28079Please respect copyright.PENANA8y69bwbbxU
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.28079Please respect copyright.PENANAjHwgRsR1Co
28079Please respect copyright.PENANAH8G8IM1bjc
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.28079Please respect copyright.PENANAN1LM5xS9pD
28079Please respect copyright.PENANAc8sCbKGown
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.28079Please respect copyright.PENANA4iJtObKdFY
28079Please respect copyright.PENANAIfe7MpT1wO
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.28079Please respect copyright.PENANAMNKIqjR9By
28079Please respect copyright.PENANAjIpTPznKNB
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.28079Please respect copyright.PENANAfK1ZUOoRoD
28079Please respect copyright.PENANAqxxnomv75H
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.28079Please respect copyright.PENANASi1AyeI6cL
28079Please respect copyright.PENANASpxskP7HWd
“TING!!!”28079Please respect copyright.PENANABqrsKKzlzA
28079Please respect copyright.PENANA440kRexQKS
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.28079Please respect copyright.PENANA4jRayeKmnh
28079Please respect copyright.PENANAlliEC0KkJk
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.28079Please respect copyright.PENANALoIaTP7Q4M
28079Please respect copyright.PENANAUOSASD4MXU
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.28079Please respect copyright.PENANADrJiUO5Wov
28079Please respect copyright.PENANAcfth6gTgSg
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.28079Please respect copyright.PENANA9TyfAUHb6h
28079Please respect copyright.PENANAtWT21GjjvR
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.28079Please respect copyright.PENANAMgnhepmr0S
28079Please respect copyright.PENANAIGSF3c417q
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.28079Please respect copyright.PENANAAcjctmaqsy
28079Please respect copyright.PENANAfrbFtp5LCL
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.28079Please respect copyright.PENANAX0DDgaUudC
28079Please respect copyright.PENANAH7ltBaBZzY
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.28079Please respect copyright.PENANAI7r0T5JI0P
28079Please respect copyright.PENANA5irEBbAWZO
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.28079Please respect copyright.PENANAS9cXfkc1mS
28079Please respect copyright.PENANAXVvJYTq536
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.28079Please respect copyright.PENANAfBmficDP5J
28079Please respect copyright.PENANAF5WsZxA7xm
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.28079Please respect copyright.PENANAIlyJbB2peb
28079Please respect copyright.PENANAdwfIcQ4ezg
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.28079Please respect copyright.PENANA4t50DrhP3p
28079Please respect copyright.PENANAaz2tkcVOOY
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.28079Please respect copyright.PENANAXu8QdaO1Nz
28079Please respect copyright.PENANAJn6zwxGSCt
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.28079Please respect copyright.PENANAGMJ6APcDpv
28079Please respect copyright.PENANAxwNKtQBBgp
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.28079Please respect copyright.PENANAtw1Tm0ulfs
28079Please respect copyright.PENANAHchJLX1kj3
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.28079Please respect copyright.PENANArshm3mRt7g
28079Please respect copyright.PENANAUH4M15rgE7
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.28079Please respect copyright.PENANAttFazKPP7G
28079Please respect copyright.PENANAJA2h5sGatn
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.28079Please respect copyright.PENANAVRu38TR7qV
28079Please respect copyright.PENANABcrvwR1R8b
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.28079Please respect copyright.PENANAoJDlWn4Ryq
28079Please respect copyright.PENANASSh24cQl4B
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.28079Please respect copyright.PENANAu8ZZeoJRp8
28079Please respect copyright.PENANA7F6QSdbaAl
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.28079Please respect copyright.PENANAmGmOVvJ6HF
28079Please respect copyright.PENANAOk5cUDTsaZ
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.28079Please respect copyright.PENANAbR5nXPPalJ
28079Please respect copyright.PENANAG2Ee7xOHMD
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.28079Please respect copyright.PENANAlUDGDqk7uP
28079Please respect copyright.PENANAZpmf1Pz6ha
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.28079Please respect copyright.PENANAPARZRAe6lp
28079Please respect copyright.PENANAKmRZmq0Bca
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.28079Please respect copyright.PENANADAIVKlEHzD
28079Please respect copyright.PENANAl4cIRob0mV
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.28079Please respect copyright.PENANAbXYPhCUbE7
28079Please respect copyright.PENANAS2tZhZRZdh
