5144Please respect copyright.PENANATz4o3HP3sZ
5144Please respect copyright.PENANA01bnUD4iKu
Pada akhirnya, Isna benar-benar melakukan hal lain yang sebelumnya tidak pernah dia rencanakan. Tadinya dia cuek, tidak peduli dengan keadaan Andi. Tapi karena saat ini melihat bahwa Andi adalah satu-satunya yang bisa dia andalkan sebagai tempatnya curhat dan mencari pelarian, diapun memutuskan untuk membantu Andi.5144Please respect copyright.PENANAltM7uCtaA7
5144Please respect copyright.PENANARYz0sSkz7y
Dia mulai sering browsing di internet, mencari cara agar bisa membantu Andi dalam waktu yang relatif cepat. Dia menemukan beberapa referensi, yang diantaranya adalah bagaimana agar bisa membuat Andi lebih bisa bertahan lama saat berhubungan badan. Tapi Isna tidak ingin hanya seperti itu saja, dia ingin lebih. Dalam artian, dia ingin agar penis Andi juga lebih besar dan panjang, selain hanya sekedar jadi lebih tahan lama.5144Please respect copyright.PENANAz8ZAj7sEY4
5144Please respect copyright.PENANA6yo5bIL7W6
Akhirnya setelah memilah-milah, dia menemukan beberapa sumber referensi yang menyediakan obat kuat sekaligus penambah ukuran mr P. Setelah mempertimbahkan matang-matang, diapun menghubungi salah satu penjual produk itu untuk membelinya. Tentu saja dia terpaksa menyamar menjadi lelaki untuk bisa membelinya.5144Please respect copyright.PENANAeuez7nT9z7
5144Please respect copyright.PENANADoeKEISWEN
Isna harus menunggu lebih dari seminggu untuk menunggu barang itu sampai. Dan menurut perkiraannya, sekitar hari kamis atau jumat barang itu akan datang. Karena ingin segera mencobanya pada Andi, diapun menemui Andi untuk membuat janji ketemuan.5144Please respect copyright.PENANAM4EVsXIxt1
5144Please respect copyright.PENANAX1F3YO240Q
5144Please respect copyright.PENANAZYzpNPed5e
“Mas Andi, sibuk?” tanya Isna saat sudah berada dimeja Andi.5144Please respect copyright.PENANAQ5oeU79xt3
5144Please respect copyright.PENANAkH3ZasBOtu
“Eh nggak sih Is, ada apa?”5144Please respect copyright.PENANA6tUI6hu6Vo
5144Please respect copyright.PENANAsEreEeJAbs
“Besok sabtu ada acara nggak?”5144Please respect copyright.PENANA0rAHH7mkbY
5144Please respect copyright.PENANAeARDAICzbQ
“Nggak ada sih, kenapa emang?”5144Please respect copyright.PENANATGiJKEbJxa
5144Please respect copyright.PENANAItvOTtxvBH
“Mau nemenin Isna belanja lagi nggak, kayak waktu itu?” tanya Isna sambil senyum-senyum nakal memberi kode pada Andi. Untuk saat ini, Andi tiba-tiba jadi pintar dan dia bisa menangkap kode yang diberikan oleh Isna itu.5144Please respect copyright.PENANA1lDPtYiFSY
5144Please respect copyright.PENANA5jzlxi6OFO
“Oke, waktunya kayak kemarin?” tanya Andi dengan sumringah.5144Please respect copyright.PENANAzWTSkUCOwF
5144Please respect copyright.PENANALeZnJJ9awb
“Iya mas, Isna tunggu ya”5144Please respect copyright.PENANARDC7rKPwdA
5144Please respect copyright.PENANA7QkGOIY7jb
“Iya. Eh tapi Is”5144Please respect copyright.PENANARVPIptE1pt
5144Please respect copyright.PENANAz3reQYGAvN
“Kenapa mas?”5144Please respect copyright.PENANAsirdrxJycA
5144Please respect copyright.PENANA0NCv2GR32Z
“Hmm, berarti masalah kamu udah kelar kan? Udah bisa ngasih saran buat aku lagi?”5144Please respect copyright.PENANAo3i9qYXR0A
5144Please respect copyright.PENANAiOGibVKc34
“Iya, tapi nanti, besok sabtu sekalian, nggak hari ini” jawab Isna.5144Please respect copyright.PENANAykcOkduJPp
5144Please respect copyright.PENANAz8fv8trADA
“Ooh, yaudah deh nggak papa, aku tunggu sabtu aja” jawab Andi.5144Please respect copyright.PENANAJttKAP9XdS
5144Please respect copyright.PENANAolrVqJu2M2
5144Please respect copyright.PENANAPeHhhuh88q
Sebenarnya dia agak kecewa karena saat ini sudah benar-benar capek mengikuti Cita, dan ingin mendapat saran secepatnya. Tapi dia juga senang karena paling tidak masalah yang dihadapi Isna sudah selesai dan dia bisa mengajak Isna ngobrol lagi. Lebih daripada itu, dia juga terbayang akan segera mendapatkan jatah dari Isna.5144Please respect copyright.PENANAxW02dKr4jQ
5144Please respect copyright.PENANAjQsnsL225z
Hehe, akhirnya bisa ngentot lagi sama Isna. Udah 2 minggu nggak dapat jatah dari dia, kayaknya kantong spermaku udah penuh nih, hehe. Batin Andi.5144Please respect copyright.PENANAS1hRW0mFRD
5144Please respect copyright.PENANAcGbZD9987A
Aneh memang, dia punya istri yang siap kapan saja dinikmati, tapi sejak pertengkaran hebatnya dengan Cita itu, dia tak pernah lagi menyentuh istrinya. Andi seolah lupa memiliki istri yang begitu cantik dan lebih memilih Isna sebagai tempat pelampiasan nafsunya. Dia lupa, bahwa kecantikan Cita yang dia sia-siakan itu, menjadi incaran lelaki lain diluar sana. Mungkin tidak ada yang seterbuka pak Bowo dalam menginginkan Cita, tapi bagaimanapun banyak lelaki yang mengenal Cita menaruh rasa kagum padanya, dan pastinya tidak akan menolak jika ditawari untuk menikmati tubuh wanita secantik Cita.5144Please respect copyright.PENANAmxTibmYK3w
5144Please respect copyright.PENANAaq1UhjYgXL
Andi yang tadinya agak lesu kini jadi bersemangat bekerja. Dia tak sabar menanti tibanya hari sabtu. Tapi dirumah, Andi masih orang yang sama, yang bersikap dingin kepada Cita. Jika dulu dia pulang sedikit lebih molor daripada yang seharusnya dia pasti langsung menghubungi dan memberitahu Cita. Tapi sekarang, pulang malampun dia tak pernah mengabari. Dia tak peduli lagi pada Cita. Bahkan ketika Cita bertanya, hanya dia jawab sekenanya saja dan terkesan marah.5144Please respect copyright.PENANA4lGRRVAljA
5144Please respect copyright.PENANAJetjE7pc5Z
Hingga akhirnya hari sabtu datang. Andi yang biasa bangun siang dihari sabtu, hari ini dia sudah bangun pagi hari. Dia sangat bersemangat, karena hari ini akan mendapat jatah dari Isna, meskipun sebelumnya harus menemani Isna belanja terlebih dahulu. Tapi Andi tak terlalu memikirkan itu, karena dia tahu ada bayaran kenikmatan yang menantinya setelah mengantar Isna berbelanja.5144Please respect copyright.PENANATzI8Ad3oeb
5144Please respect copyright.PENANAvqInudtQZI
Pagi ini, seperti biasa Cita menyiapkan sarapan untuk mereka semua. Dia agak heran karena hari ini Andi bangun lebih awal dari biasanya. Tapi dia tak ingin membahasnya, karena dia mengira nanti Andi akan menjawabnya dengan dingin. Daripada menambah kekesalan dalam hatinya, Cita lebih memilih untuk diam.5144Please respect copyright.PENANAl3JfgSkR8G
5144Please respect copyright.PENANADkeh5zETUP
Setelah selesai makan dan mandi, Cita memilih untuk bermain dengan anaknya karena ibu mertuanya pergi ke pasar untuk berbelanja. Tadinya Cita sudah mau ikut, tapi anaknya sedang agak demam sehingga memutuskan untuk tetap dirumah. Sedangkan Andi, sejak setelah makan dan mandi tadi hanya berada didalam kamar saja. Selain sikap dinginnya kepada Cita, Andi juga mulai tidak mengurusi anaknya. Dia berpikir kalau sudah ada ibunya dan juga Cita yang mengurusi anaknya. Sikap ini juga yang membuat Cita makin jengkel pada Andi. Bukan hanya Cita sebenarnya, tapi ibunya sendiri juga mulai jengkel pada Andi, juga kasihan kepada anak yang sedang lucu-lucunya itu. Tapi ibu Andi memilih untuk diam dulu, menunggu agar anak dan menantunya itu bisa segera menyelesaikan masalah mereka sendiri.5144Please respect copyright.PENANAzSd3PwRmZU
