63874Please respect copyright.PENANAxdoE4L2Xsw63874Please respect copyright.PENANAB3YGV6lYbK
Liya
63874Please respect copyright.PENANALu2PMDK7Eu
Tidak terasa, tiga hari sudah waktu berlalu semenjak persetubuhan terlarangku dengan Mang Dedi pada sore itu. Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malampun kulalui dengan perasaan kalut dan bingung, antara harus merasa senang atau bersalah disaat yang bersamaan.63874Please respect copyright.PENANA7IOgFi7oFK
63874Please respect copyright.PENANArvR3gWs5N5
Semenjak kejadian itu pula, aku kemudian mengkondisikan hubunganku dengan Mang Dedi seperti biasa lagi. Meski aku tidak menjauhinya, namun setiap kami bertemu aku selalu berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa diantara kami.63874Please respect copyright.PENANASuLiEkJMtz
63874Please respect copyright.PENANANanGvEscoY
Kuakui bahwa sebenarnya aku rindu akan dekapan dan cumbuan hangat tubuhnya pada diriku. Bahkan ketika kami masih rutin bertemu setiap pagi saat aku berbelanja, Mang Dedi selalu memanfaatkan momen itu untuk merayu dan menjamah tubuhku meminta untuk mengulang kejadian terlarang kami.63874Please respect copyright.PENANAY9cQuU7jWr
63874Please respect copyright.PENANAMbxgDomPXC
Tapi dengan halus selalu ku tolak ajakannya tersebut. Bukan bermaksud untuk menjadi munafik, namun aku benar-benar sudah mulai dihantui perasaan bersalah karena telah berselingkuh di belakang suamiku. Martabat dan harga diri yang harusnya mati-matian ku bela itupun, kini telah rusak oleh nafsu yang menutupi akal dan pikiran sehatku.63874Please respect copyright.PENANAj7lE7ayZmC
63874Please respect copyright.PENANAGYJFtY4fRC
Dampaknya jadi sangat terasa setiap kali aku melayani suamiku di ranjang, yang terbayang olehku hanyalah sosok Mang Dedi saja. Terbayang akan caranya memuaskanku, terbayang pula akan penis besar tak bersunat miliknya yang selalu perkasa membuatku berkelojotan penuh nikmat.63874Please respect copyright.PENANA5SRBQr9Sm0
63874Please respect copyright.PENANAPN8bTe8Jf1
Seks dengan suamiku yang sebelumnya masih bisa aku nikmati itupun, terasa semakin lebih hambar karena aku mulai membanding-bandingkannya dengan cara Mang Dedi melakukannya denganku.63874Please respect copyright.PENANAUvztmAtwzZ
63874Please respect copyright.PENANAnVeHraeRcL
Walau suamiku sudah mengalami kemajuan dalam caranya bercinta sekalipun, namun tetap saja masih belum bisa menyaingi keperkasaan Mang Dedi yang benar-benar membuat ku kelojotan itu.63874Please respect copyright.PENANAIQgfHOgyDB
63874Please respect copyright.PENANA3BcOmBDn8U
“Cuma di pegang-pegang doang nih Mbak?" Ucap Mang Dedi tiba-tiba menyadarkanku.63874Please respect copyright.PENANAj8kFckZusP
63874Please respect copyright.PENANAERtJpkm711
Aku menoleh padanya dan sadar bahwa saat ini aku masih berada di tempat Mang Dedi berjualan, “Eh, Maaf Mang.. Aku melamun” balasku tersenyum salah tingkah.63874Please respect copyright.PENANA8yQivIfu2o
63874Please respect copyright.PENANAOs6z2it8ji
Seperti biasa, di depan orang banyak aku dan Mang Dedi selalu memanggil satu sama lain dengan sebutan formal agar orang-orang tidak terlalu ngeh dengan kedekatan kami berdua.63874Please respect copyright.PENANAdCFTKLFLYd
63874Please respect copyright.PENANA8hJFmC6bko
“Pagi-pagi udah ngelamun aja Uni!! Gak dapet jatah dari suami ya??” Celetuk salah satu ibu-ibu yang sedang berbelanja.63874Please respect copyright.PENANA8yrQDzeXzd
63874Please respect copyright.PENANAaT0owiWgni
Suasana kemudian menjadi riuh karena semuanya jadi tertawa, “Ah.. Bu Retno udah kayak peramal nih...” balasku mengimbangi candaan salah satu ibu-ibu yang bernama Retno tersebut.63874Please respect copyright.PENANA3P7PeJYpy4
63874Please respect copyright.PENANAgfudiBNFFY
Namun sebenarnya aku juga menyembunyikan rasa malu karena apa yang Bu Retno katakan itu cukup benar. Akan tetapi jatah yang kumaksud disini bukanlah yang dari suamiku, melainkan dari Mang Dedi.63874Please respect copyright.PENANAij0ZHDFijj
63874Please respect copyright.PENANAOFN2R5nDwd
“Saya kan udah berumah tangga lebih dari 30 tahun Uni!! Udah hapal sama gerak geriknya” balas Bu Retno lagi.63874Please respect copyright.PENANALUwtRsNQEh
63874Please respect copyright.PENANA2FCzdv4yTy
Tapi kemudian Mang Dedi ikut menimpali, “Nanti saya yang jatahin” ucapnya mengerlingkan mata padaku.63874Please respect copyright.PENANAhVAjtrcUsq
63874Please respect copyright.PENANA4RxHn2Kpee
Sontak keadaanpun bertambah riuh dengan teriakan dan tawa ibu-ibu pada Mang Dedi. Semua ibu-ibu yang ada disanapun sesekali bercanda membully Mang Dedi dengan sebutan halu dan sebagainya.63874Please respect copyright.PENANAgfuDHcHZAh
63874Please respect copyright.PENANAH0ApYSHa3N
“Ngimpi bener lu Dedi!! Kebanyakan halunya..” cetus Bu Retno yang paling gencar meledeknya.63874Please respect copyright.PENANAfnRAPApdn5
63874Please respect copyright.PENANAXzC7R0crKP
Mang Dedipun tak kalah bersemangat membela dirinya sendiri, “Yeee.... siapa tau Mbak Liyanya khilaf dan mau sama saya” balasnya.63874Please respect copyright.PENANA9rYN5hUQk7
63874Please respect copyright.PENANANlxu9Bxxsb
"Hahaha. Sampai kura-kura jadi presiden juga, kamu gak bakal bisa dapetin yang macam Uni Liya ini Dedi!!" Jawab salah satu Ibu-ibu lagi.63874Please respect copyright.PENANAqZ3frl5aSt
63874Please respect copyright.PENANAeetjyx0UPv
