69130Please respect copyright.PENANAbjiOUDJKJh69130Please respect copyright.PENANAeVlesISZ20
Liya
69130Please respect copyright.PENANAz7mc9JPbOM
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.69130Please respect copyright.PENANAQpEaCcQCp4
69130Please respect copyright.PENANANUONZzGc3Z
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.69130Please respect copyright.PENANAmRsKcsUmBU
69130Please respect copyright.PENANAbGHLmBdB4Z
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.69130Please respect copyright.PENANADchLYan8kP
69130Please respect copyright.PENANAqH1e0khtlT
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.69130Please respect copyright.PENANAhUVL9xRogM
69130Please respect copyright.PENANA8PHVhFhVC2
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.69130Please respect copyright.PENANA7QtIva8jrp
69130Please respect copyright.PENANAynzcG2aES7
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.69130Please respect copyright.PENANA6fOg0H64rC
69130Please respect copyright.PENANAhgmvX0hH20
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.69130Please respect copyright.PENANAYD9t0j0SR2
69130Please respect copyright.PENANAT59XExngTf
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.69130Please respect copyright.PENANA1XM1lclbZc
69130Please respect copyright.PENANAB8qgSdhwWf
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.69130Please respect copyright.PENANACm1OtUHtDz
69130Please respect copyright.PENANA7yd5ugeZsV
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.69130Please respect copyright.PENANAAkIFi9MACz
69130Please respect copyright.PENANAx9Vay9zGRQ
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.69130Please respect copyright.PENANAZc2a5ZiJMo
69130Please respect copyright.PENANAllI9ZNme3K
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.69130Please respect copyright.PENANA7izyBm8I6V
69130Please respect copyright.PENANANJMPLWp4da
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.69130Please respect copyright.PENANA7RF1iqCNGM
69130Please respect copyright.PENANAHOB8L5Xodj
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.69130Please respect copyright.PENANAWjEhdKRrkQ
69130Please respect copyright.PENANAmzE4Eb197Z
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.69130Please respect copyright.PENANAivq4gEpDWc
69130Please respect copyright.PENANAaHY9UvOXv5
69130Please respect copyright.PENANAkPQAtN1y4q
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.69130Please respect copyright.PENANAPow2W1WFIL
69130Please respect copyright.PENANAmpU9En6tqB
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.69130Please respect copyright.PENANAL20rjW35MM
69130Please respect copyright.PENANAR6D6n2vagj
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.69130Please respect copyright.PENANAhOdcMAyt6P
69130Please respect copyright.PENANAdNonRqs0Iv
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.69130Please respect copyright.PENANAETRXtKbPOp
69130Please respect copyright.PENANAn20r85S0GB
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.69130Please respect copyright.PENANA6U9KhkNwhz
69130Please respect copyright.PENANAV3m30wsE1T
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku69130Please respect copyright.PENANAFXslOGq6z5
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.69130Please respect copyright.PENANAUklg7Mr64u
69130Please respect copyright.PENANAuAPKmIpro4
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.69130Please respect copyright.PENANAMjIGQhzbco
69130Please respect copyright.PENANAxyERuni0jB
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??69130Please respect copyright.PENANAJ97Gy9jgRs
69130Please respect copyright.PENANAxaCXsaZ1fd
Plakk!!69130Please respect copyright.PENANAozLRbnypei
69130Please respect copyright.PENANAhF24CjSfmM
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.69130Please respect copyright.PENANAkK2rIgfbqP
69130Please respect copyright.PENANA3Hc1tMLj59
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.69130Please respect copyright.PENANAzaOWLUQU8V
69130Please respect copyright.PENANAohHpWzlZeP
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.69130Please respect copyright.PENANASTpTvt3S2q
69130Please respect copyright.PENANA0KZ0pKT0ai
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.69130Please respect copyright.PENANARxrtDKz9gZ
69130Please respect copyright.PENANAwcx7IUUqvu
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.69130Please respect copyright.PENANAaReCEgx2gd
69130Please respect copyright.PENANAruhDIz40T6
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.69130Please respect copyright.PENANATY1eVzjfP5
69130Please respect copyright.PENANAN3HPlpZlwY
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.69130Please respect copyright.PENANA7WlKU3xnIj
69130Please respect copyright.PENANAhTmiJFD2bp