5144Please respect copyright.PENANAWULK0KtQr9
Siang hari, saat ibu mertuanya sudah pulang, dan Cita juga sudah menidurkan anaknya yang sudah dikasih obat, Cita kembali masuk kamar, untuk mengajak Andi makan siang. Tapi begitu dia didalam kamar ternyata Andi sudah terlihat rapi.5144Please respect copyright.PENANAHqNVPqoDKL
5144Please respect copyright.PENANAzv8A05sWlv
5144Please respect copyright.PENANAJVC1VBItau
“Mau kemana pa?” tanya Cita.5144Please respect copyright.PENANAnPHxkHHT48
5144Please respect copyright.PENANAgN5p2lGfwL
“Aku mau pergi, ada janji sama temen kantor” jawab Andi.5144Please respect copyright.PENANA842hxkePOy
5144Please respect copyright.PENANAXFwZkZNLKs
“Nggak makan dulu? Udah aku siapin lho”5144Please respect copyright.PENANAIBcL57zG2p
5144Please respect copyright.PENANAfY5KPDoNGC
“Nggak usah, aku nanti makan sama temenku”5144Please respect copyright.PENANAe003sawkpP
5144Please respect copyright.PENANAYu0aUOrAXj
“Ooh gitu”5144Please respect copyright.PENANAimJdmzcaeE
5144Please respect copyright.PENANAONNluz70u8
“Kamu nanti kalau mau keluar-keluar pergi aja sendiri ya, aku nggak bisa nganter. Mungkin aku nanti sampai malem”5144Please respect copyright.PENANAHbzFxhuRab
5144Please respect copyright.PENANA53Xyw6Vtkd
“Iya. Emang mau kemana sih? Ada acara apa?”5144Please respect copyright.PENANA4cgDn0jjGh
5144Please respect copyright.PENANA768gPQHLip
“Urusan sama temenku, ada hubungannya sama kerjaan juga. Udah nggak usah banyak tanya, aku pergi dulu” ucap Andi.5144Please respect copyright.PENANAJYMDT3wnLb
5144Please respect copyright.PENANA5WRscii4zf
5144Please respect copyright.PENANAE0QAycuXeC
Cita merasa tersinggung dengan ucapan Andi itu, tapi hanya bisa diam tanpa bisa protes karena Andi sudah buru-buru pergi meninggalkannya. Tak lama kemudian terdengar suara mobil Andi meninggalkan rumah. Ibu Andi menghampiri Cita untuk menanyakan hal itu.5144Please respect copyright.PENANAhfB1Rd600Y
5144Please respect copyright.PENANAZj2tOiGclp
5144Please respect copyright.PENANAahuMD6wIs8
“Itu Andi mau kemana nak? Kok nggak makan dulu?” tanya ibu mertuanya.5144Please respect copyright.PENANAQdnYkoL9xx
5144Please respect copyright.PENANAbstSPKe8Ok
“Nggak tahu lah bu” jawab Cita yang wajahnya sudah cemberut, nampak sekali kekesalan dimatanya.5144Please respect copyright.PENANAwTgQbcpxYT
5144Please respect copyright.PENANAZxJ6e3bWW0
5144Please respect copyright.PENANAWIuUqouR02
Ibu mertuanya tak langsung menjawab, mendekati Cita yang duduk diranjang. Dia memegang tangan Cita. Cita sesaat menatap mertuanya, lalu menangis.5144Please respect copyright.PENANAwfi2G337CM
5144Please respect copyright.PENANAtCWzePTbFF
5144Please respect copyright.PENANASHHq7l5HfJ
“Kalian kenapa lagi nak? Sini cerita sama ibu” ucap ibu mertuanya sambil mengusap rambut Cita.5144Please respect copyright.PENANA2SyGpUhGew
5144Please respect copyright.PENANAD4Qw38P3y1
“Cita nggak tahu bu, sebenarnya mas Andi itu kenapa. Tadi Cita nanya baik-baik, malah Cita dimarahin” jawab Cita sambil sesenggukan.5144Please respect copyright.PENANATvNn7LmN8V
5144Please respect copyright.PENANAkGquKWfhBM
“Emang dimarahin kenapa?”5144Please respect copyright.PENANApVt9OSMtTH
5144Please respect copyright.PENANAsIkuT53fJH
“Tadi Cita nanya, mas Andi mau kemana. Dia bilang mau pergi sama temen kantornya. Waktu Cita tanya apa nggak mau makan siang dulu, dia bilangnya mau makan sama teman kantornya. Terus dia juga bilang, mungkin baru pulang nanti malam. Kan jadinya Cita tanya emang dia ada acara apa. Dia bilang supaya Cita nggak usah banyak nanya. Cita sedih bu” jawab Cita masih sambil menangis.5144Please respect copyright.PENANAe9ifdlFJ2k
5144Please respect copyright.PENANASNXVLBl9bC
“Kamu yang sabar ya nak” ucap ibu mertuanya. Dia sendiri tak habis pikir dengan sikap Andi itu. Sebenarnya dia mendengar obrolan Andi dengan Cita tadi karena kebetulan dia sedang lewat didepan kamar mereka. Ingin dia menegur dan memarahi Andi tapi Andi sudah buru-buru pergi.5144Please respect copyright.PENANA9Gk68kEXsY
5144Please respect copyright.PENANAHLLiQXYvAr
5144Please respect copyright.PENANAF72RoAtsQH
Tak berapa lama kemudian tangisan Cita sudah berhenti. Ibu mertuanya masih berusaha menenangkannya dengan mengelus kepala dan punggungnya. Cita masih merasa bersyukur karena merasa ibu mertuanya sangat baik kepadanya. Meskipun Andi adalah anak kandungnya, tapi terlihat dia lebih membela Cita dalam masalah ini, meskipun itu tidak pernah ditunjukan secara langsung didepan Andi. Cita jadi merasa mendapat dukungan, tapi tentu saja itu saja belum cukup, karena sampai sekarang sikap Andi belum berubah, masih terus aneh terhadapnya.5144Please respect copyright.PENANAusjtZqTksH
5144Please respect copyright.PENANAe1aEPxToz1
5144Please respect copyright.PENANAojHjWX2pe0
“Udah nak, intinya kamu yang sabar aja”5144Please respect copyright.PENANA0iAgOITeYQ
5144Please respect copyright.PENANAH7MgNFKIaH
“Iya bu, makasih ibu udah pengertian banget sama Cita”5144Please respect copyright.PENANAHxLLnaGbKs
5144Please respect copyright.PENANAay5X3TD7TM
“Iya sama-sama. Semoga masalah kalian bisa cepat selesai ya”5144Please respect copyright.PENANAvOPBp5BtWL
5144Please respect copyright.PENANAWKoWaemc92
“Iya bu”5144Please respect copyright.PENANAOU50zWVIop
5144Please respect copyright.PENANA1HZ76GnfA2
“Ya udah kalau gitu, kita makan dulu yuk”5144Please respect copyright.PENANAy8L3aSv92m
5144Please respect copyright.PENANAngd9bbsKLO
“Iya bu”5144Please respect copyright.PENANAxmo3IkmWp3
5144Please respect copyright.PENANAa8hrodLkyt
5144Please respect copyright.PENANAcj3UGgIFST
Belum sempat Cita beranjak terdengar hpnya berdering. Ada sebuah telpon masuk dari nomer yang tidak dikenal. Diapun menyuruh ibu mertuanya untuk makan duluan dan dia nanti akan menyusul, dia bilang ingin mengangkat telpon dulu.5144Please respect copyright.PENANANdiMZDfFDp
5144Please respect copyright.PENANA2E5cUERGDE
Cita bertanya-tanya, siapa yang kira-kira menghubunginya. Apakah Nada, Robi atau Salim yang menggunakan nomer lain? Karena sebelumnya memang pernah ketiga orang itu mencoba menghubunginya dengan nomer lain. Nada yang tidak tahu sempat mengangkatnya, tapi begitu tahu itu dari mereka bertiga, dia langsung menutupnya. Dia sebenarnya juga agak ragu untuk mengangkat telpon ini karena menduga bisa saja ini adalah salah satu dari mereka bertiga. Tapi perasaannya mengatakan dia harus mengangkat telpon itu, dan Citapun akhirnya menuruti kata hatinya.5144Please respect copyright.PENANADJyGbbwSFu
5144Please respect copyright.PENANA7KxV0qLUhY
5144Please respect copyright.PENANASJL7pZxKP7
“Halo assalamualaikum”5144Please respect copyright.PENANAQ4nR1H9V5B
5144Please respect copyright.PENANAXo9loVEo3E
“Waalaikumsalam. Benar ini nomernya mbak Cita?” balas suara dari seberang telpon. Ini suara seorang pria, bukan Robi ataupun Salim. Bukan juga orang yang saat ini dikenal baik oleh Cita.5144Please respect copyright.PENANAvfmptVtu40
5144Please respect copyright.PENANAfSstZwbH8c
