WGTtoE3eX
“Gak ditentuin Bu. Soalnya kan tergantung bisanya Ibu nginep di sini. Saya hanya menyimpan deposit aja…ya cukup buat seminggu juga sih.”
13292Please respect copyright.PENANAPsZaJ8Szmy
13292Please respect copyright.PENANAAULsLMzVn2
“Hush…buat apa lama-lama banget? Dua malam aja Man.”
13292Please respect copyright.PENANARro4epd18l
13292Please respect copyright.PENANAumf0NKDNB9
“Iya, Bu.Berarti saya akan tidur sama Ibu nanti malam ya?”
13292Please respect copyright.PENANAoCIZvxy9rS
13292Please respect copyright.PENANAbF1B4jOZ0L
“Iya sayang,” kataku sambiul melingkarkan lenganku di lehernya.
13292Please respect copyright.PENANAq8gQLU3X2d
13292Please respect copyright.PENANA5fP6TjewUS
“Asyiiik…kebayang indahnya tidur bersama Ibu yang…yang selalu saya impikan ini.”
13292Please respect copyright.PENANAuDTjK95jRJ
13292Please respect copyright.PENANA5aJg0Gojyd
Lalu dengan lengan kekarnya Herman mengangkat tubuhku, memangku dan membawaku ke luar kamar mandi dan metelakkan dengan hati-hati di atas tempat tidur. Kejadian ini trerasa romantis sekali buatku, karena suamiku sendiri tak pernah memperlakukanku seperti ini. Duduk di pangkuannya pun belum pernah.
13292Please respect copyright.PENANARRs2ZJoHtj
13292Please respect copyright.PENANAWM62ZLeSKc
Tak cuma itu. Setelah aku diterlentangkan di atas tempat tidur, Herman mulai menjilati telapak kakiku, tanpa kelihatan ragu sedikit pun. Oooh…sedemikian mendalam perasaan Herman padaku, sehingga telapak kakiku pun dijilatinya, lalu menggigit-gigit ibu jari kakiku dengan lembut, berlanjut dengan jilatan lahap di betisku…naik ke pahaku sampai pangkalnya dan melewatkan kemaluanku untuk menjilati sekujur perutku, naik lagi ke atas…menjilati ketiakku, sekujur payudaraku…leherku…telingaku…aaaah…aku merinding-rinding dalam geli dan nikmat yang luar biasa.
13292Please respect copyright.PENANAYBqfDIG6FE
13292Please respect copyright.PENANAwgEeYhGRmg
Lalu jilatannya menurun lagi. Lidahnya menyapu-nyapu pusar perutku, lalu menurun dan akhirnya menggeluti kemaluanku. Tentu saja aku meregang-regang nikmat lagi dibuatnya.
13292Please respect copyright.PENANAvtv8QeEBAx
13292Please respect copyright.PENANAasXcHkoG8b
Aku merenggangkan sepasang pahaku lebar-lebar, agar Herman bisa menjilati kemaluanku sepuasnya. Sementara kedua tanganku mengelus-elus rambutnya dalam perasaan bercampur aduk. Ada perasaan kasihan, terharu, horny dan beraneka perasaan bercampur aduk di dalam hatiku. Tapi yang jelas semuanya itu nikmat sekali. Terlebih setelah Herman menjilati kelentitku dan sesekali mengisapnya…oooh….aku tak tahan lagi…!
13292Please respect copyright.PENANA1cZAHoKDEY
13292Please respect copyright.PENANA00o9GfnrAI
“Udah cukup Man…masukin aja…..nanti keburu becek …” pintaku sambil menarik kepala Herman agar naik ke atas.
13292Please respect copyright.PENANAkzOeJrPyZe
13292Please respect copyright.PENANAbcWotcAYOC
“Sebecek apa pun memek Ibu tetap enak,” kata Herman setelah menghimpitku sambil memegangi batang kemaluannya dan diarah-arahkan ke mulut vaginaku.
13292Please respect copyright.PENANAk6ocJk9a9L
13292Please respect copyright.PENANAWuapMBo3Yb
Tak lama kemudian batang kemaluan Herman amblas lagi ke dalam liang kenikmatanku…blessssss…..
13292Please respect copyright.PENANAE7HDaamysp
13292Please respect copyright.PENANA6rv9BUqcdq
Mataku terpejam dalam nikmat. Terlebih nikmat lagi setelah ia mengayun batang kemaluannya. Ooo, penis perkasa mantan sopirku itu memang mampu membuat sekujur tubuhku seolah dialiri arus listrik yang bukan main nikmatnya…
13292Please respect copyright.PENANAwwX4B1QGYv
13292Please respect copyright.PENANApcQbByF4Dy
Dalam perjalanan pulang, aku tersenyum-senyum sendiri di belakang setir mobilku. Dua malam bersama Herman di hotel itu telah menggoreskan kenangan baru lagi bagiku. Begitu seringnya Herman menyetubuhiku di hotel itu, sehingga aku tidak ingat lagi berapa kali hal itu terjadi di sana. Entah delapan kali, entah sembilan kali…entahlah. Yang jelas selama bersamanya di hotel itu, siang malam ia melampiaskan keperkasaannya di atas perutku.
13292Please respect copyright.PENANAtN80eLOvqO
13292Please respect copyright.PENANAwyCkW2DfOT
Dan aku harus mengakuinya secara jujur, bahwa persetubuhan demi persetubuhanku dengan Herman, luar biasa nikmatnya.
13292Please respect copyright.PENANA8ePFzQ8Kt1
13292Please respect copyright.PENANAMbryG75r1e
Aku pun berjanji bahwa kalau ia datang lagi kelak, aku akan menyempatkan diri ketemuan dengannya di hotel itu.
13292Please respect copyright.PENANAVM80MvRtgn
13292Please respect copyright.PENANAdbWUQ37Qy6
Ketika aku tiba di rumah, baru saja aku mau ganti pakaian, datang dua orang tamu yang belum kukenal. Yang seorang adalah lelaki bule. Yang seorang lagi lelaki negro.
13292Please respect copyright.PENANAZ0Ey05jOHz
13292Please respect copyright.PENANATV36seFwMO
Aku agak heran, karena tidak mengenal mereka. Mau apa mereka itu?
13292Please respect copyright.PENANAcArO0BEWAb
13292Please respect copyright.PENANAs9Qe1g1cQm
Yang orang bule mengenalkan namanya, “Johnson…Neil Johnson.”
13292Please respect copyright.PENANATIeHrZ41j3
13292Please respect copyright.PENANAcAS7PNpKiN
Sedangkan yang negro mengenalkan namanya sebagai Frank Sabato.
13292Please respect copyright.PENANAi7WpYo7hDD
13292Please respect copyright.PENANAUYO8FFDSUS
Kedua tamu asing itu sama-sama berperawakan tinggi besar, layaknya dua binaragawan berlainan warna kulit.
13292Please respect copyright.PENANAItTGJQBPX2
13292Please respect copyright.PENANAzIEaL0Wc3H
Meski masih heran, kupersilakan mereka duduk. Lalu tanyaku, “What can I do for you?”
13292Please respect copyright.PENANA8JePuw0Gqo
13292Please respect copyright.PENANAEBDQ4cmPKs
Ternyata lelaki bule itu sudah pandai berbahasa Indonesia, meski aksennya terdengar aneh, “Kami warga negara Amerika yang sudah lima tahun bekerja di Jakarta. Kebetulan kami dipindahkan ke kota ini. Kami mencari tempat kos untuk setahun saja. And kami dapat berita dari teman, bahwa wisma kos di sini bagus-bagus kamarnya. Apakah masih ada dua kamar kosong untuk kami?”
13292Please respect copyright.PENANAPLG5WdphY5
13292Please respect copyright.PENANAFNsGNnlY4C
O, rupanya mereka mencari kamar kos. Tapi setahuku, kamar-kamar di wisma kos sudah penuh semua.
13292Please respect copyright.PENANAwPIiO6bE0N
13292Please respect copyright.PENANA4KsCy4eTT2
“Tunggu sebentar ya. Saya mau cek dulu,” kataku ramah, sambil bangkit dan melangkah ke meja komputer. Kubuka file wisma kos. Memang sudah penuh.
13292Please respect copyright.PENANAXEUs1VVd11
13292Please respect copyright.PENANANMbdrzu4PD
Aku bingung, karena aku ingin membantu kedua warga negara US itu. Akhirnya kutelepon suamiku yang masih berada di Surabaya. Lalu:
13292Please respect copyright.PENANADArAX0DwFe
13292Please respect copyright.PENANA7IAjaqEJYj
“Bang…masih di Surabaya?”
13292Please respect copyright.PENANAMozaG3Vawe
13292Please respect copyright.PENANAqvTGimKywX
“Iya, sayang. GImana kamu sehat-sehat aja kan?”
13292Please respect copyright.PENANAFP6xSvJQug
13292Please respect copyright.PENANA7rmRa8pXLA
“Sehat Bang. Ini Bang…ada dua orang warganegara Amerika yang sedang mencari dua kamar kos untuk setahun. Sedangkan kamar-kamar di wisma sudah penuh. Gimana baiknya ya?”
13292Please respect copyright.PENANAFsWfleURfy
13292Please respect copyright.PENANAZzLmmDJdvQ
“Kasih kamar-kamar di belakang aja. Tapi tarifnya harus lebih mahal, karena fasilitasnya kan beda. Ada kolam renangnya segala lagi.”
13292Please respect copyright.PENANAd54Zn5bmaQ
13292Please respect copyright.PENANAPagR7T1hLE
“Iya ya Bang. Daripada dibiarkan kosong-kosong kan mendingan diduitkan. Tapi…kasir itu sudah ditempatkan di salah satu kamar di belakang Bang. Dia stay di rumah kita, supaya tidak telat-telat datang lagi, karena rumah ortunya di luar kota.”
13292Please respect copyright.PENANAe9KJBcZFWt
13292Please respect copyright.PENANAnk063IneAR
“Kalau kasir itu kelihatan baik, tempatkan aja di kamar bekas Leo itu.”
13292Please respect copyright.PENANA4D0S0EXelP
13292Please respect copyright.PENANAJlBIbOoVYs
“Iya Bang. Terus Abang kapan pulang?”
13292Please respect copyright.PENANA7aXGbT6Wam
13292Please respect copyright.PENANA5WH7LuKc0j
“Aku lagi sibuk banget, sayang. Tiap hari ada barang masuk ke Surabaya. Paling bisa dua minggu lagi aku baru bisa pulang.”
13292Please respect copyright.PENANA7voWrr3Ubj
13292Please respect copyright.PENANAYYAjnPhVnB
“Iiih…Abang…emang gak kangen sama aku Bang?”
