7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nUWSBt5ct
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBFA22guM1
“Mau kemana lagi pa?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqXy8VPSMJ7
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡllVJPHJHMH
“Ada urusan sama temen kantor”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡch8HiDKqSR
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcgQ7tYfPup
“Lagi?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡih2Tu6c1y3
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3oSOxGUKhc
“Iya. Udah deh ah nggak usah banyak nanya, bawel amat. Ini urusan kantor”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15en9crsQY
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡscfn3UzJOW
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOpukXeGQmr
Dengan wajah kesal Andi pergi meninggalkan Cita. Sama seperti minggu lalu, hari sabtu ini lagi-lagi Andi pergi dengan alasan untuk menemui teman kantornya. Bedanya kalau minggu lalu dia perginya siang hari, saat ini pagi-pagi dia sudah rapi dan bersiap pergi. Cita yang mencoba menanyakannya baik-baik sempat merasa tersinggung juga dengan jawaban menyebalkan dari Andi, tapi dia tahan emosinya itu.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpmNiFMJIa
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcnzcN8XCj
Setelah Andi pergi, Cita masih sempat bermain dengan anaknya, ditemani oleh ibu mertuanya. Mereka sambil ngobrol juga, tapi tidak membahas sedikitpun soal Andi. Cita tahu sebenarnya ibu mertuanya ingin sekali membantunya, membantu agar masalah rumah tangga antara dirinya dengan Andi bisa cepat selesai dan kembali harmonis seperti dulu lagi. Tapi Cita menghargai keputusan ibu mertuanya yang memilih untuk diam dan memberikan kesempatan kepadanya untuk menyelesaikan sendiri masalahnya.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnyEY4HbZs
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW2jpFcHsJm
Siang hari, Citapun bersiap-siap untuk pergi keluar. Dia menggunakan pakaian sesopan mungkin, tapi tidak terlihat berlebihan. Dia memakai kaos lengan pendek namun ditutup oleh sweater tebal lengan panjang yang longgar, celana panjang yang juga tidak terlalu ketat, lalu dibalut dengan jilbab simpel. Model jilbab berwarna merah itu dia ikatkan dileher sehingga tidak sampai menutup bagian dadanya. Tapi itu tidak terlalu dia permasalahkan, karena dia merasa buah dadanya yang tidak terlalu besar sudah tersamarkan berkat sweater tebal dan longgar yang dia pakai.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTeeErR1wb
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgA47hN5c5L
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUoq1aoXtk
“Kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya saat Cita keluar dari kamarnya dan melihat penampilan Cita yang sudah rapi itu.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcA5oQcLLfJ
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMEUGRFg83p
“Cita mau keluar bentar bu ketemu sama temen” jawab Cita.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUlG11gJ2b
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpq2B6v9NAq
“Siapa? Nada?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt4rnirDWTV
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVkuAr6fBh
“Bukan kok bu, kan temen Cita bukan cuma mbak Nada. Cita cuma bentar kok bu”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdygO5fZEg
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBld2ylcfZZ
“Yaudah hati-hati ya kalau begitu”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIw1KjWH7FV
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIQbnWSlWTV
“Iya bu, pamit dulu”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9gbe5OzsZ
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOfZDctJBS
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zpaQOiwOV
Cita mencium tangan ibu mertuanya lalu menyiapkan motor maticnya. Setelah memanasinya sebentar Citapun meninggalkan rumahnya. Cita menuju ke sebuah kafe yang berada didalam satu-satunya pusat perbelanjaan dikota ini. Setelah memarkirkan motornya, dia menuju ke kafe itu. Dia sempat melihat ke sekeliling, tapi orang yang janjian dengannya belum datang. Akhirnya dia memilih salah satu tempat duduk yang dekat dengan jendela agar bisa bebas melihat keluar dan kemudian memesan minuman.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jL7LkFQgN
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIgji5HoV9F
Sambil menunggu pesanannya datang Cita hanya terdiam melamun. Dia sebenarnya masih belum terlalu yakin bertemu dengan orang yang minggu lalu menelponnya, yang tak lain adalah pak Bowo. Tapi rasa penasaran yang sangat besar terhadap apa yang ingin dikatakan pak Bowo, juga demi menjawab pertanyaan dalam kepalanya tentang Andi membuatnya akhirnya berada disini sekarang.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnrKNXkgfqB
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3JihbLQxIZ
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPQt3H5fCfh
“Mbak Cita?” lamunan Cita dikagetkan oleh suara seseorang. Cita melihat kearahnya, ternyata pak Bowo baru saja sampai.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3wTNsnkpY
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7bXorns4m
“Eh iya pak Bowo, silahkan duduk” jawab Cita.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk71L0IGN8L
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD2Y8IwbWYf
“Makasih mbak. Lama ya nunggunya? Maaf tadi saya ada perlu sebentar sebelum kesini” ucap pak Bowo sambil duduk.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbxeLdvJs8Q
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkEC6QAQ9PQ
“Oh nggak kok pak, saya juga baru bentar”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCFEBS7Qu6
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6lqh2xiIt
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mHqTFqYpg
Obrolan mereka terpotong oleh seorang pelayan yang datang membawa pesanan Cita, sekaligus mencatat pesanan pak Bowo yang baru saja datang. Mereka masih nampak diam, Cita nampak bingung harus ngomong apa, karena memang dia berharap pak Bowo yang memulai pembicaraan dengan menceritakan tentang masalah Andi dikantor. Namun pak Bowo juga terlihat masih diam. Sampai akhirnya pelayan datang membawakan pesanan pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUHV8WeTZU
