55103Please respect copyright.PENANAhpBq43P8Vc
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.55103Please respect copyright.PENANAxIa0N5L5Wm
55103Please respect copyright.PENANAhSD74ZDayn
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.55103Please respect copyright.PENANA0sq1Yzmd3Z
55103Please respect copyright.PENANAFHyX8Xe5XF
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.55103Please respect copyright.PENANAFkSuRXOtjc
55103Please respect copyright.PENANA0nuBFJasQa
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.55103Please respect copyright.PENANAJeRe05wuma
55103Please respect copyright.PENANActDlMrSzOX
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.55103Please respect copyright.PENANAVRnfEiMrjQ
55103Please respect copyright.PENANAXAeLFszDKi
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.55103Please respect copyright.PENANAfhyzzNRoGP
55103Please respect copyright.PENANApzdmpywZrQ
“TING!!!”55103Please respect copyright.PENANAtqfy3fhe3R
55103Please respect copyright.PENANA3RJ9duitTE
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.55103Please respect copyright.PENANAZNxRxH5hXZ
55103Please respect copyright.PENANAIdMYFHmlwC
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.55103Please respect copyright.PENANA2VLF0WpyOJ
55103Please respect copyright.PENANAvMzmlifcG0
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.55103Please respect copyright.PENANADqZTxnNCB8
55103Please respect copyright.PENANA2I8VS4gcWm
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.55103Please respect copyright.PENANAQaqeZFzGIR
55103Please respect copyright.PENANAU17nck074T
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.55103Please respect copyright.PENANAzHqcSzwTC0
55103Please respect copyright.PENANAGqf56RvNsT
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.55103Please respect copyright.PENANAwGewcF3aZB
55103Please respect copyright.PENANA6bhMZpIhcI
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.55103Please respect copyright.PENANAIlXk3yhE0Q
55103Please respect copyright.PENANAwG0TURFI0R
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.55103Please respect copyright.PENANA886JmCWay9
55103Please respect copyright.PENANAgW0HTwfbfR
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.55103Please respect copyright.PENANAWc73vpLWgy
55103Please respect copyright.PENANAfsANYHLd8L
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.55103Please respect copyright.PENANA3qhRrltolT
55103Please respect copyright.PENANAGW8SmY5pHs
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.55103Please respect copyright.PENANA68yjyRaFQ5
55103Please respect copyright.PENANA35ZClmuFGh
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.55103Please respect copyright.PENANAiXQqXhYuez
55103Please respect copyright.PENANAGuTVd5s2Qu
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.55103Please respect copyright.PENANAM7ovKyMcaI
55103Please respect copyright.PENANAXIcKcwLbR1
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.55103Please respect copyright.PENANAqMTXoeUXJZ
55103Please respect copyright.PENANAn92n6sLHjL
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.55103Please respect copyright.PENANAGxHe6isPgy
55103Please respect copyright.PENANAGXGU1KiNh9
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.55103Please respect copyright.PENANAMsdhM0J9Xz
55103Please respect copyright.PENANAclvnTfpEHl
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.55103Please respect copyright.PENANABx6s3TGwK4
55103Please respect copyright.PENANAlynXZiT6Tf
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.55103Please respect copyright.PENANA0LpMCHAUh5
55103Please respect copyright.PENANAZeaSYt5tf3
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.55103Please respect copyright.PENANAcVv4u21EqY
55103Please respect copyright.PENANAo9IlmwUQip
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.55103Please respect copyright.PENANAtYZuGkys49
55103Please respect copyright.PENANAH0Nuk4AGkr
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.55103Please respect copyright.PENANA8J8Hp81ihc
55103Please respect copyright.PENANAbhLKmdZgsh
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.55103Please respect copyright.PENANA3mhWkmMo4L
55103Please respect copyright.PENANAw0hzp0d22U
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.55103Please respect copyright.PENANAKCcmqCxi9F
55103Please respect copyright.PENANATcZOF8QRjp
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.55103Please respect copyright.PENANAh0shNoDWNb
55103Please respect copyright.PENANAhJe4W4NXPq
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.55103Please respect copyright.PENANAQk8SlDAf3q
55103Please respect copyright.PENANA6oQegvuMOs
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.55103Please respect copyright.PENANAc8s638v7j9
55103Please respect copyright.PENANAgZqjhX7IwI
