7211Please respect copyright.PENANAOYkeD2NeLQ
7211Please respect copyright.PENANAOXsEQOEDCP
Cita pulang kerumah dengan tergesa-gesa. Begitu dia turun dari motor dia buru-buru masuk kekamar. Sebisa mungkin dia ingin menyembunyikan wajahnya dari ibu mertuanya. Tapi ibu mertuanya sudah terlanjur melihatnya tadi. Dan diapun mengikuti Cita yang masuk kekamarnya. Terlihat Cita mengambil sebuah tas, membuka lemari lalu mengambil beberapa helai pakaiannya dan dimasukan kedalam tas itu.7211Please respect copyright.PENANA6iBsVArmWa
7211Please respect copyright.PENANAI9XkPrTtZW
7211Please respect copyright.PENANALBiG3E2Kvr
“Loh nak kamu mau kemana? Ada apa nak?” tanya ibu mertuanya. Dia menebak, ada sebuah masalah besar sehingga Cita bersikap seperti itu.7211Please respect copyright.PENANA9FMKE6FcNV
7211Please respect copyright.PENANAT4LuWSTGdZ
7211Please respect copyright.PENANAQavlJLnhDC
Tapi Cita tak segera menjawabnya. Dia masih terus mengemasi baju-bajunya. Kalau tadi dia menahan tangisnya, sekarang sudah tidak lagi. Dia menangis sejadi-jadinya sambil terus mengemasi bajunya. Sudah kepalang tanggung, ibu mertuanya juga sudah kadung melihat Cita menangis.7211Please respect copyright.PENANAzfxOUfmdVU
7211Please respect copyright.PENANAMtu9ZvJq7c
7211Please respect copyright.PENANAYwed16HhFm
“Cita, kamu kenapa nak? Ada apa? Bilang sama ibu” ucap ibu mertuanya, masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Cita.7211Please respect copyright.PENANAVcSHhQDUjU
7211Please respect copyright.PENANAodcoxkw8I6
7211Please respect copyright.PENANAPmBhIzXMHh
Cita masih terdiam. Dia masih terus menangis. Bahkan setelah selesai mengemasi barang-barangnya, tangisnya belum reda juga. Dia sudah mau beranjak pergi dari kamar sebelum ditahan oleh ibu mertuanya.7211Please respect copyright.PENANAtXdUnai7xM
7211Please respect copyright.PENANA8O4sLRke9n
7211Please respect copyright.PENANAVrMTDPBBZo
“Cita, kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya lagi, dan Cita masih tidak menjawabnya.7211Please respect copyright.PENANAveyqUCe7wY
7211Please respect copyright.PENANAFCWNQW6JsJ
“CITA!” bentak ibu mertuanya, yang sudah tak sabar dengan sikap Cita. Bukan karena marah kepada Cita, tapi justru khawatir.7211Please respect copyright.PENANA2qaytZCCTt
7211Please respect copyright.PENANAx1LyWb82X2
“Cita, hiks, Cita mau pergi dulu bu”7211Please respect copyright.PENANAu2B1DD970g
7211Please respect copyright.PENANAdxB1r2kIAP
“Mau pergi kemana? Ini ada apa sebenarnya?”7211Please respect copyright.PENANAyWQoPO6hiZ
7211Please respect copyright.PENANAM5iOSjr8jc
“Mas Andi bu, hiks, mas Andi…”7211Please respect copyright.PENANAFUOXj0EU7t
7211Please respect copyright.PENANA7t6gkYlkIV
“Andi kenapa nak?”7211Please respect copyright.PENANARIFQrHdrsS
7211Please respect copyright.PENANApDuo92iMX7
“Mas Andi selingkuh bu…”7211Please respect copyright.PENANAWz4gXgVqWm
7211Please respect copyright.PENANA8lOJXHuUaq
“Astaga…”7211Please respect copyright.PENANAkOXBgu8Wmk
7211Please respect copyright.PENANAr1VTnTuJyf
7211Please respect copyright.PENANAU2eeVmjiUt
Dia sama sekali tidak mengira, tapi kemudian mengerti kenapa Cita bersikap seperti ini, dan ingin minggat dari rumah. Siapa juga yang tidak kecewa, setelah berkali-kali dituduh selingkuh, bahkan sampai ditampar agar mengakuinya, tapi ternyata justru yang menuduh itulah yang sebenarnya sudah selingkuh.7211Please respect copyright.PENANAUy0zqBjKfF
7211Please respect copyright.PENANA5VpgISmbZw
Ibu mertua Cita pun masih terdiam, tapi dia masih menahan tubuh Cita agar tak pergi. Dia ingin menahan, ingin menghibur, atau apalah, yang penting Cita tidak pergi dari rumah. Tapi dia sendiri bingung tak tahu harus ngomong apa.7211Please respect copyright.PENANAOmE6palCib
7211Please respect copyright.PENANAO7JRJwgUOI
7211Please respect copyright.PENANAlMJtq8KVa8
“Bu, lepasin Cita. Cita mau pergi” ucap Cita sambil berusaha melepaskan tangan ibu mertuanya.7211Please respect copyright.PENANAxLcXQ4jDvb
7211Please respect copyright.PENANABXlkV7gjIE
“Kamu mau kemana? Kasihan anak kamu nak” tahan ibu mertuanya.7211Please respect copyright.PENANATsJKhtVQHs
7211Please respect copyright.PENANAQtFYGys9RZ
7211Please respect copyright.PENANAISY33nbsaI
Sesaat Cita terdiam, karena seolah baru tersadar akan anaknya. Sedari tadi, dia tidak kepikiran hal itu. Dia terlanjur kecewa, terlanjur marah, setelah apa yang dia lihat tadi. Yang ada dalam pikirannya hanyalah dia ingin secepatnya pergi dari Andi, dan dia harus meninggalkan rumah ini secepatnya. Satu hal yang sama sekali tidak terpikir oleh Cita tadi, adalah anaknya.7211Please respect copyright.PENANAcfEBUMULSr
7211Please respect copyright.PENANAykEIerkvyM
7211Please respect copyright.PENANAG8946DGAxO
“Kasihan anak kamu nak. Kamu jangan pergi” bujuk ibu mertuanya.7211Please respect copyright.PENANA6eEwkFX9Vb
7211Please respect copyright.PENANAWP2KvdoJLe
7211Please respect copyright.PENANAi4icfEHkC7
Cita masih terdiam. Dia bimbang, haruskah dia pergi? Haruskah dia menghindari Andi? Lalu bagimana dengan anaknya? Tegakah dia harus meninggalkan buah hatinya? Tapi perasaan Cita benar-benar sedang kacau, membuat otaknya benar-benar tak bisa berpikir jernih. Dia bingung harus bagaimana. Tapi, hal terbesar yang ada dikepalanya saat ini adalah Andi, apa yang diperbuat oleh Andi, dan keinginannya untuk tidak melihat Andi lagi, paling tidak untuk sementara waktu.7211Please respect copyright.PENANAfBwOQvaGos
7211Please respect copyright.PENANAkWTbpnk9Ti
7211Please respect copyright.PENANA8QP54teUuV
“Bu, Cita mau nenangin diri dulu. Cita mau pergi sebentar” ucap Cita, kali ini dengan agak lirih disela-sela tangisannya.7211Please respect copyright.PENANAyzDVxLE53p
7211Please respect copyright.PENANACZq5Y2faM4
“Kamu mau kemana? Terus anak kamu gimana?” tanya ibu mertuanya, membuat Cita terdiam sebentar, kebingungan.7211Please respect copyright.PENANAhMCKcWbZ1G
7211Please respect copyright.PENANA8VDbi1gZBG
7211Please respect copyright.PENANA6W0TpZvid5
Kemana? Aku harus kemana? Aku harus pergi kemana? Aku tak punya siapa-siapa disini? Apa aku harus pulang kerumah orang tuaku? Apa aku bawa sekalian saja anakku? Bagaimana ini? Batin Cita.7211Please respect copyright.PENANACaKwuxtwUo
7211Please respect copyright.PENANAoV3PTIbcCk
7211Please respect copyright.PENANA8poWWpRM27
“Ini udah mau malem lho, kamu jangan pergi sekarang nak” bujuk ibu mertuanya lagi.7211Please respect copyright.PENANAI1wTfXLnV4
7211Please respect copyright.PENANAMred39bdHm
7211Please respect copyright.PENANAUS7Loy0msc
Tapi kemudian, ada satu hal yang terpikirkan oleh Cita. Diapun mengusap air matanya, lalu menatap ibu mertuanya.7211Please respect copyright.PENANA541PkZ0JRs
7211Please respect copyright.PENANA7BtY5v5rbK
7211Please respect copyright.PENANAG97csbutxl
“Bu, mohon beri Cita waktu sebentar. Cita mau kerumah mbak Nada, Cita butuh sendiri dulu, Cita nggak mau ketemu mas Andi dulu”7211Please respect copyright.PENANAkVEJtOhvsz
7211Please respect copyright.PENANAKZgq584F1u
“Tapi nak…”7211Please respect copyright.PENANAa7CfBVsJtN
7211Please respect copyright.PENANAGoXpgwJQ7j
“Cita mohon bu, kasih Cita waktu sebentar aja”7211Please respect copyright.PENANAulI9ZEia3y
7211Please respect copyright.PENANA1N5H4Ze4Cl
“Bener kamu ketempat Nada?”7211Please respect copyright.PENANAHS3SW3zqWW
7211Please respect copyright.PENANA5vVLmc2XWc