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOhQb07KJlO
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvqm7M5RUe4
“Hmm, maaf mbak, saya orangnya kurang bisa basa-basi, jadi langsung ke intinya saja ya?” tanya pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooPtMPAl1q
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyD3cUx1LOM
“Iya pak, silakan” jawab Cita, yang memang mengharapkan seperti itu. Dia juga bingung kalau harus berbasa-basi dengan pak Bowo, karena ini baru pertama kalinya mereka ngobrol berdua seperti ini.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvPksn05tOI
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRx0XPGYXN9
“Ini soal Andi, suami mbak Cita. Terus terang, sudah agak lama saya perhatiin dia karena menurut saya kinerjanya jadi agak berubah” ucap pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUJeoBuyyF
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXzF19cogi
“Maksudnya berubah seperti apa pak?” tanya Cita.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxJWnl3Hyi
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBvys2OIHz
“Hmm, dia jadi sering nggak fokus mbak. Akibatnya kerjaannya sering nggak bener. Terlalu aneh karena Andi termasuk sudah sangat menguasai pekerjaannya itu. Saya pernah panggil dia untuk meminta penjelasan soal itu, dia bilang dia sedang ada masalah rumah tangga” ucap pak Bowo terhenti karena dia mulai menyeruput kopinya. Sedangkan Cita masih diam mendengarkan cerita pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoAqFnuqaaF
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQGMuyeKoe
“Saya sebenarnya paling anti mencampuri urusan orang, apalagi urusan rumah tangganya. Karena itu waktu itu saya kasih Andi waktu untuk menyelesaikan masalahnya. Dan saya minta dia buat bersikap seprofesional mungkin, dengan tidak mencampur adukan masalah pribadi sama kerjaan” lanjut pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIzX2l5xfz
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzjaOPCOAR
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡru75dc7DTk
Cita jadi teringat saat pertama kali rumah tangganya mulai bermasalah. Itu adalah ketika pertama kalinya Andi tiba-tiba menyetubuhinya dengan kasar.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjvKxFi4Etd
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9S32qFXvGE
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6MEMpkxDy
“Setelah itu Andi memang kembali seperti biasa, kerjaannya udah bener lagi seperti sebelum-sebelumnya. Waktu itu saya anggap masalah beres dan saya jadi kurang merhatiin dia lagi. Tapi nggak sampai 2 minggu setelah itu, dia mulai bermasalah lagi, dan itu lebih parah dari sebelumnya mbak, kerjaannya makin awut-awutan” ucap pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHfwklllJ0
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLRtK3eiYB
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiObbLY9sO
Cita masih diam. Dia kemudian menyangkutkan hal itu dengan masalah mereka, yang tak lain adalah setelah Andi sempat meminta maaf, tapi tiba-tiba Andi kembali menyetubuhinya dengan kasar lagi.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSyz2UwBujL
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhHN8JdS1gn
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQJSnDC0b5
“Waktu saya panggil lagi, Andi bilang hal yang sama, ada masalah sama rumah tangganya. Dan sayapun juga masih tetap kasih nasehat yang sama, karena saya nggak mau terlalu ikut campur urusan rumah tangga orang. Dan memang, dia sempat bagus lagi kerjaannya. Tapi…” pak Bowo memotong omongannya sendiri, sambil menyeruput kopinya lagi.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnxLJeTPU7x
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MqsgxxFnl
“Tapi apa pak?” tanya Cita dengan tak sabar.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszIokPGhAG
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1FrMk8C6P
“Ya, dia jadi kayak gitu lagi. Disitu saya jadi mulai penasaran mbak. Saya mulai terusik buat nyari tahu, apa sebenarnya yang terjadi sama Andi. Bukannya saya mau ikut campur masalah kalian, tapi saya nggak bisa diam kalau pekerjaan anak buah saya berantakan, karena itu imbasnya ke semua orang, nggak cuma saya, tapi ke karyawan lain. Mbak Cita pasti paham maksud saya kan?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzVznFuBnh
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12pOIHJua5
“Hmm, iya pak saya paham. Karena kalau kerjaan ada yang nggak beres, orang di pusat tahunya itu yang nggak beres kantornya, dan kepalanya pasti yang jadi sasaran pertama buat diperiksa” jawab Cita.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6V9kfQRTlK
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUsGsiLWMJ
“Betul mbak, itu maksud saya”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqnNG3Ar0p
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1XYhtHJoH
“Jadi, hmm, pak Bowo mulai nyari tahu soal mas Andi?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOltRIVjRXd
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnL07fM4cPG
“Iya mbak, tapi itu saya lakukan sebisa mungkin hanya untuk sekedar tahu, bukan untuk ikut campur” jawab pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQDrPFCBYV
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfvA1DIhsU
“Lalu, hmm, apa yang pak Bowo dapat?” tanya Cita penasaran.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNHYsQSEsRI
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarH2NcXW1Z
“Di awalnya saya cuma nanya-nanya ke anak buah saya yang lain, temen-temen kantor Andi, karena siapa tahu saja ada yang pernah diajak curhat oleh Andi. Tapi ternyata mereka juga tidak tahu apa-apa, karena memang Andi ini orangnya tertutup banget kalau dikantor, terutama soal kehidupan pribadinya. Waktu saya mau mulai buat nyari tahu tentang keluarga Andi, saya batalkan karena kerjaan Andi sempat bener lagi. Jadi saya rasa nggak perlu sampai nyari tahu kearah situ”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkFOJElYSb
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBaiKLhLTnp
