88389Please respect copyright.PENANAsliJsCBWFT
"Jangan minta maaf Mas" ucapku melumat balik bibirnya.88389Please respect copyright.PENANAoIKcv7rKKW
88389Please respect copyright.PENANAQAtRu8iub6
Akal sehatku saat itu hilang, terkubur dalam bahasa tubuh yang menginginkan sesuatu yang sebenarnya sudah melanggar semua kode etik ku sebagai seorang istri dan seorang wanita yang agamis.88389Please respect copyright.PENANAjqTE41SIFp
88389Please respect copyright.PENANA9SDQMDUQSO
Kami hanyut dalam cumbuan tabu itu. Rasanya hangat dan lembut, namun masih ada keragu-raguan yang membayanginya.88389Please respect copyright.PENANAQkasdkDg1z
88389Please respect copyright.PENANARgnTULx6sa
Mang Dedipun membalas melumat bibirku dengan penuh kehati-hatian. Aku bisa merasakan bahwa kami berdua sedang mencoba meluapkan emosi dengan saling melumat dan mencium satu sama lain.88389Please respect copyright.PENANANi5jiWLMi7
88389Please respect copyright.PENANAYaG84hn9sz
Bibirku mengunci bibir Mang Dedi agar tak lepas dari ciuman itu, mengisyaratkan kalau aku tidak ingin melepaskan momen ini secepat mungkin. Pun kemudian diapun membalas dengan sebuah lumatan yang tak kalah hebat penuh gairah seperti berkata kalau dia juga menginginkan hal yang sama.88389Please respect copyright.PENANAJVEpJNOSeh
88389Please respect copyright.PENANAeGKb1IPVNh
Katakan aku gila, tapi merasakan cumbuan dari laki-laki lain selain suamiku justru memang sungguh-sungguh nikmat dan memberikan sensasi yang berbeda. Apalagi ketika melakukannya di tempat terbuka seperti ini. BIsa saja, seseorang tiba-tiba datang dan akhirnya memergoki kami yang sedang mencumbu satu sama lain.88389Please respect copyright.PENANAlVSG2pQMFz
88389Please respect copyright.PENANAqePESPb5cG
"Kamu cantik Dek Liya. Sayang bukan milikku" ucap Mang Dedi menahan daguku dengan jari-jarinya.88389Please respect copyright.PENANAVEl255dAUR
88389Please respect copyright.PENANAkPsR9Jr0Dn
Kami menghentikan cumbuan itu. Berdiam diri sejenak, mengatur nafas dan menarik oksigen yang habis menipis. Saling tatap dan tersenyum meledek. Seolah-olah kami tau kalau apa yang kami lakukan adalah sebuah kegilaan yang benar-benar gila.88389Please respect copyright.PENANAKRSEjAjyg8
88389Please respect copyright.PENANANC8Zahxvi8
"Mas nakal!!" ungkapku menepuk pelan dadanya.88389Please respect copyright.PENANAhtr3AfpBCk
88389Please respect copyright.PENANAG01PSPFbm9
Aku tersipu malu. Mengalihkan pandanganku yang tak berani menatapnya lama-lama.88389Please respect copyright.PENANABqsfwDygAi
88389Please respect copyright.PENANA8BeH9TD9cn
"Kamu yang agresif loh ya!" Balas Mang Dedi meledekku.88389Please respect copyright.PENANAsJZbl11okO
88389Please respect copyright.PENANAcqlsGj3GuK
Akupun kembali tersenyum mendengar perkataannya. Kemudian, aku bangkit dari lesehan tersebut dan duduk membelakangi Mang Dedi.88389Please respect copyright.PENANAY44sWBX4Pn
88389Please respect copyright.PENANAOImqmjhjTq
"Mau kemana??" Tanya Mang Dedi memegang tanganku.88389Please respect copyright.PENANAwSVeUK7Pdq
88389Please respect copyright.PENANAklX7XRnXug
"Pulang" balasku singkat.88389Please respect copyright.PENANAriIQvtj8SM
88389Please respect copyright.PENANAcQvaD4aW8e
