11214Please respect copyright.PENANA7SLximjWUi
11214Please respect copyright.PENANAN0dExBVjp9
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.11214Please respect copyright.PENANAfm1d09uvNX
11214Please respect copyright.PENANAjHFmoo0zWE
11214Please respect copyright.PENANATbzyYUHz7C
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?11214Please respect copyright.PENANAWlXYp9Qtxu
11214Please respect copyright.PENANAZvC6Jtsde4
*11214Please respect copyright.PENANAvro65Qy8aw
*11214Please respect copyright.PENANA2pAXs7RqNi
*11214Please respect copyright.PENANAZhFZiJqd0I
*11214Please respect copyright.PENANAAAzApxONwE
11214Please respect copyright.PENANAKXUjJutI0B
Beberapa jam sebelumnya11214Please respect copyright.PENANApfrm1uIsrb
11214Please respect copyright.PENANAvP6RazQUfq
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.11214Please respect copyright.PENANAr8hwv5SLb3
11214Please respect copyright.PENANATpordLHguE
11214Please respect copyright.PENANAVEzmpNDznf
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”11214Please respect copyright.PENANAswb4lbCL7f
11214Please respect copyright.PENANADoxkefPF0D
“Udah kok pak, kenapa emang?”11214Please respect copyright.PENANA99ExMV75kT
11214Please respect copyright.PENANANxBfi7feBQ
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”11214Please respect copyright.PENANAIuWqr45TXv
11214Please respect copyright.PENANAXiDa0GagdP
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”11214Please respect copyright.PENANAJ3fRwkRHRv
11214Please respect copyright.PENANAADUvbkqufz
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”11214Please respect copyright.PENANAAQJFWvLYrS
11214Please respect copyright.PENANAhQBuXrsZ4Z
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”11214Please respect copyright.PENANAvrOLHCiXbD
11214Please respect copyright.PENANAySsautF9B6
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”11214Please respect copyright.PENANAYfwmk1l11V
11214Please respect copyright.PENANAXUM1IASnHQ
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”11214Please respect copyright.PENANAKQConNjteg
11214Please respect copyright.PENANAlsHCAPGbs1
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”11214Please respect copyright.PENANA2ttrTYazAd
11214Please respect copyright.PENANATrAtzMo2dl
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.11214Please respect copyright.PENANATckF0AVJuI
11214Please respect copyright.PENANAloEW29ib1U
11214Please respect copyright.PENANAr9dCxVbWVE
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.11214Please respect copyright.PENANA221rS6M5An
11214Please respect copyright.PENANARCtYGK7jco
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.11214Please respect copyright.PENANAvkKuLIEGLf
11214Please respect copyright.PENANA6JzEC00GSa
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.11214Please respect copyright.PENANAnT4exLcCjO
11214Please respect copyright.PENANArjgpD4UTKi
11214Please respect copyright.PENANA4IVfI1ovmy
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.11214Please respect copyright.PENANAkAksWUGLUM
11214Please respect copyright.PENANAhrbyQaRkgX
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANALTxw2b0qKm
11214Please respect copyright.PENANA7kQbhx6WNh
11214Please respect copyright.PENANAoXIRzFyB8F
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.11214Please respect copyright.PENANASMQV8SfdhV
11214Please respect copyright.PENANAEQNVLlZpzi
11214Please respect copyright.PENANAICZxZtUdQy
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.11214Please respect copyright.PENANAnQhNDROSdp
11214Please respect copyright.PENANAy7du5dSvCN
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”11214Please respect copyright.PENANA2fesJshD4B
11214Please respect copyright.PENANArDolCraTwU
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”11214Please respect copyright.PENANAWvKHpS078o
11214Please respect copyright.PENANAnz8j3DQPC2
11214Please respect copyright.PENANANBlWB4YH66
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.11214Please respect copyright.PENANAlftzKzLCOg
11214Please respect copyright.PENANAtNVj8UQl3b
11214Please respect copyright.PENANATEFi30PUE2
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”11214Please respect copyright.PENANAfVIF5zUPqk
11214Please respect copyright.PENANA65PnjyDkiz
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”11214Please respect copyright.PENANA7lLas6XfPh
11214Please respect copyright.PENANArPmjGrcm2Y
“Oh ya?”11214Please respect copyright.PENANAgRW60oo48S
11214Please respect copyright.PENANAAEgAXDVxai
“Iya, lihat aja entar malem”11214Please respect copyright.PENANAQzelDvIkYr
11214Please respect copyright.PENANAiDVkH73Swc
*11214Please respect copyright.PENANAeVxJ4LXS3p
*11214Please respect copyright.PENANAhzeqCDDPDI
*11214Please respect copyright.PENANAlFMqU1iHBm
*11214Please respect copyright.PENANAXygcjJZHmH
11214Please respect copyright.PENANACse4a5Sial
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.11214Please respect copyright.PENANAJNCEnmDHMS
11214Please respect copyright.PENANAcigTBvxvvK
11214Please respect copyright.PENANAONtJIlUjXr
“Kita cari makan yuk Cit”11214Please respect copyright.PENANAixf3cArcaH
11214Please respect copyright.PENANApuTuKuUqn3
“Ayo pak. Mau makan dimana?”11214Please respect copyright.PENANA5W9Fms2Fqf
11214Please respect copyright.PENANAJNfB5MJL3I
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”11214Please respect copyright.PENANAd8bzjLEpGe