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.28079Please respect copyright.PENANAZJFHpKO8aM
28079Please respect copyright.PENANAnh8wIWInaJ
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.28079Please respect copyright.PENANAk8NOnboq41
28079Please respect copyright.PENANA2i1ERggdmw
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.28079Please respect copyright.PENANAfAacxxEsap
28079Please respect copyright.PENANAGbH4inpsJ8
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.28079Please respect copyright.PENANAgcFUBdhkqp
28079Please respect copyright.PENANAffwMtDeJPA
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.28079Please respect copyright.PENANAir0Biv77q6
28079Please respect copyright.PENANAxmWh5mWwBk
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.28079Please respect copyright.PENANAbnbEXj90nh
28079Please respect copyright.PENANAGR40A3nyJv
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.28079Please respect copyright.PENANA4FHmJ1uss5
28079Please respect copyright.PENANADUmPOxknUy
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.28079Please respect copyright.PENANA2NDuO8n9y3
28079Please respect copyright.PENANAH4hWsxP1iF
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.28079Please respect copyright.PENANAkcW9NbjP6S
28079Please respect copyright.PENANARfqkIfsH03
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.28079Please respect copyright.PENANAGt2MiOq4ML
28079Please respect copyright.PENANAOJa1b55Vns
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.28079Please respect copyright.PENANA4Q5a59lXIU
28079Please respect copyright.PENANAqkbOrYVCBL
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.28079Please respect copyright.PENANAJbBEMeEJxF
28079Please respect copyright.PENANAj1w0k56Vge
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.28079Please respect copyright.PENANAgST8mhMciv
28079Please respect copyright.PENANARIjEImdOhE
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.28079Please respect copyright.PENANACReu0k7LhV
28079Please respect copyright.PENANABwA3bI9u0c
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.28079Please respect copyright.PENANAnwWvhDgPYR
28079Please respect copyright.PENANAkEGALy4Ngb
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.28079Please respect copyright.PENANAZ6m30kCNcM
28079Please respect copyright.PENANAfG6XvIJKzq
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.28079Please respect copyright.PENANAqtyELNsP5c
28079Please respect copyright.PENANAh9gnQQvC81
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.28079Please respect copyright.PENANAmGuPD4aQkd
28079Please respect copyright.PENANAtcKpOlA36T
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.28079Please respect copyright.PENANA4fp2MYsog0
28079Please respect copyright.PENANAD0NkoVTIUT
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.28079Please respect copyright.PENANAJTq0VJYbDC
28079Please respect copyright.PENANA6FkydnJfg5
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.28079Please respect copyright.PENANAKdokLqLDcb
28079Please respect copyright.PENANAy3atEVVz0k
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.28079Please respect copyright.PENANARH3N9iQ2PI
28079Please respect copyright.PENANAiyaxrhjmhA
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.28079Please respect copyright.PENANAAos5DVlAVN
28079Please respect copyright.PENANA8vPw4MTVCX
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.28079Please respect copyright.PENANAvoWB2IzFvu
28079Please respect copyright.PENANAHm700FkFX9
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.28079Please respect copyright.PENANAqcwYfCJkS8
28079Please respect copyright.PENANAkQox91WlHQ
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.28079Please respect copyright.PENANA5nMMLRsoz8
28079Please respect copyright.PENANAbx1HUzvn5W
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.28079Please respect copyright.PENANAn7uvkWbIqa
28079Please respect copyright.PENANAGmzGCMP1Kj
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.28079Please respect copyright.PENANAumTpSn7oD5
28079Please respect copyright.PENANATXH72EYgiN
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.28079Please respect copyright.PENANAzb0LokgxwS
28079Please respect copyright.PENANA6uz9BUqyit
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.28079Please respect copyright.PENANABzpyii0D2j
28079Please respect copyright.PENANA7RkgOWZ9jp
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.28079Please respect copyright.PENANAQQ63r4Z1gp
28079Please respect copyright.PENANAbuHFfSboJh
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.28079Please respect copyright.PENANAJ3CPpdXhNy
28079Please respect copyright.PENANAxYZmj68VYP
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.28079Please respect copyright.PENANAHidHeBXndi