“Iya benar, maaf ini dengan siapa”5144Please respect copyright.PENANAXqojoN2l6z
5144Please respect copyright.PENANA3YtTn8sN1K
“Saya Bowo mbak”5144Please respect copyright.PENANAPZQg1CyP6Y
5144Please respect copyright.PENANA9V3MyLogi2
“Hmm Bowo?”5144Please respect copyright.PENANACdwGW4zZDd
5144Please respect copyright.PENANA8CRLU1xdRH
“Iya betul, Bowo, atasan Andi dikantor”5144Please respect copyright.PENANAmGSBj5Hq3i
5144Please respect copyright.PENANAARwAL65zyN
“Ooh pak Bowo. Iya pak saya Cita, ada apa ya pak?”5144Please respect copyright.PENANAc8eVtx4G6u
5144Please respect copyright.PENANAGfUTLOFdf3
“Begini mbak Cita, mohon maaf sebelumnya, tapi kalau bisa, saya ingin ketemu sama mbak Cita”5144Please respect copyright.PENANAVSc7yIYyPZ
5144Please respect copyright.PENANAKbqnnXJvlk
“Ketemu sama saya? Ada apa ya pak?”5144Please respect copyright.PENANAjuRNOAXgFg
5144Please respect copyright.PENANAf2ac9dYZ1c
“Iya. Ini tentang Andi, suami mbak Cita”5144Please respect copyright.PENANAznMvy67eLb
5144Please respect copyright.PENANADWIHr4NGMy
“Tentang suami saya?”5144Please respect copyright.PENANA5klT5L4Uud
5144Please respect copyright.PENANAjwBrNP36PJ
“Benar mbak”5144Please respect copyright.PENANAknC7Ww5iZE
5144Please respect copyright.PENANAukIPktjWwA
“Hmm, ada apa sama suami saya pak?”5144Please respect copyright.PENANAbLlwDFPpBr
5144Please respect copyright.PENANAhjeJHrBFnL
“Maaf mbak Cita, tapi saya nggak bisa membicarakan hal seperti ini lewat telpon. Sebaiknya kita ketemu, kalau bisa. Dan kalau bisa lagi, jangan sampai Andi tahu”5144Please respect copyright.PENANA80IIfRpKUF
5144Please respect copyright.PENANAYPRoo5Z90Q
“Loh, emang kenapa mas Andi nggak boleh tahu pak? Dia kan suami saya, kalau saya keluar atau bertemu dengan orang, apalagi lelaki yang bukan muhrim saya, kan harus seijin suami saya”5144Please respect copyright.PENANAJB9FIH2XMU
5144Please respect copyright.PENANAVhZVON6azi
“Iya betul mbak, saya sangat mengerti hal itu. Tapi, yang mau saya bahas ini adalah soal Andi”5144Please respect copyright.PENANAoyTOYxxGE8
5144Please respect copyright.PENANA8Mz3NRbSaG
“Maaf pak sebelumnya, bukan saya mau menolak. Tapi sebenarnya ada apa? Saya nggak bisa ketemu bapak tanpa ijin mas Andi kalau tidak jelas seperti ini pak”5144Please respect copyright.PENANABY4Sv2SOru
5144Please respect copyright.PENANAm1fmAZzEpK
“Hmm baiklah, saya kasih tahu sekilas saja. Beberapa minggu ini Andi bermasalah dengan pekerjaannya. Ada sesuatu yang mungkin jadi penyebabnya. Tapi saya nggak mau langsung ambil kesimpulan. Makanya saya mau ketemu mbak Cita dulu, ada beberapa pertanyaan untuk mbak Cita”5144Please respect copyright.PENANAmYu1lm6NC5
5144Please respect copyright.PENANAUO7eP1ylav
5144Please respect copyright.PENANAtaauWCNRJD
Sesaat Cita terdiam. Ucapan dari pak Bowo kemudian dia kaitkan dengan tingkah aneh Andi belakangan ini kepadanya. Dirumah Andi memang begitu dingin kepadanya, dan sikapnya yang mendadak berubah dari yang begitu memprotect dia lalu tiba-tiba membebaskannya begitu saja makin membuat aneh. Ditambah lagi pemberitahuan dari pak Bowo kalau ternyata Andi ada masalah dikantornya. Mungkin ini ada hubungannya, batin Cita.5144Please respect copyright.PENANAjaDiIsDf7k
5144Please respect copyright.PENANAwpYbZr1mLh
5144Please respect copyright.PENANAxjZxtfR6jA
“Halo mbak Cita, masih disitu?” ucap pak Bowo mengagetkan Cita yang sempat melamun.5144Please respect copyright.PENANAFlcZQrww3h
5144Please respect copyright.PENANAtVAf2DgsQw
“Eh iya pak, maaf”5144Please respect copyright.PENANAtlMpEMl0uV
5144Please respect copyright.PENANAvDWqtygHp7
“Jadi gimana mbak Cita, kapan kita bisa ketemu?”5144Please respect copyright.PENANAFWU44sWOE7
5144Please respect copyright.PENANAyd3LEntwRh
“Hmm, duh gimana ya pak…” jawab Cita nampak ragu-ragu.5144Please respect copyright.PENANA2uVVYVRVz2
5144Please respect copyright.PENANAWBDV5PFfbc
“Mbak Cita nggak usah khawatir. Atau lebih baik, mbak Cita yang nentuin tempatnya aja. Mbak Cita boleh kok bawa teman kalau takut sama saya, saya nggak masalah. Tapi karena ini sifatnya cukup personal, cukup privat, lebih baik mbak Cita mengajak orang yang benar-benar bisa dipercaya mbak”5144Please respect copyright.PENANAOOmZdERUOW
5144Please respect copyright.PENANA8Cq1fuSEIq
“Hmm, biar saya pikir-pikir dulu ya pak, nanti saya kabari lagi”5144Please respect copyright.PENANAllpsp2YfRP
5144Please respect copyright.PENANAit39IkJtWV
“Baik mbak. Saya sih nggak maksa, tapi saya bilang, lebih cepat kita ketemu akan lebih baik. Ini menyangkut kinerja Andi dikantor soalnya. Makin lama nggak segera diselesain, saya yang nanti makin repot dibuatnya”5144Please respect copyright.PENANAslmdZzwKmL
5144Please respect copyright.PENANAhs0WVPJJfB
“Iya pak”5144Please respect copyright.PENANAeD4NgYWxsd
5144Please respect copyright.PENANAP0OZ3HVboD
“Yaudah kalau gitu mbak Cita, saya tunggu kabarnya. Assalamualaikum”5144Please respect copyright.PENANAEZD1t4xsS2
5144Please respect copyright.PENANA9X8aNlwOG6
“Iya pak, waalaikumsalam”5144Please respect copyright.PENANAQicowRpoKM
5144Please respect copyright.PENANAj9XyjvGLla
5144Please respect copyright.PENANAm7WisS6ddZ
Cita menutup telponnya, meletakan kembali dimeja. Dia tak jadi menyusul ibu mertuanya untuk makan siang. Dia jadi kepikiran dengan pembicaraannya dengan pak Bowo ditelpon barusan.5144Please respect copyright.PENANAArp2yAzj5I
5144Please respect copyright.PENANA3z6Q48j0b0
Cita tidak begitu mengenal pak Bowo. Dia hanya pernah beberapa kali ketemu saja waktu ada acara dikantor Andi. Dia belum pernah ngobrol langsung dengan pak Bowo selain hanya perkenalan, dan juga telpon barusan. Karena itulah Cita agak ragu untuk menemui atasan suaminya itu.5144Please respect copyright.PENANAznUerJpGan
5144Please respect copyright.PENANAJBM9URUb87
Tapi rasa penasaran Cita yang begitu tinggi mendorongnya untuk menyetujui ajakan ketemuan dari pak Bowo. Apalagi pak Bowo yang memintanya untuk menentukan lokasi ketemu, juga memperbolehkan Cita membawa teman sebagai jaminan kalau dia tidak akan macam-macam. Tapi Cita jadi ragu untuk mengajak teman. Satu-satunya orang yang tahu permasalahan keluarganya saat ini hanyalah Nada, orang yang justru dihindari oleh Cita karena larangan dari Andi.5144Please respect copyright.PENANAsLJFFZmbbB
5144Please respect copyright.PENANA5JT8AUmE9r
Apa aku harus hubungi mbak Nada dan memintanya menemaniku nemuin pak Bowo? Tapi kan udah lama aku cuekin dia, entar apa yang harus aku bilang ke dia? Dan belum lagi, gimana kalau nanti mas Andi tahu kalau aku pergi sama mbak Nada? Batin Cita.5144Please respect copyright.PENANA7BxcBmVKaT
5144Please respect copyright.PENANAPViwyesylO
Dia memang masih memikirkan soal larangan dari Andi agar tidak bertemu dengan Nada, Robi dan juga Salim. Dan jadi sanksi untuk mengajak Nada. Tapi untuk mengajak orang lain lagi, dia juga lebih sanksi, karena itu artinya akan membuat orang lain lagi tahu tentang masalah rumah tangganya saat ini. Dia tidak ingin permasalahannya itu makin menyebar, malu kalau semakin banyak orang yang tahu.5144Please respect copyright.PENANAApN4LyvGAM
