7685Please respect copyright.PENANAWNnLD3bzTH
7685Please respect copyright.PENANAOpklRYjVrY
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.7685Please respect copyright.PENANACFcKlTudnd
7685Please respect copyright.PENANAwHW6IKSfed
7685Please respect copyright.PENANAubhzIDnGAZ
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?7685Please respect copyright.PENANAlo0aJNn8Dm
7685Please respect copyright.PENANA8qubGOsp89
*7685Please respect copyright.PENANAPuseNRHAlq
*7685Please respect copyright.PENANAc88gY38FhF
*7685Please respect copyright.PENANAxaWH8du9f4
*7685Please respect copyright.PENANAJgXmCloW0N
7685Please respect copyright.PENANARTu1E3GIrm
Beberapa jam sebelumnya7685Please respect copyright.PENANAopww07a3Rt
7685Please respect copyright.PENANA1d7NjQOpT4
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.7685Please respect copyright.PENANAO74CMIOrwL
7685Please respect copyright.PENANAMKzkGBt8Mv
7685Please respect copyright.PENANASmnfFtbvKI
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”7685Please respect copyright.PENANALB2nNcIgL3
7685Please respect copyright.PENANAhgpejFK1uz
“Udah kok pak, kenapa emang?”7685Please respect copyright.PENANA2LrQvO5VVp
7685Please respect copyright.PENANApGtHgYscdp
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”7685Please respect copyright.PENANA2Zu0oL4pn7
7685Please respect copyright.PENANAfFlm7DRiQl
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”7685Please respect copyright.PENANADp8TmCVY8s
7685Please respect copyright.PENANAesy4IwUrHv
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”7685Please respect copyright.PENANA5yxNKeXA9L
7685Please respect copyright.PENANAFsm3Lkp0w9
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”7685Please respect copyright.PENANAySBajeySEn
7685Please respect copyright.PENANAP6OtGZHX6s
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”7685Please respect copyright.PENANACLsyf5019A
7685Please respect copyright.PENANAEMqa0uvxcP
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”7685Please respect copyright.PENANA3ou4u1fM58
7685Please respect copyright.PENANArIp02cSGhr
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”7685Please respect copyright.PENANAOrflrAbEWe
7685Please respect copyright.PENANAHG2a5jzMqj
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.7685Please respect copyright.PENANAwpq2yEA9a4
7685Please respect copyright.PENANA9SO0bfcdei
7685Please respect copyright.PENANAoQ9ORIen0X
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.7685Please respect copyright.PENANA6Hs3tH5iM4
7685Please respect copyright.PENANAA9v7oYcl95
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.7685Please respect copyright.PENANAHju5prHejg
7685Please respect copyright.PENANAoyIj5ndB63
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.7685Please respect copyright.PENANAazfJI8caRQ
7685Please respect copyright.PENANADnmMLuTTNM
7685Please respect copyright.PENANA2XzjWRutDc
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.7685Please respect copyright.PENANAUeI4M985AZ
7685Please respect copyright.PENANAHk1g2riIR1
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANAviROF7BaC9
7685Please respect copyright.PENANAQYPm4G0QK2
7685Please respect copyright.PENANAgTWWO7S7o9
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.7685Please respect copyright.PENANAiRA7HOsZhf
7685Please respect copyright.PENANAd9xXvLeUKo
7685Please respect copyright.PENANAtIqHvDKEzl
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.7685Please respect copyright.PENANA99FcruulBV
7685Please respect copyright.PENANANzQRu4YrYG
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”7685Please respect copyright.PENANAkaC1DGdgNs
7685Please respect copyright.PENANAMjrFLWRng6
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”7685Please respect copyright.PENANAKc9og0RaND
7685Please respect copyright.PENANA7KGHuloj3c
7685Please respect copyright.PENANAmnNxflSsFf
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.7685Please respect copyright.PENANA5k0WITbJM0
7685Please respect copyright.PENANAuEvMynGGEB
7685Please respect copyright.PENANAPC8ku0KSTH
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”7685Please respect copyright.PENANAjgkPhGBS2F
7685Please respect copyright.PENANAOLZ9abjvRT
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”7685Please respect copyright.PENANApja8tdSiTz
7685Please respect copyright.PENANAGiLAQxI5f5
“Oh ya?”7685Please respect copyright.PENANA7cWYhgTWwW
7685Please respect copyright.PENANAulMiM3Lmiw
“Iya, lihat aja entar malem”7685Please respect copyright.PENANAdVqOS0AkWV
7685Please respect copyright.PENANA2qxV6LAZPq
*7685Please respect copyright.PENANAwFtbs3bObj
*7685Please respect copyright.PENANAeZaR9nb6VW
*7685Please respect copyright.PENANAbaM58TQyr7
*7685Please respect copyright.PENANAD5WA6ymPq2
7685Please respect copyright.PENANAuirHKhTN17
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.7685Please respect copyright.PENANATMqgdH8Dil
7685Please respect copyright.PENANATSwkaRF8mt
7685Please respect copyright.PENANAIhAnmFwcja
“Kita cari makan yuk Cit”7685Please respect copyright.PENANAfnbUk0NPjz
7685Please respect copyright.PENANACS7DLZYskJ
“Ayo pak. Mau makan dimana?”7685Please respect copyright.PENANAAF8oB3bf89
7685Please respect copyright.PENANAgvxzjPbvEe
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”7685Please respect copyright.PENANA2SkV0MgivA