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.69130Please respect copyright.PENANAJSeZlGJuv6
69130Please respect copyright.PENANAcLJCdx1Ye0
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.69130Please respect copyright.PENANAebiKaJaKpG
69130Please respect copyright.PENANA7pMUHUGkCq
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.69130Please respect copyright.PENANAph2xThmccQ
69130Please respect copyright.PENANA9lnMv0pGAX
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.69130Please respect copyright.PENANAMmeDHx1uX5
69130Please respect copyright.PENANA78Eij5whzK
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.69130Please respect copyright.PENANAsNIhj2oxXM
69130Please respect copyright.PENANA5lrtBMBAGs
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.69130Please respect copyright.PENANAHXkuBMyxu1
69130Please respect copyright.PENANAGXBg5EKQGs
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.69130Please respect copyright.PENANAwov9PLIKis
69130Please respect copyright.PENANAofhbfRqwDH
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.69130Please respect copyright.PENANApJ3Brk8Dri
69130Please respect copyright.PENANAIh5gyyQmbz
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.69130Please respect copyright.PENANAE6DfhbSLK5
69130Please respect copyright.PENANAtKTJkSanBu
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.69130Please respect copyright.PENANA6GVpbpNVwU
69130Please respect copyright.PENANArtfESiFsmE
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.69130Please respect copyright.PENANAV3fu5plXca
69130Please respect copyright.PENANAtpSTDwpg6r
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.69130Please respect copyright.PENANAvlYlUqra3E
69130Please respect copyright.PENANAVarHFdNj5d
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.69130Please respect copyright.PENANACT91xikyY2
69130Please respect copyright.PENANAWHNUO7qW57
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.69130Please respect copyright.PENANAMCgtKjm6U3
69130Please respect copyright.PENANA26gQCsNcU9
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.69130Please respect copyright.PENANAH36dkE4owe
69130Please respect copyright.PENANA7mFUcG3Re6
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.69130Please respect copyright.PENANAlstfFFbJGZ
69130Please respect copyright.PENANAH0ApGug2yc
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.69130Please respect copyright.PENANAephq3VyQaP
69130Please respect copyright.PENANAiJ2IdXKIKl
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.69130Please respect copyright.PENANAr6E5TokOSE
69130Please respect copyright.PENANA8OmvZ40apO
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.69130Please respect copyright.PENANAu1OcRFta4B
69130Please respect copyright.PENANAycIjG54hmF
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.69130Please respect copyright.PENANAemtFojzKIm
69130Please respect copyright.PENANA0L6sgFXxR7
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.69130Please respect copyright.PENANAjEnq88lKR4
69130Please respect copyright.PENANA0li15nguOK
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.69130Please respect copyright.PENANAx2TlzAZt4f
69130Please respect copyright.PENANAdLIqZFjwrX
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.69130Please respect copyright.PENANAbbvAzh9Gu1
69130Please respect copyright.PENANAb3Nh9bf062
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.69130Please respect copyright.PENANA5V4Y3SVX2T
69130Please respect copyright.PENANABoN1Ni3iyv
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.69130Please respect copyright.PENANA1HBG6ZxNWL
69130Please respect copyright.PENANAw2gv88cwSO
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.69130Please respect copyright.PENANAcI3B23nY6L
69130Please respect copyright.PENANAEasrVmQSX1
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.69130Please respect copyright.PENANAAXlZHfG3zr
69130Please respect copyright.PENANAxtDtc5O0Rx
“27 tahun, Ma” balasku singkat.69130Please respect copyright.PENANA2i3o4ohmK3
69130Please respect copyright.PENANA8boGN0s2RP
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.69130Please respect copyright.PENANAtIvCg5Jm5u
69130Please respect copyright.PENANAGYe4TrIaQV
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.69130Please respect copyright.PENANAKHQLAM8nnh
69130Please respect copyright.PENANAE5ezkjDbs5
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.69130Please respect copyright.PENANAm8COpst6LH
69130Please respect copyright.PENANAdyLqNaaACy
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.69130Please respect copyright.PENANA1yoP4JjCtw
69130Please respect copyright.PENANABNHcYc2Uo4
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.69130Please respect copyright.PENANAZG6dEUgpbb
69130Please respect copyright.PENANA4Xp6mHXHiI
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.69130Please respect copyright.PENANAnvDWZv2ctS
