5110Please respect copyright.PENANAPWXEkElYMh
5110Please respect copyright.PENANA233XRItfHB
Cita pulang kerumah dengan tergesa-gesa. Begitu dia turun dari motor dia buru-buru masuk kekamar. Sebisa mungkin dia ingin menyembunyikan wajahnya dari ibu mertuanya. Tapi ibu mertuanya sudah terlanjur melihatnya tadi. Dan diapun mengikuti Cita yang masuk kekamarnya. Terlihat Cita mengambil sebuah tas, membuka lemari lalu mengambil beberapa helai pakaiannya dan dimasukan kedalam tas itu.5110Please respect copyright.PENANAzXSvwVm2W5
5110Please respect copyright.PENANAIGCpJmGR60
5110Please respect copyright.PENANAyEgmu4fpOU
“Loh nak kamu mau kemana? Ada apa nak?” tanya ibu mertuanya. Dia menebak, ada sebuah masalah besar sehingga Cita bersikap seperti itu.5110Please respect copyright.PENANAB24Gn2n8xI
5110Please respect copyright.PENANAC4P805gysp
5110Please respect copyright.PENANAGe4vA3K68N
Tapi Cita tak segera menjawabnya. Dia masih terus mengemasi baju-bajunya. Kalau tadi dia menahan tangisnya, sekarang sudah tidak lagi. Dia menangis sejadi-jadinya sambil terus mengemasi bajunya. Sudah kepalang tanggung, ibu mertuanya juga sudah kadung melihat Cita menangis.5110Please respect copyright.PENANANnvL4Ds3nz
5110Please respect copyright.PENANAzK3BANaZbm
5110Please respect copyright.PENANA4cPN9GV3wZ
“Cita, kamu kenapa nak? Ada apa? Bilang sama ibu” ucap ibu mertuanya, masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Cita.5110Please respect copyright.PENANA76axU8Q7Qd
5110Please respect copyright.PENANAFy1iiJmYEi
5110Please respect copyright.PENANAzFVRn1jFtC
Cita masih terdiam. Dia masih terus menangis. Bahkan setelah selesai mengemasi barang-barangnya, tangisnya belum reda juga. Dia sudah mau beranjak pergi dari kamar sebelum ditahan oleh ibu mertuanya.5110Please respect copyright.PENANA2kCEc2dkXh
5110Please respect copyright.PENANAcNxY6fDdzI
5110Please respect copyright.PENANAklbxI0N0OK
“Cita, kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya lagi, dan Cita masih tidak menjawabnya.5110Please respect copyright.PENANAZFx9fJiMuR
5110Please respect copyright.PENANAOdqe6Gx4GK
“CITA!” bentak ibu mertuanya, yang sudah tak sabar dengan sikap Cita. Bukan karena marah kepada Cita, tapi justru khawatir.5110Please respect copyright.PENANAMoimDRIP4n
5110Please respect copyright.PENANAAdl6Hhnyzz
“Cita, hiks, Cita mau pergi dulu bu”5110Please respect copyright.PENANARdnjlGoMbM
5110Please respect copyright.PENANARUd2F89siD
“Mau pergi kemana? Ini ada apa sebenarnya?”5110Please respect copyright.PENANArnhgxRCo6A
5110Please respect copyright.PENANAur1agg6wAu
“Mas Andi bu, hiks, mas Andi…”5110Please respect copyright.PENANAnyUb0tg9x0
5110Please respect copyright.PENANAVClYXYJeMD
“Andi kenapa nak?”5110Please respect copyright.PENANAQPXBjIrM6i
5110Please respect copyright.PENANAYKGm3F4qNy
“Mas Andi selingkuh bu…”5110Please respect copyright.PENANAUK9r1JuAbv
5110Please respect copyright.PENANAqMuuDNcryu
“Astaga…”5110Please respect copyright.PENANA6wf2Bi4rNQ
5110Please respect copyright.PENANAH1sG04hm5b
5110Please respect copyright.PENANAgzSlclU55m
Dia sama sekali tidak mengira, tapi kemudian mengerti kenapa Cita bersikap seperti ini, dan ingin minggat dari rumah. Siapa juga yang tidak kecewa, setelah berkali-kali dituduh selingkuh, bahkan sampai ditampar agar mengakuinya, tapi ternyata justru yang menuduh itulah yang sebenarnya sudah selingkuh.5110Please respect copyright.PENANALneKZOGVSD
5110Please respect copyright.PENANAjhnk4gvjlH
Ibu mertua Cita pun masih terdiam, tapi dia masih menahan tubuh Cita agar tak pergi. Dia ingin menahan, ingin menghibur, atau apalah, yang penting Cita tidak pergi dari rumah. Tapi dia sendiri bingung tak tahu harus ngomong apa.5110Please respect copyright.PENANAdHtF9zA5Y5
5110Please respect copyright.PENANABVgpWSUMCr
5110Please respect copyright.PENANAsg2uhG6PSV
“Bu, lepasin Cita. Cita mau pergi” ucap Cita sambil berusaha melepaskan tangan ibu mertuanya.5110Please respect copyright.PENANAfpvPp9SOCT
5110Please respect copyright.PENANAwoUVBXdTbm
“Kamu mau kemana? Kasihan anak kamu nak” tahan ibu mertuanya.5110Please respect copyright.PENANANIJDgeRM0c
5110Please respect copyright.PENANAzN3gWROv1O
5110Please respect copyright.PENANAW5aUQGHUHM
Sesaat Cita terdiam, karena seolah baru tersadar akan anaknya. Sedari tadi, dia tidak kepikiran hal itu. Dia terlanjur kecewa, terlanjur marah, setelah apa yang dia lihat tadi. Yang ada dalam pikirannya hanyalah dia ingin secepatnya pergi dari Andi, dan dia harus meninggalkan rumah ini secepatnya. Satu hal yang sama sekali tidak terpikir oleh Cita tadi, adalah anaknya.5110Please respect copyright.PENANAeXONM0Pfai
5110Please respect copyright.PENANAEPaSA4geo9
5110Please respect copyright.PENANAmkcZPvbCuG
“Kasihan anak kamu nak. Kamu jangan pergi” bujuk ibu mertuanya.5110Please respect copyright.PENANAYbKTOuqueg
5110Please respect copyright.PENANAYbqpUTtRVD
5110Please respect copyright.PENANAtZ4BkeoO6F
Cita masih terdiam. Dia bimbang, haruskah dia pergi? Haruskah dia menghindari Andi? Lalu bagimana dengan anaknya? Tegakah dia harus meninggalkan buah hatinya? Tapi perasaan Cita benar-benar sedang kacau, membuat otaknya benar-benar tak bisa berpikir jernih. Dia bingung harus bagaimana. Tapi, hal terbesar yang ada dikepalanya saat ini adalah Andi, apa yang diperbuat oleh Andi, dan keinginannya untuk tidak melihat Andi lagi, paling tidak untuk sementara waktu.5110Please respect copyright.PENANAnVwu7cvjr2
5110Please respect copyright.PENANAfKEPj6a1ig
5110Please respect copyright.PENANAz0wuBItPju
“Bu, Cita mau nenangin diri dulu. Cita mau pergi sebentar” ucap Cita, kali ini dengan agak lirih disela-sela tangisannya.5110Please respect copyright.PENANApFNa5Bha3Y
5110Please respect copyright.PENANAVhvnQOcmPh
“Kamu mau kemana? Terus anak kamu gimana?” tanya ibu mertuanya, membuat Cita terdiam sebentar, kebingungan.5110Please respect copyright.PENANADFhTIvH8xk
5110Please respect copyright.PENANAPDA7OWTkDo
5110Please respect copyright.PENANAlUmzKWfpbD
Kemana? Aku harus kemana? Aku harus pergi kemana? Aku tak punya siapa-siapa disini? Apa aku harus pulang kerumah orang tuaku? Apa aku bawa sekalian saja anakku? Bagaimana ini? Batin Cita.5110Please respect copyright.PENANAvJV4gqQS5W
5110Please respect copyright.PENANAJYfl03bNhL
5110Please respect copyright.PENANA8KRM900Tjx
“Ini udah mau malem lho, kamu jangan pergi sekarang nak” bujuk ibu mertuanya lagi.5110Please respect copyright.PENANAKbHBs3qZsB
5110Please respect copyright.PENANAEPXweeMnhh
5110Please respect copyright.PENANAzHvD1TzxwO
Tapi kemudian, ada satu hal yang terpikirkan oleh Cita. Diapun mengusap air matanya, lalu menatap ibu mertuanya.5110Please respect copyright.PENANA6J1es6NEL6
5110Please respect copyright.PENANA5aqLZ2oPmz
5110Please respect copyright.PENANAZX5xDhfF4y
“Bu, mohon beri Cita waktu sebentar. Cita mau kerumah mbak Nada, Cita butuh sendiri dulu, Cita nggak mau ketemu mas Andi dulu”5110Please respect copyright.PENANACBeHcYbgfL
5110Please respect copyright.PENANA5FnaGeo2AR
“Tapi nak…”5110Please respect copyright.PENANA23LK3v2mud
5110Please respect copyright.PENANATAu8ynVl4M
“Cita mohon bu, kasih Cita waktu sebentar aja”5110Please respect copyright.PENANA1rPAUEVhlt
5110Please respect copyright.PENANAYA6LrhyNtw
“Bener kamu ketempat Nada?”5110Please respect copyright.PENANAm6DvUsv4xd
5110Please respect copyright.PENANAhcmq5sOtoU