“Iya bu”7211Please respect copyright.PENANAb6Za3xTbhq
7211Please respect copyright.PENANAXHghm9dCdi
Ibu mertuanya menghela nafas panjang. “Baiklah kalau itu mau kamu. Biar anak kamu disini saja sama ibu”7211Please respect copyright.PENANAFTXOCNMZqG
7211Please respect copyright.PENANAsnhY9HKIGl
“Tapi bu…”7211Please respect copyright.PENANABnbdgGUhhq
7211Please respect copyright.PENANAQCTm60CAx5
“Sudah, kalaupun kamu bawa dia malah nggak akan sempat kamu urus. Biar dia sama ibu. Asal kamu jangan kemana-mana lagi, cuma kerumah Nada. Tapi cepatlah pulang nak, kasihan anak kamu”7211Please respect copyright.PENANAar6lRiGljT
7211Please respect copyright.PENANA0vGzNHjHZo
7211Please respect copyright.PENANAo51jXiJBV5
Cita terdiam. Awalnya dia ingin membawa anaknya sekalian untuk pergi kerumah Nada. Tapi, Cita membenarkan kata-kata ibu mertuanya. Sanggupkah dia, sempatkah dia mengurus anaknya dalam suasana hati seperti itu? Meskipun ada Nada yang mungkin bisa membantunya, tapi apakah semudah itu? Karena Nada sudah dia acuhkan cukup lama. Bahkan, mungkinkah Nada mau menerima kehadirannya nanti? Bisa jadi Nada malah menolaknya. Setelah berpikir sesaat, Cita merasa kalau memang lebih baik anaknya bersama dengan ibu mertuanya saja dulu. Kalaupun Nada nanti menolak kehadirannya, dia juga masih bingung mau kemana lagi. Akhirnya Citapun mengangguk.7211Please respect copyright.PENANACkg7Z3Gmlh
7211Please respect copyright.PENANAuJkuORVQzM
7211Please respect copyright.PENANAQwKmbREb2C
“Baik bu, saya titip dia dulu bu”7211Please respect copyright.PENANAvPvv8XYRpH
7211Please respect copyright.PENANAir6k6GU575
“Iya, tapi, segeralah pulang nak”7211Please respect copyright.PENANARSKyrFT3IS
7211Please respect copyright.PENANAMkaPeutUjp
7211Please respect copyright.PENANA6ffLN3cgZM
Cita hanya mengangguk, mencium tangan lalu memeluk ibu mertuanya, setelah itu dia beranjak pergi. Ibu mertuanya tak lagi menahan, meskipun dia berat untuk membiarkan Cita pergi. Tapi dia tahu Cita butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri. Sebagai pihak yang selama ini dipersalahkan oleh Andi, tapi ternyata justru Andi yang selingkuh. Sudah pasti perasaan Cita sangat sakit saat ini.7211Please respect copyright.PENANAqTuueQdVtq
7211Please respect copyright.PENANA0iBdeI61SE
Akhirnya Cita pergi meninggalkan rumahnya. Dia membawa motornya dengan sembrono, tidak seperti biasanya. Beruntung, dia tidak sampai celaka meskipun harus membuat pengendara lainnya memaki-maki. Cita tidak peduli, saat ini dia ingin secepatnya pergi kerumah Nada. Dia butuh orang, untuk berbagi bebannya, untuk menumpahkan rasa sakit dihatinya, untuk tempatnya menangis. Dan satu-satunya orang yang terpikir dikepala Cita adalah Nada.7211Please respect copyright.PENANAH0Wp7jkRSq
7211Please respect copyright.PENANAZ1ZU1JDIhZ
Dia tak peduli bagaimana nanti reaksi Nada saat melihatnya. Dia tak peduli jika Nada marah padanya setelah cukup lama dia acuhkan. Dia hanya berharap Nada tak menolak kehadirannya, karena saat ini dia benar-benar membutuhkan Nada. Dia masih belum memikirkan mau kemana lagi perginya kalau sampai Nada nanti menolaknya.7211Please respect copyright.PENANAMLUHBmYKKE
7211Please respect copyright.PENANAaHYGTcIhGd
Akhirnya Cita sampai dirumah Nada dengan selamat. Buru-buru dia turun dari motor dan menuju ke pintu rumah Nada. Dengan tak sabar dia gedor-gedor rumah Nada karena dia tahu ada orang didalam. Berkali-kali dia menggedor dengan kasar, hingga terdengar suara kesal dari dalam rumah. Suara seorang pria.7211Please respect copyright.PENANAsgYygQjFUm
7211Please respect copyright.PENANA8IjxerFol7
7211Please respect copyright.PENANAsH6MyoIHXz
“Iya iya bentar. Siapa sih gedor-gedor pintu!” ucap pria itu dari dalam dengan sangat kesal.7211Please respect copyright.PENANACfsdJwyjHM
7211Please respect copyright.PENANAqzkUqtfunk
“Loh Cita?” ucap lelaki itu ketika membuka pintu.7211Please respect copyright.PENANAv2vAizQGhp
7211Please respect copyright.PENANA5YmbnduXL6
7211Please respect copyright.PENANAkHN0s5JTbQ
Kemarahannya karena terusik gedoran pintu tadi menghilang seketika, berganti dengan rasa kaget karena melihat Cita berdiri disitu. Bukan Citanya yang membuat pria itu kaget, tapi kondisi Cita saat ini. Cita menangis sesenggukan, dan ditangannya membawa tas yang cukup besar.7211Please respect copyright.PENANArcsP2XS8cm
7211Please respect copyright.PENANABT9OH6pf6a
7211Please respect copyright.PENANAKjPBaNzOh4
“Hiks mas Gun, mbak Nada ada?” tanya Cita sambil sesenggukan.7211Please respect copyright.PENANA0tvCkl1yth
7211Please respect copyright.PENANAbQTUTDtcL8
“Siapa pah?” belum sempat pria itu menjawab, suara Nada terdengar dan dia melangkah mendekat.7211Please respect copyright.PENANAJKuLTAdwkY
7211Please respect copyright.PENANAE9keeSRA9o
“Loh, Cita?” ucap Nada yang juga terkejut melihat kondisi Cita saat ini.7211Please respect copyright.PENANAeeAbIVwSLt
7211Please respect copyright.PENANA3WOlzrGfvT
“Mbak Nadaaaaa…” Cita langsung merangsek masuk dan segera memeluk Nada sambil menumpahkan tangisannya.7211Please respect copyright.PENANA0NbMiTfT5z
7211Please respect copyright.PENANAECFReqF38X
*7211Please respect copyright.PENANAQLC8IdreR4
*7211Please respect copyright.PENANA4TedXmWhyR
*7211Please respect copyright.PENANAKmkDKgHf8w
*7211Please respect copyright.PENANAdMx36eqqwO
7211Please respect copyright.PENANAbPdWGIGRgC
Sementara itu, selang satu jam kemudian Andi pulang kerumah dengan senyum terkembang diwajahnya. Dia baru saja tuntas melampiaskan nafsunya kepada Isna. Yang membuat dia senang adalah dari siang hingga petang ini, dia bisa bercinta dengan Isna sampai 3 ronde. Ini pertama kalinya Andi bisa seperti itu. Dulu waktu masih masa bulan madunya dengan Cita saja, paling pol dia hanya bisa sampai 2 ronde saja.7211Please respect copyright.PENANAw5vDQDFI9T
7211Please respect copyright.PENANAQntY4MqOAq
Andi merasa sangat puas. Dia berasa bangga, merasa begitu gagah dihadapan Isna tadi. Meskipun sebenarnya, Isna belum sepenuhnya puas, karena tetap saja Andi tidak bertahan lama. Tapi paling tidak, sudah tidak sesingkat dulu, dan Andi bisa melakukannya lebih dari sekali. Bagi wanita lain, mungkin sudah cukup terpuaskan oleh Andi, tapi tidak bagi Isna. Tapi Andi tidak tahu itu, dan dia tidak peduli. Yang penting, dia merasa sangat bangga hari ini, dan tak sabar untuk kembali mengulanginya dengan Isna. Kalau tidak diingatkan Isna kalau dia harus pulang malam ini, mungkin dia akan menginap dirumah Isna.7211Please respect copyright.PENANAIP2oNewWTm
7211Please respect copyright.PENANALmUKcuXi5Q
Sampai dirumahnya, Andi terheran karena dia tidak melihat motor Cita. Tumben Cita tidak berada dirumah jam segini. Biasanya sangat jarang Cita keluar sampai jam segini, apalagi setelah dia sempat melarangnya untuk bertemu dengan Nada dan yang lainnya saat itu. Tiba-tiba saja Andi berpikir kalau Cita pasti ketempat salah satu dari tiga orang yang masuk daftar blacklistnya. Dan tiba-tiba Andi tersenyum, merasa amat senang, karena dia mengira sebentar lagi akan bisa membuktikan kalau istrinya benar-benar selingkuh.7211Please respect copyright.PENANAF4N8A8dZHD
7211Please respect copyright.PENANA84hUrQbyY8
Diapun masuk kedalam rumah, langsung masuk kekamar. Terlihat pintu lemari masih terbuka dan dia melihat tumpukan baju Cita agak sedikit berantakan. Dan Andi menyadari kalau ada yang tidak beres, seperti ada baju yang tidak ada ditempatnya, padahal seingat dia tadi masih ada. Diapun segera keluar menemui ibunya untuk menanyakan keberadaan Cita.7211Please respect copyright.PENANAhAOy6hkvDP