13292Please respect copyright.PENANAeGVhX5R3t3
13292Please respect copyright.PENANAcT37WTak72
“Tentu aja kangen. Tapi kita gak boleh cengeng. Mending sama-sama fokus ke usaha kita masing-masing. Kalau sama-sama sukses kan bisa bikin kerajaan kecil. Hahahaaaaa….”
13292Please respect copyright.PENANAy3bvCOwzSd
13292Please respect copyright.PENANA6GrwVY74dN
“Oke Bang. Ini tamu-tamu yang nyari kamar kos itu masih di depan. Aku mau hadapi mereka dulu ya. Emwuaaaah….”
13292Please respect copyright.PENANALH1soPsVEq
13292Please respect copyright.PENANAurNJI0p409
“Emwuaaaah… I love you, beib.”
13292Please respect copyright.PENANAEnJ6haQdAD
13292Please respect copyright.PENANAuThNr4fegg
“Me too….”
13292Please respect copyright.PENANAUJH7fuuyiI
13292Please respect copyright.PENANAfclb7Xh3yi
Setelah hubungan telepon ditutup, aku menghampiri kedua tamuku lagi.
13292Please respect copyright.PENANAibJlfzghny
13292Please respect copyright.PENANAsdAZsYphhq
Kataku, “Sebenarnya wisma kos sudah penuh, tidak ada kamar kosong lagi. Tapi kalau you mau, masih ada beberapa kamar VIP di belakang.”
13292Please respect copyright.PENANAy7fzE0BjwF
13292Please respect copyright.PENANAvFD1yyMuXb
“Bisa kami lihat kamarnya?” tanya lelaki bule bernama Neil Johnson itu.
13292Please respect copyright.PENANAKMxYpbfPzt
13292Please respect copyright.PENANAYShUXHKRxx
“Boleh. Mari ikut saya,” kataku sambil membuka pintu menuju kamar-kamar di belakang itu.
13292Please respect copyright.PENANA0e2ZzvmD3Z
13292Please respect copyright.PENANAVhZBMF2nTB
Tampaknya mereka senang melihat kamar-kamar di belakang itu. Terlebih setelah melihat ada kolam renang segala di depannya.
13292Please respect copyright.PENANAGTkc3EDdwj
13292Please respect copyright.PENANArm2AeEJEaP
“Bagus…bagus,” ucap Neil sambil mengangguk-angguk, “Tapi kalau mau masuk ke sini selalu harus lewat rumah Anda, Mom?”
13292Please respect copyright.PENANAxsCAwoeZwW
13292Please respect copyright.PENANA6pdZTJaMw9
“Nggak,” sahutku, “Itu kan ada dua pintu, yang satu untuk menuju keluar, yang satu lagi menuju kamar-kamar pegawai. Nanti kalau you tinggal di sini, kunci pintu keluar itu bisa kami berikan.”
13292Please respect copyright.PENANAIoeMbRDZ7D
13292Please respect copyright.PENANAURuaEieIVi
Kemudian mereka bertanya mengenai tarif dua kamar yang akan mereka pakai itu. Kusebutkan harga yang lumayan mahal. Tiga kali tarif kamar-kamar di wisma kos. Tadinya aku sengaja menyebut angka yang tergolong mahal itu, sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk menawarnya.
13292Please respect copyright.PENANAH8atqt2ILH
13292Please respect copyright.PENANAnixZdqvlQ3
Tapi di luar dugaanku kedua orang Amerika itu langsung setuju !
13292Please respect copyright.PENANA67ocyb4noH
13292Please respect copyright.PENANAAS44ocSLmd
Di ruang depan, lelaki bule bernama Neil Johnson itu menyerahkan sehelai cek, sambil berkata, “Kami akan masuk ke sini seminggu lagi. Tapi kami bayar sewa kedua kamar itu untuk setahun. Ok?”
13292Please respect copyright.PENANAg3BzPrDCTi
13292Please respect copyright.PENANAjosHMP2Yyo
“Iya, terima kasih,” sahutku sambil menerima cek itu dengan perasaan senang.
13292Please respect copyright.PENANA445O2LP8hF
13292Please respect copyright.PENANA020Z1qCZPx
Setelah kedua tamuku berlalu, aku masuk ke dalam kamarku. Menyimpan cek dari mereka ke dalam dompetku. Lalu mandi sebersih mungkin.
13292Please respect copyright.PENANAJtcdO5YEmh
13292Please respect copyright.PENANAsfYLuOVyTb
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Lalu kukenakan kimono sutra putihku tanpa mengenakan apa-apa lagi di dalamnya.
13292Please respect copyright.PENANARZD4nL3XH7
13292Please respect copyright.PENANAr5Cn1ZBm7k
Merasa tak mengenakan celana dalam mau pun beha, aku memanggil Billy lewat hape saja.
13292Please respect copyright.PENANAlFbcDt7GHC
13292Please respect copyright.PENANAtdYYaWYWx8
“Bil, di kantin banyak yang makan gak?”
13292Please respect copyright.PENANAWdie6J6OZM
13292Please respect copyright.PENANABrnFSGL6Z0
“Gak ada Mbak. Baru pada bubar.”
13292Please respect copyright.PENANALGtXg7IJcq
13292Please respect copyright.PENANAlpSjeuigcd
“Kalau gitu ke sini sebentar.”
13292Please respect copyright.PENANAAa4xPKaC7O
13292Please respect copyright.PENANAXRTyBxA6rH
“Siap Mbak.”
13292Please respect copyright.PENANAPnLj2rmqq2
Aku tidak tahu kenapa hasrat birahiku ini seperti tiada kenyangnya. Selama dua hari dua malam aku sudah habis-habisan bersama Herman di hotel itu. Tapi begitu Billy muncul di ruang keluargaku ini, hasrat untuk menggodanya pun timbul di dalam hatiku.
13292Please respect copyright.PENANAD9qZqTrFWK
13292Please respect copyright.PENANASDIjX5Meot
Setelah ia menyerahkan setoran pendapatan kantin selama aku tak di rumah, aku langsung menggodanya.
13292Please respect copyright.PENANAGDUJiRU0aa
13292Please respect copyright.PENANAhgiGw47EcJ
“Kamu gak kangen sama aku?” tanyaku.
13292Please respect copyright.PENANAcrJMlkQ7M8
13292Please respect copyright.PENANAStgsJrw2ql
Billy menatapku dengan senyum. “Kangen sih Mbak…dua hari gak ketemu sama Mbak rasanya seperti dua minggu….”
13292Please respect copyright.PENANAErsGtKwq7w
13292Please respect copyright.PENANAf4BpIcwsiJ
“Lalu kenapa duduknya jauh-jauh gitu? Sini dong duduknya,” kataku sambil menepuk sofa yang sedang kududuki.
13292Please respect copyright.PENANAjZe3ypNfX5
13292Please respect copyright.PENANA8DYbiR5eZ2
Billy bangkit dari sofa di depanku ke sofa yang kududuki. Langsung kusambut dengan pelukan di lehernya, lalu kucium bibirnya dengan kehangatan birahiku. Billy membalasnya dengan lumatan mesra dan pelukan hangat.
13292Please respect copyright.PENANAPRVQaAH84L
13292Please respect copyright.PENANAVWrZ9lgAQy
“Ohya…mulai nanti malam kamu pindah kamarnya ke kamar itu, Bil,” kataku sambil menunjuk ke kamar yang dahulu dijadikan kamar Leo.
13292Please respect copyright.PENANAZ7PpRupk1C
13292Please respect copyright.PENANAjeVzYO0lYS
“Pindah ke kamar itu? Wah takut Mbak.”
13292Please respect copyright.PENANAvKE4rviC6h
13292Please respect copyright.PENANA4I9EzOnf6B
“Takut apa?”
13292Please respect copyright.PENANAr93R0y5dWm
13292Please respect copyright.PENANAku6kPV1CRp
“Takut suami Mbak pulang nanti….pasti curiga…”
13292Please respect copyright.PENANAbpMyGzfNmM
13292Please respect copyright.PENANA26Tl9WrkEX
“Justru dia yang menyuruh agar kamu pindah ke kamar itu, Bil.”
13292Please respect copyright.PENANAMEDGYozr7L
13292Please respect copyright.PENANAmCHtHCl1kX
“Ohya?”
13292Please respect copyright.PENANAY3oEa7aaeU
13292Please respect copyright.PENANA5HTkQV8k9I
“Iya. Soalnya kamar-kamar di belakang itu akan dihuni sama orang asing, Bil.”
13292Please respect copyright.PENANAvu4tXqdjMp
13292Please respect copyright.PENANAKBpUH1Hcn8
“Oh…begitu…”
13292Please respect copyright.PENANA7uzLaNH31L
13292Please respect copyright.PENANAnTc4v7BIoy
“Ayo lihat kamarnya. Lebih bagus dari kamar-kamar di belakang itu Bil,” kataku sambil bangkit dan meraih pergelangan tangan Billy.
13292Please respect copyright.PENANAavkYcYIXHU
13292Please respect copyright.PENANAUtBPQ39quD
Kubuka pintu kamar itu, lalu mengajak Billy masuk ke dalam. Kunyalakan lampu-lampunya. Sehingga tampak jelas keadaan di dalam kamar itu. Memang jauh lebih bagus dan lebih lengkap daripada kamar-kamar di belakang itu.
13292Please respect copyright.PENANADSzpNhVORw
13292Please respect copyright.PENANAPkpq5Zx8XC
“Lebih bagus kan?” kataku sambil memeluk Billy dari belakang.
13292Please respect copyright.PENANAGf8SSPne7Z
13292Please respect copyright.PENANAZDFb1l6iSi
“I..iya Mbak,” sahutnya tergagap, “Bahkan terlalu bagus buat saya.”
13292Please respect copyright.PENANATPf9MsQRjD
13292Please respect copyright.PENANAFW5jH3CiSv
“Jangan bilang begitu ah. Nanti kan aku sering tidur bersamamu di sini, sayang. Makanya harus bagus, lengkap dan rapi kamarnya.”
13292Please respect copyright.PENANASBmUnScHXW
13292Please respect copyright.PENANAFiT5Zng0vE
Lalu aku melompat ke atas tempat tidur sambil berkata, “Bil…kasurnya juga terbuat dari bulu angsa. Enak ditidurinnya…sini…”
13292Please respect copyright.PENANAyGx6njNZfT
13292Please respect copyright.PENANA8dQpA4KdPp
Billy duduk di pinggiran tempat tidur itu.
13292Please respect copyright.PENANAA44UYByHCM
13292Please respect copyright.PENANAA69BYxyn4F
Dengan sigap kutarik ritsleting celana anak muda itu. Kuselinapkan tanganku ke dalam, ke balik celana dalamnya. Dan kutangkap batang kemaluannya yang ternyata sudah tegang itu. Inilah segarnya daun muda. Baru disentuh sedikit langsung ngaceng !
