79501Please respect copyright.PENANAvh6FGq6i4W
Langit sore terlihat mendung dengan gumpalan awan-awan gelap yang seperti siap menurunkan bebannya ke bumi. Pertanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan lebat.79501Please respect copyright.PENANAdxGk4hiea6
79501Please respect copyright.PENANAAgXw2L8bx8
Suasana itupun nampaknya selaras dengan suasana hatiku yang tengah mendung dan kelut karena sedari pagi aku tak sempat bertemu dengan Mang Dedi.79501Please respect copyright.PENANAKy8Hix7ZgU
79501Please respect copyright.PENANAChy166fH24
Aku bangun kesiangan gara-gara semalam aku kesulitan untuk tertidur. Itu semua karena suamiku yang hampir saja menangkap basah aku yang tengah asik bermain-main dengan tubuhku sendiri.79501Please respect copyright.PENANAXDBSnZrqT5
79501Please respect copyright.PENANAgkasm7oSqk
Bahkan sampai saat inipun, percakapanku semalam dengan suami masih saja berputar-putar jelas dalam benakku.79501Please respect copyright.PENANAtFn6GQTq7J
79501Please respect copyright.PENANAfSqEqu5sIS
"Paha Umi gatel Bi! Makanya tadi Umi garuk" jawabku pada saat dia bertanya.79501Please respect copyright.PENANAkUNthPBr0F
79501Please respect copyright.PENANAtGExmisz40
"Tapi kok Umi kayak nyebut nama Mang Dedi gitu deh?" Selidik suamiku.79501Please respect copyright.PENANARwDrFTAt5r
79501Please respect copyright.PENANA1fiZZybFWQ
Hampir saja jantungku copot saat itu juga, "Ah cuma perasaan Abi aja kali!! Lagian Umi ngapain nyebut-nyebut nama Mang Dedi segala??" Jawabku dengan mantap.79501Please respect copyright.PENANADA2nCfJcHX
79501Please respect copyright.PENANAxM6WAjRI6M
Beruntung, setelahnya Suamiku mengiyakan saja alasanku tersebut tanpa merasa curiga sedikitpun.79501Please respect copyright.PENANAYwOCalxqh1
79501Please respect copyright.PENANA5WFBmPwaVf
Namun ketika pagi hari saat semua gairah dan birahiku itu menghilang, aku jadi sedikit malu menghadapi suamiku karena telah berbohong secara terang-terangan di depannya.79501Please respect copyright.PENANADc2ouG4QU0
79501Please respect copyright.PENANAiNqgHDMiip
Seharian aku melamun dan bertanya-tanya pada diriku sendiri. Kenapa aku bisa berubah secepat ini? Kenapa setalah semua hal buruk yang aku lakukan bersama Mang Dedi itu, tetap saja masih belum dapat memenuhi hasrat terpendam dalam diriku.79501Please respect copyright.PENANAz1XsyFmTNs
79501Please respect copyright.PENANAXsYplwG2nG
Aku masih saja menginginkan sesuatu yang lebih. Sesuatu yang setidaknya dapat mengusir kekosongan dalam bilik hatiku seperti saat aku bercerita maupun bertukar pesan bersama Mang Dedi.79501Please respect copyright.PENANAzQdNEJ9EwX
79501Please respect copyright.PENANAgj4bDgqXAj
Sadar rasanya aku tidak bisa bermain-main, statusku sebagai seorang istri dan seorang Ibu saja, sudah cukup menjelaskan bahwa aku sudah tak dapat melangkah lebih jauh untuk melanggar batas itu.79501Please respect copyright.PENANAiWugqxOUCT
79501Please respect copyright.PENANA2ZDM0K8Zeu
Tapi apa daya, sekarang aku menyadari betapa pentingnya peran dan sosok Mang Dedi dalam mengisi kekosongan hatiku tersebut. Jadi sekali lagi, tak dapat aku pungkiri bahwa aku sudah mulai tertarik pada sosok penjual sayur itu.79501Please respect copyright.PENANAci7dQRjzyc
79501Please respect copyright.PENANAy7WX3awlMv
"Kangen sama kamu Mas" ketikku pada keyboard smartphone yang ku genggam. Tapi dengan cepat aku menghapus kata-kata itu dan menggantinya dengan sebuah sapaan.79501Please respect copyright.PENANAtYIWv0HyT0
79501Please respect copyright.PENANAWemgjsphwI
"Sore Mas" kirimku pada Mang Dedi.79501Please respect copyright.PENANAULTziuxThI
79501Please respect copyright.PENANANC0EsE5JFA