11214Please respect copyright.PENANAzVnHG8GwS4
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”11214Please respect copyright.PENANANDBWZBIVm6
11214Please respect copyright.PENANAjdkZWqlvaI
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”11214Please respect copyright.PENANASRuN7Q8TFy
11214Please respect copyright.PENANAkLFAHSWJFX
11214Please respect copyright.PENANAb3gys57u58
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.11214Please respect copyright.PENANA4TYU46p7sp
11214Please respect copyright.PENANAbk3lqZE9Gh
11214Please respect copyright.PENANACSpffOX1ZW
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”11214Please respect copyright.PENANAp27Otts6mg
11214Please respect copyright.PENANAFLHkqz6aDl
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”11214Please respect copyright.PENANAIMHLmW3Ehd
11214Please respect copyright.PENANA7FkB5ghRyI
11214Please respect copyright.PENANAqajDTWcYFx
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.11214Please respect copyright.PENANA8cfY27sT8D
11214Please respect copyright.PENANAS4LSseuCBB
11214Please respect copyright.PENANABd8evgjn3n
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.11214Please respect copyright.PENANAJGZOCvbFmK
11214Please respect copyright.PENANA7BHewmEmpI
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.11214Please respect copyright.PENANAvCfqu5S8Ff
11214Please respect copyright.PENANApTi0Ii6b85
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANA65D7HaMk9O
11214Please respect copyright.PENANAcXBantxMjj
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”11214Please respect copyright.PENANAaxxpp547oq
11214Please respect copyright.PENANAY3TmthoycR
“Haha yaudah mana sini?”11214Please respect copyright.PENANAp487XTvEQS
11214Please respect copyright.PENANAtUV80VRNKQ
11214Please respect copyright.PENANA57PGhtyqyh
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.11214Please respect copyright.PENANAuDqYRtn13F
11214Please respect copyright.PENANAAzgBVas6dQ
11214Please respect copyright.PENANA92sunmhjOG
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”11214Please respect copyright.PENANArIFYn65Cjc
11214Please respect copyright.PENANAzUDm41wA9E
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”11214Please respect copyright.PENANAQpJJ3MiOvG
11214Please respect copyright.PENANAcNW9HkeWZv
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.11214Please respect copyright.PENANAswU5UVqJQu
11214Please respect copyright.PENANAc3aLdfniDb
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANATklrTuil3O
11214Please respect copyright.PENANADxdEYzDHpV
“Beneran?”11214Please respect copyright.PENANAtZbzniTXJl
11214Please respect copyright.PENANAhOnVGOtpBn
“Iya”11214Please respect copyright.PENANAo8SuzgCbHH
11214Please respect copyright.PENANAd9n78Mo4ah
“Hmm yaudah deh”11214Please respect copyright.PENANAss4NhBs8eD
11214Please respect copyright.PENANACSlPUxnXU7
11214Please respect copyright.PENANAIXSG8mgrXp
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.11214Please respect copyright.PENANAbKUG0gnj0O
11214Please respect copyright.PENANAOTJsJiB6ZP
11214Please respect copyright.PENANA5HS2CVwBw9
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.11214Please respect copyright.PENANAzbJZ8SOvov
11214Please respect copyright.PENANA46mqkSLlYR
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.11214Please respect copyright.PENANA96Dfd90ywA
11214Please respect copyright.PENANAA5gG2BOsdP
11214Please respect copyright.PENANADaol8DpGsq
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.11214Please respect copyright.PENANAk7DnnL412K
11214Please respect copyright.PENANAtPcuGbu6cf
11214Please respect copyright.PENANAivAQXJQNtF
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.11214Please respect copyright.PENANAmnoU0LZcZs
11214Please respect copyright.PENANAl4LbNFAYTK
11214Please respect copyright.PENANAnwUC6r1sYU
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.11214Please respect copyright.PENANAoErHYINjuu
11214Please respect copyright.PENANAB3HfYKVIgX
*11214Please respect copyright.PENANAhCrTsNGK5o
*11214Please respect copyright.PENANAs2xYrDL8zG
*11214Please respect copyright.PENANAhg2bXKf2MM
*11214Please respect copyright.PENANAEZ1PHu9slz
11214Please respect copyright.PENANAk50AhhckX1
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANAhZQ4Ffbc1h
11214Please respect copyright.PENANAGe2Gs3OBaZ
11214Please respect copyright.PENANAZvpZM6Sfjq
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”11214Please respect copyright.PENANA2tIM3BI8Ik
11214Please respect copyright.PENANAPOVzyBMWlm
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”11214Please respect copyright.PENANAhHMfiQqC7i
11214Please respect copyright.PENANAzaVqfDKbZV
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”11214Please respect copyright.PENANAC05RLxtsDD
11214Please respect copyright.PENANAxarWxP0J0Y
“Iya sih, tapi nggak papa pak”11214Please respect copyright.PENANAIsxxOVN8aV
11214Please respect copyright.PENANACIvsCWMOH5
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”11214Please respect copyright.PENANAPAkWQL6oL1
11214Please respect copyright.PENANArMzkMaNRFR
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”11214Please respect copyright.PENANAdI8Q8oQhZ7
11214Please respect copyright.PENANAdWVpVqRMQk
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANAFamtjlb4gi
11214Please respect copyright.PENANA7a1eta9gcV
“Haha iya, pak Bowo item, haha”11214Please respect copyright.PENANAG7clssaOiI