“Tapi yang bikin saya agak pusing, sikap Andi jadi terlalu sering berubah. Kadang dia bisa sangat fokus sama kerjaan, kadang nggak ada fokusnya sama sekali. Saya jadi nggak bisa cuma diam aja mbak, kalau seperti itu terus takutnya malah mempengaruhi kerjaan teman-temannya juga, karena pernah waktu mau tutup buku teman-temannya harus bantuin dia ngejar progres pekerjaan yang tertinggal cukup banyak”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3U4PRFMVB3
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMkZxq32pLv
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdnYWuCGZd
Cita masih diam mendengarkan. Sebenarnya dia sudah tak sabar dan ingin agar pak Bowo secepatnya mengatakan apa yang sudah dia tahu. Tapi Cita tak mau terkesan memaksa pak Bowo, takutnya pak Bowo malah tersinggung dan malah tidak jadi menceritakan hal itu kepadanya.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJVBA9WTu4t
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTjsd9OGL2
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdwuvYHl4hc
“Akhirnya saya benar-benar mulai mencari tahu tentang Andi. Yaa, bisa dibilang menyelidiki lah. Dan saya sudah punya niatan untuk, maaf, sedikit campur tangan urusan pribadi Andi, termasuk urusan rumah tangganya”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Onh8WtFNz
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡko68Vkr1BL
“Tapi sebelumnya, maaf kalau saya lancang, tapi saya cuma ingin memastikan, apakah rumah tangga mbak Cita dengan Andi baik-baik saja?” tanya pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiHTG6nC73V
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOm83Ruvdzy
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhDojzTNoDf
Cita agak terkejut dengan pertanyaan itu. Meskipun sebelumnya waktu menelponnya minggu lalu pak Bowo sudah bilang ada yang mau ditanyakan, Cita tak menyangka pak Bowo langsung bertanya seperti itu. Dan sekarang, Cita bingung. Dia ragu apakah harus berterus terang pada pak Bowo kalau rumah tangganya sedang bermasalah, atau menutupinya.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrpDPnzB5le
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWLn6kaOFtP
Cita masih berpikir, kalau masalah rumah tangganya adalah aib yang sebisa mungkin tidak diketahui oleh banyak orang. Tapi dia juga berpikir, mungkin saja pak Bowo sudah tahu setelah menyelidiki Andi, meskipun pastinya tidak tahu persis apa masalah yang dihadapi Cita dan Andi.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4GGOFWlDXH
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLI54AgqrIF
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn2sJKgLeWg
“Mbak Cita, kalau memang ada permasalahan, mbak Cita nggak perlu cerita dengan detail apa masalahnya, saya rasa itu rahasia keluarga mbak Cita dan saya nggak berhak tahu. Saya cuma ingin tahu saja, apakah rumah tangga mbak Cita baik-baik saja” ucap pak Bowo melihat Cita yang ragu-ragu.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtCxIBLsdI1
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZ3P4j3CuQ
“Hmm, sebenarnya, memang iya pak, kami sedang bermasalah. Dan maaf pak, seperti apa masalahnya saya rasa saya nggak bisa ngasih tahu pak Bowo” jawab Cita.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRUlbzcXpA
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ50upikpERI
“Iya mbak, nggak papa, saya ngerti kok. Saya sendiri juga akan keberatan cerita soal rumah tangga saya kepada orang lain, kecuali sama orang yang bener-bener bisa saya percayai” ucap pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmb3ROoX7Vn
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48UakVzEgs
“Makasih pengertiannya pak. Lalu, hmm, lanjutanya gimana pak?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7kCPwvato
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPi7RFcjueF
“Hmm, begini. Mohon maaf sebelumnya, saya harap mbak Cita nggak buru-buru mengambil kesimpulan, karena apa yang saya katakan ini saya juga belum yakin. Maksudnya, ini masih dugaan saya saja, saya belum bisa benar-benar membuktikannya” ucap pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJmtgAYrQ4
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEypPbXTk2C
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGoKlvpYjSj
Mendengar itu saja dada Cita sudah berdebar keras. Dia berandai-andai, apa yang mau dikatakan selanjutnya oleh pak Bowo. Dan salah satu yang dia pikirkan adalah, mungkinkah Andi sedang berselingkuh dengan wanita lain? Lalu Cita mengaitkannya dengan sikap Andi yang justru menuduhnya berselingkuh. Apakah tuduhan itu hanya akal-akalan Andi saja untuk menutupi apa yang sudah dia lakukan, bahwa sebenarnya justru dialah yang sudah selingkuh?7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnz6bSuo2tO
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGaZa5lpL5
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOQnKXVSY7
“Saya curiga, Andi dekat sama orang lain mbak” ucap pak Bowo, yang bagi Cita bagaikan petir disiang bolong.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4H4nVMVGYq
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1IoeU6zrS3
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMBmeLfyi8Y
Cita jelas tak bisa menyembunyikan kekagetannya didepan pak Bowo. Tapi setelah beberapa saat, Cita akhirnya bisa menguasai dirinya dan berusaha sabar, berusaha tidak langsung emosi.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzRIMW5toj
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqJljghpWR
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznJCKa53CS
“Apa yang membuat pak Bowo curiga seperti itu?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0XTncpUyi
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqy8LGQlIG7
“Beberapa minggu terakhir saya perhatikan, Andi dekat banget sama salah satu anak buah saya dikantor. Kenapa saya curiga, karena seperti yang saya bilang sebelumnya, Andi orangnya tertutup banget dikantor. Bahkan dia jarang bergaul dekat dengan teman-temannya. Makanya melihat kedekatan Andi dengan wanita itu, saya langsung menaruh curiga”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8u9DsIMzym
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUwvXDgTmV
“Kedekatan seperti apa yang pak Bowo lihat dari mereka?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJGcHXFZ5y
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1HhByeSlY