Tak perlu menunggu lama, Mang Dedipun langsung membalas, "Sore juga Dek Liya"79501Please respect copyright.PENANATqRM8J1HPB
79501Please respect copyright.PENANAOhYsArDwzH
"Mas lagi ngapain?" Tanyaku berbasa basi.79501Please respect copyright.PENANAS2moTW921Y
79501Please respect copyright.PENANALtjmeRZauR
"Lagi nongkrong nih di warungnya Haji Naim" balasnya padaku.79501Please respect copyright.PENANABb7B8VxLgb
79501Please respect copyright.PENANAwDzU1oyQIi
"Yang deket Masjid bukan?"79501Please respect copyright.PENANAIg0Nc7keCO
79501Please respect copyright.PENANAwF4QoszA2a
"Iya Dek Liya" balasnya singkat.79501Please respect copyright.PENANA4HfAImHvN1
79501Please respect copyright.PENANAhFWvas5yw7
Aku tersenyun sumringah, ternyata Mang Dedi kebetulan berada tak jauh dari rumahku. "Mas ngapain disana?" Tanyaku lagi.79501Please respect copyright.PENANAvWwT6sPTGv
79501Please respect copyright.PENANAOEBv7Vu1VX
"Mau bayar utang Dek Liya. Kemaren saya pinjam duit sama Pak Haji" terang Mang Dedi secara gamblang.79501Please respect copyright.PENANA6JZy7y98ck
79501Please respect copyright.PENANAukAIljNi6S
"Ohh gitu.. tapi Mas bawa jas hujan kan?" Balasku khawatir.79501Please respect copyright.PENANAPJFG63UVWf
79501Please respect copyright.PENANA0VhkRbGqNz
"Gak bawa sih Dek. Tadi niatnya cuma sebentar aja. Tapi Pak Haji nya malah ngajakin ngobrol"79501Please respect copyright.PENANAx16sUMlLn9
79501Please respect copyright.PENANAZtfpplv3md
"Yaudah kalau gitu Mas pulang sekarang aja. Nanti kehujanan" balasku lagi.79501Please respect copyright.PENANAf2H5tvX8VK
79501Please respect copyright.PENANALPhS2Kc6FK
"Gak enak sama Pak Haji Dek!! Dek Liya gak punya jas hujan??" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.79501Please respect copyright.PENANA0nXXtc6lXt
79501Please respect copyright.PENANAAay01fOvUp
Aku teringat kalau suamiku biasanya punya jas hujan cadangan yang di letakkannya di bawah lemari sepatu. "Ada nih Mas" balasku setelah aku dengan cepat mengeceknya ke dalam.79501Please respect copyright.PENANA78omkdfHSS
79501Please respect copyright.PENANAbzzeKxVExs
"Yaudah nanti saya mampir ke rumah Dek Liya sebelum pulang" balasnya lagi.79501Please respect copyright.PENANAr6lCAELlaP
79501Please respect copyright.PENANALJ0ycZmufo
Pucuk dicinta, ulampun tiba. Aku yang seharian tak bertemu dengan Mang Dedi itu akhirnya punya kesempatan untuk bertatap muka lagi.79501Please respect copyright.PENANAqyTpx3U13Z
79501Please respect copyright.PENANAJvcXU84oLp
Suasana hatiku seketika berubah menjadi senang dan bahagia.79501Please respect copyright.PENANAw3cQOikn3j
79501Please respect copyright.PENANAmTcbMsPTqp
Aku mengajak anakku Tasha untuk masuk ke dalam rumah. Sebentar lagi Mang Dedi akan mampir kesini dan aku lagi-lagi merasa punya keinginan untuk tampil cantik di depannya.79501Please respect copyright.PENANAnUwWwpsIAo
79501Please respect copyright.PENANAmk6V8kXc1B
Karena itu, aku pun memutuskan untuk mengganti baju daster yang tengah kugunakan dengan pakaian gamis yang lebih bagus. Tak lupa juga, aku sedikit merias wajahku dengan berdandan natural serta memakai parfum.79501Please respect copyright.PENANA7A4Ib2ru96
79501Please respect copyright.PENANA1Eh9JEiFgG
Saat semua sudah selesai, aku kemudian mematut diriku didepan kaca untuk memastikan bahwa penampilanku sudah sempurna.79501Please respect copyright.PENANAY5WtyL5TAv
79501Please respect copyright.PENANAcYWR2bOD8z
Aku tersenyum sumringah, Tampak dari pantulan kaca itu wajahku bersemu merah menantikan kedatangan Mang Dedi layaknya seorang remaja yang menunggu kekasihnya.79501Please respect copyright.PENANA7ilEZFQncb
79501Please respect copyright.PENANAf8VYWBBuUf