"Wah.. wah.. meremehkan saya ini Ibu-ibu. Tidak tau kalian kalau saya sudah jadian sama Mbak Liya.. Iya gak Mbak??" balas Mang Dedi kini membawaku.63874Please respect copyright.PENANAFKhiZM9Wxa
63874Please respect copyright.PENANAPRdgYxA4cO
Aku sebenarnya tidak suka dengan cara bercandanya yang terus-menerus menyerempet ke arah hubungan terlarang kami tersebut. Tapi mengingat saat ini kami dalam kondisi dan suasana beramai-ramai, aku mencoba menahan rasa marahku.63874Please respect copyright.PENANARpStiOXiuY
63874Please respect copyright.PENANAEEepeKBu4i
"Enggak tuh.. sejak kapan??" Ucapku dengan ketus.63874Please respect copyright.PENANAuWZbMrgbgU
63874Please respect copyright.PENANAIxf1h50wnF
Seketika itu juga tawa para ibu-ibu disana kembali pecah melihat bagaimana aku menolak Mang Dedi secara gamblang tersebut. Bahkan ada yang meledek kalau bujang lapuk penjual sayur seperti Mang Dedi tidak akan pernah bisa mendapatkan wanita seperti aku.63874Please respect copyright.PENANAKgmPunoDd5
63874Please respect copyright.PENANASx4zzY400X
Walau pada kenyataannya, tukang sayur yang tengah mereka bully dan katai itu ternyata sudah benar-benar pernah mendapatkan tubuhku dan menggumulinya dengan begitu perkasa. Tapi baik aku dan Mang Dedi tentu saja hanya diam dan ikut saja dengan riuhnya candaan dan ledekan mereka tersebut.63874Please respect copyright.PENANARMypfhUjxy
63874Please respect copyright.PENANAnzLdqujJM8
Selang tak berapa lama kemudian, kehebohan para ibu-ibu itupun akhirnya berakhir. Satu persatu dari mereka berpamitan pulang usai berbelanja kebutuhan masing-masing. Dan seperti biasanya, aku menjadi orang yang terakhir yang pulang.63874Please respect copyright.PENANAdhwwyWhUV0
63874Please respect copyright.PENANAdqEHhXPhfg
“Tega banget aku di bully sama mereka..” Rajuk Mang Dedi tiba-tiba memelukku.63874Please respect copyright.PENANA4fT6XnfPOn
63874Please respect copyright.PENANAcy9Z6w5miQ
Aku terlonjak kaget dan memberontak dari pelukannya, “Mas jangan dong!! nanti diliat orang” protesku celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Takut kalau ada yang melihat kami.63874Please respect copyright.PENANA7gTGrMhxMa
63874Please respect copyright.PENANAQQogI2BUXD
“Hehehe. Sorry sayang” balasnya terkekeh melapaskan pelukan.63874Please respect copyright.PENANAO7mdfN4GBQ
63874Please respect copyright.PENANATOrGJ6cUcg
“Mas tuh ya! Liat-liat situasi sedikit napa!!” kataku menaikkan nada karena memang aku merasa tak senang dengan caranya.63874Please respect copyright.PENANAZm4k2GhiIb
63874Please respect copyright.PENANAuDEYGrWZdO
“Abis aku kangen banget sama kamu Dek Liya..” rayunya dengan dengan manja.63874Please respect copyright.PENANA5c1fiYBXTr
63874Please respect copyright.PENANA69uRxlgXhv
Aku kemudian melayangkan cubitan di pinggangnya, “Tapi gak begitu juga Mas!!” ucapku ketus sambil mengeluarkan dompet.63874Please respect copyright.PENANAwIbPFr3LPD
63874Please respect copyright.PENANAm8WBPaU4yK
“Loh?? loh?? Dek Liya udah mau pulang??” tanya Mang Dedi heran.63874Please respect copyright.PENANAJvrL8HHQXU
63874Please respect copyright.PENANA6U3IHbGfAQ
Aku mengangguk, “Iya. Udah di tungguin sama suami” balasku berbohong.63874Please respect copyright.PENANAm5w96whiag
63874Please respect copyright.PENANAzQVGqhJOGn
"Gak mau nyantai dulu gitu sama aku?" Tanya Mang Dedi menepuk pantatku tiba-tiba.63874Please respect copyright.PENANA9MxQgGBFFS
63874Please respect copyright.PENANAwICz62dyc0
Sekali lagi aku mencubitnya, "Mas tolong ya!! Aku gak suka!!" Kataku dengan nada yang marah.63874Please respect copyright.PENANAZ3Jn53lh2q
63874Please respect copyright.PENANABOF1bZtjom
“Tapi sama yang ini suka kan?” Ucap Mang Dedi tiba-tiba mengeluarkan penisnya dari balik celana dengan begitu berani.63874Please respect copyright.PENANARD61kfg6DY
63874Please respect copyright.PENANAg6d0xwHcq9
Sontak aku kaget dan reflek mendekat menahan celananya, “Mas apaan sih!! jangan begitu!!” Ucapku protes sambil melihat-lihat keadaan sekitar lagi. Rasanya benar-benar takut dilihat oleh orang.63874Please respect copyright.PENANActabIniurM
63874Please respect copyright.PENANAaGjjWeT2Xf
“Abisnya Dek Liya nolak aku terus..” ucapnya merajut dan cemberut.63874Please respect copyright.PENANAU0m5YKlXEc
63874Please respect copyright.PENANAEOzge0Ukbf
“Mas tolong!! aku udah punya suami” balasku meminta pengertiannya.63874Please respect copyright.PENANAzgSv7WdWKy
63874Please respect copyright.PENANAwqpGRaJ3Wk
Tapi Mang Dedi tampak tidak mau mendengarkanku, “Kemaren aja kamu desah-desah sama kontolku”63874Please respect copyright.PENANAH3hP2cnD2h
63874Please respect copyright.PENANADR13Beg7y9
“PLAAAAAKKKK”63874Please respect copyright.PENANABLAZGOILPL
63874Please respect copyright.PENANA4KU1mYDZkm
Tanganku reflek menampar pipinya. Sudah habis kesabaranku dari tadi meladeni cara Mang Dedi yang selalu saja memperlakukanku layaknya wanita murahan. Aku tau kalau aku yang membukakan pintu pada hubungan terlarang ini, membiarkan Mang Dedi menikmati tubuh dan ragaku sekali, tapi bukan untuk hal seperti ini aku melakukannya.63874Please respect copyright.PENANAcbhT4Nx8tA
63874Please respect copyright.PENANAdhdFBcYirQ
“Cukup Mas! Aku gak suka dengan caramu” Ucapku menatap tajam matanya.63874Please respect copyright.PENANAMqTfUAkwTq
63874Please respect copyright.PENANAchRSYukltS
Mang Dedi tampak cukup shock dengan tamparan ku tersebut dan meringis memegangi pipinya dengan telapak tangannya.63874Please respect copyright.PENANAW1i79JmnyU
63874Please respect copyright.PENANA1xNfRvlv2Q