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.55103Please respect copyright.PENANAGJtSVFZCix
55103Please respect copyright.PENANAdJ17zG649J
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.55103Please respect copyright.PENANA1zjKvebin9
55103Please respect copyright.PENANAzsfKcU4nyi
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.55103Please respect copyright.PENANAXw4giJtADF
55103Please respect copyright.PENANAFtNNZMqohY
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.55103Please respect copyright.PENANAH0c3hFLnfX
55103Please respect copyright.PENANAzsgrBLA5zg
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.55103Please respect copyright.PENANA5TtobhTD2B
55103Please respect copyright.PENANA1nebBEJkJO
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.55103Please respect copyright.PENANAuc1tZ4l07b
55103Please respect copyright.PENANAOLYhGWjp8v
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.55103Please respect copyright.PENANAHoCiCupGST
55103Please respect copyright.PENANAwopgJHdQ8Z
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.55103Please respect copyright.PENANALtdfC0BxhY
55103Please respect copyright.PENANAhADpvg0S8t
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.55103Please respect copyright.PENANA2Sbol33EIe
55103Please respect copyright.PENANA6QkP4ZQX6O
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.55103Please respect copyright.PENANAydpcBfhBaV
55103Please respect copyright.PENANAA05zhLFh2f
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.55103Please respect copyright.PENANAkWd0cIE04F
55103Please respect copyright.PENANArXRqGr3rcE
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.55103Please respect copyright.PENANAOYPdqhCMXn
55103Please respect copyright.PENANAVqBYDrzwu2
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.55103Please respect copyright.PENANAH6mR8TC9jw
55103Please respect copyright.PENANAbA6ptnrSmX
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.55103Please respect copyright.PENANASFAxoERyN5
55103Please respect copyright.PENANAaVynyBpNoy
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.55103Please respect copyright.PENANAXi2Rn1lsLx
55103Please respect copyright.PENANAmE3INjJvbe
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.55103Please respect copyright.PENANAh89myepmvz
55103Please respect copyright.PENANAtUEVyIWCch
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.55103Please respect copyright.PENANANrTkKrxr90
55103Please respect copyright.PENANAdn1LO8toWi
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.55103Please respect copyright.PENANAphGale0AaU
55103Please respect copyright.PENANARvo4lIhTjc
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.55103Please respect copyright.PENANAUKhKai3Uag
55103Please respect copyright.PENANAlsHsPEA2Q7
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.55103Please respect copyright.PENANA5ONS0GFOfK
55103Please respect copyright.PENANA50eEPSjTKy
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.55103Please respect copyright.PENANAupi8uczRIq
55103Please respect copyright.PENANAU4G83Hw55t
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.55103Please respect copyright.PENANAIIsFtThtbK
55103Please respect copyright.PENANA8SyzpvEuF8
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.55103Please respect copyright.PENANAiCcobmYktT
55103Please respect copyright.PENANAYn1dniRcfv
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.55103Please respect copyright.PENANAsguWEDsMfK
55103Please respect copyright.PENANAurO3iwdNaS
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.55103Please respect copyright.PENANAf9mjifLY33
55103Please respect copyright.PENANAlWTWQfaNvr
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.55103Please respect copyright.PENANAAiHIE2zEck
55103Please respect copyright.PENANAxTAl2BNLGy
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.55103Please respect copyright.PENANArLsLuTYag4
55103Please respect copyright.PENANADrmhIlDUak
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.55103Please respect copyright.PENANA0gMtBPFWBN
55103Please respect copyright.PENANAFPWAaByvIB
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.55103Please respect copyright.PENANAkoI4VpAdL5
55103Please respect copyright.PENANArcZ7783r85
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.55103Please respect copyright.PENANAzFCt6whShF
55103Please respect copyright.PENANA2uZlCNvr6j
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.55103Please respect copyright.PENANAC6BhTr2fou
55103Please respect copyright.PENANAsBMtCbgq9h
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.55103Please respect copyright.PENANAJEVoC3Ljpu
55103Please respect copyright.PENANAloUSguzHd4
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.55103Please respect copyright.PENANAdzdWPM6vBC