5144Please respect copyright.PENANAomNnjFqtzQ
Tapi, apa sebaiknya aku nggak usah nemuin pak Bowo aja ya? Hmm, tapi apa sih yang dia pengen omongin? Apa sih yang terjadi sama mas Andi dikantor? Apa itu ada hubungannya sama sikap dia ke aku akhir-akhir ini? Batin Cita lagi.5144Please respect copyright.PENANALPZ5X9UUuu
5144Please respect copyright.PENANAEvDoLCcdE8
Cita memang ragu-ragu untuk menemui pak Bowo, tapi rasa penasarannya jauh lebih besar. Sikap Andi yang terus menerus seperti itu akhirnya membuat Cita makin tak tahan. Dia berpikir matang-matang, lalu dia mengambil keputusan untuk mau menemui pak Bowo.5144Please respect copyright.PENANAihkGePTqrA
5144Please respect copyright.PENANAG431glbMjH
Baiklah, lebih baik aku nemuin pak Bowo saja. Meskipun mungkin nggak bisa langsung ngungkapin apa yang sebenarnya terjadi sama mas Andi, tapi pasti ada sesuatu yang bisa jadi petunjuk. Pasti ada sesuatu yang diketahui pak Bowo yang aku belum tahu. Tapi, kapan dan dimana ya?5144Please respect copyright.PENANAsN6e3N2tGv
5144Please respect copyright.PENANArT9hxtaGiZ
*5144Please respect copyright.PENANAMQfbKkhMDG
*5144Please respect copyright.PENANAeSuxnnCEmR
*5144Please respect copyright.PENANACim6ijkGer
*5144Please respect copyright.PENANARxy7EZ17wy
5144Please respect copyright.PENANAuxVNRSeuQy
“Tumben kamu belanjanya nggak banyak Is, nggak kayak biasanya?” tanya Andi. Mereka baru saja pulang dari belanja dan baru saja sampai dirumah Isna.5144Please respect copyright.PENANAKk7A6LRP5S
5144Please respect copyright.PENANARylnr7Jf3K
“Iya mas, soalnya yang stok kemarin itu masih ada. Entar kalau abis baru belanja lagi deh. Lagian…” Isna menggantung ucapannya sambil tersenyum pada Andi.5144Please respect copyright.PENANAEbeZmTp5eV
5144Please respect copyright.PENANAQoUjrmCY0o
“Lagian apa Is?” tanya Andi yang juga senyum-senyum. Dia tahu Isna sedang menggodanya.5144Please respect copyright.PENANAFiIx4W7Bgf
5144Please respect copyright.PENANARHXqndF3DO
“Lagian, tujuan Isna kan sebenarnya bukan untuk belanja, hehe” jawab Isna dengan centilnya.5144Please respect copyright.PENANA6EjNtLWLmI
5144Please respect copyright.PENANAwYyTFJDzbV
“Haha, emang udah berapa lama suami kamu nggak pulang? Udah berapa lama kamu nggak disentuh?” tanya Andi, yang tiba-tiba merubah mood Isna.5144Please respect copyright.PENANAMNzuMRRe4a
5144Please respect copyright.PENANAvPlDTr6X78
“Huuh, itu dia masalahnya mas”5144Please respect copyright.PENANAnjFLmx5osl
5144Please respect copyright.PENANArntb1ep0Q8
“Emang kenapa sih Is? Kamu bilang lagi ada masalah ya kemarin itu? Cerita dong” pinta Andi.5144Please respect copyright.PENANAiLAgx6pqG5
5144Please respect copyright.PENANAKMSLtM14g7
“Hmm, sebenarnya emang iya mas. Suamiku ada masalah disana”5144Please respect copyright.PENANAgXXROW2F7t
5144Please respect copyright.PENANANOSL1G9AdJ
“Masalah apa?”5144Please respect copyright.PENANALUHqKD1UXa
5144Please respect copyright.PENANAJNu3WJRV4q
“Yaa pokoknya ada deh mas. Belum bisa Isna ceritain ke mas Andi. Tapi nanti deh Isna cerita ke mas Andi”5144Please respect copyright.PENANAYkpGvV3C03
5144Please respect copyright.PENANALE75FBzFBt
“Loh gimana sih? Kemarin kamu bilang mau ceritanya sekarang? Ini kok nanti-nanti lagi?”5144Please respect copyright.PENANAGCUT8l6MlT
5144Please respect copyright.PENANAyRz5McfU2A
“Pokoknya Isna masih belum mau cerita sekarang. Titik”5144Please respect copyright.PENANABtkKRqakOj
5144Please respect copyright.PENANAWf8j6jzuIP
“Kok gitu Is?”5144Please respect copyright.PENANAgnLwHEW7pz
5144Please respect copyright.PENANAIb0a3qhzY0
“Jadi, mas Andi kesini pengen dengerin Isna cerita aja? Nggak mau yang lain?”5144Please respect copyright.PENANAZR1NhLvMh2
5144Please respect copyright.PENANAjCXLByRlRa
“Eh eh bukan gitu Is, hehe maaf deh. Yaudah aku nggak akan maksa kamu buat cerita, nggak ada hubungannya sama aku juga kan? Aku nggak peduli deh kalau gitu. Yang penting sekarang kita seneng-seneng ya, hehe”5144Please respect copyright.PENANAfk8oYz1I7T
5144Please respect copyright.PENANA8JAxorDxxT
5144Please respect copyright.PENANA97gABjefUp
Isna tersenyum, tapi sebenarnya dalam hati dia memaki lelaki yang ada dihadapannya ini. Bener-bener cowok nggak peka, egois, maunya mikirin dirinya sendiri, huuh, batin Isna.5144Please respect copyright.PENANAuTUXxzVePB
5144Please respect copyright.PENANAI02CaPjLx0
5144Please respect copyright.PENANA52M5KHgvaY
“Iya mas, pokoknya aku males bahas dia, mending bahas kita aja, hehe” ucap Isna.5144Please respect copyright.PENANAdcXX3d8Lxk
5144Please respect copyright.PENANAhLaJ5vSgAl
“Iya Is, udah 2 minggu lebih lho kita nggak ngentot, ini rasanya spermaku udah ngumpul banyak banget nih, siap buat dikeluarin, haha”5144Please respect copyright.PENANAfbqOGjwJs9
5144Please respect copyright.PENANAOmU0Bc6lmw
“Loh, emang nggak minta jatah sama Cita?”5144Please respect copyright.PENANAtH5GvH2w5n
5144Please respect copyright.PENANA8vawR8tBG8
“Nggak Is, aku udah nggak pernah nyentuh Cita lagi, males”5144Please respect copyright.PENANARYcbRmJVor
5144Please respect copyright.PENANAXPuiuzw8VN
“Lha kenapa mas? Masak istri cantik gitu dianggurin?”5144Please respect copyright.PENANAkXKyEkKhEZ
5144Please respect copyright.PENANAeC7tIDTUr0
“Halah, cantik sih cantik, tapi apa gunanya kalau dia udah ngobral tubuhnya buat cowok lain? Udah nggak ada harga dirinya lagi, murahan, jijik aku sama dia kalau inget itu” jawab Andi.5144Please respect copyright.PENANADLAuW8klhG
5144Please respect copyright.PENANAfUamC5Kbfa
5144Please respect copyright.PENANAtb9VIinNFk
Ucapan Andi sedikit banyak menyinggung Isna.5144Please respect copyright.PENANAKCauLNix8J
5144Please respect copyright.PENANAiXVLKZipzQ
Bangsat, dasar laki-laki sok suci. Dia nggak mikir apa, udah berapa kali dia ngentot sama aku? Terus apa bedanya dia sama Cita? Apa dia nggak mikir, kalau Cita tahu kontol dia udah masuk memekku juga, Cita bakal mikir yang sama ke dia? Dasar lelaki nggak tahu diuntung! Batin Isna.5144Please respect copyright.PENANA0UoYx1Ypye
5144Please respect copyright.PENANAwx1Eg1HeDU
Isna memang jengkel dengan ucapan Andi yang merendahkan Cita, untuk sesuatu yang Andi sendiri belum bisa membuktikan kebenarannya. Sementara itu, justru Andi yang sudah jelas-jelas berselingkuh dengan Isna, dimana mereka sudah beberapa kali beradu kelamin. Lebih daripada itu, Isna tersinggung dengan ucapan Andi yang mengatakan Cita perempuan murahan lantaran mengobral tubuhnya untuk cowok lain, menurut Andi.5144Please respect copyright.PENANApgp1Nl5yYl
5144Please respect copyright.PENANAXSRQ4nLgTo
Dia bilang Cita murahan karena tubuhnya dipakai orang lain. Emang dia udah ngebuktiin gitu? Lagian, ini benar-benar kelewatan omongannya. Apa dia nggak mikir kalau aku bakal tersinggung. Dia mungkin nggak tahu hubunganku dengan pak Bowo, tapi dia kan juga makai tubuhku, yang berarti bukan cuma suamiku aja yang makai aku, dia juga. Bisa-bisanya dia ngomong seperti itu!5144Please respect copyright.PENANAsDPUTjb3ul
5144Please respect copyright.PENANAC7Q5RMJsKx
