74524Please respect copyright.PENANAcgXl7IEW69
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.74524Please respect copyright.PENANAB0ZVm5xLcQ
74524Please respect copyright.PENANA4PPvIAl97a
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.74524Please respect copyright.PENANAejSGyfcMLM
74524Please respect copyright.PENANAJThtAfEQkl
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.74524Please respect copyright.PENANA0nNn7KisZl
74524Please respect copyright.PENANAw4OjBe01vD
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.74524Please respect copyright.PENANASYcDaNsl7M
74524Please respect copyright.PENANAjat2gYMJoz
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.74524Please respect copyright.PENANAGiSFkD8Qkw
74524Please respect copyright.PENANAoity3hLz8F
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.74524Please respect copyright.PENANA3u4Vy0Vh8b
74524Please respect copyright.PENANA46WC4mts3q
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.74524Please respect copyright.PENANAo07LSohWr8
74524Please respect copyright.PENANARvHUkdn12l
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.74524Please respect copyright.PENANA6QnTfGQbHH
74524Please respect copyright.PENANATjwBdVMcGV
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.74524Please respect copyright.PENANAGL39Lf41G7
74524Please respect copyright.PENANAp4Yg27ylez
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.74524Please respect copyright.PENANAEsSMLjD2SX
74524Please respect copyright.PENANA1Rtes2FNNb
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.74524Please respect copyright.PENANAfrIh9xjqPt
74524Please respect copyright.PENANAf9JI95C1X1
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.74524Please respect copyright.PENANAtKVX25ZpCE
74524Please respect copyright.PENANAhs70rhn1Rb
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.74524Please respect copyright.PENANAsMSl2Cph82
74524Please respect copyright.PENANA9rsAj4bYOV
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.74524Please respect copyright.PENANAboCFvatCQM
74524Please respect copyright.PENANAuoD4EBDdXn
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.74524Please respect copyright.PENANAvJSZv9H9rw
74524Please respect copyright.PENANAw4HP441TUy
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.74524Please respect copyright.PENANAwfndct7N3L
74524Please respect copyright.PENANAOXxsTMhL8K
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.74524Please respect copyright.PENANAAmF3sHF13l
74524Please respect copyright.PENANAJpMgIoS4aP
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.74524Please respect copyright.PENANA5daC5MKKOh
74524Please respect copyright.PENANAHJwMRCh13I
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.74524Please respect copyright.PENANANRAPbsusWU
74524Please respect copyright.PENANAdOzpnfVBXD
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.74524Please respect copyright.PENANALF1XFieBh6
74524Please respect copyright.PENANATeHS5Jx7DZ
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.74524Please respect copyright.PENANAHFHuKp0ojj
74524Please respect copyright.PENANAvHjcyG2D9H
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.74524Please respect copyright.PENANAWW4NVpfStx
74524Please respect copyright.PENANAYZwAeNxwc3
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.74524Please respect copyright.PENANAs3Bp4E6jDG
74524Please respect copyright.PENANAwBSnRvN8No
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.74524Please respect copyright.PENANAvIlfUBPbRJ
74524Please respect copyright.PENANAhCPDR3udi8
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.74524Please respect copyright.PENANAuP0vlsPL6b
74524Please respect copyright.PENANAn3CFEKK0WE
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.74524Please respect copyright.PENANAmzgG2h08UA
74524Please respect copyright.PENANAUdWDlo8RY1
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.74524Please respect copyright.PENANAvPUELPrCwI
74524Please respect copyright.PENANAK4ahPaU83N
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.74524Please respect copyright.PENANAtJBa4Ru7g2
74524Please respect copyright.PENANA6zlFt5KnUN
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.74524Please respect copyright.PENANAxtzc239Njt
74524Please respect copyright.PENANAJHXjZoUiYJ
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.74524Please respect copyright.PENANAgR0Tn7De5Y
74524Please respect copyright.PENANAdHBq6teHmq
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.74524Please respect copyright.PENANAO6EWI9AGSi
74524Please respect copyright.PENANAqtRp758ZNj
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.74524Please respect copyright.PENANAMuMgQtanpe
74524Please respect copyright.PENANAsWimXP9gmZ
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.74524Please respect copyright.PENANACx4uRgy0Uz
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.74524Please respect copyright.PENANAiqAknHeUTv
74524Please respect copyright.PENANAjmc6UpWuP5
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.74524Please respect copyright.PENANA0KEfW4BEu7