28079Please respect copyright.PENANAKFgYYPVCmV
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.28079Please respect copyright.PENANARij5gVcl5x
28079Please respect copyright.PENANA8mFJRKnTkE
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.28079Please respect copyright.PENANA2nhXFXMVgJ
28079Please respect copyright.PENANARpYGwqQyvk
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.28079Please respect copyright.PENANAHXWr06AX9D
28079Please respect copyright.PENANASWkaTL2Bja
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.28079Please respect copyright.PENANA8KjjGqXu33
28079Please respect copyright.PENANAIynfvm0X6p
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.28079Please respect copyright.PENANAXCW1kiTiU2
28079Please respect copyright.PENANAjrMOjfuhF5
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.28079Please respect copyright.PENANAVJL2Wtb875
28079Please respect copyright.PENANAWGBAJxrgSW
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.28079Please respect copyright.PENANA0QoNS6HB9H
28079Please respect copyright.PENANAe3uH50vQvh
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.28079Please respect copyright.PENANA7t9RudjKDc
28079Please respect copyright.PENANAJfZmJIyrcg
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.28079Please respect copyright.PENANAy7HrgM2KH7
28079Please respect copyright.PENANA17BDdtBzaz
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.28079Please respect copyright.PENANAPvWHCd7h2E
28079Please respect copyright.PENANAD5Sn5ISp5R
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.28079Please respect copyright.PENANAghg9dvXT12
28079Please respect copyright.PENANAPcWKbSlNxs
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.28079Please respect copyright.PENANAeVvhfHpCWT
28079Please respect copyright.PENANA58GwIYJRQZ
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.28079Please respect copyright.PENANAtO7dTLfBaJ
28079Please respect copyright.PENANAUpHdRzHTjB
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.28079Please respect copyright.PENANAzS5nVa0EZv
28079Please respect copyright.PENANABE3wqvFnTq
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.28079Please respect copyright.PENANAc8g3eDICqF
28079Please respect copyright.PENANA1vC9oG9e19
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.28079Please respect copyright.PENANAlT1wa0YM8O
28079Please respect copyright.PENANA0VQOJ2zspM
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.28079Please respect copyright.PENANAyannLmDgdm
28079Please respect copyright.PENANA87cc7dDRoW
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.28079Please respect copyright.PENANA6xOnMQVIpr
28079Please respect copyright.PENANAAhhs5rMlW4
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.28079Please respect copyright.PENANADnT4YhOXMJ
28079Please respect copyright.PENANA9RJ1uPMSG1
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.28079Please respect copyright.PENANAryqfxXjGQT
28079Please respect copyright.PENANAmyPgWUWMjP
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.28079Please respect copyright.PENANAv0Oo7Kh09c
28079Please respect copyright.PENANAr1lj1WyhSk
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.28079Please respect copyright.PENANAmhzeXwCmf0
28079Please respect copyright.PENANAhH77vcHZ9X
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.28079Please respect copyright.PENANAWU8WnWqCqj
28079Please respect copyright.PENANAuqF0dPPYOv
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.28079Please respect copyright.PENANAbWKGc7YfPa
28079Please respect copyright.PENANAfgZlBrdS7f
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.28079Please respect copyright.PENANArcNk4QLy1t
28079Please respect copyright.PENANAwywH6VKsGt
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.28079Please respect copyright.PENANA3CbW5f3nPL
28079Please respect copyright.PENANADaW0hgNgjk
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.28079Please respect copyright.PENANAohpO0suN4f
28079Please respect copyright.PENANAGdyzUkGtMu
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.28079Please respect copyright.PENANAS29kulUdUM
28079Please respect copyright.PENANA9nTgnEtKIw
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.28079Please respect copyright.PENANALSD5RQNCOk
28079Please respect copyright.PENANArri50ofoeC
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.28079Please respect copyright.PENANAFBNPfiqXzB
28079Please respect copyright.PENANAhASWVzUHzx
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.28079Please respect copyright.PENANAhbY1Zy1bN3
28079Please respect copyright.PENANAt9hiEalNU0
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.28079Please respect copyright.PENANASGAOA5GmZe
28079Please respect copyright.PENANAXOPs23wrJG
“Ogah!!” teriakku meledeknya.28079Please respect copyright.PENANAuJHiW1SHdQ