7685Please respect copyright.PENANAuHmVoInnlj
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”7685Please respect copyright.PENANAXRs71D1gzP
7685Please respect copyright.PENANA5KRapY8rXJ
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”7685Please respect copyright.PENANAfZqV0vb3Ch
7685Please respect copyright.PENANAGntkU4wzGf
7685Please respect copyright.PENANALl4Z7CHIl3
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.7685Please respect copyright.PENANAbjJtQTx9iZ
7685Please respect copyright.PENANAB7flxs3fqr
7685Please respect copyright.PENANApvmSwmSkS7
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”7685Please respect copyright.PENANA3nX4CJjyb2
7685Please respect copyright.PENANA0L8UpAu7yL
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”7685Please respect copyright.PENANAbokIAnD53g
7685Please respect copyright.PENANAOzJf3D6Sob
7685Please respect copyright.PENANANGuhE4JipZ
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.7685Please respect copyright.PENANAwTrb76kw6g
7685Please respect copyright.PENANAqjSdynMECX
7685Please respect copyright.PENANAN9vRXmcdFb
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.7685Please respect copyright.PENANAwsoq5cUpSk
7685Please respect copyright.PENANAXTp8VCfg5Y
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.7685Please respect copyright.PENANAWx9d1vdVz9
7685Please respect copyright.PENANAX0lfih7Lsi
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANAoVndWaXFGA
7685Please respect copyright.PENANATvKS6lLSZF
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”7685Please respect copyright.PENANAcbg5lTKEp7
7685Please respect copyright.PENANA6jfUoRmhA8
“Haha yaudah mana sini?”7685Please respect copyright.PENANAkSPC9HN9Dg
7685Please respect copyright.PENANAafDMVyJ1SG
7685Please respect copyright.PENANAmQR6dVOioY
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.7685Please respect copyright.PENANA9fEcRpV5MF
7685Please respect copyright.PENANAVO3QxTonId
7685Please respect copyright.PENANAXeC7yBYwck
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”7685Please respect copyright.PENANA2cVVReGFXM
7685Please respect copyright.PENANAjTI4LZF5TU
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”7685Please respect copyright.PENANAzJ8HIIfHMl
7685Please respect copyright.PENANAd7VJwbXb0k
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.7685Please respect copyright.PENANAqY59uBZU4Z
7685Please respect copyright.PENANAFyjASaen9s
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANAblb88RS5me
7685Please respect copyright.PENANAN0RlfPjMnR
“Beneran?”7685Please respect copyright.PENANAg0EGFSsUgP
7685Please respect copyright.PENANAlUK0y9812H
“Iya”7685Please respect copyright.PENANAagBtg0tDpx
7685Please respect copyright.PENANAGFsA7s9yGR
“Hmm yaudah deh”7685Please respect copyright.PENANALFAe6QxX6F
7685Please respect copyright.PENANAAZA9x3V5Io
7685Please respect copyright.PENANAjFImiQb6zZ
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.7685Please respect copyright.PENANA8OVqrs1Z0T
7685Please respect copyright.PENANApTp1JhDVf1
7685Please respect copyright.PENANAgsC0WTM8uc
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.7685Please respect copyright.PENANAqzOUUOPtML
7685Please respect copyright.PENANA4eqJM4AaAB
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.7685Please respect copyright.PENANAfpZRJeYTJ5
7685Please respect copyright.PENANAEliIs7GA66
7685Please respect copyright.PENANAEv3w7akGOc
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.7685Please respect copyright.PENANA9uBXa8I5DO
7685Please respect copyright.PENANAco6VCitdpR
7685Please respect copyright.PENANAMtn11q9qhB
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.7685Please respect copyright.PENANAeAD19L1FVW
7685Please respect copyright.PENANAnXmsm9igcp
7685Please respect copyright.PENANAZ2ytHNkBNC
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.7685Please respect copyright.PENANAMIUdf1kOY2
7685Please respect copyright.PENANA3aYT3in5Jn
*7685Please respect copyright.PENANAo3UMKKkUvf
*7685Please respect copyright.PENANADmfBO3lS9H
*7685Please respect copyright.PENANAHLBHTk1tpZ
*7685Please respect copyright.PENANAg6VupO07Lu
7685Please respect copyright.PENANA4d5GF3YoK1
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANAXZ8jWri91Z
7685Please respect copyright.PENANA8n8H9vzw6d
7685Please respect copyright.PENANAEtTTKOJfky
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”7685Please respect copyright.PENANAYP3f0w6s5N
7685Please respect copyright.PENANA5Qrf2ScYbM
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”7685Please respect copyright.PENANABtrmHBmKoq
7685Please respect copyright.PENANAKMK5c5U9ZL
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”7685Please respect copyright.PENANA7ITFMXWET4
7685Please respect copyright.PENANA3uVOxt6Gtc
“Iya sih, tapi nggak papa pak”7685Please respect copyright.PENANALkH806N3Ke
7685Please respect copyright.PENANA0UW602Omm0
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”7685Please respect copyright.PENANA9AbjVUoKvS
7685Please respect copyright.PENANAL6nRqWjwJm
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”7685Please respect copyright.PENANAwLOPe2Eqmu
7685Please respect copyright.PENANAXsTazoBT2R
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANAaolYF7U9Wq
7685Please respect copyright.PENANA5qKIRcBMDL
“Haha iya, pak Bowo item, haha”7685Please respect copyright.PENANAGjVPZD3yJW
