77042Please respect copyright.PENANAA1du0OLObj
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.77042Please respect copyright.PENANADD7SoBTduL
77042Please respect copyright.PENANAc8C3pMfWHC
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.77042Please respect copyright.PENANAg9548SU7Ut
77042Please respect copyright.PENANAQonlL0ukp4
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.77042Please respect copyright.PENANAxKJS8SF3rT
77042Please respect copyright.PENANAQRQUcbnZv6
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.77042Please respect copyright.PENANARgaw85A7e9
77042Please respect copyright.PENANAH9QKLEz4HP
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.77042Please respect copyright.PENANArdcH4d7YHp
77042Please respect copyright.PENANAdiCO8I8jHL
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.77042Please respect copyright.PENANACUvRe3rw2B
77042Please respect copyright.PENANALrz8KsHUnP
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.77042Please respect copyright.PENANAfDKjJUX47Q
77042Please respect copyright.PENANA0Jnz88AAC1
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.77042Please respect copyright.PENANAwfqOQbj2F6
77042Please respect copyright.PENANAmp5KByHewy
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.77042Please respect copyright.PENANAtS46lElq6N
77042Please respect copyright.PENANAjexjJIqreD
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.77042Please respect copyright.PENANA1eRpVX3V4X
77042Please respect copyright.PENANA3quW6n8L3T
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.77042Please respect copyright.PENANAlaiKBUCbN5
77042Please respect copyright.PENANAQ4hkZ6o6YK
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.77042Please respect copyright.PENANAepNG8tEKQE
77042Please respect copyright.PENANAyKc5sNHcLH
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.77042Please respect copyright.PENANAoBQKY2Ix13
77042Please respect copyright.PENANAxVH6rOoa4d
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.77042Please respect copyright.PENANA6noQ2L07bi
77042Please respect copyright.PENANAhQSTNslP2x
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.77042Please respect copyright.PENANAUFWPUezQnO
77042Please respect copyright.PENANAy9DrDP110J
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.77042Please respect copyright.PENANACHaEJI1GUu
77042Please respect copyright.PENANAVqXQnbnCNO
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.77042Please respect copyright.PENANAJsJMP0rj3P
77042Please respect copyright.PENANAz3bnSeickC
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.77042Please respect copyright.PENANAQD8CeCejzp
77042Please respect copyright.PENANATHtQcN3k3R
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.77042Please respect copyright.PENANAKFiIKsYG1Q
77042Please respect copyright.PENANAq9uSKnqK6z
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.77042Please respect copyright.PENANAB6zGLgIybq
77042Please respect copyright.PENANATH2BqcJsOE
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.77042Please respect copyright.PENANA5uila4Ea5G
77042Please respect copyright.PENANAjMFQKF0PIj
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.77042Please respect copyright.PENANA5jImhZBGsf
77042Please respect copyright.PENANAypmmtSHufx
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.77042Please respect copyright.PENANAu1pgR7NUs6
77042Please respect copyright.PENANAAIMUI0uviW
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.77042Please respect copyright.PENANAfQMKfQxKtQ
77042Please respect copyright.PENANA1IWywQOEwW
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.77042Please respect copyright.PENANAHJqvibMu6I
77042Please respect copyright.PENANA8J5FxKD5sn
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.77042Please respect copyright.PENANAH39jx7YUNu
77042Please respect copyright.PENANAvAJ21AlJ6A
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.77042Please respect copyright.PENANAcfva5jsiXk
77042Please respect copyright.PENANA166zjNuhDk
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.77042Please respect copyright.PENANAqVgnqOZN8q
77042Please respect copyright.PENANA9Wvam4fVQ1
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.77042Please respect copyright.PENANAoDHpftsf2b
77042Please respect copyright.PENANASmDsfUeEYT
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.77042Please respect copyright.PENANAwqESbpQEM7
77042Please respect copyright.PENANAcoV9TN5oZP
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.77042Please respect copyright.PENANAFPzDWW5gvb
77042Please respect copyright.PENANAJD2TMNdC50
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.77042Please respect copyright.PENANAtQn6GM4Ve9
77042Please respect copyright.PENANA1IdAoMSuAp
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.77042Please respect copyright.PENANABMuChH9Ktn
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.77042Please respect copyright.PENANAFk85bdKiFd
77042Please respect copyright.PENANAGja4zFUHXg
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.77042Please respect copyright.PENANAzGYY8wL6rd