“Hmm, setahu saya, mereka kerap makan siang bareng diluar, hanya berdua. Dan beberapa kali, mereka agak telat baliknya lagi kekantor”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgm8T2hk8dc
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Ap7u37otG
“Hmm, bisa aja mereka cuma makan siang kan pak? Dan mungkin, sambil cerita-cerita aja?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJjwDinvCm
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmA8yWzVjI
“Iya mbak, bisa saja seperti itu. Semua kemungkinan bisa aja terjadi, makanya saya bilang kan tadi, saya sendiri juga belum yakin soal gudaan saya ini, belum benar-benar bisa membuktikannya”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnNDbQFOfG
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qv3WGRLPA
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1iMkZk8L10
Cita terdiam dan menunduk memikirkan kata-kata pak Bowo tadi. Diapun berpikir dan makin yakin jika Andi memang ada apa-apanya dibelakangnya. Kemungkinan besarnya, memang Andi selingkuh, lalu justru menuduh Citalah yang selingkuh untuk menutupi perbuatannya itu.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwbdLmt9JHo
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0ibqm6TuH
Pak Bowo sendiri juga masih terdiam, memberikan waktu kepada Cita untuk berpikir. Dia tidak ingin buru-buru melanjutkan ceritanya. Dia ingin mengetahui dulu bagaimana reaksi Cita. Dan saat ini dia cukup puas, karena hasilnya sudah seperti yang dia harapkan. Dia memang merencanakan, untuk pelan-pelan saja memberi tahu Cita, pelan-pelan menggiring Cita sampai pada saatnya nanti Cita tahu kalau ternyata Andi memang benar-benar selingkuh dengan Isna.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOw1c5uIQTw
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvI8giHnBiV
Cia masih terdiam, sekarang wajahnya mengarah keluar. Melihat lalu lalang orang yang lewat didepan kafe ini. Tapi pikirannya masih tentang Andi. Dia yang dari kemarin-kemarin mencoba untuk berpikir positif dan selalu berhasil mengusir prasangka buruk kepada Andi, kini jadi tidak bisa. Dia jadi mulai menduga-duga, seperti dugaan dari pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrERZjcPiEt
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6EHFCQPR7
Sesaat kemudian, mata Cita tiba-tiba terfokus pada satu titik. Dia terbelalak, kaget. Dia yang dari tadi mencoba tenang setelah mendengar cerita dari pak Bowo, tiba-tiba kehilangan ketenangannya itu. Terlihat dari nafasnya yang mulai memburu.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJFIy4qMpu
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZr79E0KHW5
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwYpgmNt4HP
“Itu kan…” ucap Cita perlahan, tapi cukup untuk didengar oleh pak Bowo. Apalagi tangan Cita bergerak menunjuk kearah luar, dan diikuti oleh tatapan pak Bowo. Pak Bowo juga agak kaget dengan apa yang dia lihat.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqDTZsFKf5
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBcIzjrNJft
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMNTN6zoej
Dari arah yang ditunjuk oleh Cita, terlihat Andi, suaminya, sedang berjalan begitu mesra dengan seorang wanita berjilbab. Tangan Andi bahkan terlihat memeluk pinggang wanita itu, dan wanita itu nampaknya tak canggung untuk bersikap manja kepada Andi. Mereka terlihat berjalan kearah pintu keluar, dengan kondisi baik wanita itu maupun Andi sama-sama menenteng plastik belanjaan.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GHdo3Kc8e
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq7SwpBkZme
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZEFlitfrj
“Itu Isna, wanita yang saya ceritakan tadi mbak” ucap pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNAsFzg0Woh
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXC75JXcO4B
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOO2MaqaXZ
Tiba-tiba saja Cita langsung berdiri dan hendak pergi dari tempat itu. Tapi dia ditahan oleh pak Bowo, tangannya dipegang pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcmaAJwudU
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jJ5ASVCXv
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrJYNwvVRm
“Mbak Cita mau kemana? Sabar dulu mbak” ucap pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggJEhG3ASp
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡabWyZNeYQK
“Saya mau ngikutin mereka pak. Saya mau cari tahu sendiri kebenarannya” ucap Cita berusaha menarik tangannya, tapi masih ditahan oleh pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKpv28X1tP
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTc81TjGq3
“Baik kalau gitu, saya antar” ucap pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoS9WSzrycg
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbn4YURhYfu
“Nggak usah pak, saya sendiri aja, saya bawa motor”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWnOd7QcBb
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0taPoguKNE
“Tapi mbak…”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5o2KcWRba8
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ljNTfu0P8
“Biar saya sendiri aja pak, maaf tapi tolong lepaskan tangan saya” ucap Cita sambil mengibaskan tangannya, dan akhirnya berhasil lepas dari pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlRbgDPmyKI
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvbBE1y2pF
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkh0cqR7CIE
Tanpa menunggu lagi Cita langsung pergi dari situ, sementara pak Bowo kembali duduk dikursinya. Dia memang tidak ada niat untuk mengantarkan Cita.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9F95hoOUng
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhclcK1KgUO
Setelah Cita pergi, pak Bowo senyum-senyum sendiri. Situasinya ternyata berjalan lebih cepat daripada apa yang dia rencanakan. Sejak awal dia memang sudah mengatur rencana. Dia akan menemui Cita, lalu memberi tahu Cita tentang Andi, seperti yang tadi dia ceritakan. Kemudian selanjutnya dia akan meminta agar Isna mengajak pergi Andi, bersamaan dengan pak Bowo mengajak ketemuan Cita untuk kedua kalinya dengan dalih sudah memiliki bukti yang lebih kuat.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Ajhmbq38B