“Iya bu”5110Please respect copyright.PENANAzddaj7eEHT
5110Please respect copyright.PENANANZxRjdzeMZ
Ibu mertuanya menghela nafas panjang. “Baiklah kalau itu mau kamu. Biar anak kamu disini saja sama ibu”5110Please respect copyright.PENANAdl9PzUCV01
5110Please respect copyright.PENANACghoAOPY4s
“Tapi bu…”5110Please respect copyright.PENANA6YFaq1pqy8
5110Please respect copyright.PENANAv4VbjGVhLA
“Sudah, kalaupun kamu bawa dia malah nggak akan sempat kamu urus. Biar dia sama ibu. Asal kamu jangan kemana-mana lagi, cuma kerumah Nada. Tapi cepatlah pulang nak, kasihan anak kamu”5110Please respect copyright.PENANA7Dmj79z4Zh
5110Please respect copyright.PENANAEqmEvflshT
5110Please respect copyright.PENANAqK7uilCvT9
Cita terdiam. Awalnya dia ingin membawa anaknya sekalian untuk pergi kerumah Nada. Tapi, Cita membenarkan kata-kata ibu mertuanya. Sanggupkah dia, sempatkah dia mengurus anaknya dalam suasana hati seperti itu? Meskipun ada Nada yang mungkin bisa membantunya, tapi apakah semudah itu? Karena Nada sudah dia acuhkan cukup lama. Bahkan, mungkinkah Nada mau menerima kehadirannya nanti? Bisa jadi Nada malah menolaknya. Setelah berpikir sesaat, Cita merasa kalau memang lebih baik anaknya bersama dengan ibu mertuanya saja dulu. Kalaupun Nada nanti menolak kehadirannya, dia juga masih bingung mau kemana lagi. Akhirnya Citapun mengangguk.5110Please respect copyright.PENANAwjw1uKRhmp
5110Please respect copyright.PENANAJ25bLCKfFn
5110Please respect copyright.PENANAn3vG6UQY2Q
“Baik bu, saya titip dia dulu bu”5110Please respect copyright.PENANA3N9Jq12wAx
5110Please respect copyright.PENANATesBtyMvbM
“Iya, tapi, segeralah pulang nak”5110Please respect copyright.PENANAbwvVtWX4Pz
5110Please respect copyright.PENANA0YegjKshfE
5110Please respect copyright.PENANA8K2aRkquMM
Cita hanya mengangguk, mencium tangan lalu memeluk ibu mertuanya, setelah itu dia beranjak pergi. Ibu mertuanya tak lagi menahan, meskipun dia berat untuk membiarkan Cita pergi. Tapi dia tahu Cita butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri. Sebagai pihak yang selama ini dipersalahkan oleh Andi, tapi ternyata justru Andi yang selingkuh. Sudah pasti perasaan Cita sangat sakit saat ini.5110Please respect copyright.PENANAgXri2mdsZ0
5110Please respect copyright.PENANAd52d9Ts4eW
Akhirnya Cita pergi meninggalkan rumahnya. Dia membawa motornya dengan sembrono, tidak seperti biasanya. Beruntung, dia tidak sampai celaka meskipun harus membuat pengendara lainnya memaki-maki. Cita tidak peduli, saat ini dia ingin secepatnya pergi kerumah Nada. Dia butuh orang, untuk berbagi bebannya, untuk menumpahkan rasa sakit dihatinya, untuk tempatnya menangis. Dan satu-satunya orang yang terpikir dikepala Cita adalah Nada.5110Please respect copyright.PENANAZf74SSs9C0
5110Please respect copyright.PENANA2Ss0BxnqXL
Dia tak peduli bagaimana nanti reaksi Nada saat melihatnya. Dia tak peduli jika Nada marah padanya setelah cukup lama dia acuhkan. Dia hanya berharap Nada tak menolak kehadirannya, karena saat ini dia benar-benar membutuhkan Nada. Dia masih belum memikirkan mau kemana lagi perginya kalau sampai Nada nanti menolaknya.5110Please respect copyright.PENANAjRJfCBnnrY
5110Please respect copyright.PENANARtQaQ6rZyK
Akhirnya Cita sampai dirumah Nada dengan selamat. Buru-buru dia turun dari motor dan menuju ke pintu rumah Nada. Dengan tak sabar dia gedor-gedor rumah Nada karena dia tahu ada orang didalam. Berkali-kali dia menggedor dengan kasar, hingga terdengar suara kesal dari dalam rumah. Suara seorang pria.5110Please respect copyright.PENANAtsffB24Oc7
5110Please respect copyright.PENANApqNDeHJZ3D
5110Please respect copyright.PENANAaWd9yZsNGw
“Iya iya bentar. Siapa sih gedor-gedor pintu!” ucap pria itu dari dalam dengan sangat kesal.5110Please respect copyright.PENANABod5w4t7WD
5110Please respect copyright.PENANA97ax7Wuzi6
“Loh Cita?” ucap lelaki itu ketika membuka pintu.5110Please respect copyright.PENANA3fkiMtWN2X
5110Please respect copyright.PENANAPikF4O1eGy
5110Please respect copyright.PENANAIWXqNQUcRS
Kemarahannya karena terusik gedoran pintu tadi menghilang seketika, berganti dengan rasa kaget karena melihat Cita berdiri disitu. Bukan Citanya yang membuat pria itu kaget, tapi kondisi Cita saat ini. Cita menangis sesenggukan, dan ditangannya membawa tas yang cukup besar.5110Please respect copyright.PENANAk76iU0EmBD
5110Please respect copyright.PENANAoUBnBCIy6f
5110Please respect copyright.PENANAq7cEF3Ys43
“Hiks mas Gun, mbak Nada ada?” tanya Cita sambil sesenggukan.5110Please respect copyright.PENANALc56xi8NfP
5110Please respect copyright.PENANAc0MXmlaobt
“Siapa pah?” belum sempat pria itu menjawab, suara Nada terdengar dan dia melangkah mendekat.5110Please respect copyright.PENANAflqTrSe0Wp
5110Please respect copyright.PENANAYK94PODCvE
“Loh, Cita?” ucap Nada yang juga terkejut melihat kondisi Cita saat ini.5110Please respect copyright.PENANAgxva4lAmaa
5110Please respect copyright.PENANANMnGYJsujb
“Mbak Nadaaaaa…” Cita langsung merangsek masuk dan segera memeluk Nada sambil menumpahkan tangisannya.5110Please respect copyright.PENANA9jz2ZS0WU7
5110Please respect copyright.PENANAJSOurXByiN
*5110Please respect copyright.PENANAEltln0ucaa
*5110Please respect copyright.PENANAjjmqhFvuw4
*5110Please respect copyright.PENANAHaPKhDhBRc
*5110Please respect copyright.PENANA5WqyFHxUXV
5110Please respect copyright.PENANAwf3yQvkWOn
Sementara itu, selang satu jam kemudian Andi pulang kerumah dengan senyum terkembang diwajahnya. Dia baru saja tuntas melampiaskan nafsunya kepada Isna. Yang membuat dia senang adalah dari siang hingga petang ini, dia bisa bercinta dengan Isna sampai 3 ronde. Ini pertama kalinya Andi bisa seperti itu. Dulu waktu masih masa bulan madunya dengan Cita saja, paling pol dia hanya bisa sampai 2 ronde saja.5110Please respect copyright.PENANA3iv1QL4Igk
5110Please respect copyright.PENANATVbn4QzPLq
Andi merasa sangat puas. Dia berasa bangga, merasa begitu gagah dihadapan Isna tadi. Meskipun sebenarnya, Isna belum sepenuhnya puas, karena tetap saja Andi tidak bertahan lama. Tapi paling tidak, sudah tidak sesingkat dulu, dan Andi bisa melakukannya lebih dari sekali. Bagi wanita lain, mungkin sudah cukup terpuaskan oleh Andi, tapi tidak bagi Isna. Tapi Andi tidak tahu itu, dan dia tidak peduli. Yang penting, dia merasa sangat bangga hari ini, dan tak sabar untuk kembali mengulanginya dengan Isna. Kalau tidak diingatkan Isna kalau dia harus pulang malam ini, mungkin dia akan menginap dirumah Isna.5110Please respect copyright.PENANAMjXC4HNH3R
5110Please respect copyright.PENANAhE1UoqZRAU
Sampai dirumahnya, Andi terheran karena dia tidak melihat motor Cita. Tumben Cita tidak berada dirumah jam segini. Biasanya sangat jarang Cita keluar sampai jam segini, apalagi setelah dia sempat melarangnya untuk bertemu dengan Nada dan yang lainnya saat itu. Tiba-tiba saja Andi berpikir kalau Cita pasti ketempat salah satu dari tiga orang yang masuk daftar blacklistnya. Dan tiba-tiba Andi tersenyum, merasa amat senang, karena dia mengira sebentar lagi akan bisa membuktikan kalau istrinya benar-benar selingkuh.5110Please respect copyright.PENANAHXhDDCi17n
5110Please respect copyright.PENANA1Dj1jVluzc
Diapun masuk kedalam rumah, langsung masuk kekamar. Terlihat pintu lemari masih terbuka dan dia melihat tumpukan baju Cita agak sedikit berantakan. Dan Andi menyadari kalau ada yang tidak beres, seperti ada baju yang tidak ada ditempatnya, padahal seingat dia tadi masih ada. Diapun segera keluar menemui ibunya untuk menanyakan keberadaan Cita.5110Please respect copyright.PENANAUcQsOIvg6b
