57101Please respect copyright.PENANAI4RHCIu2SO
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.57101Please respect copyright.PENANA5DfiAaA3bW
57101Please respect copyright.PENANAXjWMmdlRn5
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.57101Please respect copyright.PENANAHu5yqZl5Js
57101Please respect copyright.PENANA4Ro9tJMfUe
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.57101Please respect copyright.PENANAE7wifAA8Yw
57101Please respect copyright.PENANAhfUUhlcxKc
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.57101Please respect copyright.PENANA1HF2YpJk3f
57101Please respect copyright.PENANATbuSImpxCx
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.57101Please respect copyright.PENANA3bYmlbtJ1i
57101Please respect copyright.PENANAUw02ISCWCq
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.57101Please respect copyright.PENANAeiaeDRbj5a
57101Please respect copyright.PENANAmrnaE74Vgk
“TING!!!”57101Please respect copyright.PENANAz1fUzSs7p8
57101Please respect copyright.PENANAbSO0fcYTze
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.57101Please respect copyright.PENANAG60iT1u55O
57101Please respect copyright.PENANAq249OoQMvT
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.57101Please respect copyright.PENANAFYWLjpmXLp
57101Please respect copyright.PENANAztB4m79W2k
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.57101Please respect copyright.PENANAxfj0ByFoCZ
57101Please respect copyright.PENANAaKttlE3r09
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.57101Please respect copyright.PENANAlX5qKOKDXg
57101Please respect copyright.PENANAbFjMzM9Be7
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.57101Please respect copyright.PENANAFt65AxMDJd
57101Please respect copyright.PENANA1qPk3MFQNy
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.57101Please respect copyright.PENANAt38NvGfwq3
57101Please respect copyright.PENANAIqqvlryQlH
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.57101Please respect copyright.PENANALXeW5QsZAe
57101Please respect copyright.PENANA72P3siBOIH
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.57101Please respect copyright.PENANAl1X6wzqB7f
57101Please respect copyright.PENANAWQz2PIjzG9
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.57101Please respect copyright.PENANA0a83reqy2f
57101Please respect copyright.PENANAXs8XDUqvUW
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.57101Please respect copyright.PENANAtUDwBboNui
57101Please respect copyright.PENANAppHRnQq3Xm
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.57101Please respect copyright.PENANAIUS10bmLGS
57101Please respect copyright.PENANAa4EtOSlUck
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.57101Please respect copyright.PENANAMv6VFu2eLe
57101Please respect copyright.PENANArstiDEUJyU
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.57101Please respect copyright.PENANA8lN1uE9fyT
57101Please respect copyright.PENANAdZi15W5NVH
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.57101Please respect copyright.PENANAYaiSeMy9LS
57101Please respect copyright.PENANAvifuvBspat
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.57101Please respect copyright.PENANAie8iQiD124
57101Please respect copyright.PENANA3NCPddNHgm
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.57101Please respect copyright.PENANAwPzGt0R3Kv
57101Please respect copyright.PENANAMaMwjRZFMW
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.57101Please respect copyright.PENANARAk2e7JepB
57101Please respect copyright.PENANAOkMsXZ7hL1
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.57101Please respect copyright.PENANAYijdZyxoAu
57101Please respect copyright.PENANAvro5ypr3SG
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.57101Please respect copyright.PENANASnLjuqe6gQ
57101Please respect copyright.PENANAEWrfkrom38
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.57101Please respect copyright.PENANA1tVRP2jyTS
57101Please respect copyright.PENANAdEfI49lzjA
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.57101Please respect copyright.PENANA8gRHokXE50
57101Please respect copyright.PENANA7ueKYZs8lL
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.57101Please respect copyright.PENANAk4SFdgST3J
57101Please respect copyright.PENANAg33B0Q3Kyu
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.57101Please respect copyright.PENANAArlkhTmMJy
57101Please respect copyright.PENANAQJUuXVCMQh
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.57101Please respect copyright.PENANAjxYg0etuoy
57101Please respect copyright.PENANAVxYrpEgTlp
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.57101Please respect copyright.PENANAEwGYManMXt
57101Please respect copyright.PENANASFQNh30zNJ
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.57101Please respect copyright.PENANA6DSmkWHJCO
57101Please respect copyright.PENANA44OmWfcSdM