74524Please respect copyright.PENANAJgWkzBWQt2
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.74524Please respect copyright.PENANARMFDkDh6kH
74524Please respect copyright.PENANANjIq3roWKW
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.74524Please respect copyright.PENANAaQPyHwYqYm
74524Please respect copyright.PENANAXHRXj0XvdC
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.74524Please respect copyright.PENANA8uWgXiq0iL
74524Please respect copyright.PENANAGuo30eRf52
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.74524Please respect copyright.PENANA59Y543VXrQ
74524Please respect copyright.PENANAVB2rlu7aYR
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.74524Please respect copyright.PENANA5xDoKyL4l3
74524Please respect copyright.PENANAqWYF0URcjo
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.74524Please respect copyright.PENANAijUt1KJf6q
74524Please respect copyright.PENANAHzJ0KVkfi1
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.74524Please respect copyright.PENANABh4s5x7uni
74524Please respect copyright.PENANAcPnnpcR8yo
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.74524Please respect copyright.PENANA3QK3S7CWC2
74524Please respect copyright.PENANAc3B0eNJyP6
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.74524Please respect copyright.PENANAvbb6pN5bqN
74524Please respect copyright.PENANAKDL0UCCviV
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.74524Please respect copyright.PENANAYe7pD20dX4
74524Please respect copyright.PENANAfpyToDx4t0
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.74524Please respect copyright.PENANAz9FVMcnRZr
74524Please respect copyright.PENANAVQfGa0T2B7
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.74524Please respect copyright.PENANAgFVpYkCIad
74524Please respect copyright.PENANAyY4nBfTphd
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.74524Please respect copyright.PENANAHLrLFIC0Pm
74524Please respect copyright.PENANAMLTyD11LR6
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.74524Please respect copyright.PENANA67Mv2TIQff
74524Please respect copyright.PENANAFuAPOZEasj
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.74524Please respect copyright.PENANA07m90rGMcW
74524Please respect copyright.PENANAIsHmpYXfdA
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.74524Please respect copyright.PENANAP6DzqpdhVJ
74524Please respect copyright.PENANAxUIHAPO9nH
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.74524Please respect copyright.PENANAuJ8SPaYdlm
74524Please respect copyright.PENANAWhng7EcFNg
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.74524Please respect copyright.PENANAMsvVfKv110
74524Please respect copyright.PENANAqr1zEjXqyH
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.74524Please respect copyright.PENANANK7ZlT7LEN
74524Please respect copyright.PENANA1mUsUIPyQo
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.74524Please respect copyright.PENANAcztZ0M6VYn
74524Please respect copyright.PENANAcGdlpygsh6
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.74524Please respect copyright.PENANASjoSEA6OXj
74524Please respect copyright.PENANA7yZPuJgnqJ
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.74524Please respect copyright.PENANAwE31tQFkPJ
74524Please respect copyright.PENANAK8KzKwzjBd
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.74524Please respect copyright.PENANA9OYaUkSpEh
74524Please respect copyright.PENANAcTJYPZIVGD
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.74524Please respect copyright.PENANAAQG9JsjKQT
74524Please respect copyright.PENANAtTpnuzkzJf
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.74524Please respect copyright.PENANA0DDqmXaWZi
74524Please respect copyright.PENANAmmXsih4T2W
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.74524Please respect copyright.PENANARdmyl7ytU4
74524Please respect copyright.PENANA9ISgm7qQG3
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.74524Please respect copyright.PENANA2CWcB4MoDw
74524Please respect copyright.PENANAUFyYqZIRr5
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.74524Please respect copyright.PENANAcpbCRJI7PH
74524Please respect copyright.PENANAxPLFxDOMK6
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.74524Please respect copyright.PENANAvHJvLwbe7n
74524Please respect copyright.PENANA67ohNxOPNU
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.74524Please respect copyright.PENANAhwvqvl9Li9
74524Please respect copyright.PENANAWkDuPE98jC
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.74524Please respect copyright.PENANAubOnEcwhCy
74524Please respect copyright.PENANAVyf0I9Zk7a
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.74524Please respect copyright.PENANAzD38kJ45Ly
74524Please respect copyright.PENANAjPf0xM2sjs
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.74524Please respect copyright.PENANAuzOazusRU8
74524Please respect copyright.PENANAfeUKBMD3iy
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.74524Please respect copyright.PENANAwz2xB02GuU