Namun dari posisi belakang itu, Mang Dedi tiba-tiba memeluk tubuhku dengan kuat, "Jangan dulu" tahannya memelas.88389Please respect copyright.PENANAQa7076Ef2W
88389Please respect copyright.PENANA6ozVKDkp2h
"Lepasin Mas! nanti dilihat orang loh" protesku berusaha melepaskan diri.88389Please respect copyright.PENANALxYCQh3xpa
88389Please respect copyright.PENANAVEjCAvucxx
"Kalau begitu ayo tiduran lagi sayang!" Ajak Mang Dedi padaku.88389Please respect copyright.PENANAP72caDN9AL
88389Please respect copyright.PENANA9pF00vUN8b
Aku menggeleng menolaknya, "Sudah Mas! Nanti ketahuan sama orang ih" Ucapku.88389Please respect copyright.PENANA2uWFc4jbtt
88389Please respect copyright.PENANA8dmuGLia1c
Untungnya, Mang Dedi pun tampak sadar dengan situasi yang sudah semakin siang tersebut dan sebentar lagi akan banyak kendaraan yang berlalu lalang.88389Please respect copyright.PENANADdwBNzajgh
88389Please respect copyright.PENANAX3MrKRuRNb
Tapi sebelum melepaskan pelukannya, Mang Dedi kembali memajukan wajahnya kearah wajahku. "CUPPPPPP" sebuah ciuman kembali mendarat di bibirku. Bahkan dia langsung melumatnya begitu saja.88389Please respect copyright.PENANAiUxU9YMnOe
88389Please respect copyright.PENANAXChimsBEVk
Akupun menggeliat memprotesnya dan mencoba melepaskan diri, tapi kali ini ciuman Mang Dedi itu sedikit lebih intens dari yang pertama dan terkesan sangat bernafsu.88389Please respect copyright.PENANAOHv2iJqlqR
88389Please respect copyright.PENANAYXjDcPOD0w
Tidak hanya melumat bibirku, lidah Mang Dedi pun mulai ikut masuk dan menggelitik setiap rongga mulutku. Aku bisa merasakan kelembutan dari lidah Pria penjual sayur itu bermain-main dalam mulutku. Bahkan terkadang ia berusaha melilit lidahku dan menarik-nariknya sehingga tak lama lidah kamipun bertautan dan saling bertukar air liur.88389Please respect copyright.PENANAO9ZNpaM3k9
88389Please respect copyright.PENANA1XLb58V10P
Untuk kesekian kalinya, akupun kembali berciuman dengan Mang Dedi tanpa ada lagi penolakan yang berarti. Bahkan untuk berhenti saja rasanya aku enggan karena pikiranku sudah tidak selaras dengan nafsu yang mengambil alih tubuhku.88389Please respect copyright.PENANAWg8D37fHMM
88389Please respect copyright.PENANAr3nvd0nfzm
Tapi disisi lain aku tau kalau semua ini sudah melewati batas kenormaan yang aku yakini. Ini salah dan Ini adalah dosa. Hanya saja, pembenaran demi pembenaran telah aku lakukan sejak pertama kali Mang Dedi menciumku. Sehingga tak ada lagi jalan balik yang dapat ku tempuh untuk kembali seperti semula.88389Please respect copyright.PENANAXaoNYIxWnj
88389Please respect copyright.PENANAzDWjKI7tGQ
Tanpa sadar badanku kembali ditarik oleh Mang Dedi ke lesehan bambu yang ada disana sehingga mau tak mau aku jatuh memutar badanku dan berada dalam posisi miring saling peluk dan berhadap-hadapan.88389Please respect copyright.PENANAaKc1zHE6Rf
88389Please respect copyright.PENANAAPMca8cLAh
Aku tidak berkata apa-apa untuk memprotesnya, malah aku menutup mataku dan tersenyum menantikan cumbuannya kembali. Mang Dedipun tampak tak menyia-nyiakan waktunya dengan langsung memajukan wajahnya ke wajahku, dan bibir kami kembali berciuman dengan lembut dan mesra.88389Please respect copyright.PENANA2EqSzz8J02
88389Please respect copyright.PENANArt5QKHAXGu