Tapi Isna mencoba untuk menahan emosinya. Ini semua karena dia tidak ingin rencana yang sudah dia buat jadi buyar karenanya. Dia memang emosi, tapi dia sudah mulai paham watak Andi, jadi dia berusaha untuk memakluminya, meskipun dihatinya terasa sangat panas mendengar uapan Andi tadi.5144Please respect copyright.PENANANELoy3errI
5144Please respect copyright.PENANAmbmpW4PtWs
5144Please respect copyright.PENANAm9ToKTOT0R
“Emang mas Andi udah bener-bener punya bukti kalau Cita selingkuh mas?”5144Please respect copyright.PENANAOAItDXrQ3M
5144Please respect copyright.PENANAm3Dh8So7dK
“Belum sih”5144Please respect copyright.PENANAdOAiFxQoQJ
5144Please respect copyright.PENANAScLo0Oc8Ve
“Lha terus kok mikirnya gitu? Selama belum terbukti, ya nggak masalah dong mas dipakai, kan dia masih istrimu”5144Please respect copyright.PENANAwsjG3cv0eP
5144Please respect copyright.PENANA1XudZk0dgj
“Aaah udahlah, ngapain kita malah jadi bahas Cita sih? Bikin nggak mood aja kamu Is. Jadi nggak nih kita ngentot?” ucap Andi yang emosi karena Isna mulai membahas Cita.5144Please respect copyright.PENANAmjm1DCTE42
5144Please respect copyright.PENANAVTExyN5GVl
5144Please respect copyright.PENANAKpdHsO4wUz
Anjing nih cowok! Diotaknya cuma ngentot doang apa? Udah kayak dia yang jago ngentot aja! Padahal nggak sampai 5 menit juga udah crot, cuma ngotorin memek doang!5144Please respect copyright.PENANAMjoxLvhVBS
5144Please respect copyright.PENANAOdSSP7ooSO
5144Please respect copyright.PENANApWwFlh0APr
“Iya iya mas maaf, jangan cemberut gitu dong” ucap Isna mencoba membujuk Andi, meskipun dirinya sendiri sedang berusaha untuk menahan emosinya.5144Please respect copyright.PENANASObvzeaoav
5144Please respect copyright.PENANAmFnuEeVlU6
“Yaudah, kalau gitu ayo kita ngentot, udah sange nih aku” ucap Andi.5144Please respect copyright.PENANAddkMp7UaU9
5144Please respect copyright.PENANAQi6ECtZLDV
“Iya bentar. Kita ke kamar aja yuk sayang. Aku punya yang spesial lho buat kamu”5144Please respect copyright.PENANAWJ5ikrTBPI
5144Please respect copyright.PENANAe3QiM9XpsT
“Eh spesial? Apaan?” tanya Andi berbinar-binar. Tiba-tiba kemarahannya hilang, saat mendengar Isna menyebut kamar dan spesial. Bener-bener cowok aneh, batin Isna.5144Please respect copyright.PENANAjgpnoEF715
5144Please respect copyright.PENANAEMc9qkfg2T
“Ada deh, kejutan pokoknya. Yaudah mas ke kamar dulu, aku siapin diri sama kejutannya sekalian. Nanti aku masuk kamar, awas kalau masih pakai baju ya, hehe” ucap Isna menggoda Andi sambil dia berjalan ke belakang.5144Please respect copyright.PENANAImEXbmRLIT
5144Please respect copyright.PENANAWP5DzO0fIs
5144Please respect copyright.PENANAkUPEh3Hrw1
Andi yang sudah tak sabar langsung buru-buru menuju kamar Isna. Disana dia membuka semua pakaiannya, lalu berbaring diranjang Isna. Dia menunggu Isna dengan harap-harap cemas. Dia berpikir kejutan apa yang akan diberikan oleh Isna. Dia sangat tak sabar untuk menikmati tubuh rekan kerjanya, yang sudah lebih dari 2 minggu tidak dia sentuh itu.5144Please respect copyright.PENANA4X3wXinCia
5144Please respect copyright.PENANAen79KR8zCk
Cukup lama Andi menunggu hingga akhirnya Isna masuk kekamar. Ternyata Isna sudah melepaskan semua pakaiannya, dan sepertinya sempat membersihkan diri karena Andi bisa melihat ada bulir-bulir air dibeberapa bagian tubuh Isna. Mata Andi tertuju pada sesuatu yang dibawa oleh Isna. Sebuah mangkok kecil bening berisi cairan yang berwarna agak kekuningan, seperti minyak goreng. Sementara tangan yang satunya membawa baskom yang lebih besar yang ternyata berisi air dan kain lap.5144Please respect copyright.PENANArsqh9uELIP
5144Please respect copyright.PENANApTtqzxnA3i
5144Please respect copyright.PENANANa26kw8HBS
“Itu apaan sih sayang?” tanya Andi.5144Please respect copyright.PENANADyGEy8HECv
5144Please respect copyright.PENANATgdUC76BSR
5144Please respect copyright.PENANAmdeybDyCXz
Isna tak menjawabnya, hanya tersenyum saja. Dia berjalan dengan langkah yang begitu menggoda, membuat penis Andi mulai terbangun. Perlahan Isna letakan mangkok kecil dan baskom yang dia bawa tadi dimeja dekat ranjang, lalu diapun naik ke ranjang. Dia sempat mengecup sebentar bibir dan kening Andi.5144Please respect copyright.PENANALLDfXwySXl
5144Please respect copyright.PENANATZYglsoHaY
5144Please respect copyright.PENANAZ7JGU3UIvU
“Sayang, untuk hari ini, aku mau kamu diem aja ya, biarin aku yang melayani kamu” ucap Isna.5144Please respect copyright.PENANALKOxThjCIT
5144Please respect copyright.PENANAOri7T08V1u
“Maksudnya?”5144Please respect copyright.PENANA0dIUjzpz1R
5144Please respect copyright.PENANAjEvPCCKFSp
“Pokoknya apapun yang aku lakuin, kamu nggak boleh protes. Kamu juga nggak boleh inisiatif megang-megang aku sebelum aku suruh. Pokoknya, hari ini aku yang jadi bosnya” jawab Isna.5144Please respect copyright.PENANAMBH5RNnbCR
5144Please respect copyright.PENANARsMdU1kZVL
5144Please respect copyright.PENANAXCea6R8gPZ
Andi masih belum begitu mengerti dengan maksud Isna, tapi dia menganggukan kepala saja. Daripada kelamaan, mending diiyain aja, soalnya aku udah sange berat, pikir Andi.5144Please respect copyright.PENANAP23VqMJBSO
5144Please respect copyright.PENANAwWJSkG5bJb
Isnapun tersenyum saat Andi menganggukan kepala. Dia sudah bisa menebak, Andi pasti akan menurut dan mengikuti permainannya. Bagi perempuan seperti Isna, menaklukan cowok seperti Andi memang bukan hal yang susah.5144Please respect copyright.PENANAkoLlRa9fgQ
5144Please respect copyright.PENANAeOKNmll3kv
Isna mulai permainan ini dengan mencium dan melumat bibir Andi. Andipun langsung membalasnya tak kalah ganas dan liar. Andi sempat bergerak untuk menyentuh dan meremas payudara Isna, tapi segera ditepis oleh Isna sambil Isna menatapnya tajam. Andi yang mengerti hanya mengangguk dan meminta maaf. Akhirnya Isna meneruskannya lagi.5144Please respect copyright.PENANAc4IJoLnZHi
5144Please respect copyright.PENANAO3ppRhMw7N
Isna mulai mencumbu badan Andi. Leher dan dada Andi tak luput dari jilatan lidahnya. Hal itu membuat Andi beberapa kali menggelinjang menahan geli. Dia ingin sekali membalas, merengkuh tubuh Isna dan balik mencumbuinya. Tapi dia masih takut sama ancaman Isna tadi. Dia pikir, lebih baik dia menurut pada Isna dan tetap diam, daripada balik menyerang Isna tapi malah membuat Isna tadi tidak mood yang akhirnya membatalkan acara nikmat mereka ini.5144Please respect copyright.PENANA6OEmI5oNb2
5144Please respect copyright.PENANApEkuIaEEJY
5144Please respect copyright.PENANAK2HJgs8TUl
“Ssshhh aaahhh Issshh.. enak sayaaanghh…” desah panjang dari Andi saat penisnya mulai dikulum oleh Isna.5144Please respect copyright.PENANAKvGWwTpgPy
5144Please respect copyright.PENANAgZEefA8hZc
5144Please respect copyright.PENANAsNSLXslygY
Permainan lidah Isna terlalu nikmat untuk Andi. Levelnya memang beda jauh kalau urusan ranjang, Isna jauh lebih expert dibanding Andi. Dan Isna tahu, terlalu lama bermain dengan penis Andi menggunakan mulutnya akan segera membuat lelaki itu ejakulasi tanpa sempat melakukan penetrasi ke vaginanya. Karena itulah, Isna hanya sebentar saja mengulum penis Andi lalu melepaskannya lagi.5144Please respect copyright.PENANA0LVZj2jOYT
5144Please respect copyright.PENANATxFFjQY4Bn