55103Please respect copyright.PENANARRypEIRZ2i
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.55103Please respect copyright.PENANAE16EUelYST
55103Please respect copyright.PENANAQRDYUpE2FJ
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.55103Please respect copyright.PENANAuBltaO7Xa9
55103Please respect copyright.PENANAT8fIGHdzYY
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.55103Please respect copyright.PENANASuDmaOHzXi
55103Please respect copyright.PENANAGb9EqAaZb1
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.55103Please respect copyright.PENANAtUx5XmcWT3
55103Please respect copyright.PENANAh4KoXzpIrS
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.55103Please respect copyright.PENANAS1VbtiECNt
55103Please respect copyright.PENANAs2fjBT66QI
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.55103Please respect copyright.PENANAwCjRYyl6JU
55103Please respect copyright.PENANArNFughqXzd
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.55103Please respect copyright.PENANAKRGqKjB1ER
55103Please respect copyright.PENANAiRKZPKsbss
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.55103Please respect copyright.PENANAZ7iy8hR1fh
55103Please respect copyright.PENANA4kngeY1Dfx
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.55103Please respect copyright.PENANAZhzmtbA051
55103Please respect copyright.PENANACF9WC1v9XS
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.55103Please respect copyright.PENANA6OUE3igKyC
55103Please respect copyright.PENANAdDSYglxv4Z
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.55103Please respect copyright.PENANA0b0po6Qpy9
55103Please respect copyright.PENANAie1src3TeE
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.55103Please respect copyright.PENANAVml2LdbaWc
55103Please respect copyright.PENANA6cVcuVKJZM
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.55103Please respect copyright.PENANAMEqzfWpgwT
55103Please respect copyright.PENANAVSea1YDYAe
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.55103Please respect copyright.PENANAYgFV3LCUtp
55103Please respect copyright.PENANApFMd7ZJ8Sb
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.55103Please respect copyright.PENANAcNuTe2K771
55103Please respect copyright.PENANAXWDrRf2FBE
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.55103Please respect copyright.PENANAeopSAghg9A
55103Please respect copyright.PENANAk1PHp18qrg
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.55103Please respect copyright.PENANAUFsvmXH5iU
55103Please respect copyright.PENANA7Zpic4hD4d
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.55103Please respect copyright.PENANAO2tBafYLUy
55103Please respect copyright.PENANA3eUovtUURM
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.55103Please respect copyright.PENANAx8D3zBBkEu
55103Please respect copyright.PENANAJaLzhSvN4c
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.55103Please respect copyright.PENANABPhQzWHUcp
55103Please respect copyright.PENANA3iYb0lNf3D
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.55103Please respect copyright.PENANA3HMv0MROxJ
55103Please respect copyright.PENANAZfUUehshis
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.55103Please respect copyright.PENANAwKb3GT94VJ
55103Please respect copyright.PENANAalV30WO1HA
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.55103Please respect copyright.PENANAS8CypPcxjo
55103Please respect copyright.PENANADCWzBMTXAB
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.55103Please respect copyright.PENANAJCls1TZw5G
55103Please respect copyright.PENANAE24pgeZyaH
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.55103Please respect copyright.PENANALTeZ95XhOD
55103Please respect copyright.PENANAYB0TH6rSnX
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.55103Please respect copyright.PENANAuegmW8aSOB
55103Please respect copyright.PENANApeNiZfzD7w
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.55103Please respect copyright.PENANAjG0jzJtoPH
55103Please respect copyright.PENANAUWtosQUKxR
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.55103Please respect copyright.PENANAE7uv32SEtp
55103Please respect copyright.PENANALpiI8KzKvX
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.55103Please respect copyright.PENANAfovo8emUyi
55103Please respect copyright.PENANAqlHzP6lC1L
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.55103Please respect copyright.PENANAqc0njH5WoU
55103Please respect copyright.PENANAlKhWLMzk0y
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.55103Please respect copyright.PENANAgPYeuQEmkL
55103Please respect copyright.PENANAJFEdMaxGF0
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.55103Please respect copyright.PENANA9jvihoSgKn
55103Please respect copyright.PENANAm1ite7DH1I
“Ogah!!” teriakku meledeknya.55103Please respect copyright.PENANA7puP2Qscbl