7685Please respect copyright.PENANACB9J4o6Qbg
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”7685Please respect copyright.PENANAdsnr510VbY
7685Please respect copyright.PENANAySEBrGP3Bb
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”7685Please respect copyright.PENANAN3NB3TzfAg
7685Please respect copyright.PENANAdTW0wmXa8b
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”7685Please respect copyright.PENANAWktq8Yz26u
7685Please respect copyright.PENANAKhX9S8M7t6
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANAvDFLj7qr8I
7685Please respect copyright.PENANAZobGpI2nYR
7685Please respect copyright.PENANA28EvFWv8NR
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.7685Please respect copyright.PENANAMMFD6hLGqP
7685Please respect copyright.PENANARm9CzMcGZg
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.7685Please respect copyright.PENANAxz0bKhJgNF
7685Please respect copyright.PENANAhRXU3DxfWv
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.7685Please respect copyright.PENANAqyJ5D1AImE
7685Please respect copyright.PENANAOYJw4tOigA
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.7685Please respect copyright.PENANAmHelZZCrCy
7685Please respect copyright.PENANAFWLN35EyBU
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.7685Please respect copyright.PENANArRHvWrKBd2
7685Please respect copyright.PENANA8Vdef4J6co
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.7685Please respect copyright.PENANARAe6NCDyJU
7685Please respect copyright.PENANAGO4V8z07MV
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.7685Please respect copyright.PENANA6yCdO0tosZ
7685Please respect copyright.PENANAJU5t99dIXu
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.7685Please respect copyright.PENANAN48m2TdqR5
7685Please respect copyright.PENANAYeVF9GdSMZ
7685Please respect copyright.PENANAtN1IWySNpX
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.7685Please respect copyright.PENANAl1PKgsccr7
7685Please respect copyright.PENANAtmGfl8b00V
“Eh nggak kok pak, hehe”7685Please respect copyright.PENANAnP3HGhzOt2
7685Please respect copyright.PENANAAc1wL8l5Ut
“Mikirin apa?”7685Please respect copyright.PENANAG0XfATOzzL
7685Please respect copyright.PENANAvMx0tivdOl
7685Please respect copyright.PENANAwXMnK5zEY0
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.7685Please respect copyright.PENANAG2htTIQ1F1
7685Please respect copyright.PENANAPyZHLgY9fr
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.7685Please respect copyright.PENANATKdKIktvR5
7685Please respect copyright.PENANAGKhiPmzE7C
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.7685Please respect copyright.PENANA5fkkwnkB2R
7685Please respect copyright.PENANAe6nJgVkGV2
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.7685Please respect copyright.PENANAfogF6uk3o5
7685Please respect copyright.PENANA1MNeFZXF0q
7685Please respect copyright.PENANAOh4kRhjPLy
“Cit…”7685Please respect copyright.PENANApQA5NLMI0z
7685Please respect copyright.PENANAEuAATigXiR
“Pak…”7685Please respect copyright.PENANA2z0LU53np7
7685Please respect copyright.PENANAqpSgScWchk
7685Please respect copyright.PENANAW70YH4p26Y
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.7685Please respect copyright.PENANAncRJGKA7Jd
7685Please respect copyright.PENANAccYpRQcaYf
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.7685Please respect copyright.PENANAEuvjfgE2sj
7685Please respect copyright.PENANAw3b3p3X5Vo
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.7685Please respect copyright.PENANAL68h44K6lf
7685Please respect copyright.PENANA2LroYD8Li3
7685Please respect copyright.PENANAmwBH6kRLh4
Cup…7685Please respect copyright.PENANAIGMXOTv7Xy
7685Please respect copyright.PENANATEQYttJrR1
7685Please respect copyright.PENANA6kGDBLUBVj
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.7685Please respect copyright.PENANA4cJb1JEP7r
7685Please respect copyright.PENANAHbrefMLS95
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.7685Please respect copyright.PENANAvdHzzoZe5I
7685Please respect copyright.PENANAF4EWtfO8BG
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.7685Please respect copyright.PENANAvzw8zAFx35
7685Please respect copyright.PENANAgoCUjR2DsZ
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.7685Please respect copyright.PENANAMjSydqQvfc
7685Please respect copyright.PENANA7LTJrH90RC
7685Please respect copyright.PENANA6TtnKKGWRp
“Cita…”7685Please respect copyright.PENANAR6rBp3VXw2
7685Please respect copyright.PENANAVadX3BRfxl
“Iya pak?”7685Please respect copyright.PENANAZCG7eNBgkZ
7685Please respect copyright.PENANASM67ztnT4m
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…7685Please respect copyright.PENANAZgyJKUm8XT
7685Please respect copyright.PENANAIEBaseAoxa
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.7685Please respect copyright.PENANAAmOnG6y8Dj
7685Please respect copyright.PENANAL5WLd7uVGu
7685Please respect copyright.PENANA4XMPXgVcGK
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.7685Please respect copyright.PENANAxQddtxBA8I
7685Please respect copyright.PENANAcfMlVx91v5
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.7685Please respect copyright.PENANA3AkElaHRPZ
7685Please respect copyright.PENANACOVFAvKptG
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANAZmjRsCjmwz
7685Please respect copyright.PENANACINcvZDpo5