5144Please respect copyright.PENANAWc9i2jQz7E
“Loh kok udahan sih yang? Nanggung nih” protes Andi merasa kenikmatannya menghilang.5144Please respect copyright.PENANAflDpzY2olL
5144Please respect copyright.PENANAilYPOSMmWH
“Sabar dong. Aku aku mau pakai ini dulu sayang” ucap Isna sambil mengambil mangkok kecil yang dia letakan dimeja tadi. Dia melirik dengan tatapan nakal kearah Andi.5144Please respect copyright.PENANAiKo1QMMgI6
5144Please respect copyright.PENANAbjWteN7xao
“Sayang itu apa sih? Minyak goreng? Kamu ngapain bawa-bawa minyak goreng segala?” tanya Andi.5144Please respect copyright.PENANAb5tcc8axuv
5144Please respect copyright.PENANAwdIk7ln5C5
“Haha kok minyak goreng sih? Bukan lah. Ini, hmm, anggep aja semacam pelumas buat kontolmu mas”5144Please respect copyright.PENANADU9rD4uqFb
5144Please respect copyright.PENANA5zvKO2tXEy
“Hah, pelumas?”5144Please respect copyright.PENANAAbe74zSmCY
5144Please respect copyright.PENANAk1vW4lX5gC
“Iya”5144Please respect copyright.PENANALNtK0YFXkx
5144Please respect copyright.PENANARkN2xOT77l
“Kenapa pakai pelumas kayak gitu?”5144Please respect copyright.PENANAf3ssZufewH
5144Please respect copyright.PENANArzal6OczvX
“Ya biar akunya nggak kesakitan waktu kamu entotin, biar aku juga ngerasa lebih nikmat mas, biar kita sama-sama nikmat”5144Please respect copyright.PENANA9zf8BVQ2bg
5144Please respect copyright.PENANAEcj6uwSCon
“Loh emang selama ini kamu kesakitan Is? Bukannya kamu bilang kalau ngentot sama aku kamu ngerasa enak?”5144Please respect copyright.PENANA2jtIxrQc1J
5144Please respect copyright.PENANAf28n0AuWCf
“Iya mas, enak itu pasti. Tapi kamu apa nggak nyadar kalau suka main kasar sama aku?”5144Please respect copyright.PENANAofBU1AOIhg
5144Please respect copyright.PENANA155FR7Z4It
“Ooh jadi itu nyakitin kamu? Tapi kok kamu malah pengennya aku ngentotin kamunya kasar sih? Kalau tahu sakit, kenapa masih minta gitu?”5144Please respect copyright.PENANAUkQ1ZD84Do
5144Please respect copyright.PENANAWq1qDBRi7w
“Karena aku juga suka dikasarin gitu mas, tapi memekku jadi kadang kerasa sakit. Nah, jadi aku pakai pelumas ini, biar mas Andi bisa tetep main kasar, tapi akunya nggak ngerasa sakit sama sekali, gitu lho mas. Jadi biar sama-sama enaknya maksimal”5144Please respect copyright.PENANAVRH5V3mBKT
5144Please respect copyright.PENANAQVKwyi3ESC
“Ooh gitu ya?”5144Please respect copyright.PENANAwZG9usa4jv
5144Please respect copyright.PENANApErSB1Ss6n
“Iya, makanya mas Andi diem aja ya, biar Isna yang ambil kendali. Masih mau ngentot sama Isna kan?”5144Please respect copyright.PENANAMefPoilw1f
5144Please respect copyright.PENANAPJ10zONqVg
“Haha ya maulah. Yaudah Is, terserah deh kamu mau ngapain, yang penting aku bisa ngentot sama kamu, haha”5144Please respect copyright.PENANACi1mWTbV4v
5144Please respect copyright.PENANAtQ33of2Ygu
5144Please respect copyright.PENANAHGjIvlvn0U
Isna tersenyum, meskipun hatinya dongkol. Dasar lelaki nggak guna, diotaknya cuma ada memek sama ngentot doang, tapi nggak nyadar kalau dirinya payah, batin Isna.5144Please respect copyright.PENANAAIbW3vKWcy
5144Please respect copyright.PENANAncFeOdYrIr
Isna kemudian melumuri telapak tangannya dengan cairan yang ada didalam mangkok kecil itu. Dia ratakan sebentar, lalu kemudian dia usapkan keseluruh permukaan penis Andi. Dia melakukan itu sambil memijat-mijat pelan penis Andi. Juga sambil dia kembali mencumbui leher dan dada Andi. Andi dibuat gelagapan, dia berusaha menahan diri sebisa mungkin untuk tidak membalas apa yang dilakukan oleh Isna.5144Please respect copyright.PENANA1eYUuOa2Bq
5144Please respect copyright.PENANAVNDhZwg8PY
5144Please respect copyright.PENANApGo6jgEcef
“Ssshh aahh Isnaaaa.. sayaaangg kamu ngapaaiiiinn..”5144Please respect copyright.PENANAvK4RvH1c9Z
5144Please respect copyright.PENANA54vqVKtQBS
“Udah sayangku, nikmatin aja, dan inget, jangan gerak”5144Please respect copyright.PENANA25IfDj7Km3
5144Please respect copyright.PENANABR3L5jsz66
“Iyaaaahh… teruss Iisssshhh…”5144Please respect copyright.PENANAwekmIurxCE
5144Please respect copyright.PENANAeCzbZTZ44C
5144Please respect copyright.PENANA5IUsdsTc2U
Beberapa kali Isna kembali mengambil cairan didalam mangkok itu hingga habis berpindah keseluruh permukaan penis Andi. Penis Andi kini terlihat agak mengkilap. Tangan Isna masih terus mengurut dan mengocok penis Andi tertahan. Lama-lama Andi merasakan ada sesuatu yang aneh pada penisnya.5144Please respect copyright.PENANAZQdOtBHfoi
5144Please respect copyright.PENANAFvysRDW0LI
5144Please respect copyright.PENANALkYFWvw0n7
“Sshhh aahh yaaangg.. kontolku kok jadi gini yaaangg”5144Please respect copyright.PENANA34oXFlNmFk
5144Please respect copyright.PENANA4ALyIkddnP
“Kenapa sayang kontolmu?” tanya Isna.5144Please respect copyright.PENANAm4lePxQCRH
5144Please respect copyright.PENANA6fMXQxcThb
“Aduuh… jadi aahh angeeet… teruss aaahh… gatel yaang…”5144Please respect copyright.PENANA1OQZN24ddj
5144Please respect copyright.PENANAHt2XMuvi46
“Tahan ya sayang, dikit lagi kok” ucap Isna.5144Please respect copyright.PENANAxwNGPaMDUD
5144Please respect copyright.PENANAa2ykl0s7s3
5144Please respect copyright.PENANA4enmLyB7K9
Untuk mengalihkan perhatian Andi, Isna kembali mencumbu Andi. Berpindah-pindah dari bibirnya, lalu telinga, leher hingga ke dadanya. Setelah hampir 10 menit Isna mengurut penis Andi, dan merasa kalau minyak yang ada dipenis itu mulai mengering, barulah dia menghentikan kocokannya. Dia segera mengambil baskom berisi air dan kain lap itu. Dia membasahi kain lap, lalu memerasnya, dan kemudian membilas penis Andi dengan lap basah itu.5144Please respect copyright.PENANAPnX7U2HT84
5144Please respect copyright.PENANAtauDqsZYgJ
5144Please respect copyright.PENANADS2yhcLwnu
“Loh diapain sayang? Kok dibersihin?” tanya Andi.5144Please respect copyright.PENANAWF2lVqO150
5144Please respect copyright.PENANA6fmv1B5fF2
“Iya mas biar nggak lengket” jawab Isna.5144Please respect copyright.PENANAOJtWp3fzTG
5144Please respect copyright.PENANA1awB2988Cr
“Lha tadi katanya pelumas, masak dibersihin? Jadi ilang dong pelumasnya? Entar kamu sakit lagi?”5144Please respect copyright.PENANAf88MtexL2C
5144Please respect copyright.PENANAngzc9KnPbb
“Udah tenang aja, dibersihinnya nggak langsung ilang semua kok mas, kan ada yang udah ngeresap ke kulitnya. Ini yang aku bersihin yang bagian kotornya aja. Udah deh percaya aja sama aku, mau dikasih yang enak-enak nggak nih?”5144Please respect copyright.PENANA8jE9zeuYRP
5144Please respect copyright.PENANAtD9UghG3pX
“Hehe ya mau lah sayang. Tapi kok, kontolku jadi agak gatel-gatel gitu sih?”5144Please respect copyright.PENANASYweKUQ0VW
5144Please respect copyright.PENANARVxvdTVp84
“Sabar dikit mas, bentar lagi buat garukin memek Isna, pasti ilang gatelnya, hehe”5144Please respect copyright.PENANAJ12wz5yyC5
5144Please respect copyright.PENANARVe662Qimf
5144Please respect copyright.PENANAqJbvDjIamh
Andi hanya tertawa saja. Dia membiarkan Isna berbuat semaunya. Dia tak terlalu ambil pusing dengan yang dilakukan Isna. Baginya, dia hanya perlu menurut, agar bisa mendapatkan kepuasan dari Isna. Setelah beberapa kali mengusap penis Andi dengan kain basah, Isna sudah memastikan kalau penis itu sudah bersih dari minyak yang dia berikan tadi. Diapun menyingkirkan baskomnya, lalu kembali mengocok penis Andi.5144Please respect copyright.PENANAgA4n5b3Uzv