"cllpp... cllppp... cllpp..." Begitulah suara perpaduan bibir kami berdua yang terdengar basah dan begitu menggairahkan di telingaku.88389Please respect copyright.PENANAiFDtnBRI6R
88389Please respect copyright.PENANAiKFMNYcHg3
Perlahan tapi pasti, nafsu birahi mulai mengambil alih dan semakin kuat menguasaiku. Harus kuakui, Mang Dedi sangat pandai memainkan ritme dalam kecupan-kecupannya sehingga aku terhanyut dalam kenikmatan. Bahkan dengan suamiku sekalipun, aku belum pernah merasakan rangsangan sehebat ini.88389Please respect copyright.PENANAIN2R39iKau
88389Please respect copyright.PENANA4DnfAUGogS
Akupun tidak tau kemana ombak birahi ini akan membawaku hanyut. Tapi yang pasti, perasaan dan hatiku lama-lama menjadi tenang meski tadinya aku sempat merasa gelisah karena keadaan dan tempat aku berada saat ini.88389Please respect copyright.PENANAs8qU9cOwZc
88389Please respect copyright.PENANAPi6GycHZuy
“Dek, Mas mau minta sesuatu boleh gak?” tanya Mang Dedi menghentikan ciumannya.88389Please respect copyright.PENANA6kJJtFpg4v
88389Please respect copyright.PENANASFyxC6EZ2k
Aku mengangkat alisku, “Minta apa Mas?” tanyaku penasaran.88389Please respect copyright.PENANAp6vtNkzpRA
88389Please respect copyright.PENANAsUHEa1mPTT
“Ini sayang!” ucap Mang dedi tiba-tiba saja memindahkan tangannya dari pinggangku menuju ke bagian buah dadaku.88389Please respect copyright.PENANAiV5pMrCnvo
88389Please respect copyright.PENANAV5GVp8nwsj
Aku betul-betul kaget dan terkejut. Tanganku secara reflek menahan tangan Mang Dedi, “Jangan Mas! Jangan disitu” ucapku meminta pengertiannya.88389Please respect copyright.PENANAQ9rsfzZ1uX
88389Please respect copyright.PENANABGWXHncPVu
Mang Dedi kemudian benar-benar menjauhkan tangannya dari buah dadaku, Akan tetapi kedua tangannya yang kekar dan kuat itu kembali beranjak memeluk pinggang rampingku dengan erat dan memaksaku untuk semakin merapat.88389Please respect copyright.PENANAfYhnQEHDyx
88389Please respect copyright.PENANAvFNRt0wiGi
“Kenapa Sayang?? Apa aku gak berhak??” tanya Mang Dedi setengah berbisik dan memelas.88389Please respect copyright.PENANApCJEXuAVP2
88389Please respect copyright.PENANAU28WvfsGbf
Ada perasaan bersalah saat aku mendengar pertanyaan Mang Dedi tersebut. Dalam hati aku ikut bertanya kenapa aku melarangnya. Bukankah daritadi aku juga sudah mengikhlaskan bagian tubuhku yang lain untuk dinikmatinya. Lalu apa yang membuat ini menjadi berbeda??88389Please respect copyright.PENANAF6IlwEgKmC
88389Please respect copyright.PENANAKZ85to2E1m
Entahlah. Rasanya aku masih ragu untuk memberikan raga dan hatiku untuknya. Karena akupun tau kalau aku tak akan pernah bisa melakukan hal tersebut. Sebab aku adalah wanita yang sudah mengikat janji suci bersama pria lain. Itu berarti, tak peduli seberapa inginnya aku menghamburkan diriku pada Mang Dedi, separuh dari apa yang aku dia inginkan saat ini tetaplah menjadi milik dari suamiku.88389Please respect copyright.PENANA66HT4JJgKV
88389Please respect copyright.PENANA5RqnGhW7U2
“Aku istri orang Mas!” ucapku memasang tembok pertahanan yang tinggi untuknya.88389Please respect copyright.PENANAy2CCPzdSqB
88389Please respect copyright.PENANA5C6QoKs1jD