13292Please respect copyright.PENANAP9L5AkJkQ3
13292Please respect copyright.PENANAI3s4xwKD21
“Hihihi…udah ngaceng Bil. Ayo masukin aja langsung,” kataku sambil merentangkan kimonoku, sehingga bagian depan tubuhku terbuka total.
13292Please respect copyright.PENANA2iZBCCuFSB
13292Please respect copyright.PENANA4Qckpdno7K
“Kantin masih buka Mbak. Kalau banyak yang makan nanti gimana?” Billy tampak ragu, tapi sambil melepaskan celana panjangnya.
13292Please respect copyright.PENANAA2Qsh7r2Xj
13292Please respect copyright.PENANA29ISz9CCJk
“Alaa…sebentar aja mainnya. Nanti malam yang main lama-lamaan mah,” kataku sambil melepaskan kimonoku, sehingga tubuhku langsung telanjang bulat.
13292Please respect copyright.PENANAeMZyDblHbz
13292Please respect copyright.PENANAgYPM4P2NPi
Billy tersenyum-senyum melihat ketelanjanganku. Masa sih tubuhku yang mulus dan sudah telanjang ini tidak membuat anak muda itu mabuk kepayang? Hihihi…narsis juga aku ini.
13292Please respect copyright.PENANAAHgi7i7qsS
13292Please respect copyright.PENANAto9bR1v0wz
Selanjutnya bisa ditebak apa yang terjadi di dalam kamar yang dahulu pernah dijadikan kamar Leo itu.
13292Please respect copyright.PENANA90BE3XYRF6
13292Please respect copyright.PENANACiKXFu4OIC
13292Please respect copyright.PENANAYXbP2QoiRp
Dua minggu setelah janji di telepon itu, suamiku benar-benar datang. Aku kangen sekali padanya, sehingga begitu muncul di depan mataku, langsung kusergap dengan pelukan dan ciuman hangat.
13292Please respect copyright.PENANARMRc43K9YB
13292Please respect copyright.PENANAzOv4Krb2eP
Tapi setelah itu ia langsung masuk ke dalam ruang kerjanya. Langsung menyalin data-data dari Ipad ke komputernya. Lalu ia bertekun di depan komputernya.
13292Please respect copyright.PENANAuReqVEalg2
13292Please respect copyright.PENANAGD489uge54
“Gak mandi dulu Bang?” tanyaku di ambang pintu ruang kerja suamiku.
13292Please respect copyright.PENANA0tt8xkfrMO
13292Please respect copyright.PENANAkmqrgTqwjO
“Ntar…banyak yang harus kuperiksa secepatnya nih,” sahutnya dingin, “Bikinin kopi aja yang kental, gulanya sedikit aja.”
13292Please respect copyright.PENANAK42p2XMH49
13292Please respect copyright.PENANAkvWoKvu6qN
Kulaksanakan perintah suamiku. Kubuatkan kopi sekental mungkin, lalu kuberi gula sedikit seperti permintaannya.
13292Please respect copyright.PENANAXNUsOy4EnD
13292Please respect copyright.PENANAj0Is6kor1M
Waktu meletakkan secangkir kopi itu di meja kerja suamiku, kulihat monitor komputernya hanya memperlihatkan deretan angka-angka yang aku tidak tahu angka-angka apa saja. Soalnya aku tak pernah mencampuri urusan bisnis suamiku.
13292Please respect copyright.PENANAHQ5IBE2GHd
13292Please respect copyright.PENANAffjQtBg25P
Sampai larut malam suamiku tetap tekun menghadapi komputernya. Padahal aku ingin, ingin sekali mendapat belaian dan cumbuannya yang senantiasa menghanyutkanku. Haruskah “kupanasi” ia dengan cara-cara seperti dahulu, supaya gairahnya bangkit dan melupakan pekerjaannya beberapa saat?
13292Please respect copyright.PENANAQYIIGvufmQ
13292Please respect copyright.PENANAr9r7GalkTU
Ketika jam sudah menunjukkan lebih dari jam duabelas malam, aku menghampiri suamiku di ruang kerjanya.
13292Please respect copyright.PENANAwGhEi7t4pG
13292Please respect copyright.PENANA5SQHRIQpBh
“Bang…aku mau jujur seperti yang Abang minta. Terus terang aja, Herman tempo hari datang. Dan aku menemaninya di hotel selama dua hari dua malam,” kataku.
13292Please respect copyright.PENANARZVEOLhv1c
13292Please respect copyright.PENANARYJOWbfQzM
Di luar dugaanku, Bang Yadi cuma menjawab, “Iya.” Sambil mengangguk dan matanya tetap tertuju ke layar monitornya.
13292Please respect copyright.PENANAHXzYpyZAiH
13292Please respect copyright.PENANAdE8m7vzHRw
“Ada lagi Bang…” kataku ragu.
13292Please respect copyright.PENANAegYQbRBqTg
13292Please respect copyright.PENANAByhpMoFHCX
“Apa?” tanyanya tanpa menoleh padaku sedikit pun.
13292Please respect copyright.PENANARSznY22e99
13292Please respect copyright.PENANAbIEjTko5jY
“Anak muda yang sekarang ditempatkan di kamar bekas Leo itu, juga sudah beberapa kali menggauliku.”
13292Please respect copyright.PENANAm7eTHgGuS7
13292Please respect copyright.PENANAWi1DS7w5Ua
Sebenarnya berat aku menyampaikan hal itu. Takut suamiku marah. Tapi apa yang kudengar sebagai jawabannya? Ia cuma berkata, “Iya gakpapa. Biar kamu jangan kesepian kalau aku tak di rumah.”
13292Please respect copyright.PENANARM3hqOw0Bi
13292Please respect copyright.PENANAaBic3Ual0X
Astagaaa ! Apakah suamiku sudah tak mencintaiku lagi? Tak adakah lagi perasaan cemburu sedikit pun, sehingga ekspresinya datar-datar saja ketika kulaporkan “kesalahanku” yang buat suami-suami lain mungkin bisa jadi sumber keributan karena cemburunya?
13292Please respect copyright.PENANACZWsNjeLC6
13292Please respect copyright.PENANAJBAhETsvQm
Pasti ada sebabnya. Mungkin ada masalah berat dalam perusahaannya yang membuatnya tak bisa berpikir secara jernih, lalu masalah perusahaan itu saja yang menggeluti benaknya. Atau…adakah perempuan lain yang telah dicintainya, sehingga statusku sebagai seorang istri hanya untuk simbol status saja?
13292Please respect copyright.PENANABFLlrIytjq
13292Please respect copyright.PENANAsJRt6Ifr9U
Lama aku terdiam di sofa yang tak jauh dari meja kerja suamiku itu. Lalu kataku lagi, “Bang…aku mau nanya, boleh kan?”
13292Please respect copyright.PENANA9Tpi74AiGZ
13292Please respect copyright.PENANARvS6D0o9uc
“Nanya soal apa?” ia balik bertanya, sementara matanya tetap tertuju ke layar monitor.
13292Please respect copyright.PENANAD5252YtvC0
13292Please respect copyright.PENANASvkAoAopnU
“Abang jangan marah ya…” kataku.
13292Please respect copyright.PENANAKK6Oke6LTw
13292Please respect copyright.PENANAWVyPm3UNi5
“Iya,” sahutnya tanpa menoleh padaku.
13292Please respect copyright.PENANAVbQaDG9f4p
13292Please respect copyright.PENANAFXYB7X9vfJ
“Kita kan sudah sepakat untuk selalu jujur. Sekarang trolong jawab pertanyaanku, tapi Abang jawab sejujur-jujurnya ya.”
13292Please respect copyright.PENANAuTgttctzOs
13292Please respect copyright.PENANACyszrfpNZC
“Iya.”
13292Please respect copyright.PENANA3pQYYPZ831
13292Please respect copyright.PENANAYj2ROoEZJf
Aku menarik napas panjang, lalu melepaskannya. Dan kataku, “Sebenarnya istri Abang ada berapa orang? Maksudku selain aku dan Uni, adakah wanita lain yang jadi istri Abang.”
13292Please respect copyright.PENANA3k0APVnW78
13292Please respect copyright.PENANALKpqOceoZH
“Ada dua orang lagi. Jadi semuanya empat orang. Tidak boleh lebih dari empat kan?”
13292Please respect copyright.PENANAleLavHhMwO
13292Please respect copyright.PENANAYP7PeCJz5f
Aku terkejut mendengar pengakuannya yang kuyakini sebagai pengakuan jujur itu. Tapi aku berusaha untuk menguasai diriku sendiri. Lalu kataku, “Tentu Abang hanya nikah siri dengan mereka, karena kalau nikah resmi harus ada ijin dariku kan?”
13292Please respect copyright.PENANAkpZudnr6XN
13292Please respect copyright.PENANA1Iy6HQg3fD
“Iya.”
13292Please respect copyright.PENANAsQijN500qX
13292Please respect copyright.PENANAuBsLZKuSEf
“Siapa aja mereka itu Bang?”
13292Please respect copyright.PENANAVxgNeqEt1t
13292Please respect copyright.PENANAaa3p08GJZS
“Istri ketigaku berdarah campuran Jawa dengan Manado. Namanya Nuryati. Sudah punya anak seorang. Anak cewek yang usianya baru tiga tahun.”
13292Please respect copyright.PENANAWWS4EvB8ae
13292Please respect copyright.PENANA3fdiLz2HJI
“Lalu istri yang keempat?”
13292Please respect copyright.PENANAu96DsiziS7
13292Please respect copyright.PENANAlwbZAadOK0
“Yang keempat berdarah campuran Indonesia dengan Belanda, namanya Anna Karina. Sudah punya anak juga, yang usianya baru tiga bulan.”
13292Please respect copyright.PENANAK3GG2alX3N
13292Please respect copyright.PENANAXPhU5o3Fm0
“Hebat,” cetusku nyinyir, “Punya istri Indo segala…”
13292Please respect copyright.PENANA0FTiImNb4M
13292Please respect copyright.PENANADWEUbwBk6Y
“Dia adik kandung Joseph.”
13292Please respect copyright.PENANAscmm5GqTxY
13292Please respect copyright.PENANAHaRgHf8uc9
Aku terkejut lagi. Kalau benar istri keempatnya itu adik Joseph, sudah terbayang…pasti cantik wanita bernama Anna itu.
13292Please respect copyright.PENANAqgZE4ZHbNU
13292Please respect copyright.PENANAu8Qp8cSZvt
Lalu kataku, “Pantesan Abang jadi jarang pulang. Mungkin lebih kerasan bersama mereka ya.”
13292Please respect copyright.PENANAEunSYvw2UU
13292Please respect copyright.PENANA4OmaXcKzac
“Gak juga,” sahutnya, “Aku tetap konsen di dalam bisnis.”
13292Please respect copyright.PENANAWpeqouJftX
13292Please respect copyright.PENANA99jWx3ZrCQ
“Lalu siapa yang ditempatkan di Surabaya, sehingga Abang jadi kerasan di sana?”