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.7685Please respect copyright.PENANAMtZ3MQVHHh
7685Please respect copyright.PENANAciTO74cN1Z
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.7685Please respect copyright.PENANA7vqU3olzwH
7685Please respect copyright.PENANAZBh0f8uvlb
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.7685Please respect copyright.PENANAfsAay5DMSY
7685Please respect copyright.PENANA596jAlHMnS
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?7685Please respect copyright.PENANATC2zUrTmlc
7685Please respect copyright.PENANAYIiBTjZw7v
7685Please respect copyright.PENANAR0Ii8JsmtR
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.7685Please respect copyright.PENANAxEWghCWM7C
7685Please respect copyright.PENANAPrrvxKXTSK
7685Please respect copyright.PENANAAUQHa8l6Qa
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.7685Please respect copyright.PENANAvJft8wr1Dk
7685Please respect copyright.PENANAUBO0vGWZm7
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.7685Please respect copyright.PENANAmVJOrGxKqd
7685Please respect copyright.PENANAEmhnPCX9PY
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.7685Please respect copyright.PENANAx5XKbbqy08
7685Please respect copyright.PENANAOnxGk2a8kj
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.7685Please respect copyright.PENANAu5UX9Xn0DP
7685Please respect copyright.PENANAINonuRYEB5
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.7685Please respect copyright.PENANAm7r5HiWnoi
7685Please respect copyright.PENANATaB9vYFvMF
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.7685Please respect copyright.PENANAvfczkU67Mq
7685Please respect copyright.PENANAgoz1mX4LqJ
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.7685Please respect copyright.PENANAut4TD7kqdO
7685Please respect copyright.PENANATqiJNAVmQ1
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.7685Please respect copyright.PENANA5UfgR1RPEh
7685Please respect copyright.PENANAD4mjju8X0j
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.7685Please respect copyright.PENANAZCViBerhOH
7685Please respect copyright.PENANA0yKcqqCAJX
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.7685Please respect copyright.PENANAmKyONmYzWo
7685Please respect copyright.PENANAgNIJVdpwp3
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.7685Please respect copyright.PENANA2Jh1QuNYuH
7685Please respect copyright.PENANApRe0VtQI0O
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.7685Please respect copyright.PENANAzsJ6XuH6pz
7685Please respect copyright.PENANAEpGNUrIZd7
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.7685Please respect copyright.PENANAcZUje1iwgP
7685Please respect copyright.PENANAKWAx0K5zUO
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.7685Please respect copyright.PENANA0tlk8skRwd
7685Please respect copyright.PENANAtmVPkfYJcb
7685Please respect copyright.PENANAK112HRe0gS
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”7685Please respect copyright.PENANA6Drj1nRDx7
7685Please respect copyright.PENANAw60DN7Fq9t
7685Please respect copyright.PENANAJIVJku9qHk
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.7685Please respect copyright.PENANABlgVp4CpS8
7685Please respect copyright.PENANADA6MU85Lex
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.7685Please respect copyright.PENANAJ85dlEqkSo
7685Please respect copyright.PENANAy4JiJuGt2H
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.7685Please respect copyright.PENANAklSc405zah
7685Please respect copyright.PENANA63F7vTc31S
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.7685Please respect copyright.PENANAxeuLFx6dlR
7685Please respect copyright.PENANA7TSfuarRF9
7685Please respect copyright.PENANAoIFSv9lUMI
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.7685Please respect copyright.PENANAFSjVY91xrG
7685Please respect copyright.PENANAq1K6Szomz7
7685Please respect copyright.PENANAvEGkzNdSg5
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.7685Please respect copyright.PENANAk5y4BIrzd1
7685Please respect copyright.PENANApz9BJrU4yW
7685Please respect copyright.PENANAOLJwG3eOoO
“Aaahhsssshhh…”7685Please respect copyright.PENANAWZwFz02whw
7685Please respect copyright.PENANA4LmgdOUhsG
7685Please respect copyright.PENANAIVvSBHW25b
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.7685Please respect copyright.PENANACV5Zv9FsIy
7685Please respect copyright.PENANAxOhT6uHedc
7685Please respect copyright.PENANArgGrqFneEF
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.7685Please respect copyright.PENANAmYFuAEmGgy
7685Please respect copyright.PENANAhSKapZObqf
7685Please respect copyright.PENANAB2BNfTtqjp
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.7685Please respect copyright.PENANAPrsX7eH59m
7685Please respect copyright.PENANADFA8kHgvZQ
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.7685Please respect copyright.PENANA5wuGYkyxxa
7685Please respect copyright.PENANAlsABnU8GO8
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.7685Please respect copyright.PENANA97aFbjN7FL
7685Please respect copyright.PENANAz5KLz7N6Or
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.7685Please respect copyright.PENANABMIl7EAwaH
7685Please respect copyright.PENANAhE6wKkXm9F
7685Please respect copyright.PENANAwVEQLQO8gL
“Aaaaaaaaahhhhhh…”7685Please respect copyright.PENANA7ZsYvaP4Jd
7685Please respect copyright.PENANAlSHUEh5aJc