Namun bukannya mundur, Mang Dedi malah tersenyum mendengar hal tersebut, “Apa bedanya Dek Liya?? aku dan kamu sama-sama menginginkan ini bukan??” Ucap Mang Dedi kembali menciumku.88389Please respect copyright.PENANAcZER1NQGuF
88389Please respect copyright.PENANAlzvSbpRoSL
Aku lagi-lagi terbawa, terbius oleh kata-kata dan perbuatan Mang Dedi yang semakin pandai memainkan emosi dan meruntuhkan pertahananku. Bahkan permainan tarik ulur yang dimainkannya ini telah sukses membuatku berpikir kalau tak ada lagi yang perlu aku sesali.88389Please respect copyright.PENANAC97Wg9ZMJK
88389Please respect copyright.PENANASlzmYEWefU
Aku meraih tangan Mang Dedi yang tadi berada di pinggangku. Kuarahkan tangan tersebut tepat dibagian dada, seolah mengisyaratkan padanya bahwa aku telah memberikan izin untuk kepadanya untuk menyentuh gundukan gunung kembar milikku itu.88389Please respect copyright.PENANAOJU75ax8xB
88389Please respect copyright.PENANAvkNXE4mD8z
Mang Dedi tersenyum, mengecupku pelan beberapa kali hingga dia mulai menggerakkan tangannya didadaku. Pelan dia menggenggam bongkahan daging mungil yang tak pernah disentuh oleh laki-laki lain selain suamiku itu. Bahkan tak sampai menggenggam, tangan Mang Dedi itupun memijat-mijat kedua buah dadaku dan meremas-remasnya bergantian.88389Please respect copyright.PENANAJMJVgwuNqX
88389Please respect copyright.PENANAqVdvMwdKez
“Masshh--” aku langsung menutup mulutku dengan tanganku sendiri. Hampir saja aku kelepasan dan mendesah akibat perbuatan Mang Dedi tersebut.88389Please respect copyright.PENANAA2ExurSUTI
88389Please respect copyright.PENANAkvNaL9KtTD
Namun Mang Dedi tak mempedulikan, dia terus melancarkan aksi mesumnya pada tubuhku dengan terus bergerak nakal. Satu tangannya bahkan beralih ke area bokongku dan juga ikut meremasnya.88389Please respect copyright.PENANA4se85h07UJ
88389Please respect copyright.PENANA3eM2E9siI4
“Ohh tuhan ini nikmat sekali” kataku dalam hati.88389Please respect copyright.PENANAWUA6B2WbAY
88389Please respect copyright.PENANAGjjsZRPNCa
Aku terbawa suasana, aku menikmati ini dan bahkan aku mulai agresif menyodorkan tubuhku agar dapat digerayangi oleh tangan kasar Mang Dedi. Dibawah sana, pangkal pahaku juga sudah terasa panas dan basah, seperti ada sesuatu mengalir keluar. Rasanya geli sekali, seolah-olah tingkat sesitifitasnya meningkat berkali-kali lipat.88389Please respect copyright.PENANAPoKgGU2Xl1
88389Please respect copyright.PENANAMHre41koby
“Acccchhhhhh..” Tanpa disengaja, aku memekikkan desahan yang lumayan keras. Cukup keras hingga Mang Dedi terpaksa berhenti melancarkan aksinya.88389Please respect copyright.PENANAwhVJGl7fYJ
88389Please respect copyright.PENANAIO6U69WKSC
“Hmmm...Kamu basah sayang??” tanya Mang Dedi yang tanpa aba-aba menyentuh selangkanganku dari balik baju gamis yang aku gunakan.88389Please respect copyright.PENANAri7pOzei3G
88389Please respect copyright.PENANAW3Etq4WOZI
Aku terpekik kaget merasakannya. Tapi apa yang terjadi, badanku malah tak mau beranjak dan tanganku tak mau bergerak untuk mencegah tangan Mang Dedi. Malah rasanya semakin lama semakin nikmat saat Mang Dedipun mulai bergerak pelan mengelusnya.88389Please respect copyright.PENANA3fA6ewPaHC
88389Please respect copyright.PENANArX26uusLMw