77042Please respect copyright.PENANAaHAXDAm0w3
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.77042Please respect copyright.PENANAVOWpMX4XMe
77042Please respect copyright.PENANAIMrOCsaPSC
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.77042Please respect copyright.PENANAfXksTWqLdh
77042Please respect copyright.PENANALTSoRIFqGd
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.77042Please respect copyright.PENANAisRr88mPtZ
77042Please respect copyright.PENANAVD5BFOZtmH
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.77042Please respect copyright.PENANANyIshBkIg5
77042Please respect copyright.PENANA7Nr4PlbfFs
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.77042Please respect copyright.PENANAdh80RPWbnJ
77042Please respect copyright.PENANAop052Unog5
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.77042Please respect copyright.PENANAYCdFQr5VMf
77042Please respect copyright.PENANAmnag3dFCG7
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.77042Please respect copyright.PENANAAkq09b15Qx
77042Please respect copyright.PENANAQiVKqgyAU7
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.77042Please respect copyright.PENANAyPYfs6IkbD
77042Please respect copyright.PENANADnaAtNd87d
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.77042Please respect copyright.PENANAkuJbWnUaoS
77042Please respect copyright.PENANA9PIkGDD3lY
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.77042Please respect copyright.PENANAgljgbPBjo4
77042Please respect copyright.PENANAnQGxybO7tl
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.77042Please respect copyright.PENANAaeNmratdjA
77042Please respect copyright.PENANAkOApRkRrW9
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.77042Please respect copyright.PENANAEgkDjHk9T6
77042Please respect copyright.PENANAUfPwrp85Xi
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.77042Please respect copyright.PENANAqsV7Wuxngz
77042Please respect copyright.PENANALlXaXZ74Zw
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.77042Please respect copyright.PENANALBUHG1ABxz
77042Please respect copyright.PENANABjLQZXYofT
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.77042Please respect copyright.PENANAVcHvNTUFGa
77042Please respect copyright.PENANAGBpmhyAskB
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.77042Please respect copyright.PENANA13Su7QIDpR
77042Please respect copyright.PENANAmL7Ozsq0Fs
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.77042Please respect copyright.PENANACJKEV7LNTh
77042Please respect copyright.PENANAgmMFAMLeVo
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.77042Please respect copyright.PENANA7HZb0fwMfn
77042Please respect copyright.PENANAUo8NLtrrOl
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.77042Please respect copyright.PENANAcdh7aUjnR7
77042Please respect copyright.PENANAOaivERFlBx
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.77042Please respect copyright.PENANAq4Xk2QmGkA
77042Please respect copyright.PENANAAVjAvXGzBp
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.77042Please respect copyright.PENANAAgctClAc5H
77042Please respect copyright.PENANAuggVspQoW4
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.77042Please respect copyright.PENANA1hhcZpEyhL
77042Please respect copyright.PENANAHS5Rd6xDrL
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.77042Please respect copyright.PENANAT3LPy2NLIZ
77042Please respect copyright.PENANAes0fFzRZqI
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.77042Please respect copyright.PENANAX8S9hCkWbH
77042Please respect copyright.PENANAV6200pvIxI
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.77042Please respect copyright.PENANAKqOt4L2kAE
77042Please respect copyright.PENANA1QTyDgV4Qj
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.77042Please respect copyright.PENANA0OmMmBnjLh
77042Please respect copyright.PENANAVuTDpct5mN
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.77042Please respect copyright.PENANASAduwdwzuU
77042Please respect copyright.PENANAbkq9SFGvda
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.77042Please respect copyright.PENANABP3GSzHOyi
77042Please respect copyright.PENANAPe3kLAlMH4
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.77042Please respect copyright.PENANA46savlppCM
77042Please respect copyright.PENANAjonBzLOWGu
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.77042Please respect copyright.PENANAhNlxKnE3ql
77042Please respect copyright.PENANAmU9ROH9MQ9
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.77042Please respect copyright.PENANAvnmn1jomeb
77042Please respect copyright.PENANAhgzFe1ln5V
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.77042Please respect copyright.PENANAAtMZY4JTIe
77042Please respect copyright.PENANA2zzOwZqliU
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.77042Please respect copyright.PENANAi6ccjJnpex
77042Please respect copyright.PENANA8aLhqjZF9n
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.77042Please respect copyright.PENANAg8mnT34ehD