11214Please respect copyright.PENANAfsrSZcIq1Q
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”11214Please respect copyright.PENANAxwtbxYf15i
11214Please respect copyright.PENANAWiaxjpUoTs
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”11214Please respect copyright.PENANAgwegiARPV0
11214Please respect copyright.PENANATIVwiEZNmo
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”11214Please respect copyright.PENANAYhifYizN6B
11214Please respect copyright.PENANAqwLPbIAl8g
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANA2MztNRE5QR
11214Please respect copyright.PENANA2Mzj24y0KS
11214Please respect copyright.PENANAsxLSi9FHld
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.11214Please respect copyright.PENANAsZgs2xO4fB
11214Please respect copyright.PENANAMbF19hep3Q
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.11214Please respect copyright.PENANAT0XjYZW2bu
11214Please respect copyright.PENANAZXllOYg7bG
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.11214Please respect copyright.PENANA9HJxqRnUN2
11214Please respect copyright.PENANAHZdhrns5Cu
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.11214Please respect copyright.PENANAg60owF96qC
11214Please respect copyright.PENANADhrqH6vpvU
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.11214Please respect copyright.PENANAaVydzvXvR6
11214Please respect copyright.PENANAX2AHAbwn3S
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.11214Please respect copyright.PENANALxSyyd93z3
11214Please respect copyright.PENANAG4SC4T1YnI
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.11214Please respect copyright.PENANA13O9TamVMc
11214Please respect copyright.PENANAAgEHFnmiLr
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.11214Please respect copyright.PENANAOoyPVmgMAu
11214Please respect copyright.PENANAqkQfZX2TYA
11214Please respect copyright.PENANAFEvnb6cDIU
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.11214Please respect copyright.PENANArq9QdtTe5R
11214Please respect copyright.PENANARHNQ5ivIs4
“Eh nggak kok pak, hehe”11214Please respect copyright.PENANAo2b774UHmv
11214Please respect copyright.PENANADr6r9VgSkc
“Mikirin apa?”11214Please respect copyright.PENANAmHc6vwX1C6
11214Please respect copyright.PENANAIBptdn7OU7
11214Please respect copyright.PENANAg96jmC80F6
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.11214Please respect copyright.PENANAdXihLgA2vO
11214Please respect copyright.PENANAxWZsWgNO6w
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.11214Please respect copyright.PENANAN1k2cQmwtM
11214Please respect copyright.PENANAek9ZhUlOdW
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.11214Please respect copyright.PENANAcnerwRMfd7
11214Please respect copyright.PENANAwkfQJvT2mw
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.11214Please respect copyright.PENANAZFd3bXy6Xq
11214Please respect copyright.PENANAIJVTY1ApKL
11214Please respect copyright.PENANAYdwsDqyvRr
“Cit…”11214Please respect copyright.PENANAbPak40qQEj
11214Please respect copyright.PENANATkoxZeyP7J
“Pak…”11214Please respect copyright.PENANAQeRPxecsq2
11214Please respect copyright.PENANApQ1iHeGy4w
11214Please respect copyright.PENANASfhSNS6QmP
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.11214Please respect copyright.PENANAvJjxO5VWzx
11214Please respect copyright.PENANAA1VoifJtcN
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.11214Please respect copyright.PENANA1FU5050KOr
11214Please respect copyright.PENANAjRkAZGZUCY
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.11214Please respect copyright.PENANAXb8cIonAD9
11214Please respect copyright.PENANAcqrUVTw5Xc
11214Please respect copyright.PENANAppNd49CBGo
Cup…11214Please respect copyright.PENANAHPDGkx3IGv
11214Please respect copyright.PENANAnwwtIdHKLk
11214Please respect copyright.PENANAgEGwWAZYDx
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.11214Please respect copyright.PENANA3FjY3ROob0
11214Please respect copyright.PENANApGaUxnW4rf
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.11214Please respect copyright.PENANAN6plEr6Lpt
11214Please respect copyright.PENANAZAtW9fiw3u
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.11214Please respect copyright.PENANAgjthWM6AnT
11214Please respect copyright.PENANAKGaiBR6Gq4
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.11214Please respect copyright.PENANAxQQTVd7Vl3
11214Please respect copyright.PENANAz04vCL0Mpg
11214Please respect copyright.PENANAUpG21ONxgl
“Cita…”11214Please respect copyright.PENANAoNJUxby6zt
11214Please respect copyright.PENANA8UYH0Hswvj
“Iya pak?”11214Please respect copyright.PENANAq8tRjlMwSi
11214Please respect copyright.PENANAZxJCdaOhF2
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…11214Please respect copyright.PENANAkeEf2vsWEX
11214Please respect copyright.PENANAynCzzpRBEN
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.11214Please respect copyright.PENANAZ4H1IkHhzg
11214Please respect copyright.PENANAGKXTc37WwG
11214Please respect copyright.PENANA5JlCvchDVN
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.11214Please respect copyright.PENANAM0eMoArxYU
11214Please respect copyright.PENANAX7uU7dF5uJ
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.11214Please respect copyright.PENANAQUCwD3Ptii
11214Please respect copyright.PENANAm8MAmNcZgi
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANAJfRwT7i1HK
11214Please respect copyright.PENANApQH4vSwy0P