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.57101Please respect copyright.PENANAe2oE3TB6vh
57101Please respect copyright.PENANAk98Dp1eXA7
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.57101Please respect copyright.PENANAJjvCMu2qff
57101Please respect copyright.PENANAtYRA9uJSgv
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.57101Please respect copyright.PENANA3JDt64o0Eo
57101Please respect copyright.PENANApcAj1CPZlU
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.57101Please respect copyright.PENANAVPHQMBXG7S
57101Please respect copyright.PENANA6I4RCYA4uG
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.57101Please respect copyright.PENANAwnoVZeizpe
57101Please respect copyright.PENANAGwly22KuPi
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.57101Please respect copyright.PENANA0VaB0bOtDA
57101Please respect copyright.PENANAaPCNvSpXZ1
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.57101Please respect copyright.PENANAqdyQnGVO7r
57101Please respect copyright.PENANAl0E4d609K4
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.57101Please respect copyright.PENANA2DrdwJjPdn
57101Please respect copyright.PENANAN9jS0bzUuw
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.57101Please respect copyright.PENANAC9c7eu2RXo
57101Please respect copyright.PENANAFemaxdEmKH
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.57101Please respect copyright.PENANAougVBbwuh9
57101Please respect copyright.PENANASx1legvMed
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.57101Please respect copyright.PENANADGwV3jdmIC
57101Please respect copyright.PENANABi25vGALeT
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.57101Please respect copyright.PENANAGHkbEWTgRj
57101Please respect copyright.PENANAFr8e1md75j
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.57101Please respect copyright.PENANAeeqxNdLqjF
57101Please respect copyright.PENANA8UKtSyASzA
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.57101Please respect copyright.PENANA5ikiNJyQLc
57101Please respect copyright.PENANAC623Cz8O48
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.57101Please respect copyright.PENANA6R8OLY68kh
57101Please respect copyright.PENANAq2ZNCqzHAI
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.57101Please respect copyright.PENANAu5fULZpv7t
57101Please respect copyright.PENANAFQZa7nueia
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.57101Please respect copyright.PENANA44030LY7bD
57101Please respect copyright.PENANAVagekfhpHj
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.57101Please respect copyright.PENANAtWsbJmBe0a
57101Please respect copyright.PENANApzYgCUP92j
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.57101Please respect copyright.PENANAwTQ0QZMUj7
57101Please respect copyright.PENANAKOiCc9aMiQ
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.57101Please respect copyright.PENANArPTHQi3na7
57101Please respect copyright.PENANA3DkOJMOOm6
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.57101Please respect copyright.PENANA3Xmmd9nblz
57101Please respect copyright.PENANAalSUi8T9vH
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.57101Please respect copyright.PENANAGTxciamk95
57101Please respect copyright.PENANAbhFbI5fJGZ
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.57101Please respect copyright.PENANA86dWm3Z34t
57101Please respect copyright.PENANAgivV36OTV1
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.57101Please respect copyright.PENANAUJxos5rIU2
57101Please respect copyright.PENANA5UBw0DYEJX
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.57101Please respect copyright.PENANAuLV3Ees3OP
57101Please respect copyright.PENANAyBzFAyE963
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.57101Please respect copyright.PENANAh5m4S5PD55
57101Please respect copyright.PENANAfbsyfePWla
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.57101Please respect copyright.PENANAidoUtf3KCJ
57101Please respect copyright.PENANAtaLKL8mlsW
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.57101Please respect copyright.PENANArfZlDl7NrJ
57101Please respect copyright.PENANAO9Gqg1eIth
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.57101Please respect copyright.PENANAQFLlFVZNSP
57101Please respect copyright.PENANAzWJR7odK75
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.57101Please respect copyright.PENANAKaNN1x3XHg
57101Please respect copyright.PENANA3iO4QoW8WL
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.57101Please respect copyright.PENANAVgmR5Gm4rD
57101Please respect copyright.PENANAW4bl60BYU4
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.57101Please respect copyright.PENANAknv5SL90Fw
57101Please respect copyright.PENANANvFe7HV2ZH
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.57101Please respect copyright.PENANAFAFJjKSUrn