“Gatell Masshh...” ucapku yang tanpa sadar menggesek balik bagian selangkanganku di tangannya.88389Please respect copyright.PENANArkee759OP0
88389Please respect copyright.PENANAe5Wq15XRSS
Tak cukup itu saja, rangsangan tangan Mang Dedi di selangkanganku tersebut dibarengi dengan sodokan-sodokan sebuah benda keras yang menyundul-nyundul pangkal pahaku. Nampaknya Mang Dedipun juga sudah mulai terangsang.88389Please respect copyright.PENANAJqAH0He6oj
88389Please respect copyright.PENANAqy2ZDfQKN5
Aku dapat merasakan napasnya mulai terengah-engah. Sementara aku sendiri semakin tidak kuat untuk menahan erangan meski aku sadar kalau saat ini kami masih berada di dalam pos ronda. Maka yang bisa aku lakukan hanyalah mendesis-desis untuk meredam kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku.88389Please respect copyright.PENANAjo4lqOkc36
88389Please respect copyright.PENANAd5KDqJM1s5
Saat aku terhanyut itulah tanpa kusadari tangan Mang Dedi sudah berhasil mengangkat setengah baju gamisku dan menyusup masuk kedalam celanaku yang longgar. Belum sempat aku bereaksi, tangan itu sudah dengan cekatan menyentuh permukaan vaginaku yang memang sudah basah sedari tadi.88389Please respect copyright.PENANAq7slzB69bG
88389Please respect copyright.PENANAZOShoIjAS6
“Banjir kamu Dek Liya” komentar Mang Dedi setelah ia berhasil mendaratkan tangannya di vaginaku.88389Please respect copyright.PENANAVwmdKqdiHc
88389Please respect copyright.PENANAMqbz7FBFzx
Reflek aku mengatupkan kedua pahaku sehingga tangan Mang Dedi malah terjepit kuat oleh keduanya. Tangan kasar yang terjepit di selangkanganku itupun malah langsung saja bergerak mengorek-orek kemaluaanku hingga rasa nikmat pun datang tak terhindarkan.88389Please respect copyright.PENANANxTnFJ0z3E
88389Please respect copyright.PENANAxHODjihRMj
Namun belum cukup aku dikagetkan dengan aksi Mang Dedi itu, tiba-tiba Hpku berbunyi. Berbunyi sangat keras hingga mampu membuat kesadaranku kembali. Aku langsung mendorong tubuh Mang Dedi dengan kuat dan segera bangkit duduk sambil merapikan pakaianku yang berantakan akibat perlakuan Mang Dedi.88389Please respect copyright.PENANAxBm9lxCCgz
88389Please respect copyright.PENANAaeGG2iIHdD
Aku meraih smartphone milikku dari dompet dan segera mengangkat panggilan yang ternyata berasal dari suamiku, “Ha—hallo Bi!” angkatku terbata-bata.88389Please respect copyright.PENANAj172HtfiTK
88389Please respect copyright.PENANAXUdge4BNGN
“Assalamualikum Umi! Umi kok lama?” tanya Suamiku dibalik telfon.88389Please respect copyright.PENANAqS7CUyNLwv
88389Please respect copyright.PENANA6Vz5wXBjU1
Aku berdehem membenarkan pita suaraku, “Waalaikumsalam Bi! Umi tadi ngobrol dulu sama Ibu-ibu komplek” jawabku berbohong. Sudahlah aku berbuat mesum dengan pria lain, sekarang aku malah ikut membohongi suamiku secara langsung.88389Please respect copyright.PENANAqNK0OJNDzU
88389Please respect copyright.PENANAjJGxsl91lY
“Buruan dong Mi! Abi udah laper banget nih” pinta suamiku.88389Please respect copyright.PENANAXShpHeSSvf
88389Please respect copyright.PENANAqJ5JcqsTKG
“Iya Bi! Ini udah mau jalan pulang kok” lagi-lagi aku berbohong.88389Please respect copyright.PENANAzX4rv1mEmB
88389Please respect copyright.PENANADa6OMF5xKI