13292Please respect copyright.PENANAc314uyptZv
13292Please respect copyright.PENANAhrKB0QVP5f
“Gak ada,” suamiku menggeleng, “Semuanya tinggal di kota ini. Kalau gak percaya, kapan pun kamu boleh cek ke Gresik sana. Lingkunganku di sana laki-laki semua. Boro-boro bawa istri segala.”
13292Please respect copyright.PENANAnpKTNfdKQK
13292Please respect copyright.PENANAsnAvtLGwdV
Aku percaya pada pengakuan suamiku itu. Napasku agak lega, meski masih tetap galau.
13292Please respect copyright.PENANAOVAMx1mOgU
13292Please respect copyright.PENANA2E3bTKyhL4
“Lalu di antara keempat istri Abang, siapa yang paling Abang cintai?” tanyaku lagi.
13292Please respect copyright.PENANAnk6rKbWvaX
13292Please respect copyright.PENANAQ18oqq6gZc
“Tetap kamu yang paling kucintai. Karena kamu istri pertamaku yang kunikahi secara resmi di depan kedua orang tuamu.”
13292Please respect copyright.PENANA0zTf8EgOft
13292Please respect copyright.PENANAMkMhby8Elk
Suasana menjadi hening lagi. Sementara suamiku asyik mengetik lagi.
13292Please respect copyright.PENANASDeUAoPd85
13292Please respect copyright.PENANACecUYrkoxF
Dan aku mencoba mengatasi perasaan cemburu ini dengan berkata, “Harusnya adil dong. Kalau istri Abang empat orang, aku pun boleh dong punya suami empat orang.”
13292Please respect copyright.PENANAmrNHdgzXOw
13292Please respect copyright.PENANA3UTCjSwTn0
“Agama mana yang membolehkan istri punya suami lebih dari seorang?” cetus suamiku sambil menyalakan rokoknya, tapi matanya tetap tertuju ke layar monitor.
13292Please respect copyright.PENANAcyWtQrWpHl
13292Please respect copyright.PENANAf7pZzD7c5T
“Kalau resmi-resmian, Abang juga gak bisa punya istri sebanyak itu. Kalau nikahnya resmi aku hanya mengijinkan untuk menikahi Uni saja. Yang dua lagi itu takkan kuijinkan.”
13292Please respect copyright.PENANANbMqsFDWq4
13292Please respect copyright.PENANABJJRAZ7h2X
“Jadi kamu kepengen punya suami simpanan, gitu?”
13292Please respect copyright.PENANAJrAjrGKuoI
13292Please respect copyright.PENANAVhcFQaEu9x
Aku tak menjawabnya. Karena sebenarnya aku tak punya niat punya suami simpanan. Untuk apa punya suami simpanan segala? Bukankah aku sudah enjoy dengan kebebasan yang kumiliki saat ini?
13292Please respect copyright.PENANAWch9FoW0Yu
13292Please respect copyright.PENANAbdPFmO5JEw
“Yang penting, Abang jangan complain kalau aku punya hubungan dengan lelaki lain ya.”
13292Please respect copyright.PENANAIWVKd1P2vv
13292Please respect copyright.PENANASSH7VqO9Bz
“Emang kapan aku pernah complain? Sudah berapa banyak teman-temanku yang menggaulimu, aku gak pernah complain kan? Bahkan dengan Leo, Herman dan kasir baru itu pun aku gak complain. Yang penting harus hati-hati. Jangan sampai bawa penyakit yang bisa nular ke sana-sini. Jadi harus yakin dulu lelaki pilihanmu itu terjamin kebersihannya atau tidak.”
13292Please respect copyright.PENANAx2iZ1NOspx
13292Please respect copyright.PENANAgo9M0Kts0G
Aku tak menjawab lagi. Secara tidak langsung ucapan suamiku itu seolah mengijinkanku untuk mencari lelaki lain, yang penting kebersihannya terjamin. Jujur…itu ucapan yang luar biasa beratnya buat suami yang pandangannya masih konservatif.
13292Please respect copyright.PENANAq1L5mBaXmT
13292Please respect copyright.PENANABsrSDli0XO
Lalu apakah aku mau kembali ke pandangan konservatif dengan mempersoalkan suamiku yang ternyata istrinya empat orang? Bukankah aku sendiri kalau mau bisa mendapatkan sepuluh lelaki sekali pun untuk dijadikan simpananku?
13292Please respect copyright.PENANA8hAZhuPoEJ
13292Please respect copyright.PENANA0o5yLzvPDu
Tidak. Aku memang sering bertualang. Tapi aku tak mau terikat dengan siapa pun kecuali dengan suamiku. Meski aku mendapatkan kenikmatan puluhan kali lipat dengan lelaki lain, aku hanya mengakui Bang Yadi sebagai lelaki yang paling kucintai dan akan tetap kucintai sampai kapan pun.
13292Please respect copyright.PENANA3KIwuERdwb
13292Please respect copyright.PENANAm3EjynkcqH
“Tidurlah sana,” kata suamiku tiba-tiba, “Ini sudah jam setengah dua pagi.”
13292Please respect copyright.PENANArk7S9FgBVH
13292Please respect copyright.PENANASOgOtZ59mC
“Abang sendiri gak tidur?”
13292Please respect copyright.PENANAswQw8x1Tj1
13292Please respect copyright.PENANAcYBWWM11BM
“Gak. Ini masih banyak yang harus dikerjain, besok harus terbawa ke Banjarmasin.”
13292Please respect copyright.PENANAa5aekVbgDW
13292Please respect copyright.PENANAf171WiXEQs
“Abang besok mau ke Banjarmasin?”
13292Please respect copyright.PENANA55VezjKpWf
13292Please respect copyright.PENANA190dQUMMb6
“Iya, ada beberapa surat penting yang harus secepatnya kutandatangani di sana.”
13292Please respect copyright.PENANAFlQnrG6Rt8
13292Please respect copyright.PENANAc0TC7i82zg
“Ikut Bang…!”
13292Please respect copyright.PENANASAmua1SF1D
13292Please respect copyright.PENANAiPFMvoOMSj
“Ayo aja.”
13292Please respect copyright.PENANADfvyEgvcZF
13292Please respect copyright.PENANAuYn6UBSnsq
“Tapi…di sana panas ya hawanya.”
13292Please respect copyright.PENANAAZvlyvOZ6P
13292Please respect copyright.PENANA8RiKnMV2VI
“Panas sekali. Lebih panas daripada Jakarta atau Surabaya.”
13292Please respect copyright.PENANA8ffo74gp4B
13292Please respect copyright.PENANAl6LJwB6oNR
“Ah…pasti belepotan keringet mulu nanti…”
13292Please respect copyright.PENANACk15xL9o2d
13292Please respect copyright.PENANAnQ3znJzZDu
“Di hotel kan pake AC, di hotel juga pake AC.”
13292Please respect copyright.PENANACgaezOy8UC
13292Please respect copyright.PENANA3WhFRQ5E5T
“Males ah…di sini kan gak bisa ditinggalin lama-lama Bang.”
13292Please respect copyright.PENANAtCeVT8pYJO
13292Please respect copyright.PENANAcDNNlV7us3
“Emangnya gak kangen sama Edo dan Leo?”
13292Please respect copyright.PENANARfbKWUpLiq
13292Please respect copyright.PENANAXq5QrcVwEb
Aku terperangah mendengar ucapan suamiku itu. Kalau aku bicara jujur, aku akan bilang, tentu saja aku kangen kepada mereka. Tapi masa aku harus bicara seperti itu kepada suamiku?
13292Please respect copyright.PENANA2ACACROXA6
13292Please respect copyright.PENANAF4Bi5x83Rf
Maka kataku, “Ah, kalau mereka kangen, tentu mereka datang ke kota ini. Masa aku harus nyebrang lautan hanya untuk berjumpa dengan mereka?”
13292Please respect copyright.PENANAi4H6DuaPKs
13292Please respect copyright.PENANAlWDIR6LdGs
Lalu kutinggalkan ruang kerja pribadi suamiku. Melangkah dengan batin gontai ke dalam kamarku.
13292Please respect copyright.PENANAW8JFtLatBT
13292Please respect copyright.PENANAbNPT8WfrqK
Jam dinding sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Tapi batinku yang sedang kemelut ini membuatku tak dapat tidur.
13292Please respect copyright.PENANA2Qd2c2pnqC
13292Please respect copyright.PENANAtNTRKOTVaF
Pengakuan suamiku, bahwa istrinya empat orang itu, memang cukup memukulku. Dan terbayang olehku betapa cantik-cantiknya istri ketiga dan keempat itu. Tentu saja. Kalau tidak cantik, tak mungkin suamiku mau menikahi mereka.
13292Please respect copyright.PENANAwyBKS2cJrU
13292Please respect copyright.PENANA0Ao4M46lH8
Lalu seberapa cantik aku kini di mata suamiku? Apakah aku tidak menarik lagi dan cuma dijadikan symbol status belaka baginya, sementara cintanya sudah beralih ke istri lain?
13292Please respect copyright.PENANAf4ZzOLA5du
13292Please respect copyright.PENANAaKU5ZI4xT2
Aku berusaha untuk bersabar dan berbesar hati. Terlebih kalau mengingat bahwa langkah-langkahku sendiri sudah gila-gilaan. Tapi dengan kebinalan demi kebinalan yang sudah kulakukan, apakah aku tak punya hak untuk cemburu lagi?
13292Please respect copyright.PENANA7fVK4fVFAO
13292Please respect copyright.PENANA8Kyoz2DkZ6
Masalahnya, kalau suamiku sekadar berselingkuh saja dengan wanita lain, aku masih bisa memaklumi dan memaafkannya. Tapi diam-diam menikahi dua wanita lain yang katanya bernama Nuryati dan Anna Karina itu, benar-benar terasa seperti pukulan berat yang menghantam batinku.
13292Please respect copyright.PENANAyxB7ghzinC
13292Please respect copyright.PENANAVLtaJRi4mW
Padahal aku sudah cukup “bijak” dengan memintanya agar menikahi Uni Erna sebagai istri keduanya. Lalu…apakah dua istri pun masih belum cukup baginya?
13292Please respect copyright.PENANAV2GKVSP3Gg
13292Please respect copyright.PENANAwSOc4Yusj8
Lalu, kalau timbul protes di dalam hatiku, apakah aku ini tergolong istri yang mau menang sendiri?
13292Please respect copyright.PENANAx3Y1WODKZb
13292Please respect copyright.PENANABavFgluBxC
Bukankah aku sendiri sudah melangkah sedemikian binalnya, sehingga lelaki demi lelaki kubiarkan menikmati kehangatan tubuhku? Kubiarkan menggasak sekujur tubuhku habis-habisan? Lalu kenapa aku tak tahu diri dan mempersoalkan istri ketiga dan keempat itu?