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.11214Please respect copyright.PENANANkyJjYkwSw
11214Please respect copyright.PENANAm4tyTOKQn7
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.11214Please respect copyright.PENANAFNjnhhGS0O
11214Please respect copyright.PENANA2ydbqSKdO4
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.11214Please respect copyright.PENANAC8KSkMRbVA
11214Please respect copyright.PENANAXSHAAVjCPf
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?11214Please respect copyright.PENANATBgDCblG0y
11214Please respect copyright.PENANAzWNLIQBf4F
11214Please respect copyright.PENANAYG9HUL5U3w
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.11214Please respect copyright.PENANAm6pqPWif5D
11214Please respect copyright.PENANAlIp4ZjkrQq
11214Please respect copyright.PENANA3glZYc2Y43
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.11214Please respect copyright.PENANAKt4dKeAEDD
11214Please respect copyright.PENANAaRwFROYFAG
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.11214Please respect copyright.PENANAi6t44z9DZc
11214Please respect copyright.PENANAhDy0MJE8xS
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.11214Please respect copyright.PENANATLzCyXEDhO
11214Please respect copyright.PENANA5Cuad05eEh
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.11214Please respect copyright.PENANAsLiO5xRqC5
11214Please respect copyright.PENANAjzmshd28IT
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.11214Please respect copyright.PENANA57bOfyLq9q
11214Please respect copyright.PENANAGhO72NdXv3
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.11214Please respect copyright.PENANAlE2vkV3LCf
11214Please respect copyright.PENANAGmDpEMNpeh
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.11214Please respect copyright.PENANAbamMfZGr9W
11214Please respect copyright.PENANA6bJyuH83ci
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.11214Please respect copyright.PENANASTaqLN6SSm
11214Please respect copyright.PENANAyQv10lrNW8
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.11214Please respect copyright.PENANAqKMs233Oqb
11214Please respect copyright.PENANAiefrlcCdes
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.11214Please respect copyright.PENANAZ64UkPjnRp
11214Please respect copyright.PENANAq2I5oTSJqC
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.11214Please respect copyright.PENANAfAzElZTcja
11214Please respect copyright.PENANA9FxV7e7r5E
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.11214Please respect copyright.PENANAEdXBlxJLd3
11214Please respect copyright.PENANAYeSpfVs4Vq
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.11214Please respect copyright.PENANAEKlrOFFH5y
11214Please respect copyright.PENANAitxcCICUmC
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.11214Please respect copyright.PENANAWKdoaSu03q
11214Please respect copyright.PENANAm9arD8LiIj
11214Please respect copyright.PENANAh6dbrEWYo0
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”11214Please respect copyright.PENANA81BJpj8M2u
11214Please respect copyright.PENANAOZ2pqO7png
11214Please respect copyright.PENANAQQ7F3xQh6P
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.11214Please respect copyright.PENANAZ0cj3WvOYs
11214Please respect copyright.PENANAJhyJmEQJ8e
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.11214Please respect copyright.PENANATLLkbZtyqX
11214Please respect copyright.PENANAi46jNmTVpX
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.11214Please respect copyright.PENANAxYgApruJDZ
11214Please respect copyright.PENANAZW3erCLMB3
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.11214Please respect copyright.PENANAQ3i7D7vvfI
11214Please respect copyright.PENANA57ZRM83Pky
11214Please respect copyright.PENANAKz0Cwhp2iS
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.11214Please respect copyright.PENANAw9lKu244kI
11214Please respect copyright.PENANASgnxfuPJKs
11214Please respect copyright.PENANAQEd554fXmB
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.11214Please respect copyright.PENANAvIdjo5T2Sy
11214Please respect copyright.PENANACFwoStRxuS
11214Please respect copyright.PENANA0eP2yp8Slf
“Aaahhsssshhh…”11214Please respect copyright.PENANA4VmCmJh3o0
11214Please respect copyright.PENANACmojceDqxw
11214Please respect copyright.PENANAbwdCTONou5
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.11214Please respect copyright.PENANA8QUBgGOu8q
11214Please respect copyright.PENANA7Hw3bwk1HP
11214Please respect copyright.PENANAAg6PxLo2e7
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.11214Please respect copyright.PENANAfmExlX5gs8
11214Please respect copyright.PENANAlcvNbqixCs
11214Please respect copyright.PENANABo928nNz1m
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.11214Please respect copyright.PENANATa1cpqmI1f
11214Please respect copyright.PENANAhQyOXS9dLY
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.11214Please respect copyright.PENANA3FkOTbjLfH
11214Please respect copyright.PENANABjEqLMrVyR
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.11214Please respect copyright.PENANA9lens1t2rJ
11214Please respect copyright.PENANAoHLu3M2ahV
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.11214Please respect copyright.PENANAwRDBwT9aAi
11214Please respect copyright.PENANAEhVYUYvEw6
11214Please respect copyright.PENANAvqBd2g5AAh
“Aaaaaaaaahhhhhh…”11214Please respect copyright.PENANA1AueIPWuLN
11214Please respect copyright.PENANAk53VG419zP