Tapi tak dipungkiri, ada rasa takut sekaligus berdebar saat membayangkan kalau Mang Dedi benar-benar datang berkunjung ke rumahku seorang diri.79501Please respect copyright.PENANAJmw5BgnDpD
79501Please respect copyright.PENANAU6UWB41m8Q
Rentetan perbuatan "gila" yang pernah aku lakukan dengan Mang Dedipun kembali terputar-putar dalam benakku saat aku sadar kalau aku dan penjual sayur langgananku itu akan berdua untuk sementara waktu.79501Please respect copyright.PENANACQzUc03p4j
79501Please respect copyright.PENANAo2YS3HUwFI
Sontak badanku jadi lemas dibarengi rasa panas dingin dibuatnya. Aku bertanya dalam hati, adakah kebenaran yang aku lakukan ketika dengan sadarnya aku mengundang pria lain untuk berkunjung ke rumah tanpa sepengetahuan suamiku.79501Please respect copyright.PENANA5XT6yen8I9
79501Please respect copyright.PENANAxa0tabjPMI
Namun semuanya seakan terlambat untuk dibatalkan karena aku mendengar pintu depanku di ketuk oleh seseorang. Dan tentu saja itu adalah suara Mang Dedi.79501Please respect copyright.PENANABTFqKLJY5v
79501Please respect copyright.PENANA3jJ1PB8K2Y
"Sore Dek Liya" sapanya tersenyum saat aku membukakan pintu.79501Please respect copyright.PENANAmPt2GM0QPj
79501Please respect copyright.PENANArBllHBqNAT
Aku membalas senyumnya, "Sore juga Mas" ucapku merasa senang. Rasa kangenku itu telah terobati.79501Please respect copyright.PENANAjWA4yAvQwG
79501Please respect copyright.PENANAtpx4cGnAxj
"Anaknya kemana?" Tanya Mang Dedi celingak-celinguk melihat kebelakangku.79501Please respect copyright.PENANA85VCuzNtTy
79501Please respect copyright.PENANAc4zVbsKw0W
"Ada di kamar Mas. Mari masuk dulu!" Ajakku mempersilahkan.79501Please respect copyright.PENANAkkLTqqxxdC
79501Please respect copyright.PENANAxRC3pH0la4
Mang Dedipun dengan terkekeh kemudian masuk ke dalam rumahku yang tidak terlalu besar ini. Aku mengajaknya duduk diruang tamu dengan perasaan yang semakin berdebar-debar.79501Please respect copyright.PENANA7fwDilbOAz
79501Please respect copyright.PENANA9XILibLYNb
"Bentar ya Mas aku ambilin minum" ucapku beralasan untuk pergi menenangkan diri.79501Please respect copyright.PENANASYqKjPiFB4
79501Please respect copyright.PENANABxUkBYUy4N
Rupayanya memang benar apa yang dikatakan oleh orang banyak, kenyataan akan selalu lebih menakutkan dari yang aku bayangkan.79501Please respect copyright.PENANAQlSQPPuf11
79501Please respect copyright.PENANATLronRwptS
Aku tadinya sempat berpikir bahwa aku tidak punya niatan lain saat mengundang Mang Dedi selain untuk meminjamkan jas hujan kepadanya.79501Please respect copyright.PENANAfs1weHGgic
79501Please respect copyright.PENANAfXS2dhk6Er
Akan tetapi setelah sosoknya datang, aku malah dibuat sadar kalau apa yang aku lakukan ini benar-benar sebuah kesalahan besar. Terlebih ketika hubungan kami yang begitu dekat tersebut, bisa saja membuat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di rumah ini.79501Please respect copyright.PENANAM9PS4qrugA
79501Please respect copyright.PENANAG9KYciSl8f
"Aku telah mengundang serigala ke kandang kelinci." Ucapku mengutuk dalam hati.79501Please respect copyright.PENANAbDr0AlHxr1
79501Please respect copyright.PENANAwxcrq39big
Dengan pelan aku kemudian menyiapkan minuman berupa teh manis hangat untuk aku hidangkan sambil terus berusaha membenarkan degub jantungku. Aku menarik nafas dalam-dalam berulang kali sebelum akhirnya aku berjalan balik ke arah ruang tamu.79501Please respect copyright.PENANAprOhSTIJRv
79501Please respect copyright.PENANA5TXtfiIj1H
Ketika aku sampai, aku terkejut melihat Tasha anakku sudah berada dengan Mang Dedi disana, "Itu mah ayam om, bukan bebek" ucap Tasha berbicara lantang.79501Please respect copyright.PENANAYO3FgoIo7k