7685Please respect copyright.PENANAdcwcD39YxJ
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.7685Please respect copyright.PENANAy1uhmnO5MM
7685Please respect copyright.PENANAIqENaZ4PDh
7685Please respect copyright.PENANALbk43BUhmM
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”7685Please respect copyright.PENANAF0berUzxdM
7685Please respect copyright.PENANAkwBCUsDtoc
7685Please respect copyright.PENANA8yAR5ZDScF
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.7685Please respect copyright.PENANADxHnLE8OEi
7685Please respect copyright.PENANAmGB1MAB8zP
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.7685Please respect copyright.PENANAo4JU3eQnAp
7685Please respect copyright.PENANAcUvs4yDsWH
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.7685Please respect copyright.PENANAd3mWtdtSHZ
7685Please respect copyright.PENANAAcK4gmsURj
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.7685Please respect copyright.PENANA7pjE74Xyo6
7685Please respect copyright.PENANALZVyZFOL3V
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.7685Please respect copyright.PENANA5dyBD0y3Tm
7685Please respect copyright.PENANAbwbYdwuVah
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.7685Please respect copyright.PENANASvFnIH1OnA
7685Please respect copyright.PENANArwloaFK6vF
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.7685Please respect copyright.PENANAiCK9cWoqVe
7685Please respect copyright.PENANAxP2kwrXPzJ
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANAMwbNUYzCeo
7685Please respect copyright.PENANAmWO9nIdb5m
7685Please respect copyright.PENANAwaABub7qCd
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANAtuVAMsYcLK
7685Please respect copyright.PENANAmzl25bFbJJ
7685Please respect copyright.PENANADnvJmwG36T
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.7685Please respect copyright.PENANAmY3ILd1Ibx
7685Please respect copyright.PENANAdZ5WWoWjeC
7685Please respect copyright.PENANAeNuiqBoPEu
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.7685Please respect copyright.PENANAnVeXzQaKpz
7685Please respect copyright.PENANALQvYi813Px
7685Please respect copyright.PENANAGiMswOEj2N
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.7685Please respect copyright.PENANAn82pF8CdDF
7685Please respect copyright.PENANAnDMyxRDcMd
7685Please respect copyright.PENANACAnHAvwjPs
“Aaahhhh…”7685Please respect copyright.PENANAeBhNYqEf79
7685Please respect copyright.PENANAS22olGFD2g
7685Please respect copyright.PENANAE1ATeVSydb
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.7685Please respect copyright.PENANAHcm4ZzSL7D
7685Please respect copyright.PENANAA5fcBSjmfI
7685Please respect copyright.PENANAnERbETHQq5
“Aaaaahhhhh…”7685Please respect copyright.PENANAg6XGM2oIxU
7685Please respect copyright.PENANAMuBfuHhlYf
7685Please respect copyright.PENANAmVmFtzxZpn
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.7685Please respect copyright.PENANAlVUsFvYJds
7685Please respect copyright.PENANAWfI81tIHLG
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.7685Please respect copyright.PENANAKGDg19CIMJ
7685Please respect copyright.PENANA37qIOSdlkD
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.7685Please respect copyright.PENANA4uVymVmpFb
7685Please respect copyright.PENANAaxHPcFn75T
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.7685Please respect copyright.PENANAAvTBKTmiLZ
7685Please respect copyright.PENANAdlu4KXZqv1
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.7685Please respect copyright.PENANAXoNvt6pV1k
7685Please respect copyright.PENANAUfvDJARogd
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANA1NgnAgvy7I
7685Please respect copyright.PENANAWF7LJbVj0g
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.7685Please respect copyright.PENANAO4pdxdxaMF
7685Please respect copyright.PENANA0Rk8Sm3Quo
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.7685Please respect copyright.PENANAx2Xjd0tmHC
7685Please respect copyright.PENANAC19Ey9Meuz
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.7685Please respect copyright.PENANACb6LKLIIQc
7685Please respect copyright.PENANABH9rAYAGPN
7685Please respect copyright.PENANAX4fUJxF2gc
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.7685Please respect copyright.PENANAasKNu0Zv34
7685Please respect copyright.PENANA7SLbQ7YGcY
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.7685Please respect copyright.PENANAKZwgra9tCV
7685Please respect copyright.PENANAFU2QlnHT90
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANAC304WbSRGb
7685Please respect copyright.PENANAfS01qjWmQK
7685Please respect copyright.PENANAsUH4fPxmPR
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.7685Please respect copyright.PENANAEFSdsNtrFP
7685Please respect copyright.PENANACRctQiw9DJ
7685Please respect copyright.PENANAZXc1L83CA8
“Aaahh sssssshhhhhh…”7685Please respect copyright.PENANA72X4eNvCol
7685Please respect copyright.PENANA5Izcu8tC2Z
7685Please respect copyright.PENANAClgns4IeGl
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.7685Please respect copyright.PENANAa9RVuQzLIR
7685Please respect copyright.PENANAjRexVaU41O
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.7685Please respect copyright.PENANABSJt0cf24F
7685Please respect copyright.PENANAPdnIidEtb9
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.7685Please respect copyright.PENANAJxemVy7kyk