Perlahan-lahan, pandanganku mulai mengabur oleh gumpalan air mata yang kemudian jatuh membasahi pipiku. Hatiku terasa sangat sakit, perih didadaku menjalar ke setiap syaraf yang ada di tubuhku hingga membuat badanku terasa sangat lemas.63874Please respect copyright.PENANAqH9Zs7riln
63874Please respect copyright.PENANAyzy6wjlx3V
Tak pernah aku merasakan diriku sehina ini sebelumnya, diperlakukan bak wanita murahan yang gampang dirayu dan dijamah oleh laki-laki lain semaunya.63874Please respect copyright.PENANASVkX95LbuG
63874Please respect copyright.PENANAnvUGMeVnQL
“De--dek??” panggil Mang Dedi yang terlihat kaget melihatku menangis.63874Please respect copyright.PENANAOVWWl2J60M
63874Please respect copyright.PENANAx0UzlWYdAi
Dengan mata yang berkaca-kaca aku menatapnya, “Apa aku terlihat murahan di matamu Mas?” tanyaku padanya.63874Please respect copyright.PENANAjMfdF7hiI0
63874Please respect copyright.PENANAPvd7JbzsVy
“Tidak.. tidak sama sekali Dek Liya. Kamu wanita terbaik yang ada buat aku” balasnya mendekat memegang tanganku.63874Please respect copyright.PENANAErIf6hm0qM
63874Please respect copyright.PENANA79GaiHThqx
Aku lalu menghempaskan tangan, “Lalu kenapa kamu perlakukan aku seperti salah satunya!!” teriakku sedikit kencang tak peduli kalau orang di sekitarku bisa mendengarnya.63874Please respect copyright.PENANAmLwMAigEvN
63874Please respect copyright.PENANAQgPIk64m1o
"Dek.. Aku--"63874Please respect copyright.PENANAcIpUSndfY4
63874Please respect copyright.PENANAzoM1fEQ9vG
"Aku apa Mas?? Mas pikir aku murahan?? Karena itu Mas memperlakukan aku seenaknya saja?? Iyaa???" Ucapku yang terus menangis.63874Please respect copyright.PENANAF8ye4VUU93
63874Please respect copyright.PENANAnI8w9Minv6
“Ma--maafkan aku Dek.. aku tidak bermaksud-”63874Please respect copyright.PENANAHSIo5pi8tC
63874Please respect copyright.PENANA4sPfHYbhlj
"Tidak bermaksud apa Mas?" Tanyaku memotong pembicaraannya.63874Please respect copyright.PENANA6hSTjVcvQm
63874Please respect copyright.PENANAiHepHqg2Gq
"Tidak bermaksud membuatku semakin merasa bersalah??? Aku sudah punya suami Mas!! aku sudah mengkhianati dia demi kamu!!" Sambungku mencecarnya.63874Please respect copyright.PENANAJh3FoXOoCg
63874Please respect copyright.PENANA39Ksc0prtU
“Maafkan aku Dek.. Maafkan aku..” Ucapnya dengan lirih.63874Please respect copyright.PENANA2Q2zO2L20s
63874Please respect copyright.PENANAjPIUPWwDVT
Bersamaan dengan itu, air mata yang tadi berusaha aku tahan kembali membuncah keluar, “Aku bukan wanita seperti itu Mas!! aku tidak seperti itu!” balasku menyangkal tatapannya.63874Please respect copyright.PENANAWvqOMlF5W9
63874Please respect copyright.PENANA4ij3X2Nz8R
“Aku tau Dek Liya... Aku yang salah” jawab Mang Dedi terus mengaku.63874Please respect copyright.PENANAk09Vi6Xo7o
63874Please respect copyright.PENANAn2egr3Uxbd
“Kamu duduk dulu disini ya..” lanjutnya menarik tanganku masuk ke dalam pos ronda.63874Please respect copyright.PENANACts88YpFqK
63874Please respect copyright.PENANAEvy8gUaG0j
Dengan lemas aku mengikuti Mang Dedi yang kemudian menuntunku duduk di lesehan bambu yang menjadi saksi bisu awal perbuatan terlarang kami. Ku hempaskan tangannya yang memegang tanganku, dan aku menunduk. Menatap kakiku yang menapak lantai pos ronda itu.63874Please respect copyright.PENANA79sOXWq3fg
63874Please respect copyright.PENANADhjJF9G7hW
Beberapa menit ku habiskan dengan diam dan menahan tangisku yang semakin membuatku sesegukan berkali-kali. Kurasakan Mang Dedi memegang bahuku sambil kemudian merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajahku. Namun aku membuang muka ke arah lain, tak ingin menatapnya.63874Please respect copyright.PENANAKkE2Fh5F3f
63874Please respect copyright.PENANAp19ON13AUN
Sekuat hati aku menafikkan diri, berkata dalam hatiku bahwa aku bukanlah wanita murahan. Menyangkal setiap pikiran buruk itu sambil mengucap kata-kata penenang berulang kali agar hatiku ikut tenang.63874Please respect copyright.PENANAlJ4Y4Ir3kW
63874Please respect copyright.PENANAA8v5Xw9GMC
Tapi jauh dari lubuk hatiku, aku tau kalau sebenarnya aku adalah perempuan itu. Perempuan yang tak bisa menahan godaan nafsunya, seorang istri yang tak dapat menjaga kesucian pernikahannya, dan seorang wanita yang dengan rela membiarkan laki-laki lain menikmati tubuhnya.63874Please respect copyright.PENANACJkC7GFvyE
63874Please respect copyright.PENANA84THF5Nt6F
“Aku tau sayang..Aku tau pengorbanan besarmu untukku.. Maafkan aku” Ucapnya begitu lembut.63874Please respect copyright.PENANADIBTI5795s
63874Please respect copyright.PENANABwEJyXA4jH
Mang Dedi bergerak menelangkupkan tangannya pada pipiku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya.“Aku sayang sama kamu” ucapnya tiba-tiba.63874Please respect copyright.PENANAKMI05h87HY
63874Please respect copyright.PENANAAClFT7t01f
“Aku memang terlihat seperti ini, tapi yakinlah setiap hari aku berdoa agar kamu bisa jadi milikku Dek Liya” lanjutnya mengecup pelan bibirku.63874Please respect copyright.PENANALCuWwfNiYM
63874Please respect copyright.PENANAIPx0GmDlxv
Tapi dengan begitu cepat aku tahan bahunya, "Jangan Mas!! Jangan lagi" Pintaku setengah memohon.63874Please respect copyright.PENANAhDEBwTgQur
63874Please respect copyright.PENANAKLgK0HhAuu
Ini tidak boleh terjadi dan terulang lagi. Aku sudah punya keluarga, dan sudah sekali mengkhianatinya. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar dari kubangan dosa ini adalah dengan tidak mengulangi kesalahanku dan tetap menjaga kesetiaan ini saja.63874Please respect copyright.PENANAtpktjXnOA4