7211Please respect copyright.PENANAb6Ays9vIhp
7211Please respect copyright.PENANAo4XDmkndfl
“Bu, ibuu..” panggil Andi. Tak lama kemudian ibunya keluar dari kamar.7211Please respect copyright.PENANAZbT9794z2c
7211Please respect copyright.PENANAr7MONQcEN9
“Kenapa Di?”7211Please respect copyright.PENANAikszsH9YQU
7211Please respect copyright.PENANA8shVNH7Ni5
“Cita mana bu?”7211Please respect copyright.PENANA2l6FHBW1jq
7211Please respect copyright.PENANA7dka7kSUvX
“Cita kerumah Nada”7211Please respect copyright.PENANAaiDNwtaO4X
7211Please respect copyright.PENANAK80FJ5wOrr
7211Please respect copyright.PENANALy8TtPDWKn
Mendengar jawaban dari ibunya, senyum Andi makin melebar. Dia seperti merasa mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Seperti nelayan yang mendapatkan ikan super besar. Seperti seorang yang baru saja menang lotre miliyaran rupiah.7211Please respect copyright.PENANA6o1k1iuhk1
7211Please respect copyright.PENANAHiFhj3eMB2
7211Please respect copyright.PENANA79oO8tBBpD
“Hahaha terbukti sekarang, hahaha. Bu aku pergi dulu” ucap Andi buru-buru mau pergi.7211Please respect copyright.PENANAD82gdmTUGn
7211Please respect copyright.PENANAhvfrnSTyZW
“Tunggu Di, kamu mau kemana?”7211Please respect copyright.PENANAb93F2LJh5G
7211Please respect copyright.PENANA5GiDuN3f5m
“Mau ngebuktiin semua kesalahan Cita bu” ucap Andi tanpa mempedulikan ibunya.7211Please respect copyright.PENANAxaLo1kau71
7211Please respect copyright.PENANAx9Upq9rYwU
“Andi tunggu dulu, ibu mau bicara”7211Please respect copyright.PENANAviZl0rZtow
7211Please respect copyright.PENANAT07Q8p8qcG
“Nanti bu, Andi nggak mau kehilangan kesempatan ini”7211Please respect copyright.PENANAvhusNxPoXD
7211Please respect copyright.PENANAyMYrecagpU
“Andi, tunggu…”7211Please respect copyright.PENANAgJxusgBnMf
7211Please respect copyright.PENANAkPV934MyDI
7211Please respect copyright.PENANAM0LTEC2vrN
Dia tak bisa menghentikan Andi yang begitu bersemangat. Andi langsung masuk mobil dan segera menuju kerumah Nada. Sepanjang perjalanan dia tersenyum, bahkan tertawa penuh kemenangan. Semua yang dia lakukan kepada Cita sepertinya benar-benar terbayarkan malam ini. Dia puas, sangat puas, karena setelah sekian lama akhirnya akan segera membuktikan kalau dugaannya kepada Cita itu benar adanya. Dia akan segera membuktikan, kalau Cita benar-benar selingkuh karena telah melanggar larangannya.7211Please respect copyright.PENANAii8QakU99n
7211Please respect copyright.PENANAAJFeKFnACj
Begitu sampai didepan rumah Nada, tawa Andi makin lebar saat melihat motornya Cita ada disitu. Makin bersemangat dia. Bermacam kata sudah dia siapkan untuk menjatuhkan Cita. Kali ini Andi yakin, Cita tidak akan mampu menyangkalnya. Semua sudah jelas, Cita telah melanggar janjinya untuk tidak menemui Nada. Andi merasa diatas angin sekarang. Dengan pongah dia berjalan menuju rumah Nada.7211Please respect copyright.PENANASJR32Y7Atk
7211Please respect copyright.PENANANp4Fw17LCl
Pintu rumah Nada tidak tertutup sempurna, dan dari situ Andi bisa mendengar suara Cita yang ada didalam rumah. Tanpa mengetuk, Andi membuka pintu itu dan berjalan masuk. Dia tersenyum lebar melihat Cita benar-benar didalam, sedang menangis dalam pelukan Nada. Baik Cita maupun Nada tak menyadari kalau Andi sudah berdiri disitu, karena posisi mereka agak menyerong membelakangi Andi.7211Please respect copyright.PENANAkqPfpSeZm4
7211Please respect copyright.PENANA9KlFcOrtOe
7211Please respect copyright.PENANANdBNMSwwF1
“Sudah terbukti semua Cita, kamu sudah melanggar janjimu!” bentak Andi begitu bersemangat.7211Please respect copyright.PENANApsEDfzoCZv
7211Please respect copyright.PENANAygqYOixiDh
7211Please respect copyright.PENANA2xjTRvOYfr
Cita dan Nada terlonjak kaget dan melihat kearah Andi yang sedang beracak pinggang dengan pongahnya. Terlihat Andi menatap sinis kearah Cita dan Nada.7211Please respect copyright.PENANA0O4kACswSd
7211Please respect copyright.PENANACEskRwThvL
7211Please respect copyright.PENANAaeyLubMaW1
“Ngapain kamu kesini?” ucap Cita juga dengan membentak.7211Please respect copyright.PENANA17F8yo9ux4
7211Please respect copyright.PENANAj9WISTQEh8
“Ngapain? Hahaha, untuk ngebuktiin kalau kamu benar-benar selingkuh dibelakangku. Kamu udah janji sama aku nggak akan nemuin dia, dan sekali aja ketemu itu artinya kamu mengakui kalau kamu sudah selingkuh, hahaha. Kenapa? Udah kegatelan kamu? Memekmu udah kangen sama kontol bajingan-bajingan itu?”7211Please respect copyright.PENANAY4oxCJfsJ9
7211Please respect copyright.PENANAEiV7POMKlG
“Jaga bicaramu!”7211Please respect copyright.PENANA5j7O4booj9
7211Please respect copyright.PENANAjYUQDk1HRu
“Hahaha buat apa lagi kujaga hah? Memang kamu udah kangen sama kontol mereka kan? Sampai-sampai saking nggak tahannya kamu nemuin si pelacur Nada ini? Mau ngapain? Ngajakin pelacur ini buat ngentot bareng-bareng sama mereka?”7211Please respect copyright.PENANAKo05zVz8bA
7211Please respect copyright.PENANAEbBn0sbum5
7211Please respect copyright.PENANAcByLT3cimE
Mendengar ucapan kasar Andi itu, Cita dan Nadapun terlihat sangat emosi. Namun, belum sempat mereka mengatakan apapun, tiba-tiba pintu salah satu kamar terbuka dan muncul suami Nada dengan penuh emosi.7211Please respect copyright.PENANAigJLx7azhY
7211Please respect copyright.PENANAQM8satyn9s
7211Please respect copyright.PENANAOjzBwAduG2
“Bangsat!!!” buuughhh.7211Please respect copyright.PENANAdN0uYCQgMP
7211Please respect copyright.PENANABUmzEnhNNv
7211Please respect copyright.PENANA3TzYls710V
Sebuah pukulan telak mendarat diwajah Andi yang tak siap menerima serangan. Andi bahkan sampai terjerembab tersungkur kebelakang saking kuatnya pukulan suami Nada.7211Please respect copyright.PENANAsMrWJ7LUmV
7211Please respect copyright.PENANAl7dOKeNwrs
7211Please respect copyright.PENANAxbzrNMzDGY
“Berani-beraninya bilang istriku pelacur, mau mati kamu hah?!” ucap suami Nada penuh emosi dan bersiap untuk memukul Andi lagi.7211Please respect copyright.PENANALNXywkAy0L
7211Please respect copyright.PENANAGCXlYnOylM
“Pah udah pah” ucap Nada seraya menahan suaminya.7211Please respect copyright.PENANADjSYCvIZCd
7211Please respect copyright.PENANAjlN1uM38OB
“Udah apaan mah? Dia udah ngehina kamu. Cowok ini kudu diajarin tata krama, mulutnya harus dikasih pelajaran!” jawab suaminya masih dengan penuh emosi, tapi tubuhnya terus ditahan Nada sekuat tenaga.7211Please respect copyright.PENANA4ZGEobawaN
7211Please respect copyright.PENANAgsp4cdCNbU
7211Please respect copyright.PENANAktYDkRPkMs
Melihat itu Andi segera bangkit sambil memegangi wajahnya yang terkena pukulan tadi. Tapi dia malah tersenyum, menyeringai.7211Please respect copyright.PENANAxy22U4DQe5
7211Please respect copyright.PENANAfPFgOkaLlu
7211Please respect copyright.PENANA62lr4UOlkB
“Hahaha, kenapa marah? Apa kamu nggak tahu, kalau selama ini dibelakangmu, istrimu itu…”7211Please respect copyright.PENANAcatD4AwqVa
7211Please respect copyright.PENANAb6aUE3daFa
“Cukup!” bentak Cita memotong ucapan Andi. Dia lalu berdiri sambil memegang hpnya, lalu menghampiri Andi.7211Please respect copyright.PENANAYY51u61lVb
7211Please respect copyright.PENANAEY9oQGm3Wa
“Jadi, dengan aku ketemu mbak Nada kamu mau bilang kalau aku selingkuh?”7211Please respect copyright.PENANAvwXHNqJWMz