79501Please respect copyright.PENANAYE3Vszcl8A
Mang Dedi melirik ke arahku sambil tersenyum, "Om kira itu bebek tadi" balasnya pada Tasha.79501Please respect copyright.PENANAlQeRjVlwLz
79501Please respect copyright.PENANAwEoWRM4BU9
"Kalau bebek itu kakinya pendek Om. Kayak gini" balas Tasha nampak bersemangat.79501Please respect copyright.PENANA5xMy1JyHvg
79501Please respect copyright.PENANAIzxTLIjcHh
Aku tersenyum menghampiri mereka berdua yang tampak tengah asik berbincang sambil menggambar gambar hewan di buku gambar kesukaan Tasha.79501Please respect copyright.PENANASx2OjTr880
79501Please respect copyright.PENANAV9KNDKnFx1
"Caca gak jadi tidur sayang?" Tanyaku meletakkan nampan.79501Please respect copyright.PENANA2zbO5l146Y
79501Please respect copyright.PENANAsCtycnlBNg
Anakku itu menggeleng dengan manja, "Gak jadi Mi! Aku mau menggambar sama Om ini" ucapnya terlihat begitu fokus.79501Please respect copyright.PENANA4c3WXtwoRA
79501Please respect copyright.PENANAfmeR10oKti
"Nah kalau yang ini namanya bebek Om" lanjut Tasha menunjukkan hasil gambarnya pada Mang Dedi.79501Please respect copyright.PENANAoJOqdpTnZF
79501Please respect copyright.PENANAyY3CjDq3ff
Mang Dedipun tampak antusias mengimbangi Tasha yang masih berumur 5 tahun itu. "Ohhh kalau kakinya pendek berarti bebek ya" balasnya yang lagi-lagi tersenyum ke arahku.79501Please respect copyright.PENANA6CQr9tvyNB
79501Please respect copyright.PENANApl4Dqtq3Pm
Seketika rasa was-was yang ada dalam hatiku tadi menghilang setelah aku melihat kedekatan anakku dengan Mang Dedi. Aku tidak menyangka kalau Mang Dedi juga cukup pandai dengan anak-anak kecil.79501Please respect copyright.PENANAK41BB1H9lv
79501Please respect copyright.PENANAfBF4qpm3H2
"Diminum Mas" ucapku menawarkan minum yang telah aku siapkan.79501Please respect copyright.PENANAiD9fB2xAJd
79501Please respect copyright.PENANAlpB9DmQMTj
Mang Dedi terlihat mengangguk sambil kemudian menyeruput cangkir yang berisi air teh tersebut. Namun dia masih saja fokus berbincang-bincang dengan anakku Tasha.79501Please respect copyright.PENANAKJUKr1XT8C
79501Please respect copyright.PENANAz6UhL2600W
"Ini bebeknya punya anak Om. Anaknya banyak" ucap Tasha mendominasi percakapan.79501Please respect copyright.PENANAiHDBYZJgx0
79501Please respect copyright.PENANAuEGf4migQY
Mang Dedi memangut-mangut melihat gambar yang dibuat oleh Tasha tersebut, "Kok anaknya banyak banget?" Tanya Mang Dedi.79501Please respect copyright.PENANA79SYqooRUW
79501Please respect copyright.PENANAj650irrOv5
"Iya. Biar temennya juga banyak" jawab Tasha tiba-tiba.79501Please respect copyright.PENANAYcTq1sw89n
79501Please respect copyright.PENANATMyE1GSfGr
"Kalau Caca gimana? Banyak temennya juga gak?" Tanya Mang Dedi sekali lagi.79501Please respect copyright.PENANAOazBTn0h99
79501Please respect copyright.PENANAwKuXMCIDlU
Tasha kemudian menggeleng, "Caca gak ada temennya" jawab putriku tersebut begitu polos.79501Please respect copyright.PENANApEYQI2871n
79501Please respect copyright.PENANAlpM3n6C6Gf
"Loh? Kok gapunya temen?" Tanya Mang Dedi penasaran.79501Please respect copyright.PENANAedWD0eh6Yf
79501Please respect copyright.PENANAu69X6JyfJA
"Iyalah. Caca kan belum punya adek Om" Ucap Tasha dengan analogi lucunya.79501Please respect copyright.PENANA4VnOKa3xc9
79501Please respect copyright.PENANAYLFQs00zf6
Sontak tawa Mang Dedipun pecah mendengar jawaban polos anakku tersebut. "Minta dong dedeknya sama Umi" ucapnya melirikku.79501Please respect copyright.PENANAMVokrplQNh
79501Please respect copyright.PENANAYc26UkG2cG
"Udah aku minta Om. Tapi belum jadi-jadi" balas Tasha cemberut.79501Please respect copyright.PENANAarYefe2orY