13292Please respect copyright.PENANAIbUEcaEKcd
13292Please respect copyright.PENANACH8BEwEDkO
Aaaah…entahlah….dalam suasana batin kemelut ini aku tak bisa berpikir jernih lagi.
13292Please respect copyright.PENANAfNN3qmonZy
13292Please respect copyright.PENANAbkFrGHFQqg
Ketika terdengar ayam mulai berkokok di kejauhan, barulah aku tertidur.
13292Please respect copyright.PENANAyCXJrTwTZp
13292Please respect copyright.PENANAdZv5zecCr1
Demikian nyenyaknya tidurku, sehingga baru terbangun setelah jam menunjukkan pukul setengah duabelas siang.
13292Please respect copyright.PENANAR1pVwbchss
13292Please respect copyright.PENANA8sdWgrIsrV
Dengan malas-malasan aku turun dari tempat tidur. Masuk ke kamar mandi, tapi cuma untuk sikat gigi dan cuci muka.
13292Please respect copyright.PENANAe47hTsm5d9
13292Please respect copyright.PENANAwWkBq3E7AH
Pada waktu melangkah ke ruang keluarga, kulihat suamiku sudah berpakaian rapi dan sudah menyiapkan kopor pakaian.
13292Please respect copyright.PENANAHLYyNxUZ0p
13292Please respect copyright.PENANA8m1Q1sqysN
“Abang tadi gak tidur?” tanyaku dengan kening berkerut.
13292Please respect copyright.PENANAPNk4ClGegc
13292Please respect copyright.PENANA6IGmLMfibM
“Tidur sejam di ruang kerja,” sahutnya tanpa ekspresi, “Oke, aku berangkat dulu ya.”
13292Please respect copyright.PENANA01iNzxwxxe
13292Please respect copyright.PENANAuh2yorpSmX
Ia memelukku. Mencium bibir dan keningku. Tapi perasaan halusku berkata bahwa semuanya itu tidak semesra dahulu lagi.
13292Please respect copyright.PENANAeBJhN5Wvj4
13292Please respect copyright.PENANAMJq0vVVSPU
Tapi sebagai seorang istri, aku mengucapkan, “Semoga penerbangannya lancar, selamat sampai tujuan ya Bang.”
13292Please respect copyright.PENANAYApN1RWfpa
13292Please respect copyright.PENANAqfabIGQVuf
“Amien,” sahutnya, lalu memanggil sopir taksi yang sudah menunggu di depan rumah dan menyuruhnya memasukkan koper besar itu ke bagasi taksinya.
13292Please respect copyright.PENANAYOQGSyg3LC
13292Please respect copyright.PENANAabZ249zG6m
Setelah suamiku berlalu, aku tertunduk kelu. Ada perasaan sepi yang mencekam. yang membuatku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Padahal sejak menikah dengan Bang Yadi, aku sudah terbiasa ditinggalkan berhari-hari. Bahkan belakangan ini ia bisa lebih dari sebulan tak pulang-pulang. Tapi mengapa sekarang aku jadi dicekam perasaan kesepian yang teramat sangat begini?
13292Please respect copyright.PENANAN62mKfjO79
13292Please respect copyright.PENANAN2YlUyK3WE
Akhirnya aku mandi, karena tadi baru cuci muka dan sikat gigi. Sambil berpikir apa yang harus kulakukan agar kesepianku ini terobati. Tak usahlah mengajak ketemuan dengan lelaki mana pun, yang penting aku ingin mengusir kesepian ini dan bisa berpikir jernih lagi.
13292Please respect copyright.PENANAvbIbh3TvtB
13292Please respect copyright.PENANAx4HGxHX0dP
Sebelum meninggalkan rumah, kusempatkan makan roti bakar dulu di kantin.
13292Please respect copyright.PENANAJrF2Swgk4t
13292Please respect copyright.PENANA130rG6LQ18
Tak lama kemudian aku sudah berada di belakang setir mobilku menuju mall yang biasanya mampu mengusir rasa kesepianku. Kebetulan aku ingin mengganti casing hapeku yang sudah tampak lusuh.
13292Please respect copyright.PENANAeiAT5DlLZo
13292Please respect copyright.PENANA0hjriNpL4V
Di counter asesori hape itulah bahuku ditepuk, disertai suara lelaki dari belakangku, “Erni?!”
13292Please respect copyright.PENANAK1jJpX3hkW
13292Please respect copyright.PENANALlCHRGX6WT
Aku terkejut dan menoleh. Dan lebih terkejut lagi ketika kulihat seorang lelaki tampan berdiri di dekatku, dengan senyumnya yang…..oooh….rasanya sekujur tubuhku jadi lunglai…karena ternyata lelaki itu Aria…! Ya…Aria yang dahulu pernah merajut cinta di masa remaja denganku. Cinta pertamaku !
13292Please respect copyright.PENANAdZZvtaD21U
13292Please respect copyright.PENANAWCvRnfoqnO
“Jadi sekarang tinggal di kota ini?” tanyanya sambil menjabat tanganku.
13292Please respect copyright.PENANAhOI9ILZTVr
13292Please respect copyright.PENANAjH7w8Du2dx
“Iya,” aku mengangguk. Dengan jantung memukul kencang.
13292Please respect copyright.PENANAvFFIKAVH1v
13292Please respect copyright.PENANAUHOk9LxaQB
“Erwin udah cerita bahwa kamu jadi istri temannya yang seorang pengusaha besar.”
13292Please respect copyright.PENANAxkCKGwfPyk
13292Please respect copyright.PENANA79CzNTINjh
Aku terkejut dan serasa diingatkan bahwa dalam salah satu acara swinger, aku pernah jadi pasangan adik Aria yang bernama Erwin itu. Ah…jangan-jangan Erwin sudah cerita banyak dan mungkin saja dilebih-lebihkan. “Erwin ngomong apa mengenai aku?” tanyaku.
13292Please respect copyright.PENANAiVaVmHSzZv
13292Please respect copyright.PENANA82sQro5Itg
“Gak ngomong apa-apa. Cuma bilang ketemu sama kamu dalam suatu acara reuni,” sahutnya.
13292Please respect copyright.PENANAEn4es1oyLx
13292Please respect copyright.PENANAby4FqdY3xk
Hmm…mudah-mudahan saja Erwin belum pernah bicara masalah yang terjadi antara dirinya dengan diriku.
13292Please respect copyright.PENANAOwdT8oKEkf
13292Please respect copyright.PENANAC0Z23heg4t
“Mana suamimu?” tanyanya.
13292Please respect copyright.PENANA7StmQCLHrP
13292Please respect copyright.PENANAhG1lA3wF7f
“Baru berangkat ke Kalimantan tadi. Istrimu mana?” aku balik bertanya.
13292Please respect copyright.PENANAK4tHwrC5IQ
13292Please respect copyright.PENANAO4LhgefU64
“Di Jakarta. Gak ikut ke sini,” sahutnya sambil menepuk lenganku, “rasanya seperti mimpi ketemu lagi denganmu setelah kita sama-sama dewasa begini.”
13292Please respect copyright.PENANAIuvZcYX0Jn
13292Please respect copyright.PENANAqHcudjPsae
“Sama…aku juga rasa seperti ngimpi,” kataku, “dalam rangka apa kamu ke kota ini sekarang?”
13292Please respect copyright.PENANAeuvXswY09W
13292Please respect copyright.PENANAoueSsA5ljh
“Tugas dari kantor.”
13292Please respect copyright.PENANAwZwzzeHkAX
13292Please respect copyright.PENANAtzuBXcm9or
“Dengan teman-teman sekantor?”
13292Please respect copyright.PENANAUOBwudfUUA
13292Please respect copyright.PENANAIEtMSP0CBw
“Gak. Cuma aku sendirian.”
13292Please respect copyright.PENANA7jKso0FS9m
13292Please respect copyright.PENANAm7AFTEX6ih
“Berapa lama kamu di sini?”
13292Please respect copyright.PENANAihJ9LlnjKy
13292Please respect copyright.PENANA2c2fVCFvKT
“Paling juga tiga hari lagi aku pulang ke Jakarta.”
13292Please respect copyright.PENANAvfiXAd0as3
13292Please respect copyright.PENANACRzXfj8esS
“Nginap di mana?”
13292Please respect copyright.PENANAvjWfgbMuGN
13292Please respect copyright.PENANA0ct0nVpD0i
Aria menyebutkan nama hotel yang sangat kukenal. Disusul dengan pertanyaan, “Kenapa? Mau nemenin aku di hotel?”
13292Please respect copyright.PENANAaIWdI5UXOT
13292Please respect copyright.PENANA8DYdcqeJ56
“Nemenin apa?” tanyaku disertai kerlingan menggoda.
13292Please respect copyright.PENANAwv5g5Ip0Rj
13292Please respect copyright.PENANAQFdGzbte91
“Nemenin ngobrol…nemenin makan dan sebagainya…mmm…hitung-hitung nostalgia masa remaja aja.”
13292Please respect copyright.PENANALHyPMWzI9h
13292Please respect copyright.PENANAvMU4EwJLCC
Jujur, batinku tergetar mendengar kata “nostalgia” itu. Karena aku dan Aria pernah menggoreskan kenangan indah di masa remajaku. Tapi pada saat itu masih serba terbatas. Tiada langkah yang lebih dari sekadar berciuman.
13292Please respect copyright.PENANAxkRuXNUnm1
13292Please respect copyright.PENANAJ2f6SbtREj
Aku dengan Aria putus dengan baik-baik. Sehingga aku tetap menganggapnya sebagai orang dekat, meski sekian lamanya aku baru dipertemukan lagi dengannya. Maka tanpa sungkan-sungkan kutanyakan di kamar nomor berapa dia menginap di hotel itu? Ia pun menyebutkan nomor kamarnya. Lalu aku berjanji akan datang ke hotel itu nanti malam.
13292Please respect copyright.PENANAHTHijLMAeb
Setelah tukaran nomor hape, kami berpisah. Setelah mengganti casing dan cover hape, aku kembali ke basement paling bawah, di mana mobilku diparkir. Aria entah pergi ke mana setelah berjanji untuk melanjutkan obrolan di hotel nanti malam. Tapi baru saja mobilku keluar dari pintu parkir, hapeku berdering. Aria yang call. Supaya tidak mengganggu tanganku yang sedang nyetir, kupasang handsfree hapeku.
13292Please respect copyright.PENANADSbPW4Wpkj
13292Please respect copyright.PENANApoUJkOF4G8
Lalu:
13292Please respect copyright.PENANAe7DmMGVvzQ
13292Please respect copyright.PENANANE2AOBorZJ
“Tau gak, tadi kalau kita ketemunya bukan di tempat umum, mau saja rasanya kupeluk dirimu seerat-eratnya, Er.”