7211Please respect copyright.PENANA3iALp6zPHa
“Hahaha, udah jelas kan semuanya?”7211Please respect copyright.PENANAQWDU3rlmSx
7211Please respect copyright.PENANA0KTCZ1GFLl
“Kalau hanya dengan aku nemuin mbak Nada kamu bisa bilang kalau aku selingkuh, lalu ini apa?”7211Please respect copyright.PENANA4H9nApCeMR
7211Please respect copyright.PENANAw0tVynPY2X
7211Please respect copyright.PENANAmASOXduJ7X
Cita kemudian menunjukan hpnya didepan muka Andi dengan tangan yang agak gemetar karena menahan emosi. Andi yang tadi tersenyum penuh kemenangan mendadak mukanya berubah keruh. Dia sangat terkejut, matanya terbelalak dengan apa yang dia lihat dari hp Cita. Sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Isna. Foto itu adalah foto tadi siang, didepan rumah Isna.7211Please respect copyright.PENANALXJiOuriVm
7211Please respect copyright.PENANAzUhUflq05T
7211Please respect copyright.PENANASPxhwyQTYq
“Terus, ini juga. Ini apa namanya?”7211Please respect copyright.PENANAwXHGWPg1aC
7211Please respect copyright.PENANAuFlC4kyWSt
7211Please respect copyright.PENANAMqLbxH9qeE
Cita menggeser layar dihpnya, menampilkan foto lainnya. Dan Andi makin terkejut melihat foto itu. Jelas-jelas difoto itu, terlihat dirinya sedang berciuman bibir dengan Isna. Masih ditempat yang sama, rumah Isna. Itu adalah momen sesaat sebelum mereka masuk kedalam rumah Isna.7211Please respect copyright.PENANATiYe9k3IWW
7211Please respect copyright.PENANApfENSH3Ymr
7211Please respect copyright.PENANAMVuNa1DNEi
“Ka.. kamu dapat foto itu darimana?” tanya Andi. Nadanya sudah benar-benar berbeda, dari yang tadi penuh kesombongan, menjadi begitu ketakutan.7211Please respect copyright.PENANAoZjqCIWnLK
7211Please respect copyright.PENANA0hRYV8aD3R
“Darimana? Aku ambil sendiri foto-foto ini. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Bukan kata orang lain, bukan dari orang lain. Aku lihat sendiri” ucap Cita penuh emosi.7211Please respect copyright.PENANAwfN1LgbpLu
7211Please respect copyright.PENANAKSZgAphu7O
“Aku lihat semuanya, sejak dari mall, sampai kedepan rumah perempuan itu. Sampai kalian berdua masuk, berjam-jam aku tunggu dan kalian tidak keluar juga. Semua itu, apa namanya?” kembali pertanyaan retoris Cita tak bisa dijawab oleh Andi.7211Please respect copyright.PENANAWWBEB73CJw
7211Please respect copyright.PENANABFAx8tXmH0
7211Please respect copyright.PENANAkpSrSR8Uz0
Andi benar-benar tak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal dia datang kesini untuk membuktikan bahwa Cita sudah selingkuh. Dia datang kesini untuk menyalahkan Cita, untuk menyudutkannya, tapi kenyataannya berbanding 180 derajat. Hanya dalam hitungan menit, dia kini berubah jadi pesakitan, jadi pihak yang bersalah, dengan bukti yang sudah tak terbantahkan lagi.7211Please respect copyright.PENANACRQE76M3se
7211Please respect copyright.PENANAMlpsJfEpAc
7211Please respect copyright.PENANAGDI5A0T8xx
“Selama ini kamu nuduh aku udah selingkuh. Kamu bahkan berkali-kali nampar aku biar aku ngaku. Kamu ngelarang aku buat ketemu mbak Nada, yang kamu pikir udah bikin aku selingkuh dari kamu. Tapi nyatanya apa? Sekarang siapa yang sebenarnya selingkuh?” ucap Cita keluar dengan lancar dari mulutnya. Seolah-olah dia sedang melontarkan semua kekesalan dan amarah yang dia pendam selama ini.7211Please respect copyright.PENANAcivp6F19lg
7211Please respect copyright.PENANANKDORebqLP
“Kamu ngelakuin itu semua untuk apa? Untuk nutupin perbuatan kamu sendiri kan? Kamu nyalahin aku, nyiksa aku, ngekang aku, supaya aku nggak sempat tahu kalau kamu selingkuh, gitu kan?”7211Please respect copyright.PENANAcrWo4LJFvE
7211Please respect copyright.PENANAhwahWhojb1
7211Please respect copyright.PENANAJiGyKSEGxn
Kembali Andi hanya terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tidak semua yang dikatakan oleh Cita kepadanya itu benar. Andi tidak menuduh Cita selingkuh demi menutupi perselingkuhannya. Semua itu bermula dari semua prasangka buruk Andi pada Cita. Dan nyatanya, dia baru benar-benar selingkuh dengan Isna setelah yakin kalau Cita bena-benar selingkuh dibelakangnya, meskipun itu masih sebuah prasangka tanpa adanya bukti.7211Please respect copyright.PENANAQPdmkHRgWa
7211Please respect copyright.PENANAIhrZGsBDXx
Tapi tetap saja, posisi Andi sekarang tidak punya nilai tawar. Tidak punya pembelaan sama sekali. Karena nyatanya, dia memang benar-benar berselingkuh dengan Isna. Bukti yang dimiliki oleh Cita terlalu kuat untuk bisa dia bantah. Foto-foto yang sangat jelas memperlihatkan apa yang dia lakukan dengan Isna. Dan itu benar-benar mereka, Andi dan Isna, bukan foto editan.7211Please respect copyright.PENANAplyeuUonA5
7211Please respect copyright.PENANApOr1eWL3vs
7211Please respect copyright.PENANAiBiqr0SfCF
“Kalaupun memang benar aku selingkuh, lalu kamu mau apa? Menuntut cerai? Dengan menuduhku selingkuh? Silahkan! Tunjukin semua bukti yang kamu punya, karena aku punya bukti yang jauh lebih kuat, untuk memperlihatkan siapa yang sebenarnya salah diantara kita!”7211Please respect copyright.PENANA7ztal7ciB1
7211Please respect copyright.PENANAqcFxRRurNP
7211Please respect copyright.PENANA4JUN2gJU3t
Kembali Andi terdiam. Nyatanya, dia memang tidak memiliki bukti sekuat yang dimiliki Cita. Jangankan yang sekuat itu, dia bahkan tidak punya bukti apapun. Hanya bermodalkan cerita bahwa Cita selingkuh karena telah melanggar janjinya agar tidak ketemu dengan Nada, siapa yang bakal percaya? Yang ada orang-orang akan menertawakannya dan menganggapnya gila.7211Please respect copyright.PENANAo7lZmNWJiy
7211Please respect copyright.PENANAeZlhQhjTPW
Dan lagi, Andi baru sadar satu hal. Kalau memang Cita benar telah berselingkuh dibelakangnya, lalu selanjutnya apa? Cerai? Bahkan Andi belum memikirkan sampai kesana. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana membuktikan kalau Cita selingkuh. Lebih jauh dari itu, dia belum benar-benar memikirkannya.7211Please respect copyright.PENANANfqDbPI1YM
7211Please respect copyright.PENANAE4qjSlPijJ
7211Please respect copyright.PENANAqF1jciohDe
“Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini. Aku sudah muak sama kamu. Aku nggak mau melihatmu lagi!”7211Please respect copyright.PENANAROGpHKgKOp
7211Please respect copyright.PENANAoLu5FzwJPx
7211Please respect copyright.PENANAfSOeLVdKM2
Andi masih terpaku. Tak bisa bicara apapun. Tak bisa menjawab semua omongan Cita. Dia sudah kalah. Kalah oleh dirinya sendiri. Kalah oleh prasangkanya sendiri. Dan bahkan, posisinya sekarang sudah berbalik. Dia yang salah. Dia yang sudah berselingkuh. Dan semua itu terbukti.7211Please respect copyright.PENANAsCKQSTqCDr
7211Please respect copyright.PENANAd18GtS3RY7
Tanpa sempat mengatakan apapun, Andi berbalik. Berjalan dengan tatapan kosong, penuh dengan keputus-asaan.7211Please respect copyright.PENANASVZdl11Dfb
7211Please respect copyright.PENANArJjsAkQJFI
Nada dan suaminya yang sedari tadi melihat itu juga hanya terdiam saja. Emosi suami Nada sebenarnya masih ada, bahkan bertambah. Bukan hanya karena Andi sudah menyebut istrinya pelacur. Tapi suami Nada ikut kesal kepada Andi setelah mendengar semua ucapan Cita. Dia kesal dengan semua kebodohan Andi, yang menurutnya sangatlah konyol. Meskipun dia belum tahu cerita selengkapnya, tapi sudah tergambar olehnya tentang masalah itu.7211Please respect copyright.PENANAXJq6XmxPX0
7211Please respect copyright.PENANAxaL13osIWS