79501Please respect copyright.PENANAH7rPuYESVD
Akupun menjadi tak tega mendengar jawaban anakku tersebut dan langsung memeluknya, "Nanti Umi bilangin sama Abi" ucapku pelan.79501Please respect copyright.PENANAs5gn8GtEO6
79501Please respect copyright.PENANAkpEp1e3fDf
"Tapi kan Abi kerja Mi" balas Tasha dengan polosnya.79501Please respect copyright.PENANAgA2LFwY55d
79501Please respect copyright.PENANAN20lIduajp
Lalu tanpa kuduga, Mang Dedi ikut mendekat kepadaku sambil mengelus kepala Tasha, "Ntar Om yang bantuin deh" ucapnya dengan berani.79501Please respect copyright.PENANAO5FBIa4A6E
79501Please respect copyright.PENANA5lfxvBr0u5
Aku menatap tajam pada Mang Dedi yang terkekeh senang dengan candaannya yang memang sudah kelewat itu. Tapi tampaknya kata-kata itu sudah cukup membuat Tasha terhibur dan kembali ceria.79501Please respect copyright.PENANAdIx6ymgHXj
79501Please respect copyright.PENANA5Ctwk3Pw0s
"Om gambarin caca kambing dong!" Pinta Tasha kembali bersemangat.79501Please respect copyright.PENANAXhkQmOAmAn
79501Please respect copyright.PENANAf1o3v2Rbp8
"Mau kambingnya berapa??" Tanya Mang Dedi bersiap mengambil pensilnya.79501Please respect copyright.PENANAh13VrqVxKl
79501Please respect copyright.PENANAtVeARUgN5s
Tasha berpikir sebentar memegang dagunya, "Mau empat aja Om" ucapnya mengacungkan jari.79501Please respect copyright.PENANA5W2UWjBnI8
79501Please respect copyright.PENANAD7yyKrDPh2
"Kok empat?" Tanya Mang Dedi.79501Please respect copyright.PENANAgnebtdSUoI
79501Please respect copyright.PENANAY6tEMQIxtF
"Iya, biar ada mama kambing, anak kambing, adik kambing dan Om kambing" jelasnya.79501Please respect copyright.PENANAh5ssghVDUN
79501Please respect copyright.PENANAK1N2s9W77h
Mang Dedi melihat ke arahku sebentar sebelum akhirnya bertanya kembali pada Tasha, "Papa kambingnya kemana?"79501Please respect copyright.PENANA3qoJTVCC1I
79501Please respect copyright.PENANA5wRTGBQmRd
"Papa kambingnya kan harus kerja Om" balas Tasha dengan amat polosnya.79501Please respect copyright.PENANAaKyByzo3gQ
79501Please respect copyright.PENANAmaT7jEQpXC
Aku terhenyak mendengar jawaban anakku tersebut. Selama ini dia tidak pernah mempermasalahkan Abinya yang selalu sibuk dengan pekerjaan.79501Please respect copyright.PENANAbdUTFChlog
79501Please respect copyright.PENANA5JSgXYzQfU
Tapi ternyata, diam-diam anakku itu juga merasakan hal yang sama denganku. Semakin hari semakin kesepian karena terlalu sering di tinggal oleh Abinya.79501Please respect copyright.PENANA7soONZhfq8
79501Please respect copyright.PENANAdYVIM9f1HY
"Om. Caca jadi ngantuk nih. Gambar Om jelek" ucap Tasha dengan gamblangnya mengomentari hasil karya Mang Dedi.79501Please respect copyright.PENANAOyGMHIVAKr
79501Please respect copyright.PENANAETvPiHcjKo
Aku berbalik tertawa meledek, "Iya nih. Umi kira Omnya mau gambar kambing. Kok malah jadi kebo gitu ya Ca" ucapku memanas-manasi.79501Please respect copyright.PENANAm4ykbBwMz2
79501Please respect copyright.PENANArJhvLsoQrA
"Ini kambingnya lagi hamil sayang. Makanya jadi gede" jawab Mang Dedi menjelaskan.79501Please respect copyright.PENANAe2oP1hVXi5
79501Please respect copyright.PENANAdUerj7QUYp
"Hamil itu gimana?" Tanya Tasha dengan polos.79501Please respect copyright.PENANAtokhhWyafj
79501Please respect copyright.PENANA8qRJvJdQZq
"Hamil itu kalau mau punya Adek" balas Mang Dedi tak kalah polosnya.79501Please respect copyright.PENANAT7iyK3nWpl
79501Please respect copyright.PENANApZ9yvIgJcj
Tasha begitu antusias ketika mendengar kata "Adek" tersebut, "Berarti kalau Tasha mau punya Adek, tunggu Umi hamil dulu Om?" Tanyanya lagi.79501Please respect copyright.PENANAXWcfjRxJZN
79501Please respect copyright.PENANArqXb3tPxXc