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8M9Z3wg9p
Tapi ternyata, justru hari ini mereka melihat langsung Andi jalan dengan Isna dan terlihat sangat mesra. Pak Bowo sempat terkejut karena sebenarnya dia belum sempat bilang apa-apa ke Isna. Selain karena seharusnya memang belum waktunya, dia juga sedang sibuk menikmati mangsa barunya, Nada. Tapi apa yang terjadi sekarang ini justru menguntungkan untuknya.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoK2HjS7nC
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrdnnzfkfYA
Haha, bagus Is, belum sempat aku suruh kamu malah udah jalan sama Andi. Kalau gitu aku udah nggak perlu lagi foto-foto ini. Batin pak Bowo sambil membuka galeri foto di hpnya, dan mulai menghapusnya satu persatu.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2YKqk4sDM
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXhJti5SKc
Foto-foto itu adalah foto ketika Cita ditolong dan dibonceng Agus saat dia berangkat kerja sendiri dan motornya mogok ditengah jalan. Waktu itu pak Bowo kebetulan lewat disitu, dan melihat hal itu sebagai sebuah peluang. Rencananya dia akan memberikan foto-foto itu kepada Isna untuk diperlihatkan kepada Andi. Dengan begitu Andi akan semakin curiga kalau Isna benar-benar selingkuh, meskipun bukan dengan orang-orang yang awalnya sudah dia curigai. Dia berharap hal itu akan semakin membuat Andi marah dan menambah keretakan rumah tangga mereka.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiic2dksqBh
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdxtDgpsFP2
Tapi sepertinya hal itu sudah tidak perlu lagi, karena dengan Cita melihat bagaimana mesranya Andi dan Isna tadi, sudah pasti suasana rumah tangga Cita dan Andi akan makin memanas. Pak Bowo sudah memperkirakan setelah ini mereka berdua akan bertengkar hebat. Dan hanya tinggal menunggu waktu saja untuk pak Bowo mendekati Cita, mencari kesempatan dalam kesempitan, untuk mendapatkan yang sempit-sempit. Setelah beberapa saat dan menghabiskan minumannya, pak Bowo membayar minuman dia dan Cita lalu pergi meninggalkan kafe ini dengan senyum lebar diwajahnya.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwCGQeQpbZ
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQly4NUtMtZ
Sementara itu, tak jauh dari tempat duduk Cita dan pak Bowo tadi, sebenarnya ada seseorang yang mengamati bahkan mendengarkan pembicaraan mereka sejak awal. Orang itu tak lain adalah Nada. Nada juga bahkan melihat Andi yang tadi berjalan mesra dengan Isna.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWW6J2BMLWK
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOhU0p7v9tC
Sejak awal, Nada memang sudah curiga sejak minggu lalu waktu pak Bowo menelpon Cita. Meskipun pak Bowo tidak cerita apa-apa, tapi Nada mendengar pembicaraan pak Bowo waktu itu. Dan dia jadi sangat yakin, bahwa pak Bowo mengincar Cita. Karena itulah sejak saat itu, hampir tiap hari Nada mengawasi Cita dari jauh.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCCWNaaTDI
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6E9Fzqb3yi
Termasuk hari ini, dia sudah cukup lama menunggu disekitar rumah Cita. Dan begitu Cita keluar dari rumah, dia langsung mengikutinya. Cita yang sudah sampai di kafe ini dan sempat melamun, memudahkan Nada untuk masuk kesini dan mencari tempat duduk didekat Cita tanpa diketahui oleh Cita. Dan akhirnya dia bisa mendengar semuanya.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3G2lAraUZ
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUQgjOORhQ6
Pak Bowo ngajak Cita kesini untuk memberi tahu soal mas Andi yang deket sama perempuan lain. Dan tadi, kami semua lihat mas Andi jalan sama perempuan yang bernama Isna itu. Apa ini cuma kebetulan, atau sudah diatur oleh pak Bowo? Batin Nada.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhbH4YFajd
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHcG5EhhGZ
Dia mencoba untuk memikirkan kemungkinannya, dan dia yakin kalau semua ini sudah diatur oleh pak Bowo, mengingat sekarang dia sudah tahu kalau pak Bowo itu orangnya cukup licik.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBYDvegDdNC
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcZkG9dOTp
Jadi, Isna itu anak buahnya pak Bowo, sekantor sama mas Andi. Tapi apa bener ya? Atau jangan-jangan itu karangan pak Bowo aja, seperti waktu dia bilang ke aku kalau Gina itu dari luar kota, nyatanya Gina itu orang sini juga. Hmm, kayaknya aku harus cari tahu soal si Isna ini deh. Tapi gimana caranya ya? Batin Nada.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡThH5iIcNFq
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RljqwPPRG
Oh iya, kalau dia bener-bener anak buah pak Bowo, mending aku nanya ke Gina aja, dia kan juga anak buah pak Bowo dulunya, siapa tahu dia kenal sama Isna. Baiklah, aku harus nemuin Gina sekarang. Batin Nada lagi.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3gLK2bObg
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo5qNQd7USB
Akhirnya Nadapun pergi meninggalkan kafe itu. Sebenarnya dia sangat ingin mengikuti Cita lagi, penasaran juga dia kepada Andi, apakah Andi benar-benar selingkuh, meskipun dia juga sudah lihat sendiri tadi. Sekaligus, dia ingin tahu bagaimana reaksi Cita, karena takutnya Cita akan lepas kendali begitu memastikan Andi selingkuh. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, Nada pikir Cita tidak akan seperti itu, sehingga dia berniat untuk mencari tahu tentang Isna saja, dengan cara bertanya pak Gina.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttFlDp2Oz7
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMIsZxohYhv
Tapi bukan hal yang mudah mencari Gina. Nada tidak tahu dimana persisnya Gina tinggal. Dia juga tidak punya nomer telpon Gina. Dia hanya berbekal ingatannya saat pak Bowo mengatakan daerah tempat tinggal Gina, dan diapun mengarahkan mobilnya kedaerah itu. Sampai disanapun dia bertanya pada beberapa orang yang ditemui, dan dia beruntung karena tak lama kemudian dia berhasil menemukan rumah Gina. Lebih beruntung lagi, karena Gina ada dirumahnya.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2ytpCytLb
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0yy9abGu3
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFigqy3PqZ5