69130Please respect copyright.PENANAdsyEX9grHi
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.69130Please respect copyright.PENANAF219gZbp46
69130Please respect copyright.PENANA98GDcpFw8i
DEGH!69130Please respect copyright.PENANACAfFtORDGr
69130Please respect copyright.PENANAmtc0ks5mha
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.69130Please respect copyright.PENANATNMd38ain9
69130Please respect copyright.PENANAuC2lYBoIKT
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.69130Please respect copyright.PENANAAMKjQb168y
69130Please respect copyright.PENANAR7fgIHjKB5
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.69130Please respect copyright.PENANAf6jdAYR9ih
69130Please respect copyright.PENANAPNYynDD9D4
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.69130Please respect copyright.PENANAXiwvwakT76
69130Please respect copyright.PENANAXUWcBJKAfb
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.69130Please respect copyright.PENANAodEmscoM1p
69130Please respect copyright.PENANAelktSbJOb2
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.69130Please respect copyright.PENANAnZC9DI7Zrr
69130Please respect copyright.PENANAgXnkWwQAsi
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.69130Please respect copyright.PENANAYQzyVe6gWm
69130Please respect copyright.PENANAuwXHC0UTnJ
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.69130Please respect copyright.PENANAKlpCsvW5Uk
69130Please respect copyright.PENANAaWvNHifE1p
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.69130Please respect copyright.PENANAbPK1B0qd6w
69130Please respect copyright.PENANA9eSmmEju1Q
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.69130Please respect copyright.PENANAIJcdKopq0R
69130Please respect copyright.PENANAxl5w0GwFsD
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.69130Please respect copyright.PENANA4tTcKd7OIg
69130Please respect copyright.PENANAWbJyD3CTwd
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.69130Please respect copyright.PENANA1kiNF3SMcu
69130Please respect copyright.PENANAykHBYXNKzf
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.69130Please respect copyright.PENANAYLwN3XbgVE
69130Please respect copyright.PENANA4uIBU0rTlT
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.69130Please respect copyright.PENANApHNo7OAJLs
69130Please respect copyright.PENANA2Oz2wxOecj
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.69130Please respect copyright.PENANAP5ZEK0ZdME
69130Please respect copyright.PENANAEMGaRK00PG
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.69130Please respect copyright.PENANArvOcSRUqQa
69130Please respect copyright.PENANAkadqbVFpRt
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.69130Please respect copyright.PENANAvE7FS3ry9b
69130Please respect copyright.PENANAzAARVnO4Wz
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.69130Please respect copyright.PENANAQ8hlQUWpLY
69130Please respect copyright.PENANAprcXi82r11
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.69130Please respect copyright.PENANAzXGE5Rnkdp
69130Please respect copyright.PENANAzOjYdObPL8
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.69130Please respect copyright.PENANA3sviWqQGtC
69130Please respect copyright.PENANA8fi9Dhxkig
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.69130Please respect copyright.PENANAvLsEOq8FkV
69130Please respect copyright.PENANAtA8f9tK5hZ
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.69130Please respect copyright.PENANAPBkyez3qlc
69130Please respect copyright.PENANANzv8y2UOF7
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.69130Please respect copyright.PENANAhv4Gkutiuu
69130Please respect copyright.PENANABRhsTJrOm3
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.69130Please respect copyright.PENANARYokrkuEBQ
69130Please respect copyright.PENANApvW8N6r5hb
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.69130Please respect copyright.PENANADegVR2h0QC
69130Please respect copyright.PENANADIg1OfNBe8
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.69130Please respect copyright.PENANAWuht1yneHW
69130Please respect copyright.PENANAxrGtFHC33e
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.69130Please respect copyright.PENANALwdlYPebKL
69130Please respect copyright.PENANAA4bOSYRm03
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.69130Please respect copyright.PENANAhoKAILhFlx
69130Please respect copyright.PENANAyrtKVdZ4s5
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.69130Please respect copyright.PENANAsKfT92e0je
69130Please respect copyright.PENANAYMu1hl0FNs
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.69130Please respect copyright.PENANAgZMb2zZoeb
69130Please respect copyright.PENANA3rFoqy2umj
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.69130Please respect copyright.PENANARPsmmUCtqY