"Woiya dong sayang. Pinter banget kamu" ucap Mang Dedi mengelus kepala Tasha.79501Please respect copyright.PENANA4QchGCtSdM
79501Please respect copyright.PENANAss9psiO7CY
Sikap Mang Dedi tersebut mengingatkanku kepada suamiku yang dulu juga begitu lengket dan dekat dengan Tasha. Namun karena pekerjaan, waktu untuk berduaan dan bermain seperti ini benar-benar jadi berkurang.79501Please respect copyright.PENANAeX8M4XwJmY
79501Please respect copyright.PENANAXPsAWDMvyc
Aku jadi sedikit bersyukur karena lagi-lagi ada sosok Mang Dedi yang bisa mengisi kekosongan itu. Walau memang hanya sebentar, tapi aku ikut merasa senang ketika Tasha dapat bermain dan menjalin hubungan dengan sosok "Ayah" sementaranya itu.79501Please respect copyright.PENANAVU9yTni1l8
79501Please respect copyright.PENANAUef5TQ1gqx
Tanpa disadari, Tasha akhirnya tertidur dalam pelukan Mang Dedi disaat hujan lebat juga ikut turun mengguyur bumi.79501Please respect copyright.PENANAkaW1Jl9Vea
79501Please respect copyright.PENANA319HAQmM0u
"Kamarnya dimana?" Tanya Mang Dedi padaku.79501Please respect copyright.PENANAnkyIZAOvjf
79501Please respect copyright.PENANAygfEOKK2KK
Aku menuntun menunjukkan jalan, "Sebelah sini Mas" Ucapku mempersilahkan Mang Dedi masuk ke dalam kamar pengantinku.79501Please respect copyright.PENANAtYSrG9eKMG
79501Please respect copyright.PENANAhds9I9tWKH
"Kamar kamu Dek?" Tanya Mang Dedi melihat sekitar.79501Please respect copyright.PENANAegSG7XtxXL
79501Please respect copyright.PENANAElxsRxpMpr
Aku mengangguk, "Iya Mas" balasku singkat.79501Please respect copyright.PENANAfijfLEdneL
79501Please respect copyright.PENANAPq0PtdiMa8
Kemudian Mang Dedi meletakkan Tasha dengan penuh kehati-hatian diatas ranjang. Dia begitu memastikan kalau posisi Tasha sudah pas dan bisa tidur dengan nyenyak sambil tak lupa memberi sebuah kecupan di kening anakku itu dengan lembut.79501Please respect copyright.PENANAendw9kTCUD
79501Please respect copyright.PENANAUMr0zuCOAP
Hatiku merasa begitu hangat menyaksikan sisi lain dari Mang Dedi. Tak menyangka kalau sosok yang biasanya selalu bercanda hal-hal mesum itu juga dapat bersikap serius penuh dengan jiwa kebapak-bapakannya.79501Please respect copyright.PENANAxDfIe7cA13
79501Please respect copyright.PENANAJ1G9It8jt9
"Yuk" ajak Mang Dedi menarik tanganku keluar dari kamar.79501Please respect copyright.PENANA3ExrkJuX89
79501Please respect copyright.PENANA3lBPLEYhpW
Kami kembali berjalan ke ruang tamu sambil sedikit berbincang tentang kelucuan Tasha dan tingkah lakunya yang imut. Mang Dedi juga tak kalah senangnya mengetahui kalau anakku tersebut bisa dengan cepat akrab dengan dirinya.79501Please respect copyright.PENANARoGsHxaWNX
79501Please respect copyright.PENANAtR0lPrkV2H
Kami kemudian mengobrol panjang lebar sambil sesekali dibarengi dengan candaan dan gombalan. Suasanapun menjadi sudah cair karena Mang Dedi lagi-lagi menunjukkan keahliannya dalam menarik lawan jenis79501Please respect copyright.PENANAxXWsXEpiKW
79501Please respect copyright.PENANAkrpdJxM2Dw
"Jadi pengen punya anak" ungkap Mang Dedi tertawa.79501Please respect copyright.PENANA6WRk27LWYA
79501Please respect copyright.PENANAz8sTmvsiSC
Aku tau kemana arah dari becandanya itu, namun aku memilih untuk tidak terlalu meladeninya, "Cari istri Mas" balasku berdehem.79501Please respect copyright.PENANA3yi3uyGVCm
79501Please respect copyright.PENANAcjD7P1Wbev
"Gak ada yang mau sama penjual sayur kayak saya. Apalagi udah tua begini" balasnya merendah.79501Please respect copyright.PENANA94n0hukZ9i
79501Please respect copyright.PENANALn8OeJFUbE
"45 masih belum terlalu tua kali Mas" jawabku tidak setuju.79501Please respect copyright.PENANADL74qjy9Ak