“Loh, Nada?” ucap Gina terkejut saat membuka pintu rumah dan melihat Nada berdiri disitu.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmaDb8CrvpB
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8T6fq47pLK
“Hai Gin” sapa Nada.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0aTcmzJ39a
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMESjPifeay
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNLRmXhXau
Gina terdiam, selain kaget dia juga terlihat takut, merasa bersalah. Bagaimanapun, waktu itu Gina juga ikut andil dalam menjebak Nada sehingga sekarang menjadi budak nafsu pak Bowo. Gina berpikir kalau Nada sengaja mencarinya sampai kesini karena marah dan tak terima. Dia takut Nada akan membalas dendam padanya. Dan jika terjadi keributan disini, otomatis para tetangga akan datang kesini, dan pada akhirnya akan tahu tentang aib dirinya, yang selama ini selalu ditutupinya.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5agJ9bMmZ3
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCcvgYMldx
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyVpZpVk8QR
“Ka.. kamu mau apa kesini Nad? Kalau soal yang kemarin, itu.. itu aku disuruh sama pak Bowo, aku nggak pu…”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwc5dM5LjQS
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1brPLYaFeo
“Bukan itu Gin, aku kesini bukan untuk bicarain masalah itu” potong Nada.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHaUc3T1g34
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyyktWRkICa
“Hmm, terus?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihtNr6dgNy
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRNqumUZQv
“Boleh aku masuk dulu?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9QSLoqoHlV
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrfYEqNMIe
“Oh iya maaf maaf. Silakan masuk”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR743uveYR7
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHsGQ5SxVZ
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Dc0cLbNHH
Gina mempersilahkan Nada masuk kedalam rumah. Meskipun belum mengetahui tujuan Nada datang kesini, tapi dia lega karena ternyata Nada kesini bukan untuk membicarakan soal peristiwa itu. Tapi dia tetap yakin kalau Nada kesini tetap ada hubungannya dengan pak Bowo, karena tidak ada hal lain lagi yang akan membuat mereka berdua berurusan selain urusan dengan pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMJ3ZJfGb0
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPNmcDz0tV
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxhw5pTqcY0
“Kamu sendirian dirumah?” tanya Nada ketika Gina membawakan minum untuknya.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpHqZzLvRa
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRGMKavK3g
“Iya, suamiku lagi ditoko. Anakku juga tadi dibawa jalan-jalan sama kakeknya” jawab Gina.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmkl8aF8ls
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4ntPp6teC
“Toko?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWfahHNWjiA
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrJoxCtxcb
“Iya. Hmm, kamu punya toko handphone, kecil-kecilan sih, tapi ya lumayan lah” jawab Gina.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOH5YxTWJOM
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2y3vEIxLVl
“Ooh baguslah kalau gitu, jadi kita bisa lebih bebas ngobrolnya” ucap Nada.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFCoVEp2gSk
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUHB9b6rNr
“Jadi ada perlu apa kamu sampai kesini Nad? Dan, darimana kamu tahu rumahku?” tanya Gina.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8oJkJ9Ijfw
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡArbj3NymA1
“Aku tahu dari pak Bowo. Dia cuma bilang aja kamu tinggal didaerah sini, tadi aku juga nanya-nanya kok sampai ketemu rumahmu ini”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRQiwI1qIN
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4PNejyEZL
“Ooh gitu”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqi0Hjt9xF
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SG8b2HqLI
“Iya. Dan aku kesini, memang ada hubungannya sama pak Bowo”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnmJ3oruZJs
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4lXh6NurW
“Ya, aku udah bisa nebak sih. Tapi kamu bilang, kamu kesini bukan untuk ngomongin yang kemarin, kalau begitu soal apa?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrG3tYb1K3
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpmJEta6Io
“Hmm, kamu kenal sama yang namanya Isna?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkymnGe7DA
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiEzBju8h9S
“Isna?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJudUCOMEX7
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn44Gt19YAX
“Iya, Isna, yang katanya sekantor sama pak Bowo. Kamu kenal?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvWob4RMdZb
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQXwopR6xP
“Darimana kamu tahu Isna? Dan ada apa kamu nanya soal Isna?” tanya Gina.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡObOlSlozsd
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUZsF1NB0J
“Nanti aku ceritain. Tapi kamu kenal sama dia?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFK24tupYsw
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjphyEHRiE
“Iya, aku kenal sama pelacur itu” jawab Gina agak sewot.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjFEnNIBOi7
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXrqsCSOXW
“Pelacur? Lho dia bukannya anak buah pak Bowo?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3Of2ezQ58
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUL9Nyp1ZjX
“Memang, dia memang anak buah pak Bowo. Kenapa aku sebut pelacur, ya karena dia itu, hmm, ya sama kayak kita lah, budaknya si brengsek Bowo. Tapi, dia lebih parah”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡly4qj0RdUx
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFt7ZrSWfU6
“Lebih parah gimana?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFvTlsWmIe
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2r2pUR6CA
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58QYyfFPCZ