Sepenginggal Andi, Cita langsung ambruk duduk bersimpuh. Dan kembali tangisnya pecah. Nada yang sedari tadi memegangi suaminya, langsung menghampiri Cita dan memeluknya. Dia menatap suaminya, meminta pertolongan, dan kemudian mereka berdua mengangkat tubuh Cita untuk didudukan di sofa lagi. Nada memeluk Cita yang masih menangis, sedangkan suaminya duduk tak jauh dari mereka.7211Please respect copyright.PENANAuYbQKxHOYp
7211Please respect copyright.PENANACKlwEOeqnp
7211Please respect copyright.PENANA7kRfUyqQYQ
“Mbak Nada, mas Gunawan, maafin Cita, hiks…”7211Please respect copyright.PENANAWTXIGdFeaC
7211Please respect copyright.PENANAksxKl9kPg2
“Ssttt, udah Cit, udah…” ucap Nada. Dia sendiri masih bingung bagaimana harus menghibur Cita, dia hanya terus memeluk dan membelai punggung Cita untuk sedikit menenangkannya.7211Please respect copyright.PENANA5P4l1dEMud
7211Please respect copyright.PENANAOpKYZokrNZ
*7211Please respect copyright.PENANAx896hluZ96
*7211Please respect copyright.PENANAqOzONPVcps
*7211Please respect copyright.PENANA6cIxIpVRiN
*7211Please respect copyright.PENANAGHQ08nWrcV
7211Please respect copyright.PENANAzVmQpZvsKq
Dengan pikiran yang kacau, Andi mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Rasa sakit diwajahnya akibat dipukul Gunawan tadi sudah tak lagi dia rasakan. Kini dia benar-benar merasa menjadi seorang pecundang. Dia tadinya sudah begitu bahagia, merasa detik-detik kemenangan akan segera dia dapatkan. Tapi nyatanya, semua berbalik telak memukul mundur dirinya. Ibaratnya kalau dalam sepak bola, sudah unggul 1-0 dari awal babak 1, tapi masuk injury time babak 2 malah kebobolan 2 gol. Sakit.7211Please respect copyright.PENANAndIaYfJMpw
7211Please respect copyright.PENANADr6FxEhcQg
Andi mulai berpikir, dari awal mula yang membuat semuanya kini berubah. Berawal dari tanpa sengaja dia mendengar pak Bowo bergumam membayangkan istrinya. Sejak itu muncul pikiran aneh dikepalanya. Dia justru membayangkan bagaimana kalau pak Bowo benar-benar akan merebut istrinya. Itu yang kemudian membuat Andi merasa terancam, dan menyetubuhi Cita dengan kasar, demi menandai kalau Cita adalah miliknya, hanya miliknya.7211Please respect copyright.PENANAx1CcWLqdVa
7211Please respect copyright.PENANAym68TcBLDj
Tapi apa benar kalau aku menyalahkan pak Bowo? Buktinya sampai sekarang pak Bowo nggak pernah menyentuh Cita, bahkan untuk sekedar menemui dan bicara sama Cita saja kayaknya juga nggak pernah. Kayaknya apa yang dilakukan pak Bowo itu masih terbilang wajar. Mungkin banyak cowok lain diluar sana yang mikir sama kayak pak Bowo waktu lihat fotonya Cita. Batin Andi.7211Please respect copyright.PENANALC06YFqUQ3
7211Please respect copyright.PENANAIVOxMgFIze
Dia kemudian memikirkan soal Nada, Robi dan Salim. Andi begitu membabi buta mencurigai mereka bertiga. Dia mencurigai Robi dan Salim sudah menikmati tubuh istrinya, dengan Nada yang menjadi orang yang menjerumuskan Cita. Tapi Cita benar, dia tak pernah bisa membuktikan kalau mereka sudah menjerumuskan Cita.7211Please respect copyright.PENANApeqCsAw2Kv
7211Please respect copyright.PENANAzI7Y438aiQ
Aku memang nggak punya bukti apapun. Waktu Cita pergi sama mereka, mungkin aja sih disitu mereka ngentotin Cita. Tapi aku sama sekali nggak ada bukti. Kalau aku lihat dari IG nya si Robi dan Nada, memang ada acara foto-foto disana, dan itu dengan banyak banget orang. Apa iya orang sebanyak itu pesta sex? Batin Andi.7211Please respect copyright.PENANALH9DqdOqNk
7211Please respect copyright.PENANA3e97ta6gm2
Meskipun kemungkinan itu tetap ada, tapi Andi menepisnya untuk saat ini, karena dia memang tak punya bukti apapun. Semua hanya prasangkanya. Ketika tahu kalau Cita pergi dengan mereka bertiga, Andi sudah langsung berpikir kalau Cita selingkuh. Dan rasa kesal dan amarahnya itu dia lampiaskan dengan Isna.7211Please respect copyright.PENANAwXRROkDViL
7211Please respect copyright.PENANASUOkgIh4qG
Isna. Iya, Isna. Kalau aja aku nggak pernah cerita semaunya sama Isna. Kalau aja dia nggak merayuku, aku nggak akan pernah selingkuh sama Isna. Benar. Dia yang merayuku. Aku nggak pernah punya pikiran apa-apa ke dia sebelumnya. Tapi dia yang udah ngebuat aku selingkuh. Benar, ini semua salah Isna. Batin Andi lagi.7211Please respect copyright.PENANATVxdMTXDIR
7211Please respect copyright.PENANAJ71Lu1rvf0
Amarahnya kini berganti sasaran. Dia kembali teringat waktu mengamuk dirumah Isna saat tahu Cita pergi dengan Nada dan yang lainnya. Dia mencoba mengingat dengan rinci kejadian saat itu. Dan memang benar, dia ingat betul Isnalah yang membujuknya untuk berselingkuh, demi membalas perbuatan Cita, yang bahkan sampai sekarang tidak bisa dia buktikan sama sekali. Isnalah yang telah menghasutnya agar berselingkuh, hingga akhirnya hubungan badan mereka berlanjut hingga tadi siang.7211Please respect copyright.PENANAe9LNTRCvQk
7211Please respect copyright.PENANAYWEFVSJ0uO
Iya, benar. Semua ini salah Isna. Aku harus kesana sekarang. Batin Andi.7211Please respect copyright.PENANAxareBZw23s
7211Please respect copyright.PENANAiE6jJBw6WZ
Setelah berputar-putar dengan segala pemikirannya, diapun mengarahkan mobilnya kerumah Isna. Dia ingin membuat perhitungan dengan Isna yang telah membuatnya berselingkuh. Dia tak tahu apa yang akan dilakukannya pada Isna nanti. Tapi dia hanya ingin melepaskan beban atas kesalahan yang dia lakukan. Dia ingin melempar bola panas ini pada Isna, yang dia anggap sebagai sebab utama semua kejadian ini. Mulai dari pada akhirnya justru dia yang berselingkuh, juga termasuk kejadian hari ini, dimana akhirnya Cita mendapatkan bukti kongkret foto-foto perselingkuhannya dengan Isna tanpa bisa dia bantah sedikitpun.7211Please respect copyright.PENANAy9qAoWuV04
7211Please respect copyright.PENANAgNMSs6LDVZ
Sampai didepan rumah Isna, Andipun segera turun. Dengan penuh emosi dia menggedor-gedor rumah Isna. Dia tak peduli jika kegaduhan yang dia buat ini akan menarik perhatian orang-orang disekitar rumah Isna. Dia hanya ingin segera menemui Isna, menumpahkan segala kesalahan pada wanita selingkuhannya itu.7211Please respect copyright.PENANAEaHfS9tF1v
7211Please respect copyright.PENANAgU64tpL9Me
7211Please respect copyright.PENANA8Mdy1q7t4b
“Mas Andi? Ngapain sih malem-malem gedor-gedor kayak gitu? Masih kurang yang tadi? Isna capek mas” ucap Isna begitu membuka pintu dan mengetahui Andi yang ada disitu. Dia kesal karena tadi sudah sempat tertidur, tapi terganggu oleh suara gaduh yang dibuat Andi.7211Please respect copyright.PENANA8gX37tBEHg
7211Please respect copyright.PENANABYQmK4TwHF
“Ini semua salah kamu Is, salah kamu!” bentak Andi memaki Isna, membuat Isna terkejut tak mengerti apa maksud Andi.7211Please respect copyright.PENANA52FSZEWIoX
7211Please respect copyright.PENANAGWO2A6Eko5
“Kamu ngomong apa sih? Salah apaan? Emang aku bikin salah apa?” sahut Isna tak kalah keras dengan suara Andi tadi. Dia tersulut emosinya, karena selain Andi mengganggu ketenangan tidurnya, tahu-tahu Andi melayangkan tuduhan kepadanya.7211Please respect copyright.PENANAaGOQfI8eUi
7211Please respect copyright.PENANAHJJ5MW2BIH
“Cita tahu kalau kita selingkuh. Ini semua gara-gara kamu!”7211Please respect copyright.PENANAC6Q8Mpuyrz
7211Please respect copyright.PENANAr8pyJHjb2p
“Loh, kok gara-gara aku?”7211Please respect copyright.PENANAUQ2gHSKFVp
7211Please respect copyright.PENANAmEcrnA4bYm