13292Please respect copyright.PENANAPkw96FA3A3
13292Please respect copyright.PENANASnjIO6byd0
Tergetar batinku mendengar ucapan itu. Tapi entahlah, aku tak mau dipandang murahan oleh mantan pacar pertamaku itu. Karena itu aku malah bertanya, “Tadi ada yang lupa kutanyakan. Anakmu udah berapa orang?”
13292Please respect copyright.PENANA9WkDXB4Nce
13292Please respect copyright.PENANArQ75KMIHZB
“Dua orang. Kamu?”
13292Please respect copyright.PENANAlWRJVCUc4M
13292Please respect copyright.PENANAg5OvzXB1ZH
“Baru satu.”
13292Please respect copyright.PENANAUxiIWkkx1I
13292Please respect copyright.PENANA9dWpDdDDQc
“Sengaja distop dulu?”
13292Please respect copyright.PENANAcWPYa9vvO9
13292Please respect copyright.PENANA100H6LGuvJ
“Iya. Biar anakku gede dulu. Jangan punya adik dulu.”
13292Please respect copyright.PENANA8lgdCCpHtO
13292Please respect copyright.PENANAzb8zoXEGGi
“Hmm…sekarang kita sudah menjadi bapak dan ibu ya.”
13292Please respect copyright.PENANA6mYuLSP3yu
13292Please respect copyright.PENANAVECNWQOMOy
“Iya. Bapak muda dan ibu muda. Sekarang kamu sudah tigapuluh kan?”
13292Please respect copyright.PENANAt47em0on1n
13292Please respect copyright.PENANAopqwL9HxRY
“Iya. Seminggu yang lalu aku genap tigapuluh tahun.”
13292Please respect copyright.PENANAMFLfPuIy6L
13292Please respect copyright.PENANAByu9hoogT6
“Ohya? Terlambat dong aku ngasih ucapan selamat ulang tahunnya. Mau kado apa?”
13292Please respect copyright.PENANAkt8U8WxYCL
13292Please respect copyright.PENANAgOjZHKQlnw
“Kadonya? Jangan berupa barang deh. Aku ingin mendapatkan ciuman mesra aja…seperti suka kita lakukan pada waktu masih pacaran dulu.”
13292Please respect copyright.PENANA3jMUdMWvAA
13292Please respect copyright.PENANAJj4bu1nqdy
“Mmm…ciuman lewat telepon ini aja ya. Emwuaaaah…”
13292Please respect copyright.PENANAEa5pgCf2XJ
13292Please respect copyright.PENANAyRkjGr3cFD
“Gak ah…gak kerasa lewat telepon sih. Nanti malam aja ya Er…please….”
13292Please respect copyright.PENANAvkGuy2snRK
13292Please respect copyright.PENANAi1A1BKrIuF
“Aku kan udah punya suami, Ar.”
13292Please respect copyright.PENANALnBHREKywO
13292Please respect copyright.PENANAX6QXdMXnMq
“Aku juga udah punya istri. Tapi aku tak mau munafik. Pertemuan kita barusan…benar-benar menggetarkan hatiku…menggetarkan cintaku padamu, sayang.”
13292Please respect copyright.PENANAO70J0SiFZy
13292Please respect copyright.PENANADC1YckE5tB
Aria…Aria…tahukah kau bahwa tadi aku pun sangat tergetar setelah melihat dirimu berdiri di depan mataku?
13292Please respect copyright.PENANAXDOJHe1Oyn
13292Please respect copyright.PENANAN5iOWFvXs3
Tapi entah kenapa, aku ingin tetap kelihatan sebagai wanita terhormat di mata mantan kekasihku itu. Maka kataku, “Nanti malam aja kita sambung ya Ar. Ini aku lagi nyetir, takut nabrak mobil lain…”
13292Please respect copyright.PENANALLGMdW4esI
13292Please respect copyright.PENANAScnIDe5Mtk
“Oh, kamu lagi nyetir? Ya udah…aku tunggu nanti malam, ya Erniku sayang…”
13292Please respect copyright.PENANAODBHTgxHaX
13292Please respect copyright.PENANAk8y56vh3Ws
Aku termangu lagi. Mendengar istilah “Erniku sayang” itu, terbayang lagi kisah remajaku bersama Aria dahulu. Semuanya masih tergambar dengan jelas.
13292Please respect copyright.PENANADaS3MvSMNT
13292Please respect copyright.PENANAmghB3R6hCL
Kalau saja pamanku merestui hubunganku dengan Aria, pasti ia sudah menjadi suamiku sejak lama. Tapi pamanku lebih menyukai Bang Yadi. Sehingga terpaksa hubunganku dengan Aria diputuskan.
13292Please respect copyright.PENANAPQk7mYQiKV
13292Please respect copyright.PENANAiAQ7YSJo70
Pada masa remaja, aku memang anak yang penurut. Aku juga sadar bahwa paman yang merawat dan menyayangiku dari kecil sampai dewasa. Sehingga aku merasa berhutang budi benar padanya. Meski masih remaja, aku sudah punya pikiran ingin membalas kebaikannya sebisaku. Karena itru, ketika paman menganjurkan untuk menerima lamaran Bang Yadi, aku langsung menerimanya saja, meski cinta pertamaku harus kuhancurkan. Dan aku bahagia melihat pamanku senang dengan penerimaan lamaran Bang Yadi itu. Lalu aku berusaha menutup pintu hatiku. Berusaha untuk mengalihkan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Meski aku sudah berada di alam baru, alam yang mulai diperkenalkan oleh suamiku sendiri, tiada seorang lelaki pun yang kucintai di dunia ini selain Bang Yadi seorang. Lelaki mana pun bisa memiliki tubuhku, tapi cintaku tetap hanya untuk Bang Yadi.
13292Please respect copyright.PENANACqjkXz0139
13292Please respect copyright.PENANAaq25dJ5qeZ
Tapi…sejak mendengar pengakuan suamiku, bahwa ia memiliki empat istri, bukan cuma aku dan Uni Erna….entahlah…rasanya aku tak bisa menerimanya. Kalau sekadar selingkuh dengan perempuan lain, aku pun takkan mempersoalkannya, karena aku sendiri juga agak kerap melakukannya (tapi selalu laporan kepada suamiku).
13292Please respect copyright.PENANAlcPy0wFLkb
13292Please respect copyright.PENANAEvOBYf20It
Ya, aku bisa mentolerir jika suamiku selingkuh dengan perempuan lain. Karena mungkin saja ia hanya menyalurkan kebutuhan biologisnya semata. Tapi…kalau menikahi perempuan lain…aku yakin…pasti ada cinta di hati suamiku. Bukan sekadar menyalurkan kebutuhan biologisnya semata.
13292Please respect copyright.PENANA60UdijN0hg
13292Please respect copyright.PENANAefNzWoBauj
Lalu…masih adakah perasaan cinta di hati Bang Yadi kepadaku? Apakah perkawinannya denganku sekarang sudah tinggal symbol status belaka, sementara cintanya sudah beralih ke perempuan lain?
13292Please respect copyright.PENANAPLka4kP6lF
13292Please respect copyright.PENANAYQh7IUJgqV
Hmm…seandainya tidak ada masalah itu, sudah pasti aku akan menolak pertemuan empat mata dengan Aria. Karena aku sangsi apakah aku masih bisa mempertahankan diri pada waktu ia menghendaki lebih dari ciuman atau tidak.
13292Please respect copyright.PENANATi5nnWxThY
13292Please respect copyright.PENANAP5Ew6ogWGx
Tapi masalah suamiku yang ternyata punya istri empat orang itu membuat batinku kemelut dan murka.
13292Please respect copyright.PENANAgBYaml15KS
13292Please respect copyright.PENANAKN1ddecPnx
Dan aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi dengan Aria nanti. Sehingga aku sampai pada suatu keputusan…que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah !
13292Please respect copyright.PENANA9IZd5gTrep
13292Please respect copyright.PENANAi3A8nw5Bl3
13292Please respect copyright.PENANAfDa8kdXXrd
Jam setengah tujuh malam aku sudah menyiapkan diri sesiap-siapnya. Bahkan diam-diam aku memasukkan tas pakaianku ke bagasi mobilku, untuk persiapan kalau-kalau aku harus menginap di hotel nanti. Tapi pada waktu menuju kamar Aria, aku akan melenggang saja dengan tas kecilku. Tas pakaian itu akan kutinggalkan di bagasi mobil. Dan hanya akan kukeluarkan jika sudah ada kepastian harus menginap di hotel itu.
13292Please respect copyright.PENANAoPUoz6Gn7T
13292Please respect copyright.PENANAlHsj1KTpLx
Meski sudah banyak pengalaman bersentuhan dengan lelaki yang bukan suamiku, anehnya kali ini aku agak degdegan waktu sedang mengemudikan mobilku menuju hotel tempat Aria menginap. Masalahnya aku sudah bisa membayangkan apa yang mungkin terjadi nanti. Rasanya mustahil kalau Aria cuma minta dicium doang. Tapi yah..que serra serra…apa yang mau terjadi terjadilah.
13292Please respect copyright.PENANAlKdRRJHQ9a
13292Please respect copyright.PENANAtAYiGBkhAu
Begitu mobilku memasuki area parkir, aku memberitahu Aria lewat hapeku, “Ini aku sudah mau parkir di hotel, Ar.”
13292Please respect copyright.PENANAA5QiCyu9yw
13292Please respect copyright.PENANAoHZRXNcEkh
“Oh…yayayaa…tunggu di lobby aja. Aku akan menjemput ke situ, sayang.”
13292Please respect copyright.PENANAedyrLxkPGY
13292Please respect copyright.PENANAtLnOIfvUAe
Dan ketika Aria muncul di lobby…batinku bergetar hebat melihat senyumnya yang menggugahkan kenangan lamaku. Ah…apakah aku sudah menjadi wanita cengeng malam ini? Kenapa perasaanku mendadak jadi mellow begini?
13292Please respect copyright.PENANAowSqxRsGhW
13292Please respect copyright.PENANApplB4XFdPq
Kenapa aku tertunduk malu-malu waktu melihat tatapan teduh Aria itu?
13292Please respect copyright.PENANAFTPLRRRSDZ
13292Please respect copyright.PENANAPliLlBl2Iz
Dan ketika Aria menggandeng pinggangku menuju pintu lift, batinku serasa dinaungi keteduhan dan kesejukan. Seakan-akan aku kembali ke masa remajaku dahulu.
13292Please respect copyright.PENANA15OQa3QxQl
13292Please respect copyright.PENANAPsGkBVZqGg
Setibanya di dalam kamar tertutup, kedua tangan Aria mengepit sepasang pipiku. Dan bibirnya mendekat…perlahan tapi pasti…sampai akhirnya menciumi bibirku dengan mesra dan hangatnya.