5110Please respect copyright.PENANAqoRVykVW2I
5110Please respect copyright.PENANA6CYyG5Rkji
“Bu, ibuu..” panggil Andi. Tak lama kemudian ibunya keluar dari kamar.5110Please respect copyright.PENANAOEYObr1HPK
5110Please respect copyright.PENANAo0rIxcaCwh
“Kenapa Di?”5110Please respect copyright.PENANAUSZjQNOK0K
5110Please respect copyright.PENANA6NdDwLNEva
“Cita mana bu?”5110Please respect copyright.PENANAvMAL3k5vlp
5110Please respect copyright.PENANABkdWwaHonx
“Cita kerumah Nada”5110Please respect copyright.PENANAD6BmUpce5F
5110Please respect copyright.PENANAs3ChWWMjsA
5110Please respect copyright.PENANAe0XDGLOqIN
Mendengar jawaban dari ibunya, senyum Andi makin melebar. Dia seperti merasa mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Seperti nelayan yang mendapatkan ikan super besar. Seperti seorang yang baru saja menang lotre miliyaran rupiah.5110Please respect copyright.PENANAibUwV7MZ4p
5110Please respect copyright.PENANA2rP5LUrEwd
5110Please respect copyright.PENANAFOb3ukQahi
“Hahaha terbukti sekarang, hahaha. Bu aku pergi dulu” ucap Andi buru-buru mau pergi.5110Please respect copyright.PENANA3XBAEAhgbC
5110Please respect copyright.PENANA5eQg29akzf
“Tunggu Di, kamu mau kemana?”5110Please respect copyright.PENANAoC4bDllcwz
5110Please respect copyright.PENANAjaIpKx1aTO
“Mau ngebuktiin semua kesalahan Cita bu” ucap Andi tanpa mempedulikan ibunya.5110Please respect copyright.PENANA8YdEU8CDRa
5110Please respect copyright.PENANAxEXWD3WuZG
“Andi tunggu dulu, ibu mau bicara”5110Please respect copyright.PENANAwEkxN1d4xt
5110Please respect copyright.PENANAntJr6lgnvX
“Nanti bu, Andi nggak mau kehilangan kesempatan ini”5110Please respect copyright.PENANANZd7Vgqlb7
5110Please respect copyright.PENANAjm7FTzocJU
“Andi, tunggu…”5110Please respect copyright.PENANACXWqWhjjKW
5110Please respect copyright.PENANAA7LUPhPK97
5110Please respect copyright.PENANAUCuqxiRKSP
Dia tak bisa menghentikan Andi yang begitu bersemangat. Andi langsung masuk mobil dan segera menuju kerumah Nada. Sepanjang perjalanan dia tersenyum, bahkan tertawa penuh kemenangan. Semua yang dia lakukan kepada Cita sepertinya benar-benar terbayarkan malam ini. Dia puas, sangat puas, karena setelah sekian lama akhirnya akan segera membuktikan kalau dugaannya kepada Cita itu benar adanya. Dia akan segera membuktikan, kalau Cita benar-benar selingkuh karena telah melanggar larangannya.5110Please respect copyright.PENANAlR6Xnq2PJj
5110Please respect copyright.PENANA0cz0oyWdzr
Begitu sampai didepan rumah Nada, tawa Andi makin lebar saat melihat motornya Cita ada disitu. Makin bersemangat dia. Bermacam kata sudah dia siapkan untuk menjatuhkan Cita. Kali ini Andi yakin, Cita tidak akan mampu menyangkalnya. Semua sudah jelas, Cita telah melanggar janjinya untuk tidak menemui Nada. Andi merasa diatas angin sekarang. Dengan pongah dia berjalan menuju rumah Nada.5110Please respect copyright.PENANAVAaDkSSy0E
5110Please respect copyright.PENANAjfSO3vypFk
Pintu rumah Nada tidak tertutup sempurna, dan dari situ Andi bisa mendengar suara Cita yang ada didalam rumah. Tanpa mengetuk, Andi membuka pintu itu dan berjalan masuk. Dia tersenyum lebar melihat Cita benar-benar didalam, sedang menangis dalam pelukan Nada. Baik Cita maupun Nada tak menyadari kalau Andi sudah berdiri disitu, karena posisi mereka agak menyerong membelakangi Andi.5110Please respect copyright.PENANAnNlFKoa0W7
5110Please respect copyright.PENANAXLNbcKEGLM
5110Please respect copyright.PENANAQRV2s5V7UR
“Sudah terbukti semua Cita, kamu sudah melanggar janjimu!” bentak Andi begitu bersemangat.5110Please respect copyright.PENANAXIGw6OOlFY
5110Please respect copyright.PENANAxHtuNq2IQX
5110Please respect copyright.PENANA7qCWEX3HO1
Cita dan Nada terlonjak kaget dan melihat kearah Andi yang sedang beracak pinggang dengan pongahnya. Terlihat Andi menatap sinis kearah Cita dan Nada.5110Please respect copyright.PENANAtDehEGiKPz
5110Please respect copyright.PENANA057TpL9w6z
5110Please respect copyright.PENANAmZtyfcXcof
“Ngapain kamu kesini?” ucap Cita juga dengan membentak.5110Please respect copyright.PENANAchZ8krax4t
5110Please respect copyright.PENANAJRxy8d3FzX
“Ngapain? Hahaha, untuk ngebuktiin kalau kamu benar-benar selingkuh dibelakangku. Kamu udah janji sama aku nggak akan nemuin dia, dan sekali aja ketemu itu artinya kamu mengakui kalau kamu sudah selingkuh, hahaha. Kenapa? Udah kegatelan kamu? Memekmu udah kangen sama kontol bajingan-bajingan itu?”5110Please respect copyright.PENANA6fhQmyzKa2
5110Please respect copyright.PENANAfTJmVkC9OK
“Jaga bicaramu!”5110Please respect copyright.PENANA69ACZfrceV
5110Please respect copyright.PENANAR4YaDI3Up0
“Hahaha buat apa lagi kujaga hah? Memang kamu udah kangen sama kontol mereka kan? Sampai-sampai saking nggak tahannya kamu nemuin si pelacur Nada ini? Mau ngapain? Ngajakin pelacur ini buat ngentot bareng-bareng sama mereka?”5110Please respect copyright.PENANAnzTNMYmrhg
5110Please respect copyright.PENANAZmKvH1mwCX
5110Please respect copyright.PENANAMAlRNwBurV
Mendengar ucapan kasar Andi itu, Cita dan Nadapun terlihat sangat emosi. Namun, belum sempat mereka mengatakan apapun, tiba-tiba pintu salah satu kamar terbuka dan muncul suami Nada dengan penuh emosi.5110Please respect copyright.PENANAzDi2LHSYFD
5110Please respect copyright.PENANAMhQMcwxQRz
5110Please respect copyright.PENANAPyTTz5si0O
“Bangsat!!!” buuughhh.5110Please respect copyright.PENANAr5cucniGsN
5110Please respect copyright.PENANAHQGFu1oEhK
5110Please respect copyright.PENANAqHbXmqfkBF
Sebuah pukulan telak mendarat diwajah Andi yang tak siap menerima serangan. Andi bahkan sampai terjerembab tersungkur kebelakang saking kuatnya pukulan suami Nada.5110Please respect copyright.PENANAOs5Y05SX6t
5110Please respect copyright.PENANASBl22UeKsf
5110Please respect copyright.PENANAEKjbgOBFFJ
“Berani-beraninya bilang istriku pelacur, mau mati kamu hah?!” ucap suami Nada penuh emosi dan bersiap untuk memukul Andi lagi.5110Please respect copyright.PENANAqg9pIcxlyJ
5110Please respect copyright.PENANAFCXxgTzfVB
“Pah udah pah” ucap Nada seraya menahan suaminya.5110Please respect copyright.PENANAyeEltFxgaY
5110Please respect copyright.PENANAbKkMhiDwWi
“Udah apaan mah? Dia udah ngehina kamu. Cowok ini kudu diajarin tata krama, mulutnya harus dikasih pelajaran!” jawab suaminya masih dengan penuh emosi, tapi tubuhnya terus ditahan Nada sekuat tenaga.5110Please respect copyright.PENANAnDUeGmH6eD
5110Please respect copyright.PENANAmf9tejztYJ
5110Please respect copyright.PENANA3nuc8dB7GH
Melihat itu Andi segera bangkit sambil memegangi wajahnya yang terkena pukulan tadi. Tapi dia malah tersenyum, menyeringai.5110Please respect copyright.PENANAjggNa7etmR
5110Please respect copyright.PENANAeyVzjmFed6
5110Please respect copyright.PENANAZISYTnSpW7
“Hahaha, kenapa marah? Apa kamu nggak tahu, kalau selama ini dibelakangmu, istrimu itu…”5110Please respect copyright.PENANAviIGsjPueV
5110Please respect copyright.PENANAbvQfxewRI3
“Cukup!” bentak Cita memotong ucapan Andi. Dia lalu berdiri sambil memegang hpnya, lalu menghampiri Andi.5110Please respect copyright.PENANAKTrsoomcce
5110Please respect copyright.PENANAVmLJNdXr88
“Jadi, dengan aku ketemu mbak Nada kamu mau bilang kalau aku selingkuh?”5110Please respect copyright.PENANAsuW62q5Nqz