77042Please respect copyright.PENANAGumndFLzPH
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.77042Please respect copyright.PENANAomUj2pyFPI
77042Please respect copyright.PENANAvhdIx5mIc9
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.77042Please respect copyright.PENANAYXRuGem6qE
77042Please respect copyright.PENANACmqQHfrA5O
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.77042Please respect copyright.PENANA55weXrKFiN
77042Please respect copyright.PENANAHEkvRTgmiz
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.77042Please respect copyright.PENANAY5jIM4uiNw
77042Please respect copyright.PENANALJUGAzCYBP
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.77042Please respect copyright.PENANAs4h9XxAcen
77042Please respect copyright.PENANAiSkSYRv9ZJ
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."77042Please respect copyright.PENANA2dDyf83tBB
77042Please respect copyright.PENANADesPF5rRII
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.77042Please respect copyright.PENANAGywb3kjJgt
77042Please respect copyright.PENANAMRW4rAAmqz
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.77042Please respect copyright.PENANAKVX5JZbJSn
77042Please respect copyright.PENANA6rKNz147u3
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.77042Please respect copyright.PENANAVXsC8lLpge
77042Please respect copyright.PENANAiEQdm4w8Fm
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.77042Please respect copyright.PENANAwJHYHYsTQB
77042Please respect copyright.PENANA6qvsN0XNiK
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.77042Please respect copyright.PENANAttwCmwimNl
77042Please respect copyright.PENANAgguKJdiT1t
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.77042Please respect copyright.PENANARJ4HR7aUDg
77042Please respect copyright.PENANAWErns5UTDf
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.77042Please respect copyright.PENANApE5Qtzuaur
77042Please respect copyright.PENANAVaYoXE5wC4
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.77042Please respect copyright.PENANA9D7z20ZLbD
77042Please respect copyright.PENANAjYBp3hpOnU
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.77042Please respect copyright.PENANAbBlPObbqPj
77042Please respect copyright.PENANAZ9A7B3SlrT
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.77042Please respect copyright.PENANASDPjvUBFCn
77042Please respect copyright.PENANAo8o6BKU5iW
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.77042Please respect copyright.PENANABSwGcVEX0Q
77042Please respect copyright.PENANAEPRH5Kqwdm
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.77042Please respect copyright.PENANAhFcegz7NLK
77042Please respect copyright.PENANAzcdfq00yIi
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.77042Please respect copyright.PENANAdz0SgjC9zX
77042Please respect copyright.PENANAkoWX90lq6o
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.77042Please respect copyright.PENANAqT04C9NmFJ
77042Please respect copyright.PENANAfxCFk7Bjn7
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.77042Please respect copyright.PENANAr1yOOvCId4
77042Please respect copyright.PENANAu12s1bDR9V
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.77042Please respect copyright.PENANA08GWXCvA06
77042Please respect copyright.PENANASDt5CQDPh5
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.77042Please respect copyright.PENANAfyr48q5UsB
77042Please respect copyright.PENANAFlsbzgy2H0
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.77042Please respect copyright.PENANAqSgvawpN7U
77042Please respect copyright.PENANAqxcM6iAXDD
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.77042Please respect copyright.PENANAZXtK0XmeaI
77042Please respect copyright.PENANAVI65V4U7VY
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.77042Please respect copyright.PENANApgNvw3VqfP
77042Please respect copyright.PENANAT9UFWpZuK9
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.77042Please respect copyright.PENANAjZFRbbW7Ig
77042Please respect copyright.PENANAnjeV3TxszR
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.77042Please respect copyright.PENANAoa1e15oolo
77042Please respect copyright.PENANAEZsZy57lcL
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.77042Please respect copyright.PENANAU51NVdVbV7
77042Please respect copyright.PENANAQMevudsrF0
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.77042Please respect copyright.PENANAwZ9RMPnCEP
77042Please respect copyright.PENANAallHlxHEQN
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.77042Please respect copyright.PENANAAKrdMVISyT
77042Please respect copyright.PENANAD9A4RNTeTc
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.77042Please respect copyright.PENANAuaR7iPRwiQ
77042Please respect copyright.PENANAT7U7ghLP0n
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.77042Please respect copyright.PENANAqckOWt3Ul1
77042Please respect copyright.PENANA0CPrm5Wcjd
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.77042Please respect copyright.PENANAD8jGPjdCh4
77042Please respect copyright.PENANAhBOSQ63elt