79501Please respect copyright.PENANAszcRNfXj1z
"Tetep saja Dek Liya. Lagian saya ini minoritas, susah kalau nyari pasangan. Ada yang pas, tapi ga seiman. Ada yang seiman, tapi gamau sama saya." Tawa Mang Dedi pecah.79501Please respect copyright.PENANAo6RzQqM7CR
79501Please respect copyright.PENANAoWqLPuTroQ
"Ah Mas bisa aja merendahnya" ucapku meledek.79501Please respect copyright.PENANAex6gGJ0U9Y
79501Please respect copyright.PENANAElk3UzgQ5v
Mang Dedi masih saja tertawa, "Untung saya ketemu sama Dek Liya" ucapnya lagi.79501Please respect copyright.PENANAUVbgf7BZSC
79501Please respect copyright.PENANA3OSKPSgpOH
"Kok gitu?" Tanyaku penasaran.79501Please respect copyright.PENANAZqVlah7064
79501Please respect copyright.PENANAoRe9U7Dysh
"Iyalah. Dek Liya orangnya baik. Ga pernah mandang rendah ke saya" jawabnya memujiku.79501Please respect copyright.PENANAeQAwYTrRHX
79501Please respect copyright.PENANAnbcAef7aMt
Aku mengulum lidahku tersenyum karenanya, "Gombal banget" balasku singkat.79501Please respect copyright.PENANAJtiXNXum6h
79501Please respect copyright.PENANAh27jVRVXbc
Saat itu, ku mendapati kalau sesekali mata Mang Dedi melirik ke arah dadaku. Malu rasanya di tatap seperti itu oleh laki-laki lain selain suamiku. Namun kupilih membiarkannya saja karena sebetulnya kami sudah pernah melakukan hal yang lebih dari sekedar pandang memandang79501Please respect copyright.PENANAqZKSAIJmtV
79501Please respect copyright.PENANAmXOHzli15l
"Emangnya Mas pengen punya istri yang kayak gimana?" Lanjutku bertanya.79501Please respect copyright.PENANA8VhuWf5hzY
79501Please respect copyright.PENANAZXH185NFBv
Mang Dedi tampak diam sejenak sebelum akhirnya dia memberanikan diri menjawab, "Maaf kalau saya lancang, tapi saya pengen punya istri yang seperti Dek Liya. Wajahnya, sifatnya, badannya, suaranya. Semuanya saya pengen" ucapnya berterus terang.79501Please respect copyright.PENANAihIwhR3lfP
79501Please respect copyright.PENANAqmZeGyFheC
Aku tertegun oleh jawaban Mang Dedi, rasa malu yang amat sangat tiba-tiba timbul dalam diriku.79501Please respect copyright.PENANAADGhWCQq0S
Terasa wajahku tebal dan panas seketika itu juga. Akan tetapi tak dapat di pungkiri, perasaan bangga juga ikut menyeruak dalam hatiku.79501Please respect copyright.PENANA5wKxYVXraK
79501Please respect copyright.PENANAwaF7b7SRBN
Aku diam sejenak, menatap ke arah Mang Dedi yang juga menatapku dalam diam. Dalam tatapannya itu, tersirat dengan sangat jelas kalau dia benar-benar jujur menginginkan aku.79501Please respect copyright.PENANACag6spSMF3
79501Please respect copyright.PENANAFfpQBSIwGz
Tapi akalku sadar, "Ini salah Mas" ucapku menunduk saat dia beranjak mendekat padaku.79501Please respect copyright.PENANAe21gyc2wiZ
79501Please respect copyright.PENANAbViAdYbgaD
Aku seperti kehilangan tenaga dan lemas saat itu juga. Bukan karena aku kena guna-guna atau semacamnya. Tapi karena aku sadar kalau aku sudah tak dapat menghindar lagi.79501Please respect copyright.PENANAvv7J946cgi
79501Please respect copyright.PENANANAkFqzhji1
Aku berniat menolak. Tak mau kembali mengkhianati suamiku lebih dari sebelumnya. Namun perasaanku untuk menghalangi semua ini terhalang oleh perasaan aneh yang sukar untuk aku jelaskan dengan kata-kata.79501Please respect copyright.PENANAei9S9SAXct
79501Please respect copyright.PENANAtAf8JSVkkE
"Dek Liya" panggil Mang Dedi setengah berbisik menghampiriku.79501Please respect copyright.PENANAyIN0lfHS1h
79501Please respect copyright.PENANAncCdBzBxN0
Seolah terpanggil, aku mengangkat wajahku perlahan-lahan menghadapnya. Wajah kami berada begitu dekat hingga terlihat jelas keseriusan dalam raut Mang Dedi.79501Please respect copyright.PENANAlpqqXoo3rh