13292Please respect copyright.PENANALOzioGkPYJ
13292Please respect copyright.PENANA8BdPHKfCe7
Oh, Aria…Aria…kenapa kita harus bertemu lagi? Bukankah kini keadaannya sudah berubah? Bukankah kita sekarang sudah sama-sama memiliki pasangan hidup? Tapi kenapa perasaanku ini malah lebih mendalam daripada waktu masih pacaran denganmu dahulu?
13292Please respect copyright.PENANASiy7LRVcZJ
13292Please respect copyright.PENANAYwrfsBzfKI
Lalu Aria mengajakku duduk berdampingan di sofa. Aku menurutinya saja. Tapi setelah duduk merapat dengannya, sekujur tubuhku terasa lemas. Lemas dalam indahnya berada di dekat lelaki yang dahulu sangat kucintai itu.
13292Please respect copyright.PENANAfgSPR51sOI
13292Please respect copyright.PENANAgcJ0sfLkcw
Barangkali aku harus mengakuinya sejujur mungkin, bahwa cintaku kepada Aria tidak pernah layu. Hanya saja sebagai seorang istri, aku memaksakan diri untuk mencintai Bang Yadi sambil berusaha untuk melupakan Aria. Memang butuh waktu untuk melupakan cinta pertamaku itu. Lalu aku berhasil melupakannya, kemudian kutujukan perasaan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Tapi…setelah berjumpa lagi dengan Aria dalam suasana seperti ini….oooh….apa yang sedang terjadi di dalam diriku ini?
13292Please respect copyright.PENANAVRgrOWJk8A
13292Please respect copyright.PENANA7CiMKOL4TD
Entahlah. Yang jelas, aku merebahkan kepalaku di paha Aria, sambil berpuas-puas menatap wajahnya.
13292Please respect copyright.PENANAskCzpVF5E4
13292Please respect copyright.PENANARf2NGrAScT
Dan hatiku semakin luluh ketika Aria membelai rambutku, terkadang menciumi bibirku denga kemesraan yang menghanyutkan.
13292Please respect copyright.PENANALluCRIp8ti
13292Please respect copyright.PENANAZgwexFLNwL
“Nginap aja di sini ya sayang,” kata Aria sambil megusap pipiku dengan lembut.
13292Please respect copyright.PENANATt2PTZjZId
13292Please respect copyright.PENANAQG8zktUcI2
Aku tidak menjawabnya.
13292Please respect copyright.PENANAHPXcCRBVmh
13292Please respect copyright.PENANA2Cm5WAyTTl
“Mau kan tidur bersamaku malam ini?”
13292Please respect copyright.PENANA77nIqYzMPs
13292Please respect copyright.PENANAJ1pkA95GsG
“Takut…”
13292Please respect copyright.PENANApRe4pWS8Cn
13292Please respect copyright.PENANA42kujLjwWx
“Takut apa?”
13292Please respect copyright.PENANAr7xcQbUr6N
13292Please respect copyright.PENANARkctZs3UyR
“Takut gak mau pisah lagi sama kamu…”
13292Please respect copyright.PENANAV4vLLOQtKw
13292Please respect copyright.PENANA4yX4AkbcQd
“Jangan pikirkan masalah itu dulu. Sekarang mumpung ada kesempatan, kita nikmati aja.”
13292Please respect copyright.PENANAQH7B0EWUJf
13292Please respect copyright.PENANAIe4iW1Tf6J
“Pakaianku di bagasi mobilku.”
13292Please respect copyright.PENANAMD1OgHsYdO
13292Please respect copyright.PENANAtlCFkzXu5J
“Ohya?! Mana kunci mobilnya? Biar kuambilin,” Aria bangkit dengan sikap bersemangat.
13292Please respect copyright.PENANAE2NJaA4NJD
13292Please respect copyright.PENANAwRhJMaP2Qw
Kuambil kunci mobilku dari tas kecilku, lalu kuberikan pada Aria sambil menyebutkan nopol mobilku.
13292Please respect copyright.PENANA4yAvIxoyKb
13292Please respect copyright.PENANAWws9z0LmIT
Aria tampak senang sekali. “Tunggu sebentar ya sayang,” katanya sambil membuka pintu kamar, kemudian meninggalkanku sendirian di dalam kamar ini.
13292Please respect copyright.PENANAKIUTrBnzH0
13292Please respect copyright.PENANAn1KJMZlSoF
Hanya beberapa menit Aria meninggalkanku. Lalu muncul lagi sambil menjinjing tas pakaianku.
13292Please respect copyright.PENANAAlTIfScBYv
13292Please respect copyright.PENANAkcJFWBPcUi
“Kamu bawa pakaian ganti…bikin aku senang aja,” kata Aria sambil meletakkan tas pakaianku di atas meja kecil.
13292Please respect copyright.PENANA7NTEQfzOQB
13292Please respect copyright.PENANAjJgaT7CXs2
“Ke mana pun aku pergi, selalu membawa pakaian untuk ganti. Hanya untuk persiapan kalau pakaian yang kukenakan kotor. Bukan sengaja merencanakan tidur di sini.”
13292Please respect copyright.PENANASJoyIoILTn
13292Please respect copyright.PENANAYrbilDfGPR
“Whatever lah…yang penting kamu bisa bersamaku malam ini….malah maunya sih sampai aku mau pulang ke Jakarta nanti.”
13292Please respect copyright.PENANAX717tuzzTn
“Kamu berkeras banget ingin aku tidur di sini, emangnya mau ngapain?” tanyaku sambil membuka tas pakaianku dan mempertimbangkan pakaian tidur mana yang cocok kukenakan malam ini.
13292Please respect copyright.PENANAVp7m5SEdaQ
13292Please respect copyright.PENANAqEz3iVMvvo
“Ingin mengobati kerinduanku selama bertahun-tahun,” sahut Aria sambil memelukku dari belakang.
13292Please respect copyright.PENANAX98FWfWviD
13292Please respect copyright.PENANATy9igbTr0d
“Sabar dulu dong sayang,” kataku sambil mengeluarkan kimono importku yang terbuat dari kain handuk halus berwarna kuning muda, “Aku mau ganti pakaian dulu ya.”
13292Please respect copyright.PENANA4yuHne6dor
13292Please respect copyright.PENANA6m50PF3Kws
Aria melepaskan pelukannya dan membiarkanku menuju kamar mandi, untuk mengganti baju kaus dan celana corduroyku di dalam kamar mandi.
13292Please respect copyright.PENANAuWAgX1jbEE
13292Please respect copyright.PENANA43QmWIx1ni
Waktu berganti pakaian di kamar mandi, sengaja pintunya tidak kukuncikan. Tapi Aria tidak berani membukanya. Itulah salah satu sifatnya yang aku sukai. Ia tak mau bertindak sembarangan dalam segala hal.
13292Please respect copyright.PENANAxfjHQvehmd
13292Please respect copyright.PENANAMPTcd1EqLj
Tapi tahukah Aria bahwa hasrat birahiku mulai berdesir-desir sejak ia mencium bibirku tadi?
13292Please respect copyright.PENANA346GV018iE
13292Please respect copyright.PENANAhowMznAf6V
Tak lama kemudian, aku sudah mengenakan kimono tebal itu, sementara baju kaus dan celana corduroyku sudah kugantungkan di kapstok kamar mandi. Bahkan behaku juga kugantungkan di situ.
13292Please respect copyright.PENANAKWTtEtYUYw
13292Please respect copyright.PENANABcYkGCLR7u
Lalu aku keluar dari kamar mandi, disongsong dengan senyuman Aria yang selalu saja membuatku luluh.
13292Please respect copyright.PENANANJuazRrHWS
13292Please respect copyright.PENANAnjhhxvpfE4
“Dalam pakaian apa pun, kamu tetap cantik di mataku, sayang,” kata Aria sambil menggandeng pinggangku dan kembali mengajakku duduk di sofa berkulit putih bersih itu.
13292Please respect copyright.PENANAc8aHsG1H7p
13292Please respect copyright.PENANAxTOrungRYf
Di sofa itulah Aria memeluk leherku, kembali menciumi bibirku, lalu terdengar suaranya, “Dahulu banyak larangan, gak boleh menyentuh ini dan itu. Sekarang gimana? Masih ada larangan?” tanya Aria sambil menciumi leherku.
13292Please respect copyright.PENANARhOh3wdEGb
13292Please respect copyright.PENANAqxTW7bWdSw
Aku cuma tersenyum. Memang dahulu Aria kubatasi, cuma boleh mencium pipi dan bibirku. Menyentuh payudaraku pun belum pernah kuizinkan. Tapi kini? Masihkah larangan itu berlaku?
13292Please respect copyright.PENANAiExs2gxlaT
13292Please respect copyright.PENANAvkhZmbfhj7
Bukankah hasrat birahiku sudah berdesir-desir begini hebatnya? Masih perlukah aku berlagak wanita terhormat yang tak pernah selingkuh dari suamiku?
13292Please respect copyright.PENANAhaKrM7obNS
13292Please respect copyright.PENANAGcSNqhRV4L
Maka kataku, “Whatever you want, do as you will.”
13292Please respect copyright.PENANAsr5esFBiMV
13292Please respect copyright.PENANADgCUNOGEqq
Aria terperangah, lalu tersenyum.
13292Please respect copyright.PENANAMKrJSy8yt8
13292Please respect copyright.PENANA6gxyrEeZ6E
“Terimakasih, sayangku….” kata Aria sambil menciumi pipiku, “Aku masih dan akan tetap mencintaimu…sampai kapan pun. Hanya saja pertemuan kali ini terjadi dalam keadaan sama-sama dewasa. Maka tentu berbeda cinta di masa remaja dengan cinta di masa dewasa. Tapi bagaimana perasaanmu padaku? Masih adakah cinta di hatimu?”
13292Please respect copyright.PENANAwAAliUW9p3
13292Please respect copyright.PENANAZKulfVK2if
“Pikir aja sendiri,” sahutku sambil mengerling manja, “Makanya aku datang ke sini karena apa?”
13292Please respect copyright.PENANAILEsPqdg7z
13292Please respect copyright.PENANAUNeSfxzwZY
Aria ketawa kecil. Lalu meraih pergelangan tanganku, “Kalau begitu, kita pindah ke sana aja yok,” katanya sambil menunjuk ke tempat tidur bertilam seprai putih bersih itu.
13292Please respect copyright.PENANAmqw073BHJ7
13292Please respect copyright.PENANAxmxeWrWcQ2
Aku jadi manja lagi, seperti masa remajaku dulu. Diam saja di sofa itu, sehingga Aria menggodaku, “Mau kugendong?”
13292Please respect copyright.PENANAPGX4o4NiPc
13292Please respect copyright.PENANAo9Y84CuImF
Aria mengangsurkan punggungnya. Maka sekalian aku memeluk lehernya dari belakang. Dan ia benar-benar menggendongku, lalu meletakkanku dengan hati-hati ke atas tempat tidur.