57101Please respect copyright.PENANAByylRZhMW1
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.57101Please respect copyright.PENANAJfHihaUaJL
57101Please respect copyright.PENANA1613YilKAR
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.57101Please respect copyright.PENANAyL1Ctuddbv
57101Please respect copyright.PENANA3Q0vnn0CZn
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.57101Please respect copyright.PENANA7x0fLUc7mS
57101Please respect copyright.PENANAtfSPiSwd68
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.57101Please respect copyright.PENANAcRALdB5QxA
57101Please respect copyright.PENANAo1faQKSizo
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.57101Please respect copyright.PENANAGphuchjfkX
57101Please respect copyright.PENANACip4jQpUTH
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.57101Please respect copyright.PENANAuNDlMNo5Ab
57101Please respect copyright.PENANA9kwLU1lKXB
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.57101Please respect copyright.PENANApZ24ucuvmC
57101Please respect copyright.PENANAKf7QcYw1qJ
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.57101Please respect copyright.PENANAMq7pcZHoQ9
57101Please respect copyright.PENANAZfX4PilhNR
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.57101Please respect copyright.PENANAWGufqKKWl8
57101Please respect copyright.PENANAAY66hCpZJk
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.57101Please respect copyright.PENANAk1hD17rbkG
57101Please respect copyright.PENANAxZaoQ6IxDK
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.57101Please respect copyright.PENANALVlNaw8DUk
57101Please respect copyright.PENANA1o3jEoyMey
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.57101Please respect copyright.PENANA8nEz5mrEqW
57101Please respect copyright.PENANADmmtpAV4Ge
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.57101Please respect copyright.PENANAQy14le371H
57101Please respect copyright.PENANA8hEmdtpIAk
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.57101Please respect copyright.PENANAgussCm0Puc
57101Please respect copyright.PENANAP5nFIyQRqN
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.57101Please respect copyright.PENANAzN8gIkz0xt
57101Please respect copyright.PENANAB8BNiEojdF
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.57101Please respect copyright.PENANAySAhTKJiX8
57101Please respect copyright.PENANAxqrk4ncbRb
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.57101Please respect copyright.PENANAmCekavNCyl
57101Please respect copyright.PENANAR5he9EGjOV
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.57101Please respect copyright.PENANAVVFVk4dEtj
57101Please respect copyright.PENANAsSVrumBkom
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.57101Please respect copyright.PENANAqcthtHNEB0
57101Please respect copyright.PENANAZg1coi0lYe
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.57101Please respect copyright.PENANAqOqkrUuytX
57101Please respect copyright.PENANAptLa9oY0OA
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.57101Please respect copyright.PENANA11B9LrkkrX
57101Please respect copyright.PENANAI4OPPwD81N
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.57101Please respect copyright.PENANA9PE4ku1pzi
57101Please respect copyright.PENANAvW63gwCnOy
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.57101Please respect copyright.PENANAixec5bUdjY
57101Please respect copyright.PENANADRWVAjAE3A
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.57101Please respect copyright.PENANAuci5bWcohx
57101Please respect copyright.PENANAd8f8BnpW5N
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.57101Please respect copyright.PENANABQqqJG8lE5
57101Please respect copyright.PENANAyYJ4fHwdh9
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.57101Please respect copyright.PENANAjkkZuUaE77
57101Please respect copyright.PENANAoP3k1Vf0kB
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.57101Please respect copyright.PENANAhBtFUqietD
57101Please respect copyright.PENANAcXUZITE6te
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.57101Please respect copyright.PENANAg1BX5h1vXG
57101Please respect copyright.PENANAgy8HtTRQZf
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.57101Please respect copyright.PENANAq5fhZHZvjD
57101Please respect copyright.PENANAW6sDc6scut
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.57101Please respect copyright.PENANAQ9G0NVQckJ
57101Please respect copyright.PENANApPOYNDJM96
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.57101Please respect copyright.PENANAf8r6yvGFcn
57101Please respect copyright.PENANA3CkLXksxzN
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.57101Please respect copyright.PENANAX7uGtrsOy9
57101Please respect copyright.PENANAS3TplIqPBH
“Ogah!!” teriakku meledeknya.57101Please respect copyright.PENANAkLtnex1t3a