11214Please respect copyright.PENANA9JEAXLLVPc
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.11214Please respect copyright.PENANAM9XajCILDJ
11214Please respect copyright.PENANA0j4htCxDUR
11214Please respect copyright.PENANAmunevTl3XT
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”11214Please respect copyright.PENANAeH7ESrsL2h
11214Please respect copyright.PENANApiqzDqn8sL
11214Please respect copyright.PENANAaktK66EFJB
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.11214Please respect copyright.PENANA1NZl5EBPt8
11214Please respect copyright.PENANA4V7Mm03dEq
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.11214Please respect copyright.PENANAud9YN94FDs
11214Please respect copyright.PENANA0CnKDbAgoT
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.11214Please respect copyright.PENANAMVtXVuagQh
11214Please respect copyright.PENANArBwvTbutSG
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.11214Please respect copyright.PENANAytq0bCgqG2
11214Please respect copyright.PENANAm8XuGUfnZT
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.11214Please respect copyright.PENANAl4YUjqtyDO
11214Please respect copyright.PENANADdNK6oj5B5
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.11214Please respect copyright.PENANADMbV1yq6FE
11214Please respect copyright.PENANAl6TKfte9LL
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.11214Please respect copyright.PENANA5qfXCym145
11214Please respect copyright.PENANAXtHHlkHo78
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANAm7a1Q6EGlo
11214Please respect copyright.PENANAuzaZwupLvc
11214Please respect copyright.PENANA1OXj3A22h6
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANA6fHQ7Y0mbA
11214Please respect copyright.PENANAypJtrHO69Z
11214Please respect copyright.PENANASC432QmWwC
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.11214Please respect copyright.PENANAXwm4gnjUzm
11214Please respect copyright.PENANAiWUaKlha2n
11214Please respect copyright.PENANASmuGlUfPDp
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.11214Please respect copyright.PENANATPkL8LISRu
11214Please respect copyright.PENANAzgQ1UojPDB
11214Please respect copyright.PENANA5UFhce7Onf
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.11214Please respect copyright.PENANA0zWSmv1R9m
11214Please respect copyright.PENANAUwwYUpaIl7
11214Please respect copyright.PENANARGERTOEnYB
“Aaahhhh…”11214Please respect copyright.PENANAuNZSf2Tlt8
11214Please respect copyright.PENANAt5xFRI2szc
11214Please respect copyright.PENANAj8qhHpJqtr
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.11214Please respect copyright.PENANACSB4nyzLYT
11214Please respect copyright.PENANAAjwCZmVnss
11214Please respect copyright.PENANAHAhcDxnFKy
“Aaaaahhhhh…”11214Please respect copyright.PENANAVaI7gmW7OF
11214Please respect copyright.PENANALTglRzzZ11
11214Please respect copyright.PENANAHTcfFrdz5P
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.11214Please respect copyright.PENANAVXEYNuPm8H
11214Please respect copyright.PENANAV1sKxJs57l
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.11214Please respect copyright.PENANAhs7BHvDLzQ
11214Please respect copyright.PENANAuSBRppoxaB
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.11214Please respect copyright.PENANApxqAqHLM7R
11214Please respect copyright.PENANA12UKbcHd5d
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.11214Please respect copyright.PENANA6VC80PNOMY
11214Please respect copyright.PENANAV7E3rqRoPD
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.11214Please respect copyright.PENANAjgJOJUDfP5
11214Please respect copyright.PENANA2VBN55cWli
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANAFsjSX8X7vf
11214Please respect copyright.PENANAv4Acqc6qS2
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.11214Please respect copyright.PENANAQZTCZWx7AP
11214Please respect copyright.PENANAAIVgLITckE
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.11214Please respect copyright.PENANA43hVdsiyzi
11214Please respect copyright.PENANAq834iHa61B
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.11214Please respect copyright.PENANAOZ0DcqD38n
11214Please respect copyright.PENANABQ5319iLXd
11214Please respect copyright.PENANAexuVDAuliN
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.11214Please respect copyright.PENANAFinFVFrIAn
11214Please respect copyright.PENANAom5jeOn2iE
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.11214Please respect copyright.PENANA5mnfqx6YsH
11214Please respect copyright.PENANApSrWmWYArz
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANAty1PEWYf7Y
11214Please respect copyright.PENANAEVA1p9IUnn
11214Please respect copyright.PENANAsH3FIl56vB
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.11214Please respect copyright.PENANAss2F8TiDGV
11214Please respect copyright.PENANACiW0ET0xDF
11214Please respect copyright.PENANAJ9aAMsbgNz
“Aaahh sssssshhhhhh…”11214Please respect copyright.PENANA0KgT0Teg0x
11214Please respect copyright.PENANAMPVUUkRx0W
11214Please respect copyright.PENANAkGhkNU6RQE
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.11214Please respect copyright.PENANApRp0ipabFO
11214Please respect copyright.PENANA8pfh00LLOU
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.11214Please respect copyright.PENANAT0qrl67yjC
11214Please respect copyright.PENANAuxxkHbBXbb
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.11214Please respect copyright.PENANA69TnlHSDk4