5110Please respect copyright.PENANAkGXdP0eJQ3
“Hahaha, udah jelas kan semuanya?”5110Please respect copyright.PENANAJj2n9OShrC
5110Please respect copyright.PENANAWUxXPoHeNW
“Kalau hanya dengan aku nemuin mbak Nada kamu bisa bilang kalau aku selingkuh, lalu ini apa?”5110Please respect copyright.PENANA37CKlU1vx9
5110Please respect copyright.PENANAT58aAPQXAT
5110Please respect copyright.PENANAggliChG2hu
Cita kemudian menunjukan hpnya didepan muka Andi dengan tangan yang agak gemetar karena menahan emosi. Andi yang tadi tersenyum penuh kemenangan mendadak mukanya berubah keruh. Dia sangat terkejut, matanya terbelalak dengan apa yang dia lihat dari hp Cita. Sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Isna. Foto itu adalah foto tadi siang, didepan rumah Isna.5110Please respect copyright.PENANA32kGui1YVK
5110Please respect copyright.PENANAeZvfKTPFz4
5110Please respect copyright.PENANAruiHcSJyhr
“Terus, ini juga. Ini apa namanya?”5110Please respect copyright.PENANARAg77hgNqG
5110Please respect copyright.PENANAOf67SRziUR
5110Please respect copyright.PENANAvYuCuYWNic
Cita menggeser layar dihpnya, menampilkan foto lainnya. Dan Andi makin terkejut melihat foto itu. Jelas-jelas difoto itu, terlihat dirinya sedang berciuman bibir dengan Isna. Masih ditempat yang sama, rumah Isna. Itu adalah momen sesaat sebelum mereka masuk kedalam rumah Isna.5110Please respect copyright.PENANA2UKtsTwBKt
5110Please respect copyright.PENANA4YSnZHU8Zk
5110Please respect copyright.PENANAtrTXlLeqCQ
“Ka.. kamu dapat foto itu darimana?” tanya Andi. Nadanya sudah benar-benar berbeda, dari yang tadi penuh kesombongan, menjadi begitu ketakutan.5110Please respect copyright.PENANASAwT4YIt19
5110Please respect copyright.PENANALd14TMQWUJ
“Darimana? Aku ambil sendiri foto-foto ini. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Bukan kata orang lain, bukan dari orang lain. Aku lihat sendiri” ucap Cita penuh emosi.5110Please respect copyright.PENANA22qHIW0ryA
5110Please respect copyright.PENANAssMHBwWwGn
“Aku lihat semuanya, sejak dari mall, sampai kedepan rumah perempuan itu. Sampai kalian berdua masuk, berjam-jam aku tunggu dan kalian tidak keluar juga. Semua itu, apa namanya?” kembali pertanyaan retoris Cita tak bisa dijawab oleh Andi.5110Please respect copyright.PENANA0ZjnwWUStN
5110Please respect copyright.PENANALk5Gg90C4m
5110Please respect copyright.PENANAJR7q2SNWYm
Andi benar-benar tak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal dia datang kesini untuk membuktikan bahwa Cita sudah selingkuh. Dia datang kesini untuk menyalahkan Cita, untuk menyudutkannya, tapi kenyataannya berbanding 180 derajat. Hanya dalam hitungan menit, dia kini berubah jadi pesakitan, jadi pihak yang bersalah, dengan bukti yang sudah tak terbantahkan lagi.5110Please respect copyright.PENANAsb2IQZnPG9
5110Please respect copyright.PENANAlb6rAPszrd
5110Please respect copyright.PENANA3SdKPj9Kh6
“Selama ini kamu nuduh aku udah selingkuh. Kamu bahkan berkali-kali nampar aku biar aku ngaku. Kamu ngelarang aku buat ketemu mbak Nada, yang kamu pikir udah bikin aku selingkuh dari kamu. Tapi nyatanya apa? Sekarang siapa yang sebenarnya selingkuh?” ucap Cita keluar dengan lancar dari mulutnya. Seolah-olah dia sedang melontarkan semua kekesalan dan amarah yang dia pendam selama ini.5110Please respect copyright.PENANAfM1YHsPGEJ
5110Please respect copyright.PENANAAuVPXv0OPk
“Kamu ngelakuin itu semua untuk apa? Untuk nutupin perbuatan kamu sendiri kan? Kamu nyalahin aku, nyiksa aku, ngekang aku, supaya aku nggak sempat tahu kalau kamu selingkuh, gitu kan?”5110Please respect copyright.PENANABaKYa2b5al
5110Please respect copyright.PENANAOlGz0bCVex
5110Please respect copyright.PENANA2IOSToGy6W
Kembali Andi hanya terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tidak semua yang dikatakan oleh Cita kepadanya itu benar. Andi tidak menuduh Cita selingkuh demi menutupi perselingkuhannya. Semua itu bermula dari semua prasangka buruk Andi pada Cita. Dan nyatanya, dia baru benar-benar selingkuh dengan Isna setelah yakin kalau Cita bena-benar selingkuh dibelakangnya, meskipun itu masih sebuah prasangka tanpa adanya bukti.5110Please respect copyright.PENANAASXg6Ro3xn
5110Please respect copyright.PENANAWxKJpRL61o
Tapi tetap saja, posisi Andi sekarang tidak punya nilai tawar. Tidak punya pembelaan sama sekali. Karena nyatanya, dia memang benar-benar berselingkuh dengan Isna. Bukti yang dimiliki oleh Cita terlalu kuat untuk bisa dia bantah. Foto-foto yang sangat jelas memperlihatkan apa yang dia lakukan dengan Isna. Dan itu benar-benar mereka, Andi dan Isna, bukan foto editan.5110Please respect copyright.PENANA4sgfigPXlF
5110Please respect copyright.PENANAYnIuezcqDh
5110Please respect copyright.PENANAKPO36Xa6pA
“Kalaupun memang benar aku selingkuh, lalu kamu mau apa? Menuntut cerai? Dengan menuduhku selingkuh? Silahkan! Tunjukin semua bukti yang kamu punya, karena aku punya bukti yang jauh lebih kuat, untuk memperlihatkan siapa yang sebenarnya salah diantara kita!”5110Please respect copyright.PENANAGnEYjOpMYv
5110Please respect copyright.PENANAuFXV2SNrc6
5110Please respect copyright.PENANAANQz8aBP9V
Kembali Andi terdiam. Nyatanya, dia memang tidak memiliki bukti sekuat yang dimiliki Cita. Jangankan yang sekuat itu, dia bahkan tidak punya bukti apapun. Hanya bermodalkan cerita bahwa Cita selingkuh karena telah melanggar janjinya agar tidak ketemu dengan Nada, siapa yang bakal percaya? Yang ada orang-orang akan menertawakannya dan menganggapnya gila.5110Please respect copyright.PENANA3GMuOsOsSz
5110Please respect copyright.PENANAhfWOnXZD2o
Dan lagi, Andi baru sadar satu hal. Kalau memang Cita benar telah berselingkuh dibelakangnya, lalu selanjutnya apa? Cerai? Bahkan Andi belum memikirkan sampai kesana. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana membuktikan kalau Cita selingkuh. Lebih jauh dari itu, dia belum benar-benar memikirkannya.5110Please respect copyright.PENANAevIEfUGOZQ
5110Please respect copyright.PENANArUQMhijODm
5110Please respect copyright.PENANAaOJQl8PswU
“Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini. Aku sudah muak sama kamu. Aku nggak mau melihatmu lagi!”5110Please respect copyright.PENANABZs54qtKxW
5110Please respect copyright.PENANA11WDF7ZQmY
5110Please respect copyright.PENANAoER4pQPmnD
Andi masih terpaku. Tak bisa bicara apapun. Tak bisa menjawab semua omongan Cita. Dia sudah kalah. Kalah oleh dirinya sendiri. Kalah oleh prasangkanya sendiri. Dan bahkan, posisinya sekarang sudah berbalik. Dia yang salah. Dia yang sudah berselingkuh. Dan semua itu terbukti.5110Please respect copyright.PENANAyR9v9P5e0T
5110Please respect copyright.PENANAjTcxvClKft
Tanpa sempat mengatakan apapun, Andi berbalik. Berjalan dengan tatapan kosong, penuh dengan keputus-asaan.5110Please respect copyright.PENANA4M9UBXPU6k
5110Please respect copyright.PENANAu1mmsS83v9
Nada dan suaminya yang sedari tadi melihat itu juga hanya terdiam saja. Emosi suami Nada sebenarnya masih ada, bahkan bertambah. Bukan hanya karena Andi sudah menyebut istrinya pelacur. Tapi suami Nada ikut kesal kepada Andi setelah mendengar semua ucapan Cita. Dia kesal dengan semua kebodohan Andi, yang menurutnya sangatlah konyol. Meskipun dia belum tahu cerita selengkapnya, tapi sudah tergambar olehnya tentang masalah itu.5110Please respect copyright.PENANAebNZjZ6idc
5110Please respect copyright.PENANAW3ybjiZbfZ