28079Please respect copyright.PENANAsT0oxDQ2FM
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.28079Please respect copyright.PENANAOk9ZfWgHKn
28079Please respect copyright.PENANARO4uRjfnkJ
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.28079Please respect copyright.PENANAomQvrLrIOK
28079Please respect copyright.PENANAcFjQUCAnpE
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.28079Please respect copyright.PENANADFg6LhFjx3
28079Please respect copyright.PENANAx9en15LoIW
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.28079Please respect copyright.PENANAPud9ihl7zy
28079Please respect copyright.PENANAwPUbOX44ng
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.28079Please respect copyright.PENANA6UlEM6D11S
28079Please respect copyright.PENANAnIhiJhGj2c
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.28079Please respect copyright.PENANAhDUNqbqU5D
28079Please respect copyright.PENANA8RK550UksQ
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.28079Please respect copyright.PENANAGCU5IlQZSd
28079Please respect copyright.PENANALcO0VA8zWA
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.28079Please respect copyright.PENANAPBJuj6zuF0
28079Please respect copyright.PENANA2I4mP10D25
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.28079Please respect copyright.PENANAE2pTRfOncr
28079Please respect copyright.PENANAOqKbgfNhKE
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.28079Please respect copyright.PENANApqPG334fKP
28079Please respect copyright.PENANAP27Dpzr6zC
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.28079Please respect copyright.PENANAzhTmMfcroS
28079Please respect copyright.PENANA6PYJXSrgFo
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.28079Please respect copyright.PENANADBF5dbCJvT
28079Please respect copyright.PENANA5aZ2m4w2ka
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.28079Please respect copyright.PENANA3UJlZjN7yk
28079Please respect copyright.PENANA7DF5ri89dt
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.28079Please respect copyright.PENANAV8jFvlLvOY
28079Please respect copyright.PENANAfMpjJFAQsW
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.28079Please respect copyright.PENANAfKtb2dBXI4
28079Please respect copyright.PENANA3E5BJLCt7H
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.28079Please respect copyright.PENANAQFsgXkgjiH
28079Please respect copyright.PENANA2cGFPFAtma
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.28079Please respect copyright.PENANAsyHKLsSuEa
28079Please respect copyright.PENANACI7FFvX3f4
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.28079Please respect copyright.PENANAxXDbC1Z4I1
28079Please respect copyright.PENANAoUXGACNZ3v
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.28079Please respect copyright.PENANANDk7B1uE4t
28079Please respect copyright.PENANAz6jI6hIJvw
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.28079Please respect copyright.PENANAYgn8S41YE2
28079Please respect copyright.PENANAFThrOMorw0
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.28079Please respect copyright.PENANAfdzZe2oEKb
28079Please respect copyright.PENANA0ZSM2BGHPl
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.28079Please respect copyright.PENANAopMcRf75d9
28079Please respect copyright.PENANAtKbsWRSKIj
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.28079Please respect copyright.PENANAIQ2gRCVLuX
28079Please respect copyright.PENANA8OTq0JPeiL
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.28079Please respect copyright.PENANALkkAlZiiN5
28079Please respect copyright.PENANAWjjv1rlyua
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.28079Please respect copyright.PENANAD8Ioo3RoZA
28079Please respect copyright.PENANAMnCUf24pzS
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.28079Please respect copyright.PENANAGtG6OGdMJ4
28079Please respect copyright.PENANATOXH5wHMZx
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.28079Please respect copyright.PENANAadm0Hgj5W4
28079Please respect copyright.PENANAgKjt80GqdT
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.28079Please respect copyright.PENANA1jtrUPIG6N
28079Please respect copyright.PENANAMc2LTLvHIL
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.28079Please respect copyright.PENANAkLKbo2JWdM
28079Please respect copyright.PENANAbHw5L9gE9L
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.28079Please respect copyright.PENANAWVV0OTXacI
28079Please respect copyright.PENANAKDp1ZovZwb
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.28079Please respect copyright.PENANAIB5OUGAYjI
28079Please respect copyright.PENANATcaebNzu5C
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.28079Please respect copyright.PENANAHoFTdOSXad
28079Please respect copyright.PENANAIqg64vkCkz
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.28079Please respect copyright.PENANANmNtmP05ps