55103Please respect copyright.PENANA3bWeVMjBq0
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.55103Please respect copyright.PENANAn3Soi4TU3d
55103Please respect copyright.PENANAJOJKaRNHBw
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.55103Please respect copyright.PENANABJPsHUnYO5
55103Please respect copyright.PENANAWbzx4GJbPE
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.55103Please respect copyright.PENANApj7LuxNQzj
55103Please respect copyright.PENANAFJVwSTYney
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.55103Please respect copyright.PENANAgMMUXqIMLc
55103Please respect copyright.PENANA0sPKBGjTcH
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.55103Please respect copyright.PENANAPOgEXHTM6j
55103Please respect copyright.PENANAAKCRIGA080
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.55103Please respect copyright.PENANAa1og2lS4iQ
55103Please respect copyright.PENANAN9HkTh7RBi
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.55103Please respect copyright.PENANAgRplgC4hm6
55103Please respect copyright.PENANA2sn83WDZMV
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.55103Please respect copyright.PENANAbrZRTiA7bT
55103Please respect copyright.PENANA60k6LvBbMp
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.55103Please respect copyright.PENANAqyaK9xieuG
55103Please respect copyright.PENANAtgCiojLXw8
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.55103Please respect copyright.PENANAr1PLTIDIQW
55103Please respect copyright.PENANAX6uuGFx8gS
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.55103Please respect copyright.PENANAqAUfo1UOuX
55103Please respect copyright.PENANAlG12Xxn7QN
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.55103Please respect copyright.PENANAt61une65Mh
55103Please respect copyright.PENANA94O9nkCIcm
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.55103Please respect copyright.PENANA3ML8IV2Ji0
55103Please respect copyright.PENANAKvAMLQvCjV
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.55103Please respect copyright.PENANA0izNx3zPFG
55103Please respect copyright.PENANAqE96vI8F7M
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.55103Please respect copyright.PENANAALE6gHC2bZ
55103Please respect copyright.PENANAVRPKG85sye
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.55103Please respect copyright.PENANAnogcfT5YgN
55103Please respect copyright.PENANA68dYgsCZof
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.55103Please respect copyright.PENANAs0WWAK8g3P
55103Please respect copyright.PENANAFad4OaLNk6
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.55103Please respect copyright.PENANAYQxLmmO5pF
55103Please respect copyright.PENANAWfLT4d4jYS
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.55103Please respect copyright.PENANArs0eFcvqMk
55103Please respect copyright.PENANAZ8jdVm8g31
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.55103Please respect copyright.PENANAbM4VvM84km
55103Please respect copyright.PENANA0dTASjMBgw
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.55103Please respect copyright.PENANALtLE6UclY3
55103Please respect copyright.PENANAMeDkCfcFAl
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.55103Please respect copyright.PENANAnPAadYyxq2
55103Please respect copyright.PENANAEGaokwUFfW
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.55103Please respect copyright.PENANA14VTgWnrsD
55103Please respect copyright.PENANAnzMdq5jatj
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.55103Please respect copyright.PENANAGVOWJm9IlH
55103Please respect copyright.PENANAR0GVjUXdzw
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.55103Please respect copyright.PENANA17ZpcCn40p
55103Please respect copyright.PENANALRPE0aaXDW
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.55103Please respect copyright.PENANAsqzVdaxxYp
55103Please respect copyright.PENANA6Y2n6ZFHq9
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.55103Please respect copyright.PENANAjlWF2L0ym5
55103Please respect copyright.PENANALwWzB39dWB
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.55103Please respect copyright.PENANAvRtfa9UVvf
55103Please respect copyright.PENANAUEbjCpz5FI
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.55103Please respect copyright.PENANAgqhAyyEuXn
55103Please respect copyright.PENANAFBpSavYbWI
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.55103Please respect copyright.PENANA5powkhyqmS
55103Please respect copyright.PENANAY61AOOqbSZ
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.55103Please respect copyright.PENANACCin1P4Eve
55103Please respect copyright.PENANAfX4vEaiUoQ
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.55103Please respect copyright.PENANAWCkNch3HeN
55103Please respect copyright.PENANAaphuIpX9M3
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.55103Please respect copyright.PENANArr4XUbHZjG