5144Please respect copyright.PENANAzn8ledanSL
Ni cowok ternyata lebih bego dari yang aku pikirin. Kok bisa-bisanya dia nggak nyadar kalau ini bukan pelumas. Mana ada pelumas abis dilumurin terus dibilas? Ya yang ada harus dikasih pelumas lagi lah. Bener-bener menyedihkan kamu Di. Batin Isna.5144Please respect copyright.PENANAmfTwKgbXd8
5144Please respect copyright.PENANAyhmpVkPPyr
5144Please respect copyright.PENANAWweSWG4miv
“Kita mulai lagi ya sayang” ucap Isna. Andi tak menjawab, hanya mengangguk saja.5144Please respect copyright.PENANANzTQQUWYwI
5144Please respect copyright.PENANAfIrJHBUhK1
5144Please respect copyright.PENANASt4WvEcEpK
Isna kembali mengulum penis Andi. Dia merasakan ada bau dan rasa yang agak aneh yang datangnya dari minyak yang dia berikan kepada Andi tadi. Tapi tidak terlalu kerasa karena sudah dia bersihkan dengan lap basah tadi.5144Please respect copyright.PENANAjboXcr51Mn
5144Please respect copyright.PENANAf4xu3xHPsb
Isna juga tidak lama-lama mengoral penis Andi, takutnya Andi akan segera orgasme karena permainan lidahnya. Karena itulah dia menyudahinya, dan langsung berbaring di samping Andi.5144Please respect copyright.PENANAIvEqPNm1hH
5144Please respect copyright.PENANAo9TJxpoFMP
5144Please respect copyright.PENANAZgCbPSdgui
“Ayo mas, sekarang giliran kamu. Sodokin memekku, tapi inget ya, tangannya nggak boleh megang-megang” pinta Isna.5144Please respect copyright.PENANAYGhUNBcWc5
5144Please respect copyright.PENANAhZr5GM1sA4
“Loh masak nggak boleh pegang-pegang Is?”5144Please respect copyright.PENANA1lWFaxGZR8
5144Please respect copyright.PENANA54ig2gbnJH
“Pokoknya nggak boleh. Mas Andi cuma boleh ngentotin memek Isna aja, sodokin kontol mas Andi sesuka mas, selain itu, nggak boleh”5144Please respect copyright.PENANAoFkWPWl8JL
5144Please respect copyright.PENANAIFep4ZQwCe
“Iya deh kalau gitu” ucap Andi pasrah.5144Please respect copyright.PENANAD3MwVBTGbe
5144Please respect copyright.PENANAcS4O94wOhZ
5144Please respect copyright.PENANAzR22O367Gs
Andi segera memposisikan dirinya diantara kedua kaki Isna yang terbuka. Dia gesek-gesekan dulu penisnya yang masih terasa agak gatal, lalu perlahan dia tekan penisnya dan perlahan masuk membelah bibir vagina Isna.5144Please respect copyright.PENANAayU9tc8S7J
5144Please respect copyright.PENANAebwgjQGU2Y
5144Please respect copyright.PENANAhTPzFn5Twx
“Ssshh aaahhh iyaaahhh, teruss maaasshhh…”5144Please respect copyright.PENANAmWZM0EbzxE
5144Please respect copyright.PENANAT05d8nK98j
“Eehhmmm… aaahhhh Iiisshhhh…”5144Please respect copyright.PENANAioP58ihWAx
5144Please respect copyright.PENANA7DbEaCoHT5
“Masukin semua mas… aaah iyaa gitu… aaaahh maaasshhh…”5144Please respect copyright.PENANAqhGXXdqQRp
5144Please respect copyright.PENANAYVhZgPtsZp
5144Please respect copyright.PENANAN59cB86FFP
Terasa oleh Isna penis Andi akhirnya masuk semua kelubang vaginanya. Tak menunggu lama, Andi langsung menggoyangkan tubuhnya. Isna sendiri sebenarnya masih agak kesakitan karena vaginanya belum terlalu basah, Andi belum mencumbuinya dari tadi. Tapi dia sudah siap, apalagi ukuran penis Andi yang lebih kecil daripada milik pak Bowo dan juga suaminya, memudahkan penetrasi meskipun vaginanya belum basah total.5144Please respect copyright.PENANAHe4JTBRk8B
5144Please respect copyright.PENANATD4l1ZW83N
Andi sendiri merasakan penisnya yang gatal membuatnya bergerak lebih cepat. Dia melihat kedua payudara Isna berayun begitu indahnya. Ingin sekali rasanya dia memegang dan meremas kedua payudara itu. Tapi dia ingat Isna melarangnya. Dia tak berpikir, jika Isna sudah dikuasai birahi pasti tidak akan keberatan buah dadanya diremas. Tapi Andi tetaplah Andi, yang mau-mau saja diperintah Isna seperti itu.5144Please respect copyright.PENANAinP8cPVJds
5144Please respect copyright.PENANAz0ApGyZSQA
Cukup lama Andi menghujamkan penisnya dengan cepat dan kasar, seperti yang selama ini dia lakukan ketika bersetubuh dengan Isna. Ditambah lagi rasa gatal dipenisnya yang membuat gerakannya makin cepat. Isna sendiri, vaginanya mulai mengeluarkan lendir pelumas, sehingga penetrasi penis Andi kian lama kian kencang.5144Please respect copyright.PENANAchbZUcNQF8
5144Please respect copyright.PENANARl299fxjI0
5144Please respect copyright.PENANALXrTvEPWxh
“Aaaahhh Iissshh aaahhh memek kamuu… aahhh enaaakk Iiiss… aaahh aku keluaaaarr…”5144Please respect copyright.PENANARLi1VtAXDT
5144Please respect copyright.PENANAnUrNIpX5wF
5144Please respect copyright.PENANAaBfvXhzz6Z
Oh tidak, jangan dulu. Sial, aku belum apa-apa ini, batin Isna. Tapi tubuh Andi tiba-tiba bergetar hebat, dia beberapa kali menyodokan penisnya begitu dalam divagina Isna, bersamaan dengan spermanya yang cukup banyak dan kental keluar didalam rahim Isna.5144Please respect copyright.PENANAc85K3YLxLT
5144Please respect copyright.PENANAvpSjGgi0If
Shit! Kentang lagi! Maki Isna dalam hatinya.5144Please respect copyright.PENANAw2Of8u7a8o
5144Please respect copyright.PENANAtqjTEP5LWt
Andi lalu mencabut penisnya dari vagina Isna, lalu berbaring disebelah Isna. Dia mengatur nafasnya yang terengah-engah, meskipun persetubuhan mereka berlangsung cukup singkat. Isna sendiri, seperti biasa merasa sangat tanggung. Tapi kali ini, dia lebih bersabar dari sebelumnya. Dia tahu ini baru proses awal, tak mungkin Andi yang baru diberikan minyak khusus tadi bisa tiba-tiba langsung tahan lama.5144Please respect copyright.PENANALSdYMcqBNC
5144Please respect copyright.PENANATbLXs4SZsA
5144Please respect copyright.PENANAGuJ2DEotOU
“Gimana sayang? Sakit nggak memek kamu tadi?” tanya Andi.5144Please respect copyright.PENANATgxaalfYQW
5144Please respect copyright.PENANASVj4CgrnFb
5144Please respect copyright.PENANA2jvnXJzLVO
Dih, tumben nih orang nanyain? Biasanya abis ngentot langsung lemes, terus molor. Batin Isna.5144Please respect copyright.PENANAT6vh5yjHXX
5144Please respect copyright.PENANAm2vV4f2Me4
5144Please respect copyright.PENANAoxMT0XHm5z
“Lumayan nggak berasa mas. Ya masih agak sakit sih pas pertama masuk, kan masih kering” jawab Isna.5144Please respect copyright.PENANArAT5f8sHSa
5144Please respect copyright.PENANADxu5vsgnrz
“Ya abisnya, kamu nggak ngijinin aku nyentuh kamu sih, jadi kan nggak bisa ngerangsang kamu duluan”5144Please respect copyright.PENANAX0ME5dBLmR
5144Please respect copyright.PENANAZn3ErJHMbU
“Iya juga sih mas, hehe. Gimana kontolnya? Masih kerasa gatel nggak?”5144Please respect copyright.PENANAhvf83KNRAn
5144Please respect copyright.PENANAhsfMnZjWHW
“Masih sih Is, dikit”5144Please respect copyright.PENANAqVJAfaqw0y
5144Please respect copyright.PENANAEm06e1voKK
5144Please respect copyright.PENANAcfGGOZCuBk
Setelah itu mereka terdiam. Isna sedang berpikir, kira-kira berapa lama waktu yang dia butuhkan untuk bisa mendapat hasil yang seperti dia inginkan dari Andi. Harus berapa kali penis Andi harus diolesi minyak khusus itu. Sampai tiba-tiba Andi bergerak hingga menghadap ke samping, kearah Isna.5144Please respect copyright.PENANAhwoOP9pQiR