Gina menarik nafas agak panjang, sebelum akhirnya mulai bercerita.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡym00PPX4Bu
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrOolMcizA
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIKL3fS2l4
“Isna itu, adalah orang yang dulu ngejebak aku Nad. Waktu itu aku baru masuk kerja dibank itu sebagai teller. Semua berjalan baik-baik aja, sampai suatu hari Isna ngajak aku buat kerumah pak Bowo. Dia bilang sih, ada urusan kerjaan sehingga harus nemuin pak Bowo, dan aku diminta menemaninya. Karena posisinya aku masih junior, masih baru, ya aku nurut aja. Dan aku pikir waktu itu, biar bisa lebih dekat sama atasan, ya kamu tahu lah apa maksudku”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRCvdBCRlP
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxStu4P4ZI
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIq0YEcF64u
Nada mengangguk. Seorang karyawan baru, ketika bisa dekat dengan atasannya, paling tidak dia akan sedikit merasa ‘aman’. Kalaupun dia melakukan kesalahan dalam pekerjaannya, mungkin dia bisa mendapat sedikit kelonggaran dari atasannya.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dWk8TJ4aI
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUXSwyP6du
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLIcpFfOSoI
“Tapi ternyata, itu semua cuma akal-akalan aja Nad. Aku dikasih obat perangsang, sama kayak kamu kemarin itu, sampai akhirnya hari itu aku diperawanin sama pak Bowo. Aku marah banget, tapi aku nggak bisa apa-apa. Aku nggak bisa laporin dia ke polisi dengan tuduhan pemerkosaan, karena dia ada bukti rekaman video. Dan di video itu, memang tidak terlihat seperti pemerkosaan, wajar karena aku dalam pengaruh obat perangsang dosis tinggi” ucap Gina.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhU2HuLiT8W
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3Wy4NrsEu
“Dan sejak itu, dengan ancaman video itu akhirnya aku jadi budaknya pak Bowo. Hampir setiap kesempatan aku harus melayani pak Bowo. Nggak jarang aku melakukan itu bareng sama Isna juga. Dan aku, bukan satu-satunya cewek yang dijebak pak Bowo dengan bantuan Isna, aku hanya salah satunya saja”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTkmcTScFHp
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8O7y04xi1
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1T2sTUc2tE
Nada kembali mengangguk. Dan dia semakin yakin, bahwa kedekatan Andi dengan Isna yang dia lihat tadi bukan kedekatan biasa. Semua itu sudah direncanakan oleh pak Bowo untuk bisa mendapatkan Cita.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn4qiRqViFF
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi3f4Ju6Njn
Nada juga merasa prihatin dengan nasib Gina yang ternyata lebih parah darinya. Kalau dia dijebak pak Bowo dalam posisi dia sudah menikah, kalau Gina ternyata kehilangan keperawanannya oleh pak Bowo.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9CBgUYE1x
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmoi6BJTXIx
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKGt4s8fce
“Terus terang aja Nad, sejak aku menikah aku udah jarang banget dipanggil untuk melayani pak Bowo. Aku pikir, dia sudah mendapatkan korban baru, sehingga nggak butuh aku lagi. Dan aku juga nggak peduli sama hal itu, karena aku bisa sedikit terbebas dari pak Bowo, sampai kemarin itu aku dihubungi pak Bowo buat bantuin dia buat jebak kamu. Dan, maaf soal itu Nad, aku nggak punya pilihan buat nolak, kamu tahu itu kan?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRWCDuiv9oM
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4AXA1ysPay
“Iya, aku ngerti kok”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjEXjCjkIyM
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTuAp4EsIu9
“Terus, untuk apa kamu nanyain soal Isna? Dan gimana kamu bisa tahu Isna?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuRR310p0Wx
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWagaKKLDj
“Kamu kenal sama Cita?” tanya Nada.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSU7YH3DGwZ
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLK95O3WvU
“Cita? Cita siapa?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEknlXiSDi3
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtnXsgG9zM
“Cita, selebgram yang kemarin terkenal karena fotonya nyebar waktu banjir beberapa bulan yang lalu”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCllJapC6e
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0wBXol57Pf
“Hmm, oh iya iya, aku tahu. Kenapa dengan Cita?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwATdBjnJeL
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1N5PnxWbj
“Cita itu istrinya Andi, kamu tahu Andi juga kan?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59LFVQQpZN
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dfIxiTNoW
“Mas Andi yang kerja se bank sama pak Bowo?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTag6eb1Qn
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rWgkpypyF
“Iya”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn2q0zr7wps
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYZff1AM1O
“Hmm, jangan bilang kalau Cita itu istrinya mas Andi, dan pak Bowo berniat mendapatkan si Cita itu?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnjcoSjQBZD
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxA8mZjxnS6
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8NKsmNrXr7
Nada mengangguk. Dia kemudian menceritakan apa yang dia tahu. Tentang Cita yang merupakan istri dari Andi. Kemudian waktu pak Bowo menelpon Cita, pertemuan mereka hari ini, sampai pada saat mereka sama-sama melihat Andi jalan sama Isna. Juga termasuk kemungkinan yang dipikirkan Nada menebak rencana busuk pak Bowo kepada Cita.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuYf0sB0qH
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVIBXB9xURc
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE0ru1JUpPh
“Apa yang kami lihat tadi, menurutku itu bukan kebetulan Gin, itu pasti udah direncanain sama pak Bowo”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UXxCmutXt
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUv3ZTeKACG
“Iya, aku sependapat sama kamu Nad. Pak Bowo itu orangnya licik banget. Nggak mungkin itu semua cuma kebetulan. Isna juga pasti mau bantuin pak Bowo, dan kemungkinan bukan karena diancam, pasti Isna sendiri yang doyan”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAhpYr874Eg