55103Please respect copyright.PENANAn1ZWiGFEZj
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.55103Please respect copyright.PENANAnaxQY7ufyD
55103Please respect copyright.PENANAWmiOWIa8lP
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.55103Please respect copyright.PENANAFzVWF79txm
55103Please respect copyright.PENANA3mDIRmjljy
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.55103Please respect copyright.PENANAOJLFCyt7kS
55103Please respect copyright.PENANAiYBLWbt9yQ
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.55103Please respect copyright.PENANAQm3o48eAHH
55103Please respect copyright.PENANA4q1SubYvs8
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.55103Please respect copyright.PENANAJkiKaMVjqe
55103Please respect copyright.PENANAZOIcUrzRtD
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.55103Please respect copyright.PENANAzazFNhQbWd
55103Please respect copyright.PENANAyq4464ZYji
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.55103Please respect copyright.PENANADuiMV9bkb6
55103Please respect copyright.PENANAXnn2JjAQu3
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.55103Please respect copyright.PENANAtvTtLFmGnG
55103Please respect copyright.PENANAdNkQffg8YQ
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.55103Please respect copyright.PENANAdw5IrYmI2N
55103Please respect copyright.PENANAMYaTfTubzw
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.55103Please respect copyright.PENANAv4QNnBVswN
55103Please respect copyright.PENANAqOYf9vFp1J
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.55103Please respect copyright.PENANAZDBmgUzNHx
55103Please respect copyright.PENANAgfBRxduPh4
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.55103Please respect copyright.PENANA8HSIc5QmvD
55103Please respect copyright.PENANAPqrJGXYR9t
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.55103Please respect copyright.PENANAIlRvEjLyOF
55103Please respect copyright.PENANA8M2RluSJPr
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.55103Please respect copyright.PENANAWajfPfBfxO
55103Please respect copyright.PENANA1JzZUsFsta
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.55103Please respect copyright.PENANAH1EZPeIGAU
55103Please respect copyright.PENANAGgizHlMu6n
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.55103Please respect copyright.PENANAVMThObrl2R
55103Please respect copyright.PENANArKkTr6r2uR
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.55103Please respect copyright.PENANAJqlqsr7eEY
55103Please respect copyright.PENANAfGFmEo9zhu
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.55103Please respect copyright.PENANAjMeroBaYn1
55103Please respect copyright.PENANA0sJkY9HJLR
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.55103Please respect copyright.PENANAtWndKmQnXE
55103Please respect copyright.PENANA4ila32hHFz
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.55103Please respect copyright.PENANAHK61XGhYhv
55103Please respect copyright.PENANAE6WKmO1cAk
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.55103Please respect copyright.PENANAQO8QMuRuOD
55103Please respect copyright.PENANA6tO28avLll
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.55103Please respect copyright.PENANA7Hjjr9yTg9
55103Please respect copyright.PENANAPIZ291Nocg
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.55103Please respect copyright.PENANAKZmWQwFTPT
55103Please respect copyright.PENANADcjTg8wYPr
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.55103Please respect copyright.PENANAm7fUcJBBgr
55103Please respect copyright.PENANA8Sw1xFcIcG
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.55103Please respect copyright.PENANAykTZZv9QBM
55103Please respect copyright.PENANAqaQAk3vk30
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.55103Please respect copyright.PENANAEESA6ETb5R
55103Please respect copyright.PENANA0k5BOiUzAC
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.55103Please respect copyright.PENANAMW3yVjt5Ho
55103Please respect copyright.PENANAstVAp0KaEF
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.55103Please respect copyright.PENANAJrAgIBLVbo
55103Please respect copyright.PENANAjfmnArSWGy
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.55103Please respect copyright.PENANAgX1fkz4LFO
55103Please respect copyright.PENANA0zQltNDsqO
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.55103Please respect copyright.PENANAJ4KaRYdf7N
55103Please respect copyright.PENANADKOaCsKSBV
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.55103Please respect copyright.PENANAMuQyLbBu4g
55103Please respect copyright.PENANAfeRRCHqtMU
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.55103Please respect copyright.PENANAuDPTDHL2vy
55103Please respect copyright.PENANAy2ig174xoU
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.55103Please respect copyright.PENANAQLqg76QEtb