Sepenginggal Andi, Cita langsung ambruk duduk bersimpuh. Dan kembali tangisnya pecah. Nada yang sedari tadi memegangi suaminya, langsung menghampiri Cita dan memeluknya. Dia menatap suaminya, meminta pertolongan, dan kemudian mereka berdua mengangkat tubuh Cita untuk didudukan di sofa lagi. Nada memeluk Cita yang masih menangis, sedangkan suaminya duduk tak jauh dari mereka.5110Please respect copyright.PENANAhEkiqhOpYk
5110Please respect copyright.PENANA8QL1UamwMl
5110Please respect copyright.PENANAm4G6ULuuZa
“Mbak Nada, mas Gunawan, maafin Cita, hiks…”5110Please respect copyright.PENANAjt8TisgJWP
5110Please respect copyright.PENANAjQsE15BoZi
“Ssttt, udah Cit, udah…” ucap Nada. Dia sendiri masih bingung bagaimana harus menghibur Cita, dia hanya terus memeluk dan membelai punggung Cita untuk sedikit menenangkannya.5110Please respect copyright.PENANAR435m0ojBp
5110Please respect copyright.PENANAF6sxNzdN8d
*5110Please respect copyright.PENANAN1wa3Q1MQz
*5110Please respect copyright.PENANAcEuOrpUsMH
*5110Please respect copyright.PENANA5fIz9kSWNW
*5110Please respect copyright.PENANAhJNm7a7MJH
5110Please respect copyright.PENANAfK57McJWp2
Dengan pikiran yang kacau, Andi mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Rasa sakit diwajahnya akibat dipukul Gunawan tadi sudah tak lagi dia rasakan. Kini dia benar-benar merasa menjadi seorang pecundang. Dia tadinya sudah begitu bahagia, merasa detik-detik kemenangan akan segera dia dapatkan. Tapi nyatanya, semua berbalik telak memukul mundur dirinya. Ibaratnya kalau dalam sepak bola, sudah unggul 1-0 dari awal babak 1, tapi masuk injury time babak 2 malah kebobolan 2 gol. Sakit.5110Please respect copyright.PENANA7Iq0KEzghp
5110Please respect copyright.PENANAplN4lAR54f
Andi mulai berpikir, dari awal mula yang membuat semuanya kini berubah. Berawal dari tanpa sengaja dia mendengar pak Bowo bergumam membayangkan istrinya. Sejak itu muncul pikiran aneh dikepalanya. Dia justru membayangkan bagaimana kalau pak Bowo benar-benar akan merebut istrinya. Itu yang kemudian membuat Andi merasa terancam, dan menyetubuhi Cita dengan kasar, demi menandai kalau Cita adalah miliknya, hanya miliknya.5110Please respect copyright.PENANAIlN3wFNADY
5110Please respect copyright.PENANAczTXlz6wAH
Tapi apa benar kalau aku menyalahkan pak Bowo? Buktinya sampai sekarang pak Bowo nggak pernah menyentuh Cita, bahkan untuk sekedar menemui dan bicara sama Cita saja kayaknya juga nggak pernah. Kayaknya apa yang dilakukan pak Bowo itu masih terbilang wajar. Mungkin banyak cowok lain diluar sana yang mikir sama kayak pak Bowo waktu lihat fotonya Cita. Batin Andi.5110Please respect copyright.PENANAYvxSPk4ajc
5110Please respect copyright.PENANA8NrfVR3j8o
Dia kemudian memikirkan soal Nada, Robi dan Salim. Andi begitu membabi buta mencurigai mereka bertiga. Dia mencurigai Robi dan Salim sudah menikmati tubuh istrinya, dengan Nada yang menjadi orang yang menjerumuskan Cita. Tapi Cita benar, dia tak pernah bisa membuktikan kalau mereka sudah menjerumuskan Cita.5110Please respect copyright.PENANAFHR7evXEdZ
5110Please respect copyright.PENANAHC6JhvPbzL
Aku memang nggak punya bukti apapun. Waktu Cita pergi sama mereka, mungkin aja sih disitu mereka ngentotin Cita. Tapi aku sama sekali nggak ada bukti. Kalau aku lihat dari IG nya si Robi dan Nada, memang ada acara foto-foto disana, dan itu dengan banyak banget orang. Apa iya orang sebanyak itu pesta sex? Batin Andi.5110Please respect copyright.PENANAPlPYtz3JLZ
5110Please respect copyright.PENANADofxy7gUOB
Meskipun kemungkinan itu tetap ada, tapi Andi menepisnya untuk saat ini, karena dia memang tak punya bukti apapun. Semua hanya prasangkanya. Ketika tahu kalau Cita pergi dengan mereka bertiga, Andi sudah langsung berpikir kalau Cita selingkuh. Dan rasa kesal dan amarahnya itu dia lampiaskan dengan Isna.5110Please respect copyright.PENANAbQXjleEZiu
5110Please respect copyright.PENANA0rZEQN0Whn
Isna. Iya, Isna. Kalau aja aku nggak pernah cerita semaunya sama Isna. Kalau aja dia nggak merayuku, aku nggak akan pernah selingkuh sama Isna. Benar. Dia yang merayuku. Aku nggak pernah punya pikiran apa-apa ke dia sebelumnya. Tapi dia yang udah ngebuat aku selingkuh. Benar, ini semua salah Isna. Batin Andi lagi.5110Please respect copyright.PENANAlif9dkg51m
5110Please respect copyright.PENANAzYAPzRdSWa
Amarahnya kini berganti sasaran. Dia kembali teringat waktu mengamuk dirumah Isna saat tahu Cita pergi dengan Nada dan yang lainnya. Dia mencoba mengingat dengan rinci kejadian saat itu. Dan memang benar, dia ingat betul Isnalah yang membujuknya untuk berselingkuh, demi membalas perbuatan Cita, yang bahkan sampai sekarang tidak bisa dia buktikan sama sekali. Isnalah yang telah menghasutnya agar berselingkuh, hingga akhirnya hubungan badan mereka berlanjut hingga tadi siang.5110Please respect copyright.PENANAtwC83WjrlR
5110Please respect copyright.PENANAUBdtgIwbdz
Iya, benar. Semua ini salah Isna. Aku harus kesana sekarang. Batin Andi.5110Please respect copyright.PENANA32hDQZDGsf
5110Please respect copyright.PENANAZkAY48REPU
Setelah berputar-putar dengan segala pemikirannya, diapun mengarahkan mobilnya kerumah Isna. Dia ingin membuat perhitungan dengan Isna yang telah membuatnya berselingkuh. Dia tak tahu apa yang akan dilakukannya pada Isna nanti. Tapi dia hanya ingin melepaskan beban atas kesalahan yang dia lakukan. Dia ingin melempar bola panas ini pada Isna, yang dia anggap sebagai sebab utama semua kejadian ini. Mulai dari pada akhirnya justru dia yang berselingkuh, juga termasuk kejadian hari ini, dimana akhirnya Cita mendapatkan bukti kongkret foto-foto perselingkuhannya dengan Isna tanpa bisa dia bantah sedikitpun.5110Please respect copyright.PENANAX5JwN5wffh
5110Please respect copyright.PENANA8s6iiA7tbM
Sampai didepan rumah Isna, Andipun segera turun. Dengan penuh emosi dia menggedor-gedor rumah Isna. Dia tak peduli jika kegaduhan yang dia buat ini akan menarik perhatian orang-orang disekitar rumah Isna. Dia hanya ingin segera menemui Isna, menumpahkan segala kesalahan pada wanita selingkuhannya itu.5110Please respect copyright.PENANAZ7rrrvHdK1
5110Please respect copyright.PENANAYBoNx2WupH
5110Please respect copyright.PENANAUe7TQgDelj
“Mas Andi? Ngapain sih malem-malem gedor-gedor kayak gitu? Masih kurang yang tadi? Isna capek mas” ucap Isna begitu membuka pintu dan mengetahui Andi yang ada disitu. Dia kesal karena tadi sudah sempat tertidur, tapi terganggu oleh suara gaduh yang dibuat Andi.5110Please respect copyright.PENANAdPdcG9eDJ3
5110Please respect copyright.PENANAijBkOs5iW1
“Ini semua salah kamu Is, salah kamu!” bentak Andi memaki Isna, membuat Isna terkejut tak mengerti apa maksud Andi.5110Please respect copyright.PENANAwXF4WB4Zok
5110Please respect copyright.PENANAQKqHpgTtz5
“Kamu ngomong apa sih? Salah apaan? Emang aku bikin salah apa?” sahut Isna tak kalah keras dengan suara Andi tadi. Dia tersulut emosinya, karena selain Andi mengganggu ketenangan tidurnya, tahu-tahu Andi melayangkan tuduhan kepadanya.5110Please respect copyright.PENANARBthuCYcTm
5110Please respect copyright.PENANAL2UWSNRqrA
“Cita tahu kalau kita selingkuh. Ini semua gara-gara kamu!”5110Please respect copyright.PENANAKwuYGQmdud
5110Please respect copyright.PENANAVPxKQZGUvp
“Loh, kok gara-gara aku?”5110Please respect copyright.PENANAap9qArlKju
5110Please respect copyright.PENANALjsltdwcQi