57101Please respect copyright.PENANAbzCVPHXVcp
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.57101Please respect copyright.PENANA5JOlGjkWQz
57101Please respect copyright.PENANAGlJlPsy4um
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.57101Please respect copyright.PENANAEtPCXhJGMa
57101Please respect copyright.PENANAPHI7Vea49m
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.57101Please respect copyright.PENANA9m5PYC0cSm
57101Please respect copyright.PENANAOwlJtXJv0a
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.57101Please respect copyright.PENANAgvRCgqoyJc
57101Please respect copyright.PENANAUSRut80YTv
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.57101Please respect copyright.PENANAIe0TtaKDH0
57101Please respect copyright.PENANAxaZk15G2iU
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.57101Please respect copyright.PENANASS3bowc51B
57101Please respect copyright.PENANA6LjAxtmoJ5
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.57101Please respect copyright.PENANADqHrZDYwiQ
57101Please respect copyright.PENANA0p85uPMcc9
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.57101Please respect copyright.PENANArXK5YEgN1A
57101Please respect copyright.PENANA9c77d9I3ez
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.57101Please respect copyright.PENANAQjSF6jACJr
57101Please respect copyright.PENANA6s75OVVzsR
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.57101Please respect copyright.PENANAyatlELbgFo
57101Please respect copyright.PENANAkCqPi38uIt
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.57101Please respect copyright.PENANAF6Gef8GAmT
57101Please respect copyright.PENANATKfxW3e4Lg
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.57101Please respect copyright.PENANAUBLZ3Q2prZ
57101Please respect copyright.PENANAxjBIqQdWoE
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.57101Please respect copyright.PENANAXjvuONVZcY
57101Please respect copyright.PENANAyKRrCoEnMq
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.57101Please respect copyright.PENANAuE0dFcThzg
57101Please respect copyright.PENANAruDLiiHbu7
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.57101Please respect copyright.PENANAwmD8CZxVr4
57101Please respect copyright.PENANAZfRYSyrtdG
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.57101Please respect copyright.PENANA9FXSrbh6L2
57101Please respect copyright.PENANAEQlCiISFWr
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.57101Please respect copyright.PENANANT5W3f1lq8
57101Please respect copyright.PENANADzyuuwjX7r
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.57101Please respect copyright.PENANAZrnpxALHlH
57101Please respect copyright.PENANAyPBjNDhpBc
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.57101Please respect copyright.PENANAYwEqeHPqzI
57101Please respect copyright.PENANAobMZZFXs0O
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.57101Please respect copyright.PENANA9ytMti30QP
57101Please respect copyright.PENANAs2Y9dAyJld
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.57101Please respect copyright.PENANAcINvuFewIz
57101Please respect copyright.PENANAL8bqSc9fzN
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.57101Please respect copyright.PENANAALDS3jM4Zk
57101Please respect copyright.PENANACYqrpiu0gp
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.57101Please respect copyright.PENANAawWANXXv5b
57101Please respect copyright.PENANAkjFRPTwLck
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.57101Please respect copyright.PENANA7TrRzbpFsS
57101Please respect copyright.PENANAxYRwWwAnhA
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.57101Please respect copyright.PENANAMi3nXTQJxE
57101Please respect copyright.PENANAbdos1fLKV4
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.57101Please respect copyright.PENANAi0f0KmFWdf
57101Please respect copyright.PENANASN2E3X5Xwo
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.57101Please respect copyright.PENANA0778OssWNN
57101Please respect copyright.PENANAGfo5FFnC82
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.57101Please respect copyright.PENANAz9kKw68sEj
57101Please respect copyright.PENANAHiVJjnuLAG
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.57101Please respect copyright.PENANA05CMbA5bz8
57101Please respect copyright.PENANA6rFgkalPlV
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.57101Please respect copyright.PENANAvx0tAy5hLF
57101Please respect copyright.PENANAGh7Wqp5GRk
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.57101Please respect copyright.PENANApiZaH0snj7
57101Please respect copyright.PENANA04o8D6eBrh
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.57101Please respect copyright.PENANAS3Zvzgw1jc
57101Please respect copyright.PENANAv3r2OZOcTV
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.57101Please respect copyright.PENANAJJpbmYwKRI