55103Please respect copyright.PENANArycKFpRPQj
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.55103Please respect copyright.PENANAdWOs9jXoUE
55103Please respect copyright.PENANAKr2aIkUA0z
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.55103Please respect copyright.PENANAiOt9IZ93H2
55103Please respect copyright.PENANA1dIq2jydy2
"ASTAGA..." batinku berteriak.55103Please respect copyright.PENANA9kPTXWedXl
55103Please respect copyright.PENANAVWzatArdo5
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.55103Please respect copyright.PENANAULzPUl4xWS
55103Please respect copyright.PENANAQ4TvFVfhZY
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.55103Please respect copyright.PENANAmG7bClCOdy
55103Please respect copyright.PENANAlYzKwEDoLC
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.55103Please respect copyright.PENANAfD7b7PjFhp
55103Please respect copyright.PENANAjQl4ubjyIz
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.55103Please respect copyright.PENANAlFkKhF01dr
55103Please respect copyright.PENANAYkMbh4LAV6
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?55103Please respect copyright.PENANA5Y7n6H22Zl
55103Please respect copyright.PENANANiZVSaQqgy
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.55103Please respect copyright.PENANAaLm2zLLjza
55103Please respect copyright.PENANAwwm9WgFlV8
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.55103Please respect copyright.PENANA8WXwWpnVMS
55103Please respect copyright.PENANA6ZuAS7DKVe
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.55103Please respect copyright.PENANAhWeZqC22Of
55103Please respect copyright.PENANATEgdGMqQwQ
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.55103Please respect copyright.PENANAQOCY16ZJrC
55103Please respect copyright.PENANAPpPvvAx2Zd
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.55103Please respect copyright.PENANAqvptzdwrWx
55103Please respect copyright.PENANA82Mh72cwJb
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.55103Please respect copyright.PENANANiCadkQieX
55103Please respect copyright.PENANAFhWNr91i3c
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.55103Please respect copyright.PENANAgUKrI7gPDX
55103Please respect copyright.PENANAeOSYZhwL7I
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.55103Please respect copyright.PENANAiGaeq4ajMc
55103Please respect copyright.PENANAYJDFOVp18D
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.55103Please respect copyright.PENANAzML5RmqtO2
55103Please respect copyright.PENANAw9mviibIhx
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.55103Please respect copyright.PENANAX6oMLdsZGj
55103Please respect copyright.PENANAgKONURkuEA
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.55103Please respect copyright.PENANA3XrmHzi1Kf
55103Please respect copyright.PENANAvjD43ZJhiO
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.55103Please respect copyright.PENANAy7EvnpMXyU
55103Please respect copyright.PENANAr0Vsn1HJOJ
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.55103Please respect copyright.PENANAA5k6U6Mfj0
55103Please respect copyright.PENANAN0gy9YF0M4
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.55103Please respect copyright.PENANAbdeai0gEY7
55103Please respect copyright.PENANAZmZb9JS7RM
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.55103Please respect copyright.PENANAeKog1tbMKm
55103Please respect copyright.PENANAVKcQXEhYpW
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.55103Please respect copyright.PENANA0gHFsIMfVo
55103Please respect copyright.PENANAsfhQLyflMj
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.55103Please respect copyright.PENANAufFGP3Bvyo
55103Please respect copyright.PENANA8oct7126Em
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.55103Please respect copyright.PENANAoeZGzL3sEv
55103Please respect copyright.PENANARSUeh0BwKC
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.55103Please respect copyright.PENANAnGBEoNTubl
55103Please respect copyright.PENANAWN3M4Bk1AZ
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.55103Please respect copyright.PENANAAO31zVT2VH
55103Please respect copyright.PENANAXc43gN0hj3
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.55103Please respect copyright.PENANA1nUIMqlJI2
55103Please respect copyright.PENANAIxfEjk9vhe
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.55103Please respect copyright.PENANAfGGaETCAhR
55103Please respect copyright.PENANAo5LZNpE6H3
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.55103Please respect copyright.PENANAaWiTLGBb59
55103Please respect copyright.PENANAFBrByqwAAJ
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.55103Please respect copyright.PENANAzlgeDGV3jt
55103Please respect copyright.PENANA50EFFzWoi2
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.55103Please respect copyright.PENANAMkLFRgAMWs