“Iya! Jelas ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu nggak ngerayu aku, kalau kamu nggak ngehasut aku waktu itu, aku nggak bakal selingkuh sama kamu. Aku nggak bakal ketahuan oleh Cita. Semua ini gara-gar…”5110Please respect copyright.PENANAaHV2dcpG4B
5110Please respect copyright.PENANAsCd6p4TxSf
“Heh! Seenaknya kamu nuduh aku! Siapa juga yang…”5110Please respect copyright.PENANAwvDbxEhWob
5110Please respect copyright.PENANA2KSISIiE38
“Jelas ini salah kamu! Kamu nggak inget, dulu kamu yang udah ngerayu aku buat ngentot sama kamu?! Setelah kamu puas, kamu ketagihan, dan minta terus supaya aku ngentotin kamu! Semua ini gara-gara kamu! Semua salah kamu!” maki Andi makin membabi buta.5110Please respect copyright.PENANAZGXfcL1IfM
5110Please respect copyright.PENANAs4m6hpRgGn
“Apa? Dasar laki-laki nggak berguna!”5110Please respect copyright.PENANAwe8iyvboh6
5110Please respect copyright.PENANAWu4dG1DpPF
“Apa katamu! Kamu yang nggak berguna! Kamu ngerayu laki-laki lain karena kamu ditinggal terus sama suamimu! Kamu jablay. Kamu pelacur, wanita jalang, wanita murahan yang ngerayu cowok lain, yang ngasihin memeknya gitu aja demi kepuasan kamu!”5110Please respect copyright.PENANASbFVRpKIsz
5110Please respect copyright.PENANA5CnWl9Ys6e
“Bangsat kamu Di! Kamu nggak nyadar kalau kamu itu lemah? Kamu itu pecundang! Asal kamu tahu ya, aku nggak pernah puas sama kamu! Kontolmu kecil! Goyang dikit udah keluar! Aku sama sekali nggak pernah puas sama kamu, nggak pernah!”5110Please respect copyright.PENANA5lDYZRrFdd
5110Please respect copyright.PENANAiWVKU2QdHe
“Apa kamu bilang?!”5110Please respect copyright.PENANA5b5BQB3yMI
5110Please respect copyright.PENANAD8H9HQzrOZ
“Asal kamu tahu, apa yang aku kasih ke kamu itu kemarin bukan pelumas, itu obat pembesar kontol! Kontolmu itu nggak guna sama sekali. Kalau aku jadi Cita, udah dari dulu aku nyari kontol lain yang bisa muasin aku! Sekarang kamu tahu kan, kenapa Cita selingkuh dari kamu? Karena kamu nggak bisa muasin perempuan! Kamu lemah! Kamu pencundang Di!”5110Please respect copyright.PENANAuTVFnWVo2a
5110Please respect copyright.PENANAwkwuxoY0As
“Bangsat kamu Is!”5110Please respect copyright.PENANAXK14Tro4Cg
5110Please respect copyright.PENANAZRiAXlEEhl
5110Please respect copyright.PENANA5fQAkpkMlZ
Buuuggghhh… sebuah pukulan telak mendarat diwajah Isna hingga membuatnya tersungkur dilantai. Bukan tamparan, tapi benar-benar sebuah pukulan yang penuh dengan emosi.5110Please respect copyright.PENANAQigJyyhway
5110Please respect copyright.PENANArzrLqOMdMj
Melihat Isna yang tersungkur, bukannya membuat Andi kasihan, dia malah menghampiri dan menduduki tubuh Isna. Dia jambak rambut Isna, lalu diangkat hingga wajah mereka cukup dekat.5110Please respect copyright.PENANArGwqDbXHQF
5110Please respect copyright.PENANAx2rSa7tCe1
5110Please respect copyright.PENANAyxPdinUeSP
“Lihat sendiri kan! Kamu itu benar-benar nggak berguna Di! Kontolmu nggak berguna, nggak bisa muasin perempuan manapun! Dan kamu baru aja mukul aku, kamu itu pecundang! Mana ada lelaki sejati yang mukul perempuan!”5110Please respect copyright.PENANA8YxFfg9DUn
5110Please respect copyright.PENANA1La5CyyevH
“Aku bukan pecundang!”5110Please respect copyright.PENANAIa2xAPU1VE
5110Please respect copyright.PENANAqh8AV2jVxD
5110Please respect copyright.PENANAHfx0O0SjJ6
Buuuggghhh… sebuah pukulan mendarat lagi diwajah Isna.5110Please respect copyright.PENANAcNYoutFboT
5110Please respect copyright.PENANAV1g92591YG
5110Please respect copyright.PENANAuiKvTWlJYv
“Kamu pecundang paling menyedihkan yang pernah aku tahu” ucap Isna dengan lirih, karena rasa sakit yang dia rasakan akibat 2 kali pukulan Andi diwajahnya, hingga diujung bibirnya terlihat berdarah.5110Please respect copyright.PENANAe0DWI52PTq
5110Please respect copyright.PENANAWoyFd0qywU
“Bangsat! Aku bukan pecundang! Aku laki-laki sejati!”5110Please respect copyright.PENANA7H9D5ALPhy
5110Please respect copyright.PENANAS6uCCS3y85
5110Please respect copyright.PENANAPCge4op5Iu
Buuuggghhh… kembali sebuah pukulan mendatar telak diwajah Isna tanpa sedikitpun perlawanan, membuat Isna tak berdaya, bahkan terlihat kesadarannya mulai menipis.5110Please respect copyright.PENANAEsrzjDUnNW
5110Please respect copyright.PENANAgJz5JxPeSw
5110Please respect copyright.PENANAhr7pxIKhBf
“Woy apa-apaan ini!!! Lepasin dia!!!”5110Please respect copyright.PENANAqj5LITnOVP
5110Please respect copyright.PENANAsiuDzh9yhx
5110Please respect copyright.PENANAYGvbA2s9PE
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah jalan. Andi menoleh, ternyata ada 2 orang sekuriti yang berlari kearahnya. Kedua sekuriti komplek itu tadinya sedang patroli keliling. Saat dekat dengan rumah Isna, mereka mendengar keributan akibat pertengkaran Andi dan Isna. Tadinya mereka sempat tertawa mendengar ucapan Isna yang menghina kejantanan Andi. Tapi kemudian begitu sampai didepan rumah Isna, mereka terkejut karena Andi sudah dalam posisi menduduki Isna dan memukulnya.5110Please respect copyright.PENANA6BuRWeUZlx
5110Please respect copyright.PENANAuzNNd6VRNz
5110Please respect copyright.PENANA0q2fnnBHBp
“Bangsat! Beraninya sama perempuan! Nih terima!”5110Please respect copyright.PENANAwMeeDym7FS
5110Please respect copyright.PENANAsWBIsQ5bJx
5110Please respect copyright.PENANA3Eo8jKgFH8
Seorang dari sekuriti itu menarik kerah baju belakang Andi hingga tubuh Isna terlepas dari cengkramannya. Tanpa banyak bicara kedua sekuriti itu menghujani Andi dengan pukulan. Andi tak bisa melawan, bahkan untuk melindungi diri sudah terlambat. Pukulan dari kedua sekuriti itu terlalu kuat untuk ditahan oleh Andi, hingga akhirnya berkali-kali pukulan dan tendangan mendarat disekujur tubuh dan wajah Andi.5110Please respect copyright.PENANANsyfb3mHDt
5110Please respect copyright.PENANASLhgiKAYGc
5110Please respect copyright.PENANApvtkStOl1L
“Jo udah Jo, bisa mampus nih orang nanti”5110Please respect copyright.PENANAdvytlFNM7y
5110Please respect copyright.PENANAoQ5kvePhN6
“Haash haash entar dulu Ton, belum puas aku”5110Please respect copyright.PENANA4pBg0D6hCP
5110Please respect copyright.PENANA0g9HojBe9N
“Udah, dia udah babak belur. Mending kita tolongin mbak Isna dulu”5110Please respect copyright.PENANAe4mKxI5QyY
5110Please respect copyright.PENANAiZs4IF9eBI
5110Please respect copyright.PENANAjKv3cYZCSt
Mereka berduapun melihat Isna yang kondisinya sudah hampir tak sadarkan diri. Merekapun cepat-cepat menolong Isna. Mereka menghubungi teman mereka dulu untuk datang kerumah ini mengurus Andi. Setelah teman mereka datang, mereka segera membawa Isna ke rumah sakit, sedangkan temannya tadi membawa Andi ke kantor polisi.5110Please respect copyright.PENANAi14cj84Q9T
5110Please respect copyright.PENANAlsuIv1hXbL
*5110Please respect copyright.PENANApUWnYIljuW
*5110Please respect copyright.PENANAmZw6qqcEdX
*5110Please respect copyright.PENANAVVPVxiSToL
*5110Please respect copyright.PENANANzsvnkIpV2
5110Please respect copyright.PENANA1BPzoTro1d
Tak jauh dari rumah Isna, didalam sebuah mobil yang diparkirkan dipinggir jalan komplek, pak Bowo terlihat tertawa puas dengan apa yang dia lihat. Bukan hanya saat ini, tapi sejak tadi ketika dirumah Nada.5110Please respect copyright.PENANAaR0U3nbzAP
5110Please respect copyright.PENANAEnCNnS7gC1