57101Please respect copyright.PENANA1nzKyQNJiJ
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.57101Please respect copyright.PENANAWTuH7UuZvQ
57101Please respect copyright.PENANARB5F2BcJ2H
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.57101Please respect copyright.PENANARI6rnCoPY4
57101Please respect copyright.PENANAlZOn3CnRKl
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.57101Please respect copyright.PENANASpRJ9FJIm9
57101Please respect copyright.PENANAv5ro3N2E45
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.57101Please respect copyright.PENANAuAESWLCJzw
57101Please respect copyright.PENANAj4KVWTFJKr
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.57101Please respect copyright.PENANAVovCA76XU6
57101Please respect copyright.PENANAr9Uueyt8jR
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.57101Please respect copyright.PENANAglwGuCdbov
57101Please respect copyright.PENANAC43r1uIg0I
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.57101Please respect copyright.PENANArIZBRpsaHg
57101Please respect copyright.PENANAUMCsh0eVWS
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.57101Please respect copyright.PENANAtufDLvvh8M
57101Please respect copyright.PENANA8dvVz0AHdz
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.57101Please respect copyright.PENANAH0bfsoWi0Y
57101Please respect copyright.PENANAlzT63DWZNo
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.57101Please respect copyright.PENANASkE5CT5tpt
57101Please respect copyright.PENANAiTjOQPrz2r
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.57101Please respect copyright.PENANASfOg0oE0Sy
57101Please respect copyright.PENANACFBrWYGGjy
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.57101Please respect copyright.PENANAXgRipumyNr
57101Please respect copyright.PENANA3j0O6CkCnO
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.57101Please respect copyright.PENANAoT2e837xLW
57101Please respect copyright.PENANAksiDYb3Oeo
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.57101Please respect copyright.PENANAm4rh5pVgsh
57101Please respect copyright.PENANAWXypp4zM7y
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.57101Please respect copyright.PENANATD4gHLsf3D
57101Please respect copyright.PENANAWwxoZtx4Rw
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.57101Please respect copyright.PENANAU8EKoGuiUq
57101Please respect copyright.PENANA73Ydd2pRbj
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.57101Please respect copyright.PENANAHYZG5NwtEo
57101Please respect copyright.PENANAg40LZu7vEC
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.57101Please respect copyright.PENANAKW2ALuaplx
57101Please respect copyright.PENANA4XDO3O9LfP
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.57101Please respect copyright.PENANALkxe43P6Ot
57101Please respect copyright.PENANAqQpWtHXLd1
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.57101Please respect copyright.PENANAtmNpl6zllW
57101Please respect copyright.PENANArJNmV7Ytrs
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.57101Please respect copyright.PENANAgyXkVqe5tS
57101Please respect copyright.PENANA1TY529hw9W
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.57101Please respect copyright.PENANA2v0LRHGC25
57101Please respect copyright.PENANAoOXd4NdOlr
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.57101Please respect copyright.PENANAiYPJB2Fbhh
57101Please respect copyright.PENANAIyXtgKA4mg
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.57101Please respect copyright.PENANAGy5t4cxm1J
57101Please respect copyright.PENANA5MvX6xantN
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.57101Please respect copyright.PENANAs7DZv2VgN9
57101Please respect copyright.PENANAHkEje29SQO
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.57101Please respect copyright.PENANAhZwhWzrOzX
57101Please respect copyright.PENANABwp22gEqZJ
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.57101Please respect copyright.PENANAYCfi0ydjRe
57101Please respect copyright.PENANAGBy7gLJF7p
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.57101Please respect copyright.PENANAUjwRPbBULm
57101Please respect copyright.PENANA1WuT2SQKMz
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.57101Please respect copyright.PENANAYJuYKHLLUw
57101Please respect copyright.PENANA75BGEy9Rir
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.57101Please respect copyright.PENANA2VIgAgP1GV
57101Please respect copyright.PENANAErSzZyBIhr
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.57101Please respect copyright.PENANAGMsteWLteM
57101Please respect copyright.PENANACQoWTxA2eH
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.57101Please respect copyright.PENANAPN96q3Fdg9
57101Please respect copyright.PENANATPF4sdIdb7
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.57101Please respect copyright.PENANALNzps7XtDJ