11214Please respect copyright.PENANA08roIkRbu0
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.11214Please respect copyright.PENANAbzSlh5yU3L
11214Please respect copyright.PENANADP9m5ty1qz
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.11214Please respect copyright.PENANAWUDqqGy6Vy
11214Please respect copyright.PENANAaRMyvqsO8K
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.11214Please respect copyright.PENANAyMr092lkrb
11214Please respect copyright.PENANAzqSjuo4JVT
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.11214Please respect copyright.PENANA02kFt96JLa
11214Please respect copyright.PENANA8wnxSHnjGY
11214Please respect copyright.PENANAsApyWTdTHY
“Aaakkhhh…”11214Please respect copyright.PENANAIckyWBsEqY
11214Please respect copyright.PENANAdNU8uXIS9p
11214Please respect copyright.PENANAWqWTlG9aDd
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.11214Please respect copyright.PENANA7bJcyulsBi
11214Please respect copyright.PENANABQEe68J47n
11214Please respect copyright.PENANA9qMQyJCOZx
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.11214Please respect copyright.PENANAqqVtUS47zp
11214Please respect copyright.PENANAi6eCQN1RS8
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.11214Please respect copyright.PENANAPBPNSku3kK
11214Please respect copyright.PENANAPLLI17s2ur
11214Please respect copyright.PENANAUKqvQfKIWc
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.11214Please respect copyright.PENANA26YLcVzIJ6
11214Please respect copyright.PENANAqhpSCtYojG
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.11214Please respect copyright.PENANAWK8wgwDHNS
11214Please respect copyright.PENANAhqBE3tzN3s
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.11214Please respect copyright.PENANAuCDAFuUcGn
11214Please respect copyright.PENANAH9QdtfCBRA
11214Please respect copyright.PENANA2j1E9yLMxl
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”11214Please respect copyright.PENANArfWom8RugH
11214Please respect copyright.PENANAlol4P9r3m6
11214Please respect copyright.PENANAMoe9gjHXFJ
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.11214Please respect copyright.PENANAljlOE509ON
11214Please respect copyright.PENANA2iFrKIseLM
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.11214Please respect copyright.PENANACExNlHKoBH
11214Please respect copyright.PENANAydIRiaUMgT
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.11214Please respect copyright.PENANAon1AkmaOP6
11214Please respect copyright.PENANA9HcQZJDzzL
11214Please respect copyright.PENANAsDKF6yTlfO
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.11214Please respect copyright.PENANAaLthjYoyUR
11214Please respect copyright.PENANA1CmAD17rM3
11214Please respect copyright.PENANAWGWHy7Lvec
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.11214Please respect copyright.PENANAinVoixrjTA
11214Please respect copyright.PENANAG8QmBFUlfP
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.11214Please respect copyright.PENANACsQblZ74vL
11214Please respect copyright.PENANA9vcjadlzKU
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.11214Please respect copyright.PENANAdohJ5u1mgi
11214Please respect copyright.PENANAHxjTtOQPfu
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.11214Please respect copyright.PENANApcq7YgHwu1
11214Please respect copyright.PENANAofY2819KH9
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.11214Please respect copyright.PENANA1Ey6L2dmFn
11214Please respect copyright.PENANALq1rZD63tl
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.11214Please respect copyright.PENANAT68P2ZKYoc
11214Please respect copyright.PENANAXCslSruM0m
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.11214Please respect copyright.PENANAkkeAhCXVwl
11214Please respect copyright.PENANAgEWwcZbOT6
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.11214Please respect copyright.PENANAVvlUFJRuVS
11214Please respect copyright.PENANA0K7NaBu0eP
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!11214Please respect copyright.PENANA3fiEllFh1v
11214Please respect copyright.PENANAx5ws7OsF7z
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.11214Please respect copyright.PENANAjeEREwxRxA
11214Please respect copyright.PENANAhoQFaRvUph
11214Please respect copyright.PENANAuIRVF2wXsD
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.11214Please respect copyright.PENANAOJDvq6mld8
11214Please respect copyright.PENANAvobafEIFMn
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.11214Please respect copyright.PENANA3iDSY6henX
11214Please respect copyright.PENANAIqthYfhc69
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.11214Please respect copyright.PENANAy3a2f19lp0
11214Please respect copyright.PENANAR2oYoFlkSm
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.11214Please respect copyright.PENANA4KyeY9Cx3w
11214Please respect copyright.PENANAPv5nBPyo2x
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.11214Please respect copyright.PENANAz15ygwxDBx
11214Please respect copyright.PENANATsRQLfYx7l
11214Please respect copyright.PENANA4d2gvFh29m
“Eemmmhhh… sssshhhh…”11214Please respect copyright.PENANANCbx3OiEHD
11214Please respect copyright.PENANAopSw9Qfysi
11214Please respect copyright.PENANAsEYxxEhl0i
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.11214Please respect copyright.PENANAuJbn2NNhNZ
11214Please respect copyright.PENANA2qLZmPldst
11214Please respect copyright.PENANAz9uLfwks5m
“Aaaaahhhhh…”11214Please respect copyright.PENANAtKMQERFKL8