74524Please respect copyright.PENANASugx0kGrSV
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.74524Please respect copyright.PENANA7LjeIYin30
74524Please respect copyright.PENANA3k46KjC3jD
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.74524Please respect copyright.PENANAIpIyTWMPod
74524Please respect copyright.PENANAbzHfjMG1xy
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.74524Please respect copyright.PENANAyZjQUCYais
74524Please respect copyright.PENANA2qgQ2rXUp6
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.74524Please respect copyright.PENANAMtHPaDMFIS
74524Please respect copyright.PENANAR3ZAFSWyeZ
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.74524Please respect copyright.PENANAgewhbSMFst
74524Please respect copyright.PENANA15dgzmera0
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."74524Please respect copyright.PENANAs3EAxrLtBf
74524Please respect copyright.PENANAJTF9Zwn6iY
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.74524Please respect copyright.PENANAumE4EQGyT0
74524Please respect copyright.PENANAUnu9Axohvq
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.74524Please respect copyright.PENANAD1VJ3XsuFz
74524Please respect copyright.PENANACnqb81Yx9T
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.74524Please respect copyright.PENANAAM0hBtNgJh
74524Please respect copyright.PENANA90fmvapXSz
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.74524Please respect copyright.PENANARvqU4ud4IW
74524Please respect copyright.PENANAvaH3007Bgl
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.74524Please respect copyright.PENANAI1A2DeRqgm
74524Please respect copyright.PENANAt1dIRmPSQV
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.74524Please respect copyright.PENANAdNoT5JgTlo
74524Please respect copyright.PENANAiGfUY7DltJ
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.74524Please respect copyright.PENANAiPlQGIAE9f
74524Please respect copyright.PENANATJCZEtB31j
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.74524Please respect copyright.PENANAZmpDLkgpRW
74524Please respect copyright.PENANA2QG3EDT0LU
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.74524Please respect copyright.PENANAQ52xs5E7om
74524Please respect copyright.PENANABPu27FRFPQ
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.74524Please respect copyright.PENANAkYVbAxUkJa
74524Please respect copyright.PENANAknP0fNSCFd
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.74524Please respect copyright.PENANADMlzqY5fG3
74524Please respect copyright.PENANAZ9B0hVBNWo
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.74524Please respect copyright.PENANAw6dYIGFgtQ
74524Please respect copyright.PENANAekeyNdQcoU
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.74524Please respect copyright.PENANAxnllZWCcUJ
74524Please respect copyright.PENANANxqSLNlsaf
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.74524Please respect copyright.PENANAhrSHBIqY9i
74524Please respect copyright.PENANAAQdsxPHFxt
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.74524Please respect copyright.PENANA0MQ4LWxJwC
74524Please respect copyright.PENANAq6VwotLuUy
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.74524Please respect copyright.PENANANrRMGeB5Aa
74524Please respect copyright.PENANAXMPK7QuDID
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.74524Please respect copyright.PENANAqjKOPqmYEc
74524Please respect copyright.PENANAHsQGYcZvtU
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.74524Please respect copyright.PENANAHBfLeAds36
74524Please respect copyright.PENANAji6qVoS6rf
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.74524Please respect copyright.PENANAluoCgT1pha
74524Please respect copyright.PENANAtH0vxgMyTn
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.74524Please respect copyright.PENANAehyX0v3rtG
74524Please respect copyright.PENANAuygmXzHsfC
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.74524Please respect copyright.PENANALsEJ9AvOuC
74524Please respect copyright.PENANADN5ykNxlxG
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.74524Please respect copyright.PENANAdFhQ0r9Fvv
74524Please respect copyright.PENANAAUpnEDjw7q
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.74524Please respect copyright.PENANAlQkGB6cOUE
74524Please respect copyright.PENANAhadRynnUT7
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.74524Please respect copyright.PENANAcXtYAWpMLg
74524Please respect copyright.PENANAmgTlWeSoOC
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.74524Please respect copyright.PENANAj7ep7Pxero
74524Please respect copyright.PENANAxWX60vlEm0
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.74524Please respect copyright.PENANAykmmGxeLcT
74524Please respect copyright.PENANAbRenfoxVQf
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.74524Please respect copyright.PENANAjaGno6z4iY
74524Please respect copyright.PENANACQyCxjBuFb
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.74524Please respect copyright.PENANAKe0wwI9UlU
74524Please respect copyright.PENANA0JVYUct928