Dari tadi siang, pak Bowo memang sudah mengikuti Cita. Dia tahu kalau Cita berada disekitar rumah Isna untuk membuntuti Andi. Dia sudah bisa menebak kemana Andi dan Isna akan pergi setelah dari mall tadi. Setelah cukup lama menunggu Cita yang hanya terdiam saja ditempatnya, kemudian dia ikuti ketika Cita pulang kerumahnya, lalu pergi kerumah Nada. Pak Bowo menunggu didekat rumah Nada, dia memarkirkan mobilnya didepan rumah sebelah rumah Nada. Dia menunggu kedatangan Andi.5110Please respect copyright.PENANA4zm0lnTXOW
5110Please respect copyright.PENANAPobSIAV1Ae
Sebelumnya, dari Isna dia tahu tentang perjanjian Andi dengan Cita yang melarang untuk menemui Nada. Dia yakin sekali kalau Andi tahu Cita ada dirumah Nada, Andi pasti mendatanginya. Dan rupanya dugaannya tepat sekali. Andi datang kerumah Nada, lalu terjadilah keributan tadi.5110Please respect copyright.PENANAS3PkFTiv9C
5110Please respect copyright.PENANABOBJNSQxbD
Pak Bowo yang berada tak jauh dari rumah itu, bisa mendengar dengan jelas keributan antara Andi dengan Cita, meski keributan itu terjadi didalam rumah. Dia tertawa terbahak-bahak mendengar semuanya. Lebih puas lagi ketika melihat Andi tak bisa apa-apa waktu Cita memperlihatkan bukti foto yang Cita ambil tadi kepada Andi. Melihat wajah Andi yang seperti orang bodoh ketika berjalan meninggalkan rumah Nada, membuat kepuasannya berlipat-lipat.5110Please respect copyright.PENANA3ZNHQVDc6C
5110Please respect copyright.PENANA5vQHYwqzW6
Setelah itu dia mengikuti kemana Andi pergi. Tadinya dia sudah jengkel dan berniat pulang saja karena Andi hanya berputar-putar tak jelas. Tapi saat mobil Andi mengarah kerumah Isna, pak Bowo kembali mengikutinya.5110Please respect copyright.PENANAtywpQbHxXW
5110Please respect copyright.PENANAM2Sm3eh86b
Tadinya pak Bowo pikir kalau Andi kerumah Isna untuk melampiaskan rasa frustasinya. Dia menyangka malam ini Andi akan bercinta lagi dengan Isna, karena itulah dia sudah menyiapkan hpnya untuk memfoto kedatangan Andi kerumah Isna. Bisa dia buat jadi bahan untuk mengajak Cita bertemu, lalu makin mempengaruhi Cita, agar Andi bisa makin buruk dimata Cita.5110Please respect copyright.PENANA67YQ9R4LMU
5110Please respect copyright.PENANAYAVsabv9US
Tapi ternyata yang terjadi diluar malah perkiraannya. Andi justru marah-marah ke Isna, bahkan sampai memukulinya. Pak Bowo sempat mau turun dari mobil karena khawatir Isna kenapa kenapa, apalagi Andi terlihat begitu kalap memukul Isna. Tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat 2 orang sekuriti berjalan mendekati rumah Isna.5110Please respect copyright.PENANAjgWHQr4JWH
5110Please respect copyright.PENANAvGbLV6WI1L
Dan akhirnya diapun hanya menjadi penonton ketika Andi gantian dihajar habis-habisan oleh kedua orang sekuriti itu. Dia tersenyum, semakin puas dengan apa yang terjadi hari ini. Semua benar-benar terjadi diluar rencananya. Tapi bagi pak Bowo itu adalah hal yang sangat bagus. Dia merasa bahwa rencananya telah berjalan beberapa langkah lebih maju daripada yang seharusnya. Terlebih lagi tadi dia mendengar sekuriti akan membawa Andi ke kantor polisi. Makin besarlah peluangnya untuk segera mendapatkan Cita.5110Please respect copyright.PENANAWFLYU732Wc
5110Please respect copyright.PENANApc2rx6d4xR
Hahaha, Andi Andi. Memang benar kata Isna, kamu itu pecundang Di. Pecundang sejati. Kamu benar-benar bodoh dan tidak berguna. Sekarang, istirahatlah dengan tenang di penjara. Biar aku yang menggantikan posisimu untuk sementara ini. Dan aku janji sama kamu, aku akan memuaskan istrimu itu. Dan aku akan membuat Cita nggak akan pernah bisa lepas dariku, dan membuang kamu untuk selama-lamanya, hahaha.5110Please respect copyright.PENANAAImFIxGyUl
5110Please respect copyright.PENANAkRU5VRxbEi
*5110Please respect copyright.PENANA9CMXjGCwR3
*5110Please respect copyright.PENANADDRAZo675E
*5110Please respect copyright.PENANAfTinxaie3s
*5110Please respect copyright.PENANA9Hbo2E5mhw
5110Please respect copyright.PENANAcslvqD7tyz
Sementara itu dirumah Nada, dia baru saja melepas kepergian suaminya. Malam ini suaminya harus mengejar kereta karena harus berangkat lagi ketempat kerjanya di Jakarta. Tadi waktu Andi datang, Gunawan memang sedang bersiap-siap dikamarnya sambil membiarkan Cita ditenangkan oleh Nada. Tapi persiapannya terganggu dengan kedatangan Andi, yang juga membuatnya emosi karena telah menyebut istrinya sebagai pelacur.5110Please respect copyright.PENANAAfdBKxw9kg
5110Please respect copyright.PENANADTvGOrsNiF
Sepeninggal Andi tadi, setelah tangisan Cita cukup mereda, Cita akhirnya menceritakan semuanya. Mulai dari kenapa dia sampai menjauhi Nada, Robi dan Salim yang merupakan permintaan Andi. Kelakuan kasar Andi ketika memaksanya mengaku kalau dia sudah selingkuh. Juga ancaman Andi bahwa jika dia menemui Nada dan yang lainnya, itu membuktikan bahwa dirinya itu selingkuh.5110Please respect copyright.PENANAqt5ACLphdM
5110Please respect copyright.PENANAYQBCO6K6Po
Lalu Cita juga cerita tentang apa yang terjadi hari ini, dimana dia memergoki Andi jalan dengan Isna. Lalu bagaimana dia mengikuti Andi hingga berhasil mengetahui kalau Andi ternyata yang sebenarnya selingkuh, dan dia sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti perselingkuhan Andi dan Isna, hingga bagaimana dia sampai terpikir untuk menemui Nada malam ini.5110Please respect copyright.PENANAMP1cpWCwbH
5110Please respect copyright.PENANAygNoznCzXf
Nada yang sebenarnya sudah mengetahui tentang peristiwa hari ini tidak terlalu kaget. Tapi dia tetap berusaha bersikap biasa, dan berpura-pura kaget seperti halnya Gunawan.5110Please respect copyright.PENANAKdyzL3IZXR
5110Please respect copyright.PENANAXssHoDLcN6
Mendengar semua itu, Nada dan Gunawan hanya bisa bersimpati pada Cita. Mereka berusaha menghibur Cita sebisanya. Bahkan Gunawan sempat ragu untuk berangkat ke Jakarta, karena dia jadi ikut khawatir dengan kondisi Cita. Tapi karena ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan Gunawan, mau tak mau dia harus berangkat malam ini juga. Apalagi Nada juga sudah meyakinkannya kalau dia baik-baik saja.5110Please respect copyright.PENANAZHWKiZ4ZO3
5110Please respect copyright.PENANAbSAmZV5Ij8
5110Please respect copyright.PENANAkaNRveU4JV
“Nanti aku hubungi Robi dan mas Salim kalau butuh apa-apa. Papa tenang aja, aku nggak papa kok, papa tetep berangkat aja” ucap Nada tadi. Akhirnya Gunawan tetap berangkat meskipun Nada tak jadi mengantarnya meningat kondisi Cita yang seperti itu.5110Please respect copyright.PENANAH3j6NyNlMX
5110Please respect copyright.PENANAWbqh2LIUtF
5110Please respect copyright.PENANA7nGUIMnwKG
Dan kini, Nada masih terus berusaha menghibur Cita. Dia sama sekali tak memikirkan soal Cita yang mengacuhkannya beberapa waktu belakangan ini. Dia memang sempat khawatir dan berpikir macam-macam karena Cita tak pernah sekalipun membalas pesannya ataupun mengangkat telponnya. Tapi setelah mendengar semua penjelasan Cita, dia maklum, bahkan menyalahkan Andi atas semua yang terjadi.5110Please respect copyright.PENANAbhP6p2t689
5110Please respect copyright.PENANARiUhMolJXH
Tak berapa lama kemudian terdengar hp Nada berdering. Dilihatnya, ternyata ada telpon dari pak Bowo.5110Please respect copyright.PENANAkRFQGAm4y7
5110Please respect copyright.PENANAJev7gDcWhR
5110Please respect copyright.PENANA6GWtIQLL9k
“Cit, sebentar ya, aku angkat telpon dulu” ucap Nada, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Cita.5110Please respect copyright.PENANA0bQArgCruK
5110Please respect copyright.PENANAhE1IqxgY6I