11214Please respect copyright.PENANANnWmOWjhuK
11214Please respect copyright.PENANAXNd5uIWECR
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.11214Please respect copyright.PENANAVAe0ZP0mdB
11214Please respect copyright.PENANAjM69MUBtpX
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!11214Please respect copyright.PENANAz8vF9T805Y
11214Please respect copyright.PENANAVGCG0oMvnU
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.11214Please respect copyright.PENANA8Vp0Iahlqs
11214Please respect copyright.PENANAJvX0bmOres
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.11214Please respect copyright.PENANAyYx2pkvjBD
11214Please respect copyright.PENANAkZaN4NyEv0
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.11214Please respect copyright.PENANAyde5qCPrCu
11214Please respect copyright.PENANANQd13rTQhd
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.11214Please respect copyright.PENANAOf0iIJJCfr
11214Please respect copyright.PENANABrVdKq02CV
11214Please respect copyright.PENANAp33O8Occcc
“Aaaaaahhhhhhh…”11214Please respect copyright.PENANAAgKgrspwGZ
11214Please respect copyright.PENANA6OIjSKLr97
11214Please respect copyright.PENANAW6FTvo89Ly
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.11214Please respect copyright.PENANA1XfM9kCVOA
11214Please respect copyright.PENANAtiKIWM7Xf5
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANAyiiCTbttfK
11214Please respect copyright.PENANA3zNmi3YVpB
11214Please respect copyright.PENANAZf8oqEUSTR
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”11214Please respect copyright.PENANAgLZJOkKNmz
11214Please respect copyright.PENANAuNIXdMIHdN
11214Please respect copyright.PENANABX2POj3n8K
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.11214Please respect copyright.PENANAQckdGQWEQk
11214Please respect copyright.PENANADa9ejNIY2h
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.11214Please respect copyright.PENANASDDRKth84Q
11214Please respect copyright.PENANAYnzgCzf8wY
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”11214Please respect copyright.PENANAovpKgwns9j
11214Please respect copyright.PENANASOLgb64muU
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.11214Please respect copyright.PENANAicpnegXvff
11214Please respect copyright.PENANA6diCe1iVu1
11214Please respect copyright.PENANAARMVkPeMox
“Eeeemmpphhh…”11214Please respect copyright.PENANAFNtOFoLpMs
11214Please respect copyright.PENANAcjQSKFtjhG
11214Please respect copyright.PENANA127CWikV0Y
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.11214Please respect copyright.PENANAufkYS4E0yh
11214Please respect copyright.PENANAWrTFtn2VAQ
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.11214Please respect copyright.PENANAsdqLNJJz2N
11214Please respect copyright.PENANAq1l4h00opS
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.11214Please respect copyright.PENANAen0LKtjzCh
11214Please respect copyright.PENANA63TnVrO1OI
11214Please respect copyright.PENANAZO7nmnoA5y
“Eeemmhhhh…”11214Please respect copyright.PENANAP2voYigmwE
11214Please respect copyright.PENANAzYw6yy21LE
11214Please respect copyright.PENANAJG8Nsvq8QU
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.11214Please respect copyright.PENANAku2B7GkwT7
11214Please respect copyright.PENANA2SFoyHVtmt
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.11214Please respect copyright.PENANACoaogHlcs9
11214Please respect copyright.PENANA6cQanZnj18
11214Please respect copyright.PENANAvglK9bupXI
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”11214Please respect copyright.PENANAhsWcd26gsE
11214Please respect copyright.PENANA2plW7BGsaE
11214Please respect copyright.PENANAyTRivL7EGj
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.11214Please respect copyright.PENANAZPEZjdq7eq
11214Please respect copyright.PENANADVqeRwvUMY
11214Please respect copyright.PENANAe6X3K8Wyyx
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.11214Please respect copyright.PENANAUS97HYGZ79
11214Please respect copyright.PENANAnN3EROtqqc
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.11214Please respect copyright.PENANAHGTXlKv5eN
11214Please respect copyright.PENANArNeH5LgL4v
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.11214Please respect copyright.PENANAFBdkkh2LiZ
11214Please respect copyright.PENANAGNTjCBYGSA
11214Please respect copyright.PENANAmpta6KIZqF
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.11214Please respect copyright.PENANAOjY7oLl3tH
11214Please respect copyright.PENANAwu7MlAELF0
11214Please respect copyright.PENANAGpXOgxvVzH
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.11214Please respect copyright.PENANArM4X0P3phC
11214Please respect copyright.PENANAeZXemG8aeq
11214Please respect copyright.PENANAL6ZsteXXNn
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.11214Please respect copyright.PENANAh1xAkg567l
11214Please respect copyright.PENANAS9o7u1Js3Q
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.11214Please respect copyright.PENANAyMDdZwiOmL
11214Please respect copyright.PENANArIe5fIh2lt
11214Please respect copyright.PENANAXQ3wojnKCm
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”11214Please respect copyright.PENANA16EVek3zNh
11214Please respect copyright.PENANARNRF9JyjCN
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”11214Please respect copyright.PENANAbFBY4YxKby
11214Please respect copyright.PENANA3rvOHlabZg
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”11214Please respect copyright.PENANABaMYhCb8GW