28079Please respect copyright.PENANAWq33Rwa6Ht
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.28079Please respect copyright.PENANA0SSN4BXj5x
28079Please respect copyright.PENANADhM4FnB1xg
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.28079Please respect copyright.PENANAXWHFnfAE2R
28079Please respect copyright.PENANAtkSgXOPAHL
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.28079Please respect copyright.PENANASUMiIFpZ6F
28079Please respect copyright.PENANA5NoseMIIWC
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.28079Please respect copyright.PENANAWdMAHE2P4l
28079Please respect copyright.PENANA89rK0FPx7M
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.28079Please respect copyright.PENANAyt0IYZCmBe
28079Please respect copyright.PENANA1GmPIMDirH
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.28079Please respect copyright.PENANAwJ9CGJaD01
28079Please respect copyright.PENANAplTSxOlz3q
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.28079Please respect copyright.PENANAVBqDpoGVND
28079Please respect copyright.PENANAtB40UzEiIB
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.28079Please respect copyright.PENANAY4cZ79ik33
28079Please respect copyright.PENANAHhM52YB488
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.28079Please respect copyright.PENANAGBYGnMFdQR
28079Please respect copyright.PENANAXohPEfINk7
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.28079Please respect copyright.PENANAvRKWZ5C3ZW
28079Please respect copyright.PENANAuSbPsRjIXB
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.28079Please respect copyright.PENANAdm7mPwAJmZ
28079Please respect copyright.PENANASGs8mSmNzO
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.28079Please respect copyright.PENANAX6LKIa8bmz
28079Please respect copyright.PENANA3rqGyYk143
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.28079Please respect copyright.PENANA8LFWBt9xI5
28079Please respect copyright.PENANA1FOembeWpV
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.28079Please respect copyright.PENANAgK4uSofntQ
28079Please respect copyright.PENANAJ23l4dcvAK
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.28079Please respect copyright.PENANAxijbc1I0ht
28079Please respect copyright.PENANAJB89KgHy1m
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.28079Please respect copyright.PENANA58IvDjJhPB
28079Please respect copyright.PENANAq4FcHzS0xf
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.28079Please respect copyright.PENANA2ymU3fe9Sv
28079Please respect copyright.PENANAxCvgDhSaLT
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.28079Please respect copyright.PENANAZ5a929IykS
28079Please respect copyright.PENANApCTqGa7NgV
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.28079Please respect copyright.PENANAag3txEUAa6
28079Please respect copyright.PENANADyTjT7YFGx
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.28079Please respect copyright.PENANAFnHJx8xNya
28079Please respect copyright.PENANA23y2D6pREz
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.28079Please respect copyright.PENANAyZkVsvmpbQ
28079Please respect copyright.PENANAZ6eyIXW4yf
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.28079Please respect copyright.PENANAq4F7TEPtq8
28079Please respect copyright.PENANAwCXW146vEI
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.28079Please respect copyright.PENANA8Z8ZhSLmsT
28079Please respect copyright.PENANAp9s6Qjo62h
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.28079Please respect copyright.PENANAKyxPD4MM9X
28079Please respect copyright.PENANAgkVTJNtZL0
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.28079Please respect copyright.PENANAI7deQjumKK
28079Please respect copyright.PENANAIvehFzZHus
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.28079Please respect copyright.PENANA0SIhz8mNBc
28079Please respect copyright.PENANA4qyNDD4x5N
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.28079Please respect copyright.PENANAURhKGDDS1S
28079Please respect copyright.PENANAZXZYM32G5z
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.28079Please respect copyright.PENANAjexISQ2p45
28079Please respect copyright.PENANABBmrdy5ove
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.28079Please respect copyright.PENANASDHK8oI5N3
28079Please respect copyright.PENANArX133pX8gg
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.28079Please respect copyright.PENANAIDTvBSiYLA
28079Please respect copyright.PENANAwu7ymxpHzw
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.28079Please respect copyright.PENANAIpvDyICCsP
28079Please respect copyright.PENANAvWSYLN3Ji3
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.28079Please respect copyright.PENANATVfx1ywS1R
28079Please respect copyright.PENANAlwMH995st3
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.28079Please respect copyright.PENANA6qTm1stvVv