7685Please respect copyright.PENANA9nxYdHB0aY
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.7685Please respect copyright.PENANAJHwXLVPWAC
7685Please respect copyright.PENANAyU7240MCt1
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.7685Please respect copyright.PENANAoJiXtYoOsL
7685Please respect copyright.PENANAG9XmFqJ3YK
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.7685Please respect copyright.PENANAB48wfeWydH
7685Please respect copyright.PENANAQ2ygFGpA5A
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.7685Please respect copyright.PENANAui7qVEe9Ur
7685Please respect copyright.PENANAbxhcHPHfVz
7685Please respect copyright.PENANATSevrE9C5Q
“Aaakkhhh…”7685Please respect copyright.PENANAiR4LrapQmK
7685Please respect copyright.PENANAn35AaqeXPa
7685Please respect copyright.PENANAfsPcYtSaFm
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.7685Please respect copyright.PENANAH7S8yud5Uz
7685Please respect copyright.PENANAZxPUXeQJHz
7685Please respect copyright.PENANA22l7acK6IA
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.7685Please respect copyright.PENANAGbzUv8h1uE
7685Please respect copyright.PENANAtxqlwQ3i2P
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.7685Please respect copyright.PENANAJ2gnT7M6bx
7685Please respect copyright.PENANAILki9FQmm1
7685Please respect copyright.PENANAiUaVWaylni
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.7685Please respect copyright.PENANAOPUqZaQ2MP
7685Please respect copyright.PENANAYO754y4IkU
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.7685Please respect copyright.PENANAivS2rt8vkU
7685Please respect copyright.PENANAFYyuyGwHj6
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.7685Please respect copyright.PENANAgcsvfYZUdk
7685Please respect copyright.PENANAlCpt698DBX
7685Please respect copyright.PENANA9T5fIb3Gxg
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”7685Please respect copyright.PENANAKthBoQlTzZ
7685Please respect copyright.PENANA3jz8LSAfbg
7685Please respect copyright.PENANAjc3zA3K7Sb
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.7685Please respect copyright.PENANAjLlv6YadTA
7685Please respect copyright.PENANADA8iMQB6eD
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.7685Please respect copyright.PENANAXDyDghzil0
7685Please respect copyright.PENANAhmK8RsTt6w
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.7685Please respect copyright.PENANAbXLOyEnExx
7685Please respect copyright.PENANAdjOWrlcA9B
7685Please respect copyright.PENANA5S1BzFhOi6
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.7685Please respect copyright.PENANAOltWtnlucL
7685Please respect copyright.PENANAzZEPSr3cGy
7685Please respect copyright.PENANAAnDV2xJxx6
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.7685Please respect copyright.PENANALj8lWzRmlO
7685Please respect copyright.PENANA8xNuYoWm0B
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.7685Please respect copyright.PENANA7UTe4AjfMj
7685Please respect copyright.PENANAep2YgYUluJ
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.7685Please respect copyright.PENANAsd8TDUwZ4Z
7685Please respect copyright.PENANAPKfRE6CRL5
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.7685Please respect copyright.PENANAx7EUJuT27B
7685Please respect copyright.PENANAM3bTeVr3Yh
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.7685Please respect copyright.PENANAi72EhIPWUH
7685Please respect copyright.PENANAhJyeMZBPEn
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.7685Please respect copyright.PENANAaHkfGnrqyn
7685Please respect copyright.PENANAWmVG7uIfGK
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.7685Please respect copyright.PENANAkzxZbALCIS
7685Please respect copyright.PENANA7cp7FbE4xi
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.7685Please respect copyright.PENANAZglXYZeFaV
7685Please respect copyright.PENANADD2wuwFiBa
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!7685Please respect copyright.PENANAzTebvikwQx
7685Please respect copyright.PENANAXykgrDDS3A
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.7685Please respect copyright.PENANAAf7TmuJFoa
7685Please respect copyright.PENANAgofNmG6sR4
7685Please respect copyright.PENANA3gjowwl1Pt
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.7685Please respect copyright.PENANA8kNQuiG5yB
7685Please respect copyright.PENANAq99qDZ0rD7
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.7685Please respect copyright.PENANAtZOJhSJqJP
7685Please respect copyright.PENANARsYJwo8rXe
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.7685Please respect copyright.PENANA1GO8Egygvi
7685Please respect copyright.PENANAQ4ffRdUMAq
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.7685Please respect copyright.PENANA81oNpc3HxC
7685Please respect copyright.PENANAk7iIskijgz
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.7685Please respect copyright.PENANAjv9alD2phx
7685Please respect copyright.PENANAC5BrMzNMUi
7685Please respect copyright.PENANA7HPiiiP0ME
“Eemmmhhh… sssshhhh…”7685Please respect copyright.PENANACJswD9wypu
7685Please respect copyright.PENANA9tKw4zr3bQ
7685Please respect copyright.PENANAnU0wMCkX2S
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.7685Please respect copyright.PENANATBhOzBzj8m
7685Please respect copyright.PENANAQfWERbtY5j
7685Please respect copyright.PENANANU2iYDYmCq
“Aaaaahhhhh…”7685Please respect copyright.PENANAg5SwVZE6rv