11214Please respect copyright.PENANAneySDPxW2u
11214Please respect copyright.PENANArzsY9hgtmS
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.11214Please respect copyright.PENANA9O01vCNeAA
11214Please respect copyright.PENANAqTS0B1YbWU
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.11214Please respect copyright.PENANAWrF0LK5Mz7
11214Please respect copyright.PENANABzZWLDULeF
11214Please respect copyright.PENANASIdrzeXPqq
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”11214Please respect copyright.PENANAZmi7T4ofCr
11214Please respect copyright.PENANAxnhB0YUq4E
11214Please respect copyright.PENANAzydPVkZnfn
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.11214Please respect copyright.PENANAAf3yPHQwX0
11214Please respect copyright.PENANAoz4JPRIauY
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.11214Please respect copyright.PENANAUdyAW0ZZiM
11214Please respect copyright.PENANAI9RAFmdcQt
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.11214Please respect copyright.PENANAcdXq67Bi0H
11214Please respect copyright.PENANAMYnOFF8HBv
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.11214Please respect copyright.PENANAddMz1pGaa3
11214Please respect copyright.PENANAKwcvpQbXz8
11214Please respect copyright.PENANAjESdAX2pa2
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”11214Please respect copyright.PENANAybt8sYm2er
11214Please respect copyright.PENANAUH2o23XZKg
11214Please respect copyright.PENANAw2NsFIeeGh
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANAG6qgAFmDMb
11214Please respect copyright.PENANAh1ZmmKmzch
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.11214Please respect copyright.PENANAOq9m33Isow
11214Please respect copyright.PENANAG2VZyMv392
11214Please respect copyright.PENANAXnkRXlNLUI
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”11214Please respect copyright.PENANA3HmMUHlK5m
11214Please respect copyright.PENANAFP1pZuAsPM
11214Please respect copyright.PENANAG8eZZrGk28
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.11214Please respect copyright.PENANAzmabxdygso
11214Please respect copyright.PENANAwIzo5uHehQ
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.11214Please respect copyright.PENANA22GuICjS5g
11214Please respect copyright.PENANAVoykhwJ6Wr
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.11214Please respect copyright.PENANANMIJihNsGm
11214Please respect copyright.PENANAfAjN4OPWGR
Plok plok plok plok plok11214Please respect copyright.PENANAUsMrMuh0Sj
Plok plok plok plok plok11214Please respect copyright.PENANAjNRUUHcyIo
11214Please respect copyright.PENANAMu5OA7zHyy
11214Please respect copyright.PENANAdLZ0BN9y5p
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”11214Please respect copyright.PENANA1NBxHY3AAu
11214Please respect copyright.PENANA4DL6YChXw4
11214Please respect copyright.PENANAbdTRzinEtk
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.11214Please respect copyright.PENANAwanhH7Lnuu
11214Please respect copyright.PENANAOI7rqNNPjp
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.11214Please respect copyright.PENANAY8PNqS91N4
11214Please respect copyright.PENANA2cvbwhZJ28
11214Please respect copyright.PENANAqEsijccjpa
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”11214Please respect copyright.PENANA81m4iHqhcK
11214Please respect copyright.PENANAeDHzFZIGbr
11214Please respect copyright.PENANA1hO7zDwdk5
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.11214Please respect copyright.PENANAs5rsFjHtw3
11214Please respect copyright.PENANA2EPLFLvzf0
11214Please respect copyright.PENANA2mWVAWMrUt
“Aaakkhhh…”11214Please respect copyright.PENANAqHzPiEEv1h
11214Please respect copyright.PENANAlGj3IZkR0p
11214Please respect copyright.PENANAkyngC25gyO
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.11214Please respect copyright.PENANApEODu7XMZ8
11214Please respect copyright.PENANANaBIZuaI0V
11214Please respect copyright.PENANAYWJiHSZ48n
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”11214Please respect copyright.PENANAuN7Ys3zHYK
11214Please respect copyright.PENANAIJAyAXaTwS
11214Please respect copyright.PENANAt2MFfm8Xvp
Croot croot croot croot croot11214Please respect copyright.PENANAO1n5HVHhWd
11214Please respect copyright.PENANAPhD4fLK7Ms
11214Please respect copyright.PENANAIkjGjMq2st
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.11214Please respect copyright.PENANAlkJP8E1zmu
11214Please respect copyright.PENANAOFay6RomCn
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.11214Please respect copyright.PENANAeStg3KCukl
11214Please respect copyright.PENANAAeQaf0tfyi
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.11214Please respect copyright.PENANA10bFrAoXUn
11214Please respect copyright.PENANA0jtFOzXH1f
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.11214Please respect copyright.PENANACzxo2jpeUT
11214Please respect copyright.PENANANs04vvD0oH
11214Please respect copyright.PENANA6GBxa7Sa8M
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.11214Please respect copyright.PENANAps8bBwFf1J
11214Please respect copyright.PENANAb2aqXxFgbB
“Terima kasih juga, mas”11214Please respect copyright.PENANAnxoL7ypTIR
11214Please respect copyright.PENANAihFbSjdHrm
*11214Please respect copyright.PENANAjfQyjl4073
*11214Please respect copyright.PENANA84FTqytrgu
*11214Please respect copyright.PENANA3HxWJkzlPP
*11214Please respect copyright.PENANAxsHhBL8Goi
*11214Please respect copyright.PENANAebgBU3SHiW