5110Please respect copyright.PENANAYUsQfAqlDS
Nada mengambil hpnya dan berjalan keluar, ke teras rumah. Dia tak ingin Cita tahu kalau yang menelpon adalah pak Bowo.5110Please respect copyright.PENANAbFtRlgsW3A
5110Please respect copyright.PENANArsgZ6S3Bwn
5110Please respect copyright.PENANASGzKHPD592
“Halo pak”5110Please respect copyright.PENANAXyEB8tbXnd
5110Please respect copyright.PENANAN3niVuvfwL
“Halo sayang. Suami kamu udah berangkat kan?”5110Please respect copyright.PENANAXvVfdvAhAM
5110Please respect copyright.PENANAaz2LEbvAO4
“Hmm, iya pak”5110Please respect copyright.PENANALWYiQo0GrE
5110Please respect copyright.PENANARnyfhpUtqc
“Kalau gitu aku jemput kerumahmu ya. Aku lagi sange nih sayang. Lumayan kan malem minggu bisa kita habiskan bareng-bareng, hehehe”5110Please respect copyright.PENANA7wRFMnceFn
5110Please respect copyright.PENANATld9nTMBUj
“Aduh pak, jangan malam ini deh”5110Please respect copyright.PENANAxgOf3hQ2Mq
5110Please respect copyright.PENANAahmvBNLMHU
“Loh kenapa? Kan suami kamu udah berangkat, bebas dong kita? Kamu juga nggak lagi halangan kan?”5110Please respect copyright.PENANAoQ4iQ53i7F
5110Please respect copyright.PENANAyInqWberXG
“Iya pak, tapi dirumahku, lagi ada, saudaraku pak”5110Please respect copyright.PENANANKYmFOpIBi
5110Please respect copyright.PENANAnFjxRXuGmu
“Saudara?”5110Please respect copyright.PENANAmiO4p71oRT
5110Please respect copyright.PENANAsvsh7nXcri
“Iya pak, hmm, sepupuku lagi disini. Dia mau nginap disini. Nggak mungkin aku tinggalin dia pak. Lagian aku nggak mau dia curiga kalau pak Bowo nanti dateng kesini”5110Please respect copyright.PENANAEJttBAm5K4
5110Please respect copyright.PENANAhLaKja6JJr
“Aduuh, tapi gimana dong Nad? Aku udah sange berat nih”5110Please respect copyright.PENANA5xATU0kV0s
5110Please respect copyright.PENANApfiJ7VX75V
“Pak, pliss, aku mohon pak, aku nggak bisa malam ini. Pak Bowo kan bisa ngajak yang lain”5110Please respect copyright.PENANAcwkUxKr82k
5110Please respect copyright.PENANAudAMeCEe8Z
“Tapi aku maunya sama kamu Nad, aku udah kangen sama memek kamu”5110Please respect copyright.PENANAZQow7Nepry
5110Please respect copyright.PENANAorWOlybf6i
“Pak, pliss jangan malem ini”5110Please respect copyright.PENANAT33XeFGHD7
5110Please respect copyright.PENANA7M806Rygtq
“Emang kamu nggak kangen kontolku Nad?”5110Please respect copyright.PENANAEP2EqzGiV8
5110Please respect copyright.PENANAW6P13Ykvum
“Ii.. iya kangen.. tapi nggak malam ini pak, aku bener-bener nggak bisa”5110Please respect copyright.PENANAnQAuEdQCme
5110Please respect copyright.PENANAe0UR6Mck9w
“Hhmm, ya udah deh, kalau gitu aku sama Gina aja”5110Please respect copyright.PENANA61UtGK1R4H
5110Please respect copyright.PENANAh4raGO8zgw
“Iya pak, makasih udah mau ngerti. Lain kali aku pasti layanin pak Bowo, tapi malem ini aku bener-bener nggak bisa”5110Please respect copyright.PENANAVzZ0rv4Tsk
5110Please respect copyright.PENANAabvb6dQLN5
“Iya iya. Eh, ngomong-ngomong sepupu kamu itu cowok apa cewek? Udah umur berapa dia? Udah nikah belum? Apa masih perawan?”5110Please respect copyright.PENANAijFWquwAgQ
5110Please respect copyright.PENANAV1HoKwBn0h
“Emang kenapa pak?”5110Please respect copyright.PENANAzkPi1iuIH3
5110Please respect copyright.PENANAUfAhZoZHxy
“Ya siapa tahu bisa bantuin kamu”5110Please respect copyright.PENANAOrF0WjwQwQ
5110Please respect copyright.PENANAXfxyh8QJFL
“Maksudnya?”5110Please respect copyright.PENANAaxD6XTDdYz
5110Please respect copyright.PENANAG5RtLMIz3C
“Ya bantuin kamu buat muasin kontolku. Bukannya kamu selama ini kewalahan ngelayanin aku? Hahaha”5110Please respect copyright.PENANAidlpni4tyT
5110Please respect copyright.PENANARmdN8Zt3xc
“Paak, pliss jangan macem-macem deh pak”5110Please respect copyright.PENANAfyupIC6D8V
5110Please respect copyright.PENANAM56saYidaS
“Loh kenapa emang? Kamu keberatan kalau aku pengen ngentot sama sepupumu juga? Emang kamu mau ngelawan aku? Udah siap sama resikonya?”5110Please respect copyright.PENANAh22X7dEcdO
5110Please respect copyright.PENANAnHGy9zpV9f
“Pak, jangan gitu lah pak. Pak Bowo kan udah dapetin aku, apa masih kurang?”5110Please respect copyright.PENANA5vXQ6izexS
5110Please respect copyright.PENANA6Rz4M3FmF4
5110Please respect copyright.PENANATOmRnLKuxd
“Jelas lah, kamu aja selalu kepayahan gitu ngadepin aku”5110Please respect copyright.PENANAuBhdpWrrGd
5110Please respect copyright.PENANAqWsaqOvFwQ
“Pak jangan lah pak, lagian, hmm, sepupuku ini cowok pak”5110Please respect copyright.PENANAMw4H1xNCGI
5110Please respect copyright.PENANA65dyfwP9u2
“Cowok? Wah, jangan-jangan kamu mau ngentot sama sepupumu ya malam ini? Sampai nggak mau nemenin aku?”5110Please respect copyright.PENANAVdkDldaH3z
5110Please respect copyright.PENANAxsw9Nm3ZKc
“Pak. Iih, yaa nggak gitu juga”5110Please respect copyright.PENANAmllA8mG2RI
5110Please respect copyright.PENANAhxoZmv4ENY
“Hahaha Nada Nada. Ya udah, kamu nikmatin aja waktumu sama sepupumu itu sekarang. Tapi lain kali, aku nggak mau tahu ya, kalau suamimu udah nggak dirumah, aku tetap bakal jemput kamu, mau ada orang tuamu sekalipun. Lain kali kamu harus mau layanin aku, nggak ada kata nggak bisa. Ini terakhir kali aku kasih kamu kelonggaran”5110Please respect copyright.PENANA7KMDylec9X
5110Please respect copyright.PENANAosw6qsmCrA
“Ii.. iya pak”5110Please respect copyright.PENANA9n7U6LJXxA
5110Please respect copyright.PENANAkltgvWqGyL
5110Please respect copyright.PENANAFD7I2814jh
Tanpa menjawab lagi pak Bowo memutus sambungan telpon. Nada bernafas lega, karena pak Bowo tak sampai memaksanya malam ini. Bisa kacau kalau sampai pak Bowo datang kesini sementara disini masih ada Cita. Nada masih tidak siap kalau skandalnya ini diketahui oleh orang lain, selain Gina. Apalagi pak Bowo juga mengincar Cita. Dengan kondisi Cita yang sedang rapuh seperti ini, dia akan sangat yakin pak Bowo tanpa kesulitan bisa mendapatkan Cita. Karena itulah, dia berupaya keras agar pak Bowo tidak sampai kesini. Dan dia sangat lega upayanya berhasil.5110Please respect copyright.PENANACTZXr9NNxN
5110Please respect copyright.PENANAyBKk2Om5Bb
Sementara itu, pak Bowo hanya tertawa setelah menutup telponnya. Dia tentu tahu kalau Nada berbohong, karena dia tahu kalau yang ada dirumah Nada sekarang adalah Cita. Padahal bisa saja dia memaksa untuk tetap kesana, sekaligus menjerat Cita malam ini juga. Tapi pak Bowo tidak ingin buru-buru. Dia ingin melakukan sesuatu yang lain untuk bisa mendapatkan Cita.5110Please respect copyright.PENANAY7M2SaF6lP
5110Please respect copyright.PENANAJ2Xo38EAWn
Dia hanya harus bersabar sedikit untuk bisa benar-benar mendapatkan Cita seutuhnya. Semua kondisi yang ada sekarang sudah sangat mendukung rencana jahatnya pada Cita. Lagipula, malam ini memang bukan jatah Nada untuk menemani malam minggu birahinya. Sebelumnya, dia mendapatkan telpon dari seseorang yang sudah menunggu dirumahnya. Kini dengan senyum terkembang, pak Bowo mengarahkan mobilnya untuk pulang. Kepuasan yang dia dapatkan seharian ini, akan membuatnya makin bersemangat melewati malam ini dengan wanita yang sudah menunggu di rumahnya.5110Please respect copyright.PENANAmkay7GqoBN
5110Please respect copyright.PENANA9AkXXGUWz4
*5110Please respect copyright.PENANAxISCnLRU9q
*5110Please respect copyright.PENANAMJfUivp9XZ
*5110Please respect copyright.PENANA7uGjZQuO3v
*5110Please respect copyright.PENANA6kK32lBYYc
*5110Please respect copyright.PENANA9opOcTQoi5