63874Please respect copyright.PENANAHFrnFiJsl5
Namun Mang Dedi tak menyerah, “Kenapa Dek Liya? Aku sangatlah mencintaimu. Tolong jangan tolak aku” rayunya setengah berbisik.63874Please respect copyright.PENANAMv4VahWfjz
63874Please respect copyright.PENANA7GONTpswWs
Aku terdiam, mendengar Mang Dedi terus mengucapkan kata-kata mesra itu sambil menatap mataku dalam-dalam seolah ingin menunjukkan kebenaran dan keseriusannya.63874Please respect copyright.PENANAcp7LhpQ2wF
63874Please respect copyright.PENANAl4080URrhD
Mang Dedi lalu menarik pelan daguku mempertemukan bibir kami. Dia mengecup dan sedikit melumatnya hingga detak jantungku dibuat berdegup kencang. Bibirnya mulai melumat pelan dan begitu mesra bibirku.63874Please respect copyright.PENANAagGarH8fJC
63874Please respect copyright.PENANAUNLKGsEtPc
Perasaankupun menjadi tidak karuan. Antara takut kembali hanyut dan senang bercampur dengan rangsangan yang mulai menjalari tubuhku kembali.63874Please respect copyright.PENANAVNVNUeBCJA
63874Please respect copyright.PENANAdaq1GaDknM
"Mashh..." Ucapku masih mencoba melepaskan diri dengan niat yang setengah-setengah itu.63874Please respect copyright.PENANADLddrfIaAX
63874Please respect copyright.PENANAvQMuJ6zwb6
"Tenanglah Dek Liya. Aku tidak akan menyakitimu" balasnya menenangkanku.63874Please respect copyright.PENANA0MY9eaTIdK
63874Please respect copyright.PENANA3ewCNQLVr7
Aku terpejam merasakan hatiku menghangat oleh ciuman dan mendengar ucapannya tersebut. Mulai lagi luluh dengan kata bualan yang belum aku ketahui benar atau tidak, namun dengan sangat cepat dapat mampu menghapus nada keragu-raguan yang ada dalam diriku.63874Please respect copyright.PENANAaiWlL1kFhU
63874Please respect copyright.PENANAMhzLnXp4kw
“Bodohh.. kamu memang bodoh Liya!!” batinku berteriak dengan sangat kencang.63874Please respect copyright.PENANAx9GG8ai7pR
63874Please respect copyright.PENANAUSXD0GmDbP
Baru beberapa saat yang lalu aku membela diri dengan mengatakan bahwa aku bukanlah wanita murahan yang gampang dirayu. Namun lihat sekarang, aku seperti termakan dengan omonganku sendiri dan kena getahnya saat membiarkan Mang Dedi menciumiku.63874Please respect copyright.PENANAgYaitR36S0
63874Please respect copyright.PENANAAvHUOVhJOC
Bahkan aku senantiasa membuka bibirku untuknya. Membiarkan nafas kami saling menghembus dengan lambat, manis dan memabukkan diantara ciuman terlarang itu.63874Please respect copyright.PENANASnJz7TSgUI
63874Please respect copyright.PENANAj1HIH3Me0P
“Ya Tuhan, Maafkan aku” lagi-lagi aku berteriak dalam hati.63874Please respect copyright.PENANAmD8FpHkJLg
63874Please respect copyright.PENANAnbx2UEEBji
Lambat laun tangisku berhenti dan mengering, mulut yang tadinya menolak itu kini malah mendesah lirih merasakan ujung lidah Mang Dedi bergerak terpaut dalam gerakan yang erotis menyusuri setiap rongga dalam mulutku.63874Please respect copyright.PENANAd6pxbOrEWa
63874Please respect copyright.PENANANuzNBvGAsI
Aku menggeliat, merasakan posisiku sudah mulai tak nyaman oleh birahi yang dibangkitkan oleh Mang Dedi. Apalagi tangannya sekarang mulai menggerayangi badanku, mengirim rangsangan demi rangsangan yang semakin membuatku hanyut dalam permainannya.63874Please respect copyright.PENANAXV1fsghXo2
63874Please respect copyright.PENANAiVYj7fj6Z2
“Aku kangen sama kamu Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum.63874Please respect copyright.PENANAdtxBRuU7c5
63874Please respect copyright.PENANAKssIWMJz3g
“Kamu mau maafin aku kan??” sambungnya lagi bertanya.63874Please respect copyright.PENANAFUYeAE8CLV
63874Please respect copyright.PENANAI8VR9rZOFk
Ingin rasanya sekali lagi aku menampar wajahnya tersebut karena sudah kembali meruntuhkan tembok pertahananku dengan mudah. Aku lagi-lagi hanyut hanya dengan sedikit kata rayu dan sebuah gerakan yang menipu itu.63874Please respect copyright.PENANAPdgiQR0KHM
63874Please respect copyright.PENANArm5uqJWheI
Aku lalu mengangguk, menyerahkan lagi keraguan terakhirku padanya, “Janji ga gitu lagi??” ucapku menuntut.63874Please respect copyright.PENANAprs6SbE730
63874Please respect copyright.PENANAx4eTO3y5kf
“Aku janji sayang” balas Mang Dedi tersenyum sumringah padaku.63874Please respect copyright.PENANA0wFLvGdcTX
63874Please respect copyright.PENANAbKDvtk3h7J
Kuseka mataku yang daritadi basah itu lalu berdiri bangkit, “Yasudah kalau gitu aku mau pulang” kataku merapikan baju.63874Please respect copyright.PENANArSSf1bI2t4
63874Please respect copyright.PENANAbpmZ65qhUK
Namun Mang Dedi menahan tanganku, “Tapi aku masih kangen sama kamu Dek.. Bantu aku sekali ini saja..” pintanya memelas dan memohon padaku.63874Please respect copyright.PENANAwW35Ob4zoy
63874Please respect copyright.PENANArvIe09mvOU
Aku kemudian melihatnya sebentar dalam diam, mencari-cari sebuah alasan kenapa aku harus mau mengabulkan permintaannya yang sudah pasti akan mengarah pada penyelewengan lagi.63874Please respect copyright.PENANAsgjaSjialt
63874Please respect copyright.PENANAtFs7R2C44X
“Aku harus bantu apa Mas??” tanyaku mendengus ikut merasa kasihan.63874Please respect copyright.PENANADExljEWXQq
63874Please respect copyright.PENANA6PkInZwFuy
“Jangan marah ya tapi!!” Ucapnya terdiam sebentar. Lalu dia menarik nafas melanjutkan, “Aku mau diemutin sama kamu..” sambungnya dengan berani.63874Please respect copyright.PENANArvfkcZmM7S