"Diemut..." bisiknya.74524Please respect copyright.PENANAP6sWGt4bOW
74524Please respect copyright.PENANA3h0d5iW30q
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.74524Please respect copyright.PENANA8oKR98qrqw
74524Please respect copyright.PENANAMVsktK7KEF
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.74524Please respect copyright.PENANAXXURrN67mr
74524Please respect copyright.PENANADofTm4qSiF
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.74524Please respect copyright.PENANAe5D55fr0bd
74524Please respect copyright.PENANAzotJwfpr9o
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.74524Please respect copyright.PENANAIq2zyTA6kn
74524Please respect copyright.PENANAliiDOvgGO1
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.74524Please respect copyright.PENANAFl6x9sa0jf
74524Please respect copyright.PENANADGBUH0ieNy
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.74524Please respect copyright.PENANAmaWujP2JAK
74524Please respect copyright.PENANAwwQLUXcuvn
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.74524Please respect copyright.PENANAuK9na6EScK
74524Please respect copyright.PENANAbVPdamXFa7
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.74524Please respect copyright.PENANAZub5uXtxTX
74524Please respect copyright.PENANA0lCQ3rKeon
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.74524Please respect copyright.PENANAaH98nS4T7I
74524Please respect copyright.PENANAxPPV2haceh
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.74524Please respect copyright.PENANAceg3xp9t0Q
74524Please respect copyright.PENANAkuTnlBGxp9
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.74524Please respect copyright.PENANAyq2klFdUfX
74524Please respect copyright.PENANA62oFWSWkU1
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.74524Please respect copyright.PENANAVPkKyshpxh
74524Please respect copyright.PENANAspIADIET9T
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.74524Please respect copyright.PENANAV1FTL1mgZq
74524Please respect copyright.PENANAUI2bffbxvl
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.74524Please respect copyright.PENANAdPNPQ3HJYl
74524Please respect copyright.PENANASEzbPFyEy6
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.74524Please respect copyright.PENANA4iyI3u2VAW
74524Please respect copyright.PENANA7xeDKL1dXw
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.74524Please respect copyright.PENANAXs5rzmvAC0
74524Please respect copyright.PENANA2CtpHGVuBl
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.74524Please respect copyright.PENANAUItEmMn9lv
74524Please respect copyright.PENANA2QW6FBYcOb
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.74524Please respect copyright.PENANAu6kOiRxPpt
74524Please respect copyright.PENANAp6ofcQ0TiC
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.74524Please respect copyright.PENANA2z4cB44uhb
74524Please respect copyright.PENANA3QqHnehKqp
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.74524Please respect copyright.PENANAZEquLdtYO8
74524Please respect copyright.PENANA3JHF6l1aG6
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.74524Please respect copyright.PENANAurXnin7g3D
74524Please respect copyright.PENANAS7naSgnbkq
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.74524Please respect copyright.PENANAKIYZnWGxRG
74524Please respect copyright.PENANAGmLnPaei7v
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.74524Please respect copyright.PENANAc6KwDFqYm4
74524Please respect copyright.PENANA2kVKjntdM4
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.74524Please respect copyright.PENANAi1BjQjyQgr
74524Please respect copyright.PENANAqDMwE5aBYy
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.74524Please respect copyright.PENANA7EehYCvvDn
74524Please respect copyright.PENANAi2ulN3yMnz
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.74524Please respect copyright.PENANAODY8eWvHVU
74524Please respect copyright.PENANAjdeMG3fSdF
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.74524Please respect copyright.PENANAsJNvIrSNH0
74524Please respect copyright.PENANA8MlpzCuMN9
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.74524Please respect copyright.PENANAbVHiLB9P0e
74524Please respect copyright.PENANAMvUwqPK3FL
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.74524Please respect copyright.PENANAGfZ1vY5FcV
74524Please respect copyright.PENANAEUPxaxE0gh
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.74524Please respect copyright.PENANAlcNt4Ce1gL
74524Please respect copyright.PENANAGtIdQEHUka
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.74524Please respect copyright.PENANAgDKLFCv1F7
74524Please respect copyright.PENANAsRzGgxg0Jg
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.74524Please respect copyright.PENANAQ6Ygr9gv2W
74524Please respect copyright.PENANAmofJIIYgIf
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.74524Please respect copyright.PENANAs7K3kS82zK
74524Please respect copyright.PENANA6LxsHveZRw
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 74524Please respect copyright.PENANAUSjjZ6rbSd