Tak lama akhirnya telpon pun di tutup dan aku menghembuskan nafas lega yang begitu panjang. Beberapa menit aku hanya diam mengingat perbuatan gilaku yang benar-benar sudah jauh melampaui batasnya. Tapi dengan cepat aku kuasai diriku karena semuanya sudah kembali normal dan harus dihentikan sekarang juga.88389Please respect copyright.PENANA4DuGx2MNEQ
88389Please respect copyright.PENANAwrlW41B84h
Aku masih belum bisa berkata apapun. Bahkan untuk membalik badan dan melihat Mang Dedi saja aku tak berani. Ingin rasanya cepat-cepat pergi dari sini. Malu, rasanya malu sekali sampai-sampai wajahku terasa begitu panas dan mungkin sekarang memerah seperti udang rebus.88389Please respect copyright.PENANAm82hStytnE
88389Please respect copyright.PENANABVWtX7Oyih
“Kayaknya aku harus pulang” ucapku memecah keheningan dintara kami.88389Please respect copyright.PENANAzvJNUyAWLo
88389Please respect copyright.PENANAxKTVMr0TVo
Dari belakangku terdengar Mang Dedi ikut bangkit dari tidurnya, “Iya harus” balasnya singkat.88389Please respect copyright.PENANA6SW5CLFwFP
88389Please respect copyright.PENANA9V6xHcwfwz
Kemudian dengan kikuk aku memaksa diriku untuk berdiri walau masih tenggelam dalam rasa malu yang tak terkira. Rasa malu karena Mang Dedi sudah menangkap basah aku yang sedang terangsang begitu hebat. Rasa malu karena sudah memperlihatkan sisi liarku kepada laki-laki lain selain suamiku.88389Please respect copyright.PENANAHOb8htJpem
88389Please respect copyright.PENANA60ljMjaGzD
“Aku mau sayur bayam dan ikan tongkolnya” Ucapku pada Mang Dedi.88389Please respect copyright.PENANAg01ts9vzLF
88389Please respect copyright.PENANAwJsu7BZ5JR
“Ga sekalian sama terongnya?? Gede-gede loh” balas Mang Dedi melempar candaan.88389Please respect copyright.PENANAEafUAbXWYu
88389Please respect copyright.PENANAQXVcDuIQHh
Namun sekuat hati aku menahan senyumku, “Ga lucu” balasku berpura-pura jutek padanya.88389Please respect copyright.PENANAdrsWuFCN6m
88389Please respect copyright.PENANAMPAXitwEPo
Usai membeli semua barang belanjaan yang aku butuhkan dari Mang Dedi, aku pun kemudian berpamitan pulang kepadanya. Diakhir sebelum aku pergi, Mang Dedi sempat memberikan kecupan ringan pada bibirku serta meremas buah dadaku sebentar.88389Please respect copyright.PENANAnyTS1TLaA6
88389Please respect copyright.PENANAtRoOxESSeh
“Hati-hati ya sayang” ucapnya begitu manja padaku.88389Please respect copyright.PENANAz5BLZnkVpj
88389Please respect copyright.PENANAIr5tXwxUdx
Akupun hanya bisa mengulum senyum sambil beranjak pergi layaknya sepasang kekasih yang baru saja pulang sehabis berkencan. Hatiku senang sekaligus berbunga-bunga diperlakukan seperti seorang wanita spesial oleh tukang sayur langgananku itu.88389Please respect copyright.PENANACgisN5YzhN
88389Please respect copyright.PENANAwTINcO4U1M
“TING” sebuah pesan masuk ke dalam smartphoneku.88389Please respect copyright.PENANAIW1rHrrYag
88389Please respect copyright.PENANAcSmcnVD0if
Aku segera membukanya dan melihat kalau pesan tersebut ternyata dari Mang Dedi, “Lain kali kamu harus beli terong yang ini!” tulisnya sambil mengirim foto penisnya yang tengah tegang berdiri.88389Please respect copyright.PENANAHq64VDGLus
88389Please respect copyright.PENANASf5bHUPeiz
ASTAGFIRULLAH!!!88389Please respect copyright.PENANAysjIXt8L5Y