57101Please respect copyright.PENANAJRPK8Akl3p
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.57101Please respect copyright.PENANAXZ1HJtMzb9
57101Please respect copyright.PENANAtjNdMprm8A
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.57101Please respect copyright.PENANArda6o8jGPG
57101Please respect copyright.PENANA1FfGqsByMj
"ASTAGA..." batinku berteriak.57101Please respect copyright.PENANAqBbomYoRtB
57101Please respect copyright.PENANAyDenvaA19g
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.57101Please respect copyright.PENANA54vjiYVTfM
57101Please respect copyright.PENANAnZzMOUsKno
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.57101Please respect copyright.PENANAUBT33JfZT0
57101Please respect copyright.PENANADHl0Qw9scj
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.57101Please respect copyright.PENANA5fnksxpI7R
57101Please respect copyright.PENANATcfiRjciif
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.57101Please respect copyright.PENANAWiH9PQVuSw
57101Please respect copyright.PENANAiO3vcQ8vGS
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?57101Please respect copyright.PENANAtCVKxH1Lwv
57101Please respect copyright.PENANAnr1oXMYKUn
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.57101Please respect copyright.PENANAiYlJ6iQW0T
57101Please respect copyright.PENANAZILmQ8LWJ3
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.57101Please respect copyright.PENANACdC7sCmpt1
57101Please respect copyright.PENANAsAyibuKKlM
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.57101Please respect copyright.PENANAq82FmkG5u5
57101Please respect copyright.PENANAmdlEi5U3ck
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.57101Please respect copyright.PENANADbScncBsMu
57101Please respect copyright.PENANAqT3OZBVohi
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.57101Please respect copyright.PENANAG0J3Lg046V
57101Please respect copyright.PENANA4OhHvQnqvo
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.57101Please respect copyright.PENANAd8cr5lwkbT
57101Please respect copyright.PENANAkxmpkyswyB
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.57101Please respect copyright.PENANA9dRVU5aabm
57101Please respect copyright.PENANAqATYZZR6Zb
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.57101Please respect copyright.PENANAgfyUcSHNVR
57101Please respect copyright.PENANAT5xho4fQ6m
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.57101Please respect copyright.PENANAE8EssmxY53
57101Please respect copyright.PENANA1BXZaQDujb
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.57101Please respect copyright.PENANAgtA8RIDy22
57101Please respect copyright.PENANA0iZ1mI47An
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.57101Please respect copyright.PENANATfCi46TnVF
57101Please respect copyright.PENANAeWjOxEX1lT
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.57101Please respect copyright.PENANAYWA8V1nd33
57101Please respect copyright.PENANAKJG77F4sUk
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.57101Please respect copyright.PENANApkCamBKcGk
57101Please respect copyright.PENANALwSYKqJgEO
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.57101Please respect copyright.PENANA83MYOj7mnE
57101Please respect copyright.PENANA0FJmF2DXvd
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.57101Please respect copyright.PENANAHF5Lb9QidG
57101Please respect copyright.PENANAGj0VmfOue7
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.57101Please respect copyright.PENANAHNomKvxh19
57101Please respect copyright.PENANAIcQgAfIzw7
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.57101Please respect copyright.PENANAq19eiilSpr
57101Please respect copyright.PENANAdBK0CdDdWc
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.57101Please respect copyright.PENANAkBHzMEnhQI
57101Please respect copyright.PENANAVdlaLIY6g3
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.57101Please respect copyright.PENANA6CXRMFPMNA
57101Please respect copyright.PENANASs2LVGrVh4
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.57101Please respect copyright.PENANAsp9azJkvNs
57101Please respect copyright.PENANAKkKWpjuCXR
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.57101Please respect copyright.PENANAmMgXaylfcO
57101Please respect copyright.PENANAGaar0l2y6d
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.57101Please respect copyright.PENANAqaAlrOWdKd
57101Please respect copyright.PENANAAqt3uZneQG
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.57101Please respect copyright.PENANAc3zhMWAGQg
57101Please respect copyright.PENANAKJ6lk3r6Jw
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.57101Please respect copyright.PENANANj3cN0HFLU
57101Please respect copyright.PENANAsE1i6KQdlc
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.57101Please respect copyright.PENANAuIJ0SBNHcP