63874Please respect copyright.PENANAD54nSxBzWC
"HAAHH??" Ucapku tidak percaya dengan apa yang dia katakan barusan.63874Please respect copyright.PENANAqfAIUnyZR3
63874Please respect copyright.PENANAOPSmlt7Jz9
Mang Dedi lalu manyun, "Tuh kan marah lagi" ucapnya menyerah.63874Please respect copyright.PENANAf2uavryvS6
63874Please respect copyright.PENANADenqgbYLn6
Tapi sebenarnya, kali ini aku tak marah mendengar permintaan cabulnya itu. Justru badanku malah merasa sedikit aneh dibuatnya karena tiba-tiba saja darahku berdesir panas dingin dan jantungku berdebar sangat cepat dibuatnya.63874Please respect copyright.PENANAleNqNcZ1oL
63874Please respect copyright.PENANAFZwcfPkUsL
Permintaan Mang Dedi yang begitu kotor itu, malah sukses membuat badanku bergelinjang geli merasakan vaginaku berdenyut saat aku ikut terbayang adegan dimana aku sebagai seorang istri dan seorang muslimah yang taat sedang mengulum kejantanan Mang Dedi tempat umum seperti ini.63874Please respect copyright.PENANAXh8LZnYPps
63874Please respect copyright.PENANAvxLpVmdXVM
Apalagi ketika aku secara sadar betul bahwa laki-laki penjual sayur itu juga merupakan seorang non muslim yang berbeda denganku.63874Please respect copyright.PENANAH2zqekLGAs
63874Please respect copyright.PENANAgqkfdvFAmu
“Ohh.. ada apa ini??” batinku seperti menggeliat.63874Please respect copyright.PENANAzeqRCKXKPm
63874Please respect copyright.PENANAxGOSsY5pXe
Aku menyapukan pandanganku ke sekitar melihat apakah ada orang yang lewat, “Di--disini Mas??” tanyaku tergugup ragu.63874Please respect copyright.PENANA94BRphmb2Y
63874Please respect copyright.PENANAzkib2cG1VZ
“Iya Dek. Sebentar saja kok..” pintanya sudah tidak sabaran.63874Please respect copyright.PENANAXKkB6G4B7f
63874Please respect copyright.PENANAhFFlqC1Gfp
“Ka--kalau ada orang liat gimana??” tanyaku masih sangat ragu.63874Please respect copyright.PENANAQ9Xr0ZOBKm
63874Please respect copyright.PENANAQERIySWqz3
Mang Dedi lalu menarik badanku merapat ke arah dinding, “Duduk disini Dek. Gak bakalan ada orang yang liat dari luar” ucapnya menjelaskan.63874Please respect copyright.PENANAVPsl0Na4ZX
63874Please respect copyright.PENANAtkfu5is228
Aku berdiam diri sejenak, menimbang apa yang harus aku lakukan. Ragu awalnya untuk memenuhi permintaan gila Mang Dedi tersebut mengingat kondisi dan situasi yang rawan seperti ini.63874Please respect copyright.PENANAyHAvNIRHRJ
63874Please respect copyright.PENANAcq7rQMlf77
Namun diam-diam aku merasa tertantang, birahiku malah naik semakin menggebu-gebu membayangkan betapa nakalnya aku jika mau menuruti keinginan gila tersebut.63874Please respect copyright.PENANAhudG1QvOeT
63874Please respect copyright.PENANAUi8ae3S9Y0
Dan lagi-lagi, ada perasaan aneh yang menyembul dalam hatiku saat ingin merasakan seperti apa rasanya menakalkan diri dengan cara yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.63874Please respect copyright.PENANA6M57IiP3fm
63874Please respect copyright.PENANAGWnXOnpWI5
“Sebentar saja!” ucapku mengangguk pelan menyetujui sambil memastikan kembali keadaan di sekitar.63874Please respect copyright.PENANAm6sQKd8RnD
63874Please respect copyright.PENANAtU8enXNPTt
Mang Dedi tersenyum girang, “Iya sebentar saja” Ucapnya menuntunku.63874Please respect copyright.PENANAt9JWeR2Smq
63874Please respect copyright.PENANAIhHfwPFIT2
Bak seekor kerbau yang di cucuk hidungnya, aku kemudian menurut saja saat Mang Dedi menyuruhku berlutut tepat diantara selangkangannya.63874Please respect copyright.PENANAd6aNEwaNuc
63874Please respect copyright.PENANAOTCchDrOjG
Posisiku saat ini sedikit bersandar membelakangi tembok pos ronda yang lumayan tinggi tersebut, sehingga dari luar tak ada yang dapat menyaksikan keberadaanku yang ada di bawah Mang Dedi.63874Please respect copyright.PENANAHeuO9q485o
63874Please respect copyright.PENANAWyUqCxH0zq
“Bukain dong sayang!” kata Mang Dedi saat aku hanya melihat saja.63874Please respect copyright.PENANA701GZdFQsF
63874Please respect copyright.PENANAAQm4OB6Tws
Jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat lagi dan adrenalinku jadi terpacu. Hatiku sedikit memberontak dan berkata bagaimana kalau seandainya ada orang yang melihat kami.63874Please respect copyright.PENANAMePo3vVGbq
63874Please respect copyright.PENANAWZj7muCHnG
Namun aneh aku tak dapat menahan tanganku yang bergerak sendiri menurunkan resleting celana pendek yang dipakai oleh Mang Dedi. Pelan-pelan kugunakan tanganku menjangkau penis besar yang berada didalamnya tersebut dan mengeluarkannya.63874Please respect copyright.PENANAjOmH2bEfgV
63874Please respect copyright.PENANA5xwYqQrOoc
Seketika penis itu meloncat keluar menampar wajahku, “Hehehe... maaf sayang sudah tegang” kekeh Mang Dedi mengelus kepalaku.63874Please respect copyright.PENANA24PlqQGYNU
63874Please respect copyright.PENANA4G0CsS5HwE
Aku menggeleng sebentar menatap tak percaya. Tubuhku langsung meremang ketika bau khas penis Mang Dedi yang menyengat dari biasanya itu menembus hidungku. Aku bahkan bisa merasakan wajahku memanas sampai ke bagian telinga belakangku.63874Please respect copyright.PENANA5FgSBf51wk
63874Please respect copyright.PENANAmD0ipmhmr6
“Ini dia!!” batinku girang saat aku kembali berjumpa dengan penis besar nan perkasa milik Mang Dedi yang tempo hari sudah memberikan kenikmatan luar biasa padaku.63874Please respect copyright.PENANAfprhrwoob8
63874Please respect copyright.PENANANhX3YnxHKt