“Iya! Jelas ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu nggak ngerayu aku, kalau kamu nggak ngehasut aku waktu itu, aku nggak bakal selingkuh sama kamu. Aku nggak bakal ketahuan oleh Cita. Semua ini gara-gar…”7211Please respect copyright.PENANA0USFUyxJVK
7211Please respect copyright.PENANAw26fWzB3tz
“Heh! Seenaknya kamu nuduh aku! Siapa juga yang…”7211Please respect copyright.PENANAYnwpJe9UX1
7211Please respect copyright.PENANAR8Fm06mXxJ
“Jelas ini salah kamu! Kamu nggak inget, dulu kamu yang udah ngerayu aku buat ngentot sama kamu?! Setelah kamu puas, kamu ketagihan, dan minta terus supaya aku ngentotin kamu! Semua ini gara-gara kamu! Semua salah kamu!” maki Andi makin membabi buta.7211Please respect copyright.PENANA4dWPullMJe
7211Please respect copyright.PENANAXGVbBeEeB9
“Apa? Dasar laki-laki nggak berguna!”7211Please respect copyright.PENANALddM1aaltm
7211Please respect copyright.PENANAwZyKWLQmVo
“Apa katamu! Kamu yang nggak berguna! Kamu ngerayu laki-laki lain karena kamu ditinggal terus sama suamimu! Kamu jablay. Kamu pelacur, wanita jalang, wanita murahan yang ngerayu cowok lain, yang ngasihin memeknya gitu aja demi kepuasan kamu!”7211Please respect copyright.PENANAOKTHWwnKS1
7211Please respect copyright.PENANAVIRB4VFAGj
“Bangsat kamu Di! Kamu nggak nyadar kalau kamu itu lemah? Kamu itu pecundang! Asal kamu tahu ya, aku nggak pernah puas sama kamu! Kontolmu kecil! Goyang dikit udah keluar! Aku sama sekali nggak pernah puas sama kamu, nggak pernah!”7211Please respect copyright.PENANAVGA0He7TRi
7211Please respect copyright.PENANAziwLkNETEB
“Apa kamu bilang?!”7211Please respect copyright.PENANA0Szd5TDv2a
7211Please respect copyright.PENANA5c7Bz9T7cP
“Asal kamu tahu, apa yang aku kasih ke kamu itu kemarin bukan pelumas, itu obat pembesar kontol! Kontolmu itu nggak guna sama sekali. Kalau aku jadi Cita, udah dari dulu aku nyari kontol lain yang bisa muasin aku! Sekarang kamu tahu kan, kenapa Cita selingkuh dari kamu? Karena kamu nggak bisa muasin perempuan! Kamu lemah! Kamu pencundang Di!”7211Please respect copyright.PENANAxeiZMVAisS
7211Please respect copyright.PENANAxcu9cVuJDd
“Bangsat kamu Is!”7211Please respect copyright.PENANAsavtYQkkQ7
7211Please respect copyright.PENANAIeOXcn0EZk
7211Please respect copyright.PENANAtjkEFxzhf6
Buuuggghhh… sebuah pukulan telak mendarat diwajah Isna hingga membuatnya tersungkur dilantai. Bukan tamparan, tapi benar-benar sebuah pukulan yang penuh dengan emosi.7211Please respect copyright.PENANA6ImhUpGnrW
7211Please respect copyright.PENANAjrv1wCHwsm
Melihat Isna yang tersungkur, bukannya membuat Andi kasihan, dia malah menghampiri dan menduduki tubuh Isna. Dia jambak rambut Isna, lalu diangkat hingga wajah mereka cukup dekat.7211Please respect copyright.PENANAWmVP3zUf6s
7211Please respect copyright.PENANA6hP0KmYWe4
7211Please respect copyright.PENANAi8KzYQ9ksB
“Lihat sendiri kan! Kamu itu benar-benar nggak berguna Di! Kontolmu nggak berguna, nggak bisa muasin perempuan manapun! Dan kamu baru aja mukul aku, kamu itu pecundang! Mana ada lelaki sejati yang mukul perempuan!”7211Please respect copyright.PENANAzEBzXNvtTL
7211Please respect copyright.PENANAdJGoTaGMF3
“Aku bukan pecundang!”7211Please respect copyright.PENANAq8jWWGfNYN
7211Please respect copyright.PENANAk50woUF69B
7211Please respect copyright.PENANA5iOHXj2qM0
Buuuggghhh… sebuah pukulan mendarat lagi diwajah Isna.7211Please respect copyright.PENANAcSZsSSvT7Z
7211Please respect copyright.PENANAzMAK20sWda
7211Please respect copyright.PENANAlhmMce7Zun
“Kamu pecundang paling menyedihkan yang pernah aku tahu” ucap Isna dengan lirih, karena rasa sakit yang dia rasakan akibat 2 kali pukulan Andi diwajahnya, hingga diujung bibirnya terlihat berdarah.7211Please respect copyright.PENANAno0uJTAaBB
7211Please respect copyright.PENANAZFWxZjmPEz
“Bangsat! Aku bukan pecundang! Aku laki-laki sejati!”7211Please respect copyright.PENANAuC4BCkexCI
7211Please respect copyright.PENANAKpZJdy4jGj
7211Please respect copyright.PENANA3xHSV4l6oW
Buuuggghhh… kembali sebuah pukulan mendatar telak diwajah Isna tanpa sedikitpun perlawanan, membuat Isna tak berdaya, bahkan terlihat kesadarannya mulai menipis.7211Please respect copyright.PENANAaKQB0A5NgX
7211Please respect copyright.PENANAtw2rJgKH3d
7211Please respect copyright.PENANAmNDdqfJaqQ
“Woy apa-apaan ini!!! Lepasin dia!!!”7211Please respect copyright.PENANAm8eb9C9uXK
7211Please respect copyright.PENANATVCP38DCwp
7211Please respect copyright.PENANAifawxGeZD2
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah jalan. Andi menoleh, ternyata ada 2 orang sekuriti yang berlari kearahnya. Kedua sekuriti komplek itu tadinya sedang patroli keliling. Saat dekat dengan rumah Isna, mereka mendengar keributan akibat pertengkaran Andi dan Isna. Tadinya mereka sempat tertawa mendengar ucapan Isna yang menghina kejantanan Andi. Tapi kemudian begitu sampai didepan rumah Isna, mereka terkejut karena Andi sudah dalam posisi menduduki Isna dan memukulnya.7211Please respect copyright.PENANApZg6xBmXaO
7211Please respect copyright.PENANAwwQHMJFaoR
7211Please respect copyright.PENANAolHXsxlVHj
“Bangsat! Beraninya sama perempuan! Nih terima!”7211Please respect copyright.PENANAHlFKkwjZbd
7211Please respect copyright.PENANAcVBuQuoYpN
7211Please respect copyright.PENANA7CxyHgoGEk
Seorang dari sekuriti itu menarik kerah baju belakang Andi hingga tubuh Isna terlepas dari cengkramannya. Tanpa banyak bicara kedua sekuriti itu menghujani Andi dengan pukulan. Andi tak bisa melawan, bahkan untuk melindungi diri sudah terlambat. Pukulan dari kedua sekuriti itu terlalu kuat untuk ditahan oleh Andi, hingga akhirnya berkali-kali pukulan dan tendangan mendarat disekujur tubuh dan wajah Andi.7211Please respect copyright.PENANA1GyUm64yHz
7211Please respect copyright.PENANA72FSnZUWHU
7211Please respect copyright.PENANAVYwncbQmPT
“Jo udah Jo, bisa mampus nih orang nanti”7211Please respect copyright.PENANAlUpTUgLF6a
7211Please respect copyright.PENANAHwKW0t79WG
“Haash haash entar dulu Ton, belum puas aku”7211Please respect copyright.PENANAnL0ptqcEVJ
7211Please respect copyright.PENANALZbtKGKdpL
“Udah, dia udah babak belur. Mending kita tolongin mbak Isna dulu”7211Please respect copyright.PENANAv0UJbgCZDc
7211Please respect copyright.PENANABdGMc5qRwX
7211Please respect copyright.PENANA9dB9T2N6ja
Mereka berduapun melihat Isna yang kondisinya sudah hampir tak sadarkan diri. Merekapun cepat-cepat menolong Isna. Mereka menghubungi teman mereka dulu untuk datang kerumah ini mengurus Andi. Setelah teman mereka datang, mereka segera membawa Isna ke rumah sakit, sedangkan temannya tadi membawa Andi ke kantor polisi.7211Please respect copyright.PENANASllSmTsHEQ
7211Please respect copyright.PENANAYCL6FC6EQK
*7211Please respect copyright.PENANATy1Ze9Fa24
*7211Please respect copyright.PENANAVhfLBQ4E4x
*7211Please respect copyright.PENANAqWCjywHVrO
*7211Please respect copyright.PENANAXPYIBIoOBN
7211Please respect copyright.PENANA8KxlWYd85N
Tak jauh dari rumah Isna, didalam sebuah mobil yang diparkirkan dipinggir jalan komplek, pak Bowo terlihat tertawa puas dengan apa yang dia lihat. Bukan hanya saat ini, tapi sejak tadi ketika dirumah Nada.7211Please respect copyright.PENANAYaqUJYOUT8
7211Please respect copyright.PENANApGBiDyZ28a