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJsJvcyMN0
“Kok gitu?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwjnojkP3wZ
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUiDjhBMqah
“Hmm, seingatku, mas Andi itu orangnya lumayan lah, meskipun pendiam gitu. Isna itu jablay Nad, suaminya nggak ada disini. Meskipun pasti udah sering ngentot sama pak Bowo, tapi aku yakin Isna juga mau-mau aja ngentot sama mas Andi. Dan pak Bowo tahu sifat Isna itu, makanya itu pasti dimanfaatin pak Bowo buat bisa dapetin istrinya mas Andi”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cKAu52ZFv
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTvnyQBKI8A
“Hmm, kalau gitu berarti emang Cita dalam bahaya”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8pbizhya9
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29p9KNV5bk
“Iya Nad. Dan yang aku tahu, pak Bowo nggak pernah gagal dapetin buruannya. Kamu harus peringatin temenmu itu Nad”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu0e36lue1A
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2VLnlSVb8
“Itu yang aku pikirin Gin, tapi gimana caranya? Aku yakin, sebenarnya pak Bowo tahu kalau aku dan Cita itu temenan. Dan bisa jadi, pak Bowo ngejebak aku itu karena tujuan dia yang sebenarnya adalah Cita. Nantinya, dia akan manfaatin aku untuk memuluskan rencananya itu. Dan kamu tahu kan, kemungkinannya aku juga nggak akan bisa nolak keinginan pak Bowo?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPuUlzqUJ8
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMaWcFZNZGT
“Waah, kalau gitu ceritanya sih ya susah. Tapi, apa pak Bowo udah pernah ngomongin ini sama kamu?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx07vTqxh43
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6LEGhtvdy
“Belum Gin. Aku tahu sih, sempet curi dengar waktu pak Bowo nelpon Cita. Tapi aku yakin suatu saat nanti aku akan diminta buat bantuin dia”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYarFHMG44b
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCin8LDvb1
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX34L5ZDW9Q
Gina terdiam sebentar, terlihat sedang memikirkan sesuatu. Dan tiba-tiba saja raut mukanya berubah, menjadi terlihat bersedih. Nada melihat perubahan itu jadi terheran-heran.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUyIpVqSW5O
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgxnAJt1Wd
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWsALDOtZu
“Gin, kamu kenapa?” tanya Nada. Gina menatapnya tajam.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNGEPnRNHA
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3anqJyF2O
“Nad, kamu harus membuat pilihan yang benar”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6oyK2SBeg
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcja6sv9YnJ
“Maksud kamu?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuMCvntysC
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgu0hWJQCk
Gina menghela nafas panjang sebelum berbicara. “Dulu, aku pernah berada diposisi seperti kamu sekarang ini”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgU2Bp8T9aK
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ50xw6GOlpN
“Diposisiku? Maksudnya?”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8FD6UgA0D
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHvfvIZjD4
“Dulu, aku pernah diminta pak Bowo buat bantuin dia ngejebak seseorang. Dan orang itu adalah sahabatku dari kecil Nad. Waktu itu aku dilema, antara bantuin pak Bowo atau nggak. Masalahnya, aku diancam pak Bowo pakai video persetubuhan kami, dan yang lebih parah, waktu itu aku udah mau nikah sama suamiku” ucap Gina, yang perlahan terlihat matanya mulai berkaca-kaca.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZmpNXHxv0
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8aGv75o7Q
“Akhirnya, aku lebih memilih untuk menyelamatkan harga diriku. Aku nggak mau pernikahanku gagal, dan aku terpaksa bantuin pak Bowo. Dan kamu tahu, akhirnya sahabatku itu diperawani oleh pak Bowo. Sayangnya, sahabatku nggak terima dengan apa yang aku lakuin. Dia bener-bener benci sama aku, dia nggak mau ngerti posisiku yang ngelakuin itu dengan terpaksa. Akhirnya nggak lama setelah itu dia pindah entah kemana, dan sampai sekarang aku lost kontak sama dia” ucap Gina yang mulai menangis.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wCgPgofnQ
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRcXI7I9fDN
“Kamu harus berpikir matang-matang Nad, mana yang mau kamu pilih? Menyelamatkan kehormatanmu sebagai istri, atau kehilangan sahabatmu”7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaB7cKNU3HL
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStT2oZ7IEB
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYuApS4CShl
Nada sampai tercenung. Dia tak bisa berkata apa-apa. Hanya bisa membayangkan saja bagaimana rasanya Gina waktu itu, yang mungkin akan terjadi padanya sebentar lagi. Tidak jauh didepannya, dia akan segera dihadapkan pada sebuah persimpangan, dimana kedua jalan itu bisa mengantarnya pada masalah besar. Mau mundur ataupun balik arah, sudah tidak bisa lagi.7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lGDdfw6a0
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8thksvmRp
Nada harus membuat keputusan yang paling tepat, karena kedua pilihan tidak ada yang menguntungkan. Mau memperingatkan Cita dengan taruhan pak Bowo menyebarkan videonya yang membuatnya malu, atau mempertahankan kehormatannya tapi menjerumuskan Cita? Saat ini, dia bagai makan buah simalakama. Dimakan mati keracunan, tak dimakan mati kelaparan. Sama-sama bikin mati, hanya cara mana yang akan dia pilih?7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jlbSAJ2ly
7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoW8KwC4zEA
*7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdwYkC79sBD
*7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2CcbJJ7wp
*7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdHYzMiBkj
*7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKmW3SZNgHj
*7319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrXx3yX9SVj
Penana
search
登入arrow_drop_down
註冊arrow_drop_down