Aku berdeham kecil. Tenggorokanku mendadak tersendat dan kering. Butuh kendali diri yang kuat untuk sekadar menatap batang penis besar yang berada di depanku tersebut.63874Please respect copyright.PENANArJRLOGntAx
63874Please respect copyright.PENANAo5fCrDySGX
"Kenapa sayang?? Kamu kan udah pernah melihat dan merasakannya." rayu Mang Dedi melihatku seperti terpatung di antara selangkangannya.63874Please respect copyright.PENANAPsUoOKRBfq
63874Please respect copyright.PENANAZw5U5O9YPP
Harus kuakui memang, berapa kalipun aku melihat kejantanan Mang Dedi, aku tidak bisa berhenti dibuat takjub dan terangsang olehnya. Batang itu terlihat hitam kecoklatan dan nampak begitu perkasa sekaligus seksi dimataku.63874Please respect copyright.PENANAyT4S0E6dgt
63874Please respect copyright.PENANAG3cKtuMlvd
Apalagi dengan ujungnya yang tersembunyi malu-malu di dalam kulupnya yang tidak disunat itu. Yang entah bagaimana seolah menghipnotisku untuk segera menjilat dan merasainya.63874Please respect copyright.PENANAjHBzRDh0ke
63874Please respect copyright.PENANAknK2djxFSC
Dengan masih sedikit ragu, aku menjulurkan tanganku pelan untuk menyentuh dan memegangi penis Mang Dedi. Seperti biasa, aku reflek hanya meremas batang kejantanan yang tak disunat itu terlebih dahulu dengan sesekali memberikan pijatan-pijatan lembut sampai batang itu menjadi mengeras dan membesar.63874Please respect copyright.PENANAs5Ds1MEh9U
63874Please respect copyright.PENANANmMFxDsQUX
Hangat, berdenyut dan keras. Itulah tiga kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya penis Mang Dedi di dalam genggamanku tersebut. Tampak terlalu besar pula hingga aku harus mengerahkan kedua tanganku untuk memegangnya.63874Please respect copyright.PENANAJftnAJkSvB
63874Please respect copyright.PENANAAxcOoYfFag
Kuarahkan tanganku ke bagian pangkal penis Mang Dedi dan kutarik kulupnya ke bawah dengan pelan. Sehingga kini kepala penisnya yang berwarna pink itu menyembul keluar fari tempatnya.63874Please respect copyright.PENANAqVHpJdCwWx
63874Please respect copyright.PENANA8uKiylklNT
"Ho...Ho... udah pinter kamu melayani kontol tak disunat Dek Liya" racau Mang Dedi dengan seenaknya.63874Please respect copyright.PENANAkLtp1WF1nd
63874Please respect copyright.PENANACVLnWbmZRm
Aku tak mempedulikan omongan kotornya tersebut dan memajukan bibirku mengecup ujung penis Mang Dedi yang sedikit basah oleh cairan yang keluar dari lubang kencingnya. Rasanya amat tidak asing, sedikit ada asinnya, tapi tidak seasin itu.63874Please respect copyright.PENANAA2bpVI1rGn
63874Please respect copyright.PENANA7XemTEyZGq
Namun aku tetap mengecup penis itu tanpa merasa jijik sama sekali. Dengan mulutku, aku kemudian membasahi kepala penis Mang Dedi dengan air liur dan mengulum hanya pada bagian kepala yang berbentuk seperti jamur itu.63874Please respect copyright.PENANAo7xjgdtPU1
63874Please respect copyright.PENANAYgD9E9k7bm
Licin, dan nikmat. Aku menghisap dengan kuat dan melepaskannya beberapa kali hingga membuat Mang Dedi menggelinjang geli.63874Please respect copyright.PENANAhdbhUiimGN
63874Please respect copyright.PENANAtXI6nyQ2Vv
"Ooughhh.." Dia mengerang memegangi kepalaku yang terbungkus hijab.63874Please respect copyright.PENANAjG9nFGZUgn
63874Please respect copyright.PENANAhflYYfYVAX
Aku kembali meraih penis Mang Dedi, kali ini langsung ku masukkan sedalam mungkin ke dalam mulutku. Kuhisap dan kuputar lidahku di dalam sana, lalu ku tarik lagi keluar untuk mengambil nafas.63874Please respect copyright.PENANAracH8OQxPf
63874Please respect copyright.PENANArIYZKoF6CX
Menyisakan sedikit batangnya dalam mulutku dan kembali mendorongnya masuk hingga ujung kejantanan Mang Dedi itu menumbuk pada tenggorokanku.63874Please respect copyright.PENANAvGQmJgiuYz
63874Please respect copyright.PENANASYvCJNO6Sr
Aku terbatuk sebentar, melepas batang penis itu. Air mataku bahkan keluar sedikit, dan Mang Dedipun tersenyum melihatku. "Pelan-pelan aja sayang.. jangan buru-buru begitu." Ucapnya memberikan saran.63874Please respect copyright.PENANAceVA7tag7n
63874Please respect copyright.PENANAeOaCbImD6T
Aku lagi-lagi tak menjawab. Perlahan-lahan kumasukan kembali penis Mang Dedi pada mulutku dan ku hirup air liurku yang meleleh di batang kejantanannya itu.63874Please respect copyright.PENANApFC4me0R47
63874Please respect copyright.PENANAin6yEI4UBF
Penuh rasanya mulutku, Semakin lama aku menghisap penis Mang Dedi, semakin lupa pula aku bahwa saat ini kami tengah berada di pos ronda dan aku menghisap kejantanan lelaki lain selain suamiku.63874Please respect copyright.PENANAoqbCmuAMnF
63874Please respect copyright.PENANAVbzcPhClwK
Perasaanku yang diselubungi nafsu syahwat itu membuatku semakin buta dan bernafsu memaju mundurkan kepalaku mengocok penis keras Mang Dedi yang penuh menusuk langit-langit dan tenggorokanku.63874Please respect copyright.PENANAW9P5aEI6g1
63874Please respect copyright.PENANAM817MdmU4B
Sedang dilanda nafsu berat itu, tiba-tiba saja samar aku mendengat suara anakku Tasha yang berbicara dengan lantangnya dari kejauhan.63874Please respect copyright.PENANAXDC9RhxEMJ
63874Please respect copyright.PENANAX0UGtoONn6
"Caca mau es krim Abi!!! Pokoknya mau es kriimm!!"63874Please respect copyright.PENANA8JfSp40dMM
63874Please respect copyright.PENANANHvw0fW9oo
DEGHHH!! Aku langsung terkejut. Tiba-tiba tubuhku kehilangan tenaga dalam sekejap mata. Napasku tertahan dan jantungku berdegub sangat kencang. Aku mencoba menarik kepalaku dan mengeluarkan penis Mang Dedi dari mulutku.63874Please respect copyright.PENANA52XP6dZfTz