7685Please respect copyright.PENANADW6YH4814q
7685Please respect copyright.PENANA00ohzGuEjm
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.7685Please respect copyright.PENANAPDOJPzHsjm
7685Please respect copyright.PENANAQCBq7pH99m
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!7685Please respect copyright.PENANAhFNvlcW2ln
7685Please respect copyright.PENANAxo7WSK6ztF
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.7685Please respect copyright.PENANAsbSkO3JufA
7685Please respect copyright.PENANA0kEtSaSj52
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.7685Please respect copyright.PENANAZ03nqQopQu
7685Please respect copyright.PENANAJDfLlRaovH
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.7685Please respect copyright.PENANAnXm41tw5ej
7685Please respect copyright.PENANA60epyZvg2m
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.7685Please respect copyright.PENANAq3gS6LnqTL
7685Please respect copyright.PENANACqh60QyYQA
7685Please respect copyright.PENANAgk7dJLWoZU
“Aaaaaahhhhhhh…”7685Please respect copyright.PENANAQUq01edCwr
7685Please respect copyright.PENANA91DcxW5SMO
7685Please respect copyright.PENANApi3wwQCeeE
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.7685Please respect copyright.PENANAxjVDRm48OP
7685Please respect copyright.PENANAYWT3Gax8DG
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANAoYdZvxwB50
7685Please respect copyright.PENANAJtABqCGmVs
7685Please respect copyright.PENANAGIfK2JdRtX
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”7685Please respect copyright.PENANAnEPBvS0e0U
7685Please respect copyright.PENANAAasyKSf5uS
7685Please respect copyright.PENANAPmSv2PrjMQ
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.7685Please respect copyright.PENANAfJIslqBlTH
7685Please respect copyright.PENANAAEPJ4bEzUP
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.7685Please respect copyright.PENANAbGlZ3e1w9W
7685Please respect copyright.PENANAf7SYZJcB1a
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”7685Please respect copyright.PENANAed1DOc5uMK
7685Please respect copyright.PENANAIJMxHG8WSd
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.7685Please respect copyright.PENANAo5pWGilRvb
7685Please respect copyright.PENANAznyTC60ZiY
7685Please respect copyright.PENANAJqcefHu5lf
“Eeeemmpphhh…”7685Please respect copyright.PENANAi9g7x6rOL1
7685Please respect copyright.PENANAeD55ixglfu
7685Please respect copyright.PENANAR0vBA1DXlp
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.7685Please respect copyright.PENANAnqphzhZ7XM
7685Please respect copyright.PENANA7nyanaoyVY
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.7685Please respect copyright.PENANAompzO4Jck9
7685Please respect copyright.PENANA6cNurkHxxu
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.7685Please respect copyright.PENANAo70m1paTGS
7685Please respect copyright.PENANAYIqwtcI2MG
7685Please respect copyright.PENANACBVXV5eEKP
“Eeemmhhhh…”7685Please respect copyright.PENANAuXHRfg1h5U
7685Please respect copyright.PENANAsUmXUFc77a
7685Please respect copyright.PENANAREtgO3vXpp
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.7685Please respect copyright.PENANAEyaZxMtWmC
7685Please respect copyright.PENANAryxRadCkML
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.7685Please respect copyright.PENANAn5WhjilcL4
7685Please respect copyright.PENANAptauxIkwCu
7685Please respect copyright.PENANAD14CU7A65W
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”7685Please respect copyright.PENANA6XuEMhpLSb
7685Please respect copyright.PENANARHSmcOI9Wy
7685Please respect copyright.PENANAxkJNVEVpkD
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.7685Please respect copyright.PENANAj6paXj8IGM
7685Please respect copyright.PENANArSGboYPwLx
7685Please respect copyright.PENANAcYzbPLRY5h
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.7685Please respect copyright.PENANA8Qq53GOP6v
7685Please respect copyright.PENANA4FTX5wpcGH
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.7685Please respect copyright.PENANA1oKVdVgprx
7685Please respect copyright.PENANAaomWRu8luj
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.7685Please respect copyright.PENANADadD8lG7xZ
7685Please respect copyright.PENANAapwKtXp43W
7685Please respect copyright.PENANAzQHsuCI0mK
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.7685Please respect copyright.PENANAM3M99zUk9m
7685Please respect copyright.PENANAiQQmkqIdUL
7685Please respect copyright.PENANAVyIQATbBmu
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.7685Please respect copyright.PENANA4DdNdoEyKH
7685Please respect copyright.PENANAEF4zJFpygK
7685Please respect copyright.PENANA6zhxbMBhxL
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.7685Please respect copyright.PENANAmrMxudozs5
7685Please respect copyright.PENANA6FaVvIGgQB
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.7685Please respect copyright.PENANAHblgmsJ27R
7685Please respect copyright.PENANAtfHJLpcD9P
7685Please respect copyright.PENANAdVPrKwysx5
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”7685Please respect copyright.PENANAcC61bZ90wR
7685Please respect copyright.PENANAKswj2ppSvj
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”7685Please respect copyright.PENANAqXL7ksa3O4
7685Please respect copyright.PENANA4FsJgvLmCS
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”7685Please respect copyright.PENANAR2JfyPaWU2