Dari tadi siang, pak Bowo memang sudah mengikuti Cita. Dia tahu kalau Cita berada disekitar rumah Isna untuk membuntuti Andi. Dia sudah bisa menebak kemana Andi dan Isna akan pergi setelah dari mall tadi. Setelah cukup lama menunggu Cita yang hanya terdiam saja ditempatnya, kemudian dia ikuti ketika Cita pulang kerumahnya, lalu pergi kerumah Nada. Pak Bowo menunggu didekat rumah Nada, dia memarkirkan mobilnya didepan rumah sebelah rumah Nada. Dia menunggu kedatangan Andi.7211Please respect copyright.PENANAiGKZRMnXmN
7211Please respect copyright.PENANAm58UA5uDof
Sebelumnya, dari Isna dia tahu tentang perjanjian Andi dengan Cita yang melarang untuk menemui Nada. Dia yakin sekali kalau Andi tahu Cita ada dirumah Nada, Andi pasti mendatanginya. Dan rupanya dugaannya tepat sekali. Andi datang kerumah Nada, lalu terjadilah keributan tadi.7211Please respect copyright.PENANAmOcz9crMX8
7211Please respect copyright.PENANAQuk5ntxIUf
Pak Bowo yang berada tak jauh dari rumah itu, bisa mendengar dengan jelas keributan antara Andi dengan Cita, meski keributan itu terjadi didalam rumah. Dia tertawa terbahak-bahak mendengar semuanya. Lebih puas lagi ketika melihat Andi tak bisa apa-apa waktu Cita memperlihatkan bukti foto yang Cita ambil tadi kepada Andi. Melihat wajah Andi yang seperti orang bodoh ketika berjalan meninggalkan rumah Nada, membuat kepuasannya berlipat-lipat.7211Please respect copyright.PENANABedIHS4bjG
7211Please respect copyright.PENANAvaot6Bw7Lv
Setelah itu dia mengikuti kemana Andi pergi. Tadinya dia sudah jengkel dan berniat pulang saja karena Andi hanya berputar-putar tak jelas. Tapi saat mobil Andi mengarah kerumah Isna, pak Bowo kembali mengikutinya.7211Please respect copyright.PENANALU9rr46vLe
7211Please respect copyright.PENANAHv50COocAe
Tadinya pak Bowo pikir kalau Andi kerumah Isna untuk melampiaskan rasa frustasinya. Dia menyangka malam ini Andi akan bercinta lagi dengan Isna, karena itulah dia sudah menyiapkan hpnya untuk memfoto kedatangan Andi kerumah Isna. Bisa dia buat jadi bahan untuk mengajak Cita bertemu, lalu makin mempengaruhi Cita, agar Andi bisa makin buruk dimata Cita.7211Please respect copyright.PENANA7YEw2YF680
7211Please respect copyright.PENANA9hbPpIi97x
Tapi ternyata yang terjadi diluar malah perkiraannya. Andi justru marah-marah ke Isna, bahkan sampai memukulinya. Pak Bowo sempat mau turun dari mobil karena khawatir Isna kenapa kenapa, apalagi Andi terlihat begitu kalap memukul Isna. Tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat 2 orang sekuriti berjalan mendekati rumah Isna.7211Please respect copyright.PENANAU7AoyhS9c4
7211Please respect copyright.PENANAlLwSrjDZcg
Dan akhirnya diapun hanya menjadi penonton ketika Andi gantian dihajar habis-habisan oleh kedua orang sekuriti itu. Dia tersenyum, semakin puas dengan apa yang terjadi hari ini. Semua benar-benar terjadi diluar rencananya. Tapi bagi pak Bowo itu adalah hal yang sangat bagus. Dia merasa bahwa rencananya telah berjalan beberapa langkah lebih maju daripada yang seharusnya. Terlebih lagi tadi dia mendengar sekuriti akan membawa Andi ke kantor polisi. Makin besarlah peluangnya untuk segera mendapatkan Cita.7211Please respect copyright.PENANA7DG2dQIgm1
7211Please respect copyright.PENANAMCpc459ckd
Hahaha, Andi Andi. Memang benar kata Isna, kamu itu pecundang Di. Pecundang sejati. Kamu benar-benar bodoh dan tidak berguna. Sekarang, istirahatlah dengan tenang di penjara. Biar aku yang menggantikan posisimu untuk sementara ini. Dan aku janji sama kamu, aku akan memuaskan istrimu itu. Dan aku akan membuat Cita nggak akan pernah bisa lepas dariku, dan membuang kamu untuk selama-lamanya, hahaha.7211Please respect copyright.PENANAfOzzge4s4X
7211Please respect copyright.PENANAzZctCDbKQS
*7211Please respect copyright.PENANA51XZfoX7zh
*7211Please respect copyright.PENANAPKMkpo6RSC
*7211Please respect copyright.PENANABbjhkkJ07i
*7211Please respect copyright.PENANAR4TpyO8B2O
7211Please respect copyright.PENANAYaAd9kmcMV
Sementara itu dirumah Nada, dia baru saja melepas kepergian suaminya. Malam ini suaminya harus mengejar kereta karena harus berangkat lagi ketempat kerjanya di Jakarta. Tadi waktu Andi datang, Gunawan memang sedang bersiap-siap dikamarnya sambil membiarkan Cita ditenangkan oleh Nada. Tapi persiapannya terganggu dengan kedatangan Andi, yang juga membuatnya emosi karena telah menyebut istrinya sebagai pelacur.7211Please respect copyright.PENANAvNbnJOu0bH
7211Please respect copyright.PENANAA40zxIfB7r
Sepeninggal Andi tadi, setelah tangisan Cita cukup mereda, Cita akhirnya menceritakan semuanya. Mulai dari kenapa dia sampai menjauhi Nada, Robi dan Salim yang merupakan permintaan Andi. Kelakuan kasar Andi ketika memaksanya mengaku kalau dia sudah selingkuh. Juga ancaman Andi bahwa jika dia menemui Nada dan yang lainnya, itu membuktikan bahwa dirinya itu selingkuh.7211Please respect copyright.PENANAYUCwNkMqRT
7211Please respect copyright.PENANAzXyoRBZsi6
Lalu Cita juga cerita tentang apa yang terjadi hari ini, dimana dia memergoki Andi jalan dengan Isna. Lalu bagaimana dia mengikuti Andi hingga berhasil mengetahui kalau Andi ternyata yang sebenarnya selingkuh, dan dia sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti perselingkuhan Andi dan Isna, hingga bagaimana dia sampai terpikir untuk menemui Nada malam ini.7211Please respect copyright.PENANA3pWXQVeimF
7211Please respect copyright.PENANALZ34RSWUGI
Nada yang sebenarnya sudah mengetahui tentang peristiwa hari ini tidak terlalu kaget. Tapi dia tetap berusaha bersikap biasa, dan berpura-pura kaget seperti halnya Gunawan.7211Please respect copyright.PENANAc8OWxs7j0e
7211Please respect copyright.PENANAJGe0TJTPzd
Mendengar semua itu, Nada dan Gunawan hanya bisa bersimpati pada Cita. Mereka berusaha menghibur Cita sebisanya. Bahkan Gunawan sempat ragu untuk berangkat ke Jakarta, karena dia jadi ikut khawatir dengan kondisi Cita. Tapi karena ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan Gunawan, mau tak mau dia harus berangkat malam ini juga. Apalagi Nada juga sudah meyakinkannya kalau dia baik-baik saja.7211Please respect copyright.PENANAOfwRtGSlpz
7211Please respect copyright.PENANAqGvVEUGV4f
7211Please respect copyright.PENANAidKLVuEo43
“Nanti aku hubungi Robi dan mas Salim kalau butuh apa-apa. Papa tenang aja, aku nggak papa kok, papa tetep berangkat aja” ucap Nada tadi. Akhirnya Gunawan tetap berangkat meskipun Nada tak jadi mengantarnya meningat kondisi Cita yang seperti itu.7211Please respect copyright.PENANAyBl5rydZ1e
7211Please respect copyright.PENANAW7D9Aa8rd5
7211Please respect copyright.PENANArsqxELECWo
Dan kini, Nada masih terus berusaha menghibur Cita. Dia sama sekali tak memikirkan soal Cita yang mengacuhkannya beberapa waktu belakangan ini. Dia memang sempat khawatir dan berpikir macam-macam karena Cita tak pernah sekalipun membalas pesannya ataupun mengangkat telponnya. Tapi setelah mendengar semua penjelasan Cita, dia maklum, bahkan menyalahkan Andi atas semua yang terjadi.7211Please respect copyright.PENANAP0qAf6wSan
7211Please respect copyright.PENANAIastEZHhU8
Tak berapa lama kemudian terdengar hp Nada berdering. Dilihatnya, ternyata ada telpon dari pak Bowo.7211Please respect copyright.PENANAteotOv6uMI
7211Please respect copyright.PENANAEHsfuIaqnw
7211Please respect copyright.PENANALwMqIiKCQn
“Cit, sebentar ya, aku angkat telpon dulu” ucap Nada, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Cita.7211Please respect copyright.PENANALuD6nstyJu
7211Please respect copyright.PENANASN59VVfc7Z