63874Please respect copyright.PENANAdomJeuZezi
Namun seketika itu aku gagal karena Mang Dedi menahan kepalaku serapat mungkin di selangkangannya, "Ssssttt... jangan bergerak Dek Liya! Ada suami dan anakmu" ucap Mang Dedi meletakkan telunjuknya di bibir.63874Please respect copyright.PENANA74GJjKaG6M
63874Please respect copyright.PENANAHxFNe1np4Y
Ternyata dugaanku benar. Ada Tasha dan suamiku yang mendekat ke arah kami saat kudengar pula nada suamiku berbicara, "Iya sayang.. nanti siang kalu kamu udah makan kita beli es krim" ucap suamiku terdengar membujuk Tasha.63874Please respect copyright.PENANAdZvqftvCNa
63874Please respect copyright.PENANARqBaRxQSDK
"Kok sepi Mang?? Pada kemana?" Lanjut suamiku bertanya pada Mang Dedi.63874Please respect copyright.PENANAC6RAzDQ2to
63874Please respect copyright.PENANACpdaxXGj6q
Jantungku terasa semakin mau copot mendengar suara suamiku semakin dekat dengan tempatku yang sedang mengulum penis Mang Dedi. Ini benar-benar sesuatu hal yang sangat gila yang pernah aku perbuat. Berselingkuh nyari di depan suamiku sendiri.63874Please respect copyright.PENANAHfSkzecQiq
63874Please respect copyright.PENANA3hc92a7AKj
"Iya nih Da, udah pada balik" jawab Mang Dedi dengan santainya.63874Please respect copyright.PENANAj70S6up0q4
63874Please respect copyright.PENANAEcptNkhlCB
Mang Dedi mengeliatkan badan dan menggerakkan pinggul memompa penisnya di mulutku. Sekuat tenaga aku mencubit pahanya melarang agar dia tidak bergerak karena takut ketahuan. Tapi Mang Dedi terus saja memegang kepalaku dan memasukkan penisnya semakin dalam pada mulutku.63874Please respect copyright.PENANAuzXVfxGl2i
63874Please respect copyright.PENANAdYtX71TFYJ
"Mang, gak liat istri saya?" Tanya suamiku lagi.63874Please respect copyright.PENANAKJYBPaGY8f
63874Please respect copyright.PENANAx5ZN0qXgU1
"Tadi udah kesini Uda. Nyari terong katanya" balas Mang Dedi. Sementara di bawah sini aku tak henti-hentinya berusaha memberontak untuk melepaskan diri.63874Please respect copyright.PENANAkojUAB32O9
63874Please respect copyright.PENANAHSlL7fUKTU
"Hahaha. Iya nih Mang. Istri saya emang paling suka makan terong" balas suamiku dengan bodohnya. Tidak tau kalau di depannya saat ini aku sedang mencicipi "Terong" lelaki lain.63874Please respect copyright.PENANAKCN5oIwsza
63874Please respect copyright.PENANAH9qWTfngca
Mang Dedi lalu terkekeh menatapku ke bawah, "Iya kayaknya Mbak Liya emang paling suka sama terong" ucapnya seolah sedang meledekku.63874Please respect copyright.PENANAfpAiTuxmxg
63874Please respect copyright.PENANAlkqf3j70vk
Bukannya merasa marah dengan candaan Mang Dedi tersebut, aku justru merasakan vaginaku semakin berdenyut-denyut melakukan perbuatan yang sangat tabu dan nakal seperti ini di depan suamiku sendiri.63874Please respect copyright.PENANATc4DGBBll4
63874Please respect copyright.PENANAzidkAQHqie
Walau dia tak menyadari sama sekali, tapi itu semua sudah cukup membuat adrenalinku begitu terpacu. Wajahku semakin memanas, badanku seakan menggigil panas dingin dibuatnya. Namun kini aku malah semakin ingin pula melanjutkannya.63874Please respect copyright.PENANAHLJC4zpfQ2
63874Please respect copyright.PENANAqIpZkpfbff
"Halo om baik" ucap Tasha tiba-tiba ikut menyapa Mang Dedi.63874Please respect copyright.PENANAdyT5L1DoYD
63874Please respect copyright.PENANAEFu8mRLbMz
Mang Dedi lalu membalas melambaikan tangannya, "Halo Caca" jawabnya tersenyum.63874Please respect copyright.PENANAdcKCST1Z0m
63874Please respect copyright.PENANAKeuFaDBHil
Aku sempat lupa bahwa Mang Dedi dan Tasha sudah pernah bertemu sebelumnya. "Caca sudah kenal sama Om ini?" Tanya suamiku heran.63874Please respect copyright.PENANAzoiNeQIz0Z
63874Please respect copyright.PENANA51w1rBoysx
"Udah Abi.. Ini kan Om baik" jawab Tasha dengan gemasnya.63874Please respect copyright.PENANAtwwaoHDFBW
63874Please respect copyright.PENANA4LgIdDH2Y6
"Loh? Baik kenapa emangnya?" Tanya suamiku sekali lagi.63874Please respect copyright.PENANA8HD3rLZWj3
63874Please respect copyright.PENANA05AKcAYW3f
Sontak aku tersadar kemana arah pembicaraan ini, "Om baik mau bantuin Caca punya adek Bi.." balas Tasha dengan polosnya.63874Please respect copyright.PENANAP2vrueieyr
63874Please respect copyright.PENANAZZdfzWaIQz
Hampir saja aku tersedak oleh penis Mang Dedi mendengar Tasha anakku dengan gamblang berbicara seperti itu pada Abinya. Aku malah ikut mengutuk diriku karena belum sempat melarang Tasha berbicara kepada suamiku perihal masalah "buat membuat adik" tempo hari.63874Please respect copyright.PENANA35mJy9xXE9
63874Please respect copyright.PENANAi3tyBpohkK
"Oh ya??" Teriak suamiku penuh nada sindiran.63874Please respect copyright.PENANAaLJ9hUrAQO
63874Please respect copyright.PENANAS537i17n1l
Namun Mang Dedi dengan cekatan membela dirinya, "Haha.. Becanda itu Uda!! Saya cuma bermaksud mau ngasih boneka buat jadi Adek-adekan Caca" balas Mang Dedi berkilah.63874Please respect copyright.PENANAuJOgak0CVa
63874Please respect copyright.PENANA2qtg2HL87w
Sementara dibawah sini aku semakin gencar saja menjilat penis Mang Dedi dengan mulutku sambil sesekali mengurut batangnya yang besar. Dalam hati aku cukup girang melihat Mang Dedi seperti kewalahan di interogasi suamiku disaat bersamaan dengan serangan mulut dan lidahku pada penisnya.63874Please respect copyright.PENANAUOFhkAW4kH