5144Please respect copyright.PENANAFtJFcHHV4k
5144Please respect copyright.PENANA5Ufp2Lm0Su
“Sayang”5144Please respect copyright.PENANAIm2b1ZTTu9
5144Please respect copyright.PENANA21aRfsHf1A
“Iya, kenapa mas?”5144Please respect copyright.PENANAVbPBZ6Bedf
5144Please respect copyright.PENANAq8lfrltMV3
“Lagi yuk?”5144Please respect copyright.PENANAasrx7867ae
5144Please respect copyright.PENANAGBOAZsqI7o
“Hah lagi?”5144Please respect copyright.PENANApGD28xRUCx
5144Please respect copyright.PENANAXL4lbVpkQ0
“Iya, aku masih sange nih, kita ngentot lagi yuk”5144Please respect copyright.PENANAJMPxkRFnko
5144Please respect copyright.PENANArmFGXg0mF3
“Loh, tumben mas? Biasanya abis keluar langsung lemes? Ini kok langsung minta lagi?” tanya Isna heran.5144Please respect copyright.PENANAklGzmdr60A
5144Please respect copyright.PENANAD8jRperE6U
“Nggak tahu sayang. Mungkin karena aku udah lama nggak ngentot sama kamu, jadi bawaannya pengen ngentot terus, meskipun udah keluar” jawab Andi.5144Please respect copyright.PENANA8qGL4XmDvg
5144Please respect copyright.PENANAglLvPMLNu2
5144Please respect copyright.PENANA643MFj8qfo
Isnapun tersenyum. Andi masih belum menyadari apa yang terjadi. Dan yang lebih membuatnya senang, ternyata minyak yang dia beli itu, memberikan efek cukup mengejutkan diawal pemakaiannya.5144Please respect copyright.PENANAsvtHSTxTWE
5144Please respect copyright.PENANAqojjBtcZFm
Gila, ternyata secepat ini. Baru sekali dioles, kontol Andi udah ada perubahan. Bentuknya masih sama sih, dan masih cepet keluarnya. Tapi ini udah mau ngaceng lagi, nggak kayak kemarin-kemarin. Kayaknya nggak rugi nih aku beli minyak itu mahal-mahal. Batin Isna.5144Please respect copyright.PENANAcdaOLAtSO5
5144Please respect copyright.PENANAAl5BAFNzwB
5144Please respect copyright.PENANA0MxIo2le2B
“Yuk mas, Isna juga masih pengen lagi” ucap Isna sambil tersenyum nakal.5144Please respect copyright.PENANAencH0m4Bpe
5144Please respect copyright.PENANAWo0YXD7EGR
*5144Please respect copyright.PENANAY9wyVq0xyg
*5144Please respect copyright.PENANAl6XJW3ZDnv
*5144Please respect copyright.PENANAmmuKzpw2Bw
*5144Please respect copyright.PENANAGK99NDTPWE
5144Please respect copyright.PENANApKSBrTke0x
“Hoaaeuumm… darimana pak?”5144Please respect copyright.PENANAMFRo82p4ap
5144Please respect copyright.PENANAIh3Yds2fh6
“Dari luar, abis nelpon”5144Please respect copyright.PENANAY9ZEIM6npD
5144Please respect copyright.PENANA1vyePTzxJX
“Nelpon siapa sih? Sampai keluar kamar segala?”5144Please respect copyright.PENANAqbzq1Bi3K6
5144Please respect copyright.PENANALubd1PCccN
“Ada deh, temen kok”5144Please respect copyright.PENANA72GIH3Id4G
5144Please respect copyright.PENANAlssf5GbkdQ
5144Please respect copyright.PENANA5aY9ySBlEp
Pak Bowo yang baru saja masuk kamar langsung ditodong dengan pertanyaan oleh Nada. Nada sendiri terlihat beberapa kali menguap dan menggeliatkan badannya. Dia memang tadi sempat tertidur setelah melayani pak Bowo. Sekarang saja, terlihat vaginanya masih ada bercak-bercak putih bekas sperma pak Bowo.5144Please respect copyright.PENANAdyemamIHBL
5144Please respect copyright.PENANAgYeJ0oExCL
Pak Bowo yang tadi ditanya Nada, tidak mengaku kalau barusan yang ditelpon adalah Cita. Dia masih belum ingin mengatakannya kepada Nada. Dia memang ingin Nada membantunya mendapatkan Cita, tapi tidak sekarang. Dia sudah cukup banyak tahu tentang Nada dan Cita, dan pasti Nada akan langsung menolak perintahnya jika mengetahui dia menginginkan Cita. Meskipun bisa diancam, tapi pak Bowo ingin bermain lebih pelan. Dan bagi pak Bowo, belum waktunya Nada ikut dalam permainan ini.5144Please respect copyright.PENANAluGRqAaCda
5144Please respect copyright.PENANAKRCiepi8HV
Sementara itu, Nada yang sejak tadi pagi sudah berada dirumah pak Bowo ini, meskipun sempat tertidur tapi sebenarnya sudah terbangun sejak tadi, saat pak Bowo mulai menelpon Cita. Dia sempat ingin keluar dari kamar, ingin kekamar mandi membersihkan tubuhnya. Tapi dia berhenti saat mendengar pak Bowo menyebut nama Cita. Akhirnya diapun menguping semua pembicaraan pak Bowo tadi, atau lebih tepatnya, apa yang dikatakan pak Bowo kepada Cita.5144Please respect copyright.PENANAOEZc2NXzgl
5144Please respect copyright.PENANAVRgOFxZTn2
Setelah pak Bowo selesai menelpon, Nada langsung buru-buru kembali ke ranjang, berpura-pura masih tidur. Dia baru pura-pura bangun waktu pak Bowo membuka pintu kamarnya. Dia berpura-pura menanyakan siapa yang ditelpon pak Bowo, tapi ternyata lelaki itu tidak mau memberi tahunya. Dia langsung berpikir, tentang kira-kira apa yang terjadi saat ini.5144Please respect copyright.PENANAOanRFrQH7G
5144Please respect copyright.PENANAi0MQz2uTNi
Karena tak ingin terlihat mencurigakan oleh pak Bowo, diapun beranjak dan bilang mau ke wc, alasannya mau buang air besar, supaya tidak diganggu pak Bowo sekalian dia punya cukup banyak waktu untuk memikirkan apa yang dia dengar tadi. Karena dia tahu sisa hari ini sampai besok dia tak akan punya waktu lagi, karena harus menginap disini dan melayani nafsu liar pak Bowo.5144Please respect copyright.PENANAjdstjpqnaU
5144Please respect copyright.PENANAhZUZIZjUAp
Jadi, sebenarnya pak Bowo itu atasan mas Andi dikantor. Dia sudah tahu Cita juga. Lalu apa rencananya sekarang? Pasti dia mau mengajak Cita ketemuan itu ada tujuan tersembunyi. Dan pasti itu nggak jauh-jauh dari sekedar ngincar tubuh Cita. Batin Nada.5144Please respect copyright.PENANAjNqQtGd5uC
5144Please respect copyright.PENANAswP7LTanLq
Kalau dia memang sudah kenal Cita, apa dia sudah tahu kalau aku sama Cita itu berteman dekat? Kalau sudah tahu, kenapa dia nggak langsung bilang ke aku kalau tadi yang ditelpon adalah Cita, dan kalau dia menginginkan Cita? Apa ada yang sedang dia rencanakan? Batin Nada lagi.5144Please respect copyright.PENANAuTuIoHwrcs
5144Please respect copyright.PENANA93kp31kcyU
Ah, aku yakin pak Bowo udah tahu tentang aku dan Cita berteman. Dan mungkin, target utama dia itu sebenarnya adalah Cita. Dia memperdaya aku saat ini pasti untuk membuatku menjadi salah satu alatnya untuk nanti mendapatkan Cita. Dan soal yang dia bilang tadi, soal mas Andi dikantor, itu juga pasti akan digunakan untuk mendekati Cita. Tapi, apa yang mau dilakuin pak Bowo? Haruskah aku memperingatkan Cita? Batin Nada.5144Please respect copyright.PENANAgPsCQNuUbG
5144Please respect copyright.PENANAWokUknMf9W
Tapi bagaimana caranya aku memperingatkan Cita, sedangkan saat ini dia sama sekali nggak mau nerima telponku, nggak juga balas semua pesanku. Lagipula, pasti nanti pak Bowo akan meminta bantuanku untuk mendapatkan Cita. Duh, aku harus bagaimana ini? Batin Nada lagi.5144Please respect copyright.PENANABZr7eIj7CR
5144Please respect copyright.PENANAqpN0JiWODz
*5144Please respect copyright.PENANAwgTsyzlDIm
*5144Please respect copyright.PENANAExAhPUoMZd
*5144Please respect copyright.PENANAYg50FmMk7Y
*5144Please respect copyright.PENANAI5E2MDGzBh
*5144Please respect copyright.PENANADMIC6YrEV2
5144Please respect copyright.PENANACuD9G1yGwf
Bersambung5144Please respect copyright.PENANAt9DuDFQ7KH