79501Please respect copyright.PENANAdvZWMzCKWX
Mataku kian terasa berat saat wajah Mang Dedi semakin mendekat kearahku. Aku akhirnya memejamkan mata, menandakan bahwa aku telah merelakan segala tindakan yang ingin Mang Dedi lakukan kepada ku.79501Please respect copyright.PENANAWCdFp8uDc0
79501Please respect copyright.PENANA03gBO64NEv
Saat itulah, Bibir kamipun kemudian bersatu saling menemukan dengan mesra. Meski dalam perasaan yang tak jelas dan keliru dengan tindakan ku itu, naluri dengan cepat mengambil alih tubuhku untuk melangkah maju.79501Please respect copyright.PENANAFeXQDgPzdR
79501Please respect copyright.PENANA4NP0EGB9sQ
"Masshhh..." ucapku dengan lirih.79501Please respect copyright.PENANAXOnovXIbgB
79501Please respect copyright.PENANAEA6QvK53Yu
Nafas ku semakin tidak teratur akibat perbuatan Mang Dedi. Aku membiarkan tubuhku itu di peluk dan diraba olehnya tanpa ada tindakan untuk memprotes sama sekali.79501Please respect copyright.PENANA9wmfcY4LMR
79501Please respect copyright.PENANAcCRRPfBcGz
Aku hanya merasa kalau saat ini tubuhku seperti berada di awang-awang ketidakpercayaan karena merasa suka di dekap dengan lembut oleh laki-laki lain selain suamiku.79501Please respect copyright.PENANALrM7Os9psS
79501Please respect copyright.PENANA3FJ9AOseX8
Tangan Mang Dedi juga tak melepaskan peluang untuk terus meraba-raba ke arah punggungku seperti sedang mencari sesuatu disana. Dalam keadaan bersandar itu, Tanganku pun tanpa disuruh memeluk leher Mang Dedi dengan kuatnya seakan tak mau lepas dari sana.79501Please respect copyright.PENANAQgx5Kcmjix
79501Please respect copyright.PENANA6N0w2qe2dX
Agak lama juga rasanya kami berciuman penuh gairah saling melumat satu sama lain. Ditambah dengan suasana dingin dan hujan yang begitu lebat diluar sana, semakin membuatku bernafsu dan lupa diri dengan statusku.79501Please respect copyright.PENANAirQfaSuW1l
79501Please respect copyright.PENANAQSNUbj1EBi
"Drrrttttttttttt...." suara resleting gamisku terdengar berbunyi. Ternyata sedari tadi, benda itulah yang dicari oleh Mang Dedi dibagian punggungku.79501Please respect copyright.PENANAjvw5Zxd7Xr
79501Please respect copyright.PENANAMgMPXF6U2S
Dengan penuh kehati-hatian, Mang Dedi terus mencium keningku, hidungku, pipiku, sebelum akhirnya dia berhenti sejenak.79501Please respect copyright.PENANAsl5QXFxC3S
79501Please respect copyright.PENANAsiaGg5L4s5
"Mas buka ya sayang??" ijinnya berkata lembut padaku.79501Please respect copyright.PENANAk66ziEDAMt
79501Please respect copyright.PENANALaoiiTVDhq
Aku terdiam sebentar, detak jantungku berdegup sangat kencang. Perasaanku tidak karuan. Antara takut dan menginginkannya.79501Please respect copyright.PENANAcXjruzzguK
79501Please respect copyright.PENANAFwXio23diW
Tapi aku mengangguk pelan. Dalam hati aku berkata kalau semua sudah terlanjur. Pilihannya hanya tinggal menikmati saja.79501Please respect copyright.PENANAefbpWLoJ8e
79501Please respect copyright.PENANA0vCTjcUyfj
Mang Dedipun tersenyum. Dia menatapku dengan tatapan penuh nafsu hingga seluruh bulu kudukku terasa berdiri.79501Please respect copyright.PENANAgdyfCdwTry
79501Please respect copyright.PENANA7D5hB1vtrk
Seiring dengan tatapannya yang tajam itu, dia menarik sedikit demi sedikit pinggiran gamisku ke arah bawah melewati pundakku.79501Please respect copyright.PENANAqbAlLrdpxd
79501Please respect copyright.PENANAyrXU1Tvq3o
Aku memajamkan mata tak berani melihat bagaimana saat ini aku tengah dilucuti oleh pria yang bukan suamiku tersebut.79501Please respect copyright.PENANACPlr60SvJ9
79501Please respect copyright.PENANAAPl6xXmCLq
"Cantik sekali" Ucap Mang Dedi mengomentari. 79501Please respect copyright.PENANA3zMwhiNKx1