13292Please respect copyright.PENANAWdvDaFAiuI
13292Please respect copyright.PENANARONaaItSAk
Kini aku yang merengkuh lehernya. Dan Aria seperti mengerti apa yang kuinginkan. Ia mendekatkan bibirnya ke bibirku, lalu merapat dan saling lumat. Tapi ketika tangannya menyelinap ke arah payudaraku yang tak berbeha ini, kubisiki telinganya, “Sentuhlah dengan mulutmu, sayang.”
13292Please respect copyright.PENANAN2nFiR3jO4
13292Please respect copyright.PENANA20B8Ph0qZw
Aria mengangguk dan mendekatkan mulutnya ke arah oayudaraku. Pada saat itulah kulepaskan ikatan tali kimonoku, lalu kurentangkan kedua sisi kimonoku, sehingga payudaraku terbuka total di depan mata Aria. Inilah untuk pertama kalinya payudaraku dipertontonkan di depan mata Aria.
13292Please respect copyright.PENANA1QzO7DIDho
13292Please respect copyright.PENANAhwfsWtCMjU
Aria pun berkomentar, “Hmmm….payudaramu indah sekali, sayang.”
13292Please respect copyright.PENANAdjuA9Q5g1h
13292Please respect copyright.PENANAQXP8uydC5Z
Lalu Aria benar-benar mengikuti permintaanku. Mulutnya mendekati puting payudara kiriku, sementara tangan kirinya memegang payudara kananku.
13292Please respect copyright.PENANAp0ZnEt5bOJ
13292Please respect copyright.PENANAHh1OpIb6mp
Desir birahiku semakin menguasai batinku ketika Aria mulai mengemut pentil payudara kiriku, sementara tangan kirinya mulai meremas-remas lembut payudara kananku.
13292Please respect copyright.PENANAIA3cYvDw0S
13292Please respect copyright.PENANAvn886iJGcy
Entah kenapa, aku merasa inilah emutan yang paling indah dalam hidupku. Yang membuatku terlena dalam godaan birahi yang semakin menjadi-jadi.
13292Please respect copyright.PENANAl7UYF89PMA
13292Please respect copyright.PENANABya8HHBzAz
Kubiarkan ia menjilati pentil payudaraku dan sesekali mengisapnya seperti bayi yang sedang menyusu. Namun diam-diam tanganku mulai masuk ke balik jerseynya. Mengusap-usap kulit punggungnya yang terasa hangat. Dan seperti digerakkan oleh tenaga magnetisme, kuturunkan celana dalamku sampai ke dekat lututku, karena mulut Aria mulai menurun ke arah perutku. Ini bisa dijadikan lampu hijau, bahwa Aria boleh menyentuh kemaluanku !
13292Please respect copyright.PENANAOK2GcJlZzY
13292Please respect copyright.PENANAih5gbEnZQ8
Tapi tahukah Aria bahwa kemaluanku sudah mulai basah akibat emutannya di pentil payudaraku? Oh…sebaiknya ia jangan menjilati kemaluanku. Karena aku tak mau kemaluanku jadi terlalu basah.
13292Please respect copyright.PENANAYZlV5FHN4b
13292Please respect copyright.PENANAqWuFH7jGpt
Karena itu cepat kutarik lagi kepala Aria ke atas, lalu kucium bibirnya dengan binalnya. Sementara tanganku berusaha menarik ritsleting celana panjangnya, lalu berusaha menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Aria membiarkan apa pun yang kulakukan.
13292Please respect copyright.PENANA9ssqPvtYzj
13292Please respect copyright.PENANAMmfubC0NK3
Jantungku memukul kencang setelah berhasil memegang penis mantan kekasih pertamaku itu. Dan nafsuku semakin menjadi-jadi. Sehingga tanpa ragu lagi kusembulkan penis Aria yang ternyata sudah sangat tegang itu. Lalu tanpa ragu pula kucolek-colekkan moncong penis itu ke celah kemaluanku yang sudah basah licin ini.
13292Please respect copyright.PENANAbltJNSA25v
13292Please respect copyright.PENANAe3dEQt95rA
Dan semakin basah licin setelah kurasakan nikmatnya mengelus-eluskan moncong penis itu ke celah kemaluanku.
13292Please respect copyright.PENANAyj6EC5fFqK
13292Please respect copyright.PENANA2wB1JHMfzg
Dan…oooh…moncong penis itu terasa mulai mendesak dengan kuatnya…mulai membenam ke dalam liang kemaluanku.
13292Please respect copyright.PENANAaVghbgL1bb
13292Please respect copyright.PENANAkkuUZi9DDY
Pada saat itulah kualihkan tanganku untuk memeluk leher Aria sambil merengek manja, “Aaaaa…Aria ….oooh….ini sudah mulai masuk, sayang….”
13292Please respect copyright.PENANAymjKqu6GSQ
13292Please respect copyright.PENANAawTeg7N6Ps
“Iya sayang…aku bahagia sekali…karena akhirnya aku bisa memilikimu…” sahut Aria tersengal, sementara penisnya mulai bergerak-gerak maju mudur di dalam liang senggamaku.
13292Please respect copyright.PENANAch1ZzqjdcR
13292Please respect copyright.PENANATW3Ysv2bMi
“Sebentar…celana dalamku harus dilepaskan dulu,” kataku sambil menggerakkan kaki kananku, lalu jari-jari kakiku menjepit celana dalamku dan mendorongnya sampai terlepas dari kakiku.
13292Please respect copyright.PENANAIax2bJyW7r
13292Please respect copyright.PENANAVAuB2g8Ogr
Aria pun melakukan hal yang sama. Batang kemaluannya tetap berada di dalam jepitan liang senggamaku, namun ia berusaha melepaskan celana panjang dan celana dalamnya.
13292Please respect copyright.PENANApE21ICvEPI
13292Please respect copyright.PENANAh2gU3VbuTJ
Aku sendiri sudah berhasil mengeluarkan kedua tanganku dari kimonoku. Lalu kutarik jersey Aria ke atas, sampai terlepas dari kepalanya.
13292Please respect copyright.PENANAcIjia2S7vo
13292Please respect copyright.PENANANbst1INo2P
Dan kami jadi sama-sama telanjang bulat kini.
13292Please respect copyright.PENANAvxCFmkh5K9
13292Please respect copyright.PENANABTkWkPD4zy
Maka mulailah kami melakukannya dengan lebih leluasa. Bahwa Aria mulai mengentotku, sementara kedua pahaku terangkat tinggi ke atas, agar ia bisa mendorong penisnya sedalam mungkin.
13292Please respect copyright.PENANAzkRg3IXqBd
Aria…oh, Aria…tak kusangka akan terjadi juga kisah indah ini. Kisah tentang galaunya batinku di rumah, lalu bertemu denganmu dan akhirnya kegalauanku terobati olehmu. Padahal aku tak pernah merencanakannya. Apalagi kalau mengingat bahwa kita berlainan kota. Tapi dunia ini terkadang terasa kecil, sehingga kita dipertemukan lagi setelah sama-sama dewasa.
13292Please respect copyright.PENANAOkWoNfmk0e
13292Please respect copyright.PENANAsuFq9wrWVn
Dan aku merasakan, disetubuhi oleh lelaki yang kucintai, luar biasa indahnya. Apalagi ketika Aria mengentotku sambil menciumi bibirku dengan lahapnya, sementara payudaraku pun tiada hentinya diremas-remas olehnya.
13292Please respect copyright.PENANAdtQkWU7c0F
13292Please respect copyright.PENANAWCYoZifwb7
Sambil menikmati keperkasaan Aria, aku pun punya pikiran harus jauh lebih memuaskan daripada istri Aria. Karena itu aku mulai menggoyang pinggulku segila mungkin. Dengan gerakan meliuk-liuk, memutar-mutar dan menghentak-hentak. Napas Aria terdengar ngos-ngosan, tapi entotannya makin lama makin ganas. Terasa menggesek-gesek dinding liang senggamaku dan menonjok-nonjok dasar liang senggamaku, sebagai pertanda betapa panjang penis mantan kekasihku itu.
13292Please respect copyright.PENANAvzI5VGAr2o
13292Please respect copyright.PENANAxFXXnC6Ypm
Dalam nikmat tak terlukiskan itu, aku pun meremas-remas rambut Aria dengan gemasnya. Dan mulutku tak terkendalikan lagi, terus-terusan melontarkan suara histerisku, “Ooooh…Aria…Aria sayang…..ini enak banget sayang……ooooh….iya….entot terus Ariaku sayang….enak sayang…iya…iya….aaaaaah….oooooh….aaaah…”
13292Please respect copyright.PENANA9QAxwk7MWK
13292Please respect copyright.PENANAb0azuJ3Ega
Begitu nikmatnya disetubuhi oleh lelaki yang masih dan akan tetap kucintai itu, membuatku cepat sekali mencapai puncak orgasmeku.
13292Please respect copyright.PENANAQwNhtWUKzs
13292Please respect copyright.PENANAtrdnL3ZQpQ
Maka pada saat Aria sedang ganas-ganasnya mengayun penisnya, aku justru sedang mengejang tegang sambil menahan napasku, dengan mata terbeliak lalu terpejam, dengan pinggul terangkat ke atas dan…aaaaah….terasa betapa nikmatnya puncak orgasmeku ini…sehingga aku sendiri merasakan betapa liang senggamaku berkejut-kejut, kemudian sekujur tubuhku serasa dialiri desir-desir nikmat yang tiada taranya…
13292Please respect copyright.PENANAzp2IvuFYQG
13292Please respect copyright.PENANAG7312zgIm1
Aku menggelepar, lalu sekujur tubuhku lemas kembali, dalam nikmat sedalam lautan.
13292Please respect copyright.PENANAWRgEOJN54K
13292Please respect copyright.PENANAeVVwf4LQfV
Tapi Aria masih asyik mengayun penisnya bermaju mundur di dalam liang senggamaku yang sudah basah licin ini.
13292Please respect copyright.PENANAFHSbocXqOk
13292Please respect copyright.PENANAhHk2uUMuRW
Muncul lagi perasaan ingin lebih memuaskan daripada istri Aria itu. Maka kutahan rasa ngiluku sesaat, kemudian aku pun menggoyang pinggul lagi sebinal mungkin. Sehingga liang kemaluanku seolah memilin-milin dan meremas-remas batang kemaluan Aria yang tetap mantap bermaju-mundur itu.
13292Please respect copyright.PENANAyRX8DxuOyT
13292Please respect copyright.PENANAh63f6Y2D20
“Kamu ikut kabe…?” tanya Aria terengah.
13292Please respect copyright.PENANAGi7Dp3hNuH
13292Please respect copyright.PENANAg0Or9nc2VE
“Iya,..
ns216.73.216.176da2