"Diemut..." bisiknya.77042Please respect copyright.PENANA8FMUNmf9sT
77042Please respect copyright.PENANATwZS6JEJnl
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.77042Please respect copyright.PENANAMZqJNaoGMh
77042Please respect copyright.PENANAsEjGNDMYvQ
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.77042Please respect copyright.PENANAeMNqqmOVki
77042Please respect copyright.PENANAUGsmXcJa4N
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.77042Please respect copyright.PENANAmdeD98GRwI
77042Please respect copyright.PENANAq3N3yHIuGK
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.77042Please respect copyright.PENANAyYitm7CIg4
77042Please respect copyright.PENANA486UnCCdC9
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.77042Please respect copyright.PENANAfxLK5QP20e
77042Please respect copyright.PENANAxzQB8qNNA6
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.77042Please respect copyright.PENANAQvQZpqzx6K
77042Please respect copyright.PENANA8EfuE0Alce
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.77042Please respect copyright.PENANA8fr097bEah
77042Please respect copyright.PENANAyFie6Hgnfy
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.77042Please respect copyright.PENANAv4rFe4iuHu
77042Please respect copyright.PENANA6lnCVUp9w6
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.77042Please respect copyright.PENANAVWGoRA56pZ
77042Please respect copyright.PENANAFU05ZyY17C
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.77042Please respect copyright.PENANAxh13ov0qIs
77042Please respect copyright.PENANABGRzVeq5ta
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.77042Please respect copyright.PENANAZsvyPZSEso
77042Please respect copyright.PENANAYL3pW8vofY
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.77042Please respect copyright.PENANAp8DqubvCmB
77042Please respect copyright.PENANAcIQRBiFuz0
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.77042Please respect copyright.PENANAa3sX9Mf4ZQ
77042Please respect copyright.PENANA73W4orqW8M
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.77042Please respect copyright.PENANAi4tRTw7fOl
77042Please respect copyright.PENANAFv245cj2cD
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.77042Please respect copyright.PENANA0pm0GbNQCV
77042Please respect copyright.PENANAZYqJBer9Y6
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.77042Please respect copyright.PENANAqKNRq4dvpa
77042Please respect copyright.PENANAGZVrusdsGg
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.77042Please respect copyright.PENANADrIDQNVSz9
77042Please respect copyright.PENANAIPLb1vgyID
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.77042Please respect copyright.PENANAgxnjdo0qas
77042Please respect copyright.PENANAukKGFMjNi2
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.77042Please respect copyright.PENANArBux6JwEiL
77042Please respect copyright.PENANAvDQWxmbHQZ
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.77042Please respect copyright.PENANA3Z3Uk2X399
77042Please respect copyright.PENANAkZplMlRL8w
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.77042Please respect copyright.PENANAqZSjXSPgN4
77042Please respect copyright.PENANA47EjsBvDgd
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.77042Please respect copyright.PENANA4UmK8ZwjPn
77042Please respect copyright.PENANA4z5gJaXysO
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.77042Please respect copyright.PENANAzYaM6rVE55
77042Please respect copyright.PENANAvXMMlLfPob
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.77042Please respect copyright.PENANAw6JVm0WtOD
77042Please respect copyright.PENANAHOWNO5XfDl
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.77042Please respect copyright.PENANARp94BggVue
77042Please respect copyright.PENANA0dXeP4qizT
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.77042Please respect copyright.PENANAQK0Keqi476
77042Please respect copyright.PENANApRzqgHAD7Z
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.77042Please respect copyright.PENANAsVo3xDAp8Q
77042Please respect copyright.PENANAegj99ZAMlk
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.77042Please respect copyright.PENANA7SNAVGIgls
77042Please respect copyright.PENANAwvKVioImlf
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.77042Please respect copyright.PENANAK7C0XNai9k
77042Please respect copyright.PENANAzaA9sZ0efm
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.77042Please respect copyright.PENANAlGumtI18ej
77042Please respect copyright.PENANA9TK3FG4i62
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.77042Please respect copyright.PENANAZxC55NgjgI
77042Please respect copyright.PENANAtXWuWO2xxb
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.77042Please respect copyright.PENANAO46VkFga8k
77042Please respect copyright.PENANAqGvE4JqIns
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.77042Please respect copyright.PENANAvYJl1F0ANi
77042Please respect copyright.PENANAa7Zdt0H3HW
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 77042Please respect copyright.PENANA1L51LBPgW5