7211Please respect copyright.PENANAvBVh5IUfZX
Nada mengambil hpnya dan berjalan keluar, ke teras rumah. Dia tak ingin Cita tahu kalau yang menelpon adalah pak Bowo.7211Please respect copyright.PENANAurb2MCnlmY
7211Please respect copyright.PENANA8mD8CAZYm1
7211Please respect copyright.PENANAasjFGPlxDL
“Halo pak”7211Please respect copyright.PENANAanis6HEhPU
7211Please respect copyright.PENANAr7PeBISZLM
“Halo sayang. Suami kamu udah berangkat kan?”7211Please respect copyright.PENANATzHCyBZhj1
7211Please respect copyright.PENANAXXYiZrt6rV
“Hmm, iya pak”7211Please respect copyright.PENANAbtqABmBtXm
7211Please respect copyright.PENANA65t1lEeaib
“Kalau gitu aku jemput kerumahmu ya. Aku lagi sange nih sayang. Lumayan kan malem minggu bisa kita habiskan bareng-bareng, hehehe”7211Please respect copyright.PENANAd0YaLN1ByT
7211Please respect copyright.PENANAZMBJiM0Ojp
“Aduh pak, jangan malam ini deh”7211Please respect copyright.PENANAZPm0TRbMcg
7211Please respect copyright.PENANA7pvLWXdsiO
“Loh kenapa? Kan suami kamu udah berangkat, bebas dong kita? Kamu juga nggak lagi halangan kan?”7211Please respect copyright.PENANAafjPhkZYnU
7211Please respect copyright.PENANAAKk2222XoI
“Iya pak, tapi dirumahku, lagi ada, saudaraku pak”7211Please respect copyright.PENANACS4ky5PBng
7211Please respect copyright.PENANAgsr065QyR2
“Saudara?”7211Please respect copyright.PENANAv6PdUeb6iz
7211Please respect copyright.PENANAa1tmzwGyhQ
“Iya pak, hmm, sepupuku lagi disini. Dia mau nginap disini. Nggak mungkin aku tinggalin dia pak. Lagian aku nggak mau dia curiga kalau pak Bowo nanti dateng kesini”7211Please respect copyright.PENANAfOqwZT6HoJ
7211Please respect copyright.PENANAZqmrhlAoVV
“Aduuh, tapi gimana dong Nad? Aku udah sange berat nih”7211Please respect copyright.PENANAywCb1utxKI
7211Please respect copyright.PENANAiNZidezr8T
“Pak, pliss, aku mohon pak, aku nggak bisa malam ini. Pak Bowo kan bisa ngajak yang lain”7211Please respect copyright.PENANA5NmSW5m4op
7211Please respect copyright.PENANAUhPB0O71bY
“Tapi aku maunya sama kamu Nad, aku udah kangen sama memek kamu”7211Please respect copyright.PENANACxoH1No4Jl
7211Please respect copyright.PENANADK3zEm4PhM
“Pak, pliss jangan malem ini”7211Please respect copyright.PENANArkZXU68JnD
7211Please respect copyright.PENANAOMYLLF2Sxm
“Emang kamu nggak kangen kontolku Nad?”7211Please respect copyright.PENANAbHWb2po1Br
7211Please respect copyright.PENANAXVoyJwUMS7
“Ii.. iya kangen.. tapi nggak malam ini pak, aku bener-bener nggak bisa”7211Please respect copyright.PENANAOufp6S3pUV
7211Please respect copyright.PENANAdFZPSjMtjK
“Hhmm, ya udah deh, kalau gitu aku sama Gina aja”7211Please respect copyright.PENANAc91kvKn3wT
7211Please respect copyright.PENANAEPHGYvN18H
“Iya pak, makasih udah mau ngerti. Lain kali aku pasti layanin pak Bowo, tapi malem ini aku bener-bener nggak bisa”7211Please respect copyright.PENANAa51xNOt86X
7211Please respect copyright.PENANAnLWEJaXAVa
“Iya iya. Eh, ngomong-ngomong sepupu kamu itu cowok apa cewek? Udah umur berapa dia? Udah nikah belum? Apa masih perawan?”7211Please respect copyright.PENANArYTkHdxBaO
7211Please respect copyright.PENANAXVFGOlubCs
“Emang kenapa pak?”7211Please respect copyright.PENANALVY0JSJPXy
7211Please respect copyright.PENANA1w1RSY7boU
“Ya siapa tahu bisa bantuin kamu”7211Please respect copyright.PENANA428eBz71j7
7211Please respect copyright.PENANAhirUDybII8
“Maksudnya?”7211Please respect copyright.PENANA7sVSk8rq28
7211Please respect copyright.PENANA7cklqqPdcA
“Ya bantuin kamu buat muasin kontolku. Bukannya kamu selama ini kewalahan ngelayanin aku? Hahaha”7211Please respect copyright.PENANAObHULsvrHM
7211Please respect copyright.PENANAc8p6oSz0YW
“Paak, pliss jangan macem-macem deh pak”7211Please respect copyright.PENANAW8RcdEiO7T
7211Please respect copyright.PENANAj6TdizIHXF
“Loh kenapa emang? Kamu keberatan kalau aku pengen ngentot sama sepupumu juga? Emang kamu mau ngelawan aku? Udah siap sama resikonya?”7211Please respect copyright.PENANAPp5Y3wOB7d
7211Please respect copyright.PENANAsdsFzjBdEE
“Pak, jangan gitu lah pak. Pak Bowo kan udah dapetin aku, apa masih kurang?”7211Please respect copyright.PENANAco3Zq96Uty
7211Please respect copyright.PENANA670Y6JkrXf
7211Please respect copyright.PENANAzlfX7rjbFB
“Jelas lah, kamu aja selalu kepayahan gitu ngadepin aku”7211Please respect copyright.PENANAgY1BB5jhMw
7211Please respect copyright.PENANAHOUvejt5Rs
“Pak jangan lah pak, lagian, hmm, sepupuku ini cowok pak”7211Please respect copyright.PENANAHR2BeGFjrW
7211Please respect copyright.PENANASqvDMqMOVL
“Cowok? Wah, jangan-jangan kamu mau ngentot sama sepupumu ya malam ini? Sampai nggak mau nemenin aku?”7211Please respect copyright.PENANArBNRYBfSPs
7211Please respect copyright.PENANAcdPN1APBlV
“Pak. Iih, yaa nggak gitu juga”7211Please respect copyright.PENANAPIqJC9inFe
7211Please respect copyright.PENANAnwjC85dC4V
“Hahaha Nada Nada. Ya udah, kamu nikmatin aja waktumu sama sepupumu itu sekarang. Tapi lain kali, aku nggak mau tahu ya, kalau suamimu udah nggak dirumah, aku tetap bakal jemput kamu, mau ada orang tuamu sekalipun. Lain kali kamu harus mau layanin aku, nggak ada kata nggak bisa. Ini terakhir kali aku kasih kamu kelonggaran”7211Please respect copyright.PENANAWMxlYS6q7G
7211Please respect copyright.PENANA9ttxPRfT5U
“Ii.. iya pak”7211Please respect copyright.PENANAG7DVUaS1M9
7211Please respect copyright.PENANAr9YsOQjVKn
7211Please respect copyright.PENANARpsMwl1uqk
Tanpa menjawab lagi pak Bowo memutus sambungan telpon. Nada bernafas lega, karena pak Bowo tak sampai memaksanya malam ini. Bisa kacau kalau sampai pak Bowo datang kesini sementara disini masih ada Cita. Nada masih tidak siap kalau skandalnya ini diketahui oleh orang lain, selain Gina. Apalagi pak Bowo juga mengincar Cita. Dengan kondisi Cita yang sedang rapuh seperti ini, dia akan sangat yakin pak Bowo tanpa kesulitan bisa mendapatkan Cita. Karena itulah, dia berupaya keras agar pak Bowo tidak sampai kesini. Dan dia sangat lega upayanya berhasil.7211Please respect copyright.PENANApVnOK6FxtG
7211Please respect copyright.PENANAJ0Nl203JQF
Sementara itu, pak Bowo hanya tertawa setelah menutup telponnya. Dia tentu tahu kalau Nada berbohong, karena dia tahu kalau yang ada dirumah Nada sekarang adalah Cita. Padahal bisa saja dia memaksa untuk tetap kesana, sekaligus menjerat Cita malam ini juga. Tapi pak Bowo tidak ingin buru-buru. Dia ingin melakukan sesuatu yang lain untuk bisa mendapatkan Cita.7211Please respect copyright.PENANA6DV3Nm1qbc
7211Please respect copyright.PENANAtF6J0YMaM4
Dia hanya harus bersabar sedikit untuk bisa benar-benar mendapatkan Cita seutuhnya. Semua kondisi yang ada sekarang sudah sangat mendukung rencana jahatnya pada Cita. Lagipula, malam ini memang bukan jatah Nada untuk menemani malam minggu birahinya. Sebelumnya, dia mendapatkan telpon dari seseorang yang sudah menunggu dirumahnya. Kini dengan senyum terkembang, pak Bowo mengarahkan mobilnya untuk pulang. Kepuasan yang dia dapatkan seharian ini, akan membuatnya makin bersemangat melewati malam ini dengan wanita yang sudah menunggu di rumahnya.7211Please respect copyright.PENANArAnRGm0wdP
7211Please respect copyright.PENANAu8oV876Ajg
*7211Please respect copyright.PENANAFaKPKCWJKx
*7211Please respect copyright.PENANAKLvoftYhD5
*7211Please respect copyright.PENANAzk5Ufej76L
*7211Please respect copyright.PENANAPW1t7j1Tvz
*7211Please respect copyright.PENANAsEOm7nDLa1