7685Please respect copyright.PENANAbJmNsr7IqC
7685Please respect copyright.PENANAw9Gg4PmjuR
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.7685Please respect copyright.PENANAr8xYLFqw7R
7685Please respect copyright.PENANAf57je9EdMV
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.7685Please respect copyright.PENANAcfQizRGh7H
7685Please respect copyright.PENANAEV80flHDi4
7685Please respect copyright.PENANAvuFkg3fyWk
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”7685Please respect copyright.PENANA96hKxrxw06
7685Please respect copyright.PENANAXPTJCvp6az
7685Please respect copyright.PENANAvEyiZxG0MU
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.7685Please respect copyright.PENANA0uhQuyus4K
7685Please respect copyright.PENANA3tVsepOfDt
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.7685Please respect copyright.PENANAVgL3NiBFm2
7685Please respect copyright.PENANAK5tTdynYd4
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.7685Please respect copyright.PENANAoJuwvdFebH
7685Please respect copyright.PENANAEb54dfzcAF
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.7685Please respect copyright.PENANAOAV9nbDvlp
7685Please respect copyright.PENANAha3Z3xCPMU
7685Please respect copyright.PENANAWt7M4IfhZx
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”7685Please respect copyright.PENANALIwKiIQiH5
7685Please respect copyright.PENANADK1RjPXE2C
7685Please respect copyright.PENANARSxifHuSAh
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANACTn3tNx43K
7685Please respect copyright.PENANAJY7tllyTvS
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.7685Please respect copyright.PENANA6yPDJTSnxl
7685Please respect copyright.PENANAZwL9eUDO5Q
7685Please respect copyright.PENANAn8VBlSQQCW
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”7685Please respect copyright.PENANAEiIbnOT1Qq
7685Please respect copyright.PENANAzcuzoNKcmz
7685Please respect copyright.PENANA8mBKh1hXQF
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.7685Please respect copyright.PENANARAr9thwV8b
7685Please respect copyright.PENANAflIkUkFR3X
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.7685Please respect copyright.PENANAGma9tALKgP
7685Please respect copyright.PENANAwMLCHckVtK
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.7685Please respect copyright.PENANAEFhYxMIyA9
7685Please respect copyright.PENANAUJLz8JmTv4
Plok plok plok plok plok7685Please respect copyright.PENANASsVHovFTwR
Plok plok plok plok plok7685Please respect copyright.PENANAx83dGJ4qGp
7685Please respect copyright.PENANAKlnyUuCvV0
7685Please respect copyright.PENANADvE8DdWmsl
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”7685Please respect copyright.PENANAuw8onHhjui
7685Please respect copyright.PENANAHOzzGcUyQ9
7685Please respect copyright.PENANA0zqjf1sVlz
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.7685Please respect copyright.PENANAzyu9FMr00Y
7685Please respect copyright.PENANA1zCOUHi6Ae
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.7685Please respect copyright.PENANAZQOWuaSUoF
7685Please respect copyright.PENANAMwfn5EU5Zz
7685Please respect copyright.PENANAPzxSnpe6v5
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”7685Please respect copyright.PENANADZIWv5N715
7685Please respect copyright.PENANApey2ms0yel
7685Please respect copyright.PENANAQGfJFkGvbC
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.7685Please respect copyright.PENANA4VLq6ggKEv
7685Please respect copyright.PENANASzQ2nBPEZh
7685Please respect copyright.PENANA33gfR1I0hf
“Aaakkhhh…”7685Please respect copyright.PENANAlkLEz9BiZP
7685Please respect copyright.PENANACnHTGRyRke
7685Please respect copyright.PENANAVggZq8VcBr
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.7685Please respect copyright.PENANAvVOZqr7BvG
7685Please respect copyright.PENANAxEHwkRXs7J
7685Please respect copyright.PENANAz69hVO1k8A
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”7685Please respect copyright.PENANA3r7HyOxVif
7685Please respect copyright.PENANAjvXmZUYsdP
7685Please respect copyright.PENANAN7N5xtayBF
Croot croot croot croot croot7685Please respect copyright.PENANAvMZQM2aN4v
7685Please respect copyright.PENANAZiZM8mssgu
7685Please respect copyright.PENANABnUBvdFuHA
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.7685Please respect copyright.PENANAimJBoEKVA5
7685Please respect copyright.PENANApExL2IWUXf
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.7685Please respect copyright.PENANAwiOm4DQvxx
7685Please respect copyright.PENANAD9utI2GnUy
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.7685Please respect copyright.PENANA715YAueKV3
7685Please respect copyright.PENANAg0shllky35
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.7685Please respect copyright.PENANAy2R3eicl7n
7685Please respect copyright.PENANAF2hqW1BdrN
7685Please respect copyright.PENANATLfIksszBp
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.7685Please respect copyright.PENANAvjScvHS2q3
7685Please respect copyright.PENANAYRpqW5n7wd
“Terima kasih juga, mas”7685Please respect copyright.PENANAetj0e2WHwE
7685Please respect copyright.PENANAVyHls0czvF
*7685Please respect copyright.PENANAFmuhj4u7j3
*7685Please respect copyright.PENANAUERn9rU39H
*7685Please respect copyright.PENANA3TZhgFibrm
*7685Please respect copyright.PENANAhm7UGYdQlx
*7685Please respect copyright.PENANA8QNYJDBSoO