63874Please respect copyright.PENANAhlbRk3Fw4P
"Emang Caca kenal sama Om ini dimana?" Tanya suamiku sekali lagi.63874Please respect copyright.PENANAWT2u19MnfE
63874Please respect copyright.PENANAVDfQSFTzmJ
Tasha terdengar berdiam sebentar lalu menjawabnya, "Kan Om nya mandi di rumah kita Bi.." balasnya yang lagi-lagi jujur.63874Please respect copyright.PENANAumqE2Dz5AP
63874Please respect copyright.PENANAqNDCE1icKN
Baik aku dan Mang Dedi sama-sama terkejut dan semakin berkelojotan salah tingkah saat mendengar jawaban dari Tasha.63874Please respect copyright.PENANAFvE3r0uimN
63874Please respect copyright.PENANAh42Ruf66Qp
Di tengah pembicaraannya dengan anakku tersebut. Mang Dedi semakin blingsatan menerima layanan mulutku pada batang penisnya. Tubuhnya semakin menegang saat bibirku menyedot kedua biji batangnya secara bergantian.63874Please respect copyright.PENANAWGG5whI9dT
63874Please respect copyright.PENANADeh27q6lnJ
Entah darimana aku mempelajari cara seperti itu, namun dengan nafsu yang begitu membara membuatku berpikir kalau hal tersebut perlu dilakukan untuk menambah kepuasan Mang Dedi.63874Please respect copyright.PENANAHZcr4ZU5Zl
63874Please respect copyright.PENANA8HZCvS1B9s
"Waduh.. kapan itu?" Selidik suamiku sekali lagi.63874Please respect copyright.PENANADxCnRuhpTt
63874Please respect copyright.PENANAI1q5eiizXV
Mang Dedi kemudian memotong, " Hehehe...Hari selasa kemarin Mas.. kebetulan saya mau pinjam jas hujan sama Mbak Liya, tapi karena gak ketemu jadi saya neduh dulu di rumah" balasnya menjelaskan seperti maling yang kedapatan.63874Please respect copyright.PENANAQvkTlSURIs
63874Please respect copyright.PENANAjSh6FAcjXg
Dibawah sini aku terus bermain-main dengan Penis Mang Dedi yang sudah sangat keras dengan aroma khasnya itu. Kemudian kujilati dari buah pelirnya terus naik kebatang dan kumainkan lidahku berputar-putar dikepala jamurnya.63874Please respect copyright.PENANAdwIJ2WpUeZ
63874Please respect copyright.PENANAOL0w4ZFDQn
"Kok istri saya ga pernah bilang ya?" Tanya suamiku belum merasa puas.63874Please respect copyright.PENANAr53qYJ5cgq
63874Please respect copyright.PENANA40ynpQNYIc
"Mungkin lupa Uda, lagian itu ga penting-penting amat. Saya kebetulan numpang mandi karena udah basah kuyup duluan" lanjut Mang Dedi membalas.63874Please respect copyright.PENANA4ccC20MdG6
63874Please respect copyright.PENANAKDKa3YSf1k
Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Mang Dedi hingga ke pangkalnya.63874Please respect copyright.PENANA0zQYYAJ8vp
63874Please respect copyright.PENANANiS1GNyHQo
Semakin lama semakin membuatku bernafsu pula akibat aroma penis Mang Dedi yang memabukkan dan adrenalinku yang terpacu saat melakukan perselingkuhan secara diam-diam ketika ada suamiku tersebut.63874Please respect copyright.PENANA6kKedD683w
63874Please respect copyright.PENANAxJyZgzc4Tu
Namun setelah tak berapa lama berbincang dengan suamiku, Mang Dedi menunduk ke arahku dan berbisik, "Aku mau keluar" ucapnya memberi aba-aba.63874Please respect copyright.PENANAFBAktc5Q80
63874Please respect copyright.PENANAbirnalE739
Seketika aku jadi gelagapan, karena sebentar lagi Mang Dedi akan memuntahkan cairan spermanya. Sedangkan aku bingung harus memuntahkan dimana, sementara penisnya saja masih tertanam di mulutku dengan begitu mantap.63874Please respect copyright.PENANAUki4Ybgdg6
63874Please respect copyright.PENANA8R6k7mLed4
"Yaudah kalau gitu saya mau pamit dulu Mang! Kalau liat istri saya, tolong bilangin saya nyari dia" Ucap suamiku terdengar tiba-tiba.63874Please respect copyright.PENANAoIjKIpVpFd
63874Please respect copyright.PENANAPWqLuPfuCI
Aku sedikit bisa bernafas lega karena setidaknya suamiku akan pergi saat Mang Dedi akan mengeluarkan cairan spermanya. Sehingga aku dapat dengan cepat mengeluarkan penis Mang Dedi dari dalam mulutku.63874Please respect copyright.PENANAtn9MHmrRlh
63874Please respect copyright.PENANAMC4UlbZpPL
"Oougghh. Mantep sekali!!! Aku mau ngecrot di mulutmu Dek Liya" racau Mang Dedi terlepas.63874Please respect copyright.PENANAmqnYBXWQLj
63874Please respect copyright.PENANAKDlvFU9BQE
Dugaanku ternyata amat sangat salah. Karena setelah suamiku pergi, Mang Dedi mengerang dan mengeram keras menahan kepalaku di penisnya hingga membuat kemaluan besarnya itu makin masuk ke dalam menyentuh tenggorokanku.63874Please respect copyright.PENANAA1Bj0Rznym
63874Please respect copyright.PENANAyj9ETtsBrm
"Mmppphh.... mmmmppphh..." protesku dengan mulut tertahan.63874Please respect copyright.PENANAOz8QUZUMfH
63874Please respect copyright.PENANAci5uU5t3Z3
Dalam usahaku yang memberontak itu pulalah, Tiba-tiba saja kerongkonganku terasa tersiram oleh cairan hangat yang langsung mengalir jatuh ke dalam perutku dengan begitu banyak.63874Please respect copyright.PENANApxZe9mJmav
63874Please respect copyright.PENANAlOVJGShNpa
CROOTTT!!! CROOTTT!!! CROOOTTT!!! CROOTTTT!!63874Please respect copyright.PENANAYt5dfwm2Hr
63874Please respect copyright.PENANAcAQ1bGuRgD
Aku tersadar kalau Mang Dedi telah mengeluarkan spermanya dalam mulutku sampai aku menelannya secara langsung. Tubuh Mang Dedi yang bergetar itupun langsung aku dorong sekuat tenaga sehingga dia jatuh tersungkur di lantai dengan penis yang masih menembakkan spermanya.63874Please respect copyright.PENANAO32WIhi1j2
63874Please respect copyright.PENANAwphlfqgZpq
"PLAAAAKKKKK!!!" lagi-lagi ku tampar wajah Mang Dedi. 63874Please respect copyright.PENANApdXgIjYycn