28079Please respect copyright.PENANAnic1giKHCB
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.28079Please respect copyright.PENANAKtu4l0eifr
28079Please respect copyright.PENANAEYQGfjtyEo
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.28079Please respect copyright.PENANALIylHUFJoF
28079Please respect copyright.PENANABu0TqL4ycx
"ASTAGA..." batinku berteriak.28079Please respect copyright.PENANAmeuTsWcxfb
28079Please respect copyright.PENANA1eXqNovwbw
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.28079Please respect copyright.PENANAtJAA0sEedO
28079Please respect copyright.PENANAcd4ZUWiqpo
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.28079Please respect copyright.PENANAtlGS9v42Hp
28079Please respect copyright.PENANAduJehtJjVh
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.28079Please respect copyright.PENANASSNFT5nhBq
28079Please respect copyright.PENANADSkCt6QFMk
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.28079Please respect copyright.PENANAP0MwmCqWsE
28079Please respect copyright.PENANAJPhcZRIIBv
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?28079Please respect copyright.PENANAFBRos6YovW
28079Please respect copyright.PENANABQhXG3sy3P
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.28079Please respect copyright.PENANAQ1WWpExyJV
28079Please respect copyright.PENANA46WOgX6bHM
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.28079Please respect copyright.PENANA2uKOOVxzJm
28079Please respect copyright.PENANAVBpdArmfsd
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.28079Please respect copyright.PENANAtRWTTu8P8d
28079Please respect copyright.PENANAxFEmChdOPj
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.28079Please respect copyright.PENANAl1w7pSitId
28079Please respect copyright.PENANAHbbghT9bap
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.28079Please respect copyright.PENANAV2o1aLugCJ
28079Please respect copyright.PENANAemI8kPBH11
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.28079Please respect copyright.PENANA6yNpypelgI
28079Please respect copyright.PENANAeb8thxxnHl
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.28079Please respect copyright.PENANAUacYiwumzh
28079Please respect copyright.PENANA3cs2Iz2RBM
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.28079Please respect copyright.PENANAY3eC1HbqQG
28079Please respect copyright.PENANACA9X5xROVv
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.28079Please respect copyright.PENANAdgOuo9A9KY
28079Please respect copyright.PENANAMEUM9eb3UQ
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.28079Please respect copyright.PENANAWONlWWHqN0
28079Please respect copyright.PENANAkt5RocaIVr
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.28079Please respect copyright.PENANARcEVUcjHEV
28079Please respect copyright.PENANA6g3mXHbHJY
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.28079Please respect copyright.PENANAzl51OKcluV
28079Please respect copyright.PENANAXPkgUf6oCf
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.28079Please respect copyright.PENANAysdhMRthXQ
28079Please respect copyright.PENANA2WyXqAKQsm
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.28079Please respect copyright.PENANAFa14s9IiJR
28079Please respect copyright.PENANApueteoAH8r
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.28079Please respect copyright.PENANAgZx1oByvZO
28079Please respect copyright.PENANApYVHbItsSL
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.28079Please respect copyright.PENANAv2hfYjJZnu
28079Please respect copyright.PENANAD0aN7Cep4G
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.28079Please respect copyright.PENANAqTbQ28uwh1
28079Please respect copyright.PENANASuGyiSvzUr
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.28079Please respect copyright.PENANAiwcGGTcuXd
28079Please respect copyright.PENANAXNDlbXwb72
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.28079Please respect copyright.PENANA9Sb01RYwum
28079Please respect copyright.PENANATsF6Dslpmq
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.28079Please respect copyright.PENANAqqRoCx3YM4
28079Please respect copyright.PENANAngNxqIbv5M
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.28079Please respect copyright.PENANApGIjpvpHdi
28079Please respect copyright.PENANA9vr6mxrlYl
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.28079Please respect copyright.PENANAt4qWpF1IGH
28079Please respect copyright.PENANA6tNgTPMHQE
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.28079Please respect copyright.PENANATh3upFTDW4
28079Please respect copyright.PENANARqxnEkQz8P
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.28079Please respect copyright.PENANAqf6RHC2WgB
28079Please respect copyright.PENANAeyqQaEtLeY
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.28079Please respect copyright.PENANAKFzxHww1VF