69130Please respect copyright.PENANAfhuq2aMu2T
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.69130Please respect copyright.PENANA5DcINW4iYY
69130Please respect copyright.PENANA7O2DUxiBtD
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.69130Please respect copyright.PENANA7wTdCNXoQe
69130Please respect copyright.PENANA7jLrfbqjzI
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.69130Please respect copyright.PENANAdxJYygFluS
69130Please respect copyright.PENANAkZqOdKDYsb
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.69130Please respect copyright.PENANAfLCyPfHR2x
69130Please respect copyright.PENANAffBKqusfeb
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.69130Please respect copyright.PENANAeWNxqLtrje
69130Please respect copyright.PENANAF7P6bNLTGs
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.69130Please respect copyright.PENANAd4Hzw0Caqq
69130Please respect copyright.PENANAkbm0LyjlQL
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.69130Please respect copyright.PENANAczyrgF51Dq
69130Please respect copyright.PENANANYXiPx4cQO
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .69130Please respect copyright.PENANArrjxeuGyO1
69130Please respect copyright.PENANAeT7rL8u8xx
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.69130Please respect copyright.PENANAJNi0Q09pus
69130Please respect copyright.PENANAQ2KJProB78
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.69130Please respect copyright.PENANA48C9VMQJ2z
69130Please respect copyright.PENANAeC7dmergp7
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.69130Please respect copyright.PENANAanfXlT6tD0
69130Please respect copyright.PENANAYgdu11qPPW
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.69130Please respect copyright.PENANAVf9H8N9RMg
69130Please respect copyright.PENANA8FLDhV5fbV
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.69130Please respect copyright.PENANAXwrK9j0nSN
69130Please respect copyright.PENANAQ2ERMBVKYs
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.69130Please respect copyright.PENANAtuTCghUUMs
69130Please respect copyright.PENANA5tzWHiyF0V
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.69130Please respect copyright.PENANAgAqeMtJR5f
69130Please respect copyright.PENANAaveFKfbOhW
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.69130Please respect copyright.PENANAjuW5CnO8is
69130Please respect copyright.PENANAUrL65MpkSQ
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.69130Please respect copyright.PENANAgPXvCoU2r9
69130Please respect copyright.PENANAj250Mc29Sb
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.69130Please respect copyright.PENANAhV9ytrJXki
69130Please respect copyright.PENANAzNnhUQpeyP
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.69130Please respect copyright.PENANAOY12cuTCu1
69130Please respect copyright.PENANA2O6IdTdkrr
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.69130Please respect copyright.PENANAspK8xdkdMO
69130Please respect copyright.PENANAWppNhzRBUV
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.69130Please respect copyright.PENANAZmQwLXlGb9
69130Please respect copyright.PENANAzK2IaiFikW
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”69130Please respect copyright.PENANAqjbn40VP3M
69130Please respect copyright.PENANAgJTMYngvgI
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.69130Please respect copyright.PENANAKE1xzZ8cqd
69130Please respect copyright.PENANAuDF6vjzEmi
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.69130Please respect copyright.PENANApL4LBa3Ax1
69130Please respect copyright.PENANAm9PYj1EYUe
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.69130Please respect copyright.PENANAwd6LeaTNXU
69130Please respect copyright.PENANAEB7yg7G9cs
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.69130Please respect copyright.PENANAM47xpxTBlV
69130Please respect copyright.PENANATFaDfAmOV7
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.69130Please respect copyright.PENANABzVEQdV282
69130Please respect copyright.PENANAofAJohkOwP
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.69130Please respect copyright.PENANAWlGrCTqPzn
69130Please respect copyright.PENANA06rzEg4Zp5
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.69130Please respect copyright.PENANA9fOxWiyF8v
69130Please respect copyright.PENANAZQWpPqQhD2
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.69130Please respect copyright.PENANAVrdblB83ys
69130Please respect copyright.PENANA4w6kk55GFF
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.69130Please respect copyright.PENANAq3e2nNJaK5
69130Please respect copyright.PENANAZvWL5yYtqK
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.69130Please respect copyright.PENANAsEqbq3P08n
69130Please respect copyright.PENANAfaQHIexC9w
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 69130Please respect copyright.PENANAbST1zldxlr